Anda di halaman 1dari 20

PENGUKURAN INSULASI RESISTAN TRAFO TENAGA (MEGGER)

I. Megger

Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik


maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi
arus searah yang diputar oleh tangan.
Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah : 500, 1000, 2000 atau 5000
volt dan batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 meter ohm dan 5
sampai 5000 meter ohm dan lain-lain sesuai dengan sumber tegangan dari megger
tersebut.
Dengan demikian maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya
tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja ( sistem
tegangan ) dari peralatan ataupun instalasi yang aka diuji isolasinya.
Dewasa ini telah banyak pula megger yang mengeluarkan tegangan tinggi
yang didapatkan dari batere sebesar 8 – 12 volt (megger dengan sistem elektronis).

II. Pengujian Tahanan Isolasi pada Belitan Stator


Generator

2.1. Umum
Salah satu jenis pemeliharaan yang dilakukan dalam kegiatan
Combustion Inspection ( CI ) yaitu pemeliharaan periodik yang dilakukan
setiap 8.000 jam generator beroperasi adalah pemeriksaan stator generator,
kegitan yang dilakukan dapat berupa pengujian tahanan isolasi ( Insulation
Resistance Test ) dan Polarization Index Test.
Nilai Insulation Resistance ( IR ) stator diukur pada suhu ruangan
30,.5°C, pengukuran dilakukan dengan cara melepas hubungan way ( Y )
generator terhadap ground terlebih dahulu. Pengukuran dilakukan pada tiap
phasa yaitu phasa R, S, dan T masing-masing di ukur langsung terhadap
ground. Sehingga megger yang digunakan yaitu megger phasa terhadap

36
ground. Jenis Megger yang digunakan adalah Megger jenis analog dengan
tegangan 5000 Volt, pemilihan megger dengan tegangan 5000 Volt sesuai
dengan besarnya tegangan kerja Generator dan berdasarkan standar IEEE.
Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kelemahan isolasi
tahanan. Pengujian isolasi secara rutin dapat dilakukan dengan menggunakan
Megger yang pembacaannya langsung dalam meghoms. Tahanan isolasi
adalah ukuran kebocoran arus yang melalui isolasi. Tahanan berubah-ubah
karena pengaruh temperatur dan lamanya tegangan yang diterapkan pada
lilitan tersebut, oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus dicatat pada
waktu pengujian. Nilai tegangan minimum pengujian adalah satu kilovolt
sebanding dengan satu (1) megaohm nilai resistansi pada lilitan stator
generator, nilai tahanan yang rendah dapat menunjukkan lilitan dalam
keadaan kotor atau basah.
Moisture dapat juga terdapat pada permukaan isolasi, atau pada
lilitan atau pada keduanya.Oleh sebab itu, pengujian dengan megger sebelum
dan sesudah mesin dibersihkan harus dilakukan. Jika nilai tahanan tetap
rendah dan lilitan relatif bersih, ada kemungkinan adanya moisture pada
lilitan, dan lilitan harus dikeringkan sekurang-kurangnya sampai diperoleh
tahanan minimum yang dianjurkan.

Gambar 4.1 Rangkaian megger stator fasa – ground

Gambar 4.2. Rangkaian megger stator fasa – fasa

37
2.2. Batas Tahanan Isolasi
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan stator generator juga
dipengaruhi oleh kebersihan permukaan isolator dari stator, suhu generator,
factor usia dan kelembaban udara di sekitarnya.

2.3. Prinsip Kerja


Pada dasarnya pengukuran tahanan isolasi belitan stator generator
adalah untuk mengetahui besar ( nilai ) kebocoran arus (leakage current)
yang terjadi pada isolasi stator generator. Kebocoran arus yang menembus
isolasi peralatan listrik memang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, salah
satu cara meyakinkan bahwa generator cukup aman untuk dipakai adalah
dengan mengukur tahanan isolasinya. Keebocoran arus yang memenuhi
ketentuan yang ditetapkan akan memberikan jaminan bagi generator itu
sendiri sehingga terhindar dari kegagalan isolasi.
Insulation tester banyak jenisnya (merek dan tipe megger), masing-
masing memiliki spesifikasi yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya. Mulai dari tipe sederhana, menengah sampai dengan yang canggih.
Display (tampilannya) juga banyak ragamnya, mulai dari tampilan analog,
semi digital dan digital murni.
Pada panel kendali (Front Panel) ada yang sangat sederhana, namun
ada pula yang super canggih. Tapi seluruhnya memiliki prinsip kerja yang
sama.

