Anda di halaman 1dari 3

♦ Cara Pengambilan :

Pada prinsipnya air yang akan diperiksa diusahakan mempunyai susunan

dengan air aslinya. Semua tindakan yang merubah susunan kimianya

harus dihindari, baik tempat pengiriman maupun peralatan serta cara

pengambilan sampel air.

1. Pengambilan sampel hendaklah dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah

kontaminasi atau efek lain yang berpengaruh tidak baik terhadap mutu. Wadah

yang diambil sampelnya hendaklah diberi label yang mencantumkan antara lain

isi wadah, nomor bets, tanggal pengambilan sampel dan tanda bahwa sampel

diambil dari wadah tersebut. Wadah hendaklah ditutup rapat kembali setelah

pengambilan sampel.

2. Semua alat pengambil sampel dan wadah sampel hendaklah terbuat dari bahan

yang inert dan dijaga kebersihannya

3. Instruksi pengambilan sampel hendaklah mencakup :

o metode dan pola pengambilan sampel;

o peralatan yang digunakan;

o jumlah sampel yang diambil;

o instruksi pembagian sampel sesuai kebutuhan;

o jenis wadah sampel yang harus digunakan, yakni apakah untuk

pengambilan

sampel secara aseptik

atau normal;
o identitas wadah yang diambil sampelnya;

o peringatan khusus yang harus diperhatikan terutama yang berkaitan

dengan pengambilan sampel bahan steril atau berbahaya;

o kondisi penyimpanan; dan

o instruksi tentang cara pembersihan dan penyimpanan alat pengambil

sampel.

4. Tiap wadah sampel hendaklah diberi label yang menunjukkan:

o nama bahan sampel;

o nomor bets atau lot;

o nomor wadah yang diambil sampelnya;

o tanda tangan petugas yang mengambil sampel; dan

o tanggal pengambilan sampel.

5. Sebelum dan setelah tiap pemakaian, alat pengambil sampel hendaklah

dibersihkan,

jika perlu disterilkan, dan disimpan secara terpisah dari alat laboratorium

lain.

6. Pada saat pengambilan sampel hendaklah dilakukan pencegahan agar tidak

terjadi pencemaran atau campur baur terhadap atau oleh bahan yang diambil

sampelnya. Semua alat pengambil sampel yang bersentuhan dengan bahan

hendaklah bersih. Perhatian khusus mungkin diperlukan untuk penanganan

bahan yang berbahaya atau berpotensi tinggi.

7. Air sumur
a. Semua wadah yang akan diisi dengan contoh air harus dibilas dengan air

contoh minimal 3 kali. Pada waktu pengisian air ke dalam botol dan wadah

lain hindari terjadinya aerasi.

b. Contoh air yang diperlukan terdiri dari :

ƒ 5 Liter air contoh dalam jerigen

ƒ 2 botol plastik 500 mL diisi ¾ volume, masing-masing diawetkan

dengan toluol dan H2SO4 pekat sebanyak 3 tetes

c. Parameter lapangan yang perlu diperiksa antara lain bau, rasa, suhu udara

dan air,

sisa klor, pH, DO dan CO2 agresif/bebas.

d. Contoh air sebaiknya langsung diperiksa ke laboratorium dan apabila tidak

memungkinkan, contoh dapat diperiksa dengan selang waktu maksimum 72

jam.

Anda mungkin juga menyukai