S. -
J(}DI, :J-bl:;"
010 / 1
:2{:; 3 . ';;;j')' /tJc/
D
1.1 ' '" .. fJ
I • .I ..... ..•
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjat'kan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penyusunan Panduan Asuhan Keperawatan Paliatif di
Rumah dapat diselesaikan.
Direktur Bina Pelayanan
Keperawatan dan KeteknisianMedik
O 「セ@
/
./ ./
(/,/
Suhartati. SKp, M.Kes
NIP.196007271985012001
KATA PENGANTAR
TIM PENYUSUN ii
DAFTAR lSI iii
DAFTAR ISTILAH v
I. PENDAHULUAN
II. KONSEP DASAR
A. Pengertian Perawatan Paliatif 4
B. Prinsip Dasar Perawatan Paliatif 4
C. Tujuan Perawatan Paliatif 5
D. Tim Perawatan Paliatif 5
E. Model Perawatan Paliatif 6
DAFTAR PUSTAKA 39
LAMPIRAN 1 40
LAMPIRAN 2 49
1. Paliatif: meringankan penderitaan atau memberikan rasa nyaman
2. Pelayanan Paliatif (WHO) : semua tindakan aktif guna meringankan
penderitaan pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa dan
menunjukkan tandatanda perburukkan atau pasien dalam tahap
terminal
3. Penyakit Terminal : jika penyakit yang mengancam jiwa yang
menunjukkan tandatanda perburukan menuju kematian, dimana
kenyamanan menjadi prioritas perawatan
4. Tahap Terminal : suatu kondisi dimana seseorang dalam proses
kematian
5. Perawatan Paliatif : perawatan yang diberikan pada penderita dengan
penyakit yang tidak mungkin disembuhkan atau dalam tahap terminal
yang merupakan respon terhadap masalah biopsikososio dan spiritual
sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi pasien.
6. Pasien Paliatif : pasien kanker stadium lanjut, pasien dengan
kegagalan organ, pasien dengan penyakit saraf stadium lanjut, kelainan
metabolisme stadium lanjut, dan HIV/AIDS.
7. Tim Perawatan Paliatif : tenaga kesehatan bersama tenaga lain terkait
yang bertugas mengelola dan melayani pasien yang menderita penyakit
yang tidak mungkin disembuhkan dan penyakit dalam tahap terminal.
8. Pelayanan Keperawatan Paliatif di rumah : bag ian integral dari
pelayanan keperawatan keluarga yang memfokuskan pelayanan pada
anggota keluarga yang mempunyai masalah penyakit yang tidak
mungkin disembuhkan dan penyakit dalam tahap terminal .
9. Asuhan Keperawatan Paliatif di rumah : rangkaian kegiatan yang
diberikan dalam praktik keperawatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang mencakup pengkajian,
perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
A. LATAR BELAKANG
Saat ini di Indonesia jumlah penderita penyakit degeneratif dan penyakit kronis
seperti kanker, HIV/AIDS, Stroke, Diabetes melitus semakin meningkat. Tahun
2004, Depkes melaporkan diperkirakan 100 kasus penderita kanker per
100.000 orang pertahun.Data dari RS Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker
Nasional , menunjukkan jumlah pasien kanker kasus baru pada tahun 2005
berjumlah 1239 orang dan jumlah pasien kanker yang meninggal pada tahun
2005 berjumlah 274 orang. Berdasarkan data Depkes tahun 2011 Penyakit
HIV/AIDS berjumlah 24.131 orang. Jumlah penderita penyakit Stroke di RSUP
dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta ratarata pertahun adalah 1000 orang, dan
jumlah penderita penyakit Diabetes melitus tahun 2005 di Indonesia sebanyak
250.000 orang pertahun. Sebagian dari penderita penyakit degeneratif diatas
akan masuk pada stadium lanjut, dimana pasien tidak lagi berespon terhadap
pengobatan kuratif. Hal ini menimbulkan kecenderungan semakin
meningkatnya jumlah penderita yang tidak mung kin disembuhkan dan
memerlukan perawatan paliatif.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu disusun panduan asuhan
keperawatan paliatif di rumah sehingga perawat dapat melaksanakan asuhan
keperawatan paliatif secara optimal.
1. Undang Nomor 12 Tahun 2008 ten tang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Nega ra Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 ten tang Tenaga Kesehatan
(Lembaran l\Jegara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
5. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
94/Kep/M .Pan/ 11 12001 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka
Kreditnya
6. Keputusan Mente ri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II /2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 tentan g
Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
di Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/ PerNI1I2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SKN/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional ;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/ 148/1/201 0
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
c. SASARAN
Perawat dan anggota tim lain yang terlibat dalam perawatan paliatif.
Perawatan Paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan
beban penderita terutama yang tidak dapat disembuhkan . Tindakan
aktif yang dimaksud ialah antara lain menghilangkan nyeri dan
keluhan lain, serta perbaikan dalam bidang psikologis , sos ial dan
spiritual. Tidak saja diberikan kepada penderita yang tidak dapat
disembuhkan tetapi juga penderita yang mempunyai harapan untuk
sembuh bersamasama dengan tindakan kuratif. (Depkes-Pedoman
Kanker Terpadu Paripurna, 1997)
Pelaksanaan perawatan paliatif di lapangan dilakukan dengan pendekatan
tim yang terdiri dari berbagai disiplin profesi. Anggota tim perawatan palitit
terdiri dari protesi kedokteran dengan berbagai macam spesialiso:, dokter
umum, protesi keperawatan, fisioterapis, okupasi terapis, pekerja social
medis, ahli gizi, psikolog, ahli agama, relawan dan pelaku rawat (care giver)
dari anggota keluarga. Masingmasing protesi mempunyai peran dan
tanggungjawab yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan dasar
keilmuan dari masingmasing anggota tim dan kebutuhan yang bersifat
holistik dari setiap pasien.
Perawatan paliatif dapat dilaksanakan di rumah sakit, di rumah atau di
hospis.
