PAPER
OLEH :
SALEH SAAF TANJUNG
210301017
AGRONOMI-1
Dosen Pengampu :
TujuanPenulisan
Adapu tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui budidaya
tanaman hias kuping gajah (Anthurium Sp).
KegunaanPenulian
Adapun tujuan dari penulisan Paper ini adalah untuk memenuhi komponen
penilaian pada matakuliah Tanaman Hortikultura II (TanamanHias) Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai sumber
informasi bagi pihak yang membutuhkan..
PEMBAHASAN
Morfologi Dan TaksonomiAnthurium Sp
Menurut(Maretniet al., 2017), Famili ini mempunyai sebaran luas
sebanyak 572 spesies di Indonesia. Pulau Kalimantan sebanyak 297 jenis, Pulau
Sumatera sebanyak 159 jenis, Sulawesi sebanyak 49 jenis, dan Pulau Jawa
sebanyak 67 jenis. Dalam sistem taksonomi tumbuhan, tumbuhan anthurium
digolongkansebagaiberikut:Kingdom:PlantaeplantsDivisi:Spermathophytaseedpla
ntsSubdivisi:AngiospermaeclosedseedsKelas:MonocotyldonaeseedsonepieceOrdo
: ArecalesFamili: Areceae Genus: Anthurium Spesies: A. crystallianum Lindl
Andre, A. andreanum Linden, A. or natum Kait .f. dan lain-lain.
Gambar 1. Tanaman Kuping Gajah
Bagian paling atraktif dari anthurium adalah spathe yang secara aktual
merupakan bentuk modifikasi daun. Spathe ini mempunyai beragam variasi
ditinjau dalam warna, ukuran, bentuk dan keutamaan uratnya. Warna bunga yang
ada diantaranya merah, orange, merah muda, merah kekuningan, putih dan
berbagai warna lainnya yang berbeda dalam corak dan intensitas.
Spadik juga bervariasi dalam bentuk dan panjangnya, ada spandik yang
menggulung, semi menggulung dan tumbuh lurus tergantung pada sudut yang
dibentuk pada dasar spithe. Ujung spadik bisa tumpul maupun meruncing. Bila
spathenya mekar, warna spandik berkisar antara pink kemerahan, ungu dan
kekuningan. Bila telah terjadi pembuahan pada bunga anthurium, maka warna
spandik akan berubah menjadi hijau.
Syarat Tumbuh
Iklim
Daun anthurium tumbuh ideal di dataran beriklim sedang dengan suhu 24-
28º C pada siang hari dan 18-21º C pada malam hari. Sebab suhu tersebut
merangsang produksi klorofil (zat hijau pada daun) lebih banyak, sehingga warna
daun menjadi lebih hijau. Namun tanaman yang mudah perawatannya ini juga
dapat beradaptasi dengan baik di daerah dataran rendah dengan suhu 28-31º C
pada siang hari dan 21-25º C pada malam hari. Anthurium dapat hidup pada
kelembaban yang cukup tinggi yaitu 60-80%. Jika kelembapan kurang dari 60%,
tanaman akan cepat layu. Sedangkan jika kelembapan lebih dari 80% akan
memicu tumbuhnya jamur pada media sehingga mengancam kesehatan tanaman.
(Warnitaetal., 2017)
Tanah
Lingkungan tumbuh yang cocok adalah tanah dengan tekstur dan drainase
yang baik, gembur, bahan organik cukup dan tidak terlalu asam (pH 6-7).
Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18 derajat C dan maksimum
28-30 derajat C. Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14-16 derajat C
maksimum 24-27 derajat C. Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar
dapat tumbuh dan berbunga produktif di dataran rendah hingga tinggi
(pegunungan) rata-rata 1500 m (Warnitaetal., 2017).
PerbanyakanSecaraVegetatif
Perbanyakan tanaman anthurium secara vegetatif dapat dilakukan dengan
cara memotong umbi, memisahkan pucuk. Teknik perbanyakan secara vegetatif
mempunyai kelebihan yaitu ciri-ciri keturunan yang diperoleh dapat sama dengan
tanaman induknya. Umbi anthurium ditemukan dengan mata tunas yang terlihat
jelas. Tunas ini merupakan anakan potensial yang akan dijadikan bibit.
Pemotongan umbi anthurium yang berisi tunas dilakukan pada saat tanaman sudah
cukup besar dan tua. Saat memotong, hindari memotong umbi anthurium yang
sedang berbunga dan bertunas. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kegagalan
pembentukan daun dan bunga serta menghindari kondisi stres pada tanaman. Jika
ukuran umbi besar dan panjang, pemotongan dapat dilakukan menjadi tiga bagian
yaitu umbi atas, tengah, dan bawah. Menurut Wagimin, satu tanaman induk
anthurium yang dipotong bisa menghasilkan 4-5 keturunan. Yang tumbuh lebih
cepat dari perbanyakan benih (Wijayani, 2013).
