R (A31115022)
Titah Ayu Asfari (A31115031)
Untuk mengurangi risiko pengendalian terdapat dua macam jenis pengedalian yang
dapat dilkukan yaitu 1.) prosedur untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian
intern dan 2.) pengujian atas pengendalian. Sedangkan pengujian yang dilakukan
untuk mengurangi risiko deteksi yang direncanakan adalah pengujian subtantif atas
transaksi.
4. Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit,risiko audit adalah risiko yang
terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana
mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Semakin
pasti auditor dalam menyatakan pendapatnya, semakin rendah risiko audit yang auditor
bersedia untuk menanggungnya.
Auditor merumuskan suatu pendapat atas laporan keuangan sebagai keseluruhan atas
dasar bukti yang diperoleh dari verivikasi asersi yang berkaitan dengan saldo akun
secara individual atau golongan transaksi. Tujuannya adalah untuk membatasi risiko
audit pada tingkat saldo akun sedemikian rupa sehingga pada akhir proses audit, risiko
audit dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan sebagai keseluruhan akan
berada pada tingkat yang rendah.
Berbagai kemungkinan hubungan antara materialitas, bukti audit, dan risiko audit
digambarkan sebagai berikut:
Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas
dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah
bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.
Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit.
2. Kelengkapan
Tujuan ini berkaitan dengan apakah seluruh transaksi yang harus dimasukkan dalam
jurnal benar – benar telah dicatat. Tujuan ini merupakan padanan atas asersi
manajemen tentang kelengkapan transaksi.
3. Keakuratan
Tujuan ini berkaitan dengan apakah seluruh transaksi telah dicatat pada jumlah yang
benar. Tujuan ini merupakan padanan atas asersi manajemen tentang keakuratan
transaksi.
5. Klasifikasi
Tujuan ini berkaitan dengan apakah seluruh transaksi telah dicatat pada akun yang
tepat. Tujuan ini merupakan padanan atas asersi manajemen tentang klasifikasi
transaksi.
6. Penetapan waktu
Tujuan ini berkaitan dengan apakah seluruh transaksi telah dicatat dalam periode
akuntansi yang tepat. Tujuan ini merupakan padanan atas asersi manajemen tentang
pisah batas transaksi.
Sesudah tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi ditentukan, tujuan
audit khusus yang berkaitan dengan transaksi untuk setiap jenis transaksi dapat
dikembangkan. Setidaknya satu tujuan audit khusus yang berkaitan dengan
transaksi harus disertakan pada setiap tujuan audit umum yang berkaitan dengan
transaksi.
7. informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus penjualan dan
penagihan. Berikut beberapa tugas atau transaksi dalam siklus penjualan dan
penaguhan yang harud dipisahkan, antara lain :
2. Penerimaan kas
Konfirmasi positif, yaitu konfirmasi yang meminta debitur untuk member jawaban,
baik jika jumlah yang tercantum dalam konfirmasi itu disetujui atau tidak disetujui
oleh debitur
Konfirmasi negatif, yaitu konfirmasi yang meminta debitur untuk member
jawaban, hanya apabila jumah yang tercantum dalam konfrimasi tidak disetujui.
10. Akun
Akun asset :
1. Kas
2. piutang
3. mesin
4. tanah
5. gedung
6. kendaraan
Akun kewajiban :
1.Utang Gaji
4. Komisi Akrual
6. Sewa Akrual
7. Utang Bunga
Akun beban :
1. Biaya organisasi
3. Paten
5. Merek dagang
6. Tagihan di muka
7. Hak cipta
11. Auditor memandang penerimaan barang dan jasa penting dalam siklus pembelian
dan pembayaran Karena tanpa barang dan jasa tidak mungkin siklus pembelian dan
pembayaran akan terjadi karena tanpa barang dan jasa tidak ada transaksi jual dan
beli
13. Siklus produksi berkaitan dengan proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
Siklus ini meliputi perencanaan dan pengendalian tentang jenis dan jumlah barang
yang diproduksi, tingkat persediaan yang harus diselenggarakan,dan transaksi-
transaksi serta kejadian-kejadian yang bersangkutan dengan proses produksi.
Transaksi dalam siklus ini dimulai pada saat bahan baku diminta untuk keperluan
produksi, dan diakhiri dengan pengiriman barang yang diproduksi menjadi barang
jadi. Transaksi-transaksi dalam siklus ini disebut transaksi-transaksi produksi.
siklus pengeluaran dalam hal pembelian bahan baku dan berbagai pengeluaran biaya
overhead,
siklus personalia dalam hal terjadi pengeluaran biaya tenaga kerja produksi,
siklus pendapatan dalam hal penjualan barang jadi
14. Siklus Penggajian dan personalia meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran
ke semua pegawai tanpa memperhatikan klasifikasi atau penentuan kompensasi.
Personalia dapat berupa eksekutif dengan gaji tetap ditambah dengan bonus, pekerja
kantor berdasarkan gaji bulanan dengan atau tanpa lembur, wiraniaga berdasarkan
komisi, buruh pabrik dan pegawai serikat pekerja dibayar berdasarkan jam Siklus jasa
personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan dengan kompensasi
eksklusif dan tenaga kerja.Siklus jasa personalia sangat berhubungan erat dengan
siklus pengeluaran dan siklus produksi.
1. Gaji, upah, pajak penghasilan dan biaya ketenagakerjaan merupakan komponen biaya
utama hampir disetiap perusahaan
2. Biaya tenaga kerja sangat penting dalam penilaian persediaan sebagai biaya overhead
dalam perusahaan manufaktur dan konstruksi, sehingga klasifikasi dan alokasi yang
tidak tepat menyebabkan misstatement income yang material.
3. Penggajian dan pengupahan merupakan titik rawan terjadinya inefisiensi dan
kecurangan dalam suatu perusahaan.
15. Opini Audit
Menurut Wells, 2011 kecurangan laporan keuangan mencakup beberapa modus, antara
lain: