1. Pendahuluan
Berpikir adalah salah satu kemampuan yang harus diajarkan oleh guru kepada siswa.
Banyak sekali aktivitas atau profesi manusia yang tergantung pada kemampuan yang satu ini.
Berpikir hanya dapat dilakukan oleh manusia, tidak oleh makhluk lain. Tidak heran jika
kemampuan berpikir disebut sebagai kemampuan yang membuat kita menjadi manusia.
Sejak dulu manusia begitu tertarik untuk mempelajari dirinya sendiri. Salah satunya adalah
bagaimana sebenarnya proses berpikir itu terjadi. Manfaat bagi guru ketika memahami proses
berpikir pada manusia, ia dapat memaksimalkan pengajaran untuk para siswanya.
Belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku seseorang dalam situasi tertentu yang
disebabkan oleh “pengalaman berulang” terhadap situasi tersebut. Dalam tinjauan psikologi
kognitif belajar diartikan sebagai The process of acquiring knowledge (proses memperoleh
pengetahuan). Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman hidup yang dialami oleh si
pelajar agar menjadi mandiri. Belajar erat kaitannya dengan pengembangan kognitif
(penguasaan intelektual), afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai) dan psikomotorik
(keterampilan bertindak atau berprilaku). Dalam pandangan pakar psikologi belajar
kognitifis, keberhasilan belajar di ukur oleh kematangan kognisi si pelajar, dalam hal ini otak
sebagai organ tubuh yang berkaitan dengan intelejensi, menjadi sangat dominan sebagai
pusat memori.
Seperangkat proses yang bersifat internal yang dimaksud oleh Gagne adalah kondisi
internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan
terjadinya proses kognitif dalam diri individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah
rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Proses informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding),
diikuti dengan penyimpanan informasi (stroge) dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali
informas-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrival). Teori belajar pemerosesan
informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang mencakup
beberapa tahapan.
Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Sistem syaraf
menggunakan kode internal yang merepresentasikan stimulus eksternal. Dengan cara ini
representasi objek/kejadian eksternal dikodekan menjadi informasi internal dan siap
disimpan.
Stroge adalah informasi yang diambilkan dari memori jangka pendek kemudian
diteruskan untuk diproses dan digabungkan ke dalam memori jangka panjang. Namun tidak
semua informasi dari memori jangka pendek dapat disimpan. Kunci penting dalam
penyimpanan di memori jangka panjang adalah adanya motivasi yang cukup untuk
mendorong adanya latihan berulang hal-hal dari memori jangka pendek.
Retrieval adalah hasil akhir dari proses memori. Mengacu pada pemanfaatan informasi
yang disimpan. Agar dapat diambil kembali, informasi yang disimpan tidak hanya tersedia
tetapi juga dapat diperoleh karena meskipun secara teoritis informasi yang disimpan tersedia
tetapi tidak selalu mudah untuk menggunakan dan menempatkannya.
Teori ini ditemukan oleh Gagne yang didasarkan atas hasil riset tentang faktor-faktor
yang kompleks pada proses belajar manusia. Penelitiannya diamksudkan untuk menemukan
teori pembelajaran yang efektif. Analisanya dimulai dari identifikasi konsep hirarki belajar,
yaitu urut-urutan kemampuan yang harus dikuasai oleh pembelajar (peserta didik) agar dapat
mempelajari hal-hal yang lebih sulit atau lebih kompleks.