Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 2

 ADI HARSONO
 AISYAH P.DEWI
 ALDA V.CLAUDIA
 CICILIA SILALAHI
 DANANG WIDIYANTO
 ENEKE ANSANAY
 HELMIN RUBAN
 IDUL FITRI
 IRSUL KUREU
 RADO WANGGAI
DEFENISI

Sindrom nefrotik adalah merupakan manifestasi klinik dari


glomerulonefritis(GN) di tandai dengan gejala edema,
proteinura masif 3,5g/hari, hipoalbuminemia <3,5 g/dl,
lipiduria dan hiperkolesterolemia. Kadang-kadang hematuria,
hipertensi dan penurunan fungsi ginjal. (sudoyo ayu)
Sindrom nefrotik paling banyak terjadi pada anak umur 3-4
tahun dengan perbandingan pasien wanita dan pria 1:2
ETIOLOGI
Menurut patrick davey penyakit penyebab sindrom nefrotik
seperti diabetes (yang telah berlagsung lama),
glomerulonefritis (lesi minimal, membranosa, fokal
segmental), amiloit ginjal, penyakit autoimun, misalnya SLE,
obat-obatan misalnya preparat emas, penisilamin.
MANIFESTASI
 Edema
 Oliguria
 Tekanan darah normal
 Proteinuria sedang sampai berat
 Hipoproteinemia dengan rasio albumin globulin terbalik
 Hiperkolestrolemia
 Ureum/kreatinin darah normal atau meninggi
 Beta 1c globulin(c3) normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan elektrolit, kreatinin, bersihan kreatinin, tes
dipstik urine
 USG saluran ginjal
 Imunoglobulin, glukosa, ANF, ANCA
 Biopsi ginjal
PENATALAKSANAAN
 Pengobatan SN terdiri dari pengobatan spesifik yang ditujukan terhadap
penyakit dasar dan pengobatan non-speesifik untuk mengurangi
protenuria, mengontrol edema dan mengobati komplikasi. Etiologi
sekunder dari sindrom nefrotik harus di cari dan diberi terapi, dan obat-
obatan yang menjadi penyebabnya disingkirkan.
 Diuretik : diuretik kuat misalnya furosemid atau golongan tiazid dengan
atau tanpa kombinasi dengan potassium sparing diuretic (spironolakton)
digunakan untuk mengobati edema dan hipertensi. Penurunan berat
badan tidak boleh melebihi 0,5kg/hari.
 Diet: diet untuk pasien SN adalah 35kal/kgbb./hari,sebagian besar
terdiri dari karbohidrat. Diet rendah garam (2-3gram/hari), rendah
lemak harus diberikan. Pembatasan asupan protein 0,8-
1,0gram/3kgBB/hari dapat mengurangi proteinuria. Tambahan vitamin
D dapat diberikan kalau pasien mengalami kekurangan vitamin ini.
 Terapi antikoagulan : bila di diagnosis adanya peristiwa
tromboembolism, terapi antikoagulan dengan heparin harus di
mulai. Jumlah heparin yang diperlukan untuk mencapai waktu
tromboplastin persial (PTT) terapeutik mungkin meningkat
karena adanya penurunan jumlah antitrombin III. Setelah terapi
heparin intravena, antikoagulasi oral dengan luarvarin dilanjutkan
sampai sindrom nefrotik dapat di atasi.
 Terapi obat : terapi khusus untuk sindroma nefrptik adalah
pemberian kortikosteroid yaitu predmisone 1-
1,5mg/kgBB/hari dosis tunggal pagi hari selama 4-6minggu
kemudian dikurangi 5mg/minggu sampai tercapai dosis
maintenance (5-10mg) kemudian diberikan 5mg selang sehari
dan dihentikan dalam 1-2minggu. Bila saat tapering off,
keadaan penderita memburuk kembali (timbul edema,
protenuri), diberikan kembali full dose selama 4minggu
kemudian tapering off kembali.
 Obat anti radang nonsteroid (NSAID) telah digunakan pada
pasien dengan nefropati membranosa dan glomerulosklerosis
fokal untuk mengurangi sintesis prostaglandin yang
menyebabkan dilatasi. Ini menyebabkan vasokontriksi ginjal,
pengurangan tekanan intraglomrulus, dan dalam banyak kasus
penurunan proteinuria sampai 75.
 Sitostakia diberikan dengan bila pemberian prednisone tidak ada
respon kambuh yang berulang kali atau timbul efek
sampingkortikosteroid. Dapat diberikan siklofosfamid
1,5mg/kgBB.hari.
 Pbat penurun lemak golongan statin seperti simvastatin
pravastatin dan lovastatin dapat menurunkan kolesterol LDL,
trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL.
 Obat anti proteinurik misalnya ACE inhibitor, kalsium antagonis
atau beta bloker. Obat penghambat enzim konfersi angiotensin
dan antagonis reseptor angiotensin II dapat menurunkan tekanan
