Anda di halaman 1dari 13

Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu olahraga

raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk
ganda) yang berlawanan. Di Republik Rakyat Tiongkok, nama resmi olahraga ini
ialah "bola ping pong" (Tionghoa : 乒乓球; Pinyin : pīngpāng qiú). Permainan ini
menggunakan raket yang terbuat dari papan kayu yang dilapisi karet yang biasa
disebut bet, sebuah bola pingpong dan lapangan permainan yang berbentuk meja.
Induk Olahraga tenis meja di Indonesia adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja
Seluruh Indonesia)[1] dan di dunia adalah ITTF (International Table Tennis
Federation) yang anggotanya mencapai 217 negara dan PTMSI tercatat sebagai
Anggota ITTF sejak tahun 1961.[2]

Sejarah
Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh orang
kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam. Tenis meja
mempunyai beberapa nama, salah satunya "whiff-whaff", dan disarankan bahwa
permainannya pertama kali dikembangkan oleh tentara Inggris di India atau
Afrika Selatan, di mana mereka membawanya kembali ke Inggris. Sebaris buku
disusun ditengah meja sebagai net, di mana dua bukunya berfungsi untuk
memukul bola golf. Nama "ping-pong" digunakan hampir semua negara sebelum
perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd menjadikannya merek dagang pada tahun
1901. Nama "ping-pong" kemudian lebih digunakan untuk permainan yang
dimainkan peralatan Jaques, dengan perusahaan lain menyebutnya tenis meja.
Situasi yang sama terjadi juga di Amerika Serikat, di mana Jaques menjual hak
nama "ping-pong" kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu menjadikannya
merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya mengubah nama
menjadi "tenis meja" dibanding menggunakan nama yang lebih umum, namun
dengan merek dagang.

Inovasi besar berikutnya dilakukan oleh James W.Gibb, pencinta tenis meja, yang
menemukan bola seluloid dalam perjalanan menuju AS tahun 1901 dan
menurutnya cocok untuk permainan. Ini diikuti E.C. Goode yang, pada tahun
yang sama, menciptakan versi modern dari raket dengan memasang selembar
karet yang diberi bintik, ke kayu yang sudah diasah. Tenis meja mulai terkenal
pada tahun 1901 disebabkan turnamen yang dibuat, buku yang menuliskan
tentang tenis meja, dan kejuaraan dunia tidak resmi pada tahun 1902. Pada awal
1900an, permainan ini dilarang di Russia karena penguasa pada masa itu percaya
bahwa memainkan tenis meja memiliki efek yang buruk pada penglihatan pemain

Tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris, dan diikuti Federasi
Tenis Meja Internasional (ITTF) pada tahun 1926. London menjadi tuan rumah
Kejuaraan Dunia resmi pertama tahun 1926. Tahun 1933, Asosiasi Tenis Meja
Amerika Serikat, sekarang disebut, Tenis Meja Amerika, dibentuk.
Tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China bahwa pihak
Komunis di Perang Saudara China mempunyai "hasrat untuk Tenis Meja asal
Inggris" yang menurutnya "ganjil".

Tahun 1950an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan


lapaisan spons di dasarnya mengubah permainan secara dramatis, meningkatkan
kecepatan dan perputaran bola. Ini diperkenalkan perusahaan alat olahraga Inggris
S.W. Hancock Ltd. Penggunaan lem cepat dapat meningkatkan kecepatan dan
perputaran lebih jauh, yang menghasilkan perubahan peralatan untuk
"menurunkan kecepatan permainannya". Tenis meja diperkenalkan sebagai
cabang Olimpiade pada tahun 1988.

