Anda di halaman 1dari 1

Kromosom adalah benang-benang yang terdapat pada inti sel yang berfungsi membawa DNA yang

bersifat bawaan dan berisi tentang sebagian besar informasi untuk aktivitas regulasi sel (Francis
2007). Pengamatan kromosom dilakukan dengan 2 metode : 1) Pengamatan preparat dan 2)
Simulasi. Pengamatan preparat ikan dilakukan pada Laptop dengan software micromeasure. Foto
kromosom dibuka dengan klik file -> new project -> klik foto kromosomnya. Akan muncul window
baru, set image magnificationnya sebesar 400, hal tersebut berfungsi sebagai perbesaran yang
sesuai untuk pada proses scanning. Foto preparat kromosom ikan yang sudah disediakan diberi
nomor secara runtut atau acak, fungsinya sebagai penandaan yang nantinya akan dibandingkan
dengan metode simulasi. Cara penandaan dengan klik tab -> add text -> arahkan ke dekat kromosom
-> klik -> beri nomor. Lakukan pada seluruh kromosom yang ada. Selanjutnya ukur panjang lengan
panjang dan lengan pendek dengan cara klik ujung lengan kromosom, kemudian klik ke tengan
kromosom. Lalu tekan ctrl+c untuk menandai sebagai sentromer. Kemudian klik lagi ujung sebrang
lengan kromosom, tekan ctrl+f untuk menandai bahwa proses penandaan kromosom x berhasil,
begitu seterusnya tiap-tiap kromosom dihitung panjang lengan sesuai jumlah total kromosom yang
ada. Kemudian untuk mengetahui data gambar secara kuantitatif, kita menggunakan bantuan
Microsoft excel. Untuk melakukannya klik file -> data -> tab lengths centang ‘total length of each
chromosom’, ‘length of short arm’, ‘arm ratio’, ‘centromer index’, dan ‘length of entire chromosome
set’, klik ok lalu akan muncul Microsoft excel yang menyajikan seluruh data yang sudah kita centang
tadi berdasarkan kromosom yang sudah kita nomori. Kemudian pada data pada tab Cent. Index di
salin pada tab baru “NIS”, kemudian diubah nilai desimalnya menjadi x100 dari data. Kemudian buat
tan baru “Bentuk” untuk menunjukkan jenis kromosom yang sudah kita beri nomor dan ukur tadi.
Caranya dengan memasukkan rumus
‘=IF(G8<=12.5,"Telosentris",IF(G8<=25,"Akrosentris",IF(G8<=37.5,"Sub
Metasentris","Metasentris")))’ pada kolom lalu tekan enter, kemudian Tarik kebawah hingga seluruh
data pada tab ‘Bentuk’ terdapat hasil dari rumus tersebut. Hasil NIS yang berupa angka inilah yang
nantinya akan dibandingkan dengan metode simulasi.

Pada metode simulasi diawali dengan gambar set kromosom ikan di print, kemudian digunting
sesuai bentuk kromosomnya, kemudian diukur kelilingnya menggunakan benang jahit. Fungsinya
untuk mengetahui keliling dari krosom tersebut dalam cm. kemudian NIS nya dihitung dengan
mengukur panjgan lengan kromosm pendek dibandingkan lengan kromosm panjang dalam persen.
Seluruh kromsom yang ada di ukur index NIS nya. Nilai NIS ini akan dibandingkan dengan data excel.
Kemudian guntingan kromsom di tempelkan pada kertas dan disusun sesuai pada gambar
sebelumnya dan diberikan keterangan pada tiap-tiap kromsomnya berupa: panjang lengan panjang
dan pendek, dan nilai NIS nya. Lalu pada tahap akhir, dituliskan formulasi krosomnya dengan rumus
(jumlah kromosom-2)XX+YY. Kemudian dibandingkan dengan jurnal untuk mengetahui nama spesies
yang memiliki jumlah krosom yang sama dengan hasil pengamatan.

Kelebihan dari metode pengamatan preparat yaitu bahwa pengukuran kromosom dan data yang
diberikan lebih rinci dan akurat, dan penggunaan software yang cukup mudah. Namun terdapat
kekurangan yang berarti, seperti software yang terlalu terbatas fitur-fitur dalam proses pengeditan
nomor kromosom, tidak adanya fitur undo dan redo dalam proses pemberian nomor atau
pengukuran memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap petambahan waktu.

Kekurangan dari metode simulasi yaitu waktu pengerjaan yang cukup lama seperti proses
pengguntingan, pengukuran, dan pengeleman tiap kromsom membuat efisiensi waktu akan sangat
buruk dan data yang diberikan pasti tidak akan akurat.

Formulasi kromosom pada pengamatan diperoleh yang berarti mewakili dari spesies x

Anda mungkin juga menyukai