Anggota Kelompok :
Bandung
2018
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang sesungguhnya, oleh karena itu
penulis berharap mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, umumnya bagi
Semoga amal baik yang diberikan kepada penulis sebelum dan sesudah
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Rekayasa
Perangkat Lunak semester 4
2. Untuk memperdalam pemahaman mengenai beberapa proses
model yang biasa digunakan dalam pembuatan perangkat lunak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1. Karakteristik
Extreme Programming sebagai sebuah metode yang dinamis
diperlihatkan dalam empat values yang dimilikinya dan keempatnya
merupakan dasar-dasar yang diperlukan dalam Extreme
Programming. Kent Beck menyatakan bahwa tujuan jangka pendek
individu sering berbenturan dengan tujuan sosial jangka panjang.
Karena itu dibuatlah values yang menjadi aturan, hukuman, dan juga
penghargaan. Keempat values tersebut adalah :
1. Komunikasi (Communication)
Tugas utama developer dalam membangun suatu sistem
perangkat lunak adalah mengkomunikasikan kebutuhan sistem
kepada pengembang perangkat lunak. Komunikasi dalam
Extreme Programmning dibangun dengan melakukan
pemrograman berpasangan (pair programming). Developer
didampingi oleh pihak klien dalam melakukan coding dan unit
testing sehingga klien bisa terlibat langsung dalam
pemrograman sambil berkomunikasi dengan developer.
Tujuannya untuk memberikan pandangan pengembang sesuai
dengan pandangan pengguna sistem.
2. Kesederhanaan (Simplicity)
XP mencoba untuk mencari solusi paling sederhana dan
praktis. Perbedaan metode ini dengan metodologi
pengembangan sistem konvensional lainnya terletak pada proses
desain dan coding yang terfokus pada kebutuhan saat ini
daripada kebutuhan besok, seminggu lagi atau sebulan lagi.
Lebih baik melakukan hal yang sederhana dan
mengembangkannya besok jika diperlukan.
4. Keberanian (Courage)
Berani mencoba ide baru. Berani mengerjakan kembali dan
setiap kali kesalahan ditemukan, langsung diperbaiki. Contoh
dari courage adalah komitmen untuk selalu melakukan design
dan coding untuk saat ini dan bukan untuk esok. Ketika ada kode
yang terlalu rumit, sulit dibaca dan dipahami, tidak sesuai
dengan kemauan pelanggan, dll maka seharusnya kode program
seperti itu di refactor (kalau perlu dibangun ulang). Hal ini
menjadikan pengembang merasa nyaman dengan refactoring
program ketika diperlukan.
2.1.5. Kekurangan
Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip
simplicity dan juga anjuran untuk melakukan apa yang
diperlukan hari itu juga).
Selain dari keunggulan dan kelemahan XP yang telah
disebutkan diatas, XP juga memiliki keunggulan yang
sekaligus menjadi kelemahannya, yaitu XP tidak memiliki
dokumentasi formal yang dibuat selama pengembangan. Satu-
satunya dokumentasi adalah dokumentasi awal yang dilakukan
oleh user.
2.2 SCRUM
Scrum adalah sebuah kerangka kerja untuk mengembangkan dan
mengelola produk kompleks. Scrum dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan kompleks yang senantiasa berubah, dimana pada saat
bersamaan menghasilkan produk dengan nilai setinggi mungkin secara
kreatif dan produktif. Scrum telah digunakan untuk mengelola
pengembangan produk kompleks semenjak awal tahun 1990-an. Scrum
bukan menrupakan sebuah proses ataupun teknik untuk mengembangkan
produk; daripada itu, ini adalah sebuah kerangka kerja dimana di dalamnya
dapat dimasukkan beragam proses dan teknik.
2.2.3. Karakteristik
ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi,
mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lain
proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan
bisnis
proses menghasilkan beberapa software increment
pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam
tim yang kecil
dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah
software dibangun
proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai
kapanpun diperlukan
2.2.6. Kelebihan
Keperluan berubah dengan cepat
Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi,
mengurangi biaya dan memberdayakan satu sama lain
Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan
cepat
Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah
software dibangun
Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai
kapanpun diperlukan
2.2.7. Kekurangan
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena
perubahan akan selalu diterima.
Scrum sederhana namun sulit untuk dikuasai
2.3.11. Kelebihan
2.3.12. Kekurangan
BAB III
KESIMPULAN