Deskripsi Kasus
Tuan ER usia 55 tahun TB 175 cm, BB 84 kg. Tn ER di rujuk ke rumah sakit PGI
Cikini Jakarta dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri yang timbul sewaktu-waktu
disertai sesak, dan keringat dingin, os juga sering merasa lemas, badan sulit
digerakkan, nafsu makan kurang, kesadaran composmentis. Hasil pemeriksaan
Klinis : TD 120/70 mmHg, Hasil pemeriksaan laboratorium : HB 14,5, Trombosit =
293.000/mm3, Leukosit = 7,200/mm3, kreatinin = 0,6mg/dl, natrium = 137mg/dl,
kalium = 3,4mg/dl, Hematokrit = 41%. Hasil wawancara dia sering merasa lemas,
badan sulit digerakkan, nafsu makan kurang, kesadaran composmentis. Hasil
anamnesa : makan 2x sehari, suka teh manis, suka makanan berlemak, bersantan
kental seperti rendang, nasi uduk, serta nasi padang.
A. Assesment
1. Data Antropometri
BB = 81 kg
TB = 175 cm
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (175 -100) – 10% (175 -100)
= 75-7.5
= 67,5 Kg
IMT = BB/(TB(m))²
= 81/3,06
= 26,47 kg/m²
Berdasarkan katagori IMT menurut WHO 2002, pasien memiliki status gizi Pra-Obes
(26,47 kg/m²) dengan kategori :
< 18,5 kg/m² : Berat badan kurang
18,5 – 24,9 kg/m² : Normal
> 25 kg/m² : Berat badan lebih
25,0 – 29,9 kg/m² : Pra-Obes
30,0-34,9 kg/m² : Obesitas tingkat 1
35,0-39,0 kg/m² : Obesitas tingkat 2
>40 kg/m² : Obesitas tingkat 3
2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Tabel 1. Hasil pemeriksaan fisik dan klinis
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Normal
Keadaan umum Baik, Compos mentis -
Tekanan darah 140/90 mm/Hg 120/80 mm/Hg
Suhu 36,8ᵒC 37,0ᵒC
Keluhan utama Lemas, badan sulit
digerakkan, nafsu makan
kurang, nyeri di dada kiri,
sesak di dada kiri dan
keringat dingin
3. Data Biokimia
Tabel 2. Data biokimia
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Hasil Kategori
Hemoglobin 14,5 g/dl 13-16 g/dl Normal
Leukosit 7,200/mm3 5-10 rb/ml Normal
Trombosit 293.000/mm3 150-400 rb/ml Normal
Hematokrit 41.0 % 47-54 % Rendah
Kreatinin 0,6 mg/dl 0,5-1,5 Normal
Natrium 137 mg/dl 136-145 Normal
Kalium 3,4 mg/dl 3,5-5,0 Rendah
4. Riwayat Personal
Riwayat Penyakit Dahulu
Jantung dan Hipertensi
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang dengan nyeri dada kiri sejak ± 15 menit SMRS, sesak di dada
kiri, keringat dingin, nyeri dada kiri menjalar ke lengan kiri.
Data Sosio Ekonomi
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Tingkat Pendidikan : D3
5. Riwayat Gizi/Makanan
a) Riwayat Gizi Dahulu
Pola makan 3 kali sehari porsi kecil
Suka mengkonsumsi buah
Minum teh menis setiap hari
Jarang mengkonsumsi sayur
Tidak pernah konseling gizi
b) Aktifitas Fisik
Tn. ER setiap harinya duduk dan nonton televisi (sudah pensiun), jadi
aktifitasnya termasuk kategori ringan
B. Diangnosa Gizi
NI = Asupan makanan yang tidak sehat berkaitan dengan suka
mengkonsumsi makanan yang berlemak, bersantan ditandai dengan
riwayat makan yang salah dan mengkonsumsi teh manis
NI.4.1=Hipertensi berkaitan dengan selalu memakan makanan yang salah,
ditandai dengan mengkonsumsi makanan yang cukup asin
NB= Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan
kebiasaan mengkonsumsi makanan yang di beli dari luar ditandai
dengan mengkonsumsi makanan yang berlemak dan bersantan kental.
