Anda di halaman 1dari 7

║Journal Caninus Denstistry Volume 2, Nomor 2 (Mei 2017): 71 - 77

Gambaran Status Karies Gigi (Indeks DMF-T) pada Pasien Thalasemia Beta Mayor di Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Reka Oktiana Dewi, Herwanda, Cut Fera Novita


Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala
E-mail author: reka.oktiana@gmail.com

ABSTRAK
Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yang sering dijumpai pada masyarakat.
Prevalensi terjadinya karies gigi sering dijumpai pada pasien yang mengalami penyakit sistemik, salah
satunya thalasemia beta mayor. Pada pasien thalasemia beta mayor terjadi peningkatan risiko
terjadinya karies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status karies gigi pada pasien
thalasemia beta mayor di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian
dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pada bulan Februari 2107.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Subjek dalam penelitian ini diambil
dengan menggunakan teknik simple random sampling dan melibatkan sebanyak 60 orang pasien
thalasemia beta mayor yang berusia 6-15 tahun. Penelitian ini menggunakan indeks DMF-T sebagai
alat ukur untuk menilai status karies gigi berdasarkan World Health Organization (WHO). Hasil
penelitian menunjukkan indeks DMF-T pada pasien perempuan lebih tinggi daripada pasien laki-laki
dan masing-masing masuk dalam kategori sangat tinggi. Indeks DMF-T pada kelompok usia 12-15
tahun pada pasien thalasemia beta mayor lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia 6-11 tahun.
Disimpulkan bahwa indeks DMF-T pada pasien thalasemia beta mayor adalah 7,21 dan termasuk
dalam kategori status karies sangat tinggi menurut WHO.

Kata kunci : karies gigi, indeks DMF-T, thalasemia beta mayor

ABSTRACT
Dental caries is the most common disease of hard tissues of the teeth that are often found in the
society. The prevalence of dental caries often found in patients that are having a systemic disease,
including in patients with beta thalassemia major. In thalassemic patients, the risk of dental caries
increases. The aim of this study is to describe the status of dental caries in patients with beta
thalassemia major in RSUDZA Banda Aceh. The study was conducted at RSUDZA Banda Aceh in
February 2107. In this cross-sectional study, 60 patients with beta thalassemia major, between 6 to
15 years of age that are taken by using simple random sampling technique, were included. Dental
caries was recorded using DMF-T index according to the criteria described by the World Health
Organization (WHO). The result of this study showed that DMF-T index in female patients was higher
than male patients and respectively in the very high category. DMF-T index in the age group 12-15
years in patients with beta thalassemia major was higher than the age group 6-11 years. It was
concluded that the DMF-T index in patients with beta thalassemia major is 7.21 and included in the
category of very high caries status according to the WHO.

