Anda di halaman 1dari 30

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Muhamad Rhomandoni

6/20/2018 M.RHOMANDONI 1
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Adalah :
Kegiatan yang diberikan kepada
sekelompok klien dengan
maksud memberikan fungsi
terapi bagi anggotanya

6/20/2018 M.RHOMANDONI 2
KELOMPOK

Kumpulan individu yang mempunyai hubungan


satu dengan yang lain, saling ketergantungan
serta mempunyai norma yang sama

Fungsi:
1. Saling bertukar pengalaman
2. Berupaya memberikan pengalaman dan
penjelasan pada anggota lain
3. Merupakan proses menerima umpan balik

6/20/2018 M.RHOMANDONI 3
TUJUAN

1. Terapeutik
a. Umum
• Meningkatkan kemampuan uji realitas melalui komunikasi
dan umpan balik dengan atau orang lain
• Melakukan sosialisasi
• Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan
afektif
• Belajar menyelesaikan masalah
b. Khusus
• Meningkatkan identitas diri
• Menyalurkan emosi secara konstruktif
• Meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal/sosial

6/20/2018 M.RHOMANDONI 4
TUJUAN

2. Rehabilitasi
a. Meningkatkan keterampilan ekspresi diri
b. Meningkatkan keterampilan sosial
c. Meningkatkan kemampuan empati
d. Meningkatkan kemampuan/pengalaman pemecahan masalah

Kelompok efektif 7-10 (Stuart & Laraia, 2005), 5-10


(Rawlins, Williams & Beck, 1993)

6/20/2018 M.RHOMANDONI 5
KERANGKA TEORITIS TAK

MODEL KOMUNIKASI
Tujuan: membantu meningkatkan keterampilan
interpersonal dan sosial anggota kelompok
Pengembangan dalam kelompok:
• Komunikasi dalam kelompok
• Bertanggung jawab terhadap apa yang diucapkan
• Komunikasi berada pada semua level
• Pesan yang disampaikan dapat dipahami orang lain
• Melakukan komunikasi yang efektif
6/20/2018 M.RHOMANDONI 6
KERANGKA TEORITIS TAK

MODEL INTERPERSONAL (SULLIVAN)


Prinsip:
Tingkah laku (pikiran, perasaan, tindakan)
digambartkan melalui hubungan interpersonal
Contoh: Interaksi kelompok adalah proses sebab
akibat, perasaan dan tingkah laku anggota adalah
akibat dari tingkah laku anggota lain.
 Koreksi kesalahan persepsi dan belajar perilaku
sosial yang efektif

6/20/2018 M.RHOMANDONI 7
FOKUS TERAPI

ORIENTASI RELITA
Tujuan: Membantu klien dengan gangguan orientasi
realita dan disorientasi
Kegiatan:
• Orientasi pada diri sendiri
• Orientasi pada orang lain dalam lingkungan yang
sehat
• Orientasi pada lingkungan: waktu, tempa dan
situasi
Contoh aktivitas: permainan simulasi

6/20/2018 M.RHOMANDONI 8
TAK Orentasi Realita

•Sesi I : Pengenalan orang


•Sesi II : Pengenalan tempat
•Sesi III: Pengenalan waktu

6/20/2018 M.RHOMANDONI 9
FOKUS TERAPI

SOSIALISASI
Tujuan: Membantu klien dalam berhubungan dengan
orang lain
Kegiatan :
• Bercerita tentang diri sendiri
• Mengajukan pertanyaan, dan berdiskusi
• Menyapa teman dalam berkelompok
Contoh aktivitas: permainan yang diawali dengan
perkenalan dan diakhiri dengn diskusi tentang
perasaannya

6/20/2018 M.RHOMANDONI 10
TAK Sosialisasi (TAKS)

• Sesi I : - menyebutkan jati diri

• Sesi II : - menyebutkan jati diri


- menanyakan jati diri anggota kelompok

• Sesi III : - menanyakan ttg kehidupan pribadi ke


satu anggota kelompok
- menjawab pertanyaan tg kehidupan
pribadi

6/20/2018 M.RHOMANDONI 11
TAKS

• Sesi IV : - menyampaikan topik yg ingin di


bicarakan
- memilih topik yg ingin di bicarakan
- memberi pendapat ttg topik yg dipilih

• Sesi V : - menyampaikan masalah pribadi


- memilih satu masalah utk dibicarakan
- memberi pendapat ttg masalah pribadi
yg dipilih

6/20/2018 M.RHOMANDONI 12
TAKS

• Sesi VI : - bertanya dan meminta sesuai kebutuhan pd org


lain.
- menjawab dan memberi pd org lain.

• Sesi VII : - menyampaikan pendapat ttg manfaat kegiatan


yg dilakukan.