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan diet
Memberikan makanan yang tidak memberatkan kerja jantung
Mengevaluasi menu makanan untuk meningkatkan nafsu makan
pasien
Menurunkan BB apabila terlalu gemuk
2. Prinsip Diet
- Energi cukup,untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal
- Protein cukup, yaitu 0,8 g/kg BB atau 10-15% dari energi total
- Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal
dari lemak jenuh, dan 10-15% berasal dari lemak tidak jenuh.
- Cairan yang cukup, yaitu 8 – 10 gelas/hari
- Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalsium,
kalium,magnesium jika tidak dibutuhkan
- Garam rendah 2 – 3 g/hari
- Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
A. Assesment
1. Data Antropometri
BB = 47 kg
TB = 155 cm
IMT = BB/(TB(m))²
= 47/2,40
= 19,56 kg/m²
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (155 -100) – 10% (155 -100)
= 55-5.5
= 49,5 Kg
2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Tabel 1. Hasil pemeriksaan fisik dan klinis
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Normal
Keadaan umum Mual disertai muntah sejak 1
hari SMRS, os merasa akhir-
akhir ini mudah lelah, bila
berjalan pandangan gelap -
dan pendengaran berkurang
dan berdenging, BAB cair 3x
sejak 1 hari SMRS
Tekanan darah 120/90 mm/Hg 120/80 mm/Hg
Suhu 37 ᵒC
Keluhan utama Mual disertai muntah sejak 1
hari SMRS
3. Data Biokimia
Tabel 2. Data biokimia
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 8,1 g/dl 13-16 g/dl
Leukosit 14,4/mm3 5-10 rb/ml
Natrium 138 mg/dl 136-145
Kalium 6,1 mg/dl 3,5-5,0
4. Riwayat Personal
Riwayat Penyakit Dahulu
Gagal Ginjal Kronik dan Anemia
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang dengan keluhan mual disertai muntah sejak 1 hari SMRS, os
merasa akhir-akhir ini mudah lelah, bila berjalan pandangan gelap dan
pendengaran berkurang dan berdenging, BAB cair 3x sejak 1 hari SMRS
Data Sosio Ekonomi
Umur : 24 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Tingkat Pendidikan : SMA
5. Riwayat Gizi/Makanan
a. Riwayat Gizi Dahulu
Pola makan 3 kali sehari porsi kecil
Suka mengkonsumsi sayuran mentah/lalapan
Senang mengkonsumsi pisang goreng
Menyukai teh manis dingin
b. Riwayat Gizi Sekarang
Os sekarang mendapat Diet Protein rendah I, makanan biasa dengan
frekuensi 3 x sehari makanan utama disertai 2 kali selingan
c. Aktifitas Fisik
Os, aktifitas sehari-harinya bekerja sebagai wiraswasta
B. Diangnosa Gizi
NI = Intake makanan yang tidak adekuat disebabkan mual disertai muntah
ditandai asupan gizi yang rendah E= 50,03%, P= 40,03% L = 56,30 %,
KH = 38,49% .
NC= Perubahan nilai Lab yang terkait gizi berkaitan dengan anemia ditandai
dengan kadar Hb rendah = 8,1 mg/dL
NB= Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan
kebiasaan mengkonsumsi sayuran mentah, pisang goreng dan teh
manis dingin ditandai dengan kadar kalium yang tinggi yaitu 6,1 mmol/L.
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan diet
Memberikan protein yang cukup untuk mengganti asam-asam amino
dan nitrogen yang hilang dalam proses dialisis serta mempertahankan
keseimbangan nitrogen.
Mencegah penimbunan hasil sisa metabolisme diantara dialisis
Mencapai dan mempertahankan stasus gizi optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja
ginjal
Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)
Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
Mencegah atau mengurangi gagal ginjal, dengan memperlambat
turunnya laju filtrasi glomerulus
2. Syarat diet
Protein lebih tinggi dari kebutuhan normal diutamakan berasal dari
protein nilai biologi tinggi.
