Anda di halaman 1dari 132

STUDI KOMPARASI KONTROL DIRI MAHASISWA JURUSAN FISIKA

DENGAN TASAWUF DAN PSIKOTERAPI ANGKATAN 2012


UIN WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Dalam Ilmu Ushuluddin
Jurusan Tasawuf & Psikoterapi

Disusun Oleh:
Ikhwana Maghfiroh (114411036)

JURUSAN TASAWUF & PSIKOTERAPI


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015

i
STUDI KOMPARASI KONTROL DIRI MAHASISWA JURUSAN FISIKA
DENGAN TASAWUF DAN PSIKOTERAPI ANGKATAN 2012 UIN
WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Dalam Ilmu Ushuluddin
Jurusan Tasawuf & Psikoterapi

Oleh:
Ikhwana Maghfiroh
NIM: 114411036

Semarang, 02 Juli 2015


Disetujui Oleh,
Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Abdul Muhaya, MA. Sri Rejeki, S. Sos.i., M.Si.


NIP. 196210181991011001 NIP. 197903042006042001

ii
PENGESAHAN

Skripsi Saudari Ikhwana Maghfiroh dengan


NIM 114411036 telah dimunaqasyahkan oleh
Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang,
pada tanggal: 31 Juli 2015
Dan telah diterima serta disahkan sebagai salah
satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S.1)
dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tasawuf dan
Psikoterapi.

Pembimbing I Ketua Sidang,

Dr. H. Abdul Muhaya, MA. Mokh. Syahroni, M.Ag.


NIP. 19621018 1991011 001 NIP. 19720515 199603 1 002

Pembimbing II Penguji I

Sri Rejeki, S.Sos.i, M.Si. Firtiyati, S. Psi, M.Si.


NIP. 19790304 2006042 001 NIP. 19690725 200501 2 002

Sekretaris Sidang, Penguji II

Tsuwaibah, M.Ag. Drs. H. Nidhomun Ni’am, M.Ag.


NIP. 19720712 200604 2 001 NIP. 19690602 199703 1 002

iii
DEKLARASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Ikhwana Maghfiroh
NIM : 114411036
Jurusan : Tasawuf Psikoterapi
Fakultas : Ushuliddin
Judul Skripsi : Studi Komparasi Mahasiswa Jurusan Fisika Dengan Tasawuf dan
Psikoterapi Angkatan 2012 UIN Walisongo Semarang

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya
sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang
belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, 02 Juli 2015

Ikhwana Maghfiroh
NIM: 114411036

iv
NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 (tiga) eksemplar


Hal : Persetujuan Naskah Skripsi

Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Ushuluddin
IAIN Walisongo Semarang
Di Semarang

Assalamu’alaikumWr. Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana
mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudari:
Nama : Ikhwana Maghfiroh
NIM : 114411036
Jurusan : Ushuluddin/TP
Judul Skripsi : Kontrol Diri Mahasiswa UIN Walisongo
Semarang (Studi Perbandingan Mahasiswa Jurusan
Fisika Angakatan 2012 dan
Mahasiswa Jurusan Tasawuf Psikoterapi Angkatan 2012 UIN Walisongo
Semarang)
Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segerah diujikan. Demikian
atas perhatiannya saya ucapkan teriamah kasih.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Semarang, 02 Juli 2015


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Abdul Muhaya, MA. Sri Rejeki, S. Sos.i, M. Si.


NIP. 196210181991011001 NIP. 197903042006042001

v
MOTTO

َِّ ‫الَّ ِذين آمنوا وتَطْمئِ ُّن قُلُوب هم بِ ِذ ْك ِر‬


ۗ ‫اّلل‬ ْ ُُ َ َ َُ َ
‫وب‬ ِ َِّ ‫أ َََل بِ ِذ ْك ِر‬
ُ ُ‫اّلل تَط َْمئ ُّن الْ ُقل‬

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tenteram.”
(QS. Ar-Rad: 28)

vi
ABSTRAK

Kontrol diri adalah kemampuan individu untuk menahan keinginan atau


dorongan sesaat yang bertentangan dengan tingkah laku yang tidak sesuai dengan
norma sosial. Dalam dunia tasawuf kontrol diri dikenal dengan istilah muraqabah,
yaitu suatu bentuk urusan hati seseorang manusia dengan merasa diawasi oleh
Allah SWT dalam semua gerak-geriknya, dan diamnya. Sehingga muncul rasa
takut untuk berbuat sesuatu yang tidak disenangi oleh Allah SWT. Dengan adanya
kontrol diri, fikiran dan perasaan, akal dan hatinya terhindar dari kehancuran
moral. Mahasiswa dengan latar belakng agama yang diharapakan bisa mejalankan
ilmu agamanya dalam kehidupan sehari-hari, karena agama adalah salah satu
pengontrol dalam bertingkah laku sesuai dengan norma sosial. Namun
kenyataannya pengetahuan agama yang diterima tidak bisa dijadikan pengontol
bagi seseorang.
Penelitian ini berjudul “studi komparasi kontrol diri mahasiswa jurusan
fisika dengan tasawuf dan psikoterapi angkatan 2012 UIN Walisongo Semarang”
yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kontrol diri mahasiswa mahasiswa
jurusan fisika angkatan 2012 dengan mahasiswa jurusan tasawuf dan psikoterapi
angkatan 2012. Penelitian ini dimaksud untuk menjawab permasalah adakah
perbedaan kontrol diri mahasiswa jurusan fisika angkatan 2012 dengan mahasiswa
jurusan tasawuf dan psikoterapi angkatan 2012.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field
research). Penentuan sample dalam penetian ini dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Berdasarkan teknik tersebut sample yang diambil sebanyak
70 mahasiswa, 29 dari mahasiswa jurusan fisika dan 41 dari mahasiswa jurusan
tasawuf psikoterapi. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran skala.
Analisis data yang digunakan adalah uji t-tes yaitu independent sample test
dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 for
windows.
Hasil uji hipotesis independent sample test diperoleh hasil signifikan 0,048
(p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perebedaan kontrol diri
yang signifikan antara mahasiswa jurusan fisika angkatan 2012 dan mahasiswa
jurusan tasawuf dan psikoterapi angkatan 2012. Hal ini dipengaruhi karena
kebiasaan yang kelompok terima berbeda sehingga materi-materi yang diperoleh
kedua jurusanpun juga berbeda, sehingga mempunyai olahan otak yang berbeda
dan kontrol diri yang berbeda pula.