Gambar 4.3 Contoh Insulation Tester Merk Metriso Type 5000 A

38
Keterangan :
1. Saklar pilih (Selector Switch) : tegangan uji megger, uji tegangan batere
dan pemutus pasokan.
2. Tombol Range : pilihan jangkau-batas skala pengukuran.
3.  LED indicator : LED nyala hijau = pengukuran benar, LED mati =
pengukuaran salah, batere terlalu lemah.
4. LED nyala : pilihan jangkau-batas skala s.d. T ( Tera Ohm) terpilih.
5. LED nyala : pilihan jangkau-batas skala s.d. 100 M terpilih.
6. Skrup koreksi : pengaturan (koreksi) posisi jarum penunjuk pada angka 0.
7. Selector switch (saklar pilih) : pengukuran tegangan atau tahanan isolasi.
8. Analog display : Papan/plat skala penunjukan.
9. Test Prob ( - ) : Kabel pengukuran kutub (polaritas) negatif.
10. Test Prob ( + ) : Kabel pengukuran kutub (polaritas) positif.
11. Tempat penyimpanan jack konektor kabel.

Prinsip kerja alat pengukuran tahanan isolasi merk Metriso type 5000
A adalah sebagai berikut :

1. Pemasangan Batere
Sebelum membuka tutup tempat batere pastikan dulu saklar
selektorswitch (no.7) pada posisi volt (“V”) dan saklar pilihan (no.1) pada
posisi “OFF/V” dengan demikian berarti alat ukur sudah bebas dari catu daya.
Uji kondisi batere : Setelah batere terpasang saklar pilihan (no.1)
diposisikan pada sehingga pada plat skala menunjuk tegangan batere.

2. Uji On/Off dan Fungsi Skrup Koreksi


Bila saklar selector switch (no.7) pada posisi Ohm (“”) dan saklar
pilihan no.1 tidak pada posisi “OFF/V” berarti alat ukur (megger) habis
dipakai tetapi belum di-off-kan. Kondisi yang benar bila megger tidak dipakai
posisi saklar selektor switch (no.7) ke posisi volt (“v”) dan saklar pilihan (no.1)
di posisi “OFF/V”.

39
Skrup koreksi (no.6) berfungsi untuk koreksi posisi jarum penunjuk
agar tepat pada angka nol (0). Pengaturan dilakukan dalam kondisi alat ukur
off (seperti diterangkan di atas) dan skrup koreksi (no.6) diputar arah ke kiri
atau ke kanan sehingga jarum tepat menunjuk angka nol.

3. Plat Skala ( Analog Display)


Lampu LED no.4 dan 5 pada sisi kanan plat skala adalah indikasi batas-
jangkau pilihan skala. Lampu indikasi Ohm (“Ohm”) LED no.3 akan menyala
bila pengukuran isolasi adalah benar, dan bila tidak menyala berarti
rangkaian pengukuran salah atau saat tes tegangan ada yang salah. Oleh
karena itu tes batere sangat dianjurkan. Dua skala di bawahnya adalah untuk
pengukuran (pengujian) tegangan dan uji batere.

4.2.4 Pengukuran Tahanan Isolasi


Untuk mencegah kerusakan pada alat ukur perlu dipastikan dulu
apakah titik ukur benar-benar tidak ada tegangan induksi atau muatan
residual.

