Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PRA RANCANG (PRELIMINARY DESIGN)

1.1 Data-Data Perencanaan


Tipe bangunan : Hotel ( 2 lantai )
Zone gempa :5
Tinggi bangunan : 9.5 m
Lebar bangunan : 14.5 m
Panjang bangunan : 36 m
Mutu beton (fc’) : 25 MPa
Mutu baja (fy) : 240 Mpa
Lain-lain :-

1.2 Pedoman Yang Dipakai


.1 SNI : 03-2847-2002 tentang “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung”, SNI : 03-1726-2002 tentang “Tata Cara Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung” .
.2 Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung 1987
.3 Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983
.4 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
.5 Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang oleh Gideon Kusuma dan W.C.
Vis

1.3 Metode Yang Digunakan


Metoda perhitungan beton yang digunakan adalah metode kapasitas (kekuatan
batas), dengan perilaku daktilitas penuh. Sedangkan struktur open frame dirancang
menggunakan konsep Strong Coloumn Weak Beam, yang merancang kolom
sedemikian rupa agar sendi plastis terjadi pada balok-balok kecuali pada kolom
paling bawah, boleh terjadi sendi plastis dasar kolom.
1.4 Perencanaan Dimensi Balok
1.4.1 Dimensi Balok (SNI 03-2847-2002 pasal 11.5.2-3, tabel 8)
a. Balok Induk Melintang bentang  = 800 cm
   fy   800   240  
h   0.4        0.4      37,14 cm  40 cm
16   700   16   700  
2 2
b  h   37,14  24,76 cm  25 cm
3 3
Dimensi balok induk melintang diambil 25/40 cm
b. Balok Induk memanjang bentang  = 450 cm
   fy   450   240  
h   0.4        0.4      20,89 cm  40 cm
16   700   16   700  
2 2
b  h   20,89  13,93 cm  25 cm
3 3
Dimensi balok induk memanjang diambil 25/40 cm
c. Balok Kantilever bentang  = 90 cm
  fy 
h   0,4  
8  700 

97,5  240 
h x 0,4    9,05  15 cm
8  700 

b = 2/3 * 15 =10 cm
Dimensi balok anak memanjang diambil 15/20 cm
Kesimpulan :
Balok Lantai 1
1. Balok Induk melintang 6,0 m direncanakan dimensi = 25/40
Balok Induk memanjang 5,0 m direncanakan dimensi = 25/40
2. Balok Kantilever 0,975 m = 15/20

1.4.2 Dimensi Pelat (SNI 03-2847-2002 pasal pasal 11.5(3(3))) hal. 65-66
Untuk memenuhi syarat lendutan, ketebalan minimum dari pelat harus memenuhi
persyaratan SNI 03-2847-2002 pasal 11.5(3(3)), yaitu:
 αm ≤ 0.2
h = 120 mm
 0.2 ≤ αm ≤ 2
 fy 
 n  0.8  
 1500 
h
36  5  m  0.2 

dan tidak boleh kurang dari 120 mm


 αm > 2
 fy 
 n  0.8  
1500 
h 
36  9

dan tidak boleh kurang dari 90 mm


Dimana :
n = panjang bentang bersih dalam arah memanjang dari konstruksi dua arah
Β = rasio bentang besih dalam dalam arah memanjang terhadap arah
memendek pada pelat dua arah
αm = nilai rata-rata α untuk semua balok pada tepi-tepi dari suatu panel
fy = mutu tulangan baja (MPa)
Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 10.10(2) dan pasal 10.10(3) hal. 56-57
disebutkan beberapa kriteria menentukan lebar efektif (be) dari balok T.

Interior
be

be1 = 1 Lb
4
t

be2 = bw + 8t
h

bw

Eksterior
be

be1 = 1 Lb
12
t

be2 = bw + 6t
h

1
lb  x bw x h 3 x k
12
bw
1
ls  x bs x t 3
12

 be   t   2
 t   t   be t 
3

1    4  6   4     1   
 bw   h    h   h   bw   h  
k
 be t
1   1  
 bw h

Dimana:
be = lebar efektif, harga minimum (cm)
bw = lebar balok (cm)
t = tebal rencana pelat (cm)
h = tinggi balok (cm)
Untuk menentukan tebal pelat diambil satu macam pelat :
Tipe Pelat dengan dimensi 800 cm x 450 cm
 25 25 
Ln  600      775 cm
 2 2 

