Sesi 1 - Ratmaya Urip

ASOSIASI PERUSAHAAN BETON READYMIX INDONESIA
(APBRI)
Jakarta, Selasa, 24 April 2018

Penyebarluasan materi ini dapat dilakukan dengan ijin penyusun
Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 1
Ratmaya Urip Konstruksi
SEMINAR RIGID PAVEMENT
Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) & Dinas PU Jateng
New Metro Hotel, Semarang, Jawa Tengah
Rabu, 28 Maret 2007
SEMINAR NASIONAL 2007

Himpunan Mahasiswa Sipil Politeknik Negeri Semarang
Auditorium Poltek Negeri Semarang
Sabtu, 21 Juli 2007
CONTRUCTION STAKEHOLDERS GATHERING

Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Tengah
Graha Santika Hotel, Semarang, Jawa Tengah
31 Januari 2008
Dan di Banyak Kesempatan

Di Sejumlah Presentasi Bisnis di Dunia Konstruksi
Di Sejumlah Kota di Indonesia
ILUSTRASI
Ratmaya Urip
ILUSTRASI ( 1 )
SEBELUM DITEMUKAN SEMEN PORTLAND :
1. Bangsa Assyria dan Babilonia menggunakan tanah liat untuk bahan bangunan
2. Bangsa Romawi menyempurnakannya dengan dicampur kapur, untuk
membangun Colloseum, jaringan Aquaduct, dan struktur-struktur lainnya.
3. Penggunaan campuran kapur dan abu gunung berapi dalam pembuatan Teater
di Pompei (75 BC), Pantheon, Roma (127 AD), Acropolis, dll
4. Pamakain kapur, batu bata yang dilembutkan dan pasir dalam pembuatan bangunan
di Indonesia.
GEOKIMIA TEKNIK SIPIL

!!!
SETELAH DITEMUKAN SEMEN PORTLAND :
( LIHAT LEMBAR-LEMBAR BERIKUTNYA )
ILUSTRASI (2)
TEMBOK BESAR TAJ MAHAL
ALHAMBRA ALHAMBRA
Ratmaya Urip
ILUSTRASI (3)
ACROPOLIS ACROPOLIS
PANTHEON
PANTHEON Ratmaya Urip
ILUSTRASI (4)
KUIL MATAHARI
MENARA PISA
VIA DOLOROSA VIA DOLOROSA

Ratmaya Urip
ILUSTRASI
Ratmaya Urip
PROLOG (1)
Kerusakan konstruksi khususnya kontruksi perkerasan jalan
setiap tahun selalu bertambah, dan bahkan menjadi akut,
karena selalu berulang dan tidak pernah ada akhirnya.
Semuanya menimbulkan kerugian dan inefisiensi di seluruh

aktifitas kehidupan. Itu berarti menghambat laju produktifitas,
atau dengan kata lain mendistorsi atau mendegradasi
pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya akan merintangi
pencapaian keunggulan bersaing bangsa.
Faktanya, sampai saat ini keterpurukan bangsa tidak juga enyah
dari bumi Indonesia. Itu karana “jalan” adalah salah satu
Infrastuktur utama, dan tulang punggung ekonomi bangsa
Seluruh stakeholders pengguna “jalan” mengeluh dan menderita

PROLOG (2)
Kasus:
Kegagalan konstruksi, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan jalan, “substructure”, longsoran, dll, selalu bermuara pada
pendapat:
1. Kelebihan beban kendaraan

2. Perilaku pengguna jalan
3. Miss-management dalam pengelolaan jalan
4. Ketiadaan atau kekurangan dana
5. Buruknya pelaksanaan pekerjaan konstruksi oleh kontraktor
6. Buruknya kualitas material bahan konstruksi
7. Banjir, longsoran, gempa, dan bencana alam lainnya
8. Intrusi air laut
9. Dan lain-lain
Semua pendapat di atas mungkin dapat menjadi penyebab masalah.

Namun ada satu hal penyebab yang selama ini tidak pernah dipakai
sebagai kemungkinan penyebab masalah.

