Anda di halaman 1dari 21

Gizi pada Balita

Gizi & Diet


DIII Keperawatan Marthen Indey
Endah Sri Rahayu,SGz.MPH.RD

1
Karakteristik dan Pengertian Anak
Balita
 Berusia 1 – 5 tahun
 1-3 tahun
 4-5 tahun (masa pra sekolah)
 Pertumbuhan tidak sepesat pada waktu bayi,
tetapi aktifitasnya lebih banyak.
 Rentan terhadap penyakit gizi dan infeksi.
 Komposisi tubuh berubah, pada masa bayi
komposisi lemak tubuh lebih banyak, sedangkan
setelah usia 1 tahun komposisi tubuh lebih
banyak terdiri dari otot
company name
2
Pertumbuhan dan Perkembangan
selama balita
 Pertumbuhan tidak sepesat masa bayi, namun pada
masa balita aktifitas anak semakin meningkat.
 Pada usia 1-3 penambahan BB rata-rata 2-2,5 kg/tahun
dan TB rata-rata bertambah 12 cm/tahun.
 Pada usia pra sekolah (4-6 tahun) penambahan TB rata-
rata 0,7-2,3 cm/tahun dan TB rata-rata 0,9-1,2cm/tahun
 Perkembangan mental: anak mulai berkata “tidak”
terhadap makanan yang ditawarkan.

3
Ciri-ciri anak sehat:
 Tumbuh dengan baik
 Tingkat perkembangan sesuai umur
 Tampak aktif dan gembira
 Mata bersih dan bersinar
 Nafsu makan baik
 Bibir dan lidah tampak segar
 Pernafasan tidak bau
 Kulit dan rambut bersih dan tidak kering
 Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
4
Masalah gizi anak balita
 Anemia defisiensi Fe
 Karies gigi
 Penyakit kronis
 BB lebih
 BB kurang
 Pica
 Televisi
 Alergi
5
Faktor-faktor yang berpengaruh pada keadaan gizi
(Sumber : Persagi 1999 dalam Supariasa, I Dewa Nyoman 2002)

Persediaan
Asupan
Makanan
makanan
di rumah

Krisis Kemiskinan, Perawatan Gizi


Ekonomi Kurang pendidikan, anak dan ibu
langsung Kurang keterampilan hamil Kurang

pelayanan Penyakit
kesehatan infeksi

6
Permasalahan Gizi dan Kehidupan
Anak
 Hubungan gizi dengan kesehatan
 Defisiensi gizi merupakan awal gangguan sistem
kekebalan, menghambat reaksi imunologi dan tingginya
prevalensi penyakit infeksi.
 Hubungan gizi dengan kecerdasan
 Defisiensi gizi memiliki efek jangka panjang terhadap
perkembangan otak. Ancaman perkembangan otak lebih
sering dialami oleh anak penderita marasmus.
 Pada usia 2-3 tahun selain energi dan protein, perlu
masukan Zn, Fe, dan vit A karena ada relevansinya
terhadap terhadap perbanyakan sel tertentu otak.
7
Tujuan pemberian makanan pada
balita:
 Memenuhi kebutuhan zat gizi dalam
kelangsungan hidup (REE), untuk aktifitas,
pertumbuhan dan perkembangan.
 Mendidik kebiasaan makan yang baik,
sehingga anak dapat menerima, menyukai dan
memilih makanan yang baik.

8
Syarat makanan anak balita
 Pada prinsipnya makanan anak usia balita sudah
dapat mengikuti pola makan orang dewasa
 Kombinasi dan variasi (warna, bahan, rasa, bentuk,
tekstur, cara pengolahan).
 Mengandung zat gizi yang dibutuhkan anak
 Higienis dan tidak membahayakan anak
 Potongan dan porsi tidak terlalu besar
 Porsi kecil dan sering.

