Anda di halaman 1dari 25

BAB 3

PENGKAJIAN

Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses manajemen

keperawatan yang meliputi data, analisis SWOT dan identifikasi masalah.

3.1 Gambaran Umum Ruang Marwah (utama) RSI Fatimah

3.1.1 Visi, Misi dan Motto RSI Fatimah

1. Visi

Menjadi rumah sakit dengan pelayanan prima dan sebagai sarana

dakwah

2. Misi

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu

2. Meningkatkan kesejahteraan sumber daya insani

3. Menjadikan rumah sakit sebagai organisasi yang efektif dan

efisien

3. Tujuan

1. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu

2. Terwujudnya standart pelayanan rumah sakit

3. Terwujudnya pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien

4. Terwujudnya pendayagunaan dan peningkatan sumberdaya

insani

5. Terwujudnya fungsi rumah sakit sebagai sarana dakwah.

4. Motto

Layananku ibadahku

51
3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan tanggal 26,27,28 Desember 2016 meliputi

ketenagaan, sarana dan prasarana, MPKP, dokumentasi keperawatan, ronde

keperawatan, sentralisasi obat, supervisi, timbang terima dan discharge

planning. Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT

sehingga diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai

prioritas masalah.

3.2.1 Ketenagaan (M1-Man)

A. Tenaga

1. Struktur Organisasi

Ruang Marwah RSI Fatimah dipimpin oleh seorang kepala

ruangan, 4 katim, perawat, kebutuhan tenaga perawat berdasarkan

tingkat ketergantungan pasien dan alur masuk pasien. Adapun struktur

organisasi sebagai berikut:

Tabel 3.1 A Struktur organisasi diruang marwah RSI Fatimah

52
Tugas Pokok dan Fungsi

A. Kepala Ruangan

Pengertian : seorang tenaga keperawatan / kepetugasan yang diberi tanggung

jawab dan wewenangan dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan

pelayanan keperawatan / kepetugasan di ruang rawat inap.

Kepala ruangan mempunyai beberapa tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun rencana kerja pelayanan di ruang rawat inap.

2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan / kepetugasan sesuai

kebutuhan.

3. Menyusun dan membuat jadwal dinas

4. Mengikuti timbang terima pasien dan memimpin do’a sebelum bekerja.

5. Melaksanakan orientasi pada perawat / petugas baru.

6. Melaksanakan program bimbingan mahasiswa.

7. Mengatur dan mengendalikan pemberian asuhan keperawatan /

kepetugasan.

8. Meningkatkan kolaborasi dengan tim lain.

9. Melakukan program bimbingan para staf yang mengalami kesulitan.

10. Mendelegasikan tugas pada katim pada saat Karu tidak ada.

11. Mengadakan pertemuan berkala setiap bulan dengan staf.

12. Mengecek kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan / kepetugasan.

13. Mengendalikan mutu pelayanan keperawatan / kepetugasan dengan

pemantauan angka plebitis dan angka dokubitus.

14. Mengadakan diskusi dengan staf apabila ada masalah.

15. Membuat penilaian kinerja karyawan.

53
16. Membuat laporan tahunan/ akuntabilitas kinerja.

B. Ketua Tim

Pengertian : seorang perawat yang diberi wewenang dan tanggung jawab

dalam mengelola satu tim pelayanan keperawatan pada setiap shift jaga.

Uraian tugas:

1. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan shift jaga.

2. Bersama kepala ruangan melakukan timbang terima pasien.

3. Membagi tugas tingkat ketergantungan pasien.

4. Menyusun rencana asuhan keperawatan.

5. Mengikuti visite dokter.

6. Mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama anggota tim.

7. Menjelaskan renpra yang telah ditetapkan pada perawat pelaksana.

8. Memonitor pendokumentasian askep yang dilakukan perawat pelaksana.

9. Melakukan bimbingan dan evaluasi pada perawat pelaksana.

10. Melakukan tindakan keperawatan / kepetugasan yang tidak dapat

dilakukan oleh perawat pelaksana / petugas pelaksana.

11. Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laborat.

12. Melakukan evaluasi perkembangan pasien pada setiap shift jaga.

13. Memberi HE pada pasien di bawah tanggung jawabnya.

14. Membuat rencana pasien pulang.

15. Menyelenggarakan diskusi apabila ada masalah pasien setiap shift jaga.

16. Membuat laporan kerja.

17. Melaksanakan tugas limpah yang diberikan kepala ruangan.

54
C. Perawat Pelaksana

Pengertian: seorang tenaga keperawatan / kepetugasan yang diberi wewenang

untuk melaksanakan asuhan keperawatan di ruang perawatan.

Uraian tugas:

1. Mengikuti timbang terima pasien dengan katim dan karu.

2. Membaca renpra yang telah ditetapkan.

3. Menerima pasien baru dan memberikan informasi tentang pasien dan

keluarga.

4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang akan dilakukan.

5. Melakukan tindakan keperawatan / kepetugasan sesuai perencanaan.

6. Mengikuti visite dokter.

7. Mengecek kerapian dan kelengkapan status pasien.

8. Mengkomunikasikan kepada katim apabila ada masalah.

9. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium, pengobatan dan

tindakan.

10. Berperan serta dalam pendidikan kesehatan.

11. Melakukan inventaris fasilitas yang dilakukan dalam pelayanan.

12. Membantu tim lain apabila diperlukan.

13. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh katim/ karu.

2. Jumlah Tenaga di Ruang marwah

55
Diagram 1.2 Ketenagaan di Ruang Marwah RSI Fatimah

Ketenagaan di ruang marwah menurut

Pendidikan
SMA
22%
S1
33%

D3
45%

Ketenaggaan di ruang marwah menurut

Perawat Medis Dan Non Medis


non medis
22%

medis
78%

56
Ketenagaan diruang marwah menurut

Lama Kerja
12 tahun 20 tahun
1 tahun 11% 11%
11%

4 tahun
1 bulan 23%
11%

10 bulan
11% 27 tahun
22%

Pelatihan yang pernah diikuti :

Jenis Pelatihan
Inhouse
training di RSI
Fatimah
22%

PJLS, PPGD,
Pelatihan CI,
Inhouse
training di RSI
Fatimah
78%

Keterangan :

PPGD : Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat

CI : Clinical Instructor

57
Klasifikasi derajat ketergantungan pasien di Ruang Marwah dibagi

menjadi 2 kelompok, yaitu:

1.Minimal Care: dimana pasien bisa mandiri atau hampir tidak

memerlukan bantuan dan (memerlukan waktu 1 sampai 2 jam sehari)

a. Mampu naik turun tempat tidur

b. Mampu ambulasi dan jalan sendiri

c. Mampu makan dan minum sendiri

d. Mampu mandisendiri atua mandi sebagian dari bantuan

e. Mampu membersihkan mulut

f. Mampu berdandan dan berpakaian sendiri

g.Status psikologi stabil

h. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik

i. Operasi ringan

2. Partial Care: pasien memerlukan bantuan perawat sebagian dan

(memerlukan waktu 3 sampai 4 jam sehari)

a. Membutuhkan bantuan satu orang untuk naik turun tempat tidur

b. Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan

c. Membutuhkan bantuan ambulasi atau berjalan

d. Membutuhkan bantuan untuk makan atau disuap

e. Membutuhkan bantuan membersihkan mulut

f. Membutuhkan bantuan berpakaian dan berdandan

g. Membutuhkan bantuan untuk BAB/BAK

h. Post operasi minor 24 jam

i. Melewati fase akut dari post oprasi mayor

58
j. Fase awal dan penyembuhan

k. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam sekali

l. Gangguan emosional ringan

3. Perawatan total, (memerlukan waktu 5 sampai 6 jam sehari)


a. Dibantu segala sesuatunya.
b. cpap
c. Posisi diatur
d. Observasi tanda vital tiap 2 jam.
e. Pakai NGT.
f. Terapi intravena, pakai suction.
g. Kondisi gelisah / disorientasi / tidak sadar
h. Terpasang puls oxymatri dan infuse pump
Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien, kelompok

menggunakan klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien

berdasarkan Orem, yaitu teori Self Care Deficit. Sedangkan untuk mengetahui

jumlah tenaga yang dibutuhkan, kelompok menggunakan perhitungan tenaga

menurut Nursalam. Rata-rata pasien per hari di Ruang Marwah RSI Fatimah

Banyuwangi adalah sebanyak 14 orang.