PROLOG (3)
Paradigma Baru:
Pendekatan dalam penyelesaian masalah dalam dunia konstruksi,
khususnya dalam masalah kerusakan konstruksi perkerasan jalan
yang terus menerus, akut, dan tiada akhir, selama ini selalu
dengan pendekatan fisik-mekanik (physical-mechanical
approach)
Pendekatan yang selama ini termarjinalkan adalah

pendekatan kimia (chemical approach), khususnya
geokimia, dan lebih spesifik lagi, GeokimiaTeknik Sipil yang dapat
juga disebut sebagai
Geokimia Konstruksi Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 11

APA YANG SEBENARNYA TERJADI ?
1. Kurangnya pengetahuan & pemahaman tentang

KIMIA TEKNIK SIPIL atau lebih tepatnya
GEOKIMIA TEKNIK SIPIL atau
GEOKIMIA KONSTRUKSI
2. Masih kuatnya pendapat, bahwa pada RIGID

PAVEMENT (perkerasan kaku), daya dukung
tanah dasar tidak terlalu memegang peranan,
karena tingkat kekakuan beton semen sangat
tinggi (antara 25 s/d 45 Gpa), dengan flexural
strength 3,5 s/d 5 Mpa

PROLOG (5)
1. Pelaku pekerjaan konstruksi khususnya bangunan infrastruktur, didominasi oleh
tenaga ahli teknik sipil, yang kuat dalam kemampuan analitis, pengetahuan bahan
konstruksi yang bersifat fisikal dan mekanikal, namun lemah dalam kemampuan
kimia, geologi dasar, dan metalurgi, khususnya GEOKIMIA TEKNIK SIPIL dan/atau
GEOKIMIA KONSTRUKSI
2. Kekurangmampuan dalam memahami peran GEOKIMIA TEKNIK SIPIL dan/atau

GEOKIMIA KONSTRUKSI, sering mengakibatkan besarnya biaya konstruksi,
dan biaya pemeliharaan, bahkan kegagalan konstruksi. Khususnya yang banyak
melibatkan konstruksi SUBSTRUCTURE, dan LAND PREPARATION. Terlebih-lebih
pada konstruksi/bangunan pendukung transportasi (jalan, jembatan, landas-pacu,
dermaga, dll), serta konstruksi/bangunan pengairan dan keairan (saluran irigasi,
dam, dll)
3. Khusus yang berkaitan dengan RIGID PAVEMENT, adalah masih kurangnya

kemampuan sebagian besar pelaku dunia konstruksi dalam memahami secara
hakiki maupun secara teknis operasional atas pelaksanaan konstruksi maupun
pemeliharaan dalam RIGID PAVEMENT. Hal ini terjadi karena begitu dominannya
sistem FLEXIBLE PAVEMENT. Juga pemahaman tentang tanah longsor dari perspektif
Geokimia Konstruksi

(untuk menghindari kegagalan konstruksi RIGID PAVEMENT,
selain pendekatan fisik/mekanik juga dengan pendekatan kimia)
1. KETAHANAN LAPIS PERKERASAN
(SURFACE COURSE – BERBAHAN BETON)
PEMAHAMAN KIMIA SEMEN DAN BETON, SUPAYA BETON TAHAN
TERHADAP SERANGAN SULFAT, CHLORIDA, DLL.
2. KETAHANAN TANAH DASAR

(SUBGRADE)
PEMAHAMAN GEOKIMIA DAN KIMIA TANAH DASAR (SUBGRADE)
SEHINGGA DAPAT MENGHASILKAN SUBGRADE DENGAN TINGKAT
KETAHANAN YANG TINGGI MELALUI PENDEKATAN KIMIA TANAH.
3. KETAHANAN FONDASI JALAN

(SUBBASE COURSE & BASE-COURSE)
DI SAMPING PEMAHAMAN FISIK DAN MEKANIK ATAS FONDASI
JALAN, JUGA DIPERLUKAN PEMAHAMAN GEOKIMIA DAN KIMIA
SUPAYA DIPEROLEH FONDASI JALAN YANG MEMILIKI KETAHANAN
TINGGI. MESKIPUN UNTUK ITEM INI SIFATNYA OPTIONAL
Flexible Pavement
Structure
Surface course
Base course
Subbase course
Subgrade

Rigid Pavement
Structure
Surface course
Base course
Subbase course
Subgrade

ISSUE-ISSUE PENTING RIGID PAVEMENT (1)
1. KERATAAN JALAN : SERING DIANGGAP KURANG JIKA DIBANDINGKAN

FLEXIBLE PAVEMENT. PADAHAL MASALAHNYA ADALAH
PROFESIONALISME PELAKSANA KONSTRUKSINYA
JALAN AKSES BANDARA JUANDA ( LEBIH 17 tahun)