Kalori harus cukup, untuk mencegah pemecahan jaringan tubuh
Banyak cairan disesuaikan dengan cairan yang dikeluarkan
Garam disesuaikan dengan penimbunan cairan dalam jaringan
A. Assesmen/Pengkajian Gizi
1. Data Antropometri
BB = 57 kg
TB = 158 cm
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (158 -100) – 10% (158 -100)
= 58-5.8
= 52,2 Kg
IMT = BB/(TB(m))²
= 56/2,49
= 22,48 kg/m² (Normal)
Berdasarkan katagori IMT menurut WHO 2002, pasien memiliki status gizi Normal
(22,48 kg/m²) dengan kategori :
< 18,5 kg/m² : Berat badan kurang
18,5 – 24,9 kg/m² : Normal
> 25 kg/m² : Berat badan lebih
25,0 – 29,9 kg/m² : Pra-Obes
30,0-34,9 kg/m² : Obesitas tingkat 1
35,0-39,0 kg/m² : Obesitas tingkat 2
>40 kg/m² : Obesitas tingkat 3
2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Tabel 1. Hasil pemeriksaan fisik dan klinis
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai Normal Kajian
Keluhan utama oedema pada kaki kiri, tidak
nafsu makan, os juga sering
mengalami lemah badan
-
sejak 2 bulan terakhir serta
Hb sering mengalami
penurunan.
Tekanan darah 160/100 mm/Hg 120/80
Tinggi
mm/Hg
Suhu 36,7 ᵒC 36,5-37,2ᵒC Normal
3. Data Biokimia
Tabel 2. Data biokimia
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai Normal Kajian
Hemoglobin 8,3 gr/dl 13-16 gr/dl Rendah
GDS 258 mg/dl 60-140 mg/dl Tinggi
Kalium 1,9 mg/dl 3,5-5,0 mg/dl Rendah
Natrium 154 mg/dl 136-145 mg/dl Tinggi
Albumin 3,1 mg/dl 3,8-5,4 mg/dl Rendah
4. Riwayat Personal
Riwayat Penyakit Dahulu
DM dan Hipertensi 3 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang dengan keluhan oedema pada kaki kiri, tidak nafsu makan, os
juga sering mengalami lemah badan sejak 2 bulan terakhir serta Hb sering
mengalami penurunan.
Riwayat Penyakit Keluarga :
-
Data Sosio Ekonomi
Umur : 62 Tahun
Pekerjaan : IRT
Tingkat Pendidikan : Tidak sekolah
5. Riwayat Gizi/Makanan
a. Riwayat Gizi Dahulu
Pola makan tidak teratur dengan frekuensi makan 3 kali sehari.
Makanan pokok sering dikonsumsi nasi, lauk hewani yang sering
dikonsumsi ikan hampir setiap hari, daging ayam. Suka mengkonsumsi
makanan yang digoreng seperti ikan goreng, ayam goreng) dan juga
tahu dan tempe goreng, serta pisang goreng
Jarang mengkonsumsi buah dan sayur
b. Riwayat Gizi Sekarang
Os sekarang mendapat Diet rendah Protein 60 gr, makanan biasa dengan
frekuensi 3 x sehari makanan utama disertai 2 kali selingan
c. Aktifitas Fisik
Os, aktifitas sehari-harinya bekerja di rumah, antara lain memasak,
menyapu, mencuci piring.
d. Hasil Recall
Tabel 3. Hasil Recall 24 jam
B. Diangnosa Gizi
NI-2.1= Kurangnya intake makanan dan minuman oral disebabkan oleh nafsu
makan yang kurang ditandai dengan hasil recall 24 jam : E = 36,98 %,
Kh = 34,60%, P = 51,33 %, L = 44,11 %.
NB-1.7=Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan pengetahuan gizi
yang rendah ditandai dengan kebiasaan makan pasien yang jarang
mengkonsumsi buah dan sayur serta lebih suka mengkonsumsi
makanan yang digoreng.
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan diet
Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pasien demi
mencukupi kebutuhan gizi pasien yaitu diet rendah protein 60gr
Meningkatkan intake makan oral dari 36,98% total energi menjadi 100%.
Meningkatkan pengetahuan pasien mengenai gizi melalui koseling gizi
2. Syarat diet
Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB (Almatsier, 2013)
Protein rendah, yaitu 0,8-1 g/kg BB.
Lemak cukup, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total
Karbohidrat cukup, yaitu 55-75%
Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria atau
anuria. Banyaknya natrium yang diberikan antara 1-3 g.
