Anda di halaman 1dari 307

KETURUNAN PENDEKAR

RAJAKELANA

ungai ular demikian nama


sungai yang diapit dua tebing
curam disebelah selatan kota ki-
bun, airnya mengalir deras
seiring gemercik suranya yang
khas menerpa bebatuan hitam
membuat suasana hutan yang
lebat itu terkesan angker , larik
sinar mentari yang menerobos rimbunnya dedaunan
menambah suasana pagi itu lengang dan sunyi , kicau punai
tidak terdengar hanya suara gemercik air yang mengalir ,
namun ditengah kesunyian itu seorang wanita cantik sedang
bersemedi , dari raut mukanya yang pucat menunjukkan bahwa
wanita itu sedang terluka dalam , wanita itu adalah Khu-gin-bi
yang sudah dua hari melarikan diri dari kota ki-bun karena tidak
mampu mengalahkan pendekar kawakan seorang bengcu liok-
lim yang budiman Kim-Khong-Taihap yang tampan rupawan
yang juga sudah menjadi suaminya dalam tekanan

Setelah matahari kian tinggi naik dari ufuk timur Khu-gin-bi


membuka matanya , nafasnya yang sesak sudah normal
kembali , mukanya yang pucat sedikit merona merah , luka
yang ia derita untuk tingkat sin-kang dibawahnya luka itu
adalah luka berbahaya karena kekacauan peredaran darah

1
disebabkan oleh dua tenaga sakti yang berbeda , tapi khu-gin-
bi memiliki dua dasar sin-kang yang sama dengan tenaga
pukulan lawan yang ia terima sehingga dengan bersemedi dan
mengerahkan tenaga saktinya , peredaran darah kacau itu titik
demi titik diperbaiki dan bagian yang sumbat dijebol dengan
tenaga saktinya disesuaikan dengan hawa sakti yang
menyumbat sehingga peredaran darahnya mengalir lancar

Badannya yang terasa lelah direbahkan hingga siang kemudian


khu-gin-bi berdiri membuka pakaiannya dan dengan telanjang
turun kesungai yang jernih , tubuhnya sintal dengan kulitnya
yang putih dengan lekuk yang indah melangkah ketempat yang
agak dalam , khu-gin-bi membersihkan diri menggosok seluruh
bagian tubuhnya , hampir satu jam khu-gin-bi menyegarkan
tubuhnya dalam air dan ketika perutnya berbunyi dan rasa lapar
menyergapnya ia keluar dari sungai dan memakai pakainnya
kembali kemudian khu-gin-bi mencari buruan untuk pengisi
perutnya , tidak lama ia mencari seekor ular sebesar lengan
orang dewasa sedang merayap disebuah dahan , dengan
sekali sambar dengan pedangnya kepala ular itu sudah
buntung dan badannya menancap diujung pedang khu-gin-bi

Hanya berselang satu jam khu-gin-bi sudah menikmati daging


ular yang dipanggangnya , perutnya sudah kenyang , tubuhnya
yang segar dan nyaman ditambah hawa yang sejuk dipinggir
sungai membuat mata khu-gin-bi mengantuk , maka ia pun
membaringkan tubuhnya dan tidak lama tertidur pulas , saat
malam menggantikan siang khu-gin-bi bangun dan menyalakan

2
api sehingga tempat itu terang kemudian memakan kembali
sisa daging panggang ular sambil memikirkan rencana
selanjutnya , setelah lama berpikir khu-gin-bi memutuskan
untuk tinggal di hutan itu untuk sementara karena ia masih
merasa jerih jika ia keluar dari tempat itu dan memasuki kota ki-
bun akan bertemu dengan kim-khong-taihap , khu-gin-bi
merasa harus kembali ke-kibun untuk melihat keadaan sucinya
liok-swi-hoa atau “im-kan-ok-niocu” dan rekannya luimina atau
“cui-beng-bi-moli” yang entah bagaimana keadaanya setelah
tumbang dikalahakan oleh kim-khong-taihap dan istrinya bonita

Khu-gin-bi menikmati kehidupannya yang sedang


menyembunyikan diri dengan melatih ilmu-ilmu saktinya terlebih
dua ilmunya yang terakhir didapatkannya dari Han-Bu-Ong
yang merupakan intisari ilmu delapan iblis yang berada di kwi-
ban-san dan kedua ilmu ini yang setidaknya dapat
mengimbangi ilmu kim-khong-taihap tapi tidak cukup untuk
mengalahkannya , dengan kegesitan penuh dan gerakan-
gerakan indah jurus “ho-jiauw-swat-ciang” ia mainkan setelah
itu khu-gin-bi memainkan ilmu pedangnya yang luar biasa
dalam rangkaian jurus “pek-ban-in-kiam” gelombang pedang
mengaung mengeluarkan hawa panas dan dingin setelah
merasa cukup khu-gin-bi lalu berburu untuk mengisi perutnya .

Dua bulan kemudian Khu-gin-bi merasa tubuhnya lemas dan


merasakan malas yang sangat dan seminggu kemudian
perutnya terasa mual dan mau muntah hal itu sangat
menggelisahkannya dan mencoba mengingat-ingat apa yang

3
dimakannya sehingga perutnya mual namun ia tidak
menemukan jawaban selama sebulan lebih khu-gin-bi
menderita dengan perutnya yang mual ini dan dia belum
menemukan penyebab penyakitnya ini , setelah mual ini hilang
dia merasa gembira namun hal itu tidak berlansung lama
karena pada malam khu-gin-bi hendak tidur ia merasa aneh
dengan perutnya dan bahkan terkejut saat merasakan gerakan
dalam perutnya “hah… ada apa dalam perutku waduh .. apakah
aku sedang hamil ? … hah.. aku hamil , mengandung… anak
siapa ? dia ingat terakhir berhubungan dengan Kim-khong-
taihap meruguk birahi kemesumannya selama seminggu ,
“waduh… anak kim-khong-taihap dan anak ini bukan anak
haram karena sebelum melakukannya kim-khong-taihap
menyuruh mereka melakukan upacara pernikahan

Khu-gin-bi merasa gelisah akan kehidupan yang ada pada


perutnya , dia bingung mau berbuat apa terlebih beberapa
bulan kemudian perutnya makin besar semakin takut dan
gelisah khu-gin-bi di buatnya diperas pemikiran hal yang akan
dilakukannya kemudian ia berpikir , “tidak .. aku tidak mau
melahirkan dihutan ini , aku harus ke-kibun ketempat suci , jika
ia masih hidup bagus tapi jika sudah mati melahirkan didalam
rumah lebih baik daripada ditengah hutan , sialan kim-khong-
taihap bisa-bisanya menghamiliku sementara cung-sin , lui-
kong , sin-hong dan bahkan keluarga phang tidak mampu
membuahiku , seminggu kemudian khu-gin-bi nekat keluar dari
tempatnya menuju kota ki-bun

4
Disebuah dapur rumah yang megah dan indah enam orang
wanita sedang sibuk mempersiapkan makanan “siu-lan
bawalah makanan ini ke kamar nona lumina dan ini ouw-mei
kepada siocia dikamarnya , “baik kin-pek-bo, kedua wanita
yang disuruh wanita yang sudah berumur yang dipanggil pek-
bo segera kemuar dari dapur dan memasuki ruangan tengah
dan masuk kedalam dua kamar yang bersebelahan , swi-hoa
dengan muka masih meringis kesakitan dan mata sembab air
mata melihat kedatangan dua pembantunya , swi-hoa baru
siuman setelah larut malam badannya lemah tidak berdaya ,
nyeri yang bersangatan ia rasakan setelah siuman , tulang siku
dan lututnya yang patah juga lepas menyebarkan nyeri
keseluruh roma ditubuhnya , swi-hoa mengingat bagimana
badannya melambung digerakkan kim-khong-taihap dan
merasakan dua sikunya yang patah berikut dua sendi lututnya ,
swi-hoa mengingat kembali perkataan kim-khong-taihap yang
membrikan pilihan kepada ia dan lumina namun jawaban
mereka mengakibatkan kim-khong-taihap melakukan hal ini
kepada mereka , tidak terasa swi-hoa menangis karena nyeri
yang menghentak-hentak tubuhnya dan marah karena tidak
berdaya sambil menangis swi-hoa menyumpah-nyumpah kim-
khong-taihap , hal yang sama juga terjadi dikamar sebelah
dimana lumina terbaring tidak berdaya , hanya berselang
beberapa saat lumina siuman setelah swi-hoa , dan dengan
muka meringis kesakitan dari nyeri tulang siku dan lututnya
yang patah lebih parahnya lagi lumina mengalami kekacauan
peredaran darah , lumina merasa sakit dan merasa marah pada
kim-khong-taihap namun ia kecelik akan kepalanya yang

5
mendadak pening akhirnya ia berusaha menelan
kemarahannya dan merasakan hentakan nyeri tulang yang
patah , ketika lumina mendengar swi-hoa menyumpah-
nyumpah “swi-hoa bagaimanakah keadaanmu ? , segera kata-
kata kotor dan sumpah serapah itu berhenti ,

“apakah kamu sudah siuman lumina ? , “sudah , bagaimana


keadaanmu ? , “aku tidak bisa berbuat-apa-apa lagi kedua
lututku patah dan lepas begitu juga kedua sikuku , hu..hu… ini
semua karena bahgsat kim-khong-taihap , “aku juga mengalami
hal yang sama dan celakanya peredaran darahku juga tidak
normal , sampai pagi kedua gadis sesat itu menangis dan
setelah itu swi-hoa memanggil pelayan , “kemana mereka yang
membuat aku seperti ini ? apakah mereka sudah pergi , “sudah
siocia , setelah membaringkan siocia dan lumina mereka pergi
dan menyuruh kami menjaga siocia dan lumina , “hmh…
sudahlah , kalian siapkan makanan untuk kami , :”baik siocia
akan segera kami hidangkan dan akan menyuapi siocia dan
lumina , swi-hoa mendengar ia akan disuapi menjadi makin
sedih dan merasa tidak berdaya dan tidak berguna

dengan telaten enam pelayan itu mengurus swi-hoa dan lumina


, dari memasakkan makanan , memandikan , mengganti baju ,
mengangkat tubuh keduanya jika ada keperluan lain seperti
kebelakang atau keduanya ingin ke kuar dan duduk dihalaman ,
selama dua bulan rasa nyeri tubuh mereka hilang namun
lumina tubuhnya masih menyimpan hal yang sewaktu-waktu
membuat dia kritis yaitu peredaran darahnya yang kacau dan

6
selama dua bulan lumina berusaha unruk selalu tenang
sehingga dalam ketenangan itu terbersit penyesalan yang
berakhir puda buncahan air matanya yang berderai , lumina
mengingat semua masa lalunya yang penuh dengan kebejatan
, kemesuman , dan ketika semua itu mendera hatinya dipuncak
rasa sesal itu muncul kerinduan dan sayang kepada Han-Tiong
pemuda rupawan nan sakti tiada terlawan seorang bengcu
budiman pemimpin jagad persilatan , lelaki itu telah
menikahinya walaupun itu hanya helah untuk memenuhi
kemesuman mereka ditengah ketidak berdayaannya dibawah
ancaman , namun kerinduan dan saying itu berusaha
ditepisnya mengingat bahwa lelaki itu telah membuat dia tidak
berdaya tapa daksa

Memasuki bulan ketiga baik swi-hoa dan lumina merasakan hal


yang aneh pada tubuh mereka , perut mual dan mau muntah
dan kepala sering pusing , lumina semakin heran karena
pikirannya tenang tidak mempengaruhi jalan darahnya tapi
kenapa ia mual dan mau muntah sesuatu hal pernah dirasakan
ketika dia bersama sin-hong , suatu ketika lumina dan swi-hoa
didudukkan pelayan di depan rumah untuk menimati siraman
mentari pagi dan menghirup udara segar , “lumina ? aku tidak
kenapa perutku sering mual dan kepalaku sering pusiang , “heh
… kenapa bisa ? apakah peredaran darahmu juga kacau akibat
melawan kim-khong-taihap ? , “apa maksudmu lumina ? aku
tidak mengerti dan tidak ada yang kacau dalam peredaran
darahku , swi-hoa salah satu efek pukulan dari kim-khong-
taihap adalah mengacaukan jalan darah karena dua hawa yang

7
keluar dari pukulannya , hal ini pernah kami alami bersama sin-
hong diselatan , dan tidak boleh pikiran tersentak memicunya
seperti marah , gembira , menegrahkan tenaga , sebab jika hal
itu dilakukan akan mengakibatkan rasa mual dan pusing dan
jika berkelamaan bias fatal yang berakibat kematian , “aku tidak
merasakan peredaran darahku buktinya aku kemarin marah-
marah menyumpahi kim-khong-taihap aku tidak mual dan
pusing , tapi beberapa hari ini aku merasa mual dan pusing

“siocia hal itu wajar karena siocia lagi hamil , :hah..! aku hamil..!
aduh bias-bisanya aku hamil , kin-pek-bo kepala pelayan itu
tersenyum , “yah ! bisalah siocia ,kan siocia punya suami ?
“hah.. bangsat kim-khong-taihap , aku tidak mau … swi-hoa
pani dan bingung , ingin rasanya ia memukul perutnya namun
apalah daya dia tidak punya kekuatan , tangannya
menggelantung tidak berdaya , lumina yang mendengar itu
berusaha menengkan dirinya , menghilangkan bayangan
bahwa dia hamil , lama lumina terdiam dalam usaha
menenangkan debaran jantungnya , namun saat merasa jebol
bahwa dia memang hamil oleh Han-Tiong kerinduannya
membuncah timbul rasa nyaman yang tidak terlukiskan , air
matanya berderai , cintanya tumbuh mekar , pikirannya menjerit
sayang , “ah anak bengcu suamiku , anak si rupawan suamiku ,
aku mengandung anaknya , ah.. bengcu suamiku yang tampan
anakmu ada pada rahimku , rasa itu membuat hatinya hangat ,
kerinduan dan cinta yang tumbuh membuat dia bahagia

8
menerima kejadian yang sama ini lumina dan swi-hoa berbeda
jauh , lumina dengan keberadaan anak Han-Tiong membuat dia
bahagia , cinta bersemi dalam hati , tapak daksa yang
dialaminya berganti dengan hamparan pasrah , dia mampu
menerima dan memaklumi bahwa hal ini pantas diterimanya ,
oleh karena itu kehamilannya membuat batinnya tenang dan
nyaman , lain hal dengan swi-hoa, kehamilannya menambah
kebenciannya kepada Han-Tiong ,sudahlah ia tapadaksa malah
ditambah dengan kehamilannya walaupun itu awal prosesnya
ia yang memaksakan pada Han-Tiong namun ia tetap
menyalahkan Han-Tiong , batinnya remuk berkecai terhempas
pada jurang keputus asaan

Setelah hamil keduanya membesar , janin dalam perut mereka


sudah bergerak dan bereaksi , swi-hoa makin menderita
batinnya namun bagi lumnina yang menderita adalah tubuhnya
, kadang reaksi bayi dalam perutnya menyentak mebuat rasa
sakit yang memicu peredaran darahnya berakibat mual dan
pusing , namun dengan sekuat tenaga ia berusaha
menghilangkan rasa sakit itu dengan membayangkan muka
han-tiong , kharisma yang dimiliki han-tiong , ketenangannya
yang akhirnya hatinya dengan bangga mengatakan , “bengcu
suamiku , anakmu ada padaku , sakit ini tiadalah seberapa
dibanding dengan apa yang telah kamu taruh dalam rahimku ,
anakmu , anak kita , bengcu sayangku aku akan berusaha
melahirkannya ,aku tidak mau mati karena sakit ini , tidak …
tidak ada yang sakit , anak suamiku harus kulahirkan , anak
bencu pujaanku akan kulahirkan ….., thian….! Berikan

9
kekuatan padaku anak suamiku harus lahir baru aku mau mati ,
tidak ada yang sakit… tidak ada yang sakit …

Hampir mendekati sembilan bulan ketika itu lumina dan swi-hoa


duduk di ruang tengah ,tiba-tiba dari luar datang perempuan
hamil , swi-hoa terkejut , “bi-moi … ah kamu juga ternyata hamil
, “benar suci ! kamu juga dan lumina juga , bangsat berminyak
si bengcu itu , mendengar umpatan gin-bi tak dapat tidak swi-
hoa dan lumina tertawa , namun fatal bagi lumina perutnya
mual kepalanya pusing , ia berusaha untuk tenang , namun
tidak bias karena disusul ketubannya pecah , melihat itu swi-
hoa memanggil-manggil pelayan , enam orang pelayan segera
terburu-buru keluar dan kin-pekbo dengan cekatan
memrintahkan hal yang akan dilakukan kepada lima anak
buahnya , lumina sudah pucat , dan bahkan memuntahkan
darah , kin-pek-bo sudah membaringkan lumina , lumina lalu
menjerit , “bengcuuuuu….. suamiku ! anakmu ,
anakmuuuuuuuuuuuuuuuuuuu , “hoak… hoak… “ lumina tanpa
dapat melihat anaknya yang lahir karena matanya terpejam
ketika mengerahkan sisa tenaganya hanya suara tangisan itu
dalam dua tarikan ia dengar dan putuslah nyawa lumina

Pelayan segera membersihkan bayi laki-laki yang montok dan


sehat , swi-hoa dan gin-bi terpana melihat lumina dengan wajah
yang menunjukkan kesakitan saat nyawanya melayang ,
“kenapa dengan kalian cici , apa yang kalian alami , “hmh…
sibagsat kim-khong-taihap telah membuat kami tapa daksa ,
bahkan lumina mengalami kekacauan peredaran darah dan

10
tidak boleh ada hal yang menyentak memicu peredaran
darahnya , karena kita tertawa tadi membuat dia menjadi
seperti itu , “sialan benar si bengcu itu sudah membuahi kita ,
dan meninggalkan kalian dengan tapa daksa , lihatlah nanti
akan kumakan jantungnya dan kuminum darahnya , “benar bi-
moi kalau kamu dapat kesempatan itu berikan juga hatinya
padaku , gin-bi yang dilanda amarah itu mendekati jasad lumina
dan mengangkatnya kebelakang rumah dan dengan dibantu
lima orang pelayan menggali tanah dan menguburkan lumina

Dua hari berikutnya swi-hoa menjerit memanggil pelayan


karena ketika bangun tidur air ketubannya pecah membuat
batin yang berselimut dendam dan amarah pada Han-Tiong
berubah jadi ketakutan , wajah lumina terbayang di matanya ,
para pelayan segera mempersiapkan segala keperluan
melahirkan , kin-pekbo sudah berteriak-teriak supaya swi-hoa
mengambil nafas dan ngeden , keringat swi-hoa sudah
membanjir , rasa sakit yang dideritanya tiada terperikan ,
perjalanan bayi yang akan keluar dari kedua buah pinggulnya
membongkar nyeri pada pinggulnya yang dulunya remuk oleh
ujung sabuk dari bonita , nyeri itu bersatu padu dengan
sakitnya saat melahirkan , hal ini membuat swi-hoa berkeringat
dingin nafasnya sesak dengan mata membeliak berusaha
melepaskan tanggungan dari rahimnya , kin-pekbo dengan
cekatan menerima kepala bayi itu dan menariknya terdengarlah
lengkingan suara tangisan yang nyaring , tapi suara itu sudah
tidak menggugah swi-hoa karena dengan mata terbeliak

11
dengan mulut kiut miut karena rasa sakit telah melepaskan
nyawanya

Hal ini membuat gin-bi menangis , sucinya mati dengan wajah


mengerikan , gin-bi mengerung-ngerung sesugukan memeluk
jasad swi-hoa , kin-pekbo membersihkan bayi perempuan yang
dilahirkan swi-hoa dan meletakkan disamping bayi lumina yang
sedang diberi air susu oleh seorang pelayan , “kin-pek-bo
kasihan benar anak-anak ini , “benar , antah apa jadinya nanti
mereka ini , ayahnya tidak tahu mereka ada , “lalu bagaimana
dengan bi-siocia ? , “bagaimana apanya ? , “apakah dia kan
mau merawat kedua bayi ini , “hus.. itu urusan nanti , ingat kita
masih punya tanggungan dari ayah mereka ini , kemudian kin-
pek-bo segera mendekati kamar swi-hoa dimana gin-bi masih
menagisi mayatnya , “bi-siocia , apakah yang akan kita lakukan
dengan mayat siocia , “kin-pek-bho , biarlah hari ini suci di
semayamkan disini , besok baru dikubur , “baiklah bi-socia , kin-
pek-bo berbalik dan meninggalkan kamar

Seminggu setelah mayat swi-hoa dikubur , gin-bi pun


melahirkan seorang bayi lak-laki , setelah kin-pekbo
memebrrsihkan dan membedongnya dan hendak
meletakkannya disamping gin-bi , gin-bi malah memarahinya ,
“jangan letakkan disini ! bawa dia kebelakang satukan dengan
anak lumina dan suci , kin-pek-bho keluar dari kamar dan
membawanya keruangan belakang dan membaringkan
disamping dua bayi lainnya , keenam pelayan itu memandangi
tiga bayi yang sehat dan montok itu , “kin-pekbo ! ketiganya

12
belum punya nama , sipakah nama ketiga bayi ini , “kita tidak
berhak menamainya karena masih ada ibu dan subo mereka ,
“tapi kin-pekbo sepertinya bayi ini juga tidak diterima ibunya ,
„walaupun tidak diterima mungkin saat ini , karena ibunya masih
marah dengan ayahnya , “kin-pek-bo bagimana menurut pek-bo
hubungan yang ditetapkan hanya seminggu dengan upacara
pernikahan , “hal itu lebih baik daripada anak ini menjadi anak
haram , tapi sungguh ayah mereka ini seorang yang terhormat
dan bijak, “maksud kin-pek-bo ? , “kita tahukan ayah mereka ini
ditawan dan dipaksa ibu-ibu mereka ini untuk melakukan
kemesuman , hal ini tidak bias ditolak oleh ayah anak-anak ini
karena istri dan ketiga lihap terancam bahaya penghinaan ,
namun walaupun keadaan terpaksa ayah mereka telah
menyelamatkan kemanusian mereka dengan mengambil
tindakan yang tidak lazim itu dan itu sungguh luar biasa , “benar
apa yang dikatakan kin-pekbo , tapi she apakah bengcu yang
budiman lagi sakti itu yang tentunya akan melekat pada ketiga
anak-anak ini , “hal itu mudah diketahui , tanyakan saja dimana
ada bukoan atau piauwkiok , “ah .. kalau begitu saat belanja
aku akan singgah di sebuah piauwkiok , “hal itu baik siu-lan ,
sahut kin-pekbo dan kemudian empat orang dari mereka
kembali kedapur semntara dua orang menjaga ketiga bayi itu

Selama setahun gin-bi tetap tidak bisa menerima anaknya


bahkan kebenciannya semakin menjadi-jadi ketika melihat
anaknya , “siocia alangkah enaknya jika mereka dipanggil
dengan nama masing-masing , “sudahlah ..! jangan ganggu aku
! kalau kalian mau kasih nama terserah , mendengar bentakan

13
itu kin-pekbo dengan pucat kembali keruang belakang , “bi-
siocia belum dapat menerima anak ini dan dia tidak mau
menamainya , “kalau begitu kita saja yang kasih nama kin-
pekbo , ini untuk memudahkan kita mengurusnya selama sisa
perjanjian kita dengan ayah mereka yang tinggal tiga bulan lagi
, hmh…. Sebaiknya begitu , ada diantara kalian yang sudah
merancang nama pada mereka , saya hanya merancang nama
untuk anak perempuan siocia , saya juga , saya juga untuk
siauw-socia sudah punya ancang-ancang , “ah.. kalau begitu
runyam , tapi saya punya pendapat karena siu-lan sudah
memberi tahu kita bahwa ayah mereka ini adalah kwee-han-
tiong , maka siu-lan tidak lagi memberikan nama , bagaimana ,
“baiklah kin-pekbo , “nah siapakah nama yang kalian berikan
kepada siuw-socia , “kalau aku namanya adalah kwee-lian ,
“dan kamu ? , “kwee-goat , “sudah kalau begitu , kita gabung
saja sehingga namanya kwee-goat-lian , “aha.. itu bagus
kedengaranya kin-pekbo ,lalu kedua saudaranya ini ? ,
“sebaiknya kin-pekbo saja yang memberikan nama ? baiklah
kalau begitu , kin-pekbo berpikir sebentar sambil memandang
kedua bayi laki-laki itu , “anak lumina namanya adalah kwee-
kim-hoan dan anak bi-siocia adalah kwee-khong-huan , “boleh
kami tahu kenapa kin-pekbo memberi nama demikian ? , “boleh
! karena saya ingin menghubungkan keduanya pada ayahnya,
sebab kata siulan ayah mereka ini bergelar kim-khong-taihap
dan keduanya adalah cincin dan gelang ayahnya , “hmh tepat
dan bermakna sekali kin-pekbo

14
Pada tahun kedua gin-bi tiba-tiba memanggil keenam pelayan
itu , “besok kalian semua boleh meninggalkan rumah ini karena
aku juga akan meninggalkan tempat ini beserta ketiga anak itu ,
“bolehkah kami tahu kemana siocia akan pergi dengan ketiga
anak siocia “tidak boleh , siapkanlah anak-anak itu dan kemasi
bajunya , “baik siocia , kemudian mereka mengerjakan perintah
gin-bi , “sudah selesai siocia , pakaian goat-lian maupun
pakaian kim-hoan dan khong-huan sudah kami satukan dalam
buntalan , “sudah ! kalau begitu , kami akan berangkat , “baik
siocia dan selamat jalan , gin-bi dengan kecepatan kilat
berkelabat dan dengan gesit berlari cepat , sebentar saja gin-bi
sudah jauh meninggalkan kota kibun

“In-san-teng” (puncak bukit halimun) sebelah timur kota hailar


adalah satu tempat yang indah dengan pemandangan sangat
mempesona karena lembahnya yang landai bertabur ilalang
yang luas disebelah selatan dan hutan cemara disebelah utara
dan aliran sungai yang diapit dua lembah penuh dengan bunga
cilan disebelah barat dan laut lepas disebelah timur , terlebih
ketika pagi saat mentari akan terbit membuat cahaya laut
kuning keemasan , tempat itu sulit dijangkau karena hutan
dikakinya sangat lebat banyak bersarang binatang buas , dan
juga pendakian pada lerengnya sangat berbahaya karena
banyak terdapat jurang-jurang terjal dengan tanah liat basah

Tapi in-san-teng bukan tidak berpenghuni , ada orang hidup


dipuncak yang dingin itu terbukti dengan adanya tiga gubuk
yang pagi itu atapnya berasap menandakan penghuni rumah

15
sedang membuat sesuatu didapaur gubuk itu , jika ditengok
kedalam gubuk sebelah barat seorang kakek tua dengan
rambut berwarna putih panjang sampai kepunggungnya sedang
memasak sepoci air , matanya besar sebelah sementara yang
satunya lagi hampir tertutup , umurnya sekitar tujuh puluh tahun
dia adalah kao-lun sute dari toat-beng-kwi salah satu dari thian-
te-sam-kwi ,masa mudanya ia dikenal dengan julukan “pak-
giamlo-ong” (raja maut dari utara) dan dari gubuk kedua juga
dihuni seorang kakek yang berumur tujuh puluh lima tahun
yang berwajah sebelah hitam sehingga kerut diwajahnya
menambah keseraman mukanya namanya gak-bun dan
julukannya adalah “im-kan-si-ci” (utusan dari akhirat) dan pada
gubuk ketiga dihuni seorang nenek tua berumur enam puluh
tahun , wajahnya juga tidak kalah seram , sebelah matanya
berwarna merah dan lobang hidungnya hampir terrtutup karena
penyek kulit mukanya putih dan dia memakai pemerah bibir ,
dia adalah ouw-lan dan lebih dikenal “mo-bin-kwi-bo” (biang
iblis bermuka setan) dia juga adalah sumoi dari im-kan-si-ci

Dulu empat puluh tahun yang silam ketiga penghuni in-san-teng


adalah penjahat-penjahat kawakan yang banyak menebar
kejahatan dan ketiganya terlibat cinta segi tiga dimana mo-bin-
kwi-bo sebelum wajahnya rusak adalah seorang gadis yang
cantik dan diperebutkan pak-giam-lo-ong dan im-kan-si-ci ,
urusan cinta itu sangat rumit karena ouw-lan mencintai kao-lun
namun dia dengan suhengnya sudah berjanji saling mencintai
dan akibatnya kao-lun dan gak-bun saling tempur , kao-lun
tidak mau melepas ouw-lan karena ia mencintai dan dicintai

16
sementara gak-bun juga tidak mau kalah karena merasa sudah
mengikat janji dan janji itu juga bersambut oleh sumoinya dan
pada pertempuran itu ouw-lan berusaha melerai yang berakibat
ketiganya terluka , ouw-lan hancur hidungnya karena dihantam
jotosan suhengnya dan matanya kirinya keracunan kena hawa
totokan kao-lun , karena menyesalnya kao-lun menotok
matanya hingga bengkak sementara gak-bun menampar
sebelah mukanya

Pagi itu kao-lun , gak-bun dan ouw-lan duduk bersama


ditengah lapangan depan gubuk mereka , “kao-lun dan lan-moi
kita sudah berada disini selama tiga puluh tahun dan selama itu
kita telah melatih diri dan juga menciptakan jurus-jurus hebat ,
jadi menurut saya apalah artinya yang kita lakukan selama ini
jika tidak ada yang mewarisi ilmu-ilmu kita , „jadi maksudmu kita
akan turun dari sini dan memasuki dunia ramai , “benar kao-lun
. “aku setuju suheng , jika ilmu yang kita miliki tidak diwariskan
maka akan sayang dan tentunya generasi hek-to akan lemah ,
“hal demikian juga aku setuju saja , apalagi setelah satu tahun
lalu saya turun kekaki bukit, saya mendengar seorang bengcu
dielu-dua orang pemburu , dan hal itu membuat saya jengkel
“kalau bengcunya dari golongan hek-to kenapa harus
dijengkelkan bukankah itu membanggakan , “bangga apanya
lan-moi , mana ada dari golongan kita yang memakai julukan
taihap , “memang julukannnya apa kao-lun ? “julukannya
adalah kim-khong-taihap gak-bun , “ahh…., kalau begitu
berseberangan dengan kita dan hal ini membuat kita perlu
turun untuk menegakkan kembali citra golongan kita , jadi jika

17
setuju marilah kita turun dan berpisah demi untuk
menumbuhkan kembali kekuatan pada golongan kita dengan
harapan mereka dapat merebut gelar bengcu dan menguasai
liok-lim , “aku setuju gak-bun , “aku juga suheng , bengcu yang
dikatakan lun-ko harus dibinasakan , “baiklah sumoi , kamu
dibagian timur ini , kao-lun biar kembali ke utara dan saya akan
keselatan , kemudian ketiganya berdiri dan dengan cepat
berkelabat menuruni puncak , setelah sampai kekaki bukit
ketiganya berpisah menuju arah yang sudah mereka sepakati

setelah berpisah dengan gak-bun dan kao-lun , dua minggu


kemudian ouw-lan memasuki kota changchung , sebuah rumah
makan ia masuki dan disambut seorang pelayan , “sediakan
arak dan makanan , “baik lo-bo , silahkan duduk dan harap
bersabar ! kami akan segera menghidangkannya , tidak lama
makanan dan minuman pun datang , ouw-lan atau mo-bin-kwi-
bo dengan lahap menyantap makanannya , kemudian empat
orang piauwsu memasuki rumah makan , “a-ming tolong
makanan dan minuman untuk empat orang , “baik lou-pangcu,
apakah araknya yang biasa pangcu ?, “benar ! araknya yang
biasa, setelah menyampaikan pesanan, lou-pangcu dan ketiga
anak buahnya mengambil tempat duduk , “setelah istirahat tiga
hari saya akan kembali kesinyang sekaligus akan mengawal
kelaurga bu-wangwe yang hendak kesinyang , “pangcu..!
menurut saya sebaiknya pangcu istirahat saja barang seminggu
di kantor kita , biarlah pouw-bin dan In-kang sebagai wakil
pimpinan cabang beserta rekan piauwsu yang mengawal
kelaurga bu-wangwe , bukankah benar In-piauwsu ? , “benar

18
sekali kata ketua cabang pangcu ! biarlah kami berdua yang
akan memimpin rekan yang lain mengawal keluarga bu-
wangwe , lagian kami dengar bahwa pangcu baru kembali dari
selatan memenuhi pertemuan dengan bengcu , “hmh… baiklah
kalau begitu song-kai-bun , lou pangcu menjawab ketika dua
pelayan mendekati meja dan menghidangkan makanan, lalu
kemudian mereka pun makan , setelah selesai makan , “pangcu
! bagaimana pertemuan di pulau kura-kura , sambil
menyandarkan tubuhnya lou pangcu menjawab , “pertemuan
luar biasa besar song-sicu , “luar biasanya bagaimana pangcu
? , “hampir empat ratus orang orang kami yang hadir disana ,
“lalu yang dibicarakan apa saja pangcu , “hal yang pertama
adalah sambung rasa dengan bengcu setelah tujuh tahun
mendiami pulau kura-kura , kemudian yang kedua
membicarakan keadaan liok-lim selama tujuh tahun terakhir dan
yang ketiga adalah rencana bengcu yang hendak membuka
bukoan lima tahun akan datang , “aneh sekali pangcu ! , “aneh
bagaimana maksudmu ! song-sicu ? , “aneh karena bengcu
mau membuka bukoan tapi sudah disampaikan waktu
pertemuan itu , “hehe… memang betul jika yang disampaikan
hanya itu , “memangnya ada lagi pangcu ? , “ada song-sicu , ,
“apa itu pangcu ?

“ketahuilah oleh kalian bahwa bengcu selain menyampaikan


rencana pembukaan bukoan , bengcu juga menawarkan satu
keturunan dari seluruh taihap ,lihap ,kauwsu dan pangcu baik
dari piauwkiok maupun kaipang di empat wilayah untuk dapat
menjadi murid bengcu ,dan oleh karena itulah bengcu akan

19
membuka bukoan pada lima tahun akan datang , sebab dengan
jangka lima tahun itu kepada seluruh yang ditawarkan bengcu
dapat mempersiapkannya , “apakah hal itu satu kemestian
pangcu ? , “tidak song-sicu , kepada orang yang ingin saja ,
“lalu bagaimana reaksi taihap , kauwsu dan pangcu ? ,
“reaksinya !? reaksinya sangat gembira disambut oleh semua ,
kira-kira song-sicu cobalah kamu bayangkan , hati siapa yang
tidak merasa gembira jika keturunannya menjadi murid bengcu
, menurutmu adakah yang menolak ? , “heheh… hahah , tentu
tidak adalah pangcu , hal itu sungguh luar biasa , “nah..! itu tadi
hal yang luar biasa, dan kenyataannya banyak orang memuji
karena merasakan kebijakan bengcu menyampaikan rencana
itu diawal

“maksud pangcu bagaimana dengan hal kebijakan yang


dirasakan mereka ? , begini in-piuwsu ! , pertama dengan
menyampaikan rencana pembukaan lima tahun sebelumnya
memberikan kesempatan kepada semua yang ditawarkan oleh
bengcu untuk mempersiapkannya , yang kedua bengcu ingin
perguruan yang dibukanya tidak sebatas orang-orang tertentu
dalam satu wilayah tertentu tapi untuk semua wilayah dan bagi
siapa saja , yang ketiga bengcu secara tidak langsung
menyatakan bahwa dia bukan hanya milik keluargannya tapi
juga adalah milik semua orang , yang keempat bengcu
menunjukkan bahwa kepemimpinannya sebagai bengcu tidak
hanya sekedar hubungan sesama penghuni liok-lim tapi beliau
sudah tingkatkan kepada hubungan perguruan , cobala kalian
bayangkan kebijakan dan ketulusan bagaimana yang dimiliki

20
bengcu kita ini , lou-pangcu menatap ketiga anak buahnya
dengan mata berkaca-kaca karena haru, ketiga anak buahnya
melonggo mendengar uraian lou-pangcu tentang kebijakan
bengcu dan tergagap mendengar pertanyaan yang
mengakibatkan haru itu

“luar biasa pemikiran bengcu itu pangcu , saya merinding


setelah mendengar uraian pangcu , pouw-piauwsu mengelus-
ngelus lengannya karena romanya berdiri , semua pembicaraan
lou-pangcu dengan ketiga anak buahnya didengar jelas oleh
mo-bin-kwi-bo , mo-bin-kwi-bo merasa tercengang juga
mendengar perihal bengcu yang baru diceritakan , dan
terbenak dalam hatinya untuk mengorek lebih dalam mengenai
bengcu ini sehingga dengan dimikian dia akan tahu sepak
terjang bengcu yang merupakan musuh dan penghalang cita-
citanya dan kedua rekannya

“maaf sicu ! kalau boleh aku tahu ! bagaimana reaksi orang-


orang hek-to akan rencana bengcu ? , lou-pangcu dan ketiga
anak buahnya melihat nenek tua itu dengan heran , “maaf juga
siok-bo ! , siok-bo siapakah dan darimana ? , “hik..hik.. aku ini
seorang lo-bo dari hailar , dan sudah lama tidak mengikuti
perkembangan dunia kangowu , mo-bin-kwi-bo tidak
menyebutkan julukannya sebab bisa menggalkan rencananya
mengorek keterangan menegnai bengcu

“siok-bo yang baik , sejak kehadiran bengcu di dunia persilatan


, yang namanya kejahatan atau hek-to nyaris tidak ada , “wah…
luar biasa , jadi maksudmu pangcu !? sejak bengcu muncul di

21
dunia persilatan yang namanya orang golongan hek-to tidak
ada ? , nenek ouw-lan terkejut sehingga matanya yang merah
sebelah itu membeliak , “bukan tidak ada siok-bo tapi maksud
saya nyaris tidak ada orang yang berani berbuat jahat , “eh..
kenapa mereka orang-orang hek-to tidak berani berbuat jahat ?
, semakin heran dan membeliak mata nenek ouw-lan , lou-pang
tersenyum menjawab , “siok-bo ! orang-orang hek-to takut
kejahatannya didengar oleh bengcu , “hah..! takut !? , wah …
kalau begitu bengcu sangat sakti , apakah bengcu memang
seorang sakti ,pangcu !? “benar siok-bo , bengcu kita sangat
sakti , sejak kemunculannya dua puluh lima tahun yang lalu
tidak ada yang bias melawan bengcu , semuanya pentolan-
pentolan golongan hek-to bertekuk lutut , lou-pangcu dengan
nada gembira mengungkapkan kesaktian bengcu, sementara
hati nenek ouw-lan semakin panas dan jengkel

“pangcu !? hal ini sungguh melegakan , kalau boleh tahu siapa-


siapa saja golongan hek-to yang sudah dikalahkanya , dengan
pandainya nenek ouw-lan menyembunyikan perasaannya dan
membuat dia seolah-olah berpihak pada bengcu sehingga lou-
pangcu dan ketiga anak buahnya tidak curiga , “siok-bo ! ,
sekitar tiga puluh lima tahun lalu dunia kangowu dikuasai oleh
thian-te-sam-kwi , selama sepuluh tahun mereka menebar
kesewenang-wenangan diseluruh wilayah , tapi setelah bengcu
yang saat itu masih dikenal dengan kim-khong-taihap meredam
kejahatan yang ditularkannya kepada penjahat , rampok , bajak
dan maling , sejak itu thian-te-sam-kwi tidak punya kuku lagi
dan terakhir riwayat mereka habis lima belas tahun yang lalu

22
karena ditewaskan kim-khong-taihap , “hmh… lalu apakah tidak
ada lagi orang menonjol sebagai pentolan-pentolan hek-to ? ,
“ada siok-bo ! , setelah lima tahun thian-te-sam-kwi tewas ,
muncul enam orang pentolan hek-to , “siapakah orang yang
tidak tahu diri itu pangcu ? nenek ouw-lan sedikit menajamkan
matanya seakan benci dengan pentolan yang dimaksud lou-
pangcu, lou-pangcu dan anak buahnya tidak ada lagi
kecurigaan pada nenek ouw-lan dan menagnggap nenek ouw-
lan hanya seorang pertapa wanita yang baru saja turun dari
gunung

“mereka itu siok-bo adalah bu-cing-lo-giam-lo dan eng-giam-lo


menguasai wilayah barat, kemudian cui-beng-kui dan cui-beng-
bi-moli menguasai wilayah selatan , lalu dua yang terakhir
adalah im-kan-bi-ciong dan im-kan-ok-niocu menguasai wilayah
timur ini , dan itu hanya bertahan selama tiga tahun karena
bengcu dari barat membabat kebejatan mereka sehingga
mereka tewas semuanya dan itu terjadi tujuh tahun yang lalu ,
“luar biasa kalau begitu pangcu , oh ya ! berapakah umur
bengcu sekarang ? , “umur bengcu sekarang empat puluh
tahun siok-bo , “ck..ck.. itu artinya bengcu dari umur delapan
belas tahun sudah tidak terkalahkan sampai sekarang , “benar
siok-bo dan kim-khong taihap menjadi bengcu ketika umur dua
puluh lima , “lalu dimana tadi tempat pang-cu katakan tempat
bengcu ? , “di selatan tepatnya di pulau kura-kura , “oh iya ,
nenek ouw-lan mengangguk-angguk , “baiklah siok-bo kami
permisi dulu , lou-pangcu dan ketiga anak buahnya berdiri , “oh
ya baiklah pangcu dan terimakasih , “sama-sama siok-bo , lo-

23
pangcu menyahut dan segera keluar meninggalkan rumah
makan

nenek ouw-lan merenung , memikirkan tingkat kepandaian kim-


khong-taihap, setelah menimbang-nimbang bahwa
kesaktiannya sekarang ada tiga tingkat dari siang-kiam-kwi
suheng dari ong-giam-lo , dan itu berarti setidaknya dia berada
di atas kim-khong-taihap satu tingkat , setelah berpikir demikian
mo-bin-kwi-bo meninggalkan rumah makan dan mencari-cari
anak berbakat yang akan mewarisi ilmunya , selama dua hari
mo-bin-kwi-bo berputar-putar di changchung anak yang
diharapkannya tidak ada , lalu mo-bin-kwi-bo meninggalkan
changchung untuk pergi ke sinyang

suatu sore mo-bin-kwi-bo istirahat disebuah hutan setelah dua


hari meninggalkan chang-chung , saat itu ia sedang
memanggang daging ular yang ditangkapnya , namun
telinganya yang yang tajam mendengar dari kejauhan suara
langkah yang banyak dan suara roda kereta kuda yang
menggilas jalan berbatu , mo-bin-kwi-bo memperhatikan dari
dalam hutan dan setelah dekat dia mengenal dua diantaranya
yaitu pouw-bin dan in-kang anak buah lou pangcu yang
mengawal bu-wangwe yang hendak ke sinyang , suara tawa
jernih terdengar dari dalam kereta , “pouw-piauwsu tolong
berhenti sebentar , terdengar suara besar dari dalam , “iya loya
, ada apakah ?, seorang lelaki umur lima puluh tahun bertubuh
kurus dengan wajah tirus turun dengan seorang perempuan
cantik dan dua orang remaja putri berumur delapan tahunan ,

24
putri dan keponakanku mau buang air kecil , “oh.. gitu silahkan
bu-hujin , istri bu-wang-we segera membawa anak dan
keponakannya ke tempat bersemak , “hong-ji ! jangan lari-lari ,
“aduh ibu aku kebelet harus cepat , sahut putrinya terus berlari

mo-bin-kwi-bo tersenyum karena ia melihat bahwa kedua anak


itu menempati anak yang dicarinya , segera mo-bin-kwi-bo
menyerang dua belas piauwsu dengan jarum beracunnya dan
luar biasa sekali sambit tiga belas jarum mengenai tiga belas
sasaran dan langsung dua belas piauwsu dan bu-wangwe
ambruk dan mati tanpa bersuara , kemudian mo-bin-kwi-bo
melangkah kearah dimana istri bu-wangwe membawa putri dan
keponakannya , dan dengan senyum mengerikan sebuah jarum
menancap di kening bu-hujin yang sedang berdiri menunggu
kedua remaja putri itu selesai , bu-hujin ambruk tanpa disadari
oleh kedua anak itu , “ibuu… , gadus kecil itu menubruk ibunya
, “eh kenapa piauw-moi ? gadis kecil yang satu lagi buru-buru
mengikat celananya karena mendengar teriakan saudara
misannya , “aduh .. cepat kita kasih tahu pada siok , lalu kedua
gadis kecil itu berlari ketempat rombongan dan alangkah
terkejut dengan muka pucat pias keduanya setelah sampai
ketempat itu , dua belas piauwsu bergelimpangan dan bu-
wangwe juga tergeletak dibawah kereta

keduanya lalu menedekati mayat bu-wangwe , “piauw-cici ayah


dan ibuku telah mati , hu…hu… siapakah yang membunuhnya
? , anak-bu-wangwe menangis pilu , “hmh.. apakah yang akan
kita lakukan dengan semua mayat-mayat ini ? , “kita harus

25
kuburkan piauw-ci , “kalau begitu marilah kita cepat berjalan
kearah changchung dan meminta bantuan piauw-moi , lebih
cepat kita bergerak maka kita dapat meminta tolong orang
menguburkan mayat siok dan siok-bo , lalu kedua gadis kecil itu
berlari-lari kearah kota changchu , sementara mo-bin-kwi-bo
yang memperhatikan kedua anak itu dari dalam hutan
tersenyum-senyum , setelah kedua saudara besan itu berlari-
lari ke arah kota changchung mo-bin-lomo menendang mayat-
mayat itu masuk jauh kedalam hutan , mayat bu-hujin juga tidak
ketinggalan di tendang masuk kedalam hutan , kemudian
dengan cepat mo-bin-kwi-bo tanpa kedua saudara besan itu
dilewati oleh mo-bin-kwi-bo

dan dengan pasang aksi mo-bin-kwi-bo berjalan kearah


datangnya dua gadis kecil itu , dan kedua gadis kecil itu ketika
melihat ada seseorang langsung mempercepat larinya , “nenek
..nenek tolonglah kami , rombongan kami semuanya mati
ditengah jalan sana , “mati..! kenapa bias mati ? , mo-bin-kwi-bo
membelalakkan matanya , “benar nek , “hmh.. siapakah kalian
? , “aku cia-cai-li dan ini piauw-moi saya bu-eng-hong , “marilah
kita kesana ! , mo-bin-kwi-bo dengan cepat meraih kedua tubuh
kecil itu dan sekali dua kali lompat sudah sampai ke tempat
dimana rombongan tadi , tapi tidak ada mayat yang berserakan
, kereta kuda masih ditempat , “eh… kemana mayat ayahku ? ,
“mari kita lihat mayat siok-bo , cia-cai-li berlari ketempat
tergeletak mayat siok-bo nya , dan bu-eng-hong juga ikut
menyusul demikian juga mo-bin-kwi-bo , “mungkin
pembunuhnya sudah membuang mayat-mayat itu ? , “hih…

26
kejam dan jahat , menurutmu nek siapa yang membunuh ayah
dan ibuku , “nenek tidak tahu , kan nenek baru kesini ? “aku
akan membunuhnya dan membalas kematian ayah ibuku ,
“hik..hik… kalau mau membalas dendam harus memiliki ilmu
yang hebat dan sakti , “benar nek , dan nenek tentu seorang
yang sakti , karena gerakan nenek sangat cepat dan membawa
kami kemari

“baiklah aku akan mengangkat kalian jadi murid dan akan ikut
denganku , “terimakasih su-bo kami akan belajar untuk dapat
membalas dendam ? “kalau begitu ikutlah denganku cai-li dan
eng-hong , akan kujadikan kalian seorang yang tidak
terkalahkan , mo-bin-kwi-bo membopong cai-li dan eng-hong
dan berlari cepat seperti terbang dan sebentar saja sudah jauh
meninggalkan tempat naas bu-wangwe

seminggu kemudian mo-bin-kwi-bo dan kedua muridnya sampai


dikaki “Coa-san” (bukit ular) disebelah timur kota changchung
merupakan bukit yang jarang dan nyaris tidak pernah dilalui
oleh manusia karena bukit dikenal berbahaya karena disamping
ular-ular yang berbisa yang banyak terdapat didalamnya ,
terdapat juga jurang-jurang curam bahkan bantak terdapat rawa
lumpur yang memilki daya hisap yang kuat , oleh karena itu
bukit itu selalu dihindari baik oleh para pendekar , piauwsu dan
para pemburu , namun bagi mo-bin-kwi-bo tempat itu sangat
cocok untuk mendidiki kedua muridnya sehingga tanpa ragu
mo-bin-kwi-bo memasuki hutan dan mendakit kepuncak ,
setengah hari pendakian sampailah ketiganya di puncak , “kita

27
akan tinggal disini dan kalian akan belajar ilmu dariku maka
bertekunlah supaya dendam kalian dapat terbalaskan , “baik
su-bo kami akan giat menerima pelajaran dari su-bo , cai-li dan
eng-hong menjura dalam diiringi senyum mo-bin-kwi-bo memuji
kedua muridnya
setelah perjalanan hampr setahun , pak-ong-giamlo sampai di
kota dunhuang , disepanjang perjalanan dari timur ke utara
bayak dia mendengar tentang pertemuan bengcu dan rencana
pembukaan bukoan lima tahun akan datang, hal itu membuat
pak-ong-giamlo merasa tidak nyaman , nyaris dalam
perjalanannya yang jauh itu tidak pernah dia mendengar
kejahatan berupa pembunuhan ,perampokan dan pemerkosaan
.

Di kota Dunhuang pak-ong-giamlo mempunyai keponakan


bernama kao-cung seorang hartawan , ketika memasuki
halaman rumah “lo-pek , disini bukan tempat untuk mengemis !
cepat kamu tinggalkan tempat ini sebelum tulangmu yang
kropos itu saya patahkan , tiga orang pengawal dengan aksi
mengancam membentak pak-ong-giamlo , “hehehe.. hahaha….
Ini tanganku, cobalah kalian patahkan !, pak-ong-giamlo
mengulurkan tangannya , “heh… kakek tua jelek kamu
menantang kami ya , kamu mau mati hah..!? , seorang
pengawal yang badannya besar dan kekar menangkap tangan
pak-ong-giamlo dan langsung menekuknya , namun tidak
berhasil walaupun sudah berulang-ulang di lakukan sampai-
sampai mukanya merah dan urat lehernya menggelembung

28
“bruuuk… , pak-ong-giamlo melemparkan tubuh besar
pengawal itu hingga menghantam tembok pagar dan pingsan
“hehehe..heheh… ayok siapa lagi yang ingin mematahkan
tulangku , kedua pengawal yang terbeliak menyaksikan
kejadian yang menimpa temannya bergetar ketakutan ,
“plak…plak… cepat panggil tuanmu dan suruh menemuiku ,
dua pengawal itu mendapat dua tamparan sehingga membuat
muka meringis kesakitan dan mengelus pipi yang berubah
merah , “cepaat…. ! apa kau mau saya pecahkan kepalamu !? ,
pak-ong-giamlo membentak dan segera kedua orang pengawal
itu berlati kedalam

“loya.. ada seorang kakek di depan dan minta bertemu dengan


loya , “bodoh , kalian usir saja , apa seorang kakek tua tidak
bias kalian usir , percuma aku gaji kalian ! kao-wangwe jengkel
dan marah , “tapi loya , kakek tua itu sakti , coa-twako malah
sudah pingsan dibuatnya , “huh.. tukang pukul apa kalian !? ,
kao-wang-we mencak-mencak dan melangkah keluar , dan
setelah melihat tamunya , kao-wangwe membentak , “he..!
kakek tua apa maksudmu mengacau dirumahku !? “kalau kau
bukan kao-cung maka kamu dan rumahmu akan saya
hancurkan ., pak-ong-giamlo balik membentak bahkan
mengancam , “hah… kau kenal namaku !? siapa.. siapa kau
kakek tua ? , “hehehe…hehe , kalau kau tidak kenal dalam
hitungan kesepuluh kau kuhajar sampai mampus , satu…,
“eh..eh .. ,aduh…. , kao-cung berusaha mengingat-ingat , dan
pada hitungan ketujuh dia berteriak , “siok.. ya.. siok kao-lun”
kao-lun tersenyum , “benar ! kao-cun , “ah.. kalau begitu

29
marilah siok masuk , lalu kao-lun memasuki rumah dan
disambut gembira oleh kao-cun

“siok , sudah lama tidak didengar kabar beritanya , kemana saja


siok selama ini ? , “aku selama tiga puluh tahun mengasingkan
diri cun-ji , dan aku ingin melihat apakah aku punya pewaris
disini , “siok mau mewariskan apa ? , “aku tidak punya harta ,
tapi aku punya ilmu , ilmu itulah yang ingin aku ajarkan , “oo ,
begitu siok , “ayah… ! tiba-tiba terdengar panggilan dari luar ,
seorang anak laki-laki berumur enam belas memasuki rumah ,
dan terkejut setelah meluhat ayahnya ada tamu , “ tong-ji cepat
sini , kenalkan siok-kongmu seorang yang sangat sakti dating
mengunjungi kita , “selamat bertemu siok-kong , kao-lu-tong
menjura dan dibalas senyum oleh kao-lun , “hm.. ada apa ?
kenapa kamu berteriak-teriak tong-ji , “ ma-kauwsu
memberhentikanku dari perguruan , “kenapa ? apa dia mau
saya hentikan bantuan dana kepada bukoannya , “sepertinya
begitu ayah , jadi jangan lagi ayah memberi bantuan kepada
mereka , “hmh… sialan betul she ma itu , tong-ji..! apakah kamu
berurusan lagi dengan putrinya ? , “ah .. ayah kayak tidak
pernah muda aja , “siapa she-ma cung-ji ? , kao-lun tiba-tiba
bertanya , “she ma itu kauwsu dari peng-jiauw-bukoan
(perguruan cakar garuda) dan tong-ji sudah empat bulan
belajar silat disana , “heheh… heheh , aku sudah disini , dan lu-
tong akan belajar dariku , biar seratis ma-kauwsu akan dapat
dikalahkan cucuku ini , “ah..! benarkah siok-kong !? , lu-tong
terperanjat gembira , “benar cucuku , kau akan menjadi
seorang sakti yang tidak terlawan , karena lawanmu yang

30
pantas adalah satu saja , “siapa siok-kong ? , “lawanmu hanya
bengcu liok-lim yang demikian santet dan terkenal dimana-
mana , “ah bengcu itu sakti sekali siok !? “benar siok-kong
bahkan ma-kauwsu memuji-mujinya setinggi langit ,
“hehe..hehe , biar sekarang mereka memuji-mujinya , tapi
saatnya jika tiba , lu-tong cucuku akan mengambil alih gelar
bengcu dan mempecundagi bengcu yang lama , “cihuuu .. ayah
aku akan jadi bengcu , akan kuganyang seluruh bukoan dan
kusita anak dan istrinya , “hahah…. hahaha… cocok , cocok
sekali cucu , jadi mulai sekarang kau belajar dengan baik , dan
kakek akan tinggal disini untuk mematangkan dirimu sehingga
cita-citamu menjadi bengcu akan terwujud , “terimakasih sio-
kong , aku akan tekun belajar , lu-tong menjura dan disambut
senyum oleh kao-lun dan kao-cung

Gak-bun atau im-kan-si-ci memasuki daerah kota hopei , dalam


perjalanan dari hailar ke wilayah selatan , dimana tempat kota
dan desa dia singgahi, cerita orang hanya satu yakni
kesempatan yang diberikan bengcu untuk menjadi muridnya ,
berbagai kauwsu dan piauwkiok sudah mengancang-ancang
untuk membawa keturunannya untuk dikirim belajar ke pulau
kura-kura , bagi Gak-bun yang paling mengeherankan adalah
dia merasa memasuki dunia asing dimana dunia dulu tiga puluh
tahun yang lalu dia tinggalkan , rasanya bukan dunia yang dia
masuki sekarang , tidak ada sebatang hidung penjahat ,
pemerkosa dan perampok , wajah-wajah orang yang dia temui
bertabur senyum , tidak ada tekanan dan ketakutan , orang-
orang hek-to seakan tidak ada tembat di dunia yang sedang dia

31
pijak , dan hanya merasa dirinya saja yang bernama orang hek-
to dan kedua rekannya , kemanakan semua orang golongan
hitam ? im-kan-si-ci puyeng dan tak habis pikir melihat keadaan
tiongkok yang ia jalani , dari sepanjang timur dan wilayah
selatan yang dia lihat muka gembira dan tawa yang lepas dan
renyah

Disebuah kelenteng yang hampir roboh dipinggir kota hopei im-


kan-si-ci duduk melengut dan menyandarkan tubuh yang penat
akibat perjalanan yang melelahkan , baru setengah jam ia
duduk , sepuluh orang pengemis memasuki kelenteng , “eh …
ada orang ! seru salah seorang dari mereka , “kita duduk
dibagian ini saja , sambut yang lain , sepuluh orang pengemis
itu lalu membersihkan tempat dan duduk , muka mereka
semuanya ceria , kemudian dua orang yang membawa
buntalan membuka buntalan dan seperangkat makanan lezat
dihidangkan , bau lauk daging ayam gulai dan ikan lele goreng
menebar aroma selera , dengan lahap kesepuluh pengemis itu
makan dengan lahap

“lopek kesinilah , sekalian lopek makanlah bersama kami , im-


kan-si-ci yang mendengar tawaran itu terpana , tidak ada
sedikitpun kecurigaan pada penawaran makan itu , sudah
berapa lamakah hal ini berlangsung ? , kenapa hal ini ada pada
kenyataan ? , bagaimana bias manusia-manusia ini tidak was-
was dengan orang yang sama sekali tidak didengar , apakah ini
buka dunia persilatan lagi ? pertanya-tanyaan itu menghantam
hati im-kan-si-ci , “terima kasih cuwi , jika para cuwi mau

32
berbagi hidangan dengan saya orang tua ini , im-kan-si-ci
bangkit dari duduknya dan melangkah mendekat kerombongan
pengemis itu , seorang pengemis mengambil sebuah mangkok
makan dan mengangsurkannya pad aim-kan-si-ci , “silahkan
lopek ! ambillah makanan dan makanlah ! , “im-kan-si-ci
menerima mangkok dan mengambil nasi dan lauk ayam gulai
yang menerbitkan selera

:”maaf cuwi sicu kaipang , saya adalah gak-bun dan seorang


pertapa di hailar , saya baru turun hampir setahun yang lalu
dari tempat pertapaan setelah tiga puluh tahun dunia kangowu
saya tinggalkan , “wah.. ternyata lopek adalah pertapa , lalu
dari hailar yang jauh di timur sampai ke wilayah selatan ada
tujuan apakah ? , “tidak ada tujuan yang istimewa kai-sicu ,
hanya sekedar berkelana dan tentu akan kembali lagi ke hailar ,
“ooo , begitu ! , lalu apa yang lopek rasakan selama dari
sepanjang timur sampai memasuki wilayah selatan ? , “banyak
yang saya lihat dan itu sungguh mencengangkan saya , “hal
apakah itu yang mencengangkan locinpiawe ?

“hal yang mencengangkan saya adalah keadaan dunia


kangowu yang terkesan tenang , dan nyaman , semua orang
kelihatannya bebas dari ketidak adilan dan semua wajah
sepertinya riang dan gembira , “aha… loncinpiawe tentulah
akan heran karena kondisi sekarang tidak lazim untuk dinia
kangowu yang keras , begitukan loncinpiawe ? seorang
pengemis yang paling tua diantara pengemis menanggapi

33
keheranan im-kan-si-ci , dia adalah murid tingkat dua dari
khong-sim-kaipang , namanya adalah wan-gak-beng

“benar sekali dugaan kai-sicu , bukankah tidak lazim keadaan


ini ? , “benar loncinpiawe , tapi ketidak laziman yang semua kita
inginkan , bukankah demikian loncinpiawe ? , wan-kai balik
bertanya pad aim-kan-si-ci , im-kan-si-ci yang pandai
menyembunyikan perasaan mengangguk , “dan tentu semua ini
ada sebab dan apakah sebab itu kai-sicu ? , “kami maklum lon-
cinpiawe tidak mengetahuinya karena sudah tiga puluh tahun
bertapa , “dapatkah sicu bercerita kepada saya ?