2. DAYA TAHAN / MASA PELAYANAN LEBIH LAMA (30 TAHUN ATAU

LEBIH)
3. KEMAMPUAN MENAHAN BEBAN BERAT : KARENA LEBIH KAKU,

BEBAN KENDARAAN DISEBARKAN LEBIH MERATA
FLEXIBLE PAVEMENT RIGID PAVEMENT
4. GANGGUAN TERHADAP LALU LINTAS KOMUTER BERKURANG,

KARENA JARANG MELAKUKAN AKTIFITAS PEMELIHARAAN

5. PENAMPILAN JALAN BETON DI WAKTU MALAM :

- LEBIH TERANG DAN JELAS, JUGA DI WAKTU HUJAN, SEHINGGA
SANGAT MEMBANTU PANDANGAN PENGEMUDI
6. MASA KONSTRUKSINYA SERING DIANGGAP LEBIH LAMA

PADAHAL INI TERGANTUNG PROFESIONALITAS PELAKSANANYA
7. SERING DINGGAP LEBIH ‘NOISY’. PADAHAL INI JUGA TERGANTUNG

PELAKSANAAN KONSTRUKSINYA
8. SERING DIANGGAP RAWAN TERHADAP KERETAKAN

PADAHAL INI TERGANTUNG DARI KEMAMPUAN KONSTRUKSI
TERMASUK KEMAMPUAN GEOKIMIA ATAU KIMIA TEKNIK SIPIL
9. ‘RIDING COMFORT’ DIANGGAP LEBIH JELEK’ . PADAHAL DARI

HASIL PENELITIAN, UNTUK RIGID PAVEMENT YANG DIBANGUN
SECARA PROFESIONAL, ‘SMOOTHNESS’ –NYA TIDAK KALAH
DENGAN FLEXIBLE PAVEMENT.

STOP PRESS !!!
BAHAN KONSTRUKSI UTAMA YANG SANGAT
BERPERAN DALAM DUNIA KONSTRUKSI ADALAH :
1. SEMEN/BETON 2. BAJA 3. BATUAN/TANAH

PC/CONCRETE STEEL ROCK/STONE/SOIL
4. KAYU 5. ASPAL 6. DAN LAIN-LAIN

ASPHALT MISCELLANEOUS
WOOD
BAHAN-BAHAN KONSTRUKSI UTAMA TERSEBUT BERKAITAN

ERAT DENGAN GEOKIMIA, KHUSUSNYA GEOKIMIA TEKNIK SIPIL,
ILMU YANG SANGAT TERMARJINALKAN DALAM DUNIA TEKNIK SIPIL
BAHAN KONSTRUKSI UTAMA
DALAM APLIKASI KONSTRUKSI
BERBASIS PADA
GEOKIMIA KONSTRUKSI
DASAR-DASAR GEOKIMIA KONSTRUKSI (1)
GEOKIMIA :
Cabang Ilmu Geologi yang mempelajari tentang sistem

penyusunan bumi dilihat dari aspek kimia, seperti kelaru
unsur dan karakteristik unsur dalam tanah.
GEOKIMIA TEKNIK SIPIL :
Kajian Geokimia yang berkaitan erat dengan Teknik Sipil
Ratmaya Urip
Mg
O2
2,5 %
47 %
K
Si
28 % 2,5 %
Na
Al
2,7 %
8%
Ca
Fe 3,5 %
5%
Lain-lain +/-Ratmaya
1%Urip
O2 = 47 %
Si = 28 %
Al = 8 %
UNSUR
Fe = 5 %
Ca = 3,5 %
Na = 2,7 %
K = 2,5 %
> DOMINAN
Mg = 2,5 %
-------------------
99,2 % UNSUR-UNSUR POKOK
YANG HARUS DIKETAHUI
Sisanya = 0,8% adalah unsur-unsur
Ratmaya Urip
lain
FENOMENA GEOKIMIA TERBARU (1)
DAN KORELASINYA DENGAN UNSUR DOMINAN
LUMPUR LAPINDO
OKSIDA SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO Na2O K2O TiO2 MgO SO2
LMP. LAPINDO
PERSENTASE 53,08 18,27 5,6 2,07 2,97 1,44 0,57 2,89 2,96
Ratmaya Urip
PHENOL ZEOLIT
FENOMENA GEOKIMIA TERBARU (2)