Kalium dibatasi (40-70 mEq)
Cairan cukup, 500ml + pengeluaran cairan (urine, keringat, muntah) dalam
sehari
A. Assesmen/Pengkajian Gizi
1. Data Antropometri
BB = 60 kg
TB = 165 cm
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (165 -100) – 10% (165 -100)
= 65-6.5
= 58,5 Kg
IMT = BB/(TB(m))²
= 59/2,72
= 21,69 kg/m²
Berdasarkan katagori IMT menurut WHO 2002, pasien memiliki status gizi Normal
(21,69 kg/m²) dengan kategori :
< 18,5 kg/m² : Berat badan kurang
18,5 – 24,9 kg/m² : Normal
> 25 kg/m² : Berat badan lebih
25,0 – 29,9 kg/m² : Pra-Obes
30,0-34,9 kg/m² : Obesitas tingkat 1
35,0-39,0 kg/m² : Obesitas tingkat 2
>40 kg/m² : Obesitas tingkat 3
3. Data Biokimia
Tabel 2. Data biokimia
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Normal Kajian
Haemoglobin 14 gr/dl 13-16 g/dl Normal
GDS 113mg/dl 60-140 Normal
Leukosit 5.700/mm3 5000-10000 Normal
Trombosit 238.000/mm3 150-400 Normal
Natrium 165
Albumin 3,3 mg/dl 3,8-5,4 Rendah
4. Riwayat Personal
Diangnosa Medis
Hipertensi
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi 1 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang dengan keluhan nyeri di kaki kiri, mual, oedema pada kaki kiri.
Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi
Data Sosio Ekonomi
Umur : 59 Tahun
Pekerjaan : Supir
Tingkat Pendidikan : SD
5. Riwayat Gizi/Makanan
a. Riwayat Gizi Dahulu
Pola makan 3 kali sehari porsi kecil
suka makanan yang di goreng (ayam goreng, ikan goreng)
suka sayur asem, ikan asin
suka bubur kacang hijau, bubur sumsum, nasi goreng, mie goreng
suka merokok, suka minuman bersoda
suka minum kopi/teh
b. Riwayat Gizi Sekarang
Os sekarang mendapat Diet RG II, makanan biasa dengan frekuensi 3 x
sehari makanan utama disertai 2 kali selingan
c. Aktifitas Fisik
Os, aktifitas sehari-harinya bekerja sebagai Supir
d. Recall
Tabel 3. Hasil Recall 24 jam
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan diet
Membantu menghilangkan penimbunan garam/air dalam jaringan tubuh.
Membantu menurunkan tekanan darah bila ada tekanan darah tinggi.
2. Syarat diet
A. Assesment/Pengkajian Gizi
I. Data antropometri (AD)
TB = 165 Cm
BB = 43 Kg
IMT = BB/(TB (m))²
= 43/2,72
= 15,80 kg/m²
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (165 -100) – 10% (165 -100)
= 65 – 6,5
= 58,5 Kg
2. Aktifitas Fisik
Tn. HD setiap harinya bekerja sebagai buruh
B. Diagnosa Gizi
NI.4.1
Gastritis berkaitan dengan pola makan yang tidak teratur ditandai dengan kadar Hb
yang rendah yaitu 8,9 g/dl (disebabkan adanya luka /pendarahan pada lambung)
NC. 3.2
Penurunan BB yang tidak direncanakan berkaitan dengan tidak adanya nafsu makan
ditandai dengan penurunan BB sebanyak 2 kg dalam 1 minggu (BB awal 45)
NB. 1.2
Perilaku yang salah terkait makanan/gizi berkaitan dengan pola makan yang salah
ditandai dengan suka mengkonsumsi minuman bersoda, menyukai makanan yang
pedas dan suka goreng-gorengan.
