0
Daftar isi
Daftar isi..................................................................................................................1
Alat Ukur Tahanan dengan pembacaan langsung.................................................3
1. Pengertian....................................................................................................3
2. Prinsip cara kerja pengujian tahanan isolasi...............................................3
3. Mengukur tahanan isolasi kumparan trafo...................................................4
4. Jenis alat ukur tahanan isolasi.....................................................................5
5. Cara Penggunaan / Cara Pengukuran........................................................6
5,1. Pemasangan Batere.....................................................................6
5,2. Uji On / Off dan Fungsi Skrup Koreksi..........................................6
5,3. Plat Skala (Analog Display)..........................................................7
5,4. Pengukuran Tegangan Arus Searah Dan Arus Bolak Balik..........7
Cara pengukuran tegangan :.......................................................................7
5,5. Pengukuran Tahanan Isolasi.........................................................7
5,6. Pemeliharaan Alat Ukur Tahanan Isolasi......................................8
5.6.1. Batere............................................................................................8
5.6.2. Penyimpanan.................................................................................9
5.6.3. Kabel Pengukuran.........................................................................9
5.6.4. Cara penggunaan..........................................................................9
5.6.5. Petunjuk Praktis tentang Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi
Belitan Trafo................................................................................10
6. Macam-macam alat ukur tahanan isolasi..................................................12
7. Instruksi Kerja (prosedur menggunakan alat)............................................14
7.1. CAKUPAN INSTRUKSI KERJA..................................................14
7.1.3. REFERENSI............................................................................14
7.1.4. DEFINISI DAN ISTILAH..........................................................14
7.1.5. INFORMASI UMUM.................................................................15
7.1.6. PERALATAN KERJA...............................................................15
7.2. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN.....................................15
7.3. Finishing......................................................................................16
7.4. Bagan Alir....................................................................................17
7.5. Gambar pelaksanaan..................................................................18
7.6. Formulir hasil pengukuran...........................................................19
1
Alat Ukur Tahanan dengan pembacaan langsung.
1. Pengertian
Alat ukur yang sering dipergunakan untuk pengukuran-pengukuran harian
yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, akan tetapi mencukupi untuk
pemakaiannya. Untuk tahanan-tahanan yang tidak terlalu tinggi digunakan
tahanan yang sesuai tetapi jika tahanannya tinggi maka pengukuran tahanan
isolasi yang menggunakan tegangan tinggi agar lebih tepat.
MΩ
0 ∞
V C
S
N G
L
Sumber Rx
tegangan E R
tinggi arus E
searah p
Gambar 1. Tester tahanan isolasi
2
Gambar 2 : skema diagram alat ukur tahanan isolasi
5000 Volts. Bahkan ada alat ukur tahanan isolasi dengan tegangan yang
dibangkitkan adalah 10 kV-15 kV.
Alat pengukur tahanan isolasi digunakan untuk mengukur tahnan isolasi dari
peralatan listrik maupun instalasi-instalasi. Dengan demikian maka sumber
tegangan harus dipilih tidak tergantung dari batas pengukuran, akan tetapi
juga terhadap tegangan kerja dari peralatan yang diukur isolasinya. Pada
umumnya isolasi yang dianggap cukup, untuk tegangan-tegangan rendah,
akan tidak dapat bertahan bila tegangan yang dibangkitkan lebih besar dari
tahanan isolasi umum yang digunakan.
3
beberapa saat sehingga induksinya hilang. Untuk mengamankan alat ukur
terhadap pengaruh tegangan induksi maka peralatan tersebut perlu dilindungi
dengan Sangkar Faraday (lihat gambar 3.1) dan kabel-kabel penghubung
rangkaian pengujian sebaiknya menggunakan kabel yang dilengkapi
pelindung (Shield Wire).
Jadi untuk memperoleh hasil yang valid maka obyek yang diukur harus betul -
betul bebas dari pengaruh induksi.
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo juga dipengaruhi oleh
kebersihan permukaan isolator bushing, suhu trafo, faktor usia dan
kelembaban udara di sekitarnya.