Kata kunci : kontrol diri, muraqabah

vii
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Dengan mengawali kalimat Bismillahirrahim, Segala Syukur senantiasa
aku panjatkan kepada Allah SWT, yang tak henti-hentinya melimpahkan cinta dan
kasih sayang-Nya, serta segala kenikmatan-Nya yang telah diberikan kepada-
penulis, serta tak kunjung usai penulis mendapat Petunjuk dan Hidayah-Nya.
Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
yang menunjukkan kepada manusia tentang kebenaran sehingga mampu
menunjukkan kemanusiaan kita di muka bumi sebagai hamba yang senantiasa
bersujud kepada-Nya.
Penyelesaian skripsi ini, bukanlah semata-mata upaya dan usaha pribadi,
berkat bimbingan, dorongan dan bantuan semua pihak yang berada di sekeliling
penulis, sehingga skripsi ini dapat diterima sebagai prasyarat terakhir dalam
menempuh pembelajaran di Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo, Untuk itu
ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis tunjukkan kepada :
1. Yang terhormat Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag. selaku Rektor IAIN
Walisongo Semarang
2. Yang terhormat Dr. H. Mukhsin Jamil. M.Ag. selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan seluruh staf-stafnya yang mengarahkan gagasan saya
sehingga dapat dirumuskan dan disusun sebagai skripsi.
3. Yang Terhormat Dr. H. Sulaiman Al Kumayi M.A selaku ketua Jurusan
Tasawuf Psikoterapi dan Ibu Fitriyati, S.Pi, M.Psi, selaku sekretaris
Jurusan Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo
Semarang.
4. Pembimbing skripsi, Dr. H. Abdul Muhaya, MA, selaku Pembimbing I
dan Sri Rejeki, S.Sos.i, M.Si, selaku Pembimbing II karena dengan
bimbingan, pengarahan dan petunjuknya selama penyusunan skripsi,
penulis mampu mengembangkan dan mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini.

viii
5. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo Semarang, yang telah
memberi bimbingan dan arahan dalam proses belajar di kuliah ataupun
dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Samsul dan Ibu Juma’iyah, kedua orang tuaku, atas cinta dan kasih
sayang serta kekuatan doa restu Panjenengan,penulis mampu melalui
semua cobaan dalam hidup.
7. Saudaraku tercinta M. Lukman Juraimi, Yayuk sulistyo, dedek Umar, M.
Fadholi, terimakasih atas semua dukungannya sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
8. Buat calan imamku saya berterimah kasih atas dukungan dan motivasinya
9. Keluargaku Bala Sufi 2011, kalian bagian hidupku terindah.
10. Teman-teman organisasi, baik intra maupun ekstra, terimakasih atas
pembelajaran keorganisasiannya.
11. Keluarga baruku, keluarga besar kos pucuk 41 mbak mita, syifa, azizah, Rt
Ima, dhita, mba asma, anisa, mba fatma, puji, yunita, mba almas dan
lekqod lia aqodah. Terimah kasih atas semuanya.
12. Teman-teman KKN 64 POSKO 16 atas dukungannya.
13. Sahabat-sahabat yang mengasihi, yang tak kenal lelah selalu mensupport
serta memotivasi dan mendo’akan penulis untuk terus berjuang.
Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
karena keterbatasan ruang. Kepada semua pihak penulis berdoa semoga kita
dipermudah dalam setiap urusan-Nya.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Amin

Semarang, 02 Juli 2015

Ikhwana Maghfiroh

ix
TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata bahasa Arab yang dipakai dalam penulisan skripsi


ini berpedoman pada “Pedoman Transliterasi Arab-Latin” yang dikeluarkan
berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Agama Dan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan RI tahun 1987. Pedoman tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kata Konsonan
Huruf
Nama Huruf Latin Nama
Arab
‫ﺍ‬ Alif tidak Tidak dilambangkan
dilambangkan
‫ﺏ‬ Ba B Be
‫ﺕ‬ Ta T Te
‫ث‬ Sa ṡ es (dengan titik di atas)
‫ج‬ Jim J Je
‫ح‬ Ha ḥ ha (dengan titik di bawah)
‫خ‬ Kha Kh kadan ha
‫د‬ Dal D De
‫ذ‬ Zal Ż zet (dengan titik di atas)
‫ر‬ Ra R Er
‫ز‬ Zai Z Zet
‫س‬ Sin S Es
‫ش‬ Syin Sy esdan ye
‫ص‬ Sad ṣ es (dengan titik di bawah)
‫ض‬ Dad ḍ de (dengan titik di bawah)
‫ط‬ Ta ṭ te (dengan titik di bawah)
‫ظ‬ Za ẓ zet (dengan titik di bawah)
‫ع‬ ‘ain …‘ Koma terbalik di atas
‫غ‬ Gain G Ge
‫ف‬ Fa F Ef

x
‫ق‬ Qaf Q Ki
‫ك‬ Kaf K Ka
‫ل‬ Lam L El
‫م‬ Mim M Em
‫ن‬ Nun N En
‫و‬ Wau W We
‫ه‬ Ha H Ha
‫ء‬ Hamzah …’ Apostrof
‫ي‬ Ya Y Ye

b. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia terdiri dari vokal
tunggal dan vokal rangkap.
1. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau
harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
‫ﹷ‬ Fathah A a
‫ﹻ‬ Kasrah I i
‫ﹹ‬ Dhammah U u

2. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa
gabunganantara hharakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
huruf, yaitu:
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