TANAH DASAR PROYEK BANDARA JUANDA
HASIL ANALISIS KIMIA :
OKSIDA SiO2 Al2O3 Fe2O3 TiO2 CaO MgO Na2O K2O
PERSEN 56,26 18,00 7,60 0,65 2,98 2,10 0,96 0,56
Berdasar analisis geokimia di atas, serta analisis

mineral, maka kemudian dapat diambil keputusan :
perbaikan tanah dasarnya (subgrade) menggunakan
Calcium-based treatment
Ratmaya Urip
JENIS-JENIS MAGMA :
1. MAGMA ASAM
Keluar dari perut bumi berupa lava KENTAL
Karena kental, gunung yang terbentuk berbentuk KERUCUT
Kandungan mineralnya : silikat & feldspar, natrium dan
kalium (Si, Al, Na, K)
2. MAGMA BASA (MAFIC)

Keluar dari perut bumi berupa lava ENCER
Karena encer, yang terbentuk adalah pegunungan landai
Kandungan mineralnya : besi, kalsium, magnesium (Fe,
Ca, Mg)
3. MAGMA INTERMEDIER
Magma yang kandungan silika dan feldspar seimbang
dengan kandungan besi dan magnesium-nya.
Ratmaya Urip
PRINSIP PEMAHAMAN
1. Untuk keperluan teknik sipil hanya perlu memahami perilaku 8 unsur

dominan tersebut.
2. Secara natural, unsur-unsur di atas tidak berdiri sendiri, namun dalam
bentuk terikat sebagai oksida maupun senyawa:
UNSUR OKSIDA SENYAWA

Ca CaO CaCO3
Si SiO2 CaOSiO2
Dan seterusnya
3. Dalam kondisi tertentu oksida Ca jika dicampur oksida Si akan terjadi
seaksi kimia, dengan hasil akhir berupa sementasi
4. Dalam konteks teknik sipil, dari delapan unsur tersebut dapat diambil
4 unsur utama : Ca dan Fe (basa) serta Si dan Al (asam)
Ratmaya Urip
DASAR-DASAR GEOKIMIA KONSTRUKSI(1)
Berdasar pada geokimia konstruksi diperoleh :
1. Unsur-unsur yang menguntungkan :
Asam Basa
Si dan Al Ca dan Fe
Untuk memudahkan dibaca : Cafe Sial
2. Unsur-unsur yang kurang menguntungkan :

Asam Basa
K dan Na Mg
Untuk memudahkan dibaca : MaKaN
UNTUK LEBIH JELASNYA BACA MODUL 2

Ratmaya Urip
CATATAN : Dalam Ilmu Kimia Teknik Sipil hanya perlu mengenal 4 (empat) unsur
kimia major dan beberapa unsur kimia minor, atau unsur kimia yang
menguntungkan dan unsur kimia yang kurang menguntungkan.
UNSUR KIMIA MAJOR : 1. Ca (Calcium)
Unsur Oksida Senyawa

yang dominan di alam
1. Ca CaO CaCO3
Calsium Calsium Oksida Calsium Carbonat

Kapur
Ratmaya Urip
DASAR-DASA GEOKIMIA KONSTRUKSI (3)
UNSUR KIMIA MAJOR : 2. Si (Silica)

2. Si SiO2 Al2Si2O7
Silika Silika Oksida Alumina Silikat
Ratmaya Urip
UNSUR KIMIA MAJOR : 3. Al (Alumina)

3. Al Al2O3 Al2Si2O7
Alumina Alumina Oksida Alumina Silikat
Ratmaya Urip
UNSUR KIMIA MAJOR : 4. Fe (Ferrum)

4. Fe Fe2O3
Ferrum Diferrum Trioksida

Besi
Ratmaya Urip
POZOLAN
POZOLAN ALAM Jenis N
( NATURAL )
POZOLAN Jenis F
Pembakaran Anthracite /
Bituminuous coal
POZOLAN BUATAN
( ARTIFICIAL )
Dalam hal ini : C Jenis

Pembakaran lignite /
FLY ASH
Sub-bituminous coal
FLY ASH terutama mengandung oksida silika ( SiO2 ),

oksida alumina (AL2O3) dan oksida besi ( Fe2O3 )
Ratmaya Urip
TYPICAL CHEMICAL COMPOUNDS
IN POZZOLANS AND PORTLAND CEMENT
CHEMICAL POZZOLAN TYPE CEMENT
COMPOUND
CLASS F CLASS C CLASS N
SiO2 54.90 39.90 58.20 22.60

