Anda di halaman 1dari 28

Inspeksi Sanitasi Rumah

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. Pengertian Inspeksi rumah adalah kegiatan penilaian rumah sehat yang dilakukan
terhadap komponen rumah, sarana sanitasi dan prilaku penghuni.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah inspeksi rumah
3. Kebijakan Inspeksi rumah harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam
instruksi kerja
4. Referensi Pedoman teknis penilaian rumah sehat Ditjen P2M & PL tahun 2002.
5. Prosedur
1. Petugas memohon ijin untuk melakukan pemeriksaan ke pengurus
setempat
2. Petugas melakukan identifikasi dan pemeriksaan rumah meliputi :
a. lokasi dan Tgl pemeriksaan : RT, RW, Kelurahan, Tgl, bulan tahun
pemeriksaan)
b. Pencatatan nama kepala keluarga pada lembar pemeriksaan
rumah.
c. Melakukan penilaan terhadap rumah yang diperiksa sesuai
dengan item yang dinilai pada lembar pemeriksaan rumah.
3. Petugas memberikan penyuluhan rumah sehat kepala keluarga dan
penghuni rumah
4. Petugas menilai hasil pemeriksaan rumah
5. Bagan Alir
Permohonan izin

Identifikasi dan pemeriksaan


rumah

Penyuluhan rumah sehat

Penilaian
Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit : :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. Pengertian Inspeksi Resiko Pencemaran Sarana Air bersih adalah kegiatan
pemeriksaan/penilaian SAB berdasarkan tingkat resiko pencemaran
dengan katagori rendah, sedang, tinggi, amat tinggi (sesuai formulir Is)
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah inspeksi resiko pencemaran
sarana Air Bersih
3. Kebijakan Inspeksi Resiko pencemaran Sarana Air bersih mengikuti langkah-
langkah yang tertuang dalam Inspeksi resiko pencemaran sarana air
bersih
4. Referensi Buku kumpulan peraturan dan pedoman teknis Teknis Program
Penyehatan lingkungan Buku II Dinkes Prop Jabar thn 2004
5. Prosedur 1. Petugas memohon ijin ke pengurus setempat
2. Petugas melakukan identifikasi dan pemeriksaan meliputi :
a. Pencatatan Keterangan umum :
Lokasi (Puskesmas, RT,RW, Kelurahan), Kode sarana,
Pemilik sarana, Tgl kunjungan, Apakah sampel air telah
diambil, Golongan coli form, kekeruhan, warna, rasa, bau
b. Uraian diagnosa khusus
Petugas melakukan pemeriksaan resiko dengan menceklis
pada kolom ya dan tidak sesuai pertanyaan pada formulir
pemeriksaan inspeksi sanitasi Sarana Air Bersih
3. Petugas melakukan penyuluhan terhadap pemilik dan
pengguna sarana air bersih
Petugas menilai hasil pemeriksaan
6. Bagan Alir

Permohonan ijin

Identifikasi dan Pemeriksaan resiko


pencemaran

Penyuluhan

Penilaian
Pemeriksaan Hygiene Sanitasi
Depot Air Minum

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit : :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. Pengertian Pemeriksaan Depot air minum adalah kegiatan pemeriksaan dan
penilaian hygiene sanitas Depot Air minum di wilayah kerja Puskesmas
Cipanas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Hygiene Sanitasi
Depot Air Minum
3. Kebijakan Pemeriksaan hygiene sanitasi depot air minum harus mengikuti langkah-
langkah yang tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di Puskesmas,
Seksi Kesling SubDin P2PL
Buku Penjamah makanan dan minuman, ditjen P2PL, Depkes RI 1989
5. Prosedur
1.1 Petugas melakukan kunjungan ke lokasi depot air minum
1.2 Petugas memohon ijin untuk melakukan pemeriksaan ke
penanggung jawab depot air minum
1.3 Petugas melakukan wawancara data umum dengan
penanggung jawab depot air minum
1.4 Petugas melakukan pemeriksaan dan penilaian menggunakan
Formulir Penilain Hygiene Sanitasi Depot Air Minum.
Jumlah hasil akhir penilaian dengan kriteria :
i. memenuhi syarat (> 70%),
ii. tidak memenuhi syarat (< 70 %)
1.5 Petugas memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan
hasil penilaian depot air minum
1.6 Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan
6. Bagan Alir
Kunjungan ke lokasi

