Anda di halaman 1dari 47

Budidaya tanaman obat

Tumbuhan (tanaman) obat

Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat


tradisional atau jamu.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan
pemula bahan baku obat (precursor).
(SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978)

Bagian tumbuhan yang diekstraksi digunakan sebagai


obat (Kartikawati, 2004).
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat
obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan
maupun pencegahan penyakit.
Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat
aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau
jika tidak mengandung zat aktif tertentu, namun
mengandung efek resultan / sinergi dari berbagai zat
yang berfungsi mengobati (Flora, 2008).
Tanaman obat tidak berarti tumbuhan yang ditanam
sebagai tanaman obat.

Tanaman obat yang tergolong rempah-rempah atau


bumbu dapur, tanaman pagar, tanaman buah,
tanaman sayur atau bahkan tanaman liar juga dapat
digunakan sebagai tanaman yang di manfaatkan
untuk mengobati berbagai macam penyakit
Setidaknya 12 ribu senyawa telah diisolasi dari berbagai
tumbuhan obat di dunia
WHO memperkirakan bahwa 80 persen warga di benua
Asia dan Afrika memanfaatkan pengobatan herbal untuk
beberapa aspek perawatan kesehatan.
Pada tahun 2011, total tumbuhan obat yang
diperdagangkan di seluruh dunia mencapai nilai lebih
2,2 miliar USD
Tanaman obat

Tumbuhan yang ditanam sebagai tanaman obat


(contoh: sambiloto).
Tanaman buah, tanaman sayur , rempah-rempah
atau bumbu dapur, yang juga dimanfaatkan sebagai
tanaman obat (contoh: pare, delima, seledri)
Tumbuhan liar yang dimanfaatkan sebagai
tanaman obat berbagai macam penyakit (contoh:
ceplikan, Peperomea)
Orthosiphon stamineus, ditanam sebagai tanaman obat
Buah pare (tanaman sayuran dan sekaligus tanaman obat)
Seledri (tanaman sayuran sekaligus tanaman obat)
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat:

Akar (radix) misalnya pacar air dan cempaka.

Rimpang (rhizome) misalnya kunyit, jahe, temulawak

Umbi (tuber) misalnya bawang merah, bawang putih,


teki
Bunga (flos) misalnya jagung, piretri dan cengkih

Buah (fruktus) misalnya delima, kapulaga dan


mahkota dewa
Biji (semen) misalnya saga, pinang, dan pala
Kayu (lignum) misalnya secang, bidara laut dan cendana
jenggi
Kulit kayu (cortex) misalnya pule, kayu manis dan
pulosari
Batang (cauli) misalnya kayu putih, turi, brotowali

Daun (folia) misalnya saga, landep, miana, ketepeng,


pegagan dan sembung
Seluruh tanaman (herba) misalnya sambiloto, patikan
kebo dan meniran
Contoh budidaya tanaman obat skala besar

Perkebunan cengkeh
 Kebun cengkeh
Bunga cengkeh: masih di pohon, sudah dipanen dan
cengkeh kering
Perkebunan kayu putih
Panen daun kayu putih
Kebun kapulaga
Budidaya tanaman jahe
Bibit:
pilih rimpang yang baik yaitu memiliki ukuran
rimpang besar, masih segar dan tidak keriput, utuh
dan tidak terdapat bekas hama dan parasit, serta
warna rimpang masih cerah.

Jahe merah dengan umbi berwarna merah atau jingga


muda, berlapis-lapis, berbau tajam, dan berukuran 4-
4,5 cm.
Menumbuhkan tunas:
bibit jahe telah dipilih, letakkan di ruangan bersuhu sejuk
atau di tanah. Simpan di tempat yang kering dan tidak
terkena sinar matahari langsung. Siram dengan air dan
biarkan selama beberapa waktu sampai jahe terlihat
mengeluarkan tunas.

