Email :
alimarfamili@gmail.com
YAYASAN ISLAMIC ALIMAR CENTER NTB
RUMAH SAKIT DAKWAH ASMAUL HUSNA
( RSIDAH )
KABUAPATEN LOMBOK TIMUR
Alamat: Jln.Raya Mataram - Lombok Timur Nusa Tenggara Barat
Indonesia Timur
di
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan ini kami sampaikan atas nama Yayasan Islamic Alimar Center
mengajukan Permohonan Pendanaan untuk Pembangunan Rumah Sakit
Dakwah Asmaul Husna Lombok NTB, yang disampaikan sebagai berikut :
SUMMARY PROJECT
RUMAH SAKIT DAKWAH ASMAUL HUSNA
LOMBOK NTB
SUMMARY PROJECT
RUMAH SAKIT IBU & ANAK ( RSIA )
KABUAPATEN LOMBOK TIMUR
LOMBOK NTB
B. – Konstruksi Gedung
29.000 m2 Full Bangunan
3 floor @Rp. 5.000.000,-/m2 Rp. 130.000.000.000,-
C. Peralatan Medis
Rp. 40.250.000.000,-
D. SDM untuk 1 Tahun setelah Operasional
E. Legel Aspect (Perizinan & izin lain) Rp. 5.750.000.000,-
F. Biaya lain
Rp. 1.500.000.000,-
Rp. 1.350.000.000,-
Sub Total C + D + E + F Rp. 48.850.000.000,-
Total Jumlah keseluruhan Rp. 109.550.000.000,-
STRUKTUR ORGANISASI
PT. CITRA GUL ERANA MULIA ( CGM )
I. DEWAN KOMISARIS
1. PRESIDEN KOMISARIS : TGH.AM.MUMKNIN,LC
2. KOMISARIS : H.SULAIMAN FAQI
II. DEWAN DIREKSI
1. PRESIDEN DIREKTUR : MUKTI ALI,SH.
2. DIREKTUR : H.HARUN NURASYID
3. DIREKTUR : NUR AINI , SAG.
YAYASAN Gul-e-Rana
RUMAH SAKIT INTERNASIONAL GUL-e-RANA
Alamat: Jln.Raya Mataram - Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
Indonesia Timur
Sekretaris PAH R I
YAYASAN Gul-e-Rana
RUMAH SAKIT INTERNASIONAL GUL-e-RANA
Alamat: Jln.Raya Mataram - Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
Indonesia Timur
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar isi
I. Pendahuluan ………………………………………………………. 4
II. Visi ...……………………………………………………………… 6
III. Misi ……………………………………………………………….. 6
IV. Nilai ……………………………………………………………..... 7
V. Moto ………………………………………………………………. 7
VI. Lokasi Rumah Sakit (RSI. Gul -e-Rana) ………………………… 7
VII. Desain Rumah Sakit (RSI. Gul -e-Rana) ………………………… 8
VIII. Detail Unit-unit Pusat Multilayan RSI. Gul –e- Rana …………... 12
IX. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan RSI …………… 26
- Daftar Peralatan Medis RSI …………………………………... 29
X Penutup ……………………………………………………………. 32
- Susunan Pengurus Yayasan Gul -e-Rana …………………….. 33
- Susunan Panitia Pembangunan RSI Gul -e-Rana ………… 34
- Struktur Organisasi RSI Gul -e-Rana…………………….. 36
- Lampiran 1 : Struktur RSI. Gul-e-Rana NTB……………. 38
- Lampiran 2 : Sketsa RSI Multi Layan Gul-e-Rana NTB …. 39
- Lampiran 3 : Denah Ruang dan Gambar RSI ……………. 40
- Lampiran-lampiran …………………………………………
PROPOSAL
YAYASAN Gul-e-Rana
RUMAH SAKIT INTERNASIONAL GUL-e-RANA
Alamat: Jln.Raya Mataram - Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
Indonesia Timur
Pendahuluan
"Overview" pengembangan kawasan dan masyarakat
seluruh Indonesia menunjukkan pembangunan
disegala bidang belum rnerata berhasil memajukan taraf
kehidupan masyarakat terutama di Nusa Tenggara
Barat. Kemajuan rnasyarakat dan kawasan pada
umumnya diukur dengan "Human Development Index
(Indeks Pembangunan Manusia) atau IPM ".
