No Revisi :
Berlaku Tanggal :
ANALISIS KEBUTUHAN
UPT PUSKESMAS CISAYONG
PENANGGUNGJAWAB
Diperiksa Disyahkan
KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2017
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar rakyat,
yaitu hak memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang-Undang Dasar
1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang antara lain diukur dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Dalam pengukuran IPM, kesehatan adalah salah satu
komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Kesehatan juga merupakan
investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting
dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam pelaksanaan pembangunan
kesehatan dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) dari paradigma sakit ke
paradigma sehat.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terselenggaranya pembangunan
kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Kesadaran bahwa kesehatan merupakan hak azasi setiap orang serta meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, maka pemerintah
berkewajiban untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh
masyarakat dan sesuai kebutuhan serta kemampuannya dalam rangka memperoleh
peluang dan mengembangkan kemampuan untuk hidup sehat.
Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah dan pemerintah daerah membuat
regulasi tentang kewajiban disediakannya fasilitas kesehatan tingkat pertama berupa
Puskesmas minimal satu unit di setiap Kecamatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas dilaksanakan untuk
mendukung terwujudnya kecamatan sehat .
Kabupaten Tasikmalaya sebagai salah satu pemerintah daerah di Provinsi Jawa Barat
berkomitmen untuk melakukan pembangunan dibidang kesehatan. Hal tersebut sejalan
dengan Visi Pembanguanan Kabupaten Tasikmalaya yaitu Mewujudkan Kabupaten
Tasikmalaya sebagai pusat perdagangan berkualitas dibidang pendidikan, kesehatan dan
perdagangan.
Berdasarkan Visi tersebut, maka dibangunlah fasilitas pelayanan kesehatan baik
tingkat pertama yaitu Puskesmas maupun tingkat lanjut yaitu Rumah Sakit. Dari
tujuh Kecamatan yang berada di Kabupaten Tasikmalaya, telah dibangun sebanyak lima
belas Puskesmas dengan rincian sebagai berikut:
Gambar 1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cisayong
2. Bangunan Puskesmas
Dari hasil telahan, dapat disimpulkan bahwa kondisi bangunan Puskesmas Cisayong
adalah sebagai berikut:
1) Tata Ruang Bangunan
Kondisi tata ruang bangunan Puskesmas Cisayong sudah sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya, sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012. Berdasarkan Perda tersebut
Puskesmas Cisayong yang terletak di Desa Manggungjaya berada pada Sub
Wilayah Kabupaten (SWK) V dan VI dan termasuk sebagai rencana
pengembangan fungsi utama perdagangan dan jasa pada SWK VI. Selain itu
Puskesmas Cisayong juga ditetapkan sebagai Pusat Lingkungan (PL) 25 untuk
sarana kesehatan dan juga sebagai kawasan pengembangan pelayanan persalinan.
2) Desain
a) Dilakukan pembatasan berdasarkan zona pelayanan, yaitu terdapat area publik
yaitu area yang mempunyai akses langsung dengan lingkungan luar
Puskesmas, misalnya ruang pendaftaran, area semi publik yaitu area yang
tidak berhubungan langsung dengan lingkungan luar Puskesmas seperti ruang
manajemen, laboratorium, farmasi dll, serta area privat yaitu area yang
dibatasi bagi pengunjung Puskesmas, misalnya ruang sterilisasi, ruang rawat
inap/ PONED.
b) Ruang rawat inap PONED mudah terjangkau dan berdekatan dengan ruang
jaga petugas serta ruang perawatan pasca persalinan digabung antara ibu
dengan bayi
c) Tersedia lemari pendingin untuk obat-obatan terutama vaksin, dengan
dilengkapi generator.
d) Tinggi langit-langit sebesar 2,75 M, standar sebesar 2,80 M.
3) Ruangan
Jika dibandingkan dengan standar dalam PMK 75, maka kondisi ruangan
Puskesmas di Tasikmalaya adalah sebagai berikut:
Ruang Kantor
1 Ruangan administrasi kantor
2 Ruangan Kepala Puskesmas
3 Ruangan rapat
Ruang Pelayanan
4 Ruangan pendaftaran dan rekam medik
5 Ruangan tunggu
6 Ruangan pemeriksaan umum
7 Ruangan gawat darurat
8 Ruangan kesehatan anak dan imunisasi
9 Ruangan kesehatan ibu dan KB
10 Ruangan kesehatan gigi dan mulut
11 Ruangan ASI
12 Ruangan promosi kesehatan
13 Ruang farmasi
14 Ruangan Persalinan
15 Ruangan rawat pasca persalinan
16 Ruangan tindakan
17 Ruangan rawat inap
Kamar Mandi/ WC Pasien (laki-laki dan
18
perempuan terpisah)
19 Laboratorium
20 Ruangan cuci linen
21 Ruangan Sterilisasi
22 Ruangan Penyelenggaraan Makanan
23 KM/WC untuk rawat inap/Poned
24 KM/WC Petugas
25 Ruangan jaga petugas
26 Gudang umum
Pendukung
27 Rumah dinas tenaga kesehatan
Parkir kendaraan roda 2 dan 4 serta garasi untuk
28
ambulans dan Puskesmas keliling
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ruangan yang telah
ditetapkan berdasarkan standar telah terpenuhi dengan baik, namun demikian masih
terdapat beberapa ruangan yang tidak ada ataupun kurang memenuhi standar yang
ditetapkan.