1. Perawatan paliatif di rumah sakit (Hospice Hospital Care)
Unit ini berada didalam rumah sa kit dan merupakan suatu unit
tersendiri dalam struktur organisasi rumah sakit. Keuntungan model
ini adalah dapat dengan mudah mempergunakan fasilitas rumah sakit
dalam mengatasi masalahmasalah yang sulit di lapangan , baik untuk
tindai<an medis, tindakan keperawatan, maupun tindakan penunjang
lainnya. Di rumah sakit pasien bisa di rawat di poliklinik, dirawat singkat
(one day care) atau dirawat inap . Lokasi perawatan pasien paliatif di
rumah sakit ada yang diruangan tersendiri, khusus ruangan perawatan
paliatif atau digabungkan dengan pasien biasa yang masih dalam
tahap pengobatan kuratif.
2. Hospis (Hospice)
Adakalanya pasien dalam keadaan tidak memerlukan pengawasan
ketat atau tindakan khusus lagi, tetapi belum dapat dirawat dirumah
karena masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan., pasien
kemudian dirawat di suatu tempat khusus (hospis) yang berada di
luar lingkungan rumah sakit. Unit perawatan ini bisa berada di dalam
lingkungan rumah sakit atau di luar lingkungan rumah sakit yang
pengelolaannya di luar struktur rumah sakit. Bentuk layanan Hospis
ini belum ada di Indonesia.
6
3. Pelayanan paliatif di rumah (Hospice Home Care)
Perawatan di rumah merupakan kelanjutan perawatan di rumah sakit.
Pada perawatan paliatif di rumah. keluarga mempunyai peran yang
lebih menonjol. Sebagian besar tindakan perawatan dilaksanakan
oleh keluarga. Sebelum pasien dibawa pulang. perlu dipertimbangkan
apakah pasien memang sudah layak dirawat di rumah dan apakah
keluarga (pelaku rawat ) sudah mampu merawat pasien di rumah.
Apabila keluarga belum mampu merawat pasien, pelaku rawat perlu
mendapat pelatihan dari perawat untuk melaksanakan perawatan di
rumah.
Tim paliatif akan mengunjungi pasien disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dan adat istiadat serta kondisi setempat. Konsultasi juga dapat
dilakukan melalui telepon atau sarana komunikasi lain setiap sa at.
A. PERAN
1. Pendidik kesehatan
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada
pasien dan keluarga agar keluarga dapat melakukan program
asuhan secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap
masalah kesehatan keluarga
2. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar
pelayanan yang komprehensif dapat tercapai dan koordinasi,
juga sangat diperlukan dalam asuhan keperawatan paliatif
3. Pelaksana
Perawat didalam memberikan asuhan keperawatan pasien di
rumah, juga melaksanakan tindakan keperawatan secara
langsung kepada pasien dan keluarga
4. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi pasien dan keluarga di dalam
mengatasi masalah kesehatan. Dalam hal ini perawat harus
dapat menjaga hubungan baik dan bersikap terbuka serta dapat
dipercaya
5. Kolaborator
Dalam asuhan kerawatan paliatif, perawat harus dapat bekerja
sama dengan anggota tim perawatan paliatif lainnya
B. FUNGSI
2. Pelaksanalpemberi pelayanan
a. Melakukan pengkajian fisik, psikososial dan spiritual
serta fungsi keluarga.
b. Menetapkan masalah dan diagnosa keperawatan.
c. Menyusun rencana keperawatan dengan
mempertimbangkan kebutuhan fisik, psikososial dan
spiritual pasien dan keluarga.
d. Melakukan tindakan keperawatan : perawatan luka,
kolostomi, dll.
e. Melaksanakan evaluasi keperawatan
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah
diberikan
3. Pendidik
a. Mengidentifikasi kebutuhan individu (pasien) dan
keluarga akan pendidikan kesehatan.
b. Memilih metode pembelajaran dan menyiapkan materi .
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
masalah pasien atau keluarga.
c. Menyusun rencana kegiatan pendidikan kesehatan.
d. Melaksanakan pendidikan kesehatan terkait dengan
masalah kesehatan pasien.
e. Mengajarkan anggota keluarga tentang ketrampilan dan
strategi yang dibutuhkan dalam mengasuh anggota
keluarga yang sakit.
4. Kolaborator
a. Melakukan kerjasama dengan anggota tim kesehatan lain
untuk menyelesaikan masalah kesehatan pasien.
b, Melakukan kerjasama dengan sumbersumber fasilitas
pelayanan yang ada di masyarakat untuk menyelesaikan
masalah kesehatan pasien.
5. AdvocateIPembela
a. Mendemonstrasikan tehnik komunikasi efektif dengan
pasien
b. Menyeleksi tindakan dan prosedur pelayanan pasien.
c. Menghormati hak pasien.
d. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
e. Melaksanakan fungsi pendampingan (memberikan
support · fisik, mental dan spiritual pada pasien dan
keluarga selama pasien dalam perawatan).
f. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
terkait dengan sumbersumber yang dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi masalah kesehatan.
g. Memfasilitasi pasien untuk dapat memanfaatkan
sumbersumber yang dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi masalah kesehatannya.
f. Mengkaji dan merespon lingkungan pasien yang beresiko
k. Mengkaji kesiapan keluarga menghadapi pasien yang akan
meninggal
I. Meningkatkan profesionalisme dalam praktik Keperawatan
Paliatif :
1) Meningkatkan dan menjaga citra Keperawatan Paliatif
yang profesional.
2) Berkontribusi untuk pengembangan praktik
Keperawatan Paliatif.
3) Bertindak sebagai contoh atau model perawat paliatif
yang efektif
m. Mengelola asuhan keperawatan paliatif :
1) Mendokumantasikan asuhan keperawatan
2) mengevaluasi mutu praktik Keperawatan Paliatif.