Pemrmohonan ijin

Wawancara

Pemeriksaan dan penilaian

Saran dan rekomendasi

Pendokumentasian
Pemeriksaan Kelaikan Hygiene
Sanitasi Rumah Makan /Restoran

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen SP, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. Pengertian Pemeriksaan kelaikan hygiene sanitasi rumah makan /Restoran adalah
kegiatan pemeriksaan/penilaian terhadap tempat pengolahan
makanan dan minuman yang ada di wilayah kerja dengan skor
penilaian yang memenuhi syarat ≥ 70 %
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Kelaikan
Hygiene Sanitasi Rumah Makan /Restoran
3. Kebijakan Pemeriksaan Kelaikan Hygiene Sanitasi Rumah Makan/Restoran harus
mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di Puskesmas,
Seksi Kesling SubDin P2PL
5. Prosedur
1. Petugas memohon ijin ke Pemilik/penanggung jawab
restoran/rumah makan
2. Petugas melakukan identifikasi dan pemeriksaan meliputi
:
a. Pencatatan umum :
Nama Rumah Makan/Restoran :
Alamat :
Nama pengusaha/Penanggung jawab :
Jumlah karyawan :
Jumlah penjamah makanan :
Nomor Ijin Usaha :
Nama pemeriksa :
b. Uraian diagnosa
Petugas melakukan pemeriksaan kelaikan hygiene
sanitasi Rumah makan/Restoran dengan memberikan
nilai sesuai item-item pertanyaan yang terdapat pada
lembar Form Rm 2 dengan mengisi nilai pada kolom
skor
3. Petugas memberikan penyuluhan terhadap pemilik dan
pekerja di lokasi pemeriksaan
4. Petugas menilai hasil pemeriksaan
5. Bagan Alir

Permohonan iji pemeriksaan

Identifikasi dan pemeriksaan

Penyuluhan

Penilaian
Pemeriksaan Hygiene Sanitasi Makanan
Jasa Boga

No.Dokumen
No. Revisi
SOP Tgl Terbit
Halaman
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. Pengertian Pemeriksaan hygiene sanitasi Jasa Boga adalah kegiatan pemeriksaan
dan penilaian terhadap tempat pengolahan makanan yang disajikan di
luar tempat usaha atas dasar pesanan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Cipanas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Hygiene
Sanitas Makanan Jasa Boga
3. Kebijakan Pemeriksaan Kelaikan Hygiene Sanitasi Makanan Jasa Boga harus
mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di Puskesmas,
Seksi Kesling SubDin P2PL
Kepmenkes 715/Menkes/SK/V/2003 Persyaratan hygiene sanitasi jasa
boga
5. Prosedur
1. Petugas melakukan kunjungan ke lokasi jasa boga
2. Petugas memohon ijin untuk melakukan pemeriksaan ke
penanggung jawab jasa boga
3. Petugas melakukan wawancara data umum dengan penanggung
jawab jasa boga
4. Petugas melakukan pemeriksaan dan penilaian di dampingi
petugas yang ditunjuk menggunakan Form penilain jasa boga (
JB.2A)
Jumlah hasil akhir penilaian kriteria memenuhi syarat :
a. Golongan A1 minimal nilai 65-70
b. Golongan A2 minimal nilai 70-74
c. Golongan A3 minimal nilai 74-63
d. Golongan B minimal nilai 83-92
e. Golongan C minimal nilai 92-100
5. Petugas memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan hasil
pemeriksaan ke penanggung jawab jasa boga
6. Petugas mendokumnetasikan hasil pemeriksaan
6. Bagan Alir
9.LANGKAH

