Anda di halaman 1dari 11

© 2012, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP

JURNAL ILMU LINGKUNGAN


Volume 10, Issue 1: 38-48 (2012) ISSN 1829-8907

TEKNIK BIOREMEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF DALAM UPAYA


PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Bambang Priadie*

Peneliti Muda Bidang Teknik Lingkungan SDA


*) Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian PU. Jl. Ir. H. Juanda No. 193 Bandung 40153. Tlp: 022
2501083, 2504035, Fax: 022 2500163, Email: bpriadie@yahoo.com

ABSTRAK
Walaupun telah diberlakukan berbagai macam kebijakan dan peraturan terkait
dengan pengendalian pencemaran air, namun penurunan kualitas badan air masih terus
berlangsung. Hal ini disebabkan karena lemahnya pengawasan dan penegakan hukum maupun
teknologi pengendalian pencemaran air yang berbasis pembubuhan bahan kimia masih belum
bisa memenuhi kriteria yang diberlakukan. Tulisan ini menguraikan proses bioremediasi
sebagai alternatif dalam upaya pengendalian pencemaran air, meliputi: isolasi, pengujian
degradasi zat pencemar, dan perbanyakan bakteri. Hasil isolasi dan identifikasi yang berasal
dari “bakteri indigenous” didapatkan: Microccocus, Corynebacterium, Phenylo- bacterium,
Enhydro- bacter, Morrococcus, Flavobacterium, Bacillus, Staphylococcus, dan Pseudomona,
yang dapat mendegradasi logam Pb, nitrat, nitrit, bahan organik, sulfida, kekeruhan, dan
amonia. Sedangkan dari bakteri “commercial product” didapatkan jenis: Bacillus,
Pseudomonas, Escherichia, serta enzym Amylase, Protease, Lipase, Esterase, Urease, Cellulase,
dapat mendegradasi pencemar organik, nitrogen, fosfat, maupun kontrol pertumbuhan alga.
Perbanyakan bakteri dari isolat bakteri indigenous dapat dikerjakan di laboratorium
sedangkan bakteri “commercial product” bisa didapatkan di pasaran umum.
Kata Kunci : bioremediasi, isolasi, pengujian, identifikasi, perbanyakan bakteri

ABSTRACT
Although various policies and regulations related to water pollution control has been
enacted, decreasing of water quality in water bodies are still ongoing. This is due to the
weakness of monitoring and enforcement practices, as well as pollution control technologies
in water-based chemicals, can not achieve the affixing standard. This paper aims to examine
the process of bioremediation technologies, include: isolation, degradation test, identification,
and bacterial multiplication. Isolation and identification results of “indigenous bacteria”
includes: Microccocus, Corynebacterium, Phenylo-bacterium,-bacter Enhydro, Morrococcus,
Flavobacterium, Bacillus, Staphylococcus, and Pseudomonas, which can degrade the metals Pb,
nitrate, nitrite, organic matter, sulfide, turbidity, and ammonia. Where as the bacteria
"commercial product" includes: Bacillus, Pseudomonas, Escherichia, and the enzymes amylase,
protease, lipase, esterase, Urease, Cellulase, may degrade organic pollutants, nitrogen,
phosphate, or control algae growth. Multiplication of bacteria from the indigenous bacterial
isolates can be done in the laboratory while the commercial bacterial product can be found in
the general market.
Keywords: bioremediation, isolation, bacterial testing, identification, bacterial
multiplication

kualitas air yang signifikan pada badan air


seperti sungai, danau dan waduk. Walaupun
PENDAHULUAN saat ini telah diberlakukan berbagai macam
Kontaminasi bahan pencemar yang kebijakan dan peraturan terkait dengan
berasal dari aktivitas industri, pertanian, pengendalian pencemaran air, diantaranya:
peternakan, maupun kegiatan rumah tangga PP No. 82 tahun 2001 dan Permen LH No. 13
telah menyebabkan terjadinya penurunan Tahun 2010, namun lemahnya praktek

38
Priadie,B. 2012. TEKNIK BIOREMEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF DALAM UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR, . Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 10
(1): 38-48.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan

pengawasan dan penegakan hukum pada Kep.Men LH No. 51/MENLH/10/1995.