Keywords: dental caries, DMF-T index, beta thalassemia major

PENDAHULUAN Penyebab utama terjadinya karies gigi adalah


Karies gigi adalah kerusakan secara lokal adanya mikrooganisme berupa bakteri yang
pada jaringan keras gigi yang dapat dapat mengubah karbohidrat untuk
diidentifikasi sebagai hilangnya ion mineral memproduksi asam.4 Faktor lain seperti faktor
secara kronis pada enamel di mahkota atau nutrisi, aliran saliva, kebersihan rongga mulut
permukaan akar gigi yang sebagian besar yang buruk, dan status sosial yang rendah juga
distimulasi oleh keberadaan sejumlah bakteri.1,2 dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. 5,6
Karies gigi merupakan penyakit multifaktoral.3 Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 2 , N o . 2 : 7 1 - 7 7 |71
keras gigi yang sering dijumpai pada Aceh menunjukkan bahwa lebih dari 150 orang
masyarakat. Penyakit ini tidak hanya menjadi penderita thalasemia beta mayor menjalani
penyebab timbulnya kerusakan pada gigi, tetapi perawatandi Rumah Sakit Umum Daerah dr.
juga mempengaruhi kondisi rongga mulut serta Zainoel Abidin.13,14
tubuh.7 Berdasarkan latar belakang tersebut,
Prevalensi terjadinya karies gigisering peneliti tertarik untuk meneliti mengenai
dijumpai pada pasien yang mengalami penyakit gambaran status karies gigi (indeks DMF-T)
sistemik, salah satunya thalasemia.8,9 Manifestasi pada pasien thalasemia beta mayor di Rumah
oral yang dapat ditemui pada penderita Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
thalasemia beta mayor salah satunya adalah Aceh
karies gigi.9 Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Mehdizadeh dkk (2008) di Iran dan Arora dkk BAHAN DAN METODE
(2014) di India menunujukkan bahwa status Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu
karies gigi pada pasien thalasemia secara metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan untuk mengetahui gambaran tentang suatu
kontrol grup sehat.9,10 Frekuensi terjadinya karies masalah kesehatan. Penelitian ini dilakukan pada
gigi pada penderita thalasemia lebih tinggi tanggal 27 Januari – 10 Februari 2017 di Rumah
disebabkan karena adanya penurunan tingkat Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Imunoglobulin A (IgA) pada saliva yang Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah
memberikan peran penting dalam imunitas seluruh pasien Thalasemia Beta Mayor di Rumah
mukosa rongga mulut.10 Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Thalasemia merupakan penyakit genetik Aceh yang dirawat setiap bulan yaitu 150 orang.
terbanyak di dunia terutama di kawasan Data besar populasi didapatkan dari rata-rata
Mediterenia, Afrika, dan Asia Tenggara. Data jumlah pasien yang menjalani rawat inap di
terakhir dari Badan Organisasi Kesehatan Dunia Instalasi Sentral Thalasemia RSUDZA Banda
atau World Health Organization (WHO) Aceh dari bulan Januari – Desember tahun 2016.
menyebutkan bahwa 250 juta penduduk dunia Subjek dalam penelitian ini diambil dengan
(4,5%) membawa genetik Thalasemia dan menggunakan teknik simple random sampling
jumlah ini akan terus meningkat setiap tahunnya, dengan menggunakan rumus Slovin yaitu
dari 250 juta penduduk, 80-90 juta di antaranya sebanyak 60 orang.
membawa genetik thalasemia beta.11 Kriteria inklusi dari subjek penelitian ini
Penderita thalasemia di Indonesia adalah pasien thalasemia beta mayor yang
terbanyak merupakan thalasemia beta mayor. menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum
Frekuensi pembawa thalasemia di Indonesia Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang
adalah sekitar 3-8%, di beberapa daerah berusia 6-15 tahun dan bersedia untuk menjadi
mencapai 10%. Hal tersebut berarti bahwa 3-8 subjek penelitian dengan mengisi informed
dari 100 penduduk merupakan pembawa gen consent. Sedangkan yang termasuk kriteria
thalasemia, dimana angka kelahiran rata-rata ekslusi adalah pasien yang memiliki kelainan
23% dengan jumlah populasi penduduk struktur gigi secara general.
sebanyak 240 juta, diperkirakan akan lahir 3000 Alat yang digunakan dalam penelitian ini
bayi pembawa gen thalasemia setiap tahunnya. 12 adalah kaca mulut, sonde, baki instrument,
