Anda di halaman 1dari 23

TENIS MEJA

1.

SEJARAH Sejarah Tenis Meja Indonesia: Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanyadilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Hanyagolongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah,tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan

PPPSI (Persatuan Ping PongSeluruh Indonesia). Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalamiperubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia). Tahun1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (TableTennisFederation of Asia). Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan pertandingan tenis meja tenismeja yang di yang berdiri, serta banyaknya :

dilakukan, tingkat

misalnya SD, SLTP, oleh

dalamarena SLTA

PORDA,PON,POMDA,POSENI pertandingan-pertandingan yang

serta

diselenggarakan

perkumpulan-

perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961. Selainkegiatankegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yangdimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yangkegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

2.

PENGERTIAN TENIS MEJA Yang dimaksud dengan tenis meja adalah suatu permainan yang menggunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring (net) yang menggunakan bola kecil yang terbuat dari celluloid dan permainannya menggunakan pemukul atau yang disebut bet.

Suatu reli (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan. Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas sebelum bola dilambungkan pada saat servis hingga reli diputuskan sebagai suatu let atau poin. Suatu let adalah suatu reli yang hasilnya tidak dinilai/dihitung. Suatu poin adalah hasil suatu reli yang hasilnya dinilai/dihitung. Tangan raket adalah tangan yang memegang raket. Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket; lengan bebas adalah lengan dari tangan bebas. Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang dipegangnya atau bagian tangan dibawah pegelangan tangan yang memegang raket ketika bola masih dalam permainan. Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia, atau apa saja yang dipakai atau dibawanya, mengenai bola dalam permainan ketika bola masih berada/melintas di atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir, belum menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh lawannya. Pelaku Servis/Pemain yang melakukan servis(server) adalah pemain yang memukul bola pertama kalinya dalam suatu reli. Penerima bola (receiver) adalah pemain yang memukul bola yang kedua pada suatu reli. Wasitadalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan. Pembantu wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk membantu wasit dengan keputusan-keputusan tertentu. Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu yang dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat reli dimulai. Bola sudah harus dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah melalui bagian mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan permukaan meja. Garis akhir adalah juga perpanjangan kedua arah sisi ujung meja.

3.

CARA BERMAIN

Permainan tunggal

Setiap bola mati menghasilkan nilai satu. Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 2. Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan. Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.

Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-13, 18-16

Permainan ganda

Setiap bola mati menghasilkan nilai satu. Servis bergantian setiap poin kelipatan 5. Pemain bergantian menerima bola dari lawan Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar sebelah kanan lawan.

Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.

Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-13, 18-16

4.

ALAT dan FASILITAS

Adapun alat dan fasilitas yang digunakan adalah sebagai berikut : Meja berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 274 cm, lebar

152,5 cm, dan tinggi 76 cm.

Jaring (net) termasuk tali pengantungnya dengan panjang 183 cm, dan

tinggi 15,25 cm.

GAMBAR MEJA LAPANGAN

Bola berbentuk bulat, terbuat dari bahan celluloid atau plastik, berwarna

putih atau pudar, diameternya 37,2 mm atau 38,2 mm, dengan berat 2,40 gram atau 5,50 gram.

Bet atau Raket tebuat dari kayu sama tebal, latar dan kayu, permukaan

berwarna gelap dan pudar, bila daun pemukul dilapisi dengan karet berbintik dan menonjol keluar dan tebal seluruhnya tidak lebih dari 2 mm.

Bat dan bola Ping-Pong 5. PERATURAN TENIS MEJA

MEJA

Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat dengan panjang 2,74m dan lebar 1,525m, dan harus datar dengan ketinggian 76 cm di atas lantai.

Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja. Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.

Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis putih selebar 2 cm pada tiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.

Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net paralel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masingmasing bagian meja.

Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama dengan garis tengah berwarna putih selebar 3mm, paralel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi 2 bagian kiri dan kanan.

PERANGKAT NET

Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan ke dua tiang penyangga, termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.

Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada ke dua sisi atas tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan ke dua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm.

Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.

Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.

BOLA

Bola harus bulat dengan diameter 40 mm. Berat bola harus 2,7 gr. Bola harus terbuat dari bahan celulos (celluloid) atau sejenis bahan plastik dan berwarna putih atau oranye, dan tidak mengkilap.

RAKET/BET

Ukuran, berat, bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan kaku.

Ketebalan daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu; dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm, yang adalah merupakan bagian yang lebih sedikit/tipis.

Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet datar maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol ke luar (karet pletok) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau jika dilapisi karet lunak (Sandwich Rubber) atau (spons) dengan karet bintik di dalamnya maka ketebalannya tidak lebih dari 4 mm termasuk lem perekat.
o

Karet bintik biasaadalah lapisan tunggal yang bukan karet cellular, sintetik atau karet alam, dengan bintik yang menyebar dipermukaan raket secara merata dengan kepadatan tidak kurang dari 10 per-cm2 dan tidak lebih dari 30 per-cm2.