3) Berpartisipasi dalam peningkatan mutu dan prosedur
jaminan mutu praktik Keperawatan Paliatif
n. Mengembangkan diri di bidang Keperawatan Paliatif sebagai
wujud tanggung jawab profesi
A. PENGKAJIAN (format terlampir)
1. Anamnesa
a. Data Umum : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Alamat,
Pekerjaan, Pendidikan, Status perkawinan, Suku bangsa,
dst.
b. Riwayat penyakit masa lalu
c. Riwayat penyakit keluarga
d. Status kesehatan saat ini
Kemoterapi paliatif, pembedahan paliatif, radioterapi paliatif,
pengobatan Nyeri, Anti RetroViral (ARV) dan keluhan lain.
f. Sirkulasi cairan
g. Pernafasan
h. Neurosensori
i. Sistem pencernaan
j. Eliminasi
k. Integumen
I. Reproduksi
m. Mobilisasi
o. Kebutuhan higiene
p. Kebutuhan istirahat tidur
q. Komunikasi
s. Faktor psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan
spiritual.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum dan Kesadaran
b. Tandatanda Vital
c. Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki
d. Pemeriksaan Khusus pada kasus paliatif : luka, stoma,
dekubitus, udema ekstremitas/ anasarka.
c. Biopsi: untuk mendeteksi adanya keganasan
d. Pemeriksaan penunjang lain
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan
3. Gangguan Kebutuhan nutrisi
4. Gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas seharihari,
5. Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAKIBAB,
6. Gangguan citra diri/konsep diri,
7. Gangguan istirahat
8. Gangguan mobilisasi,
9. Gangguan psikologis putus asa dan merasa tidak berguna,
10. Gangguan rasa aman, nyaman
11. Gangguan reproduksi
12. Gangguan integritas kulit
13. Gangguan neurosensori
14. Gangguan komunikasi
E. EVALUASI
セ@::, 2 Kurang perawatan diri Kebul uhan akan 1. Paslan tampak oersih dan 1. KaJi kemampyan pasien da/am 1 Paste n 13mpak bers lrl dan
b crhubungan dcngan pe raw a1an d irj terpenuhl segar melaksanakan keglaran sehart- segar
セ@ keterbatasan fungsi fisik 2. '·.1ulul bers lh dan tidak berbau hari. 2. Mulut bersih dan lidak
セ@ dan ps ikologls 3. Kulit tidak keri ng 2. Moti .. . asl untuk melak.ukan
kegiatan 56harihari.
berbau
3. Kuli{ tidak kering
A 3. Banru pasien unluk mandi balk
セ@ dilempat ttdur atau men99unak an
"'- shower.
セ@ 4 . Cuci rambul pas ien sesuai dcngBn
kebutuhan.
セ@
セ@ 5. Lakukan peraw atan ka1<i.
6 Bantu umuk perawatan perineal.
セ@ 7. Pantau kondisi kulit.
R Bertkan pelembabltollon pada
セ@ kuliL
£?::::
9. 8erS lhkan tangan pas!sn selelah
makan/toilating.
セ@
"'.
セ
セ@
10.8anlu pasien unluk oral hlgtene.
I i
"
セ@
.
セ@::::
t.:
:::,..
セ@
NO OIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASll RENCANA TINDAKAN EVAlUASI
セ@ 3 Kurang per3watan diri Pasien mau berpakaian 1. Pa sie n berpakaian c:!engan 1. Kaji kemampuan pasien unluk 1. Pasien berpakaian dengan
セ@ (berdandan dan berpakaian)
berhubungan dengan
dengan rapih dan
berdandan
rapih
2. Pasien mau berdandan
berpakaian dan berdandan
sendn
rapi.
2. Pasien mau berdandan.
::t:.. gangguan tungsi fisik dan 2. Oemonstra Slka n cara berpal<aian
セ@ psikologis pada pasien .
3. Kenal<.an pakalan past en selelah
セ@ personal higiene selesal .
4. Motlvasl pasien untuk
セ@ berpartisipasi dalam me milih
'R pakalan sendiri.
"セ@ 5. Bantu dan motiva si pasisn untuk
berdandan.
セ@
セ@ 4 Ketidakmampuan dalam
memenuhl kebutuhan
Pasien mampu memakan
makanan yang disenangi
t . Pasien marnpu memekan
makanan dalam jumlah yang
1. Pasien mempunyai jadv1al
BAB/BAK.
1. Buat jad\val tOileting.
2. Anjurkan pasien unluk
セ@セ
nulrhii barhubungan sesuai dengan j.umlah adekual 2. Pasien BABI.BAK sesua i dengan BAB/BAK 5esuai dengan
dengan perkembangan dan waktu nya. 2. Keluarga dapal me""rlma jadwal. jadwal.
N@ pen y ak i t I efek $amping kemampuan pasien untuk 3. Bantu pasien unh.Jk
;:;.. pengobatan (ansletas, makan . melepaskan pakaian
セ@ iritasi mukosa saluran
cerna obstruksi usus,
dalam.
4. Bantu pasien
セ@
I
konstipasi dan kompresi menggunakan
toiletlpispotlurinal pada
セ@
lambung).
interval waktu lertentu.
5. Jaga privasi pasien selama
BAB/BAK.
6. Fasilitasl hlgiene toilet
setelah salesal BABI8AK.
7. Ganti pakaian pasien
setelah BABIBAK kalau
perlu.
8. Siram loiletlbersihkan alal
N
N NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINOAKAN EVALUASI
N
Resllc.o cedera berhubungan Paslen tldak rnengalaml 1. ー。セャ・ョ@Irdak jaluh. 1. Identifikasi kebutuhan rasa aman 1. Pa.&ien tidak jaluh .
dengan keterbacasan fisik cedera 2 paste" mampu mengguna l<an paSlcn. 2 Pasien mampu
d an psikologis . somber day a yang dlmlml<l 2. Identlfikasi lingkungtll' yang mf309gunakan sumber
membahayakan. daya yang dimilliki.
3. Identlfikasr kelerbatasan Qゥウ セ@ ォ@
klmadap ;aluh .
4. Panlau kemampuan pas ien untuk
「・セ。ャョ N@
5. Hindarkan sumber·sumbcr yang
herb.hay•.
6. Atur Imgkungan untuk
meminrmalkan paslsn dan
bahaya.
7. Bcrikan alal bantu blla dipertukan.
8. Dekalkan barangbarang yang
dibuluhkan dcngan ia ngkauan
pasien .
9. GunakM alai pelindung (
penghalang tempat lidur )
10, Ber'ilahu keluarga (.:!slko
bcrbahaya dan lingkungan .
11 , Alur peMrangan yang cuku p
adekual
12. Anjur'Kan p asien unluk memfnla
bal'llU3n ;ika 、 ャ ー・イャオセ。ョN@
セ@S).. Gangguan pola (idur Pasien mam!)u 1. Pasien akan tidur malam h"n I. Kaji pol.J odur dan akl lfllas p4lSlen 1. PaSIer1 aka" trdur rnalam
bemubungan dengan laku l ュ・ ョ」ャーセ ォ。ョ@ kembali pola dan lerbangun dengan 2. Pamau dan CDlal pola han dan le rbangun dAngan
セ@ keccmasan.