IPM adalah-"Mullti-Indicator- (multi-kriteria) biasanya dievaluasi dengan
laju/peningkatan kehidupan masyarakat/kawasan dalam bidang Kesehatan,
Pendidikan dan Ekonomi di NTB (termasuk Pulau Lombok) angka-angka ini
masih sangat rendah dibandingkan IPM dari provinsi-provinsi lain diseluruh
Indonesia.Umumnya mereka rata-rata mengatakan IPM NTB (termasuk Pulau
Lombok) terendah dari 1PM rata-rata provinsi seluruh Indonesia.
Bidang ekonomi, Nusa Tenggara Barat adalah daerah dengan
pendapatan perkapita paling rendah di Indonesia, hasil income perkapita
Indonesia mencapai US 1320, Nusa tenggara Barat mencapai US 242 (1999),
jumlah tersebut kini semakin rendah lagi setelah Indonesia dilanda krisis.
Salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat adalah kesehatan.
Tingkat kesehatan masyarakat di NTB sangat rendah, hal itu ditandai dengan
besarnya angka kematian bayi, pada tahun 2000, dari 3.845 persalinan bayi,
3.430 lahir hidup, 372 lahir mati dan 899 keguguran (NTB dalam angka 2000).
Di Lombok Timur dari 11.474 kelahiran, 148 kematian bayi dan 116 keguguran,
walaupun terdapat data yang berbeda akan tetapi banyaknya angka kematian
bayi tersebut masih melampaui angka Nasional. Ini suatu gambaran yang
rawan dari kondisi kesejahteraan masyarakat NTB (Lombok Timur dalam angka
2009)
Di bidang ekonomi, terdapat sebanyak 186.370 KK, atau ± 931.500
jiwa, masyarakat NTB berada di bawah garis kemiskinan yang digolongkankan
istilah masyarakat prasejahtera. Jumlah ini akan lebih banyak apabila kita
melakukan penelitian langsung, lebih dari 50% penduduk NTB tidak mampu
membeli obat atau membayar dokter demi kesehatan mereka, selain itu juga
terdapat 88.930 KK, masyarakat prasejahtera dengan alasan non ekonomi.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah pada dasarnya telah
menunjukkan adanya peningkatan yang berarti, hal itu ditandai dengan
dibangunnya sistem kesehatan masyarakat yang dikonsentrasikan pada daerah
kecamatan melalui puskesmas maupun polindes. Dari tahun 1998 sampai dengan
2003 terdapat peningkatan jumlah sarana kesehatan dari 112 Puskesmas menjadi
115, sebanyak 342 Puskesmas Pembantu menjadi 430 buah. Hal ini cukup
menggembirakan.
Akan tetpi bila kita perhatikan pada sektor
pelayanan kesehatan, tingkat kualitas sarana
tersebut, tidak sejalan dengan tingkat pelayanan
kesehatn. Ini disebabkan terbatasnya tenaga
medis, terbatasnya dana dari pemerintah, serta
terbatasnya peralatan dan obat-obatn. Akhirnya
banyak Puskesmas kurang berfungsi, sebagai
pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal.
Di NTB terdapat 9 rumah sakit, diantaranya 3 (tiga) Rumah Sakit Swasta,
dan 7 (tujuh) Rumah Sakit Pemerintah, dari keseluruhan rumah sakit tersebut,
terdapat 9 (delapan rumah sakit tipe C dan satu rumah sakit tipe B) akibatnya
banyak jenis penyakit yang tidak mampu ditangani di NTB, selanjutnya dirujuk
ke rumah sakit type A yang kapasitas pelayanan lebih besar seperti, Rumah Sakit
Sanglah di Denpasar, atau Rumah Sakit Dr. Sutomo Surabaya.
Keadaan ini lebih parah lagi jika kita melihat ke daerah yang lebih
terpencil seperti Lombok Timur. Jumlah pasien di Rumah Sakit Selong dari tahun
ke tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan, 2005 terdapat 29.081 orang,
pada tahun 2006 meningkat menjadi 33.809 orang, banyaknya penderita rawat
inap tahun 2005, 4.223 orang, tahun 2006 menjadi 6450 orang.
Dengan keterbatasan kemampuan pemerintah dewasa ini, tanda-tanda
akan semakin meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat, belum
memberikan harapan. Satu-satunya cara yang ditempuh adalah pihak
masyarakat harus meningkatkan kepeduliannya untuk berpartisipasi melayani
masyarakat dibidang kesehatan. Yayasan Gul -e-Rana Nusa Tenggara Barat
dengan masyarakat Lombok Timur khususnya, NTB pada umumnya, berencana
untuk membangun sebuah rumah sakit Multi Layan yang diharapkan dimasa datang
akan menjadi model dan rumah sakit swasta yang berorientasi sosial kemanusiaan
dengan tidak melupakan profesonalisme dan manajemen yang selaras dengan
perkembangan IPTEK yang nanti rumah sakit tersebut akan diberi nama "
RUMAH SAKIT ISLAM GUL -e-RANA Nusa Tenggara Barat "
Rumah Sakit Multilayan (Enterprise Hospital dimaksudkan sebagai upaya
terobosan (Break Trough) untuk masyarakat agar :
I. VISI
Menjadi rumah sakit yang unggul berdaya saing tinggi dan berstandar
internasional pada tahun 2025
II. MISI
1. Memberikan pelayanan prima yang bermutu kepada masyarakat
2. Meningkatkan daya saing rumah sakit melalui pelayanan unggulan
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya rnanusia sesuai kompetensi
bidang tugas masing-masing
4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan penelitian
kesehatan
III. NILAI
Berkeyakinan untuk selalu menjadi yang terbaik dengan bekerja keras dalam
kebersamaan, saling menghormati dan saling menghargai jujur dan tulus,
berlaku adil, mampu mengenali harapan masyarakat untuk memberikan
pelayanan bermutu dan terbaik.
IV. MOTO
Kepuasan dan keselamatan pasien adalah tujuan utama kami
Ada resiko budaya Islam diaksentuasi, karena mendapat sorotan dari pesaing
yang menuding / mempolitisir sebagai tindakan diskriminasi. Tetapi itu dapat
diatasi dengan profesionalisme manajemen dan pelayanan dlimana pasien-
pasien yang dirawat universal. lni dibuktikan dengan pelayanan Rumah Sakit Islam
"Siti Hajar" Mataram yang sangat marketable. Tidak ada perbedaan pelayanan
dari pasien berbagai etnis dan struktur sosial. Muslim, Tionghoa, Kristen, Hindu
Bali, turis asing menggunakan pelayanan disitu. Demikian juga dari berbagai
kalangan kaya dan miskin. Juga Dokter yang merawat dari berbagai etnis yang ada.
Untuk pertimbangan operasional perlu juga menyediakan formasi dari karyawan
non muslim, agar libur / cuti hari besar agamanya tidak bersamaan, sehingga
sustainabilitas pelayanan terjamin.
R um ah S ak it Mu lt i la ya n in i d al am ta ha p aw a l di ra nc an g /
" pl an ne d" menampung tenaga 200-250 orang. Terdiri atas Rumah
Sakit type C: sekitar 200 orang; Foodcourt sekitar 15 orang; Guest
House sekitar 10 orang-50 orang; Masjid/ Musholla dan
aksesorisnya sekitar 5 orang Supermarket I Minimarket / Mart:
sekitar 5-10 orang ; Sport Court : sekitar 3-5 orang; Apotik /
Pharmasi: sekitar 5 orang ; Garage Building: sekitar 5 orang ;
Center Official (direksi): sekitar 20 orang. Kalau
mengembangkan Pusat Multilayan yang "middle" sampai "big
shaped' dan membutuhkan area / space/tanah 5-10 hektar dapat
menampung 500 - 1000 orang tetapi banyak problem
potensialnya. Biar saja perkembangan ini kelak akan meningkat
secara gradual ke arah itu secara alami.
Selain itu supaya digemari oleh para terapis / dokter / dokter ahli harus
dilengkapi dengan sejumlah peralatan -equipment yang memadai yang
dibutuhkan oleh para terapis, sedangkan untuk kendala jarak tempuh akan di
atasi dengan menyediakan transport yang memadai (antar - jemput) atau mobil
dinas bagi para dokter ahli serta komponen Rumah Sakit lainnya sehingga
tidak mengalami kesulitan. Rumah Sakit menampung kegiatan perawatan
penderita se unit Rumah Sakit oleh sekitar 50 orang para dokter yang ada dikota
Selong dan sekitarnya yang berkecimpung dalam 11 spesialisasi 50 dokter ahli
dan dokter diharapkan dapat mendiagnosa penyakit penderita melalui 12
klinik yang disediakan dan 20-30 unit pemeriksaan penunjang serta
laboratorium internal (dalam Rumah Sakit). Selain itu ada laboratorium
eksternal (diluar Rumah Sakit) yang tersebar di Lombok Timur. Juga harus
disediakan "doctor's building" yang terdiri dari Ruang Komite Medik, beberapa
kamar tidur untuk istirahat dokter dan peraw at sehabis letih bekerja, .rilex
room, tempat alat-alat hiburan yang appropriately", dan ruang makan /
minum, serta ruang tamu.