Perhitungan jumlah tenaga perawat di Ruang Marwah RSI Fatimah

Banyuwangi menurut douglas adalah sebagai berikut

Klasifikasi pasien
Jumlah
minimal Parsial Total
pasien
Pagi sore Malam Pagi sore malam Pagi sore Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,30 0,72 0,60 0,40

3 0,31 0,42 0,21 0,81 0,45 0,45 0,08 0,90 0,60

59
Jumlah bed kosong : 8

1) Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Petugas di

Ruang Marwah RSI Fatimah 26 Desember 2016

JUML KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT


KLASIFIKASI AH
PASIEN PASIE Pagi Siang Malam
N
Minimal care 2
Partial care 3 2 1 1
Total care 1
Jumlah 6
Jumlah bed kosong : 5 bed
JUML KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT
KLASIFIKASI AH
PASIEN PASIE Pagi Siang Malam
N
Minimal care 2 2 x 0,17 = 0,34 2 x 0,14 = 0,28 2 x 0,07 = 0,14
Partial care 3 3 x 0,27 = 0,81 3 x 0,15 = 0,45 3 x 0,10 = 0,03
Total care 1 1x 0,36 = 0,36 1x 0,03= 0,03 1 x 0,20 = 0,2
Jumlah 6 1,51 0,76 0,37

Pembagian petugas atau shift


Pagi : 1,51 = 2 orang
Sore : 0,76 = 1 orang
Malam : 0,37 = 1 orang
3 orang

60
2) Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Petugas Ruang

Marwah RSI Fatimah 27 Desember 2016

KLASIFIKASI JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT


PASIEN PASIEN Pagi Siang Malam
Minimal care 0
Partial care 1 1 1 1
Total care 2
Jumlah 3
Jumlah bed kosong : 10 bed
KLASIFIKASI JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT
PASIEN PASIEN Pagi Siang Malam
Minimal care 0 - - -

Partial care 1 1 x 0,27 = 0,27 1 x 0,15 = 0,15 1 x 0, 10 = 0,10


Total care 2 2 x 0,36 = 0,72 2 x 0,03 = 0,6 2 x 0,20 = 0,4
Jumlah 3 0,99 0,75 0,5

Pembagian petugas atau shift


Pagi : 1 orang
Sore : 1 orang
Malam : 1 orang

3) Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Petugas Ruang

Marwah RSI Fatimah 28 Desember 2016

KLASIFIKASI JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT


PASIEN PASIEN Pagi Siang Malam
Minimal care 2

61
Partial care 2 1 1 1
Total care 1
Jumlah 5
Jumlah bed kosong : 8 bed
KLASIFIKASI JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT
PASIEN PASIEN Pagi Siang Malam
Minimal care 2 2 x 0,17 = 0,34 2 x 0,14 = 0,28 2 x 0,07 = 0,14
Partial care 2 2 x 0,27 = 0,54 2 x 0,15 =0,3 2 x 0,10 =0,2
Total care 1 1x 0,36 = 0,36 1x 0,03= 0,03 1 x 0,20 = 0,2
Jumlah 5 1,24 0,61 0,54

Pembagian petugas atau shift


Pagi : 1 orang
Sore : 1 orang
Malam : 1 orang

4) BOR Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian mulai tanggal 26 - 28 Desember 2016, BOR
pasien di ruangan dapat dilihat pada gambaran kapasitas tempat tidur Marwah
yaitu 13 dengan rincian pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 BOR pasien di ruang Marwah