セ@
" Atur Ilng kun9;:m yang nyaman
unluk meningkatkan lidur.
:j 6. b・イゥセ。ョ@ massiJgc pada pu ngg un.g
dan alur posisi yang nyaman .
セ@ 7. 8erikan tempi anfidepressan
セ@ sesuai kebuluhan.
6. Berikan anti ansJelas sesual
セ@ ke buluhan.
セ@
9. Berikan ak!ivilas yang
meningkalkan waktu bangun atau
セ@
....: mengurangl l11uf slang harl .
セ@ 10. AnJurkan penggunaan obat tidur.
11. Inlonnasikan pas ienlkeluilrga
セ@ 160tang faklorfaklCY. yang
::; ュ」ー・ イ「」セエ@
ttduri ishrahal .
gangguan
セ@
NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA T1NDAKAN EVALUASI
セ@セ@ 8 PoruDanan memDran Membran mUK?sa yang 1. Mukosa mulut I€mbab dan 1. Lakukan pengkaJlan ora! terhadap 1. Mukosa mu ut Bmbab dan
mukou mulut berhubungan mengalamllesi semb uh beN/3ma merah muda keberslhan .keker1ngan, ulserasl benvarna merah muda.
セ@ deng.. n intak. cairan yang
tidak adekuiit
dan infeksi oraltertangani
denga" balk .
2. Pasien dan kelua rga mampu
melakukan lindakan untuk
dan landa-landa infeksi.
2. Bantu untu k melakukan perawatan
2. Pasien dan kelu3rga
mampu melakukan
:l.. men ingk31kan kesehcH:an mu lUl mutu! setelah mak;H\. ti ndakan untuk
'"
§. 3. lDkukan l indakan perawalan
mulut Jlke tefJadl stomatitis.
meningkatkan kesehatan
mulul
セ@ 4. Berl kan as balu atau perman yang
セ@
agak keras dan basahi dengan
I
calran jlka mukosa muM
セ@
s
セ@
mengalami kekeringan.
5. AnJurkan ur'ltuk mencuci mulut
dengan te ratur .
セ@ 6. Anjurkan untuk tldak merokok dan
セ@ minuman alkohol.
7. Hindarl penggunaan pencuei
セ@セN@
mulut yang dujual bebas.
セ@ 9 Reslko linggl Infoksl Tidak ada tanda -tanda 1. Pasien/keloarga mampu 1. Kaji landa-Ianda ゥョャ・ォセ l@ 1. Pa!.lenl kellJarga mafT'Lpu
[
....
mekanisme pertahlnan
tubUh.
2. Pas ien/keluarga akan
rnelapork.an blla terjadl
"' .
5.
Pantau tanda-tanda viral.
AnJurkan pasien unluk ClJkup
pencegahan infeksi.
2. Paslenlkeluarga akan
poni ngkalan suhu. ber1stirahal . melapor1l:an bila IEHjadi
6. aゥ。イセョ@ pasten dan keluarga peningkal an suhu .
mengenal tanda-tanda infeksl dan
menurunkan resiKO infeksi.
7. MJurkan keluarga unluk
menggunakan masker apablla
sedang in1eksi saluran naras alas.
S. LapOr1<an bila エNセ。、ャ@ penlngkatan
suhu lubuh.
9. Panlau Intake output.
10. Anjurkan pasten unluk banyak
mlnum.
11 . Berlkan antibiotika sesuai
ilojuran.
tv
w
N NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TlNDAKAN EVALUASI
.j:::.
10 I Nyeri kronis berhubungan Nyeri lerkanlral pade 1. Pa sienlkeluarga rnampu 1. KaJi karaktenSlik nyen. 1. Pasier\lkcluarga mampu
dengan perkembangan tingkal y::m9 dapat mengidenlifikasi tJndakan- 2. Evaluasi llndak an konlrot nye ri rncrlgidonlifikasl hndakan-
penyaklt kanker. (1ltclo r<lns l. tindakan untuk rnengontrol 3. Evaluasi asal nyori dan aia sl jlka tindalr;an untuk mengontrol
oyerl. mungkin nye ri.
p. p。Zウ ゥ@ セョヲォZャオ。イァ@ marnpu 4. Lakukan lindak<ln unluk Pasien.'kel uarga mampu
melakul<;ah tmdakan-!iJ\dakar, menlngkalkan kenyamanan fi slK melakukan !Indakan-
untuk mengontrol nyert. oengan c.3ra Memper1ahankan tlndakan untuk menoontrol
.1 , Nyeri htlang!terkontrol. poslsi, penggunaan tempal tldur nyen.
khusus. penggunaan kompres. 3. Nyerl hilartglterkonlroL
menguf<.lngi :;tTllutt lmgkunga n.
5. AnJurkJn ddn ajJrkan leknik
relaksasi.
6. Anj urkan untuk. menggunakan
teknik distraksl.
7. Berikan an algetlk.
8. Panlau drm alasi ヲGZセォ@ sam ping
pemberian 。ョャセエゥォN@
9. Berita llu pas len.l keluarga tentang
pe ngunaan obal yang benar. efek
samping obal dan yang dapat
dl lak.ukan jika lerj adi.
11 I Kelemahan risi k P iJ 51 e,"l memp"u nyaJ 1. Pa Slc n mamp u b CTls nr;:l'n a! " KaJI ting'-:at ke fel;:hli r. p Cl sicn. 1. Paslen mampu
berhubungan dengan te na gJ Y<:l ng m ak sl mal sesua i ke t:e ulIJhan. 2. AnJurbn pasl02n unluk benslJrahiil\ S€S ll dl
2 . 。セ ウ ゥ ・ ョ@ akzlTi [G lap mci c:k ukan m em;::ertahank an polo. is clrahal
セ@
perubahan fi51010g1 tubuh ウ@ ・ウ オ セ ャ@ ke bLJlUhBn. kcbutuhan
terhadap chemohnapi. aklivit<:ls se suai kemampu ar; dan tidur. 2. Pa si en akan ISlap
3. Anjur kJn pasien unt u\( melakukan aktiyHas
セ@ ュ ・ ョァ・ォNウーイセゥ。@ perasaannya sesuai ke m ampuan.