Bat dan bola pingpong

Peralatan Permainan
Raket

01. Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan,


tetapi daun raket harus datar dan kaku. 02. Daun raket
minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari
ketebalannya; lapisan perekat di dalam kayu dapat
diperkuat dengan bahan yang berserat seperti serat
karbon (carbon fibre) atau serat kaca (glass fibre) atau
bahan kertas yang dipadatkan, namun bahan tersebut
tidak boleh lebih dari 7,5 % dari total ketebalan atau
berukuran 0,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai sebagai acuan. 03. Sisi daun
raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet licin/halus
maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol ke luar (tanpa
spons) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak boleh lebih dari
2.0 mm, atau jika menggunakan karet lapis (karet + spons) dengan bintik di
dalamnya menghadap keluar atau ke dalam maka ketebalannya tidak boleh lebih
dari 4.0 mm sudah termasuk dengan lem perekat. 04. Pada permulaan permainan
dan kapan saja pemain menukar raketnya selama permainan berlangsung, seorang
pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus
mengijinkan wasit dan lawannya untuk memeriksa/ mencobanya.[3]

Bola

Bola tenis meja berdiameter


40 mm berat 2,7 gram.[4]
Biasanya berwarana putih atau
oranye dan terbuat dari bahan
selulosa yang ringan. Pantulan
bola yang baik apabila dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan
ketinggian pantulan pertama antara 23–26 cm. Pada bola tenis meja biasanya ada
tanda bintang dari bintang 1 hingga bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang
menunjukan kualitas tertinggi dari bola tersebut dan biasanya digunakan dalam
turnamen-turnamen resmi.

Meja lapangan

Pegangan forehand Pegangan backhand

Cara bermain
Permainan tunggal

 Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.


 Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 2.
 Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan.
 Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan
kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
 Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal:
15-13, 18-16

Permainan ganda

 Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.


 Servis bergantian setiap poin kelipatan 2.
 Pemain bergantian menerima bola dari lawan
 Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar sebelah
kanan lawan.
 Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan
kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
 Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal:
13-11, 15-17

Setiap olahraga mestinya memiliki peraturan-peraturan tertentu, begitu juga


dengan permainan tenis meja. Peraturan permainan tenis terbilang cukup rumit
bila belum terbiasa bermain tenis meja, karena sangat berbeda dengan peraturan
olahraga-olahraga permainan lainnya.

Salah satu hal yang menjadi pembeda dari peraturan permainan tenis meja
adalah perhitungan poinnya, dimana bola berpindah servis setiap poin memiliki
jumlah genap. Bukan hanya itu namun masih ada beberapa perbedaan lagi yang
akan dibahas secara lengkap.

ads

Peraturan Permainan Tenis Meja Terbaru


Berikut ini peraturan tenis meja terbaru menurut ITTF sebagai federasi tertinggi
tenis meja
internasional.

Peraturan Permainan Tenis Meja Terbaru

Meja
 Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat
dengan panjang 2,74m dan lebar 1,525m, dan harus datar dengan
ketinggian 76 cm di atas lantai.
 Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.
 Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus
menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari
ketinggian 30 cm.
 Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis
putih selebar 2 cm pada tiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja
1,525 m.
 Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net
paralel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-
masing bagian meja.
 Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama
dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm, paralel dengan garis
lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap
menjadi 2 bagian kiri dan kanan.

Net

 Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan ke dua tiang
penyangga, termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.
 Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada ke dua sisi atas
tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan ke dua tiang di setiap sisi
akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
 Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas
permukaan meja.
 Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan
perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.

Bola

 Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.


 Berat bola harus 2,7 gram.
 Bola harus terbuat dari bahan selulosa (celluloid) atau sejenis bahan
plastik, berwarna putih atau oranye, dan tidak mengkilap.