“baiklah loncinpiawe , adapun sebab yang loncinpiawe


tanyakan jawabannya adalah karena keberadaan bengcu kita
yang sekarang , “hmh… bagaimanakah bengcu dapat membuat
hal yang tidak lazim ini ? , “bengcu kita itu lo-cinpiawe adalah
seorang sakti tiada tandingan , seorang budiman yang handal
dan diakui setiap kalangan , „kai-sicu , kita tahulah betapa
penjahat walaupun takut tetap hanya dikulit tidak sampai
kedalam hati , takut hanya jika berjumpa dengan yang ditakuti ,
tapi jika sudah berpisah , dia akan tetap dengan kebejatannya ,
“analisa yang tepat lo-cinpiawe , harusnya demikianlah jika
takut kalau hanya sekedar bertemu , tapi lo-cinpiawe takutnya
orang hek-to bukan takut bertemu , tapi takut jika kelakuannya
didengar bengcu

“wah… wah … hal yang sangat luar biasa jika penjahat sampai
ketakutan kalau hal yang dilakukannya didengar bengcu yang
ada di pulau kura-kura , im-kan-si-ci berdecak kagum , “kai-sicu

34
! kalau tidak salah dugaan saya bahwa umur bengcu ini
tidaklah tua karena tiga puluh tahun lalu saya tidak pernah
mendengar julukan kim-khong-taihap , „benar dugaan lo-
cinpiawe bahwa bengcu belumlah tua , umurnya saja baru
empat puluh tahun lebih , “nah..! jika begitu bagaimana ia
mengalahkan para loncinpiawe dan ciangbujin yang sudah
senior dan sakti , “loncinpiawe saya sudah katakan tadi bahwa
bengcu seorang yang sakti lagi budiman , dua hal yang harus
diakui senior rimba persilatan , “oh iya , tapi kai-sicu tentunya
dulu banyak hal yang menjadi tantangan bagi bengcu baik dari
kalangan hek-to maupun para pendekar , “benar locinpiawe ,
dan tentunya lon-cinpiawe pernah mendengar thian-te-sam-kwi
, “ya… dulu aku pernah mendengarnya , “nah .. mereka itu
bertiga lon-cinpiawe pernah mengeroyok bengcu yang masih
muda belia namun ketiganya lari pontang panting , bahkan
siang-kiam-kwi tewas di wilayah tibet setelah bertemu dengan
kim-khong-taihap , dan tidak hanya siang-kiam-kwi yang tewas
bahkan gurunya see-sin-lohap bersama kedua sutenya yang
ikut mengeroyok kim-khong-taihap ikut juga tewas pada
pengeroyokan itu ,

mata im-kan-si-ci terbelalak mendengar bahwa see-sin-lohap


dan kedua sutenya ternyata tewas ditangan kim-khong-taihap ,
lalu wan-kai menyambung , “dan tok-sim-kwi disaat penobatan
kim-khong-taihap menjadi bengcu , ia dan kedua kakek yang
dikenal dengan im-kan-siauw-kwi dan hwi-gan-kwi yang ikut
bersamanya mengeroyok dan ditonton hampir tujuh ratusan

35
menyaksikan tewasnya ketiga orang itu ditangan kim-khong-
taihap

makin berobah-obah muka im-kan-si-ci mendengar penuturan


luar biasa itu , “lalu bagaimana toat-beng-kwi ? , “ah .. toat-
beng-kwi menurut saya tewas lebih dulu karena setelah
pelarian mereka dari pertempuran dengan kim-khong-taihap
tidak ada lagi kabar toat-beng-kwi , “wah.. ini cerita yang hebat
dan dahsyat bagi saya yang baru pertama mendengar kai-sicu ,
tentunya tidak ada lagi penjahat setelah itu dan keadaan sejak
itu sudah seperti sekarang ini

“benar loncinpiawe ! namun namanya kejahatan tidaklah akan


mati , terbukti lima tahun setelah bengcu diangkat menjadi
bengcu , enam penjahat muncul sekaligus dua di barat , dua
diselatan ini dan dua ditimur , “lalu apa yang terjadi kai-sicu ? ,
keadaan suram itu hanya berlangsung tiga tahun karena
bengcu yang saat itu berada di utara , berangkat menyisir barat
dan menghantam kedua momok di barat hingga lari keselatan ,
bengcu memburu mereka diselatan ini dan menjumpainya ,
bengcu dikeroyok penguasa barat dan selatan , “wah ..
tentunya bagi bengcu hal itu sangat sukar dan berat , “tidak lo-
cinpiawe , bengcu adalah seorang sakti yang tiada tandingan ,
keempat orang itu malah kalang kabut dan akhirnya dua iblis
dari barat tewas disaat pengeroyokan itu dan yang duanya
melarikan diri ketimur dan bersatu dengan dua iblis yang
merajalela ditimur

36
ck..ck.. lalu bagaimana akhirnya keempat penjahat yang berada
ditimur ? “yah .. sama juga keadaannya dengan kejadian
diselatan , namun pengeroyokan mereka ditimur terhadap
bengcu berakhir dengan tewasnya mereka karena sampai harin
dan sudah tujuh tahun tidak ada lagi kabarnya

im-kan-si-ci mengangguk-angguk takjub , namun dalam hatinya


timbul kebencian yang sangat terhadap kim-khong-taihap
karena iba kepada golonganya yang dipencundangi “hmh…
cerita kai-sicu sungguh luar biasa , lalu bagaimana dikalangan
pendekar sendiri , adakah tantangan yang dihadapi bengcu ,
“kalau dikalangan pendekar sebenarnya tidak ada , namun
hanya tantangan menjadi bengcu dan itu adalah hal yang
lumrah disetiap pemilihan , “siapa yang menjadi saingan kim-
khong-taihap menjadi bengcu kai-sicu ? , “saigannya yang
paling getol adalah “ang-mou-sin-liong” taisu dari lam-sin-liong-
bukoan , tapi langsung mengundurkan diri setelah dia
menyaksikan pertempuran kim-khong-taihap yang melawan
keroyokan tok-sim-kwi dan kedua rekannya

“luar biasa kai-sicu dan terjawablah kecengangan saya akan


keadaan sekarang yang saya saksikan selaku orang yang baru
turun gunung , “yah.. demikianlah lo-cinpiawe , dan sekarang
kami permisi dulu karena akan kempali ke markas , selamat
tinggal lo-cinpiawe , “selamat jalan cuwi sekalian , segera
sepuluh orang pengemis itu meninggalkan tempat dan
tinggallah im-kan-si-ci dengan pekiran dan kepanasan hatinya ,
kemudian ia berkelabat dari klenteng memasuki kota hopei , dia

37
menanyakan perguruan lam-sin-liong , namun jawaban yang
diterima bahwa perguruan itu ada di hopei ini tapi sudah tidak
tutup sejak dikuasai oleh cui-beng-bi-moli

im-kan-si-ci mendatangi bukoan she-suma , hal itu dilakukan


karena berharap ada keturunan dari she-suma ini yang akan
menjadi pewaris ilmunya , malam itu im-kan-si-ci mengendaap
di atap rumah yang nyaris gelap dan hanya ada satu bola
lampu diluar , “ibu..! , benarkah ini rumah ayah !? , “benar hai-ji
, “tapi tidak adapun orang disini ibu , sejak kita datang kesini
sampai sekarang ayahku yang bernama suma-thian-bu itu tidak
muncul , “sudahlah hai-ji , yang penting kita punya tempat
tinggal dan orang tidak bias menggugat karena ini memang
rumah ayahmu dan pewarisnya adalah kamu

Im-kan-si-ci tersenyum bahwa harapannya ternyata terpenuhi ,


ari atas atap dia melihat seorang anak yang tampan berumur
sepuluh tahun dan dari percakapannya anak itu adalah
keturunan dari suma-thian-bu , lalu im-kan-si-ci melayang turun
, “hehh.. siapa kamu !? ibu dan anak itu segera melompat dan
berpelukan , suma-tan nama anak itu melihat seorang kakek
tua segera melepaskan ibunya , “kakek kamu dating darimana ,
seperti setan saja kakek tiba-tiba ada disini “ berbinar mata im-
kan-si-ci mendengar teguran tidak sopan itu , “heheh..heheh..
anak luar biasa , sesuai dengan harapanku , hei anak kecil
kamu tahu kenapa ayahmu tidak pernah dating lagi ? , “heh..
apakah kakek tahu dimana ayahku , “heheh..hehe , aku tahu ..
aku tahu.. . “ah kalau begitu beritahukanlah padaku dimana

38
ayahku , “kamu tidak akan bertemu dia lagi karena dia sudah
mati , “hah… hmh… siapakah yang membunuhnya kakek !?
wajah suma-tan berubah keras dan kelam karena marah dan
dendam , im-kan-si-ci merasa gembira melihat reaksi itu

“jika aku kasih tahu apa yang bisa kamu lakukan !? , karena
yang membunuh ayahmu adalah seorang sakti , “katakan saja
kakek , setelah itu aku akan belajar sampai sakti dan dapat
memotong kepala pembunuh ayahku , “hehehe.. heheh.. aku
suka padamu she-suma , aku akan mewujudkan cita-citamu
untuk membunuh dan membalas dendam kepada pembunuh
ayahmu , suma-tan yang dari tadi takjub dengan kemunculan
kakek itu langsung menjura , “suhu… ajarilah aku dan jadikan
aku muridmu supaya aku dapat membalas kematian ayahku ,
:heheh.. bagus..bagus… sekarang marilah kita pergi untuk
merintis cita-citamu , “baiklah suhu , aku akan ikut denganmu ,
“tan-ji … , ibunya berteriak bahwa anaknya akan
meninggalkannya , “ibu … tinggallah ibu disini , aku akan
belajar ilmu supaya dapat membalas sakit hati ibu yang telah
ditinggal suami yang dibunuh orang dan kematian ayah harus
saya balas , “tapi tan-ji ibu akan tinggal sendirian ? , ibu… demi
balas dendam harusnya ibu merelakan aku yang pergi
sementara , “hmh.. baiklah , ibu akan tinggal disini dan
menunggumu ,inu suma-tan terbakar juga akan perkataan
anaknya dan marah pada pembunuh suaminya

Im-kan-si-ci membawa suma-tan keluar kota hopei memasuki


hutan lebat di sebelah timur kota hopei , tempat itu sebuah

39
lembah curam yang oleh penduduk setempat menamakan
lembah itu dengan “in-kok-mo” (lembah setan) , karena sudah
banyak nyawa melayang karena tergelincir dan jatuh kedalam
lembah , dan jalan diatas lembah tidak lagi pernah dilewati
orang sehingga tempat itu sepi dan sunyi , im-kan-si-ci dengan
kesaktiannya menuruni lembah curam itu dengan mudah ,
“disinilah kita tinggal muridku , baik suhu , dimana suhu tinggal
tecu akan ikut , “bagus muridku itu sangat menyenangkan
hatiku dan semua ilmuku akan kuturunkan padamu hingga
kamu dapat menebas kepala musuh besarmu , „siapakah
sebenarnya yang membunuh ayahku suhu , “yang membunuh
ayahmu adalah seorang bengcu yang sakti julukannya kim-
khong-taihap , jadi karena dia sakti maka kamu harus teekun
belajar hingga dapat menandinginya , im-kan-si-ci membakar
dendam suma-tan dan menagarahkannya kepada kim-khong-
taihap , “bauk..suhu , aku akan belajar giat , suma-tan dengan
wajah yang mengeras menyimpan nama kim-khong-taihap
dalam hatinya sebagai musuh utama dan besar

Puncak kwi-ban-san malam itu sebagaimana biasa diselimuti


halimun , namun dipuncak itu tiga tubuh kecil telanjang sedang
bersemedi , dua orang anak laki-laki yang tampan dan seorang
anak perempuan yang cantik , mereka adalah kwee-kim-hoan ,
kwee-khong-huan dank wee-goat-lian , umur ketiga anak itu
sudah sembilan tahun , ketiga anak itu ternyata dibawa khu-gin-
bi ke kwi-ban-san dimana ia mendapatkan warisan dari han-bu-
ong dan mereka sudah tujuh tahun berada didalam gua , Khu
gin-bi sejak umur mereka empat tahun sudah mengajarkan

40
ketiganya ilmu surat dan silat , kim-hoan , khong-huan dan
goat-lian tidak tahu keadaan mereka sebenarnya , yang mereka
tahu bahwa mereka anak-anak dari saudara seperguruan dari
khu-gin-bi subo mereka , dan ayah ibu mereka telah dibunuh
oleh seorang yang tidak berbudi bernama kim-khong-taihap ,
dan khu0gin-bi juga menancapkan dendam pada hati ketiga
anak itu supaya suatu saat akan mendatangi kim-khong-taihap
untuk menerima perhitungan dan malam itu ketiganya sedang
menyerap inti halimun di puncak kwi-ban-san

Keesokan harinya , kim-hoan menyudahi semedinya dan


disusul kedua adiknya ,”huan-sute dan lian-sumoi sebelum kita
turun menjumpai su-bo sebaiknya kita mencari buruan binatang
buruan , “ hal itu baik juga suheng ! marilah kita turun sebentar
kelereng dan masuk kehutan mencari binatang buruan , khong-
huan menyambut ide suhengnya , lalu ketiganya turun dengan
gerakan gesit , sebentar saja ketiganya sudah bertemu dengan
seekor macan hitam , “ah… buruan kita kali ini lumayan suheng
, goat-lian merasa gembira setelah melihat macan hitam yang
besar itu , macan itu menggereng mengaum untuk melemaskan
magsanya , ketiga anak luar biasa itu tertawa melihat macan
yang unjuk gigi itu , tiba-tiba goat-lian melesat kedepan dengan
kepalan tangannya yang kecil , macan itu yang dari tadi sudah
siap menerkam dengan kecepatannya merangsak menyambut
tubuh goat-lian dan tiba-tiba tubuh goat-lian melenting keatas
tubuh macan itu dan “buukk.. …. grghhhhhh …. brassssh”
macan itu meraung tinggi dan ambruk kesemak-semak sesaat
macan itu menggelepar dari matanya keluar darah demikian

41
juga dari telinganya , ternyata kepala macan itu pecah , macan
itu mati , khong-huan segera melompat dan meraih tubuh
macan yang sebesar anak sapi itu dan memangulnya ringan
melesat keatas puncak , dan kedua saudaranya menyusul
dengan wajah gembira , sesampai dipuncak mereka menuruni
tebing dengan gerakan gesit , dinding tebing itu banyak bekas
lubang karena ketika menurun dan menaiki tebing tangan
mereka melesak kedalam , ilmu yang diajarkan subo mereka

“subo …! kami mendapatkan seekor macan besar” , khu-gin-bi


yang cantik sudah berumur tiga puluh empat tahun menyambut
ketiga muridnya , hik…hik… bagus muridku , dagingnya harus
kita buat dendeng daging kering , hoan dan huan ji kalian kuliti
dan kamu lian-ji siapkan api untuk memanggangnya , “baik
subo , lalu merekapun sibuk mengerjakan perintah gin-bi , dari
tempat duduknya gin-bi memperhatikan ketiga anak muridnya ,
dan berkata dalam benaknya , tunggulah kim-khong-taihap
darahmu ini akan menjadi kebinasaanmu , kemudian dia
tersenyum sendiri

panggang macan gulingpun berlangsung meriah , “su-bo ,


kenapa kita tidak keluar untuk mencari kim-khong-taihap , “lian-
ji , hal itu belum saatnya , kalian harus menyamaiku dulu baru
dapat mengalahkan kim-khong-taihap , “demikian saktikah kim-
khong-taihap subo sehingga dengan kita keroyok kita akan
tetap kalah ? , “dia sangat sakti hoan-ji , aku sendiri hanya
dapat mengimbanginya tapi tidak dapat mendesaknya apalagi
mengalahkannya , “sampai kapan kami akan dapat seperti

42
subo ? , “hik..hik.. tentu tidak akan lama lagi huan-ji , delapan
tahun lagi kalian akan menyamaiku dan saat itu baru kalian
turun dan pastilah kim-khong-taihap akan tewas ditangan kalian
sehingga arwah ibu kalian akan merasa tenang “ ketiga anak itu
saling pandang , “apakah subo tidak menyertai kami ? , “tidak ..
! aku akan tinggal disini dan menunggu kepala kim-khong-
taihap kalian bawa kemari

selama empat tahun kalian sudah menyempurnakan “in-im-


khin-kang” (tenaga sakti inti halimun) dan “hwi-yang-khing-
kang” (tenaga sakti inti api) dan gin-kang kalian dengan ilmu
“in-coan-lek-hong” (angin gaib menembus mega) sudah hampir
mencapai sempurna , ketiganya adalah dua dasar dari dua ilmu
yang akan kuajarkan pada kalian , namun sebelum kedua ilmu
itu kalian terima , mulai besok kalian akan menerima dua ilmu
yakni “tung-tai-kun” dan “tok-ciang-kun” berupa dua ilmu tangan
kosong

Keesokan harinya khu-gin-bi mulai mengajar dua ilmu tangan


kosong kepada ketiga muridnya , dengan tekun ketiganya mulai
melatih dua ilmu sakti warisan dari lam-ok dan memang dasar
bakat luar biasa dari ketiga muridnya dalam dua tahun kedua
ilmu itupun matang dan sempurna , bakat ketiganya jauh
melebihi khu-gin-bi dan hal ini membuat gin-bi takjub ,
kemudian gin-bi mengajarkan ilmu pedang warisan dari lam-ok
“tung-mo-kiam” dan ilmu pdang ini dalam jangka setahun sudah
mahir dilakukan ketiga muridnya

43
Saat umur empat belas tahun khu-gin-bi mengajarkan ilmu
pukulan warisan dari han-bu-ong “ho-jiauw-swat-ciang” dan
ilmu pedang “pek-ban-in-kiam” dan kedua ilmu itu rapung
sempurna dikuasai ketiga muridnya selama dua tahun , khu-
gin-bi merasa sangat senang , karena masa yang
dinantikannya sudah dekat sekali , umur ketiga muridnya sudah
dewasa enam belad tahun , wajah kim-hoan sangat , badannya
kekar dan tinggi mengikuti postur tubuh ibunya yang tinggi
semampai , hidungnya yang mancung seperti ibunya tapi
matanya demikian tajam seiras mata kim-khong-taihap ,
kemudian anaknya khong-huan juga tidak kalah tampannya ,
hanya tubuh khong-huan lebih pendek dibanding kim-hoan ,
dan tubuh itu seiras tubuh kim-khong-taihap dan matanya
seiras mata khu-ginbi demikian juga hidungnya , tapi mulutnya
seiras kim-khong-taihap , lanjut dengan goat-lian , wajah itu
seiras dengan kim-khong-taihap , bentuk kepala , mata dan
hidung sama dengan kim-khong taihap , dan mulut serta
dagunya seperti ibunya swi-hoa dan tingginya sama dengan
khong-huan mengikuti tubuh kim-khong-taihap

“kim-hoan ! sekarang mari kita bertempur , lawanlah aku


sepenuhnya , untuk melihat apakah kita seimbang atau tidak ,
“baik subo .. ! , kim-hoan pun bergerak mengeluarkan jurus
tung-tai-kun sebagai pemanasan , dan khu-gin-bi
menghadapinya dengan jurus yang sama , pertempuran di
dalam gua itu sungguh menakjubkan , setelah seratus jurus
khu-gin-bi menyerang dengan ho-jiauw-swat-ciang , dengan
reflek kim-hoan menghadapi dengan ilmu yang sama , semakin

44
serulah pertempuran itu sehingga membuat gua itu bergetar
hebat , pertempuran seru itu berlangsung sampai dua ratus
jurus , “sudah kita sudah seimbang hoan-ji , sekarang kita
istirahat dan kamu huan-ji besok adalah giliranmu

pada keesokan harinya khong-huan berhadapan dengan


subonya , pada pertempuran ini keduanya menguji “pek-ban-in-
kiam” dan hasilnya juga sama , “baik sekarang lian-ji kamu
bertandinglah dengan suhengmu dengan kedua jurus inti
tersebut , “baik subo , goat-lian mulai dengan kuda-kudanya
dan siap menyerang , kim-hoan juga bersiap dan mulailah
keduanya saling tempur , selama tiga jam pertempuran itu
berlansung , dan karena suhengnya lebih kuat nafas dan
tenaganya maka goat-lian terdesak , “sudah , sekarang
istirahlah kalian dan karena sudah malam kita tidur dan besok
kita bicara lagi , lalu guru dan murid itu membaringkan badan
dan tidur

“kim-hoan , khong-huan dan goat-lian , setelah kita menguji


selama dua hari maka hasil yang kalian peroleh sangat
menggembirakan hatiku , dan kalian sudah boleh meninggalkan
tempat ini menuju dunia ramai , ingat hal yang harus kalian
camkan adalah membunuh kim-khong-taihap dan setelah kim-
khong-taihap tewas , kalian harus mendirikan panji hek-to dari
sukong kalian yang telah gagal didirikan oleh susiok kalian
siang-kiam-kwi yang bergelar thian-te-sam-kwi , “apakah
maksud dari kita adalah golongan hek-to subo ? , gin-bi
menatap kim-hoan dengan tajam , “ketahuilah oleh kalian , kita

45
ini adalah golongan hekto dan musuh kita semua yang bergelar
taihap dan lihap , jika kalian suidah menewaskan kim-khong-
taihap maka berpisahlah kalian , dan duduki satu wilayah
seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu kalian , “apakah ibu kami
juga pernah menduduki wilayah subo ? , “benar lian-ji , ibumu
dulu menguasa bagian timur dan ibu hoan-ji menduduki wilayah
selatan , “lalu kalau ibuku subo ? , sejenak gin-bi terdiam
menatap darah dagingnya ini , “ibumu dulu menguasai daerah
utara “ sesat ketiganya heran karena baru mendengar soal ibu
masing-masing

„lalu bagaimana pula dengan ayah kami subo ?” terperanjat gin-


bi mendengar pertanyaan goat-lian , namun dia keraskan
hatinya , “ayah kalian ikut membantu ibu kalian sehingga tewas
di tangan kim-khong-taihap

“jika demikian patut kim-khong-taihap mendapat balasan subo ,


goat-lian mengepal tinjunya dan wajahnya yang cantik berubah
merah , “benar .. ! maka dari itu janagn lupakan dendam kalian
kepadanya , gin-bi membakar hati ketiga muridnya , “ingat
sekali lagi tugas pertama adalah membunuh kim-khong-taihap
,kalian cari dia di wilayah selatan , itu harus kalian lakukan
bersama-sama , setelah itu kalian berpisah dan dirikan panji
hek-to dengan menguasai wilayah sebagaimana ibu kalian
lakukan dulu

“lalu subo ..! apakah subo akan tetap tinggal di sini ? , “tidak ..
aku juga akan meninggalkan tempat ini , dan hari ini aku juga
akan berangkat , kalian hari ini boleh berkemas-kemas ,

46
“subo..! kalau kami ingin menemui subo bagaimana ? kemana
kami dapat menemui sobo , “kalian akan mendengar namaku di
wilayah barat ini , apalagi setelah kalian dapat membunuh kim-
khong-taihap , kita akan menguasai empat wilayah , khu-gin-bi
tersenyum membayangkan terwujudnya cita-cita dari
pendahulunya , “sudah ..! aku akan berangkat , khu-gin-bi
berkelabat keluar gua dan sebentar saja dia sudah sampai
dipuncak

Keesokan harinya kim-hoan dan kedua sute dan sumoinya


menuruni kwi-ban-san dengan kecepatan kilat sehingga
siangnya mereka sudah sampai dikaki bukit dan memasuki
desa bu-ti , ketiganya istirahat disebuah kedai minum dipinggir
jalan , „lopek ! tolong arak satu guci , “baik siauw-sicu , tidak
lama kemudian seguci arak dihidangkan pemilik kedai , “lopek
apa nama kampung ini ? “namanya desa bu-ti , pemilik kedai
menjawab sambil lalu karena menyambut dua orang pemburu
yang baru dating , “pek-pow tolong araknya seguci , kami buru-
buru nih , “baik… ouw-ban , tapi kenapa buru-buru , “kami akan
kehutan sebelah barat , kata wan-twako buruan disana sangat
banyak , “ooo , baiklah , pemilik kedai yang dipanggil pek-pow
segera kebelakang dan mengambil seguci arak

“pek-pow setelah desa ini, jika kita keselatan desa apa yang
terdekat ? ,kim-hoan bertanya lagi “tempat terdekata adalah
kota lijiang , nanti malam jika kalian berangkat siang ini akan
sampai kesana , pek-pow lalu duduk menemani ketiga anak
muda itu , “sebenar nak , kalian darimana ? , “kami baru turun

47
dari kwi-ban-san pek-pow , mendengar disebut kwi-ban-san
pek-pow menjadi gemetar dan ketakutan

“kamu kenapa pek-pouw !? , “apakah kalian ini keturunan iblis


yang menghuni kwi-ban-san ? , “apa maksudmu pek-pouw !
kami tidak mengerti , “kwi-ban-san adalah tempat yang sangat
ditakuti karena dihuni iblis , wajah pek-pouw masih pucat dan
gemetaran , “bagaimana iblis itu pek-pouw , apakah seperti
kami ? , goat-lian merasa penasaran , “benar ..! seperti kalian ,
tampan rupawan dan cantik menawan , ketiga saudara itu
saling pandang , “apakah makanan iblis itu pek-pouw ? , khong-
huan makin penasaran karena mereka dibenarkan sebagai iblis
karena tampan dan cantik , “saya tidak tahu apa makanan
mereka , tapi iblis itu kejam , sadis dan selalu mengganggu
manusia , “pek-pouw jika jika iblis suka mengganggu , apakah
pek-pouw merasa kami ganggu ? , “tidak .. tapi kalian dari kwi-
ban-san tentu kalian juga jahat dan kejam , “pek-pouw apakah
maksud jahat dan kejam itu , ketiga saudara itu makin serius
dengan pertanyaan tentang siapa mereka sebenarnya , mereka
merasa sama dengan pek-pouw tapi ternyata tidak menurut
pandangan pek-pouw karena meraka tampan dan cantik dan
juga mereka jahat dan kejam sementara mereka tidak apa yang
dikatakan jahat dan kejam

“apakah kalian punya nama ? “tentu pek-pouw , saya bernama


kim-hoan dan ini sumoiku bernama goat-lian dan ini suteku
bernama khong-huan , “lalu apakah kalian punya she.. ? “she
itu apa pek-pouw ? , “she.. itu nama keturunan” ketiganya

48
salaing pandang tidak mengerti , “maksudnya bagaimana pek-
pouw , maaf jika kami banyak bertanya karena kami heran
kenapa kami dikatakan iblis” pek-pouw merasa semakin tenang
akan kalimat maaf yang didengarnya , “she itu adalah nama
keluarga , contohnya seperti saya , saya bernama pouw-cin-
keng , cin-keng itu nama saya dan pouw itu nama keturunan
saya dan she itu di ambil dari she ayah kita

“kalau itu kami tidak tahu pek-pouw , tapi yang jelas kami juga
punya she karena kami bertiga punya ayah , hanya karena
ayah kami tidak ada lagi sehingga kami tidak tahu , bukankah
demikian pek-pouw ? , pouw-cin mengangguk-angguk , “lalu
apa hubungan she denga maksud jahat dan kejam ? goat-lian
menyambung lagi pertanyaannya karena dia ingin
menuntaskan penasaran anggapan iblis pada mereka ,
“sebenarnya tidak ada hubungannya , jika kalian punya she
benarlah kalian bukan iblis tapi manusia , hanya karena kalian
dari kwi-ban-san mungkin kalian ini adalah manusia yang jahat

“jelaskan pada kami pek-pouw apa itu jahat dan kejam !? , kim-
hoan dan kedua saudaranya menatap penuh perhatian pada
pouw-cin , “anak muda , jahat itu adalah tindakan yang
merugikan orang lain , “contohnya pek-pouw !? , “contohnya
seperti mencuri atau mengambil paksa milik orang lain ,
“bagaimana pek-pouw jika hal itu tidak merugikannya umpama
seperti orang yang banyak hartanya , karena sanking
banyaknya dia tidak menyadari bahwa ia kehilangan , apakah
mencuri seperti itu dikatakan jahat ? , pouw-cin melengak dan

49
terdiam , “bagaimana pek-pouw !? apakah mencuri seperti yang
dikatakan hoan-suheng itu jahat ? goat-lian penasaran karena
pek-pouw lama terdiam , “aku tidak tahu kalau mencuri hal
seperti apakah jahat atau tidak , “baiklah pek-pouw..! lalu
bagaimana dengan kejam , apakah itu kejam ? , “kalau kejam
adalah tindakan jahat yang biasa dilakukan dan tindakan itu
mengabaikan rasa kemanusiaan , “contohnya pek-pouw ? ,
“contohnya membunuh , membunuh sekali itu jahat tapi
membunuh berulang-ulang itu kejam

“pek pouw , bagaimana dengan paman dua pemburu tadi ,


apakah mereka itu kejam ? bukankah mereka akan pergi
kehutan sebelah barat dan akan memburu binatang , dan tentu
akan banyak binatang yang mereka buru dan bunuh , “itu lain
anak muda , membunuh binatang bukan kejahatan dan jikapun
dilakukan berulang-ulang tidak dikatakan kejam , kejam hanya
jika manusia membunuh manusia “kenapa pek-pouw ,
bukankah binatang juga berhak hidup “ pouw-cin kembali
terdiam , akhirnya ia berkata , “aku tidak bisa menjelaskan
kepada kalian anak muda , mungkin nanti jika kalian sampai ke
lijiang , kalian tanyakanlah kepada orang disana , “apakah di
lijiang kami akan mendapatkan jawaban pek-pouw ,
“kemungkinan besar kalian akan dapat penjelasan yang baik
karena mereka adalah orang kota dan orang kota lebih tahu
daripada orang desa seperti saya ini , “bagaimana kalau kami
juga mendapatkan hal yang sama , bahwa jawaban mereka
sama dengan jawaban pek-pouw , khong-huan bertanya hingga
pek-pouw melengak kebingungan , “anak muda sungguh aku

50
merasa heran dengan kegigihan kalian menanyakan hal-hal itu
dan sangat ingin tahu jawabannya , saranku pada kalian jika
seandainya kalian tidak mendapat jawaban dilijiang maka
menghadaplah kepada bengcu , kamu akan dipuaskan dengan
penjelasannya

“pek-pouw siapakah bengcu itu ? , goat-lian dan kedua


saudaranya makin ingin tahu bagaimana bagaimana kehidupan
orang diluar goa tempat mereka hidup selama ini , „bengcu
adalah seorang pemimpin kangowu , beliau terkenal bijak dan
baik disamping sangat sakti , ketiga bersaudara itu saling
pandang , lalu kim-hoan menyela , “pek-pouw , siapakah nama
bengcu dan dimana ia tinggal ? , “nama bengcu adalah kwee-
Han-Tiong , atau lebih dikenal dengan julukannya Kim-Khong-
Taihap dan dia tinggal di pulau kura-kura daerah selatan

ketiga saudara itu untuk kesekian kalinya saling pandang ,


“pek-pouw ! , pek-pouw katakan tadi bahwa kim-khong-taihap
adalah sangat baik , jika ia baik lalu kenapa ia membunuh
orang ?, bukankah membunuh adalah kejahatan ? , “ kalian
bertemulah dulu dengan beliau dan tanyakan kepadanya
kenapa ia membunuh orang ? maka kalian akan membenarkan
pembunuhan yang ia lakukan , “pek-pouw ! apakah kamu suka
kepada kim-khong-taihap ? goat lian menyambung pertanyaan
karena subonya berbeda dengan pek-pouw , “aku sangat suka
dan cinta kepada kim-khong taihap , dia adalah pemimpin yang
tauladan , bengcu yang budiman , pendekar kenamaan yang
tiada terlawan , dan bukan aku saja yang merasakan itu bahkan

51
orang sejagat di empat wilayah menicintainya dan mengelu-
elukannya

“pek-pouw ! kenapa kim-khong-taihap dicintai orang sejagat ? ,


“karena ia terkenal sakti pembela semua orang dari tindakan
orang-orang hek-to yang menindas dan berlaku sewenang-
wenang , “lalu apa lagi pek-pouw ? , kim-hoan menyambung
pertanyaan sutenya khong-huan , “dia juga terkenal budiman
dan bijaksana sehingga banyak orang meminta pendapat dan
pengajarannya , dia tidak sombong walaupun ia sakti dan dapat
gelar tinggi , dia pandai menghargai setiap kebaikan dan juga
bijak menangani kejahatan , dia harapan orang tertindas
kezaliman ,kegagahan para satriawan dan keindahan semua
kecintaan

kim-hoan , khong-huan dan goat-lian meleletkan lidah akan


mekarnya pujian pouw-cin kepada musuh mereka yang
diwajibkan subonya untuk mereka bunuh , “pek-pouw ! apakah
anda pernah bertemu dengan kim-khong-taihap ? , “saya ! …
heheh… saya tidak pernah bertemu dengan beliau tapi saya
merasakan keberadaanya , kebijakannya , kebaikannya dan
perlindungannya , dia seorang manusia sejati yang
kebaikannya mengayomi setiap hati

“baiklah pek-pouw terimakasih dengan percakapan kita ini , dan


kami akan berusaha menemui kim-khong-taihap untuk meminta
penjelasan lebih , “ya… bertemulah dengan beliau maka kalian
akan mendapatkan limpahan kebijakan tang jelas dan terperinci
, ketiga bersaudara itupun meninggalkan kedai sementara

52
pouw-cin lalu membersihkan meja sambil menatap kepergian
tiga pemuda polos yang sedang mencari identitas diri

“suheng ! alangkah jauh berbeda pandangan subo dengan pek-


pouw itu , “benar suheng ! apa yang dikatakan suci , “saya juga
berpikir demikian sumoi dan sute , tapi hal ini belum jelas bagi
kita , karena penjelasan pek-pouw masih samara dan
ngambang , karena yang saya simpulkan dari penjelasan pek-
pouw baik baik dan jahat baru sekedar anggapan , iblis dan
manusia juga sekedar anggapan , “kenapa suheng bilang baru
sekedar anggapan ? , “huan sute ! kita ini oleh subo dipandang
sebagai manusia sementara pek-pouw memandang kita iblis ,
menurut penjelasan pek-pouw masalah baik dan jahat juga
adalah anggapan , kim-khong-taihap dianggap baik karena kim-
khong-taihap menyenangkan hati pek-pouw dan kim-khong-
taihap dianggap jahat karena kim-khong taihap menyakiti hati
subo . “benar sekali apa yang dikatakan suheng , semoga saja
dilijiang kita mendapat jawaban lebih , “tapi suci dan suheng !
subo telah menetapkan bagi kita untuk membunuh kim-khong-
taihap dan mendirikan panji hek-to di tiga wilayah , bukankah
itu artinya kita ini memang penjahat suheng !?

“benar sute , jika kita kembali kepada pesan subo , kita ini
diarahkan jadi penjahat , “lalu bagaimana suheng kalau sudah
begitu ? , “tentunya lian-sumoi kita akan lakukan apa yang
dipesankan oleh subo , terlebih subo mengatakan akan
menguasai wilayah barat dengan demikian su-bo selalu
menunggu hasil pelaksanaan pesannya , ketiganya kemudian

53
berlari cepat dan menjelang sore merekapun sampai dikota
lijiang

“itu ada likoan , mari kita masuki dan bermalam di likoan itu ,
ketiganya memasuki likoan yang sekaligus menyediakan
tempat rumah makan , “paman ..! apa ada dua kamar untuk
kami ? , “oh.. ada anak muda , “baiklah paman ! tolong
disiapkan dua kamar dan kami juga ingin makan , “marilah
keruang makan , “a-hung layani tamu kita hendak makan , “baik
loya ! , marilah cuwi dan silahkan duduk , dan makanan apakah
yang hendak dipesan ? , “sediakan nasi dan lauknya dan
seguci arak , “baik kongcu , a-hung pun kembali kebelakang

ketiga bersaudara itu memandang keseluruh ruangan , diruang


makanan itu hanya diisi tiga meja , namun setelah makanan
mereka dihidangkan bebrapa orang turun dari ruang atas dan
mengambil tempat duduk sehingga rumah makan itu hampir
penuh , ternyata banyak juga orang yang menginap dan
sedang turun untuk makan malam , disamping meja mereka
diisi seorang kakek dengan dua orang muda , sementara
didepan mereka ada sepasang suami istri dengan anak gadis
mereka , dan di sebelah samping yang lain ada seorang tua
berumur lima puluhan dan dibagian belakang ada empat orang
lelaki yang juga sudah berumur

“hahahaha , ternyata sin-yan-siang (sepasang walet sakti)


menginap juga disini , kapan siang-hiap meninggalkan pulau
kura-kura ? , “dua minggu setelah pembukaan bukoan bengcu
cianpwe , kalau cianpwe kapan meninggalkan pulau kura-kura

54
? , “kalau saya dan kedua cucuku ini keluar dari sana dua hari
setelah pembukaan bukoan bengcu , apakah kedua cucu
cianpwe belajar disana ? “benar sekali siang-lihap , dan
keduanya minta izin kepada taisu bengcu untuk pulang
sementara karena ada keperluan di xining , “hehe.. kita juga
sama cianpwe , ini putri kami toan-mei-eng juga minta izin pada
taisu untuk ikut sementara bersama kami , “sudah berapa tahun
toan-siocia belajar di pulau kura-kura ? , tahun ini genap lima
tahun cianpwe , “wah tentunya sudah dapat banyak siang lihap
, kedua cucuku ini baru genap tiga tahun belajar disana ,
namun hasilnya amatlah menggembirakan

“Hal yang sama juga kami rasakan cianpwe , putri kami ini
sudah jauh melampau kami bahkan keroyokan kami suami istri
hanya lima puluh gebrakan kami sudah terdesak , “memang
berkah bengcu sungguh luar biasa , siang-lihap ! dan dunia ini
bersyukur dengan keberadaannya , “sependapat cianpwe , tiga
puluh tahun sejak kemunculannya dan dua puluh dua tahun
sejak bengcu dipegangnya bumi tiongkok ini ibarat bunga
semerbak yang nyaman dan mempesona , “heheh….
Ungkapan siang lihap sungguh tepat, sesaat kemudian para
pelayan menghidangkan makanan

kim-hoan , goat-lian dan khong-huan saling pandang


mendengar cerita kedua rombongan keluarga itu , kepuasan
dan kegembiraan nyata pada raut wajah mereka akan apa yang
dilakukan kim-khong-taihap , ungkapan takjub tak terperikan
terasa dari perkataan-perkataan mereka tentang kim-khong-

55
taihap sehingga benak mereka bertanya bagaimanakah kim-
khong-taihap yang mendapat kasih kecintaan semua orang
selain subo mereka , benar ! bagaimanakah keadaan kim-
khong-taihap ? untuk itu marilah kita tengok ke pulau kura-kura

Pulau kura-kura yang namanya kian santer setelah kim-khong-


taihap bengcu mendiaminya beserta keluarga , bengcu liok-lim
yang sakti tiada tandingan , bijak laksana seluas lautan ,
tampan rupawan penuh perhatian , umurnya sekarang empat
puluh tujuh tahun , ia didampingi oleh enam istrinya yang akur
lagi meyayagi dan mencintainya liem-swat-hong istri
pertamanya yang sudah berumur empat puluh tiga tahun
melahirkan empat orang anak untuknya yaitu kwee-sin-peng
yang sudah berumur dua puluh satu tahun yang perawakannya
sangat tampan dan memiliki sifat matang seperti ayahnya dan
penurut seperti ibunya , kemudian kwee-cin-han empat belas
tahun dan kemudian kwee-bi-lin berumur sepuluh tahun dan
kwee-hong-in berumur empat tahun tahun

Dari istrinya sie-lin-swat yang berumur empat puluh dua tahun


melahirkan tiga orang anak untuknya yang pertama adalah
kwee-seng-tiauw yang berumur delapan belas tahun yang
perawakannya juga mengikuti ayahnya tampan dan berkarisma
, kemudian yang kedua kwee-cun-hai berumur tiga belas tahun
, dan yang ketiga kwee-liu-bwee berumur sepuluh tahun , dan
dari istrinya bonita yang berumur empat puluh dua tahun
melahirkan tiga orang anak untuknya yaitu kwee-sim-lan
berumur enam belas tahun wajahnya cantik oval bulat seperti

56
ibunya , matanya lembut seperti ayahnya dan tubuhnya
semampai mengikuti tubuh ibunya , dan yang kedua adalah
kwee-swat-hoa berumur sebelas tahun dan yang ketiga kwee-
bun-hui berumur sembilan tahun

Dari istrinya phang-hwa yang berumur empat puluh satu


melahirkan dua orang anak untuknya yang pertama kwee-pek-
ma berumur empat belas tahun , wajahnya tampan mengikuti
ayahnya dan kulitnya putih dan yang kedua kwee-gan-liong
berumur sepuluh tahun dan dari istrinya khu-bi-hwa yang
berumur empat puluh tujuh melahirkan dua anak untuknya
kwee-can-kok berumur dua belas tahun dan kwee-hwa-mei
berumur sepuluh tahun dan dari istrinya sulina yang berumur
lima puluh satu melahirkan seorang anak baginya kwee-lun-
keng berumur sebelas tahun

Jumlah anak kwee-han-tiong lima belas orang dengan sembilan


laki-laki dan enam perempuan , setelah tujuh tahun berada di
pulau kura-kura para pendekar dari seluruh wilayah ingin
bertemu kali pertama ditempat bengcu di pulau kura-kura dan
hal itu disambut baik oleh Han-Tiong sehingga saat pertemuan
itu lebih dari tiga ratus orang yang hadir dan pada kesempatan
itu bengcu merencanakan akan membuka bukoan dan
menawarkan kepada setiap penghuni liok-lim untuk
menawarkan kesempatan menitipkan satu dari keturunan
mereka untuk belajar di pulau kura-kura dan hal itu disambut
baik semua yang hadir , sehingga pada tahun pertama sudah
ada seratus orang yang mendaftar dan pada tahun kedua

57
semakin banyak hingga pada masa pembukaan murid yang
belajar di pulau kura-kura sebanyak enam ratus orang dari
berbagai penjuru

Pada saat pembukaan dua tahun yang lalu , pulau kura-kura


dibanjiri oleh lautan manusia, para murid membantu suhu
mereka membuat tenda-tenda darurat karena yang hadir pada
saat pembukaan bukoan itu hampir seribu orang yang datang
dan pada saat pembukaan ada dua ratus orang yang
mendaftarkan keturunannya untuk belajar dipulau kura-kura
Pertemuan itu sangat gegap gempita , lian-buthia yang luas itu
dipadati demikian juga halaman yang luas itu dipakai
sementara para ciangbujin dari delapan partai besar duduk
dupanggung dan dua ratus cianpwe lainnya

Pertemuan itu dibuka oleh bu-sim-hong ciang-bujin dari


hoasanpai yang berumur lima puluh lima tahun , dengan
menjura kesegala arah bu-sim-hong membuka acara
Bengcu taisu yang murah hati , para cianpwe yang terhormat ,
dan para sicu yang baik yang berhadir pada kesempatan ini ,
hari ini adalah pembukaan bukoan bengcu kita yang mulia ,
sejak lima tahun rencana ini telah disampaikan kepada kita
dengan sebuah penawaran yang unik kepada kita semua
bahwa diperkenankan kita untuk mendaftarkan anak-anak kita
sejak lima tahun lalu untuk di didik oleh bengcu kita , bukoan
bengcu kita ini sudah memberikan pelajaran sejak lima tahun
lalu dan hanya sanya namanya baru akan diumumkan hari ini ,
untuk itu marilah kita sambut bengcu kita untuk menyampaikan

58
sambutan kepada kita semua “ tepuk dan ucapan selamat
bergema membuat pulau kura-kura gegap gempita

“para cianpwe yang budiman dan para sicu yang terhormat dan
anak-anak murid kami yang dibanggakan , hari ini adalah
pembukaan bukoan yang saya rencanakan lima tahun yang lalu
, sungguh saya sangat berbahagia atas sambutan para
cianpwe dan sicu semua bergayung sambut dengan tawaran
saya dengan dibuktikan selama lima tahun sudah ada enam
ratus taruna pelajar yang mondok disini dan juga hari ini sudah
ada dalam tangan kami dua ratus taruna lagi yang akan masuk
, sicu yang baik dan cianpwe yang mulia , tiadalah kebahagiaan
yang paling kami nikmati kecuali saat dimana kami dapat
bermamfaat bagi orang diluar diri kami , dan itulah yang kami
rasakan sekeluarga hari ini , sesaat bengcu diam , dan suasana
hening

saudaraku semua dari segala penjuru , apakah saya yang


terbaik dalam memberikan pendidikan dibanding para cianpwe
dan sicu sekalian ? , jawabnya tidak , sekali lagi tidak , lalu apa
maksud saya dengan semua ini ? , dengarlah wahai saudaraku
semua ! , pendidikan itu dimana saja sama , tidak disini , tidak
di hoasanpai tidak di siawlimpai tidak dirumah dan tidak
dtempat pertapaan digunung-gunung , semuanya mengajarkan
bagaimana kebaikan harus dilakukan dan dijaga dan
bagaimana kejahatan dihindari dan diwaspadai , dan itu jugalah
yang disampaikan disini , jika demikian kenapa pulau kura-kura
harus istimewa ? saudaraku , sekali lagi tidak , tidak ada

59
keistimweaan dari pulau kura-kura , tujuan dari bukoan ini
hanya ejawatahan dari ungkapan nabi locu yang mengatakan
bahwa “semua orang orang didelapan penjuru angin adalah
bersaudara” dan ini hanya sebagian kecil dari wujud ungkapan
itu , taruna kita disini dari berbagai penjuru dan sekarang
mereka itu tidak hanya diikat oleh persaudaraan sesama
namun sudah meningkat lebih erat lagi yakni saudara
seperguruan

mendengar penjelasan bengcu semua orang berseru ,


“banswee… bansweee bengcu taisu yang budiman “ , “dan hari
akan kita umumkan nama bukoan ini , semua orang menahan
nafas menebak-nebak apakah nama bukoan bengcu budiman
ini , “cianpwe yang mulia dan sicu sekalian yang terhormat ,
dengan segala kerendahan hati saya namai bukoan ini dengan
nama “pat-hong-heng-te-bukoan” (perguruan persaudaraan
delapan penjuru angin) pengumuman ini disambut riuh rendah ,
“demikian saudaraku semua dan saya kembalikan kepada yang
mulia ciangbujin dari hoasanpai selaku pemimpin pertemuan
kita ini , “banswee… bandwee bengcu taisu yang budiman ,
sura ucapan selamat mengiringi bengcu yang kembali ketempat
duduknya

“saudaraku sekalian , sekarang untuk menyampaikan sepatah


dua patah kata kita minta kepada yang mulia lu-gan-siansu dari
butongpai untuk memberikan sepatah dua patah kata sebagai
perwakilan kita semua dihadapan bengcu kita , suara sambutan

60
tepuk tangan bergemuruh menyambut tampilnya ciangbujin dari
butong-pai

“bengcu yang budiman , para cianpwe yang mulia , dan para


sicu yang terhormat , dua puluh tahun sudah bengcu kita
amanahkan kepada kim-khong-taihap , pendahulu kita semua
sadar bahwa yang meraka lakukan dua puluh tahun yang lalu
adalah usaha untuk kebaikan kita , mereka semua takluk dan
kitapun yang merasakan takluk dan salut bahwa bengcu kita
memang melebihi gambaran kita , namun dibalik itu semua kita
tidak pernah merasa jauh dari beliau , dari awal apa yang
beliau lakukan baik perjuangan yang menggunakan otot dia
adalah puncak kekuatan kita , dan begitu juga dengan
perjuangan bobot , beliau juga adalah puncak tauladan kita ,
semua orang merasakan , baik yang bertemu muka maupun
tidak , kemudian lu-siansu diam sejenak , “dan hari ini kita
kembali disuguhkan akan arti keberadaannya disisi kita , lima
tahun lalu kita menerima usulan beliau dengan haru betapa
bengcu kita ini telah menyerahkan dirinya bulat-bulat kepada
kita semua , dia tidak hanya milik keluarganya , tidak hanya
milik penduduk kaifeng , tidak hanya milik wilayah selatan tapi
bengcu kita adalah milik kita semua , siapapun , bagaimanapun
dan dimanapun anda , anda itu memiliku kim-khong-taihap
bengcu kita yang budiman , “banswee …. banswee bengcu
taisu yang budiman “ suara gemuruh menyambut penyampain
lantang dan menggelitik bulu roma

61
Saudaraku semua , delapan ratus taruna kita dari berbagai
penjuru mondok dan menimba ilmu disini , benarlah bengcu kita
!, mereka tidak hanya saudara sesama manusia tapi lebih dari
itu mereka sekarang adalah saudara seperguruan , suhu dan
ayah sama nilainya dimata adat dan budaya kita , mereka tidak
hanya keturunan taihap ini , mereka tidak keturunan kauwsu itu
, mereka tidak hanya keturunan pangcu yang disana , tapi
mereka semua delapan ratus orang ini juga telah mendapat
garis keturunan lain yakni she-taihap keturunan pendekar ,
“banswee.. banswee… banswee bengcu taisu yang budiman

“bengcu kami yang budiman atas nama seluruh wilayah


tiongoan saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
atas semua yang bengcu lakukan , benarlah bengcu yang
pernah berkata bahwa kita hanya manusia , penuh kelemahan
tiada daya , hanya thian yang mampu dengan kuasa
kehendaknya untuk meberikan balasan dari semua kebaikan ,
dan kami juga bengcu ! hanya untai doa yang bisa kami
panjatkan semoga thian memberikan hal-hal yang baik kepada
bengcu

setelah lu-siansu kembali duduk maka acara selanjutnya


adalah pembukaan layar yang menutupi dinding atas bagian
depan lian-butia dan ketika bengcu menarik tali pengikat layar
maka layar itu lepas turun dan tulisan indah nama bukoanpun
nampak demikian indah , suara tepuk tangan pun terdengar
riuh rendah , setelah itu acara makan dan minum dan pada
kesempatan itu han-tiong menyampaikan bahwa semua murid

62
boleh izin keluar perguruan setelah dua tahun bukoan
diresmikan , itu untuk wawasan semua taruna yang mendapat
dua ratus keluarga baru yang mendaftar pada hari peresmian
tersebut

setelah pertemuan pembukaan bukoan semua tamu


meninggalkan pulau kura-kura sampai memakan waktu tiga
minggu karena banyak orangtua dari taruna yang melepas
rindu, perguruan pat-hong-heng-te selama lima tahun , kim-
khong-taihap mewariskan dua ilmu tangan kosong dan dua ilmu
pedang ciptaannya sebagai ciri khas perguruan , yakni “im-
yang-jiu-lie-pat” (delapan tarian lengan im-yang) semua jenis
gerak langan ada pada jurus ini dari kepalan, tamparan,
templengan , kepretan , totokan , cakaran , cengkraman dan
bacokan dan semuanya mengandung dua hawa im-yang , yang
kedua “im-yan-soan-hong” (angin puyuh im-yang) dan dua ilmu
pedang yakni “in-hong-kiam”(pedang angin dan mega) dan “in-
tong-jit-kiam” (pedang matahari menggetar halimun)

Setelah dua tahun , banyak dari murid bukoan yang izin keluar
untuk kembali kekampung halamannya masing-masing
termasuk toan-mei-eng putri “sin-yang-siang” dan kedua cucu
dari gak-lui-bhok pangcu dari pimpinan cabang utara khong-
sim-kaipang , dan juga pada kesempatan itu Han-Tiong
mennyuruh tiga orang dari anaknya sin-peng , seng-tiauw dan
sim-lan untuk merantau menyusuri empat wilayah dan
ketiganya sudah tiga bulan berada di dunia ramai dan dalam
pesan ayahnya tempat yang harus mereka singgahi adalah

63
paoteng untuk wilayah selatan tempat dimana hui-tiauw bukoan
dengan kauwsu tan-kong-bu , kota wuhan untuk wilayah barat
tempat li-moa susiokkong dari sim-lan , kemudian yinchuan
dilembah naga untuk wilayah utara tempat sie-hu-bin dan
sinyang untuk bagian timur tempat kongkong dari seng-tiauw

Hampir dimana kota dan desa ketiga anak bencu ini dapat
penyambutan ramah dari tiap penduduk , ketiganya sangat
pandai membawa diri , tidak ada sedikipun dari ketiganya
berlaku tinggi hati dan sombong , mereka bertiga menyadari
bahwa citra yang dibangun ayah mereka selama ini bukan
sedikit tanggung jawab untuk menjaganya , kebaikan ayah
mereka bukan hal yang harus ditonjolkan kepada khalayak
ramai , jadi tidak ada gunanya memamfaatkannya untuk
mendapat sanjungan dari orang atau perlakuan lebih dari
khalayak ramai

Ketiga anak bengcu ini telah mewarisi kesaktian dari ayah


mereka berupa ilmu keluarga dari she-kwee , seperti “pat-sian-
kiam-hoat” , “bian-sin-kun” , “lo-hai-san-hoat” , dan “im-yang-
pat-hoat” serta “hong-hi-sin-jai” sekaligus ilmu ketahanan
tempur “siulan-tin-liong” disamping ilmu keluarga ini , ada juga
enam ilmu baru keluarga kwee yang diciptakan oleh han-tiong
dari dasar ilmu keenam istrinya dan diwariskan kepada seluruh
anak-anaknya “kim-peng-hok-te-pat” dari liem-swa-hong , “sin-
tiauw-poh-chap-sha” dari sie-lin-swat , “in-hong-sin-kin” (sabuk
sakti angin halimun) dari bonita , “in-coan-sin-yan” (walet sakti
menerjang awan) dari sulina , “hong-lo-im-yang-kiam” (pedang

64
im-yang pengacau angin) dari phang-hwa , dan “goat-tiam-
hong-pian” (cambuk angin menotok rembulan) dari khu-bi-hwa

Dalam tubuh ketiga putra bengcu yang sedang meluaskan


pengalaman itu sangat kaya ilmu tingkat tinggi , ketika
ketiganya sampai di hui-tiauw-bu-koan mereka disambut tan-
kong-bu dan kedua anaknya tan-hui-gan berumur dua puluh
tahun dan tan-kim-eng gadis cantik berumur delapan belas
tahun , pertemuan itu sangat akrab terlebih kelima muda-mudi
saudara seperguruan itu , selama sebulan ketiga anak bengcu
berada di hui-tiauw dan dalam pergaulan yang dekat itu ada
hati yang berbinar hangat oleh asmara , sin-peng dan kim-eng ,
gelagat itu membuat tan-kong-bu merasa bahagia dan berdoa
semoga nantinya gelagat itu terwud dalam satu hubungan
nyata

Pada hari keberangkatan ketiga anak bengcu sim-peng dan


kim-eng mengambil tempat yang lebih privasi “peng-ko , setelah
dari sini hendak kemanakah lagi ? , “eng-moi , perjalanan ini
sangat panjang , menyusuri empat wilayah dan setelah dari sini
kami akan kebarat , “sungguh aku akan merindukan koko , kim-
eng menundukkan kepala meremas jemarinya sendiri , sim-
peng meraih jemari yang halus dan lentik dan meremasnya
sayang , “aku juga akan merasakan hal yang sama eng-moi ,
dan jika thian menghendaki jika kami kembali kepulau kura-kura
, aku akan membicarakan perihal kita kepada ayah , bergetar
hati kim-eng merasakan remasan lembut jemari sin-peng dan
relung sukmanya bergema bahagia dengan rencana

65
kekasihnya itu , cintanya bergelora , kasihnya bergelombang
hangat , harapannya mencuat tak terlukiskan , “koko..! aku
akan menanti semoga thian merestui harapan cinta ini dapat
tercapai , rindu ini biar selalu menjejal dihati sampai koko bawa
aku dari sini , berlinang air mata kim-eng dari haru cintanya
yang tidak terperi

“jagalah dirimu eng-moi , saya dan adik-adik saya akan


berangkat , “baiklah koko , kamu juga hati-hatilah diperjalanan ,
kedua sejoli itu kembali keruang tengah dimana seng-tiauw ,
sim-lan dan keluarga tan-kong-bu bercakap-cakap , tan-kong-
bu yang melihat ronah merah pada wajah putrinya tersenyum
penuh arti , “apakah kita akan berangkat peng-ko !? , “benar
tiauw-te “ lalu ketiganya menjura kepada tan-kong-bu dan tan-
hujin , sim-lan yang memeluk kim-eng berbisik , “aku akan jaga
peng-ko untukmu suci , tenangkan hatimu , mendengar itu sim-
lan mencubit sayang adik kekasihnya ini dengan roma muka
semakin merah atas godaan nakal yang tidak disangkanya itu
namun mulutnya senyum merekah dengan rona wajah bersemu
malu

Kita kembali ke lijiang dimana kim-hoan , khong-huan dan goat-


lian sedang bersantap , “suheng patutkah kita coba sampai
dimana kehebatan ilmu murid-murid kim-khong-taihap , “aku
rasa ide itu baik sumoi , sehingga dengan dimikan kita bisa
mengukur sampai dimana kesaktian kim-khong-taihap

“jika ada disini murid kim-khong-taihap kami ingin berkenalan


kepalan dengan mereka , dan jika benar yang kami dengar

66
bahwa kim-khong-taihap adalah seorang sakti maka sebagai
muridnya juga tidak akan takut menaggapi tantangan kami ,
ketiga murid pulau kura-kura memandang kepada tiga orang
yang menantang mereka demikian juga orang diruang makan
itu karena tantangan itu jelas terbuka disampaikan , “siapakah
kalian anak
muda ? , gak-lui-bhok menatap lembut pada ketiga orang muda
yang membuka tantangan kepada kedua cucunya

“kami adalah musuh dari kim-khong-taihap , apakah itu cukup


lopek sehingga tantangan kami dapat sambutan ?, “hehehe…
heheh , sikap jantan yang pantas untuk dihormati , bagaimana
gak-bu-beng dan engkau gak-hok-gan ? kalian berdua yang
ditantang bagaimana pendapat kalian , sebelum kedua cucu
gak-lui-bhok menjawan terdengar suara lantang dari toan-mei-
eng , “prinsip pat-hong-hiang-te , musuh tidak kami cari tapi
bertemu musuh juga tidak akan lari , jika jiwi telah membuka
hidangan tentu kami tidak akan abaikan , “hik…hik… sungguh
mengagumkan kalau begitu , besok kami tunggu di pintu
gerbang sebelah selatan semoga saja kalian tidak
mengecewakan guru kalian , goat-lian juga dengan lantang
menyambut kelantangan mei-eng

keesokan harinya pintu gerbang sebelah selatan sudah


dipenuhi orang-orang terutama yang mendengar tantangan di
rumah makan semalam , kim-hoan , khong-huan dan goat lian
sudah berada ditempat dan tidak berapa lama tiga murid pulau
kura-kura datang memasuki areal yang dipenuhi puluhan orang

67
itu dan suasana pun hening , “kami sudah disini , apa aturan
yang diterapkan pada pibu ini ? “ seru gak-bu-beng memecah
keheningan , “karena kita bertiga , kita akan maju satu-satu ,
setiap pemenang masih menguasai gelanggang sampai ia
dikalahkan , “hmh…. baiklah kalau begitu , gak-bu-beng segera
melangkah maju dan khong-huan menghadapinya , kemudian
terjadilah pertempuran cepat dan seru , semua yang menonton
terbelalak melihat pertempuran tingkat tinggi pada pagi yang
cerah diluar gerbang kota

jurus “im-yang-jiu-lie-pat” dengan perubahan gerak tangan yang


unik diserta dua hawa sakti membuat khong-huan sedikit
kelabakan , namun setelah berlangsung tujuh puluh jurus maka
permainan “ho-jiauw-swat-ciang” miliknya semakin berkembang
dan menguasai keadaan , gak-bu-beng dalam jurus keseratus
mulai terdesak dan akhirnya pada jurus keseratus lima puluh
cakaran khong-huan merobek lengan gak-bu-beng dan disusul
pukulan menghantam lambung gak-bu-beng , gak-bu-beng
terlempar dengan memuntahkan darah segar , “sekarang siapa
lagi yang akan maju ? , “keluarkan pedangmu , gak-ho-gan
melompat ketengah dan sudah memegang pedang , khong-
huan mencabut pedangnya , lalu pertempuranpun berlanjut ,
jurus “in-hong-kiam” ciptaan kim-khong-taihap dimainkan
dengan mantap oleh gak-ho-gan dan dihadapi khong-huan
dengan “pek-ban-in-kiam” suara desingan pedang yang
mengeluarkan hawa panas dan dingin lebih luas menyeruak
disekitar tempat pertempuran dan dalam jurus ketujuh puluh ,
gak-ho-gan mulai terdesak dan dua puluh jurus kemudian

68
sebuah sabetan merobek bahunya sehingga darah bersimbah ,
lalu dia segera mundur , “sungguh luar biasa ilmu anda saudara
dua sute saya telah anda kalahkan dan sekarang tiba giliran
saya , “andapun majulah dan saya akan melayani anda ,
khong-huan memasukkan pedangnya , mei-eng dengan segera
menyerang dengan “im-yan-soan-hong” angin segera
berkesiuran laksana angina puyuh , kedua hawa yang
bertentangan makin membuat tempat itu tidak nyaman
sehingga para penonton agak menjauh , oleh khong-huan dia
mencoba melawan “tung-tai-kun” pertempuran seimbang dan
sangat seru , sampai seratus jurus keadaan masih seimbang ,
lalu khong-huan merasa terdesak dan segera merubah
jurusnya dengan mengeluarkan “ho-jiauw-swat-ciang” dan
keadaanpun berbalik , mei-eng terdesak hebat , namun daya
tahannya masih kokoh walaupun tidak lagi mampu membalas ,
dan akhirnya setelah menginjak jurus ketiga ratus , mei-eng
terlempar karena perutnya kena pukul dan disusul pukulan
jarak jauh yang menghantam dadanya , mei-eng ambruk dan
pingsan

sin-yan-siang segera mendapatkan putrinya yang pingsan dan


lega bahwa putrinya masih bernafas walaupun berat , gak-lui-
bhok segera mendekat , “siapakah kalian anak muda , sungguh
ilmu kalian luar biasa , tantangan terbuka ini membuat saya
kagum , “kami tidaklah setenar kim-khong-taihap ,
“heheh..heheh.. amat terasa kebencian kalian kepada kim-
khong-taihap , hal itu adalah urusan kalian , hanya jika boleh
saya saran , bermusuhan dengan kim-khong-taihap ibarat

69
membentur gunung thaisan , “rasanya tidak kakek tua , ketiga
muridnya saja dapat saya kalahkan , dengan demikian sebentar
lagi kim-khong-taihap akan tewas ditangan kami ,
“hehehe…hehehe… benar kamu telah mengalahkan murid-
muridnya , lalu seberapa ukuran yang kalian dapatkan setelah
mengukur ketiga muridnya ? , “kakek tua jika ketiga muridnya
saja mengeroyok saya maka saya pastikan saya keluar jadi
pemenang , lalu apakah menurut kakek tua , saya, suheng dan
suci saya jika mengeroyoknya maka kami akan kalah ? , semua
orang terkejut mendengar perkataan jumawa itu , “sudahlah
gak-cianpwe ketiga anak muda ini telah menunjukkan
kehebatan mereka , dan bertekun untuk menewaskan kim-
khong-taihap , marilah kita dengar apa yang akan terjadi
nantinya , sin-yan-taihap menengahi , “hmh… benar sekali ,
tentu kita akan mendengar jika hari itu tiba , “baiklah anak
muda pibu sudah selesai dan kami mengaku kalah sekarang
kami akan pergi , sin-yan-taihap menggendong putrinya yang
sudah sadar tapi masih lemah dan berlalu dari situ kemudian
disusul dengan keluarga gak dan orang-orang yang menonton ,
tempat itu sunyi kembali

“bagaimana pendapatmu suheng , “kita patut memperhatikan


saran kakek tua itu , sudah seberapa ukuran yang kita
dapatkan dari hasil pibu tadi , “maksud suheng bagimana ? ,
“begini sumoi , kakek tua itu telah mengetahui isi hati kita
dengan pibu ini dan dia masih menyimpulkan bahwa jika kita
menghadapi kim-khong-taihap tetap kita masih dinilai

70
membentur thaisan , ketiganya terdiam dengan pikiran masing-
masing , kemudian kim-hoan melanjutkan

“dan ketenangan ayah nona itu ketika mengungkapkan akan


melihat jika saatnya tiba maka hal itu juga merupakan
kepercayaan yang penuh akan kesaktian kim-khong-taihap ,
“ah.. itukan penilaian mereka suheng , biarkan saja , aku yakin
dengan kata sute , jika kita mengeroyok kim-khong-taihap tidak
mungkin kita kalah dan hal ini juga diyakini subo , “memang
benar sumoi , namun ukuran kedua orang tua tadi juga harus
jadi pertimbangan , apa maksudnya dengan jadi pertimbangan
suheng ? , “maksudnya begini sute , pertandingan tadi kedua
orang itu juga telah mengukur kesaktian kita , dan mereka yakin
kita belum mampu mengalahkan kim-khong-taihap , jadi karena
mereka lebih mengenal kim-khong-taihap daripada kita , maka
pengukuran mereka terhadap ilmu kita dan ilmu kim-khong-
taihap perlu dipertimbangkan , “hmh.. lalu apa yang harus kita
lakukan suheng ? “ “ kita tetap dengan tujuan kita untuk
menewaskan kim-khong-taihap namun kita harus lebih matang
memperhitungkannya , sekarang marilah kita lanjutkan
perjalanan menuju selatan , dan tentu akan banyak yang kita
lihat dan ketahui nantinya , ketiga bersaudara itu pun segera
berkelabat dari tempat itu menuju selatan

Sebulan kemudian sampailah kim-hoan dan kedua adiknya di


kun-ming , keadaan kota yang ramai dan meriah membuat
suasana sangat menggembirakan , disebuah rumah makan
kim-hoan dan kedua adiknya tidak lekang dari mendengar

71
sanjungan kepada bengcu mereka kim-khong-taihap , “aneh
betul kim-khong-taihap itu suheng , “heh .. aneh kenapa sumoi ,
apa maksudnya ? , “dimana kota kita lalui kim-khong-taihap itu
selalu bahan cerita yang tidak habis-habisnya , membuat aku
tidak habis pikir manusia macam apakah kim-khong-taihap itu ,
“nah coba kita dengar bualan dua orang disana , khong-huan
mengarahkan pandangan kepada dua orang yang bercakap-
cakap agak jauh dari meja mereka

“saya dengar banyak dari murid pat-hong-heng-te yang minta


izin keluar dari pulau kura-kura untuk berkunjung ke kampong
halaman masing-masing , “benar coa-twako , bahkan ketiga
anak bengcu juga sedang mengadakan perjalanan kewilayah
kita ini , “ah… benarkah ? darimana kamu tahu itu yo-te ? , aku
mendengar dari piauwkiok yang pulang dari khangsi , bahwa
dia bertemua dengan tiga anak bengcu , “oo begitu , tentunya
mereka akan ke wuhan ketempat li-moa susiok dari istri ketiga
bengcu , “benar coa-twako , “lalu bagaimana menurut cerita
piauwsu itu tentang anak-anak bengcu , “wah.. ceritanya
sungguh menakjubkan , keperibadian ketiganya mewarisi sikap
bengcu yang rendah hati dan wawasan mereka luas dan
berbudi ,

“yah anak memang tidak akan pernah jauh induknya , “benar


twako , kata kawan piuawsu itu bahwa berbicara dengan
mereka sangat menyenangkan karena mereka sangat ramah
dan tidak pernah sedikitpun tergambar sikap menonjolkan diri ,
“menurutmu apakah ketiga anak bengcu akan melewati tempat

72
kita ini , “hal itu kemungkinan besar twako , karena piauwsu itu
bilang , bahwa ketiga anak bengcu itu memang mau menyusuri
empat wilayah , “wah menyenangkan kalau begitu , jika
senadainya sampai kesini aku akan ajak mereka ngobrol ,
“benar twako aku juga ingin melakukan hal itu jika mereka
sampai kesini , sudahlah mari kita pulang , lalu keduanya
meninggalkan rumah makan diiringi tatapan ketiga bersaudara
dengan heran

“nah..! anak-anaknya saja tidak luput dari sanjungan , goat-lian


mencibir “begitulah tentunya jika manusia dianggap baik sumoi
, “untuk kalangan penjahat seperti kita , tentu bersikap
sebaliknya yakni membencinya , “suheng !? , apakah suheng
membenci kim-khong-taihap ? , “tidak tahu sute ! selama
perjalanan kita ini semua orang menyanjungnya , jadi pemicu
kita untuk membencinya hanya karena pesan subo dan jika ini
berkelanjutan rasa benci kita akan pudar dan mungkin berubah
jadi menyanjungnya , “benar suheng , aku merasakan hal yang
sama setelah kita keluar dari kwi-ban-san , “tapi walaupun
demikian sute , pesan subo untuk membunuhnya harus kita
lakukan , sesaat ketiganya diam

“hmh… aku punya ide , suheng ! , “apa itu sumoi , “bukankah


kita harus matang jika nanti menghadapi kim-khong-taihap ? ,
“benar … lalu !? , “ketiga anaknya ada diwilayah ini dan
kemungkinan besar akan berada di wuhan , jika kita kesana
dan bertemu mereka maka kita ajak pibu seperti kepada tiga
muridnya , “ benar suci ! , tentunya anaknya lebih tepat jika

73
dijadikan ukuran karena kesaktiannya tidak akan jauh dari
ayahnya , “hmh… pemikiran yang bagus sute , sebaiknya kita
cepat ke wuhan dan menjumpai ketiga anaknya lalu mengajak
pibu , ketiganyapun segera keluar dari kota kunming menuju
wuhan

kee-san (bukit ayam) sing itu banyak didatangi oleh para


pendekar , kauwsu dan pangcu daerah duanhuang dan yuguan
, hal itu karena mereka semua mendapat undangan dari
seorang yang menamakan dirinya “bu-tek-giam-lo” (malaikat
maut tanpa tanding) , ketika sore menjelang tidak kurang lima
puluh orang yang hadir yang terdiri dari dua puluh pangcu ,
enam belas kauwsu dan empat belas taihap dan lihap , hampir
seluruh mereka saling kenal , karena mereka sama wilayah dan
berdekatan yakni dunhuang dan yuguan , mereka saling
mempertanyakan tentang pengundang tersebut

Dua bayangan gesit tiba-tiba muncul ditengah-tengah mereka ,


sorang kakek hampir delapan tahun dengan mata pelupuk mata
yang agak tertutup sebelah dan lelaki tampan dan matang
berumur dua puluh tujuh tahun , lelaki itu adalah kao-lu-tong
dan kakek tua itu adalah kao-lun atau pak-giamlo-ong susio-
kong dari kaodan kao-lu-tong , setelah kao-lu-tong belajar
selama sepuluh tahun kepada susio-kongnya dia menjadi
seorang yang luarbiasa sakti dan oleh kao-lun memerintahkan
muridnya untuk mengundang seluruh pendekar , kauwsu dan
pangcu di dua daerah untuk menguji kesaktian kao-lutong

74
sekaligus sebagai permulaan misi menegakkan “hek-to-ki”
(panji golongan hitam)

“bagus .. ! ternyata kalian banyak hadir dan ini membuatku


senang , lalu seorang diantara pendekar yang berumur empat
puluh tahun yang dikenal “liong-pian-hiap” (pendekar cambuk
naga) “siapa diantara kalian yang berjulukan bu-tek-giam-lo ?
“heheh… akulah butek-giam-lo , “hmh… lalu apa maksud
mengundang kami ke kee-san ini ? , dengan muka jumawa
butek-giamlo berkata , “kalian dengar semua ! , bahwa mulai
hari ini kalian tunduk atas perintah dan kemauanku dan jika
tidak , maka kalian harus mati ditanganku , mendengar
ancaman yang jumawa itu maka seluruh yang hadir terperanjat
dan marah , “apa hak mu untuk memaksa kami menuruti
perintahmu ? liong-pian-hiap dengan lantang menatap butek-
giamlo , “karena aku yang paling kuat diantara kalian semua ,
dan sekarang majulah siapa yang tidak tunduk padaku biar hari
ini juga kucabut nyawanya

liong-pian-hiap maju , “hehehe… heheh… kalian perhatikan


semua bagaimana rajamu mencabut nyawa orang yang
menentang butek-giamlo , dengan gerakan gesit butek-giamlo
menyerang liong-pian yang baru maju , liong-pian mengelak
dan membalas , seranganya lumayan kuat , cambuknya
melingkar-lingkar mengejar tubuh lawannya , namun yang
dihadapinya bukan orang sembarangan , murid tunggal pak-
giam-lo-ong , sehingga dalam empat puluh jurus , pukulan
“giam-lo-pat sin-ciang” (telapak sakti delapan maut) bersarang

75
di dadanya dan tanpa bersambat nyawa liong-pian putus
dengan tubuh merah terkelupas dan darah keluar dari seluruh
rongga lobang ditubuhnya , semua orang melihatnya merasa
ngeri

kemudian empat orang maju , mereka adalah “yuguan-houw-si”


(empat harimau yuguan) , bu-tek-giam-lo dengan senyum
mengejek langsung menerjang , pertempuran segit dan seru
berlangsung , barisan empat harimau yuguan itu sangat kuat
dan berbahaya , dekaman dan terkaman yang saling susul
menyusul sesaat merepotkan bu-tek-giam-lo , namun setelah
beberapa tindak , butek-giamlo mulai mendesak dan membobol
pertahanan barisan empat pendekar itu , dan akhirnya pada
jurus keenam puluh seorang dari yuguan-houw-si terjengkang
tewas menerima pukulan maut dari bu-tek-giam-lo , dan dua
gebrakan kemudian satu dari mereka terlempar dengan nyawa
melayang , sekarang tersisa dua orang , namun keduanya tetap
gigih melawan dan lima jurus kemudian keduanya pun tewas
menyusul kedua rekannya

“hahaha…hahaha… siapa lagi yang hendak merasakan tangan


maut dari butek-giam-lo , “hmh… sungguh kejam ilmu maut
yang kamu gunakan butek-giam-lo , dan aku akan
menyediakan selembar nyawaku untuk menantang kebrutalan
ini , seorang kauwsu berumur lima puluh tahun maju , bu-tek-
giam-lo dengan mencibir langsung menyerang , untuk ketiga
kalinya pertampuran terjadi , dan kali ini agak lama , karena
kauwsu itu adalah yap-ban-hong pemilik “sin-kun-bukoan”

76
(perguruan kepalan sakti) yang terkenal dan ternama di wilayah
utara dibawah “jeng-liong-bukoan asuhan sie-hu-bin

Pertempuran itu sampai satu jam lebih , dan mencapai dua


ratus jurus , setiap dua pukulan sakti beradu menggetarkan
tempat pertempuran , namun bu-tek-giam-lo memang luar biasa
, walaupun agak lama pertahanan yap-kauwsu mulai kebobolan
dan terdesak hebat sehingga pada jurus ketiga ratus , tangan
maut butek-giamlo menghantam punggung yap-kauwsu hingga
tubuhnya terhempas dan terjerembab dan tidak lama kemudian
nyawa pendekar itupun melayang

Tiba-tiba anak yap-kauwsu yang bernama yap-sin-kun maju ,


tanpa bicara bu-tek-giam-lo menyerang , pertempuran terjadi
lagi , beradunya pukulan membuat keadaan disekitar
pertempuran bergegar laksana diserang badai , sampai dua
ratus jurus kelihatan bu-tek-giam-lo sedikit terdesak , gerakan
tangan yang yang berubah-ubah membuat dia terkejut dan
terperangah sehingga karena kecapean dan kelengahan ,
sebuah pukulan menghantam pelipisnya dan disusul pukulan
jarak jauh yang membuat kuda-kudanya gempor , bu-tek-giam-
lo terkejut dan tidak menduga , “lu-tong , kamu istirahat dulu ,
biar suhumu yang menyelesaikannya , kao-lun tiba-tiba
menyerang , pertempuran dengan pemuda berumur dua puluh
tahun itu berlanjut , gerakan pemuda itu sangat cepat , kokoh
dan berdaya serang yang kuat , kao-lun juga merasa terkejut
akan kehebatan lawannya ini , dan kao-lun mengeluarkan
jurus-jurus pilihannya , dan yap-sin-kun mulai terdesak , namun

77
segera dia mencabut pedangnya untuk mengimbangi , lalu
perlawanan kembali berimbang , hal ini membuat kao-lun
jengkel

Yap-sin-kun memang lebih hebat dari ayahnya yang sudah


ternama di utara itu , hal itu dikarenakan selama enam tahun ia
menimba ilmu di pat-hong-hiang-te-bukoan di pulau kura-kura
dia adalah asuhan bengcu , jurus pedang “in-hong-kiam” yang
dipadu dengan jurus tangan kosong “im-yan-soan-hong”
membuat kao-lun harus mengerahkan segala kemampuanya
untuk menundukkan pemuda luar biasa ini , walaupun lambat
tapi pasti kekosenan pak-giam-lo-ong masih diatas yap-sin-kun
, sehingga pada jurus yang sudah sekian banyak , sebuah
tamparan mengenai bahu yap-sin-kun sehingga tulang bahunya
remuk dan ini dan beberapa detik disusul pukulan yang
menghantam perut , yap-sin-kun terlempar dan menghantam
pohon hingga tumbang dan beberapa saat pendekar
gemblengan bengcu itupun tewas

Selanjutnya bergiliran para pendekar itu maju dan ditewaskan


kedua suhu dan murid itu , hingga akhirnya sampai larut malam
tinggal dua belas orang lagi yang masih hidup , “apakah kalian
juga akan melepaskan nyawa daripada tunduk kepadaku !? ,
butek-giam-lo membentak marah , “kedua belas orang itu
serempak menyerang , lalu pak-giamlo dan butek-giam-lo
membabat habis pengeroyok tersebut hingga menjelang pagi ,
lima puluh para jawara kota yuguan dan dunhuan tewas
bergelimpangan di kee-san

78
Sial benar suhu , mereka lebih baik mati daripada mengikuti
keinginan kita , “hmh… tidak apa cucuku , hal ini akan berakibat
gempar wilayah utara , setidaknya kita telah berhasil mencari
perhatian , “lalu apa lagi yang akan kita lakukan susiok-kong ,
“setelah ini kita akan sebarkan lagi surat menantang para
pendekar , kauwsu dan pangcu , “hal itu kita lakukan dimana
susiok-couw ? , “sebaiknya kita ke yinchuan , dan disana akan
kita buat pertemuan untuk menundukkan kalangan yang
mengatakan dirinya pendekar

Dua bulan kemudian wilayah utara gempar dengan berita


kematian lima puluh kalangan pendekar di kee-san dan
ditambah surat undangan atas nama butek-giam-lo yang ingin
mengadakan pertemuan di yinchuan dan juga mengakui
bertanggung jawab atas kematian lima puluh pendekar di kee-
san , semua pendekar membajiri pertemuan itu untuk
mengetahui detail keadaan , kematian yap-kauwsu yang
terkenal membuat mereka terkejut dengan kemunculan butek-
giam-lo

Dalam pertemuan itu juga terjadi hal yang sama sebagaimana


di kee-san , tidak seorangpun dari kalangan pendekar yang
mau tunduk , sehingga siang hari pertemuan dilapangan
rumput di luar kota yinchuan sudah empat orang pendekar
yang tewas , seorang kakek berumur delapan puluh tahun yang
merupakan sesepuh pendekar di wilayah utara memasuki
gelanggang , dia adalah kakek sie , kauwsu dari jeng-liong-
bukoan yang sekarang dipimpin oleh murid utamanya li-gui-hok

79
, hal yang membuat sie-seng-jin sebutan orang pada sie-hu-bin
adalah kematian yap-kauwsu ditangan bu-tek-giam-lo , “kalau
tidak salah sute dari toat-beng-kwi yang berjulukan pak-giam-lo-
ong yang sedang membuat onar di utara ini , kao-lun
memandang tajam pada orang yang sama tua dengannya itu ,
“hehehe..heheh … jeng-mo..! , hahah..hahaha … kamukah itu
!tidak kusangka kita akan bertemu dengan umur setua ini ,
“kalau sudah tahu tua mengapa berbuat yang tiada guna
menyemai jahat dan dosa , “heh.. jeng-mo ! , omongan apa itu ,
kau adalah anak buah suhengku yang mendirikan thian-te-sam-
kwi , seharusnya kau sekarang bersama denganku untuk
mendirikan panji kita , “pak-giamlo , masa lalu sudah lama
terkubur , dan tidak usah diungkit lagi , aku sekarang berada
didepanmu untuk menghalangi cita-cita jahatmu ,
“heheh..hahah , tak dinyana jeng-mo algojo brutal berubah
haluan , heh..! jeng-mo apakah kamu akan menyediakan
nyawamu untuk menantangku !?