III. Prosedur Pengukuran


1. Posisikan saklar selector switch (no.7) pada Ohm (“”).
2. Atur batas-jangkau skala 10 k  1 T atau 100 k  100 M dengan
menekan tombol pilihan batas-jangkau (no.2) “RANGE”.
3. Pilih tegangan uji megger dengan nominal 100 V, 250 V, 500 V, 1.000
V, 1.500 V, 2000 V, 2.500V atau 5.000 V dengan memindah posisi
saklar pilihan (no.1) sesuai dengan kebutuhan. Bila lampu LED no.4
menyala menandakan batas jangkau atas skala 10 k  1 T tercapai.
4. Hubungkan titik ukur dengan kedua prob (+) dan (-) dan ditunggu
sampai dengan jarrum penunjukan berhenti bergerak. Gerak ayun
jarum tergantung pada objek yang diukur tahanan isolasinya dan
berkisar antara beberapa saat setelah terjadi kontak s.d. 30detik atau

40
lebih. Pembacaan nilai tahanan yang optimal adalah posisi jarum
setelah tombol “ON” ditekan ditambah 60 detik / 1 menit.

 Hasil pengukuran bias dibaca pada skala bagian atas. Jika


lampu LED Ohm (“”) (no.3) menyala hijau maka nilai
pengukuran tahanan isolasi benar.
 Untuk melindungi (keamanan) alat ukur insulation tester
(megger) maka pada awal pengukuran dipilih batas-jangkau
skala 100 k  100 M, melalui tombol no.2 “RANGE”. Dan
lampu LED no.5 akan menyala.

3.1. Yang perlu diperhatikan :


Jangan menyentuh titik ukur objek pengukuran yang baru selesai
diukur tahanan isolasinya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya aliran arus
yang melintas badan dan meskipun tidak berakibat fatal namun bias
menimbulkan tegangan kejut.
Bila pengukuran dilakukan pada objek yang komponen kapasitifnya
relative besar , kemungkinan tegangan pegisian (charging) sampai dengan
5.000 V, hal ini sangat berbahaya bila menyentuh titik ukur objek yang diukur
tahanan isolasinya. Pada kondisi ini harus dilakukan pembuangan tegangan
induksi (residual) dengan memindah posisi saklar selector switch (no.7) dari
posisi Ohm (“”) ke posisi volt (“V”) dan prob tetap tersambung dengan
objek pengukuran s.d. jarum menunjukkan angka “0 volt”.
Jangan membalik polaritas prob (+) dan (-) selama terjadi pembungan
muatan, sebab pengaman tegangan lebih yang terpasang didalam lat uji
(ukur) akan terpicu (triggered) dan rusak.

3.2. Cara Penggunaan / pengukuran


Cara penggunaan meliputi alat ukur dan kesiapan objek yang diukur.
Kesiapan objek yang iukur adalah merupakan kegiatan yang tujuannya
membebaskan objek (missal = generator) dari tegangan sesuai Standar IEEE.
Kesiapan objek yang akan diukur dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

41
1. Pemasangan pentanahan local (Local Grounding) disisi terminal busbar
dengan tujuan membuang Induksi Muatan ( Residuak Current) yang masih
tersisa pada belitan.
2. Melepas hubungan way ( Y ) generator terhadap ground terlebih dahulu.
3. Pembersihan permukaan belitan, tempat belitan dengan memakai
material cleaner dan lap kain yang halus dan tidak merusak permukaan
isolator dengan tujuan agar pengukuran memperoleh nilai (hasil) yang
akurat.
4. Melakukan pengukuran tahanan isolasi antara :
5. Terminal R terhadap cashing ( body ) / tanah.
6. Terminal S terhadap cashing ( body ) / tanah.
7. Terminal T terhadap cashing ( body ) / tanah.
8. Mencatat hasil pengukuran tahanan isolasi .
9. Hasil pengukuran ini merupakan data terbaru hasil pengukuran dan
sebagai bahan evaluasi pembanding dengan hasil pengukuran
sebelumnya.

3.3. DATA-DATA DAN PERHITUNGAN

Nilai minimum Insulation Resistance ( IR ) lilitan stator generator Wescan 11,5


KV PLTG #1 Keramasan adalah:

IRmin = ( Vrms + 1 ) x100 MΩ


IRmin = ( 11.5 + 1 ) MΩ
IRmin = 12,5 MΩ

Berikut table data hasil pengukuran tahanan isolasi winding stator


generator Wescan PLTG unit 1 Keramasan, sebelum dilakukan pemeliharaan.