Bet

 Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus
datar dan kaku.
 Daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya;
lapisan perekat di dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang berserat
seperti serat karbon (carbon fibre) atau serat kaca (glass fibre) atau bahan
kertas yang dipadatkan, namun bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 %
dari total ketebalan atau berukuran 0,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai
sebagai acuan.
 Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh
karet licin/halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang
menonjol ke luar (tanpa spons) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem
perekat tidak boleh lebih dari 2.0 mm, atau jika menggunakan karet lapis
(karet + spons) dengan bintik di dalamnya menghadap keluar atau ke
dalam maka ketebalannya tidak boleh lebih dari 4.0 mm sudah termasuk
dengan lem perekat.
 Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal karet yang bukan seluler
(cellular), sintetik atau alami, dengan bintik yang menyebar
dipermukaannya secara merata dengan kepadatan tidak kurang dari 10 per-
cm2 dan tidak lebih dari 30 per-cm2.
 Karet lapis (sandwich rubber) adalah lapisan tunggal karet seluler (biasa
disebut spons) yang ditutupi/ditumpuk dengan satu lapisan luar karet
bintik biasa (biasa disebut topsheet), ketebalan dari karet bintik tidak lebih
dari 2 mm.
 Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali
pada bagian yang terdekat dari pegangan raket dan yang ditutupi oleh jari-
jari dapat ditutupi oleh bahan lain atau tidak ditutupi.
 Daun raket, lapisan yang ada di dalam dan lapisan yang menutupinya baik
karet atau lemnya pada sisi yang digunakan untuk memukul bola harus
tiada sambungan dan ketebalannya juga merata.
 Permukaan karet yang menutup daun raket di satu sisi harus berwarna
merah menyala di satu sisi dan hitam di sisi lain (tidak sama dengan warna
sebelahnya), atau permukaan daun raket yang dibiarkan polos tanpa
penutup harus berwarna pudar.
 Karet penutup raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia,
merubah karakterisktik karet secara fisik, atau hal lainnya.
 Apabila terjadi sedikit kekurangan/ penyimpangan pada warna dan
kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh
kejadian yang tidak disengaja dapat diijinkan sepanjang tidak merubah
karakteristik dari permukaan karet.
 Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya
selama permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan
raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan
lawannya untuk memeriksa/ mencobanya.

Definisi-definisi

 Suatu reli (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan.
 Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan
bebas sebelum bola dilambungkan pada saat servis hingga reli diputuskan
sebagai suatu let atau poin.
 Suatu let adalah suatu reli yang hasilnya tidak dinilai/dihitung.
 Suatu poin adalah hasil suatu reli yang hasilnya dinilai/dihitung.
 Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.
 Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket; lengan bebas
adalah lengan dari tangan bebas.
 Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang
dipegangnya atau bagian tangan dibawah pergelangan tangan yang
memegang raket ketika bola masih dalam permainan.
 Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia, atau apa saja yang dipakai
atau dibawanya, mengenai bola dalam permainan ketika bola masih
berada/melintas di atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir,
belum menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh lawannya.
 Pelaku Servis/Pemain yang melakukan servis(server) adalah pemain yang
memukul bola pertama kalinya dalam suatu reli.
 Penerima bola (receiver) adalah pemain yang memukul bola yang kedua
pada suatu reli.
 Wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan.
 Pembantu wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk membantu wasit
dengan keputusan-keputusan tertentu.
 Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala
sesuatu yang dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat reli dimulai.
 Bola sudah harus dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah
melalui bagian mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan
permukaan meja.
 Garis akhir adalah juga perpanjangan kedua arah sisi ujung meja.

