Anda di halaman 1dari 36

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

BULAN KAPSUL VITAMIN A


TERINTEGRASI PEMBERIAN OBAT
PENCEGAHAN MASSAL (POPM)
CACINGAN

KEMENTERIAN KESEHATAN
2017
ii
iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………. ii
Daftar isi……………………………………………………………………. iv
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………... 1
B. Landasan Hukum ……………………………………….......... 2
C. Pengertian …………………………………………………….. 2
D. Tujuan …………………………………………………………. 3
E. Sasaran ………………………………………………………... 3
F. Dosis dan Cara Pemberian ……………………………… …. 3
G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan …………………………… 4
H. Pembiayaan …………………………………………………… 4
Bab II Tahap Pelaksanaan ………………………………………………. 5
A. Persiapan ……………………………………………………… 5
B. Pelaksanaan ………………………………………………….. 7
Bab III Pemantauan dan Evaluasi ………………………………………. 11
A. Pemantauan dan Pembinaan …………………………… …. 11
B. Pelaksanaan Pemantauan dan Pembinaan …………… …. 11
C. Pertemuan Evaluasi ……………………………………… …. 11
D. Indikator ……………………………………………………….. 12
Lampiran ……………………………………………………………………. 13
1. Teknis Pelaksanaan ……..…………………………………… 13
2. Pencatatan Pemberian Vitamin A Terintegrasi
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan
di Tingkat Sekolah ………………………….………….……… 15
3. Rekapitulasi Pemberian Vitamin A Terintegrasi
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan
di Tingkat Puskesmas ……………………………….……….. 16
4. Rekapitulasi Pemberian Vitamin A Terintegrasi
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan
di Tingkat Kabupaten ……………………………………….… 17
5. Rekapitulasi Pemberian Vitamin A Terintegrasi
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan
di Tingkat Provinsi …………………………………………….. 18
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2017
tentang Penanggulangan Cacingan …..…………………….. 19
7. Surat Edaran Nomor : HK.03.03/MENKES/68/2016 tentang
Bulan Kapsul Vitamin A……………………………………….. 21
8. Surat Edaran Nomor : ……/MENKES/…./2017 tentang
Pelaksanaan Bulan Kapsul Vitamin A Terintegrasi Pemberian
Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan pada Bulan
Agustus Tahun 2017………………………….……………….. 23
9. Daftar Kabupaten dan Kota Pelaksana Bulan Vitamin A
Terintegrasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Cacingan Tahun 2017 ……………………………….…..….... 25

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sasaran pokok dari Rencana Pembangunan Jangkah Menengah


Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah Meningkatkan Derajat Kesehatan Ibu dan Anak
yang ditandai dengan membaiknya status gizi ibu dan anak, menurunnya angka
kesakitan dan kematian ibu dan anak serta meningkatnya peran serta masyarakat
dalam mewujudkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di bidang Ibu dan
Anak.

Kekurangan Vitamin A (KVA) di dalam tubuh yang berlangsung lama


menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang berdampak pada meningkatnya risiko
kesakitan dan kematian pada balita, demikian juga kecacingan pada anak akan
menimbulkan malnutrisi yang bersifat kronis yang pada akhirnya juga akan
meningkatkan risiko kesakitan dan kematian pada Balita.

Secara Nasional, bulan Februari dan Agustus telah ditetapkan sebagai bulan
Pemberian Vitamin A bagi Balita. Kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 1991 sampai
sekarang. Dalam rangka melakukan akselerasi program sekaligus mengintegrasikan
momentum pemberian Vitamin A di bulan Agustus 2017 dilaksanakan 2 (dua) kegiatan
program yang terintegrasi yakni, Pemberian Vitamin A bagi seluruh Balita usia 6-59
bulan dan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan bagi anak usia 12
bulan sampai 12 tahun. Kegiatan integrasi tersebut akan dilaksanakan di 267 kabupaten
dan kota di 32 provinsi dengan sasaran anak Balita usia 12 – 59 bulan sesuai dengan
daerah yang melaksanakan POPM Cacingan. Bayi umur 6-11 bulan tetap diberikan
kapsul vitamin A biru (100.000 SI) tetapi tidak mendapat obat cacing.

Agar kedua program terkait dapat terlaksana secara efektif dan efisien maka
perlu diterbitkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bulan Kapsul Vitamin A Terintegrasi
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan.

