M.RHOMANDONI
ELECTROCONVULSIVE THERAPY/ECT
(TERAPI KEJANG LISTRIK/TKL)
Teori organik
Hipotesa : tjd perubahan Neurotransmiter pd
membran sel
Salzman 1979 : m turn over dopamin dan
serotonin,m pelepasan NE dr neuron ke
reseptor kenaikan NE.
ECT mirip kerja anti depresan.
Teori organik
Depresi
Manik
Skizofrenia
Katatonia
Kondisi lain ( Parkinson, Epilepsi sukar
sembuh,RM dg psikotik)
KONTRA INDIKASI
4. Stimulator ECT
Stimulus electris hrs menginduksi kejang
menyeluruh (grandmall)
Karakteristik yg penting dari stimulator ECT,
dilihat dari gelombang output : Gelombang
sinus dan Gelombang dgn pulsasi berulang
dan singkat (0,5 – 2,0 millisecond)
Fase – fase respon pasien pad
tindakan ECT
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Pemeriksaan : TTV, EKG,Ro Tx, darah
rutin, kebersihan jalan nafas, riwayat
penyakit ( stroke, panas, malaria)
Diagnosa keperawatan
Sblm tindakan
1. Cemas
2. Kurang pengetahuan ttg prosedur pengobatan
Selama tindakan
1. Inefective breating patern
2. Risk trauma
Sesudah tindakan
1. Risk trauma
2. Confuse acut
3. Impaired memori
Intervensi/implementasi
a. Anxiety reduction
b. Enviroment management : savety
c. Prevention fall
d. Phisical restrain
e. Vital sign monitor
f. seclution
g. O2 tx
h. Reality orientation
i. Memory training
EVALUASI
a. Nafas spontan
b.TTV dalam batas normal
c. Keluhan pusing (-)
d. Tidak terjadi mual - muntah
pertanyaan