‫ي‬....ْ‫ﹷ‬ Fathah dan ya Ai a dan i

‫ﹷ‬.... ‫ْو‬ Fathah dan wau Au a dan u

xi
c. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Huruf Nama Huruf Nama
Arab Latin
‫ ﹷ‬...‫ﺍ‬...‫ﹷ‬...‫ ى‬Fathah dan alif atau ya Ā a dan garis di atas
‫ ﹻ‬....‫ي‬ Kasrah dan ya Ī i dan garis di atas
‫ ﹹ‬....‫و‬ Dhammah dan wau Ū u dan garis di atas

Contoh: ‫قَا َل‬ : qāla


‫قِ ْي َل‬ : qīla
‫يَقُ ْو ُل‬ : yaqūlu

d. Ta Marbutah
Transliterasinya menggunakan:
1. Ta Marbutah hidup, transliterasinya adaah /t/
Contohnya: ُ ‫ضة‬
َ ‫َر ْو‬ : rauḍatu
2. Ta Marbutah mati, transliterasinya adalah /h/
Contohnya: ‫ض ْة‬
َ ‫َر ْو‬ : rauḍah
3. Ta marbutah yang diikuti kata sandang al
ْ َ‫ضةُ ْﺍْل‬
Contohnya: ‫طفَا ُل‬ َ ‫َر ْو‬ : rauḍah al-aṭfāl

e. Syaddah (tasydid)
Syaddah atau tasydid dalam transliterasi dilambangkan dengan huruf
yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah.
Contohnya: َ ‫َربَّنا‬ : rabbanā

f. Kata Sandang
Transliterasi kata sandang dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kata sandang syamsiyah, yaitu kata sandang yang ditransliterasikan
sesuai dengan huruf bunyinya

xii
Contohnya: ‫ﺍلشفاء‬ : asy-syifā’
2. Kata sandang qamariyah, yaitu kata sandang yang ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya huruf /l/.
Contohnya: ‫ﺍلقلم‬ : al-qalamu

g. Penulisan kata
Pada dasarnya setiap kata, baik itu fi’il, isim maupun hurf, ditulis
terpisah, hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat
yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut
dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya.
Contohnya:
َّ ‫َوﺍ َِّن هللاَ لَ ُه َو َخي ُْر‬
‫ﺍلر ِﺍزقِيْن‬ : wa innallāha lahuwa khair
ar-rāziqīn
wa innallāha lahuwa
khairurrāziqīn

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN DEKLARASI ............................................................................ iv
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAKSI............................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
HALAMAN TRANSLITERASI ................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xx
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 8
C. Tujuan ................................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 9
E. Tinjauan Pustaka ................................................................ 10
F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................ 14

BAB II : KAJIAN TEORI


A. Kontrol Diri ........................................................................ 16
1. Pengertian kontrol diri ................................................... 16
2. Jenis dan aspek kontrol diri ........................................... 25
3. Faktor yang mempengaruhi kontrol diri ........................ 27
B. Jurusan Fisika dan Tasawuf Psikoterapi ............................ 28
1.Mahasiswa jurusan fisika ............................................... 28
2. Mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi ......................... 31
C. Pengaruh perbedaan jurusan fisika dan tasawuf psikoterapi
terhadap kontrol diri .......................................................... 34

xiv
D. Hipotesis............................................................................. 41

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian.................................................................... 42
B. Variable penelitian.............................................................. 43
C. Definisi operasional variable.............................................. 44
D. Subyek penelitian................................................................ 45
a. Populasi.......................................................................... 45
b. Sample............................................................................ 46
E. Metode penelitian................................................................ 47
F. Teknik analisis data............................................................. 50
G. Uji validitas dan reliabilitas instrument............................... 51
1. Uji validitas instrument................................................... 51
2. Uji reliabilitas instrument................................................ 53

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gamabaran Umum UIN Walisongo Semarang.................... 56
B. Deskripsi data penelitian...................................................... 60
C. Uji persyaratan analisis........................................................ 66
1. Uji normalitas.................................................................. 66
2. Uji homogenitas.............................................................. 69
3. Pengujian hipotesis penelitan.......................................... 70
D. Pembahasan.......................................................................... 72

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 78
B. Saran-Saran ........................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skor Skala Likert


Tabel 2 Blue Print Skala kontrol dir
Tabel 3 Rangkuman Analisis Reliabilitas Instrument
Tabel 4 Deskripsi Data
Tabel 5 Klasifikasi Hasil Analisis Deskripsi Data
Tabel 6 Hasil Uji Normalitas
Tabel 7 Hasil Uji Homogenitas
Tabel 8 Hasil Uji T-test

xvi
DAFTAR LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran A Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument


Lampiran B Skala Penelitian kontrol diri
Lampiran C Tabulasi data Penelitian Skala kontrol diri mahasiswa jurusan
fisika dan mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi
Lampiran D Jumlah Skor Nilai Skala Penelitian kontrol diri
Lampiran E Hasil - hasil SPSS 16.0 FOR WINDOWS
Lampiran F Surat - surat

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa merupakan generasi mudah harapan bangsa. Ditangan

para pelajar masa depan suatu bangsa dan Negara akan ditentukan. Pelajar

sebagai bagian dari generasi muda harapan bangsa merupakan calon

pemimpin dimasa yang akan datang, dengan demikian kondisi Negara

dimasa depan akan diwarnai oleh kualitas generasi muda saat ini. Semakin

berkualitas generasi mudanya, maka semakin maju suatu bangsa dan

Negara.

Terkait itu, pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan

penuh tanggung jawab membimbing anak didik ke kedewasaan sebagai

suatu usaha yang mempunyai tujuan sewajarnya bila melakukan usaha

menilai hasil usaha dalam mendidik untuk mengetahui sejauh manakah

tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai itu sudah terwujud atau terlaksana

dalam usaha-usaha yang telah dijalankan. 1

Dalam mencapai cita-cita yang ingin dicapai sering muncul

perbuatan kita sehari-hari pada umumnya disertai oleh perasaan perasaan

tertentu, yaitu perasaan senang atau tidak senang. Perasaan senang atau

tidak senang yang selalu menyertai perbuatan kita sehari-hari disebut

warna efektif, warna efektif ini kadang-kadang lemah atau samar-samar

1
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:Raja Grafindo
Persada,1998), hlm. 123.