1
B. Landasan Hukum

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2006 tentang Kesehatan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Presiden No 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi yang menitikberatkan pada penyelamatan 1000 HPK (Hari Pertama
Kehidupan)
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 Tahun 2015 tentang Standar Kapsul
Vitamin A bagi Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan
Cacingan
Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.03/MENKES/68/2016 tentang
Bulan Kapsul Vitamin A

Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor: ……………….. tentang Pelaksanaan


Bulan Kapsul Vitamin A Terintegrasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Cacingan pada Bulan Agustus Tahun 2017

C. Pengertian

Bulan Kapsul Vitamin A adalah pemberian Kapsul Vitamin A pada bayi dan anak
balita pada bulan Februari dan Agustus. Khusus pemberian kapsul Vitamin A
terintegrasi dengan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan akan
dilaksanakan pada bulan Agustus 2017.
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan adalah pemberian obat
yang dilakukan untuk mematikan cacing secara serentak kepada semua penduduk
sasaran di wilayah berisiko Cacingan sebagai bagian dari upaya pencegahan
penularan Cacingan.

D. Tujuan Pelaksanaan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta memaksimalkan penanganan
masalah kesehatan pada Balita secara terintegrasi serta meningkatkan peran lintas
program dan sektor terkait dalam pemberian Kapsul Vitamin A dan pemberian obat
cacing (Albendazol) pada Bulan Kapsul Vitamin A di bulan Agustus 2017.

2
2. Tujuan Khusus
a. Mempertahankan status Vitamin A pada bayi dan anak balita agar tidak menjadi
masalah kesehatan masyarakat
b. Menurunkan angka cacingan pada Balita

E. Sasaran
Sasaran integrasi program Vitamin A dan Pemberian Obat Pencegahan Massal
(POPM) Cacingan adalah anak balita usia 12-59 bulan di 267 kabupaten/kota di 32
provinsi.

1. Vitamin A: semua Balita (6-59 bulan) di seluruh Indonesia

2. Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan: anak balita usia 12


bulan sampai 12 tahun di 267 kabupaten/kota di 32 provinsi

F. Dosis dan Cara Pemberian


Sasaran dan dosis Vitamin A dan obat cacing (Albendazol) dalam bulan pemberian
kapsul vitamin A pada Agustus tahun 2017 adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1
Sasaran dan Dosis Vitamin A dan Obat Cacing (Albendazol)
Menurut Kelompok Umur

No. Umur Vitamin A Obat Cacing


(Albendazol)

12 -23 Kapsul Vitamin A Merah 200 mg


1.
bulan (200.000 SI) (1/2 tablet 400 mg)

24 -59 Kapsul Vitamin A Merah 400 mg


2.
bulan (200.000 SI) (1 tablet)

Cara Pemberian:

Petugas harus mencuci tangan sebelum memberikan pelayan pada balita, sesuai
mekanisme sebagai berikut:

1. Pemberian Kapsul Vitamin A Merah (200.000 SI) pada Anak Balita pertama kali
setelah sasaran selesai di data dan ditimbang. Pada anak balita yang sedang
menderita campak dapat diberikan Vitamin A kecuali sudah mendapat dalam 1
bulan terakhir.

3
Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih
Pencet kapsul dan pastikan bayi/anak balita menelan semua isi kapsul dan
tidak membuang sedikitpun isi kapsul
Untuk anak yang sudah bisa menelan isi kapsul dapat diberikan langsung satu
kapsul untuk diminum
2. Pemberian obat cacing (Albendazol) 200 mg pada anak balita usia 12-23 bulan
dan 400 mg pada anak balita usia 24-59 bulan setelah mendapatkan Vitamin A.

Anak balita umur 12-23 bulan diberikan ½ tablet Albendazol 400 mg digerus
dan dilarutkan dalam air.
Anak balita umur 24-59 bulan diberikan 1 tablet kunyah Albendazol

G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pemberian kapsul Vitamin A dan obat cacing (Albendazol) dilaksanakan dalam :


Dua minggu untuk pelaksanaan
Dua minggu untuk sweeping dan penyelesaian laporan

Tempat untuk memperoleh dan pemberian Kapsul Vitamin A dan Obat Cacing
(Albendazol) secara gratis dilakukan di: UKBM seperti Posyandu, institusi pendidikan
seperti PAUD, Taman Kanak-kanak, dan Tempat Penitipan Anak serta Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Dasar/Rujukan (Pemerintah dan Swasta).