Berdasarkan data Kementrian Kesehatan senter, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang
(Kemenkes) pada 2010, Aceh tercatat sebagai digunakan adalah masker, handscoon, alkohol
propinsi dengan persentase penduduknya paling 70%, kapas steril, gelas kumur, air, surat
tinggi mengidap penyakit thalasemia. Angkanya pemeriksaan indeks DMF-T, dan surat informed
mencapai 13,5% dari populasi penduduk di consent.
propinsi Aceh.13 Jenis data dalam penelitian ini berupa data
Umumnya para penderita thalasemia yang sekunder yaitu sumber data penelitian yang
berasal dari seluruh kabupaten di Aceh diperoleh peneliti dengan cara pemeriksaan
menjalani perawatan rawat inap di Rumah Sakit langsung pada gigi subjek penelitian.
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian dimulai dengan pengambilan
Data pasien thalasemia tahun 2016 di Rumah data awal seluruh subjek penelitian, kemudian
Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda subjek diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 2 , N o . 2 : 7 1 - 7 7 | 72
eksklusi. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi distribusi frekuensi karies, kemudian data
diberikan informed consent. Selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.
dilakukan pemeriksaan, subjek diminta untuk
berkumur dengan air kemudian dipersilakan HASIL PENELITIAN
duduk di kursi dengan sumber cahaya seperti Penelitian mengenai indeks DMF-T pada
lampu senter yang diarahkan ke mulut pasien. pasien Thalasemia Beta Mayor di RSUDZA
Kepala subjek bersandar pada tempat duduk Banda Aceh dilakukan pada tanggal 27 Januari
sedemikian rupa sehingga kepala setengah 2017 sampai dengan 10 Februari 2017. Jumlah
menengadah, kemudian subjek diminta untuk seluruh subjek penelitian adalah sebanyak 60
membuka mulut untuk dilakukan pemeriksaan orang pasien Thalasemia Beta Mayor yang terdiri
karies dengan menggunakan indeks DMF-T. dari 30 orang pasien laki-laki dan 30 orang
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan pasien perempuan dengan usia 6-15 tahun yang
kaca mulut dan sonde. Kaca mulut digunakan sesuai kriteria inklusi. Pengumpulan data
untuk menarik sudut mulut agar pandangan ke diperoleh langsung dari pemeriksaan klinis yang
dalam rongga mulut lebih jelas, sedangkan sonde dilakukan terhadap subjek. Sebelum dilakukan
berfungsi untuk memastikan gigi yang terkena pemeriksaan subjek diberikan informed consent
karies, gigi dengan indikasi ekstraksi, dan gigi untuk disetujui dan diisi oleh orangtua/wali.
yang ditumpat. Pemeriksaan gigi dilakukan dari
regio I (kanan atas), dan diteruskan ke regio II Tabel 1. Distribusi Frekuensi Subjek Peneitian
(kiri atas) kemudian regio III (kiri bawah) dan Berdasarkan Indeks DMF-T
regio IV (kanan bawah). Setiap gigi yang Jumlah
Indeks DMF-T Persentase (%)
memiliki kavitas, restorasi, dan hilang karena Subjek
karies dicatat. Sangat Rendah 1 1,67
Perhitungan indeks DMF-T dilakukan
dengan cara memberi kode pada masing-masing Rendah 1 1,67
elemen gigi sesuai dengan hasil pemeriksaan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Sedang 9 15
pemberian kode DMF-T, yaitu:15
Tinggi 18 30
1. Kode D (Decay): untuk gigi berlubang.
2. Kode M (Missing): untuk gigi yang telah Sangat Tinggi 31 51,67
dicabut atau gigi tinggal sisa akar.
3. Kode F (Filling): untuk gigi yang sudah Total 60 100
ditumpat/ditambal.
Berikut ketentuan perhitungan DMF-T
adalah: Berdasarkan Tabel 1 ditemukan bahwa
subjek penelitian pasien thalasemia beta mayor di
ΣDMF-T RSUDZA Banda Aceh paling banyak memiliki
indeks DMF-T sangat tinggi yaitu 51,67%.
Σpasien yang diperiksa
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Indeks DMF-T
1. Kode ΣD-T: untuk jumlah kode D pada Berdasarkan Jenis Kelamin
form. Jumlah komponen ini menunjukkan Jum-
Total Persen Indeks
jumlah gigi berlubang karena karies yang Jenis lah
D M F DMF tase DMF-
belum ditumpat Kelamin Sub-
-T (%) T
jek
2. Kode ΣM-T: untuk jumlah kode M pada
form. Jumlah komponen ini menunjukkan
Laki-laki 30 205 10 0 215 49,65 7,16
jumlah gigi yang hilang
3. Kode ΣF-T: untuk jumlah kode F pada form. Perem- 30 209 9 0 218 50,35 7,26
Jumlah komponen ini menunjukkan jumlah puan
gigi yang sudah ditumpat.

