Anda di halaman 1dari 2

»‫ضا َعةَ ْال َما ِل‬ ُّ ‫ َو َكثْ َرة َ ال‬،‫ قِ ْي َل َوقَا َل‬:‫« ِإ َّن هللاَ يَ ْك َرهُ لَ ُك ْم‬

َ ‫ َو ِإ‬،‫س َؤا ِل‬


“Sesungguhnya Allah membenci untuk kalian qiila wa qoola (katanya katanya), banyak
bertanya (meminta), dan menyia-nyiakan harta.”
(HR. Muslim dan Ahmad)

Pada riwayat Ibnu Hibban,

»‫« َو َي ْن َها ُك ْم َع ْن ثَالَث‬


“Dan Dia melarang tiga hal dari kalian.”

Nabi ‫ ﷺ‬melarang qiila wa qoola (katanya-katanya), artinya sesuatu yang belum jkas dan ini
bertentangan dengan q.s 17 ayat 36 “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya
itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”.... jadi artinya jangan pernah mengikuti sesuatu yang tdk
jelas seperti “ ikut yuk “ itu adalah hal yang bertentangan dengan firman allah apalagi membawa
nuansa agama.

Tafsir kedua bagi sabda Nabi ‫ ﷺ‬IZZO ATUL MALIK menyia nyiakan hartaa..... bayangkan di allepo
sana org mminta minta makanan dan minuman yang sehat di palestin, dan masih banyak yang
lainnya.. izzo atul malik juga berarti tidak memberikan harta di tempat yng diridoi allah SWT.. tolong
dengar baik baik, aturan quran adalah setiap ada harta yg diberikan allah kepada kita, itu adalah
peluang lain kita untuk meningkatkan ibadah melalui harta itu... karna mungkin peluang ibadah lain
sudah tdk sanggup kita tunaikan, mengerti? .... jadi klau misalnya ada org yang sudah hafal sampai
beberapa juz, ada yang puasa sunah nya selalu baik, ada yang tahajudnya luar biasa, namun kalau
kita belum mampu menunaikan itu kita bisa mengeluarkan sedekah ataupun infaq di jalan allah,
seperti misalnya kita menyumbangkan alas kaki di musholla ini selama alas kaki itu masih terus
digunakan itu akan bernilai pahala bagi pemberinya, dan masih banyak lainnya..... masya allah itu yg
kita harus cari bukan dijadikan sebuah kesombongan diri, kalau mau sombong itu sdh ada namanya
QARUN , dan hartanya lebih banyak daripada kalian, jangankan hartanya, itu kunci berangkasnya
saja sesuai q.s 28 ayat 76

Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan
Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat
dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya:
"Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu
membanggakan diri". (DIJELASKAN)

Ini membuktikan kalau misalnya di dunia sekarang ini ada org kaya yg sombong itu ketingggal dari
qarun dan keterlaluan karna tdk sekaya qarun dan akhirnya hancur juga, karena semua ini hanya
titipan allah, coba saya tanya ? sandal milik siapa?... jadi klu sandal kalian hilang jangan marah, yg
pny siapa?..... yasudah jadi tugas kita adalah mencari bukan marah, mungkin saja karena allah
menitipkan barang tersebut kepada org yg baru begitu juga harta kita makanya selagi kita masih
memilikinya manfaatkan lah dengan baik sebelum pindah ke org lain.... misalnya kita beli baju baru
untuk sholat jadi kalau ditanya... “hey fulan dari mana harta yang engkau dapatkan?... engkau maha
tau ya allah, aku dapatkan dngn cara yg halal keringatku menjadi saksi smuanya...... kemana engku
pertama kali gunakan ?... ya allah, untuk sholat,,, allahhu akbarr” kan enak......... co saya tanya jujur,
kalian ada baju baru buat apa?....... masya allah ..........
Ada satu kisah tentang imam Hasan Al Basri, kalian tau siapa imam hasan al basri?...... luar biasa....
hasan al basri pernh bermimpi dan ini kisah nyata, pada saat itu ia mendengar suara yg memamnggil
beliau, “hey abdullah, menurut kamu amalan apa yang paling diterima oleh allah SWT, beliau
katakan amalan saya yg beliau kira itu yg paling ikhlas sy pernah lakukan ini ini dn ini, kemudian
mendengar suara, itu tdk diterima oleh allah... yg diterima oleh allah adalah ketika engkau
bersedekah pada seekor lalat”. Jadi pernah beliau menulis tiba tiba hinggap lalat di penanya, itu oleh
beliau didiamkan penanya untuk memberikan kesempatan kepada lalat untuk mengambil rezkinya di
pena itu, ketika didiamkan itulah beliau menganggap ini amalan” yg biasa” saja tapi mengundang
rahmat allah disitu, luar biasa.....

Dan yg terakhir KASRAH HUS SUHAN .... menanyakan sesuatu yg sdh jelas..

Anda mungkin juga menyukai