darah dan kombinasi keduanya mempunyai efek aditif dalam
menurunkan proteinuria.
MASALAH YANG LAZIM MUNCUL
 Ketidakseimbangan pola nafas b.d ekspansi paru tidak maksimal ditandai dengan
asites, dyspnea.
 Ketidakaktifan brsihan jalan nafas
 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d menurunnya suplai O2 hipertensi.
 Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload, kontraktilitas dan frekuensi
jantung
 Kelebihan volume cairan b.d akumulasi cairan di dalam jaringan, gangguan
mekanisme regulasi (retensio sodium natrium dan air)
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan asupan oral,
mual,muntah,vomit.
 Resiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan sekunder imonusupresi, prosedur
infasi
 Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
dalam tubuh
 Gangguan citra tubuhb.d perubahan bentuk tubuh
 Hambatan mobilitas fisik b.d kelelahan
PENGKAJIAN
 Identitas klien
Nama : Nn. C. S
Usia/tanggal lahir : 16 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Kristen prostetan
Suku/bangsa : minahasa/Indonesia
Status pernikahan : belum kawin
Pekerjaan : Tiada
Diagnosa medik : sindrom nefrotik
No. Rm : 37694
Tanggal MRS : 14-01-2009 Jam 23.11
Tanggal pengkajian : 15-01-2009 Jam 12.00
Keluhan Utama
Sakit kepala, rasa lemah, susah tidur
III. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Sebelum MRS klien sudah merasakan sakit kepala tetapi sakit
kepala timbul atau dirasakan klien hanya sewaktu - waktu dan
pada tanggal 14 januari 2009 jam 20.00 klien mulai merasakan
sakit kepala yang hebat mulai dari daerah sekitar alis hingga
sampai kepala dan oleh orang tua klien dibawa ke RS Bethesda
GMIM Tomohon untuk mendapatkan perawatan. Saat pengkajian
klien mengeluh sakit kepala yang dirasakan milai dari alis , klien
juga mengeluh rasa lemah dan susah tidur.
b. Riwayat kesehatan lalu
Klien sudah pernah dirawat di RS mulai tahun 2006dengan
keluhan yang sama
c. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit yang
sama dengan klien, tidak ada penyakit menular seperti TBC
ataupun penyakit turunan seperti diabetes mellitus
IV. Riwayat Psikososial
Klien menerima keadaan sakitnya sambil berharap akan
kesembuhan dan hubungan klien, orangtua dan lingkungan baik
V. Riwayat spiritual
Klien beragama Kristen protestan, sebelum sakit klien aktif
dalam organisasi remaja di jemaatnya.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Tampak sakit sedang
b. Tanda-tanda vital : SB : 36,6 C R : 22
x/menit
N : 88 x/menit TD : 160/100
mmHg
c. Kesedaran : Composmentis
 Pemeriksaan head to toe :
 Kepala: Bentuk bulat, rambut warna pirang, distribusi merata, tidak
ada bejolan, klien mengatakan nyeri tekan pada kepala, P: tekanan darah
meningkat Q: seperti tertusuk S: 4 T: sewaktu waktu
 Wajah: Pucat, edema, ekspresi wajah tampak meringis
 Mata: Konjungtiva pucat,enema palpebra, penglihatan baik, tidak ada
secret
 Hidung: Tidak ada polip, tidak ada secret, penciuman baik
 Telinga: Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, pendengaran baik
 Mulut: Mukosa lembab,bibir merah muda.
 Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar Tiroid
 Dada: Pergerakan simetris kiri dan kanan, bentuk dada normal, bunyi
jantung S1 lub dan S2 dub, tidak ada bunyi tambahan
 Abdomen: Lemas, tidak ada nyeri tekan, peristaltik usus baik,
frekwensi napas 22 x/menit
 Ekstremitas atas: ROM baik, tidak ada edema, simetris kiri dan
kanan
 Ekstremitas bawah: ROM baik, tidak ada edema, simetris kiri
dan kanan
 Genetalia: Distribusi mons pubis merata keadaan bersih
 Anus: Tidak ada hemoroid
AKTIVITAS SEHARI-HARI
a.Nutrisi,
di rumah : Makan 3 x sehari, jenis : Nasi, ikan dan buah
makanan rendah garam
Di RS : Makan 3 x sehari jenis : Nasi, ikan dan buah
Porsi makan tidak dihabiskan.
b. Cairan
di rumah : Minum 5 gelas (200ml/gls) / hari jenis air putih
di RS : Minum 5 gelas (200 ml/gls) / hari jenis air putih