Setelah seluruh data terkumpul, data Total 60 414 19 0 433 100 7,21
akan diolah dan dianalisis untuk melihat

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 2 , N o . 2 : 7 1 - 7 7 | 73
Gambar 1. Diagram Batang Indeks DMF-T Berdasarkan Tabel 3 dari 37 orang pasien
Berdasarkan Jenis Kelamin dengan kelompok usia 6 - 11 tahun terdapat 232
gigi Decay (D), 5 gigi Missing (M), dan 0 gigi
10 Filled (F), sedangkan dari 23 orang pasien
dengan kelompok usia 12-15 tahun terdapat 182
9 gigi Decay (D), 14 gigi Missing (M), dan 0 gigi
8 Filled (F).
7.16 7.26
7 Gambar 2. Diagram Batang Indeks DMF-T
6 Laki-laki Berdasarkan Kelompok Usia
10
5 8.52
Perempuan
8
4 6.41
6
3 6-11
4 tahun
2
2 12-15
1 tahun
Laki-laki Perempuan
0
6-11 tahun 12-15 tahun

Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 1 dari Berdasarkan Gambar 2, skor indeks


30 orang pasien laki-laki terdapat 205 gigi Decay DMF-T pada pasien dengan kelompok usia 12-15
(D), 10 gigi Missing (M), dan 0 Filled (F) dan tahun lebih tinggi dibandingkan pada pasien
dari 30 orang pasien perempuan terdapat 209 gigi dengan kelompok usia 6-11 tahun. Skor indeks
Decay (D), 9 gigi Missing (M), dan 0 gigi Filled DMF-T pada pasien dengan kelompok usia 12-15
(F). Indeks DMF-T pada pasien perempuan lebih tahun adalah 8,52 dan termasuk dalam kategori
tinggi dibandingkan dengan pasien laki-laki. sangat tinggi, sedangkan skor indeks DMF-T
Indeks DMF-T pada pasien laki-laki adalah 7,16 pada pasien dengan kelompok usia 6-11 tahun
dan masuk kategori status karies sangat tinggi adalah 6,41 dan termasuk dalam kategori tinggi.
sedangkan indeks DMF-T pada pasien Skor indeks DMF-T secara keseluruhan adalah
perempuan adalah 7,26 dan masuk kategori status 7,21 dan termasuk dalam kategori sangat tinggi.
karies sangat tinggi berdasarkan klasifikasi
WHO. Indeks DMF-T untuk seluruh subjek PEMBAHASAN
adalah 7,21 dan masuk kategori status karies Pemeriksaan subjek penelitian dimulai
sangat tinggi berdasarkan klasifikasi WHO. sejak tanggal 27 Januari 2017 sampai dengan 10
Februari 2017 di RSUDZA Banda Aceh.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Indeks DMF-T Penelitian ini melibatkan 60 orang pasien
Berdasarkan Kelompok Usia Thalasemia Beta Mayor usia 6-15 tahun.
Jum- In- Pemeriksaan dilakukan pada seluruh gigi
Kelom- Total
lah deks permanen dengan komponen yang diperiksa yaitu
pok D M F DMF
Sub- DMF- Decay (D), Missing (M), dan Filled (F).
Usia -T
jek T Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa
pada sebagian besar pasien thalasemia beta
6-11 37 232 5 0 237 6,41
mayor memiliki indeks DMF-T dengan kategori
12-15 23 182 14 0 196 8,52 sangat tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Mehdizadeh dkk (2008) dan
Arora dkk (2014) menyatakan bahwa indeks
Total 60 414 19 0 433 7,21 DMF-T pada pasien thalasemia beta mayor lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol
sehat.9