Tabel 4.1 :Data Insulation Resistance Test sebelum lilitan stator dibersihkan.

42
Urutan Phasa
Menit
R S T
ke
Insulation Resistance ( MΩ )
1 550 570 650
2 650 750 770
3 800 870 860
4 821 890 910
5 850 920 970
6 910 960 980
7 930 1.200 995
8 960 1.300 1.320
9 980 1.400 1.400
10 1.300 1.500 1.600
Data CI Tahun : 2010
Tanggal : 29 Agustus 2010
Suhu Ambient : 30.5˚ C
Generator : Westinghouse Canada ( Wescan ) PLTG #1.

Perhitungan Nilai Average Insulation Resistance lilitan Stator Phasa R, S dan T.


Nilai Average Insulation Resistance lilitan Stator masing-masing Phasa
dihitung dengan rumus:

IRaverage =

Dimana :
IRaverage = Nilai Insulation Resistance rata-rata
IR = Insulation Resistance hasil pengukuran
n = Banyak jumlah data

Dari data hasil pengukuran diatas maka nilai IRaverage adalah :

43
IRaverage Phasa R :

IRaverage =

IRaverage = MΩ

IRaverage = 875,1 MΩ

IRaverage Phasa S :

IRaverage =

IRaverage = MΩ

IRaverage = 1.036 MΩ

IRaverage Phasa T :

IRaverage =

IRaverage = MΩ

IRaverage = 1.045,5 MΩ
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata Insulation Resistance ( IR ) masing-
masing phasa dapat diketahui bahwa nilai tahanan isolasi lilitan stator pada saat
sebelum dilakukan pemeliharaan masih dibawah nilai Insulation Resistance ( IR )
minimum yang distandarkan oleh IEEE yaitu, 1.250 MΩ. Ini artinya kondisi isolasi
lilitan stator generator tidak baik, dengan nilai tahanan isolasi stator dibawah
nilai IR minimum dapat menyebabkan timbulnya arus bocor dari stator
terhadapa ground, sehingga dapat membahayakan keselamatan manusia yang
ada disekitarnya dan dapat menyebabkan timbulnya arus hubung singkat pada
belitan generator.
Kemungkinan besarnya nilai arus bocor yang terjadi pada masing-masing
phasa adalah sebesar :

44
Untuk phasa R :

Iis =

= 0,013 mA
Untuk phasa S :

Iis =

= 0,011 mA

Untuk phasa T :

Iis =

= 0,010 mA

3.4. ANALISA POLARIZATION INDEX ( PI ) GENERATOR


Polarization Index ( PI ) adalah salah stau cara untuk mengetahui quality
winding generator akibat pengaruh lingkungan, seperti penyerapan air,
pengotoran debu dll :
Dari data hasil pengukuran Insulation Resistance ( IR ) lilitan generator di
atas dapat dihitung nilai PI-nya yaitu; pengukuran IR 10 menit dibagi dengan
nilai IR pengukuran menit pertama, secara matematis dapat digambarkan
sebagai berikut :

45
Nilai PI untuk Phasa R :

PI =

PI = 2.3

Nilai PI untuk Phasa S :

PI =

PI = 2,6

Nilai PI untuk Phasa T :

PI =

PI = 2.4

Nilai PIaverage =

PI = 2.4
Dari perhitungan nilai Polarization Index ( PI ) di atas dapat dilihat
bahwa nilai PI sebesar 2, 4. ini menunjukan bahwa generator dalam kondisi
Fair1. Untuk mendapatkan nilai Good maka winding generator perlu dilakukan
pemeliharaan dengan cara membersihkan winding drai debu atau kotoran
lainnya dan dilkaukan pemanasan dengan heater agar didapatkan kondisi yang
kering.

Berikut nilai Insulation Resistance ( IR ) stator setelah dilakukan


pemeliharaan :

1
Standar IEEE no 43-2000

46
Tabel 4.2 :Data Insulation Resistance Test sesudah lilitan stator dibersihkan

Urutan Phasa
Menit
R S T
ke
Insulation Resistance ( MΩ )
1 600 620 600
2 680 750 795
3 850 870 880
4 860 910 920
5 880 930 980
6 950 980 1100
7 980 1.250 1250
8 1200 1.320 1.450
9 1560 1570 1.670
10 1.750 1.780 1.795
Data CI Tahun : 2010
Tanggal : 29 Agustus 2010
Suhu Ambient : 30.5˚ C
Generator : Westinghouse Canada ( Wescan ) PLTG #1.