Jika sasaran tidak datang, perlu dilakukan ‘sweeping' melalui kunjungan rumah untuk
menjaring sasaran dalam upaya meningkatkan pemberian kapsul Vitamin A dan obat
cacing.

H. Pembiayaan

Dalam melaksanakan kegiatan terintegrasi ini, rencana anggaran disusun oleh


Dinkes Provinsi dan Dinkes Kabupaten/Kota berdasarkan data dasar (jumlah
sasaran, pos pelayanan, tenaga pelaksana, daerah sulit, dll) yang diberikan oleh
puskesmas. Sumber pembiayaan untuk kegiatan dari APBN, APBD, dan sumber
pembiayaan lainnya yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

BAB II
TAHAP PELAKSANAAN

4
Persiapan
1. Penyusunan Rencana Kerja
a. Tingkat Provinsi dan Kabupaten dan Kota
Penyusunan rencana kerja (Plan of Action) diperlukan :
Jumlah sasaran Pemberian Vitamin A dan Obat Cacing (Albendazol)
Jumlah sasaran dihitung berdasarkan data Penduduk Sasaran Program
Pembangunan Kesehatan tahun 2015-2019 (Kepmenkes Nomor
HK.02.02/Menkes/117/2015).
Kebutuhan Logistik
Kebutuhan Vitamin A
Kapsul Vitamin A merah (200.000 SI) sejumlah anak balita usia 12-59
bulan
Perlu penambahan 10% untuk kapsul Vitamin A merah untuk
cadangan.
Kebutuhan obat cacing (Albendazol):
Jumlah obat cacing = Jumlah anak balita 12-59 bulan x 1,1
Ket : dikali 1,1 sebagai cadangan
Jumlah anak balita berdasarkan data riil di kabupaten/kota laporan
puskesmas.
Tenaga pelaksana
Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus
mengetahui kebutuhan tenaga pelaksana untuk masing-masing
puskesmas dan memberikan bantuan apabila terdapat kekurangan tenaga
pelaksana.

Tingkat Puskesmas

Puskesmas menyusun rencana kerja yang lebih rinci menurut petugas,


tempat dan waktu serta bagaimana menjangkau sasaran (microplanning).
Selanjutnya membuat peta daerah risiko tinggi dan lokasi pelayanan yang
terdiri dari:

Jumlah sasaran

5
Puskesmas mendapatkan jumlah sasaran balitanya dengan berdasarkan
data riil atau data proyeksi dari sasaran kabupaten/kota.
Tempat pelayanan
Pelayanan terintegrasi dapat dilakukan di Posyandu, Poskesdes,
Puskesmas, rumah sakit dan unit pelayanan kesehatan lainnya
(Pemerintah dan swasta), serta institusi pendidikan seperti PAUD, Taman
Kanak-kanak, dan Tempat Penitipan Anak.
Tenaga Pelaksana
Perkiraan jumlah tenaga pelaksana (satu tim) dihitung berdasarkan jumlah
tempat pelaksanaan kegiatan ini.
Pemetaan dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan ini harus menjangkau semua sasaran di wilayah kerja Puskesmas
sehingga petugas perlu mengetahui wilayah kerjanya dengan baik.
Kabupaten/Kota harus menginventarisasi daerah (kecamatan, Puskesmas,
dan desa) di wilayahnya berdasarkan tingkat kesulitannya. Hal ini akan
membantu dalam menentukan strategi pelaksanaan sehingga semua
sasaran dapat dijangkau. Dalam pemetaan tersebut juga harus
dicantumkan tanggal dan lamanya pelaksanaan tiap puskesmas serta
petugas kabupaten yang bertanggung jawab sebagai supervisor serta
nama - nama tim per pos pelayanan.

Distribusi Logistik dan Dana Operasional


Kebutuhan logistik (vitamin A, obat cacing/Albendazol dan logistik lainnya) dan
dana operasional sebaiknya sudah didistribusikan sampai ke Puskesmas sebelum
pelaksanaan kegiatan. Dana tersebut harus segera dipertanggung jawabkan sesuai
dengan sumber dananya, paling lambat 1 (satu) minggu sesudah hari terakhir
pelaksanaan.