 25 25 
Sn  450      425 cm
 2 2 
Ln 575
   1.82  2 (Pelat dua arah)
Sn 475

1.4.3 Perhitungan Tebal Pelat


Contoh perhitungan menggunakan pelat dengan dimensi 800 cm x 450 cm dimana
pelat bertumpu pada tiga balok interior dan satu balok eksterior
Direncanakan menggunakan ketebalan pelat 15 cm.
1. Untuk plat yang dijepit balok 25/40 dengan panjang 800cm

= 1 Lb be
be1
12
t

=1 x800  66,67 cm
12
h

be2 = bw + 6t
= 25 + (6 x 15) = 115 cm bw

be diambil 66,67 cm
 be   t   2
 t   t   be t 
3

1     4  6   4      1   
 bw   h    h   h   bw   h  
k
 be t
1   1  
 bw h

 66,67   15     15  
2 3
 15   15   66,67
1     4  6   4     1   
 25   40    40   40   25   40  
k  2,093
 66,67   15 
1   1  
 25   40 
1
lb  x 25 x 40 3 x 2,093  279006 cm 4
12

1 1
ls  x bs x t 3  x (475) x 14 3  119531 cm 4
12 12
lb 279006
1    2,334
ls 119531

2. Untuk pelat yang dijepit balok 25/40 dengan panjang 600 cm

be1 = 1 Lb be
4
14
= 1 x 600  150 cm
4
40
be2 = bw + 8t
= 25 + (8 x 14) = 137
be diambil 137 cm 25

 be   t   t 
2 3
 t   t   be
1     4  6   4     1   
 bw   h    h   h   bw   h  
k
 be t
1   1  
 bw h

 137   14     14  
2 3
 14   14   137
1     4  6   4     1   
 25   40    40   40   25   40  
k  3,151
 137   14 
1   1  
 25   40 
1
lb  x 25 x 40 3 x 3,151  420073 cm 4
12

1 1
ls  x bs x t 3  x575 x 14 3  131483 cm 4
12 12
lb 420073
2 4    3,195
ls 131483

3. Untuk plat yang dijepit balok 25x40 dengan panjang 500cm

be1 = 1 Lb be
4
14
= 1 x500  125 cm
4
30
be2 = bw + 8t
= 25 + (8 x 14) = 137cm
be diambil 125 cm 20

 be   t   2
 t   t   be t 
3

1     4  6   4     1   
 bw   h    h   h   bw   h  
k
 be t
1   1  
 bw   h 

 125   14     14  
2 3
 14   14   125
1     4  6   4     1   
 25   40    40   40   25   40  
k  3,127
 125   14 
1   1  
 25   40 
1
lb  x 25 x 40 3 x 3,127  416975 cm 4
12

1 1
ls  x bs x t 3  x( 475) x 14 3  108617 cm 4
12 12
lb 416975
3    3,839
ls 108617

1
m   3,237  3,195  3,839  3,195  3,367 > 2
4
Karena αm > 2 maka perletakan pelat adalah jepit penuh.
 fy   400 
 n  0.8   5750  0.8  
 1500   1500 
h   130,8 mm
36  9  36   9 x 1,21

Dan tidak boleh kurang dari 90 mm


Dipakai tebal pelat lantai 130 mm
Tebal pelat atap 130 mm
Tebal pelat Luivel 100 mm
1.5 Perencanaan Dimensi Kolom
Kolom Lantai 1 dan 2
Ketinggian ( hc ) = 5 m
Direncanakan dimensi kolom 35/35 cm

h
1 1
Ic   bh 3   35  353  125052,08 cm 4
12 12 b

Sedangkan dimensi balok adalah GAMBAR : DIMENSI KOLOM


b = 25 cm ; h = 40 cm ; Lbalok = Lb = 600 cm
1 1
Ib   bh 3   25  40 3  133333,33 cm 4
12 12
Syarat : kolom kuat, balok lemah
Ic Ib 125052,08 133333,33
 = 
hc Lb 500 600
250,104 > 222,222 …..Ok

Jadi dimensi balok 25/40 cm dan dimensi kolom 35/35 cm


Lebar balok < lebar kolom
25 < 35 ……………. Ok

Anda mungkin juga menyukai