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 2 , N o . 2 : 7 1 - 7 7 | 74
Jumlah IgA pada saliva pasien Oleh karena itu penting untuk dilakukan
thalasemia beta mayor sangat rendah. Hal ini pendekatan dengan mengedukasi tentang
akan mengarah pada predisposisi terbentuknya pencegahan karies gigi terkait dengan tingginya
karies gigi.9,10,16 Berkurangnya jumlah IgA pada risiko karies gigi yang dapat terjadi pada pasien
saliva mengakibatkan fungsi barier saliva thalasemia beta mayor. Sehingga faktor eksternal
berkurang dan dijumpai S. mutans dalam jumlah yang dapat mendukung terjadinya karies pada
banyak yang menjadi salah satu predisposisi pasien thalasemia beta mayor dapat dikurangi.
terjadinya karies gigi. IgA dapat mengontrol Berdasarkan distribusi frekuensi indeks
mikroba rongga mulut dengan mengurangi DMF-T berdasarkan jenis kelamin pada Tabel
perlekatan sel bakteri pada mukosa mulut dan 5.2, menunjukkan bahwa angka indeks DMF-T
gigi, sehingga apabila terjadi penurunan tingkat pada pasien thalasemia beta mayor perempuan
IgA dalam rongga mulut maka akan lebih tinggi dibandingkan laki-laki dan masing-
memudahkan bakteri untuk melekat pada masing masuk dalam status kategori sangat
permukaan gigi dan membentuk sebuah lapisan tinggi. Hal ini juga sejalan dengan penelitian
biofilm yang disebut plak gigi. Plak gigi yang dilakukan oleh Leonardi dkk (1990) dan
merupakan penyebab karies gigi yang paling Kaur dkk (2012) yang menyatakan bahwa pada
utama.17,18 Selain itu, saliva juga merupakan suatu pasien thalasemia beta mayor baik laki-laki
cairan biologis yang kompleks yang mengandung maupun perempuan sama-sama memiliki
beberapa komponen yang akan berperan dalam kategori status karies yang sangat tinggi. 22,23
pencegahan karies gigi, dengan cara seperti Volker (1973) menyatakan bahwa prevalensi
mechanical washing, antimikrobial, karies gigi pada perempuan lebih tinggi
remineralisasi, dan pengaturan pH rongga mulut dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini
dengan kapasitas buffernya. Oleh karena itu, dikarenakan gigi pada perempuan lebih cepat
konsentrasi dari beberapa komponen biokimia erupsi daripada laki-laki. Cepatnya erupsi gigi
dalam saliva memegang peranan penting dalam pada perempuan menyebabkan lebih rentan
terjadinya penyakit dalam rongga mulut seperti terhadap risiko karies gigi.15
karies gigi.19 Berdasarkan distribusi frekuensi indeks
Faktor lain yang dapat berperan dalam DMF-T berdasarkan usia pada Tabel 5.3,
terjadinya karies gigi pada pasien thalasemia beta diperoleh bahwa indeks DMF-T pada pasien
mayor adalah faktor dari orangtua pasien yang thalasemia beta mayor dengan kelompok usia 12-
overprotective. Kebanyakan orangtua pasien 15 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan
thalasemia beta mayor akan lebih fokus pada indeks DMF-T pada pasien thalasemia beta
perawatan untuk penyakit utamanya saja, mayor dengan kelompok usia 6-11 tahun. Pada
sehingga kurang memberikan perhatian untuk penelitian Mehdizadeh (2008) menunjukkan
menjalani perawatan gigi dan hanya mencari bahwa indeks DMF-T pada pasien thalasemia
perawatan gigi apabila sang anak sudah beta mayor kelompok usia 6-11 tahun (9,7) lebih
merasakan sakit.19,20 Perawatan gigi yang tinggi dibandingkan dengan indeks DMF-T pada
terabaikan ini dibuktikan dengan tidak adanya kelompok kontrol sehat pada usia 6-11 tahun
gigi yang direstorasi akibat karies gigi pada (4,73). Sama halnya pula pada indeks DMF-T
pasien tersebut. Biasanya hal ini juga pasien thalasemia beta mayor kelompok usia 12-
berhubungan dengan status sosial ekonomi yang 20 tahun (11,54) yang lebih tinggi dibandingkan
rendah sehingga motivasi untuk melakukan dengan indeks DMF-T pada kelompok kontrol
perawatan gigi juga rendah karena sehat pada usia 12-20 tahun (6,43).9
ketidakmampuan untuk membiayai perawatan Penelitian yang dilakukan oleh Al-
gigi dan kurangnya perhatian terhadap kebersihan Raheem dkk (2009) menyatakan bahwa indeks
rongga mulut.21 DMF-T pasien thalasemia beta mayor pada
Beberapa faktor lain yang dapat kelompok usia 6-10 tahun lebih rendah
mendukung terjadinya karies pada pasien dibandingkan dengan indeks DMF-T pasien
thalasemia beta mayor adalah faktor kebersihan thalasemia beta mayor pada kelompok usia 11-15
rongga mulut yang buruk, kebiasaan diet yang tahun.24 Hal tersebut juga sejalan dengan
tidak sesuai, banyak mengkonsumsi makanan penelitian yang dilakukan oleh Arora dkk (2014)
yang kariogenik seperti coklat dan permen, dan dan Mehdizadeh (2008) menunjukkan bahwa
kurangnya motivasi untuk pasien tersebut.10,16,19 indeks DMF-T pada pasien thalasemia beta