Advokasi
Sebelum pelaksanaan kegiatan, perlu dilakukan advokasi kepada Kepala
Pemerintah Daerah tingkat provinsi (Gubernur) dan kab/kota (Bupati/Walikota) serta
DPRD provinsi dan kab/kota sebagai penanggung jawab daerah.
Diseminasi informasi juga perlu dilakukan kepada lintas sektor, lintas program,
swasta, LSM, organisasi profesi, guru PAUD dan TK, media massa seperti koran
lokal, radio RRI /swasta dan TV.

Mobilisasi Masyarakat

6
Penggerakkan masyarakat dilakukan dengan dukungan kader, serta guru PAUD
dan TK dengan memberitahukan kepada ibu/keluarga balita tentang hari, tanggal,
serta tempat dimana anak balita bisa mendapatkan Vitamin A dan obat cacing
(Albendazol). Kegiatan penggerakan sasaran mulai dilaksanakan dua minggu
sebelum pelaksanaan. Pada saat pendataan sasaran, kader menyampaikan pesan-
pesan pentingnya pemberian Vitamin A dan obat cacing (Albendazol), serta
mengajak agar sasaran dan orang tua/pengasuh datang ke pos pelayanan. Dua hari
menjelang pelaksanaan kegiatan, kader kembali mengingatkan sasaran dan orang
tua/pengasuh untuk datang ke pos pelayanan, dengan mengunakan surat
undangan.
Penggerakkan masyarakat juga dilakukan melalui pemberitahuan kepada
Kepala Sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pengumuman langsung melalui
tempat-tempat ibadah (Masjid, Gereja, Pura, Kelenteng dll), pemasangan spanduk
di tempat-tempat yang strategis, serta informasi melalui media cetak dan media
elektronik tentang pelaksanaan kegiatan. Selain itu diharapkan peran dari pihak
lintas program (seperti KIA dan Promkes di Provinsi/Kabupaten/kota) dan lintas
sektor dalam memberikan dukungan sarana dan prasarana untuk suksesnya
kegiatan ini.

Pelaksanaan
Distribusi Obat Program
Petugas kabupaten/kota bertanggung jawab untuk menyediakan Kapsul
Vitamin A, obat cacing (Albendazol) dan logistik lainnya, bahan-bahan KIE, format
pencatatan dan pelaporan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing
Puskesmas. Pendistribusian Kapsul Vitamin A, obat cacing (Albendazol), dan logistik
ke Puskesmas dapat dilakukan dengan cara diantar oleh petugas kabupaten/kota
atau diambil oleh petugas Puskesmas. Kapsul Vitamin A, obat cacing (Albendazol),
dan logistik dibawa ke tempat pelayanan pada hari yang sama dengan pelayanan.

Mekanisme Kerja
a. Pelaksanaan di Tingkat Posyandu
Berikut ini adalah contoh mekanisme kerja pelayanan integrasi di Posyandu:

7
MAS
UK
Meja 1
Pendaftara
KELU n
AR

Meja 5 Pelayanan:
Pemberian Kapsul
Meja 2
Vitamin A
Timbang BB
Pemberian Obat
Cacing
(Albendazol)

Meja 4 Meja 3
Penyuluhan Pencatatan

Gambar 2. Skema Pelaksanaan di Posyandu

Sasaran yang datang ke Pos Pelayanan dicatat dalam buku Register oleh kader
dan selanjutnya anak ditimbang dan mendapatkan kapsul Vitamin A sesuai dengan
umur. Pastikan anak sudah mendapatkan Vitamin A sebelum diberikan obat cacing
(Albendazol). Pemberian obat cacing harus dilakukan di depan petugas kesehatan.
Balita yang sudah mendapatkan semua pelayanan harus sudah tercatat dibuku
Register.

Beberapa hal yang harus dikerjakan oleh petugas pelaksana :


Memastikan Kapsul Vitamin A dan obat cacing (Albendazol) tersedia untuk semua
sasaran.
Memastikan bahwa satu hari sebelum pelaksanaan, untuk balita usia 12-23 bulan
harus dipersiapkan obat Albendazol 200 mg atau setengah tablet yang telah
digerus sampai halus dan dibungkus dalam kertas puyer dan akan diminum
dengan melarutkannya dalam air.

8
Posyandu, Puskesmas dan RS atau fasyankes lainnya serta PAUD, TK atau TPA
yang menjadi pos pemberian obat dapat menyiapkan air minum atau
masyarakat yang datang ke posyandu dianjurkan untuk membawa minum.
Membina kader dalam melaksanakan tugasnya.
Melakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat.

Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan terintegrasi di posyandu/pos pelayanan dilaksanakan selama kurang-lebih
4 jam, namun dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Waktu
pelaksanaan di sekolah (PAUD) disesuaikan dengan jumlah sasaran dan petugas
kesehatan.

b. Pelaksanaan di Tingkat Puskesmas


Sasaran datang ke Puskesmas mendaftar di loket pendaftaraan. Balita di timbang berat
badan dan diukur panjang badan (tinggi badan), hasil pengukuran dicatat di buku KIA
serta diukur suhu tubuhnya.
Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu balita apakah pernah
menerima kapsul Vitamin A pada 1 (satu) bulan terakhir. Petugas kesehatan atau
kader mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum memberikan
kapsul Vitamin A. Berikan kapsul vitamin A merah (200.000 SI) untuk anak balita usia
12-59 bulan.
Balita diberikan obat cacing (Albendazol) setelah mendapat kapsul vitamin A merah
oleh tenaga kesehatan.
Petugas mencatat semua pelayanan yang diberikan di buku register.

9
MAS
UK

Loket
Pendaftaran

KELU
AR
Ruang KIA
Ukur TB dan BB
Ukur suhu badan
Pencatatan

Pemberian Kapsul
Vitamin A
Pemberian Obat
Cacing
(Albendazol)

Gambar 3. Skema Pelaksanaan di Puskesmas

10
BAB III
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan Pembinaan (Supervisi)


Pemantauan adalah salah satu fungsi penting dalam pelaksanaan kegiatan ini
untuk mengetahui permasalahan saat pelaksanaan kegiatan sehingga dapat segera
dilakukan upaya pemecahan masalah. Ada 3 alat pemantauan yang digunakan dalam
kegiatan ini:
Daftar/checklist supervisi sebelum pelaksanaan untuk memantau persiapan
pelaksanaan
Daftar/checklist supervisi saat pelaksanaan yang sedang berlangsung,
mengidentifikasi kendala di lapangan serta menentukan langkah tindak lanjut
yang harus segera dilakukan.

Pelaksanaan Pemantauan dan Pembinaan

Pemberian Kapsul Vitamin A


Kegiatan pemantauan dilakukan di Posyandu dan Puskesmas dengan melakukan
supervisi dan mencatat hasil pemantauan kegiatan.

Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan


Kegiatan pemantauan dan evaluasi pemberian obat cacing terintegrasi dengan
Vitamin A dilakukan di Posyandu, Puskesmas dan RS sampai Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Hasilnya dilaporkan secara berjenjang. Kegiatan ini dibutuhkan agar pemberian
vitamin A dan obat cacing berjalan sesuai dengan rencana, sehingga bila ada masalah
dapat ditemukan dan ditangani secara dini.

Pertemuan Evaluasi

Pertemuan evaluasi sesudah pelaksanaan dilakukan untuk mengidentifikasi


pencapaian hasil kegiatan, seperti cakupan masing-masing wilayah, pemakaian
logistik dan masalah-masalah yang dihadapi saat pelaksanaan. Hasil pertemuan
evaluasi dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun rencana tindak lanjut
untuk penguatan kegiatan integrasi.

11
Indikator
Indikator yang digunakan dalam evaluasi adalah:
Input
Logistik (jumlah dan ketersediaan obat cacing di setiap tempat pelayanan
dan formulir pencatatan-pelaporan)
SDM (petugas kesehatan, kader dan guru)
Dana operasional
Sarana dan prasarana
Proses
Jumlah sasaran yang datang dan menerima obat
Kecepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
Ketepatan pencatatan
Ketepatan pelaporan
Ketepatan jadwal sosialiasi
Koordinasi dalam pencatatan dan pelaporan
Output
Cakupan Balita yang memperoleh kapsul Vitamin A
Cakupan pemberian obat cacing sesuai sasaran

12
Lampiran 1 : Teknis Pelaksanaan

Pemberian Kapsul Vitamin A


Berikan satu kapsul merah (200.000 SI).
Petugas atau kader mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum memberikan
vitamin A.
Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih
Pencet kapsul dan pastikan bayi dan anak menelan semua isi kapsul dan tidak
membuang sedikitpun isi kapsul
Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung satu kapsul untuk
diminum