9
Kebutuhan zat gizi:
 Energi:
 Usia 1-3 tahun : 86,5/kg BBI
 Usia 4-6 tahun : 84,2 kal / kg BBI

 Kebutuhan energi diperlukan untuk kebutuhan


BMR, pertumbuhan dan aktifitas, yang
berasal dari sumber Kh, protein dan lemak.

10
Angka Kecukupan Energi Dan Protein (AKG 2012)
Umur BB (Kg) TB (cm) Energi Energi Protein Protein
(kkal) (kkal/Kg (g) (g/KgB
BB) B)

1- 3 13 91 1125 86.5 26 2
tahun
4-6 19 112 1600 84,2 35 1,8
tahun

11
 Protein:
 Usia 1-3 tahun : 2 gr/kg BBI
 Usia 4-6 tahun : 1.8 gr/kg BBI
 Sebagai sumber asam amino yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan
tubuh (regenerasi sel)
 Terdapat 10 asam amono esensial yang hanya
didapat dari makanan, yang paling penting pada
saat balita adalah arginin dan histidin

12
 Lemak : 15 – 20 % kalori

 Lemak berfungsi sebagai sumber energi,


sumber asam lemak esensial (linolet, linolenat
dan arachidonat), DHA yang penting bagi
perkembagan otak, sumber vitamin larut
lemak.

13
Vitamin dan Mineral
 Kebutuhan sesuai AKG
 Calsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan
gigi. Faktor yang mempengaruhi kecukupan Ca
adalah kuantitas protein, vitamin D dan pospor.
Sumber calsium yang baik pada masa ini adalah
susu.
 Vitamin D dibutuhkan untuk penyerapan Ca.
Kecukupannya tidak tergantung pada makanan
karena dapat diaktifkan oleh sinar matahari pada
jaringan bawah kulit. Sumber dari makanan adalah
keju dan yogurt.
14
 Zink dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Kekurangan akan mengakibatkan gagalnya
pertumbuhan, tidak semangat, kehilangan rasa
kecap dan luka sukar sembuh. Sumber yang
baik pada makanan adalah dari daging dan
makanan laut.
 Besi diperlukan pembentukan darah dan
penggiat beberapa enzim
 Vitamin A, berfungsi dalam proses
penglihatan dan pertumbuhan.
15
Suplemen Vitamin-mineral
 Beberapa penyebab anak membutuhkan
suplemen vitamin-mineral:
 Anak dari keluarga tidak mampu
 Anak dengan anoreksia dan selera makanan yang
kurang.
 Anak dengan penyakit kronik ex. Cystic fibrosis
dan penyakit hati
 Anak yang menjalani program pengendalian BB.
 Anak vegetarian.
16
Masalah Makan pada Anak
 Pada umumnya adalah masalah kesulitan makan
yang meliputi ketidak mampuan dan menolak
makanan tertentu
 Penyebab kesulitan makan:
 Kelainan neuromotorik
 Kelainan kongenital
 Kelainan gigi geligi
 Penyakit akut maupun kronis
 Psikologi
 Defisiensi gizi
17
Anak tidak mau makan?
 Sakit, capek.
 Terlalu banyak perhatian.
 Ibu sangat patuh pada anjuran dokter.
mengenai jumlah makanan.
 Anak sudah merasa kenyang, jadwal makan
yang terlalu kaku.
 Kehilangan kasih sayang

18
Upaya Mengatasi Kesulitan Makan
Pada Anak
 Upaya dietetik, berkaitan dengan pengaturan
makan.
 Upaya psikologi
 Menjaga hubungan emosional ibu dan anak
 Buat suasana makan yang menyenangkan, tenang,
bersih, dan berikan pujian.

19
Faktor yang mempengaruhi intake makan
balita
 Lingkungan keluarga
 Budaya
 Pengaruh media
 Pengaruh teman sebaya
 Sakit yang diderita

20
21

Anda mungkin juga menyukai