Kunjungan ke lokasi

Permohonana Izin

Wawancara

Pemeriksaan dan penilaian

Saran dan rekomendasi

Pendokumentasian
Pemeriksaan Hygiene Sanitasi Makanan
Jajanan

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. Pengertian Pemeriksaan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Hygiene Sanitasi
makanan jajanan
3. Kebijakan Pemeriksaan Hygiene Sanitasi makanan jajanan harus mengikuti langkah-
langkah yang tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi Permenkes No/924/Menkes/SK/VII/2003 Pedoman persyaratan Hygiene
sanitasi makanan jajanan
Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di Puskesmas,
Seksi Kesling SubDin P2PL, 2007
Buku Penjamah makanan dan minuman, ditjen P2PL, Depkes RI 1989
5. Prosedur
1. Petugas melakukan kunjungan ke lokasi makanan jajanan
2. Petugas memohon ijin untuk melakukan pemeriksaan ke
penanggung jawab atau koordinator makanan jajanan
3. Petugas melakukan wawancara data umum dengan pedagang
makanan jajanan
4. Petugas melakukan pemeriksaan dan penilaian menggunakan
Formulir Pemeriksaan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan.
Jumlah hasil akhir penilaian dengan kriteria :
a. memenuhi syarat (> 70%),
b. tidak memenuhi syarat (< 70 %)
5. Petugas memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan
hasil pemeriksaan ke pedagang makanan jajanan
6. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan
6. Bagan Alir
9.LANGKA

Kunjungan ke lokasi

Pemrmohonan ijin

Wawancara

Pemeriksaan dan penilaian


Saran dan rekomendasi

Pendokumentasian

7.
Pemeriksaan Kesehatan
Lingkungan Sekolah
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. Pengertian Pemeriksaan kesehatan lingkungan sekolah adalah kegiatan
pemeriksaan dan penilaian terhadap kesehatan lingkungan sekolah
yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Cipanas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan kesehatan
lingkungan sekolah
3. Kebijakan Pemeriksaan kesehatan lingkungan sekolah harus mengikuti langkah-
langkah yang tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di Puskesmas,
Seksi Kesling SubDin P2PL
Pedoman pengawasan kesehatan lingkungan Tempat-tempat umum
Dinkes Prop Jabar tahun 1999/2000
5. Prosedur
1. Petugas melakukan kunjungan ke sekolah
2. Petugas memohon ijin pemeriksaan ke penanggung jawab
sekolah
3. Petugas melakukan wawancara data-data yang dibutuhkan ke
petugas yang ditunjuk
4. Petugas melakukan pemeriksaan dan penilaian lingkungan
sekolah di dampingi petugas sekolah dengan menggunakan
Formulir Penilaian Kesehatan Lingkungan Sekolah
Jumlah hasil akhir penilaian dengan kriteria :
a. memenuhi syarat (> 75%),
b. tidak memenuhi syarat (< 75 %)
5. Petugas memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan
hasil pemeriksaaan ke penanggung jawab sekolah
6. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan
6. Bagan Alir
Kunjungan ke lokasi

Wawancara

Pemeriksaan dan penilaian

Saran dan rekomendasi

Pendokumentasian
Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan
Pesantren
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. Pengertian Pemeriksaan kesehatan lingkungan pesantren adalah kegiatan
pemeriksaan dan penilaian terhadap kesehatan lingkungan pesantren
yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Cipanas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan kesehatan
lingkungan pesantren
3. Kebijakan Pemeriksaan kesehatan lingkungan pesantren harus mengikuti
langkah-langkah yang tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di Puskesmas,
Seksi Kesling SubDin P2PL
Pedoman pengawasan kesehatan lingkungan Tempat-tempat umum
Dinkes Prop Jabar tahun 1999/2000
5. Prosedur 1. Petugas melakukan kunjungan ke lokasi pesantren
2. Petugas memohon ijin untuk melakukan pemeriksaan ke
penanggung jawab Pesantren
3. Petugas melakukan wawancara data umum ke pengurus pesantren
yang ditunjuk
4. Petugas melakukan pemeriksaan dan penilaian lingkungan
pesantren didampingi pengurus pesantren dengan menggunakan
Formulir Penilaian Kesehatan Lingkungan Pesantren
Jumlah hasil akhir penilaian dengan kriteria :
a. memenuhi syarat (> 70%),
b. tidak memenuhi syarat (< 70 %)
5. Petugas memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan hasil
pemeriksaan ke Penanggung jawab pesantren
6. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan
6. Bagan Alir