3. Prasarana Puskesmas
a. Sistem Penghawaan (Ventilasi)
Jumlah bukaan ventilasi alami Puskesmas Cisayong >15% terhadap luas lantai
ruangan yang membutuhkan ventilasi
b. Sistem Pencahayaan
TINGKAT
PENCAHAYAAN STANDAR
FUNGSI RUANG
(LUX) (LUX)
c. Sistem Sanitasi
1) Sistem air bersih: didapatkan dari sumur gali.
2) Sistem penyaluran air kotor dan/atau air limbah: sudah tersedia IPAL di
Puskesmas Cisayong.
3) Sistem pembuangan limbah infeksius dan non infeksius: Di angkut oleh pihak
ketiga.
d. Sistem Kelistrikan: bersumber dari PLN dan disiapkan generator untuk kondisi
tertentu. Sumber daya listrik lebih dari 10500 WAT.
e. Sistem Komunikasi: Alat komunikasi yang digunakan adalah berupa telepon kabel
dan seluler dan ditambah dengan jaringan internet.
f. Sistem Gas Medik: Gas Medik disediakan melalui tabung oksigen dan
ditempatkan di setiap ruangan perawatan/PONED serta di gudang farmasi untuk
cadangannya.
g. Sistem Proteksi Petir: belum ada.
h. Sistem Proteksi Kebakaran: telah tersedia APAR dengan berat minimal 2 kg
sebanyak 8 buah. Walaupun demikian APAR tersebut belum memadai secara
jumlah dibandingkan dengan luas ruangan yang ada. SDM Puskesmas telah dilatih
untuk penanganan kebakaran termask penggunaan APAR.
i. Sistem Pengendalian Kebisingan:
Intensitas kebisingan equivalent (Leq) diluar bangunan Puskesmas a d a l a h
s e b e s a r 5 4 , 7 d B A d e n g a n s t a n d a r m a k s i m a l 55 dBA, dan di dalam
bangunan Puskesmas sebesar 50,7 dBA dengan standar maksimal 45 dBA.
j. Sistem Transportasi Vertikal dalam Puskesmas: Puskesmas Cisayong memiliki 2
tangga yang menghubungkan lantai bawah (Ruang pelayanan dengan lantai 2
(manajemen).
k. Puskesmas Keliling (Pusling) dan Ambulans: tersedia Puskesmas keliling
sebanyak satu unit dengan kondisi yang masih bagus yaitu pengadaan tahun 2011
dan 2015. Tahun 2018 telah direncanakan penambahan satu unit kendaraan berupa
ambulans bersumber DAK bidang kesehatan.
5. Ketenagaan Puskesmas
Puskesmas
Kawasan
PerKabupatenan
No Jenis Tenaga Kondisi Real
Non
Rawat
Rawat
Inap
Inap
1. Dokter atau dokter layanan 1 1
primer
2. Dokter gigi 1
3. Perawat 12 12
4. Bidan 4 7
5. Tenaga kesehatan masyarakat 2 2
A. KESIMPULAN
Kondisi tata ruang bangunan Puskesmas Cisayong sudah sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya, sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2012. Berdasarkan Perda tersebut Puskesmas Cisayong yang
terletak di Desa Manggungjaya Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya.
Rasio Puskesmas dengan Jumlah Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cisayong
adalah 1:43.831 jiwa, sedangkan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
adalah 1:30.000 penduduk. Dengan demikian keberadaan Puskesmas Cisayong sangat
diperlukan penduduk Kecamatan Cisayong karena merupakan satu-satunya Puskesmas
di wilayah Kecamatan Cisayong. Melihat rasio puskesmas dan jumlah penduduk
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Puskesmas Cisayong mempunyai beban kerja
yang cukup tinggi dalam melakukan pelayanan kesehatan dasar di wilayahnya, untuk itu
dengan keberadaaan fasilitas pelayanan kesehatan lain seperti klinik dan praktek
perseorangan di wilayah Puskesmas Cisayong sangat membantu pelaksanaan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Cisayong.
B. REKOMENDASI
1) Bangunan: Masih ada beberapa ruangan yang belum tersedia seperti isolasi, ruang
ASI, ruang ramah anak, ruang promkes dan tempat parkir khusus ambulans yang
belum layak.
2) Peralatan kesehatan, sudah tersedia cukup lengkap tetapi masih terdapat alat yang
belum tersedia dan tidak berfungsi.
IV. PENUTUP
Demikian analisis kebutuhan pendirian Puskesmas ini kami sampaikan sebagai bahan
pertimbangan bagi pihak-pihak terkait. Analisis ini dilaksanakan dengan mengacu pada
standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. Dari hasil analisis yang dilakukan masih banyak hal-hal yang
perlu perbaikan dan penyesuaian dengan standar. Semoga dengan analisis ini dapat
dijadikan dasar bagi Perencanaan pengembangan Puskesmas Cisayong di masa yang akan
datang. Akhir kata semoga analisis ini dpat bermanfaat bagi Puskesmas, Dinas Kesehatan
dan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Tasikmalaya,
Kepala UPT Puskesmas Cisayong