Kapsul Merah untuk


Bayi usia 12-59 bulan

Pemberian Obat Cacing (Albendazol)


Pemberian obat cacing (Albendazol) 200 mg pada bayi dan 400 mg pada anak
balita setelah mendapatkan Vitamin A

Anak balita umur 12-23 bulan diberikan ½ tablet Albendazol 400 mg digerus
dan dilarutkan dalam air.
Anak balita umur 24 – 59 bulan diberikan 1 tablet kunyah Albendazol

13
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan kegiatan dilakukan terpisah dari kegiatan rutin, dan dilaporkan setiap hari.
Pelaporan dilakukan berjenjang dan bertahap. Pencatatan dan pelaporan pada kegiatan
ini adalah hasil cakupan dan pemakaian logistik menggunakan formulir terlampir.

Skema pelaporan :

Pos Pelayanan PKM Kab/Kota Provinsi Pusat

Menjangkau Sasaran yang Belum Terjangkau


Berdasarkan analisis laporan harian yang masuk, petugas kabupaten/kota dapat
mengidentifikasi Puskesmas yang belum mencapai target harian. Kemudian
mengkomunikasikan dengan Puskesmas yang bersangkutan untuk mengetahui
kendala dan merencanakan tindak lanjut. Melalui kegiatan ini diharapkan tidak ada
daerah yang tidak mencapai target cakupan.

14
Lampiran 2
PENCATATAN PEMBERIAN VITAMIN A TERINTEGRASI
PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL (POPM) CACINGAN DI TINGKAT POSYANDU

POSYANDU :
DESA/KELURAHAN :
PUSKESMAS :
TANGGAL PELAKSANAAN :
TAHUN :

Pemberian
NAMA
NO NAMA ANAK UMUR ALAMAT Vitamin A KETERANGAN
ORANG TUA
Anak Balita Obat Cacing
(12-59 bln)
1 2 3 4 5 6 7 9

Jumlah pemakaian

Lampiran 3
15
REKAPITULASI PEMBERIAN VITAMIN A TERINTEGRASI PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL (POPM) CACINGAN
DI TINGKAT PUSKESMAS

PUSKESMAS :
KECAMATAN :
BULAN :
TAHUN :

JUMLAH SASARAN CAKUPAN

Pemberian Vitamin A
Pemberian
NO Pemberian Vitamin A Anak Balita
POSYANDU Pemberian Obat Cacing
Anak Balita (12-59 bulan)
Obat Cacing
(12-59 bln)
N % N %
1
2
3
4
5
6
7

TK
PAUD
dll

Lampiran 4

16
REKAPITULASI PEMBERIAN VITAMIN A TERINTEGRASI PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL (POPM) CACINGAN
DI TINGKAT KABUPATEN DAN KOTA

KABUPATEN/KOTA :
BULAN :
TAHUN :

JUMLAH SASARAN CAKUPAN

Pemberian Vitamin A
NO PUSKESMAS Pemberian
Pemberian Vitamin A Pemberian Anak Balita
Obat Cacing
Anak Balita Obat Cacing (12-59 bulan)
(12-59 bln)
N % N %
1
2
3
4
5
6
7

Lampiran 5

17
REKAPITULASI PEMBERIAN VITAMIN A TERINTEGRASI PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL (POPM) CACINGAN
DI TINGKAT PROVINSI

PROVINSI :
BULAN :
TAHUN :

JUMLAH SASARAN CAKUPAN

Pemberian Vitamin A
NO KABUPATEN/KOTA Pemberian
Pemberian Vitamin A Anak Balita
Pemberian Obat Cacing
Anak Balita (12-59 bulan)
Obat Cacing
(12-59 bln)
N % N %
1
2
3
4
5
6
7