Kunjungan ke lokasi

Pemrmohonan ijin

Wawancara

Pemeriksaan dan penilaian

Saran dan rekomendasi

Pendokumentasian
Pemeriksaan hygiene sanitasi Rumah
sakit
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP
198003252010012009
1. Pengertian Pemeriksaan hygiene sanitasi rumah sakit adalah kegiatan pemeriksaan
dan penilaian terhadap hygiene sanitasi rumah sakit yang terdapat di
wilayah kerja Puskesmas Cipanas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan hygiene sanitasi
rumah sakit
3. Kebijakan Pemeriksaan hygiene sanitasi rumah sakit harus mengikuti langkah-langkah
yang tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di Puskesmas, Seksi
Kesling SubDin P2PL
Pedoman pengawasan kesehatan lingkungan Tempat-tempat umum Dinkes
Prop Jabar tahun 1999/2000
5. Prosedur 1. Petugas melakukan kunjungan ke Rumah sakit
2. Petugas memohon ijin ke Penanggung jawab Rumah saki
3. Petugas melakukan wawancara ke petugas IPSRS dengan
mengisi data umum Rumah sakit
4. Petugas melakukan pemeriksaan dan penilaian di ruangan
rumah sakit di dampingi petugas IPRSRS dengan
menggunakan Formulir Penilaian Hygiene Sanitasi Rumah sakit
Jumlah hasil akhir penilaian dengan kriteria :
a. memenuhi syarat (> 75%),
b. tidak memenuhi syarat (< 75 %)
5. Petugas memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan hasil
pemeriksaan hygiene sanitasi Rumah Sakit ke petugas IPRS RS
6. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan
c. Bagan
9.LANGAlir Kunjungan ke lokasi

Pemrmohonan ijin

Wawancara

Pemeriksaan dan penilaian

Saran dan rekomendasi

Pendokumentasian
PENANGANAN SAMPAH
Penanganan Limbah Padat
Medis
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. Pengertian Penanganan limbah padat medis adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menangani limbah padat medis agar tidak membahayakan
bagi kesehatan manusia
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan limbah
padat medis
3. Kebijakan Penanganan limbah padat medis harus mengikuti langkah-langkah
yang tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di
Puskesmas, Seksi Kesling SubDin P2PL, 2007
Pedoman sanitasi rumah sakit di Indonesia, Dpkes RI, 1994
Kepmenkes No.1428/Menkes/SK/XII/2006 Pedoman
penyelenggaraan kesehatan lingkungan Puskesmas
5. Prosedur 1. Petugas kesehatan lingkungan menyediakan tempat limbah
padat medis di tiap ruangan