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 2 , N o . 2 : 7 1 - 7 7 | 75
mayor akan lebih meningkat pada kelompok usia DAFTAR PUSTAKA
yang lebih tua (>12 tahun) daripada kelompok 1. Mount GJ, Hume WR. Preservation and
usia yang lebih muda (2-12 tahun).25,9 Restoration of Tooth Structure. 2nd ed.,
Hal ini didukung dengan fakta bahwa 2005:21
prevalensi karies gigi meningkat seiring dengan 2. Satish C, Shaleen C, Girish C. Textbook of
meningkatnya umur. Menurut Riskesdas (2013) Operative Dentistry. New Delhi India:
menyatakan bahwa faktor usia berpengaruh Jaypee, 2007:29
terhadap kesehatan gigi dan mulut dimana seiring 3. Douglas AY. The American Dental
bertambahnya usia maka terjadi peningkatan Association Caries Classification System
indeks DMF-T.26 Pada pasien thalasemia beta For Clinical Practice. Journal American
mayor, hal tersebut didukung oleh faktor Dental Association, 2015;146(2):79
frekuensi dalam transfusi darah rutin yang harus 4. Solanki G. Dental Caries - A Widely
dilakukan oleh pasien thalasemia beta mayor Growing Disease of Teeth. International
sepanjang hidupnya yang mengarah pada Journal of Biomedical and Advance
perubahan konsentrasi zat besi pada gigi Research. India: Jodhpur National
sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat University, 2012;03(02):106
keparahan karies.24 5. Michelle H. Dental Caries: A Ph-
Mediated Disease. CDHA Journal,
KESIMPULAN 2010;25(1):9
1. Indeks DMF-T pada 60 orang pasien 6. Peneva M. Dental Caries – Disturbed
thalasemia beta mayor di RSUDZA Banda Balance of the Risk Factors. Journal of
Aceh termasuk dalam status kategori sangat IMAB. Faculty In Dental Medicine,
tinggi. Medical University Bulgaria:
2. Berdasarkan jenis kelamin, nilai skor indeks Departement of Pediatric Dentistry,
DMF-T pada pasien perempuan yaitu 7,26, 2007;13(2):61
sedangkan pada pasien laki-laki 7,16, kedua 7. Evanson SE. Early Childhood Caries:
skor ini termasuk dalam kategori sangat Implication for Advanced Practice
tinggi. Nursing and Comunity Health. University
3. Berdasarkan kelompok usia, nilai skor indeks Of Arizona, 2010;2(14)
DMF-T pada pasien dengan kelompok usia 8. Singh J, Singh N, Kumar A, Kedia MB,
12-15 tahun yaitu 8,52 dan termasuk ke Agarwal A. Dental and Periodontal Health
dalam kategori sangat tinggi, sedangkan nilai Status of Beta Thalassemia Major and
skor indeks DMF-T pada pasien dengan Sickle Cell Anemic Patients: A
kelompok usia 6-11 tahun yaitu 6,41 dan Comperative Study. Journal of
termasuk ke dalam kategori tinggi. International Oral Health, 2013;5(5):57
9. Mehdizadeh M, Mehdizadeh M, Zamani
G. Orodental Complications in Patients
SARAN
1. Perlu ditingkatkan pengetahuan melalui with Major Beta-Thalassemia. Dental
Research Journal, 2008;5(1):17
penyuluhan-penyuluhan yang dapat
mengedukasi pasien thalasemia beta mayor 10. Arora M, Nayeemuddin SM, Ghatak S,
tentang pencegahan karies gigi. Singh B. Growth Impairement and Dental
2. Diperlukan peran dari orangtua pasien untuk Caries in Thalasemia Major Patients.
Indian Journal of Clinical Anatomy and
lebih memperhatikan dan meningkatkan
kesehatan rongga mulut pasien serta Physiology, 2014;1(1):15-21
pemeriksaan rutin ke dokter gigi sehingga 11. Thanvorncharoensap M. Factors Affecting
akan mencegah resiko terjadinya karies. Health Related Quality of Life In Thai
Children With Thalasemia. Biomed
3. Diharapkan adanya sosialisasi oleh pihak
Central, 2010;1:10
rumah sakit baik praktisi medis maupun
dental mengenai pentingnya menjaga 12. Bulan S. Faktor-Faktor yang
kesehatan gigi dan mulut. Berhubungan Dengan Kualitas Hidup
Anak Thalasemia Beta Mayor. Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FK Undip 2009:15-
7