menyebabkan penurunan kualitas air di Namun demikian, karena mengingat
badan air terus berlangsung. Status pengolahan air limbah yang dilakukan pada
Lingkungan Hidup Indonesia (KLH, 2010) umumnya melalui penambahan bahan kimia
melaporkan bahwa sekitar 74% sungai- (misalnya bahan koagulan) yang harganya
sungai besar di Pulau Jawa tidak memenuhi semakin meningkat dan dikhawatirkan
Kriteria Air Kelas II. Selain itu, data hasil adanya resiko dan sejumlah hasil akhir yang
pemantauan 29 sungai di Jakarta tidak dikehendaki maka alternatif
menunjukkan bahwa 24 sungai telah penambahan koagulan yang berasal dari
mempunyai nilai Indeks Kualitas Air (IKA) mikroorganisma bisa dijadikan pilihan
yang buruk, dan hanya 5 sungai mempunyai (Buthelezi et al., 2009). Pada
nilai IKA sedang (BPLHD DKI Jakarta, perkembangannya, perencanaan teknologi
2002). Kondisi yang sama juga ditunjukkan effluent-standard dan stream-standard mulai
dari hasil pemantauan 40 situ di Jakarta memperkenalkan metoda bioremediasi yang
dimana didapatkan 83% situ di DKI Jakarta telah memperoleh perhatian yang cukup
juga mempunyai nilai IKA yang buruk besar dari berbagai kalangan. Sehingga
(Diana 2005). Artinya, badan air, yaitu tulisan ini bertujuan untuk mengkaji proses
sungai dan danau telah dijadikan sebagai bioremediasi dalam rangka teknologi
tampungan berbagai macam limbah dan pengendalian badan air tercemar yang
telah mengalami penurunan kualitas air yang meliputi: isolasi bakteri, pengujian bakteri
signifikan. Hal ini menandakan dalam mengdegradasi zat pencemar,
diperlukannya upaya yang identifikasi bakteri, dan perbanyakan
berkesinambungan dalam rangka bakteri.
pengendalian dan pencegahan pencemaran
air melalui upaya teknologi pencegahan dan BIOREMEDIASI
penanggulangan pencemaran air yang sesuai Bioremediasi merupakan
dengan UU No:7/2004 tentang sumber daya penggunaan mikroorganisme yang telah
air (SDA), pasal 20 ayat 1 dan 2 yang dipilih untuk ditumbuhkan pada polutan
menyatakan bahwa konservasi SDA tertentu sebagai upaya untuk menurunkan
dilakukan untuk menjaga daya tampung dan kadar polutan tersebut. Pada saat proses
fungsi SDA sehingga diharapkan sumber bioremediasi berlangsung, enzim-enzim
daya air yang ada dapat dimanfaatkan secara yang diproduksi oleh mikroorganisme
efisien dan berkelanjutan. memodifikasi struktur polutan beracun
Saat ini upaya pengendalian menjadi tidak kompleks sehingga menjadi
pencemaran air pada umumnya dilakukan metabolit yang tidak beracun dan berbahaya.
melalui teknologi pencegahan dan Sehubungan dengan bioremediasi,
penanggulangan pencemaran air dengan Pemerintah Indonesia telah mempunyai
pemilihan teknologi yang payung hukum yang mengatur standar baku
mempertimbangkan karakteristik air limbah kegiatan Bioremediasi dalam mengatasi
dan standar kualitas efluen-nya. Teknologi permasalahan lingkungan akibat kegiatan
yang dipilih diharapkan mampu mengubah pertambangan dan perminyakan serta
kualitas efluen (effluent-standard) sehingga bentuk pencemaran lainnya (logam berat
dapat memenuhi standar kualitas badan air dan pestisida) melalui Kementerian
penerima (stream-standard) yang dapat Lingkungan Hidup, Kep Men LH No.128
diaplikasikan secara maksimal agar dapat tahun 2003, tentang tatacara dan
melindungi lingkungan serta memberikan persyaratan teknis dan pengelolaan limbah
toleransi bagi pembangunan industri. Acuan minyak bumi dan tanah terkontaminasi oleh
stream standard saat ini adalah standar yang minyak bumi secara biologis (Bioremediasi)
ditetapkan pada badan air sesuai dengan yang juga mencantumkan bahwa
peruntukannya, yaitu PP No. 82 Th. 2001, bioremediasi dilakukan dengan
sedangkan acuan effluent standard adalah menggunakan mikroba lokal.
Baku Mutu yang ditetapkan pada limbah Pada dasarnya, pengolahan secara
yang telah diolah dari unit-unit IPAL atau biologi dalam pengendalian pencemaran air,
keseluruhan unit-unit IPAL yang mengacu termasuk upaya bioremediasi, dengan

© 2012, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP

39
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 10(1): 38-48, 2012, ISSN : 1829-8907

memanfaatkan bakteri bukan hal baru bahan pencemar air sungai telah bisa
namun telah memainkan peran sentral digantikan dengan bioflokulan yang
dalam pengolahan limbah konvensional mikroorganismanya diisolasi dari proses
sejak tahun 1900-an (Mara, Duncan and lumpur aktif dan diketahui dapat
Horan, 2003). Saat ini, bioremediasi telah menurunkan turbiditi sebesar 84-94%
berkembang pada pengolahan air limbah (Buthelezi et al, 2009). Selain itu, kehandalan
yang mengandung senyawa-senyawa kimia mikroba termasuk diantaranya bakteri,
yang sulit untuk didegradasi dan biasanya jamur, dan protozoa dalam pengolahan air
dihubungkan dengan kegiatan industri, limbah dan peranannya dalam menjaga
antara lain logam-logam berat, petroleum keseimbangan ekologis perairan sudah
hidrokarbon, dan senyawa-senyawa organik banyak dielaborasi (Gerardi., 2006).
terhalogenasi seperti pestisida dan herbisida
(Tortora, 2010), maupun nutrisi dalam air Prinsip Dasar
seperti nitrogen dan fosfat pada perairan Pengolahan air tercemar secara
tergenang (Great Lakes Bio Systems. Inc. Co biologi pada prinsipnya adalah meniru
Orb-3.com/). Pengembangan IPTEK dalam proses alami self purification di sungai
bioremediasi untuk detoksifikasi atau dalam mendegradasi polutan melalui
menurunkan polutan dalam pengendalian peranan mikroorganisma. Peranan
pencemaran air telah menjadikan metoda ini mikroorganisma pada proses self
menjadi lebih menguntungkan dibandingkan purification ini pada prinsipnya ada dua
dengan metoda yang menggunakan bahan (Gambar 1) yaitu: pertumbuhan
kimia. Bahkan, saat ini, flokulan umum yang mikroorganisma menempel dan tersuspensi.
berbahan baku Alum untuk menurunkan

