Anda di halaman 1dari 3

Ciri-ciri tanaman hias Anthurium (Gelombang Cinta)

Anthurium adalah Di antara jenis tanaman hias yang banyak diminati.


Anthurium merupakan tanaman asli dari daerah tropis yang telah menyebar ke seluruh
penjuru dunia.
Anthurium adalah tanaman hias tropis, memiliki daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan,
karena bentuk daun dan bunganya yang indah, Anthurium yang berdaun indah adalah asli
Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong berasal dari Eropa.
Anthurium termasuk keluarga Araceae yang mempunyai perakaran yang banyak, batang
dan daun yang kokoh, serta bunga berbentuk ekor. Tanaman berdaun indah ini masih
berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron,
keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae, anthurium adalah genus dengan jumlah
jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium.
Anthurium, salah satu tanaman hias indoor yang memiliki daya tarik tersendiri karena
bentuk daun dan bunganya unik. Ada dua macam anthurium, yaitu anthurium daun dan
anthurium bunga. Anthurium daun dinikmati karena keindahan daunnya sedangkan
anthurium bunga karena keindahan bunganya.
Sifat dan syarat tumbuh tanaman Anthurium
Anthurium bisa ditanam indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (dihalaman rumah dan
taman).
Akan tetapi, sebaiknya tanaman ini dipelihara di tempat teduh karena tanaman tidak tahan
sinar matahari langsung. Anthurium juga menghendaki kelembaban tinggi sekitar 80 – 90
% dengan suhu sekitar 23 – 29 derajat Celcius.
Pengembangbiakan atau budidaya tanaman hias Anthurium
Anthurium dapat diperkembangbiakan dengan 2 cara, yaitu generatif (biji) dan vegetatif
(stek).
Perkembangbiakan dengan cara generatif (biji)
Tanaman anthurium memiliki 2 macam bunga (Gambar 1) yaitu bunga jantan dan bunga
betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai
oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga
betina.Dengan menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian
lendir pada bunga betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak,
di dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji tersebut di kupas, dicuci sampai bersih
dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus. Persemaian
ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram.
Perkembangbiakan dengan cara vegetatif (stek)
Ada 2 cara perkembangbiakan secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas.
Cara perbanyakan dengan stek batang adalah memotong bagian atas tanaman (batang)
dengan menyertakan 1 – 3 akar, bagian atas tanaman yang telah dipotong kemudian
ditanam, pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Sebaliknya perbanyakan dengan mata
tunas adalah mengambil satu mata pada cabang, kemudian menanam mata tunas pada
medium tumbuh yang telah disiapkan.
Penyiapan Medium Tumbuh
Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk persemaian dan
untuk tanaman dewasa. Medium tumbuh terdiri dari campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali. Humus atau
tanah hutan dan pupuk kandang yang sudah jadi di ayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali di ayak
dengan ukuran ayakan 3 mm.
Humus, pupuk kandang dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk
persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.

Langkah menanam Anthurium


- Sediakan pot dan media tanam untuk tempat tumbuhnya. Juga persiapkan pecahan
genteng atau potongan gabus sintetis (styrofoam) sebagai alas media tanam dalam pot.
- Pecahan genteng atau potongan gabus dimasukkan kedalam dasar pot. Lalu diisi
media tanam hingga setengah volume pot.
- Anthurium siap ditanam, lalu ditambahkan media tanam 4 hingga 5 cm dari
permukaan bibir pot.
- Tanaman diletakkan ditempat yang terlindungi dari sinar matahari. Lalu siram
hingga basah. Media tanam yang baik bakal langsung mengalirkan air siraman yang
berlebih melalui lubang drainase di dasar pot.
Anthurium bisa ditanam langsung di lahan/tanah. Syaratnya tanah harus subur, gembur,
mengandung bahan organik, bebas hama, aerasi dan drainase baik. pH antara 5.5 s/d 6.5,
Perawatan dan pemeliharaan
Setelah ditanam, tanaman dipelihara dengan menyiram 1 – 2 kali sehari. Daun yang sudah
tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan
menarik.
Jenis-jenis tanaman Anthurium
Anthurium cyrstalinum (kuping gajah)
Anthurium pedatoradiatum (wali songo)
Anthurium andreanum
Anthurium rafidooa
Anthurium hibridum (lidah gajah)
Anthurium makrolobum
Anthurium scherzerianum
Hama dan penyakit
Hama :
Kutu putih
Ulat
Penyakit :
Busuk akar
Bercak daun

Anda mungkin juga menyukai