Servis

 Servis dimulai dengan bola diam berada di atas permukaan telapak tangan
yang terbuka dari tangan bebas pelaku servis (siap untuk dilambungkan).
 Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal ke atas, tanpa
putaran, sehingga bola naik minimal 16 cm dari permukaan telapak tangan
bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
 Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga
menyentuh mejanya terlebih dahulu dan setelah melewati net atau
mengelilingi net kemudian menyentuh meja dari penerima; pada
permainan ganda, bola harus menyentuh bagian kanan dari masing-masing
meja pelaku servis dan penerima secara berurutan.
 Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas
perpanjangan permukaan meja permainan (di belakang batas akhir meja)
pelaku servis, dan bola tidak boleh dihalangi dari pandangan penerima
oleh pelaku servis atau pasangan gandanya atau apa saja yang mereka
bawa atau pakai.
 Segera setelah bola dilambungkan, lengan dan tangan bebas pelaku servis
harus disingkirkan/ditarik dari ruang antara bola dan net. Catatan: Ruang
antara bola dan net (net dan tiang penyangga) ditentukan oleh bola yang
dilambungkan.
 Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar wasit atau
pembantu wasit dapat diyakinkan bahwa servisnya sesuai peraturan dan
demikian juga untuk memutuskan bahwa servisnya tidak benar.
 Jika wasit atau pembantu wasit ragu atas keabsahan suatu servis, maka
pada kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, dapat menghentikan
pemainan dan memperingatkan pelaku servis; tetapi untuk servis yang
meragukan berikutnya yang dilakukan oleh pemain atau pasangannya
harus dinyatakan tidak benar/sah.
 Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan servis yang baik jika
diyakini bahwa rintangan tersebut disebabkan oleh kemampuan fisik yang
tidak normal (cacat).

Pengembalian Bola

 Bola, setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga


melewati/mengelilingi net dan menyentuh meja lawan, baik secara
langsung maupun setelah menyentuh perangkat net.

Urutan Permainan

 Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis terlebih


dahulu, kemudian penerima harus melakukan pengembalian dan setelah
itu pelaku servis dan penerima secara bergantian melakukan
pengembalian.
 Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis terlebih
dahulu, selanjutnya penerima melakukan pengembalian, kemudian,
pasangan pelaku servis melakukan pengembalian, pasangan penerima
kemudian melakukan pengembalian dan akhirnya setiap pemain
melakukan pengembalian sesuai gilirannya.
 Ketika pemain cacat yang duduk di kursi roda bermain ganda, pelaku
servis melakukan servis terlebih dahulu kemudian dikembalikan oleh
penerima, tetapi setelah itu, siapa saja dari mereka boleh melakukan
pengembalian. Namun demikian, apabila kursi roda (bagian mana saja dari
kursi roda) melewati garis tengah meja, maka wasit menyatakan poin
untuk lawannya.

Satu Let

 Reli dinyatakan let:


 Jika pada saat servis, bola melewati net dan menyentuhnya, kemudian bola
masuk atau dipukul oleh penerima atau pasangannya;
 Jika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangannya belum siap,
dan baik penerima atau pasangannya tidak berusaha memukul bola/
mengembalikan;
 Jika gagal melakukan servis atau pengembalian atau jika sesuai dengan
peraturan bahwa hal tersebut disebabkan gangguan di luar kontrol pemain;
 Jika permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit;
 Jika penerima pada pemain cacat yang menggunakan kursi roda dan pada
saat servis, apakah servisnya benar atau tidak
 Setelah mengenai meja penerima (pantulan bola) mengarah ke net.
 berhenti di bagian meja penerima.
 pada salah satu bagian sisi meja, bola keluar setelah mengenai bagian
samping meja penerima.
 Permainan dapat dihentikan
 Untuk mengoreksi kesalahan urutan servis, penerima, atau tempat;
 Untuk memulai sistem percepatan waktu;
 Untuk menghukum dan memperingati pemain atau penasihat;
 Karena kondisi permainan terganggu dan mempengaruhi hasil reli.