2. Petugas melapisi tempat limbah padat medis dengan kantong


plastik warna kuning

3. Petugas kebersihan mengangkut limbah padat medis setiap


hari sekali dari tiap ruangan

4. Petugas mengumpulkan limbah padat medis di tempat yang


telah disediakan

5. Petugas kesehatan lingkungan menghubungi Petugas


perusahaan pengelola limbah setiap 1 bulan sekali

6. Petugas Perusahaan pengelola sampah dan petugas


kesehatan lingkungan menimbang limbah padat medis

7. Petugas perusahaan pengelola sampah mengangkut limbah


padat medis dari Puskesmas Cipanas

8. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan


6.9.LANGKAH-LANGKAH
Bagan Alir

Penyediaan tempat sampah

Melapisi tempat limbah padat medis dengan


plastik warna kuning

Pengangkutan

Pengumpulan

Petugas menghubungi Petugas perusahaan


pengelola sampah

Petugas perusahaan dan petugas


puskesmas menimbang limbah padat medis

Petugas sampah mengangkut sampah


medis

penimbangan

Pendokumentasian
Penanganan Limbah Cair Medis

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. Pengertian Kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan unsur-unsur pencemar
dalam limbah cair medis agar tidak membahayakan manusia
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penangan limbah cair
medis
3. Kebijakan Penanganan limbah cair medis harus mengikuti langkah-langkah yang
tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi  Kepmenkes RI. 1428/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan lingkungan Puskesmas
 Pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia tahun 1994
 Pedoman Bidan studi Pembuangan tinja dan air limbah pada
institusi pendidikan sanitasi/ kesehatan
5. Prosedur 1. Petugas mempersiapkan wadah limbah cair medis
2. Petugas menyediakan wadah, larutan chorin di tiap ruangan
pelayanan tindakan
3. Petugas menampung limbah cair hasil dari kegiatan
pencucian alat, pencucian luka, cairan darah dan sejenisnya
4. Petugas membubuhkan larutan chlorin ke dalam wadah
penampungan limbah cair medis
5. Petugas mengalirkan buangan limbah cair ke dalam
saluran perpipaan septick tank

6.9.LANGKA
Bagan Alir

Persiapan

Penyediaan wadah di ruangan

Penampungan limbah cair


Pebubuhan chlorin

Pembuangan

septic tank
Penanganan Sampah Organik
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. pengertian Penanganan sampah organik adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menangani sampah organik yang terdiri dari kertas, sisa makanan, sisa buah-
buahan dan yang sejenisnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan sampah organik
3. Kebijakan Penanganan sampah organik harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang
dalam instruksi kerja
4. Referensi Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di Puskesmas, Seksi
Kesling SubDin P2PL, 2007
Kepmenkes No.1428/Menkes/SK/XII/2006 Pedoman penyelenggaraan
kesehatan lingkungan Puskesmas
5. Prosedur 1. Petugas menyediakan tempat sampah organik yang memenuhi
syarat :
Bahan tidak mudah berkarat, kedap air, tertutup rapat, mudah
diangkut, tahan terhadap benda tajam dan runcing, dilapirsi
kantong palstik wana hitam
2. Petugas mengangkut sampah organik dari tiap ruangan setiap
hari
a. Petugas mengumpulkan sampah di tempat yang telah
disediakan
b. Petugas PD. Kebersihan mengangkut sampah dari tempat
pengumpulan di puskesmas ke tempat pembuangan 3
hari sekali
6. Bagan Alir
Penyediaan tempat sampah

Pengangkutan

Pengumpulan

Pengangkutan oleh Petugas


PD kebersihan
Penanganan Sampah Non Organik
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. pengertian Penanganan sampah non organik adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menangani sampah non organik yang terdiri dari plastic, kaca, kaleng dan
sejenisnya
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan sampah non
organik
3. Kebijakan Penanganan sampah non organik harus mengikuti langkah-langkah yang
tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di Puskesmas,
Seksi Kesling SubDin P2PLKepmenkes No.1428/Menkes/SK/XII/2006
Pedoman penyelenggaraan kesehatan lingkungan Puskesmas
5. Prosedur 1. Petugas menyediakan tempat sampah non organik yang memenuhi
syarat :
Bahan tidak mudah berkarat, kedap air, tertutup rapat, mudah
diangkut, tahan terhadap benda tajam dan runcing serta di lapisi
kantong palstik warna hitam
2. Petugas mengangkut sampah non organik dari tiap ruangan setiap
hari
3. Petugas mengumpulkan sampah di tempat yang telah disediakan
4. Petugas PD. Kebersihan mengangkut sampah dari tempat
pengumpulan di puskesmas ke tempat pembuangan setiap 3 hari
sekali