Al2O3 25.80 16.70 18.40 4.30
Fe2O3 6.90 5.80 9.30 2.40
CaO 8.70 24.30 3.30 64.40
MgO 1.80 4.60 3.90 2.10
SO3 0.60 3.30 1.10 2.30
Na2O & K2O 0.60 1.30 1.10 0.60
Ratmaya Urip
UNSUR-UNSUR DOMINAN SEBAGAI BAHAN BAKU SEMEN
Calcareous group kapur Ca CaO ( 60-67 %)
Siliceous group Silika Si SiO2 (17-25 %)
Argillaceous group Alumina Al Al2O3 (3-8%)
Ferriferous group Besi Fe Fe2O3 (0.5-0.6%)
Dan lain-lain unsur / oksida : yang tidak dominan : MgO,Na2O,K2O ,TiO2, P2O5
Bahan baku di atas digiling, dipanaskan dalam kiln sampai 1400 derajat
Celcius menghasilkan klinker / terak . Selanjutnya digiling dengan
dicampur gypsum (Ca SO4. n H2O).
Ratmaya Urip
PERAN UNSUR DOMINAN DALAM SENYAWA SEMEN
Oksida kapur (CaO), Oksida Silika (SiO2), Oksida Alumina (Al2O3) dan Oksida Besi (Fe2O3)
Setelah proses pembakaran dengan temperatur tinggi dalam kiln akan membentuk senyawa
-senyawa (penyusun / kontributor Semen Portland)
C3S
Tri Kalsium Silikat (3 CaOSiO2)
C2S
Di Kalsium Silikat (2 CaOSiO2)
Semen
Portland
C3A
Tri Kalsium Aluminat (3 CaOAl2O3)
C4AF
Tetra Kalsium Alumino Ferrite
(4 CaOAl2O3 Ratmaya
Fe2O3Urip
)
MECHANISM OF SULFAT ATTACK TO THE PORTLAND CEMENT CONCRETE
C3 A C3AH6
Mg(OH)2 + CaCl2
+ H2 O
C4AF C4AFH12
+ MgCl2
C3 S
+ H2 O C3 S2 H 3 + Ca(OH)2
C2 S
+ MSO4
SiO2 + H2O + H2 O
CaSO42H2O
C3AH6 + + C4AFH12
C3A3CaSO4. 31H2O C4AFCaSO4.XH2O
MICRO CRACK
CHLORIDE
CORROSION OF
REINFORCEMENT
Note :
Ratmaya Urip
SPALLING
M = Metal (Mg,Na,K,Ca))
SEMEN/BETON (PC/CONCRETE)
GEOKIMIA TEKNIK KONSTRUKSI
AIR H, O
SEMEN Ca, Si, Al, Fe, Mg, O, dll
BETON
BATUAN Si, Al, Fe, O, dll
FLY ASH, Si, Al, Fe, O, dll

ADMIXTURES,
DLL
Calcareous group kapur Ca CaO ( 60-67 %)
Siliceous group Silika Si SiO2 (17-25 %)
Argillaceous group Alumina Al Al2O3 (3-8%)
Ferriferous group Besi Fe Fe2O3 (0.5-6%)

Kapur
Calcareous CaCO3 Ca CaO
group (60-67%)
MgCO3 2CaOSiO2 + CaO C3S
C2S
Siliceous Lempung Si SiO2
(17-25%) 3CaOAl2O3
group Al2Si2O7 n H2O C3A
Argillaceous Lempung Al2O3
Al (3-8%)
group Al2Si2O7 n H2O 4CaOAl2O3Fe2O3
C4AF
Ferriferous Pasir besi Fe2O3
Fe (0,5-6%)
group Fe2O3
Corrective Ingredients : Yang ditambahkan jika ada kekurangan

(pasir silika, tras, copper slag, dll)
Dan lain-lain unsur / oksida : yang tidak dominan : MgO,Na2O,K2O ,TiO2, P2O5
Bahan baku di atas digiling, dipanaskan dalam kiln sampai 1400 derajat Celcius menghasilkan klinker / terak .
Selanjutnya digiling dengan dicampur gypsum by
Copy-right (Ca SO4. n H 2O).
Geokimia dalam Aplikasi 41
PROSES PEMBUATAN SEMEN
1. PROSES PENGUAPAN AIR 100 0 C
2. TAHAP PELEPASAN AIR 500 0 C

