Anda di halaman 1dari 7

7.

HERPES SIMPLEKS TANPA KOMPLIKASI 4A

S Lokasi
Penyakit herpes simpleks tersebar
kosmopolit dan menyerang baik
pria maupun wanita dengan
frekuensi yang tidak berbeda.
Infeksi primer oleh
HSV tipe I biasa pada usia anak-
anak,
HSV tipe II biasa terjadi pada
dekade II atau III dan
berhubungan dengan peningkatan
aktivitas seksual.

Onset Masa inkubasi umumnya berkisar


antara 7 hari, tetapi dapat lebih
lama.
Kualitas Rasa terbakar dan gatal daerah
luka.
Kuantitas Gejala umum
Herpes simplek
adalah bentol berisi cairan yang
terasa perih dan panas. Bentolan
ini akan berlangsung beberapa
hari. Bintil kecil ini bisa meluas
tidak hanya di wajah tapi bisa di
seluruh tubuh. Bisa juga terlihat
seperti jerawat, dan pada wanita
timbul keputihan. Rasa sakit dan
panas di seluruh tubuh yang
membuat tidak nyaman ini bisa
berlangsung sampai beberapa hari
disertai sakit saat menelan
makanan, karena kelenjar getah
bening sudah terganggu

Keluhan Utama : Perjalanan Penyakit Infeksi primer HSV masuk


melalui defek kecil pada kulit atau
mukosa dan bereplikasi lokal lalu
menyebar melalui akson ke
ganglia sensoris dan terus
bereplikasi. Denagn penyebaran
sentrifugal oleh syaraf-syaraf
lainnya menginfeksi daerah yang
lebih luas. Setelah infeksi primer
HSV masuk dalam masa laten di
ganglia sensoris. Pada episode 1
non infeksi primer, infeksi sudah
lama berlangsung tetapi belum
menimbulkan gejala klinis, tubuh
sudah membentuk zat anti
sehingga pada waktu terjadinya
episode 1 ini kelainan yang timbul
tidak seberat episode 1 dengan
infeksi primer. Bila pada suatu
waktu ada faktor pencetus (trigger
factora), virus akan mengalami
reaktivitas dan multiplikasi
kembali sehingga terjadilah
infeksi rekurens.
Pada saat ini di dalam tubuh
horpes sudah ada antibodi spesifik
sehingga kelainan yang timbul
dan gejala konstitusinya tidak
seberat pada waktu infeksi primer.
Trigger factor tersebut antara lain
adalah trauma, koitus yang
berlebihan, demam, gangguan
pencernaan, stress emosi,
kelelahan, makanan yang
merangsang, alkohol, obat-obatan
(imunosupresif, kortikosteroid),
dan ada beberapa kasus sukar
diketahui dengan jelas
penyebabnya. Ada beberapa
pendapat mengenai terjadinya
infeksi rekurens: 1. Faktor
pencetus akan mengakibatkan
reaktivasi virus dalam ganglion
dan virus akan menurun melalui
akson saraf perifer ke sel epitel
kulit yang dipersarafinya dan
disana akan mengalami replikasi
dan multiplikasi serta
menimbulakan lesi. 2. Virus
secara terus menerus dilepaskan
ke sel-sel epitel dan adanya faktor
pencetus ini menyebabkan
kelemahan setempat dan
menimbulkan lesi rekuren.

Faktor Memperingan Obat simtomatis,


Memperberat•

Gejala Penyerta
Rasa sakit dan panas di seluruh
tubuh yang membuat tidak
nyaman ini bisa berlangsung
sampai beberapa hari disertai sakit
saat menelan makanan, karena
kelenjar getah bening sudah
terganggu( tidak selalu)
O Pemeriksaan Fisik I : Lokasi : sesuai predileksi
UKK : vesikel berkelompok di
atas kulit yang sembab dan
eritematosa, berisi cairan
jernih dan menjadi seropurulen,
dapat menjadi krusta dan dapat
mengalami ulserasi.
Gambar