Rilex Room harus didesain kedap suara agar tidak mengganggu / bising /
berisik. Juga harus ada satu unit/kompleks bangunan untuk perawat. Ada
ruang Komite Keperawatan, dan beberapa ruang yang mengakomodir desain
"doctor's building". Kemudian ada ruang perpustakaan yang memadai. Kalau
mungkin Ruang Perpustakaan tersebut berisi literatur digital dan
konvensional.
Selanjutnya secara detail komponen — komponen yang harus ada dirumah
sakit multitayan tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Hospital polar
1.1. Unit Rawat Inap
Rawat inap terdiri sekitar 50-60 kamar rawat (sick rooms). 25 bed
diperuntukkan penderita kelas VIP, 10 bed untuk kelas VVIP, 20 bed
untuk kelas I, 15 bed untuk kelas II dan 50 bed untuk kelas III, 20 bed
ICU.
1.2. Unit Laboratorium
Terdiri dari ruang hematologi, ruang imunologi, ruang laboratorium
Cito,dan ruang mikro
1.3. Unit radiologi Terdiri dari ruang X Ray, Ruang Echo Cardiografi, Ruang CT
Scan
1.4. Unit Bedah sentral
Terdiri dari ruang operasi utama dan ruang pemulihan
1.5. Unit Rawat Jalan
Terdiri dari ruang :
a. Poli anak
b. Poli penyakit dalam
c. Poli bedah
d. Pol i par u
g. Poli THT
h. Pol i m ata
o. Poli komplementer
1.6. Unit Gawat Darurat
Terdiri dari : ruang Triace, ruang resusitasi, Ruang Tindakan, Ruang
Observasi, ruang ODC (One Day Care)
muslim seperti baju muslim dan baju muslimah, parfurn dan sebagainya.
2.7. Supermarket / Minimarket / Mart. Terdiri atas ruang display barang,
gudang (ware house), counter pembayaran dan kantor / ruang pengurus.
Supermarket juga harus nyaman AC Central, Exhausted Fan dan
dilengkapi dengan smoke detector, menjual benda-benda yang sama
dengan barang-barang yang ada di supermarket-supermarket umumnya.
c. Supporting Polar
3.1 Ruang Telemedicine.
Ruang besar/Aula untuk diskusi ilmiah, dengan ada internet dan
televisi besar/home theatre untuk memonitor informasi/diskusi
dengan para dokter/phycisian dari tempat/daerah/negera lain, AC
Central dan exhausted fan.
3.2 Internet chamber yang dapat digunakan untuk penggunaan internet
yang AC Central dapat digunakan oleh Umum
3.3 Ruang Informasi yang AC Central sebagai pusat informasi terutama untuk
seluruh karyawan Rumah Sakit dan masyarakat. Disitu terdapat beberapa
nomor telpon, faksimili dan internet, nomor-nomor milik Rumah Sakit /
Informasi Rumah Sakit.
3.4 Perpustakaan Rumah Sakit / Hospital Library, terdiri atas ruang belajar
yang nyaman (AC Central) dan Exhausted Fan, ruang display buku
(perpustakaan konvensional) dan digital, serta kantor / office.
3.5 Unit Biro Perjalanan (Travel Biro), terutama untuk keluarga pasien dan
pengunjungnya, atau untuk kembali kerumah pasien membawa pulang
setelah sembuh dari pengobatan / terapi.
3.6 Rumah Sakit juga harus dilengkapi oleh 3-5 ambulance / ambulance
cars dalam tahap awal untuk pelayanan Rumah Sakit pada masyarakat.
3.7 Installing / pemasangan Water Supply I Sumber Air Bersih untuk
memenuhi kebutuhan air bersih Rumah Sakit. Direkomendasikan untuk
mengadakan Sistem pengadaan Air Bersih yang dekat untuk
kebutuhan / volume air yang banyak dari Rumah Sakit. Sistem itu ialah
yang digunakan oleh hotel-hotel bintang yaitu Suhinerine Pump yang
airnya ditarik dari penggalian tanah kedalaman 75 m atau lebih dalam
lagi, sampai air bersih ketemu. Lalu dikumpulkan dalam Reservoir /
Ground Tank, dan disalurkan ke-user-user unit-unit pengguna dan ruang-
ruang rawat.
