Anda di halaman 1dari 6

Cara Pengolahan Data Geolistrik Menggunakan IPI2 Win

Pendahuluan
IPI2 Win adalah program untuk mengolah dan menginterpretasi data resisivity 1
dimensi (1-D). IPI2win merupakan sebuah program komputer yang berfungsi
sama seperti kurva matching, yaitu mencocokan data yang didapat dari lapangan
dengan kurva induk dan kurva bantu sebagai acuan untuk mencari resisitivitas
dan kedalaman daerah penelitian. Cara kerja IPI2win adalah sebagai berikut,
buka file –> New VES point, kemudian masukan nilai AB/2, MN, dan resisitivitas
semu (V, I, K) yang didapat dari hasil penelitian di lapangan, kemudian klik ok,
setelah hasilnya terlihat kemudian matchingkan dengan cara menarik garis yang
terdapat pada kurva hingga mendapatkan nilai error yang terkecil. Data hasil
olahan IP2 win berupa data resistivity layer, grafik log resistivity terhadap AB/2,
resistivity cross Section, serta pseudo cross section. Data hasil olahan dapat di
export dalam berbagai macam pilihan data. Dari hasil pengolahan dengan
IPI2win maka akan didapat nilai resistivitas (ρ), kedalaman (h), ketebalan (d),
dan nilai presentase kesalahan. Kelemahan yang paling mendasardalam IP2Win
adalah bahwa software ini banyak terdapat bug atau error‐error kecil sehingga
dalam tahapan pengolahan tertentu, program harus di restart (Nostrand, 1966).

Nostrand. 1966. Interpretation of Resistivity Data. Washington: Geological


Survey

Jenis konfigurasi yang digunakan dapat berupa Schlumberger, Wenner-α,


Wenner-β, Dipole-Dipole, Pole-Pole, dsb.

Input Data Pengukuran


Untuk memasukkan data pengukuran, langkah yang dilakukan adalah File →
New VES Point. Maka akan terlihat pilihan konfigurasi di paling atas. Di sebelah
kiri terdapat tabel dengan header yaitu AB/2 (jarak elektroda arus dengan
sentral), MN(jarak antar elektroda potensial), V (beda potensial, satuan
volt), I (arus, satuan ampere), K (faktor geometri), Ro_a (resistivity apparent).
Di sebelah kanan merupakan grafik antara Ro_a dengan AB/2.

Anda bisa menginput data secara manual atau dengan cara klik Open TXT.
Contoh datanya bisa anda download disini. Lalu anda bisa klik OK dan save data
dengan format *.dat.

Pengolahan Data

Tampilan grafik setelah save data adalah sebagaimana di bawah ini. Nilai error
yaitu menunjukkan tingkat ketidakcocokan antara kurva merah (hasil kalkulasi)
dengan kurva hitam (hasil pengukuran). Nilai error menjadi salah satu indikator
apakah hasil inversi merepresentasikan keadaan bumi sesungguhnya atau tidak.
Semakin besar nilai error-nya maka semakin jauh hasil pengukuran geofisika
dengan keadaan sebenarnya lapisan bumi.

Tabel error memberikan informasi tentang lapisan resistvity. Kolom ρ (rho)


adalah nilai resistivitas (hambatan) tiap lapisan. Kolom h (height) adalah
ketebalan dari tiap lapisan dengan nilai masing-masing resistivitas.
Kolom d (depth) adalah kedalaman dari permukaan tanah. Kolom Alt (altitude)
adalah kedalaman dari titik VES (pada contoh diatas, elevasi titik VES adalah 0
meter sehingga nilai Alt= -1.5; jika elevasi titik VES adalah 5 m maka nilai Alt =
3.5).
Umumnya error dipertahankan <5 %. Hal pertama yang dilakukan adalah
melakukan pengamatan terhadap kurva hitam (hasil pengukuran). Jika tidak
smooth (halus) kurvanya maka perlu dilakukan proses edit dan smoothing data.
Caranya dengan mengedit file data *.dat yang sebelumnya anda save.

Langkah selanjutnya untuk melakukan koreksi error adalah dengan cara klik
Point → Inversion.
Anda bisa mulai melakukan pencocokan kurva dengan penambahan jumlah
lapisan dan nilai resistivitas setiap lapisannya. Untuk menambah jumlah lapisan
anda bisa klik menu toolbar Model → Split. Untuk mengurangi jumlah lapisan
dengan cara klik Model → Join. Perkiraan jumlah lapisan tersebut tentunya
berdasarkan keadaan geologi di lokasi survey. Menu toolbar lainnya bisa anda
eksplorasi sendiri karena relatif mudah untuk mengetahuinya dengan
mengarahkan mouse ke arah icon.
Setiap langkah pengolahan yang anda lakukan pad software IPI2Win secara
otomatis akan tersimpan karena setting default program. JIka setting Auto-save
dinon-aktifkan maka bisa dilakukan dengan cara klik File → Save.

Penambahan Data Pengukuran

Untuk menambahkan titik pengukuran VES anda harus exit program IPI2Win
terlebih dahulu karena bisa menyebabkan software error (kemungkinan karena
software yang belum stabil). Sehingga untuk input data pengukuran yang kedua
dan seterusnya maka software harus di-close terlebih dahulu.

Setelah program IPI2Win dijalankan kembali, maka klik File → Open untuk
membuka file lokasi pengukuran VES yang pertama. Ekstensinya adalah *.dat.
Setelah itu anda bisa menambahkan lokasi pengukuran VES yang lain dengan
cara File → Add file. Lalu pilih file pengukuran VES kedua dengan ekstensi
*.dat. Setelah itu akan muncul window untuk melakukan save united profile,
yaitu file gabungan antara data VES pertama dan kedua. Tentukan lokasi save dan
beri nama file lalu klik Save.

Muncul window information, anda bisa memilih jenis array type / konfigurasi
elektroda yang digunakan. Bisa Schlumberger, Wenner, atau lainnya. Pada
Coordinat table, N adalah identitas file pengukuran, VES Name adalah nama
dari file pengukuran, X adalah jarak antara lokasi titik pengukuran, dan Z adalah
elevasi dari masing-masing titik pengukuran VES. Kemudian klik tombol
OK. Muncul resistivity section dari 2 titik pengukuran, tabel error dan grafik dari
salah satu titik. Untuk menunjukkan tampilan pseudo section bisa anda lakukan
dengan klik Section → Pseudo-section.

Untuk eksport tampilan tersebut menjadi image dapat dilakukan dengan cara
File → Export → BMP. Anda juga bisa eksport dalam format Surfer ataupun
RES2DINV.

Marsan, Dery. 2015. Analisis VES Resistivity dengan IPI2WIN.

Anda mungkin juga menyukai