S Lokasi
Penyakit herpes simpleks tersebar
kosmopolit dan menyerang baik
pria maupun wanita dengan
frekuensi yang tidak berbeda.
Infeksi primer oleh
HSV tipe I biasa pada usia anak-
anak,
HSV tipe II biasa terjadi pada
dekade II atau III dan
berhubungan dengan peningkatan
aktivitas seksual.
Gejala Penyerta
Rasa sakit dan panas di seluruh
tubuh yang membuat tidak
nyaman ini bisa berlangsung
sampai beberapa hari disertai sakit
saat menelan makanan, karena
kelenjar getah bening sudah
terganggu( tidak selalu)
O Pemeriksaan Fisik I : Lokasi : sesuai predileksi
UKK : vesikel berkelompok di
atas kulit yang sembab dan
eritematosa, berisi cairan
jernih dan menjadi seropurulen,
dapat menjadi krusta dan dapat
mengalami ulserasi.
Gambar
DD Herpes simplex
diagnosa banding HSV tipe I yaitu
stomatitis
aftosa, penyakit tangan-kaki-
mulut, dan impetigo.Sedangkan
diagnosa banding
HSV tipe II yaitu
chancroid
, sifilis, dan erupsi oleh obat-
obatan
P Terapi Farmakoterapi dilakukan dengan:
Pada lesi yang dini dapat
digunakan obat topikal berupa
salap/krim yang mengandung
preparat idoksuridin (stoxil,
viruguent, virunguent-P) atau
preparat asiklovir
(zovirax).Pengobatan oral preparat
asiklovir dengan dosis 5x200mg
per hari selama 5 hari
mempersingkat kelangsungan
penyakit dan memperpanjang
masa rekuren.Pemberian
parenteral asiklovir atau preparat
adenine arabinosid (vitarabin)
dengan tujuan penyakit yang lebih
berat atau terjadi komplikasi pada
organ dalam.
Untuk terapi sistemik digunakan
asiklovir, valasiklovir, atau
famsiklovir.
Jika pasien mengalami rekuren
enam kali dalam setahun,
pertimbangkan untuk
menggunakan asiklovir 400 mg
atau valasiklovir 1000 mg oral
setiap hari selama satu tahun.
Untuk obat oles digunakan lotion
zinc oxide atau calamine. Pada
wanita hamil diberi vaksin HSV
sedangkan pada bayi yang
terinfeksi HSV
disuntikkan asiklovir intra vena