HIDRAT CLAY - TANAH LIAT
3. TAHAPAN PENGUAPAN CO2 DARI 805 0 C

LIMESTONE DAN MULAI CALSINASI
4. TAHAPAN PEMBENTUKAN C2S 800 – 900 0 C
5. TAHAPAN PEMBENTUKAN C3A & C4AF 1095 – 1205 0 C
6. TAHAPAN PEMBENTUKAN C3S 1260 – 1455 0 C

PROSES PEMBUATAN SEMEN
1. PENGUAPAN AIR 100 0 C
2. Al2Si207 n H20 Al2O3 + 2 SiO2 + n H2O 500 0 C
3. CaCO3 CaO + CO2 805 0 C

MgCO3 MgO + CO2
2 CaOSiO2 800 – 900 0 C
4. 2CaO + SiO2 atau C2S
5. 3CaO + Al2O3 3CaOAl2O3

atau C3A 1095 – 1205 0 C
4CaO + Al2O3 + Fe2O3 4CaOAl2O3Fe2O3
atau C4AF
6. 2CaOSiO2 + CaO 3CaOSiO2
atau C3S 1260 – 1455 0 C
CATATAN TAMBAHAN :
1. DI SAMPING C3S, C2S, C3A, DAN C4AF
YANG KEMUDIAN DISEBUT SEBAGAI SENYAWA UTAMA
JUGA TERJADI SENYAWA-SENYAWA C12A7, C2AS,
CA2S, CS, C5A, C5A3, C2F, CF, C6A2F, DAN LAIN-LAIN
YANG SEMUANYA DISEBUT KLINKER/TERAK
2. OKSIDA CaO YANG TIDAK BEREAKSI DENGAN

OKSIDA-OKSIDA ALUMINA, BESI DAN SILIKA,
MENJADI KAPUR BEBAS (FREE LIME), YANG
KEBERADAANNYA DIBATASI DI BAWAH 1%
3. KLINKER/TERAK KEMUDIAN DICAMPUR GIPSUM

SEBANYAK 4% YANG KEMUDIAN DIGILING HALUS

MECHANISM OF SULFAT ATTACK TO THE PORTLAND CEMENT CONCRETE
C3 A C3AH6
Mg(OH)2 + CaCl2
+ H2 O
C4AF C4AFH12
+ MgCl2
C3 S
+ H2 O C3 S2 H 3 + Ca(OH)2
C2 S
+ MSO4
SiO2 + H2O + H2 O
CaSO42H2O
C3AH6 + + C4AFH12
C3A3CaSO4. 31H2O C4AFCaSO4.XH2O
MICRO CRACK
CHLORIDE
CORROSION OF
REINFORCEMENT
Note :
Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi
SPALLING 45
M = Metal (Mg,Na,K,Ca)) Ratmaya Urip Konstruksi
BAJA (STEEL)
VIRGIN
FERRUM Fe MATERIAL
MILD
CARBON C
STEEL IMPURITIES P, S, Cu
+
CHROMIUM Cr
BAJA (STEEL) MANGAAN Mn IMPURITIES
VANADIUM V & ALLOY
ELEMENTS
NIKEL Ni
ALLOY MOLIBDINUM Mo
STEEL
NEOBIUM Nb
BORON B
DLL
BATUAN/TANAH (ROCK/SOIL)
TEKNIK Ca, Si, Al, Fe, dll
N, P, K, Ca, Mg, S
PERTANIAN Mn, Fe, B, Zn, Cu,
TANAH Mo, Cl, dll
KESEHATAN Ca, K, Fe, O, H,

Cianida, dll
DAN LAIN-LAIN

BATUAN/TANAH (ROCK/SOIL)
TANAH (KERAK BUMI)
PERTANIAN TEKNIK KESEHATAN, PERTAMBANGAN

DLL
TEKNIK KIMIA TEKNIK SIPIL TEKNIK MESIN, DLL
KONSTRUKSI GEOTEKNIK KEAIRAN, DLL
DELAPAN UNSUR DOMINAN

O, Ca,Copy-right
Si, Al, by Fe ---Geokimia
Mg, K, Na
dalam Aplikasi 48
KAYU (WOOD)
ORGANIK C, H, N, O, S
KAYU
AN-ORGANIK Ca, N, P, K, Mg,
Fe, dll

APLIKASI AWAL
GEOKIMIA KONSTRUKSI
DI DUNIA
Copy-right by KONSTRUKSI
Geokimia dalam Aplikasi 50
ILUSTRASI (5)