1
2

saja. Dalam hal warna efektif yang kuat maka perasaan-perasaan menjadi

lebih mendalam, lebih luas dan lebih terarah. Perasaan-perasaan ini

disebut emosi.2

Emosi berkembang semenjak individu lahir. Emosi muncul pada

awal kehidupan, mulai bayi menunjukkan reaksi yang umum atas

rangsangan yang diterimanya kemudian ia mulai dapat membedakan

rangsangan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Adanya

perbedaan membuat anak mulai dapat membedakan emosi takut, marah,

gembira dan kemudian bertambah lagi dengan emosi benci, iri hati dan

cinta, pada saat anak masuk sekolah maka pola reaksi emosinya menjadi

lengkap.3

Emosi dimulai dengan rangsangan. Rangsangan ini haruslah

sejalan dengan perhatian dan dorongan untuk dapat merangsang timbulnya

emosi yang sepenuhnya, perhatian dan perasaan seseorang terhadap

sesuatu hal di luar dirinya menentukan timbulnya emosi.4 Timbulnya

emosi dari rangsangan dari luar dan dalam individu. Rangsangan yang

berasal dari dalam individu seperti kondisi fisik dan psikis individu yang

bersumber dari lingkungan individu seperti keluarga, sekolah dan

sebagainya.

2
Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bintang Bulan, 1996),
hlm. 51.
3
Siti Meichati, Kesehatan mental, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM, 1983), hlm. 19
4
Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi
Offset,
1983), hlm. 140.
3

Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan

emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya. Kontrol emosi dapat

diterimah bila reaksi masyarakat terhadap pengendalian emosi adalah

positif. Namun, reaksi positif saja tidak cukup karenanya perlu

diperhatikan kriteria lain, yaitu efek yang muncul setelah mengontrol

emosi terhadap kondisi fisik dan psikis. Kontrol emosi seharusnya tidak

membahayakan fisik dan psikis individu. Artinya, dengan mengontrol

emosi fisik dan psikis individu harus membaik.

Kontrol diri sebagai cara individu untuk mengendalikan emosi

serta dorongan-dorongan diri dalam dirinya. Kontrol diri merupakan salah

satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama

proses-proses dalam kehidupan, termasuk dalam menghadapi kondisi yang

terjadi dilingkungan tempat tinggalnya.

Dengan adanya kontrol diri, fikiran dan perasaan, akal dan hatinya

terhindar dari kehancuran dan kebejatan moral. Tapi jika unsur pengontrol

telah hilang, maka lemahlah jiwanya dan lemah pula dorongan untuk

beruat baik serta lemahnya kepribadiannya, sebab semua itu telah

terkalahkan oleh dorongan yang kuat untuk berbuat maksiat seperti

menipu, mamalsu, berkhianat, korupsi, dan kemungkaran-kemungkaran

lainnya. Maka jatuhlah pribadi orang tersebut dalam lembah kenistaan,

terjadi kemosrotan moral dan akhlak. Padahal akhlak mulialah yang

menjadi ukuran tinggi rendahnya pribadi seseorang.


4

Penelitian ini likakukan di Universitas Islam Negeri Walisongo

yaitu jurusan fisika dan jurusa tasawuf psikoterapi, kedua jurusan tersebut

mempunyai latar belakang yang berbeda, mahasiswa yang kuliah

mengambil jurusan fisika memiliki cara mengelolah emosi serta

mengontrol diri yang berbeda dengan mahasiswa yang mengambil jurusan

tasawuf dan psikoterapi. Diliat dari perbedaan dalam pengelolahan otak

kiri dan kanan yang digunakan kedua jurusan sangatlah berbeda.

Kecerdasan manusia dipengaruhi oleh pengalaman sehari-hari,

kesehatan fisik dan mental, porsi latihan yang diterima, ragam hubungan

yang dijalani, dan berbagai factor lain. Di tinjau dari segi ilmu saraf,

semua sifat kecerdasan itu bekerja melalui atau dikendalikan oleh otak

beserta jaringan saraf yang terletak diseluruh tubuh.5

Otak merupakan organ tubuh yang paleng kompleks. Otak

memproduksi pikiran-sadar yang menakjubkan, kesadaran akan diri dan

lingkungan, serta kemampuan untuk melakukan pilihan bebas dalam

berhadapan dengan dunia. Otak juga menghasilkan dan menstrukturkan

pemikiran kita, memungkinkan kita memiliki perasaan , dan menjembatani

kehidupan spiritual, kesadaran akan makna, nilai, dan konteks yang sesuai

untuk memahami pengalaman. Otak menjadi jembatan antara kehidupan

batin dan lahiriah.6

5
Danah Johar dan Ian Marshall, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam
Berfikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai kehidupan, terj. Rahma Astuti, dkk.
(Bandung: MIZAN, 2000), hlm. 35
6
Danah Johar dan Ian Marshall, Op, Cit, hlm. 36
5

Otak mempunyai tiga bagian dasar: batang atau “ otak reptil ”,

system limbic atau “otak mamalia” dan neokorteks. Masing-masing

mempunyai stuktur syaraf tertentu dan mengatur tugas-tugas tertentu.

Yang pertama yaitu batang atau otak reptile. Bagian ini bertanggung jawab

atas fungsi-fungsi motor sensor, pengetahuan tentang realitas fisik yang

berasal dari pancaindra. Perilaku yang ada dalam otak reptil berkaitan

dengan insting mempertahankan hidup. Disekitar otak reptil ini terdapat

system limbik yang sangat kompleks dan luas, atau mamalia. Bagian ini

fungsinya bersifat emosional dan kognitif, yaitu menyimpang perasaan,

pengalaman yang menyenangkan, memori, dan kemampuan belajar.

System limbik adalah panel control utama yag penggunakan informasi dari

indra penglihat, pendengaran, sensai tubuh. Kemudian informasi tersebut

didistribusikan ke bagian pemikir didalam otak, yaitu neokorteks. Bagian

otak neokorteks ini merupakan tempat bersemayamnya kecerdasan. Proses

yang berasal dari pengaturan ini adalah penalaran, berfikir secara

intelektual, pembuatan keputusan, perilaku waras, bahasa, kendali motoric

sadar, ideasi (penciptaan gagasan) nonverbal.7

Tiga bagian otak tadi dibagi menjadi belahan kanan dan belahan

kiri, kedua belahan ini dikenal sebagai “otak kanan” dan “otak kiri”.
8
Proses berfikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional.