Gambar 1. Proses self-purification di sungai yang diadopsi pada IPAL penduduk (Mudrack and Kunst,
1986; dalam Paul Lessard and Yann Le Bihan, 2003)

a. Pertumbuhan mikroorganisma Flavobacterium. Filamentous bakteri seperti


menempel genera Beggiatoa, Thiotrix dan Sphaerotilus
Mikroorganisme ini keberadaannya juga ditemukan dalam biofilm, sebagaimana
menempel pada suatu permukaan misalnya organisme seperti Nitrosomonas dan
pada batuan ataupun tanaman air. Selanjutnya nitrifikasi Nitrobacter.
diaplikasikan pada Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPA) misalnya dengan sistem trickling b. Pertumbuhan mikroorganisma yang
filter. Selama pengolahan aerobik air limbah tersuspesi
domestik, genus bakteri yang sering Mikroorganisme ini keberadaannya
ditemukan berupa Gram-negatif berbentuk dalam bentuk suspensi di dalam air yang
batang heterotrofik organisme, termasuk tercemar. Selanjutnya diaplikasikan pada
Zooglea, Pseudomonas, Chromobacter, IPAL dengan sistem lumpur aktif
Achromobacter, Alcaligenes dan

© 2012, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP

40
Priadie,B. 2012. TEKNIK BIOREMEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF DALAM UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR, . Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 10
(1): 38-48.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan

konvensional menggunakan bak aerasi kedua proses tersebut dalam teknologi


maupun sistem SBR (Sequence Batch pengolahan air limbah dapat digabungkan
Reactor). Berbeda dengan mikroorganisma berupa hybrid reactor (Gambar 2).
yang menempel, sistem pertumbuhan Pada akhirnya, peniruan proses
mikroorganisma yang tersuspensi terdiri alami self purification di sungai dalam
dari agregat mikroorganisma yang pada mengdegradasi polutan baik melalui
umumnya tumbuh sebagai flocs dalam mikroorganisma yang menempel maupun
kontak dengan air limbah pada waktu mikroorganisma yang tersuspensi untuk
pengolahan. Agregat atau flocs, yang terdiri bioremediasi air tercemar memerlukan
dari berbagai spesies mikroba, berperan beberapa tahapan. Tahapan tersebut
dalam penurunan polutan. Umumnya meliputi: isolasi bakteri, pengujian bakteri
spesies mikroba ini terdiri dari bakteri, dalam mengdegradasi zat pencemar,
protozoa dan metazoa. Pada sistem kolam identifikasi, dan perbanyakan bakteri. Bagi
stabilisasi, organisme phototrophic, yang pengggunaan bakteri indigenous, seperti
memanfaatkan berbagai akseptor elektron, yang dipersyaratkan oleh Kep Men LH
dapat dimanfaatkan untuk mencapai No.128 (2003), tahap isolasi bakteri
pengolahan yang baik dengan mengabaikan merupakan langkah awal yang harus
masukan energi. Kumpulan paper yang diperhatikan.
menceritakan berbagai metoda pengolahan
air limbah yang menggunakan
mikroorganisma serta permasalahannya
dielaborasi dalam Mara, Duncan and
Horan (2003). Pengembangan penerapan
Biomassa Pada Pengolahan Air Tercemar

Pertumbuhan Tersuspensi Pertumbuhan Menempel

· Trickling Filter
· Rotating Biological Contactor
· Filter Biologi Teraktivasi
Pertumbuhan Terdispersi Pertumbuhan Terflokulasi · Filter Anaerobik

· Kolam/ Lagoon · Lumpur Aktif


· Lumpur Anaerobik
· Blanket Reactor

Pertumbuhan Hibrid
· Fluidized Bed Reactor
· Expanded Bed Reactor
· Immersed Media Systems
· Porous Support Systems
· Carrier Activated Sludge

Gambar 2. Sistematika bentuk biomasa dalam sistem IPAL (Senthilnathan and


Ganczarczyk, 1990, dalam Lessard and Bihan, 2003)