Batasan dari tahanan isolasi kumparan trafo sesuai Buku Pemeliharaan
Peralatan SE. 032/PST/1984 adalah :
Menurut standard VDE (catalouge 228/4) minimum besarnya tahanan isolasi
kumparan trafo, pada suhu operasi dihitung “ 1 kilo Volt = 1 MΩ (Mega
Ohm) “.
Dengan catatan 1 kV = besarnya tegangan fasa terhadap tanah, kebocoran
arus yang diijinkan setiap kV = 1 mA.
3
9
1
11 8
4
5
10
7 2
6
4
Keterangan :
1. saklar pilih (Selector Switch) : tegangan uji megger, uji tegangan. batere
dan pemutus pasokan.
2. Tambol Range : pilihan jangkau-batas skala pengukuran.
3. Ω LED indikator : LED nyala hijau = pengukuran benar, LED mati =
pengukuran salah, batere terlalu lemah.
4. LED nyala : pilihan jangkau-batas skala s.d. TΩ (Tera Ohm) terpilih.
5. LED nyala : pilihan jangkau-batas skala s.d. 100 MΩ (Mega Ohm) terpilih.
6. Skrup koreksi : pengaturan (koreksi) posisi jarum penunjuk pada angka 0.
7. Selector switch (saklar pilih) : pengukuran tegangan atau tahanan isolasi.
8. Analog display : Papan/plat skala penunjukan.
9. Test prob ( - ) : Kabel pengukuran kutub (polaritas) negatip.
10. Test prob ( + ) : Kabel pengukuran kutub (polaritas) positip.
11. Tempat penyimpanan jack konektor kabel.
5
5,3. Plat Skala (Analog Display).
Lampu LED no. 4 dan 5 pada sisi kanan plat skala adalah indikasi
batas-jangkau pilihan skala. Lampu indikasi Ohm (“Ω”) LED no.3
akan menyala bila pengukuran tahanan isolasi adalah benar, dan
bila tidak menyala berarti rangkaian pengukuran sala atau saat test
tegangan ada yang salah. Oleh karena itu test batere sangat
dianjurkan.
Dua skala di bawahnya adalah untuk pengukuran (pengujian)
tegangan dan uji batere.
6
3. Pilih tegangan uji megger dengan nominal 100 V, 250 V, 500 V,
1.000 V, 1.500 V, 2.000 V, 2.500 V atau 5.000 V dengan
memindah posisi saklar pilihan (no.1) sesuai dengan
kebutuhan. Bila lampu LED no.4 menyala menandakan batas-
jangkau atas skala 10 kΩ ~ 1 TΩ tercapai.
4. Hubungkan titik ukur dengan kedua prob (+) dan (-) dan
ditunggu sampai dengan jarum penunjukan berhenti bergerak.
Gerak ayun jarum tergantung pada obyek yang diukur tahanan
isolasinya dan berkisar antara beberapa saat setelah terjadi
kontak s.d. 30 detik atau lebih. Pembacaan nilai tahanan
yang optimal adalah posisi jarum setelah tombol “ ON “
ditekan ditambah 60 detik / 1 menit.
Hasil pengukuran bisa dibaca pada skala bagian atas. Jika
lampu LED Ohm (“Ω”) (no.3) menyala hijau maka nilai
pengukuran tahanan isolasi adalah benar.
Untuk melindungi (keamanan) alat ukur insulation tester
(megger) maka pada awal pengukuran dipilih batas-jangkau
skala 100 kΩ ~ 100 MΩ, melalui tombol no. 2 “RANGE”.
Dan lampu LED no. 5 akan menyala.
Yang perlu diperhatikan :
5.6.1. Batere.
Batere harus diganti dengan yang baru apabila :
Respon perpindahan lampu LED ke posisi yang dikehendaki tidak
secepat bila kita menekan tombol atau saklar pilihan.
Indikasi LED untuk test tegangan batere tidak menyala hijau terang.
7
5.6.2. Penyimpanan.
Tidak diperlukan pemeliharaan yang khusus, jaga kebersihan dan
kelembaban permukaan alat. Gunakan kain yang lembut untuk
membersihkan.
