Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Latar Belakang
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum
AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Pasal 45 ayat 4 Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 2 Tahun 2004 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam 2004-2014 menyebutkan bahwa
kawasan pengembangan pantai melalui reklamasi pantai di kota Batam hanya
diperuntukkan
bagi pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa, perkantoran, perumahan,
pariwisata, dan kegiatan perkotaan lain yang memiliki daya tarik investasi dan
nilai
ekonomi yang tinggi, dan harus dilengkapi dengan sistem prasarana transportasi,
fasilitas umum, dan utilitas umum Kota yang disediakan oleh pihak investor atau
pengembang kawasan.
Selain itu untuk kegiatan industri tidak diperbolehkan berada di Kawasan
Pengembangan Pantai, kecuali yang sifatnya perluasan dari kawasan-kawasan
industri yang sudah ditetapkan di kota Batam dengan memperhatikan kondisi
lingkungan perairan dan peruntukan di sekitarnya.
Banyak kegiatan reklamasi di Indonesia baik yang telah maupun yang sedang
berjalan pada akhirnya menimbulkan permasalahan. Permasalahan ini terkait
dengan
teknis pelaksanaan kegiatan, masalah sosial, ekonomi, budaya dan khususnya
masalah lingkungan. Masalah tersebut muncul pada semua tahap baik pra,
pelaksanaan, maupun pasca kegiatan, yang seringkali membuat kegiatan
reklamasi
menjadi terbengkalai dan bahkan menimbulkan masalah. Kegiatan reklamasi,
secermat apapun dilakukannya, tetap akan mengubah kondisi dan ekosistem
pesisir
dan tentunya tidak akan sebaik ekosistem yang alami.
c. KESIMPULAN
Referensi
www.google.com
www.academia.edu
m.inditourist.com/read/coastarina-minatur-dunia-di-tepi-batam.html