Teknik Isolasi Bakteri sedikit, malah lebih banyak bakteri yang


Isolasi bakteri yang baik dan benar tidak diinginkan, maka diperlukan proses
dapat menentukan bakteri yang cocok isolasi untuk memperbanyak bakteri yang
dalam proses remediasi air limbah yang dimaksud (Barrow. and Feltham , 2003).
diinginkan. Oleh karena itu prinsip Tujuan mengisolasi bakteri adalah untuk
pemilihan bakteri hasil isolasi dapat mendapatkan bakteri yang diinginkan
memberikan kinerja penurunan kadar dengan cara mengambil sampel mikroba dari
polutan yang optimal (Thompson et al, lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel
2005). Karena secara alami jumlah bakteri tersebut kemudian dikultur/dibiakkan
yang diinginkan terdapat dalam jumlah dengan menggunakan media universal atau

© 2012, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP

41
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 10(1): 38-48, 2012, ISSN : 1829-8907

media selektif, tergantung tujuan yang ingin mendukung pertumbuhan mikroba yang
dicapai ( Tortora, 2010). diinginkan tetapi menghambat bakteri
Bahan nutrisi dipersiapkan untuk lainnya (Tortora, 2010).
pertumbuhan bakteri di laboratorium yang Setelah itu, media yang mengandung
disebut kultur media. Beberapa bakteri mikroorganisma diinginkan tersebut
dapat tumbuh dengan baik pada hampir selanjutnya diinkubasi selama beberapa hari,
semua media kultur; lainnya memerlukan kemudian sejumlah kecil inokulum
media kultur khusus yang pada akhirnya dipindahkan ke lain media dengan komposisi
akan ada suatu pertumbuhan yang disebut media yang sama. Setelah serangkaian
inokulum. Untuk tujuan tersebut diperlukan transfer tersebut, mikroorganisma yang
media yang diperkaya (enrichment culture) masih hidup akan terdiri dari bakteri yang
untuk memperbanyak bakteri yang mampu melakukan metabolisme bahan
dimaksud. Beragam media untuk isolasi organik. Setelah populasi bakteri bertambah
jenis-jenis bakteri diuraikan secara detail dilakukan isolasi pada medium agar yang
pada Handbook of Media for Environmental diinkubasi selama 3 hari. Dari hasil inkubasi
Microbiology (Atlas dan Ronald, 2005), serta tersebut diperoleh koloni-koloni bakteri
pekerjaan laboratorium dan peralatan yang untuk selanjutnya akan diambil koloni yang
dibutuhkan (Benson, 2001; Seiler, 2005). dominan untuk diamati dan dibuat sub
Pada medium yang diperkaya, termasuk kultur murninya untuk digunakan dalam
juga media selektif, biasanya menyediakan penurunan zat pencemar (Gambar 3)
nutrisi dan kondisi lingkungan yang

Gambar 3 . Proses isolasi, uji degradasi, identifikasi, dan perbanyakan bakteri

APLIKASI BIOREMEDIASI lumpur Sungai Siak didapatkan 6 isolat


1. Isolasi bakteri dan Penurunan Kadar bakteri yang dapat mereduksi logam Pb.
Pencemar Bakteri tersebut terdiri dari: Microccocus,
Saat ini penelitian dan aplikasi Corynebacterium, Phenylo- bacterium,
bioremediasi untuk air tercemar dapat Enhydrobacter, Morrococcus, Flavobacterium
dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri dengan jumlah total bakteri berkisar antara:
indigenous dan cakteri “commercial product. 3,0 X 107 sampai 1,5 X 108 sel/ml (Sri, Dewi,
dan Suwondo, 2005). Selain berpotensi
a) Bakteri Indigenous dalam penurunan logam, bakteri indigenous
Bakteri indigenous merupakan hasil lain yang berasal dari Rumah Pemotongan
isolasi bakteri yang dilakukan oleh Hewan (RPH) juga mempunyai kemampuan
laboratorium yang bersangkutan. Isolat untuk menurunkan pencemar organik,
terbaik yang dipilih dapat dikombinasikan seperti isolat hasil penelitian Suyasa (2007)
dalam suatu konsorsium. Hasil isolasi dan yang mendapatkan 17 isolat bakteri yang
seleksi bakteri indigenous yang berasal dari berasal dari RPH mempunyai kemampuan
© 2012, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP

42
Priadie,B. 2012. TEKNIK BIOREMEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF DALAM UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR, . Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 10
(1): 38-48.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan

menurunkan COD 63% waktu retensi 7 hari. mempunyai potensi bakteri remediasi. Dari
Selain dari lumpur sungai, bakteri untuk Isolasi dan seleksi bakteri yang berasal dari
bioremediasi air juga dapat diperoleh dari tambak udang di daerah Karawang, Jawa
air dan sedimen danau atau tambak udang. Barat (Muhammad dan Widiyanto, 2008)
Dengan melakukan isolasi dan seleksi menyimpulkan bahwa bakteri yang berasal
bakteri yang berasal air dan lumpur Danau dari perairan tambak udang tersebut mampu
Maninjau didapatkan 2 isolat bakteri yang menjaga kestabilan konsentrasi amonia dan
dapat mereduksi sulfida, dan 7 isolat bakteri nitrit, sehingga konsentrasinya masih berada
untuk mereduksi amonia (Rusnam; Efrizal; pada batas aman untuk budidaya. Tabel 1
Bustanul , 2009). Seperti juga di danau yang berikut adalah beberapa contoh penggunaan
merupakan ekosistem perairan tergenang isolat indigenous pada pengendalian badan
(lentic), kolam tambak udang juga air tercemar