3.8 Electricity / Kelistrikan. Ini juga harus dengan sistem kelistrikan yang
adekwat yang memenuhi kelistrikan seluruh unit. Ada kalanya supply
listrik dari PLN mati sehingga diperlukan I sampai 4 unit Generator Set
untuk sustainabilitas kelistrikan dengan kapasitas kelistrikan yang
memadai.
3.9 AC Central dan distribusinya keseluruh unit.
3.10 Sistem Komunikasi lokal. Dengan Aiphone PHBX / sejenisnya dan
Telepon Regular yang dianggap tidak expensive antar unit, unit dan direksi.
3.11 Helipad untuk mengevakuasi pasien jarak jauh atau daerah
terpencil. Helipad harus di tempatkan pada tempat yang tepat sehingga
tidak mengganggu ketenangan pasien.
13. Instrumen / Equipment Gedung / Fisik
a. Ada Pelayanan Ambulance yang dijadwalkan untuk Pelayanan Emergecy /
a. Kesiapan kendaraan dan staf. Tersedia ambulance 3-5 mobil dalam tahap
pertama untuk kegiatan pelayanan. Pekerjaan Ambulance adalah dari
menjemput pasien sampai mengantarkan pasien untuk melakukan
pemeriksaan penunjang atas instruksi dokter yang merawat.
b. Terdapat kendaraan-kendaraan (car / station car) untukumum yang dapat
dipergunakan bagi pasien yang telah sembuh untuk minta diantarkan
kembali pulang dengan tarip yang kompetitif dengan kendaraan umum.
c. Ada mobil MICU (Mobil Intensif Care Unit).
d. Terdapat sebuah helicopter dan drivernya untuk SAR (Search AndRescue)
agar mudah melakukan kegiatan Evakuasi.
e. Paramedik Car Ambulance. Dibutuhkan 2 paramedik terlatih untuk tiap
ambulance yang bertugas.2 untuk MICU dan 2 untuk helicopter.
f. Ada perangkat Lift Support untuk Trauma Yang Advance.
g. Ada team dokter yang mengerjakan program Life Support sewaktu -
waktu jika diperlukan.
h. Jam kerja Transport dan Rescue 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu.
i. Standard Ambulance, Helicopter dan MICU Equipment
Standard Anthulancel Helicopter / MICU Equipment.
4. 1.v. Fluids √ √ √
5. Emergency drugs √ √ √
6. Oxygen √ √ √
7. Defibrillation unit √ √ √
8. ECG monitor √ √ √
9. Suction apparatus √ √ √
10. Intubation √ √ √
13. Stretcher √ √ √
15. Incubator √ √
16. Splinting √ √
17. Oxymetry √
20. Trolley √
2. Bedah Abdominal
3 . Tra u m ato l o g i / O r to p e d i
4 . B e d a h To ra ks
5 . B e d a h J a nt u n g / C a rd i a c S u rge r y
6 . B e d a h Va s c u l a i r
7 . N e u ro s u rge r y
1 0 . U rol o g i
11 . U ni t S t ro ke
1 2 . A n a e st h e s i a
B. Kamar Operasi / Operation Theatre
1. Harus sesuai dengan standard nasional kamar operasi untuk Rumah
Sakit.
2. Terkunci / Locked jika ti dak digunakan.
3. Ada suplai oksigen sentral / Central Oxygen Supply.
4. Air Conditioning / AC, sebaiknya AC sentral.
5. Permukaan / surface kamar operasi dapat dipelihara / secara higienis.
6. Lantai tertutup / covered dengan antibiological material.
7. Ada Delivery Room / Kamar Bersalin.
8. Ada penyiapan / maintain bagian kamar operasi yang septik.
9. Ada penyiapan / maintain bagian kamar operasi yang aseptik.
10. Ada Recovery Room / Ruang Recovery untuk anaesthesi.
C. Pemeriksaan Penunjang Penyakit Dalani
1. Ada pemeriksaan penunjang / klinik untuk ECG.
2. Ada pemeriksaan penunjang / klinik untuk Stress test / ergometry.
3. Ada pemeriksaan penunjang / klinik untuk Echocardiograpli.
4. Ada pemeriksaan penunjang untuk Stress Echocardiography.
5. Ada pemeriksaan penunjang dengan Doppler Echocardio_graphy
6. Ada Thrombolyti c therapy.
7. Coronary Angjography.
8. Pa c e m a ke r.
9. Spirom etr y.
10. Body Plethysmography.
11. B r o n c h o s c o p y.
12. Upper GIT Endoscopy.
13. Rectoscopy.
16. H e m o d i a l y s i s .
17. Endoscopic Lithotripsy.
6. Pe l aya n a n
6.1. Respirasi Artificial / buatan.
6.2. Central Oxygen Supply.
6.3. Cardiac / Coronary Care Unit (CCU).
6.4. Hemodialysis.
6.5_ Neonatology ICU (Incubator etc.)