C. Intervensi Gizi
1. Perencanaan (planning)
a) Terapi diet
Jenis diet : Diet Lambung 2 / Diet TKTP II
Bentuk makanan: Makanan Lunak
Cara pemberian : Oral
b) Tujuan Diet
- Memberikan makanan yang tidak memberatkan kerja Lambung
- Mengevaluasi menu makanan untuk meningkatkan nafsu makan pasien
- Menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan
- Mengembalikan kadar hb, menjadi normal
- Meningkatkan makanan tinggi kalori dan protein untuk memperbaiki paru
c) Prinsip Diet
Mudah cerna,porsi kecil,dan sering diberikan
Energi dan protein tinggi,tetapi tetap disesuaikan dengan keadaan pasien
Lemak rendah,yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan
secara bertahap
Rendah serat,terutama serat tidak larut air
Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam,baik secara
termis,mekanis,maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima
perorangan)
Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal
Kasus 6 di ruang K
Ny ZH seorang ibu rumah tangga usia 75 tahun BB 49 kg, TB 155 cm. Dirawat di RS
dengan keluhan utama pusing berputar ± 1 minggu SMRS, tulang belakang sakit,
mual, nyeri kepala, batuk kering, BAB dan BAK normal. Hasil pemeriksaan lab
terakhir menunjukan Hb= 9,6 leukosit= 3,700rb/mm3, hematokrit= 2,7, eritrosit=
3,20, trombosit= 181rb/m, Natrium = 120 mg/dl, Kalium = 3,4 mg/dl, kreatinin =
0,7mg/dl, GDS= 113 mg/dl. Pasien mengeluh mual, sering pusing, wajah terlihat
pucat dan sulit berkomunikasi. suhu tubuh pasien 37,2oC, tekanan darah 120/90
mmHg. Riwayat makan pasien suka mengkonsumsi daun ubi, dan suka
mengkonsumsi yang bersantan, suka mengkonsumsi goreng-gorengan, suka teh
manis.
A. Assesment
1. Data Antropometri
BB = 49 kg
TB = 155 cm
IMT = BB/(TB(m))²
= 49/2,40
= 20,41 kg/m²
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (155 -100) – 10% (155 -100)
= 55-5.5
= 49,5 Kg
2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Tabel 1. Hasil pemeriksaan fisik dan klinis
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Normal
Keluhan utama pusing berputar ± 1 minggu
SMRS, tulang belakang sakit,
-
mual, nyeri kepala, batuk
kering, BAB dan BAK normal.
Tekanan darah 120/90 mm/Hg 120/80 mm/Hg
Suhu 3,27 ᵒC
3. Data Biokimia
Tabel 2. Data biokimia
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 9,6 g/dl 13-16 g/dl
Leukosit 3,7/mm3 5-10 rb/ml
Natrium 120 mg/dl 136-145
Kalium 3,4 mg/dl 3,5-5,0
Trombosit 181 rb/ml 150-400
Kreatinin 0,7 mg/dl 0,5-1,5
GDS 113 mg/dl 60-140
4. Riwayat Personal
Riwayat Penyakit Dahulu
-
Riwayat Penyakit Sekarang
pusing berputar ± 1 minggu SMRS, tulang belakang sakit, mual, nyeri
kepala, batuk kering, BAB dan BAK normal. Diagnosa dokter adalah vertigo
5. Riwayat Gizi/Makanan
a. Riwayat Gizi Dahulu
Pola makan 2 kali sehari porsi kecil
suka mengkonsumsi daun ubi
suka mengkonsumsi yang bersantan
suka mengkonsumsi goreng-gorengan
suka teh manis.