18
Lampiran 6

19
20
Lampiran 7

21
22
Lampiran 8

23
24
Lampiran 9

KABUPATEN DAN KOTA YANG MELAKSANAKAN BULAN KAPSUL VITAMIN A


TERINTEGRASI POPM CACINGAN TAHUN 2017

25
No Provinsi No Kabupaten/Kota
1 Aceh 1 Simeulue
2 Kota Banda Aceh
3 Kota Sabang
4 Aceh Tenggara
5 Aceh Tengah
6 Aceh Barat Daya
7 Gayo Lues
8 Bener Meriah
9 Pidie Jaya
10 Kota Langsa
11 Kota Lhokseumawe
2 Sumatera Utara 12 Mandailing Natal
13 Tapanuli Tengah
14 Tapanuli Utara
15 Toba Samosir
16 Asahan
17 Simalungun
18 Dairi
19 Karo
20 Langkat
21 Nias Selatan
22 Humbang Hasundutan
23 Pakpak Bharat
24 Samosir
25 Padang Lawas Utara
26 Padang Lawas
27 Nias Utara
28 Kota Sibolga
29 Kota Tanjung Balai
30 Kota Pematang Siantar
31 Kota Tebing Tinggi
32 Kota Medan
33 Kota Binjai
34 Kota Padangsidimpuan
35 Nias
36 Kota Gunung Sitoli
37 Deli Sedang
38 Labuhan Batu
39 Labuhan Batu Utara
KABUPATEN DAN KOTA YANG MELAKSANAKAN BULAN KAPSUL VITAMIN A
TERINTEGRASI POPM CACINGAN TAHUN 2017

No Provinsi No Kabupaten/Kota

26
40 Labuhan Batu Selatan
41 Tapanuli Tengah
3 Sumatera Barat 42 Solok
43 Tanah Datar
44 Pasaman
45 Solok Selatan
46 Dharmas Raya
47 Kota Solok
48 Kota Padang Panjang
49 Kota Payakumbuh
50 Kota Pariaman
4 Riau 51 Rokan Hulu
52 Kota Pekanbaru
53 Kota Dumai
54 Pelalawan
5 Jambi 55 Kerinci
56 Sarolangun
57 Tebo
58 Bungo
59 Kota Jambi
60 Kota Sungai Penuh
6 Sumatera Selatan 61 Ogan Komering Ulu Selatan
62 Ogan Ilir
63 Empat Lawang
64 Musi Rawas Utara
65 Kota Palembang
66 Kota Prabumulih
67 Kota Pagar Alam
68 Kota Lubuklinggau
7 Bengkulu 69 Rejang Lebong
70 Lebong
71 Kepahiang
72 Bengkulu Tengah
73 Kota Bengkulu
8 Lampung 74 Lampung Barat
75 Tanggamus
76 Lampung Selatan

KABUPATEN DAN KOTA YANG MELAKSANAKAN BULAN KAPSUL VITAMIN A


TERINTEGRASI POPM CACINGAN TAHUN 2017

No Provinsi No Me Kabupaten/Kota
77 Lampung Tengah

27
78 Lampung Utara
79 Way Kanan
80 Tulangbawang
81 Pesawaran
82 Tulangbawang Barat
83 Pesisir Barat
84 Kota Bandar Lampung
85 Kota Metro
86 Lampung Barat
87 Tanggamus
9 Kepulauan Riau 88 Karimun
89 Natuna
90 Kepulauan Anambas
91 Kota Tanjung Pinang
10 Jawa Barat 92 Bandung
93 Bandung Barat
94 Pangandaran
95 Kota Bandung
11 Jawa Tengah 96 Cilacap
97 Banyumas
98 Purbalingga
99 Banjarnegara
100 Kebumen
101 Purworejo
102 Magelang
103 Boyolali
104 Klaten
105 Sukoharjo
106 Wonogiri
107 Karanganyar
108 Sragen
109 Rembang
110 Kudus
111 Jepara
112 Temanggung
113 Kendal
114 Batang
KABUPATEN DAN KOTA YANG MELAKSANAKAN BULAN KAPSUL VITAMIN A
TERINTEGRASI POPM CACINGAN TAHUN 2017

No Provinsi No Kabupaten/Kota
115 Pemalang
116 Tegal
117 Kota Magelang

28
118 Kota Surakarta
119 Kota Salatiga
120 Kota Semarang
121 Kota Tegal
12 D I Yogyakarta 122 Kulon Progo
123 Bantul
124 Gunung Kidul
125 Sleman
126 Kota Yogyakarta
13 Jawa Timur 127 Pacitan
128 Ponorogo
129 Tulungagung
130 Blitar
131 Malang
132 Lumajang
133 Jember
134 Banyuwangi
135 Bondowoso
136 Situbondo
137 Probolinggo
138 Pasuruan
139 Sidoarjo
140 Mojokerto
141 Jombang
142 Trenggalek
143 Madiun
144 Magetan
145 Ngawi
146 Gresik
147 Bangkalan
148 Sumenep
149 Kota Blitar
150 Kota Malang
151 Kota Probolinggo
152 Kota Pasuruan
KABUPATEN DAN KOTA YANG MELAKSANAKAN BULAN KAPSUL VITAMIN A
TERINTEGRASI POPM CACINGAN TAHUN 2017