6.6. Pediatric ICU.
6.7. Major burn ICU.
6.8. Hyperbaric Chamber / Ruang Hiperbarik.
6.9. Kecelakaan Mendadak / ada Team Resusitasi.
G. Fasilitas Imaging / Rontgen.
1. X-ray konvensional.
2. X-ray digital.
3. X-ray Portable.
4. Intraoperati ve Radiology.
5. Ultrasonic Imaging.
6. Angiography.
7. CT scan.
8. High Resoluti on CT scan.
9. MR I scan.
10. Scinti scanning.
11. Mammography.
H. Peralatan Medis / Hospital Medical Instrument.
Peralatan medis jumlah dan banvaknya sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI tergantung dari
spesialisasi / pelayanan yang dikembangkan Rumah Sakit.
I. Pelayanan Laboratorium.
I. Pengadaan Laboratory Equipment / Standard Nasional
2. Tenaga minimal tamatan Akademi Analis: 4-6 orang
c. Hepatitis C
d Syphilis
e. Malaria.
L. Quality Control (QC) dan Quality Management (QM)
a. Penerapan system ISO 9000/9001, atau EFQM atau JCL
0. Penerapan TQM (menyangkut seluruh fasilitas Rumah Sakit yang ada
evaluasi.
0. Penerapan/pembuatan protap-protap Rumah Sakit
b. Kesehatan Kerja Karyawan
1. Surveillance medis regular
2. Vaksinasi Hepatitis B
3. Tes HIV
0. Tes Hepati ti s C
5. Vaksinasi Hepatitis A.
6. Surveillance medis untuk personil terpapar radiasi.
M. Penerapan Asuransi Kesehatan.
N. Penerapan Telemedicine.
1. Type komunikasi
2. Sistem manufaktur
B. PENGELUARAN
I. PERSIAPAN
PPH 6% 17,000,000,000.00
27. Laboratorim Set: Auto analyse, photo meter, dll 1 Unit x Rp 6.000.000.000 6.000.000.000
STRUKTUR PENGURUS
YAYASAN GUL -e-RANA NTB
4. Sekretaris : AHADUN
: H. Abdullah
H.Sulaiman
L. Asmuni
PANITIA PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT MULTILAYAN
GUL -e-RANA NUSA TENGGARA BARAT
JLN. RAYA MATARAM-LOMBOK TIMUR-NUSA TENGGARA BARAT
Ketua : AHADUN,AMd
Sekretaris : H.SULAIMAN
3. MASNUN
2. SUPRIADI
3. UANG BOKHARI
4. SAFWAN
5. MUSHAR
3. HERDI
4. SAPARIL AHYA
5. DEDY SAFARWADI
3. HUSNI
4. H. ASRI
5. YULIADI SAFRIANTO
Anggota
: 1. DARMAWADI, S.Si. MM.
2. SUHANDI, SH.
3. H.MUKTAR,S.KEP
4. SATRIA HANDAYANI
5. JALALUDIN SAYUTI,SKM
6. KHAIRUL WAHYUNI
2. PARHIATI
3. SUHAIDI
4. MUHAMMAD MUFID
6. HASAN BASRI
RAB dan ANALISA
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
INTERNASIONAL
“GUL -e-RANA”
NUSA TENGGARA BARAT
INDONESIA BAGIAN TIMUR
2016
T HELIPAD AMDAL
BUILDING
R
CENTERAL SPORT HALL
A PARKING
PARK AND JOGING
TRACK BARIER WALL AREA
N
A
S
L
F
T
E
E
B
A GUEST R MOSQUE AND
R
A
L HOUSE TAWAKKAL
R
T W CORNER
N
I
E RESTAURANT A
A
E
R
T
R PARKING
N MINI MARKET HOSPITAL
I
AREA
A
F
W
T
PUBLIC WAY
A
I
W
L
F
A
L
Y
W
Y
Lampiran : 3 DENAH RUMAH SAKIT ISLAM GUL -e-RANA NUSA TENGGARA BARAT
TAMPAK DEPAN
DENAH RUANGAN
TAMPAK ATAS