セ@ .:1
tentang kelti roata5an yang ada .
Ban1u pasian オョャセZ@
J:. merel1C<lna k<Hl 8k1 i'li tas dan
セ@ iShrchat.
:::;.. 5. [jAセイォ。ョ@ paslsn tekh Tllk re laks3si.
t:; distraksi d iet imagary, re faksasl.
セ@
">! \2 PerUb:'ltHtn inmgritas kullt tャ、\セ@ tCTJ<1di ァ\Qョ オセ ョ@ 1. g。セァオNョ A@ ォ・イエjセ[Zェ。ョ@ kulit lidak 1. Hindari penekanan ya.1g tcrus 1. Ganggul3T1fkerusakSll kulit
berhubungan dengan erel< Inlegrltas kuli t (kulH pas ien ada (kulil utuh). m cnerus.
セ@t.;;
bdak ada (kulll utuh).
tlrah baring yang lama. uluh) dan te rbebas dad 2. Kul il bebas da ri ゥイョ ーセ 。ュ ウ ゥ@ dan 2. Hindarl penggunaan talk 2. Kulll be bas dan
trauma. Intasi. 3. Lakukan aaT! arark an pada Impiamasl dan iritasl ,
'"
G keluarga unlUk massage bag lan
セ@
punggung.
4. BUa! jBdwJI poroba han pOSi s. 1.
5. ャ 。ォオ ォ セ ョ@
セ@
dan an;urkan kelu arga
Unluk msrubah posisi pasien
2:- sesuai de- ngan Jad '.... al.
:::- 6. PanlO1u kondisi kuli!.
"セ@ 7. Jaga linen tclap bersih. kerl ng
d oH! bc ba s danlipalan.
::tl B. Berilahu pasien.' kelu'Hga untu k
::::
:::;
m elaporkan blla terda pat landa-
tanda kemerahan. ras,;, \!dak
セ@ rlyJman dan nyeJ' pad a dCisrah
}'a liQ エ・ イセB@ ャ\L@ 。 B@
セ@ NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TINOAKAN EVALUASI
セ@ 13 Perubahan pola seksual Pasienlorang terdekat 1. Pasle n menunJukan laK\or 1. Ciptakan nubungan lerapeutik 1. Pasien menunjukan faklor
セ@ berhubungan dengan proses
pony.klt
kembaJi unluk
mendapalkan ke puasan
resiko terh adap kegagalan
tu ngs i sek suaJ da n peru b.ahan
alas dasar sa ling parcaya dan
saling menghargai da n menjaga
resiko terhadap keg agalan
lungsl sBksua/ dan
J.. hubungan seks ual. ュ・ャッ、セ@ seks ual yang dapal privasi. perubahan metoda seksuaJ
セ@
:s. dileMma
2. Pasien mampu m enalskusikan
2. KaJI pengaruh
penyakitlpengobatan lerhadap
yang dapat diterima.
2. Pas\en mampu
セ@ pillhan untuk men)aga lungs' seksualilas sesuai kebutuhan. m endi.skusikan pillhan
reproduksi yang s esu ai. 3. Anjurkan pasien untuk untuk men/aga lungsi
セ@ セ@ 4.
mengungkapkan ketakuLan dan
m ena nyakan masalahny8.
Oi skusikan lenlang allernalif
reproduksl yang sesual.
セ@
5. lIbatkan keluarg8 dalam diskusl.
6. Rujuk kalau perlu ke ahlt
sekslolog.
セ@t::;. 7. AnJurkan pasien untuk
::::- menghindari kehamilan .
14 Perubahan proses berplklr Pasten menunjukan 1. Fungsi mental dan psikotogis 1. Kajl rr.vayat fisik, sos I81dan 1. Fungsi mental dan
berhubungan dengan proses perbalka"Jlerpeilharanya pads tingkat optimal pSlkol09 IS pasien sebelumnya pSikOlogis pada (tngkat
penyakit. proses berfikir. 2. Tidak ada landa-land a
peningkatan tekanan intra
kranial.
2.
3.
Kaji tlogkal O(lenlasl pasten.
Kaji adanya perubahan
kesadar an, pusing dan sinkope.
2.
optimal.
T,dak ad. landa-land.
pemngkalan lekanan intra
I
4. Panlau status neoroiog:s seeara kranial.
kelal.
5. Kurangl shmulus pada pasien.
6. Berikan lempi sesuai program
7. Panlau intake output.
セ M
S. Bila kejar.Q takukan.
penalalaksanaan ォ・ G@ 。ョセ⦅@ I
tv
Vl
N
0\ NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TlNDAKAN EVALUASI
Identifikasl l1n gkungan yang dapat
membahayakan pasien.
10. Batasi keinginan pasien hanya
pad a haHlal yang diinginkan.
11. Hindari pr..ngkajian yang tidal<
mungkin dijawab pas len.
12. Pang gil nama pasien keLika mul3J
berinteraks i.
t 3. Berikan pengar.3han pad a ha l-h al
セZイG。ョァ@ .sederhana
j14. Orienlasikan pasien terhadap
I orang.wak!u dan tempal.
15. Informasikan keluarga ten lang
pembatasan pengu njung.
mbatasan kunJungan
16. Jelaskan p€
keluargafteman.
15 Berduka berhubungan Pasien mampu 1. Pasien mampu Bantu pasien dalarn 1. PaSien mampu
dengan proses kehllangan. mengungkapkan mendiskusikan perasaannya. mengidentifikasi keh il angan. mcndiskusikan
perasaan sedil1 atau 2. Pasien mampu 2. Anjurkan pasien untuk perasaannya.
kehilangannya mernpertahankan hubungan mengungkapkan pcrasaannya. 2. Pas len mampu
dengan orang lain/keluarga. 3. Bantu paslen dalam mempertahankan
セ@
3. Pasien mampu rn engun gkapkan Dセ。 エ・ァ ゥ@ koplng hubungan d-sngan ora ng
rnempertahankan pe rawatan pribad l. lalnlkeluarga.
diri.