c. Eliminasi
di rumah :BAB : 1 x / hari konsistensi lembek
BAK : sedikit-sedikit tapi sering, klien juga mengeluh tidak
puas BAK ada sensasi urne yang tertahan
Di RS :BAB : Saat di kaji klien belum BAB
BAK : Saat di kaji klien baru 2 x BAK
d. Istirahat dan tidur
di rumah : Siang : tidur ½ jam
Malam : tidur hanya 3 jam
di RS : Siang : tidur ½ jam
Malam : tidur hanya 3 jam, klien mengatakan susah tidur
e. Aktivitas olah raga
di rumah : klien tidak beraktivitas banyak karena sangat merasa
kelelahan
di RS :Aktivitas klien di Bantu oleh perawat dan keluarga
f. Rokok alcohol
Klien tidak pernah mengkonsumsi rokok/alcohol
g.Personal hygiene
di rumah : Mandi 2 x /hari, cuci rambut 1 x perhari gosok gigi 2 x /hari
di RS : Klien belum mandi dan cuci rambut hanya menggosok gigi.
Tes diagnostic
Laboratorium tanggal 14 – 01 – 2009
Nilai normal
- Urea 171,4 mg/dl 10-50
- Creatinim 3,67 mg/dl 0,5 – 1,1
- Urine : protein 3 +, Blood 2 +
- Sedimen
- leukosit 0 - 1 0 - 1
- eritrosit 5,8 0/negative
- Epitel +/pos
- Silinder - / negative
- Mikroorganisme + - / negative
- SG 1.020 1.003- 1.030
- pH 8, 5 4.5 - 8
- Protein 3 +
- Blood 2 + negative / -
THERAPY
- Furosemide 2 - 2 - 0
- Asetensa 50 mg 1 - 0 - 0
- Amlopidin 10 mg 1 x 1
- Omeprazole 0 - 0 - 1
KLASIFIKASI DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

Klien mengeluh sakit kepala - Wajah edema


- Klien mengeluh badan terasa - Edema –palpebra
lemah - keadaan umum tanpa sakit
- Klien megatakan merasa lelah sedang
- Klien mengatakan susuah tidur - TD : 160/100 mmHg
- Urea : 171
- Creatinine 3,67 mg/dl
- Urine : protein 3 +, Blood 2
+
- Klien di bantu oleh perawat
dan
keluarga
- Ekspresi wajah tampak
meringis
ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1 Ds : Hipoalbumia Kelebihan volume cairan
Do :
- Wajah tampak odema Tekanan osmotic plasma
- Odema palpebra menurun
- TD : 160/100 mmHg
- Urea : 171 mg/dl Terjadi perpindahan cairan
- Creatinine : 3,67 mg/dl intravaskuler ke ruang intestinal
- Urine : Protein 3+,
Blood 2+ Volume cairan intravaskuler
- SG : 1,020 berkurang

Peningkatan system
renninangiostestin

Pelepasan aldosteron

Retensi natrium

edema
DATA ETIOLOGI MASALAH
2 Ds : Penurunan sirkulasi Nyeri
- klien darah
mengeluh sakit
kepala Pengaktifan system
Do : rennin-angiontensin
- Keadaan
umum tampak Peningkatan tekanan
sakit sedang darah
- Ekspresi
wajah tampak Sakit kepala
Meringis

Anda mungkin juga menyukai