Tabel 1. Beberapa contoh penggunaan isolat indigenous pada pengendalian badan air tercemar

Identitas bioremediator Sumber Digunakan pada Metode aplikasi Referensi


Ditebar di tambak
perairan tambak dengan dosis 50 L/ha
udang windu dosis 50 (udang umur 30 -60 Badjoeri
bakteri nitrifikasi dan bakteri Perairan tambak
L hari) dan Muhammad dan
denitrifikasi udang
Menurunkan kadar 100 L/h (60 - 120 hari) Tri Widiyanto,
nitrat dan nitrit di dengan kepadatan 2008
tamvak udang populasi 109 upk/mL
setiap 10 hari
2 isolat bakteri untuk air dan sediment Sulfida dan ammonia. Rusnam; Efrizal;
Laboratorium:
mereduksi sulfida danau Maninjau mereduksi amonia Arifin Bustanul ,
Petri disk
7 isolat bakteri untuk >35 % (dari 2009
Erlenmeyer
mereduksi amonia >35 % (dari konsentrasi awal 500
konsentrasi awal 500 mg/L) mg/L)
Laboratorium,
Wulandari Sri,
Microccocus, Corynebacterium, Petri disk
Nila Fitri Dewi,
Phenylo- bacterium, Enhydro- Jumlah total bakteri
Sedimen Sungai Siak Penurunan Logam Pb dan Suwondo,
bacter, Morrococcus, pengikat Pb: 3,0 X 107
2005
Flavobacterium sampai 1,5 X 108 sel/ml

17 isolat dari Sedimen Perairan Laboratorium:


Penurunan COD 63% Suyasa, I W.B.
Rumah Pemotongan Hewan Tercemar dan Bak Petri disk
waktu retensi 7 hari 2007,
(RPH) Pengolahan Limbah Erlenmeyer
Bacillus subtilis Activated sludge Penurunan Turbidity Buthelezi, et al,
Exiguobacterium acetylicum 84.07 – 93.56% at 10 2009
Klebsiella terrigena ppm
Tube test
Staphylococcus aureus
Pseudomonas pseudoalcaligenes
Pseudomonas plecoglossicida
gram-positive bacillus (GPB), Sewage treatment Mendapatkan isolasi Laboratorium, Jalal, K.C.A, et al,
gram-positive cocci (GPC), plants bakteri untuk Petri disk 2006
gram-negative bacillus pengolahan air limbah Kepadatan populasi
(GNB) and gram-negative cocci penduduk 104 - 109 upk/mL
(GNC) Total isolate 46:
. 22 isolat GPB dan GPC
19 isolat f GNP and GNC,
5 isolat tidak
terderterminasi

maupun enzim dipasaran komersial semakin


b) Bakteri “commercial product” mudah didapatkan. Produk komersial untuk
Selain bakteri indigenous, bioremediasi biasa dipergunakan untuk
perkembangan IPTEK bioremediasi menjaga kualitas air danau (pond), algal
menjadikan produksi mikroorganisma bloom, penurunan nitrat-fosfat, peningkatan
© 2012, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP

43
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 10(1): 38-48, 2012, ISSN : 1829-8907

kecerahan (Great Lakes Bio Systems. Inc. Co rata 50%. Sedangkan produk AquaClean®
Orb-3). Selain untuk perairan tergenang (Beng , 2007b) dipakai dalam bioremediasi
(lentic), produk komersial juga telah Sungai Xiba di China (Yudianto and Yuebo,
diterapkan pada perairan mengalir (lotic). 2010). Beberapa contoh lain penelitian
Produk ACF32 dan BioAktiv digunakan di bioremediasi yang berasal dari bakteri
Sungai Bintangor- Malaysia (Beng , 2007a) komersial dapat dilihat pada tabel 2.
yang dapat menurunkan kadar BOD, COD,
TSS, Total-N, Total-P dalam air sebesar rata-