62
BOR pasien ruang marwah tanggal 26 - 28 Desember 2016
No. Tanggal Bed BOR %
1. 26 desember 2016 13 bed 6/13x100% 46%
(6 bed terisi)

2. 27 desember 2016 13 bed 3/13x100% 23%


( 3 bed terisi)
3 28 desember 2016 13 bed 5/13x100% 38%
( 5 bed terisi)
Rata-rata 35%

Kesimpulan : dari penghitungan didapatkan BOR Ruang Marwah dari tanggal


26-28 Desember 2016 adalah 35%, sedangkan indikator mutu pelayanan
kesehatan 70-85% maka BOR Ruang Marwah belum memenuhi indikator
mutu pelayanan kesehatan.

5) Alur Pasien Masuk

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 27-28 Desember

2016 di ruang Marwah didapatkan alur pasien masuk dari POLI / UGD

menuju ke ruang Marwah.

6) Kasus terbanyak yang ditemukan

Berdasarkan hasil observasi mulai tanggal 26-28 Desember 2016,

didapatkan bahwa ruang Marwah dipimpin oleh kepala ruangan dan di bantu

oleh 2 ketua tim, 7 perawat/petugas pelaksana. Di ruangan Marwah di bagi

63
dalam 3 shift (waktu/gilir dinas) yakni shift pagi (07.00-14.00), shift sore

(14.00-20.00), shift malam (20.00-07.00).

Data diagnosis kasus terbanyak di ruangan Marwah pada bulan Desember


2016, antara lain:

1. dhf
2. melena

3.2.2 Sarana dan Prasarana (M2-Material)

Penerapan proses profesi manajemen keperawatan mahasiswa Program

Studi Profesi (Ners) STIKES Banyuwangi, mengambil tempat diruang

Marwah RSI FATIMAH. Pengkajian data awal dilakukan pada tanggal 26-

28 desember 2016. Adapun data-data yang didapat adalah sebagai berikut:

