Anda di halaman 1dari 21

Asuhan keperawatan pada klien

dengan tindakan ect/tkl

M.RHOMANDONI
ELECTROCONVULSIVE THERAPY/ECT
(TERAPI KEJANG LISTRIK/TKL)

 Suatu intervensi non farmakologis dg


m’gunakan aliran listrik yg singkat melalui
otak untuk menginduksi kejang menyeluruh
(grand mall) di SSP, dibawah anestesi umum
dan relaksan otot.
 Efektif pada neuropsikiatrik dan pasien yg
tdk berespon pd terapy farmakologis.
Sejarah

 TKL/ECT dikenal secara empiris mulai th 1930,


dikenalkan oleh Ugo Carletti & L.Binni.
 Sejak digunakan ECT mrpk terapi yg menimbulkan
kotroversi,krn merupakan tindakan yg “kejam dan
Barbar”.
 Th 1940 AE arnet mengenalkan ECT/TKL dg
menambah muskulorelaksan sblm dilakukan
tindakan.
 Sejak saat itu ECT menggunakan m.relaksan dan
anestesi
Mekanisme kerja

 Efektifitas scr klinis ditentukan kejang pd


SSP, kejang perifer tdk penting.
 Tujuan dari ECT melampaui ambang kejang
(jml minimum muatan listrik yg menginduksi
kejang pd SSP.
Mekanisme kerja

 Cara kerja shg punya efek terapeutik blm diketahui.


 Teori psikodinamik
Pemberian hukuman thd perasaan bersalah
Amnesia akan menghilangkan ingatan yg tdk
menyenangkan.
teori ini sangat lemah,kenyataan pasien neurosis dg
F. psikogenik bukan indikasi utk ECT
Mekanisme kerja

 Teori organik
Hipotesa : tjd perubahan Neurotransmiter pd
membran sel
Salzman 1979 : m turn over dopamin dan
serotonin,m pelepasan NE dr neuron ke
reseptor kenaikan NE.
ECT mirip kerja anti depresan.
Teori organik

 Setyonegoro & Iskandar 1981 pada depresi


tjd penurunan NE,Serotonin,Dopamin dgn
ECT tjd pningkatan NE,Serotonin,dopamin
 sembuh.
 Skizofreniahipersensifitas dopamin,shg
dopamin dicelah sinap mningkat. Dg ECT
akan mnaikan turnover dopaminmaka
dopamin dicelah sinap menjadi normal
Teori organik

 Pada Manik  tjd peningkatan fungsi


dopaminergik, dopamin dicelah sinap
mningkat  Dg ECT akan mnaikan turnover
dopaminmaka dopamin dicelah sinap
menjadi normal
DOSIS

 Arus bolak – balik,voltage 110 volt


 Dosis kombinasi : voltage + waktu : 70 –110
volt + 0,1 – 0,5 detik
 DIBERIKAN 2 – 3 KALI PER MINGGU PADA
SKIZOFRENIA BISA SAMPAI 30 KALI.
 DIBERIKAN SECARA SELANG – SELING
INDIKASI

 Depresi
 Manik
 Skizofrenia
 Katatonia
 Kondisi lain ( Parkinson, Epilepsi sukar
sembuh,RM dg psikotik)
KONTRA INDIKASI

 Tdk ada yg absolut


 Lesi kecil tersembunyi & sulit dideteksi mrpk resiko
rendah.
 Resiko tinggi :
Lesi SSP yg besar,
pningkatan TIK,
Pergseran garis tengah otak(midline shift) dg
pencitraan neurologis
Tumor otak, # tulang,Stroke, Infark miokar baru
Riwayat bedah syaraf, gagal jantung kongestif.
EFEK SAMPING

 EFEK KARDIVASKULER (Bradikardia berat dan


asistole akibat dari peningkatan tonus parasimpati,
perubahan hemodinamik, takikardia dan
peningkatan TD akibat dari pelepasan katekolamin
selama kejang)
 Kematian (akibat dr anestesi,herniasi otak,ruptura
aneurisma)
 GGN fungsi kognitif (kebingungan post iktal,
amnesia retograde,
 Kerusakan otak.
 Kejang spontan
EFEK SAMPING

 Efek samping lain :


Fraktura, keretakan gigi, nyeri punggung,
mual, muntah,sakit kepala.
Teknik ECT

1. alat electroconvulsator : tombol power,


Electrode (+ & - ),Timer, Saklar pengatur
intensitas, saklar pengatur cara masuk arus
(gelombang sinus & gel. Dg pulsasi singkat
dan berulang)
2. Metode ECT : kejang & tanpa kejang
3. Penempatann electrode : Unilateral &
Bilateral
Teknik ECT

4. Stimulator ECT
 Stimulus electris hrs menginduksi kejang
menyeluruh (grandmall)
 Karakteristik yg penting dari stimulator ECT,
dilihat dari gelombang output : Gelombang
sinus dan Gelombang dgn pulsasi berulang
dan singkat (0,5 – 2,0 millisecond)
Fase – fase respon pasien pad
tindakan ECT

 Kejang Tonik (pada waktu arus listrik masuk)


 Kejang klonik (pd waktu arus listrik terputus)
 Kejang Tonik – kloenik
 Apnea
 Confuse dan tertidur 1 jam bila tdk
terganggu.
Asuhan keperawatan

1. Pengkajian
a. Identitas
b. Pemeriksaan : TTV, EKG,Ro Tx, darah
rutin, kebersihan jalan nafas, riwayat
penyakit ( stroke, panas, malaria)
Diagnosa keperawatan

 Sblm tindakan
1. Cemas
2. Kurang pengetahuan ttg prosedur pengobatan
 Selama tindakan
1. Inefective breating patern
2. Risk trauma
 Sesudah tindakan
1. Risk trauma
2. Confuse acut
3. Impaired memori
Intervensi/implementasi

 a. Anxiety reduction
 b. Enviroment management : savety
 c. Prevention fall
 d. Phisical restrain
 e. Vital sign monitor
 f. seclution
 g. O2 tx
 h. Reality orientation
 i. Memory training
EVALUASI

a. Nafas spontan
b.TTV dalam batas normal
c. Keluhan pusing (-)
d. Tidak terjadi mual - muntah
pertanyaan

1. Apa pengertian dari ECT ?


2. Untuk mengurangi kesan Barbar dan kejam
perkembangan tindakan ECT menggunakan
apa ?
3. Bagaimana mekanisme kerja ECT scr Teori
organik?
4. Diagnosa keperawatan sesudah tindakan
ECT

Anda mungkin juga menyukai