CALCIUM-BASED TREATMENT
Kondisi Fisik Tanah Dasar :
1. Area Tambak 50%
2. Area Sawah Aktif dan Rawa 45%

3. Bekas Pemukiman 5%

Ratmaya Urip Konstruksi 53
KOMPONEN S1 S2 S3 S4
SiO2 56,26 50,97 52,19 50,94
Al2O3 18,00 18,68 19,02 18,34
Fe2O3 7,60 6,07 6,40 6,33
TiO2 0,65 0,52 0,38 0,38
CaO 2,98 3,73 5,40 4,48
MgO 2,10 2,93 0,80 3,73
Na2O 0,96 1,67 0,72 0,72
K2O 0,56 0,72 0,56 0,47
HP 10,79 14,41 14,19 14,31
TANDA
KOMPOSISI MINERAL KADAR, %
CONTOH
Halloysite 28,70
Feldspar 28,93
S1 Montmorillonite 17,18
Alpha Quartz 15,67
Hematite 9,42
Feldspar 40,69
Halloysite 29,18
S2
Alpha Quartz 22,45
Copy-right by
Hematite
Geokimia dalam Aplikasi
7,38
TANDA
KOMPOSISI MINERAL KADAR, %
CONTOH
Halloysite 23,33
Feldspar 27,40
Alpha Quartz 27,56
Hematite 7,75
Feldspar 22,58
Halloysite 27,28
Alpha Quartz 28,21
Copy-right by Hematite
Geokimia dalam Aplikasi 7,76
SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 rata-rata = 77,7 % > 70%
CaO rata-rata = 4,14 %  low Calcium
MgO rata-rata = 2,39 % < 5%
Mirip dengan Fly Ash Klas F : Bahan pozzolan
Tinggal Menambahkan CaO

Copy-right by Dengan dosis yang diperoleh
Geokimia dari trial mix
dalam Aplikasi
Masalah Utama dalam Rekayasa Geoteknik :
1. Daya Dukung Tanah Dasar
Bearing Capacity
2. Penurunan karena Konsolidasi Tanah
Consolidation Settlement
3. Kembang Susut Tanah
Expansive Soil
4. Stabilitas Lereng
Slope Stability
Perlu pendekatan kimia di samping

Copy-right by
pendekatan fisik & mekanik
Geokimia dalam Aplikasi
ALTERNATIF PERBAIKAN TANAH DASAR
CALCIUM-BASED
TREATMENT
PENDEKATAN PERBAIKAN BERBASIS KALSIUM
KIMIA
CHEMICAL CEMENT-BASED
APPROACH
TREATMENT
PERBAIKAN BERBASIS SEMEN
PERBAIKAN
TANAH TIANG PANCANG
SOIL IMPROVEMENT PILE
(SOIL SOLIDIFICATION)
PENDEKATAN GEOTEXTILES
FISIK-MEKANIK GEOGRID
PHYSICAL/
KONSTRUKSI KHUSUS
MECHANICAL KONSTR. CAKAR AYAM, DLL
APPROACH
Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi DAN LAIN-LAIN
MISC.
PENDEKATAN KIMIA
CHEMICAL APPROACH

CHEMICAL ANALYSIS
Prinsip dasarnya adalah jika Silika Oksida dan atau Alumina Oksida
dalam kondisi amorf, dengan tingkat kelembutan tertentu, dan
memiliki pozzolanic activity sesuai dengan yang disyaratkan, bertemu
dengan Calcium Oksida, maka akan terjadi reaksi kimia (sementasi) yang
menimbulkan senyawa CaOSiO2aq dan CaOSiO2Al2O3aq
CaO + H2O  Ca(OH)2

2(Al2O3.2SiO2) + 7Ca(OH)2  3CaO.2SiO2.aq + 2(2CaO.Al2O3.SiO2.aq)
Disingkat  CSH + CASH
CSH (Calcium Silikat Hidrat) dan CASH (Calcium Aluminat Silikat Hidrat),
adalah pasta semen yang dengan proses sementasi akan terjadi pengerasan.
KAJIAN TEORITIS SECARA LENGKAP LIHAT MODUL 1 s/d 8

 1).Leveling, if necessary  2).Transportation of agent
 3).Marking on ground and spreading agent  4).Mixing
 Marking Spreading agent  Mixing
Copy-right by  Geokimia dalam Aplikasi