5. Bagan Alir
Penyediaan tempat
Pengangkutan sampah
sampah

Pengumpulan sampah

Pengangkutan oleh
Petugas PD
kebersihan
KLINIK SANITASI
Konseling Klinik anitasi
Dalam Gedung

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit : :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. pengertian Hubungan komunikasi antara dua oran atau lebih antara petugas
konseling dan pasien/klien yang memutuskan untuk bekerjasama
sehingga pasien /klien dapat mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantua pihak lain
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk konseling klinik
sanitasi dalam gedung
3. Kebijakan Konseling klinik sanitasi harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang
dalam instruksi kerja
4. Referensi
5. Prosedur 1. Petugas melakukan wawancara dengan penderita atau
klien sesuai dengan permasalahan yang disampaikan
2. Petugas mencatat hasil dari wawancara identitas pasien
3. Petugas menyimpulkan hasil wawancara
4. Petugas memberikan saran pemecahan yang sederhana
murah dan mudah dilaksanakan sesuai dengan
masalahnya
5. Klien pulang
6. Petugas mendokumentasikan hasil konseling
6. Bagan Alir
9.LANGKAH-L
Mencatat hasil wawancara

Wawancara
Menyimpulkan hasil wawancara

Saran pemecahan masalah

Klien pulang

Dokumentasi
Pengambilan Sampel/Contoh Air
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. pengertian Sampel / contoh, dalam panduan ini adalah contoh uji air untuk keperluan
pemeriksaan kualitas
2. Tujuan Untuk memperoleh hasil pengambilan contoh, dalam rangka pemantauan
kualitas air secara kimia

3. Kebijakan Pengambilsan sampel/contoh air secara kimia/fisik harus mengikuti


langkah-langkah yang tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi 1. Kepmenkes Republik Indonesia No. 1204 / 2004.
2. Permenkes Republik Indonesia No. 416 / 1990.
3. Kepmenkes Republik Indonesia No. 907 / 2000.

5. Prosedur 1. Pola kerja


Urutan pelaksanaan pengambilan contoh kualitas air adalah sebagai
berikut :
1) menentukan lokasi pengambilan contoh ;
2) menentukan titik pengambilan contoh ;
3) melakukan pengambilan contoh ;
4)pengambilan contoh untuk pemeriksaan kimia hampir sama dengan
pengambilan contoh mikrobiologi tetapi tidak menggunakan botol steril
dan tidak diusap api.
5) melakukan pemeriksaan kualitas air di lapangan ;
6) melakukan pengolahan pendahuluan dan pengawetan contoh ;
7) pengepakan contoh dan pengangkutan ke laboratorium.

2. Pengambilan Sampel Air Mikrobiologi Berdasarkan Jenis


Sarana
3. Air Permukaan , Pengambilan contoh untuk pemeriksaan
mikrobiologi dapat dilakukan pada air permukaan dan air tanah
dengan penjelasan sebagai berikut :
 air permukaan secara langsung (lihat Gambar 18); tahapan
pengambilan contoh ini scbagai berikut :
 siapkan botol yang volumenya paling sedikit 100 ml dan tclah
distcrilkan pada suhu 120°C selama 15 menit atau dengan cara
sterilisasi lain;
 ambil contoh dengan cara memegang botol steril bagian bawah
dan celupkan botol
 stern + 20 cm di bawah permukaan air dengan posisi mulut botol
berlawanan dcngan arah aliran.
4. Air tanah pada sumur gali; tahapan pengambilan contoh lama
dengan pengambilan contoh pada air permukaan dari jembatan
atau lintasan gantung;

Air permukaan secara tidak langsung dan Jenis Sumur Gali dari
jembatan atau lintasan gantung (lihat Gambar 19); tahapan
pengambilan ini sebagai berikut :
a. siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas aluminium ;
b. ikat botol dengan tali dan pasang pemberat di bagian dasar botol ;
c. buka pembungkus kertas di bagian mulut botol dan turunkan botol
perlahanlahan ke dalam permukaan air ;
d. tarik tali sambil digulung ;
e. buang sebagian isi botol hingga volumcnya ± 3/4 volume botol.
f. bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup kembali.