“jika hal ini akan dapat mencuci masa laluku yang amat
kusesali , akan kusambut takdirku ini dengan gembira hati ,
“bangsat ..! prinsip picisan diungkapkan didepanku , “hiaat … “
pak-giamlo-ong menyerang dengan cepat , pertempuran dua
jago tua itu beralangsung cepat dan menegangkan , tempat
yang dipenuhi ratusan orang itu bergegar karena kuatnya
dentuman beradunya dua pukulan sakti , kalau sie-sengjin
masih seperti jeng-mo , tentu dalam waktu sebentar dia akan
babak bundas di permainkan oleh pak-giamlo-ong yang
kesaktiannya tiga tingkat diatas pimpinannya toat-beng-kwi ,

80
namun sebagaimana kita ketahui , sie-sengjin setelah bertemu
bengcu telah mendapat pematangan ilmu juga tambahan ilmu
yang luar biasa yakini “jeng-liong-hok-te” ( dekaman naga hijau)
jurus yang demikian matang dimainkan oleh senior seperti sie-
sengjin dan ditambah ilmu yang istimewa membuat pak-giam-
lo-ong kelabakan , dalam dua ratus jurus , empat pukulan sie-
sengjin telah membuat dia kalang kabut dan memuntahkan
darah segar

butek-giamlo terkejut bukan main , lalu dia terjun membantu


susiokongnya namun tiga orang muda memapaki serangannya
, sehingga dia terlempar lima tindak , “bangsat … ! butek-giamlo
menyerang dengan ganas , namun dia harus terlempar untuk
kedua kalinya karena ketiga orang muda itu adalah anak murid
dari pat-hong-hiang-te-bukoan asuhan bengcu , tapi melihat
susiokkongnya sudah tak lama lagi akan tumbang , dia kembali
nekat menerjang sie-sengjin , dan untuk ketiga kalinya dia
menghadapi ketiga jago muda gembelengan pulau kura-kura ,
dan saat dua kelompok pertempuran itu akan mengakhiri
riwayat giam-lo sebuah bayangan gesit memasuki pertempuran
sie-seng-jin dan pak-giam-lo-ng , sie-sengjin yang tidak
menyadari serangan tiba-tiba menerima telak pukulan sakti
yang dahsyat dan akibatnya sie-seng-jin sesepuh utara yang
bertaubat dan tetap dengan taubatnya menutup usia dengan
gagah

penyerang yang tiba-tiba itu adalah khu-gin-bi , yang setelah


keluar dari kwi-ban-san mendahului murid-muridnya menuju

81
keutara dan berketeapan sampai di gerbang kota yinchuan dan
tertarik akan kumpulan ratusan orang tersebut , setelah
mendengar percakapan sie-hu-bin dan kao-lun , hatinya
berpihak pada kao-lun yang bercita-cita sama dengan dia
terlebih juga ketika diketahuinya bahwa pak-giam-lo-ong adalah
sute dari toat-beng-kwi rekan dari suhengnya siang-kiam-kwi ,
hatinya panas mendengar bahwa jeng-mo yang sekarang
dipanggil sie-seng-jin namun dia tetap ingin melihat sampai
dimana kehebatan sute dari toat-beng-kwi , dia hendak
bergerak ketika melihat pak-giamlo-ong terdesak namun
didahului oleh butek-giam-lo tapi dipapasi oleh ketiga orang
muda , ketika butek-giam-lo terlempar dua kali dan melihat pak-
giam-lo-ong tinggal menghitung menit , dengan gerakan luar
biasa cepat pukulan “ho-jiauw-swat-ciang” menghantam telak
sie-sengjin dan menewaskannya sehingga pak-giam-lo-ong
yang payah dan kembang kempis selamat namun lukanya
cukup parah

butek-giamlo terdesak hebat , dan untuk ketiga kalinya dia


terlempar dengan memuntahkan darah segar , dan ketiga muda
asuhan bengcu terkejut ketika khu-gin-bi menyerang mereka ,
merekapun berkelit dan balas menyerang , pertempuran yang
cukup seru dan menegangkan kembali berlansung , sungguh
luar biasa memang jurus ciptaan bengcu karena jika jurus-jurus
itu dimainkan sendiri kekuatannya sangat dahsyat dan uniknya
jika dimainkan bersama menjadi satu barisan yang luar biasa
hebatnya , gerakan ketiganya tidak saling menggangu tapi
bahkan saling menguatkan dan mendukung

82
sampai tiga ratus jurus khu-gin-bi belum bisa menembus
pertahanan tiga keroyokan pemuda asuhan bengcu , malah dia
terkesan terdesak , namun dengan keuletan dan kesaktiannya
yang memang hebat luar biasa , jurus pedangnya “pek-ban-in-
kiam” membacok tangan seorang muda dari pengeroyoknya
sehingga putus namun dia sedikit berkorban kena goresan
pedang pada pahanya dari seorang muda yang lain , namun
pada gerakan selanjutnya dua leher dari dua pemuda itu kena
tusukan dan sabetan hingga menewakan keduanya , dan
bukan khu-gin-bi kalau bekerja tanggung-tanggung , dengan
satu pukulan telak telah menghabisi pemuda yang putus
lengannya , sehingga tiga taruna asuhan bengcu tewas

“kalian semua yang merasa dibawah panji kim-khong-taihap


harus tunduk pada pak-giam-lo-ong dan muridnya , kalau tidak
saya “kwi-ban-san-hong-houw” (ratu gunung selaksa iblis) akan
menyertai mereka membabat kalian , namun jawaban yang dia
terima adalah menerjangnya puluhan pendekar , pangcu dan
kauwsu , ketiga orang itu dengan kesadisan dan kebrutalan
tiada tara membabat habis para penyerang hingga tidak kurang
dari seratus orang pendekar yang gugur dan yang lainnya
melarikan diri

“luarbiasa apa yang kami lihat ini hong-houw !, butek-giamlo


menjura dalam karena amat terkesan dengan sepak terjang
penolong mereka yang cantik dan matang ini “butek-giamlo apa
yang kamu lakukan hari ini membuat aku bangga , dan kamu
juga pak-giam-lo-ong aku merasa bangga dan bahagia bertemu

83
dengan kamu , “terlebih lagi aku hong-houw , namun engaku
demikian muda namun kesaktianmu setidaknya setingkat
diatasku yang sudah tua ini membuat aku tercengang

“tidak usah sungkan padaku pak-giam-lo-ong , kita ini sehaluan


, jika kamu sute dari toat-beng-kwi maka aku sumoi dari siang-
kiam-kwi , “hahaha..hahaha , hek-to akan berjaya kalau sudah
demikian halnya hong-houw , “benar kita harus kembalikan citra
golongan kita yang telah dipencundangi kim-khong-taihap
hampir mencapai tiga puluh tahun , dan saat kebangkitan kita
sudah tiba , dengan penuh semangat khu-gin-bi
membayangkan hek-to-ki (panji golongna hitam) akan berkibar

“benar apa yang dikatakan hong-houw jika berita diutara ini


menembus empat wilayah , maka gerakan kita ini akan disusul
rekan kita yang lain di timur dan diselatan , “heh.. apa
maksudmu pak-giam-lo-ong , “heheh.. hehe… , hong-houw
kami yang turun gunung dari in-tek-san di hailar ada tiga orang
dengan cita-cita yang sama , saya di utara , im-kan-si-ci di
selatan dan mo-bin-kwi-bo di timur , “wah berita yang sangat
menyenangkan pak-giam-lo ! jika ketiga wilayah sudah dikuasai
akan merupakan kejayaan besar bagi golongan kita terlebih lagi
jika ketiga muridku sudah menewaskan kim-khong-taihap ,
maka dunia akan kita kuasai , hik…hik…kita akan dipuncak
keberhasilan yang tidak pernah diraih para pendahulu kita

“ hong-how kita harus saling berhubungan jika kedua rekan


saya telah menguasai timur dan selatan , “benar pak-giam-lo-
ong , aku akan ada di barat untuk mendengar keadaan timur

84
dan selatan , “hahah..haha hong-houw kita harus merayakan
pertemuan ini , untuk itu marilah kita ke dunhuan untuk
berpesta , butek-giamlo menimpali , “benar kata cucuku hong-
houw , “hik..hik.. berpesta ! , marilah butek-giamlo , lalu
ketiganya berkelabat dan meninggalkan gerbang kota yinchuan
yang sebagai tanda permulaan runtuhnya pilar kebaikan dan
akan diganti dengan kejahatan dan penindasan

berita wilayah utara membuat gempar seluruh tionggoan , dan


dua bulan berikutnya wilayah timur geger dengan kematian
banyak pendekar yang di preteli tiga orang wanita yang baru
muncul dari coa-san , yaitu nenek tua mo-bin-kwi-bo dan kedua
muridnya cia-cai-li dan bu-eng-hong , pembantaian para
pendekar itu membuat mereka jadi momok yang mengiriskan ,
kedua murid mo-bin-kwi-bo dijuluki dengan eng-hun-bi-kwi-ji
(dua iblis cantik perampas nyawa)

Setelah dua bulan mondok di rumah li-moa di wuhan sin-peng


dan kedua adiknya melanjutkan perjalanan dan tiga minggu
kemudian mereka sampai di kota yinchan dan mereka segera
memasuki likoan untuk istirahat dan makan , seorang pelayan
mendekati mereka dengan ramah dan mempersilahkan mereka
duduk serta menanyakan pesanan , setelah itu pelayan itu
berlalu dan ketiganya duduk menunggu pesanan datang

dua orang kauwsu yang melihat kedatangan mereka segera


menyapa “selamat datang di yinchan kwee-taihap dan lihap ,
“selamat bertemu sicu ! , balas sin-peng ramah , saya adalah
coa-bun-heng kauwsu dari “sin-coa-tung-bukoan” (perguruan

85
tongkat ular sakti dan teman saya cia-sun kauwsu dari “sin-to-
bukoan” (perguruan golok sakti) , “terimakasih atas keramahan
dan perkenalan ini jiwi siok , saya adalah kwee-sin-peng dan ini
adik saya kwee-seng-tiauw dan adik perempuan saya kwee-
sim-lan , lalu kemudian percakapan itupun berlangsung ramah
dan akrab bahkan kelimanya makan bersama dengan
menggabungkan dua meja

“terimaksih kwee-taihap , kami pamit dulu dan jika tidak


mendesak sebelum kwee-taihap adik beradik meninggalkan
yinchang untuk singgak di perguruan kami , “terimakasih coa-
siok dan cia-siok , jika tidak aral melintang dua hari ini kami
akan singgah , “baiklah kwee-taihap kami permisi , setelah dua
kauwsu itu meninggalkan rumah makan tiga orang dimeja lain
memandang ketiga anak bengcu dengan tatapan tajam ,
mereka adalah kim-hoan , khong-huan dan goat-lian , ketiganya
juga sedang berada dirumah makan itu sedang makan ketika
sim-peng dan kedua adiknya memasuki rumah makan , dan
terlebih ketiganya jengkel akan sambutan kedua kauwsu
kepada ketiganya , “suheng ternyata kita tidak capek-capek ke
wuhan , ketiga anak kim-khong-taihap sudah ada disini , khong-
huan menyela gemas , “

tiba-tiba goat-lian menyindir

kim-khong-taihap siapakah dia


hanya seorang manusia biasa
anak-anaknyapun tiadalah berbeda
kenapa manusia menundukkan kepala

86
sebentar lagi dia dan keturunan binasa
hanya menunggu saatnya akan tiba

semua orang heran mendengar ungakapan goat lian yang


bernada menantang dari hati yang jengkel , sim-lan menatap
tajam pada perempuan yang berujar tidak menentu itu , dan
dengan lantang iapun berkata

benar ! kim-khong taihap hanyalah manusia


tidak ada yang menginkari dimanapun jua
demikian dengan anak-anaknya tiadalah beda
kebaikannya semerbak menebarkan aroma mulia
walaupun ia dan keturunan akan binasa
jika saatnya tiba akan tetap kokoh dan siaga

mendengar balasan dari sim-lan , khong-huan langsung


menyela , “jika memang siaga , marilah kita buktikan dengan
otot dan tenaga , “hahaha… sunguh tiada angin tiada hujan
mengajak berbuat sia-sia , untuk apa kita lakukan wahai
saudara , apakah yang membuat kalian merasa sesak didada ?
, sindiran pedas dari seng-tiauw membuat wajah ketiganya
merah dan marah , kim-hoan membalas dengan tajam “kukira
anak naga jantan dan perkasa ternyata pengecut tiada
berharga , “hahahah… tahan amarahmu saudara , jangan
berlaku sembrono karena amarah didada , hal itu akan
mengakibatkan bencana menjadikan kita bisa jatuh terhina ,
sin-peng menyela dengan sabar

87
“kami adalah musuh kim-khong-taihap dan berencana akan
membunuhnya , kim-hoan berdiri dan melangkah mendekati
meja sin-peng dan diikuti oleh khong-huan dan goat-lian , sin-
peng tersenyum , “lalu untuk apa saudara sampaikan itu
kepada kami ? pergilah ke pulau kura-kura kalian
laksanakanlah rencana kalian , “apa kamu tida merasa
tersinggung ? , “kenapa kami harus merasa tersinggung ,
bukankah itu hal yang biasa bahwa ayah kami disamping
menerima keramahan akan menerima tantangan ?

“kalian kan anak-anaknya bukankah seharusnya kalian


membela ayah kalian ? , “hehehe.. saudaraku duduklah dulu ,
“kami tidak akan duduk karena kalian adalah musuh kami ! ,
khong-huan menyela marah , “hmh…. lalu apa yang hendak
kalian lakukan ? sin-penge masih dengan senyumannya yang
tenang dan sabar , melihat ketenangan ketiga anak bengcu itu
membuat panas hati kim-hoan dan kedua saudaranya , “yang
akan kami lakukan adalah membunuh kalian , kim-hoan
mengepal tinjunya , “marilah kita keluar jika kalian bermaksud
demikian , semua orang keluar dari rumah makan bahkan diluar
orang sudah kasak kusuk

“nah … kita sudah berada diluar , lalu bagaimana saudara ? ,


“aku bukan saudaramu ! kim-hoan membentak dengan amarah
yang entah darimana munculnya , dia sangat gemas melihat
ketenangan sin-peng , “baiklah … lalu bagaimana !? suara sin-
peng tiba-tiba berubah membuat keiganya terhenyak bergetar ,

88
mata itu tidak bersinar marah tapi sangat tajam membuat bulu
kuduk goat-lian meremang

“kita akan mengadakan pibu , dan aturannya , siapa yang


menang akan tetap menguasai gelanggang sampai ia kalah
baru digantikan , “apakah disini gelanggang yang anda maksud
? seng-tiauw menyela dengan tatapan tajam , “benar ! apakah
kamu takut !? , “benar aku takut jika orang-orang disekitar kita
menjadi korban , masih bisakah kamu bersabar untuk kita
mengadakan pibu diluar kota ? , “baik .. mari kita keluar kota
hari ini juga kalau kalian tidak pengecut , kim-khong-huan dan
kedua saudaranya berkelabat , dan sin-peng beserta kedua
adiknya juga menghilang dari depan rumah makan itu , orang-
orang yang melihat berkelabatnya bayangan kearah gerbang
utara berduyun-duyun berlari , yinchang geger dengan
peristiwa itu , coa-kauwsu dan cia-kauwsu yang belum lagi jauh
meninggalkan pasar mendengar kehebohan itu dan segera
menuju ke arah gerbang utara

“siapa diantara kalian yang maju ? goat-lian maju kedepan dan


membuka tantangan , “hmh aku yang akan menghadapimu ,
sim-lan maju dengan langkah kokoh , “nah sekarang rasakan
ini ! , goat-lian lansung menyerang dengan ganas , keduanya
saling kelit dan balas , jurus tung-tai-kun dari goat-lian disambut
dengan jurus bian-sin-kun yang lemah gemulai yang
mengandung tenaga dahsyat , pertempuran cepat dan gesit
berlansung lama hingga dua ratus jurus , dan goat-lian merasa
semakin lama semakin terdesak , jurus bian-sin-kun yang

89
didasari dengan “kim-peng-hok-te-pat” membuat goat-lian tidak
berdaya , lalu dia merubah ilmunya dengan “tok-ciang-kun”
yang mengeluarkan hawa beracun , sim-lan mengetahui
pukulan berbahaya , dan mengkendurkan desakannya ,
pertempuran pun kembali seimbang , namun goat-lian tidak
mampu mendesak sim-lan

Goat-lian mengeluarkan jurus intinya “ho-jiauw-swat-ciang” sim-


lan yang merasakan perubahan ilmu itu , segera mengeluarkan
ilmu yang mengantarkan ayahnya kepuncak kesaktian “Im-
Yang-Pat-Hoat” kedua ilmu yang berunsur dua hawa yang
sama membuat tempat itu mengaung dilanda hawa sakti ,
dalam jurus keseratus , goat-lian mulai terdesak lagi , kali ini dia
merasa makin berat tekanan ilmu lawannya , jurus im-yang-ma-
hoat telah menghantam pahanya dan cakaran im-yang-tiauw
hoat telah merobek pundaknya , namun walaupun demikian
goat-lian tidak terluka parah karena dia juga dibentengi hawa
singkangnya , tapi jika keadaan itu berkelanjutan akan
membuat celaka juga , maka goat-lian mengeluarkan
pedanganya dan menyerang dengan jurus “tung-mo-kiam”
namun hal itu juga tidak membentunya dari desakan ilmu sim-
lan , nafas goat-lian sudah senin kamis , keringatnya sudah
membanjir sementara sim-lan hanya keningnya yang
berkeringat dengan nafasnya juga masih tenang , ilmu
pernafasan “siulian-tin-liong” membuat sim-lan diatas angin
disamping ilmunya yang sakti kian menekan goat-lian , lalu goat
lian yang sudah payah itu menukar ilmu pedangnya dengan
“pek-ban-in-kiam” keadaan pun dengan cepat berimbang ,

90
gerakan pedang yang cepat dan tajam membendung serangan
sim-lan , hawa pedang juga mengandung hawa yang bisa
membentur tenaga im-yang dari sim-lan

Untuk mengatasi keadaan itu sim-lan meloloskan sabuk yang


terikat dipinggangnya , dengan tetap pada jurus im-yang-ma-
hoat , tangannya yang memegang sabuk melancarkan jurus “in-
hong-sin-kin” ilmu ciptaan ayahnya yang diambil dari gerakan
ibunya , sementara tangan kanannya melancarkan jurus im-
yang-houw-hoat , kakinya yang cekatan menyerang dengan
tendangan berantai laksana kaki kuda mengeluarkan haw aim-
yang , tangan kirinya mengintai dengan cakaran harimau
dengan tenaga im , sementara sabuknya mencecar ganas dan
cepat , akhirnya goat-lian harus memang kalah , sabetan dari
ujung sabuk menghantam sikunya sehingga pedangnya lepas
dan sebuah cakaran berhawa im merobek pahanya dan dia
berpoksai untuk menghindari tendangan sim-lan yang akan
menghantam dagunya dan dia selamat namun dia harus cepat
bersemedi untuk mengobati lukanya karena hawa yang
membentengi dirinya sudah jebol , dan mulai merasakan
peredaran jalan darahnya yang kacau

Sim-lan berdiri tegak memandang lembut pada goat-lian yang


sedang mengobati dirinya , semua orang yang hadir ditempat
itu terpana dengan pertempuran tingkat tinggi yang demikian
indah dan seru , khong-huan maju melangkah , “sekarang saya
yang akan menghadapi anda nona , khong-huan langsung
menyerang , sim-lan adalah putri bengcu yang digdaya , tidak

91
gugup dengan serangan tiba-tiba itu , sabuknya langsung
bergerak , dan pukulan im-yang-giok-hoat membuat gerakan
khong-huan tertahan dan terpaksa sibuk berkelit dan menagkis
, pertempuran ronde kedua pun berlangsung segit dan seru

Sin-peng dan seng-tiauw yang duduk bersandar di bawah


pohon memandang pertempuran berbahaya itu dengan tenang
, lain halnya kim-hoan yang berdiri melengak heran akan daya
tahan tempur gadis yang sepantaran dengan mereka umurnya ,
sampai dua ratus jurus tetap saja khong-huan tidak bisa
menundukkan sim-lan , malah dia terdesak , lebih awal dari
goat-lian , karena apa yang dikeluarkannya sama dengan yang
dikeluarkan goat-lian dan hal itu sudah menjadi pengalaman
tempur bagi sim-lan sehingga malah lebih banyak mendapat
pukulan , kim-hoan memang jujur dalam tantanganya ,
walaupun dia melihat sutenya terdesak dia tidak mau maju

Sore sudah tiba sebentar lagi malam , dan kim-huan sudah


semakin payah dan terdesak beberapa pukulan dan cetaran
ujung sabuk telah menghantam tubuhnya , hawa yang
membentenginya mulai melemah dan akhirnya ia terlempar
saat pukulan im-yang-sian-hoat mengenai dadanya , sehingga
ia memuntahkan darah sengan cepat ia bersemedi mengobati
dirinya dan sim-lan tidak melanjutkan serangannya , dan
membalik memandang kim-hoan , kim-hoan melangkah , „aku
tidak tahu ilmu apa yang kamu gunakan sehingga kamu punya
daya tempur yang luar biasa , namun kami belum kalah , dan
aku akan mencoba mengalahkanmu , sim-lan tersenyum ,

92
“saudara … ! sungguh pibu yang anda buat ini membuat saya
takluk dengan kalian , marilah kita selesaikan pibu ini , sim-lan
dengan sabuk ditanganya membuat wajahnya yang cantik
dengan rambut yang mengikuti ibunya tergerai panjang
semakin cemerlang , keringatnya yang sudah membasahi
lehernya membuat kecantikannya yang alami semakin nyata

Kim-huan menyerang dengan cepat , penonton yang berjibun


disekitar tempat itu telah membuat api unggun yang besar
sehingga suasana gelap menjadi terang benderang ,
pertempuran semakin mencapai puncaknya , keadaan kim-
hoan juga tidak berbeda dengan dua saudaranya , namun
karena kim-hoan lebih hati-hati setelah melihat kedua
saudaranya kalah , membuat pertempuran memakan waktu
yang lama , tapi tetap jugalah kim-hoan kalah dan tidak
berdaya , setelah kim-hoan ambruk , sim-lan juga
memuntahkan darah , karena dari tiga kali pertempuran itu tidak
sedikit dari pukulan yang mengenai tubuhnya , namun karena
keuletan ilmu “Siu-to-Po-in” (sambut mustika menyapu awan)
yang difahamkan ayah mereka membuat dia tetap mampu
mengalahkan tiga pertempuran itu dan ketika sudah selesai
dan hawa ditubuhnya kendur maka hawa racun yang
mengendappun dimuntahkan , seng-tiauw memberikan sebuah
pil berwarna merah kepada adiknya dan setelah menelan pil itu
, tubuh yang nyeri akibat pukulan hilang dan memarnya pun
lenyap

93
“saudara-saudaraku yang baik , pibu sudah selesai , dimohon
kiranya untuk kembali kedalam kota , sin-peng melihat kesekitar
penonton , dan semuanya pun berangsur-angsur meninggalkan
tempat itu hingga akhirnya tinggal mereka berenam , sim-peng
mengeluarkan tiga buah pil dan diserahkan kepada kim-hoan
dan kedua saudaranya , “saudara jangan memaksakan diri
dengan tenaga yang sudah lemah , telan kalianlah pel ini ,
semoga cepat kalian sembuh , kim-hoan , khong-huan dan
goat-lian menerima pel itu dan khasiatnya sungguh luar biasa ,
dalam waktu sebentar saja keadaan mereka pulih kembali

“siapakah nama kalian saudara !? , “jangan panggil kami


saudara , ingat kami ini adalah musuh dan akan membunuh
kalian , sin-peng tersenyum , “ya .. kami tahu itu tapi setidaknya
mengenal nama musuh boleh kan ? , kenalkan nama saya
adalah kwee-sin-peng , dan adikku yang itu namanya kwee-
seng-tiauw dan adik perempuanku adalah kwee-sim-lan , kim-
hoan menatap mata sin-peng yang lembut membuat dia kian
tidak mengerti betapa kebencian yang dibakarnya tidak
membuat keturunan kim-khong-taihap ini marah dan membenci
mereka , “namaku adalah kim-hoan dan suteku bernama
khong-huan dan sumoiku bernama goat-lian , sin-peng
mengerinyitkan keningnya heran , demikian juga sim-lan ,
“apakah kalian tidak punya she nama keturunanan ? , “kami
tidak tahu apa she kami , atau mungkin she saya adalah kim
dan sute saya adalah khong demikian sumoi saya adalah goat ,
“kim-khong… !? , sim-lan berseru , kim-hoan memandang sim-
lan , “kenapa kamu..!? apakah tidak ada orang yang ber she

94
kim dan khong atau goat ? , “boleh kami tahu kenapa kalian
memusuhi ayah kami yang nama awal kalian berdua senada
dengan julukan ayah kami , kim…khong… ? , keenam orang itu
terbelalak dengan apa yang dikatakan sim-lan , “karena orang
tua kami dibunuh oleh kim-khong-taihap , kim-hoan menjawab
sesuai dengan apa diketahui dari subo mereka

“hal itu mungkin tapi aneh , “aneh bagaimana maksudmu ,


“aneh karena julukan musuh kalian menjadi nama awal kalian ,
keanehan ini pasti ada rahasia terselubung , sim-lan menatap
kedalam mata kim-hoan , “hal yang adikku katakan ada
kemungkinannya , hanya yang tahu keadaan kalian sejak kecil
yang akan menyingkap rahasia itu , “itu hanya kebetulan ,
khong-huan membantah , “kalau kalian tidak memusuhi kim-
khong-taihap besar kemungkinan itu kebetulan , tapi karena
kalian memusuhi kim-khong-taihap maka kemungkinan besar
itu adalah kesengajaan , terlebih kalian tidak punya she , ada
maksud dengan penamaan itu , kemudian mereka terdiam

“maaf kim-hoan , dengan siapakah kalian hidup selama ini dan


darimana kalian datang ? , “itu bukan urusanmu , dan aku minta
besok kita masih melakukan pertempuran , “heh.. pertempuran
apa lagi kim-hoan ! seng-tiauw menyela , “salah seorang dari
kalian harus melawan dua keroyokan kami , “kenapa hal itu
dilakukan khong-huan ? , “karena kami ingin mengukur
kepandaian kim-khong-taihap , “hik…hik.. entah siapa yang
meracuni pikiran kalian demikian getolnya untuk membunuh
ayah kami , “subo kami tidak meracuni kami ? goat lian

95
membantah , “siapakah subo kalian , masa dia tidak tahu apa
she kalian , “apa hubungan tidak mengetahui she dengan
meracuni pikiran !? goat lian makin membelalakan matanya
marah , “goat-lian , sobomu itu dalang dari semua kebutaan
kalian , dendam dengan membabi buta , dan kematian siapa
yang mau dihitung kalian tidak tahu , kematian orangtuamu ! ,
lalu she apakah orang tuamu itu yang ingin kalian jadikan
sebagai dasar dendam

“subo kami tidak akan bohong bahwa orang tua kami dibunuh
kim-khong-taihap karena subo kami adalah saudara
seperguruan ibu kami , sin-peng dan sim-lan saling pandang
lalu memandang goat-lian , “goat-lian kalau subomu saudara
seperguruan dari ibumu , masa dia tidak meletakkan she dari
suami dari ibu – ibu kalian , dan ini semakin nyata bahwa ada
rahasia tentang diri kalian yang hubungannya dekat dengan
ayah kami kim-khong-taihap

“hal-hal mengenai kami kenapa jadi bahan bahasan , yang jelas


salah satu dari kalian harus menghadapi dua dari kami ,
“sudahlah peng-ko , untuk apa melayani mereka , “tidak lan-moi
, mereka ini ada hubungan dengan kita , lan-moi mungkin tidak
melihat apa yang kulihat , “apa maksud peng-ko , seng-tiauw
menatap heran pada sin-peng ,yang nanar dan terperangah
melihat goat-lian , sin-peng sebenanya terkejut ketika fajar
menerpa wajah goat-lian bentuk kepala yang mengiras wajah
goat lian sama dengan wajah ayahnya yang sering bersemedi
menyambut fajar dekat air terjun , dan itu menyentaknya ketika

96
melihat kearah goat-lian , lalu diperhatikanlah muka itu yang
diterangi fajar merah , makin terkejut merasakan bayangan goat
lian yang dibentuk sinar cahaya fajar itu seperti bayangan
ayahnya yang sering ia lihat

tiauw-te dan lan-moi , coba perhatikan goat-lian dan tengok


bayangan itu , dan ingat bagaimana kita sering dibelakang ayah
bersemedi menyambut fajar , goat-lian yang jadi bahan
perhatian terbeliak , sim-lan dan seng-tiauw juga terkejut , sim-
lan sampai berdiri , “heh.. kenapa dengan kalian , ada apa
dengan diriku , sim-lam makin terbengong setelah melihat
wajah dan mata dan hidung itu , “ya.. thian … ! , seng-tiauw
tidak sadar menyeru thian karena melihat wajah , hidung dan
mata goat-lian

kim-hoan dan khong-huan menjadi bingung melihat sin-peng


dan kedua adiknya menatap goat-lian seperti itu , “sin-peng ..!?
ada apa ini !? , “saudaraku kim-hoan , walaupun kamu tidak
sudi kami panggil saudara tapi kali ini aku akan tetap
memanggilmu saudara , kalian jelas tidak tahu bagaimana
perwakan ayah kami tapi kami sangat kenal , apa yang ada
goat-lian dari bentuk kepala , mata dan hidung persis seperti
ayah kami , “lalu maksudmu ? , “aku tidak berani menduga apa
hubungan kalian dengan ayah kami kim-khong-taihap , yang
kami tahu bahwa selain dari ibu kami yang ada di pulau kura-
kura , kami masih punya tiga ibu lagi diluar pulau kura-kura ,
walaupun ketiga ibu itu tidak mengakui bahwa mereka adalah
istri ayah kami , “sungguh aneh ! mana ada istri tidak menegkui

97
suaminya !? , “untuk golongan jahat hal itu biasa saja , jika
mengedepankan hawa nafsu , yang tidak lazim dan menyalahi
biasa terjadi , “apa kamu mau mengetakan bahwa ketiga istri
ayahmu golongan jahat ? , “benar ! tapi ayah kami walaupun
mereka jahat tetap adalah istri ayah kami , dan salah satu
tujuan perjalanan kami adalah ketempat ibu kami itu untuk
menjenguk keadaannya

“kim-hoan apakah subomu mengatakan siapa nama ibu kalian


? seng-tiauw bertanya dan menatap ketiganya , kim-hoan dan
khong-huan saling pandang , “tidak , kami tidak tahu siapa
nama ibu kami , “hmh… memang terlalu subo kalian itu kim-
hoan , nama ayah boleh jadi tidak dikenal namun kalau nama
saudara seperguruan juga dia tidak tahu , atau dia tahu tapi
tidak memberi tahu kalian , ini faktor kesengajaan untuk
membutakan kalian , sim-lan dengan tajam mencibir subo dari
kim-hoan dan kedua saudaranya

“kami tidak tahu dan makin bingung tentang jati diri kami , dan
jawabannya ada pada subo kami saja dan nanti setelah misi
kami berhasil maka hal itu akan kami tanyakan, “tapi suheng
hal ini bikin penasaran , ketiga saudara ini menyamakan
perawakanku dengan kim-khong-taihap membuat aku
merinding melihat kelakuan mereka yang menatapku demikian ,
“maksudmu bagaimana sumoi ? ,goat-lian menatap dalam pada
mata sin-peng yang lembut “saudara sin-peng , kalian tadi
mengatakan bahwa kalian mempunyai tiga ibu dari golongan
jahat yang tetap diakui oleh ayah kalian , tentunya kalian tahu

98
siapa nama ibu kalian itu , sin-peng yang mendengar
perubahan panggilan itu walaupun masih bernada ketus ,
membuat sin-peng lega dan senang , “lan-moi , nama ibu kami
itu adalah lumina , liok-swi-hoa dan khu-gin-bi , mendengar
nama terakhir itu ketiganya melompat saking terkejutnya

“apakah ini yang sebenarnya sin-peng !? , suara khong-huan


bergetar , sin-peng terkejut juga melihat reaksi dari ketiga
saudara seperguruan itu , “itulah nama ibu kami yang
disampaikan oleh ayah kami dan tujuan kami salah satunya
adalah untuk menjenguk dua ibu kami yang berada di kibun di
wilayah timur , lalu kenapa kalian bereaksi demikian , apa yang
menyebakannya , apakah nama yang kami sebutkan kalian
kenal , “saudara sin-peng , nama khu-gin-bi itu adalah nama
subo kami , khong-huan makin bergetar mendengar kenyataan
bahwa subonya adalah istri kim-khong-taihap dan mereka
disuruh untuk membunuhnya , benarlah apa yang dikatakan
kim-khong-taihap bahwa istrinya tidak mengakuinya

“huan-te , kecendrungan akan dugaaan kami makin kuat ,


setelah melihat perawakan lian-moi dan tentang ibu kami khu-
gin-bi yang menjadi subo kalian , “peng-ko katakanlah
dugaanmu , siapakah kami ini ? , goat-lian sudah bergetar haru
dan matanya berkaca-kaca membayangkan hubungannya
dengan kim-khong-taihap , mendengar dan melihat raut wajah
cantik yang hendak menangis itu hati sin-peng terenyuh , “lan-
moi ! ini hanya dugaan kuat , bahwa kamu adalah anak ayah
kami entah dari ibu yang mana , pecahlah tangis goat-lian ,

99
“pen-ko jika menurutmu hanya dugaan tapi bagiku itu adalah
kebenaran
matahari sudah kian tinggi , mereka hening dengan pikiran
masing-masing , “peng-ko , jika kalian mengetahui keberadaan
ibu kalian di wilayah timur diturut dari dugaan peng-ko tentunya
dua ibu disana adalah salah satu dari ibu kami , tapi kenapa
mereka tidak mengasuh kami , apa pendapat peng-ko tentang
hal itu , “dua ibu di wilayah timur mungkin tidak bisa mengurus
kalian karena keadaan mereka yang tapadaksa , “kenapa
mereka tapadaksa ? “aku tidak tahu huan-te , hanya itu yang
ayah sampaikan kepada kami

“menurut peng-ko apa yang harus kami lakukan ?! , kim-hoan


yang tidak bisa lagi mengingkari kedekatan mereka dengan
kim-khong-taihap yang dugaannya kuat adalah ayah mereka
membuat dia semakin lembut dengan yang seyogyanya
saudara tuanya ini , sin-peng tersenyum lembut mendengar
perubahan panggilan dari orang yang diduga kuat adiknya ini
berkata , “kim-te saran saya hanya satu , sebelum kalian salah
langkah dan membabi buta dengan rencana kalian , sebaiknya
tuntaskan dulu jati diri kalian dengan menemui ibu khu-gin-bi
atau berangkatlah kekibun di timur dan tanyakan kediaman im-
kan-ok-niocu , karena itu julukan ibu liok-swi-hoa ketika
menguasai wilayah timur dengan kejahatan

goat-lian terkejut lalu menangis , mereka terkejut mendengar


tangis yang tiba-tiba itu , suheng ..! berarti ibuku adalah liok-
swi-hoa , “kenapa kamu yakin sumoi !? , “apakah suheng tidak

100
ingat bahwa kita disuruh mendirikan kembali hek-to-ki setelah
membunuh kim-khong-taihap , aku akan mendirikan hek-to-ki
ditimur untuk melanjutkan cita-cita ibuku , bukankah itu artinya
im-kan-ok-niocu atau liok-swi-hoa adalah ibuku ? , kim-hoan
dan khong-huan terkesiap dan wajah pucat

“benar sumoi dan ibuku menguasai selatan , “peng-ko siapakah


yang menguasai selatan ?! bergetar bibir kim-hoan semakin
tidak kuasa menahan air matanya ketika hampir dekatnya
rahasia dirinya , “yang menguasai selatan juga adalah salah
satu ibu kami , namanya lumina dengan julukan cui-beng-bi-
moli , “peng-ko berarti ibuku adalah lumina , kim-hoan berurai
air matanya , “jadi..jadi kalau begitu aku anak subo suheng ,
semuanya menatap khong-huan , “dan kita ini adalah she-kwee
anak kim-khong-taihap , goat lian menambahkan dan
merekapun ketiganya menangis , sim-lan juga ikut menangis
memeluk goat-lian

“tidak..walaupun kim-khong-taihap adalah ayah kita , kita harus


menuntut tanggung jawab kenapa ibu kita tapadaksa , aku tidak
akan puas sebelum menerima penjelasan , kim-hoan berteriak ,
goat-lian juga tersentak , “benar kita harus tanyakan ini kepada
ayah , suara goat-lian bergetar ketika mengucapkan kata ayah
pada kim-khong-taihap , lelaki yang melimpah pujian , anutan
manusia sejagat , terselip haru dan bangga pada ayahnya

“kim-te dan lian-moi , jika hati kalian sudah yakin akan jati diri
kalian hal itu patut untuk kalian tanyakan pada ayah karena itu
adalah hak kalian , ayah tidak tahu bahwa kalian ada , yang dia

101
tahu bahwa dia mempunyai tiga istri yang mana ketiga istrinya
tidak mau mengakuinya , jadi jangan kalian merasa bahwa
kalian tidak diakui ayah , ayah sangat mengakui keberadaan
kalian , hal ini dapat kalian ketahui jelas bahwa tanpa
keberadaan kalianpun ayah tetap mengakui bahwa ibu-ibu
kalian adalah istri-istrinya terlebih dengan keberadaan kalian
sekarang , ibu kalian tidak berbeda dengan ibu kami di pulau
kura-kura terbukti kami yang tidak tahu menahu tentang itu
dipesankan ayah untuk menjenguk kedua ibu kami lumina dan
liok-swi-hoa di kibun sebagai penghormatan anak kepada
ibunya sekalipun ibu kami itu tidak mengakui ayah kami ,
terlebih kami yang akan datang menjenguk mereka

kim-hoan dan goat-lian menguguk menangis , “peng-ko benar ,


ah ayahku yang budiman , tentu memiliki alasan kuat dan benar
membuat ibu kita tapadaksa , “lalu bagaimana kim-te ? apa
yang akan kalian lakukan ? , “kami akan pergi menjumpai ayah
dulu di pulau kura-kura , semakin terasa bagi kami siapa yang
tidak mengakui kami , ibu khu-gin-bi dengan kokoh
membutakan kami terbukti bahwa dia juga tidak mengakui
huan-sute sebagai anak yang dilahirkan , benar bahwa ibu-khu-
gin-bi mengasuh kami , kami diajari ilmu , tapi tujuannya hanya
satu bagaimana kami menjadi anak yang buta yang diperalat
untuk membunuh ayah sendiri

“hoan-te , huan-te dan lian-moi , kami bersyukur kepada thian


dengan perjumpan kita ini jika kalian ingin berangkat kepulau
kura-kura , maka berangkatlah dan pastinya ayah akan

102
menyuruh kalian ke timur setelah menjumpainya untuk bertemu
dengan ibu lumina dan swi-hoa di kibun , jangan karena
perbedaan prinsip kita melupakan bahwa ibu kita telah
melahirkan kita dengan taruhan nyawa , jika ayah kita saja
mengakui ibu-ibu kita bagaimana kita tidak menerima ibu kita
walaupun bagaimanapun jahatnya ,kim-hoan , khong-huan dan
goat-lian memeluk kakak mereka sin-peng dan seng-tiauw
dengan hangat , “peng-ko dan tiauw-ko dan lan-cici , kami akan
berangkat menemui ayah , semoga kita bertemu di-kibun
setelah ini , “baiklah adik-adikku ! berangkatlah !

Kim-hoan , khong-huan dan goat-lian meninggalkan tempat itu


dan bergerak cepat menuju keselatan , hati mereka berbuncah
kerinduan kepada ayah mereka , terlebih goat-lian yang merasa
dirinya mirip ayahnya , sepanjang jalan dimana mereka istirahat
dan kala dia sendirian dikamarnya air matanya berderai karena
hatinya diterpa dengan rindu yang bertubi-tubi bersuka cita jika
bertemu kalian

Dua bulan kemudian sampailah mereka di di hopei , mereka


memasuki likoan yang ramai pengunjung , dan setelah
memesan makanan mereka duduk dengan hati bergetar
nyaman karena semakin dekat dengan ayah mereka , ayah
mereka yang selalu di jadikan bahan berita disetiap likoan dan
kedai , semua orang bercerita pulau kura-kura , tentang
bagaiamana anak mereka yang sudah menjadi asuhan bengcu
, cerita bernada puas , gembira dan takluk kepada ayah mereka

103
Sejak dari desa di kaki bukit kwi-ban-san hal ayah mereka telah
jadi cerita berita yang tidak pernah lekang yang membuat
mereka kadang panas dan jengkel karena saat itu mereka
anggap musuh , namun setelah mendapat kenyataan yang
mereka kaji bersama dengan ketiga saudara tua mereka di
yinchan perasaan benci dan jengkel itu berubah kerinduan dan
bangga yang tidak terperikan , demikian juga dilikoan dimana
sekarang mereka berada , sejak memasuki wilayah selatan ,
hal ayah mereka semakin santer dan ramai , dan di likoan ini
juga mereka mendapat berita baru selain dari cerita ayah
mereka

Disebuah meja tepat dibelakang mereka ada dua orang yang


sedang bercakap-cakap “sepertinya liok-lim akan suram lagi yo-
sicu ! , “apa maksudmu In-sicu ? , saya baru timur membawa
barang sim-wangwe dan berita disana sungguh
menggemparkan , “apa yang terjadi di timur in-sicu , “ditimur
telah terjadi malapetaka besar , lima puluh lebih pendekar
tewas ditangan dua orang wanita muda beserta seorang nenek
tua , “siapa mereka in-sicu , “dari berita yang kedengar kedua
wanita itu berjulukan eng-hun-bi-kwi-ji dan nenek tua itu
berjulukan mo-bin-kwi-bo

“hmh.. sepuluh tahun yang lalu timur dikuasai oleh im-kan-bi-


ciong dan im-kan-ok-niocu sekarang muncul pula penjahat baru
, jika banyak para pendekar dan kauwsu yang tewas ditangan
mereka tentu mereka sangat sakti , in-sicu , “benar yo-sicu
bahkan dari beberapa pertemuan yang mereka lakukan sudah

104
tujuh orang dari asuhan bengcu yang tewas , “wah.. ! kalau
begitu gawat in-sicu , “dan yang lebih gawat lagi yo-sicu daerah
utara yang pertama mendapat melapetaka dari tiga orang
penjahat yang luar biasa sakti , “darimana in-sicu dengar !? ,
aku dapat cerita itu di timur , kata mereka yang berada ditimur
bahwa dua bulan sebelum datang malapetaka di wilayah timur ,
kota yinchuan geger dengan matinya lebih seratus pendekar ,
kauwsu dan pangcu ditangan ketiga orang itu

“siapa pula mereka in-sicu !? , yang pertama berjulukan bu-tek-


giamlo dan yang kedua pak-giam-lo-ong , dan dari berita
peristiwa di yinchuan kedua iblis itu sudah hampir kalah
ditangan sie-seng-jin dan tiga tokoh muda asuhan bengcu
namun tiba-tiba muncul orang yang ketiga seorang wanita
cantik seumuran empat puluh tahun yang kesaktiannya
melebihi dua iblis itu , “lalu apa yang terjadi dengan sie-sengjin
dan keiga murid bengcu !? , “sie-sengjin dan ketiga murid
bengcu tewas , “wah … siapakah wanita yang menggiriskan itu
? , “julukannya kwi-ban-san-hong-houw , mendengar julukan itu
kim-hoan , khong-huan dan goat-lian terkesiap , khong-huan
lansung berbisik , “suheng , ibu telah memulainya , “benar sute
, menurutmu apa yang akan kita lakukan , “kita akan tanya
ayah suheng , goat-lian menyela , ketiganya terdiam kembali
dan mendengar percakapan dua orang dibelakang mereka

“mudah-mudahan apa yang dimulai mereka akan cepat


diredam oleh kwee-taihap yang sedang menyusuri empat
wilayah , “maksudmu siapa yo-sicu ? , “maksudku tiga anak

105
bengcu sin-peng , seng-tiauw dan sim-lan , “memangnya
ketiganya dimana ? mereka sudah berada dibarat dan mungkin
sudah memasuki daerah utara , “aha kalau begitu semoga saja
utara cepat dipulihkan ketiga anak bengcu , “benar in-sicu , dan
saya yakin hal utara akan segera pulih , karena ketiganya
adalah gambaran dari bengcu kita yang sakti

setelah kedua orang meninggalkan rumah makan , kim-hoan


memandang kedua adiknya sute dan sumoi , ketiga saudara
tua kita menjadi tumpuan harapan banyak orang , ketiganya
sama dengan kita keturunan dari kim-khong-taihap , jika ketiga
saudara kita menyisir utara maka kita bertiga juga akan
menyisir daerah timur , “benar suheng , dan sebaiknya kita
tidak menunda perjalanan untuk segera bertemu dengan ayah ,
“ya , aku sependapat dengan suci , “baiklah kalau begitu , kita
berangkat sekarang ke kaifeng dan dan menyebrang kepulau
kura-kura

dengan ilmu lari cepat yang luar biasa , ketiganya melintas


jarak laksana terbang , dan seminggu kemudian mereka sudah
berada dikaifeng dan menanya orang yang dijumpai perihal
tempat pulau kura-kura , “maaf lo-pek , jika mau kepulau kura-
kura dimanakah kami dapat kapal ? , “aha… mudah sekali
kongcu ! pergi saja kepantai dan sampaikan kepada orang-
orang pemilik kapal disana bahwa kalian mau kepulau kura-
kura , kalian akan diantar cukup dengan upah mengantar saja ,
hilir mudik kapal kesana kongcu , “terimakasih lopek , kim-hoan
dan kedua adiknya segera kepantai , dan benar saja pemilik

106
kapal yang banyak di pantai berebutan untuk mengantar
mereka

setelah berlayar , goat-lian merasa dingin dan gemetar , “kamu


kenapa suci !? Tanya khong-huan , “ah… tidak apa-apa sute ,
aku hanya haru dan bingung bagaimana cara kita memulai saat
berjumpa dengan ayah , ketiganya berdiam , “bagimana
bagsunya menurut suheng , khong huan menatap kim-hoan ,
“hmh… kita akan memakai alas an minta petunjuk kepada ayah
, tentu kalau ayah mengenal subo dia akan tahu dengan
gerakan kita dan akan bertanya tentang kita , baru kita
sampaikan siapa kita sebenarnya , “hmh… benar pikiran
suheng itu , dengan dasar itu akan lebih meyakin kita

Pulau kura yang ramai oleh ratusan murid sedang berlatih di


lian-buthia yang luas dan besar , terdengar gema hentakan
nafas dengan seruan sigap dan bertenaga bergema kepelosok
pulau , beberapa murid senior menyisiri barisan dan
mempehatikan secara dekat gerakan-gerakan yang dilakukan
sementara dipantai banyak juga orang hilir mudik di pelantaran
yang kokoh , sebagian mereka adalah pemilik kapal yang siap
mengantar penghuni pulau jika hendak kekaifeng

Kwee-han-tiong yang sudah berumur hampir lima puluh tahun


sedang berada di air terjun bersama seluruh keluarganya dan
baru selesai bersemedi setelah matahari tinggi , hal yang biasa
dilakukannya dengan semua keluarganya , “sebelum kita
makan ayah ingin melihat anak-anak ayah melatih ilmu lo-hai-
san-hoat , ayok ma-ji coba pimpin adik-adikmu , kwee-pek-ma

107
lansung membariskan adik-adiknya , lalu kedua belas orang
anak-anak han-tiong mengeluarkan kipas , yang paling bungsu
dari mereka adalah kwee-hong-in yang berumur lima tahun ,
dengan tekun ia memperhatikan kaka-kakaknya bergerak ,
matanya yang bulat dengan muka serius mengikuti gerakan-
gerakan saudara-saudaranya , han-tiong dan keenam istrinya
hanya lebih banyak memperhatikan hong-in dan kadang
mereka tersenyum dan mengangguk puas

Setelah selesai ilmu lo-hai-san-hoat diperagakan , “sekarang


coba “in-coan-sin-yan” lalu pek-ma memberi aba-aba pada
semua adiknya , “walet mengibas mengepakkan sayap “
semuanya bergerak seragam dan mengatur kuda-kuda dengan
lima gerakan wesi yang kokoh , “walet mengejar mustika “
gerakan melangkah dan mundur dan melompat dilakukan
demikian indahnya , “walet terbang keawan “ gerakan
melompat disusul gerakan poksai lalu mundur dan berposai
kebelakang dan bahkan berputar tiga kali dengan poksai miring
, “walet menerpa angin dan hujan “ gerakan disusul dengan
gerakan tangan dan lincah dan indah diiringi gerakan melompat
dan poksai hingga tujuh belas geraka , dan “walet sakti
menerjang awan” gerakan puncak dari jurus inipun dilakukan ,
cepat , gesit , lincah dan bertenaga , sulina yang melihat semua
gerakan itu tersenyum puas , ilmu in-coan-sin-yan adalah
ciptaan suaminya yang diambil dari jurus-jurusnya

Setelah gerakan puncak ditutup , “bagaiaman ayah gerakanku


!? , hong-in berlari mendekati ayahnya , anak bungsu ini sangat

108
dekat dengan ayahnya , setiap apa saja selalu ayahnya yang
ditanyakan , Han-Tiong tersenyum , sudah bagus in-ji , dan
tentu akan semakin bagus jika terus dilatih , “baiklah ayah , aku
tidak akan mengecewakan ayah , aku akan berlatih terus , han-
tiong meraih putri bungsunya ini dan menciuminya , dan
kemudian menatap semua anaknya , “ayah sudah lihat , dan
ayah cukup puas dan tentunya hari berikutnya ayah akan lebih
puas lagi bukan ? , “benar ayah , serempak mereka menjawab

Kemudian merekapun berdiri dan seorang pelayan menemui


mereka , “maaf loya ! ada tiga orang muda mau bertemu ,
“hmh… dimana mereka empek-coa , mereka menunggu
ditaman halaman utama istana , “baiklah mari kita sambut tamu
kita , Han-Tiong menatap semua istrinya , lalu keluarga itupun
berjalan menuju istana , Han-Tiong melihat kim-hoan , khong-
huan dan goat-lian sedang duduk dikursi taman , kim-hoan dan
kedua adiknya melihat rombongan itu terkesiap terlebih melihat
orang tua yang tampan dan berwibawa kuat , segera mereka
menjura

“hheheh..heheh… tiga orang muda yang gagah ! siapakah


kalian ? “kami datang dari barat untuk bertemu bengcu , nama
saya kim-hoan dan ini sute saya khong-huan dan sumoi saya
goat-lian , keenam istri han-tiong menatap goat-lian penuh
perhatian , dan bagi bonita dan swat-hong tidak kalah tertarik
menatap kim-hoan , “heheheh… sungguh jauh perjalanan sam-
ji dari barat kepulau kura-kura , tentu ada hal yang perlu
dengan saya , apakah gerangan sam-ji !? , kelembutan dan

109
penyambutan yang luar biasa itu membuat ketiganya bergetar ,
dan hal itu tidak luput dari perhatian Han-Tiong dan istri-istrinya

“kami bertiga hendak minta petunjuk ilmu silat dari bengcu , “oo
, demikiankah , baiklah sam-ji yang penuh semangat , mulailah
….. ! , lalu kim-hoan dan khong-huan menyerang dengan ilmu
“tung-tai-kun” dan “tok-ciang-kun” sementara goat-lian dengan
ilmu “tung-mo-kiam” han-tiong takjub dengan kekuatan dan
berbahanya serangan ketiga orang muda itu namun dengan
langkah “kim-peng-hok-te-pat” demikian kokoh dan kuat
dimainkan oleh penciptanya , swat-hong , lin-swat dan bonita
yang melihat gerakan itu langsung kenal hingga mereka saling
pandang , Han-tiong juga mengenal serangan-serangan
berbahaya ini , dan dia terus melayani tapi tidak pernah
membalas , “luar biasa ilmu bi-moi sudah diwariskan , serunya
kemudian dengan gerakan kilat han-tiong mulai membalas
dengan “hong-lo-im-yang-kiam” ilmu ciptaannya yang diambil
dari ilmu istrinya phang-hwa dan digabung dengan lo-hai-san-
hoat , dan kehebatannya sungguh luar biasa , dalam dua puluh
gebrakan ketiga muda itu terdesak hebat , dan sepuluh
gebrakan berikutnya beberapa totokan seharusnya mengenai
sasaran namun diselewengkan oleh han-tiong , demikian juga
pedangnnya diselewengkan sehingga tidak mencelakakan tiga
anak muda itu

ketiganya maklum bahwa orangtua kosen ini mengalahkan


mereka , lalu mereka bertiga berposai kebelakang dan mulai
dengan jurus istimewa mereka , kim-hoan dan khong-huan

110
memainkan jurus “ho-jiauw-swat-ciang” dan goat-lian dengan
pedangnya memainkan “pek-ban-in-kiam” pertempuran
semakin seru , bonita kali terbelalak dua ilmu khu-gin-bi yang
dapat mengimbangi ilmu suaminya , Han-Tiong juga merasakan
tekanan kuat namun pengalaman tempur yang sudah teruji
serta daya sin-kang dan gin-kang yang jauh melebihi Han-
Tiong terus meladeni kedua ilmu yang sudah dikenalnya ini ,
dan hal ini khu-gin-bi tidak menyadari bahwa salah satu
kelebihan dari han-tiong adalah bu-tek-cin-keng warisan bukek
siansu , dalam pertempuran han-tiong dapat meraba
kelemahan ilmu apa saja , terlebih jurus yang sudah pernah dia
hadapi , dua ilmu kebanggan khu-gin-bi ini menjadi mentah
dumainkan kedua kalinya didepan han-tiong , hanya yang
membuat han-tiong menjadi sibuk adalah digunakannya dua
ilmu hebat ini oleh tiga orang sekaligus

namun bengcu dengan menggunakan harpanya mulai


memadukan ilmu hong-hi-sin-jai yang menyatu dengan pat-
sian-kiam-hoat dan gerakan kaki mengikut im-yang-ma-hoat
sementara tangan kanan dengan geran im-yang-sian-hoat ,
perpaduan yang kokoh dan hebat daya serangnya , hari sudah
siang dan pertempuran itu kian seru , Han-tiong hanya mampu
mendesak ketiganya karena tenaga yang dia gunakan hanya
tiga perempat

“sudahlah sam-ji murid dari bi-moi , Han-Tiong melompat


menjauh dan ketiga orang muda itu berhenti dengan napas
yang memburu dan ketiganya duduk berlutut , “ayah anak

111
datang menghadap , goat-lian yang tidak bisa menahan harus
sesugukan , Han-Tiong mukanya pucat , “apa maksudnya ini
lian-ji !? , “benar ayah , kami anak yang tidak diketahui lahir ,
khong-huan menambahkan , “ayah kami sudah bertemu
dengan peng-ko dibarat , “han-tiong meraup ketiga tubuh itu ,
“ah anakku… anakku , maafkan ayahmu yang tidak tahu , lalu
han-tiong menciumi anaknya dengan deraian air mata

“ceritakan anakku ayahmu ini juga tidak tahu kalian bertiga ini
dari ibu yang mana diantara ketiga ibu kalian , “ayah kami juga
tidak tahu pasti hanya menurut kajian kami dengan peng-ko
bahwa ibuku adalah lumina , “benar sekali wajahmu sama
persis dengan lumina , swat-hong menyela dan mendekati
suaminya yeng memeluk ketiga anaknya , “ayok duduklah
hoan-ji , kemudian mereka duduk dikursi taman yang sejuk itu ,
“lalu lian-ji yang mirip dengan ayahnya ini siapakah ibumu nak
? bonita menatap goat-lian dan semuanya memperhatikannya ,
goat-lian makin sesugukan karena dari awal dia tahu bahwa ia
anak kim-khong-taihap dia sudah merasa mesra dengan
ayahnya ini , wajahnya yang mirip dengan ayahnya yang
menjadi pembuka awal rahasia jati diri mereka menjadi
kebanggan tersendiri baginya , “ayah menurut kajian peng-ko
,saya anak ayah dari ibu swi-hoa , berlinang air mata bonita
melihat wajah yang sembab air mata dipipi goat-lian

:lalu huan-ji apakah kamu anakku dari khu-gin-bi ? Han-Tiong


memandang khong-huan “benarlah ayah menurut kajian peng-
ko , kalian bertiga menyandarkan kajian pada peng-ko kalian

112
bagaimanakah peng-ko kalian itu mengkaji , lalu kim-hoan
menceritakan pertemuan mereka dengan ketiga saudara tua
mereka itu di yinchan bagaimana mereka menantang bertarung
dan sehingga terlibat pembicaraan tentang diri mereka

“syukurlah sam-ji kalian betemu dengan ketiga saudara kalian


sehingga kalian tidak terjebak pada kebutaan , bonita berkata
sambil meraih tangan goat-lian , goat-lian mendekap bonita
dengan mesra

“ayah kami belum pernah melihat ibu kami karena sejak kecil
subo membawa kami ke kwi-ban-san , dan kami berjanji
dengan peng-ko , tiauw-ko dan lan-cici untuk bertemu dikibun ,
hmh… hal yang bagus hoan-ji , “dan kami sudah tahu keadaan
ibu kami di kibun dari cerita peng-ko , dan kami yakin hal itu
ada sebab dasar kuat ayah melakukannya terlebih saat ini kami
mendengar sepak terjang subo , Han-Tiong mengerinyikan
kening dan memandang khong-huan , huan-ji ! apa yang telah
ibumu lakukan ? “kami dengar ibu telah membunuhi para
pendekar di yinchuan bersama dua orang sekutunya pak-giam-
lo-ong dan butek-giam-lo

“lalu apa yang hendak kalian lakukan anak-anaku !? , „kami


tidak tahu ayah , dan kami ingin tahu bagaimana pendapat
ayah , “hmh… bagimanakah menurut kalian perbuatan ibu
kalaian ? , “hal itu juga kami butuh penjelasaan dari ayah ,
perihal jahat dan baik , “lalu apa yang kamu fahami hoan-ji
tentang itu , “saya dan adik-adik hanya memahami bahwa jahat

113
dan baik tidak lebih dari anggapan , baik karena ia
menyenangkan hati dan jahat karena menyakiti hati

anak-anakku , baik dan jahat adalah hal yang mutlak , tidak


tergantung pada rasa dan nilai untung dan rugi , jika jahat dan
baik tergantung pada dua hal itu belumlah tepat dikatakan jahat
dan baik , “lalu bagaimana ayah maksud mutlaknya , “baik itu
adalah tindakan yang membuat alam menjadi seimbang dan
sebaliknya jahat tindakan yang membuat alam tidak seimbang ,
“contohnya ayah !? , “contohnya membunuh hal yang seimbang
, manusia adalah bagian adari alam , “seorang pedagang yang
dengan keadaanya menghidupi anak dan istrinya , lalu dia
dibunuh oleh seseorang maka terjadi ketimpangan dimana
keluarganya akan terpapar pada efek-efek ketidak seimbangan
itu seperti terjerat pada kelaparan atau akan terhina karena
tidak punya pelindung dan pengayom keluarga ,maka
membunuh seperti itu adalah kejahatan bisakah kamu melihat
akibat ketidak seimbangan yang dibuat oleh kejahatan nak ?
“dapat ayah , khong-huan menyahut

dan selanjutnya contoh kebaikan adalah tindakan yang


membuat alam jadi seimbang , contohnya membunuh juga ,
ada seorang perampok dan penista yang membuat efek
keadaan merusak keseimbangan hidup , harga diri manusia dia
permainkan , lalu datang orang membunuhnya atau membuat
dia tidak dapat berbuat kerusakan lagi dan efeknya hidup
kembali seimbang maka membunuh seperti itu adalah kebaikan
, ketiga anaknya manggut-manggut

114
“sudahkah kalian mengerti anak-anakku !? “sudah ayah , “lalu
apa yang hendak kalian lakukan !? kami akan menemui ibu dan
mencoba mengingatkannya supaya jangan berbuat kerusakan
yang akan mengekibatkan banyak efek ketidak seimbangan
alam , “bagus anak-anakku , namun sebelum kalian berangkat
tinggal disini selama satu bulan dan ayah akan memberikan
sebagian kecil dari hak kalian dari ayah , “baik ayah kami akan
menurut , “baik sekarang mari kita masuk , keluarga bengcu
memasuki istana mereka

selama sebulan han-tiong mengajarkan dua ilmu kepada ketiga


anaknya yaitu „siulian-tin-liong dan dari penjelasan ayahnya
tahulah mereka kenapa cici mereka sim-lan mempunya daya
tempur demikian lama , kemudian han-tiong mengajarkan “kim-
peng-hok-te-pat” , “ilmu ini kalian latihlah selama perjalanan
ketimur , ketiga anaknya mengangguk karena mereka maklum
bahwa ilmu langkah garuda itu hanya beberapa hari mereka
latih