Dari table data di atas terlihat bahwa nilai tahanan isolasi yang didapatklan
setelah dilakukan pemeliharaan lebuih besar dari nilai sebelumnya.

Analisis nilai Polarization Index ( PI ) setelah dilakukan pemeliharaan:


Untuk phasa R :

PI =

PI = 2.9
Untuk Phasa S :

47
PI =

PI = 2.8

Untuk phasa T :

PI =

PI = 2.9

Jadi nilai Polarization Index ( PI ) generator adalah :

PI =

PI = 2,8

Nilai polarizatiuon Index (PI) masih dibawah 3.0 ( kondisi good ), hal ini bisa
disebabkan umur generator yang sudah tua.
Tabel 4.3 : data nilai PI sebelum dan sesudah pemeliharaan
Nilai Polarization Index ( PI )
Sebelum Pemeliharaan Sesudah Pemeliharaan
Phasa Phasa
R S T R S T

2.3 2.6 2.4 2.9 2.8 2.9

Berikut ini digambarkan kurva kenaikan nilai Insulation Resistance ( IR ) dan


Polarization Index ( PI ) setelah dilakukan pemeliharaan dan drying proses.

48
Gambar 4.4 :Kurva kenaikan nilai PI setelah Drying Proses

IV. Pengujian Tahanan Isolasi pada Belitan Transformator.


Pengujian insulasi berbeda dengan pengujian pada generator dan motor, tidak
dilakukan per phasa karena setiap phasa terdapat lebih dari satu kumparan sehingga
bila sudah terjadi hubung singkat sulit untuk di analisa. Caranya dengan
menghubung singkat semua terminal phasa dan netral/bushing sehingga kumparan
merupakan satu unit bagian dari trafo yaitu HV, LV dan TV.
Setiap kumparan terdiri dari resistor, inductor dan kapasitor maka terdapat
rangkaian seri dan parallel pada semua komponen listrik.
Arus bocor berpengaruh sangat besar terhadap nilai insulasi trafo tersebut untuk itu
diperlukan usaha meng eliminasi arus bocor yang biasanya mengalir pada
permukaan insulasi dengan demikian mengalir dua arus pada obyek pengujian yang
pertama arus yang mengalir pada bahan insulasi dan yang mengalir pada permukaan
artinya terdapat resistan yang parallel dan keduanya mempunyai nilai yang berbeda
sangat besar.

Pengukuran tahanan isolasi juga sering kali dilakukan untuk memperoleh nilai
tahanan isolasi busbar (rel), PMT, kabel power 20 kV, saluran kabel tegangan tinggi
(SKTT) , saluran udara tegangan tinggi (SUTT), atau instalasi listrik lainnya dengan
memperhatikan ketentuan pengukuran yang berlaku sehingga tidak merusakkan alat
ukur (megger) itu sendiri.
Hal yang bisa mengakibatkan kerusakan alat ukur adalah bilamana alat ukur tersebut
dipakai untuk mengukur obyek pada lokasi yang tegangan induksi listrik di sekitarnya
sangat tinggi atau masih adanya muatan residual pada belitan atau kabel. Langkah
untuk menetralkan tegangan induksi maupun muatan residual adalah dengan
menghubungkan bagian tersebut ke tanah beberapa saat sehingga induksinya hilang.
Untuk mengamankan alat ukur terhadap pengaruh tegangan induksi maka peralatan
tersebut perlu dilindungi dengan Sangkar Faraday (lihat gambar 3.1) dan kabel-kabel

49
penghubung rangkaian pengujian sebaiknya menggunakan kabel yang dilengkapi
pelindung (Shield Wire).
Jadi untuk memperoleh hasil yang valid maka obyek yang diukur harus betul - betul
bebas dari pengaruh induksi.
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo juga dipengaruhi oleh kebersihan
permukaan isolator bushing, suhu trafo, faktor usia dan kelembaban udara di
sekitarnya.
Batasan dari tahanan isolasi kumparan trafo sesuai Buku Pemeliharaan Peralatan SE.
032/PST/1984 adalah :
Menurut standard VDE (catalouge 228/4) minimum besarnya tahanan isolasi
kumparan trafo, pada suhu operasi dihitung “ 1 kilo Volt = 1 MΩ (Mega Ohm) “.
Dengan catatan 1 kV = besarnya tegangan fasa terhadap tanah, kebocoran arus yang
diijinkan setiap kV = 1 mA.