Sedangkan otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuituf, dan holistik.

7
Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman Dan Menyenangkan, (Bandung: Mizan Media Utama, 2002), hlm 28
8
Ibid.,hlm. 36
6

Cara berfikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat

nonverbal, seperti perasaan dan emosi.9 Kedua belahan otak tersebut

memiliki sifat yang berbeda sehingga keduanya berbeda pula dalam

mengatur emosi serta control dirinya.

Ilmu fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang

terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam

lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari

perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari

partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)

hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.10

Sehingga mereka yang kuliah dijurusan fisika lebih dikenal berfikir

dengan menggunakan otak kiri.

Sedangkan ilmu tasawuf menurut al-Ghozali dalam kitabnya

ihyak’ ulumuddin, tasawuf adalah ilmu yang membahas cara-cara

seseorang mendekatkan diri kepada Allah. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang

mempelajari usaha membersihkan diri, berjuang memerangi hawa nafsu,

mencari jalan kesucian dengan jalan ma’rifat menuju keabadian, saling

mengingatkan antar manusia, serta berpegang teguh pada janji Allah dan

mengikuti syariat Rosullah SAW dalam mendekatkan diri dan mencapai

Ridho-Nya. Menurut Al-Junaid al-Baghdadi tasawuf adalah bersihnya hati

dari hal-hal yang berhubungan dengan keduniawian, memutuskan

kebiasaan-kebiasaan hidup manusia, memadamkan sifat-sifat buruk

9
Ibid., hlm, 38
10
http://fisikadedek.blogspot.com/2013/05/mengenal-definisi-fisika.html
7

manusia, menjauhi tuntutan hawa nafsu, mendekati sifat-sifat kerohanian,

mengkaji ilmu hakikat, mementingkan keutamaan yang bersifat kekal,

selalu memberi nasehat kepada umat, benar-benar segala perbuatanya

semata-mata karena Allah SWT.11

Tren-tren yang berkaitan dengan spiritualitas memiliki akar yang

kuat dalam temuan riset neurosains. Para ahli menemukan bahwa pada

tingkat fungsional otak menunjukkan fungsi yang sangat kaya dan

kompleks. Selain kemampuan mem-back-up kegiatan-kegiatan rasional

(yang melibatkan indra), memori persepsi dan berfikir, juga kegiatan yang

bersifat emosional, seperti merasa atau mengekspresikan diri secara

emosional, otak juga menjadi semacam “pabrik” atau mesin penggerak

yang disebut spiritualitas.12

Pengalaman spiritual yang dialami oleh mahsiswa tasawuf

psikoterapi merupakan keadaan spiritual yang menggambarkan bahwa

mahasiswa kuliah di jurusan tasawuf dan psikoterapi dikenal dengan otak

kanan yang lebih berperan. Sehingga kedua jurusan tersebut saling

berbeda dalam pengelolahan hemisfernya.

Dengan pendidikan yang diterimah oleh mahasiswa yang

diharapkan bisa menjalankan ilmu agamanya dalam kehidupan sehari-hari,

karena agama adalah petunjuk untuk manusia yang berakal untuk

mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat juga sebagai salah satu

11
Asep Umar Ismail, dkk. Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Studi Wanita UIN Jakarta,
2005), hlm., 60
12
Taufik Pasiak, Tuhan Dalam Otak Manusia: Mewujudkan Kesehatan Spritual
Berdasarkan Neurosains, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2012), hlm, 38
8

kontrol dalam bertindak, namun kenyataan pendidikan agama yang mereka

terima tidak bisa jadi pengontrol moral bagi mereka, bahkan sering kita

temui ada mahasiswa dan mahasiswi boncengan dan bergandengan tangan

diarea kampus, ada pula mereka yang pacaran ditempat kos sehingga

memicu kecemasan warga hingga dilaporkan oleh aparat kepolisian , dan

beberapa kasus kriminal yang dialami mahasiswa ini.13 Dari masalah yang

muncul diatas kedua jurusan baik dari mahasiswa jurusan fisika dan

tasawuf psikoterapi mengalami kontrol diri terhadap moral yang rendah,

sehingga tidak ada perbedaan keduanya dalam kontrol diri mereka.

Peneliti tertarik untuk meneliti kontrol diri Mahasiswa jurusan

fisika dan tasawuf psikoterapi yang seharusnya memiliki kontrol yang

berbeda bila dilihat dengan cara pengolahan hemosfir yang berbeda, yaitu

dengan judul studi komparasi muraqabah mahasiswa jurusan fisika dengan

tasawuf dan psikoterapi angkatan 2012 UIN Walisongo Semarang

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraiankan diatas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini yakni:

1. Bagaimana kontrol diri mahasiswa jurusan fisika angkatan 2012?

2. Bagaimana kontrol diri mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi

angkatan 2012?

13
http//Dua Mahasiwa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Terlibat
Pencurian Laptop Milik Teman Satu Kos - Gemamedia News.htm (20-02-2015)
9

3. Adakah perbedaan kontrol diri mahasiswa jurusan fisika angkatan

2012 dengan mahasiswa tasawuf psikoterapi angkatan 2012?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin peneliti capai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Untuk mengetahui kontrol diri mahasiswa jurusan fisika angkatan

2012

2) Untuk mengetahui kontrol diri mahasiswa jurusan tasawuf dan

psikoterapi angkatan 2012

3) Untuk mengetahui perbedaan kontrol diri mahasiswa jurusan fisika

angkatan 2012 dengan mahasiswa jurusan tasawuf dan psikoterapi

angkatan 2012

D. Manfaat Penelitian

a) Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan secara teoritik, khususnya dalam pengembangan dan

pembahasan konsep kontrol diri yang baik.

b) Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan bisa dijadikan bahan

pertimbangan dalam mengelolah kontrol diri dengan baik. Sehingga

dapat menjaga akhlak mulianya.