Hutan bambu kuning diluar koata xining porak poranda karena


pertempuran yang ramai , dimana para pendekar sedang
mengeroyok butek-giamlo , empat orang dari kalangan
pendekar sudah tergeletak tewas dan yang mengeroyok tinggal
enam orang lagi namun butek-giamlo yang sudah enam bulan
bersama susiok-kongnya menguasai wilayah utara memang
luar biasa sakti , keroyokan enam pendekar itu makin porak-
poranda akibat serang hawa ilmunya yang sakti

115
Dua orang kemudian terjungkal tewas seketika setelah
menerima pukulan telak dari butek-giamlo , empat orang dari
pengeroyok walaupun sudah semakin payah tetap berusaha
melawan , ketika pukulan beracun dari butek-giamlo hendak
menghantam dua orang pendekar , serangkum hawa pukulan
membentur dan “balaaamm,,, “ butek-giamlo mundur tiga tindak
dan seorang lelaki muda tampan sudah berada didepannya ,
ternyata yang menangkis pukulannya adalah seng-tiauw ,
belum keterkejutan butek-giamlo hilang sin-peng dan sim-lan
sudah menyusul ditempat itu

“siapa kalian dan apa mau mati sehingga turut campur !?


bentaknya butek-giamlo , “apakah kamu yang disebut butek-
giamlo ? , seng-tiauw balik bertanya , “kalau sudah tahu kenapa
tidak lari menyembunyikan ekor , “hehehe…. kesombongan
butek-giamlo ternyata melewati batas kepalanya , berilah sedikit
pelajaran padaku untuk melihat kenapa engkau megap akan
kesombongan , seng-tiauw menyerang dengan “in-coan-sin-
yan” , butek-giamlo menyambut dengan tidak kalah kerasnya ,
pertemuan dua tangan yang mengandung hawa sakti
bergemuruh , butek-giamlo terpapar kebelakang lima tindak
dan seng-tiauw mundur tiga tindak , kemudian keduanya maju
dan bertempur lagi

butek-giamlo hari ini apes benar , baru enam bulan bermandi


kejumawaan , hari ini apa yang dibanggakan itu harus pecah
berkecai menghantam karang , lawanya bukan orang
sembarangan , susiok-kongnya saja masih setingkat dibawah

116
lawannya ini , tidak dapat dihindarkan lagi dia jadi bahan
permainan , baru dua puluh gebrakan tamparan dan sodokan
sudah dia terima sehingga membuat badannya nyeri
membengkak , dan yang paling membuat dia tidak habis pikir
dia seperti menyerang bayangan sendiri , langkah-langkah
ajaib seng-tiauw dengan gerak,“sin-tiauw-poh-chap-sha” sangat
membingungkannya , karena habis akal dan kecapean dia tidak
menyadari “plak..” tamparan keras seng-tiauw menghantam
mukanya hingga giginya ambrul dan dia sempoyongan namun
hanya sekejap dan dia dengan cepat melenting menjauh dan
melarikan diri , seng-tiauw tidak mengejar demikian juga kedua
saudaranya , memang demikianlah yang diajarkan ayah
mereka bahwa mereka tidak akan pernah mengejar lawan yang
sudah melarikan diri

“syukur kepada thian ternyata bengcu-sam-ji (tiga anak bengcu)


sudah sampai disini , keempat orang itu menjura , “sudahlah
siok-taihap minumlah obat ini untuk memulihkan keadaan para
paman sementara kami akan menguburkan enam jenajah ini ,
sin-peng memberikan empat buah pil sementara sim-lan dan
seng-tiauw sudah mulai menggali tempat kosong dengan
pedang mereka , hanya lima belas menit galian lobang sudah
selesai , sin-peng meraih enam jasad itu dan melompat
kedalam lobang kemudian menjejerkannya dan ketiganya pun
menguruk kembali tanah galian , semua disaksikan keempat
orang dengan terkesima , hanya dalam waktu kurang dari
setengah jam ketiga orang muda anak bengcu menyelesaikan
pekerjaannya ,

117
sin-peng dan sim-lan mendekati keempat orang pendekar yang
sudah agak baikan , sementara seng-tiauw bergerak cepat
meninggalkan tempat itu dan dalam waktu setengah jam seekor
kijang telah dipanggulnya , sim-lan yang sudah menyalakan api
segera meracik bumbu dan panggang kijangpun sudah
menyeruak aroma yang menerbitkan selera , setelah matang
dan gajihnya yang tebal berminyak dipadu aroma yang
demikian sedap sim-lan merobek daging lembut dan
menghidangan di atas daun yang lebar lalu menyajikan
ditengah saudaranya dan keempat pendekar yang masih lemah
itu

“mari kita makan paman , sin-peng mengajak keempat


pendekar itu , lalu merekapun makan dan nikmatnya sungguh
luar biasa , “bengcu-sam-ji kami merasa tidak enak
diperlakukan begini , seng-tiauw tersenyum , “jangan merasa
sungkan paman ! keadaan paman berempat terluka dan sangat
lemah , jadi tidak ada yang harus disungkankan karena sudah
hal patut yang sehat memudahkan apapun keperluan
saudaranya yang sakit keempat orang itu mengangguk dengan
berdecak kagum dalam hati dan akhirnya jatuh maklum bahwa
ketiganya ini adalah anak bengcu , didikan bengcu yang
terkenal dengan kesaktian dan kebudimannya

“paman ! kenapa bisa bertempur dengan butek-giamlo di hutan


ini ? dan bagaimanakah sekarang kedudukan ketiga orang
yang membuat wilayah utara gempar “ , ketiga anak bengcu
setelah memasuki wilayah utara sudah mendengar gonjang-

118
ganjing keadaan utara yang diamuk badai kejahatan tiga orang
, “semalam kami sepuluh orang mengadakan pertemuan disini
dan berencana untuk menghimpun kekuatan yang masih
tersisa , peristiwa yinchuan dan dunhuang menorehkan
kengerian yang dalam dikalangan para pendekar dengan
tewasnya yap-kauwsu di yuguan dan disusul kematian sie-
seng-jin keadaan pendekar makin terpapar tidak berdaya , “lalu
apa yang paman-paman rencanakan ?! , “kami berencana
bahwa dua dari kami akan menemui sam-ji di wuhan dan
sementara yang lainnya menghimpun kekuatan yang masih
ada untuk menunggu kedatangan sam-ji

“lalu …selanjutnya bagaimana paman ?! , “menjelang pagi kami


dikejutkan kehadiran butek-giamlo yang tiba-tiba mengancam
kami untuk ikut barisannya dan terjadi perbantahan , karena
kami tetap tidak mau maka dia pun menyerang salah seorang
kami hingga tewas , lalu kamipun mengeroyoknya dengan
sekuat tenaga sampai menjelang siang namun kami tidak
mampu hingga enam dari kami tewas dan untungnya kami
terselamatkan oleh sam-ji

“hmh… lalu bagaimana kedudukan butek-giam-lo sekarang


paman ? , “butek-giamlo dan suhunya pak-giamlo-ong
menguasai sin-kun-bukoan milik yap-kauwsu di yuguan dan
sekarang mereka berkedudukan disana menghimpun kekuatan
, “bagaimana kekuatan mereka paman ?! , “selama enam bulan
ini mereka hanya mendapatkan anggota dua puluh orang , para
pendekar lebih baik menyabung nyawa daripada harus ikut

119
kemauan mereka , “lalu bagaimana dengan yang satunya
paman !? dan yang kami dengar bahwa hong-houw ini lebih
hebat ketimbang pak-giamlo-ong

“benar apa yang didengar sam-ji , kwi-ban-san-hong-houw


memang lebih hebat ketimbang pak-giamlo-ong , “dan
kedudukannya dimana paman !? , “kami tidak mendengar
keberadaanya di utara sam-ji , tapi menurut dugaan saya dia
akan berada di wilayah barat tepatnya di kwi-ban-san ,
“bagaimana paman bisa menduga demikian !? sin-peng tiba-
tiba menyela setelah mendengar percakapan paman itu dengan
seng-tiauw , “hal yang mumbuat saya menduga demikian
karena dari julukannya , dan julukan itu bukanlah baru muncul
saat ini , dulu juga pernah muncul ketika peng-ji baru berumur
empat tahun , saat itu di xinning hujin-bengcu berhadapan
dengan iblis wanita itu dan menagalahkanya , “hmh…. jadi
paman pernah melihat aku umur empat tahun !? sin-peng
merasa terkejut , “benar peng-ji dan demikian juga dengan
tiauw-ji , “bagaimana ceritanya paman !? seng-tiauw tertarik ,
“saya adalah penduduk xinning , dan ketika keluarga bengcu
yakni kedua hujin dan jiwi-ji berdua saat itu umur empat tahun
dan dua tahun sampai dixining dan bertemu dengan kwi-ban-
san-hong-houw , oleh hujin liem-swat-hong makan kwi-ban-san-
hong-houw dikalahkan dan melarikan diri

“dugaan ini cendrung kuat peng-ko , bukankah ketiga adik kita


juga dari kwi-ban-san tentu hong-houw ini adalah ibu khu-gin-bi
, dan pesannya kepada ketiga adik kita bahwa mereka selain

120
disuruh membunuh ayah juga disuruh mendirikan hek-to-ki di
timur , utara dan selatan ? , “benar sekali tiauw-te
kesimpulanmu , dan ibu kita ini akan mengendalikan keadaan
barat , “lalu bagaimana pendapat peng-ko !? , “menurutku
tiauw-te dan lan-moi , sebaiknya kita bagi tugas , “hal itu sesuai
dengan pikiran peng-ko , sim-lan menyahut , “saya juga peng-
ko , lalu bagaimana pembagian tugasnya , peng-ko !? , “begini
jiwi-te ! , tiauw-te dan lan-moi kembalilah ke wuhan dan
perhatikankah sepak terjang ibu kita , dan kalian redam
sebelum merambat terlalu jauh , sementara aku akan mengurus
butek-giamlo dan suhunya jika sudah selesai aku akan
melanjutkan ketimur untuk meredam kejahatan dari mo-bin-kwi-
bo dan eng-hun-bi-kwi-ji sekaligus bertemu dengan tiga adik
kita , kwee-kim-hoan , kwee-khong-huan dank wee-goat-lian

“setelah itu bagaimana peng-ko , “jika keadaan timur juga dapat


dinormalkan kami berempat akan kembali kewuhan bertemu
kalian , “hmh.. baiklah kalau begitu peng-ko , kedua adiknya
mengangguk , “baiklah adikku , kita sementara berpisah dan
yang jelas jika ibu berada dibarat membuat kekacauan kalian
redamlah , jika seandainya terdengar di utara atau selatan
kalian ikutilah ibu kita itu , “baik peng-ko kami akan taati ,
keempat orang itu melonggo mendengar rencana ketiga anak
bengcu mereka itu , berdecak kagum akan keakuran ketiganya
, perkataan ibu pada kwi-ban-san-hong-houw membuat mereka
heran , “maaf sam-ji , keheranan saya memang tak layak untuk
hal peribadi , “ada apakah paman !? , sim-peng memutar
kepalanya melihat keempat pendekar itu , “benarkah kwi-ban-

121
san-hong-houw adalah ibu dari sam-ji , “benar paman , kwi-ban-
san-hong-houw adalah istri ayah kami , karena beliau istri ayah
kami maka beliau adalah ibu kami , keempatnya manggut-
manggut , hati mereka makin terenyuh saat kembali mengingat
rencana keiga anak bengcu ini , “perhatikan sepak terjang ibu
kita dimanapun ia berada , dan redam sebelum merambat
terlalu jauh “ suatu bentuk tanggung jawab dari kekeluargaan
yang kokoh dengan nilai kebenaran , memang sungguh
luarbiasa she taihap ini piker mereka

“baiklah peng-ko dan paman pendekar , saya lan-moi akan


kembali kebarat , hati-hati peng-ko perjalanan peng-ko sangat
panjang hingga ketimur , “baik jiwi-te , kalian juga berhati-
hatilah , sahut sin-peng , kemudian sim-lan dan seng-tiauw
berkelabat dan menghilang dari tempat itu sehingga membuat
keempat pendekar itu terperangah , “paman , marilah kuantar
kalian ke xining dan dari sana aku akan melanjutkan perjalanan
ke yuguan , “mari ! peng-ji , lalu merekapun berdiri dan
terperangah ketika tubuh mereka di peluk sin-peng , mereka
empat tubuh dewasa digendong dua kanan kiri oleh sin-peng
dan meluncur dengan kecepatan kilat ke arah kota xining

hanya dua jam mereka sudah sampai dipintu gerbang sebelah


barat kota xining , kemudian mereka memasuki kota dan
beberapa kereta kuda menawarkan jasa angkutan , “paman .. !
dari sini aku akan segera ke yuguan dan jika para paman
istirahat total tiga hari , keadaan paman akan sehat kembali ,
“baiklah peng-ji , semoga apa yang kalian jalankan berhasil ,

122
“berdoalah paman semoga kami diberi kekuatan untuk
melaksanakannya sehingga berhasil , keempat pendekar itu
mengangguk dengan hati terenyuh

Kwee-sin-peng memasuki kota zhou pada malam hari , namun


kota itu sudah tidak sepi dan sunyi , dari empat likoan yang
didatangi sin-peng tidak ada satupun yang buka , penduduk
tidak ada satupun yang keluar rumah , akhirnya sin-peng
melewatkan malam disebuah bangunan rusak , dengan
setumpuk kayu api sin-peng membuat api unggun sebagai
penerang ruangan dan pengusir nyamuk , baru satu jam sin-
peng berada ditempat bangunan itu , ia mendengar gerakan-
gerakan yang mendekati bangunan ,

“apakah benar itu orangnya “pak-hek-yan” ?! (walet hitam dari


utara) “cuwi-sicu yang diluar …! silahkan masuk ! ada urusan
mari kita bicarakan , sin-peng menyeru orang-orang yang
mengintainya , kemudian enam orang yang mengintainya
masuk dan mengelilingi sin-peng , “silahkan duduk cuwi-sicu ! ,
“tidak perlu , kami kesini bukan untuk beramah tamah “ seorang
dari mereka menjawab ketus , “baiklah..! , jika demikian ,
sampaikan segera apa maksud kalian dan segera pergi karena
aku takut mencelakakan kalian

“apa benar kamu putra kim-khong-taihap !? , “benar … ! lalu


apa mau kalian !? , “hehehe…heheh , mau kami tidak banyak ,
hanya minta nyawamu saja , keenam orang itu langsung
bersiaga menyerang dan menyergap sin-peng yang sedang
duduk , namun mereka kecele , tubuh yang disergap tiba-tiba

123
hilang , “heh… kemana dia !? , mereka heran dan kelabakan
mencari-cari sin-peng yang ternyata dibagian belakang sedang
memergoki dua teman mereka yang lain yang sedang heran
melihat teman mereka kehilangan sin-peng , “wah orang itu
bisa menghilang twako ! , “ah … yang benar !? , “iya … cobalah
twako lihat !, orang yang sedang mengintip di lobang dinding
menarik mukanya dari dinding dan melihat rekannya dan yang
dipanggil dia twako itu pun mendekatkan kepalanya kedinding ,
“wah.. benar juga , suara mereka bising sekali seperti ayam
kehilangan induk

ketika orang yang dipanggil twako itu menarik kembali mukanya


, orang disampingnya melonggo terkejut dan pucat , “kamu
bukan twako ! , “benar ! salah kamu sendiri yang memanggil
aku twako , ternyata yang diajak ngobrol mengenai hal didalam
bangunan adalah sin-peng sendiri , hal itu dia sadari ketika
melangkah menggeser dia menginjak sesuatu yang lembut dan
setelah diperhatikan ternyata twakonya yang tergeletak kaku
dan bisu entah bagaimana dan dia merinding ketika melihat
mata twakonya bersinar marah namun tidak berdaya karena dia
sudah menginjak perutnya, ketika dia berdiri dia bertatap muka
dengan sin-peng yang juga melihatnya

“kalian siapa !? sin-peng memberatkan suaranya , “aduh orang


itu meringis karena perutnya terasa nyeri karena kena cubit dan
tangan itu masih melekat diperutnya , “ka…,..kami disuruh
pangcu , “siapa pangcu kalian ! , “pangcu kami butek-giamlo
dan kami baru seminggu bergabung , “kalian sebelumnya siapa

124
? , “kami pendatang dari hailar hendak mencari untung di zhou ,
“lalu ..selanjutnya bagaimana !? , “kami bertemu dengan butek-
giam-lo bertemu pimpinan kami dan memberi pekerjaan pada
kami , “siapa pimpinanmu itu !? , “pimpinan kami adalah “sin-
go” (buaya sakti) dan “pak-hek-yan”

“pekerjaan apa yang diberikan butek-giamlo pada kalian !? ,


“kami disuruh mematai-matai anak kim-khong-taihap yang
katanya akan lewat sini , , “hmh… sudah kalu begitu , sekarang
panggul twakomu ini dan sampaikan kepada teman-temanmu
didalam , bahwa anak kim-khong-taihap sudah pergi , cepat
sana ! , orang itu dengan gemetar memundak twakonya yang
kaku dan bisu

“heh..! kalian berdua kenapa !? bentak pak-hek-yan sambil


melepaskan totokan pada anak buahnya , namun dibolak-balik
juga totokan itu tidak bisa lepas , sin-go juga sudah berusaha
namun tidak ada hasil , “sialan … bagaimana ini , totokannya
tidak bisa dipudarkan , “siapa yang menotok dia ini !? , bentak
sin-go , “yang menotok twako adalah kim-khong-taihap , “hah..!
apa dia dibelakang !? , “benar pangcu sebaiknya kita lari saja ,
anak kim-khong-taihap bukan tandingan kita , “ah… kamu ini
pengecut benar , nanti kalau kita dapat membereskan anak
kim-khong-taihap kita akan diberi hadiah butek-giam-lo , sin-go
masih tidak tahu diri dengan keadaan , “tapi pangcu totokannya
saja tidak bisa kita lepas bagaimana kita bisa menundukkannya
? , “ahh.. itukan Cuma ilmu totokan , boleh saja kita tidak bisa
kita pudarkan , tapi kalau sudah kita keroyok bisa apa dia !? ,

125
“pangcu ! sebaiknya kita tinggalkan saja tempat ini , kita sudah
diberi hati oleh anak kim-khong-taihap , “kapan kamu diberi hati
olehnya hek-yan !?” , sin-go memang lebih sakti dari mereka
berdelapan namun dia itu kurang pemikiran , “pangcu kita
sergap berenam saja dia hilang entah kemana , bagaimana
kalau dia melawan kita dan menotok kita seperti dia ini , tidak
bisa dipudarkan sampai satu minggu , apa pangcu tidak akan
kelaparan ? , “eeh …. Iya juga ya , kalau seminggu tidak bisa
lepas kita tidak bisa makan bisa mati aku , iiih… ayoklah..! kita
cepat tinggalkan tempat ini , lalu orang-orang itu pergi dan sin-
peng kembali kedalam bangunan untuk kembali istirahat

keesokan harinya sin-peng meninggalkan kota zhou menuju


yuguan dan ditengah perjalanan delapan orang orang yang
semalam mengusiknya berada didepannya , sin-peng mengikuti
mereka dengan diam-diam , “pangcu kalau kita bertemu
dengan butek-giamlo apa yang akan kita laporkan , “kita
sampaikan bahwa anak kim-khong-taihap sudah berada di
zhou , “lalu perintah membunuhnya bagaimana !? , “yang
memerintahkan membunuh siapa !? , “heh.. lalu kenapa pancu
perintahkan kita untuk membunuhnya , “yah… itukan
seandainya kita mampu , sebab kalau kita dapat membunuhnya
kita akan dapat hadiah lebih besar daripada memata-matai saja
, “ooo , begitu ya pangcu ! , “iya , kalian kira aku bodoh ya !? ,
semuanya terdiam dan saling pandang

“cepat semua ! kita menuju hutan didepan untuk istirahat ,


mendengar perintah itu ketujuh anakbuahnya tancap gas dan

126
setengah jam menerkapun memasuki hutan , aroma daging
panggang membuat mereka meneteskan liur karena selera ,
“heh .. ! “ kedelapan orang itu terkejut dan pucat ternyata yang
sedang memanggang daging yang membuat perut mereka
melonjak adalah sin-peng , “kalian rupanya ! kenapa kalian
kesini !? , mau meminta nyawaku lagi !? , “aahh , bukan taihap ,
kami hanya sekedar lewat dan ingin istirahat di hutan ini , “oo ,
kalian istirahatlah , hutan ini luas saya tidak ada hak melarang
kalian , sahut sin-peng acuh tak acuh sambil membolak-balik
panggang kelincinya , kedelapan orang itu segera menyingkir
menjauh

tiga hari kemudian kedelapan orang itu menjumpai lagi kwee-


sin-peng di sebuah desa dan sedang makan di kedai dadakan
di tengah jalan , kedelapan orang itu tidak berani mendekati
kedai , “hai .. sin-go , mana yang berjulukan sin-go “ sin-peng
menyeru mereka yang sedang berdiri dua meter dari kedai ,
sin-go maju kedepan dengan gemetar , “saya taihap “ , “kenapa
kamu tidak memerintahkan anak buahmu duduk dan makan !? ,
“anu .. taihap , ka..kami takut , “takut pada siapa ? , “takut pada
taihap “ , sin-peng melototkan matanya yang tajam membuat
sin-go makin menunduk , “kenapa kalian takut padaku !? apa
aku pernah menyakiti kalian !? , “ti..tidak taihap , tapi kami
pernah ingin mencelakakan taihap , “apakah aku dapat kalian
celakai !? , „tidak dapat taihap ! , “nah.. kalau begitu kenapa
takut !? , “karena kami takut kami berbalik dicelakai oleh taihap
, “kalau kamu takut dicelakai orang lalu kenapa tidak takut

127
mencelakai orang !? , “anu.. taihap , “anu apa …!? sudah , kami
paanggil semua anak buahmu dan makanlah

sin-go memanggil ketujuh anak buahnya , ketujuh orang itupun


mendekat dan mengambil tempat duduk pada empat meja yang
masih kosong , “sekarang kamu diskusikan dengan teman-
temanmu kenapa kalian takut dicelakakan sementara tidak
takut mencelakakan” , sin-go berputar dan melangkah
mendekati teman-temannya , “hei , kita harus menjawab pada
taihap kenapa kita takut dicelakai sementara tidak takut
mencelakai” , ke tujuh orang itu terdiam dengan pikiran masing-
masing , “karena kita takut celaka “ , “benar sambut yang lain ,
“baik.. ! lalu kenapa kita tidak takut mencelakai !? , sin-go
kembali bertanya dan menatap semua anak buahnya , “karena
… karena ….“ ketujuh orang itu saling pandang sambil
mengerinyitkan kening berpikir keras

“karena kita punya kekuatan untuk mencelakakan , “benar !


karena kita punya kekuatan , jika tidak kita akan takut juga
mencelakakan “ hek-yan menyambung dan membenarkan
“hmh… apakah itu akan kita jawab pada taihap !? , “eeh …
tunggu dulu , kalau karena kekuatan kita tidak takut
mencelakakan , coba pangcu ingat perkataan taihap itu pada
malam kita mau mencelakakan dia , bukankah dia mengatakan
ia takut mencelakakan kita sementara dia lebih kuat daripada
kita

kedelapan orang itu saling pandang , “karena taihap bermurah


hati dan baik hati “ hek-yan menyahut , “lalu kita bagaimana

128
hek-yan !, apakah kita orang culas dan jahat hati !? , “benar
sekali pangcu , “wah … kalau begitu tidak enak didengar jika
kita dipanggil siculas atau sijahat hati” , sela yang lain , “kalau
tidak mau dipanggil demikian kita harus berlaku seperti taihap
yakni kita takut mencelakai kepada orang yang lebih lemah dari
kita “ , “benar kalau begitu ! jadi mulai sekarang kita harus takut
mencelakai orang lemah supaya kita mendapat gelar murah
hati dan baik hati “ sin-go mengambil kesimpulan , “eh taihap itu
kemana !? “ mereka memandang kearah meja sin-peng yang
ternyata sudah kosong dan diatas meja itu ada sehelai daun
tua , hek-yan mengambil daun tua itu dan ternyata setelah
diperiksa ada tulisannya

kebaikan karena pamrih sebutan


seperti daun tua angin permainkan
mudah gugur karena kerapuhan
jatuh kebumi tidak diperhatikan

dasar benar adalah kebaikan sejati


seperti pohon dari daun yang tua ini
angin bermain dia tetap kokoh berdiri
karena akarnya menghunjam kebumi

„hmh… taihap itu telah memberikan pengajaran yang dalam


bagi kita pangcu , ini ungkapan indah penuh makna , kita telah
diajari dengan mengarahkan kita pada diskusi dan juga telah
meluruskan apa yang kita simpulkan tadi , dia benar-benar “sin-
gi-hiap” (pendekar budiman sakti) “ sela yang lain , dan dua
bulan kemudian nama julukan itupun tersebar di utara

129
khu-gin-bi sedang istirahat disebuah telaga yang indah di
sebelah utara kota guiyang , enam bulan yang lalu setelah
pertemuannya dengan pak-giam-lo-ong dan muridnya membuat
khu-gin-bi demikian bergairah untuk membangkitkan kembali
hek-to-ki , terlebih setelah ditimur ada pergerakan dari mo-bin-
kwi-bo dengan dua muridnya , sehingga menambah
kegembiraanya dan dalam sebuah percakapan mereka telah
membuat rencana

“hong-houw , jika rekan saya im-kan-si-ci telah memulai


gerakan diselatan , ada baiknya jika kita semua bertemu
setelah dua tahun kita memguasai seluruh wilayah , “ide yang
bagus pak-giamlo-ong dan jika saya sudah sampai dibarat
maka aku akan mulai membuat pergerakan , “bagus hong-how
dengan demikian tiga wilayah telah ada dalam genggaman kita
, dan untuk rencana pertemuan itu sebaiknya saya ketimur
untuk menyampaikan kepada mo-bin-kwi-bo , setelah rencana
dibuat , maka khu-gin-bi kembali kebarat dan sebulan
kemudian pak-giam-lo-ong berangkat ketimur

telaga itu sangat indah dan teduh , dan dipinggir telaga sebelah
barat ada sebuah lembah yang indah yang dikenal dengan
nama “kong-ciak-kok” (lembah merak ) dan dilembah itu ada
perguruan yang ternama di wilayah barat yakni “sin-tiauw-
bukoan” (perguruan rajawali sakti) yang dipimpin oleh eng-
tiauw-see atau gu-hok-bian yang sudah berumur tujuh puluh
tahun, Gu-hok-bian sudah dua tahun menyerahkan perguruan
ketangan putranya Gu-sin-hok yang berumur empat puluh lima

130
tahun , perguruan sin-tiauw mempunyai murid sebanyak
seratus orang

Gu-hok-bian sedang melatih diri ditaman belakang , namun


tiba-tiba ia terkejut karena mendengar suara pertempuran
disebelah halaman depan , dengan gesit tubuh tua itu keluar ,
di halaman depan ia melihat anaknya gu-sin-hok sedang
bertempur dibantu oleh empat murid utamanya melawan
seorang wanita cantik yang kosen , terbukti keroyokan anaknya
dengan empat murid utama tidak membuat perempuan itu
terdesak , dugaan gu-hok-bian tentulah benar karena yang
mendatangi tempat mereka adalah kwi-ban-san-hong-houw
yang tadi siang beristirahat dipinggir telaga

Pada jurus ke dua raus Gu-sin-hok dan keempat murid utama


semakin terdesak hebat hingga pada satu gebrakan seorang
dari murid utama tidak bisa mengelak dari serangan pek-ban-in-
kiam yang ganas merobek perutnya , tubuhnya langsung
ambruk dan menggelapar lalu tewas , melihat keadaan yang
gawat itu gu-hok-bian terjun menerjang , keadaan kembali
seimbang dengan masuknya gu-hok-bian , namun kwi-ban-san-
hong-houw adalah pewaris intisari delapan sijahat dari kwi-ban-
san , hanya seratus gebrakan tekanannya dapat terbendung ,
dan jurus selanjutnya keadaan kembali menyudutkan keluarga
Gu dan murid-muridnya

Mereka berusaha bertahan dan memperkuat pertahanan ,


gulungan pedang khu-gin-bi semakin berpendar mengurung
keempatnya , suara beradunya pedang dan gaung pedang khu-

131
gin-bi yang mengeluarkan hawa panas dan dingin semakin
mempengaruhi gerakan keempat pengeroyoknya , sehingga
suatu kesempatan Gu-sin-hok terbentur pukulan pukulan sakti
dan membuat kuda-kudanya tergempur membuat dia
terjengkang mau jatuh , dan tidak ayal serangan susulan
berupa tusukan yang mengarah dadanya akan telak menusuk
jantung , “tranggg…hugh…crass “ gu-hok-bian nekat
menyelamatkan putranya dengan membabat pedang khu-gin-bi
dan akibatnya lambungnya kena cakar berhawa panas dan
pedang yang dibacoknya malah membabat pahanya hingga
putus

jago tua itu ambruk dan tidak lama kemudian nyawanyapun


melayang , gu-sin-hok yang melihat ayahnya tewas yang
mengorbankan diri untuk menyelamatkannya membuat dia
makin berduka , dengan sekuat tenaga dia dan ketiga murid
utama terus menyerang ,khu-gin-bi dengan senyum jumawa
membalas serangan yang masih berbahaya itu dan pada jurus
kelimapuluh seorang murid utama ambruk dan tewas seketika
karena tidak dapat mengelak sabetan pedang khu-gin-bi yang
lewat ditenggorokannya , dia tewas dengan leher hampir putus
, namun gu-sin-hok dan kedua murid utama berusaha terus
melawan tapi pada gebrakan kedua puluh kedua murid utama
harus merenggang nyawa dalam waktu yang bersamaan ketika
tusukan pedang khu-gin-bi menyate jantungnya dan pukulan
ho-jiauw-swat-ciang menghantam dada yang lain , gu-sin-hok
nekat menghantam lambung khu-gin-bi dan telak sehingga
membuat terpapar kesamping dan hal ini membuat dia marah

132
sekali , dengan satu pekikan keras khu-gin-bi melenting
membuat serangan mematikan , cakaran dan gelombang
pedanynya akan mencincang tubuh gu-sin-hok dengan matang
, namun sebelum hal mengerikan itu terjadi sebuah bayangan
gesit memapaki serangan luar biasa khu-gin-bi sehingga gu-
sin-hok selamat untuk kedua kalinya

kali ini yang menyelamatkannya adalah putrinya yang cantik


bernama Gu-siauw-bwee , dia memang tidak bersama ayahnya
sejak lima tahun lalu , karena dia sedang belajar kepada kim-
khong-taihap di pulau kura-kura , belum lagi ketekejutan khu-
gin-bi dua bayangan lain muncul , keduanya adalah kwee-seng-
tiauw dan kwee-sim-lan , bagaimana ketiganya datang saat
bersamaan ? mari kita mundur sedikit kebelakang

sebulan setelah seng-tiauw dan sim-lan berpisah dengan sin-


peng , keduanya sampai dikota chongqing , disebuah likoan
mereka istirahat dan makan , ketika mereka sedang maka ,
seorang wanita cantik dengan tubuh semampai berkulit kuning
langsat memasuki liokoan , wanita itu mencar-cari meja kosong
, “bwee-suci … ! mendengar panggilan itu , dia menatap kearah
datangnya panggilan , “aih… lan-sumoi.. ! , kamu disini “ dia
mendekati meja , namun setelah bertemu pandang dengan
suhengnya , entah bagaimana dia merasa malu dan mukanya
merona merah , hal ini karena cara seng-tiauw menatapnya
terlalu dalam dan terkesima

seng-tiauw tahu bahwa sutit dari ibunya ini belajar di pulau


kura-kura , mereka hanya kenalan saat gu-siauw-bwee berumur

133
dua belas tahun yang diantar sepeknya gu-sin-hok , setelah itu
dia jarang melihat gu-siauw-bwee , namun lain hal dengan sim-
lan yang sering bolak-balik masuk asrama putri bersama ayah
dan keenam ibunya , dan sekarang usia gu-siauw-bwee sudah
tujuh belas tahun yang beberapa bulan lebih tua dari sim-lan ,
dan kecantikan wajah itu mekar dan indah , tubuh semampai
yang padat itu membuat dayat pikat luar biasa sehingga saat
gu-siauw-bwee mendekati meja mereka , seng-tiauw tidak
dapat menyembunyikan kekagumannya , dan hal ini tertangkap
mata gu-siauw-bwee , dan membuat dua juga terhentak
darahnya berdesir saat mengetahui dirinya demikian
diperhatikan oleh wajah yang amat tampan dan lembut itu

“duduklah bersama kami suci … “ “iyah.. hmh… ya , aku akan


duduk , sim-lan heran dengan tingkah yang ki-kuk dari gu-
siauw-bwee , sim-lan memperhatikan tiauw-konya yang juga
menunduk dalam mencoba makan untuk mengalihkan dan
menenangkan sirapan darahnya , sungguh panah asamara
yang melanda keduanya laksana badai angin badai yang
mengamuk sehingga keduanya tidak dapat menyembunyikan
sikap dari pandangan sim-lan , sim-lan senyum , “kalau begini
terus kapan pesanan akan disampaikan !? “ sim-lan berdiri ,
“paman pelayan ! , pesanan kami satu porsi lagi untuk suciku ,
“baik siocia “ pelayan itu kembali kebelakang , seng-tiauw dan
gu-siauw-bwee makin bersemu malu setelah menyadari sikap
sim-lan

134
“suci kau perhatikan saja diriku ini , aku mau tanya bagaimana
kabarmu dan pulau kura-kura dan tentu kabar ayah kami dan
ibu-ibu kami “ pertanyaan sim-lan itu tidak dapat tidak membuat
keduanya tersenyum walaupun masih menyimpan rasa malu
karena sikap mereka yang amat jelas menunjukkan gejolak
perasaan mereka , “aku keadaan baik-baik saja sumoi , pulau
kura-kura juga keadaanya baik-baik , “lalu ayahku bagaimana
suci dan ibu-ibuku ! ? , taisu dan semua subo juga sehat dan
keadaan baik-baik

“kalian bagaimana sumoi dan keadaan suheng bagaimana pula


? , “saya baik-baik saja suci , “saya juga sumoi dalam keadaan
baik , “sumoi bukankah peng-suheng bersama kalian ? , “peng-
ko melanjutkan perjalanan keutara dan ketimur dan kami
menunggu disini , “menunggu..!? , menunggu apa sumoi ?,
“suci..! dalam perjalanan kesini selama tiga bulan tentu
mendengar hal yang memprihatinkan yang terjadi ditimur dan di
utara ? , “benar sumoi , ketika saya sampai didaratan besar
dikota kaifeng saya sudah mendengar keberadaan mo-bin-kwi-
bo dan eng-hun-bi-kwi-ji sementara diutara ada pergerakan
ganas dari butek-giam-lo dan pak-giamlo-ong

“benar suci , dan dibarat ini kemungkinan besar akan terjadi hal
yang serupa dengan wilayah timur dan utara , makanya peng-
ko suruh kami menjaga reaksi yang kemungkinan akan muncul
, “oo.. begitu sumoi , benar suci „kalau begitu bagaimana kalau
kita ke guiyang saja , tentu ayah dan murid-murid akan lebih
banyak mendengar informasi tentang pergerakan-pergerakan

135
yang mungkin mencurigakan dan mengarah pada
pembentukan kejahatan yang besar , “benar … pikiran bwee-
sumoi tepat , dan tentunya supek dan murid-murid akan lebih
muda mendapatkan informasi , “ya.. aku juga setuju tiauw-ko ,
“baiklah selesai makan kita akan berangkat ke guiyang ,
bukankah demikian suheng !? “benar lan-moi , seng-tiauw
menjawab adiknya sembari kedua pasang mata besambar
mesra

perjalanan ketiga orang muda itu terasa sangat akrab , terlebih


setelah seng-tiauw dan gu-siauw-bwee sudah biasa dengan
sindiran dan guyonan sim-lan tentang mereka , dan sim-lan
juga kalau istirahat sering menyibukkan diri sendiri sehingga
seng-tiauw dan gu-siauw-bwee sering bercakap berduaan dan
hal itu membuat gejolak yang melanda beberapa hari ini
semakin menemukan kenyamanan dalam satu pemahaman
cinta yang hangat dan mesra

Setelah memasuki sin-tiauw-bukoan suara pertempuran


terdengar dan dengan hati cemas gu-siauw-bwee
memepercepat larinya memasuki bukoan dan saat yang tepat
ia langsung memapaki serangan maut kwi-ban-san-hong-houw
terhadap ayahnya , “heh…! setan cilik darimana mencampuri
urusanku “ khu-gin-bi mencela marah , “siapa kamu ! yang telah
menebar maut disini “ “hik..hik… apa kamu punya nyawa
rangkap sehingga berani mencampuri urusan kwi-ban-san-
hong-houw !? , seng-tiauw dan sim-lan yang mendengar
perkataan itu lansung maju , “bwee-moi arahkanlah para

136
paman untuk menyemayamkan jasad-jasad ini didalam rumah ,
“para murid yang banyak mengelilingi tempat itu segera
mengangkat mayat gu-hok-bian dan empat mayat murid kepala
“apa kalian mau mampus semua ditanganku !? “ mata khu gin-
bi melotot marah melihat seng-tiauw dan sim-lan yang maju
ketengah dengan sikap tenang , “soal hidup dan mati ada
ditangan thian , maka tidak ada kuasa manusia untuk
mengambilnya sebagaimana ia tidak kuasa memberikan nyawa
, “hik..hik… pemuda tampan ! , jika aku mau maka nyawa kalian
semua yang ada disini akan kukirim semua ke akhirat ,
“hik…hik… , benarlah apa kata orang budiman bahwa jika
seorang megap dengan kesombongan mengeluarkan
perkataan yang diluar kemampuan “ , “sial ..! apa kamu kira aku
tidak mampu membunuhmu !? , “lalu menurutmu apa aku tidak
mampu mempertahankan nyawakku !? sim-lan dengan keras
menjawab , amarah khu-gin-bi yang sudah dari tadi berkobar
kini sampai keubun-ubun lalu dia menyerang dengan cepat dan
hebat , sim-lan dan seng-tiauw berkelit dan balas menyerang ,
serangan balasan ini membuat khu-gin-bi terkejut

“bangsat..! baru sedikit berisi sudah mau unjuk gigi depan


ratumu!” , khu-gin-bi memperhebat daya serangnya cepat dan
berbahaya , pertempuran tingkat tinggi yang amat dahsyat
berlangsung demikian cepat , “siapa mereka bwee-ji !? “ gu-sin-
hok bertanya pada putrinya dengan tetap melihat pertempuran
dengan hati takjub , “mereka anak-anak taisu ayah ! , “ooh ,
apakah laki-laki itu seng-tiauw anak susio-bo mu ?! , “benar
ayah , dia adalah tiauw-ko , kebiasaan panggilan selama

137
perjalanan ini terungkap didepan ayahnya membuat siauw-
bwee jadi bersemu malu ketika ayahnya menatapnya , namun
ayahnya kembali melihat ke pertempuran yang luar biasa itu

khu-gin-bi terus berusaha untuk mendesak namun dia harus


terima pil pahit karena yang dihadapinya ini dua anak bengcu ,
yang salah satunya saja hanya sedikit selisihnya dengan
kesaktiannya , kini dia malah dikeroyok dua dan terlebih
keduanya telah pernah berhadapan dan melihat ilmu yang
dikeluarkannya membuat khu-gin-bi harus kalang kabut pada
jurus keseratus , namun karena pengalaman tempurnya yang
senior membuat dia lebih banyak tipu dan trik , namun itu
hanya sesaat dan dia harus kembali terdesak hebat , “sialan…!
apa hubungan kalian denga kim-khong-taihap “ khu-gin-bi
berpoksai dan menjauh , seng-tiauw dan sim-lan tidak
melanjutkan serangan dan berdiri tegak menghadap khu-gin-bi
yang pucat karena heran menerima delapan sumber hawa
yang berbeda dari kedua lawan mudanya , ilmu yang belum
dapat diatasinya dari seorang yang menorehkan kesan
mendalam dan dendam pada dirinya

“tentu ibu dapat menebak kami siapa !? “ seng-tiauw menyahut


dengan lembut “sial.. siapa ibumu !?” khu-gin-bi bergetar
dengan panggilan menggetarkan yang diingkarinya selama ini ,
“ibu kami telah bertemu denga hoan-te , huan-te dan lian-moi ,
ibu adalah istri ayah kami , kenapa ibu membutakan anak-anak
ibu “ seng-tiauw merayu membujuk khu-gin-bi untuk menyadari
kesesatannya , “ “bangsat kim-khong-taihap ! “ teriaknya khu-

138
gin-bi dengan muka merah dan melotot marah , “apakah ayah
kalian hendak membujuk aku supaya aku mengakuinya
sebagai suami !? , “tidak ada yang perlu diakui ibu ! , ibu mau
mengingkari hal itu terserah pada ibu , namun ayah
bertanggung jawab akan sepak terjang ibu yang memalukan
ayah kami sebagai suami dari ibu , dan kami sebagai anak
ayah akan ikut menjaga citra keluarga kita “ dengan lugas
seng-tiauw menjawab khu-gin-bi yang semakin pucat dan
marah

sialan semua anak-anak kim-khong-taihap , “ibu mencaci kami


yang tidak ibu lahirkan , mungkin sedikit dimaklumi tapi mencaci
adik kwee-khong-huan sungguh tidak tepat sekali “ sim-lan
menyela dengan tajam , mata khu-gin-bi mendelik mendengar
kata-kata pedas itu , “apakah murid-muridku akan
menyangkalku untuk membunuh kim-khong-taihap !? , “benar
ibu ! , mana ada aturan yang menyuruh anak membunuh
ayahnya sendiri , “sial dangkalan akan kubunuh ketiga anak
durhaka itu “ teriak khu-gin-bi sambil pergi dari tempat itu

setelah kepergian khu-gin-bi gu-sin-hok menyambut kedua


tamu istimewanya ini , hatinya demikian gembira walaupun
disela kesedihan dengan bencana yang menimpa mereka
dengan tewasnya ayahnya dan empat murid utama , setelah
empat mayat dikubur pada keesokan harinya “supek mungkin
kami tidak bisa lama-lama , karena kami harus memperhatikan
sepak terjang kwi-ban-san-hong-houw , “hmh… baiklah , tapi
benarkah kwi-ban-san-hong-houw adalah istri bengcu ?”, gu-

139
sin-hok sedikit heran dan bingung dengan percakapan yang ia
dengar semalam “benar supek ! dan beliau adalah keluarga
kami , maka hal apapun yang dilaksanakan ibu kami itu maka
dia masuk dalam tanggungan kelaurga kami , “pernikahan
bengcu dengan kwi-ban-san-houw tidak adapun dari kalangan
khalayak ramai yang mendengar , “benar supek , tapi ayah
kami mengatakan bahwa beliau memiliki tiga istri lagi selain dari
ibu-ibu kami di pulau kura-kura , dan terakhir kami mengetahui
bahwa salah satunya adalah kwi-ban-san-hong-houw

“apakah tiauw-ji dan lan-ji juga tahu siapa dua yang lain !? ,
“dua ibu kami yang lain kami juga belum bertemu namun kami
sudah tahu supek , karena ibu kami itu berada di wilayah timur
tepatnya di ki-bun “ gu-sin-hok manggut-manggut , “tentu
keduanya juga tidak berbeda dengan kwi-ban-san-hong-houw ,
artinya dari golongan hek-to , “benar dugaan supek , karena
kedua ibu kami yang lain itu adalah im-kan-ok-niocu dan kuo-
beng-bi-moli dulunya , „heh… kalau memang mereka bukankah
akan membuat momok sebagaimana yang hendak dilakukan
oleh kwi-ban-san-hong-houw diwilayah barat ini !? , “benar
dugaan supek jika senadainya keadaan dua ibu kami itu seperti
keadaan ibu kami kwi-ban-san-hong-houw

“memang , kenapa dengan dua istri bengcu yang lain !? , gu-


sin-hok makin tertarik dan takjub dengan rahasia keluarga
bengcu yang dalam urusan tepat dan benar demikian terbuka
sehingga anaknya sendiri tahu jelas sehingga rasa hormat anak
kepada ibu mereka kelihatan demikian kental walaupun ibu itu

140
berprilaku tidak benar , „kedua ibu kami itu oleh ayah dibuat
tapadaksa “ gu-sin-hok sesaat terperanjat namun kembali ia
manggut-manggut karena ia tahu benar salah satu yang
membuat bengcu disegani adalah ketegasan dalam kejahatan ,
dimana kematian seorang jahat tidak memenuhi keadilan dari
apa yang dilakukannya yang banyak membuat kematian

“hmh… apakah keduanya masih hidup tiauw-ji !? , “hal itu kami


tidak tahu supek , tapi ayah menyuruh kami untuk
menjenguknya , dan itu akan dilakukan peng-ko yang sekarang
berada diutara untuk meredam tirani butek-giamlo dan akan
terus ke timur untuk melihat keadaan dua ibu kami itu
sementara kami disini untuk memperhatikan sepak terjang ibu
kwi-ban-san-hong-how yang kami duga akan beraksi di wilayah
barat ini , “dan kenyataannya benar tiauw-ji !? , “benar supek ,
jadi oleh karena itu supek kami harus cepat mengikuti ibu kami
itu supaya jangan sempat membuat hal-hal yang jahat lebih
jauh

“hmh…. benar sekali tiaw-ji , rasa tanggung jawab keluarga


yang bengcu tanamkan sungguh merupakan hal yang luarbiasa
menakjubkan dan membuat hati tunduk pada kebijaksanaannya
, “baiklah supek , sebelum berangkat kami ingin pamit dulu
dengan bwee-sumoi , “baiklah tiauw-ji , semoga usaha kalian
untuk meredam hal yang tidak diinginkan dari istri bengcu dapat
berhasil dengan baik , “terimakasih supek “ , seng-tiauw dan
sim-lan undur diri dari hadapan gu-sin-hok dan menemui siauw-
bwee , sim-lan kekamar untuk mengemasi buntalan dan

141
memberikan kesempatan seng-tiauw berbicara dengan siauw-
bwee

“tiauw-ko !? apakah akan berangkat hari ini ? , “benar bwee-moi


, kami harus segera mengikuti kwi-ban-san-hong-houw karena
itulah tugas yang diberikan peng-ko pada kami “ siauw-bwee
menundukkan kepala sambil meremas jemarinya sendiri ,
“apakah koko akan menemuiku lagi !? , perkataan itu keluar
sendiri tanpa disadarinya sehingga mukanya bersemu merah
karena tersedak malu , seng-tiauw mendekati siauw-bwee dan
meraih pundak lembut siauw-bwee “jika hayat masih ada dan
peluang untuk bertemu tidak tertutup tentu aku akan
menemuimu lagi bwee-moi , “ah.. aku .. aku akan merasa sunyi
tiauw-ko ! , suara itu demikian lirih menyimpan sedu sedan ,
“bwee-moi , selama perjalanan kita dari congking ke rumahmu
ini , hati kita telah bertaut , aku sangat cinta padamu bwee-moi ,
“aku juga koko ! aku sangat cinta dan sayang padamu , seng-
tiauw menarik lembut siauw-bwee dalam dekapannya

“bwee-moi , setelah tugas ini selesai aku akan sampaikan ke


ayah dan ibu perihal kita , “oh.. koko ! aku .. aku bahagia …
koko “ siauw-bwee bergetar mendengar rencana seng-tiauw
dan terlebih ketika bibirnya dilumat mesra seng-tiauw ,
nafasnya sesak penuh cinta , darahnya berdenyar penuh
gejolak , “sabarlah … bwee-moi , jika saatnya tiba ayah dan ibu
akan kesini meminta kamu dari supek , „koko .. aku akan
menanti , menanti koko datang dengan taisu untuk
membawaku “ siauw-bwee semakin melekatkan tubuhnya

142
kepada seng-tiauw dan pelukan seng-tiauw semakin erat
membuat rasa hangat dan nyaman akan buaian cinta yang
mereka rasakan , minggu kemudian seng-tiauw dan sim-lan
mendengar bahwa jejak kwi-ban-san-hong-houw menuju ke
kota guilin , sesampai mereka di guilin ternyata khu-gin-bi terus
ke kota yangsu , seng-tiauw dan sim-lan terus mengejar ke
yangsu

disebuah likoan kota yangsu khu-gin-bi menginap , tadi siang


dia mendengar bahwa di yangsu ada sebuah piauwkiok yang
besar dan ternama yakni “see-hong” (angin barat) yang diketuai
oleh liem-sun yang sakti lagi tampan dengan julukan “see-thian-
liong” (naga dari dunia barat), khu-gin-bi hendak mendatangi
piauwkiok tersebut keesokan harinya , saat matahari sudah
tinggi dan setelah membersihkan diri dan berdandan cantik
khu-gin-bi meninggalkan likoan dan menuju tempat liem-sun

dipintu gerbang bagunan yang indah dan megah itu ada gardu
jaga yang diisi enam orang penjaga , dan di samping rumah
yang besar itu ada kantor piaukiok yang besar dan diatasnya
tertulis besar dan indah nama piawkiok , khu-gin-bi yang
melangkah mendekati gerbang langsung disambut tiga orang
penjaga dengan semyum genit menggoda , khu-gin-bi
walaupun sudah berumur empat puluh tahun lebih namun
wajahnya yang cantik keliahatan muda seumuran duapuluh
limaan , cantik mempesona lagi matang menambah daya pikat
khu-gin-bi membuat tiga penjaga itu tidak dapat mengendalikan
diri untuk menggodanya

143
“siocia sunguh pagi dihiasi mentari pudar redup oleh kecantikan
siocia , apakah gerangan yang membuat piauwkiok kami
mendapat tamu seorang dewi secantik siocia “ “wah liok-twako
ternyata pandai juga , hahaha..hahaha “ tiga penjaga yang lain
tertawa cengegesan mendengar kata permulaan twako mereka
, “hik..hik… ungkapanmu sungguh membuat aku melambung
dan hatiku terbelai hangat “ khu-gin-bi tertawa sambil menutup
genit rongga mulutnya , melihat gerakan dan reaksi yang
menggetarkan itu liok-twako makin blingsatan , “jika dewi
merasa terbelai , itu baru ucapan dan sungguh belaian
tanganku juga tidak kalah dengan belaian ucapanku “ liok-
twako dan kedua rekannya melangkah lebih dekat pada khu-
gin-bi , “apakah tanganmu akan membelai tubuhku ini ? “ khu-
gin-bi memajukan dadanya dan membuat ketiga penjaga itu
jadi makin bernafsu , tapi sebelum degupan gejolak hati mereka
reda , tiba-tiba tubuh meraka kaku dengan posisi mata melotot
dan mulut ternganga

“heh.. apa yang kamu lakukan , teriak tiga orang penjaga


sambil keluar dari gardu jaga , namun sebelum mereka
menyadari tubuh mereka telah kaku , “hik…hik.. masih kroco
hendak berhasrat dengan ratu “ khu-gin-bi melangkah masuk
kehalaman depan ,dan beberapa orang segera datang
mengurungnya , “kamu siapa ! kenapa menotok panjaga
gerbang piauwkiok !? khu-gun-bi tidak menghiraukan “liem-sun
keluarlah kamu selagi ratumu masih bermurah hati “ tidak lama
kemudian seorang lelaki tampan berumur empat puluh tahun

144
lebih keluar , wajahnya sangat segar , kumisnya tipis dan
jenggotnya juga demikian bagus dan terawat

liem-sun dengan senyum menawan menuruni tangga rumahnya


, “sungguhkah ratu yang datang kerumahku ini ? ratu apakah
kamu kouwnio !? “hik..hik.. sungguh cerita yang kudengar
memang benar bahwa see-thian-liong seorang lelaki tampan ,
sambil mengelus jenggotnya liem-sun mengulum senyum
,hatinya bergetar dengan pujian dan merasa tertarik dengan
wajah yang cantik dan amat dewasa itu “lalu setelah kouwnio
melihat kenyataanya apa yang hendak dilakukan !? “ “hik..hik..
kamu boleh saja tampan tapi apakah kesaktianmu seperti yang
saya dengar ? ataukah kamu hanya sebagai barang mainan
yang indah “ , liem-sun merasa tersinggung sehingga mukanya
berobah mengerinyit marah

“apa maksudmu dengan barang permainan yang indah !? ,


“hik…hik…. tunjukkan kesaktianmu apakah kamu sesuai
dengan harapanku “ khu-gin-bi lansung bergerak dan
menyerang liem-sun , liem-sun menyambut tangan yang
hendak mencengkramnya , dan “plak… deeesss” dua pukulan
sakti beradu sehingga tempat itu terasa bergetar , lalu
keduanya bergerak cepat saling menyerang dan berkelit , khu-
gin-bi merasa senang dengan kebolehan lelaki tampan yang
kaya ini , ilmunya “tung-tai-kun” dapat diimbangi dan bahkan
membalas tidak kalah hebatnya , setelah seratus jurus khu-gin-
bi merubah jurusnya dengan mengeluarkan“tok-ciang-kun” see-
thian-liong dengan menggunakan jurus “san-phok-hek-liong”

145
(naga hitam menubruk gunung) mengimbangi jurus khu-gin-bi ,
pertempuran hebat dan cepat itu membuat semua piauwsu
yang hadir peusing , khu-gin-bi tersenyum karena merasa
bahwa tekanan ilmu lawannya itu demikian kuat dan dahsyat ,
setelah seratus jurus khu-gin-bi mencabut pedangnya dan
menyerang dengan jurus “tung-mo-kiam”

liem-sun mencabut huncwee dari batu kemala berwarna kuning


emas yang terselip dipingganganya , dan menangkis pedang
khu-gin-bi , gerakannya demikian indah dan kuat dalam
gerakan “tee-kun-sin-huncwee” (hauwce sakti menghantam
bumi) , sampai dua ratus jurus khu-gin-bi tidak mampu
mendesak liem-sun , tapi setelah khu-gin-bi menyerang dengan
ilmu “pek-ban-in-kiam” dalam lima puluh gebrakan sinar
hauwce liem-sun pudar dan mengecil , dia terdesak hebat dan
pada jurus ketujuh puluh tangannya tergores pedang khu-gin-bi
dan pada saat berikutnya serangan mencecar seluruh bagian
penting tubuh liem-sun , namun bukan tubuhnya yang terluka
melainkan bajunya robek disana sini , liem-sun pucat pias dan
terjerambab ketanah , dia melihat wanita yang tersenyum yang
berdiri diatas tubuhnya , “hik…hik.. lumayan tidak
mengecewakan , “apa..apa maksudmu kouwnio dan siapakah
kamu sebenarnya !?” “hik..hik… dengarlah liem-sun yang
tampan , piauwkiokmu ini akan kujadikan markas dan kalian jika
masih sayang nyawa mesti ikut perintahku , dan kamu lelaki
tampan membuat aku senang dan akan kujadikan temanku
dalam menyusun kekuatan “

146
“menyusun kekuatan apa , dan kouwnio ini siapa !? , liem-sun
bengkit dengan bajunya yang sudah rombeng , “hik…hik…. ,
aku adalah kwi-ban-san-hong-houw , dan aku akan mendirikan
hek-to-ki di wilayah barat ini , kamu harus membantuku dan
kalau tidak nyawamu akan kucabut “ liem-sun dan piauwsu
yang lain terperanjat mendengar julukan yang menggemparkan
diutara itu , dan orangnya sekarang berada dihadapan mereka ,
“liem-sun ! aku senang padamu dan kamu bisa mendapatkan
aku jika kamu mau setia bersamku membangun hek-to-ki ,
sekarang kamu jawab dan katakan pilihanmu mau hidup
bersamaku mereguk kesenangan dan meraih cita-cita besar
atau mati terkapar

liem-sun yang tidak setabah para ratusan pendekar terngiur


juga melihat sisi keuntungan yang dapatkan , “hong-houw hal
ini mari kita bicarakan didalam , “mari lelaki tampan “ khu-ginbi
dengan senyum genit dan mata berbinar melangkah kedalam
rumah , dua istri dan empat selir liem-sun dengan wajah pucat
melihat kondisi pakaiannya , “kalian masuk kedalam , dan
silahkan duduk hong-houw aku kekamar sebentar mengganti
baju , “hik…hik… apa tidak perlu kutemani !? , khu-gin-bi
dengan senyum genit dan mata sendu memporak-porandakan
hati liem-sun , “hmh… hong-houw , tawaranmu sungguh
membuat aku bergairah , marilah kita kekamar ..! sebelum
bicara rencana baik sekali itu lebih kenal dekat , “hik…hik…
mari sun-ko apakah diranjang kamu juga mengagumkan !?
liem-sun makin sesak dan kebat-kebit hatinya dilanda birahi ,
sesampai dikamar dia lalu merobek bajunya dan menerkam

147
khu-gin-bi yang duduk diranjang , dengan senyum khu-gin-bi
menerima tubuh telanjang liem-sun dan membalas ciuman-
ciuman liem-sun yang seganas deru nafas birahinya

penuntasan birahi , pelepasan segala hasrat ditumpahkan


kedua insan yang lemah diatas nistanya kemesuman ,
menjelang sore barulah keduanya terhempas lelah kenikmatan
yang diharungi babak-demi babak , dibawah kenikmatan yang
melelahkan itu liem-sun telah bertekuk lutut akan mengikuti
khu-gin-bi , akan membantu cita-cita ratunya yang cantik dan
menggairahkan ini

seminggu berikutnya pada malam hari setelah makan malam ,


khu-gin-bi dan liem-sun dan tiga murid utama liem-sun
berkumpul diruang tengah , “hong-houw , katakanlah apa
rencana yang akan kita jalankan untuk mewujudkan cita-cita
kita “ khu-gin-bi menatap mesra pada liem-sun , dan kemudian
menatap tiga orang lain dihadapannya , “liem-sun dan kalian
bertiga dengarlah , bahwa untuk mewujudkan cita-cita ini aku
harus menguasai setiap bukoan atau piauwkiok ternama dan
terkenal sakti disetiap kota , mereka harus ikut dalam barisan
kita , “disetiap kota hong-houw !? seorang murid utama yang
bernama yo-kui-han menyela , “benar kui-han , tentu kalian
tahu bukoan dan piuwkiok ternama dan sakti , “benar hong-
houw , lalu bagaimana cara kita mendatangi mereka , apakah
secara terang-terangan !? , “tidak liem-sun , gerakan kita harus
seperti bayangan , karena dalam penyusunan kekuatan ini kita
tidak mau menjadi perhatian jadi untuk itu tunduknya semua

148
bukoan dan piauwkiok yang ternama dan sakti tidak akan
mencuat kepermukaan , “kenapa harus begitu hong-houw ,
bukankah dengan maraknya penaklukan bukoan dan piauwkiok
akan membuat nama kian santer dan ditakuti , “hik..hik.. tidak
demikian liem-sun , hal ini akan terkuak jika sudah masanya
tiba , hek-to-ki akan muncul bagaikan lahar merapi yang
menggelegak dengan kekuatan penuh , dia laksana api dalam
sekam , “kalau begitu hong-houw apa yang harus kami lakukan
untuk membentuk kekuatan dibawah tanah ini “ seorang murid
yang lain yang bernama toan-sui-bu menyela

“sui-bu ! kalian akan berkunjung ketempat bukoan atau


piauwkiok yang sudah ada dalam daftar yang dibuat , jadi
kalian harus teliti benar akan keadaan bukoan dan piauwkiok ,
“lalu setelah itu bagaimana hong-houw !? apa yang kami
lakukan pada kunjungan itu , sela murid ketiga dari liem-sun
yang bernama pouw-san-kok , “pada kunjungan itu kalian ajak
secara baik-baik untuk ikut barisan kita , “bagaimana jika
mereka menolak , hong-houw harus ingat pengaruh bengcu
liok-lim di pulau kura-kura melekat kuat menghunjab dalam hati
mereka selama ini , khu-gin-bi di singgung masalah kim-khong-
taihap teringat pada seng-tiauw dan sim-lan dan ketiga anak
muridnya , sejenak ia terdiam lalu berkata , “jika mereka
menolak , maka kalian keluarlah dari sana dengan baik-baik
dan laporkan padaku siapa-siapa yang membangkang dan
mereka akan kuselesaikan dengan diam-diam

149
semuanya terdiam dan hening , “malam ini kalian buatlah daftar
bukoan dan paiuwkiok yang ternama dan sakti disetiap kota
dan setelah itu kalian mulai berkunjung ke tempat-tempat itu “
khu-gin-bi berdiri dan melangkah kedalam dan diikuti liem-sun ,
ketiga murid itu langsung bekerja dan mendiskusikan nama-
nama yang akan masuk dalam daftar

keesokan harinya , ketiganya melaporkan daftar yang mereka


buat ketangan suhu mereka liem-sun , liem-sun membaca
daftar itu dan mengangguk –anggguk , “hong-houw yang
tertulis dalam daftar ini sudah jeli disetiap kota “ liem-sun
menyerahkan daftar itu ketangan khu-gin-bi , khu-gin-bi melihat
daftar itu dan disana ada nama perguruan dan bukoan yang
tertulis sebanyak enam belas dalam enambelas kota , “hmh..
bagus kalau begitu , besok kalian bertiga mulai medatangi
tempat-tempat ini , dan dalam jangka enam bulan saya harus
menerima laporan perguruan yang membangkang , dan jangan
sekali-kali kalian menyinggung julukanku kepada mereka untuk
lancarnya tindakanku berikutnya , “baiklah hong-houw .. ! “
ketiganya menjawab serempak dan keluar dari ruangan itu

Malam baru saja tiba namun kota tianjin sudah sepi dan sunyi ,
para penduduk sudah meringkuk di dalam rumahnya masing-
masing ,tiga bayangan gesit memasuki , mereka adalah kim-
hoan dan kedua adiknya , “hmh… sepi sekali hoan-ko !, “iya
lian-moi, ini mengherankan sekali kota sebesar ini sudah sepi
seperti ini walhal malam baru saja tiba “ , ketiganya berjalan
sambil memperhatikan sekelilingnya , dan merasakan bahwa

150
mereka diperhatikan oleh penduduk yang berada didalam
rumah , “sepertinya penduduk disini merasa ketakutan hoan-ko
, “benar huan-te , ada sesuatu yang membuat mereka
ketakutan

“hahah..hahah , ternyata ada tiga cecunguk pendatang ,


hmh…. yang perempuan sangat mengiurkan twako …. ! ,
“wah… malam ini kita dapat penghangat yang menyenangkan
“plak..plak… adouhhh … “ tanpa diduga kedua oarng lelaki
yang menghadang itu sempoyongan sambil memegangi pipi
dan mulut mereka yang bersimbah darah , goat-lian yang
lansung marah mendengar kata-kata kurangajar terhadap
dirinya sudah memberikan pengajaran keras

“sebelum kucabut nyawa kalian sebaiknya katakan siapa kalian


“ kedua orang yang sudah meringis kesakitan semakin pucat
ketika khong-huan menjambak rambut mereka , “ampun taihap
… ampun , “cepat katakan siapa kalian , “kami hanya dua
maling taihap , baru saja dua orang itu menjawab tiba-tiba
terdengar jeritan “toloooong…tolooong , maliiiing ..!” kim-hoan
lansung mencelat kearah suara dan dia melihat dua buah
bayangan meloncat dari atap rumah besar sedang memanggul
dua buntalan , kedua orang itu terperangah ketika mereka
merasakan tubuh mereka ambruk dan kaku , seorang lelaki tua
dan dua orang anaknya mendekati tempat itu

sementara goat-lian dan khong-huan tiba ditempat itu , “apakah


maling lagi hoan-ko !? , benar huan-te , sahut kim-hoan ,
“terimakasih inkong , terimaksih “ , “baiklah lopek , sekarang

151
kalian aman , “terimakasih in-kong , dan marilah kita kerumah
dan in-kong bisa melewatkan malam di rumah kami , “baiklah
lopek terimakasih ! , lalu mereka masuk kedalam rumah setelah
empat maling itu diikat

“in-wangwe … ada apa dengan kota ini sehingga sepertinya


takut !? , “in-kong.. ! kota hampir setahun sudah menjadi seperti
ini dirongrong ketakutan karena banyaknya maling-maling yang
berkeliaran , “kenapa demikian in-wangwe , bukanlah pasukan
pemerintah ada untuk menindak para maling-maling itu ? , “dua
kungcu yang memegang pemerintahan tidak dapat berbuat
apa-apa , karena mereka ditekan dan diteror oleh eng-hun-bi-
kwi-ji yang berkedudukan di cumming , “apakah tidak ada dari
kalangan pendekar yang mengambil tindakan ? , “para
pendekar sudah banyak yang tewas in-kong demikian juga para
kauwsu

“kita harus segera ke cun-ming hoan-ko , goat lian tiba-tiba


menyela , “banar lian-moi , saatnya kita membantu ayah
menunaikan amanah yang selama ini diembannya , “maaf in-
kong kalau boleh saya tahu , kalian ini siapakah dan datang
darimana ? , “kami bertiga adalah she-kwee in-wangwe , jawab
khong-huan , “she.. kwee !? , apakah ada hubungan dengan
bengcu ? , “benar bengcu adalah ayah kami , goat-lian
menyahut , “ah… syukurlah thian..! she taihap sudah sampai
ditimur , ini artinya bencana akan teredam , wilayah timur akan
kembali aman “ in-wangwe terharu dan gembira

152
ketiganya dijamu oleh in-wangwe dengan ramah dan rasa
bahagia , harapannya melambung bahwa wilayah timur akan
kembali normal , “kwee-taihap !, saya harap sebelum ke
cunming , tetaplah disini satu minggu , saya ingin mengundang
para kauwsu yang masih ada dan pangcu serta beberapa
hartawan , bahkan bu-kungcu untuk bertemu dengan anak-
anak bengcu “ , “baiklah in-wangwe , dan sekerang kami akan
mengurus keempat maling diluar “ kim-hoan bangkit dan
merekapun keluar

“kalian bawa kami kesarang kalian ! “ bentak khong-huan ,


“ba..baik.. taihap , lalu masing-masing dari dua maling itu
membawa khong-huan dan kim-hoan kesarang mereka ,
sementara goat-lian tinggal di rumah in-wangwe , ternyata
sarang maling di kota tianjin ada empat sarang , kemudian kim-
hoan dan khong-huan membasmni keempat sarang malin
tersebut hingga sebagian besar dari mereka tewas dan yang
lain takluk menyerah , kemudian setelah matahari tinggi pada
keesokan harinya kim-hoan dan khong huan kembali ketempat
in-wangwe

Lima hari kemudian , tempat in-wanhwe dipenuhi undangan ,


bu-kungcu , lima pangcu dan tiga orang kauwsu , karena
masing-masing membawa dua tiga orang , maka jumlah
mereka pada pertemuan itu ada tiga puluh orang , undangan itu
tersebut dapat tanggapan baik setelah malam kedua sampai
malam ke lima tidak ada terdengar teriakan maling dan disudut-

153
sudut pasar undangan untuk bertemu dengan she-taihap yang
disebar in-wangwe menjadi sinar harapan bagi mereka

“bu-taijin yang mulia dan para sicu yang baik , kami ucapkan
terimakasih atas kehadirannya dirumah kami ini “ in-wangwe
memmbuka pertemuan itu , “dalam undangan kami sampaikan
bahwa kita ingin menjumpai she-taihap yang memang sudah
berada diwilayah timur umumnya dan dan dikota tianjin
khususnya , jadi dengan rasa sukacita yang mendalam kita
menyambut she-taihap , kehadiran mereka diwilayah timur
tentu membawa misi dari taihap bengcu sendiri dan itu sangat
melegakan kita “ semua yang hadir menyambut hangat ketika
ketiga anak-anak bengcu berdiri