Gambar 1. Herpes Labialis

Gambar 2. Herpes Genitalis

A Diagnosis Diagnosis herpes simplex


didasarkan pada riwayat dan
gambaran klinis. Diagnosa
biasanya sudah bisa ditegakkan
dengan pemeriksaan fisik. Herpes
simpleks virus (HSV) dapat
ditemukan pada vesikel dan dapat
dibiakkan.Pada keadaan tidak ada
lesi dapat diperiksa antibodi
HSV.Dengan tes Tzanck dengan
pewarnaan Giemsa dapat
ditemukan sel datia berinti banyak
dan badan inklusi intranuklear .

DD Herpes simplex
diagnosa banding HSV tipe I yaitu
stomatitis
aftosa, penyakit tangan-kaki-
mulut, dan impetigo.Sedangkan
diagnosa banding
HSV tipe II yaitu
chancroid
, sifilis, dan erupsi oleh obat-
obatan
P Terapi Farmakoterapi dilakukan dengan:
Pada lesi yang dini dapat
digunakan obat topikal berupa
salap/krim yang mengandung
preparat idoksuridin (stoxil,
viruguent, virunguent-P) atau
preparat asiklovir
(zovirax).Pengobatan oral preparat
asiklovir dengan dosis 5x200mg
per hari selama 5 hari
mempersingkat kelangsungan
penyakit dan memperpanjang
masa rekuren.Pemberian
parenteral asiklovir atau preparat
adenine arabinosid (vitarabin)
dengan tujuan penyakit yang lebih
berat atau terjadi komplikasi pada
organ dalam.
Untuk terapi sistemik digunakan
asiklovir, valasiklovir, atau
famsiklovir.
Jika pasien mengalami rekuren
enam kali dalam setahun,
pertimbangkan untuk
menggunakan asiklovir 400 mg
atau valasiklovir 1000 mg oral
setiap hari selama satu tahun.
Untuk obat oles digunakan lotion
zinc oxide atau calamine. Pada
wanita hamil diberi vaksin HSV
sedangkan pada bayi yang
terinfeksi HSV
disuntikkan asiklovir intra vena

Cara Kerja Beberapa obat antivirus telah


terbukti efektif melawan infeksi
HSV. Semua obat
tersebut menghambat sintesis
DNA vi
rus. Oba-obat ini dapat
menghambat
perkembangbiakan herpesvirus.
Walaupun demikian, HSV tetap
bersifat laten di ganglia
sensorik, dan angka
kekambuhannya tidak ja
uh berbeda pada orang yang
diobati dengan
yang tidak diobati.
Salah satu obat yang efek
tif untuk infeksi Herpes Simpleks
Virus adalah Asiklofir
dalam bentuk topikal, intravena,
dan oral
yang kesemuanya berguna untuk
mengatasi
infeksi primer.

Efek Samping / Pada sistem saraf pusat


Komplikasi dilaporakan terjadi malaise
(perasaan tidak
nyaman) sekitar 12% dan sakit
kepala (2%).pada system
pencernaan (gastrointestinal)
dilaporkan terjadi mual (2-5%),
muntah (3%) dan diare (2-3%)

Prognosis Pengobatan dini dan tepat


memberi prognosis yang lebih
baik, yakni
masa penyakit berlangsung lebih
singkat dan rekuren lebih
jarang.Pada orang
dengan gangguan imunitas,
infeksi dapat menyebar ke organ-
organ dalam dan
dapat berakibat fatal. Prognosis
akan lebih baik seiring dengan
meningkatnya usia
seperti pada orang dewasa
(Handoko, 2010).
Penderita HSV harus menghindari
kontak dengan orang lain saat
tahap
akut sampai lesi sembuh
sempurna. Infeksi di daerah
genital pada wanita hamil
dapat menyerang bayinya, dan
wanita tersebut harus memberi
tahu pada dokter
kandungannya jika mereka
mempunyai gejala atau tanda
infeksi HSV pada daerah
genitalnya

Anda mungkin juga menyukai