Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN DATA ROAD ROID UNTUK

PEMROGRAMAN JALAN DAERAH


Oleh :
1. Dedy Gunawan, ST, MSc *
2. Hendra Charisma Putra, ST **
3. Dary Achmad Budi, ST**
4. Satrio Arditama, ST
*Kepala Seksi Bimbingan Teknik I, Sub Direktorat Bimbingan Teknik Jalan Daerah, Direktorat Jalan Bebas Hambatan , Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Direktorat Jenderal Bina Marga
**Staff, Sub Direktorat Bimbingan Teknik Jalan Daerah, Direktorat Jalan Bebas Hambatan , Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Direktorat Jenderal Bina marga

I. Pendahuluan
Ray, Toole (2013) telah melakukan identifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi jalan
daerah yaitu: (i) kurangnya alokasi pendanaan baik APBD maupun dana bantuan Pemerintah melalui
APBN, (ii) pengalokasian anggaran yang salah dan tidak efisisen, (iii) kurangnya keterpaduan
perencanaan jaringan, (iv) rendahnya kualitas konstruksi, (v) kurangnya pembinaan, pengawasan, dan
kontrol dari Pemerintah Pusat, (vi) lemahnya sistem pemrograman dan penganggaran yang tidak
berdasarkan pada data yang akurat, (vii) kurangnya kapasitas sumber daya manusia dan peralatan,
(viii) terbatasnya pengawasan publik/masyarakat, dan (ix) keterlambatan penanganan melalui
pemeliharana rutin/periodik.

Dalam rangka peningkatan efesiensi dan efektifitas penanganan jalan daerah dengan sumber
pendanaan terbatas, maka upaya untuk meningkatkan kemantapan jalan daerah adalah salah satunya
dengan penyediaan tool untuk membantu pemrograman jalan daerah dalam hal ini Jalan
Provinsi/Kabupaten/Kota.

Hal ini sangat penting segera dilakukan karena sebagian besar Instansi yang bertanggungjawab dalam
penanganan jalan (Dinas PU Bina Marga) di Pemerintah Daerah belum melaksanakan optimaliasi
perencanaan pemrograman jalan daerah yang baik. Saat ini kondisi yang ada diantaranya adalah:
a. Data subjektif dan belum akurat.
b. Proses yang transparan dengan tetap memperhatikan kondisi lokal
c. Belum ada sistem pemrograman yang murah, akurat dan cepat yang dipakai oleh Pemerintah
Daerah
d. Sejak era otonomi daerah, SK no. 77/KPTS/Db/1990 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan dan
Penyusunan Program jalan Kabupaten kurang applicable dan hanya berbasis pendekatan ekonomi,
sementara volume lalu lintas jalan daerah masih rendah
e. Penanganan jalan daerah masih banyak yang dipengaruhi oleh kepentingan politik semata,
meskipun ada mekanisme musrenbang dari tingkat desa sampai dengan kabupaten

Kondisi ini mengakibatkan inefesiensi pengalokasian anggaran dan Pemerintah Kabaupaten/Kota


tidak dapat mencapai target kemantapan jalan yang diinginkan. Untuk itu diperlukan suatu
alat/aplikasi teknik pemrograman yang dapat mengakomidasi data teknis dan non
teknis/kondisi/kearifan lokal yang diharapkan dapat memenuhi bebagai kepentingan stakeholder
namun tetap mempertimbangkan target kemantapan jalan dan sumber dana yang tersedia. Aplikasi
tersebut dinamakan Road Budget dengan memanfaatkan data hasil survey aplikasi Road Roid dengan
berbasis Web-Link.

II. Road Budget


Road Budget merupakan aplikasi bagi teknik pemrograman penanganan jalan daerah berbasis data
kondisi jalan dari hasil survey aplikasi Road Roid dengan memperhatikan kondisi kearifan lokal seperti
aspek fungsi jalan, konektivitas, aksesibilitas, keselamatan dan lingkungan. Dalam pengembangannya
dimungkinkan untuk menambah aspek-aspek lainnya sesuai kebutuhan masing-masing daerah.
Aplikasi ini sangat penting diperlukan oleh Pemerintah Daerah khususnya Dinas Bina Marga atau
Bappeda dalam rangka menyusun rencana strategis lima tahunan dan prioritisasi penanganan jalan
secara tahunan. Hal ini diperlukan agar Pemerintah Daerah mempunyai acuan yang jelas dan dapat
mengalokasikan dana secara efisien serta dapat mengurangi tekanan politik dari DPRD. Penerapan
aplikasi Road Budget dapat meningkatkan efesiensi, transparansi, dan efektivitas pengalokasian
anggaran penanganan jalan dengan memeperhatikan target kematapan jalan dan alokasi sumber
pendanaan yang tersedia.