Karet lunak(sandwich rubber) adalah lapisan tunggal dari karet cellular yang ditutupi dengan lapisan luar karet bintik biasa, ketebalan dari karet bintik tidak lebih kurang dari 2 mm.

Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian yang terdekat dari kayu yang dipegang dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi oleh bahan lain atau tidak ditutupi.

Daun raket, lapisan yang menutupi baik karet atau lemnya harus merata (tidak bersambung) dan juga ketebalannya.

Permukaan raket yang tidak ditutupi karet pada sisi, harus diwarnai pada sisi yang tidak ditutupi oleh karet dengan warna pudar, merah atau hitam, (tidak sama dengan warna sebelahnya).

Karet raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia, merubah karakterisktik karet secara fisik, atau hal lainnya.<
o

Apabila terjadi sedikit kekurangan/ penyimpangan pada warna dan kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian yang tidak disengaja dapat diijinkan sepanjang tidak merubah karakteristik dari permukaan raket.

Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk memeriksa/mencobanya.

URUTAN PERMAINAN
o

Permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit; Jika penerima pada pemain cacat yang menggunakan kursi roda dan pada saat Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu, kemudian penerima harus melakukan pengembalian dan setelah itu pelaku servis dan penerima secara bergantian melakukan pengembalian.

Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu, sekanjutnya penerima melakukan pengembalian, selanjutnya, pasangan pelaku servis melakukan pengembalian, pasangan penerima kemudian melakukan pengambalian dan akhirnya setiap pemain melakukan pengembalian sesuai gilirannya.

Ketika pemain cacat yang duduk di kursi roda bermain pada ganda, pelaku servis melakukan servis terlebih dahulu kemudian dikembalikan oleh penerima, tetapi setelah itu, siapa saja dari mereka boleh melakukan pengembalian. Namun demikian, apabila kursi roda (bagian mana saja dari kursi roda) melewati garis tengah meja, maka wasit menyatakan poin untuk lawannya.

SUATU LET

Reli dinyatakan let


o

jika pada saat servis, bola melewati net dan menyentuhnya, kemudian bola masuk atau dipukul oleh penerima atau pasangannya;

jika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangannya belum siap, dan baik penerima atau pasangannya tidak berusaha memukul bola/ mengembalikan;

jika gagal melakukan servis atau pegembalian atau jika sesuai dengan peraturan bahwa hal tersebut disebabkan gangguan di luar kontrol pemain;

jika pservis, apakah servisnya benar atau tidak Setelah mengenai meja penerima (pantulan bola) mengarah ke net. berhenti di bagian meja penerima. pada salah satu bagian sisi meja, bola keluar setelah mengenai ujung sisi samping meja penerima.

Permainan dapat dihentikan


o o o o

untuk mengoreksi kesalahan urutan servis, penerima, atau tempat; untuk memulai sistem percepatan waktu; untuk menghukum dan memperingati pemain atau penasehat; karena kondisi permainan terganggu dan mempengaruhi hasil reli.

KESALAHAN URUTAN SERVIS, PENERIMA, ATAU TEMPAT

Jika pemain melakukan kesalahan urutan servis (server maupun receiver), permainan harus segera dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan sesuai dengan urutan yang sebenarnya siapa yang seharusnya melakukan servis dan menerima bola pada skor/angka yang telah dicapai, sesuai dengan urutan pada saat mulai pertandingan, dan dalam ganda, sesuai dengan urutan pemain yang telah ditetapkan, melakukan servis pertama dalam game/set tersebut sejak kesalahannya ditemukan.

Jika para pemain tidak bertukar tempat pada saat mereka seharusnya melakukannya, wasit harus menghentikan permainan dan dilanjutkan sesuai dengan pemain yang sebenarnya pada skor yang telah diraih, disesuaikan dengan urutan yang telah ditetapkan pada saat pertandingan dimulai.

Dalam keadaan apapun, semua poin yang telah diraih sebelum kesalahan ditemukan harus dihitung.

SISTEM PERCEPATAN WAKTU (Expedite System)

sistem percepatan waktu harus diberlakukan setelah 10 menit permainan dalam satu game atau kapan saja diminta oleh kedua pemain atau pasangan.

Sistem percepatan waktu tidak lagi berlaku dalam satu game jika skor yang sudah diraih berjumlah 18 (delapan belas).

Jika bola masih dalam permainan ketika batas waktu telah habis, permainan harus diberhentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan mengulang servis oleh pemain yang melakukan servis pada saat permainan berlangsung; jika bola tidak dalam permainan (bola mati) dan sistem percepatan waktu harus diberlakukan, permainan dilanjutkan dengan pelaku servis adalah yang menerima bola pada reli sebelumnya.

Setelah itu, setiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara bergantian hingga game berakhir, dan jika pemain/pasangan yang menerima telah melakukan 13 kali pengembalian, penerima mendapat satu poin.

Pemberlakuan sistem perccepatan waktu harus tidak merubah urutan servis dan penerima pada pertandingan tersebut, seperti yang diuraikan pada 2.13.6.

Sekali diterapkan, sistem percepatan waktu harus terus diberlakukan hingga pertandingan selesai.

PETUGAS TEKNIS PERTANDINGAN


o

Referee bertanggungjawab untuk


memimpin undian; penjadwalan pertandingan dengan waktu dan meja pertandingan; ketentuan (keseragaman) untuk wasit/petugas pertandingan; memimpin pertemuan dengan para wasit/petugas pertandingan sebelum pertandingan dimulai;

mengecek keabsahan pemain untuk pertandingan yang diikuti; memutuskan apakah permainan dapat ditunda bila terjadi sesuatu yang darurat;

memutuskan

apakan

pemain

dapat

meninggalkan

arena

selama

pertandingan masih berlangsung;


memutuskan apakah waktu pemanasan dapat diperpanjang; memutuskan apakah pemain yang bertanding dapat memakai trainingspak; memutuskan interpretasi pertanyaan yang timbul tentang ketentuan dan peraturan pertandingan termasuk pakaian yang digunakan, peralatan, dan kondisi pertandingan;

memutuskan waktu dan tempat pemain untuk melakukan pemanasan selama penundaan darurat permainan;

mengambil tindakan disiplin terhadap pelanggaran ketentuan dan sikap atau hal lain yang melanggar peraturan.

Bila tugas referee didelegasikan kepada orang lain, dengan persetujuan panitia penyelenggara, harus diumumkan kepada peserta, dan selayaknya kepada kapten tim.

Referee yang telah ditentukan atau wakilnya harus ada sepanjang pertandingan.

Apabila Referee menganggap perlu, ia dapat mengganti wasit, asisten wasit kapan saja, tetapi ia tidak boleh mengubah keputusan yang dibuat oleh wasit yang diganti yang menjadi wewenangnya.

Referee harus mengawasi pemain sejak saat tiba di arena tempat pertandingan hingga keluar dari tempat tersebut.

Wasit, Pembantu Wasit, dan Pencatat Pukulan


o

Seorang wasit dan seorang pembantu wasit harus ditunjuk untuk setiap pertandingan.

Wasit harus duduk atau berdiri sejajar dengan net dan pembantu wasit duduk disebelah meja berhadapan dengannya;.

Wasit harus bertanggungjawab untuk

memeriksa keabsahan peralatan dan kondisi tempat pertandingan dan melaporkan kepada referee apabila terdapat kekurangan/ kerusakan.

mengambil bola secara acak seperti pada 3.4.2.1.1-2; melakukan undian untuk menentukan yang servis, penerima bola, atau tempat;

memutuskan apakah persyaratan servis dapat diperlonggar bagi pemain yang cacat fisik;

mengontrol urutan servis, penerima bola, tempat, dan mengoreksi kesalahan yang terjadi;

memutuskan setiap reli sebagai suatu poin atau let. mengucapkan poin/skor sehubungan dengan prosedur yang ditentukan; memperkenalkan sistem percepatan waktu pada saatnya;
10

menjaga kelangsungan permainan; mengambil tindakan bagi pelanggar ketentuan coaching/nasihat atau ketentuan sikap;

Melakukan undian untuk menentukan pemain/pasangan/tim yang harus mengganti pakaian bila terjadi kesamaan warna pakaian dan kedua pihak tidak ada yang mengalah untuk mengganti pakaian.

Memastikan bahwa hanya orang yang berhak yang boleh berada di arena/area pertandingan.

Pembantu wasit harus

memutuskan apakah bola menyentuh atau tidak sisi atas meja yang terdekat dengannya.

Memberitahukan wasit atas perlakuan yang berhubungan dengan nasihat dan sikap (pemain/pemberi nasihat)

Baik wasit maupun pembantunya dapat :


memutuskan apakahterganggu dan dapat mempengaruhi hasil suatu reli; memastikan waktu pemanasan, interval antara game/set, dan lamanya pertandingan.

Baik pembantu wasit maupun salah satu petugas lain dapat bertugas sebagai pencatat pukulan, menghitung pukulan penerima bola atau pasangannya ketika sistem percepatan waktu diberlakukan;

Keputusan yang dibuat oleh pembantu wasit atau pencatat pukulan sehubungan dengan yang dijabarkan pada 3.3.2.5-6 tidak dapat diubah oleh wasit.

Wasit harus mengawasi pemain dari saat masuk ke arena tempat pertandingan hingga keluar arena setelah pertandingan selesai.

Banding
o

Tidak ada persetujuan diantara pemain, dalam pertandingan perorangan, atau antara kapten tim dalam pertandingan beregu, yang dapat mengubah keputusan, yang kenyataannya dibuat oleh wasit yang bertugas, juga dalam interpretasi dari pertanyaan tentang ketentuan dan peraturan oleh referee yang bertugas atau pertanyaaan lain tentang penyelenggaraan pertandingan atau turnamen oleh panitia penyelenggara yang berwenang.

11

Tidak ada banding yang diajukan kepada referee untuk melawan keputusan yang dibuat oleh wasit dan pembantu wasit yang berwenang atau oleh panitia penyelenggara atas interpretasi pertanyaan tentang peraturan yang dibuat oleh referee.

Suatu banding boleh diajukan ke referee terhadap pertanyaan mengenai interpretasi peraturan dan ketentuan keputusan yang dibuat wasit, dan keputusan referee adalah final.

Banding dapat diajukan ke Panitia Penyelenggara terhadap penjelasan pelaksanaan pertandingan yang tidak tercantum pada ketentuan dan peraturan, dan keputusan panitia penyelenggara adalah final.

Pada pertandingan perorangan, banding hanya dapat dilakukan oleh pemain yang terlibat dalam masalah yang timbul, sedangkan pada beregu, hanya oleh kapten tim atas masalah yang timbul pada pertandingan tersebut.

Nama kapten tim, bermain ataupun tidak, harus disampaikan kepada wasit sebelum pertandingan dimulai.

Pertanyaan tentang interpretasi ketentuan dan peraturan yang dibuat oleh referee atau akibat keputusan panitia penyelenggara dapat diajukan oleh pemain atau kapten tim melalui induk organisasinya sebagai pertimbangan bagi panitia perumus peraturan ITTF.

Panitia perumus peraturan ITTF harus memberikan panduan untuk keputusan yang akan datang, dan panduan keputusan ini dapat menjadi jawaban/sangsi dari protes yang disampaikan oleh induk organisasi tersebut kepada pengurus atau pada rapat umum ITTF, tetapi hal itu tidak mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh referee yang berwenang atau panitia penyelenggara.

ALUR PETUNJUK PERTANDINGAN

Hitungan Skor/poin.
o

Wasit harus menyebutkan poin segera setelah bola mati pada saat reli usai, atau secepatnya setelah pelaksanaan reli tersebut.

Dalam penyebutan skor, wasit terlebih dahulu menyebutkan angka pemain yang akan melakukan servis pada game tersebut, kemudian angka bagi lawannya.

12

Pada permulaan game/set dan pada saat pertukaran servis, wasit harus menunjuk ke pemain yang servis berikutnya, dan juga menyebutkan skor diikuti nama pelaku servis.

Pada akhir game, wasit harus menyebutkan nama/pasangan yang menang kemudian skor yang menang diikuti skor yang kalah.

Sebagai pelengkap dalam menyebutkan skor, wasit dapat menggunakan tangannya sebagai tanda untuk menunjukkan keputusannya.

Ketika poin diputuskan, wasit dapat mengangkat lengan yang dekat dengan pemain yang mendapat poin dengan posisi lengan sejajar dengan bahunya, bagian depan lengan kedepan secara vertikal dan telapak tangan tertutup.

Ketika wasit harus memutuskan let pada suatu reli, dia dapat mengangkat tangannya ke atas kepalanya, menunjukkan reli telah berakhir.

Pada sistem percepatan waktu, skor dan hitungan pukulan harus disebut dengan bahasa Inggris atau bahasa lain yang diterima oleh kedua pemain atau pasangan dan wasit.

Skor harus ditampilkan dalam bentuk petunjuk elektronik atau mekanik agar dapat dilihat oleh pemain dan penonton.

Ketika pemain secara resmi diperingati karena sikap yang kurang baik, sebagai suatu tanda, kartu kuning ditempatkan dekat petunjuk skor.

Peralatan/Perlengkapan Pemain tidak boleh memilih bola di area pertandingan.

Bila memungkinkan, pemain diberi kesempatan memilih satu atau lebih bola sebelum memasuki meja pertandingan, dan wasit mengambil salah satu dari bola yang dipilih secara acak untuk digunakan.

Jika bola tidak/belum dipilih pemain sebelum memasuki meja pertandingan, bola diambil secara acak oleh wasit dari box/tempat yang disediakan untuk pertandingan.

Jika bolanya rusak pada saat pertandingan masih berlangsung, bola diganti dengan yang telah dipilih sebelum pertandingan dimulai, jika tidak ada, maka diambil oleh wasit secara acak dari tempat/box bola yang disediakan.

13

Karet raket yang digunakan harus yang diakui oleh ITTF tanpa tindakan lain atau modifikasi keaslian karet yang disebabkan oleh bahan kimia, sehingga menyebabkan kecacatan atau perubahan fisik, warna, stuktur, permukaan karet, dan lain-lain<

Raket yang dipakai tidak dapat ditukar selama pertandingan tersebut belum selesai kecuali raket benar-benar rusak dan tidak dapat digunakan, jika hal ini terjadi, raket yang rusak segera diganti dengan raket yang dibawa oleh pemain tersebut atau yang diberikan kepadanya di area pertandingan.

Jika tidak diizinkan oleh wasit, pemain harus meninggalkan raketnya di meja pertandingan selama interval (pergantian game); akan tetapi jika raketnya terikat ke tangan pemain tersebut, wasit harus mengijinkan raket tersebut tetap berada di tangan selama interval.

Pemanasan Pemain berhak untuk mengadakan pemanasan pada meja pertandingan segera sebelum pertandingan dimulai dengan waktu maksimum 2 menit, tetapi tidak termasuk dalam interval yang lainnya; waktu pemanasan secara khusus dapat diperpanjang hanya dengan persetujuan referee.

Referee dapat mengizinkan pemain melakukan latihan pada meja mana saja selama penundaan waktu akibat kecelakaan, termasuk meja pertandingan.

Pemain diberikan kesempatan yang sesuai untuk mengecek dan menyesuaikan diri dengan perlengkapan yang mereka gunakan, tetapi hal ini otomatis tidak melebihi beberapa pukulan percobaan sebelum permainan dilanjutkan setelah kerusakan bola atau raket.

Pergantian Game/Set (Interval) Permainan harus terus berlanjut selama pertandingan perorangan kecuali ada pemain yang disetujui untuk :

mendapatkan interval (istirahat) selama 1 menit diantara game/set pada pertandingan yang sedang berlangsung.

mendapatkan interval sejenak untuk lap keringat setelah (tiap) 6 poin sejak tiap game dimulai dan pada saat pindah tempat pada game/set penentuan.

14

Seorang pemain atau pasangan dapat mengklaim satu kali Time-out selama 1 menit untuk satu pertandingan tersebut.

Pada pertandingan perorangan, permintaan time-out hanya dapat dilakukan oleh pemain/pasangan tersebut atau oleh penasehat yang telah ditentukan; pada pertandingan beregu, hal ini dapat dilakukan oleh pemain/pasangan atau kapten tim yang bersangkutan.

Jika pemain atau pasangan dan pelatih atau kapten tim tidak setuju timeout diambil, keputusan akhir dibuat oleh pemain/pasangan pada pertandingan perorangan dan kapten tim pada beregu.

Permintaan Time-out hanya dapat dilakukan hanya pada saat bola mati antara reli dalam satu game/set, dengan membuat tanda T dengan tangan.

Ketika menerima permintaan time-out, wasit menghentikan permainan dan mengangkat Kartu Putih dengan tangan yang berada pada posisi yang meminta time-out; kemudian, Kartu Putih atau tanda (T) lain diletakkan pada bagian meja pemain/pasangan yang minta time-out.

Setelah Time-out selesai (maksimal 1 menit) atau pemain yang meminta time-out siap melanjutkan permainan, kartu putih atau tanda T segera diambil dari meja dan pertandingan dilanjutkan.

Jika time-out secara bersambung dan sah diminta oleh kedua pemain/pasangan, permainan diteruskan ketika keduanya siap memulai atau sudah 1 menit, setelah itu, tidak ada lagi time-out bagi kedua pemain/pasangan pada pertandingan tersebut.

Pada pertandingan beregu, tidak ada istirahat/interval antara pertandingan tunggal kecuali pemain tersebut harus bermain lagi pada pertandingan berikutnya dapat meminta interval selama 5 menit diantara pertandingan tersebut.

Jika pemain sewaktu-waktu mendapat kecelakaan sepanjang sepengetahuan referee bahwa hal itu tidak merugikan lawannya, referee dapat menunda permainan untuk tambahan waktu pemanasan, dan dengan alasan apapun tidak lebih dari 10 (sepuluh) menit,

15

Penundaan tidak dapat diizinkan bila akibat terlambat hadir atau karena permintaan pemain, atau bila terjadi gangguan bagi pemain akibat stress, karena kelelahan atau kram disebabkan oleh kelemahan fisik atau karena kecelakaan sebelumnya, penundaan hanya boleh dilakukan akibat kecelakaan seperti adanya luka karena terjatuh.

Jika ada pemain yang berdarah di areal pertandingan, permainan segera harus dihentikan dan tidak boleh diteruskan sebelum pemain tersebut mendapatkan pengobatan/ perawatan medis dan darah yang tercecer dibersihkan dari areal pertandingan.

Pada petandingan perorangan, pemain harus tetap berada di sekitar meja pertandingan selama pertandingan belum selesai, kecuali dengan pesetujuan referee, pada saat interval game/set dan time out pemain harus di sekitar 3 meter dari area pertandingan dengan pengawasan wasit.

DISIPLIN
o

Nasihat Dalam pertandingan beregu, nasihat/coaching dapat diberikan oleh siapa saja yang diakui/yang dibenarkan berada di area pertandingan.

Dalam pertandingan perorangan (tunggal/ganda) nasihat hanya dapat diberikan oleh 1 (satu) orang yang ditunjuk terlebih dahulu/ diberitahukan kepada wasit, kecuali jika ada pemain yang berpasangan berasal dari asosiasi yang berbeda maka masing-masing dapat menunjuk satu penasehat, tetapi sehubungan dengan 3.5.1 dan 3.5.2 kedua penasehat tersebut harus dianggap sebagai suatu kesatuan; namun jika terdapat orang yang tidak berhak memberikan nasihat/coaching, maka wasit harus memberikan kartu merah dan menyuruh orang tersebut meninggalkan area pertandingan.

Pemain hanya boleh mendapat nasihat pada saat pergantian game/set atau pada saat penundaan permainan, jika ada orang yang memberikan nasihat bukan pada saat antara game/pergantian game/set, maka wasit harus memberikan peringatan dengan kartu kuning, bila mengulangi perbuatannya maka ia akan disuruh meninggalkan area pertandingan.

Setelah peringatan diberikan/kartu kuning, dan apabila siapa saja mengulangi hal yang sama pada pertandingan beregu tersebut, maka wasit harus
16

memberikan kartu merah dan diusir dari area pertandingan tanpa melihat siapa yang diberikan peringatan/kartu kuning sebelumnya.
o

Pada pertandingan beregu, pemain yang diusir oleh wasit tidak boleh kembali ke area pertandingan sampai pertandingan usai, kecuali yang bersangkutan mendapat giliran untuk bertanding, dan tidak dapat digantikan oleh penasehat yang lain hingga pertandingan selesai; Sedangkan pada pertandingan perorangan, yang bersangkutan/yang mendapat kartu merah tidak boleh kembali ke area pertandingan hingga pertandingan selesai.

Jika orang yang dikenakan kartu merah tidak mau meninggalkan area pertandingan, atau kembali sebelum pertandingan selesai, maka wasit harus menghentikan permainan dan melapor ke referee.

Peraturan di atas hanya ditujukan untuk pemberian nasihat pada saat permainan berlangsung dan tidak untuk menghalangi pemain atau kapten tim, jika sesuai, untuk menyampaikan banding atau konsultasi dengan penerjemah atau wakil asosiasinya dalam rangka penjelasan keputusan juridisnya.

Sikap yang kurang baik/tidak sopan Pemain dan pelatih atau penasehat lainnyaharus bersikap sportif terhadap lawan dan penonton agar tidak menimbulkan kerusuhan dan kerusakan peralatan pertandingan, seperti dengan sengaja merusak bola atau membuang bola ke luar arena, menendang meja atau sketsel, dan tidak sopan kepada petugas teknis (referee, wasit, dan pembantu wasit).

Jika kapan saja seorang pemain atau pelatih atau penasehat lainnya melakukan serangan yang serius, wasit harus menghentikan permainan dan segera melapor ke referee; untuk serangan yang tidak serius, pada kesempatan pertama. wasit memperingati dengan kartu kuning dan memperingati pelaku jika masih dilakukan lagi, maka akan diberikan hukuman.

Kecuali seperti yang diuraikan pada 3.5.2.2. dan 3.5.2.5, jika seorang pemain telah diberikan peringatan, maka pada tindakan yang ke-dua pada pertandingan yang sama, baik dalam tunggal maupun beregu, wasit harus menghukum dengan memberikan 1 angka/poin kepada lawannya, dan pada hukuman/tindakan selanjutnya, lawannya diberi 2 poin, setiap memberikan

17

hukuman poin, wasit harus menunjukkan kartu merah dan kuning secara bersamaan.
o

Jika seorang pemain telah mendapat hukuman 3 poin kehilangan angka, pada pertandingan perorangan atau beregu tersebut, masih juga melakukan pelanggaran, maka tindakan berikutnya, wasit harus menghentikan permainan dan melapor ke referee.

Jika seorang pemain mengganti raketnya ketika permainan masih berlangsung tetapi raket tersebut tidak rusak, maka wasit harus menghentikan permainan dan melapor ke referee.

Peringatan yang diberikan kepada salah satu pemain dalam ganda berarti berlaku untuk keduanya, tetapi tidak berlaku untuk pemain yang tidak melakukan pelanggaran untuk pertandingan berikutnya pada pertandingan beregu tersebut; pada permulaan pertandingan ganda, pasangan harus paham bahwa hukuman yang diberikan kepada salah satu pemain berarti berlaku untuk keduanya pada pertandingan beregu tersebut.

Kecuali seperti pada 3.5.2.2, jika seorang pelatih telah diperingati sebelumnya, maka pada peringatan berikutnya baik pada pertandingan perorangan maupun beregu, wasit harus memberi hukuman dengan kartu merah dan menyuruhnya meninggalkan area pertandingan hingga

pertandingan beregu atau perorangan tersebut selesai.


o

Referee harus memiliki wewenang untuk mendiskualifikasi pemain dari suatu pertandingan atau seluruh pertandingan yang diikuti pada event tersebut yang merupakan akibat dari tindakan yang benar-benar tidak sportif, baik karena laporan dari wasit maupun tidak, dan untuk ini referee menunjukkan kartu merah.

Jika seorang pemain telah didiskualifikasi dari dua pertandingan pada beregu atau perorangan, secara otomatis pemain tersebut didiskualifikasi dari seluruh pertandingan.

Referee dapat mendiskualifikasi siapa saja yang telah diusir dua kali dari area pertandingan selama kompetisi tersebut.

18

Sebagai akibat akumulasi dari 4 (empat) kali gagal pada tes raket yang resmi selama sekitar 48 bulan, seorang pemain harus dihukum dengan tidak boleh bertanding di event ITTF selama 12 bulan.

Jika seorang pemain didiskualifikasi dari satu pertandingan, event atau kompetisi, secara otomatis, kehilangan hak juara, medali, dan hadiah uang atau poin ranking.

Bila terjadi sikap yang kurang sopan secara serius harus dilaporkan kepada asosiasi pelaku.

Penampilan yang baik


o

Pemain, pelatih dan official harus menjaga penampilannya sesuai dengan kaidah olahraga, secara khusus, pemain harus serius memenangkan pertandingan dan tidak boleh mengalah kecuali dengan alasan sakit atau cedera.

Setiap pemain yang dengan sengaja tidak mematuhi psinsip tersebut di atas, akan dikenakan sanksi kehilangan seluruh atau sebagian hadiah uang pada event tersebut dan/atau dikenakan sanksi pelarangan ikut dari eventevent ITTF.

Manakala kejadian tersebut berhubungan dengan official atau pemberi nasihat dari asosiasi yang relevan, maka sanksi tersebut juga berlaku pada orang tersebut.

Satu tim disiplin yang dibentuk oleh Komite Eksekutif, terdiri dari 4 anggotra dan 1 ketua akan memutuskan tentang perlakuan/ penampilan yang tidak baik dan jika perlu dengan sanksi yang sesuai; Komisi ini membuat keputusan berdasarkan arahan/ acuan yang disampaikan Komite Eksekutif.

Banding terhadap keputusan tim disiplin dapat disampaikan oleh pemain, pemberi nasihat, atau official dalam waktu 15 hari ke ITTF Exekutive Committee yang keputusannya adalah final.

UNDIAN UNTUK SISTEM GUGUR

Yang termasuk kualifikasi dan bye

19

Pada event yang menggunakan sistem gugur, jumlah penempatan dalam babak pertama masing-masing bagian (atas/bawah) harus memiliki 2 kekuatan yang sama.

Jika terdapat lebih sedikit kolom/entry daripada yang diundi, pada babak awal, bye harus disesuaikan untuk melengkapi jumlahnya.

Jika terdapat lebih banyak yang diundi daripada kolom, maka kualifikasinya (babak awal) harus dilaksanakan sesuai jumlah orang yang ikut sehingga jumlah kolom berikutnya sesuai dengan yang diinginkan.

Bye harus sedapat mungkin dapat dibagi rata sepanjang babak pertama, yang juga ditempatkan terlebih dahulu pada seeded sesuai dengan urutan seeded.

Pemain yang diunggulkan harus diundi dan sedapat mungkin merata diantara dua bagian kolom/entry, per-empat, per-delapan atau per-enam belas dari undian sesuai kelayakannya.

Penempatan Seeded dengan Ranking


o

Pemain yang memiliki peringkat paling tinggi harus dipisahkan sehingga tidak bertemu sebelum babak akhir.

Jumlah kolom/entry yang diseeded tidak boleh melebihi jumlah kolom/entry pada babak awal tiap kejuaraan.

Kolom nomor/ranking I harus ditempatkan di bagian atas dan ranking II ditempatkan di bagian bawah dari 2 bagian kolom/seeded, tetapi yang lainnya ditempatkan berdasarkan undian pada kolom yang ditentukan seperti :

Kolom yang ditempati ranking III dan IV harus diundi untuk ditempatkan pada bagian bawah dan bagian atas dari masing-masing 2 bagian besar kolom (pertengahan).

Kolom yang ditempati ranking V s/d VIII harus diundi diantara nomor ganjil pada perempat bagian bawah dan nomor genap pada perempat bagian atas yang masing-masing bagian terlebih dahulu dibagi 2 (1/4 bagian dari keseluruhan).

20

Kolom yang ditempati ranking IX s/d XVI harus diundi diantara nomor ganjil pada perdelapan bagian bawah dan diantara nomor genap pada perdelapan bagian atas (pada masing-masing per-delapan bagian).

Kolom yang ditempati ranking XVII s/d XXXII harus diundi diantara nomor ganjil pada perenambelas bagian bawah dan nomor genap pada perenambelas bagian atas (pada masing-masing per-enam belas bagian).

Pada kejuaraan beregu yang menggunakan sistem gugur, hanya regu yang memiliki ranking tertinggi dari asosiasinya yang boleh di seeded.

Penempatan seeded berdasarkan ranking harus mengikuti urutan yang ditetapkan terakhir oleh ITTF, kecuali bahwa

apabila seluruhnya layak untuk diseeded berasal dari benua yang sama maka daftar ranking terakhir yang dibuat oleh federasi tersebut harus diutamakan.

apabila seluruh kolom yang diseeded berasal dari asosiasi yang sama maka daftar ranking yang dibuat oleh asosiasi tersebut diutamakan.

Penempatan Seeded Berdasarkan Unggulan Asosiasi


o

Pemain dan pasangan yang diusulkan dari asosiasi yang sama, sedapat mungkin, harus dipisahkan, sehingga mereka tidak bertemu sebelum babak akhir.

Asosiasi harus membuat daftar urutan para pemain dan pasangan berdasarkan ranking mereka, dimulai dari pemain yang mana saja termasuk yang terdaftar untuk diseeded tersebut. berdasarkan daftar urutan

Kolom/entry untuk ranking I dan II harus diundi untuk ditempatkan pada kolom setengah bagian atas dan setengah bagian bawah dan ranking III dan IV kedalam perempat bagian kolom yang tidak ditempati oleh ranking I dan II.

Kolom/entry untuk ranking V-VIII harus diundi sedapat mungkin merata pada bagian perdelapan kolom yang tidak ditempati ranking III dan IV.

21

Kolom/entry untuk ranking IX-XVI harus diundi sedapat mungkin merata pada bagian per-enambelas kolom yang tidak ditempati ranking sebelumnya dan seterusnya, hingga seluruh kolom terisi.

Pasangan/ganda putra dan putri yang berasal dari asosiasi yang berbeda diperhitungkan kepada asosiasi yang memiliki ranking dunia tertinggi, jika tidak berdasar ranking dunia, maka berdasar ranking benua, jika pemain tidak juga terdaftar dalam ranking benua, maka ditentukan berdasar ranking tim lebih tinggi diantara mereka pada kejuaraan dunia.

Ganda campuran yang berasal dari asosiasi yang berbeda harus diperhitungkan berdasarkan ranking asosiasi pemain putranya.

Sebagai alternative, tiap pemain pasangan yang berasal dari asosiasi yang berbeda dapat dijadikan satu pasangan dari kedua asosiasi tersebut.

Pada babak pendahuluan/kualifikasi, kolom yang diisi oleh pemain yang berasal dari asosiasi yang sama, hingga masuk pada jumlah kualifikasi group, harus diundi kedalam group yang berbeda, sedapat mungkin, tidak berdekatan hingga kualifikasinya terpisah sesuai dengan prinsip pada 3.6.3.3-5.

Perubahan-perubahan
o

Undian yang telah selesai hanya dapat diubah atas persetujuan panitia penyelenggara yang berwenang dan, bila sesuai, persetujuan dari wakil asosiasi yang bersangkutan.

Hasil undian hanya dilakukan untuk memperbaiki kesalah-pahaman penempatan dan penerimaan kolom/entry, untuk memperbaiki ketidakseimbangan undian yang sangat menyolok, seperti dalam 3.6.5, atau untuk melengkapi pemain/pasangan seperti dalam 3.6.6.

Tidak

boleh

ada

perubahan

yang

dibuat

pada

undian

yang

pertandingannya telah dimulai selain penghapusan seperlunya; tujuan ketentuan ini adalah bahwa kualifikasi pertandingan dapat dianggap sebagai pertandingan yang berbeda.

22

Seorang pemain tidak boleh dihapus dari undian tanpa persetujuannya, kecuali ia didiskualifikasi; persetujuan tersebut disampaikan oleh yang bersangkutan atau wakilnya yang berwenang.

Suatu pasangan ganda tidak dapat diubah jika keduanya hadir dan siap untuk bermain, kecuali seorang diantaranya mengalami cedera, sakit, atau absen, maka dapat diterima sebagai dasar perubahan.

Undian Ulang
o

Kecuali seperti dalam 3.6.4.2, 3.6.4.5., dan 3.6.5.2., pemindahan penempatan seorang pemain dalam undian tidak dibenarkan dengan alasan apapun menyebabkan tidak seimbang dan bila dimungkinkan undian diulang.

Pengecualian, bilamana terjadi ketidak-seimbangan akibat tidak hadirnya pemain/ pasangan yang diseeded pada undian yang sama, pemain lainnya yang diseeded hanya boleh dihitung ulang sesuai dengan urutan rankingnya dan diundi ulang menyebar pada tempat yang diseeded, sebagai pertimbangan sejauh persyaratan itu untuk seeded oleh asosiasi unggulan.

Tambahan Pemain yang tidak termasuk dalam undian dapat ditambahkan kemudian, menjadi keputusan panitia yang berwenang dan berdasarkan persetujuan referee.
o

Setiap kekosongan pada tempat yang diseeded harus diisi terlebih dahulu, berdasarkan urutan ranking, melalui undian untuk pemain/pasangan baru yang terkuat.; pemain/pasangan lainnya harus diundi untuk mengisi kekosongan akibat absennya pemain tersebut dan kemudian kedalam bye selain pemain/pasangan yang berhadapan dengan yang di-seeded.

Setiap pemain/pasangan yang telah diseeded dalam ranking, jika mereka telah termasuk dalam undian sesungguhnya dapat diundi ulang mengisi tempat seeded yang kosong.

23

Anda mungkin juga menyukai