Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

INHOUSE TRAINING PENULISAN RESEP


DI RSUD PADANGAN BOJONEGORO

A. PENDAHULUAN
Pelatihan penulisan resep ini dibuat agar peresepan atau penulisan resep oleh dokter
sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada.
Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004
menyebutkan bahwa medication error adalah kejadian yang merugikan pasien akibat
pemakaian obat selama penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah.
Kesalahan pengobatan (medication error) dapat terjadi dalam tiap proses pengobatan, baik
dalam proses peresepan (prescribing), pembacaan resep (transcribing), penyiapan hingga
penyerahan obat (dispensing), maupun dalam proses penggunaan obat (administering)
merupakan dua hal tersering penyebab kesalahan pengobatan.
Peresepan obat biasanya merupakan langkah terakhir dalam konsultasi pasien dan
dokter. Obat yang diresepkan oleh dokter harus memenuhi kriteria peresepan obat yang
rasional. Peresepan obat yang rasional memenuhi langkah proses pengambilan keputusan
yang logis mulai dari pengumpulan data pasien melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium atau penunjang lainnya. Dari hal itu, dokter akan membuat
hipotesis atau diagnosis kerja yang selanjutnya akan menuntun dia untuk menentukan
langkah terapi yang diambil termasuk obat-obat yang akan diberikan ke pasien. Algoritma
ini sayangnya, tidak selalu terjadi dengan baik, sehingga terjadilah peresepan obat yang
irasional. Atas latar belakang ini, World Health Organization (WHO) sejak tahun 90-an telah
memperkenalkan sistem Guide to Good Prescribing (Pedoman Penulisan Resep).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka sangat penting untuk mengadakan suatu
Pelatihan Penulisan Resep Sesuai dengan Pedoman WHO

B. LATAR BELAKANG
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
5. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
dan Alat Kesehatan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197 Tahun 2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/068 Tahun 2010 tentang Kewajiban
Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 899 Tahun 2011 tentang Registrasi, Izin Praktik
dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan,
Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi

C. TUJUAN
Mengerti akan tata cara penulisan resep dan formula resep kepada seluruh dokter di
RSUD Padangan sehingga kesalahan pengobatan dapat dihindari dan diminimalisasi

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Rincian kegiatan pada pelatihan Penulisan resep yaitu :
1. Teori tentang cara penulisan resep sesuai dengan pedoman yang benar
2. Praktek cara penulisan resep

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Paparan Materi
2. Diskusi
3. Praktek

F. SASARAN
Seluruh dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Padangan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelatihan penulisan resep dilakukan pada tanggal 21 – 22 Februari 2018

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Semua kegiatan pelatihan penulisan resep dilakuakan dokumentasi secara tertulis.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap rapat IFRS dan dilaporkan kepada
Direktur.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan
Pada kegiatan Inhouse Training Penulisan Resep yang dilakukan, ada beberapa
hal yang harus didokumentasikan seperti:
a. Pre planning kegiatan
b. Materi
c. Undangan
d. Daftar hadir
e. Laporan hasil kegiatan
f. Dokumentasi
2. Pelaporan
Laporan hasil Pelatihan kepada Direktur RSUD Padangan
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan cara melihat seluruh
pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan yang belum dilakukan
beserta hambatan pelaksanaan kegiatan.

J. RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA


Pembiayaan berasal dari dana BLUD RSUD Padangan

K. PENUTUP
Demikian proposal ini disusun untuk dijadikan sebagai gambaran serta pedoman umum
dalam pelaksanaan pelatihan Penulisan Resep bagi seluruh dokter di RSUD Padangan.

Padangan 14 Februari 2017


Unit Diklat RSUD Padangan
Ketua,

Mahzida Ade Sukasno Putra, Amd. Kep


NIP. 19830511 200501 1 005

Anda mungkin juga menyukai