セ@
4. Bantu pasienlkeluarga untuk 1. Pasien rnampu
4. PaSien mampu mengidentifikasi harapan hidup. mcmpertahankan
セ@ mengidcntilikasl sumber- 5. BanlU pasien unluk dapat perawatan diri.
:to sumber j'ang ada. mcnyampaikan halhal yang 2 Pasien mampu
i
sangat diharapkan paslen. mengidenti fik3 si sumber+
6. Hindari menulup kenyataan. sumber yang ada
7. Dorong hubungan terapeutik.
8. Support dengan pendekatan
セ@ "
spiritual.
9. Aprkan pasien tentang aspek-
aspek harapan yang positi1.
'.!
'i'
t2
セ@::::; I
セ@
セ@to·
=:::-
-...;
セ@
::;,
セ@
セ@
セ@ NO OIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASll RENCANA TINOAKAN EVAlUASI
セ@ 16 Gangguan gambaran diri Bau dan drainage dapat 1. l esi bersih dan lidak betbau. 1. Kaji kondi si lesl. 1. Lesi bersih dan lidak
セ@ berhubungan dengan
adanya les! konker.
\erkonlrOI. 2. Pasienlkeluarga mampu
mendemonslraSI perawatan
2. Bersikan luka dengan
menggunakan amiseptik.
berbau.
2. Pas!enlkel uarga mampu
:l:.. luka yang direkomendasikan. 3. Oemonstra sika n prosedur mendemonslrasi perawatan
I
セ@
peraw ata n kullL
4 . Berikan antibiotik sesuai dengan
program.
5. Sediakan venli lasi yang Cukup.
1U:,a yang
direkomendaslkan.
IV
..J
N
00 NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TlNDAKAN EVALUASI
8. AnJurkan pa si en/ kcluarga
un1uk melakukan perawatan
kulil kepala .
9. Evaluasl perasaan pasien
terhadap kel1 i1 angan organ
tubuhnya
10. Bantu pasien untuk
membedakan penampilan
fisik dan arti hidup.
11. Benkan Motivasi pasien
untuk mengungkapkan
eperasaannya .
I 12. AnJurkan untuk malakukan
komunikas i terbuka antara
pasien dan keluarga .
13. Diskuslkan lentang
rekon struksif menggunakan
organ ti ruan jika perlu.
14. Benkan kesempatan pasien
untuk bertemu dengan
orang yang mempunyai
pengalaman yang sama
セ@ dengan kemampuan ko ping
セ@
yang bai k.
セ@
disampaikan.
5. Berikan respon tentang
セ@
pemahaman yang disampaikan.
::\t.i 6. Bantu pasien untuk
セ@ mengungkapkan perasaannya
dengan cara yang tidak destruktif.
セ@ 7. Bantu pasien dalam
セ@
mengidentifikasl kekuatan untuk
menQatas i perasaan takulnva
::::-
", . -
:::;-
'-';
セ@
::.;,
§
!5.
セ@
::!
NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA TlNDAKAN EVALUASI
Sl- 19 Gangguan fungsi keluarga Pasien dan keluarga 1. Pasien dapal menjelaskan 1 Tenlukan akan kebuluhan 1. Pasien dapat menjelaskan
セ@ dlrumah berhubungan
dengan ー・ョケ。ォセ@ dan
mampu bertungsi secara
optimal.
kebutuhan akan perawalan
dirumah.
perawatan dirumah.
2. Bantu anggota keluarga unluk
kebutuhan akan perawatan
dirumah .
:..
<.,
program pengobatan yang 2. Pasienlkeluarga dapal mengembangkan harapan yang 2. Pasienlkeluarga dapal
dlalamL memanfaati<an sumoor-sumber realistis lemadap din dalam memanfaatkan sumber-
§. dimasyarakal . manampilkan peran . sumber dimasyarakat.
[:; 3. T awarkan solusi pada masalah
セ@ finansial sesuai kebutuhan .
セ@ 4. Rujuk pasien pada pelayanan
sosial sesuai kebutuhan .
セ@
to; 5. 8erikan informasi adanya sumber-
セ@ 20 Perubahan interaksi Keluarga mampu untuk 1. Keluarga memperlihalkan 1. Kaji reaksi emosional keluarga 1.Keluarga memp erlihatkan
keluargil berhubungan memenuhi kebutuhan fisik kedckatan dengan pasien. terhadap kond isi pasien. kedekatan dengan pasien .
セ@1:;. dengan dampak dari
prognosis yang pasti.
dan emosional pasien d an
anggota keluarga
2. Ke iuarga berpartislpasi dalam
perawalan pasien.
2. Identifikasi perawatan diri yang
tidak mampu dllakukan oleh
2. Keluarga berpartlsipasi
dalam perawatan pasien.
:;:. 3. Keluarga dan pasien mampu pasien.
'.,:
meng9unakan sumber-sumber 3. Identifikasi pilihan dan 3. Keluarga dan pasien
セ@ )'ang ada dimasyarakal. kemampuan keluarga untuk mampu menggunakan
セ@セ@
terlibat dalam pe rawatan sumber-sumber yang ada
pasien . dlmasyarakat.
4. Identifikasi permasalahan di
dalam keluarga.
5. Suppor! anggota keluarga
dalam mempertahankan
hubungan keluarga .
6 Fasilitasi dalam berkomunikasi
len tang kekhawalirarv'perasaan
antara pasien dan anggota
keluarga .
7. Support koplng mekanisme
yang 。、ーエセ N@
8. FasiJitasi interaksi keluarga
dengan rohaniawan.
9 . Kenalkan keluarga pada
keluarga lain yang mempunyai
pengalaman yang sama.
10. Berikan informasi pada ke!uarga
tenlang penyakil dan
perkembangannya.
11. Jawab pertanyaan keluarga
dalC'lm mendapalkan informasi
yang diperlukan.
12. Banlu keluarga dalam bersikap
asertif dalam mencari informasi.
tv
\0 - - - -- - -_.- - - - - . _- - -
BABV
TATA LAKSANAASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF
01 RUMAH
A. PENGORGANISASIAN
Penanganan pasien paliatif dapat terlaksana dengan baik apabila
dilaksanakan secara multidisiplin, terpadu dalam Tim Paliatif. Tenaga yang
terlibat dalam tim tersebut terdiri dari dokter, perawat, bidan, terapis
kesehatan , psikolog, pekerja sosial, rohaniawan , dll, sesuai dengan
kebutuhan pasien. Kedudukan anggota tim adalah setara, namun dalam
pelaksnaannya ditetapkan seorang manajer kasus disesuaikan dengan
kondisi pasien.