1. Denah ruangan marwah

inf
B
poli aptk UGD

rdg RM Jalan
J sofa S
A U
mus OK Jalan
L

A Marwah dan T
ICU
jnz gizi
Arofah N

Mina

MPKU raudoh

64
2. Fasilitas pasien

a. Fasilitas non medis di Ruang marwah

Jumla Kondis Kuran Rusa Keterang


No Nama Barang
h i Baik g Baik k an

1 AC 3 3 √

2 Almari kayu 3 3 √

3 Keset kamar mandi 13 13 √

4 Spring bed 13 13 √

5 Kasur spon 13 13 √

6 Meja kayu 15 15 √

7 Meja kursi teras set 14 14 √

8 Pijakan kaki 14 14 √

9 TV 3 3 √

10 Standar infus 13 13 √

11 Regulator 02 13 13 √

12 Jam dinding 13 13 √

13 Kaca rias 13 13 √

14 Rak sepatu plastik 1 1 √

15 Tempat sampah KM 13 13 √

16 Tempat sampah keranjang kecil 13 13 √

17 Streples 1 1 √

18 Kalender 1 1 √

19 Korden jendela 13 13 √

20 Gayung 13 13 √

21 Remot TV 3 3 √

65
22 Remot AC 3 3 √

23 Hand soap dan tempat 13 13 √

24 Kalkulator 1 1 √

25 Kater 1 1 √

26 Klip kecil 1 1 √

27 Lem 1 1 √

28 Meja perawat 1 1 √

29 Meja kepala ruangan 1 1 √

30 Almari obat 1 1 √

31 Almari linen 1 1 √

32 Bantal 13 13 √

33 Galon aqua 1 1 √

34 Loker obat oral 1 1 √

35 Rak sepatu 1 1 √

36 Kulkas 1 1 √

37 Tempat sampah non medis 1 1 √

38 Tempat sampah medis 1 1 √

39 Papan tulis kecil 1 1 √

40 Penggaris 1 1 √

41 Penghapus 1 1 √

42 Pensil merah biru 2 2 √

43 Papan tulis 1 1 √

44 timba kamar mandi 13 13 √

45 Urinal 13 13 √

46 almari/ meja pasien 13 13 √

66
47 loker perawat 1 1 √

48 kursi petugas jaga 8 8 √

49 Resep 1 1 √

50 kabel gulung 1 1 √

b. Fasilitas medis di Ruang marwah

1 Kursi roda 1 1 √
2 Termometer Axila 2 2 √
3 Stetoscope 6 6 √
4 Troli tindakan 1 1 √
5 Perlak 1 1 √
6 Gunting lurus nekrotomi 2 2 √
7 Gunting lurus 2 2 √
8 Cucing 2 2 √
9 Pinset anatomi 2 2 √
10 Pinset chirurgi 2 2 √
11
Bak instrumen sedang 2 2 √
12 ECG 1 1 √
13 Infus pump 3 3 √
14 Spiring pump 3 3 √
15 Nebulizer dan tempat 1 1 √
16 Suction dan tempat 1 1 √
17 Gunting verband 4 4 √
18 Timbangan Dewasa 2 2 √
19 Kereta 02 Kecil 1 1 √

67
20 Tromol 15 Cm 1 1 √
21 Tromol 20 Cm 1 1 √
22 Bak Instrumen Kecil 2 2 √
23 Lampu Senter 1 1 √
24 Nebulezer 1 1 √
25 Spet 1,3,5,10,20 Cc - -

C. Fasilitas administrasi penunjang di Ruang marwah

1 Dokumen 13 13 √
2 Buku ekspedisi 1 1 √
3 Buku tulis 1 1 √
4 Formulir asuhan keperawatan 1 1 √
5 Formulir informed consent 1 1 √
6 Formulir permntaan foto 1 1 √
7 Formulir pemintaan laborat 1 1 √
8 Formulir observasi 1 1 √
9 Formulir konsul 1 1 √
10 buku ttv 1 1 √
11 buku diit 1 1 √

68
3.2.3 Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3-Methode)

1. Penerapan sistem MAKP

Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 26 – 28 Desember 2016

didapatkan bahwa model pemberian asuhan keperawatan di ruang Marwah

sudah menggunakan model tim, dengan pemilihan ketua tim berdasarkan

lama kerja, pengalaman kerja, dan senioritas, namun dalam pelaksanaan

kurang optimal karena banyak perawat yang masih belum terbiasa dengan

penerapan model tim. Komunikasi antar tim terjalin dengan baik, jika ada

masalah yang tidak bisa diatasi oleh katim, katim mendiskusikan pada

karu untuk penyelesaiannya. Ruangan sudah mempunyai SAK dan SOP

setiap tindakan, Pemisahan pasien di ruang Marwah berdasarkan infeksi

dan non infeksi. Terdapat dukungan petugas keperawatan dan karu dalam

praktik manajemen keperawatan oleh mahasiswa STIKES Program Ners.

Serta tingginya kemauan perawat untuk berubah ke keadaan yang lebih

baik.

2. Penerapan Timbang Terima

Berdasarkan observasi yang kami lakukan pada tanggal 26 – 28

desember 2016 diruangan Marwah Timbang terima sudah dilakukan,dan

berjalan secara efektif. Timbang terima dilakukan di nurse station terlebih

dahulu, lalu di lakukan timbang terima ke pasien, timbang terima di

lakukan dari sift jaga ke sift selanjutnya. Timbang terima di mulai

seharusnya 15 menit sebelum operan untuk itu 15 menit perawat yang

bertugas selanjutnya datang lebih awal. Rencana tindakan selanjutnya

untuk klien juga tidak di tuliskan di papan yang ada di petugas station,

69
namun dibuku laporan saja. Dalam proses timbang terima di ruang

Marwah perawat yang bertugas sebelumnya sudah melaporkan kondisi

pasien, dan melaporkan tindakan yang sudah dilakukan dan yang belum

dilakukan, operan sudah lengkap dan sudah menyebutkan dari poin-poin

yang meliputi :

1. Jumlah pasien.

2. Identitas klien dan diagnosis medis.

3. Data ( keluhan/subjektif dan objektif).

4. Masalah keperawatan yang masih muncul.

5. Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara

umum).

