Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

Daftar isi.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1
B.Tujuan . 1
BAB II ISI
A. Menentukan Judul Aplikasi2
B. Metode SDLC menggunakan Xtreme Programming (XP)2
C. Tahap-tahap yang dilakukan dalam Model Xtreme Program(XP) ...3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan8
B. Pesan dan Kesan8

Referensi..8

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang XP

Requirement yang berubah dengan cepat menuntut lifecycles yang lebih pendek, dan tidak
selaras dengan metoda pengembangan tradisional, yang pada umumnya memerlukan disain
luas di awal dan mengakibatkan perubahan desain yang terjadi kemudian memerlukan biaya
yang lebih tinggi atau kehilangan milestones.

Berdasarkan hal ini kemudian dilahirkan konsep XP yang digagas oleh Kent Beck dan Ward
Cunningham pada Maret 1996. Metode XP merupakan yang terpopuler dari beberapa
metodologi pengembangan software yang dipakai untuk mengimplementasikan proyek
pengembangan perangkat lunak.

B. Tujuan XP

Tujuan utama XP adalah menurunkan biaya dari adanya perubahan software. Dalam
metodologi pengembangan sistem tradisional, kebutuhan sistem ditentukan pada tahap awal
pengembangan proyek dan bersifat fixed. Hal ini berarti biaya terhadap adanya perubahan
kebutuhan yang terjadi pada tahap selanjutnya akan menjadi mahal. XP diarahkan untuk
menurunkan biaya dari adanya perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai basis dasar,
prinsip dan praktis. Dengan menerapkan XP, pengembangan suatu sistem haruslah lebih
fleksibel terhadap perubahan.

2
BAB II
ISI
A. Menentukan Judul Aplikasi.
Dalam menentukan sebuah aplikasi, ada beberapa tahap yang harus di perhatikan. Agar
dalam pembuatan sebuah aplikasi dapat berjalan dengan sesuai yang di harapkan.
Kekompakan tim adalah salah satu hal yang utama dalam pembuatan sebuah project, agar
pembuatan sebuah aplikasi tidak banyak membuang waktu, serta menyesuaikan dengan
keinginan orang yang membutuhkan. Dalam pembuatan judul, juga tidak kala pentingnya
penyusunan konsep, kerangka program yang di buat, alur program, serta bagaimana proses
penggunaannya.

B. Metode SDLC menggunakan Xtreme Programming (XP)


Extreme Programming (XP) adalah sebuah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang
mencoba meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas dari sebuah proyek pengembangan
perangkat lunak dengan mengkombinasikan berbagai ide sederhana.
Extreme Programming (berikutnya akan disingkat sebagai XP) adalah sebuah pendekatan
atau model pengembangan perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai
tahapan dalam proses pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel.
Walaupun menggunakan kataprogramming, XP bukan hanya berfokus pada coding tetapi
meliputi seluruh area pengembangan perangkat lunak.

Nilai-nilai Dasar XP
Berikut adalah nilai-nilai mendasar yang menjadi roh dari XP pada setiap tahapan proses
pengembangan perangkat lunak:
1. Communication
XP mengfokuskan pada hubungan komunikasi yang baik antar anggota tim. Para anggota
tim harus membangun saling pengertian, mereka juga wajib saling berbagi pengetahuan
dan keterampilan dalam mengembangkan perangkat lunak. Ego dari para programer yang
biasaanya cukup tinggi harus ditekan dan mereka harus membuka diri untuk bekerjasama
dengan programer lain dalam menuliskan kode program.
2. Courage
Para anggota tim dan penanggungjawab pengembangan perangkat lunak harus selalu

3
memiliki keyakinan dan integritas dalam melakukan tugasnya. Integritas ini harus selalu
dijaga bahkan dalam kondisi adanya tekanan dari situasi sekitar (misalnya oleh klien atau
pemilik perusahaan). Untuk dapat melakukan sesuatu dengan penuh integritas terlebih
dahulu para anggota tim harus terlebih dahulu memiliki rasa saling percaya. Rasa saling
percaya inilah yang coba dibangun dan ditanamkan oleh XP pada berbagai aspeknya.
3. Simplicity
Lakukan semua dengan sederhana. Hal tersebut adalah salah satu nilai dasar dari XP.
Gunakan method yang pendek dan simpel, jangan terlalu rumit dalam membuat desain,
hilangkan fitur yang tidak ada gunanya, dan berbagai proses penyederhanaan lain akan
selalu menjadi nilai utama dari setiap aspek XP.
4. Feedback
Berikan selalu feedback kepada sesama anggota tim maupun pihak-pihak lain yang
terlibat dalam pengembangan perangkat lunak. Utarakan selalu pikiran anda dan
diskusikan kesalahan-kesalahan yang muncul selama proses pengembangan. Dengarkan
selalu pendapat rekan yang lain, dengan adanyafeedback inilah seringkali kita menyadari
bagian mana yang salah atau bisa ditingkatkan lagi dari perangkat lunak yang
dikembangkan.
5. Quality Work
Semua nilai di atas berujung pada sebuah kondisi di mana kita melakukan pekerjaan
dengan berkualitas. Dengan proses yang berkualitas maka implikasinya akan muncul pula
perangkat lunak yang berkualitas sebagai hasil akhirnya.

Dikembangkan oleh Kent Beck yang merupakan model proses yang terbaru dalam dunia
rekayasa perangkat lunak dan mencoba menjawab kesulitan dalam pengembangan software
yang rumit dan sulit dalam implementasi.