Pelayanan asuhan keperawatan paliatif di rumah dikoordinir dan menjadi
tanggung jawab seorang perawat koordinator asuhan keperawatan.
7. Rohaniwan
Rohaniwan adalah seseorang ahli agama yang memberikan dukungan
spiritual kepada pasien seperti : ulama, pendeta dan tokoh agama lain
dengan nilai-nilai dan prinsip hidup serta apa yang dicari manusia untuk
memberi nilai dalam kehidupannya.
Tugas Rohaniwan memberikan dukungan spiritual yang berhubungan
dengan nilai-nilai dan apa yang dicari manusia untuk memberi nilai
dan kegunaan dalam hidupnya .
8. Terapis Komplementer
Pengobatan Komplementer termasuk pengobatan pelengkap yang
diberikan kepada pasien dengan kondisi paliatif. Tujuan dari terapi
pelengkap adalah untuk meningkatkan kondisi kesehatan pasien dan
tidak membahayakan pasien.
Produk berbagai pengobatan pelengkap adalah : jamu, makanan
suplemen , olah tubuh / senam pernafasan , pengobatan dengan
memakai tenaga dalam / yoga, penyembuhan dengan doa.
TIM PALIATIF
Keluarga &
ternan
Relawan
Pelayanan
Rehabilitasi Medik
1. Fisioterapi
2, Okupasi Tempi iKMセ@
3, Terapi Wicara
Terapi Musik Psikolog
& Seni lainnya
Dokter
SpesialisiSub
PERAWAT PALIATIF spesialis
SKEMAALUR PELAYANAN
Rujuk ke Tim
Pasien Kasus Pengkajian Identifikasi
terminal Masalah
• Puskesmas
• Rumah Sakit
Kolaborasi Tim
Kesehatan Lain
Tim
Tindakan Mandiri
Intes Keperawatan
Alur rujukan dari rumah sakit ke rumah dapat melalui atau tanpa melalui
, puskesmas atau sarana ー・セ。ケZョ@ kesehatan lain ke rumah dan sebaliknya.
rl /
Tim Paliatif :
• Rumah Sakit
• Puskesmas
1 Perawatan di Rumah
I
• Agen (praktek
swasta)
A. PEMANTAUAN
Kegiatan pemantauan dilakukan untuk mengetahui gambaran
permaselahan yang berkaitan dengan kegiatan perawatan paliatif di
rumah.
Indikator pemantauan mencakup: aspek fisik, manajerial., sumber daya,
pelayanan dan pembiayaan dalam hall input, proses, maupun output.
B. PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan untuk mengkaji, mengembangkan, ata u
mengganti Cara / metode keperawatan paliatif di rumah
Indikator penilaian :
1. Kelengkapan dokumen
2. Kesesuaian Pelayanan diantara anggota tim paliatif
3. Kepuasan pasien terhadap pelayanan
4. Kemandirian pasien dan keluarga
Djauzi Samsuridjal, dkk. (2003) Perawatan Paliatif Dan Bebas Nyeri Pada
Penyakit Kanker. Rumah Sakit Kanker "Dharmais". Jakarta.
PT Pelita Mandiri Indonesia.
NAMAKLlEN
ALAMAT
MANNER KASUS
I
DOKfER
···
Pelayanan medik
Perawatan
Rehabilltasi
·
·•
Dukungan social
Alat Bantu/ Peralatan Kesehatan
Lain-lain ..... ...... ..... . , .. ... " .. ..... ..... ..
3. Keluarga memiliki anggota yang adekuat untuk
merawa!.2.asien .
4. Kelua rga memilik i sumber daya dana pendukung
unluk penanganan masalah kesehatan : Askes .
Jamsostek . Askeskin dil
5. Keluarga memiliki sarana dan prasarana
pendu k ung untuk perawatan pasien di rumah
..
sesuai kebutuhan pasien missal: . . . . ... ... .. .
6. Lingkungan rumah aman untuk pelayanan home
visiV home care
7. Pas ien bersungguh-sungguh ingin bekerjasama
dengan Tim/ Petugas Kesehatan dalam
perawatan keluarga di rumah untuk
melaksanakan Intervensi / Penanganan masalah
secara mandiri. I I
8. Pasien memiiiki kemampuan untuk belajar &
berlatih I
9. Pasien & keluarga memahami hak dan kewajiban
, selama bekerjasama dg Tim Penye lenggara
, Yanwa!lLa di rumah/ Home Care A1Lenq
10. Kebutuhan pasien/ keluarga akan advokasi
(dukungan psikososial. sp iritual) .
Kebutuhan akan managemen kasus (pelayanan
multidisipiin. sumber di masyaral<at. rekomendasi
セ・GAャNオョ。@ standar jalur klinik) .
Setelah mendapat penjelasan tentang pelayanan keperawatan keluarga di rumah, yang memuat
tentang HAK dan KEWAJIBAN KLlEN, menyatakan setuju / tidak setuju ' menerima pelayanan
perawatan diri oleh tim pelayanan keperawatan keluarga di rumah ('Coret salah satu).
HAK KLiEN
1. Ikut menentukan rencana pelayanan keperawatan keluarga di rumah
2. Menerima pelayanan yang sesuai dengan norma yang berlaku berdasarkan kode etik, norma
agama dan sosial budaya tanpa diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, jenis
kelamin, usia atau asal usul kebangsaan.
3. Mengemukakan keberatan tentang tindakan setelah menerima penjelasan yang lengkap,
kecuali tindakan kegawatan-daruratan.
4. Mengemukakan keberatan terhadap individu petugas yang melayani, dan dapat mengusulkan
petugas pengganti.
5. Memperoleh informasi yang berkaitan dengan setiap perubahan pelayanan, termasuk
perubahan tari! pelayanan .