Poin

 Selain reli dinyatakan let, pemain dinyatakan mendapat poin


 Jika lawannya gagal melakukan servis yang benar;
 Jika lawannya gagal melakukan pengembalian yang benar;
 Jika, setelah melakukan servis atau pengembalian, bola menyentuh apa
saja selain net sebelum dipukul oleh lawannya;
 Jika bola melewati meja atau berada di luar permukaan meja, tanpa
menyentuh meja;
 Jika lawannya menyentuh bola;
 Jika lawannya dengan sengaja memukul bola dua kali secara beruntun;
 Jika lawannya memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak dilapisi
karet atau tidak sesuai dengan ketentuan sebelumnya.
 Jika lawannya, atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan
meja;
 Jika lawannya atau apa saja yang dipakai menyentuh net;
 Jika tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja;
 Jika, dalam permainan ganda, setelah pelaku servis pertama melakukan
servis ke penerima dengan benar, kemudian lawannya memukul bola di
luar dari urutannya;
 Seperti yang dijelaskan dalam sistem percepatan waktu (2.15.04).
 Jika pemain atau pasangan cacat yang menggunakan kursi roda dan
 Lawannya tidak tidak berada pada posisi duduk yang minimal pada kursi
rodanya, belakang paha tidak menempel, ketika bola dipukul;
 Lawannya menyentuh bola dengan tangan mana saja sebelum memukul
bola;
 Kaki lawannya menyentuh lantai semasa (bola) dalam permainan.
 Seperti yang dijelaskan pada urutan permainan (2.08.03).

Satu Game/set

 Suatu game dinyatakan dimenangkan oleh seorang pemain/ pasangan yang


pertama mendapat poin 11, kecuali kedua pemain atau pasangan sama
mendapatkan poin 10, pada situasi ini, salah satu pemain atau pasangan
harus mendapat selisih kemenangan 2 (dua) poin atas lawannya.

Satu Pertandingan

 Suatu pertandingan terdiri dari game/set ganjil terbaik.

Memilih Servis, Menerima Bola, dan Tempat


 Hak untuk memilih urutan servis, menerima bola, atau tempat harus
diputuskan oleh undian dan pemenangnya dapat memilih servis, atau
menerima bola, atau memilih tempat terlebih dahulu;
 Bila salah satu pemain/pasangan telah memilih servis atau menerima atau
memilih tempat, maka lawannya harus memilih yang lainnya;
 Setelah mencapai 2 (dua) poin, penerima/pasangan yang harus menjadi
pelaku servis, dan seterusnya secara bergantian hingga game selesai,
kecuali kedua pemain/pasangan telah sama-sama mencapai poin 10 atau
sistem percepatan waktu diberlakukan, maka urutan servis dan menerima
tetap sama tetapi tiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara
bergantian;
 Pada setiap game/set dalam pertandingan ganda, pasangan yang berhak
melakukan servis terlebih dahulu harus menentukan siapa dari mereka
yang melakukan servis pertama dan penerima bola juga harus menentukan
siapa yang terlebih dahulu menerima bola; pada game/set berikutnya,
pemain yang melakukan servis (server) pertama ditentukan oleh pasangan
tersebut dan penerima adalah pemain yang melakukan servis kepadanya
pada game sebelumnya;
 Dalam ganda, tiap pindah servis, penerima sebelumnya menjadi pelaku
servis dan pasangan yang melakukan servis sebelumnya menjadi penerima
servis.
 Pemain/pasangan yang melakukan servis pertama pada suatu game/set
menjadi penerima pada game/set berikutnya dan untuk game
terakhir/penentuan pada pertandingan ganda, pasangan yang menerima
bola kemudian harus merubah urutan yang menerima apabila salah satu
pasangan telah mencapai poin 5;
 Pemain/pasangan yang memulai pada suatu sisi (tempat) dalam suatu
game akan pindah tempat pada game berikutnya dan pada game/set
penentuan, pemain/pasangan, harus tukar tempat jika salah satunya telah
mendapat skor/poin 5.

Kesalahan Urutan Servis, Penerima, Tempat

 Jika pemain melakukan kesalahan urutan servis (server maupun receiver),


permainan harus segera dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan sesuai
dengan urutan yang sebenarnya siapa yang seharusnya melakukan servis
dan menerima bola pada skor/angka yang telah dicapai, sesuai dengan
urutan pada saat mulai pertandingan dan, dalam permainan ganda, sesuai
dengan urutan pemain yang telah ditetapkan untuk melakukan servis
pertama dalam game/set tersebut sejak kesalahannya ditemukan.
 Jika para pemain tidak bertukar tempat pada saat mereka seharusnya
melakukannya, wasit harus menghentikan permainan dan dilanjutkan
sesuai dengan pemain yang sebenarnya pada skor yang telah diraih,
disesuaikan dengan urutan yang telah ditetapkan pada saat pertandingan
dimulai.
 Dalam keadaan apapun, semua poin yang telah diraih sebelum kesalahan
ditemukan harus dihitung.
SISTEM PERCEPATAN WAKTU (Expedite System)

 Kecuali seperti yang dijelaskan pada aturan selanjutnya, sistem percepatan


waktu harus diberlakukan setelah 10 menit permainan dalam satu game
atau kapan saja diminta oleh kedua pemain atau pasangan.
 Sistem percepatan waktu tidak lagi berlaku dalam satu game jika skor
yang sudah diraih berjumlah 18 (delapan belas).
 Jika bola masih dalam permainan ketika batas waktu telah habis,
permainan harus diberhentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan
mengulang servis oleh pemain yang melakukan servis pada saat permainan
berlangsung; jika bola tidak dalam permainan (bola mati) dan sistem
percepatan waktu harus diberlakukan, permainan dilanjutkan dengan
pelaku servis adalah yang menerima bola pada reli sebelumnya.
 Setelah itu, setiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara bergantian
hingga game berakhir, dan jika pemain/pasangan yang menerima telah
melakukan 13 kali pengembalian, penerima mendapat satu poin.
 Pemberlakuan sistem perccepatan waktu harus tidak merubah urutan servis
dan penerima pada pertandingan tersebut, seperti yang diuraikan pada
2.13.06.
 Sekali diterapkan, sistem percepatan waktu harus terus diberlakukan
hingga pertandingan selesai.

Dari poin-poin peraturan permainan tenis meja terbaru di atas dapat kita lihat
banyaknya aturan-aturan dalam permainan tenis meja yang harus kita pahami
sebagai pemain. Aturan di atas terakhir diperbarui pada bulan Maret 2014.
Semoga membantu.
LARI JARAK JAUH

Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m,
10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar
stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi
pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakukan seringan-ringannya.
Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga
makin kecil.
Peraturan lari Lintasan Alam/Cross-Country
• Jalur lomba diupayakan:
- Pada jalur di alam terbuka di ladang yang luas, lapangan rumput yang luas dengan
sebagian tanah yang baru dibajak hindari banyaknya jalur yang memotong.
- Jalur perlombaan harus diberi rambu-rambu sebagai penunjuk jalur, diupayakan
dikiri-kanan jalur dibuatkan pembatas dengan tali atau benda lain.
- Bila merancang jalur hindari rintangan yang membahayakan seperti parit yang
dalam, terjal, curam, semak belukar yang tebal.
- Star dan jarak-jarak yang relatif pendek jalur yang menyempit harus dihindari agar
tidak terjadi hal-hal yang berbahaya, seperti jembatan titian yang menghambat layu
pelari.
- Jalur pelombaan harus diukur dan diumumkan pada semua peserta dan adanya
penjelasan tentang kondisi alam sekitar yang dilalui. Jika jalur tersebut lingkaran
hendaknya satu putaran tidak kurang dari 2200 meter.
- Jalur lomba dapat diterima dan dipertanggungjawabkan, rute lomba harus dirinci
dalam buku acara serta menunjukkan sekretaris, panitia, wasit dan juri pos(juri titik)
sepanjang jalur lomba untuk memberikan arah lari bagi peserta.
• IAAF menetapkan perlombaan dibagi dalam kelompok umur, untuk kelompok
junior putra dan putri harus di bawah 20 tahun, sebagai contoh modifikasi kelompok
usia dengan patokan tanggal. Umpamanya perlombaan dilaksanakan pada 31
Desember maka: Kelompok Junior I ................ di bawah 20 tahun
Kelompok Junior II .............. 17 – 18 tahun
Kelompok Junior III ............ 15 – 18 tahun
Kelompok Pemula ................ 13 – 14 tahun
Kelompok Veteran Putra .... Usia 40 tahun
Kelompok Veteran Putri ..... Usia 35 tahun
• Jarak perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF adalah: jarak 12 km
peserta putra dewasa jarak 6 km peserta putra dewasa jarak 8 km peserta putra
yunior jarak 4 km peserta putra yunior.
• Bunyi atau suara pistol sebagai tanda star mulai diberangkatkannya peserta lomba.
• Peserta tidak diboleh mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba. Pos penyegar
serta pos guyur disiapkan di garis star dan finis.
• Penilaian dilakukan dengan cara mengambil waktu bagi peserta perorangan, untuk
peserta beregu dengan menjumlahkan nilai-nilai masing-masing anggota regu,
maka waktu yang terendah itulah tim yang menang.
• Jika terdapat nilai yang sama, maka ditentukan oleh pelari terakhir dari regu yang
nilainya sama dengan pelari yang lebih awal masuk/ pemenang pertama. Peraturan
Lari di Jalan Raya
• Jarak yang sudah baku untuk lari di jalan raya putra/ putri: 15 km, 20 km, 21.100
km (setengah jarak marathon) 25 km, 30 km, 42.195 km, estafet jalan raya.
• Setiap pelari dalam satu regu / tim jarak dapat diatur dengan; untuk pelari pertama
jarak yang ditempuh 5 km,pelari kedua jarak tempuh 10 km, pelari ketiga jarak
tempuh 5 km, pelari keempat 10 km, pelari kelima 5 km, pelari keenam jaak tempuh
7,195.
• Pengukuran rute agar memakai metode sepeda yang berkaliberasi untuk
menghindari jalur yang kependekan pada waktu pengukuran. Maka diperhitungkan
di dalam pengukuran sebesar 0, 1% artinya jika pengukur 1 km maka akan dapat
diperoleh 1001 meter.
• Keamanan peserta lomba terjamin selama pelaksanaan perlombaan berlangsung.
• Peserta dalam keadaan sehat dan layak mengikuti perlombaan oleh tim dokter.
Pos minum, pos penyegar, pos guyur tersedia di tempat star dan finis dengan jarak
interval 3 km, jika lomba lebih dari 10 km pos-pos disediakan setelah 5 km pertama.

Jika anda telah terbiasa melakukan olah raga lari, maka ada beberapa manfaat
untuk anda rasakan setiap hari. Antara lain :

Fisiologis

Secara fisik, tentu saja sangat banyak manfaat dari olahraga lari. Seperti,
meningkatkan aktivitas jantung, sehingga mengurangi resiko sakit jantung yang
menjadi pembunuh manusia nomor satu. Ukuran jantung pun akan lebih besar,
sehingga mampu menampung lebih banyak udara, yang membuat peredaran darah
di system tubuh, menjadi semakin baik.

Mental

Dengan berlari jarak jauh, kita pun akan memiliki kesempatan untuk memperbaiki
kesehatan jiwa atau mental. Anda akan terlatih untuk senantiasa focus pada
tujuan. Otak akan selalu memiliki determinasi tinggi, yang membangkitkan gairah
serta semangat juang kita sehari-hari.

Karena lari jarak jauh memungkinkan anda melihat berbagai hal di sekitar anda,
maka manfaat rekreasi pun akan anda dapatkan. Rekreasi ini juga sangat berguna
untuk proses penyegaran mental dan pikiran anda, sehingga anda mampu berpikir
lebih jernih.

Sumber gambar : http://bit.ly/12ZMDyG

Related Keyword:

Anda mungkin juga menyukai