5).Grading  6).Compaction & Finishing
KONSTRUKSI APRON
4 cm Surface Coarse
2 layer 11 cm Binder Coarse
20 cm Base Coarse
3 layer 56 cm Sub-base Coarse
5 s/d 6 layer 100 s/d

a’ 20 cm 120 cm
Construction Embankment
Sub-grade

Jakarta, 24 April 2018
RATMAYA URIP
ratmayaurip@yahoo.com
081299259485
0811321509

Sesi 1 - Ratmaya Urip

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Sesi 1 - Ratmaya Urip

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ASOSIASI PERUSAHAAN BETON READYMIX INDONESIA

Jakarta, Selasa, 24 April 2018

SEMINAR NASIONAL 2007

CONTRUCTION STAKEHOLDERS GATHERING

Dan di Banyak Kesempatan

GEOKIMIA TEKNIK SIPIL

TEMBOK BESAR TAJ MAHAL

VIA DOLOROSA VIA DOLOROSA

Semuanya menimbulkan kerugian dan inefisiensi di seluruh

Seluruh stakeholders pengguna “jalan” mengeluh dan menderita

Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 9

1. Kelebihan beban kendaraan

Semua pendapat di atas mungkin dapat menjadi penyebab masalah.

Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 10

Pendekatan yang selama ini termarjinalkan adalah

Geokimia Konstruksi Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 11

1. Kurangnya pengetahuan & pemahaman tentang

2. Masih kuatnya pendapat, bahwa pada RIGID

Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 12

2. Kekurangmampuan dalam memahami peran GEOKIMIA TEKNIK SIPIL dan/atau

3. Khusus yang berkaitan dengan RIGID PAVEMENT, adalah masih kurangnya

Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 13

2. KETAHANAN TANAH DASAR

3. KETAHANAN FONDASI JALAN

Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 15

Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 16

1. KERATAAN JALAN : SERING DIANGGAP KURANG JIKA DIBANDINGKAN

JALAN AKSES BANDARA JUANDA ( LEBIH 17 tahun)

2. DAYA TAHAN / MASA PELAYANAN LEBIH LAMA (30 TAHUN ATAU

3. KEMAMPUAN MENAHAN BEBAN BERAT : KARENA LEBIH KAKU,

FLEXIBLE PAVEMENT RIGID PAVEMENT

4. GANGGUAN TERHADAP LALU LINTAS KOMUTER BERKURANG,

Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 18

5. PENAMPILAN JALAN BETON DI WAKTU MALAM :

6. MASA KONSTRUKSINYA SERING DIANGGAP LEBIH LAMA

7. SERING DINGGAP LEBIH ‘NOISY’. PADAHAL INI JUGA TERGANTUNG

8. SERING DIANGGAP RAWAN TERHADAP KERETAKAN

9. ‘RIDING COMFORT’ DIANGGAP LEBIH JELEK’ . PADAHAL DARI

Copy-right by Geokimia dalam Aplikasi 19

1. SEMEN/BETON 2. BAJA 3. BATUAN/TANAH

4. KAYU 5. ASPAL 6. DAN LAIN-LAIN

BAHAN-BAHAN KONSTRUKSI UTAMA TERSEBUT BERKAITAN

Cabang Ilmu Geologi yang mempelajari tentang sistem

GEOKIMIA TEKNIK SIPIL :

Kajian Geokimia yang berkaitan erat dengan Teknik Sipil

FENOMENA GEOKIMIA TERBARU (2)

HASIL ANALISIS KIMIA :

OKSIDA SiO2 Al2O3 Fe2O3 TiO2 CaO MgO Na2O K2O

PERSEN 56,26 18,00 7,60 0,65 2,98 2,10 0,96 0,56

Berdasar analisis geokimia di atas, serta analisis

2. MAGMA BASA (MAFIC)

1. Untuk keperluan teknik sipil hanya perlu memahami perilaku 8 unsur

UNSUR OKSIDA SENYAWA

2. Unsur-unsur yang kurang menguntungkan :

UNTUK LEBIH JELASNYA BACA MODUL 2

UNSUR KIMIA MAJOR : 1. Ca (Calcium)

Unsur Oksida Senyawa

Calsium Calsium Oksida Calsium Carbonat

UNSUR KIMIA MAJOR : 2. Si (Silica)

Unsur Oksida Senyawa

Silika Silika Oksida Alumina Silikat

UNSUR KIMIA MAJOR : 3. Al (Alumina)

Unsur Oksida Senyawa