“terimakasih atas sambutan yang baik ini para sicu yang


terhormat , sebelumnya saya akan memperkenalkan diri saya ,
nama saya adalah kwee-kim-hoan dan kedua adik saya adalah
kwee-goat-lian dan kwee-khong-huan “ kemudian sejenak kim-
huan berhenti dan menatap semua yang hadir lalu melanjutkan
“kami tidak menyangka bahwa kehadiran kami diwilayah timur
menjadi hal yang sangat dinantikan sehingga ada penyambutan
seperti ini , dan tanpa penyambutan inipun sudah selayaknya
kejahatan memang harus ditumpas , “benar kwee-taihap … dan
hal itu telah diusahakan walaupun sudah banyak menjadi
korban “ sela seorang kauwsu yang sudah tua “ kim-hoan
menatap kauwsu itu dengan lembut

“dari apa yang kami saksikan pada malam kami memasuki kota
tianjin ini , kami percaya bahwa usaha melenyapkan tirani telah

154
memakan banyak korban dan hari ini juga kami menyaksikan
bahwa para sicu juga tidak akan pernah tunduk pada tirani ,
dan ini membuat kami selaku anak-anak yang ayahnya di
serahkan amanah besar sebagai bengcu semakin terpanggil
untuk menepis mendung yang menyelimuti wilayah timur ini “ ,
“hidup bengcu… , hidup she-taihap ! “ terdengar sambutan
gemuruh dari hadirin yang hadir dan disambut dengan juraan
dari ketiga anak bengcu

“kwee-taihap yang budiman….! , kokohnya kami bertahan pada


kebenaran dan tidak mau tunduk pada kejahatan karena kami
berpegang pada ungkapan yang sudah lama mendarah daging
di seluruh wilayah tionggoan ini akan keyakinan pada bengcu “
, “ungkapan apakah itu cianpwe !? , “ungkapannya adalah
semua yanh hadir mengucapkan ungkapan yang sudah lama

daerah binasa oleh penindas gelap


jangan putus asa dan teruslah berharap
gundah dan bencana akan terendap
dimana hari bertemu kim khong taihap

kim-hoan, khong-huan dan goat-lian merinding mendengar


ungkapan yang diucapkan dengan nada mantap dan
meyakinkan dan serempak itu , terlebih kim-hoan dan khong-
huan yang mendengar baris terakhir itu terenyuh terharu ,
nama mereka yang diambil dari julukan ayah mereka , baris
terakhir itu seakan anak panah yang menodong lurus kepada
mereka , benar ayah mereka yang dimaksud namun nama

155
julukan yang di jadikan nama oleh keduanya merasa merekalah
yang dimaksud kim-taihap dan khong-taihap

“sicu yang budiman sungguh luar biasa kepercayaan yang


terkandung pada ungkapan tersebut kepada ayah kami dan
semoga kami tidak mengecewakan ayah kami dan sicu semua ,
“kami percaya kwee-taihap bahwa apa yang menimpa
tionggoan di tiga wilayah akan segera dapat diredam oleh
bengcu dan keluarganya , “kami akan berusaha sicu yang baik ,
momok diwilayah timur ini akan kami coba redam , sementara
tiga saudara tua kami berada di barat dan utara untuk
melakukan hal yang sama “ , “apakah barat dan utara juga
telah didatangi oleh she-taihap !? , “benar sicu , jauh sebelum
kami berada disini , “syukurlah , ini artinya tionggoan akan
cepat normal kembali , wajah gembira dan bahagia nampak
jelas pada wajah-wajah yang baru kemarin layu , dan ini
membuat kim-hoan , khong-huan dan goat lian makin takluk
pada ayah mereka

Ketiga she-taihap melanjutkan perjalanan ke cunming , “ayah


demikian dielukan orang sejagat kim-ko , tapi kenapa ibu-ibu
kita tidak dapat mengikuti ayah kita !? , kenapa hati ibu-ibu kita
demikian keras !? “ goat-lian berkata dengan nada sesal akan
ibu mereka , “hal yang membuat penasaran memang lan-moi ,
namun yang jelas bahwa ibu kita salah menempatkan tiga
khazanah yang ada pada diri manusia , “benar hoan-ko sebab
kata ayah jika nafsu yang menjadi pondasi pemikiran maka
rusak binasalah sagala pemahaman dan pandangan dan

156
demikian juga jika rasalah yang menjadi pondasi pemikiran
maka lemah dan rapuhlah segala pemahaman dan pandangan
“ khong-huan menimpali , “dan kata ayah yang tepat adalah
pikiran sebagai pondasi nafsu dan rasa , sehingga nafsu dapat
pengendalian dan rasa dapat keseimbangan sehingga dengan
demikian seluruh tindakan akan kokoh mengarah pada
kebaikan dan keseimbangan “ goat-lian melanjutkan
pengajaran yang mereka dengar dari ayah mereka sewaktu di
pulau-kura-kura

Dua minggu kemudian ketiga she-taihap memasuki wilayah


kota cun-ming dan ketika melewati hutan sebelah gerbang
selatan kota cun-ming mereka disambut empat orang pendekar
tua salah satunya adalah lou-pangcu , “selamat datang she-
taihap yang budiman , “selamat bertemu cianpwe yang baik ,
siapakah para cianpwe dan ada apa maksud menyambut kami
di hutan ini “ kim-hoan menyapa dengan ramah dan lembut ,
“kami adalah empat pimpinan piauwkiok , saya adalah lou-
pangcu dan teman-teman saya ini adalah sim-pangcu , wan-
pangcu dan kao-taihap , kim-hoan dan kedua adiknya menjura
setelah diperkenalkan kepada keempat cianpwe itu

“lalu ada apakah si-cianpwe !? , “kami kemarin telah


mendengar bahwa she-taihap ada di tianjin dan kami hendak
langsung ketianjin bertemu tapi sungguh hal yang
menggembirakan bahwa kami dapat bertemu di hutan ini ,
“bagaimana para-cianpwe bisa mengenal kami padahal kita
belum pernah ketemu “ kim-hoan merasa heran demikian

157
cepatnya orang mengenal siapa mereka , walhal selama
perjalanan dibarat mereka itu tidakpun dipandang sebelah mata
, namun setelah terhubung dengan ayah mereka , mereka
seperti ayah mereka dikenal diaman-mana

“berita yang kami dengar bahwa she-taihap yang ada di tianjin


tiga orang dan salah satunya wanita “ dan tentunya jumlah itu
belum bisa jadi patokan bahwa kamilah orangnya cianpwe “
khong-huan menyela , “benar she-taihap , tapi wajah saudara
perempuan kalian ini persis seperti kim-khong-taihap “ keempat
cianpwe itu menatap wajah goat-lian , kim-hoan dan khong ikut
juga menatap goat-lian dan tersenyum karena memang benar
wajah goat-lian persis dengan wajah ayah mereka

“memang benar kami adalah anak-anak kim-khong-taihap ,


saya adalah kwee-kim-hoan dan ini adik saya kwee-khong-
huan dan saudari kami ini kwee-goat-lian , “sungguh kami
merasa bahagia dengan kedatangan ketiga she-taihap , ujar
lou-pangcu dengan wajah gembira , “baiklah si-cianpwe , kita
lansung saja membicarakan keadaan mo-bin-kwi-bo dan dan
eng-hun-bi-kwi-ji , “benar kwee-taihap , mo-bin-kwi-bo dan eng-
hun-bi-kwi-ji berada di dalam kota cun-ming dan mereka
mempunyai dua puluh orang pengawal yang dan banyak para
maling dan rampok yang menyebar diseluruh wilayah timur ,
“lalu bagaimana tindakan yang akan kita ambil lou-cianpwe !? ,
“menurut hemat kami kwee-taihap , kita mendatangi mereka
saat pertemuan yang akan mereka lakukan dua minggu lagi ,
“benar kwee-taihap dengan demikian kita bisa menundukkan

158
mereka sekaligus sehingga para pimpinan maling dan rampok
yang beroperasi diberbagai daerah mendapat pelajaran dari
she-taihap “ sela sim-pangcu menguatkan , “hmh… rencana
yang bagus si-cianpwe “ sahut kim-hoan , “dan juga selama dua
minggu itu kwee-taihap dapat mondok ditempat kami sekaligus
kami juga akan mengumpulkan para pendekar dan kauwsu
yang masih tersisa untuk ikut membantu kwee-taihap , “kao-
taihap menimpali , “baiklah cian-pwe , kita akan lakukan
rencana itu , “kalau begitu kwee-taihap marilah kita ketempat
kao-taihap , disana kita akan mengumpulkan rekan sehaluan
yang lain “ kemudian merekapun berangkat ketempat kao-
taihap

mo-bin-kwi-bo dan kedua muridnya beserta kedua puluh anak


buah mereka mempersiapkan halaman rumah dengan
pendirian tenda serta menyusun kursi dan meja , dua hari lagi
mo-bin-kwi-bo akan mengadakan pertemuan hal ini
dikarenakan mo-bin-kwi-bo sebulan yang lalu didatangi oleh
rekannya pak-giamlo-ong

pak-giamlo-ong memasuki kediaman mo-bin-kwibo saat malam


, yang berketepatan sedang melatih keduapuluh anak buahnya
, “hehehe…hahhaah , lan-moi bagimana keadaanmu , “ mo-bin-
kwi-bo mendengar suara itu langsung tersenyum , cepatlah
kesini lun-koko “ tiba-tiba orang yang dipanggil pun datang ,
“kalian semua istirahat aku ada tamu , “baik subo ! lalu
keduapuluh orang itu bubar sementara eng-hun-bi-kwi-ji keluar

159
karena mendengar suara pak-giamlo-ong yang menyapa subo
mereka

“lun-koko ini adalah eng-hun-bi-kwi-ji kedua muridku , dan


kalian caili dan eng-hong ini adalah rekanku pak-giamlo-ong
yang sudah kita dengar beroperasi di utara bersama muridnya
butek-giamlo , “hmh… tentu ada yang perlu ingin disampaikan
kepada kita subo ! , “benar ! hong-ji , kedatangan saya
sehubungan pergerakan kita , kao-lun menjawab sambil
memminum teh yang sudah dihidangkan pelayan

“ada apakah lun-ko !? , “kalian tentu mendengar julukan kwi-


ban-san-hong-houw !? , “benar ! kami mendengarnya lalu apa
hubungan dengan kita !? “ cia-caili mendengus , pak-giamlo-
ong tersenyum dan senang melihat sikap jumawa itu demikian
juga dengan bu-eng-hong , “hong-houw adalah bagian dari kita
bahkan mungkin yang paling utama diantara golongan kita saat
ini , “kenapa kau mengatakan dia yang utama , apakah dia
lebih hebat dari kita !? “benar lan-moi dan saya melihat bahwa
dia lebih tinggi satu tingkat diantara kita , “wah … berarti kita
masih punya satu figur yang akan menjadi pusat kekauatn kita “
, “benar lan-moi tujuan dari hong-how sama persis dengan kita
yakni untuk mendirikan hek-to-ki kembali dari benaman
kekuatan kim-khong-taihap , “lalu dia berada dimana !? eng-
hong yang tadi penasaran dengan sebutan hong-houw menjadi
tawar karena rekan subonya ini mengakui kehebatan kwi-ban-
san-hong-houw , “dia akan beroperasi dibarat , dan kami
berencana bahwa dua tahun setelah hek-to-ki berkibar kita

160
akan melakukan pertemuan di tempatnya “ “itu artinya setahun
lagi cianpwe “ caili menyela , “benar li-ji dan hal yang harus kita
ketahui bahwa hong-houw mempunyai tiga orang murid yang
sedang menjalankan misi keselatan untuk membunuh kim-
khong-taihap , “ wah… jika bengcu sudah mati hal itu pasti
dalam sekejap tionggoan akan bisa kita kuasai “ keempat wajah
itu kelihatan berseri-seri dengan sinar mata gembira

“lan-moi bagaimana halnya dengan im-kan-ci-si , saya belum


mendengar perihalnya diselatan , “saya juga lun-ko tidak
mendengar , tapi saya yakin sebentar lagi kabar tentangnya
akan kita dengar , “hmh…aku hanya mungkin seminggu disini
dan akan kembali keutara , “baik ! lun-ko , jika pertemuan itu
tiba saatnya kami akan datang , lalu merekapun melanjutkan
makan dan minum

setelah pak-giamlo-ong kembali keutara , mo-bin-kwi-bo


dengan kedua muridnya merencanakan pertemuan dengan
seluruh pimpinan rampok dan maling yang ada dibawah kendali
mereka

Hari pertemuan itupun tiba , enam puluh pimpinan rampok dan


maling diseluruh wilayah timur hadir bersama beberapa
anggota utama , sehingga yang hadir lumayan banyak hingga
mencapai dua ratus lebih , tempat itu sangat hiruk pikuk karena
sikap ugalan dan serapah ungkapan tak senonoh yang diselingi
tawa disana-sini , ketika mo-bin-kwi-bo dan eng-hun-bi-kwi-ji
keluar dari dalam rumah , suasana pun hening

161
Caili maju kedepan , “selamat datang pada pertemuan kita
yang pertama setelah setahun kita mewarnai wilayah timur ini ,
dan kami sebagai pimpinan tertinggi sangat senang dan
bangga dengan kalian semua , “apakah kami akan dikasih
penghargaan siapa yang paling banyak memberikan hasil
jarahan kepada eng-hun-bi-kwi-ji !? “seorang pimpinan rampok
yang bertubuh kuat dan kepala botak menyela , “jika saatnya
kejayaan kita telah menguasai empat wilayah , tentu harapan
dari “wi-liong” (buntut naga) akan bisa kita terapkan , tapi
karena kita masih merintis kita akan pusatkan perhatian pada
usaha untuk mengokohkan kekuatan kita , “lalu apakah kita
akan menyebar ketimur atau keutara !? salah seorang yang
hadir menyela “tidak bagian kita hanya di timur , karena perlu
kalian ketahui bahwa hek-to-ki sudah diawali oleh subo dan
rekan-rekannya , subo dan kami di wilayah timur , pak-giamlo-
ong dan butek-giamlo yang sudah kita dengar di utara , dan im-
kan-si-ci berada di selatan yang tidak akan lama lagi akan kita
dengar gerakannya mengguncang wilayah selatan , “lalu
dibarat siapa ? bebrapa orang spontan bertanya

“dibarat akan dikuasai oleh kwi-ban-san-hong-houw seorang


senior kita yang luar biasa sakti karena kesaktiannya berada
diatas dari subo sendiri , “hidup hek-to-ki , hidup hong-houw “
suara bergema menggetarkan tempat pertemuan itu , “dan
tahun depan , seluruh pimpinan dan kami akan mengadakan
pertemuan di barat ditempat kediaman dari hong-houw , “hidup
hong-houw .. ! baru sekali gema suara itu bergema tiba-tiba tiga

162
orang muncul dengan kecepatan luarbiasa , semuanya terkejut
dan tiga pimpinan tertingi mereka juga terkejut

“siapa kalian berani lancang memasuki tempat ini , ketiga orang


itu adalah kim-hoan dan kedua adiknya , setelah menyusun
rencana dengan empat orang cianpwe bahwa mereka bertiga
akan mendatangi tempat eng-hun-bi-kwi-ji dengan terang-
terangan sementara pasukan pendam sebanyak seratus orang
mengintai di belakang , khong-huan dengan wajah merah
karena malu dan sedih bahwa ibu yang melahirkannya menjadi
tumpuan dari persatuan golongan hitam ini , julukan ibunya di
gemakan oleh orang yang bangga akan kejahatan

“kebangkitan hek-to-ki tidak akan lama karena hari ini juga


momok dari timur ini akan gulung tikar dan lenyap dari wilayah
timur dengan tangan kami “ khong-huan meluapkan amarah
yang melandanya karena kecewa dengan ibunya , “hik..hik…
siapa dua pemuda tampan yang tiba-tiba muncul ini “ caili-dan
eng-hong berdiri dengan sikap genit dan mata berbinar , “eng-
hun-bi-kwi-ji , kalian semua akan kami babat habis , selagi ayah
kami dan kami masih hidup maka hek-to-ki hanyalah
fatamorgana bagi orang-orang menggolongkan dirinya dan
bangga dengan kejahatan “ khong-huan menatap tajam pada
ketiga biang momok di wilayah timur itu , “hik..hik… siapakah
ayahmu itu anak muda “ mo-bin-kwi-bo mencela jumawa ,
“dengarlah mo-bin-kwi-bo , ayah kami adalah bengcu yang
selama ini meredam gerakan hek-to , “kim-khong-taihap …. “
terdengar seruan-seruan terkejut , “kalian sudah mendengar

163
ayah kami , apa kalian semua akan terus menegakkan benang
basah “goat-lian berseru nyaring dan lantang kepada peserta
yang hadir , suasana jadi hening , banyak wajah-wajah yang
pucat pias

“hik…hik… kim-khong-taihap sebentar lagi akan mati ditangan


murid hong-houw dan kalian juga akan mati ditangan kami ,
“caili tertawa dengan mencemooh , mendengar perkataan itu ,
goat-lian langsung menjawab , “hik..hik… dengarlah wanita
yang tidak tahu diri , harapan kalian pada murid hong-houw
hanya isapan jempol , murid hong-houw bukan membunuh kim-
khong-taihap tapi akan menghabisi nyawa kalian semua , “heh..
! apa maksudmu , apa kamu kenal murid hong-houw ,
“hik…hik.. kenal kau bilang ! , murid hong-how itu adalah kami ,
dan kami datang untuk mengganyang kalian , “bangsat .. ! “
mo-bin-kwibo lansung menyerang goat-lian , pertempuran seru
terjadi , caili-dan eng-hong marah bukan main , lalu menyerang
kim-hoan dan khong-huan , panggung yang luas itu menjadi
areal tiga pertempuran

sebagian kecil orang-orang yang hadir sudah melarikan diri


sehingga yang tinggal hanya dibawah dua ratus orang , mereka
siap-siap menunggu aba-aba , peretmpuran diatas panggung
sangat menggetarkan , tenda yang berdiri kokoh sudah oleng
dan hampir ambruk karena porak-poranda akibat hawa pukulan
yang berkesiuran , hampir dua jam pertempuran tingkat tinggi
itu , namun kali ini mo-bin-kwi-bo dan kedua muridnya harus
menelan pil pahit , setelah mencapai empat ratus jurus , cai-li

164
dan eng-hiong mulai terdesak hebat , beberapa pukulan yang
menghantam tubuh mereka sudah membuat mereka pusing
dan sesak

“serangg … !” caili berteriak lantang , beberapa orang meloncat


keatas panggung dan terjun pada ketiga pertempuran namun
apalah daya mereka dihadapan hawa pertempuran tingkat
tinggi ini , sebelum mereka dekat benar dengan pertempuran ,
dua hawa panas dan dingin menghantam sehingga tubuh
mereka terjungkal dan mati seketika , orang-orang yang masih
dibawah terkesima dan bergetar melihat kibasan kedua tangan
dari ketiga anak bengcu tapi murid dari hong-houw yang baru
saja meraka dengar , sebagian besar nyalinya menciut dan
menyingkir , sehingga yang tinggal hanya seratus orang , dan
mereka lebih terkejut ketika gelombang manusia membanjiri
tempat itu , dan menyerang mereka

anak buah mo-bin-kwibo berusaha melawan , tapi hampir


seluruh dari penyerang itu berilmu tinggai dan para cianpwe ,
dalam waktu satu jam banyak dari para maling dan rampok
yang tewas , dan sebagian lagi luka parah , mo-bin-kwi-bo yang
melihat hancurnya cita-citanya makin jengkel dan marah ,
namun dia lebih memilih selamat daripada menyabung nyawa
dengana tiga orang yang selisihnya dengan dia tidak banyak ,
bahkan kedua muridnya sudah kelabakan jadi bulan-bulanan ,
cai-li dan dan eng-hong mari kita menyingkir , mobin-kwi-bo
dengan nekat meghantam pukulan kearah kim-hoan dan khong
huan dan menerima pukulan telak dari goat-lian , sesaat kim-

165
hoan-dan khong-huan mencelat mundur akibat adu pukulan
dari mo-bin-kwi-bo dan kesempatan itu di gunakan oleh caili
dan eng-hong melarikan diri , semnetara mo-bin-kwibo yang
menerima pukulan goat-lian dan tekanan adu pukulan itu
membuat dia melayang jauh keluar pagar dan dengan
mekasakan diri untuk kedua kali dia mencelat menjauh dan
kedua muridnya langsung menyambarnya dan lari dari cunming

kemanangan telak dan mutlak yang di cun-ming dan jatuhnya


pamor eng-hun-bi-kwi-ji dan mo-bin-kwi-bo ditangan she-taihap
dan para pendekara disambut dengan gembira , berita ini
melejit keseluruh penjuru , kim-hoan dan khong-huan serta
goat-lian dijamu bahagia rakyat cunming , goat-lian saking
harunya menangis , perlakuan yang mereka terima menurutnya
sangat melebihi dugaan , panggilan she-taihap kepada mereka
membuat ia rindu pada ayahnya , memang diakui bahwa dari
seluruh anak-anak ayahnya hanya dia yang memiliki wajah
seiras ayahnya , dan ini membuat pertalian yang dekat sekali
dan emosi lebih dengan ayahnya , hal apa saja yang membuat
dia diperlakukan lebih dia rindu pada ayahnya , apa saja yang
mengingatkan wajahnya kepada ayahnya hatinya rindu pada
ayahnya

bagunan besar yang berpagar besi di kota yuguan itu sangat


ditakuti oleh penduduk , karena bangunan itu tempat kediaman
butek-giamlo , hari itu penjagaan di rumah itu sangat ketat ,
karena butek-giamlo merasa terancam dengan kehadiran anak-
anak kim-khong-taihap yang sudah membuatnya ngacir

166
melarikan diri , rasa takut itu kian terasa terlebih suhunya
sedang berada di timur , dua minggu kemudian kwee-sin-peng
memasuki kediaman butek-giamlo para pengawal langsung
mengelilingi sin-peng dengan senjata

“kamu siapa !? , “ , “saya kwee-sin-peng hendak bertemu butek-


giamlo “ , mendengar she- kwee langsung mereka menyerang ,
dan seorang cepat masuk kedalam , “pangcu she-kwee ada
diluar , tapi hanya seorang bukan tiga orang seperti cerita
pangcu , “sial..! tahan selama mungkin , “baik pangcu ! , segera
orang itu keluar dan butek-giamlo bergerak cepat keluar dari
belakang lalu melarikan diri

dua puluh orang anak buah butek-giamlo yang mengeroyok


sudah bergelimpangan kaku “betek-giamlo keluarlah …! sin-
peng memanggil , namun sampai sekian lama butek-giamlo
tidak muncul , lalu sin-peng mendekati seorang anak buah
butek-giamlo yang tergeletak , “kemana butek-giamlo !? ,
“sa..saya tidak tahu taihap , “jika kamu tidak jujur maka kalian
akan kaku sampai tiga hari tiga malam , pucat pias orang itu
membayangkan kaku selama tiga hari , “ta..tadi ada taihap ,
mungkin sudah melarikan diri , sin-peng segera masuk kedalam
, dan tidak ada seoarngpun didalam , lalu sin-peng keluar dam
melepaskan semua totokan dua puluh orang anak buah butek-
giamlo

“kalian jawab dengan jujur , kemana pak-giam-lo-ong !? , “lo-


pangcu sedang berada di wilayah timur , “hmh… baiklah
sekarang kalian bakar tempat ini dan kalian segera

167
membubarkan diri , kedua puluh orang itu pun melakukan yang
disuruh sin-peng , setelah rumah itu dibakar , “nah…. kali ini
aku akan memafkan kalian tapi lain kali mungkin tidak , jadi
sekarang kalian bubarlah , “baik taihap , kemudian merekap
meninggalkan tempat itu dan sin-peng melanjutkan perjalanan
ke wilayah timur

pembakaran tempat dan melarikan dirinya butek-giamlo


membuat penduduk wilayah utara yang terkungkung tirani
butek-giamlo bernafas lega , julukan sin-gi-hiap makin dielukan
, dimana kota sepanjang utara menuju timur sin-peng she-
taihap atau sin-gi-hiap disambut hangat , berita jejak butek-
giamlo selalu diperhatikan orang sehingga jejak menuju timur
sangat jelas bagi sin-peng

disebuah hutan diwilayah timur butek-giamlo yang sedang


dalam pelarian melihat suhunya sedang beristirahat , “suhu ..! ,
pak-giamlo-ong terperanjat , “heh..! kenapa kamu disini , “ maaf
suhu , wilayah utara terpaksa tecu tinggalkan karena bertemu
tiga anak kim-khong-taihap , “bangsat .. , anak-anak kim-khong-
taihap “ belum lagi reda kemarahan pak-giamlo-ong , tiga orang
muncul , “hehh , ouw-lan kamu kenapa !? tiga
orang itu adalah mo-bin-kwi-bo dan kedua muridnya yang juga
dalam usaha menyelamatkan diri

“kita telah hancur lun-ko , murid-murid hong-how ternyata anak


dari kim-khong-taihap , “hah… ! bagaimana mungkin !? ,
“pastinya saya tidak tahu , tiga orang yang mendatangi kami
mengakui seperti itu , “sialan… hal ini sungguh mengecewakan

168
, “sungut pak-giamlo-ong , “lalu bagaimana cianpwe , apa yang
harus kita lakukan , subo sendiri baru sembuh dari pukulan
salah satu dari mereka “ caili menyela , “hmh… sebaiknya kita
sembunyi dulu sementara waktu , jika berita im-kan-si-ci atau
hong-houw jelas keberadaannya maka kita bergabung kesana “
perkataan pak-giamlo-ong belum ditanggapi tiba-tiba sin-peng
sudah muncul

“butek-giamlo ! , ternyata kamu disini , hmh… apakah kamu


orang tua pak-giamlo-ong !? , “kamu siapa !? , “suhu dia adalah
anak kim-khong-taihap . “bagus kalau begitu , mari kita habisi
nyawa anak muda ini “ mendengar aba-aba itu lima orang biang
kerok kejahatan wilayah timur dan utara menyerang sin-peng ,
sin-peng langsung bergerak dan bertahan dengan jurus im-
yang-pat-hoat ilmu pamungkas warisan ayahnya , pertempuran
luar biasa berlangsung seru , hawa sakti mengamuk melanda
hutan itu sehingga banyak pohon-pohon besar yang tumbang

keroyokan itu demikian dahsyat , lima pentolan hekto


menyerang tanpa memberi ampun , sin-gi-hiap mesti
mengerahkan segala yang dimilikinya , daya tahan , keuletan ,
kegesitan dan kesaktiannya untuk membendung pengeroyokan
yang sangat berat itu , dalam jurus kelima ratus , sin-peng tidak
dapat lagi membalas serangan , dengan sekuat tenaga ia
bertahan dari tekanan keroyokan yang maha dahsyat dari
kelima lawannya , untungnya sin-peng telah mewarisi ilmu
siulan-tin-liong , sehingga walaupun hanya bertahan dia tetap
mampu menjaga untuk terdesak , kelima pengeroyok itu sangat

169
heran dan tercengang akan ilmu tempur pemuda ini
Hari sudah berganti malam , caili dan eng-hong sudah ngos-
ngosan , pertempuran yang sudah sehari penuh itu membuat
daya serang keduanya melemah , dengan sabar dan telaten
sin-peng mulai mengintai peluang tersebut , dan pada satu
gebrakan pukulam im-yang – giok-hoat yang digunakan dengan
jarak jauh menghantam perut eng-hong dan seketika eng-hong
tepapar melanda pohon dan ambruk , hal ini menegjutkan
keempat pengeroyoknya dan kelengahan sebentar ini
dimamfaatkan sin-peng dengan pukulan im-yang-sian-hoat tiba-
tiba “plaakk..,augh…. “ butek-giam-lo merasakan tulang
pundaknya ngilu dan panas sehingga mebuat bagian kiri
tubuhnya mati sebelah dan diapun jatuh , “bangsat … pak-
giamlo-ong marah karena jitunya perlawanan sin-peng , yang ia
tahu hanya mampu bertahan , namun sangat pandai melihat
peluang dan memamfatkan kelengahan ,

Butek-giamlo dan eng-hong tidak bisa ikut lagi menyertai


pengeroyokan , dan ini membuat sin-peng berada diatas angin ,
dua sudah bisa membuka serangan balasan , caili yang sudah
kepayahan karena menguras tenaga dari pagi hingga larut
malam terpaksa mandah ketika satu tendangan dari im-yang-
ma hoat menghantam pahanya dan dia menjerit histeris
merasakan tulang pahanya patah dan ngilu hawa im meracuni
tulang yang patah itu , serangan kedua senior hek-to ini makin
kuat dan terarah , tapi hal itu bagi sin-peng masih bisa diatasi
dengan baik bahkan menjelang pagi sin-peng sudah dapat
mulai mendesak kedua lawannya , ilmunya yang terdiri delapan

170
jurus dengan kembang empat puluh jurus memang rajanya ilmu
silat yang sudah bertahan tanpa tertandingi sejak ayahnya
kwee-han-tiong menerima ilmu ini dari bukek-siansu

“lun-ko kita harus melarikan diri , ketiga murid keduanya yang


sudah siuman berusaha berdiri namun caili sempoyongan dan
jatuh lagi , dan tubuhnya langsung ditangkap butek-giamlo dan
dilarikan , eng-hong berusaha menyusul , lalu pak-giamlo-ong
dan mobin-kwibo berusaha sekuat tenaga untuk mengambil
kesempatan melarikan diri , dan peluang itu tidak lama mereka
dapatkan karena sin-peng juga mengekendurkan tenaganya ,
lalu keduanya melompat menyusul kearah larinya eng-hong
dan butek-giamlo

kwee-sin-peng beberapa saat duduk lalu memuntahkan darah


segar dan pingsan , tubuhnya memar disana-sini , sampai
menjelang siang sin-peng masih pingsan dan untugnya ia
ditemukan seorang pemburu , pemburu itu heran melihat
banyak pohon tumbang seperti diamuk badai , karena rasa
penasaran dia mendekati tempat pertempuran dan kaget ketika
melihat tubuh manusia tergeletak dengan darah yang sudah
mengering dimulutnya , segera pemburu itu memastikan
keadaan sin-peng dnegan memegang urat nadinya , dan
setelah mengetahui bahwa sin-peng masih hidup , dia segera
memanggulnya dan keluar dari hutan menuju
perkampungannya di sebelah selatan hutan itu

malam harinya sin-peng siuman dan mendapatkan dirinya di


atas sebuah dipan , dia menatap langit-langit rumah dan ketiak

171
ia melihat seorang yang membelakanginya dengan rambut
panjang tergerai , “in-kong … „ serunya lirih , orang itu segera
berbalik , “ah.. kamu sudah sadar “, suara lembut dari mulut
seorang perempuan berwajah tirus dan cantik terdengar
mendekatinya , namun hanya sebentar karena perempuan itu
langsung keluar dan memanggil ayahnya

lelaki pemburu yang berumur empat puluh tahun lebih ikut


masuk kedalam rumah , “bagimana anak muda , kami bingung
mau berbuat apa sejak tadi siang aku membawamu dari hutan
kamu masing terus pingsan , “terimaksih paman inkong ,
apakah buntalanku ada bersama paman !? , “oo ada .. ada “,
“terimakasih paman , tolonglah paman ambilkan dan
didalamnya ada bungkusan pel” , “ kui-ji , ambilkan buntalan
yang tadi ayah bawa , “baik ayah “ segera perempuan itu keluar
kamar dan tidak berapa lama masuk kembali dengan
membawa buntalan , pemburu itu membuka buntalan dan
mengambil bungkusan kecil , sin-peng berusaha duduk dan
menerima bungkusan itu dan gadis cantik itu sudah
mengangsurkan secangkir air munum , “aih.. terimaksih siocia” ,
sin-peng yang belum meminta namun sudah dimengeri oleh
gadis cantik itu

“paman saya adalah kwee-sin-peng dan sangat berterimakasih


kepada paman dan keluarga , “terimaksih kembali peng-ji , kami
ini ayah dan anak , saya adalah tang-bun dan ini putri saya
tang-yang-kui “ , sin-peng menjura hormat kepada tang-bun
dan putrinya , “peng-ji ! makanlah dulu bubur ini dan jika ada

172
yang engkau perlukan mintalah pada kui-ji ” , “terimaksih
paman” sin-peng menerima semangkok bubur yang masih
hangat sementara tang-bun keluar keteras rumahnya untuk
melanjutkan kerjanya mengamplas kulit kijang yang dua hari
yang lalu ia dapatkan

“apakah hanya paman dan engkau siocia yang tinggal dirumah


ini !? , “benar twako kami hanya berdua dengan ayah sejak ibu
meninggal empat tahun yang lalu “ yang-kui menjawab sambil
melipat pakaian , “twako tentu pendekar yang tentu habis
berkelahi sehingga pingsan “ , “benar memang aku semalam
berkelahi kui-moi hingga pingsan “ , tubuh twako banyak sekali
terdapat luka memar tentu amat sakit twako “ , sin-peng
tersenyum menatap wajah tirus cantik dan polo situ , “memang
sakit kui-moi dan minum obat dan istirahat beberapa hari ,
keadaan saya akan pulih kembali “ , “twako..! tinggal dimana ?”
, “saya dari selatan kui-moi dan sedang ada keperluan ditimur “
, “ ditimur ini dimanakah twako ? , “tepatnya saya mau kekota
kibun” sahut sin-peng

yang-kui telah selesai melipat pakaian kemudian dia


membersihkan mengangkat mangkok bubur bekas makanan
sin-peng dan membawanya kedapur , sin-peng kembali
merebahkan badannya , sementara disebelah utara tempat
pertempuran , pak-giamlo-ong dan rekannya mo-bin-kwibo
beserta murid mereka sedang beristirahat , keadaan cai-li yang
patah tulang pahanya rebah tidak berdaya , sementara eng-
hong yang merasakan goncangan perutnya sudah beberapa

173
kali muntah dan butek-giamlo yang tulang pundaknya terasa
nyeri dan ngilu yang tidak terperikan

mo-bin-kwibo membagikan pel pembersih darah untuk


meringankan luka , setelah itu dia mendekati cai-li , dan meraba
paha caili , wajah caili meringis kesakitan saat pahanya
disentuh subonya , “sakit sekali subo “ keluhnya , “tenanglah ini
bisa disembuhkan dan jangan khawatir “ mo-bin-kwibo
menghibur muridnya , “bagaimana lan-moi keadaan caili !? ,
“kakinya patah dan kakinya dingin karena hawa im “ , “kalau
begitu kita harus kembali ketempat kita di in-tek-san untuk
bersembunyi sambil mengobati luka caili dan butek giamlo “ ,
“benar lun-ko !, dan kamu eng-hong bagaimana !? , “aku hanya
mual karena perutku terasa teraduk-aduk “ mo-bin-kwi-bo
mendekati muridnya dan mencoba menyalurkan hawa sin-kang
, keesokan harinya mereka berangkat ke in-tek-san di hailar
dimana mereka selama ini bertapa

rumah besar dikota kibun itu hanya dihuni dua orang wanita ,
dia adalah kin-pek-bo yang sudah berumur enam puluh lima
tahun dan ma-liu-eng berumur empat puluh tahun lebih , rumah
itu sering didatangi orang yang hendak melahirkan , karena kin-
pek-bo dan ma-liu-eng dikenal sebagai dukun beranak , sejak
mereka ditinggalkan khu-gin-bi empat orang dari mereka
kembali kekampung halaman masing-masing , sementara kin-
pek-bo dan ma-liu-eng bertahan di bangunan peninggalan im-
kan-ok-niocu

174
siang hari tiga orang muda memasuki halaman rumah kin-pek-
bo , mereka adalah kim-hoan dan kedua adiknya , mereka tadi
pagi memasuki kota kibun setelah tiga minggu meninggalkan
cun-ming , setelah mo-bin-kwi-bo dan eng-hun-bi-kwi-ji
melarikan diri mereka menetap selama satu bulan di tempat
kao-taihap kemudian melanjutkan perjalanan ke kota kibun

ma-liu-eng yang sedang menyapu halaman menatap ketiga


orang yang memasuki halaman rumah , lalu dia melangkah
mendekati ketiganya , “siapakah kalian nak dan ada urusan
apakah datang kesini , “kim-hoan dengan kedua adiknya saling
bertatapan , “benarkah disini tempat im-kan-ok-nioucu atau liok-
swi-hoa dan lumina ? “ , mendengar pertanyaan itu wajah ma-
liu-eng berubah pucat , “si..siapakah kalian !? “ , “saya adalah
kwee-kim-hoan dan adik saya ini kwee-khong-huan dan kwee-
goat-lian “ ma-liu-eng makin terperangah .. “aih.. anak-anak
malang mari masuk.. mari masuk “ ma-liu-eng langsung meraih
tangan ketiganya dan menarik mereka memasuki rumah

“tunggu sebentar anak-anaku !, kalian duduklah “ ma-liu-eng


segera memasuki sebuah kamar dimana kin-pek-bo sedang
istirahat , “kin-pek-bo marilah keluar , ada hal yang
mengejutkan yang ingin kutunjukkan !” , “ apa hal yang
mengejutkan liu-eng !? “ kin-pek-bo turun dari ranjang dan
mengikuti liu-eng , setelah samnpai diruang tengah dia melihat
tiga orang muda , “ooh .. ternyata ada tamu “ , “ketiganya ini
bukan tamu biasa kin-pek-bo ! “ suara liu-eng terdengar haru

175
bercambur gembira , bahkan mata-matanya berkaca-kaca
melihat wajah ketiga orang muda itu

kim-hoan dan kedua adiknya makin heran dengan perlakuan


liu-eng yang demikian akrab seakan sangat kenal dengan
mereka , “apa maksudmu liu-eng , jangan buat penasaran ! “ ,
“hik..hik.. “ liu-eng tertawa tapi matanya berderai air mata , “kin-
pek-bo , cobalah tengok wajah gadis ini , dengan siapakah
engkau ingat wajah ini “ , kin-pek-bo menatap memperhatikan
dengan teliti wajah goat-lian , goat-lian yang diperhatikan hati
menderu saying pada ayahnya , wajahnya ini demikian dikenal
orang , wajah ayahnya , “hah… wajah taihap , ya.. wajah kim-
khong-taihap , “apakah kamu goat-lian nak ! mata tua dan
wajah tua itu bekerut mewek , melihat itu goat-lian menangis ,
“benar nenek , aku adalah goat-lian “ kin-pek-bo meraih goat
lian dan memeluk dan menciuminya , kim-hoan dan khong-
huan ikut juga terenyuh walaupun keheranan melanda mereka

“yang manakah kim-hoan !? “ tiba-tiba kin-pek-bo beralih


menatap kim-hoan dan khong-huan , kim-hoan bangkit dari
kursinya dan berlutut didepan kin-pek-bo , “akulah kim-hoan
nenek , kin-pek-bo meraih kepala itu dan mencium keningnya ,
“khong-huan..! kesinilah nak “ kin-pek-bo menatap khong-huan
yang masih duduk dikursi , khong-huan segera datang berlutut
disamping kim-hoan , kin-pek-bo membelai wajah itu dan lalu
mencium kening khong-huan

“nenek kami merasa sangat terharu dengan penyambutan ini


tapi kami masih heran akan semuanya ini , “ya…ya nenek

176
menegerti , kalian duduklah kembali nenek sangat bahagia
dengan munculnya kalian yang tiba-tiba ini “ ketiganyapun
duduk kembali sementara liu-eng sudah datang membawa air
minum , setelah dihidangkan diapun duduk dekat kin-pek-bo

“kim-hoan , khong-huan dan goat-lian benarlah ini rumah liok-


swi-hoa ibu dari goat-lian” liu-eng berkata sambil menatap
ketiganya , “lalu bibi dimanakah sekarang ibuku ? “ liu-eng
menatap goat-lian dan kim-hoan dengan air mata berlinang
,”dengarlah ketiga anakku , ibumu lian-ji dan ibumu hoan-ji
telah meninggal saat melahirkan kalian “ mendengar kenyataan
itu kim-hoan dan goat-lian sesugukan demikian juga khong-
huan , “apakah khu-gin-bi ibu dari khong-huan tidak
menceritakannya kepada kalian !? , “sebenarnya subo
mengatakan bahwa ibu kami sudah meninggal , tapi kami tidak
tahu siapa ibu kami sebenarnya , “lalu bagaimana kalian
mengetahui bahwa ibu kalian ada di kibun ini ? , “hal itu kami
ketehui setelah mengetahui identitas kami yang sebenarnya ,
“apakah she kalian itu bukan khu-gin-bi yang mengatakan ? ,
“tidak bibi , kami mengetahui she kami setelah bertemu saudara
tua kami “ kin-pekbo dan liu-eng heran , tapi lebih mengagetkan
dengan terdengarnya suara seruan , “sam-te ..! ternyata kalian
sudah sampai disini “ lalu muncullah sin-peng , “peng-ko..!”
serempak kim-hoan ,khong-huan dan goat lian berdiri menyeru
kakak mereka

“maaf nenek dan bibi kedatanganku mengejutkan “ sin-peng


menjura dalam kepada kin-pek-bo dan liu-eng , “silahkanlah

177
duduk nak ! “ sahut liu-eng , “nenek dan bibi , ini adalah peng-
ko , saudara tua kami “ kim-hoan memperkenalkan sin-peng ,
“apakah peng-ji anak kim-khong-taihap !? “ kin-pek-bo bertanya
memastikan , “benar nek , saya adalah kwee-sin-peng anak
kim-khong-taihap “ jawab sin-peng dengan sopan dan ramah

“apakah dari peng-ji kalian mengetahui identitas kalian !? ,


“sebab bertemu dengan peng-ko kami tahu siapa kami dan
mengetahui bahwa ibu kami ada di kibun ini dan tujuan dari
peng-ko kesini juga adalah untuk menemui ibu “ sahut kim-
hoan , “benar nenek dan bibi saya dan saudara saya yang lain
di suruh ayah untuk menjenguk ibu kami liok-swi-hoa dan ibu
lumina “ sin-peng menambahkan , “kim-khong-taihap menyuruh
kamu kesini untuk menjenguk kedua ibumu ? kin-pek-bo
bertanya heran dan melonggo , “benar nenek “ sahut sin-peng

bengcu memang luarbiasa bijak walaupun ketiga istrinya ini


tidak menagkuinya namun bengcu tetap mengakuinya sampai
kepada pengakuan anak yang lain , bersyukurlah kalian anak-
anaakku memiliki seorang ayah yang luar biasa bijak budiman “
kin-pekbo bergumam kagum , “peng-ko , ibu ternyata sudah
meninggal sewaktu melahirkan kami “ goat-lian sesugukan lagi ,
sin-peng meraih kepala goat-lian dan air matanyapun mengalir ,
sabarlah adikku ! hidup dan mati di tangan thian , dan setiap
keputusan dan kehendak thian tentulah hal yang paling tepat
dan baik , “nenek dimanakah makam ibu kami !? , “marilah kita
kebelakang nak , makam ibu kalian ada dibelakang , mereka
pergi kebelakang rumah , keempat orang muda itu duduk

178
bersimpuh didepan kedua makam swi-hoa dan lumina , hampir
dua jam mereka di hadapan makam itu , setelah itu sin-peng
mengajak ketiga adiknya untuk masuk kedalam rumah

“nenek dan bibi , terimakasih kami haturkan akan apa yang


telah dilakukan kepada dua ibu kami “ sin-peng menjura untuk
kesekian kalianya kepada kin-pek-bo dan liu-eng , “itu sudah
kesepakatan kami dengan kim-khong-taihap peng-ji “
keempatnya saling menatap dan merasa heran akan jawaban
itu ,lalu sin-peng berkata “nenek tolonglah ceritakan kepada
kami akan apa yang terjadi disini tentang ayah kami dan ketiga
ibu kami” , “benar nenek dan bibi berceritalah kepada kami “
khong-huan menambahkan , liu-eng menatapak keempat anak
muda itu kemudian melihat kin-pek-bo , “kin-pek-bo lah yang
menceritakannya

kin-pek-bo menarik nafas dalam dan lalu berkata , “rumah ini


adalah kediaman liok-swi-hoa , suatu hari liok-swi-hoa didatangi
tiga temanya , lumina dan dua orang laki-laki, kemudia
beberapa hari kim-khong-taihap dan istrinya bonita datang dan
terjadilah pertempuran dan dalam pertempuran itu kedua lelaki
teman swi-hoa tewas setelah itu muncul khu-gin-bi dan
membantu swi-hoa dan lumina melawan kim-khong-taihap dan
istrinya , kemudian istri kim-khong-taihap dapat diringkus oleh
swi-hoa dan lumina dan segera mengancam kim-khong-taihap
supaya menyerah dan kalau tidak istrinya akan dibunuh “ , “lalu
apa yang terjadi nek !? , goat-lian menyela , “kim-khong-taihap
menyerah dan diikat kemudian keduanya dimasukkan

179
kepenjara dibawah ruangan lianbuthia dan selama mereka
dipenjara kami enam orang pelayan swi-hoa bergantian
mengantar makanan dan selama itu ibu kalian berusaha untuk
menghina ayah kalian dengan… dengan…. “ kin-pek-bo
meragu , “menghina bagaimana nek !?” khong-huan bertanya
penasaran , kin-pek-bo menatap keempat orang muda itu ,
“maaf anak-anakku kalian harus ketahui bahwa ketiga ibu
kalian itu adalah berperangai tidak benar , mereka adalah
pentolan penjahat , mereka memaksa kim-khong-taihap untuk
melakukan kemesuman “

“lalu bagaimana tindakan ayah nek !? “ kim-hoan menyela ,


“ayah kalian tidak sudi , bahkan istrinya bonita diancam bunuh
kalua tidak sudi menyalurkan hasrat mesum mereka , “terus
nek apa reakasi ayah “ sin-peng sedikit pucat mendengar apa
yang dialami ayahnya , “kim-khong-taihap tidak sudi dan
memilih lebih mati bersama istrinya , ketiga ibu kalian kalah
gertak , “terus nek , apa yang ibu kami lakukan !?” goat-lian
menyela , “beberapa hari kemudian tiga wanita yang hendak
menolong kim-khong-taihap dapat diringkus ibu kalian , mereka
adalah sulina , phang-hwa dan khu-bi-hwa , mereka di
masukkan kepenjara dan ibu kalian menculik enam laki-laki
kuat untuk menghina istri kim-khong-taihap dan ketiga wanita
itu “ sesaat hening , lalu kin-pekbo melanjutkan

“sebelum kejadian mengerikan itu berlaku , ayah kalian


menyerah tapi dengan syarat yang luar biasa untuk
menyelamatkan kehormatan manusia , ayah kalian mau

180
mengikuti keinginan ibu kalian jika diadakan upacara
pernikahan , ibu kalian tidak setuju , lalu kim-khong-taihap
bersikeras supaya mereka dibunuh saja jika tidak mau
mengikuti syaratnya , ketiga ibu kalian terpaksa menyetujui ,
lalu diadakanlah upacara pernikahan , ketiganya dinikahi ayah
kalian , dan hal yang diinginkan ibu kalian itu pun dipenuhi “
keempat orang muda terdiam dengan muka berubah merah
dan pucat , lalu kin-pek-bo melanjutkan ceritanya

“setelah sebulan ketiga ibu kalian menempur ayah kalian untuk


membunuhnya , namun ketiganya tidak berdaya , swi-hoa
pecah tulang pinggulnya dan lumina rusak jalan darahnya
sementara khu-gin-bi melarikan diri “ , “selanjutnya bagaimana
nek !?” sela kim-hoan , “kami tidak tahu apa yang persis terjadi
karena lumina dan swi-hoa jadi tapadaksa , dan oleh kim-
khong-taihap menyuruh kami berenam menjaga swi-hoa dan
lumina selama dua tahun dan untuk itu kami dibayar oleh kim-
khong-taihap dan kamipun setuju “ kin-pek-bo minum sejenak

“dan ternyata ibu kalian mengandung anak kim-khong-taihap ,


kim-hoan lahir saat khu-gin-bi datang yang juga dalam keadaan
hamil , dua minggu kemudian swi-hoa melahirkan goat-lian dan
dua bulan berikutnya khu-gin-bi melahirkan khong-huan , dan
ketiga nama itu kamilah yang memberi “ , “ibu kami meninggal
saat melahirkan kami !?” , “benar lian-ji , dan nama kalian kim-
hoan dan khong-huan saya beri untuk menghubungkan kepada
julukan ayah kalian , dan hal yang paling penting dari semua ini
adalah ayah kalian yang luar biasa budiman , dia dan ibu kalian

181
tidaklah mesum walaupun ibu kalian tidak menerima , kim-
khong-taihap telah membuat penyelamatan diri untuk kebaikan
dirinya , ibu-ibu kalian dan bahkan yang mengharukan adalah
kalian lahir dengan status yang jelas dan bermartabat walaupun
ibu kalian tidak rela dengan itu , kalian adalah anak sah dari
kwee-han-tiong “

“lalu nek bagaimana selanjutnya “ khong-huan dengan


berlinang air mata meresapi tindakan ayahnya yang luarbiasa
walaupun tertekan dan tidak disadari telah mengangkat harkat
mereka yang terlahir dari akibat peristiwa itu , “setelah kalian
berumur dua tahun , ibu kalian khu-gin-bi membawa kalian
entah kemana , dan empat dari kami kembali kekampung
halamannya , dan kami berdua dengan bibi kalian liu-eng
memutuskan tinggal disini “

“nah.. adik-adikku , nenek telah bercerita dan dari cerita itu kita
telah mengetahui rahasia segalanya , ibu kita memang tidak
bisa dipungkiri adat dan perilakunya , namun mereka adalah
ibu kita , dua diantaranya telah meninggal , haru dan kecintaan
kita kepada keduanya tetaplah besar , keduanya adalah istri
ayah kita dan ibu kita , dan ibu kita khu-gin-bi masih hidup , kita
juga sangat mencintainya sehingga kita berusaha untuk
menyadarkannya dari helah nafsu angakara murka karena
beliau istri ayah kita dan ibu kita “

“benar peng-ko , nasihatmu sama dengan ayah yang telah kami


jumpai dipulau kura-kura , dan kami puas dan bahagia
mendapatkan kenyataan ini “ kim-hoan menanggapi perkataan

182
saudara tuanya , “luar biasa apa yang ditanamkan ayah kalian
nak… , hal ini tidak bisa nenek ingkari , dari awal perbuatannya
ini telah membuat aku yang tua ini berdecak kagum “ kin-pekbo
menimpali

pada malamnya sin-peng dan ketiga adiknya saling bertukar


pengalaman dan cerita , bagimana seng-tiauw dan sim-lan
yang disuruh kebarat menjaga sepak terjang ibu mereka khu-
gin-bi dan juga bagaimana pertemuan kim-hoan , khong-huan
serta goat-lian yang menemui ayahnya , “kemana kira-kira pak-
giamlo-ong dan mo-bin-kwibo melarikan diri !? , “kita tidak tahu
lan-moi untuk itu menurut saya , kita untuk beberapa lama
berdiam disini , dan setelah itu kita akan berbagi tugas
menyusuri dua wilayah , “maksud peng-ko bagimana !? , goat-
lian menyela , “begini lian-moi , setidaknya kita satu bulan disini
untuk melihat keadaan dan reaksi dari mo-bin-kwi-bo , dan
setelah itu hoan-te dan huan-te menyusuri daerah utara untuk
menyelidiki keadaan pak-giamlo-ong dan saya dengan lan-moi
kearah selatan mana tahu mereka melarikan diri kewilayah itu
“hal yang bagus dan tepat peng-ko , saya setuju dengan
pembagian tugas itu , kami akan keutara hingga kebarat dan
menemui tiauw-ko dan lan-cici untuk ikut memperhatikan sepek
terjang ibu “ sela khong-huan dengan tegas , “saya juga setuju
peng-ko “ kim-hoan menimpali , „jika peng-ko telah menyatakan
demikian , tentu adikmu ini juga akan manut“ goat-lian dengan
tegas dan bangga pada kakak tuanya ini

183
seorang pemuda yang tampan berumur dua puluh tahun
dengan perawakan tinggi sedang berlatih dengan luar biasa
cepat , pukulan dan tendangan demikian kuat sehingga hawa
pukulannya membuat tempat itu laksana dilanda angin badai ,
dia adalah suma-tan anak dari suma thian-bu dan setelah
menjelang siang suma-tan mengehentikan latihannya , dan
kembali kepondok dimana ia mondok dengan suhunya im-kan-
si-ci , kakek itu sudah sangat tua umurnya lebih delapan puluh
tahun

“suma-tan , hari ini tibalah saatnya engkau keluar dan


menjalankan misi dendam kepada kim-khong-taihap dan
mendirikan kembali hek-to-ki di dunia persilatan , “apakah suhu
tidak akan turun kedunia persilatan !? , “tidak muridku , aku
akan disini sampai kamu mempunyai markas tetap , jadi
berusahalah dengan secepat mungkin untuk menancapkan
kekuatan di wilayah selatan , “baiklah suhu , segera akan
kutegakkan hek-to-ki di wilayah selatan , “ bagus suma-tan ,
dan ingatlah bahwa dua rekanku juga menjalankan misi yang ,
jadi dengarlah hal mengenai mereka di wilayah timu dan utara “
, “suhu..! jika aku sudah menegtahui keadaan teman suhu
apakah yang harus aku lakukan ? , “segera adakan kontak
dengan mereka untuk saling mendukung “ , “baiklah suhu dan
secepatnya suhu akan kujemput “

Hari itu juga suma-tan berkemas dan sore harinya dia sudah
keluar dari in-kok-mo dan malamnya sudah memasuki kota
hopei , malam itu juga dia menuju kerumahnya, rumah itu

184
kosong tak seorangpun ada didalam rumah yang tidak terurus
itu , ibunya entah pergi kemana , hatinya kecewa melihat
keadaan rumah yang sudah tak layak dihuni itu , lalu suma-tan
keluar dari rumah itu dan mencari sebuah likoan yang masih
buka , untung baginya masih ada likoan yang buka , lalu suma-
tan masuk dan menyewa sebuah kamar

Setelah dia membersihkan badan , telinganya yang tajam


mendengar percakapan bisik-bisik hangat menggairahkan
disebelah kamarnya , suma-tan keluar dan melayang keatas
atap untuk mengintai , diadalam kamar itu ternyata ada
sepasang suami istri , si istri itu masih muda sementara
suaminya sudah terlihat berumur , sum-tan blingsatan dibakar
nafsunya ketika perempuan muda itu membuka bajunya
sehingga memperlihatkan tubuhnya yang ranum , sum-tan
bergerak turun dari atap dan menyerang pasangan yang
hendak bercinta itu , pasangan itu kaku dan bisu ditotok suma-
tan , lalu sang suami ditarik dari ranjang sehingga jatuh kelantai
, lalu suma-tan menggahi istri muda lagi ranum itu , istri muda
itu pucat pias dan meringis kesakitan atas perlakuan suma-tan
yang bagai kuda liar , sampai menjelang pagi suma-tan
memparmainkan tubuh yang diam dan kaku itu , setelah puas
lalu dengan sadis dia pecahkan kepala pasangan itu dan
kembali kekamarnya

Setelah matahari tinggi dua orang berbadan kekar mendatangi


kamar pasangan suami istri itu , “tan-wangwe ..! seru seorang
dari mereka , suara itu membuat suma-tan terbangun dan

185
sambil bermalasan dia masih baring dia mendengarkan seruan
disamping kamarnya , “pelayan coba dibuka kamar tan-wangwe
, kami adalah piauwsu dari “lam-yan-piauwkiok” (ekpoedisi
walet selatan) yang mengawal tan-wangwe “ , pelayan itu
segera membuka kamar dan mereka terkejut setelah
mendapatkan pasangan itu sudah tergeletak mati dengan
kepala pecah dan yang mengiriskan adalah istri tan-wangwe
yang muda mati diranjang dengan tubuh telanjang

Likoan jadi heboh dan gempar , pemilik likoan takut dan pucat
akan kejadian yang mengenaskan itu , yo-pangcu yang
memimpin lam-piauwkiok segera berunding untuk menyelidiki
kejadian itu , yo-pangcu membawa tiga orang anak buahnya
dan seorang pelayan mendatangi kamar yang berdampingan
dengan kamar tan-wangwe , kamar suma-tan diketok dan
diminta untuk keluar , suma-tan yang tertidur kembali terbangun
, dia membuka pintu kamar , wajahnya yang nampak layu dan
baru bangun bertanya , “ada apa ini , kenapa kalian
mengganggu tidurku ?!” , “maaf anak muda , sepasang suami
istri disebelah kamarmu ini kedapatan tewas , jadi kami ingin
menanyai anda mungkin kamu mendengar hal yang
mencurigakan “ , “saya tidak mendengar apa-apa “ suma-tan
menjawab acuh tak acuh , “tapi anak muda , kata pelayan
bahwa kamu agak malam memasuki likoan dan menyewa
kamar “ , “apa maksudmu !? apakah kamu hendak menuduhku
yang melakukannya !? suara suma-tan meninggi dengan wajah
mengeras

186
“kami harus menyelidiki hal ini dan untuk itu kami bertanya
kepada anda karena kamu masuk agak malam , “walaupun aku
agak malam masuk tapi sudah kukatakan aku tidak tahu
menahu dengan keadaan orang disebelah kamar ini dan
sekarang kalian menggangguku “ wajah suma-tan makin merah
“sudahlah kalau begitu , mari kita kelaur” yo-pangcu mengajak
ketiga anak buahnya keluar , “bagaimana pangcu , apa yang
harus kita lakukan !? ”, “pemuda itu mencurigakan dan kita
harus mengawasinya “ “baik pangcu” anak buah yo-pangcu
menjawab serempak , bebrapa jam kemudian suma-tan keluar
untuk makan , matanya menangkap bahwa piauwsu yang
mendatangi kamarya memperhatikannya , dia tersenyum sinis
dan mengambil tempat duduk dan memesan makanan

pada waktu malamnya suma-tan memasuki ruangan tempat


pemilik likoan , karena ketika dia keluar waktu sore , dia melihat
dirumah induk tempat pemilik likoan dua orang wanita umur
empat puluh tahun istri pemilik likoan dan putrinya yang
berumur enam belas tahun , muncul ingin melakukan lagi
setelah merasakan kenikmatan apa yang dilakukannya kepada
istri tan-wangwe , pengalaman pertama setelah dia keluar dari
in-kok-mo , dan malam itu ia sudah mengendap-endap laksana
kucing dan bergerak seperti hantu , suma-ran menyusuri semua
kamar dan dan menyebar maut dikamar itu , kamar empat juru
masak tanpa bersambat tewas tidak bersuara dengan kepala
pecah , demikian juga kamar dua orang wanita separuh baya
pelayan dalam rumah induk , dan saat memasuki kamar pemilik
likoan dengan gerakan luar biasa kepala pemilik likoan remuk

187
pecah dan istrinya yang menggairahkan suma-tan terbujur kaku
dengan mata mendelik dan pucat , ingin berteriak namun tidak
ada suara yang keluar , dengan brutal dan nafsu yang menggila
suma-tan memepermainkan tubuh nyonya cantik yang sudah
berumur itu

sampai larut malam suma-tan bergulung-gulung diranjang


merejang tubuh istri pemilik likoan , setelah pauas dia
meninggalkan nyonya itu dengan kepala pecah , kemiudian
suma-tang memasuki putri pemilik likoan yang berumur enam
belas tahun , hal yang berlaku dikamar pemilik likoan terjadi lagi
dikamar putri pemilik likoan , gadis remaja itu dua kali pingsan
menahan rasa sakit yang merejang tubuhnya , namun malam
naas itu tidak ada yang dapat dia lakukan kecuali menangis
dengan rasa sakit yang bertalu-talu , akhirnya dia pingsan
untuk ketiga kalinya dan dia tidak akan siuman lagi karena
setelah beberapa saat kemudian suma-tan terhempas puas
dari puncak birahinya dan setelah itu hanya hitungan menit
kepalanya pun pecah , suma-tan meninggalkan korbannya
dengan senyum sinis

keesokan harinya likoan gempar karena tamu yang hendak


makan pagi tidak mendapatkan pemilik likoan dan pelayannya
beraktivitas bahkan pelayan yang tidak menginap dilikoan
bingung menunggu diluar , tamu-tamu memasuki rumah induk
dan semuanya makin kacau dan heboh setelah melihat kedaan
dalam kamar pemilik likoan , oarng berhamburan keluar dengan

188
muka pucat , suma-tan termasuk dari bagian orang hendak
makan pagi tersebut dan ikut pasang wajah takut dan pucat

yo-pangcu semakin tidak mengerti keadaan yang menimpa


likoan tersebut , dan kematian pemilik likoan dan keluarga serta
pelayannya membuat kota hopei gempar , para tamu banyak
yang keluar hari itu juga dari likoan termasuk suma-tan , sejak
peristiwa itu tersebar penjahat sadis denga julukan “toat-beng-
jai-hwa-cat”( penjahat pemetik bunga pencabut nyawa) ,
selama tiga bulan kondisi selatan makin keruh , banyak dari
gadis dan istri penduduk yang jadi korban

suma-tan memasuki kota huangsan pada waktu malam sedang


hujan lebat, gerakan cepat mengindap-indap di atap rumah
penduduk , dan berhenti dirumah yang sangat besar kediaman
tan-kungcu , para pengawal yang berjumlah puluhan disekitar
rumah dengan diam-diam dilumpuhkan tanpa suara , setelah
semua pengawal senyap suma-tan memasuki rumah besar itu
tapi dia kepergok dua wanita muda dan seorang lelaki tampan ,
tanpa berkedip suma tan bergerak ingin melumpuhkan ketiga
orang itu , seorang dari dua wanita itu adalah putri tan-kungcu
dan seorang lagi putri dari sim-kauwsu yang baru dua minggu
yang lalu menikah dengan putra tan-kongcu lelaki tampan yang
bersama mereka , ketiganya adalah murid pat-hong-heng-te
asuhan taisu dari pulau-kura-kura

suma-tan terbentur ketika serangannya menerima tiga balasan


sekaligus membuat dia terlempar menghantam dinding hingga
ambrol , tan-sui-long putra tan-kungcu menyusulkan serangan ,

189
suma-tan bergerak cepat keluar rumah dan pertempuran
dilanjutkan dihalaman rumah ditengah curahan hujan , tan-ling-
goat putri kungcu dan kakak iparnya sim-ci-hong sangat marah
ketika diluar melihat tubuh para pengawal bergelimpang jadi
mayat , pertempuran antara tan-sui-long dan suam-tan
berlangsung sangat seru , suma-tan tidak terdesak bahkan
pada jurus kedua ratus ia mulai menguasai keadaan , tapi
untuk menundukkan tan-sui-long dia harus mengerahkan
semua ilmu yang ia pelajari dari suhunya im-kan-si-ci , dan
pada seratus jurus berikutnya tan-sui-long terdesak hebat , tapi
itu tidak berlangsung lama karena sim-ci-hong terjun membantu
suaminya , tak pelak keadaan berubah seratus delapan puluh
derajat , suma-tan terdesak hebat , bahkan telah menerima
satu dua pukulan dari kedua pasangan sakti itu

“sial… ! suma-tan bergerak cepat untuk membendung serangan


dahsyat dari sepasang suami istri itu , suma-tan harus
menurunkan gengsi dengan cepat menyingkir dan melarikan
diri , tan-lin-goat hendak mengejar , namun dicegah oleh tan-
sui-long , llau kemudian ketiganya mengitari tempat itu dan
mengumpulkan hampir tiga puluh mayat , tan-sui-long merasa
sedih , mereka terlambat mencegah kejahatan yang memakan
korban yang banyak sementara mereka ada disitu , tan-sui-long
dan istrinya lengah karena deru hujan dan keadaan mereka
yang sedang memadu cinta dikamar pengentin , mereka sadar
ketika suara ketukan dikamar mereka dan panggilan adiknya ,
segera mereka membereskan diri dan keluar , tan-ling-goat
menyampaikan kecurigaanya akan sebuah pekikan yang

190
terdengar di samping taman bunga , lalu mereka keluar
keruang tengah saat suma-tan mengindap masuk

keesokan harinya peristiwa itu membuat geger dan beberapa


murid pat-hong-hiang-te yang tinggal di huangsan berkumpul ,
jumlah mereka ada lima belas , segera mereka menyusuri
keberadaan penjahat yang membuat heboh itu , suma-tan yang
melarikan diri langsung keluar kota , tubuhnya yang lelah dan
nyeri tidak dipedulikan , bajunya yang basah kuyup terus
menembus hujan lari cepat meninggalkan kota , hatinya
mengkal , jengkel dan kecewa , dia tidak menyangka bahwa dia
kalah dari keroyokan lawannya

dua bulan berikutnya suma-tan memasuki kota paoteng ,


disebuah likoan dia beristirahat , ketika dia sedang makan ,
matanya tertarik berbinar ketika melihat seorang wanita yang
cantik berjalan bersama seorang pemuda , segera ia
menyelesaikan makannya dan membayar lalu mengikuti kedua
orang itu yang ternyata memasuki sebuah bukoan yang
bernama hiu-tiauw asuhan dari tan-kong-bu , kedua orang yang
diikuinya adalah tan-hui-gan dan tan-kim-eng , setelah
mengetahui tempat gadis yang yang diincarnya , suma-tan
kembali ke likoan

pada malam harinya dia keluar likoan dan menuju ke tempat


hui-tiauw-bukoan , tapi baru saja dia melompat keatas atap dia
sudah kepergok oleh tan-kim-eng yang langsung keluar dari
jendela dan melompat keatas atap dimana suma tan baru
hendak membuka genteng , “apakah kamu toat-beng-jai-hwa-

191
cat yang membuat kejahatan ditempat tan-kungcu !? , suma-tan
terperangah dan tidak menyangka bahwa gadis cantik yang
diicarnya malah memergokinya dan menodong julukannya yang
baru saja tumbuh , “huh..! “ dengusnya langsung menyerang
tan-kim-eng , kim-eng dengan gerakan indah berkelit dan
membalas serangan dengan “im-yang-jiu-lie-pat” , suma-tan
heran bahwa dia menghadapi lagi ilmu yang dia lihat dimainkan
putra tan-kungcu , baru tujuh puluh jurus dia bertempur dengan
tan-kim-eng , tan-hui-gan sudah muncul , suma-tan , cepat
ambil langkah seribu

“ayok gan-ko dia adalah jai-hwa-cat yang menggemparkan di


huangsan , hui-gan yang mendengar itu mengikuti adiknya
yang mengejar suma-tan , kejar mengejarpun terjadi , suma-tan
berusaha menyelamatkan diri , keluar kota , hampir dua jam
mereka berkejar-kejaran , akhirnya suma-tan berhenti dan
harus melawan , tan-hui-gan langsung menyerang , namun
baru dua puluh gebrakan seorang kakek tua muncul dan
menyerang tan-hui-gan , dia dalah im-kan-si-ci yang ternyata
diam-diam mengikuti muridnya , gerakan muridnya di huangsan
membuat dia senang , lalu ketika dia hendak memasuki kota
paoteng dia melihat muridnya lari tunggang-langgang , lalu dia
mengikuti

“suhu … mari tangkap wanita itu dan kita bunuh laki-laki ini “
suma-tan merasa mendapat angin dengan keminculan suhunya
, pertempuran dua lawan dua pun berlansung seru , keadaan
untuk dua ratus jurus seimbang bahkan sampai jurus ketiga