10

E. Tinjauan Pustaka

Sejauh pengetahuan peneliti selama mengkaji karya-karya ilmiah

yang berhubungan dengan kontrol diribelum ada penelitian dengan judul

yang sama persis. Namun dalam tinjauan pustaka peneliti menemukan

beberapa karya ilmiyah yang sedikit memiliki kemiripan dengan judul

penelitian yaitu “kontrol diri mahasiswa (studi perbandingan mahasiswa

jurusan fisika angkatan 2012 dengan jurusan tasawuf psikoterapi angkatan

2012)” antara lain sebagai berikut:

Skripsi yang ditulis Lailatul Badiya, mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013, yang berjudul

“Pengaruh Empati dan Self –control Terhadap Agresifitas Remaja SMA

Negeri Kota Tangerang Selatan” dalam skripsi ini diuraikan peneliti

bahwa ada beberapa pengaruh IV yang terdapat dalam penelitian ini, IV

dalam penelitian ini adalah empati dengan aspek-aspeknya yaitu perspektif

taking, fantasy, empathic concern, personal distress. Serta self control

dengan aspek-aspeknya yaitu behavior control, cognitive control, dan

desesional control. Yang mana menunjukan pengaruh yang signifikan

antara empati dan self-control terhadap agresifitas remaja.14

Skripsi yang situlis oleh Nurfaujiyanti, mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Islam Negeri Sarif Hidayatullah Jakarta 2010, yang

berjudul “Hubungan Pengendalian Diri (Self- Control) dengan Agresifitas

14
Lailatul Badriyah, Pengaruh Empati dan Self- Control Terhadap Agresifitas
Remaja SMA Negeri Tangerang Selatan, (Skripsi: Program SI UIN Sarif Hidayatullah
Jakarta, 2013), (digilib_PDF_diundo_20/1/2015, pukul 10:30 AM)
11

Anak Jalanan” dalam skripsi ini diuraikan bahwa ada hubugan yang

negatif antara pengendalian diri dengan agresifitas anak jalanan, semakin

tinggi tingkat penegndalian anak jalanan, maka semakin rendah

agresifitasnya.15

Skripsi yang ditulis oleh Yudi Eko Prasetio16, mahasiswa fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta 2013, yang berjudul “Upaya Guru

PAI Meningkatkan Self-Control Bagi Remaja (Studi Kasus di SMA Plus

YPHB Bogor)” dalam skripsi ini diuraikan faktor pendukung dan

penghambat terhadap peningkatan self control di SMA PLUS YPHB

Bogor.

Skripsi yang ditulis oleh Nur’ainy, mahasiswa jurusan tarbiyah

program studi pendidikan agama islma (STAIN) Ponorogo 2008, yang

berjudul “Pengembangan Self Control Siswa di SMK PGRI 2 Ponorogo

Melalui Penanaman Nilai-nilai Agama” dalam skripsi ini ditemukan

bahwa (a) pengembangan self- control siswa di SMK Ponorogo melalui

kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan secara rutin dan

terprogram, (b) perkembangan self control siswa berkembang dengan baik

dari kelas satu sampai kelas tiga, (c) factor lingkungan seperti sekolah

yang selalu menerapkan kedisiplinan secara demokratis menjadi factor

pendukung sedangkan lingkungan keluarga khususnya orang tua yang

15
Nurfaujiyanti, Hubungan Pengendalian Diri (Self- Control) dengan Agresifitas
Anak Jalanan, (Skripsi: Program S1 UIN Sarif Hidayatullah Jakarta, 2010), (digilib_file
PDF_diundo_19/11/2014_pukul 5:30 PM)
16
Yudi Eko Prasetyo, Upaya Guru PAI Meningkatkan Self-Control Bagi Remaja
(Studi Kasus di SMA Plus YPHB Bogor), (Skripsi: Program S1 Universitas Negeri
Jakarta, 2013), (digilib_file DPF_diundo_23/2/2015/ pukul 9:48 AM)
12

kurang memberikan contoh baik kepada anaknya menjadi factor

penghambat bagi perkembangan self control siswa di SMK PGRI 2

Ponorogo.17

Tesis yang ditulis oleh Resca Hajwan Sutman, mahasiswi program

Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon 2010,

yang berjudul “Pengaruh Self-Control dan Perilaku Agresi Terhadap

Motivasi Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah II Kuningan” dalam

skripsi ini diuraikan (1). self control (X1) terbukti berpengaruh secara

signifikan terhadap motivasi belajar siswa (Y), yakni sebesar 46%. Artinya

jika self control pada diri siswa tinggi, maka motivasi belajarnya tinggi,

(2). Perilaku agresi (X2) terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar siswa (Y), yakni sebesar 9,2%. Artinya jika perilaku

agresi pada diri siswa tinggi, maka motivasi belajarnya cenderung

menurun (3). Taraf signifikan pengaruh self control (X1) dan perilaku

agresi (X2) terhadap motivasi belajar siswa (Y), yakni sebesar 48,6%.

Artinya self control tinggi sedangkan perilaku agresi rendah maka

motivasi belajar akan tinggi.18

Skripsi yang ditulis oleh Henggar Mahardenta Windrawan,

mahasiswa jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan Universitas

17
Nur’ainy, Pengembangan Self Control Siswa di SMK PGRI 2 Ponorogo Melalui
Penanaman Nilai-nilai Agama, (Skripsi: Program S1 STAIN Ponorogo, 2008),
(digilib_file PDF_diundo_23/2/2015 pukul 9:48 AM)
18
Resca Hajwan Sutman, Pengaruh Self-Control dan Perilaku Agresi Terhadap
Motivasi Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah II Kuningan,(Tesis: Pascasarjana Institut
Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon 2010),(digilib_PDF_diundo_23/2/2015
pukul:9:32 AM)
13