5. Air tanah pada kran air (lihat Gambar 20); tahapan pengambilan
contoh sebagai berikut :
a. siapkan botol steril yang tutupnya terbungkus kertas coklat
b. buka kran selama 1 - 2 menit ;
c. sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar
uap air ;
d. alirkan lagi air selama 1 - 2 menit ;
e. buka tutup botol steril dan isi sampai ± 3/4 volume botol ;
f. bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup lagi.
Pemeriksaan di lapangan
Pekerjaan yang dilakukan meliputi :
1) pemeriksaan unsur-unsur yang dapat berubah dengan cepat,
dilakukan langsung setelah pengambilan contoh; unsure-unsur
tersebut antara lain ; pH, suhu, daya hantar listrik, alkalinitas,
asiditas dan oksigen terlarut;
2) semua hasil pemeriksaan dicatat dalam buku catatan khusus
pemeriksaan di lapangan, yang meliputi nama sumber air, Tgl
pengambilan contoh, jam, keadaan cuaca,

6. Bagan Alir 1. Pola kerja


2. Pengambilan Sampel Air Mikrobiologi
Berdasarkan Jenis Sarana
3. Air tanah pada sumur gali

4.
Air tanah pada kran air
Pengambilan Sampel / Contoh
Makanan - Minuman

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl Terbit : :
Halaman :
UPTD Puskesmas dr Hj. Yeyen S P, M.Kes
Cipanas NIP 198003252010012009
1. pengertian Sampel / contoh, dalam panduan ini adalah contoh uji makanan untuk
keperluan pemeriksaan kualitas
2. Tujuan Pemantauan Kualitas dan Kemananan Makanan
3. Kebijakan Pemeriksaan sampel/contoh makanan/minuman harus mengikuti langkah-
langkah yang tertuang dalam instruksi kerja
4. Referensi Buku Panduan Teknis Program Penyehatan lingkungan di Puskesmas,
Seksi Kesling SubDin P2PL
Kepmenkes 715/Menkes/SK/V/2003 Persyaratan hygiene sanitasi jasa
boga
5. Prosedur 1. Pengambilan sampel makanan / minuman untuk pemeriksaan Kimia.
a. Ambil sampel makanan dengan menggunakan sendok, garpu, atau
pisau bersih
b. Masukkan sampel makanan dengan jumlah bersih 100 – 250 gram ke
dalam plastik sampel
c. Ikat plastik sampel
d. Beri label pada plastik sampel tersebut.
Isi label menyangkut :
- Nama pengambil sampel.
- Tempat pengambil sampel.
- Waktu pengambilan sampel.
- Tgl pengambilan sampel.
- Jenis pemeriksaan sampel.
e. Kirimkan sampel ke Laboratorium

2. Pengambilan sampel makanan untuk pemeriksaan Mikrobiologi.


a. Siapkan plastik sampel steril, sendok/garpu/pisau bersih, sarung tangan
steril, masker,, korek api dan api bunsen.
b. Pengambil sampel memakai masker dan sarung tangan steril.
c. Nyalakan api bunsen lalu sendok/garpu/pisau dilidah apikan.
d. Ambil makanan padat sebanyak 100-250 gram, dengan
menggunakan sendok, garpu, atau pisau bersih masukkan ke
dalam plastik sampel
e. Lidah apikan mulut plastik sampel dan Ikat dengan baik.
f. Beri label pada plastik sampel tersebut.
Isi label menyangkut :
- Nama pengambil sampel.
- Tempat pengambil sampel.
- Waktu pengambilan sampel.
- Tgl pengambilan sampel.
- Jenis pemeriksaan sampel.
g. Kirimkan sampel ke Laboratorium, bila waktu tunda lebih dari 3
jam, maka sampel harus disimpan dalam keadaan dingin (10oC)

6. Bagan Alir

Anda mungkin juga menyukai