4.1. Penyerapan atau Arus polarisasi


Arus Penyerapan terdiri dari tiga komponen, yang dijelaskan sebagai laju penurunan
arus dari nilai dekat dengan nol sesaat setelah beberapa menit.
Pertama adalah disebabkan oleh satu molekul yang mengapung yang terdiri dari
elektron bebas media isolasi/dielektrik akibat pengaruh paparan medan listrik pada
antara dua plat.
Kedua adalah disebabkan oleh penyimpangan molekular akibat paparan medan
listrik pada bidang dielektrik yang memaksakan penyimpangan electron muatan
negatif dari peredarannya elektron di sekitar nucleus ke arah positif tegangan.
Ketiga adalah sehubungan dengan keseimbangan molekul pada medan listrik yang
diterapkan. Keselarasan ini adalah wajar yang terjadi pada kondisi keadaan netral,
tetapi ketika satu bidang elektrik adalah menerapkan ini molekul yang bertentangan
berkumpul pada bidang yang berbeda.
Ketiga arus tersebut tidak dapat dipisahkan maka total arus tersebut sebagai sebuah
arus tunggal yang dipengaruhi oleh jenis dan kondisi materi yang mengikat menjadi
media isolasi/dielektrik. Walaupun pendekatan arus penyerapan nol, proses
sebenarnya terjadi dimana arus yang diserap jauh lebih penjang dibandingkan
dengan arus kapasitif.
Orientasi Polarisasi adalah meningkatnya penyerapan kandungan air karena bahan
terkontaminasi Ini meningkatkan derajat polarisasi. Depolymerization isolasi /
penyekatan juga berimbas pada ke arah meningkatkannya penyerapan arus.
Tidak semua bahan akan terjadi adanya tiga komponen arus tersebut diatas seperti
material dari polyethylene mempunyai kemampuan sedikit penyerapan polarisasi.
Arus bocoran Permukaan
Arus bocoran permukaan menjelaskan isolasi yang ter-kontaminasi oleh
kelembaban, kotoran atau garam. Besaran Arus adalah tetap terhadap waktu dan
tergantung di pada derajat ionisasi dan temperatur.saat itu
Hal ini sering mengabaikan sebagai sebuah arus terpisah, pada hal masih terdapat
arus bocor didalam media dielektrik yang harus dijumlahkan sehingga menjadi total
arus bocoran.

50
4.2. Arus hantaran
Arus hantaran adalah yang melalui isolasi / dielektrik dan biasanya dipresentasikan
aebagai resistor yang mempunyai nilai sangat tinggi dan terpasang secara paralel
dengan kapasitansi media dielektrik. Komponen Arus bocoran, adalah arus itu akan
diukur ketika isolasi/penyekatan adalah penyerapan yang secara penuh
dibebankan/dituntut dan penuh telah mengambil tempat. Catatan bahwa itu
meliputi kebocoran permukaan, [yang] mungkin menjadi berkurang atau di-eliminasi
oleh penggunaan terminal pengawal (untuk diskusikan berikutnya).
Grafik berikut memperlihatkan sifat alami setiap komponen [dari] arus berkenaan
dengan waktu.

4.3. CARA MENGUKUR ISOLASI DENGAN MENGGUNAKAN ‘GUARD’


Menggunakan alat ukur isolasi suatu insulation maka jika obyek ujinya adalah
bushing terpasang pada trafo dengan rangkaian seperti kabel + (merah) ke body
bushing dan (hitam) ke konduktor, hal demikian berakibat adanya arus dibushing
dan arus bocor dipermukaan nya.