Negeri Surabaya 2014, yang berjudul “Hubungan antara Kontrol Diri Dan

Kesepian Dengan Kecanduan Game Online Pada Remaja” dalam skripsi

ini diuraikan bahwa adanya hubungan negative antara control diri dengan

kecanduan game online pada remaja dan adanya hubungan positif antara

kesepian dengan kecanduan game online pada remaja.19

Skripsi yang ditulis oleh Sulastri, mahasiswa fakultas Ushuluddin

jurusan Tasawuf & Psikoterapi Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang 2013, yang berjudul “ Hubungan Muraqabah dengan Perilaku

Agresif Siswa MA NU Miftahul Falah Kudus ” dalam skripsi ini diuraikan

bahwa ada hubungan negative yang sangat signifikan antara Muraqabah

dengan perilaku agresif siswa MA NU Miftahul Falah Kudus. Yaitu

semakin tinggi muraqabah siswa maka akan semakin rendah perilaku

agresifnya.20

Dalam masing-masing judul penelitian diatas, peneliti menemukan

adanya perbedaan dalam segi tema penelitian maupun pembahasan dengan

penelitian yang akan peniliti kaji, yaitu terlatak pada pembahahasan

kontrol diri (studi perbandingan mahasiswa jurusan fisika angkatan 2012

dengan mahasiswa jurusan tasawuf dan psikoterapi angkatan 2012).

19
Hengger Mahardenta Windrawan, Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Kesepian
Dengan Kecanduan Game Online Pada Remaja, (Skripsi: Program S1 Universitas Negeri
Surabaya, 2014)
20
Sulastri, Hubungan Muraqabah Dengan Perilaku Agresif Siswa MA NU
Miftahul Falah Kudus, (Skripsi: Program S1 Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang, 2013)
14

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diperlukan dalam rangka mengarahkan

tulisan agar runtut, sistematis, dan mengerucut pada pokok permasalahan,

sehingga memudahkan pembaca untuk memahami kandungan suatu karya

ilmiah. Adapun sistematika penulisan skripsi terdiri dari tiga bagian, yaitu

bagian muka, bagian isi dan bagian akhir.

a. Bagian Muka

Pada bagian ini memuat halaman judul, abstrak penelitian,

persetujuan pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata

pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar

lampiran.

b. Bagian Isi

Bagian ini berisi dari beberapa bab, yang masing-masing

bab terdiri dari beberapa sub bab dengan susunan sebagai berikut:

Bab I yaitu pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II yaitu berisikan landasan teori kontrol diri mahsiswa

(studi perbandingan mahasiswa jurusan fisika dengan mahasiswa

jurusan tasawuf dan psikoterapi) berisikan: (A) kontrol diri

meliputi (pengertian kontrol diri, jenis dan aspek kontrol diri, factor

yang mempengaruhi kontrol diri). (B) mahasiswa meliputi


15

(pengertian mahasiswa, otak, latar belakang mahasiswa jurusan

fisika dan tasawuf dan psikoterapi) . (D) Hipotesis.

Bab III Metodologi Penelitian yang berisikan: jenis

penelitian, variabel penelitian, definisi oprasional variabel, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, uji

validitas dan reabilitas istrumen.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Menguraikan

tentang deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan hipotesis,

pengujian hipotesis penelitian, pembahasan hasil peneliaian.

Bab V kesimpulan dan saran. Bab ini berisikan kesimpulan

dan saran-saran.

c. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran

yang mendukung pembuatan skripsi


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kontrol Diri

1. Pengertian Kontrol Diri

Kontrol diri adalah kemampuan untuk membimbing tingkah

laku sendiri, kemampuan untuk menekan atau merintangi impuls-

impuls atau tingkah laku impulsive.1

Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam

kepekaan membaca situasi dari lingkungannya. Selain itu juga

kemampuan untuk mengontrol dan mengelola factor-faktor perilaku

sesuai dengan situaisi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam

melakukan sosialisasi kemampuan untuk mengendelikan prilaku.

Menurut Thompson, kontrol diri (self control) adalah keyakinan

bahwa seseorang dapat mencapai hasil-hasil yang diinginkan lewat

tindakannya sendiri. Sedangkan kontrol diri itu sendiri menurut Berk

adalah kemampuan individu untuk menahan keinginan atau dorongan

sesaat yang bertentangan dengan tingkah laku yang tidak sesuai dengan

norma social.2

Kontrol diri merupakan kemampuan individu untuk

menghambat dan mencegah impuls-impuls agar tidak muncul dalam

1
Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1999), hal 38.
2
D. Gunarsa, Dari Anak Sampai Usia Lanjut : Bunga Rampai Psikologi
Perkembangan, (Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 2004), hal. 251

16
17

bentuk tingkah laku yang melanggar atau bertentangan dengan standar

moral.3

Calhoun dan Acocello mendifinisikan kontrol diri (self-control)

sebagai pengaturan proses-proses fisik, psikologi, dan perilaku

seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk

dirinya sendiri. Yang mana Kontrol diri ini merupakan suatu kecakapan

individu dalam membaca situasi diri dan lingkungan. Selain itu, juga

kemampuan untuk mengontrol dan mengelola factor-faktor perilaku

sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilakan diri dalam

melakukan sosialisasi kemampuan untuk mengendalikan perilaku,

kecenderungan menarik perhatian, keinginan mengubah perilaku agar

sesuai dengan untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu

komfrom dengan orang lain, dan menutupi perasaannya. 4

Synder dan Gangestad yang dikutip oleh Nurfaujiyanti, 2010,

mengatakan bahwa konsep mengenai control diri secara langsung

sangat relevan untuk melihat hubungan antara pribadi dengan

lingkungan masyarakat dalam mengatur kesan masyarakat yang sesuai

dengan isyarat situasional dalam sikap dan berpendirian efektif.

Goldfried dan merbaum yang mendifinisikan kontrol diri

sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membibing, mengatur dan

3
Liebert R.M, Development Psychology, (New Delhi : Prentice Hall of India,
1979), hlm. 506
4
M. Nur Ghufron & Rini Risnawati, Teori-teori Psikologi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2010), hlm.,21
18

mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah

konsekuensi positif.