Pemisahan anakan anthurium umum dilakukan dalam rangka perbanyakan
tanaman. Anakan anthurium tersebut muncul di sekitar tanaman induk. Selain
bertujuan untuk memperbanyak, pemisahan anakan juga perlu dilakukan agar
perakaran tanaman induk tidak terlalu banyak dan berdesakan. Anakan yang sudah
bisa dipisah dari induknya apabila sudah memiliki minimal tiga daun dan akar
baru (Wijayani, 2013).
PerbanyakanSecaraGeneratif
Anthurium termasuk dalam famili Araceae, untuk perbanyakan anthurium
secara generatif menggunakan biji. Persilangan dilakukan untuk memperoleh
hibrida yang mempunyai sifat unggul. Anthurium mempunyai bunga jantan dan
betina yang terletak pada satu tongkol, bunga ini mempunyai masa masak yang
berbeda-beda. Bunga betina akan matang terlebih dahulu. Bunga betina yang
sudah matang ditandai dengan adanya lendir dan menandakan siap untuk dibuahi.
Sedangkan bunga jantan pada anthurium dewasa ditandai dengan adanya serbuk
sari berwarna kekuningan. Persilangan umumnya dapat dilakukan secara alami
dan buatan. Persilangan alami dibantu oleh serangga sedangkan persilangan
buatan dibantu oleh manusia (Chouteau etal., 2016).
Salah satu cara persilangan buatan adalah dengan menggunakan kuas
maupun tissue basah. Tissue basah diusapkan pada tongkol tanaman induk jantan
terpilih yang berkualitas bagus. Pollen yang diambil kemudian ditempelkan
padatongkol tanaman induk betina. Untuk megantisipasi kegagalan setelah
persilangan, anthurium ditutup menggunakan plastik atau kertas. Salah satu tolak
ukur tanaman induk yang berkualitas seperti memiliki warna yang indah, bentuk
daun sempurna, serta tidak terserang penyakit. Berhasilnya persilangan ditunjukan
melalui membesarnya tongkol menandakan terbentuk buah. Setelah kurang lebih
6 bulan, buah akan matang dengan ditandai perubahan warna menjadi merah
hingga hitam (Lie Dan Andoko., 2017).
Persilangan buatan akan berhasil bila diperhatikan faktor-faktor berikut
ini: (1) induk silangan yang akan digunakan; (2) metode dan; (3) waktu
penyilangan. Dengan melakukan seleksi tetua yang unggul sebagai induk silangan
akan diperoleh bibit yang baik dengan ke unggulan yang diturunkan dari
induknya.
Perbanyakan menggunakan biji (semai) memiliki kelemahan yakni
membutuhkan waktu cukup lama serta resiko kegagalan yang tinggi. Sebelum
menyemai hal yang harus diperhatikanadalah pemilihan buah untuk perbanyakan.
Buah yang dipilih adalah buah yang sudah tua serta hindari pemilihan buah yang
masih muda. Biji harus dipisahkan terlebih dahulu dari buah kemudian cuci dan
rendam kurang lebih selama 7 jam. Perendaman biji dilakukan dengan
menggunakan campuran pupuk organik cair dan air hangat. Hal tersebut perlu
dilakukan dengan pertimbangan keberhasilan semai biji sekitar 50% (Nurcholis
etal., 2014).
Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk menambah zat hara dan nutrisi
pada tanaman, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Tanaman anthurium
tergolong tanaman yang tidak banyak membutuhkan pupuk.Pemupukan biasanya
dilakukan tiap 3 bulan sekali. Pupuk yang digunakan harus disesuaikan dengan
fase pertumbuhan tanaman. Tanaman yang masih muda atau kecil banyak
membutuhkan unsur N yang tinggi, sedangkan tanaman dewasa atau yang sudah
berbunga banyak membutuhkan unsur P dan K. Cara pemberiannya disebar
merata disekeliling tajuk tanaman sedalam 15 cm.Pupuk hijau dari kaliandra
dipercaya sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman anthurium bunga.Hal ini
di dukung oleh penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh (Thana et al.,
2021) bahwasanya daun kaliandra mempunyai banyak kegunaan diantaranya
memperbaiki tanah, pupuk hijau, serta mengandung unsur nitrogen yang baik
guna pertumbuhan tanaman.
Penyiangan dilakukan jika terdapat gulma pada media tanam, hal ini
dilakukan agar semua nutrisi yang terkandung pada media tanam dapat diserap
oleh anthurium. Adanya gulma dapat menghambat pertumbuhananthurium dan
merusak estetika.
Tanaman Anthurium ditempatkan pada tempat yang semi-teduh seperti di
teras rumah, atau bisa juga dengan cara memasang paranet. Sinar matahari yang
cukup sangat diperlukan untuk pertumbuhan anthurium, khususnya anthurium
bunga, namun sinar matahari secara langsung dan terlalu banyak dapat
menghanguskan tanaman tersebut.