6. Intervensi kolaboratif.

7. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan

operasi, pemeriksaan dan lain-lain).

Kekurangan timbang terima yang dilakukan di ruang marwah diantara nya :

1. Ada beberapa perawat yang tidak tepat waktu.

2. Terkadang perawat tidak membawa buku catatan

3. Terksadang setelah timbang terima dilaksanakan ners station perawat

tidak keliling untuk mengobservasi pasien secara langsung

3. Supervisi Ruang Keperawatan

Dalam meningkatkan pelayanan yang berkualitas sesuai misi di

RSI FATIMAH, maka dilakukan supervisi yang bekelanjutan terhadap

berbagai kinerja pegawai dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai

70
karyawan untuk melayani konsumen (pasien). Berdasarkan pengkajian

yang kami lakukan pada tanggal 26 – 28 desember 2016 di ruang Marwah

belum pernah kami mengikuti supervisi yang dilakukan kepala ruangan di

ruangan. Dari hasil wawancara terhadap perawat di ruang Marwah,

supervisi kemungkinan pernah dilakukan namun sebagian perawat tidak

mengetahuinya, seperti tindakan kepala ruangan yang mengawasi perawat

pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan di ruang perawatan

namun kegiatan ini tidak rutin dan juga tidak mempunyai format supervisi

dan tidak menganut alur dari supervisi yang sebenarnya. Terkadang

reward dari kepala ruangan berupa pujian kepada petugas yang melakukan

pekerjaan dengan baik, sedangkan petugas yang tidak melaksanakan

tugasnya dengan baik atau terlambat tidak mendapatkan punishment dari

kepala ruangan serta saran untuk meningkatkan kinerja perawat.

4. Discharge Planning

Discharge planning merupakan suatu bentuk kegiatan MAKP agar

klien dan keluarga yang masuk di Marwah, yang sedang dalam perawatan

dan yang akan atau direncanakan pulang mengerti tentang perawatan

selama pasien dirawat Ruang Marwa, sehingga keluarga dapat mengikuti

semua proses perawatannya dengan baik. Beberapa hal yang terkandung

didalam Dischard Planning saat pengkajian tanggal 26 – 28 desember

2016 yang sudah dijalankan dengan baik, sudah ada form discharge

planning yang diisi pada saat pasien akan pulang. Hal-hal yang

disampaikan meliputi cara memeinum obat yang diresepi dokter dan

waktu untuk kontrol ulang. Kegiatan ini sudah dilakukan oleh Karu dan

71
seluruh anggotanya secara lisan dan tulisan dalam bentuk Dischard

Planning. Di ruangan sudah tersedia resume pasien pulang yang terdiri

dari 3 yaitu resume medik yang diisi oleh dokter dan resume keperawatan

yang diisi oleh perawat / petugas dan surat kontrol. Sarana yang belum ada

adalah leaflet untuk 5 kasus terbanyak di Ruang Marwah.

5. Sentralisasi Obat

Sentralisasi obat diruang Marwah sudah dilakukan. Obat yang di

kelola yaitu obat oral, injeksi ataupun cairan diberikan kepada perawat.

Alur sentralisasi obat pada ruang Marwah yaitu resep obat yang

diresepkan oleh dokter diserahkan kepada perawat/bidan, kemudian Resep

Obat oral, injeksi dan cairan diberikan perawat ruangan ke keluarga untuk

di tebus di apotik ataupun perawat yang nantinya memngambilkan di

apotik. Setelah resep diberikan petugas apoteker lalu di bawa keruangan .

Saat obat sudah ada diruangan oleh petugas obat injeksi disimpan di

dalam lemari obat sesuai nama pasien. Pada sentralisasi obat di ruang perin

tidak ada buku dokumentasi keluar masuk obat. Dengan kata lain ruangan

Marwah melakukan sentralisasi obat namun belum optimal.