Tabel 2. Beberapa contoh penggunaan isolat Bakteri “commercial product” pada pengendalian
badan air tercemar dan budidaya perikanan
Metode
Identitas Bioremediator Sumber Digunakan Referensi
aplikasi
Pada budidaya perikanan
Dimasukan ke
dalam air ; Antony and R. Philip
Bacillus sp. 48 Common snook Centropomus undecimalis
mengurangi (2006)
tingkat salinitas
Antony and R. Philip
Bacillus sp. Produk komersial Penaeids Air
(2006)
Disebarkan Antony and R. Philip
Bacillus sp. Produk komersial Channel catfish
pada air kolam (2006)
Kultur campuran, Dicampurkan Antony and R. Philip
Produk komersial Brachionus plicatilis
kebanyakan Bacillus sp. pada air (2006)
Dicampurkan Antony and R. Philip
Roseobacter sp. BS 107 Tidak diketahui Larva Scallop
pada air (2006)
Pada badan air
Di danau Great Lakes Bio Great
Enzymes & Bacteria Danau Dicampurkan
Mengurangi kekeruhan dan Lake Bio Systems. Inc.
pada air danau
pencemar organik Co Orb-3
ACF32 dan BioAktiv OCHEM EAST SDN. Dimasukan ke
Di sungai
BHD. dalam air sungai Beng G.K., 2007a
Penurunan BOD, COD
secara periodik
Penebaran
Penurunan parameter: BOD, bakteri
Tidak diketahui AquaClean® COD, TSS, TN, TP, Rata-rata Beng G.K., 2007b
AquaClean® di
50%
sungai
- Kumpulan Species Bacillus, Di danau
Environmental Kontrol pertumbuhan alga
Aerob dan facultatif
Leverage Inc.
anaerobe Di sungai Dimasukan ke Environmental
- MicroBlock
- Produksi Enzym Bakteri: Bioaugmentasi di saluran Leverage Inc.
- Microclear 101 dalam air
Amylase, Protease, Lipase,
Esterase, Urease, Cellulase,
Xylanase
Bacillus subtilis, Bacillus 1. a commercial Penurunan : 55% COD, The pilot-scale
licheniformis, Pseudomonas bioadditive 62% BOD channel reactor
aeruginosa, Pseudomonas (1.20m x 0.7m x
Silva, M. C. L. et al,
stutizeri, Escherichia Penurunan : 89% COD, 0.25 m), feed
hermanii and Pseudomonas 2. activated sludge 97% BOD rate 2,5 L/jam
fluorescens

biokimia. Beberapa contoh morfologi sel


2. Identifikasi bakteri bakteri yang berasal dari peternakan sapi di
Identifikasi dapat dilakukan dengan Kabupaten Bandung (Gambar 4). Selain
beberapa cara termasuk : Pengamatan berdasarkan morfolofi, bakteri juga
morfologi sel, pewarnaan gram, dan uji dibedakan menjadi 3 bentuk meliputi:
Bentuk bulat (kokus), Bentuk batang (basil),
© 2012, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP

44
Priadie,B. 2012. TEKNIK BIOREMEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF DALAM UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR, . Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 10
(1): 38-48.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan

dan Bentuk spiral (Pelczar dan Chan, 2006; treatment di Malaysia dapat dilihat pada
Bergey’s, 2005, Michael .,2006). gambar 5.
Beberapa contoh bentuk bakteri dan
pewarnaan yang berasal dari sewage

Gambar 4. Morfologi sel dari peternakan sapi di Kabupaten Bandung (Puslitbang SDA, 2011)

Gambar 5. bentuk bakteri dan pewarnaan yang berasal dari sewage treatment di Malaysia Gram
positif –kokus (kiri) dan Gram positif- basil (kanan) Jalal, K.C.A, et al, 2006

Beberapa contoh dari hasil isolasi maupun degradasi nitrogen, fosfat, maupun
dan identifikasi indeginous bakteri kontrol pertumbuhan alga di danau.
didapatkan jenis Microccocus,
Corynebacterium, Phenylo- bacterium, 3. Perbanyakan bakteri
Enhydro- bacter, Morrococcus, Setelah didapatkan isolat yang
Flavobacterium. Selain bakteri indigenous diinginkan, uji degradasi, dan identifikasi
tersebut, bakteri “commercial product” bakteri, selanjutnya adalah membuat
seperti jenis Bacillus, Pseudomonas, perbanyakan bakteri untuk uji skala
Escherichia, serta enzym Amylase, Protease, lapangan. Perbanyakan bakteri atau
Lipase, Esterase, Urease, Cellulase, Xylanase, pengembangan inokulum ini merupakan
juga diketahui dapat mendegradasi bahan proses untuk memproduksi inokulum.
pencemar organik (BOD, COD) di sungai,
Medium pengembangan inokulum harus Perbanyakan bakteri indigenous dilakukan
cukup serupa dengan medium produksi. Hal melalui tahapan: pembuatan kultur stok,
ini dimaksudkan untuk meminimalkan pemeliharaan kultur, perbanyakan kultur
periode adaptasi dengan mereduksi fase lag. tahap I, perbanyakan kultur tahap II, dan
Perbanyakan bakteri atau pengembangan pembuatan kultur produksi. Contoh bagan
inokulum ini merupakan proses untuk alir perbanyakan bakteri indigenous dapat
memproduksi inokulum dengan jumlah yang dilihat pada Gambar 6 dan 7.
besar sehingga menjaga keberlangsungan

© 2012, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP

45
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 10(1): 38-48, 2012, ISSN : 1829-8907

KULTUR STOK Liofilisasi dengan susu skim

Agar miring, inkubasi 4 hari


PEMELIHARAAN KULTUR pada 28 derajat

Erlenmeyer 2 L mengandung 0,6 L


PERBANYAKAN KULTUR I medium diinokulasi dengan kultur
– TAHAP I dari agar miring. Inkubasi
menggunakan shaker selama 48 jam
pada 28 derajat
Fermentor 40-80 L mengandung
PERBANYAKAN KULTUR II 25-50 L medium diinokulasi
– TAHAP II dengan 1-1,2% kultur tahap I.
Inkubasi 25-30 jam pada 32
derajat
500 L fermentor mengandung
300 L medium diinokulasi
KULTUR PRODUKSI dengan 5% kultur tahap 2.
Inkubasi pada 32 derajat selama
140-160 jam