192
ratus , namun pada dua puluh gebrakan berikutnya tan-hui-gan
dan tan-kim-eng terdesak , dan saat pukulan im-kan-si-ci
mengenai pundaknya membuat tan-hui-gan terjengkang dan
sebuah serangan maut akan menghabisi nyawanya , lima larik
hawa pukulan menghantam tubuh tua im-kan-sici , sehingga ia
terlempar menghantam pohon , tan-hui-gan selamat dan im-kan
si-ci luka dalam yang parah , lima buah pukulan itu ternyata dari
lima orang laki-laki yang muncul ditempat itu , mereka adalah
lima taruna pat-hong-heng-te yang mengikuti jejak suma-tan
dari huang-san , “gan-sute .. ! apakah kamu baik-baik saja “
seorang lelaki berumur dua puluh lima tahun menyapanya , hui-
gan yang telah mengetahu kelima orang itu adalah saudara
seperguruannya menjawab , Kam-suheng , aku baik-baik saja ,
“ lalu dua orang dari mereka menyerang im-kan-si-ci yang
sudah luka parah dan seorang membantu kim-eng

suma-tan makin pucat melihat gurunya sudah tidak berdaya ,


sementar diapun terancam maut , im-kan-si-ci dengan segala
kekuatan membendung serangan itu , gerakan luar biasa dari
tubuh tua itu luar biasa membuat kedua taruna pat-hong-heng-
te mundur beberapa tindak , “suma-tan cepat kamu ketimur ku
im-teksan di hailar , dan serahkan mereka padaku , im-kan-sici
bergerak luar biasa memapaki desakan kim-eng dan saudara
seperguruannya , suma-tan segera melompat dan melarikan
diri , “biarkan dia liem-sute “ cegah kam-sin saudara tertua
diantara mereka bertujuh

193
Im-kan-sici hanya mampu bertahan setegah jam membendung
tiga serangan pemuda dari pat-hong-heng-te , tubuh tua itupun
ambruk dengan nyawa melayang ketika dua pukulan dan datu
tendangan menghantam tubuh tuanya , ketujuh taruna itu
menguburkan mayat im-kan-si-ci dan kembali kepaoteng
ketempat tan-kauwsu

Suma-tan berlari cepat menuju kewilayah timur , hatinya sedih


dan kecewa demikian berat tantangannya untuk mewujudkan
cita-cita gurunya , taruna-taruna seumuran dia itu sangat
mengejutkan , ilmu yang sama juga sangat luar biasa dan
hanya sedikit selisih dibawahnya , suma-tan melarikan diri
melewati hutan dan gunung-gunung untuk menutupi jejaknya
dan tanpa henti dia terus tancap gas menuju wilayah timur

Dua bulan berikutnya suma-tan sampai kekota hun-cih kota


pertama setelah memasuki wilyah timur , suma-tan tidak
singgah dan melnajutkan perjalanan dan tiga hari kemudian
suma tan memasuki sebuah hutan untuk mencari binatang
buruan , tidak lama kemudian dia menemukan seekor ular
besar dan dengan satu tamparan kepala ular itu pecah dan
jatuh bergedebuk ketanah , suma-tan mengambil buruannya
dan menuruni lembah karena dibawa dia mendengar aliran
sungai , baru saja dua tindak menuruni lembah perutnya
semakin lapar karena mencium aroma daging panggang ,
suma-tan segera mendekati darimana datangnya aroma daging
panggang itu , setengah jam setelah menuruni lembah dan
sampai dialiran sungai dia melihat seorang wanita cantik yang

194
hendak membuka baju , baru beberapa kancing terbuka dan
sudah memperlihatkan buah dadanya yang rnum dibalik baju
dalamnya yang tipis , perempuan cantik itu menatap tajam
kearah dimana suma-tan bersembunyi dan mengancing cepat
bajunya

suma-tan muncul ketika wanita itu melayang kearahnya dan


menyambut pukulan jarak jauh , suma tan terjengkang rebah
setelah beradu pukulan sementara wanita itu berposai dan
mendarat indah menjejak kakinya diatas subuah pohon yang
tumbang , suma-tan terkesiap merasakan betapa kuatnya daya
pukul wanita itu yang jelas diatasnya tingkatannya , “siapa
kamu laki-laki tak tahu sopan ! “ wanita itu membentak , namun
suma-tan tidak menjawab dan bahkan segera menyerang ,
wanita itu berkelit dan membalas serangannya , pertempuran di
aliran sungai itu berlansung cepat , suma-tan memang apes
benar dengan kemunculannya di wilayah selatan , baru
beberapa bulan julukannya jadi pembicaraan dia sudah
terbentur di huangsan , disusul kemudian kekalahan yang
memalukan di paoteng bahkan mungkin gurunya sudah tewas ,
sekarang dia berada di wilayah timur bertemu dengan wanita
muda yang kesaktiannya melebihi dirinya , bagaimana tidak
wanita yang dijumpainya adalah kwee-goat-lian yang sedang
istirahat dihutan itu beserta saudara tuanya kwee-sin-peng

Setelah sebulan di kota kin-bun perrgerakan kelima pentolan


penjahat wilayah timur dan utara tidak terdengar maka sesuai
rencana sin-peng , mereka akan membagi wilayah penyusuran

195
, dimana kim-hoan dan khong-huan akan menyusur kearah
timur sementara sin-peng dan goat-lian kearah selatan dan
juga diputuskan akan bertemu dibarat dimana dua saudara
mereka seng-tiauw dan sim-lan menjaga kaeadaan barat

Setelah berpamitan kepada nenek kin-pekbo dan ma-liu-eng


merekapun berangkat kearah penyusuran mereka ,
disepanjang perjalanan sin-peng dan goat-lian disambut para
pendekar dan pangcu , terlebih ketika mereka sampai di cun-
ming , sin-peng yang dikenal banyak orang karena beberapa
kali pertemuan yang ayahnya adakan orang kenal belaka anak
sulung dari bengcu taisu ini , lou-pangcu dan rekan-rekannya
yang baru delapan bulan yang lalu mengadakan pesta
kemenangan atas kekalahan mo-bin-kwi-bo dan eng-hun-bi-
kwi-ji dengan bantuan goat-lian dan kedua saudaranya merasa
gembira akan kemunculan dua orang she-taihap itu

“sungguh pertemuan ini sangat membuat kami bahagia peng-ji ,


awalnya kami berharap ketiga she-taihap yang memutari empat
wilayah yang dimulai dari barat akan segera sampai ketimur
karena hebatnya rongrongan dari mo-bin-kwibo , namun
delapan bulan yang lalu lian-ji beserta dua saudaranya yang
lain telah datang dari selatan dan meredam kejahatan dari mo-
bin-kwibo dan dua orang muridnya “ , “hal itu patut kita
bersyukur kao-siok karena tirani dapat diredam secepat
mungkin “ , “benar peng-ji , lalu bagaimana keadaan utara yang
kami dengar juga mengalami keadaan yang sama dengan kami
oleh sebab butek-giamlo dan pak-giamlo-ong !? , “syukur

196
kepada thian butek-giamlo dan pak-giamlo-ong dapat dipukul
mundur melarikan diri ketimur dan juga saya sudah bertemu
kedua kalinya dengan keduanya bahkan dengan mo-bin-kwi-bo
dan kedua muridnya dan berkat doa para siok dan sicu semua
merka juga dapat dipukul mundur” , “wah sungguh luar biasa
peng-ji , jika mereka berlima kumpul dalam satu pertempuran
dan peng-ji dapat mengatasinya sendirian “ semua orang
berdecak kagum

“hehe..hehe.. janganlah terlalu dilebihkan hal itu siok-kao !” ,


“tidaklah berlebihan peng-ji karena itu kenyataan luar biasa ,
dan juga kami mendengar sebuah julukan muncul diutara yang
kami yakin ditujukan kepada peng-ji “ , “julukan apakah itu kao-
siok !? goat-lian menimpali karena hatinya juga tunduk pada
kakaknya ini , “julukan yang kami dengar adalah sin-gi-hiap “ ,
“heheh.. sudahlah kao-siok janganlah membicarakan saya “
muka sin-peng berubah merah karena riskan dan malu ,
“baiklah peng-ji , bagaimana dengan perjalanan kembali
keselatan ini , apakah peng-ji dan lan-ji akan kembali ke pulau
kura-kura !? , “belum kao-siok , kami akan bertemu dengan
saudara-saudara kami di wilayah barat , karena tiauw-te dan
lan-moi berada disana untuk mejaga keadaan disana “ ,
“kenapa peng-ji dan kedua saudara berpisah !? , “karena
menjaga kemungkinan bahwa kwi-ban-san-hong-how akan
membuat kacau dibarat , dan sepertinya hal itu berhasil ,
karena sepak terjang hong-houw tidak kedengaran “ semuanya
menggut-manggut

197
“peng-ji menurutmu apakah hong-houw ada hubungan dengan
im-kan-bi-ciong dan im-kan-ok-niocu ! oleh nama kwi-ban-san ,
karena keduanya juga dari kwi-ban-san “ , “dugaan kao-siok
benar , ketiganya ada hubungan , dan perlu kao-siok ketahui
dan para paman serta sicu sekalian bahwa im-kan-ok-nioucu ,
cui-beng-bi-moli dan kwi-ban-san-hong-houw adalah adalah
istri-istri ayah kami , dan anak dari ibu kami im-kan-ok-nioucu
adalah adikku ini kwee-goat-lian “ semuanya tercengang dan
melihat goat lian dan sin-peng bergantian , “maaf peng-ji dan
lian-ji “ kao-taihap menjura dalam , “tidak ada yang perlu
dimaafkan kao-siok , kenyataan untuk apa diingkari dan
kenyataan itu juga bukan hal yang memalukan walaupun sedikit
ada ganjalan karena adat ketiga ibu kami , namun siapa yang
dapat mencegah hubungan dan ikatan manusia yang sudah
digariskan thian” sin-peng menawarkan sikap riskan dari semua
yang hadir pada pertemuan ini , “sungguh benar sekali apa
yang peng-ji katakan , kao-taihap membenarkan dengan
anggukan yakin , “dan kedua ibu kami yang lain adalah ibu-ibu
yang melahirkan adik saya kim-hoan dan khing-huan “
semuanya mengangguk mengetahui kebenaran itu , “dan oleh
karena itulah saya menyuruh dua adik saya seng-tiauw dan
sim-lan berjaga dibarat untuk memperhatikan sepak terjang ibu
kami itu “ “luar biasa peng-ji , keluarga bengcu memang dari
sejak kim-khong-taihap muda membuat hal-hal yang budiman
dan diakui kebaikan dan kemaslahatannya “ kao-taihap
menimpali , lalu kemudian mereka makan dan minum dengan
rasa lega dan gembira

198
sin-peng dan goat-lian tinggal dicunming selama dua minggu
dan setelah itu melanjutkan perjalanan , dan ketika sampai
dihutan sebelah timur kota hungcih sin-peng dan goat-lian
beristirahat dan segera mencari binatang buruan untuk
mengganjal perut , tidaklama kemudian seekor kelinci gemuk
dapat ditangkap dan keduanya membuat daging panggang ,
setelah bumbunya diracik goat-lian dan mulai diletakkan diatas
bara api , “peng-ko ! , aku akan ke anak sungai untuk
membersihkan diri “ , “baiklah lian-moi “ , goat-lian segera
menuju kearah anak sungai yang mengaalir jernih agak jauh
dari tempat sin-peng memanggang daging kelinci , namun saat
membuka baju dia mendengar gerakan mencurigakan segera
dia mengancing bajunya dan melayang kearah suara yang
ternyata suma-tan

pada jurus keseratus “buk…, dess “ pukulan hong-jiauw


menghantam perut suma-tan hingga terlempar menghantam
pohon , suma-tan segera berdiri walapun dadanya sesak dan
memuntahkan darah dia berlari menyelamatkan diri , tunggang
langgang ia lari sejauh mungkin , hingga disuatu bukit suma-tan
menggeloso lemah dan lelah , berkat sin-kangnya yang kuat dia
tidak terluka dalam yang parah , setelah dua jam ia mengobati
dirinya dengan pengerahan sin-kang dia merasakan perutnya
yang perih karena lapar , suma-tan mencari binatang buruan
dan mendapatkan seekor ular lagi , setelah memanggangngnya
dan memakan untuk ganjal perutnya dia kembali merenugkan
nasibnya dari sejak dia berpisah dengan suhunya

199
selama tiga hari suma-tan berada dipuncak bukit itu dan
setelah itu ia melanjutkan perjalanan ke timur menuju in-tek-san
di hailar dan enam bulan berikutnya dia sudah sampai dikaki in-
tek-san , segera ia mendaki , namun sesampai dilereng bukit
dia dicegat oleh cai-li , “siapa kamu berani datang ketempat ini
!? , suma-tan menatap caili dengan penuh perhatian , “heh
ditanya malah melototin mata !? apa kamu mau mampus !? “
caili jengkel dan marah melihat sikap suma-tan yang
mencurigakan , kalau dalam kondisi yang nyaman mungkin
sikapnya akan lain melihat sum-tan yang tampan ini dan
merasa merekah dengan pandangan yang sepert
menelanjanginya itu , tapi situasi yang mereka hadapi lain ,
mereka dalam persembunyian , jadi setiap orang mesti dicurigai
, “saya ingin bertemu dengan mo-bin-kwi-bo atau pak-giamlo-
ong “

caili semakin curiga , “katakana dulu kamu dari mana dan apa
urusan dengan mo-bin-kwi-bo atau pak-giamlo-ong “ sebelum
suma-tan menjawab seorang wanita lain muncul , “hehh..
siapakah dia ini caili !? “, “tidak tahu , hayo jawab siapa dan
darimana dan apa urusan kamu dengan subo kami !” ,
mendengar sebutan su-bo ini berarti keduanya adalah saudara
seperguruannya , karena mo-bin-kwi-bo adalah sumoi dari
suhunya , “aku suma-tan murid dari suhu im-kan-si-ci dan
hendak bertemu sengan susiok-bo mo-bin-kwi-bo , “wah murid
dari supek kalau begitu , marilah kita kepuncak “ caili segera
berubah sikap setelah mengetahui bahwa suma-tan terhitung
suheng mereka

200
mo-bin-kwibo menyambut suma-tan , “jadi kamu murid bun-
suheng !? , “benar susiok-bo” , “lalu bagaimana keadaan
suhumu !? , “hal yang memprihatinkan telah terjadi susiok-bo ,
guru kemungkinan besar tewas ditangan pengeroyok kami ,
saya tidak mengetahui persisnya karena suhu menyuruh saya
melarikan diri kesini “ , “hmh… jika demikian keadaan kita
makin berat lun-ko , bagaimana pendapatmu ! , mo-bin-kwi-bo
memalingkan pandangan kearah pak-giam-lo-ong , “hmh.. kita
bertahan dulu disini sampai ada berita dari barat “ pak-giamlo-
ong bergumam dengan nada berat , “apakah kamu yakin
dengan perempuan itu lun-ko , “saya masih melihat sinar
harapan lan-moi , kwi-ban-san-hong-houw bukan orang lain dia
adalah murid dari tok-sim-kwi-bo sumoi dari see-sin-lohap dan
juga termasuk sumoi dari siang-kiam-kwi rekan suheng saya
toat-beng-kwi , “ooh demikiankah lun-ko !? “ hal itu baru
diketahui mo-bin-kwi-bo hingga hatinyapun kembali memiliki
harapan

piauwkiok “see-hong” yang diketuai oleh liem-sun sedang


mengadakan pertemuan , khu-gin-bi dan liem-sun berhadapan
dengan ketiga murid liem-sun yang sudah menjalankan tugas
yang diberikan hong-houw selama enam bulan , “hong-houw ini
daftar yang dapat kita bujuk dan yang membangkang “ yo-kui-
han memberikan daftar pada hong-houw , dari enambelas
bukoan dan piauwkiok yang ternama dan sakti hanya ada enam
yang menyetujui sementara sepuluh tidak , “baiklah besok aku
akan mengunjungi tempat-tempat bukoan yang menolak ini dan
kalian bertiga ajak keenam kauwsu dan pangcu ini untuk

201
mengadakan pertemuan disini dalam jangka tiga bulan “ ,
“baiklah hong-houw akan kami laksanakan ,

keesokan harinya khu-gin-bi dan liem-sun sudah tidak berada


lagi di yangsu , selama tiga bulan mereka mendatangi tempat
bukoan dan piauwkiok yang menantangnya , semua pimpinan
itu didatangi waktu malam dan menundukkan mereka dengan
senyap berkat kesaktian hong-houw yang luar biasa , sembilan
pimpinan diculik dan dibawa ke yangsu , hanya gu-sin-hok yang
tidak didatangi oleh hong-houw karena jerih dengan anak-anak
bengcu ,

pertemuan yang direncanakan oleh hong-houw pun tiba , enam


pimpinan sudah berada di see-hong piuawkiok , pertemuan itu
dihadiri enampuluh orang yang terdiri dari jawara-jawara
kawakan , keenam pimpinan itu membawa tiga empat murid
utamanya dan selainnya adalah pentolan-pentolan see-hong-
piauwkiok , “terimaksih kalian telah datang , memenuhi
undanganku , saya yakin kalian adalah orang-orang tidak
senang dengan bengcu yang merasa dirinya paling sakti “ khu-
gin-bi mulai berbicara dengan sisnis menilai bengcu kwee-han-
tiong , “benar hong-houw , selama ini bengcu merasa sudah
menjadi dewa dan merasa paling sakti “:salah seorang kauwsu
menyela

“lalu hal apakah yang akan kita bicarakan pada pertemuan ini
hong-how , seorang pangcu piauwkiok bertanya pada inti
pertemuan , “dengarlah kalian semua , sepuluh orang dari
pimpinan selama tiga bulan sembilan pimpinan sudah

202
meringkuk dalam penjara bawah tanah dan mereka akan kita
siksa untuk mengikuti kemauan kita , dan sementara itu kalian
kuasai tempat masing-masing dengan menundukkan para
kungcu dan juga kota yang berdekatan , kuras harta mereka
dan paksa para kungcu itu untuk menarik bayaran lebih kepada
rakyat “ semuanya tercengan dengan rencana hong-houw yang
diluar dugaan ini , lalu seorang dari mereka bertanya , :”lalu
bagaimana pembagiannya hong-houw !? , “ seperempat dari
harta kurasan itu kumpulkan kesini dan tiga perempat untuk
kalian “ mendengar pembagian itu semua terkesima , hong-
houw memberikan bagian terbesar untuk mereka , dengan
penuh gairah mereka menyambut rencana itu , setelah
membicarakan hal-hal yang dirasa perlu , merekapun makan
dan berpesta

dua hari kemudian sembilan orang pimpinan yang dipenjara


didatangi oleh khu-gin-bi dan liem-sun , “kalian semua sekali
lagi aku minta untuk tunduk padaku , jika tidak kalian akan
kusiksa sehingga kalian meminta mati , kalian tahu apa yang
diperbuat bengcu kepada para penjahat , menjadikan ia
tapadaksa , dan aku juga akan melakukan apa yang dilakukan
bengcu supaya kalian juga merasakan apa yang dirasakan
golonganku “ dengan mata merah dan wajah berubah keras ,
khu-gin-bi menyampaikan ancamannya , kesembilan pimpinan
itu pucat pias , memang mereka ketahui belaka bagaimana
bengcu bertindak pada penjahat , “selama tiga hari kalian
berpikirlah untuk menentukan pilihan kalian “ lalu khu-gin-bi
meninggalkan mereka

203
dan dua hari berikutnya khu-gin-bi datang lagi , “bagaimana ,
segera kalian berikan pilihan padaku , hal apa yang akan kalian
terima , kemegahan dan kesenangan atau tapa daksa yang
menyedihkan , dari hasil ancaman itu ada empat pangcu
piauwkiok yang memilih tunduk pada khu-gin-bi dan lima tidak
mau tunduk , lalu saat itu juga pedang khu-gin-bi memotong
dua tangan dan dua kaki lima kauwsu , peristiwa menegnaskan
itu disaksikan semua pangcu dan kauwsu yang berkumpul yang
masih ditahan oleh khu-gin-bi untuk melihat efek pilihan itu ,
sepuluh pimpinan itu semnakin takut melihat hong-houw yang
kejamnya luar biasa

enam bulan berikutnya wilayah barat gempar dengan hilangnya


lima kauwsu kemudian disusul dengan perilaku kungcu yang
membebankan penarikan pajak yang luar biasa besar ,
keadaan barat kian sengsara , disetiap pelosok wilayah barat
penduduk merasa tertekan dan tertindas

kota hongzou merupakan daerah pantai yang ramai , kesibukan


siang hari itu sebagaimana biasa berlangsung hari demi hari ,
disebuah likoan seng-tiauw dan sim-lan sedang beristirahat ,
mereka sudah seminggu berada di kota hongzou dan jejak khu-
gin-bi tidak mereka dapatkan dikota itu , “bagaimana tiauw-ko ,
mungkin ibu tidak kesini “ , “kemungkinan besar demikianlah
lan-moi “ , “kalau tidak kesini , apa mungkin ibu masih di kota
yangsu ? , “hmh… aku juga menduga demikian lan-moi “

ketika keduanya terdiam dengan dugaan-dugaan , mereka


mendengar percakapan dua orang dimeja belakang agak jauh ,

204
“ini hal yang aneh yo-sicu sudah sebulan lima kauwsu hilang
entah kemana “ , “benar aneh , walhal kelima kauwsu itu adalah
orang-orang ternama dikotanya masing-masing “ , “itu artinya
yang menculik mereka sangatlah sakti yo-sicu “ , “benar sekali
tan-sicu , tapi kehilangan itu awalnya sembilan pangcu dan
kauwsu “ , “maksudnya bagaimana tan-sicu “ , “murid seorang
kauwsu yang sampai sekarang tidak kembali bercerita , bahwa
sebulan sebelum kauwsu mereka hilang , murid liem-sun dari
see-hong-piuawkiok di yangsu mendatangi mereka , setelah itu
sebulan kemudian kauwsu mereka hilang “ , “terus bagaimana !
tan-sicu !? “ , “lalu mereka menyelidiki dan ternyata yang
kehilangan kauwsu dan pangcu bukan saja mereka , setelah
selidik punya selidik ada sembilan kauwsu dan pangcu yang
hilang diculik , namun empat dari pangcu kembali dan lima
kauwsu sampai sekarang tidak ada kabar beritanya “ , “hmh…
apa mungkin penculikan ini didalangi oleh liem-sun dari see-
hong !? “ , “bisa jadi yo-sicu , tapi kalau hanya liem-sicu jelas
tidak akan sanggup menculik kauwsu dan pangcu kenamaan
yang boleh dibilang tidak jauh selisihnya dengan liem-sun
sendiri “ , “hmh… benar juga tan-sicu

seng-tiauw dan sim-lan saling pandang , “lan-moi saya yakin ini


adalah ulah ibu “, “ benar tiauw-ko dan kita terakhir mendengar
keberadaan ibu di yangsu , dan sudah tiga kota lalui sampai
kesini tidak jejak ibi kita dapatkan “ , “benar lan-moi , artinya
jelas bahwa ibu tetap berada di yangsu “ , “kalua begitu tiauw-
ko kita harus kembali kokota yangsu “ kemudian setelah

205
merasa cukup istirahat seng-tiauw dan sim-lan keluar dari kota
hongzou

dua bulan berikutnya saat seng-tiauw dan sim-lan berada di


kota shantung mereka mendengar keadaan barat dibebani oleh
para kungcu dengan pajak yang besar , “tiauw-ko sebaiknya
kita mendatangi kungcu disini , keputusan mereka yang
mendadak dan mencekik rakyat tentu ada alasan “ , “benar lan-
moi dan sebaiknya kita lansung ketempat kungcu “ , seng-tiauw
dan sim-lan menuju tempat kungcu

setelah berada didepan pintu gerbang kediaman kungcu dua


orang penjaga mendekati mereka , “kalian ini siapa !? “ , “kami
dari selatan mau bertemu dengan kungcu !? , “heh.. ! jauh
benar ! , apakah kalian saudara tang-taijin !? , “ , “tidak ! kami
bukan saudara taijin , kami hanya ingin menemui taijin
sehubungan dengan beban pajak yang naik mendadak“ ,
“anak-muda , saya sarankan sebaiknya hal ini tidak kalian
campuri , karena bukan urusan kalian “ , “sianseng ….! Apakah
anda tahu alasan kenapa pajak naik mendadak !?” seng-tiauw
bertanya dengan nada berat dan menatap tajam pada dua
pengawal itu “ , “tidak .. !” , “kalau anda tidak tahu kenapa anda
berani menyarankan kami tidak ikut campur , aturan mana
pajak yang berhubungan dengan orang banyak tidak boleh
dicampuri , coba katakana pada saya “ seng-tiauw semakin
tajam menetap kedua pengawal itu

“tapi itu sudah ketetapan dari atasan dikota raja “ seorang


pengawal menjawab setelah terdiam sejenak setelah merasa

206
tersudut , “apaka anda yakin dan apakah anda yang menerima
perintah atasan yang memerintah dari kota raja “ , “bukan… , “
kalau begitu bawalah kami kedalam untuk menemui kungcu ,
karena dialah yang bisa menjawab “ “tapi taijin tidak menerima
tamu “ , “kalau begitu kami serahkan kepada siangseng ,
apakah keluarga pulau kura-kura mau diterima kungcu lewat
pintu depan atau belakang “
seng-tiauw dan sim-lan membalik badan dan meninggalkan
tempat , “eehh , tunggu dulu” seorang pengawal menahan
mereka dan seorang lagi segera masuk kedalam rumah

tidak lama orang yang masuk keluar kembali , “silahkan taihap ,


tang-taijin mengajak jiwi masuk “ dua orang pengawal jaga itu
mengantar seng-tiauw dan sim-lan keruang dalam , diruang
tengan tang-taijin yang berumur lima puluh tahun menunggu
mereka , “:aih ..silahkan jiwi-taihap , apakah jiwi-taihap adalah
anak-anak bengcu !? , “benar taijin dan terimaksih telah sudi
menerima kami “ seng-tiauw menatap wajah tang-taijin yang
menyimpan kemelut yang disembunyikan

“taijin yang mulia ! , kami datang menemui taijin hanya ingin


tahun alasan naiknya pajak yang mendadak dengan jumlah
yang besar “ , “hmh… memang hal sangat mengejutkan dan hal
ini terpaksa kami lakukan she-taihap “ , “hal apakah yang
memaksa taijin !? , jika itu duluar pemerintahan sampaikanlah
kerpada kami , tentu akan kami usahakan untuk menghilangkan
tekanan itu “ , “dengan kehadiran she-taihap , saya merasa
gembira dan harapan untuk memulihkan keadaan semakin

207
besar , “syukurlah jika demikian taijin dan terimakasih atas
kepercayaan itu “ , “she-taihap , hal ini terpaksa kami lakukan
karena In-pangcu dari “see-peng-jiauw-piauwkiok “ (ekpedisi
cakar garuda dari barat) memaksa kami untuk melakukan
pemungutan pajak dan hal itu sudah tiga bulan berjalan “ ,
“hmh… jika demikian taijin ! beritahulah kami dimana tempat
see-peng-jiauw “, “tempatnya disebelah utara kota “ , “baiklah
..taijin ! , kami permisi , semoga kemelut ini dapat kita
selesaikan “ , “ya..ya … semoga she-taihap “ tang-taijin
mengangguk dengan muka cerah

See-peng-jiauw yang terletak disebelah utara kota shantung


sedang melakukan rutinitas biasa , beberapa piauwsu sedang
sibuk menaikkan barang kedalam kereta , dan pada saat itu
seng-tiauw dan sim-lan memesuki halaman paiuwkiok , “maaf
piauwsu-sicu ! , kami hendak bertemu In-pangcu , apakah
beliau ada !? “ seng-tiauw mendekati seorang paiuwsu yang
memandori pekerjaan piauwsu , orang itu berpaling menatap
seng-tiauw dan sim-lan , “ kalian ini siapa dan apa urusan
dengan pangcu ! “ , “ ada yang hendak kami sampaikan kepada
beliau “ dengan senyum lembut seng-tiauw menyahut , “pangcu
sedang istirahat dan tidak boleh diganggu “ paiuwsu itu
menjawab ketus dan kembali kepekerjaannya , “jika demikian
kapan kami bisa bertemu dengan in-pangcu !?” seng-tiauw
dengan sabar bertanya lagi , “:hehh..! kalian ini mengganggu
saja , apa tidak lihat saya lagi bekerja !” piauwsu itu membentak
dan memelototkan matanya

208
“tang-taijin lebih terganggu lagi dengan apa yang kalian lakukan
!” sim-lan tiba-tiba menyela membalas bentakan piauwsu itu ,
mendengar disebut tang-taijin muka piauwsu itu langsung
berubah , “apakah kalian pesuruh tang-taijin !?” , “tidak ! kami
bukan pesuruhnya , tapi kami akan menyelasaikan kemelut
yang kalian timpakan padanya “ simlan menjawab tegas , “jadi
kalian tentukanlah !, apakah hal ini akan dibicarakan baik-baik
atau lewat kepalan tangan yang kalian agulkan pada tang-taijin
“ seng-tiauw menimpali dengan nada tajam , beberapa orang
piauwsu datang mendekati ,“bangsat .. ! apa kalian tidak tahu
berurusan dengan siapa , seenaknya saja membuka bacot ! “
piauwsu itu menerjang dengan cepat dan kuat hendak
memukul wajah seng-tiauw , “plak..krekk .. adouuuhhgg … “
piauwsu itu menjerit setinggi langit karena sikunya remuk dan
patah , sakin sakitnya dia melompat-lompat tidak karuan
dengan muka merah merah dan urat leher menggelembung
menahan sakit

enam orang-kauwsu langsung menerjang , namun seng-tiauw


hanya berkelit sekali dan lalu membagi tamparan yang
akibatnya cukup membuat mereka jerih dan terduduk , karena
gigi mereka ambrol dan hidung mereka patah , kejadian yang
hanya segebrakan itu membuat piauwsu lainnya bergetar
mundur , lalu in-pangcu dari dalam langsung menyerang seng-
tiauw , jurus rajawali kebanggannya dan yang mengangkat
ketenaraan piauwkioknya di kerahkan , dalam dua puluh jurus
seng-tiauw mengelak dan setelah itu dalam lima jurus
berikutnya , “prok… augh.. plak…. buk..hugkk .. tuk… adouhh

209
… des..brughh…” in-pangcu jadi bulan-bulanan gerak jurus
“sin-tiauw-poh-chap-sha” dia terhempas ambruk dengan jari
remuk pipi merah perut terguncang dan tulang bahunya remuk

semua anggota piauwsu meleletkan lidah terkesima apa yang


dialami pangcu mereka , dengan muka marah menahan sakit
pada tulang bahunya dan jemarinya in-pangcu bangkit , “
seraang… ! dia berteriak dan menerjang lagi , sebelum bebrapa
piauwsu yang mengeroyok mendekati tubuh in-pangcu
terlempar menimpa mereka , tak ayal mereka bergedebuk jatuh
saling menimpa

in-pangcu memuntahkan darah lalu pingsan , “semua piauwsu


makin mengkirik ketakutan , “bagimana..! apa kalian
menghendaki kekerasan lagi !? “ seng-tiauw membentak
membuat darah mereka tersirap dan jantung hampir copot ,
“tidak taihap .. ! , “kalau begitu hadapkan pada kami siapa
orang kedua setelah in-pangcu ! “ seorang lelaki berumur
empat puluh maju dengan muka pucat , “hmh.. kamu siapa !?” ,
saya pouw-kun murid pertama suhu “ , “baik sekarang jawab !
apa yang menyebabkan kalian menekan tang-taijin !? , “saya
tidak tahu dengan hal itu taihap , itu keputusan pangcu , lalu
kami hanya menjalankan “ pouw-kun dengan wajah pucat
menjawab

“jujurkah itu pouw-piauwsu !? “ seng-tiauw menatap dalam pada


wajah pouw-kun , semakin ciut hati pouw-kun menatap mata
yang demikian tajam menjenguk kejujurannya dan dia
menunduk dalam , “kenapa pouw-piauwsu diam !? , apakah itu

210
sudah sejujurnya !? , “a…anu… saya tidak berani melangkahi
suhu “ , “lalu kenapa katakan tidak tahu , apa mau saya robek
mulutmu piauwsu !? , ancaman bernada dingin itu membuat
wajah pouw-kun makin putih laksana kapas

“taihap ! ini semua bermula dari see-hong-piauwkiok di kota


yangsu , “apa yang see-hong-piuwkiok lakukan!? , “mereka
membujuk kami untuk membuat perkumpulan piauwkiok
seluruh wilayah barat untuk mencapai keuntungan besar
dengan jalan apa saja dan sebagai piuwkiok ternama tidak
seharusnya terlalu manut kepada bengcu dipulau kura-kura” ,
“hmh… lalu bagaimana selanjutnya!? , “oleh pangcu hal itu
disambut baik dan dua bulan berikutnya mereka datang lagi
untuk mengundang kami ke yangsu” , “lalu apa kalian
memenuhi undangan itu !? , “benar taihap ! , pangcu membawa
dua dari kami untuk menghadiri undangan tersebut , “apa yang
terjadi dan apa yang kalian bicarakan pouw-piauwsu !? ,
“sesampai disana kami baru tahu bahwa lima belas kauwsu dan
pangcu berada ditempat itu , enam diantaranya undangan yang
tidak dipaksa dan sembilan diculik karena tidak menyetujui
bujukan

“lalu bagaimana keadaan sembilan kauwsu dan pancu tersebut


“ , “ empat dari pangcu setuju setelah diancam tapi lima dari
kauwsu bertahan tidak mau tunduk , “hmh… lalu apa yang
terjadi ! “ , “kelima kauwsu itu dibuntunggi kedua tangan dan
kedua kakinya , “siapa yang membuntungi mereka !? “ , “kami
tidak tahu , pertemuan itu tidak dipimpin oleh liem-pangcu

211
pemilik see-hong-piauwkiok tetapi seorang wanita yang sangat
sakti “ seng-tiauw dan sim-lan saling pandang

“lalu hal apa yang dibicarakan pada pertemuan itu pouw-sicu !?


“ sim-lan bertanya mengulangi bagian pertanyaan kakaknya ,
“kami disuruh untuk menguasai seluruh kungcu di wilayah barat
dan menekan mereka untuk membagi hasil pajak rakyat “ , “lalu
apa harta itu kalian kantongi sendiri atau bagaimana !? “ , “tidak
lihap , tapi dibagi dengan see-hong-piuwkiok “ , “apakah
semuanya pouw piuwsu !? “ , “tidak taihap , tapi seperempat “ ,
“lalu yang tiga perempat apakah masih ada !? , “hal itu saya
tidak tahu lihap , hanya pangcu yang tahu “ sahutnya terbata-
bata , sejenak terdengar keluhan dari in-pangcu yang sudah
siuman “bagus ! in-pangcu sudah sadar “ seng-tiau mendekati
in-pamgcu yang masih tergeletak tidak berdaya dan berjongkok
, “pangcu ! kami sudah tahu persekongkolan piuwkiok dan
bukoan ternama di wilayah barat ini yang berpusat di yangsu ,
sekarang jawab dengan jujur , apa bagian kalian yang tiga
perempat masih ada atau tidak “

“masih ada … “ in-pangcu menjawab lemah dan hatinya ciut


dibarengi sesal yang mendera , “kalau begitu suruh anak
buahmu mengambilnya “ seng-tiauw berdiri kembali dan
menyuruh seorang mengangkat in-pangcu dan mendudukkan
dikantor piuwkiok , lalu in-pangcu menyuruh pouw-kun
memanggil istrinya , pouw-kun segera masuk kedalam dan
memanggil in-hujin , setelah berbicara dengan suaminya in-
hujin kemabli masuk kedalam dan keluar membawa sekantong

212
besar uang emas dan perak , “baiklah in-pangcu harta ini kami
kembalikan kepada tang-taijin , dan dengan pertemuan kita ini
bisa memberikan pelajaran bagi in-pangcu khusunya dan see-
peng-jiauw piauwkiok umumnya” , “taihap dan lihap sebelum
kalian pergi , siapa kalian sebenarnya , in-pangcu bertanya
lemah , “saya adalah kwee-seng-tiauw dan ini adik saya kwee-
sim-lan , kami berasal dari pulau kura-kura , mendengar itu
semua piauwsu berlutut menjura dalam dan meminta maaf ,
“sudahlah jiwi piauwsu , khilaf adalah hal yang lumrah , dan
ketika disadari lalu bertaubat merupakan hal yang sangat baik
dan aku yakin ini hanyalah kekhilapan bukankah demikian in-
pangcu !? “ seng-tiauw menatap wajah in-pangcu , “benar
kwee-taihap , dan kami sangat menyesal dengan apa yang
kami lakukan “ in-pangcu menyahut dengan deru sesal
menghantam jiwanya , “syukurlah kalau begitu in-pangcu , kami
permisi „ seng-tiauw dan sim-lan keluar dari kantor paiuwkiok
dan kembali kekediaman tang-taijin

“taijin yang mulia ! ini harta yang sudah diambil oleh in-pangcu
dikembalikan kepada taijin , dan bagaimana memamfaatkannya
untuk kepentingan rakyat kami serahkan pada kebijakan taijin “
, “terimnakasih she-taihap ! , lalu bagaimana dengan see-peng-
jiauw ? , “mereka sudah menyesali kekhilafan mereka dan
bertaubat tidak akan melakukannya lagi “ aih.. saya gembira
dan lega mendengarnya she-taihap , dan tentunya pajak akan
saya kembalikan pada pungutan sebelumnya dan harta ini akan
saya mamfaatkan untuk perbaikan jalan dan hal lain
kepentingan umum “ , “kami senang mendengarnya taijin ,

213
semoga rakyat mendapatkan mamfaatnya “ kemudian tang-
taijin menjamu seng-tiauw dan sim-lan untuk makan bersama

Dua minggu kemudian seng-tiauw dan sim-lan meninggalkan


kota shantung dan bergerak menuju yangsu , di dua kota yang
mereka lalui , seng-tiauw dan sim-lan memperbuat hal yang
sama sehingga para kungcu mengembalikan pemungutan
pajak kejumlah yang normal dan mereka para kungcu selamat
dari teror kauwsu dan pancu yang bersekongkol dengan see-
hong-piuawkiok di yangsu

Tapi daerah barat tidak hanya dua tiga kota bahkan puluhan
kota besar , dan apa yang diperbuat khu-gin-bi memang sangat
licin dan terorganisir , ketika seng-tiauw dan sim-lan sampai ke
yangsu mereka langsung ketempat see-hong-piauwkiok , dan
saat memasuki halaman mereka dicegat lima orang piauwsu
dan bertanya ketus , “kalian siapa! cepat enyah dari sini , see-
hong-piauwkiok hari ini tidak menerima titipan barang” , “kami
bukan hendak menitip batang , tapi hendak berjumpa dengan
liem-pangcu” seng-tiauw menaggapi dengan lemah lembut

“Pangcu kami tidak berada disini !” sahut seorang piauwsu


masih denagn nada ketus , “boleh kami tahu kemanakah liem-
pangcu dan kapan beliau akan kembali ? “ “untuk apa tanya-
tanya , dan kami tidak tahu kapan pagncu akan kembali , “lalu
siapa yang menjadi pimpinan disini jika liem-pangcu tidak
berada ditempat “ , “kalian siapa hingga banyak tanya ! “ , “kami
dari pulau kura-kura ….! “ sim-lan menjawab dengan nada

214
jengkel , “hah..!” kelima piauwsu itu terkejut lalu gemetar
ketakutan

tiga orang yang dalam kantor mendengar pulau kura-kura


keluar , “kita tidak perlu takut pada pulau kura-kura mari kita
habisi dua orang ini “ mendengar perkataan tiga pimpinan
utama mereka segera kelima orang itu menerjang hingga
delapan orang mengeroyok seng-tiauw dan sim-lan , tapi hanya
lima gebrakan kedelapan orang itu bergedebuk jatuh mencium
tanah dengan luka memar dan patah tulang , namun yang
menyerang datang membanjir mengerubuti seng-tiauw dan
simlan , seng-tiauw dan sim-lan beregrak bagai burung rajawali
memporak-porandakan pengeroyokan besar itu , dalam waktu
satu jam seratus piauwsu bergelimpangan dengan luka yang
membuat mereka tidak bisa menyerang lagi

seng-tiauw menarik kerah baju tiga orang yang menjadi


komando pengeroyokan besar itu , dengan gerakan yang tidak
diduga muka ketiga orang itu ditampar sehingga babak belur
dan kemudian melemparkan ketiga orang itu kedinding kantor
piauwkiok dan luarbiasanya ketiganya tergantung karena
tertahan baju mereka yang tertancap didinding dengan tiga
buah pedang yang berserakan ditempat itu dan juga ada tiga
pedang yang menancap didinding dibawah mereka tepat antara
kedua kaki dengan mata pedang mengarah keatas , semua
yang sadar ketika melihat atraksi luar biasa itu tercengang takut
dan pucat , terlebih ketiga orang itu , “kalian pertahankan diri
kalian ! jika tidak jangan salahkan siapa-siapa bila kalian celaka

215
“ seng-tiauw mendekati tiga orang itu sementara sim-lan
mencari kursi untuk duduk

“jawab dengan baik , kemana liem-pangcu ?! “ , “ka… ka…kami


tidak tahu kwee-taihap , maafkan kami “ seorang menjawab
dengan muka pucat pias tidak berdarah , “tidak mungkin kalian
tidak tahu kemana pangcu kalian pergi ! “seng-tiauw menatap
tajam pada ketiga piauwsu yang digantungya itu , “benar taihap
, kami tidak tahu , karena tiga hari yang lalu pangcu dan hong-
houw beserta tiga murid utama pangcu dan empat pimpinan
piauwsu keluar dan sampai sekarang belum kembali “ seorang
piauwsu menguatkan pernyataan rekannya

seng-tiauw mengibaskan tangannya dan enam pedang yang


menancap itu terlepas dan ketiga piuawsu itu lega karena dari
tadi hati mereka ketar-ketir jika baju mereka sobek dan mereka
jatuh menimpa mata pedang dibawah , “sekarang kalian cari
dimana harta kurasan kalian selama enam bulan ini “ seng-
tiauw memberi perintah dan diapun duduk disamping sim-lan ,
ketiga orang itu menuju kamar liem-pangcu namun tak ada isi
lemari liem-pangcu , mereka membongkar isi kamar itu tetap
juga tidak mendapatkan harta , lalu mereka kekamar hong-how
namun kamar itu juga kosong , lalu mereka cari kekamar istri
dan selir liem-pangcu , didalam kamar itu istri dan selir pangcu
meringkuk ketakutan , “maaf hujin , apakah dikamar-kamar
hujin tidak ada pangcu menyimpan harta !? , “tidak ada ma-hun
! “ jawab liem-hujin yang tua , “kalau begitu hujin marilah kita

216
keluar menemui kwee-taihap dan menyampaikannya , keenam
perempuan itu keluar bersama tiga piuawsu

“maaf taihap , kami sudah bongkar seluruh kamar dan kami


tidak menemukan harta penyimpanan pangcu “ seng-tiauw
menatap ketiga piauwsu dan kemudian menatap enam nyonya
rumah itu , “benar taihap , kami tidak tahu dimana suami kami
menyimpan hartanya “ liem-hujin menimpali pernyataan
piauwsu , “apa liem-hujin tidak ada yang tahu kemana liem-
pangcu !? sim-lan menyela sambil berdiri dari duduknya , “kami
tidak ada yang tahu lihap , sungguh kami berani sumpah “ ,
“hmh… itu artinya liem-pangcu telah meninggalkan piauwkiok
ini dengan membawa harta tersebut “ sim-lan bergumam , “lalu
bagaimana tiauw-ko , apa selanjutnya yang kita lakukan !? ,
“baiklah kalau begitu , kalian tiga pimpinan piauwsu tentu tahu
nama-nama pangcu dan kauwsu yang hadir pada pertemuan
kalian sewaktu membentuk persekongkolan jahat , nah.. nama-
nama itu beritahukan kepada kami “ seng-tiauw berdiri dari
kursinya

“baik taihap , kami akan catatkan nama-nama itu “ seorang


piauwsu menjawab dan kemudia ia masuk ke dalam kantor dan
menuliskan sepuluh nama-nama kauwsu dan pangcu yang ikut
dalam bergabung dalam persekongkolan hong-houw , setelah
itu dia keluar dan menyerahkan selembar catatan pada seng-
tiauw , seng-tiauw menerima catatan itu dan menyimpannya ,
“sekarang kalian bertiga ikut kami ketempat kwa-kungcu dan
menyampaikan maaf kepada beliau dan berjanji didepannya

217
bahwa teror kalian padanya tidak akan terjadi lagi karena kalian
sudah membubarkan diri “

semuanya terheyak saling pandang , “bagaimana !? apa kalian


masih mau mendukung piaukiok ini !? seng tiauw
mengeluarkan suara dengan gema yang demikian kuat hingga
membuat tempat itu bergetar , “baik-naiklah taihap , akami akan
membubarkan diri , tiga pimpinan piauwsu itu terbungkuk
menjura dengan wajah takut dan gemetar , “nah… sekarang !
mari kita ketempat kwa-taijin “ seng-tiauw dan sim-lan beserta
tiga pimpinan kauwsu keluar setelah menyampaikan sekali lagi
kepada semua piauwsu yang berada disitu untuk
membubarkan diri dan kembali ketempat masing-masing

didepan kwa-taijin ketiga piauwsu itu meminta maaf dan berjanji


bahwa tidak akan mengulanginya lagi dan juga menyampaikan
bahwa see-hong-piuawkiok sudah bubar dan tidak ada lagi ,
kwa-taijin merasa senang dan gembira atas apa yang diperbuat
oleh kedua she taihap , “baiklah she-taihap , jika para tirani
telah berurusan langsung dengan pulau kura-kura maka
nyamanlah hati dan situasi akan terkendali , dan terimakasih
she-taihap dan walaupun apa yang telah terkuras tidak kembali
dengan kembalinya pajak kejumlah yang normal telah
meringankan bagi rakyat “: “benar taijin semoga hal-hal yang
tidak diinginkan tidak terjadi lagi “ sahut seng-tiauw

seng-tiauw dan sim-lan berdiam dirumah kwa-taijin selama dua


minggu untuk memastikan apakah see-hong-piauwkiok telah
bubar dan juga ingin tahu apakah liem-sun kembali ke yangsu

218
atau tidak , setelah merasa yakin bahwa keadaan yangsu telah
normal maka seng-tiauw dan sim-lan meninggalkan kota
yangsu dan menuju tempat-tempat kauwsu dan pangcu yang
ada dalam cacatan yang ia terima

kemanakah liem-pangcu dan hong-houw ? sedikit mari kita


mundur kebelakang , seminggu sebelum mereka berangkat ,
hong-houw yang sedang memadu cinta dengan liem-sun
dikamarnya merasa terganggu dengan datangnya ketiga murid
utama liem-sun , “kalian ini tidak tahu waktu kapan untuk
melapor ! “ liem-sun membentak ketiga muridnya , “maaf suhu ,
hal ini sangat penting dan perlu diketahui suhu dan hong-how
segera , “huh… hal apa yang perlu segera kami ketahui cepat
katakan !” liem-sun masih jengkel pada ketiga muridnya

“begini suhu dan hong-houw , “keadaan shan-tung telah normal


, see-peng-jiauw-piauwkiok telah menghentikan tindakan
mereka pada kungcu disana , “heh.. kenapa bisa demikian !? “
khu-gin-bi menyela dengan terkejut , “hal ini kami ketahui
semalam dari seorang piauwsu yang berada dilikoan bu-
wangwe , kami dengar piauwsu itu bercerita bahwa shantung
sudah aman dan tidak ada lagi pembebanan pajak telah
kembali seperti biasa , dan hal ini karena dua she-taihap dari
pulau kura-kura mendatangi tempat see-peng-jiauw-piauwkiok

dan juga dalam perjalanan kesini katanya kota losang juga


demikian “ itulah yang ingin sampaikan kepada suhu dan hong-
houw , selanjutnya kami ingin tahu apa yang akan kita suhu ! “
yo-kui-han menutup laporannya , liem-sun mendengar pulau-

219
kura-kura jadi pucat dan memandang hong-houw , “sudah ,
kalian boleh pergi , nanti kami panggil lagi “ khu-gin-bi
menyuruh ktiga murid utama itu pergi , setelah yo-kui-han dan
dua sutenya meninggalkan suhu dan khu-gin-bi , khu-gin-bi
melangkah gemulai mendekati liem-sun “sudah jangan kamu
pikirkan masalah pulau-kura-kura , mari kita tuntaskan hal kita
dulu baru kita bicarakan langkah selanjutnya “ tangan liem-sun
ditarik berdiri dan keduanya kembali masuk kedalam kamar
untuk memulai lagi permainan mereka yang tertunda

pada malamnya liem-sun dan khu-gin-bi berbicara didalam


kamar diatas ranjang , “apa yang kita lakukan selanjutnya
hong-houw !? , liem-sun bertanya dengan nada cemas yang
tidak bisa disembunyikan , “ dalam beberapa hari ini saya ,
kamu dan ketiga muridmu serta empat pimpinan piauwsu akan
pindah dan bergabung ketempat phang-kauwsu di khagsi ,
“kenapa kita harus bergabung kesana hong-houw !? “ karena
kekuatan kita masih belum kokoh dan saya tidak mau bahwa
cita-citaku akan gagal sebelum tumbuh kuat” khu-gin-bi
menatap liem-sun dengan pandangan tajam dan menyimpan
amarah , “liem-sun bergetar , “baiklah .. hong-houw , kita akan
bergabung dengan phang-kauwsu

selama dua hari empat-pimpinan piauwsu keluar malam sambil


membawa buntalan-buntalan harta dan disembunyikan disatu
tempat , khu-gin-bi menginginkan perpindahan itu tidak
diketahui oleh piauwsu yang lain kecuali hanya mereka yang
akan pindah , pada hari mereka akan berangkau liem-sun

220
mengumpulkan semua paiuwsu , “kalian dengar semua , untuk
memperluas dan memperkuat kesatuan yang sudah dibina
hampir satu tahun maka kami perlu mengadakan perjalanan
dan kalian semua saya tekankan untuk terus menjalankan
rencana kita “ sejenak liem-sun diam menatap seluruh paiuwsu
, “dan siapapun yang datang kesini kalian tidak usah ladeni dan
suruh mereka pergi , apa kalian mengerti !? , “mengerti
pangcu…! “ , “bagus ..! sekarang kami akan pergi , dan kalian
jaga piauwkiok dan jangan lupa untuk menagih upeti dari kwaa-
kungcu “ , “baik pangcu ! “ jawab paiuwsu serempak , dan
rombongan liem-sun pun meninggalkan yangsu

Tiga bulan kemudian rombongan hong-houw sampai di “ji-yang-


kun-bukoan” (perguruan pukulan inti matahari) asuhan dari
phang-kauwsu di khangsi , mereka disambut oleh phang-
kauwsu dengan sebuah pesta meriah , “phang-kauwsu
kedatangan kami bukan sekedar berkunjung , tetapi
kedatangan kami kesini untuk menjadikan ji-yang-kun-bukoan
sebagai pusat gerakan kita “ , dengan muka cerah phang-
kauwsu menjawab , “aih.. jika hong-houw memtuskan demikian
, tentu akan sambut dengan senang hati “ , “ hmh… tentu
setelah ini kita akan sibuk phang-kauwsu “ , “maksud hong-
houw bagimana !? , “ hal itu akan kita bicarakan nanti , jadi
phang-kauwsu kumpulkanlah murid pilihan phang-kauwsu
untuk ikut dalam pertemuan kita , “baiklah hong-houw “ sahut
phang-kauwsu sambil meraih arak minumannya

221
Dua hari kemudian ,. Hong-houw mengadakan peretemuan ,
jumlah mereka yang berkumpul dua puluh orang , “dengarlah
kalian semua , dimasa pertumbuhan gerakan kita ini telah
mendapat halangan “ , Halangan apakah itu hong-houw !? ,
“halangan dari anak-anak musuh kita , tapi kalian tidak usah
cemas , urusan kim-khong-taihap adalah urusanku , dan kalian
hanya tinggal masalah penyebaran gerakan kita “ , “kalau
begitu hong-houw apa rencana hong-houw selanjutnya “
phang-kauwsu kita harus mengadakan pertemuan dalam
jangka sebulan ini , jadi untuk itu kita akan mengutus para
murid menemui rekan-rekan kita yang lain dengan sepucuh
surat dari saya “ , “kapan perutusan itu akan dilakukan !? “ liem
pangcu menyela , “mulai besok semua utusan akan berangkat “
hmh… baiklah kalau begitu , hari ini kita akan memilih siapa-
siapa yang diutus “ sahut phang kauwsu , lalu para muridpun
dipilih

Keesokan harinya tujuh utusan berangkat dengan sepucuk


surat dari hong-houw , pergerakan itu demikian cepat ,
sehingga dalam jangka sebulan pertemuan itu pun terlaksana
dan pada pertemuan itu jumlah mereka sebanyak seratus
orang pesilat kelas tinggi dan adapun mereka antara lain yakni
kwi-ban-san-hong-houw yang duduk diatas kursi besar diatas
panggung lianbuthia kemudian empat pangcu yakni liem-sun ,
cu-ban-hong, coa-lam-sin , dan cia-keng , kemudian tiga
kauwsu yakni phang-kun , yo-teng dan bu-ji-han , mereka
duduk mendampingi hong-houw dan yang lainnya adalah murid
utama dari kedelapan orang tersebut

222
Hong-houw dengan muka anggun dan mempesona membuka
pertemuan “terimakasih rekan-rekan semua atas berkumpulnya
kita hari ini , kita yang berkumpul ini adalah orang-orang
memiliki tingkat ilmu tinggi dan bagian dari pentolan dunia
kangowu , saya bangga bahwa kalian semua ikut bersama
saya dalam menggalang kesatuan untuk mewujudkan cita-cita
kita “ hong-houw berdiri dan menjura kesegala arah

“baiklah rekan-rekan semua , tentu kalian semua ingin


mengetahui apa rencana kita selanjutnya dan hal itu sudah
saya tuliskan pada surat yang dibawa utusan kepada para
pangcu dan kauwsu “ hong-houw menatap kedelapan orang
yang mendapinginya dan kemudian melanjutkan , “mengkin isi
surat butuh penjelasan langsung , maka untuk itu saya
persilahkan kepada para kauwsu dan pangcu untuk bertanya “
hong-houw dengan lembut kembali duduk

cia-keng lalu berdiri “hong-houw dalam surat yang kami terima


kami dusuruh untuk memenuhi undangan dengan murid utama
dan menyuruh yang lain untuk berangkat ke desa bu-ti dikaki
kwi-ban-san , hal ini kami ingin penjelasan “ , “baiklah cia-
pangcu sebelum saya menjelaskan saya ingin bertanya dua hal
, pertama apakah para anggota itu sudah berangkat ke desa
bu-ti !? “ , “sudah hong-houw !” jawab kedelapan orang itu
serempak , “bagus kalau begitu , kemudian hal yang kedua ,
apakah harta yang suruh bawa dalam surat sudah dibawa dan
diserahkan kepada liem-pangcu !? “ “sudah juga hong-houw..! ,
“terimakasih kalau begitu , dan sekarang kalian perhatikan

223
penjelasan saya , tujuan saya menyuruh anggota kedesa bu-ti
adalah untuk membengun markas besar kita disana dan harta
yang terkumpul disini akan kita jadikan sebagai biaya
pembangunan markas tersebut , adakah yang keberatan
dengan keputusan saya !? , hong-houw menatap kepada
seluruh hadirin terutama ketujuh orang yang mendampinginya ,
semua diam , lalu cia-keng menjawab , “kami tidak keberatan
hong-houw , “hmh.. bagus “ hong-houw binar matanya kembali
lembut

lalu cu-ban-hong bertanya , “lalu pada pertemuan ini apakah


hal kita bicarakan !? , “pada pertemuan ini , saya ingin
menyampaikan rencana kita selanjutnya “ ,”apakah rencana itu
hong-houw !? “ gak-tui menyela , “rencanannya adalah , saya
akan membagi tugas pada kalian untuk menundukkan seluruh
piauwkiok dan bukoan di wilayah barat dan utara „ , “bagaimana
pembagiannya hong-houw !? , “rekan yo-kauwsu , tiga dari
kalian akan memimpin sebagian anggota yang hadir ini untuk
menundukkan wilayah barat dan tiganya lagi menundukkan
wilayah utara “ kemudian satu dari kalian dalam hal ini saya
serahkan pada liem-pangcu untuk mengkordinir pembangunan
markas di kaki kwi-ban-san “ hong-houw kembali diam dan
menatap semua hadirin , “bagaimana ! apa rencana saya jelas
kalian mengerti !? “ , “kami mengerti hong-houw “ sahut phang-
kauwsu

“dan hong-houw sendiri , apakah yang akan hong-houw


lakukan !? “ bu-kauwsu menyela , hong-houw senyum menatap

224
semua hadirin , “hal yang akan aku lakukan adalah
menundukkan ciang-bujin delapan partai besar “ semua yang
mendengar terdiam dan manggut-manggut , “lalu kapan
pembagian tugas ini akan dilaksanakan !? , “tugas ini akan
dikakukan sesegera pungkin phang-kauwsu ! , jadi untuk itu yo-
kauwsu , bu-kauwsu dan cia-pangcu akan berangkat besok
keutara tepatnya berkedudukan di kota lam-hong kota
perbatasan utara dan barat dan tiga hari kemudian phang-
kauwsu , coa-pangcu dan cu-pangcu akan bergerak diwilayah
ini , dan demikian juga saya dan liem-pangcu akan berangkat
ke kaki kwi-ban-san untuk menentukan letak markas dan dari
sana saya akan mendatangi ciang-bujin kedelapan partai besar
“ hong-houw diam menatap ketujuh pendampingnya

“karena rencana hong-houw sudah jelas bagi kita , maka


sekarang marilah kita makan minum dan membagi pasukan
yang akan ke kota lam-hong di utara “ phang-kun
mempersilahkan semua peserta untuk menyantap hidangan
sembari cia-pangcu , bu-kauwsu dan yo-kauwsu memilih
pasukannya untuk berangkat keutara

Keesokan harinya empat puluh delapan rombongan bergerak


kearah utara , dan tiga hari kemudian hong-houw dan liem-sun
beserta tujuh puluh murid phang kauwsu berangkat menuju
kwi-ban-san , semua rombongan baik yang keutara maupun
yang ke kwi-ban-san bergerak dua-dua orang dan menyebar
dan saling berlomba sehingga keberangkatan rombongan
besar itu tidak mencurigakan dan menarik perhatian

225
Seng-tiauw dan sim-lan berangkat dari kota yangsu untuk
mendatangi daftar kauwsu dan pangcu yang ada dalam catatan
, namun sesampai mereka ketempat-tempat tersebut mereka
hanya menemukan bagunan yang sudah tidak berpenghuni lagi
, penyusuran mereka sudah sampai ke wuhan dan mereka
berada dirumah li-moa susiokong dari sim-lan , “sungguh
membuat penasaran hal ini tiauw-ko , kita sudah hampir
sepuluh bulan menyusuri kota-kota tempat dalam catatan ini
dan yang kita dapatkan hanya bangunan kosong “ , “benar lan-
moi , dan juga jejak ibu tidak dapat kita ketahui “ , keduanya
terdiam dengan pikiran masing-masing , lalu empat orang
bersama li-moa memasuki rumah

“tiauw-ji dan lan-ji , ada hal yang harus kalian dengar dari
keempat taihap yang bersamaku ini , silahkan gak-taihap kita
bicarakan dengan kedua cucuku ini “ lalu merekapun duduk ,
“ada apakah sicu-taihap hal yang ingin diberitahu kepada kami
!? “ seng tiauw dengan senyum lembut menjura , “begini she-
taihap , saya dan tang-taihap dari shantung dan kedua rekan ini
adalah cu-taihap dan bhok-taihap dari kota losang “ , kemudian
gak-taihap terdiam , “lanjutkanlah gak-taihap “ , “wilayah barat
dan utara sedang dirundung prahara , “heh.. apakah yang
terjadi gak-taihap !? “ seng-tiauw dan sim-lan terkejut , mereka
yang diserahi tugas oleh kakaknya untuk memperhatikan
keadaan wilayah barat merasa kebobolan dengan berita gak-
taihap

226
“petaka ini dimulai dari shantung dan hongzou dimana seluruh
bukoan dan kauwsu yang menantang di sana di habisi dan
tempatnya dibakar , dan ada beberapa piauwkiok yang
terpaksa menyerah dan mengikuti mereka “ , “siapa mereka itu
gak-taihap !? , “mereka tidak bernama sehingga mereka
dinamai orang “bu-beng-eng” (bayangan tanpa nama) mereka
semuanya sangat kosen kwee-taihap !” “lalu bagaimana
selanjutnya gak-taihap!?” sim-lan sangat heran dengan apa
yang mereka dengar , “kemudian mereka bergerak kekota
losang , gun-hang dan yangsu , guiling , kun-ming dan dali ,
kota-kota telah terpuruk redam oleh kejahatan mereka ,
guiyang , congking , naning dan lijiang juga sudah mereka
kuasai “ , “heh,… bagaimana bisa dalam sepuluh bulan kota-
kota itu bisa dikuasai !? “ sim-lan terheyak cemas mendengar
keadaan yang luar biasa itu , “hmh.. gerakan ini sangat kuat
dan terorganisir dan juga sangat banyak “ , “kalau begitu tiauw-
ko kita harus berpatah balik , menyusuri kota-kota itu , rasanya
perjalanan kita dari hong-jou sanmpai kesini dalam
pengetahuan mereka “

“kenapa lan-moi berpikir demikian !? “ , “cobalah tiauw-ko pikir ,


kota-kota yang kita lewati itu semasa kita disana tidak ada hal
yang kita dengar ini , tapi sekarang kita baru saja tiba disini
semua kota yang kita lewati dikuasai setelah kita meninggalkan
kota –kota itu “ , “hmh… benar juga lan-moi “ , lalu gak-taihap
melanjutkan , “dan juga she-taihap ketika kami berada di
yinchuan kami dengar bahwa diutara juga terjadi hal-hal yang
sama denga dibarat ini , “hmh… sungguh luar biasa orang yang

227
memicu gerakan ini , baiklah gak-taihap , hari ini juga kami
akan berpatah balik kedaerah-daerah tersebut “ seng-tiauw
berdiri demikian juga dengan sim-lan

Setelah pamit pada li-moa seng-tiauw dan sim-lan berlari cepat


meninggalkan wuhan menuju yinchang , dalam dua minggu
kemudian mereka memasuki daerah itu , nampak muka-muka
cemas dari penduduk dan bekas-bekas keganasan ditempat itu
, lalu mereka terus menyusur ke kota chongking dan disebuah
lereng bukit sebelah timur gerbang kota chongking terjadi
pertempuran enam orang mengeroyok tiga orang , dan salah
satu yang dikeroyok adalah gu-siauw-bwee , tanpa menunggu
sim-lan meloloskan sabuknya dan langsung menyerang empat
orang yang mengeroyok gu-siauw-bwee dan seorang wanita
lainnya , “ctar..blarr… , wuut … plakk dess….” , ujung sabuk
yang digerakkan dengan “in-hong-sin-kin” membuyarkan
pengeroyokan itu dan dua pukulan “kim-peng-hok-te-pat”
menghantam dua pengeroyok hingga terlempar dan pada
gerakan susulan ujung sabuk melilit tangan seorang
pengeroyok dan tubuh itu disentak sehingga melenting
kebawah dan disusul tendangan sim-lan sehingga tubuh itu
juga melayang dan “ceepp…” tubuh itu tertusuk pedang gu-
siauw-bwee , dan yang seorang kena sabet pedang rekan gu-
siauw-bwee , dalam lima gebrakan luar biasa , enam orang itu
terkapar meringis kesakitan , “bagaimana keadaanmu bwee-
suci !? , “aih syukurlah lan-sumoi kalian datang , hampir saja
kami tidak kuasa menahan desakan kedua dari mereka “ jawab
gu-siauw-bwee dengan muka kuyu , rekan siauw-bwee itu

228
adalah kao-hong-in dan gak-bi-hong yang juga merupakan
murid dari pulau kura-kura

“sam-sumoi , coba ceritakan bagaimana sehingga kalian


berhadapan dengan enam orang-orang ini !? “seng-tiauw
menatap kearah enam orang yang sudah tergeletak tidak
berdaya , siauw-bwee tiba-tiba menangis , mengingat kejadian
yang menimpa keluarganya , “tiauw suheng ! keluargaku telah
tewas semua “ kemudian dia terisak lagi , dan hong-in dan bi-
hong juga ikut menangis karena mereka mengalami hal yang
sama , “tenangkan diri kalian sumoi , ceritalah apa yang telah
terjadi “ seng-tiauw berkata lembut menenangkan isak tangis
ketiga sumoinya , lalu berceritalah siauw-bwee , bahwa dua
bulan yang lalu enam orang mendatangi ayahnya , dan
memaksa supaya menyerah dan ikut dengan mereka , tapi gu-
sin-hok tidak mau memenuhinya sehingga terjadilah
pengeroyokan terhadap gu-sin-hok dan dalam dua puluh
gebrakan ayahnya langsung tewas dan siauw-bwee yang saat
itu tidak berada di rumah datang terlambat , dan mendapatkan
ayah dan ibunya sudah bersimbah darah tewas dan semua
murud ayahnya beberapa tewas dan yang lainnya luka parah ,
setelah dua hari pemakaman keluarganya , siuw-bwee
meninggalkan bokoan untuk mencaari jejak enam orang
pembunuh orang tuanya , ketika sampai dikota kunming dia
bertemu dengan saudara seperguruannya kao-hong-in yang
juga mengalami musibah yang sama , lalu mereka berdua
menuju kota chongking dan terus hendak kekota yinchuan
namun dilereng bukit itu mereka melihat gak-bi-hong

229
berrtempur melawan enam orang kosen , lalu keduanya
membantu gak-bi-hong sehingga pengeroyokan pecah terbagi
tiga

Pertempuran seru terjadi hingga menjelang sore keadaan


mereka sudah payah menghadapi dua orang kosen yang
mengeroyok mereka namun untungnya tiauw-seng dan sim-lan
datang dengan masih berlinang air mata , gu-siauw-bwee
menutup ceritanya , “hmh… tabahkan hati kalian sumoi , hidup
dan mati di tangan thian , jadi kehendaknyalah semua perkara ,
jangan larut dengan hati nelangsa akan melemahkan hati dan
pemikiran “ “benar suci , yang jelas sekarang tugas kita untuk
menjernihkan keadaan ini butuh perhatian lebih “ sim-lan
menimpali nasehat seng-tiauw , seng-tiauw mendekati enam
orang tersebut

“apa yang kalian lakukan sungguh mencengangkan harkat


kemanusiaan , entah siapa yang menunggangi kalian ,
sekarang kalian jawab siapa kalian sebenarnya , “cih… tiada
guna engkau mengorek keterangan siapa kami sebenarnya “
seorang dari mereka menjawab ketus , “seng-tiauw tanpa
bicara mematahkan tulang-tulang orang tersebut , berkerut
merut muka orang itu menahan sakit , lalau seng-tiauw
mendekati seorang kedua , “siapakah kalian ? “ orang yang
ditanya hanya diam walau hatinya jerih melihat rekannya yang
teronggok pingsan , lalu tanpa memaksa bicara untuk kedua
kalinya seng-tiauw melakukan hal yang sama dengan gerakan
cepat dan luar biasa mematahkan tulang-tulang orang itu , dan

