Anda di halaman 1dari 2

Diaryku

Sampai saat ini keluarga Ayu belum pulang juga, Padahal hari tampak
semakin Sore. Ayu duduk diteras rumah sambil menulis sesuatu di sebuah
buku diarynya. Tampaknya ia merasa sedih. Tiba-tiba Rahmi datang
mengagetkan Ayu.

Rahmi : Hai (memukul pundak Ayu)

Ayu : (Hanya diam dan merunduk sedih)

Rahmi : Kamu kenapa? Apa kamu mempunyai masalah?

Ayu : Tidak, aku tidak apa-apa.

Rahmi : Jangan bohong, kamu tidak bisa bohong dengan matamu. cerita
saja sama saya. Mungkin saya bisa membantu.

Ayu : Sudahlah, tidak ada yang perlu dijelaskan.

Rahmi : (Mengambil buku diary yang di pegang Ayu) lalu Ini apa? Pasti
kamu menyimpan rahasia disini.

Ayu : Tidak! Kembalikan buku itu. Kamu tidak bakalan mengerti


dengan perasaanku. aku sudah bosan hidup di dunia ini. Lebih
baik aku mati saja. (mencoba bunuh diri dengan menggores
silet di tangannya)

Rahmi : Hentikan Ayu! Ini hal bodoh yang kamu lakukan. Kau pikir
dengan cara bunuh diri masalahmu akan selesai. Tidak!
Mungkin ini akan menambah masalah saja.

Ayu : ( Menangis )

Rahmi : (Mencoba menenangkan Ayu) Tolong, ceritalah kepada saya.


Kamu harus percaya sama saya. Saya yakin kita dapat
menyelesaikan masalah ini. Aku juga ikut sedih melihat kamu
seperti ini.

Ayu : Aku ini seorang anak yang tidak diharapkan. Aku selalu
dibeda-bedakan dengan saudaraku yang lain. Aku seperti
pembantu dirumah ini.

Rahmi : Kenapa kau mengatakan begitu? Padahal orangtuamu sangat


baik sama kamu.
Ayu : Yah memang dihadapan oranglain dia kelihatan tampak baik.
Padahal itu hanya rekayasa belaka. Kamu tidak pernah
merasakan apa yang aku rasakan - Mungkin jika kamu berada
diposisiku kamu akan lelah bertahan hidup. Tiap hari aku
disiksa, disuruh ini, disuruh itu. Semua pekerjaan rumah aku
yang kerja. Mereka tidak peduli dengan aku.

Rahmi : kamu yang sabar yah Ayu. Tapi kamu itu masih beruntung.
Kamu masih bisa merasakan yang namanya sekolah dan bisa
tinggal dirumah yang semewah ini. Masih banyak kok orang
yang lebih menderita di luar sana.

Ayu : Tapi aku sudah tidak bisa bersabar dengan ulah mereka.

Rahmi : hmm. Ayu ngak boleh gitu. Kamu harus bisa tegar. Mungkin
cobaan ini hanya sesaat. Kamu harus yakin suatu saat nanti
hidupmu akan lebih baik. Aku akan membantu kamu untuk
menyelesaikan masalah ini. Aku yakin orangtuamu itu punya
hati yang baik.

Ayu : Hmmm (tersenyum) makasih yah kamu sudah memberiku


semangat hidup. Aku akan tetap tegar menghadapi semua ini.

Rahmi : Itulah fungsi sahabat. Selalu setia Membantu sahabatnya


ketika mempunyai masalah.

Anda mungkin juga menyukai