Gambar 6 Diagram Alir Pengembangan Inokulum untuk Program Skala Pilot Fermentasi
Vitamin B12 Menggunakan Pseudomonas aeruginosa (Spalla et. al, 1989 dalam Astuti, 2009)

Gambar 7 diagram alir pengembangan inokulum bakteri menggunakan bakteri Klebsiella


pneumoniae (Cheng , Ke-Ke, et al. 2007)

© 2012, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP

46
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol 10(1): 135-145, 2012, ISSN : 1829-8907

Berbeda dengan perbanyakan bakteri Beng G.K., 2007a Report for Bio-remediation of
indigenous, bakteri yang berasal dari commercial Polluted Waters Sungai Bintangor, Kuching,
product pada umumnya hanya tinggal Sarawak, with Aqua CleanTM and BioAktiv.
mengencerkan produk dengan dosis yang telah OCHEM EAST SDN. BHD. Sarawak
Beng G.K., 2007b. Cost Effective Bioremediation of
ditetapkan pada kemasannya (Great Lakes Bio
Polluted Rivers, Lagoons and Lakes for a
Systems. Inc. co Orb-3.com; Environmental Sustainable Water Supply Source. Technical
Leverage Inc.; Beng , 2007a, Beng , 2007b ). Paper KWP June 2007 Conference Karachi.
Sebagai contoh, diperlukan total 403 galon produk Pakistan
ACF32 dan 330 kg BioAktiv yang disebarkan ke BPLHD DKI Jakarta, 2002. Data Pemantauan
sungai selama tiga bulan dalam rangka Kualitas Air Sungai di Propinsi DKI Jakarta,
bioremediasi Sungai Bintangor sepanjang 650 m Jakarta, 2002.
dengan lebar sungai antara 12 – 15 m (Beng., Barrow, G.I. and Feltham R.K.A.; ed, 2003, Cowan and
2007a). Produk lainnya, untuk mengurangi Steel's manual for identification of medical
kekeruhan di danau, produk Professional bacteria -3rd ed. / edited and rev.
Buthelezi, S. P., Olaniran, A. O. and Pillay, B., 2009,
Enzymes & Bacteria memerlukan dosis 0,5 galon
Turbidity and microbial load removal from river
per acre foot (1,5 ppm) dengan ulangan 2-4 kali water using bioflocculants from indigenous
setahun (Great Lakes Bio Systems. Inc. co Orb- bacteria isolated from wastewater in South Africa,
3.com) African Journal of Biotechnology Vol. 8 (14), pp.
3261-3266, 20 July, 2009. ISSN 1684–5315 ©
KESIMPULAN 2009 Academic Journals
Teknologi bioremediasi dalam Benson, 2001, Microbiological Applications Lab
pengendalian badan air tercemar dapat dilakukan Manual,Eighth Edition, The McGraw-Hill
melalui proses: isolasi, pengujian bakteri dalam Companies.
mengdegradasi zat pencemar, identifikasi bakteri, Barrow, G.I. and. Feltham, R.K.A; ed, 2003, Cowan
and Steel's manual for identification of medical
dan perbanyakan bakteri. Isolat bakteri tersebut
bacteria 3rd ed. CAMBRIDGE UNIVERSITY
dapat berasal dari bakteri “indigenous” atau dari PRESS.
“commercial product”. Baik bakteri “indigenous” BERGEY’S MANUAL OF Systematic Bacteriology,
maupun commercial product” dapat mereduksi 2005, 2nd ed, ISBN-10: 0-387-24145-0ISBN-13:
bahan pencemar logam Pb, nitrat, nitrit, bahan 978-0387-24145-6, Springer
organik (COD), sulfida, kekeruhan, dan amonia di Cheng , Ke-Ke; Zhang, Jian-An ; Liu, De-Hua; Sun, Yan
sungai maupun danau. Perbanyakan bakteri ; Liu, Hong-Juan; Yang, Ming-De; Xu, Jing-Ming.
indigenous dilakukan melalui tahapan: pembuatan 2007. Pilot-Scale Production of 1,3-Propanediol
kultur stok, pemeliharaan kultur, perbanyakan Using Klebsiella pneumoniae. Process
kultur tahap I, perbanyakan kultur tahap II, dan Biochemistry 42 (2007) 740–744.
Environmental Leverage Inc. Microclear 101 For
pembuatan kultur produksi. Sedangkan
Algae ControlPRODUCT BULLETIN, remediation
perbanyakan bakteri yang berasal dari of river and lakes
commercial product tinggal mengencerkan Gerard J. Tortora, Berdell R. Funke, Christine L. Case.
produk dengan dosis yang telah ditetapkan pada - 10th ed, 2010, Microbiology: an introduction.
kemasannya Great Lakes Bio Systems. Inc. .co Orb-
3.com/LakeAndPond Orb-3 Professional
DAFTAR PUSTAKA Enzymes & Bacteria are the total solution.
Antony. S.P. and R. Philip (2006) Bioremediation in Gerardi, M.H. 2006. Wastewater Bacteria. New Jersey.
Shrimp Culture Systems. NAGA, World Fish Center John Willey.
Quarterly Vol. 29 No. 3 & 4 Jul-Dec 2006 Hendrawan Diana 2005. Kualitas Air Sungai dan Situ
Astuti, Dea Indriani. 2009. Kuliah Prinsip Teknik di DKI Jakarta, Makara, Teknologi, Vol. 9, No.1,
Fermentasi. Bandung : ITB April 2005:13-19
Atlas, Ronald M., 2005. Handbook of media for Jalal, K.C.A.,; Zahangir Alam, Md.; Suleyman A; Muyibi
environmental microbiology, 2nd ed. ISBN 0-8493- and Jamal P.; 2006, Isolation and Purification of
3560-4. CRC Press Bacterial Strains from Treatment Plants for
Badjoeri, M, Tri Widiyanto. 2008. Penggunaan Effective and Efficient Bioconversion of Domestic
Bakteri Nitrifikasi untuk Bioremediasi dan Wastewater Sludge. American Journal of
Pengaruhnya terhadap Konsentrasi Ammonia dan Environmental Sciences 2 (1): 1-5, 2006 ISSN
Nitrit di Tambak Udang. ISSN 0125-9830. Jurnal 1553-345X
Oseanologi dan Limnologi Indonesia Vol. 34 (2) :
261-278.

47
Jurnal Ilmu Lingkungan , Vol x(x)xx-xx, 2012, ISSN : 1829-8907

Jürg P. Seiler, 2005, Good Laboratory Practice – the Danau Maninjau Sumatera Barat. Penelitian
Why and the How, ISBN 3-540-25348-3 Springer- Hibah Strategis Nasional. Universitas Andalas.
Verlag Berlin Heidelberg New York. Silva. C. L. ; Barbosa, C. M. B. M.; Silva. , V. L. ; Pons.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. M.N.; Motta Sobrinho. , M. A, EVALUATION OF
51/MENLH/10/1995 Tentang Baku Mutu BACTERIAL BIOMASSES FOR THE POLLUTION
Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri. TREATMENT OF THE DERBY-TACARUNA CANAL,
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 2nd Mercosur Congress on Chemical Engineering,
128 Tahun 2003. Tata Cara dan Persyaratan 4th Mercosur Congress on Process Systems
Teknis dan Pengelolaan Limbah Minyak Bumi dan Engineering, EMPROMER, Brazil
Tanah Terkontaminasi oleh Minyak Bumi secara Suyasa, W.B. 2007. Isolasi Bakteri Pendegradasi
Biologis (Bioremediasi). Minyak/Lemak dari Beberapa Sedimen Perariran
Kementerian Lingkungan Hidup, 2010, Status Tercemar dan Bak Pengolahan Limbah. Jurnal
Lingkungan Hidup Indonesia, Jakarta Bumi Lestari Vol. 7 (2) : 39-42.
Mara, Duncan and Horan,N.J, 2003 Handbook of Thompson Ian P.; Christopher J. van der Gast, Lena
water and wastewater microbiology, ISBN 0-12- Ciric and Andrew C. Singer., 2005.
470100-0. Elsevier Bioaugmentation for bioremediation: the
Pusat Litbang Sumber Daya Air, 2011, Teknologi challenge of strain selection, Environmental
Pengendalian Kualitas Air Sungai Tercemar dan Microbiology (2005) 7(7), 909–915).
Air Limbah, Konsep Laporan Akhir Undang-undang No:7/2004, tentang Sumber Daya
Peraturan Pemerintah No. 82 Th. 2001, tentang Air
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Wulandari Sri, Nila Fitri Dewi, dan Suwondo, 2005,
Pencemaran Air IDENTIFIKASI BAKTERI PENGIKAT TIMBAL (Pb)
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 PADA SEDIMEN DI PERAIRAN SUNGAI SIAK,
Tahun 2010, tentang Upaya Pemantauan Jurnal Biogenesis Vol. 1(2):62-65, 2005 ©
Lingkungan Hidup dan Upaya Pengelolaan Program Studi Pendidikan Biologi FKIP
Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Universitas Riau ISSN : 1829-5460
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Yudianto, D, Xie Yuebo. 2010. Evaluasi Pemanfaatan
Lingkungan Hidup; Teknologi Bakteri dan Pemodelan Proses
Paul Lessard and Yann Le Bihan, 2003, Introduction Biodegradasi dalam Pekerjaan Restorasi Sungai
to Microbiological Wastewater Treatment, Fixed Xuxi, Kota Wuxi, China. Pengembangan Teknologi
film processes, Handbook of water and Bakteri untuk Restorasi Sungai, BAPPENAS.
wastewater microbiology, Ed Duncan Mara and
Hogan, Elsevier. ( 317-336)
Pelczar, Michael J dan Chan, E.C.S. 2006. Dasar-Dasar
Mikrobiologi Jilid 1. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia.
Rusnam, Efrizal, Arifin Bustanul. 2009. Teknik
Bioremediasi Pengendalian Pencemaran Air

© 2012, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNDIP

48

Anda mungkin juga menyukai