6. Memperoleh perlindungan hukum atas tindakan yang menyimpang dari standar prosedur.
Saya mernaharni bahwa persetujuan ini dibuat sebagai upaya meningkatkan rasa aman dalam
menerima pelayanan sesuai standar dan mernastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai
dengan peraturan yang ditetapkan. Saya percaya bahwa petugas pelayanan keperawatan keluarga
di rumah akan menjaga hak-hak saya dan kerahasian pribadi saya sebagai klien, sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan dan hak-hak yang berkenaan dengan kepribadian saya .
. .. . .. ................. 200 .. .
セ@
II
セ@
i I
II
III
I
IV
I
..,. -- I
w Catatan : Jadwal Kunjungan disesuaikan dengan kebutuhan kllen
.j::.
.j::. TINOAKAN TIM PENYEOIA PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA 01 RUMAH
NAMA KLiEN
UMUR
ALA MATI TELP
NAMA PENANGGUNG JAWAB KELUARGA
ALAMATI TELP
DIAGNOSA MEDIK
I TGL DATA PENUNJANG TINDAKAN T1NDAK LANJUT DISIPLIN PROFESI NAMAl TTD
セ@
'セ@ "
tj
:::,
..,A
セ@
'セ@ "
セ@
'セ@ " I
セ@
....
セ@
セ@
t,:, '
:::-
@セ"
セ@
セ@
FORMULIR OAFTAR PENGOBATAN KLiEN
NAMA KliEN
DIAGNOSA MEDIK
-
ALERGI
DOSISI
NAMA &
HARII JENIS WAKTUI TGL TGL
TGL OBAT CARA MULAI BERHENTI I TTD
DOKTER
KET.
PEMBERIAN
,
I
........... ...... ....... .. .... : .... ............ .................. ............ ... ........ .... ..... .. .... ... ........... ..................... .
Rekomendasi :
Pimpinan Rapal
NAMA KLiEN
ALAMAT
ALAMAT
DIRUJUK KE
セM
Hasi l Rujukan
.. .. ................. ...... .......... . ........ ... ... ...... ................... ....... ..... ... ........... ..... .. ... .. .. ........................
....... ... ................ ........ ... .. .... .. .. ...... ......... .. .... ..... ... . ......... ...... ..... ....... ............. .. ......... .......... ....
..... ..... . .. ........... ... .. ...... .... .. ... ..... ...... .. ...... ...... ... .. . ....... ........ ......... ........... .. ........ .... ........ . .... , ....
NAMA KLi EN
NAMA PENANGGUNG JAWAB
KE l UARGA
ALAMAT
MANAJER KASUS
DOKTER
DIAGNOSA MEDIS (AWAl)
Koordlnasi yang telah dilakukan diantara tenaga kesehatan yang merawat klien :
Tanggal:
Nama & TID Klienl Keluarga Nama & TID Manajer Kasus Nama & TID Oakter'
Cat : • Jika masih dalam penanganan dokter
LANJUTAN
NO $t" hI5 !(r-'K'h."')" B N。@ ィᄋLiセ@ ャv セs Nャi [jGB@ AH@ BGセc エL LG@ ィGB@ I
S:;;:)t In l INnl V ID U
12} Ap akah \';@luQI'lf <ll ュ セ ューカ@ mllm...,lih:t • • " ill m emodl h lcu ll iI'1 Ak.. n":)Il YOl ni; me"QukuC".1t Bセウ ・ャM G Zャ ョ@ ""p;r.O!.i) ktlu.HfOi 'onp, mli'()p,i)!rl mi 1T'I00UI<1\h t' \ Ch.;lU., :
iGHセ@ セ@ Tldolo:., QY|Zoセ ォ N\Qョ@ . .
' 3) J\p", k.lr, koill l,l ,)rt:·. m <lm p... m lJl1£e;'l1/ dan mlll1';lI"If;J "t,k,)1l セB ヲt|「 VG A@ dl OUWilI ilIo,lt ャj ョエ オ |ッャ@ ャGtwョ」 NャiGゥ セ Q@ O1')s,\I:./\ ォGB セ\Aャ ZG[I ャ ョ@ G@ ;)nte O' ,l k'JI II ;; re,l n y;,;:
n Ya I Tid olll<, ·<Iuk.Jr
KRITERIA KEMANOIRIAN KF.lUARGA : Keslmpul ;.n:
1. i|ヲイZョ セ イBョNャ@ pc t ug ..1 I'u:.k,,"n .. セ@ S . Mel "ks .I'l.I"';"'11 p f.l:r ;ltw a tO'l n セ」、・ イィセョ .. セ ・ s u[ャ j@ ;tnp:r;m Ke lToandIf J,iI\" I : J k .• mcmc ouhl k"te ll.• 1& 2
I Mc n . "fTla vャョォ セ セ@ rr:lou .li rPI'\('.. @" ", 6 . mBLiNjl[ セZNョI@ ォ cャB@ t i"d.lkli ll p lfil'LC..g:il,;)n u' c(Jr;, .lkllf . I(enl.nd :r :"" l II : jl k., no c ,n w,tjh i k r ne ri.. 1 " cI 5
3. 'Y! ' rty.a.(;tl<.a l" B@ ゥi| B@ ャN セ@ ktHE' h ;:; la ll ,\ "'1 BGイセ@ ャゥセNG。イ@ ]. mヲG ャ@ ZQ ォNhLイ セォ。 イ@ Ilnd"k!1n p'omuu r セNBHG\ャ@ ヲャ@ Nォ LG@セ • Jl.em.",d' llun III /:ka Ine.mc,' ,uI1J I,nt e"it I s, .d fi
4 . m」イョセヲiG。ゥャ エ セ。ョ@ Q セIャ ・ャ@ セ ・セオ 。 ゥ@ I n/U t .'tn _Ktlm flnD [rl ' r' Iv : Jlka ,n(:111 I.': I1U'" lo'l tC f !1I1 S.U 7 ,
o
ndak/Ya ...................... ... ..
Ailit bantu ; TldaklVa" ... .
o Banluan obat, ..
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MENGETAHUJ ,
I Nama Koordin.ttor I I Tan"ili/ Tandat"nciiln
PandiltlJ1 A sui}an KepeJ':J w:J/an P.:J!i:Jl!l'di' J?um.:IiJ 51
PERENCANAAN KEPERAWATAN
I
I
T,I{ TId
Dfi:lnOSa KeperaWillan Implemenusl Evalua s l
No, Perawal
1111111111111111111111111111
002009449