230
hal yang mengenaskan orang itu pun terjadi , dia berkaing-
kaing kesakitan , seng-tiauw mendekati orang ketiga , tanpa
berubah air muka , seng-tiauw bertanya , “siapakah kalian !? ,
orang ketiga wajahnya pucat , dia merasa ngeri melihat wajah
yang tenang dan tidak memaksa itu namun senyap membuat
dua rekannya patah tak berguna , dia tahu she-taihap ini tentu
melekat dengan ajaran ayah mereka ,mengingat itu kharisma
bengcu kim-khong-taihap menyeruak dalam pandangan orang
itu kepada seng-tiauw sehingga ia tak kuasa menahan beser
yang keluar dibagian celananya dan itu juga terjadi pada tiga
rekannya yang lain

“ka..kami hanya menuruti perintah taihap “ jawabnya terbata-


bata dengin bibir gemetar , “siapakah yang memerintah kalian
!? , orang itu terdiam ragu dan melirik tiga rekannya yang juga
ketakutan , “kami diperintah sam-tiang-lo “ , “dimanakah sam-
tiang-lo “ “sam-tiang-lo ada di khangsi , “baik karena kalian
suda banyak membuat kerusakan kalian harus dihukum” lalu
seng-tiauw bergerak dengan cepat dua orang dari mereka
patah tidak berdaya , “dan kalian berdua uruslah keempat
teman kalian , terserah kalian apakah akan mengurusnya atau
meninggalkan mereka , dan yang jelas jika kita berjumpa
dengan hal situasi yang sama dengan hari ini , hari itu tiba
giliran kalian untuk menerima hal yang sama dengan empat
rekan kalian ini”

kemudian seng-tiauw berdiri dan mengajak sim-lan dan tiga


sumoinya berpatah balik menuju khangsi , kedua orang itu

231
menagis mengerung melihat keadaan mereka yang terpuruk
tidak berdaya , empat orang yang tapadaksa dan dua orang
terluka parah , keduanya saling pandang , “apakah yang harus
kita lakukan song-suheng !? “ , “entahlah lou-sute keadaan kita
ini seperti mimpi dan tersadar setelah seperti ini , entah kenapa
piauwkiok kita bisa menjadi seperti ini „ , “benar song-suheng
kenapa kita ingkar pada keadaan kita yang sangat nyaman
sebelumnya ,kenapa kita merusak keadaan dan mencari
sengsara seperti ini “ , “sudahlah , untuk apa disesali , yang
jelas bawa kami sute ke markas hong-houw di kwi-ban-san ,
jika hong-houw yang menangani keturunan kim-khong-taihap
kita akan kembali berjaya “, “tapi aku tidak yakin cu-suheng !
hong-houw dapat mengalahkan keturunan kim-khong-taihap “ ,
“benar cu-suheng ! , saya malah terkesan bahwa hong-houw
melarikan diri dari kedua she taihap itu ! “ , “heh.. kenapa kamu
beranggapan demikian lo-sute !? , “karena kita bergerak
setelah dua she-taihap itu meninggalkan kota , jika hong-houw
memang kuat kenapa kedua she-taihap itu yang sudah lama
dibarat ini tidak lebih dahulu dilenyapkan malah sibuk
menundukkan ciang-bujin !“ mendengar pemikiran itu mereka
berenam terdiam dan sedikit menyadari kejanggalan itu ,
“sudahlah cu-suheng ! tidak ada gunanya kita bergantung pada
hong-houw , aku akan tinggalkan semua ini “ , “benar kata lou-
sute , aku juga tidak mau lagi berurusan dengan hal yang
membuat sesal yang tidak terperikan ini ,

“kalian ini kenapa !? , aku akan adukan kalian kepada pangcu


dan hong-houw “ bentak she-cu yang dipanggil suheng ,

232
“suheng sebentar lagi pangcu di khangsi akan seperti cu-
suheng “ , “apakah kalian akan meninggalkan kami berempat !?
, “tidak cu-suheng , kami akan membawa kalian dan merawat
kalian “ , “benar kata lou-sute suheng ! , kami akan merawat
dua suheng dan dua sute “ orang she-song menimpali , lalu
orang she-song dan she-lou diam dan mulai dengan semedi
untuk mencoba mengobati luka dalam yang mereka derita

dua belas bayangan bergerak cepat keluar dari gerbang utara


kota khangsi , perawakan mereka kekar dan kuat , ketika
melewati hutan , mereka berpapasan dengan rombongan seng-
tiauw yang juga sedang berlari cepat menuju kota shangsi ,
“tiauw suheng , enam dari mereka yang membuat kacau di kota
kunming “ seru kao-hong-in , dengan cepat tiauw-seng
mencegat kedua belas orang itu , “ada apa ini ! kenapa kalian
mencegat perjalanan kami “ seorang dari mereka bertanya
dengan wajah agak pucat , bagaimana tidak yang mencegat
mereka adalah dua she-taihap yang selalu diintai dan dihindari
untuk bertemu muka

“sumoi saya menagatakan ! bahwa kalian adalah biang


pengecau yang terjadi akhir-akhir ini ! “, “sudahlah sute mari
kita serang ! “ seru seorang dari mereka , siauw-bwee , kao-
hong-in dan gak-bi-hong menyambut masing-masing satu
lawan sementara empat mengeroyok sim-lan dan lima
mengeroyok seng-tiauw , perang kecil di hutan itu demikian
seru tapi hanya berlangsung satu jam karena sim-lan dan seng-
tiauw tidak mengambil waktu setengah jam telah

233
menumbangkan dua dua anggota bu-beng-eng dan kemudian
dalam waktu berselang lima belas menit sisanya terkapar tewas
, sim-lan dan seng-tiauw menonton keiga murid ayahnya
mendesak lawan mereka , dan tidak lama ketiga anggota bu-
beng-eng tewas menyusul rekannya yang lain

lalu kedua belas mayat itu dimasukkan kedalam lobang yang


sudah dibuat seng-tiauw dan dikuburkan , kemudian
rombongan seng-tiauw bergerak cepat memasuki kota khangsi
dan menjelang malam mereka sudah memasuki “ji-yang-kun-
bukoan” , tempat itu demikian sunyi , dan lampu dalam
rumahpun padam , namun mereka merasakan bahwa banyak
mata yang mengintai mereka

“bu-beng-eng ! keluarlah kenapa harus sembunyi “ bentak sim-


lan dengan suara yang mengandung sin-kang kuat sehingga
tempat itu bergetar , tidak lama kemudian “hahah…hahahah…
musuh sudah sampai mari kita sambut “ tiga puluh orang
bergerak mengurung mereka , lalu seraaaanggg ! phang-kun
dan dua rekannya dengan gesit menyerang tiga murid bengcu ,
penyerangan ini bukan tidak ada maksud , karena mereka tahu
belaka kesaktian dua anak bengcu yang jauh diatas mereka
sehingga mereka cepat menyerang siauw-bwee , kao-hong-in
dan gu-bi-hong

namun mereka kecele , ketiga murid “pat-hong-heng-te”


bukanlah pendekar picisan , mereka telah digodok oleh tangan
bengcu sendiri , ilmu yang mereka timba langsung dari
maharaja ilmu silat yang sudah menguasai kangowu hampir

234
empat puluh tahun , mereka kira lunak ternyata atos , dikira
mereka akan segera dapat melarikan diri ternyata mereka
harus menegarahkan seluruh kesaktian mereka untuk
mengimbangi ketiga murid bengcu

sim-lan dan seng-tiauw bergerak tenang , meberi tamparan dan


totokan pada pengeroyok yang melimpah itu , dalam lima
gebrakan sebelas orang dari mereka sudah ambruk lemas tidak
berdaya , mereka agak mundur dan tidak berani menyerang
kecuali hanya mengurung , lalu tiauw-seng dan sim-lan
mengambil inisiatif menyerang , kurungan itu langsung porak-
poranda suara pekikan sakit dan bergedebuknya tubuh yang
ambruk terdengar disana sini , lima orang dari mereka hendak
melarikan diri namun tiga bayangan muncul dan menangkap
mereka , “peng-ko ! seru sim-lan dan seng-tiauw bersamaan
dan dengan cepat menyelesaikan sisa pengeroyok

lalu mereka menonton perkelahian phang-kauwsu , cu-pangcu


dan coa-pangcu , ketiga sam-tianglo sudah mengkirit ketakutan
melihat semua anggotanya tergeletak dan mereka sekarang
jadi bahan tontonan orang yang mereka takuti , dan mental
yang menurun itu membuat mereka lemah dan lengah , dan
dalam waktu yang hampir bersamaan mereka terdesak hebat
dan tak kuasa memperbaiki keadaan hingga tidak lama sam-
tiang-lo ambruk tewas dengan luka bersimbah darah

kao-hong-li segera berlari mendapatkan tan-kim-eng yang tiba-


tiba ada ditempat itu dan mereka berpelukan , “bagaimana
kamu ada disini eng-sumoi..!?” , “aku bersama peng-suheng

235
dan lan-moi “ sahut kim-eng dengan gembira akan pertemua
mereka yang satu tempat tudur di asrama “pat-hong-heng-te” ,
sin-peng menarik seorang yang tertotok kaku , “sebutkan
namamu siapa !? “ , sin-peng bertanya dengan nada dingin dan
pandangan mata tajam , orang itu takut tidak terlukiskan ,
sekana semua kejahatan yang baru ditaman setahun ini
bermunculan dibenaknya

“sa,,sa,,,saya pouw-hong “ , “nah… sekarang she-pouw


ceritakan selengkapnya tentang tumbuhnya bu-beng-eng dan
bagaimana kekuatannya sekarang dan jangan kamu lewatkan
siapa pemicu dari gerakan ini “ orang itu makin berkeringat
dingin , “she-taihap maafkanlah saya , saya tidak akan
mengilangi kesalahan ini lagi ,” dia tidak menjawab malah minta
maaf dan menangis mengerung-ngerung memeluk kaki sin-
peng , “hal itu nanti kita bicarakan , dan jawablah pertanyaan
saya “ nada suara sin-peng masih terasa dingin pada
pendengaran orang itu

“hampir dua tahun yang lalu gerakan ini dipimpin oleh kwi-ban-
san-hong-houw di kota yangsu , sebelas kauwsu dan pang-cu
ternama mendukung gerakannya , kemudian hong-houw
mengumpulkan kami disini untuk mebuat rencana selanjutnya “
, “apa rencana selanjutnya itu ?” rencananya adalah menguasai
seluruh bukoan dan piauwkiok di wilayah barat dan utara dan
juga membuat markas besar di kaki kwi-ban-san “ , “apakah
markas itu sudah ada dan telah beroperasi !? , “sudah taihap ,
sudah berjalan hampir setahun , “hmh… berapa jumlah

236
kekuatan yang terpusat di kwi-ban-san , “kira-kira dua ribu
orang “ , hmh.. baiklah hitung berapa orang dari kalian yang
masih hidup dan yang mati tolong kuburkan , kami akan
didalam , setelah kalian menguburkan yang tewas kalian
kumpul di lianbuthia , saya ingin bicara dengan kalian ” , „baik
taihap ! “, lalu pouw-han mengerjakan yang disuruh sin-peng ,
sementara sin-peng dan rombongan masuk kedalam rumah
dan masing-masing menceritakan perjalanan mereka

Sin-peng dan goat-lian yang menyusuri wilayah timur sudah


memasuki wilayah selatan , perjalanan mereka lancer dan
dilakukan dengan santai sehingga lima bulan kemudian mereka
sampai dipaoteng dan singgah di hui-tiauw-bukoan , tan-kong-
bu terlebih kim-eng menyambut kedatangan sin-peng dan goat-
lian dengan suka cita , kim-eng cepat akrab dengan goat-lian
apalagi setelah mengetahui bahwa goat-lian adalah anak
taisunya di pulau kura-kura , goat-lian yang sudah berumur
hampir sembilan belas tahun itu dapat menangkap sikap mesra
kim-eng pada kakaknya

dan pada hari ketujuh sin-peng dan goat-lian berada di hui-


tiauw , tan-kong-bu menerima berita dari beberapa muridnya
yang melaporkan tentang keadaan barat dan utara yang
terkungkung tirani , “peng-ji , barusan saya mendengar dari
berapa mirid bahwa keadaan barat dan utara sangat
memprihatinkan , “ah… kalau begitu paman , kami harus
segera kewilayah barat karena tiauw-te dan lan-moi ada disana
“ , “hmh… sebaiknyalah begitu peng-ji !, mungkin tiauw-ji dan

237
lan-ji mengalami kesulitan karena kurang kekuatan dan utntuk
itu bawalah eng-ji kesana “ , “demukian juga tepat paman ,
sepertinya pergolakan di barat dan utara memerlukan tenaga
lebih “ sahut sin-peng

Keesokan harinya berangkatlah mereka menuju wilayah barat ,


sepanjang perjalanan sin-peng dan rombongan mendengar
keadaan barat kian memprihatinkan terlebih ketika memasuki
wilayah barat , gerakan bu-beng-eng kian santer , dan ketika
mereka hendak memasuki kota khangsi dari sebelah gerbang
selatan kota , enam orang dengan gerakan lincah dan gesit
keluar dari gerbang kota dan mereka mencegat rombongan sin-
peng , “hahahaha.. hahha , sebelum bekerja kita dapatkan
mangsa yang ranum dan cantik suheng ! , :”wah dapat hiburan
satu dua hari akan membuat kita lebih bersemangat sute”

:lalu dua orang dari mereka menerkam goat-lian dan kim-eng ,


dan “plak….buuk “ kedua orang itu tidak mengira akan
mendapat tamparan dan pukulan dari dua wanita kosen itu
sehingga mereka terjengkang , “apakah kalian bu-beng-eng !? “
sin-peng bertanya dengan tatapan tajam , keenam orang itu
saling pandang , “kalau sudah tahu kenapa tidak berlutut !? ,
“bentak seorang yang berumur tiga puluh lima tahun dan
merupakan orang tertua diantara enam orang itu “ , “hik..hik.. ,
peng-ko ! sepertinya keenam cendawan yang baru tumbuh ini
merasa hujan akan turun terus “ , goat-lian tertawa sambil
menutup mulutnya karena geli melihat kesombongan pasukan
yang menamakan diri dengan bu-beng-eng itu

238
“ heh.. perempuan jalang apa maksudmu !? , siapa yang
cendawan ! , “ orang tertua itu jengkel dan menghina goat-lian ,
mendengar hinaan itu , wajah goat-lian berubah merah ,
“bodoooh..! cendawan itu adalah kalian , karena hujan sudah
berhenti maka inilah rasanya “plak..plak….buk..buk..buk….
deshh , hugghkk “ dalam satu gebrakan enam pukulan sudah
bersarang ditubuh orang yang menghina goat-lian , orang itu
ambruk dengan tidak sadarkan dari mulutnya memuntahkan
darah nafasnya satu-satu dan telinganya juga mengeluarkan
darah , kelima rekannya terperanjat melihat gerakan luar biasa
yang telah membuat suheng mereka sekarat seperti itu , “kaian
lihat cendawan ini sebentar lagi dia akan mati , “maju kalian
semua biar kalian tahu siapa yang kalian hadapi “ bentak goat-
lian yang sangat sakit hatinya mendengar sebutan jalang tadi ,

“sudah lian-moi yang mengatakan sudah dapat pelajaran yang


lain hanya perlu diingatkan , itupun kalau mau diingatkan “ sin-
peng menyabarkan adiknya , “kalian dengar koko ku telah
mengatakan kalian perlu diingatkan dan ini peringatannya ,
goat-lian menerjang . dan kelima orang itu bergerak
menyambut dan mengeroyok goat-lian , pertempuran hebat pun
terjadi , kelima orang itu mengerahkan segala kepandaiannya
untuk menewaskan goat-lian , namun harapan mereka itu
hanyalah mimpi yang tidak akan pernah jadi kenyataan ,
mereka ini sedang berhadapan dengan gemblengan hong-
houw mereka di kwi-ban-san , gerakan goat-lian demikian kuat
menekan pertahanan mereka sehingga menginjak jurus
keseratus mulailah mereka kebobolan , “plak..plak.. “, dua

239
pukulan sakti telah melontarkan dua pengeroyok hingga
terlempar beberapa meter dan ambruk smabil memuntahkah
darah segar , kemudian tidak berselang lama . “dess..” satu
oranng terjengkang menjerit dengan tulang paha patah , kedua
yang lain makin ciut dan tak menduga tiba-tiba mukanya seperti
dihantam godam besi sehingga membuat kepalanya pening
dan pandangannya nanar lalu gelap dan keduanya pingsan

empat dari mereka pingsan sementara yang tertua dari mereka


yang mendapat hajaran berat dari goat-lian sudah tidak
berbafas lagi karena nyawanya sudah melayang , yang tidak
pingsan hanya yang patah tulang pahanya , dia mendoplok
dengan wajah meringis kesakitan dan dibarengi rasa takut yang
mendera hatinnya , sin-peng mendekatinya “ketahuilah totiang
kami ini adalah keluarga dari pulau kura-kura “ , “ihh… “ orang
itu merinding ketakutan kerika sin-peng mengatakan mereka
dari pulau kura-kura , “ampuun taihap .. ampunn , aku kapok
taihap “ orang itu menjura-jura dihadapan sin-peng dengan
wajah meringis dan memelas

“kamu jawablah , apa yang kalian lakukan didalam kota dan


siapa pemimpin kalian !? “ka…kami tidak melakukan apa
didalam kota taihap , markas kami ada di sana “ , “hmh.. apa
nama markas kalian !?” , “ji-yang-kun-bukoan” taihap ! “, “ siapa
pimpinan kalian dan apa sekarang pimpinan kalian ada disana
!? “. “kami dipimpin sam-tiang-lo dan ketiganya sedang ada
dimarkas “ sin-peng kembali berdiri , tidak lama kemudian
empat orang bu-beng-eng yang pingsan siuman

240
sin-peng menatap mereka yang baru siuman , “kalian tahu
siapa yang membuat kalian pingsan !?” keempat orang itu
menatap sin-peng dan kemudian menatap goat-lian yang duduk
agak jauh bercengkrama dengan kim-eng , malah kelihatan
seperti bercanda , “tidak-taihap “ jawab mereka serempak , “dia
itu adikku , namanya kwee-goat-lian” mendengar she-kwee
keempatnya menggigil , “apakah kami sedang berhadapan
dengan she-taihap dari pulau kura-kura !? “benar sekali “ ,
“ampun taihap … ampunkan kami , kami tidak akan melakukan
perbuatan jahat lagi , kami ini hanya orang yang taat membabi
buta dengan suhu kami , dan sekarang kami sangat menyesal “

“hmh… baiklah , aku tidak tahu sampai dimana kalian


menyesali perbuatan kalian , tapi yang jelas mungkin hari ini
kalian tidak akan berlaku aniaya tapi sangat bisa jadi besok
kalian akan melakukannya lagi terlebih jika kalian sudah
kembali bergabung dengaan suhu dan teman-teman kalian “,
“tidak taihap ! … kami benar-benar akan bertaubat , ketaatan
yang membutakan ini sungguh membuat kami menyesal telah
melumuri kami dengan kejahatan” sela seorang yang paling tua
diantara mereka berlima , “baik… kami akan menemui pimpinan
kalian di dalam kota , jadi kalian susul kami kesana setelah
menguburkan teman kalian ini “ sin-peng berkata lembut dan
berbalik melangkah mendekati goat-lian dan kim-eng yang baru
saja cubit-cubitan sembari senyum-senyum

sin-peng sudah tahu apa yang sedang berlaku diantara adiknya


dengan kekasihnya , jelasnya pasti membicarakannya , “lian-

241
moi dan eng-moi mari kita lanjutkan perjalanan memasuki kota “
, “mari peng-ko !” keduanyapun berdiri dan menyusul sin-peng
yang sudah melejit kedepan , lima orang itu terkesima melihat
she-taihap yang bergerak laksana terbang itu , “bodohnya kita
selama hampir dua tahun ini para sute ! mencoba
membenturkan diri dengan gunung thaisan yang menjulang
tinggi , mengira akan dapat meruntuhkan langit jatuh kebumi “ ,
“benar suheng , jadi marilah kita kuburkan suheng pertama dan
segera menyusul she-taihap kedalam kota untuk membuktikan
bahwa kita bisa beliau percaya , “ya.. marilah kita kubur suheng
pertama !” lalu mereka yang ssedang dalam keadaan terluka
berusaha menggali lobang untuk menguburkan suheng mereka

sin-peng , goat-lian dan kim-eng sampai ke markas bu-beng-


eng pada waktu malam dimana pertempuran berlansung antara
seng-tiuaw dan rombongannya melawan keroyokan dari sam-
tiang-lo dan anak buahnya , pertemuan mereka diruangan itu
sangat meriah , setelah selesai sin-peng bercerita
perjalanannya kemudian seng-tiauw pun menceritakan
pengalaman mereka sehingga sampai menempur sam-tiang-lo
dan anak buahnya , “apa yang telah dilakukan ibu ini sangat
luar biasa dalam mengorganisir kekauatnnya yang tersembunyi
tiauw-ko “ , “benar peng-ko , saya akui bahwa ibu demikian licin
bergerak dibelakang kami “ seng-tiuw menyahut dengan rasa
sesal akan kelalaian mereka sehingga kebobolan dan
akibatnya demikian parah menimpa barat dan utara ,dan yang
membuat dia sedih adalah yang melakukan ini adalah istri ayah
mereka , ibu mereka

242
“sudahlah adikku , kita hanya wajib berusaha namun hasil
tergantung keputusan thian , dan kalian sudah melakukannya
semaksimal daya dan upaya , dan memang hanya sebatas
itulah ukuran yang diberikan thian kepada kita “ seng-tiauw
,sim-lan , goat-lian serta lima gadis pat-hong-heng-te tertunduk
mendengar perkataan sin-peng , , “benar yang peng-ko katakan
“ seng-tiauw menyahut “dan sekarang adikku karena kita gagal
mencegah maka thian juga memberikan peluang bagi kita
untuk berusaha mengobati , dan itu yang akan kita jalankan “ ,
semuanya terdiam membenarkan , “satu hal lagi adik-adikku !
tanggung jawab kita kepada situasi ini lebih besar karena ibu
kita yang menjadi biang petaka , hal ini memang menyesakkan
dada kita , tertekan rasa bersalah kepada derita penduduk
wilayah barat dan utara “ mendengar itu goat-lian menangis
sesugukan dan memeluk sim-lan , “ peng-ko ! , kanapa ibu tidak
menyadari kekeliruannya selama ini , ah.. seadainya ayah dulu
membuat hal yang sama dengan dua ibu kita dikibun kepada
ibu kita ini tentu hal ini tidak akan terjadi “ sesugukan goat-lian
merasakan kecintaan saudara-saudaranya ini kepada khu-gin-
bi yang merupakan ibu sekaligus subonya yang telah
mengasuhnya dari kecil

“lian-moi ! , kesadaran tumbuh dari nurani yang sehat , nurani


ibu kita sedang sakit sehingga beliau tidak mampu melihat
kebenaran, bagi beliau yang ada hanyalah gelap karena
ditenggarai oleh kelemahan , rasa perih , sesak , tertekan dan
terkulai , oleh karena itu menerbitkan tindakan-tindakan yang
merugikan dan merusak keseimbangan , jadi kita harus

243
mengambil hikmah dari musibah keluarga kita ini untuk terus
menjaga dan memelihara supaya nurani kita tetap sehat “ ,
“peng-suheng ! , bagaimanakah supaya nurani kita tetap sehat
? “ kao-hong-li menyela , “untuk menjaga nurani kita tetap sehat
in-sumoi ada dua cara , pertama cara dari dalam , yakni
memikirkan kekuarangan yang jelas pasti ada pada diri kita
karena dengan demikian kita akan tahu diri dan dengan tahu
diri maka biang penyakit hati akan sulit memasuki nurani “ ,
“peng-ko ! apakah biang penyakit hati yang dimaksud ?” goat-
lian menyela , “lian-moi ! biang penyakit hati itu adalah
sombong , bagaimana bisa sombong dikatakan biang penyakit
hati ? , hal itu karena sombong mempunyai dua sisi yang akan
menularkan seluruh penyakit hati pada manusia , yang
manakah dua sisi itu ? yang pertama adalah koukati (egoistis)
dan sisi yang lain adalah buta “ sejenak sin-peng terdiam
kemudian melanjutkan , :”koukati akan menularkan penyakit
memaksa , merebut , menganiaya , merendahkan orang lain
sementara buta akan menularkan penyakit bodoh , picik , culas
dan licik pada kebenaran” kemudian sin-peng terdiam dan lalu
melanjutkan , “cobalah adik-adikku bayangkan apa ayang bisa
diperbuat oleh orang yang buta kepada kebenaran sementara
terbuka luas dalam mengumbar koukati tentu jawabannya
adalah tindakan tidak terkendali meruntuhkan harkat manusiawi

semuanya manggut dan meresapi kebenaran yang lembut dari


uraian sin-peng , “lalu suheng ! apakah cara yang kedua
supaya nurani tetap sehat “ sela gu-bi-hong dengan penuh
perhatian , “cara yang kedua hong-sumoi adalah memikirkan

244
akibat dari dua sisi tindakan yakni baik dan jahat , jika ada
kejahatan lihatlah efek yang diterima sipelaku dan jika ada
kebaikan lihat juga efek yang diterima si pelaku , dengan
melihat dua sisi akan melahirkan penimbangan dan dengan
melihat efek akan melahirkan rasa , sehingga lahirlah timbang
rasa dalam diri seseorang , dan timbang rasa merupakan obat
mujarrab yang menyehatkan nurani , apakah kalian memahami
uraianku adik- adiku !? “ , “kami sangat paham peng-ko ! “
mereka menjawab serempak

dan kemudian dua orang datang menemui mereka , “taihap ,


kami sudah menguburkan yang tewas dan kami yang hidup ada
lima belas orang dan sudah berada di lianbuthia “ , “terimaksih
sicu , marilah kita keruang lianbuthia ! “ sin-peng berdiri dan
diikuti oleh adik-adiknya beserta kedua anggota yang
mendatangi mereka

baru saja sin-peng hendak berbicara lima orang yang bertemu


dengan sin-peng diluar gerbang kota masuk kedalam lian-
buthia dan mengambil tempat duduk , sin-peng tersenyum
kepada mereka yang baru datang , kemudian sin-peng berkata
, “para sicu malam ini memang sudah larut sekali , namun hal
yang ingin saya sampaikan ini penting untuk kita tuntaskan “
sin-peng terdiam dan memandang semua anggota bu-beng-
eng , kemudia sin-peng melanjutkan

“apa yang berlaku di wilayah barat dan utara ini sungguh


memprihatinkan dan yang lebih menyedihkannya lagi bahwa
kalian adalah pionir dari keadaan ini ! “ mendengar perkataan

245
itu sembilan belas anggota bu-beng-eng meras bergetar
sehingga wajah mereka pucat , lalu seorang anggota berumur
lima puluh tahun berdiri , “she-taihap yang budiman , kami akui
kami telah salah dan aniaya dalam hal ini , dan kami berharap
tolong kami dimaafkan , kami akan betaubat dan tidak akan
mengulanginya lagi “ , “sicu totiang kalian tidak bersalah
kepada kami , kalian bersalah pada orang-orang di wilayah
barat dan utara , bukankah demikian totiang !? , “benar taihap !
“ , “nah..! tentu totiang tahu bagaimana seharusnya yang
dilakukan !? , “she-taihap yang budiman , hal yang sepatutnya
kami lakukan untuk menebus kesalahan kami adalah berusaha
memmperbaiki keadaan ini , tapi taihap sebagaimana kata
taihap ! kami ini hanya pioner dan tidak sanggup menentang
yang menggerakkan kami “

“totiang..! menyadari kesalahan itu bagus dan kami senang


mendengarnya , sekarang kami dengar bahwa untuk menebus
kesalahan itu kalian merasa tidak mampu , maka kami dari
pulau kura-kura siap membantu , bagaimana menurut totiang !?
, semua anggota bu-beng-eng yang mendengar itu melonggo ,
hati mereka dari tadi kabat-kebit karena akan dihakimi ternyata
apa yang mereka dengar bahwa keluarga pulau-kura-kura siap
mendukung mereka untuk mewujudkan penebusan rasa sesal
dan rasa bersalah terhadap wilayah barat khususnya

“she-taihap yang budiman ! aku sie-lam , kekuatanku tidak


seberapa untuk menentang hong-houw , tapi jika pulau kura-
kura menjadikan aku pioner untuk menetang hong-houw maka

246
mati pun aku akan rela untuk menebus kesalahan ini ,
“benaar… she-taihap , kami akan rela mati untuk memperbaiki
keadaan wilayah barat ini “ lian-buthia itu bergemuruh , “cuwi
sekalian ! kalian ini bukan pioneer dari pulau kura-kura tapi
adalah mitra pulau kura-kura untuk memperbaiki keadaan barat
dan utara , jadi mari kita perbaiki keadaan ini sebagai bukti
tanggung jawab kita sebagai sesama manusia “ suara sin-peng
lantang dari gemuruh hatinya yang terbebani oleh perbuatan
ibu mereka , dan ungkapan sin-peng itu sangat dirasakan oleh
semua adik-adiknya , sehingga membuat goat-lian berkaca-
kaca dan meneteskan air mata mendengar ungkapan kakaknya

“baiklah she-taihap ! kita galang kerjasama ini semoga dengan


kerjasama ini , kami yang salah ini dapat menebus keadaan ini ,
sie-lam menjura dalam , “hmh… sicu sekalian yang gagah
kerjasama telah terjalin , dan karena hari sudah larut , dan kita
butuh istirahat terlebih teman-teman yang terluka , jadi marilah
kita istirahat dan besok kita akan membicarakan rencana
selanjutnya “ sin-peng kemudian duduk dan memanggil sie-lam
, “paman ! ini pel untuk luka dalam dan ini obat bubuk untuk
luka luar , tolong dibagikan kepada teman-teman “ , “baik taihap
“ sie-lam menjura dan menerima sekantong pel dan bubuk obat
, kemudian she-taihap meninggalkan lianbhutia dan rumah
megah “ji-yang-kun” memiliki banyak kamar dan mereka dapat
istirahat dengan nyaman

Keesokan harinya , lianbuthia kembali dipenuhi untuk


melanjutkan pembicraan yang tertunda semalam , “baiklah sicu

247
sekalian ! sebelumnya saya ingin tahu bagaimana sekarang
keadaan luka para sicu ! , “obat yang diberikan she-taihap amat
manjur dan kami sudah merasa keadaan kami normal “ , sie-
lam menjawab , “syukurlah kalau demikian lam-siok ! jadi
sekarang marilah kita membicarakan rencana kita “ seng-tiauw
menatap lembut anggota bu-beng-eng yang menatap tertuju
padanya sebagai pemimpin pertemuan kali ini karena ia
diperintahkan kakaknya

“lam-siok dan sicu sekalian ! hal yang pertama sekali ingi kemai
ketahui adalah bagaimanakah porsi dari kekuataan tirani yang
menyelimuti barat dan utara ini , dan untuk itu kami harap
supaya lam-siok dapat menceritakannya “, sie-lam berdiri ,
“she-taihap , pertama saya ingin sampaikan bahwa gerakan
yang di bangun oleh hong-hiuw bernama “hek-to-ki” (panji
golongan hitam) terdiri dari tiga tingkatan pimpinan dan dua
tingkat anggota “ sie-lam berhenti sejenak memandang
sembilan orang she-taihap , “lanjutkanlah lam-siok” pinta seng-
tiauw

“tiga tingkatan pimpinan itu adalah pimpinan pertama yakni


hong-houw dan wakilnya , wakil hong-houw ini ada dua orang
dengan sebutan “ji-kek” (dua kutub) kemudian pimpinan kedua
dipegang oleh empat orang dikenal dengan sebutan “si-bo”
(empat biang) dan pimpinan ketiga dipegang oleh tujuh orang
dikenal dengan sebutan “Cit-tianglo” (tujuh tetua) , kemudian
pada tingkat anggota adalah anggota pertama dikenal dengan

248
sebutan “bu-beng-eng” (bayangan tanpa nama) dan anggota
kedua dikenal dengan “tai-tin” (barisan badai)

kemudian seng tiauw bertanya “lalu lam-siok ! berapa


banyakkah anggota bu-beng-eng dan tai-tin !? “ , “ bu-beng-eng
terdiri dari lima puluh orang dibarat dan lima puluh orang di
utara sementara tai-tin terdiri dari dua ribu orang yang berpusat
di kwi-ban-san” , “hmh…. jumlah yang sangat besar sekali lam-
siok “ , “benar taihap !? , “ kira-kira lam-siok ! kenapa anggota
tai-tin dapat sebesar itu jumlahnya !?” , “hal itu dikarenakan
tugas bu-beng-eng adalah memaksa seluruh bukoan dan
piuawkiok di barat dan utara untuk tunduk pada hek-to-ki , jadi
barang siapa yang menyerah maka digiring ke kwi-ban-san dan
yang menantang di habisi “

Seng-tiauw diam sejenak berpikir dan kemudian dia berbicara ,


“dari cerita lam-siok , maka dapat disimpulkan bahwa anggota
bu-beng-eng adalah ujung tombak dan tai-tin adalah benteng
pertahanan “ , “lalu bagaimana she-taihap , apa yang harus kita
lakukan !? , “hmh.. baiklah sicu sekalian , hal kita lakukan
adalah mempereteli kekuatan bu-beng-eng diutara dengan
harapan bahwa anggota bu-beng-eng dapat seperti sicu
sekarang ini “ setelah itu apa selanjutnya she-taihap , “setelah
bu-beng-eng diutara kita taklukkan maka kita pusatkan
kekuatan di lam-hong kota perbatasan wilayah utara , itulah
yang menurut saya yang harus kita lakukan , bagaimana
menurut peng-ko !? , seng tiauw menatap kakaknya , “hal yang
baik dan ide yang tepat tiuw-te “ sahur sin-peng , keputusan

249
seng-tiauw itu disetujui dan disepakati maka keesokan harinya
mereka dua puluh tujuh orang itu bergerak menuju lam-hong
diuatara

Disebuah likoan di kota yinchuan , kim-hoan dan khong-huan


sedang istirahat , setelah berpisah dengan sin-peng , keduanya
melakukan perjalanan lambat karena tugas penyisiran akan
reaksi dari pak-giamlo-ong , selama lima bulan mereka tidak
pernah mendengar sepak terjang pak-giamlo-ong , sehingga
ketika sampai di yinchuan mereka dikejutkan gerakan dari bu-
beng-eng yang merajalela di utara dan dibarat dari dua orang
yang sedang membicarakan keadaan di meja sebelah mereka ,
ketika pikiran mereka berkecamuk mendengar cerita dua orang
disebelah mereka , enam orang memasuki likoan dengan sikap
brangasan

“kalian semua yang ada di liokoan dengarlah ! , kejayaan


bengcu sudah pudar dan digantikan dengan hek-to-ki yang
berpusat di kwi ban-san , dan oleh karena itu kalian semua
harus taat dan patuh pada hong-houw “ , tiga orang pendekar
berdiri dan dengan lantang berkata , “bu-beng-eng ! kami “huai-
kok-tiauw-sam” (tiga rajawali lembah huai) tidak akan tunduk
dan akan menentang persekongkolan sesat “ kemudian mereka
bergerak keluar likoan dan menanti dihalaman , keenam bu-
beng-eng dengan muka merah dan kesal keluar dan langsung
menerjang ketiga pendekar itu , pertempuran segit pun terjadi

kim-hoan dan khong huan saling pandang karena mereka


terkejut dengan panggilan hong-houw , “hoan-ko , ternyata ibu

250
yang menggerakkan semua ini “ muka khong-huan pucat dan
tegetar rasa malu , “sepertinya benar huan-te dan nampaknya
ibu sekarang berada di kwi-ban-san “ , “lalu apakah yang akan
kita lakukan hoan-ko !? “, “ tentunya kita akan menentangnya
huan-te ! terlebih hong-houw adalah ibu kita dan perbuatan ini
tentu akan memalukan keluarga kita yang demikian baik dijaga
ayah di pulau kura-kura” lalu kemudian mereka memperhatikan
pertempuran seru yang terjadi dihalaman likoan , huai-kok-
tiauw-sam sudah terdesak hebar , ketika khong-huan hendak
bergerak untuk membantu dua orang lelaki muda memasuki
pertempuran dengan gerakan cepat , sehingga keenam bu-
beng-eng kacau-balau

kedua lelaki muda itu demikian mantap gerakannya , sehingga


bu-beng-eng yang tadinya mendesak sekarang terdesak hebat
dan pada gebrakan berikutnya dua pedang pemuda itu telah
melumpuhkan dua orang secara bersamaan hingga tewas ,
empat rekannya terus menyerang namun jumlah meraka hanya
empat dan yang menekan mereka lima orang yang kosen
terlebih dua pemuda yang baru datang , dan pada satu
gebrakan luar biasa gerakan tangan dua pemuda yang
bergerak tidak terduga menjotos dua orang dari bu-beng-eng
hingga terjengkang memuntahkan darah dan nafas sesak , dan
dua orang yang lainnya meregang nyawa dibabat dua pedang
dari “huai-kok-tiauw-sam”

“kami huai-kok-tiauw-sam mengucapkan terimakasih jiwi-taihap


, “ kembali kasih sam-taihap , sebagai sesama tentunya saling

251
membantu apalagi menentang kejahatan yang laksana badai ini
, kenalkan saya adal lou-kun-tek dan ini sute saya song-ang-
bun , kami adalah pat-hong-heng-te dan kami harap sam-taihap
dapat bergabung dengan kami di yuguan untuk menyatukan
kekuatan meredam kekuatan hong-houw “ , “wah.. berita hal
yang menggembirakan kami bertemu dengan she-taihap dari
pulau kura-kura , tentu kami menyambut ajakan ini , marilah kita
berangkat she-taihap , “ tentu sam-taihap , namun adakah lagi
yang bisa kita ajak di dalam likoan , kami ini baru dua bulan
sampai disini setelah tujuh tahun berada di pulau kura-kura dan
tentunya sam-taihap lebih banyak kenal”

“marilah kita masuk kembali dan sekiranyapun tidak ada yang


kami kenal , mungkin kita dapat sampaikan dan mana tahu ada
yang mau bergabung “ , “hmh.. demikian juga baik sam-taihap “
kemudian mereka masuk , dan semua orang yang masih
tercenung dengan pertempuran luar biasa itu duduk kembali ,
lalu lou-kun-tek berkata , “sicu dan hohan semua , kita tahu bu-
beng-eng yang dikomandoi oleh hong-houw di kwi-ban-san
telah melulah lantakkan wilayah barat dan utara ini , jadi untuk
meredam kekuatan tirani ini kita selayaknya bersatu padu , dan
kami pat-hong-heng-te dan beberapa teman dari kalangan
pangcu dan kauwsu telah membentuk kekuatan di yuguan “
kun-tek melihat semua tamu dan ketika bertemu pandang
dengan kim-hoan dan khong-huan dia terkesiap , “ah…
sungguh menggembirakan ternyata she-taihap berada disini ,
kun-tek dan ang-bun segera menjura , kim-hoan-tersenyum ,
“maaf jiwi suheng ! , jika kami tidak menegur duluan , karena

252
kami tidak mengenali wajah jiwi suheng ! , “tidak mengapa jiwi
sute , kami maklum jiwi sute hanya sebulan di rumah taisu dan
ketika dikenalkan kepada kami , tentu tidaklah bisa kenal wajah
“ kuntek menyela

“jiwi suheng , membina kekuatan untuk menghadapi tirani


sesautu yang baik dan tepat , dan tentunya kami akan ikut
dalam barisan tersebut “ , “marilah kita berangkat jiwi sute ,
tentu jiwi sute akan disambut gembira oleh suheng dan sute
yang berkumpul disana “ kim-hoan dan khong-huan berdiri dan
merekapun berangkat ke yuguan .

Dua minggu berikutnya mereka sampai di yuguan , semua


murid taisu yang berjumlah tiga puluh orang menjura kepada
kim-hoan dan khong-huan dengan muka cerah dan gembira ,
jumlah anggota dalam kesatuan itu sebanyak lima puluh orang
yang , “sebaiknya dengan kehadiran jiwi sute sebaiknya kita
mengadakan pertemuan “ kam-hun-kong yang sudah berumur
dua puluh lima tahun dan yang tertua diantara merka dari pat-
hong-heng-te , “benar sekali kong-suheng “ sambut yang lain ,
lalu mereka pun mengadakan pertemuan

“sicu dan hohan sekalian ! pertemuan kita kali ini adalah


membahas hasil penyelidikan kita selama ini dan juga sekaligus
penyambutan kita kepada jiwi sute kwee kim-hoan dan kwee-
khong-huan , bagi kami dari pat-hong-heng-te , setidaknya
sudah kenal dengan jiwi sute walaupun tidak sedalam putra
dan putri taisu , terlebih kepada dua puluh satu hohan dan
taihap yang hadir “ kam-hun-kong membuka pertemuan

253
“nah….! pertemuan ini kita mulai dari mendengar laporan
penyelidikan yang telah kita lakukan selama dua bulan terakhir
ini , dan silhakan kepada song-siok menyampaikan laporan
tentang gerakan hong-houw di kwi-ban-san “ , hun-kong
kembali duduk , seorang lelaki paruh baya berumur empat
puluh lima tahun berdiri , “she-taihap ! dari hasil penyelidikan
kami di seputar perbatasan keadaan hek-to-ki semakin kuat ,
terakhir kami dengar kekuatan mereka sudah mencapai seribu
orang , dan hal yang tidak kalah penting ingin kami sampaikan
bahwa kami mendengar butek-giamlo dan pak-giamlo-ong
sudah menggabungkan diri ke kwi-ban-san “ kemudian song-
kauwsu duduk , “wah … kalau demikian kekuatan hek-to-ki
makin kuat dengan keberadaan dua penjahat itu “ gena
beberapa suara setelah mendengar laporan song-kauwsu

“terimakasih song-siok akan laporannya , kemudian kepada


gun-sute kami harap melaporkan penyelidikannya perihal
gerakan bu-beng-eng ! , seorang pemuda umur dua puluh tiga
tahun bernama tang-gun berdiri , “kong-suheng ! , dari hasil
penyelidikan kami bahwa bu-beng-eng yang berkedudukan
kota kiang-tse sudah berhasil menaklukkan beberapa kota
disekitar Tibet dan beberapa kota lain sebelah barat kota xining
, dan ketika mereka hendak memasuki kun-leng kita dapat
menewaskan enam anggota mereka” tang-gun menutup
laporannya , “baik..! yang terakhir laporan dari tek-sute perihal
penggalangan sukarelawan “ , lou-kuntek berdiri , “kong-suheng
selama dua bulan ini kami sudah melawat hampir keperbatasan
timur , kalangan pendekar , kauwsu dan pangcu nyaris tidak

254
ada , hal ini akibat dari kemunculan pak-giamlo-ong dan butek-
giamlo dua tahun yang lalu terlebih pembantaian di yinchuan ini
saat kemunculan hong-houw “ kun-tek duduk kembali , “baik..!
sebelum kita membicarakan langkah selanjutnya , sekarang kita
dengar dulu tanggapan dari jiwi sute yang baru bertemu
dengan kita “ , kim-hoan berdiri

“terimaksih khong-suheng ! “ kim-hoan menjura kepada hun-


kong dan kepada hadirin , “sicu taihap dan hohan sekalian ,
keadaan wilayah utara dan barat yang kami dengar baru-baru
ini sungguh membuat hati kami terkejut , walhal kami ! yang
oleh sin-peng-koko telah berbagi tugas untuk menyisir keadaan
, yang mana setelah dari utara sin-peng-koko sampai di timur
dan bertemu dengan kami , sin-peng-koko dan goat-lian-moi
menyisir timur ke selatan dan kami utara ke barat , sementara
seng-tiauw koko dan sim-lan-cici berada dibarat untuk
mencegah gerakan hong-houw “ semuanya terkesan dengan
cerita itu , lalu kim-hoan melanjutkan , “namun apa yang kami
dengar ini membuat kami tercengang karena merasa
kebobolan , namun walaupun demikian kami bersyukur bahwa
tiga puluh saudara kami dari pat-hong-heng-te bersama sicu
hohan semua telah bergerak cepat membendung gerakan bu-
beng-eng sehingga tidak mampu menguasai kota-kota bagian
timur utara ini “ kim-hoan manarik nafas dan kemudian
melanjutkan

“sicu dan hohan semua ! saya yakin bahwa seng-tiauw koko


dan sim-lan-cici berbuat hal yang sama dibarat , itu artinya kita

255
punya kekuatan disana terlebih jika sin-peng-koko sudah
sampai dibarat tentu kekuatan kita akan semakin besar “ sin-
peng kembali duduk , mendengar cerita itu semuanya merasa
gembira , terlebih ke dua puluh satu pendekar merasa bahwa
dengan keberadaan pat-hong-heng-te sudah merasa gembira
terlebih setelah mengetahui bahwa enam anak bengcu akan
ada diantara mereka

“nah-sekarang kita melangkah pada bagian akhir pertemuan ini


yakni membahas rencana selanjutnya “ hun-kong mengambil
alih pembicaraan , “silahkan kepada sicu , hohan dan sute
menyampaikan pendapat “ khong berdiri , “kong-suheng ! saya
ingin menyampaikan pendapat ! , “silahkan huan-sute ! ,
“setelah mendengar bahwa kekuatan di kwi-ban-san sudah
mencapai seribu orang dan bergabungnya pak-giamlo-ong ,
serta terbendungnya gerakan bu-beng-eng dan juga melihat
kondisi kekuatan kita sekarang maka saya menyimpulkan
bahwa bu-beng-eng merupakan pioner dari kwi-ban-san “ , “lalu
bagaimana rencanamu huan-sute !? , “rencana saya begini
kong-suheng ! , karena bu-beng-eng merupakan ujung tombak ,
maka menaklukkan bu-beng-eng hal yang pertama kita lakukan
, setelah itu baru rencana meredam kekuatan di kwi-ban-san “
semua menggut-manggut , lalu sebagian besar berseru , “benar
yang kwee-taihap sampaikan , menaklukan bu-beng-eng akan
memudahkan kita mempreteli kekuatan kwi-ban-san “ ,
“sungguh aku sangat setuju pendapat huan-sute ! , kalau begitu
tiga hari dari sekarang kita akan bergerak ke arah barat untuk

256
menyisir pasukan bu-beng-eng “ , “setujuuu..! “ terdengar
seruan serempak dari para hadirin

Tiga hari kemudian berangkatlah rombongan dari yinchuan


menuju xining dan lanzhou , sepanjang perjalanan disetiap
desa yang terpuruk terkulai rombongan ini berhenti dan
memberi semangat kepada rakyat yang sudah terlanjur kena
getah perbuatan bu-beng-eng , para pedagang dan hartawan
menyambut rombongan itu dengan suka cita karena harapan
mereka akan terlepas dari tirani kian besar , oleh karena itu
perjalanan bergerak lambat sehingga dua rombongan sampai
di xining dan lanzhou setelah lima bulan , kim-hoan dan khong-
huan merasa iba dan sedih melihat keadaan rakyat yang
demikian sengsara akibat keganasan bu-beng-eng yang
dokomandoi oleh ibu mereka di kwi-ban-san

Mari kita tengok keadaan khu-gin-bi yang berada di kaki kwi-


ban-san , dua tahun yang lalu desa bu-ti yang nyaman didiami
oleh para pemburu terisik dengan lima ratus orang ketempat itu
, desa itu di gilas habis oleh kekajaman hong-houw , dan
setelah penduduk bu-ti ditinggalkan oleh penduduknya yang
sebagian besar tewas , desa itu di bangun oleh hong-houw ,
bangunan megah didirikan di tengah desa dan daerah itu tepat
sekali sebagai pusat kekuatan besar karena lokasinya yang
luas dan landai , pondok-pondok didirikan dengan teratur
sehingga membentuk sebuah perkampungan besar , disamping
bangunan istana hong-houw ada bangunan luas tempat
pertemuan dan dibagian belakang bangunan pertamuan itu ada

257
lapangan yang datar dan luas seluas dua hektar dipagar
dengan tanaman bonsai dan lapangan ini dugunakan sebagai
tempat latihan seluruh anggota , seluruh bangunan selesai
dalam jangka enam bulan dibawah dimandori oleh liem-sun
selama hong-houw mendatangi ciang-bujin delapan partai
besar

Hong-houw sendiri dalam usahanya menundukkan delapan


partai besar menadapatkan hasil mutlaq , lima ciangbujin tewas
ditangan khu-gin-bi sementara ciangbujin dari hoa-san-pai ,
thai-san-pai dan khotong-pai di digelandang ke kaki bukit kwi-
ban-san namun ditengah jalan ketiganya nekat melawan khu-
gin-bi pada satu kesempatan , namun khu-gin-bi pewaris intisari
ilmu delapan jahat mampu mengimbangi keroyokan ketiga
tokoh kosen itu

Pertempuran itu seru dan lama , namun dengan gerakan pasti


jurus-demi jurus “pek-ban-in-kiam” yang digabung dengan “ho-
jiauw-swat-ciang” mulai menekan pertahanan ketiga ciang-bujin
sehingga menjelang sore hari dimana pertempuran yang
dilakukan sejak siang dengan satu gerakan jitu dan luar biasa
gulungan pedang khu-gin-bi menebas leher pouw-teng
ciangbujin hoasanpai hingga putus , kemudian dua puluh
gebrakan berikutnya song-huang ciang-bujin dari thaisan-pai
perutnya robek oleh pedang sehingga keluar isi perutnya dan
tewas seketika dan sepuluh gebrakan susulan sebuah pukulan
sakti dan tusukan pedang menghantam leher dan menusuk
dada sie-tan-ki ciang-bujin dari khotong-pai

258
Khu-gin-bi dengan senyum jumawa meninggalkan tempat itu
dan kembali ke kwi-ban-san , dimana pembanagunan tempat
itu sudah delapan puluh persen , sehingga sebulan kemudian
khu-gin-bi mengedakan pesta meriah dengan para anak
buahnya , gerakan yang di bina khu-gin-bi demikian cepat dan
teratur , pasukan bu-beng-eng yang diketuai sam-tianglo
menunjukkan hasil besar , beberapa bukoan dan piauwkiok di
wilayah barat dan utara terpaksa menyerah dan bergabung
dalam hek-to-ki sehingga dalam satu tahun pasukannya kian
bertambah

Satu ketika enam orang memasuki wilayah kediaman khu-gin-bi


, mereka adalah pak-giamlo-ong dan mo-bin-kwibo beserta
murid , berita hek-to-ki santer ketimur dan diketahui mereka
setelah tersebarnya berita tewasnya para ciang-bujin dan
gerakan bu-beng-eng yang terkordinasi rapi membuahkan hasil
kejahatan yang menggiriskan

„lun-ko sepertinya penantian kita sudah berakhir , karena suma-


tan yang baru datang dari kota mendapat berita bahwa bu-
beng-eng adalah pasukan dari hong-houw yang berpusat di
kwi-ban-san ! , lalu bagaimana lun-ko !? “ , “berita ini sungguh
menggembirakan lan-moi , dan seharusnya kita juga bergerak
cepat untuk menggabung diri dengan hong-houw” , “benar subo
… sebaiknya kita berangkat dan tidak menunda lagi “ sela cai-li
menimpali , “kalau begitu besok kita berangkat dengan
sembunyi-sembunyi “ kata pak-giamlo-ong

259
Keesokan harinya mereka berangkat dengan melewati gunung
dan lembah masuk hutan dan ngarai menuju kewilayah barat
dan enam bulan berikutnya mereka sampai dikaki kwi-ban-san ,
segera mereka memasuki gerbang kediaman yang mentereng
itu dan beberapa pengawal mencegat mereka , namun melihat
muka mo-bin-kwi-bo mereka yakin bahwa rombongan ini bukan
orang sembarangan , pak-giamlo-ong berkata , “sampaikan
kepada hong-houw bahwa pak-giamlo-ong ingin bertemu “
namun sebelum dijawab suara terdengar dari dalam istana ,
“masuk saja giam-lo untuk apa memakai peradatan yang tiada
guna “ pak-giamlo dan rombongan bergerak bagai setan
cepatnya masuk kedalam istana , sehingga membuat enam
orang penjaga itu melonggo

Pertemuan itu sangat meriah , “baguslah pak-giamlo kamu dan


muridmu telah datang demikian juga kepada mo-bin-kwi-bo dan
kedua muridnya , lalu bagaimana dengan im-kan-si-ci , “ah..
suhengku kemungkinan telah tewas hong-houw hanya
muridnya suma-tan ini yang mewarisinya “ jawab mo-bin-kwi-bo
, “hmh… baiklah kedatangan kalian ini membuat aku merasa
senang , jadi minggu depan kita akan mengadakan pertemuan
besar „ hong-houw lalu mengajak mereka makan , suma-tan
dan kao-lu-tong mearsa terkesima dengan keadaan hong-houw
yang demikian anggun walaupun usinya sudah empat puluh
lima tahun lebih namun wajahnya masih kelihatan kencang dan
cantik bahkan aroma tubuhnya mengundang segala fantasi
birahi

260
Selama seminggu pak-giamlo-ong dan mo-bin-kwi-bo merasa
takjub akan kekuatan pasukan hong-houw , dan dalam
pertamuan yang diadakan malam itu seribu anggota lebih telah
berkumpul sampai keselaras bagunan dan halaman yang luas
yang juga telah didrikan tenda besar , dibagian depan barisan
pentolan duduk dengan gagah , hong-houw yang anggun dan
memikat itu berdiri dan berbicara dengan lantang dan bergema
kuat
“para anggota hek-to-ki yang saya banggakan selama kepada
kita yang telah hampir dipuncak kejayaan , hari ini aku ratu
kalian merasa senang dan gembira , dan pada pertemuan ini
aku ingin membuat susunan keaggotaan hek-to-ki “ hidup
hekto-ki…. , hiduo hekto-ki… “ suara sambutan bergema
membuat ruangan itu laksana dihantam petir , “baiklah , kalian
dengarkan baik-baik , susunan keanggotaan hek-to-ki terdiri
dari tiga tingkat pimpinan dan dua tingkat keanggotaan

“saya ratu kalian sebagai pimpinan dan wakil saya dalam hek-
to-ki dipegang dua cianpwe pak-giamlo-ong dan mo-bin-kwi-bo
dan keduanya saya gelar “ji-kek” kemudian dibawah pimpinan
kami ada pimpinan kedua yang dipegang oleh empat orang
yakni butek-giamlo , “toat-beng-jai-hwa-cat” dan eng-hong-bi-
kwi-ji , keempaatnya saya gelar “si-bo” dan dibawah mereka
ada pimpinan ketiga yakni tujuh orang yakni liem-sun , cu-ban-
hong , coa-lam-sin , cia-keng , phang-kun , yo-teng dan bu-ji-
han mereka bertujuh saya gelar sebutan “Cit-tianglo” “ hong-
houw menarik nafas sejenak

261
“itulah tiga tingkat pimpinan dan pada dua tingkat angota ,
adalah “bubeng-eng” anggota tingkat pertama yang terdiri dari
seratus orang dan “tai-tin” yang terdiri dari semua anggota “
kembali hong-houw diam sejenak dan melanjutkan , “bu-beng-
eng dibagi dua sebagaimana yang berjalan selama ini dipimpin
enam orang dari cit-tianglo diwilayah barat dan demikian juga di
utara sementara pimpinan dari tai-tin dipegang oleh satu orang
dari cit-tianglo yakni liem-sun “

setelah penyampaian susunan hek-to-ki , hong-houw


melanjutkan bahasab rencananya , “selanjutnya saya harap
gerak cepat dari bu-beng-eng untuk lebih dimaksimalkan
seluruh bukoan dan piuawkiok agar dipaksa ikut barisan kita
dan kalian ketahuilah bahwa kekuatan orang mengatakan
dirinya pendekar sekarang hanya tinggal satu yakni pulau kura-
kura sementara para ciang-bujin delapan partai besar sudah
bertekuk lutut kepada kita dengan tewasnya delapan pimpinan
mereka “ semuanya menyambut gemuruh keberhasilan itu

Setelah itu pertemuan dilanjutkan dengan makan dan minum ,


arak dibagikan para penari yang disiapkan dari kota dali keluar
menghibur pesta dengan tari dan nyanyian , hampir pagi pesta
itu digelar dan nyaris semuanya mabuk dan tidak sadarkan diri ,
sementara didalam kamar hong-houw suma-tan dan kao-lutong
menghibur dan menuntaskan birahi hong-houw yang mesum ,
selama ini hong-houw bersama liem-sun yang lebih tua darinya
dan kali ini setelah pesta hong-houw mengajak dua orang
muda matang itu keperaduan sementara liem-sun tidak mau

262
kalah mengajak caili dan phang-kun mengajak bu-eng ,
lengkaplah malam itu pesta nista dari mabuk-mabukan dan
kemesuman

Setelah pertemuan itu si-bo dan cit-tianglo bergerak diutara dan


barat sehingga dalam jangka enam bulan berikutnya jumlah
anggota mereka mencapai dua ribu orang , prestasi hong-houw
melebihi dari prestasi suhengnya siang-kiam-kwi dalam
gabungan thian-te-sam-kwi dan selama enam bulan itu
pasukan dilatih dengan giat oleh liem-sun dan ji-kek sehingga
terbentuk lima ratus pasukan inti dari tai-tin

Dan pada malam itu sam-tiang-lo dari utara datang melapor


demikian juga eng-hong-bi-kwiji yang melawat diwilayah barat ,
para tingkat pimpinan berkumpul , “hal apakah yang ingi kalian
sampaikan sam-tiang-lo !? , “begini hong-houw ! kekuatan bu-
beng-eng diutara mendapat perlawanan dari sekumpulan
pendekar sehingga tiga puluh anggota kita telas tewas dan
mereka telah menyisir daerah yang mengarah keperbatasan
utara dan barat , “hmh… lalu kalian si-bo bagaimana hasil
penyusuran kalian tentang bu-beng-eng di wilayah ini ! ,
“sepertinya lebih parah dari utara hong-houw , bu-beng-eng
lenyaap dari barat sebagaimana yang kita rasakan lebih enam
bulan ini dan setelah kami selidiki bahwa she-taihap berada
dibalik lenyapnya bu-beng-eng di wilayah barat “

“baik kalau begitu , musuh kita adalah she-taihap baik yang


dibarat maupun yang diutara , cit-tianglo bawa dua ratus tai-tin
inti menuju utara dan menghadapi she-taihap di utara dua ratus

263
dibawa si-bo menghadapi she-taihap di wilayah barat dan
kepada ji-kek supaya menyiapkan seratus pasukan inti
memperkuat penjagaan “ setelah mendengar perintah itu lalu
semuanya bubar untuk mempersiapkan pasukan

rombongan sin-peng hari itu istirahat didalam hutan setelah dua


hari meninggalkan kota chongqing dan saat mereka sedang
menyantap panggang kijang rombongan si-kek mengurung
mereka , “ternyata kalian penghianat ada disini ! “ bentak bu-
tek-giam-lo yang melihat dua puluh anggota bu-beng-eng , “si-
bo …! menghianati persekongkolan kejahatan untuk menyadari
kesalahan merupakan pilihan tepat , jika hal itu anda sesalakan
maka ini kami siap menghadapi kalian ! “ sie-lam menjawab
lantang , kemudian sin-peng maju setindak menatap si-bo ,
“hmh.. butek-giamlo , “toat-beng-jai-hwa-cat” dan eng-hong-bi-
kwi-ji , kalian telah berjumpa dengan saya dan tidak dinyana
kalian adalah pimpinan kedua dari hek-to-ki “ , “sin-gi-hiap “
boleh jadi kamu sakti , namun kali ini darah she-taihap akan
muncrat di bumi barat ini , seraaang..! “ butek-giamlo memberi
aba-aba , sim-lan dan goat-lian menyambut eng-hong-bi-kwi-ji
dan beberapa orang pasukan , pertempuran dengan jumlah
yang jauh tidak seimbang bagaikan air bah melanda ke dua
puluh tujuh lawannya dalam waktu setengah jam enam bu-
beng-eng yang sudah berubah haluan sudaha terkapar namun
puluhan pasukan juga sudah bergelimpangan , si-bo bertempur
dengan licik mereka sangat jelas tidak mampu dan kalah jauh
dari seorang she-taihap , sedang mereka keroyok saja seoarng
dari she-taihap mereka akan kalang kabut , namun dengan

264
keberadaan pasukan disamping mereka , malah digunakan jadi
perisai , saat terdesak sedikit tubuh pasukan disamping mereka
digunakan untuk menghindar

namun ironisnya pasukan yang bagaikana laron menentang api


, pasukan itu susul menyusul menggantikan yang lain , dan itu
membuat empat she-taihap mengendurkan serangan tidak tega
mengikuti keculasan lawannya , namun dalam waktu dua jam
pasukan itu kian menipis , siuw-bwee , kim-eng , hong-in dan
bihong yang mendapat keroyokan lunak itu telah merobohkan
puluhan sebagian kecil ada yang tewas namuin kebanyakan
luka patah tulang , dalam dua jam itu lebih dari seratus pasukan
sudah bergelimpangan dan lima belas orang dari pihak sin-
peng sudah tewas , ketika pasukan tinggal lima puluh lagi , si-
bo melenting jauh dan hendak melarikan diri namun dua
pukulan dari sim-lan dan goat-lian menghantam eng-hong-bi-
kwi-ji sehingga tidak bersambat muntah darah dengan sisi dada
hancur kemudian keduanya tewas , sementara butek-giamlo ,
toat-beng-jai-hwa-cat yang sempat berkelit karena saat pukulan
sin-peng dan seng-tiauw datang melanda keduanya mendapat
umpan perisai dan luar biasanya pukulan im-yang-giok-hoat
walaupun sudah menghantam telak tubuh kedua prisai itu baik
butek-giam-lo maupun toat-beng merasakan isi dada mereka
sesak , namun mereka tidak perdulikan langsung lari sekuat
tenaga , akhirnya tinggalah pasukan tai-tin sepuluh orang yang
masih berdiri dan dua orang bu-beng-eng yang hidup

265
setelah semua diperiksa , delapan belas bu-beng-eng tewas
termasuk sie-lam sementara pasukan tai-tin lima puluh orang
tewas dan lainnya yang tergeletak luka parah , sepuluh orang
yang berlutut meminta ampun , lalu tujuh puluh mayat termasuk
mayat eng-hong-bi-kwi-ji dikuburkan dalam tiga lobang besar
setelah selesai penguburan , sin-peng membariskan semua
yang terluka dan tiba-tiba dua belas rombongan datang
berkelabat , “peng-ko …. “ tiga orang dari yang datang itu
menjura didepan sin-peng , sin-peng yang melihat ketiganya
tersenyum , han-te , ma-te dan hai-te , sunguh kedatangan
kalian ini membuat kami senang dan gembira , bagaimana
keadaan ayah dan ibu kita di pulau kura-kura !? “ kedaan ayah
sehat dan demikian juga ibu peng-ko ! “pek-ma menjawab
kemudian ketiganya memeluk kedua kakaknya dan mencium
tangan kedua cici mereka sim-lan dan goat-lian , ketiganya
adalah kwee-pek-ma putra dari ibu mereka phang-hwa ,kwee-
cin-han adik sin-peng dan kwee-cun-hai adik seng-tiauw dan
yang sembilan orang terdiri dari enam laki-laki dan tiga orang
perempuan adalah murid ayah mereka

kemudian pek-ma menceritakan sebeb kedatangan mereka


kewilayah barat dan didengarkan penuh perhatian oleh sin-
peng dan rombongan
pulau kura-kura yang indah dan ramai oleh simpang siurnya
perahu di pelantaran itu bahkan pasar apung yang ada di
sekitar pelnataran membuat suasana sangat hiruk , sementara
di dalam pulau diistana yang megah kwee-han-tiong yang sehat
, tampan dan berkharisma sedang didampingi keenam istrinya

266
sedang membicarakan ketiga putranya yang meninggalkan
pulau sudah hampir tiga tahun , “meraka bertiga sudah terlalu
lama tiong-ko , janjinya setidaknya dua tahun namun sekarang
sudah hampir tiga tahun mereka belum kembali “ kata lin-swat
yang merindukan seng-tiauw , kwee-han-tiong menatap lin-swat
lembut dan kemudian kepada semua istrinya , “anak sedang
melakukan tugas istriku ! dan pastinya mereka sedang
berusaha meredam sepak terjang ibu mereka kwi-ban-san-
hong-houw terlebih bahwa hoan-ji , huan-ji dan lian-ji
merencanakan untuk itu dan tentunya ketiga kakak mereka
akan membantunya “ jawab han-tiong lembut

ketika itu seorang pelayan masuk , “taisu..! ada tamu dari


hoasan-pai dan tiga partai lainnya” , “hmh baik segeralah bawa
mereka masuk” sahut han-tiong , phang-hwa dan bonita segera
kedapur menyiapkan jamuan untuk tamu mereka , empat tamu
itupun memasuki ruang tamu yang indah dan luas itu mereka
adalah murid –murid dari delapan partai besar , yaitu hoa-san-
pai , thai-san-pai , khotong-pai dan heng-san pai , “selamat
datang sicu totiang “ sambut han-tiong sembari berdiri dan
diikuti keempat istrinya , “ selamat bertemu bengcu kami yang
budiman “ jawab mereka sambil menjura , “silahkan dudk sicu
yang baik “ han-tiong mempersilahkan keempat tamunya duduk
, “ada apakah gerangan sicu , adakah yang ingin disampaikan
kepada kami !? , “benar bengcu ! hal yang kami sampaikan
adalah hal yang memprihatinkan bengcu ! , “hmh…
sampaikanlah sicu yang baik , “ kami ini adalah utusan dari
hoasan-pai , thaisan-pai , khotong-pai dan

267
hengsan-pai “ ,”ada apakah yang memprihatinkan sicu totiang
!? , “bengcu..! keganasan dari kwi-ban-san-hong-houw sudah
sangat meresahkan , empat bulan yang lalu ciang-bu-jin dari
kedelapan partai telah tewas ditangannya dan beberapa murid
utama , “aih… tak dinyana kwi-ban-san-hong-houw bertindak
sejauh itu “ , “benar bengcu bahkan berita yang kami dengar
terakhir bahwa kondisi dibarat dan utara amat membuat hati
galau “ , “kalau begitu harus secepatnya diatasi “ , “benar
bengcu , oleh karena itu kami menghadap bengcu , hal apa
yang harus kita lakukan “ , “baiklah sicu yang baik , kita akan
berusaha mengatasinya dengan bijak , dan sicu marilah kita ke
lianbuthia “ han-tiong berdiri dan membawa tamunya ke
lianbhutia , semua murid kepala dan murid yang berlatih
menjura ketika han-tiong dan keempat tamunya memasuki
lianbhutia , “anak-anakku kalian berhentilah sejenak , ada yang
ingin saya sampaikan , semuanya lalu duduk penuh hikmat
memperhatikan taisu mereka , “anak-anaku , keadaan barat
dan utara sedang dalam kondisi memperihatinkan , jadi untuk
itu beberapa dari kalian segera menyusul kebarat dan
menjumpai suheng kalian yang mungkin ada disana “ , “baik
suhu , siapakah diantara kami yang akan berangkat ? , “kalian
enam orang diantara murid kepala berangkatlah terlebih yang
kampong halamannya di barat dan utara dan tiga murid kepala
wanita yang akan disampaikan subo kalian juga saat ini “ , “baik
taisu sebentar lagi enam dari kami akan menghadap taisu
dirumah , “baiklah kalian lanjutkan latihannya “ han-ttiong dan
keempat tamunya kembali kedalam istana , sambil makan dan
minum mereka bercerita hal-hal mengenai dunia kangowu

268
setelah menjelang sore keempat tamunya pulang kembali
kedaratan besar , tidak lama kemudian enam orang murid
kepala dan tiga orang murid kepala wanita datang menghadap ,
“kami sudah siap , taisu ! , “bagus anak-anakku , besok kalian
berangkatlah kewilayah barat dan bersama kalian akan ikut
sute kalian pek-ma , cin-han dan cun-hai “ lalu ketiganya pun
datang menghadap setelah minta izin kepada ibu mereka , “ma-
ji ! sampaikan pada kakak kalian disana bahwa sesegera
mungkin ibu kalian ditundukkan , dan jangan kalian sungkan ,
dan katakan ayah disini tidak tenang dengan sepak terjang ibu
kalian ini “ ,”baik ayah akan kami sampaikan pada peng-ko atau
tiauw-ko “ jawab pek-ma , lalu kemudian merekapun berkemas
untuk perjalan besok

keesokan harinya kwee-han-tiong dan keenam istrinya melepas


ketiga anak mereka dan sembilan murid dari pantai , “khu-gin-bi
sengguh sudah melewati takaran tiong-ko “ sela bonita sedih ,
“benar bonita moi , mari kita doakan anak-anak kita semoga
berhasil dengan tugas mereka dan bi-moi dapat menghentikan
ke brutalan dirinya “ jawab han-tiong lembut dan kemudian
mereka meninggalkan pantai kembali kedalam istana

pek-ma dan rombongan mengadakan perjalanan cepat


sehingga enam bulan kemudian mereka sampai ke hutan
sebelah utara kota chong-king dimana pertempuran baru saja
selesai , “demikianlah pesan ayah kepada koko dan cici “ pek-
ma menutup ceritanya , „baiklah adikku mari kita selesaikan
dulu dengan urusan pasukan tai-tin ini , sinpeng menghadap

269
kembali kepada barisan rausan orang yang terluka itu , “kami
tahu kalian pada dasarnya tindakan kalian ini karena terpaksa ,
maka kami harap setelah kalian sembuh kembalilah ketempat
kalian masing-masing dan janganlah lagi berurusan dengan
kwi-ban-san , bisakah harapan kami itu terpenuhi !? , “ sin-peng
menatap orang-orang yang menunduk meringis , pucat dan
cemas itu
“kami dapat memenuhinya she-taihap , dan kami mengucapkan
terimaksih atas kebijakan she-taihap ,sorang yang masih
keadaan sehat dan bugar menjawab “hmh.. baiklah , jiwi siok ,
dan kalian sicu yang masih sehat , tolong kalian rawat luka-luka
mereka dan carilah akar dan daun yang akan saya catat
didalam hutan ini atau jika kalian tidak mendapatkannya maka
dalam catatan ini saya sertakan obat-obat yang kemungkinan
besar kalian dapatkan di kota chongqing “ sin-peng lau
menuliskan nama-nama tumbuhan dan nama obat-obat yang
diperlukan kemudian menyerahkan kepada dua anggota bu-
beng-eng yang masih hidup

“baiklah , kami akan melanjutkan perjalanan , “apakah kita akan


tetap ke-lam-hong peng-ko !? “ Tanya seng-tiauw , “benar
tiauwte , di-lam-hong kita susun rencana selanjutnya “ jawab
peng-ko lembut , lalu merekapun segera berlari cepat laksana
terbang menuju kota lijiang dan dari sana she taihap akan
memasuki perbatasan utara dan masuk kekota lam-hong

keadaan kim-hoan dan rombongan juga tidak jauh berbeda


dengan keadaan rombongan sin-peng , ketika kim-hoan dan

270
rombongan keluar dari kota tangyun rombongan itu di cegat si
tianglo dan dua ratus pasukannya , gerbang kota yang sunyi itu
sangat mencekam dengan barisan tai-tin yang siap tempur ,
dengan perintah aba-aba dari liem-sun pasukan itu menyerang
dengan ganas di tempat luas dan terbuka itu , tiga puluh murid
taisu beregerak cepat mengelak dan membalas keroyokan itu ,
pertempuran itu hanya berlansung satu jam karena saat si-
tianglo meregang nyawa diujung pedang kedua she-taihap
pasukan secara mental terpukul dan juga lawan mereka bukan
orang sembarangan namun wakaupun demikian tujuh orang
dari pihak pat-hong-heng-te tewas , sementara dari tai-tin
seratus lebih tewas dan yan lainnya luka-luka

“kita apakan mereka yang luka-luka ini kam-taihap !? “ tanya


para pendekar , “ tentunya yang mati kita kubur dulu baru kita
membicarakan hal mereka yang luka , lalu dengan cepat dua
puluh lobang besar telah digali dan mayat-mayat itu dikubur ,
setelah penguburan selesai , “kalian lima puluh orang telah
terluka , kalian ceritakan bagaimana keadaan kwi-ban-san
sekarang !?” khong-huan bertanya dengan tegas , “kwi-ban-san
sekarang tinggal hong-houw dan ji-kek serta seribu enam ratus
orang pasukan tai-tin , “ jawab salah seorang dari mereka ,
“kenapa demikian !? “ , “karena empat ratus dari kami keluar
bersama si-tianglo dan si-bo , si-bo memimpin pasukan untuk
menghadang pasukan she-taihap dan si-tianglo memimpin kami
untuk menghadang para taihap “ mendengar jawaban itu
khong-huan segera berdiri , “kam suheng..! , mendengar
keadaan dibarat yang sama dihadang oleh tai-tin itu artinya

271
tiauw-ko dan lan-cici sudah mengarah ke kwi-ban-san
sebaiknya kita bersegera menggabungkan diri “ , “benar sekali
huan-sute , nah… ! kalian semua bebas dan kembalilah ke
tempat kalian masing-masing dan jangan lagi berurusan
dengan kwi-ban-san “ hung-kong membebaskan kelima puluh
orang terluka itu dan mereka segera berangkat dengan cepat
dan tidak lagi berlama-lama di kota yang disinggahi
sebagaimana pada perjalanan pertama

Kota lam-hong adalah kota yang padat dan termasuk paling


ramai , seperti kota lijiang di barat , karena kedua kota ini
mereupakan kota perbatasan antar dua wilayah , karena kota
itu tempat hilir mudiknya pedagang dan paiuwkiok dua wilayah
membuat tempat itu menjadi tempat persinggahan dan
pertukaran barang dagangan , namun sejak hek-to-ki
menancapkan tirani di dua wilayah , kedua kota itu terkesan
sepi dan sunyi , karena kegiatannya tidak lagi seperti biasa .

Siang itu rombongan sin-peng memasuki kota dan beristirahat


di sebuah likoan , pemilik likoan yang sudah lama tak mandapat
pengunjung yang berjumlah besar menyambut dengan gembira
, sembilan belas she taihap menyatukan sepuluh meja
sehingga menjadi meja yang panjang dan para juru masak
yang selama ini agak santai karena dalam sehari kadang ada
tiga tamu atau paling banyak lima orang , namun sekarang
sembilan orang yang datang sekaligus bahkan terkesan satu
keluarga membuat mereka sibuk menyiapkan makanan ,

272
kamar-kamar juga dipersiapkan karena tamu yang
mencengangkan ini juga akan menginap berhari-hari

Keesokan harinya ketika makan pagi , tamu liokoan itu hanya


she-taihap , bahkan sampai siang tidak ada tamu lain datang ,
oarng yang hilir mudik juga tidak seberapa , namun ketika hari
sudah sore rombongan besar memasuki likoan , pemilik likoan
menyambut gembira , lalu rombongan sebanyak empat puluh
enam itu mengambil tempat duduk , dan memasan makanan ,
ketika mereka makan , sim-lan dan goat lian turun dari ruang
atas , pertemuan hangat berlansung dan yang lain-lainnya
turun sehingga banyak yang berdiri karena tidak ada tempat
duduk , likoan itu seperti tempat reuni , sin-peng dan seng-
tiauw sedang keluar

Keduanya sejak siang mengelilingi kota lam-hong untuk melihat


keadaan , dan setelah malam hari mereka kembali ke likoan ,
dan alangkah gembira hati mereka setelah bertemu dengan
kim-hoan dan khong huan , empat puluh dua murid bengcu dan
sembilan orang anak bengcu mereka semua adakah she taihap
berkumpul di rumah makan itu , ditampah empat belas
pendekar dalam rombongan itu , suasana kekeluargaan begitu
jelas dan nyata pada kumpulan itu , pemilik likoan menjadi
bingung , likoannya tidak akan mampu menampung enam
puluh lima orang itu , , dia merasa serba salah ketika sin-peng
memanggilnya , paman ..! sepertinya likoan paman tidak bisa
menampung kami semua “ sin-peng tersenyum lembut , “benar
sekali taihap “ jawabnya dengan nada riskan , “tidak apa-apa

273
paman , kami ini keluarga jadi janganlah riasau , kamar bisa
kami berbagi , kursi yang mungkin tidak mencukupi , sebagaian
kami makan disini dan sebagian kami akan makan dikamar
masing-masing “ sin-peng menangkan pemilik likoan

setelah pemilik likoan meninggalkan mereka , sin-peng berkata


, “keluargaku yang kucintai dan para sicu dan hohan yang
terhormat , karena kita semua sudah berkumpul disini maka
sebaiknya kita membicarakan hal yang akan kita lakukan untuk
dapat menghentikan sepak terjang ibu yang membuata ayah
resah di pulau kura-kura “ , “lebih cepat kita bicarakan peng-ko
makan akan lebih cepat kita bertindak dan itu lebih baik “ sahut
kim-hoan , “ baiklah kalau begitu , kita semua ketaman
belakang karena sepertinya tempat itu cukup luas untuk kita
semua “ sin-peng berdiri dan yang lain pun berdiri dan menuju
kebagian belakang li-koan yang memang ada sebuah taman
yang indah dengan lapangan rumpuit beludru yang lembut

pemilik likoan setelah mengetahui bahwa tamunya itu adalah


she-taihap dari pulau kura-kura dengan bangga dan senang dia
kerahkan para pelayannya untuk melayani keperluan keluarga
yang menjadi tumpuan harapan orang banyak itu , beberapa
bola lampu di dibawa para pelayan besama pemilik likoan
sehingga tempat itu terang benderang , sin-peng merasa
terharu akan kebaikan pemilik likoan , “pama.. , kami keluarga
pulau kura-kura sangat berterimakasih dengan perhatian
pamam “ , “aih… tidak mengapa she-taihap , untuk keperluan
kebaikan kedepan dan pulihnya keadaan , maka segala fasilitas

274
likoan ini akan saya peruntukkan untu she-taihap , dan she-
taihap tidak usah sungkan karena kwaa-wangwe dan lou-
kungcu mendatangi saya dan mereka siap menalang keperluan
she taihap selama berada di lam-hong ini “ “aih demikiankah
paman !? “ lalu dimanakah kedua orang tua yang baik budi itu
!? , “mereka ada di rumah saya taihap “ , “kalau begitu saya
harus bertemu kedua orang tua itu , sin-peng dan seng-tiauw
berdiri lalu mengikuti pemilik likoan

“kami keluarga pulau kura-kura mengucapkan banyak


terimaksih atas dukungan dari kwaa-loya dan lou-taijin “ sin-
peng dan seng tiauw menjura dalam setelah bertemu dengan
kedua orang yang bersedia membantu keberadaan mereka di
lam-hong , “she-taihap kami juga berterimaksih bahwa dari
sejak mudanya bengcu sampai kepada anak-anak beliau yang
telah demikian telaten menjaga kenyamanan dan keamanan
kami selama ini “ lou kungcu menjawab , “dan juga she-taihap!
jika masih ada yang dibutuhkan jangan sungkan
menyampaikan kepada kami “ sela kwaa-wangwe , “baiklah
taijin dan loya , kami permisi dulu untuk membicarakan hal-hal
selanjutnya dan sekali lagi terimaksih “ sin-peng berdiri dan
menjura

Setelah sin-peng dan seng-tiauw kembali , maka pertemuan


dimulai oleh sin-peng, “pertama saya ingin menyampaikan
bahwa keberadaan kita disini didukung oleh lou-kungcu dan
kwaa-wangwe sehingga liokoan ini akan menjadi tempat bagi
kita selama berada disini “ , setelah berhenti sejenak sin-peng

275
melanjutkan , “sekarang ! marilah kita diskusikan apa langkah
kita selanjutnya !, “peng-ko..! menurut saya secepatnya kita
menyerang ke kwi-ban-san “ , “bagaimana menurut yang lain ,
apakah usulan dari huan-te kita sepakati !? , “menurut saya
she-taihap , sebelum kita menyerang sebaiknya kita terlebih
dahulu membaca lokasi di kwi-ban-san serta kekuatan yang
dimiliki oleh hong-houw “ sela seorang kauwsu berumur empat
puluh tahun bernama song-can-kung , “saya setuju pendapat
song-kuawsu bahwa sebelum menyerang , kita baca lokasi
markas ibu dulu sebab dengan demikian kita akan mudah
menyusun startegi penyerangan yang akan kita lakukan “ ,
seng-tiauw menimpali , “benar peng-ko ! , membaca lokasi kwi-
ban-san lebih dahulu kita lakukan “ sela kim-hoan

“baiklah …! Sepertinya kita sepakat melakukan pembacaan


lokasi dan kekuatan ibu di kwi-ban-san , bagaimana huan-te !? ,
sin-peng menatap khong-huan , “jika kita sudah sepakat peng-
ko , maka itulah yang kita jalankan “ , “sekarang ..! untuk
melaksanakan pembacaan lokasi kwi-ban-san tentu kita punya
strategi , adakah diantara kita yang punya. ide !? , “untu strategi
pembacaan lokasi dan kekuatan kwi-ban-san , kita bagi pada
lima kelompok , empat kelompok untuk bagian lokasi kwi-ban-
san , kemudian satu kelompok pada bagian dalam kwi-ban-san
“ song-kauwsu kembali mengajukan idenya , “ hmh strategi
yang bagus song-kauwsu !” seru sin-peng , “bagaimana ,
apakah kita semua setuju dengan strategi yang diajukan song-
kauwsu !?, kembali sin-peng bertanya kepada semua yang
hadir , “benar … kita sepakat “ peserta serempak menjawab ,

276
“selanjutnya siapa-siapa yang akan menyusup kesana menurut
pendapat saya , sebaiknya hal itu biar saya dan adik-adik saya
yang melakukan , apakah sicu , hohan , suheng , sute dan
sumoi dapat menyetujuinya ? , sin-peng menatap semua
peserta pertemuan , “hal itu memang tepat she-taihap , dan
saya setuju dengan pemikiran she-taihap “ song-kauwsu
menyela dan yang lain pun meneytujuinya , “baiklah … jika
sepakat , maka kami akan berangkat besok dan sementara
kami berangkat kepada sicu dan suheng dan sumoi agar
menyisir daerah gerbang barat kota ini mana tahu ada
pergerakan dari ibu yang mendahului penyerangan setelah
mengetahui bahwa dua pasukannya tidak ada yang kembali
terlebih setelah menerima laporan yang tentunya disampaikan
butek-giam-lo “ , :benar sekali peng-sute , hal itu biar kami yang
akan menjalankannya “ kam-hun-kong menyela , “baiklah kong-
suheng , sekarang kita bubar untuk istirahat “ sin-peng
mengakhiri pertemuan dan merekapun bubar

Keesokan harinya sembilan she-taihap meninggalkan kota lam-


hong menuju kwi-ban-san gerakan she taihap yang laksana
kilat melintasi hutan ngarai dan bukit dan seminggu kemudian
mereka sampai disebuah hutan dan beristirahat , setelah
mengisi perut dengan daging panggang kijang sin-peng
mengumpulkan adik-adiknya

“adik-adikku ! kita akan membagi lima kelompok , yang pertama


hoan-te dan lan-moi sebelah utara , tiauw-te dan lian-moi
sebelah barat , huan-te dan han-te sebelah timur sementara

277
ma-te dan hai-te sebelah selatan , dan saya sendiri akan
menyusup kedalam kediaman ibu , bagaimana adik-adikku !? “ ,
“baik peng-ko , kami siap melakukannya “ sahut seng-tiauw ,
“besok pagi kita sudah kumpul semua disini paling lambat siang
“ , lalu merekapun berpencar sesuai pembagian sin-peng

Didalam istana hong-houw penjagaan semakin diperketat ,


malam itu hong-houw , ji-kek dan butek-giam-lo dan toat-beng –
jai-hwa-cat berkumpul , kedaan butek-giam-lo dan toat-beng-jai-
hwa-cat sudah pulih setelah diobati oleh hong-houw dan
istirahat beberapa hari , “ empat ratus tai-tain tidak berdaya
menghadapi she-taihap , apa yang harus kita lakukan hong-
houw !?” tanya , butek-giamlo , “sepertinya kalau kita keluar
menyerang maka kita tidak akan berdaya berhadapan dengan
she-taihap , jadi kita akan tetap bertahan disini menunggu
mereka menyerang “ , “benar hong-hoouw ! mereka akan
berpikir berulang kali untuk menyerang karena jumlah mereka
tidaklah banyak “ sela toat-beng , “benar ! , jadi hal yang kita
lakukan adalah membentuk pertahanan yang kuat” sambung
hong-houw

“Hong-houw , apakah ketiga muridmu benar anak-anak kim-


khong-taihap !? mo-bin-kwi-bo tiba-tiba bertanya , “memang sial
betul ketiga anak durhaka itu , sudah diasuh dan diajari malah
sekarang menghadapiku sebagai musuh “ dengus hong-houw ,
“kalau boleh tahu hong-houw bagaimana bisa anak-anak kim-
khong taihap ada bersamamu !?” ,” hal itu hanya sekedar iseng
ingin bermain dengan kim-khong-taihap , dan sialnya

278
permainan itu membuahkan anak “ , “jadi artinya salah satu dari
anak-anak-itu adalah anakmu hong-houw !? , “benar pak-
giamlo-ong dan dua yang lainnya anak-anak rekanku yang
mempermainkan kim-khong-taihap “ , “memang disayangkan
sekali bahwa mereka berputar haluan , seandai ketigannya
tetap pada barisan hong-houw , kekuatan kita akan sangat kuat
“ keluh mo-bin-kwi-bo , “sudah ! , untuk apa kita membicarakan
kesialan , lebih baik kita fokus pada keadaan kita sekarang “
hong-houw menutup pembicaraan yang membuatnya kecewa
itu , “baiklah hong-houw bagaimana strategi pertahanan yang
akan kita lakukan !? , “mulai besok seratus tai-tin inti akan kita
bagi empat untuk menjaga supaya jangan ada penyusup yang
masuk dan melemahkan pertahanan kita , dan hal itu kalian
lakukan butek-giamlo ! “ , “baik-hong-houw “ jawab butek-
giamlo dan toat-beng

“lalu kalau seandainya mereka menyerang ! apa strategi kita !?”


, “she-taihap hanya puluhan orang , tentu mereka akan
berusaha memecah kita dan itu tidak perlu kita gubris , kita
tetap dengan rencana bertahan “ , “artinya kita tidak akan
membagi seribu enam ratus pasukan !? , “sela toat-beng ,
“benar ! , pasukan kita tetap berada di lapangan lian-buhtia
menghadapi penyerangan mereka “ , “apakah strategi itu efektif
hong-hoiuw !? , “ ya ! itu sangat efektif sebagai strategi
bertahan terlebih musuh kita sedikit tapi dengan kwalitas ilmu
setarap dengan kita dan trik memecah pasukan itu yang akan
mereka lakukan kepada kita “ mendengar dasar strategi itu ,
empat orang itu manggut-manggut melihat kebenarannya

279
“dan besok setelah seratus tai-tin inti kalian bagi , maka kita
akan menambah jumlah pasukan pelontar untuk menambah
dua ratus pemanah kita “ , “ide yang bagus hong-houw ,
pemanah kita sudah dua ratus , dan pelontar ada seratus ,
namun disamping itu kita juga harus mempersiapkan
kedudukan mereka dan mengumpulkan sebanyak mugkin
senjata yang dilontar “ sela pak-giamlo-ong , “ya… saya setuju
dengan suhu , seandainya senjata kurang dengan batu-batu
pun kiranya itu baik “ timpal butek-giamlo , “hmh… benar juga !
kalau demikian hal itulah yang kita kerjakan selama menunggu
serangan “ sahut hong-houw

selama mereka bicara sin-peng berada didalam disebuah


pondok pengawal sedang bersemedi mengerahkan
kesaktiannya mendengar pembicaraan itu , hal itu dilakukan
sin-peng ketika memasuki bagian dalam markas hong-houw dia
melihat dua bagunan besar yang saling terhubung , kemudian
disekitar dua bangunan itu banyak berdiri pondok-pondok yang
besar dan kuat , setelah malam tiba , sin-peng menyelusup
diantara pondok dengan gerakan ringan dan mencoba
memsuki sebuah pondok yang paling dekat dengan bagunan
rumah induk , dan berketepatan lima orang pengawal keluar
dari pondok untuk menjalankan tugas jaga , namun didalam
pondok itu masih ada lima orang lagi dan sepertinya kelima
orang didalam baru selesai dengan tugasnya jaga siang karena
kelimanya hanya memaki celana dan tidak memakai baju dan
bahkan sedang makan

280
“hari ini terasa panas sekali ya !? “ “iya.. mungkin akan hujan
twako ! , sahut yang lain , “bagaimana hari ini tugasmu a-lung ,
kamu berkeliling sampai dimana !?”, “setelah latihan tadi pagi ,
kami menyusur bagian utara , dekat kwi-ban-san , gunung itu
memang angker ya twako ! “ , “benar … a-lung ! dan kita juga
dilarang oleh hong-houw memasukinya ! “ , “mungkin didalam
hutan gunung itu hong-houw mendapatkan ilmunya yang hebat
dan sakti ya !? , “tentulah a-lung makanya julukannnya saja kwi-
ban-san-hong-houw “ sejenak keduanya diam , tiga temannya
yang lain yang ikut mendengar pembicaraan itu menyela ,
“sudah ah… aku kecapean dan ingin istirahat “ , “aku juga !
kalian jangan begadang terlalu larut “ tiga orang itu berdiri dan
menuju ranjang yang berjejer didalam pondok besar itu ,
“twako… , sayang sekali ya eng-hong-bi-kwi-ji tewas , hingga
tidak bisa kita lihat lagi , kalau mereka masih ada setidaknya
mata kita merasa puas melihat wajah dan bentuk tubuh mereka
“ , “hush,… ! orang mati kok dibicarakan nanti dia datang
bagaimana !? “ ah.. twako mana mungkin ! “ , “eh… hantunya
msih berkeliaran disini loh “ , “eh … kok twako tahu !? , “ ya
tahulah karena pacar keduanya, berada disini ! “ , “maksud
twako butek-giamlo dan toat-beng-jai-hwa-cat !?” , “ya , iyalah
masa pacarnya kamu dan saya “ , “yah , kalau begitu yang
didatangi hantunya adalah butek-giamlo dan bukan saya “ , “
hantukan merasakan siapa yang meridukannya dan
membicarakannya ! , “ah… begitukah twako , “ya… begitulah ! “

tiba-tiba a-lung kaku dan bisu dengan mulut terbuka , karena


pada waktu dia hendak bicara matanya sebelah berkedip

281
sebuah kerikil menghantam lehernya , “a-lung kamu kenapa !?
si twako itu merasa ngeri melihat a-lung yang mulut terbuka
dengan mata tertutup sebelah sehingga bibir yang terbuka itu
mewek , “kan aku kata juga apa ! ,kamu bicarakan eng-hong ,
sekarang kamu kesambet arwahnya , iiih…” si twako tiba-tiba
kaku dan bisu dengan mata terbelalak dan bibir terbuka sedikit
memperlihatkan giginya yang kuning menatap muka a-lung ,
tanpa keduanya ketahui sin-peng masuk dan duduk di samping
ranjang yang berdempetan dengan dinding sebelah bagunan
rumah induk , lalu bersemedi

setelah pembicaraan itu selesai dan sepertinya reaksi di ruang


tengah rumah induk itu tidak ada lagi , sin-peng berdiri dan
bergerak kilat sehingga kedua orang yang sadar itu merasakan
hawa dingin yang menusuk tulang dan tiba-tiba mereka pingsan
, sin-peng keluar pondok dan bergerak ringan dan cepat keluar
dari dalam lokasi kediaman hong-houw , sin-peng terus
bergerak kehutan dimana mereka akan berkumpul lagi , dan
keesokan harinya a-lung dan twako siuman , “a-lung , ini semua
gara-gara kamu membicarakan eng-hong , untung bukan
nyawa kita masih selamat , “iih… benar twako .. aku masih
merasakan dinginnya sampai pagi ini twako ! , “makanya kalau
dibilangin jangan ngeyel “ si tawako berdiri meninggalkan a-
lung

sin-peng pagi itu sudah memanggang tiga daging kelinci gemuk


, dan tidak berapa lama pek-ma dan cun-hai datang , kemudian
disusul khong-huan dan cin-han , setelah panggang ketiga

282
kelinci matang , kim-hoan dan sim-lan muncul ketiga panggang
kelinci itu sudah habis maka pek-ma dan cun-hai memburu
seekor kelinci lagi untuk dipanggang sebagai bagian dari kedua
kakak mereka yang belum datang dan tiga jam berikutnya
seng-tiauw dan goat-lian tiba maka , “sudahkah kita semua
mendapat hasil dari penyusupan kita !? , “sudah peng-ko “
jawab seng-tiuaw yang sedang makan panggang kelinci
bersama goat-lian , “kalau begitu , setelah tiuaw-te dan lian-moi
cukup istirahat kita akan kemabli ke lam-hong “ semuanya
mengangguk

setelah kembali ke lamhong pertemuan kembali digelar , song-


kuawsu memimpin pertemuan itu , “karena she-taihap sudah
kembali maka pertemuan kita ini akan membahas rencana
selanjutnya setelah kita mendapat laporan gambaran lokasi
kwi-ban-san , silahkan she-taihap menyampaikan hasil
penyelidikan ! , kemudian pek-ma melambaikan tangan , “song-
siok ! , untuk sebelah selatan lokasi kediaman ibu , daerahnya
berupa daerah hutan bambu dan tempat itu juga berupa jalan
luas menuju lijiang namun disebelah badan jalan kira-kira lima
tombak dari hutan bambu ada jurang curam yang dibawahnya
sebuah telaga , itu saja yang dapat kami sampaikan “ , “baik
selanjutnya bagian lain !? , kemudian khong-huan mengangkat
tangan , “untuk bagian timur merupakan jalan buntu karena
satu jam perjalanan dari pagar kediaman ibu akan bertemu
jurang yang sangat dalam dan dibawahnya ada sungai
melintasi batu-batu gunung “ , “dan dibagian barat merupakan
rawa belukar dan kedalaman rawa itu sebatas perut namun

283
agak ketengah sebatas leher “ seng-tiauw menyambung ,
kemudian disusul oleh kim-hoan , untuk sebelah utara , hutan
kwi-ban-san , dan perlu diketahui bahwa hutan kwi-ban-san
pada malam hari ada jeng-hong-cu yang memiliki bisa
mematikan dan pada siang hari banyak binatang buas , kami
bertiga yang pernah tinggal di puncak kwi-ban-san mengenal
betul bukit itu dan lan-cici sudah saya ajak memasuki hutan itu
hingga kelereng sebelah barat yang ada tebing landai namun
dibawah ada beberapa bagian pasir yang dapat menghisap dan
lereng sebelah timur jurang yang dalam dan dibawahnya
sungai besar dan dalam , dan sungai itu bagian hulu dari
sungai dibawah jurang jalan buntu bagian timur tempat huan-te
dan han-te temui “ kemudian mereka diam sejenak setelah
mendengar lokasi empat bagian kediaman hong-houw , lalu
song-kauwsu berkata , “sudah kah selesai gambar yang kamu
buat coa-pangcu !? “ sebentar lagi song-kauwsu “ jawab coa-
pangcu yang sedang asik mencoret-cerat sehealia kain putih
dengan moupitnya , “baik kita lanjutkan pada bagian dalam
kediaman hong-houw “ song kauwsu otomatis melihat sin-peng
, sin-peng pun menarik nafas sejenak dan berkata

“ untuk bagian dalam hanya ada dua bagunan besar yang


berupa rumah induk dan sebuah bangunan besar berupa aula
pertemuan , kemudian disekitar dua bangunan itu ada pondok-
pondok besar yang kemunginan lebih dari dua ratus pondok ,
kemdian sebuah lapangan yang luas sebagai tempat latihan “
sejenak sin-peng menarik nafas “selanjutnya didalam kediaman
itu ada seribu enam ratus pasukan dan disamping ibu ada pak-

284
giamlo-ong dan mo-bin-kwi-bo dan juga butek-giamlo dan toat-
beng-jai-hwa-cat “ lalu semuanya diam , “hal yang perlu kita
ketahui bahwa ibu akan melakukan strategi bertahan dan tidak
akan membagi pasukannya walaupun apa yang terjadi dan
mereka akan tetap bertahan di lapangan latihan dan disamping
itu juga bahwa ibu memiliki dua ratus pasukan panah serta
seratus lebih pasukan pelontar senjata tajam maupun batu “
semua melonggo mendengar taktik hong-houw yang
disampaikan sin-peng , “dan yang terakhir yang dapat saya
sampaikan adalah bahwa seratus tai-tin sekarang sudah dibadi
pada empat bagian sebagai pagar betis mewaspadai
kedatangan kita “

“sungguh hasil yang didapat she-taihap luar biasa sehingga kita


dalam beberapa hari mengenal benar lokasi hong-houw “ song-
kauwsu menjura puas dan takjub , kemudian coa-pangcu
menyerahkan gambar yang dibuatnya , memang bakat melukis
coa-pangcu luar biasa , seluruh gambaran dari she-taihap
nampak jelas pada gambar itu , “baiklah ! she-taihap telah
menyampaikan hasil penyusupan mereka dan sekarang
tertuang pada gambar ini , dan juga yang tidak kalah penting
adalah taktik dari hong-houw sendiri dan jumlah kekuatannya
juga kita sudah tahu , maka apakah strategi kita ! , jika ada
yang memiliki ide , silahkan disampaikan “ song-kauwsu
melanjutkan tahap pembahasan

“song-kauwsu ! jika hong-houw melakukan taktik bertahan


maka kita lakukan taktik grilya untuk melemahkan pasukan “ ,

285
“detailnya bagaimana ma-kauwsu !?” , “detailnya begini song-
kauwsu , kita terbagi pada tiga kelompok , dua kelompok
menjaga bagian berpeluangnya musuh melarikan diri yakni
bagian selatan dan barat sementara kelompok ketiga adalah
mengacaukan pertahanan kwi-ban-san “ , “pada kelompok
ketiga ini kekacauan bagaimana yang ma-kauwsu maksud “ ,
“untuk mengacaukan pertahanan musuh adalah memberi rasa
takut pada mereka dan juga memberikan kepanikan , hal ini
efektif jika dilakukan pada malam hari “ baik… cendrung kita
sepakat dengan membagi tiga kelompok , dua kelompok jelas
akan menangkap mush yang lari , dan trik mengacau pada
kelompok ketiga memberi rasa takut dan panic pada musuh ,
adakah yang punya ide selain menundukkan mereka dengan
ilmu silat !? “ song-kauwsu kembaali bertanya kepada hadirin

“menurut saya ada satu trik untuk memberikan kepanikan dan


ketakutan kepada mereka “ tiba-tiba khong-huan menyela ,
“apakah itu she-taihap !? , “kita menagkap terlebih dahulu jeng-
hong-cu di hutan kwi-ban-san setelah itu kita sebar dibeberapa
pondok “ , “benar ! setidaknya lima puluh ekor saja kita sebar ,
pasukan itu akan kalang kabut “ timpal goat-lian , “ya… jika lima
puluh ekor saja mengetahui tempat berburu , jeng-hong-cu
akan terus melintas tiap malam di lokasi markas itu “

“kalau begitu jeng-hong-cu itu efektif membuat rasa takut dan


panik “ sahut song-kauwsu , “baiklah song-kauwsu ! , kita akan
sepakat taktik coa-kauwsu , dengan membagi tiga kelompok ,
dan kelompok ketiga yang merupakan pengacau pasukan yang

286
ribuan itu , akan kita gunakan jeng-hong-cu “ sin-peng
menyatakan persetujuannya , “jadi kalau begitu kita akan bagi
kelompok , dan untuk ini saya serahkan kepada she-taihap
untuk membaginya “ song-kauwsu menatap sin-peng dengan
harap , “baiklah song-kauwsu , adapaun kelompok pertama
yang akan menjadi kelompok pengacau pasukan , enam dari
kami , kemudian sisanya dibagi dua kelompok untuk bagian
selatan akan dipimpin oleh kong-suheng dan kelompok bagian
barat oleh ma-kauwsu “ kemudian sin-peng terdiam dan
melanjutkan , “bagaimana ! apakah sicu dan hohan dapat
meneyetujui !? , “ya.. saya setju pembagian itu she-taihap “
sahut song-kauwsu dan yang lain-lain juga menagnnguuk , “
lalu kapan kita akan berangkat “ sela coa-pangcu , “kita
berangkat besok lusa karena besok kita akan memui kwaa-
wangwe dan lou-kuncu untuk pamit demikian juga dengan tan-
wangwe pemilik likoan “ sahut sin-peng , lalu merekapun makan
dan minum dan setelah itu istirahat

setelah mereka berpamit kepada tiga orang tua yang


memfasilitasi mereka di lam-hong , rombongan itu bergerak
menuju kwi-ban-san , setelah sampai dihutan dimana sembilan
she-taihap pernah menjadikan pusat berkumpul saat
penyusupan , maka dibagi tigalah rombongan itu , dan
berangkat memisahkan diri , sehingga yang tinggal hanya
enam-she-taihap , sin-peng , seng-tiauw-sim-lan ,kim-hoan ,
goat-lian dan khong-huan

287
“sekarang hoan-te pimpinlah kami ke kwi-ban-san dan
bagaimana cara kita menangkap jeng-hong-cu “ , “baik peng-ko
, marulah kita berangkat “ keenam she-taihap dalam sekejap
meninggalkan hutan itu dan dua jam kemudian sampailah
mereka kehutan kwi-ban-san saat menjelang sore , “malam ini
kita harus mengetahui dimana sarang jeng-hong-cu
melewatkan siang , ketika istirahat dalam hutan empat macan
hitam menggereng mengelilingi mereka , tapi keempat macan-
hitam itu salah mangsa , karena mangsa mereka ini she-taihap
, goat-lian dan khong-huan , seng-tiauw dan kim-hoan
menyambut serangan keempat macan itu hanya dalam empat
gebrakan , dan tiga macan rubuh tak bernyawa sementara
seekor lari mengaum kesakitan terpincang-pincang

saat malam tiba keenam she-taihap menajamkan pendengaran


mereka dan sembunyi dibalik pohong dengan mematikan gerak
dan tarikan nafas yang akan mengundang perhatian binatang
malam yang berbahaya , suara ngawung dikejauahan sebelah
barat , tmur dan selatan terdengar keenam she-taihap itu
melakukan hal yang sama yakni menggunakan ilmu warisan
ayah mereka “siulian-tin-liong”, sehingga malam itu berlalu
dengan nyaman dan pendengaran mereka terus meyusuri saat
jeng-hong-cu melewati mereka menjelang pagi dan kembali
ketempat arah darimana mereka datang , masing-masing
mereka terbagi tiga kelompok mengikuti jeng-hong-cu , sin-
peng bersama sim-lan keselatan , seng-tiauw dan goat-lian
ketimur kim-hoan dan khong-huan kebarat

288
sin-peng dan sim-lan berhenti disebuah tanah berlubang ,
“sarang mereka ada dalam lobang ini lan-moi “ sin-peng dan
sim-lan memperhatikan lobang yang dalam dan gelap itu ,
“marilah peng-ko kita kembali ketempat kita berkumpul” sim-lan
berdiri dari duduknya , satu jam mereka baru berkumpul semua
, :”bagaimana hoan-te , apa yang kalian temui , “disebelah
barat sarang jeng-hong-cu itu gua gelap dan lorongnya panjang
“ lalu ditimur bagaimana tiauw-te “ , “ditimur sarang jeng-hongcu
berupa gua juga “ , bagaimana diselatan peng-ko !? “ Tanya
goat-lian , “diselatan sarang jeng-hongcu itu dalam tanah
berlobang “ , “seberapa besar mulut lobang itu peng-ko !? ,
tanya khong-huan “sebesar lingkar roda kereta kuda “ , kalau
begitu kita bisa mendapatkan jeng-hongcu yang sebelah
selatan , jaring kelambu yang kita bawa dari lam-hong akan
cukup menjerat jeng-hong-cu “ , “benar hoan-ko “ timpal goat-
lian

lalu rencana menjerat jeng-hungcu pun dilaksanakan pada


malam berikutnya , mulut lobang tanah itu ditutup dengan
kelambu dan bagian yang diikat ditarik keatas sehingga
membentuk kerucut , sim-lan melolos sabuknya dan
menggerakkan dengan cepat sehingga meraup dan membelit
bagian bawah kelambu yang melakat ketanah , kemudian
menjelang pagi jeng-hong-cu dimasukkan kedalam enam guci
arak yang dibawa dari lam-hong , keenam she-taihap keluar
dari hutan dan menuju markas hong-houw

289
malamnya keenam she-taihap beraksi , dienam bagian
kumpulan rumah-rumah pondok pasukan yang terpadat , guci
itu dilemparkan sehinga guci pecah dan jeng-hong-cu
mengawung-ngawung , suara pecahan guci itu disengaja kuat
supaya orang mendengarnya , bebrapa jendela terbuka namun
ketika suara gaungan terdengar orang didalam rumah terkejut
dan panic , sebenatar saja orang pada terika minta tolong ,
seluruh orang dari rumah berhamburan bahkan yang sudah
dihalama juga berlari-lari menyelamatkan diri bebrapa orang
sudah tergelatak dengan nyawa putus , dan hal itu membeuat
keadaan semakin gempar bahkan sanking paniknya seseorang
membakar rumah , kebakaranpun terjadi , hong-houw dan
keempat rekannya keluar , suara ngawungan jeng-hong-cu
mmebuar hong-houw terkejut , dia juga tida bisa berbuat
banyak hanya dapat melindungi dirinya dari serangan jeng-
hong-cu demikian juga empat rekannya , keadaan makin pani
karena tidak ada yang berusaha memadamkan api karena
sibuk berlarian menyelamatkan diri , markas itu seperti kiamat
hangar-bingarnya sehingga banyak orang melarikan diri keluar
markas , bagian selatan dan barat dibanjiri , namun mereka
dihantam badai pukulan jarak jauh dari dua puluh lima
pendekar kosen , pasukan itu bertabrakan sakin paniknya dan
tak ayal banyak yang remek terinjak-injak oleh kawannya , yang
panic , sementara didalam istana hong-houw dan empat
rekannya jengekel , gemas dan marah , “khong-huan……….!
nakku yang durhaka “ khu-gin-bi menjeritkan anaknya yang ia
tahu pasti ini kelakuan tiga murudnya yang berbalik memihak
ayah mereka , “enam bayangan muncul tiba-tiba di tengah

290
kehiruk pikukan itu serta kobar api yang menyebar tidak
terkendali , “saya disini ibu … ! “ khong-huan menatap ibunya
dengan iba dan kasihan , “aoakah kalian anak-anak kim-khong-
taihap akan menghabisi nyawaku !? , apakah kaumu huan
anakku akan membunuhku , apakah kamu goat-lian akan
menusukkan pedang mu ketubuhku , kim-hoan , teganya kalian
padaku ! terdengar keluh dari hong-houw yang dia tahu dua
dari keroyokan anak-anaknya ini akan membuat dia sibuk
bahkan kalau tiga dia akan kalah telak , “ibu … jika ibu sadar
dan tidak berbuat yang memalukan keluarga tentu anak-
anakmu ini akan meyambut ibu dengan pelukan bukan dengan
pedang “ , hong-houw memandang sin-peng yang berbicara ,

“bangsat.. kalian semua , lalu hong-houw menyerang sin-peng ,


dan empar rekannya juga bergerak , pertempuran dalam istana
hong-houw luar biasa cepat , butek-giam-lo menyerang sim-lan
, toat-beng-jai-hwa-cat behadapan sengan seng kim-hoan ,
sementara pak-giam-lo ong bertempur melawan seng-tiauw dan
mo-bin-kwi-bo melawan goat-lian , khong-huan sendiri berdiri
bergetar tercenung saat ibu yang melahirkan dia meneriakan
namanya , satu pengakuan di puncak kejengkelan dan gemas
tiada tara saat cita-citanya akan jatuh berkeping-keping

sementara di bagian barat dan utara , para pasukan yang


membanjir menyelamatkan diri , yang berhadaapan dengan
rombongan pat-hong-heng-te dan para pendekar , mereka
ditengah kepanikan itu melawan sekenanya , namun yang
mereka hadapi adalah rombongan kosen yang jauh lebih dari

291
mereka , mereka bergelimpangan tidak berdaya , sebagian dari
mereka masih ada yang lolos dari cegatan pat-hong-heng-te ,
namun setelah hutan bambu karena panic dan ketakutan ,
beberapa orang terguling kejurang

api yang berkobar melalap pondok-pondok kayu dan tempat itu


luar biasa panas membara , nyaris tidak ada orang diareal
markas karena bertumpuk di bagian barat dan selatan ,
sementara didalam istana hong-houw pertempuran kian
menggila , perabot-perabot rumah sudah berantakan dan
hancur , dinding kamar juga ada bebrapa bagian yang jebol ,
butek giam-lo sudah merasa kepayahan , desakan “in-hong-sin-
kin” dari sim-lan membuat dia kalang kabut kebutan ujung
sabuk sudah beberapa kali mencecar tubuhnya hingga
membuat perih tubuhnya bagai dihantam cemeti besi , akhirnya
pada satu kesempatan pukulan im-yang-giok-hoat menghantam
dadanya dan kebutan ujung sabuk menghentak kepalanya
hingga hancur , butek giam-lo tewas seketika

dan dengan waktu yang tidak berapa lama toat-beng-jai-hwa-


cat juga ambruk meregang nyawa saat pedang kim-hoan dalam
gerak jitu ilmu “pek-ban-in-kiam” merobek perutnya dan disusul
tusukan menembus tenggorokannya , kim-hoan segera
melompat dekat sim-lan dan khong-huan yang menonton
pertempuran sin-peng dan ibu mereka , khong huan dari tadi
meneriakkan supaya ibunya menyerah , “ibu !... sudahlah
kebutaan ini , kesempatan untuk menyadari kesalahan masih
terbuka !” , khu-gin-bi yang mendengar seruan khong-huan

292
semakin mempertajam serangannya dan mendengus , “huh…
kalian anak-anak durhaka dan mengecewakanku , awas.. kamu
khong-huan anak tak tahu budi akan kumakan jantungmu yang
mengecewakan harapanmu „ , mendengar itu khong-huan
semakin pucat dan bersedih , sementara tubuh pak-giam-lo-ong
terlempar membentur menghantam dinding sehingga jebol ,
muka pak-giam-lo ong berubah-ubah kadang merah kadan
kadang pucat dengan nafas sesak , dadanya telak menerima
dua pukulan im-yang-sian-hoat sehingga jantung sepert direbus
matang , kemudia ia tewas dengan tubuh hitam menghijau

mo-bin-kwi-bo terhenyak melihat kekasihnya terkapar


mengerikan membuat ia lengah dan tidak kuasa ketika
serangan handal pedangnya “pek-ban-in-kiam” menebas
batang lehernya hingga putus , pertempuran sin-peng dan
hong-houw dikatakan berimbang hanya dikarenakan upaya
menyadarkan ibu ini masih besar pada jiwa anak-anaknya , sin-
peng walaupun selisih sedikit dalam ilmu dengan ibunya ,
namun kekuatan daya tempur yang hanya dimilki keluarganya
membuat ia berada diatas angin , nafas hong-houw sudah
senin kamis dan peluang itu tidak dimamfaatkan sin-peng untuk
menekan ibunya sehingga pertempuran itu seimbang

hong-houw merasa pertempurannya dengan sin-peng tidak


obahnya melawan kim-khong-taihap , , pukulan-pukulan yang
mengenai tubuh sin-peng seperti ditelan lautan dalam dan tidak
punya akibat sama sekali sehingga hal ini membuat hong-houw
putus asa , ilmu yang digunakan sin-peng dalam menerima

293
daya pukul itu juga adalah ilmu yang hanya dimiliki keluarganya
, yang oleh bukek-siansu suhu ayahnya dinamakan “Siu-to-Po-
in” (sambut mustika menyapu awan)

“bagaimana ibu , sadarlah ! ayah demikian kecewa dan malu


dengan sepak terjang ibu “ sin-peng mulai membujuk ibunya
setelah merasakan serangan ibunya semakin lemah karena
kecapean , sementara pagi sudah menjelang , pertempuran
semalam suntuk itu membuat hong-houw semakin lemah ,
nafasnya juga sudah teratur , namun dia terus bergerak
memainkan pedangnya menyerang sin-peng , “kadang dia
berhenti untuk menarik nafasnya kemudian menyerang lagi dan
terus menyerang lagi hingga ia terduduk saat hari sudah siang

“ibu ! “ seru khong-huan menatap ibunya yang duduk lemah ,


hong-houw menatap khong-huan , mukanya mengkerut tajam
dan mata nanar , kecewanya membuncah dan dia berpaling
sambil mendengus , “ibu marah padaku karena aku
mengecewakan ibu, itu benar , tapi ibu kejahatan tetaplah
kejahatan siapapun yang memerintahkan “ , “diam kau anak
tidak tahu budi ! “ hong-houw membentak khong-huan , khong-
huan hatinya perih , mendengar bentakaan itu , goat-lian
mendekati khong-huan yang berlutut didepan hong houw ,
“ibu….! Kesempatan ibu untuk berubah masih ada , lihatlah aku
ibu ! , ibuku swi-hoa tapa daksa dan akhirnya meninggal
sebelum bertaubat akan kesalahannya , benar ayah malu dan
kecewa dengan hal yang ibu lakukan , namun ayah juga penuh
maaf , mari kita kepulau kura-kura untuk menemui ayah dan ibu

294
dapat menghabis sisa umur bersama ayah di sana beserta ibu
yang lain “ ciih… tidak sudi ! “ hong-houw meludah , “kenapa
ibu , kenapa ibu membenci ayah , yang jelas menyayangi ibu “
khong-huan menyela heran tidak habis pikir akan cara berpikir
ibunya ini , “khong-huan dan kalian semua tidak usah
membujukku , aku tidak sudi dan aku tidak mau , kalian mau
berbuat apa padaku ! “bentaknya kepada semua she-taihap

“ibu ! jika ibu tidak juga mau sadar tentu kami akan membuat
ibu seperti apa yang dilakukan ayah pada ibu swi-hoa dan ibu
lumina “ jawab seng-tiauw , “kau berani melakukan itu padaku
!? “ hong-houw menatap seng-tiauw tajam , “ anak-anak kita
mungkin tidak bi-moi tapi aku suamimu akan melakukannya “
suara itu terdengar dari kejauhan , “ayah… “ enam she-taihap
berseru bersamaan , namun bayangan ayah mereka belum
muncul , agak lama mereka saling pandang dan kemudian
muncullah kim-khong-taihap bersama tiga istrinya swat-hong ,
lin-swat dan bonita

keenam she-taihap berlutut didepan orang tua mereka , kwee-


han-tiong melangkah mendekati hong-houw dan dan meraih
tubuhnya lalu menghilang dari tempat itu entah kemana namun
han-tiong berseru “istriku ! bawa anak-anak keluar , aku tunggu
di bagian selatan “ , “mari ! kita keluar “ seru swat-hong ,
keluarga pendekar itupun segera keluar dan menuju bagian
selatan dimana rombongan mereka sudah menunggu beserta
ayah mereka dengan hong-houw yang tergeletak tidak berdaya

295
rebah disamping kwee-han-tiong dan kepalanya berbantal paha
han-tiong

kedatangan kwee-han-tiong dan ketiga istrinya memnag


mengejutkan , hal karena setelah tiga bulan kwee-pek-ma dan
rombongan berangkat , han-tiong bersama swat-hong malam
itu diatas ranjang bercakap-cakap setelah melakukan
hubungan , “tiong-ko bukankah sebaiknya kita kedaratan besar
untuk mengehentikan khu-gin-bi !? , “kenapa hong-moi berpikir
demikian !? , “aku rasa anak-anak kita tidak akan tega kepada
ibu mereka , mereka itu bijak sepertimu tiong-ko ! benar mereka
akan mengelahkan ibu mereka , namun untuk menghukum ibu
mereka darah mereka tidak akan tega , bukankah koko
mengatakan bahwa hukuman itu dari atas kebawah ,
sementara bawah keatas adalah harap dan pengharapan !? ,
posisi mereka dibawah berhadapan dengan ibu mereka dan
pastinya mereka akan terus mengharap kepada ibu mereka
khu-gin-bi “ , “hmh… kamu benar hong-moi “ sahut kwee-han-
tiong

“baiklah… ! kita besok akan berangkat ke kwi-ban-san dan


marilah kita tidur ! “ han-tiong memeluk tubuh hangat istrinya
yang harum dan merekapun tidur , keesokan harinya , han-
tiong menyampaikan rencana keberangkatan itu kepada istri-
istrinya , sehingga mereka berkemas dan siangnya mereka
sudah berlayar menuju daratan besar , bersamanya swat-hong
, lin-swat dan bonita yang sudah rindu pada tiga anak mereka
yang lebih tiga tahun meninggalkan pulau kura-kura

296
perjalanan keluarga pendekar ini sangat cepat , mereka menuju
ke wilayah barat , han-tiong merasakan wilayah barat yang lesu
akibat tirani istrinya , namun kemunculannya diwilayah barat
menggetarkan penduduk , tangis bahagia para kungcu yang
berkesempatan menemuinya membuat keluarga itu terenyuh ,
entah aura apa yang dirasakan penduduk ketika bengcu
mereka itu tampil kedunia ramai , seakan daerah yang
dilaluinya seperti bunga layu menjadi segar kembali , detak
kehidupan penduduk yang mengambang ketika bengcu ini
lewat seakan mendapat pegangan , kekeringan jiwa penduduk
yang hampir mati ,ketika bengcu ini lewat seakan mendapat
simbahan air yang dingin melenyapkan kehausan

Bengcu yang sudah lima puluh tahun lebih itu telah menjadi
akar harapan tionggoan , dia pendekar kenamaan tanpa
tandingan , taisu yang ramah penuh kebjakan , pandanganya
sarat makna pemahaman , senyumnya menyibak segala
kegalauan , tutur katanya sarat pengajaran , tindak tanduknya
nyaman mengharukan , wajahnya rupawan menyinarkan
keindahan dan kebaikan , tegap tubuhnya menebarkan rasa
aman bertatah pengayoman

Saat mereka sampai dihutan bambu setelah keluar dari lijiang ,


perkataan khu-gin-bi yang menantang seng-tiauw beliau dengar
lalu menjawab namun beberapa mayat yang bergelimpangan di
tebing jurang dia angkat terlebih dahulu baru kemudian
berkelabat cepat bersama ketiga istrinya kearah markas dan
ketiganya melihat para murid-muridnya membariskan ratusan

297
orang di bagian pintu masuk , lalu mereka terus masuk kedalam
istana dan menemui khu-gin-bi , setelah menerima
penghormatan dari anak-anaknya dia meraih tubuh khu-gin-bi
dan membawanya keluar dan dalam waktu itulah kwee-han-
tiong memtahkan tulang-tulang istrinya khu-gin-bi , tanpa
berkutik khu-gin-bi merasakan tulang-tulangnya yang patah
dengan hati takluk dan hancur sehingga dia meringis kesakitan
, namun setelah tubuhnya yang melayang bagaikan bola
dipermainkan tangan kwee-han-tiong , tubuhnya diterima
tangan kekar dan lembut itu kemudian dia merasa bibirnya
dilumat oleh bibir kwee-han-tiong , dia menggelinjang terpana ,
pikirannya kosong hingga sakit perih tulang patah itu tidak dia
rasakan , nafasnya sesak hangat merasakan desiran darahnya
setelah bibirnya dilepas kuluman bibir han-tiong , han-tiong
berkata “duhai ibu anakku ! perbuatanmu harus diganjar
hukuman , betapapun hatiku sayang penuh kecintaan ,
suamimu ini tetap harus jalankan”

mendengar perkataan lembut dan sayang itu membuat hati


khu-gin-bi bergolak tiada menentu setitik sesal muncul namun
sebongkah kebencian menyusup , sebongkah penyesalan
muncul setitik kebencian menyusup namun cair berpendar
berubah sebongkah kristal cinta merasakan pondongan
suaminya , namun… nasi sudah jadi bubur , pecahlah tangis
sesal , cinta , sakit perih menjadi satu saat melihat dagu
suaminya yang tepat diatas mukanya , kepalanya yang
disandarkan didada bidang itu semakin membentuk gunung
penyesalan yang menghimpit hatinya

298
ketika semua sudah berkumpul , dan para pasukan tai-tin yang
melihat hong-houw rebah di samping bengcu berlutut , “kalian
semua yang telah mengikuti arahan istriku , kembalilah
ketempat masing-masing , dan saya bengcu kalian meminta
maaf kepada seluruh penduduk wilayah barat dan utara akan
hal ini “ semuanya tunduk dan hening , “silahkan sicu semua
berangkatlah teriring permintaan maaf dari saya “ , “bengcu
yang mulia kami berangkat ! “ sahut beberapa orang , lalu yang
lain pun mengikuti dan bergerak sehingga sampai satu jam
baru iring-iringan yang menyusuri jalan menuju lijiang itu sunyi
kembali , tinggallah para keluarga bengcu dan para pendekar

song-kauwsu , ma-kauwsu dan yang lain-lain mendekat , lalu


song-kuawsu berkata “bengcu … ! permintaan maaf yang kami
dengar bagi kami tidak ada yang salah pada diri bengcu , tiada
terbetik sedikitpun bahwa bengcu bersalah pada kami
penduduk utara “ song-kauwsu dan sicu semua yang baik ,
kami tidak salah karena sicu tidak tahu , namun setelah tahu ,
maka bagi yang bersalah patut untuk minta maaf , dan maaf itu
sangat kami harapkan dari sicu yang baik “ semua pendekar itu
tercenung dan terdiam , “tapi bengcu ! kami sudah melihat dan
merasakan betapa anak-anak bengcu saling bahu membahu
dengan kami menentang hong-houw “ jadi bagaimana kami
merasa bengcu dan keluarga bersalah ? “ , “song-kauwsu yang
baik , “anak-anakku menjalankan tugas sebagai tanggung
jawab keluarga , namun tetaplah ada akibat dari kesalahan ,
dan akibat itu yang mewajibkan kami untuk minta maaf “ suara
han-tiong yang lembut dengan nada memelas membuat

299
seluruh pendekar berlutut bergetar , “bengcu kami yang baik
dan budiman , permintaan maaf kami terima , hati kami
menyediakan berjuta-juta pintu maaf kepada bengcu “ ,
“terimakasih sicu semua , lega dan terasa ringan hatiku dengan
jawaban itu sicu “ sahut han-tiong dengan mata yang berkaca-
kaca

para pendekar yang menyaksikan itu meleletkan lidah takjub ,


“baiklah bengcu kami yang budiman , kami akan pamit untuk
kembali keutara “ , “ya.. ! silahkan sicu yang baik , semoga
sampai di tujuan dengan selamat , sehat dan tidak kurang satu
apapun “ sahut han-tiong , kemudian empat belas pendekar itu
meninggalkan tempat , “peng-ji ajak saudaramu menguburkan
semua jasad ini ! , sin-peng dan semua murid laki-laki dari pat-
hong-heng-te bekerja keras hingga sore hari membuat ratusan
lobang untuk mengubur hampir tiga ratus termasuk jasad pak-
giamlo-ong dan ketiga rekannya

Kemudian keluarga bengcu bergerak meninggalkan tempat itu


dan menuju lijiang dan sesampai dilijiang dan sesampai dilijiang
kam-hun-kong dan sute-sutenya yang yang membentuk
kerjasama diutara pamit untuk kembali keutara dan diantaranya
tiga murid kepala yang datang bersama pek-ma dari pulau
kura-kura ingin melihat keadaan kelaurga mereka diutara ,
kemudian tiga murid kepala yang lain dan tiga murid kepala
wanita pamit juga untuk segera melihat keadaan keluarga
mereka yang ada di shan-tung , huangsan dan dali

300
Setelah semua pamit yang tinggal hanyalah siauw-bwee , kim-
eng , hong-li dan bi-hong dan pada kesempatan itu sin-peng
mengutarakan hubungannya denga tan-kim-eng begitu juga
dengan seng-tiauw dengan gu-siauw-bwee , dan yang tidak
kalah mengejutkan bahwa kim-hoan juga mengutarakan
maksudnya supaya gak-bi-hong disandingkan dengannya dan
khong-huan minta supaya ayahnya menjadikan kao-hong-li
menjadi mantu

Hal itu membuat kwee-han-tiong dan dan ketiga istrinya


gembira , “baiklah anak-anaku , ayah sangat setuju dengan
pilihan kalian “ , “begitu juga kami “ sela lin-swat , keempat
wanita itu merona merah , dan keluar kehalaman belakang
likoan dan makin bersemu merah ketika goat-lian dan sim-lan
menggoda mereka

Dua hari dilijiang , keluarga bengcu melanjutkan perjalanan ,


dan sesampai diselatan mereka semua menuju paoteng
kerumah tan-kong-bu ayah tan-kim-eng , pertemuan semarak
pun terasa , tan-kong-bu yang merasa bahagia dikunjungi
bengcu dan juga berupa adik baginya saat bengcu masih muda
belia merasa gembira , terlebih lamaran yang disampaikan
bahwa putrinya kim-eng disandingkan dengan sin-peng , tidak
terlukiskan rasa senang dan gembira tan-kong-bu , setelah dua
minggu berada di paoteng dan kedua keluarga sepakat bahwa
pernikahan akan dilaksanakan di pulau kura-kura , keluarga
bengcu berangkat dan pulang kepulau kura-kura

301
enam bulan kemudian pesta pernikahan di pulau kura-kura
diadakah , kembaali pulau kura-kura dibanjiri undangan , para
sejawat dan kalangan pendekar dari empat wilayah
berdatangan , para undangan kebanyakan dari wilayah selatan
dan timur tapi dari barat dan utara pun ada walau jumlahnya
sedikit , pernikahan empat she-taihap dilangsungkan dengan
meriah , keluarga gak yang tersisa yakni dua pamannya datang
dan begitu juga keluarga kao yaitu kakeknya sementara gu-
siauw-bwee di hadiri empat orang murid ayahnya

setelah enam bulan pernikahan seng-tiauw minta izin kepeda


ayahnya untuk membina keluarga di barat bersama istrinya
siuw-bwee , kwee-han-tiong menyetujui , dan tiga bulan
kemudian kim-hoan dan khong-huan meminta hal yang sama
kepada ayahnya , khong-huan akan membina keluarganya di
timur , sementara kim-hoan di utara , saat khong-huan
mengajak istrinya kao-hong-li menemui ibunya yang berada
dikamar , khu-gin-bi yang melihat kedatangan anaknya berurai
air mata , “ibu… saya dan mantu ibu akan ketimur dan ayah
sudah mengizinkan , beri restulah kami ibu ! “ khu-gin-bi tidak
kuasa menahan tangisnya dan membelai kepala anaknya

“anakku ! khong-huan , maafkan ibu nak , sesal ini begitu


menghimpit , baik-baiklah engakau disana , ayahmu teladan
yang baik , ceritakan ia pada anak cucumu , pergilah …! Khu-
gin-bi sesugukan dan menagis mengerung-ngerung , “ibu…
lupakanlah masa lalu , yang penting masa sekarang dan
usaha-usaha memperbaiki diri , “ah.. apalaha kebaikan yang

302
akan bisa kuperbuat denga keadaanku ini , aku direjang
penyesalan dengan ketidak bergunaan ini anakku ! , “bi-moi
kebaikan tindakan memang tidak dapat tapi kebaikan hati bisa
diperbuat “ tiba-tiba kwee-han-tiong memasuki kamarnya , “apa
maksudmu tiong-ko ! , “bi-moi sayang ! , menetapkan hati
bertahan pada serangan penyakit hati adalah kebaikan ,
menetapkan hati untuk tidak sombong , menetapkan hati untuk
tidak dengki dan iri , menjaga lidah untuk tidak bersumpah
serapah , menjaga hati untuk tidak berprasangka buruk pd
manusia dan thian , semua itu adalah kebaikan , jadi jagalah
hati itu bi-moi maka kebaikan-kebaikan itu telah engkau
lakukan “ , “hmh… tiong-ko ..! huu..hu….” semakin sedu sedan
khu-gin-bi dengan tangisnya , “huan-ji sekarang berkemaslah
dan berangkatlah biarkan ibumnu bersama ayah “ , khong-huan
dan istrinya berdiri “ ibu , ayah .. kami pamit berangkat “ khong-
huan menyalami ayah dan ibunya begitu pula dengan kao-
hong-li kemudian keduanya keluar

“tiong-ko ! aku teringat lumina ! “ , “kenapa kau teringat lumina”


dia tidak mendapatkan seperti yang aku dapatkan sekarang ini
,walhal dia lebih dahulu menyadari kesalahan dari padaku dan
seharusnya dialah yang berhak merasakan apa yang aku
rasakan ini “ , “kenapa bi-moi berkata demikian !? , “tiong-ko ..
ketahuilah bahwa lumina menyadari segalanya dan cintanya
bersemi seiring janin yang ada pada tubuhnya “ khu-gin-bi
berkata terbata-bata karena sedu sedannya , “bi-moi kehendak
thian merupakan rahasia yang tidak dapat diselami manusia ,
menurutmu ya , namun menurut thian belum tentu , jadi bi-moi

303
merasakan hal seperti itu bagus , itu artinya bi-moi merasa
orang lain lebih layak karena pandangan itu melembutkan
keras padasnya koukati yang ada pada diri mansia , namun
jangan juga lupa bahwa hidup ini seiring kehendak thian “

“koko setelah kami turun bersama ketiga anak-anak kita dari


kwi-ban-san aku ini sangat mesum koko , aku sangat kotor dan
tidak layak menerima curahan cinta yang tidak menegnal batas
darimu koko , aku ini perempuan lacur , tubuhku ini bangkai
busuk yang hina oleh permainan birahi menjijikkan , hu..hu…
aku tidak pantas … aku tidak pantas untuk menerima ini “ khu-
gin-bi melempar-lempar kepalanya dengan tangis menyedihkan
, tiba-tiba kwee-han-tiong baring disamping khu-gin-bi dan
membuat khu-gin-bi pucat pias , “bi-moi ! ingat … manusia itu
alamiahnya khilaf dan salah , benar engkau khilafnya sangat
lama dan bahkan cendrung berusaha untuk terus menyalahi ,
tapi tahukah engkau sayang bahwa thian terus memberikan
peluang untuk perjuangan manusia kearah kebaikan , dan
ketika thian memberikan peluang itu raih dan syukurilah ,
menurutmu tidak pantas karena engaku merasa jijik dengaan
dirimu , tapi menurut thian pantas karena thian ingin menguji
perjuanganmu kearah kebaikan , mampu tidak kamu bi-moi
menjalani hidup dengan tetap menjaga hati yang baik “ , “tapi
koko , kamu ini kenapa tidak merasa jijik padaku , aku ini budak
nafsu yang menggulung tubuhku penuh comberan busuk ,
manusia paling hina , ah.. cintamu ini entah bagaimana bisa
seperti ini ah.. thian…. ! … thian… kenapa aku buta … kenapa
engkuu biarkan aku selambat ini menyadari ! hu..hu…huuuu “

304
khu-gin-bi menangis tersedu-sedu , “bi-moi jika engkau cinta
padaku tolong jangan buat aku merana dengan penyesalanmu
ini , satu hal harapanku padamu berlapang dadalah dengan
kehendak thian “

khu-gin-bi yang mendengar ucapan itu terdiam dan


memnadang mata han-tiong yang berkaca-kaca , ah… tiong-ko
suamiku , aku.. aku.. jangan engakau merana kasihku , aku
,,aku akan menerima semua , ah jangan kamu menagis tiong-
ko , aku .. aku .. ah… thian yang agung , limpahan kasih
sayang yang bagaimana yang Engkau berikan ini, ah.. suamiku
, cintaku , kasihku jangan kau merana .. aku..aku hmhpp … “
khu-gin-bi yang menatap mata lembut yang berurai air mata itu
semakin sesak dan seperti halilintar menghantam kepalanya
ketika bibirnya di kulum han-tiong , dia memejamkan matanya,
pikiranyya terbang melayang dan terhempas pada hamparan
kenyamanan dimana hatinya bergaung “khu-gin-bi ……. inilah
hidupmu dan syukurilah serta berbuat baiklah dan matilah
disamping suamimu “ kemudian ia tersadar saat kecupaan
suaminya selesai dan dia tersenyum , dan berkata “sumiku aku
kecapaean , dan ingin tidur “ , “tidurlah bi-moi “ han-tiong
memeluk tubuh itu sehingga sebentar saja tertidurlah khu-gin-bi
dengan raut muka tenang , nyaman dan berseri

dua tahun kemudian sim-lan dan goat-lian menikah , sim-lan


menikah dengan sie-kang-bun murid kepala yang ikut bersama
rombongan pek-ma menyusul sin-peng yang meredam
kejahatan hong-houw sementara goat lian menikah dengan

305
kam-hun-kong , keduanya diboyong suaminya keutara dan
hidup bahagia disana

empat tahun kemudian pek-ma , cin-han dan cin-hai menikah


dengan tiga murid ayahnya dan mereka membina rumah
tangga di barat , dan ketika umur tujuh puluh lima tahun
putrinya yang bungsu kwee-hong-in menikah dengan murid pat-
hong-heng-te yang bernama kwaa-kun-liong dan mereka
membina keluarga di kun-leng tempat kelahiran kim-khong-
taihap kwee-han-tiong

dengan penyebaran she-taihap diseluruh wilayah tionggoan


membuat kehidupan dunia kangowu semakin cerah , tida
kejahatan dan tiada penindasan , semua orang hidup harmonis
, kehidupan yang saling menghormati , akrab dan penuh
keramahan , rasa aman dan nyaman menyelumuti seluruh
pelosok negeri , bukoan dan piauwkiok berkembang dengan
dinamika yang cepat , petani dan nelayan hidup lega dengan
usahanya , pedagang tenang dengan jualannya pembeli tidak
merasa resah dengan kebutuhannya , pejabat pemerintah tetap
bertahan pada tugas dan tanggung jawabnya

Demikian dan berakhirlah kisah SHE-TAIHAP semoga menjadi


bacaan yang menghibur dan kiranya ada mamfaat

Rajakelana , 23 April 2012

Ikuti kisah selanjutnya seri keempat kim-khong-taihap dengan


judul :

306
HEK-HOAT-BO ( BIANG ILMU HITAM )

307

Anda mungkin juga menyukai