51
Dengan digunakan kabel G (guard) sehingga arus bocor mengalir permukaan akan
dialirkan ke kabel guard dan arus bocor tidak akan diukur maka hasil ukur isolasi
adalah nilai yang sebenarnya.

Secara matematik dan teknik dapat dijelaskan seperti pada gambar dibawah ini,
dimana terdapat tahanan yang parallel dengan isolasi yang diukur sehingga nilai yang
terukur adalah

maka

Dengan digunakan G (guard) maka arus bocor yang tidak diinginkan akan dieliminasi
(dihilangkan) sehingga akan diperoleh nilai isolasi yang benarnya. Cara ini akan
menghasilkan nilai lebih tinggi jika menggunakan sistim polarisasi indek (PI)
walaupun tidak sudah dapat digunakan sebagai laporan yang dapat
dipertanggungjawabkkan.

52
Mengukur isolasi pada trafo. Diketahui trafo dilengkapi bushing dan pada bushing
inilah kabel ukur dipasang, dengan demikian pengukuran trafo terjadi arus bocor
yang melalui permukaan bushing menuju ke tangki trafo dan ketanah. Dua isolasi
diukur secara parallel sehingga hasil ukurnya adalah sangat berbeda dengan nilai
isolasi sebenarnya, untuk mendapatkan nilai isolasi yang benar dan baik maka
dilakukan cara koneksi kabel alat uji ke obyek dengan benar dan baik dimana notasi
terminal dan kabel ukur harus diperhatikan. Lihat gambar. Kabel + (merah)
disambung ke terminal bushing dan kabel – pada bushing sisi yg lain (sekunder atau
tertier) dan kabel guard disambung ke tangki atau ke sistim pentanahan.
Pada rangkaian ini arus bocor yang melewati permukaan bushing dan tangki di
alirkan ke kabel guard sehingga tidak terukur oleh alat isolasi tersebut. Hasil ukur
adalah actual isolasi antara primer dan sekunder.

Dengan koneksi kabel yg berbeda maka akan didapat nilai actual isolasi antara
primer terhadap tangki atau ground.

53
V. KESIMPULAN
1. Dengan Pengujian Insulation Resistance ( IR ) dan Polarization Index Test
dapat mengetahui kondisi generator untuk menentukan tindakan
pemeliharaan sederhana yaitu setiap 8000 jam generator beroperasi
( Combustion Inpection ).
2. Nilai minimum tahanan isolasi ( Insulation Resisntace ) stator generator
Wescan Unit 1 PLTG keramasan sesuai dengan standar IEEE adalah 1.250
MΩ.
3. Berdasarkan analisis nilai Polarization Index ( PI ) yaitu dari 2.3 menjadi 2.8
maka kondisi generator Wescan PLTG unit 1 Keramsan sesuai standar IEEE
dalam kondisi Fair namun menedekati kondisi good setelah dilakukan
pemeliharaan yaitu pembersihan dan pemanasan winding stator generator.

54
VI. SARAN
1. Agar tidak mengganggu aktivitas karyawan PLN, sebaiknya setiap kelompok
mahasiswa yang melakukan kerja praktek dapat dibimbing oleh seorang
pembimbing khusus yang ditunjuk oleh Asman atau Supervisor masing-
masing.
2. Pemeliharan rutin dan periodik generator harus dilakukan untuk menjaga
kondisi generator selalu dalamkondisi baik agar dapat mempertahankan
dan menjaga kehandalan sistem pembangkit.

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Dr,A. dan Dr. Kuwahara, S.1979. Teknik Tenaga Listrik.Jakarta: P.T.
Pradnya Paramita.
http.//dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/ilmu-bahan-listrik-bahan-penyekat.html.
http.//www.scribd.com/doc/16679412/dasar-PLTG-pembangkit-listrik-tenaga-gas
http.//www.scribd.com/doc/13163402/-perubahan-penting-standard-IEEE
Marsudi, Djiteng. 2002. Pembangkit Energi Listrik. Jakaerta : Erlangga.
PT. PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, 2009, Pemeliharaan
Generator, PT. PLN, Jakarta Selatan.

55

Anda mungkin juga menyukai