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 2 , N o . 2 : 7 1 - 7 7 | 76
13. Fathiariani L. Thalasemia di Aceh. The Development. Alkindy College Of
Aceh Institute, 2012. Medicine, 2009;6(4):397
14. Ibrahim R. Direktur Unit Donor Darah 25. Arora R. Malik S. Arora V. Malik R.
PMI Kota Banda Aceh. The Globe Journal, American International Journal of
2012 Research in Formal, App Lied & Natural
15. Sondang PH. Menuju Gigi Dan Mulut Sciences. Comparison of Dental Caries
Sehat. Medan: USU Press, 2008:4-15 Prevalence in B-Thalassemia Beta Major
16. Gomber S. Dewan P. Physical Growth and Patients with Their Normal Counterparts in
Dental Caries in Thalassemia. Department Udaipur. India, 2014;5(1):8
of Pediatrics University College of Medical 26. Riset Kedokteran Dasar (2013). Badan
Sciences: India, 2006;43:1068 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
17. Gloudemans AK, Lambrecht BN, Smits Departemen Kesehatan Republik
HH. Potential of immunoglobulin A to Indonesia, 2013
prevent allergic Asthma. Clinical and
Developmental Immunology. 2013:1-12.
18. Fatmawati DWA. Hubungan Biofilm
Streptococcus Mutans Terhadap Resiko
Terjadinya Karies Gigi. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember,
2011;8(3):127-30
19. Dhote V. Thosar N. Baliga S. IOSR
Journal of Dental and Medical Sciences.
Evaluation of Oral Hygiene Status and
Salivary Biochemistry of Patients with
Thalassemia Major: a Clinical Study. India,
2015;14(2):100
20. Shooriabi M Et Al. International Journal
of Pediatrics.Investigating DMF-T
Indicator and its Correlation with the
Amount of Serum Ferritin and Hemoglobin
in Students with Beta Thalassemia Major
in Ahvaz, South West of Iran. University
of Medical Sciences, 2016;4(3):1524
21. Polk DE. Weyant JR. Manz MC.
Socioeconomic Factors In Adolescents
Oral Health: Are They Mediated By Oral
Hygiene Behaviors Or Preventive
Interventions? Community Dent Oral
Epidemiol, 2010;38:1-9
22. Leonardi R. Verzi P. Caltabiano M.
Epidemiological Survey of the Prevalence
of Dental Caries in Young Thalassemia
Major Patients. Stomatol Mediterr,
1990;10(2):133-6
23. Kaur N. Hiremath SS. Archives of Oral
Sciences & Res. Dental Caries and
Gingival Status of 3-14 year old Beta
Thalassemia Major Patients Attending
Paediatric OPD of Vani Vilas Hospital.
Bungalore, 2012;2(2):67-70
24. Al-Raheem Y. The Impact of Thalassemia
Major on Denta Integrity and

J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 2 , N o . 2 : 7 1 - 7 7 | 77

Anda mungkin juga menyukai