5.6.3. Kabel Pengukuran.
Pemeriksaan kabel pengukuran secara periodik. Interval
pemeriksaan dilakukan setiap 6 sampai dengan 12 bulan sekali.
8
8. Hasil pengukuran ini merupakan data terbaru hasil pengukuran dan
sebagai bahan evaluasi pembanding dengan hasil pengukuran
sebelumnya. Contoh blangko adalah terlampir ( “Lembar Hasil
Pengukuran Tanahan Isolasi Trafo Tenaga” ).
9. Memasang kembali terminasi sisi primer (Jumper Conductor Bay T/R),
terminasi sisi sekunder (Fleksible Conductor Plat / anyaman / pilin),
terminasi belitan tertier dan titik netral (bintang).
10. Melepas pentanahan lokal sambil pemeriksaan final untuk
persiapan pekerjaan selanjutnya.
9
Table 2: Contoh Hasil Pengukuran Tahan Isolasi
Gambar 3: Contoh Hasil pengukuran tahanan isolasi Trafo dengan selang 1 menit
mulai > 0,2 ~ 10 menit.
10
6. Macam-macam alat ukur tahanan isolasi.
11
HWASHIN type HS-510 FLUKE type 1520 (digital).
12
7. Instruksi Kerja (prosedur menggunakan alat)
Instruksi kerja (IK) dibuat dan disusun oleh tim yang sudah berpengetahuan
dan berpengalaman dengan baik tentang menggunakan alat ukur tahanan
isolasi. IK ini berbentuk umum sehingga setiap perkembangan teknologi dan
alat yang digunkan maka IK dapat dirubah disesuaikan sehingga selalu up to
date.
7.1.3. REFERENSI
1. Buku Manual Alat Ukur Tahanan Isolasi / Megger
2. ISO 9001:2000 Klausul 4.2.3 : Pengendalian Dokumen
3. ISO 9001:2000 Klausul 3.7.2 : Istilah yang berkaitan
dengan pendokumentasian
4. SE 032/PST/1984 dan Suplemen
13
7.1.5. INFORMASI UMUM
Instruksi kerja ini dilaksanakan dalam keadaan instalasi bebas
tegangan
Ch
ek 14
list
Se
h
ter
im
a
ins
bahwa probe tal
tersebut sudah
asi
terhubung dengan baik
Ta
4. Aktifkan (Switch-ON) tombol alat ukur
nd
5. Amati hasil penunjukkan pada alat
a
ukur dan catat pada blanko yang telah
&
disediakan
Ra
m
7.3. Finishing bu
K3
1. Lepas rangkaian kabel alat ukur
2. Simpan pada kotak penyimpanan
bersama dengan kabel atau
accessoriesnya
3. Sambungkan kembali konduktor/kabel
pada terminal peralatan yang telah
diukur seperti semula sesuai tanda
yang telah diberikan
4. Lakukan pengecekan ulang untuk
meyakinkan sambungan
konduktor/kabel pada terminal telah
terpasang dengan baik dan benar
15
7.4. Bagan Alir.
START
PERSIAPAN
Siapkan alat ukur dan accessoriesnya serta
yakinkan semuanya dalam kondisi baik
Letakkan alat ukur pada tempat yang aman dan
terjangkau
Siapkan tool set yang diperlukan
Siapkan blanko pengukuran
Catat spesifikasi peralatan yang akan diukur
Pengambilan data
spesifikasi alat yang
akan diukur
Apakah dapat
Dilaksanakan ttanpa
kendala ? Tidak
Ya
PERSIAPAN
Apakah
Titik yang diukur
SUDAH SELESAI ?
Tidak
PELAKSANAAN
Ya Tidak
16
1
PELAPORAN
STOP
3 fasa di
chub.singkat
o
n
s
p o
u e
l
s r
h
t
v
c
a r
t a
o d
r i
a
t
Primer – Sekunder o
Primer – Ground r
Sekunder - Ground
17
7.6. Formulir hasil pengukuran.
18
Daftar Pustaka
19