6. Dokumentasi Keperawatan (kepetugasan)

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada medical record


(status) didapatkan pendokumentasian yang berlaku diruang Marwah
dengan sistem pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber
tenaga kesehatan, misalnya dari dokter dan perawat. Berdasarkan hasil
observasi seluruh status pasien yang ada didapatkan menunjukkan bahwa

72
dari sampel dokumen Asuhan Keperawatan pada pasien rawat inap
menunjukkan hal yang kurang maksimal , seperti diagnosa yang diangkat
kurang menyeluruh sehingga aspek holistic biopsiko social untuk
keluarga kurang tersentuh

7. Penerimaan Pasien Baru

Menurut pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan,

ditemukan adanya alur penerimaan pasien baru di ruang Marwah. Dan ada

protap pelayanan di rawat inap.

8. Ronde Keperawatan

Dari hasil wawancara dengan Koordinator manajemen ruangan

Marwah RSI FATIMAH merupakan pelayanan kesehatan tipe C dimana

dalam penyelesaian masalah klien dilakukan secara bersama-sama dengan

melibatkan berbagai profesi. Dalam keperawatan dikenal istilah ronde

keperawatan yang mencari penyelesaian dari suatu masalah keperawatan

pada kasus–kasus kronis dan baru serta langka maupun kasus yang sudah

mendapatkan terapi namun belum terlaksana, agar dapat di selesaikan

dengan melibatkan berbagai profesi kesehatan. Berdasarkan hasil

wawancara di ruang Marwah RSI FATIMAH, sebenarnya ronde

keperawatan pernah dilakukan diruangan dengan mahasiswa manajemen,

tapi setelah itu tidak dilakukan secara berkelanjutan. Di ruang ini memiliki

kasus dan bervariasi sehingga perlu diadakan ronde keperawatan untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada. Petugas keperawatan dan karu

sangat mendukung jika proses ronde keperawatan dapat dilaksanakan dan

diterapakan lagi, dengan jenis kasus yang sangat bervariasi sehingga untuk

pelaksanaan ronde sangat dianjurkan untuk rutin dilaksanakan agar

73
semakin banyak kasus penyakit yang bisa tertangani dengan maksimal.

Mengingat pula pentingnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan maka

perlu dipertahankan pelaksanaan ronde keperawatan yang sudah terlaksana

agar lebih tepat dalam melaksanakan intervensi dan implementasi kepada

pasien. karena ronde keperawatan merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Sebenarnya ronde keperawatan

di ruang Marwah mempunyai kekuatan yaitu adanya kolaborasi dengan

tim medis seperti : perawat, petugas, dokter, laborat. Sehingga dapat

mendukung terlaksananya ronde keperawatan yang maksimal dan dapat

untuk selalu diterapkan diruangan Marwah RSI FATIMAH Banyuwangi.

3.2.4 Pembiayaan (M4-Money)

Biaya perawatan pasien diruang Marwah RSI FATIMAH sebagian

besar dari Umum/ Biaya Sendiri, BPJS

TARIF PELAYANAN RUANG MARWAH RSI FATIMAH

No Jenis Perhari Keteranngan


1 Kamar 125.000
2 Gizi 125.000
3 Visite Dokter Spesialis 110.000
4 Visite Dokter Umum 60.000

BIAYA PEMERIKSAAN ECG

KELAS SEWA ALAT


Kelas 1 16.300
Kelas 2 16.300

74
2.5 Pemasaran (M5-Market)

Pelanggan yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan di ruang


Marwah sebagian besar berasal dari daerah banyuwangi, tetapi ada sebagian
yang berasal dari luar daerah banyuwangi. Usia pelanggan bervariasi, kisaran
usia antara 10-60 merupakan ruang utama dengan fasilitas sarana dan
prasarana yang baik. Selain itu petugas tidak memiliki tugas khusus sebagai
tim marketing secara langsung untuk mencari pelanggan dalam mencari
pelayanan jasa kesehatan.

75

Anda mungkin juga menyukai