6/20/2018 M.RHOMANDONI 13
FOKUS TERAPI

STIMULASI PERSEPSI
Tujuan: Memotivasi proses pikir dan afektif klien,
yang berhubungan dengan nilai dan pengalaman
klien, umumnya dilakukan pada klien kronis
Kegiatan:
• Latihan asertif
• Membaca artikel, buku, majalah atau puisi lalu
mendiskusikannya
Contoh aktivitas: membaca artikel kemudian diskusi

6/20/2018 M.RHOMANDONI 14
TAK STIMULASI PERSEPSI

1. Aktifitas mempersepsikan stimulus nyata


yg ditemukan sehari2 :
• Menonton TV
• Membaca majalah/koran/artikel
• Gambar

6/20/2018 M.RHOMANDONI 15
TAK STIMULASI PERSEPSI

2. Khusus utk px PK dibagi dalam sesi :


• Mengenal PK yg biasa dilakukan (penyabab,tanda
dan gejala,akibat)
• Mencegah PK melalui kegiatan fisik
• Mencegah PK melalui interaksi asertif
• Kepatuhan minum obat
• Kegiatan ibadah

6/20/2018 M.RHOMANDONI 16
FOKUS TERAPI

STIMULASI SENSORI
Tujuan: Meningkatkan partisipasi dan kesenangan
dalam hidup, mengurangi waktu klien dalam
berperilaku maladaptif/destruktif
Kegiatan:
• Terapi musik, berfokus pada mendengar dan
memainkan alat musik, menyanyi
• Terapi seni, berfokus pada ekspresi perasaan
melalui pekerjaan seni]Terapi relaksasi, belajar dan
latihan teknik relaksasi dalm kelompok
6/20/2018 M.RHOMANDONI 17
TAK STIMULASI SENSORI

•Mendengar musik
•Menggambar
•Menonton TV/video

6/20/2018 M.RHOMANDONI 18
FOKUS TERAPI

PENYALURAN ENERGI
Tujuan: memberikan sarana bagi klien
mengeluarkan energi yang berlebihan terutama
pengekspresian rasa marah dan perilaku kekerasan
Kegiatan:
• Terapi gerak
• Olahraga
• Senam

6/20/2018 M.RHOMANDONI 19
PERKEMBANGAN KELOMPOK

FASE I : ORIENTASI

• Kecemasan klien meningkat


• Konflik tanpa disadari
• Leader berperan membantu anggota mengenal dan beradaptasi
dalam kelompok

6/20/2018 M.RHOMANDONI 20
PERKEMBANGAN KELOMPOK

FASE II : KERJA

• Kelompok sudah merupakan satu tim


• Perasaan positif dan negatif dapat diekspresikan
• Hubungan saling percaya sudah terbina
• Semua anggota bekerjasama untuk mencapai
tujuan
• Leader sebagai role model
• Terjadi proses pengambilan keputusan dan umpan
balik
6/20/2018 M.RHOMANDONI 21
PERKEMBANGAN KELOMPOK

FASE III : TERMINASI

• Istirahat dengan diganti anggota baru


• Tidak sukses atau drop out
• Suksestujuan tercapai

6/20/2018 M.RHOMANDONI 22
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

• Lingkungan fisik
• Kepemimpinan
• Pengambil keputusan perlu mempertimbangkan kepuasan anggota
kelompok
• Rasa percaya antar anggota kelompok
• Kohesi (rasa kebersamaan)
• Kekuasaan

6/20/2018 M.RHOMANDONI 23
PERAN PERAWAT

LEADER
• Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal)
• Memotivasi anggota untuk mengungkapkan pikiran
dan perasaannya
• Memotivasi anggota untuk aktif terlibat dalam TAK
• Menciptakan suasana di mana anggota dapat
menerima perbedaan perasaan dan perilaku
• Menetapkan tata tertib bagi anggota kelompok
untuk kelancaran TAK

6/20/2018 M.RHOMANDONI 24
PERAN PERAWAT

Co-Leader
• Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin
• Mengingatkan pemimpin bila diskusi menyimpang
• Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik

6/20/2018 M.RHOMANDONI 25
PERAN PERAWAT

FASILITATOR
• Memotivasi klien yang kurang ataupun tidak aktif terlibat dalam
diskusi
• Menjadi contoh bagi klien selama proses kegiatan

6/20/2018 M.RHOMANDONI 26
PERAN PERAWAT

OBSERVER
• Mengamati jalannya proses kegiatan sebagai acuan untuk
mengevaluasi
• Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama berlangsungnya
kegiatan

6/20/2018 M.RHOMANDONI 27
EVALUASI

Selama dan setelah proses TAK, pencatatan adalah sebagai berikut:


1. Tanggal:
2. Anggota Kelompok
Anggota yang hadir…….orang
Anggota yang terlambat…….orang
3. Catat anggota kelompok yang memberikan isu-isu, ide atau
pendapat

6/20/2018 M.RHOMANDONI 28
EVALUASI

4. Catat topik diskusi


5. Identifikasi isu-isu yang penting dalam proses
kelompok
6. Identifikasi strategi kritis yang digunakan
pemimpin
7. Catat modifikasi strategi untuk kelompok
berikutnya
8. Prediksi respons anggota kelompok untuk sesi
berikutnya

6/20/2018 M.RHOMANDONI 29
KUALIFIKASI TERAPIS

• Tiga area persiapan menjadi terapis atau pemimpin terapi


kelompok, yaitu:

• Persiapan teoritis melalui pendidikan formal,literatur,


bacaan dan lokakarya
• Praktek yang disupervisi pada saat berperan sebagai
pemimpin kelompok
• Pengalaman mengikuti terapi kelompok
Rawlins, Williams dan Beck [1993]

6/20/2018 M.RHOMANDONI 30

Anda mungkin juga menyukai