b. Riwayat Gizi Sekarang
Os sekarang mendapat Diet TKTP I (2600 kkal, protein 100 gr), Makanan
Lunak dengan frekuensi 3 x sehari makanan utama disertai 2 kali selingan
c. Aktifitas Fisik
Os, aktifitas sehari-harinya tidak bekerja
B. Diangnosa Gizi
NI = Intake Makanan tidak adekuat (Fe) berkaitan dengan anemia ditandai
dengan Hb = 9,6 g/dl (Rendah)
NC= Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya Anemia dan
vertigo yang ditandai dengan hasil laboratorium Hb = 5,8 g/dl Leukosit =
18.200 mm3, Hematokrit = 22,7%, Eritrosit = 2,76 juta/mm3, Trombosit =
95.000/mm3
NB= Kurangnya pengetahuan tentang gizi berkaitan dengan kurangnya
edukasi tentang gizi ditandai dengan seringnya mengkonsumsi teh dan
makanan yang bersantan
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan diet
Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
2. Syarat diet
Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
Vitamin dan mineral cukup
Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
A. Assesment
1. Data Antropometri
BB = 45 kg
TB = 156 cm
IMT = BB/(TB(m))²
= 45/2,43
= 18,51 kg/m²
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (156 -100) – 10% (156 -100)
= 56-5.6
= 50,4 Kg
2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Tabel 1. Hasil pemeriksaan fisik dan klinis
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Normal
Keluhan utama nyeri paha kanan, lemas -
Tekanan darah 110/70 mm/Hg 120/80 mm/Hg
Suhu 37,5ᵒC
3. Data Biokimia
Tabel 2. Data biokimia
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan
Hemoglobin 9,6 g/dl
LED 73%
Limfosit 13%
Hematokrit 34%
Eritrosit 3,99 juta/mm3
4. Riwayat Personal
Riwayat Penyakit Dahulu
Gastritis/Lambung
Riwayat Penyakit Sekarang
nyeri paha kanan, lemas
Data Sosio Ekonomi
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Tingkat Pendidikan : SMA
5. Riwayat Gizi/Makanan
d. Riwayat Gizi Dahulu
Pola makan tidak teratur
Suka abon, makanan bersantan
suka mengkonsumsi goreng-gorengan
suka teh manis
suka buah pisang
e. Riwayat Gizi Sekarang
Os sekarang mendapat Diet Lambung III, Makanan Lunak dengan
frekuensi 3 x sehari makanan utama disertai 2 kali selingan
f. Aktifitas Fisik
Os, aktifitas sehari-harinya bekerja sebagai wiraswasta/pedagang
B. Diangnosa Gizi
NI = Intake Makanan tidak adekuat (Fe) berkaitan dengan anemia ditandai
dengan Hb = 9,6 g/dl (Rendah)
NC= Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya Anemia yang
ditandai dengan hasil laboratorium Hb = 10,9 g/dl
NB= Kurangnya pengetahuan tentang gizi berkaitan dengan kurangnya
edukasi tentang gizi ditandai dengan seringnya mengkonsumsi teh,
makanan yang bersantan, suka goreng-gorengan, suka buah pisang,
suka abon, dan makan tidak teratur.
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan diet
Memberikan makanan yang bisa meringankan pekerjaan saluran
pencernaan
2. Syarat diet
Porsi kecil tetapi sering
Tidak merangsang dan mudah dicerna
Makan teratur
Kasus 8 di ruang K
Ibu M berusia 75 Tahun di diagnosa medis menderita Sups Stroke Iskemik+DM tipe
2+Disfagia, dan memiliki BB=45 kg, TB=150 cm, masuk rumah sakit dengan keluhan
pusing, badan tampak lemas. Suhu 37˚C , TD= 130/90 mmHg, Hb= 10.1 g/dl,
Leukosit = 9.200/mm3, Hematokrit= 32,5 %, Eritrosit= 3.82 juta/mm3, Trombosit=
417.000 /mm3, GDS= 302 Mg/dl, Natrium= 130 mmoL/ L, kalium 3.5. Riwayat gizi
dahulu menyukai makanan yang bersantan, tidak menyukai banyak sayuran dan
suka mengonsumsi teh manis setiap pagi.
A. Assesment/Pengkajian Gizi
1. Data Antropometri
BB = 45 kg
TB = 150 cm
IMT = BB/(TB(m))²
= 45/2.25
= 20 kg/m²
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (150 -100) – 10% (150 -100)
= 50-5.0
= 45 Kg
2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Tabel 1. Hasil pemeriksaan fisik dan klinis
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Normal
Keluhan utama pusing, badan tampak lemas -
Tekanan darah 130/90 mm/Hg 120/80 mm/Hg
Suhu 37,0ᵒC
3. Data Biokimia
Tabel 2. Data biokimia
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan
Hemoglobin 10,1 g/dl
Leukosit 9.200/mm3
Hematokrit 32,5%
Eritrosit 3,82 juta/mm3
Trombosit 417.000/mm3
GDS 302 mg/dl
Kalium 3,5 mg/dl
Natrium 130 mmoL
4. Riwayat Personal
Riwayat Penyakit Dahulu
DM tipe 2
Riwayat Penyakit Sekarang
nyeri paha kanan, lemas
Data Sosio Ekonomi
Umur : 75 Tahun
Pekerjaan : IRT
Tingkat Pendidikan : SMP
5. Riwayat Gizi/Makanan
a. Riwayat Gizi Dahulu
Menyukai makanan yang bersantan
Tidak menyukai banyak sayuran
Suka mengonsumsi teh manis setiap pagi
Pola makan tidak teratur
b. Riwayat Gizi Sekarang
Os sekarang mendapat Diet Stroke I, Diet DM. Makanan Cair kental porsi
kecil tiap 2-3 jam.