Aplikasi Road Budget selain memanfaatkan hasil survey data Road Roid juga memanfaatkan open
source berbasis web yaitu Amilna.com yang menyediakan peta jaringan jalan dan open code bagi
pemrograman, sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pembuatan aplikasi Road Budget.
Road Roid merupakan aplikasi berbasis web bagi pendataan jalan dengan output data yaitu koordinat
(GPS), kecepatan, dan kondisi kekasaran permukaan jalan (IRI-International Roughness Index).
Perolehan data survey dengan aplikasi Roadroid sangat mudah dan murah. Alat yang digunakan hanya
Mobile Phone berbasis Android versi 4.4 atau lebih. Disarankan agar menggunakan Mobile Phone
Samsung Galaxy 5 atau lebih. Pola pikir aplikasi Road Budget selengkapnya disajikan dalam bagan alir
berikut:

Gambar 1 Pola Pikir Aplikasi Road Budget


Sumber : Analisa

Data yang dihasilkan oleh Road Roid berupa panjang ruas jalan, GPS, dan IRI dengan dikombinasikan
peta jaringan jalan berbasis Open Source Programming (www.amilna.co.id) yang selanjutnya menjadi
bahan input pada aplikasi Road Budget. Asumsi/pendekatan yang digunakan dalam aplikasi ini antara
lain:
a. Penentuan jenis penanganan berdasarkan kategori kondisi jalan (IRI) berdasarkan kaidah yang
diterapkan untuk penanganan jalan nasional dan memperhatikan kondisi perkerasan eksisting
(tanah, macadam, aspal, beton)
b. Penanganan road safety didasarkan pada nilai kelandaian (grade) jalan. Apabila grade lebih besar
dari 12% maka perlu dilakukan perbaikan alinyemen vertikal (pemangkasan) atau dengan
melakukan perbaikan alinyemen horizontal (pemindahan alinyemen).
c. Penentuan harga satuan penanganan didsarkan pada rata-rata penaganan per km untuk lebar jalan
sekitar 4.5 m mengingat mayoritas lebar jalan kabupaten/kota mempunyai lebar anatar 3.5-7
meter.
d. Pemilihan prioritas penanganan berdasarkan faktor kondisi jalan serta aspek lainnya yaitu Fungsi
jalan, Konektivitas, Aksesibilitas,Lalu Lintas. Hal ini mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR
Nomor 47/PRT/M/2015 Tentang Petunjuk teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang
Infrastruktur.
e. Untuk Kategori volume lalu lintas, mengacu kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
Februari 1997.

Keluaran yang aplikasi Road Budget adalah jenis penanganan berdasarkan prioritas, scenario
penanganan serta indikasi kebutuhan pendanaan. Seluruh output tersebut disajikan dalam tampilan
yang mudah dipahami semua orang dalam berupa peta serta skenario pendanaan dan penanganan
dalam bentu tabel dan grafik seperti ditunjukkan pada gambar 2 dan 3 berikut ini.

Gambar 2 Tampilan Sub Menu Output Peta Road Budget


Sumber : Roadbudget.com

Gambar 3 Tampilan Sub Menu Output Daftar Road Budget


Sumber : Roadbudget.com

Untuk penerapan Full Model Aplikasi RoadBudget sebagai contoh diambil Kota Surakarta.
Berdasarkan data primer dan sekunder serta diskusi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kota
Surakarta, jumlah ruas yang sudah tersurvai dengan alat RoadRoid adalah sekitar 243 ruas
jalan Kota.
Gambar 4 Hasil Skenario Constraint Jalan Kota Surakarta
Sumber : Roadbudget.com

Dari hasil skenario Constraint untuk penanganan Jalan Kota Surakarta diperoleh hasil bahwa
tingkat kemantapan rata-rata diatas 98% setiap tahunnya dengan alokasi dana sekitar Rp 65-
75 Milyar per tahun. Sebagai perbandingan pada tahun anggaran 2015 dialokasikan sekitar Rp
60 Milyar, dan tingkat kemantapan jalan mencapai sekitar 95%. Berdasarkan hasil ini
menunjukkan bahwa penggunakan Aplikasi RoadRoid dan RoadBudget dapat membantu DPU
Kota Surakarta untuk melakukan pemrograman penanganan jalan.

Anda mungkin juga menyukai