No Provinsi No Kabupaten/Kota
153 Kota Mojokerto
154 Kota Madiun
14 Banten 155 Pandeglang
15 Bali 156 Jembrana
157 Tabanan

29
158 Badung
159 Gianyar
160 Klungkung
161 Bangli
162 Karang Asem
163 Buleleng
164 Kota Denpasar
16 Nusa Tenggara Barat 165 Lombok Barat
166 Lombok Tengah
167 Lombok Timur
168 Sumbawa
169 Dompu
170 Bima
171 Sumbawa Barat
172 Lombok Utara
173 Kota Mataram
174 Kota Bima
17 Nusa Tenggara Timur 175 Belu
176 Manggarai Barat
177 Sabu Raijua
178 Kota Kupang
179 Rote Ndao
180 Alor
18 Kalimantan Barat 181 Landak
182 Pontianak
183 Kayong Utara
184 Kota Pontianak
185 Kota Singkawang
19 Kalimantan Tengah 186 Barito Utara
187 Murung Raya
188 Kota Palangka Raya
189 Kotawaringin Barat
20 Kalimantan Selatan 190 Tanah Laut
191 Banjar
KABUPATEN DAN KOTA YANG MELAKSANAKAN BULAN KAPSUL VITAMIN A
TERINTEGRASI POPM CACINGAN TAHUN 2017

No Provinsi No Kabupaten/Kota
192 Hulu Sungai Selatan
193 Kota Banjarmasin
194 Kota Banjar Baru
21 Kalimantan Timur 195 Kota Balikpapan
196 Kota Samarinda
197 Kota Bontang

30
198 Kutai Kertanegara
22 Kalimantan Utara 199 Kota Tarakan
23 Sulawesi Utara 200 Bolaang Mongondow
201 Minahasa
202 Kepulauan Sangihe
203 Kepulauan Talaud
204 Minahasa Selatan
205 Minahasa Utara
206 Bolaang Mongondow Utara
207 Siau Tagulandang Biaro
208 Minahasa Tenggara
209 Bolaang Mongondow Selatan
210 Bolaang Mongondow Timur
211 Kota Manado
212 Kota Bitung
213 Kota Tomohon
214 Kota Kotamobagu
24 Sulawesi Tengah 215 Toli-Toli
216 Banggai Laut
217 Morowali Utara
218 Kota Palu
25 Sulawesi Selatan 219 Selayar
220 Bulukumba
221 Bantaeng
222 Jeneponto
223 Takalar
224 Gowa
225 Sinjai
226 Maros
227 Barru
228 Bone
229 Soppeng
KABUPATEN DAN KOTA YANG MELAKSANAKAN BULAN KAPSUL VITAMIN A
TERINTEGRASI POPM CACINGAN TAHUN 2017

No Provinsi No Kabupaten/Kota
230 Wajo
231 Pinrang
232 Luwu
233 Tana Toraja
234 Luwu Utara
235 Toraja Utara
236 Kota Makassar
237 Kota Pare-Pare

31
238 Kota Palopo
26 Sulawesi Tenggara 239 Wakatobi
240 Buton Utara
241 Konawe Kepulauan
242 Kota Kendari
243 Muna Barat
27 Sulawesi Barat 244 Majene
245 Mamuju Tengah
246 Polewali Mandar
28 Maluku 247 Maluku Tenggara Barat
248 Kepulauan Aru
249 Buru Selatan
29 Maluku Utara 250 Halmahera Selatan
251 Halmahera Timur
252 Pulau Taliabu
253 Kota Ternate
30 Papua Barat 254 Pegunungan Arfak
31 Papua 255 Paniai
256 Tolikara
257 Lanny Jaya
258 Yalimo
259 Dogiyai
260 Deiyai
Kepulauan Bangka
32 261 Bangka
Belitung
262 Belitung
263 Bangka Barat
264 Bangka Tengah
265 Bangka Selatan
266 Belitung Timur
267 Kota Pangkal Pinang

32

Anda mungkin juga menyukai