c. Aktifitas Fisik
Os, aktifitas sehari-harinya tidak bekerja
B. Diagnosa Gizi
NI = Penurunan kebutuhan zat gizi natrium berkaitan dengan adanya
gangguan metabolisme pada pembuluh darah ditandai dengan tekanan
darah 130/90 mmHg
NC= Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya Anemia yang
ditandai dengan hasil laboratorium Hb = 10,1 g/dl
NB= Pengetahuan gizi yang kurang berkaitan dengan pola makan salah
ditandai dengan suka konsumsi makanan berlemak
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan diet
Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit
Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia, pneumonia, kelainan ginjal,
dan dekubitus.
Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Syarat diet
a. Energi cukup, yaitu 25-45 kkal/kg BB.
b. Protein diberikan cukup, yaitu 0,8 g/kg BB.
c. Lemak diberikan cukup yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total.
d. Karbohidrat diberikan cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.
Untuk pasien dengan Diabetes Melitus diutamakan karbohidrat
kompleks.
e. Vitamin diberikan cukup, terutama vitamin A, riboflavin, vitamin B6, asam
folat, vitamin B12, vitamin C dan vitamin E.
f. Mineral diberikan cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium.
Penggunaan natrium dibatasi dengan memberikan garam dapur
maksimal 600-800 mg/hari
g. Serat diberikan cukup, untuk menurunkan kolesterol serta mencegah
konstipasi.
h. Makanan diberikan porsi kecil dan sering
BB = 45 kg
TB = 150 cm
IMT = BB/(TB(m))²
= 45/2.25
= 20 kg/m²
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (150 -100) – 10% (150 -100)
= 50-5.0
= 45 Kg
A. Assesment
I. Data antropometri (AD)
TB = 176 Cm
BB = 58 Kg
IMT = BB/(TB (m))²
= 58/3,09
= 18,7 kg/m²
2. Aktifitas Fisik
Ny. DW setiap harinya bekerja di PT. Pergi bekerja pukul 07.00 dan kembali
pukul 18.00 wib.
B. Diagnosa Gizi
NI.1.4
Asupan energi tidak adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan ditandai
dengan hasil recall tingkat asupan energi kurang yaitu 33,3 %
NI.4.1
Gastritis berkaitan dengan pola makan yang tidak teratur ditandai dengan kadar Hb
yang rendah yaitu 8,9 g/dl(disebabkan adanya luka /pendarahan pada lambung)
NC. 3.2
Penurunan BB yang tidak direncanakan berkaitan dengan tidak adanya nafsu makan
ditandai dengan penurunan BB sebanyak 2 kg dalam 1 minggu(BB awal 57)
NB. 1.2
Perilaku yang salah terkait makanan/gizi berkaitan dengan pola makan yang
salah ditandai dengan sangat jarang makan malam
NB. 2.4
Kemampuan menyiapkan makan terganggu berkaitan dengan aktifitas yang
padat d
itandai dengan tidak pernah sarapan nasi dan selalu memebeli nasi bungkus
untuk makan siang
C. Intervensi Gizi
1. Perencanaan (planning)
a. Terapi diet
Jenis diet : Diet TKTP II
Bentuk makanan : Makanan Lunak
Cara pemberian : Oral
b. Tujuan diet
Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal
c. Syarat diet
Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
Vitamin dan mineral cukup
Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
d. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi
BMR = 655 + (9,6 X BB) + (1,8 x Tb) – (4,7 x Usia)
655 + (9,6 x 54) + (1,8 x 160) – (4,7 x 19)
655 + (518,4) + (288) – (89,3)
= 1372,1
Energi = BMR x F. Aktifitas x F. Stress
= 1372,1 x 1,2 x 1,3
= 2140,47Kkal
Protein = 20% x 2140,47/ 4 = 107,02 gr
KH = 65% x 2140,47/4 = 347,82 gr
Lemak = 15% x 2140,47/ 9 = 35,67gr