C. Tahap-tahap yang dilakukan dalam Model Xtreme Program (XP)

Tahap-tahap yang dilakukan dalam Model Xtreme Program (XP) yaitu :

4
1). Planning/Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dimulai dari pengumpulan kebutuhan yang membantu tim
teknikal untuk memahami konteks bisnis dari sebuah aplikasi. Selain itu pada tahap ini
juga mendefinisikan output yang akan dihasilkan, fitur yang dimiliki oleh aplikasi dan
fungsi dari aplikasi yang dikembangkan.
2). Design/Perancangan
Metode ini menekankan desain aplikasi yang sederhana, untuk mendesain aplikasi dapat
menggunakan Class-Responsibility-Collaborator (CRC) cards yang mengidentifikasi dan
mengatur class pada object-oriented.
Tim XP membangun perangkat lunak dengan desain yang sederhana. Dimulai dengan
desain yang sederhana, kemudian melalui pengujian program dan perbaikan desain.
Desain yang dibuat harus benar-benar cocok untuk fungsi saat ini dari sistem sehingga
tidak ada yang sia-sia dan perangkat lunak siap dikembangkan lagi selanjutnya. Namun,
pembuatan desain dalam XP tidak dilakukan hanya sekali. Tahapan desain dalam Extreme
Programming yang menghasilkan desain yang bagus dianggap sangat penting, sehingga
selama proses development banyak difokuskan ke tahapan desain.

5
3). Coding/Pengkodean
Konsep utama dari tahapan pengkodean pada extreme programming adalah pair
programming, melibatkan lebih dari satu orang untuk menyusun kode.
Setiap anggota tim XP harus mengikuti standar coding yang umum, sehingga semua code
dalam sistem seolah-olah tampak dibuat oleh satu orang yang sangat kompeten. Selain itu
hal ini sangat mendukung Collective Code Ownership.
4). Coding/Pengujian
Pada tahapan ini lebih fokus pada pengujian fitur dan fungsionalitas dari aplikasi.

Extreme Programming (XP) adalah metode :

Keunggulan :

pengembangan perangkat lunak yang ringan dan termasuk salah satu agile methods
yang dipelopori oleh Kent Beck, Ron Jeffries, dan Ward Cunningham.
XP merupakan agile methods yang paling banyak digunakan dan menjadi sebuah
pendekatan yang sangat terkenal.
Sasaran XP adalah tim yang dibentuk berukuran antara kecil sampai medium saja, tidak
perlu menggunakan sebuah tim yang besar. Hal ini dimaksudkan untuk
menghadapirequirements yang tidak jelas maupun terjadinya perubahan-perubahan
requirements yang sangat
Keunggulan:
Menjalin komunikasi yang baik dengan klien. (Planning Phase)

Menurunkan biaya pengembangan (Implementation Phase)

Meningkatkan komunikasi dan sifat saling menghargai antar developer.


(Implementation Phase)
XP merupkan metodologi yang semi formal. (Planning Phase)
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima,
atau dengan kata lain fleksibel. (Maintenance Phase)
Kelemahan :

6
Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicity dan juga anjuran untuk
melakukan apa yang diperlukan hari itu juga).XP juga memiliki keunggulan yang
sekaligus menjadi kelemahannya, yaitu XP tidak memiliki dokumentasi formal yang
dibuat selama pengembangan. Satu-satunya dokumentasi adalah dokumentasi awal yang
dilakukan oleh user.

Tahap Pembuatan Aplikasi dengan menggunakan XP


1. Planning/Perencanaan
Bagaimana interaksi dengan si pengguna, atau orang yang akan mengguankan aplikasi
nantinya .
Adapun tahap perencanaan yang di lakukan ialah,
Mengumpulkan seluruh data yang bisa membantu dalam proses pembuatan aplikasi.
Karena tahap XP merupakan model yang terbaru dan berbasis OOP, maka kita bisa
menggunakan Netbeans atau Eclipse dalam proses pembuatan aplikasi.
Kita ambil contoh program Input Buku.
Adapun yang saya butuhkan dalam membuat aplikasi ini adalah :
a. Perangakat Lunak/Keras
1. Komputer/Laptop
2. Netbeans
3. Xampp
4. phpmyadmin

2. Design/Perancangan
Bagaimana rancangan sistem, sehingga setiap orang yang ingin
menggunakan terasa lebih nyaman.

7
3. Coding/Pengkodean
Dalam proses pengcodingan, kami menggunakan aplikasi netbeans, yang kemudian
menghubungkan dengan Database, agar tiap data yang kita inputkan akan tersimpan dalam
database.
4. Coding/Pengujian
Setelah selesai, maka kita lakukan pengujian aplikasi.
Tahap pengujian ini di lakukan dengan cara megujicobakan kepada beberapa user untuk
kemudian di analisa letak kekurangannya !

8
BAB III
Kesimpulan

Dapat kami simpulkan bahwa proses pembuatan aplikasi model Xtreme Program merupakan
model dalam pembuatan aplikasi yang di kembangkan oleh Kent Beck untuk memudahkan
dalam pembuatan Rekayasa Perangkat Lunak. Model ini merupakan model yang terbaru dan
banyak di gunakan karena sangat sederhana dan fleksibel. Model ini tidak hanya fokus pada
proses Programming, namun juga fokus terhadap seluruh proses pengembangan.

Referensi
http://gunawan13.blog.upi.edu/2015/02/13/rekayasa-perangkat-lunak-pengertian-dan-model-
proses-pengembangan/
https://sites.google.com/a/student.unsika.ac.id/alex-mulyana-
11070/assignments/5metodepenelitian/5-metode-penelitian-rekayasa-perangkat-lunak
http://catatandestra.blogspot.co.id/2014/11/metode-pengembangan-extreme-
programming.html

Pesan dan Kesan

Anda mungkin juga menyukai