Cek secara berkala apakah terdapat bibit yang busuk. Bibit


busuk harus segera dipisahkan agar tidak menular ke bibit
lainnya. Bibit yang berhasil bertunas lah yang siap
ditanam. Jahe dapat dipindahkan ke media tanam setelah
tunas berukuran 1-2 cm.
Bibit jahe
Persiapan lahan/media tanam:
Siapkan tanah yang sudah digemburkan atau dibajak,
lalu diberi pupuk kandang.Kamu bisa menanamnya di
dalam pot berukuran 30 cm x 35 cm. Pot ini cukup
untuk menanam 3-4 buah jahe.
Jika menggunakan polybag, rasio tanah dengan pupuk
kandang adalah 1 : 1
Tanah yang sudah diberi pupuk kandang kemudian
didiamkan selama satu minggu agar terjadi proses
fermentasi alami. Itu agar tanah lebih siap ditanam
dengan jahe.
Penanaman:
Tanam setiap potongan jahe sedalam 5 hingga 10 cm di
tanah yang gembur, dengan mata tunas berada di atas.
Apabila ditanam secara berderet, berilah jarak di setiap
potongan sejauh 20 sentimeter. Jika menggunakan pot,
tanam setiap potongan dalam satu pot besar (dengan
diameter sekitar 35 cm).
Jangan tutup bibit terlalu rapat di bagian tunas agar bisa
tumbuh dengan leluasa. Tunas akan tumbuh dalam waktu
kurang lebih 2 minggu.Kemudian taburkan anti jamur
(furadan) untuk mencegah tumbuhnya jamur pada
tanaman.
Sebaiknya jahe ditanam setelah musim hujan dan
memasuki musim kemarau. Siram juga dengan air, lalu
pantau pertumbuhannya.
Budidaya jahe di lahan sawah
Budidaya jahe dengan polybag
Budidaya jahe dengan karung (‘kandhi’)
Perawatan/pemeliharan:
Siram jahe setiap hari dengan air secukupnya. Air
tidak boleh sampai menggenang agar jahe tidak busuk
pastikan pot yang kamu gunakan memiliki sistem
drainase yang baik.
 jahe tumbuh dengan baik di tempat bersuhu 24-30
derajat Celcius.
dapat memanen jahe setelah berusia minimal 8 bulan
setelah penanaman atau sekitar 10-12 bulan.
Budidaya tanaman hias
Pengertian tanaman hias
Tanaman hias adalah tanaman yang memiliki fungsi
dekoratif atau digunakan untuk menghias baik indoor
atau pun outdoor.
Pemasangan tanaman tersebut memiliki tujuan untuk
memperindah, mempercantik atau mempermanis
tampilan .
Tanaman hias herba:
tanaman hias yang batangnya tidak berkayu

Berdasarkan Siklus hidup:


Annual, tanaman hias annual (semusim) adalah tanaman hias
yang siklus hidupnya kurang dari setahun.
Biannual, yang termasuk kedalam kelompok ini adalah
tanaman hias yang pertumbuhan vegetatifnya terjadi pada
tahun pertama dan masa reproduktifnya (berkembang biak)
pada tahun berikutnya.
Perenial (tahunan), yang termasuk kedalam kelompok ini
adalah tanaman hias yang siklus hidupnya sangat panjang.
Contoh: lidah mertua (Sansevieria).
Berdasarkan fungsi:
Bedding Plant, digunakan sebagai pelindung tanaman
lainnya terhadap fluktuasi suhu ekstrim, hal ini banyak
dilakukan pada daerah sub-tropis. Contoh: Petunia spp, dan
marigold (Tagetes spp).
Hanging plant (tanaman gantung), tanaman yang
penanamannya dalam pot gantung misalnya: geranium,
pakis.
Houseplant (tanaman indoor atau tanaman rumah), tanaman
hias yang ditempatkan didalam ruangan, umumnya
pertumbuhannya relatif lebih lambat. Dapat berupa tanaman
berbunga atau tanaman hias daun. Contohnya : lidah mertua
(Sansevieria ) , rambung merah (Ficus elastica)
Hanging plant

Bunga Hias Gantung Geranium


Bunga Hias Gantung Million Bells
Tanaman hias gantung Sedum morganianum
Tanaman hias gantung ‘Silver Hair’
Houseplant (indoor)
Palm dan Zamia
Indoors plant
 Sanseviera
Tanaman Hias Berkayu
Tanaman hias kelompok ini berbeda dalam ukuran dan pola
pertumbuhannya.
Beberapa jenis dapat menggugurkan daunnya jika terjadi
perubahan cuaca, yang disebut decidous, dan kelompok
kedua adalah tanaman yang tidak menggugurkan daunnya
disebut evergreen.
Kelompok ini ada yang berbentuk semak, menjalar, ataupun
pohon.
Tanaman berkayu dapat digabungkan penanamannya dengan
kelompok herba akan tetapi jika menggabung keduanya
perlu diperhatikan kebiasaan hidup masing masing jenis,
warna, tekstur, luas kanopi, dan kemampuan adaptasinya.
Tanaman hias batang berkayu: semak (kiri) dan pohon (kanan)
Tanaman outdoor

Untuk tanaman outdoor jenis dan keindahannya


sangat banyak, tergantung pada pilihan lanskapnya.
Lanskap memiliki makna penggunaan tanaman
outdoor yang berfungsi untuk menambah keindahan
atau lainnya.
Penanaman di luar ruangan dapat menggabungkan
beberapa jenis tanaman, ataupun hanya satu jenis.

Anda mungkin juga menyukai