Menurut Mahoney dan Thoresen yang dikutip oleh M Nur

Ghufron, 2010, control diri merupakan jalinan yang secara utuh

(integrative) yang dilakukan individu terhadap lingkungannya. Individu

dengan control diri tinggi sangat memerhatikan cara-cara yang tepat

untuk berperilaku dalam situasi yang bervariasi. Individu cenderung

akan mengubah perilakunya sesuai dengan permintaan situasi social

yang kemudian dapat mengatur kesan yang dibuat perilakunya lebih

responsive terhadap petunjuk situasional, lebih fleksibel, berusaha

untuk memperlancar interaksi social, bersikap hangat dan terbuka.5

Ketika berinteraki dengan orang lain, seseorang akan berusaha

menampilkan perilaku yang dianggap paling tepat bagi dirinya, yaitu

perilaku yang dapat menyelamatkan interaksinya dari akibat negative

yang disebabkan karena respon yang dilakukannya. Kontrol diri

diperlukan guna membantu individu dalam mengatasi kemampuannya

yang terbatas dan mengatasi berbagai hal merugikan yang mungkin

terjadi yang berasal dari luar.

Calhoun dan Acocello, mengemukakan dua alasan yang

mengharuskan individu mengontrol diri secara kontinu. Pertama,

individu hidup bersama kelompok sehingga dalam memuaskan

keinginannya individu harus mengontrol perilakunya agar tidak

5
Ibid., hlm. 22
19

mengganggu kenyamanan orang lain. Kedua, masyarakat mendorong

individu untuk secara konstan menyusun standar yang lebih baik bagi

dirinya. Ketika berusaha memenuhi tuntutan, dibuatkan pengontrolan

diri agar dalam pencapaian standar tersebut individu tidak melalakukan

hal-hal yang menyimpang.6

Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu

mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya. Menurut

konsep ilmiah, pengendalian emosi berarti mengarahkan energy emosi

ke saluran eksperi yang bermanfaat dan dapat diterimah secara social.

Konsep ilmiah menitik beratkan pada pengendalian. Tetapi, tidak sama

artinya dengan penekanan. Ada dua kreteria yang menentukan apakah

kontrol emosi dapat diterimah secara social atau tidak. Kontrol emosi

dapat diterimah bila reaksi masyarakat terhadap pengendalian emosi

adalah positif. Namun, reaksi positif saja tidak cukup karenanya perlu

diperhatikan kriteria lain, yaitu efek yang muncul setelah mengontrol

emosi terhadap kondisi fisik dan psikis. Kontrol emosi seharusnya tidak

membahayakan fisik dan psikis individu. Artinya, dengan mengontrol

emosi fisik dan psikis individu harus membaik.7

Menurut Abin Syamsuddin Makmun, berpendapat bahwa emosi

itu didifinisikan sebagai suatu suasana yang kompleks (a complex

6
M. Nur Ghufron & Rini Risnawati, Op, cit, hlm. 23
7
Ibid. 24
20

feeling state) dan getaran jiwa (a stride up state) yang menyertai atau

muncul sebelum atau sesudah terjadinya perilaku.8

Hurlock (dalam M. Ghufron 2010) menyebutkan tiga kreteria

emosi, yaitu:

1) Dapat melakukan control diri yang bisa diterima secara social.

2) Dapat memahami seberapa banyak control yang dibutuhkan

untuk memuaskan kebutuhannya dan sesuai dengan harapan

masyarakat.

3) Dapat menilai situasi secara kritis sebelum meresponnya dan

memutuskan cara beraksi terhadap situasi tersebut.

Sedangkan Daniel Goleman dalam bukunya kecerdasan emosi

menyebutkan tiga kriteria agar emosi tetap terkendali:9

1) Mengelolah dengan baik perasaan-perasaan implusif dan emosi-

emosi yang menekan.

2) Tetap teguh, tetap positif, dan tidak goyah bahkan dalam situasi

yang sangat berat.

3) Berfikir dengan jernih dan tetap terfokus kendati dalam tekanan.

Adapun dalam pandangan tasawuf, kontrol diri adalah dengan

ber-murāqabah kepada Allah. Murāqabah berakar dari kata raqaba

(‫ )رقب‬yang berarti menjaga, mengawal, menanti dan mengamati. Dan

dapat diartikan dengan mendekatkan diri atau kewaspadaan atau

8
Abin Syamsudin Makmum, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem
Pengajaran Modul (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 114.
9
Daniel Goleman, Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi,
(Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999) hlm, 130
21

pengingatan10.Istilah murāqabah pada konsentrasi penuh waspada,

dengan segenap jiwa, pikiran, dan imajinasi, serta pemeriksaan yang

hamba mengawasi dirinya sendiri dengan cermat atas keadaan lahir

sehingga menghasilkan terpeliharanya suasana hati yang jernih dan

sehat. Kejernihan dan kesehatan hati terukur dalam dari kemampuan

hati yang menjalankan fungsinya.11 Bisa disimpulkan murāqabah

adalah pengawasan , karna apabila seseorang mengawasi sesuatu dia

akan mengamati, menantikan, menjaga dan mengawalnya.

Sedangkan menurut imam al-Qusyairy yang di kutip oleh

Mustafa Zuhri (1979), murāqabah ialah keadaan seseorang sepenuh hati

bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi kita. Tuhan mengetahui

seluruh gerak-gerik kita dan bahkan apa-apa yang terlintas dalam hati

diketahui oleh Allah.12

Menurut Ja’far bin Nasir13 salah seorang sufi ketika beliau

ditanya mengenai murāqabah. Beliau menjelaskan bahwa murāqabah

10
Totok Jumantoro dan Samsul munir amin, Kamus Ilmu Tasawuf, cet.1, Amzah,
2005, hal.,150
11
Amatullah Amstrong, Khazanah Istilah Sufi: Kunci Memasuki Dunia Tasawuf,
terj. M.S. Nasrullah dan Ahmad Baihaquni, (Bandung: Mizan, 1996), cet. 1 hlm. 197
12
Mustafa Zuhri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1979,
hlm. 216.
13
Bernama lengkap Abu Ja’far Muhammad ibn Muhammad ibn al-hasan al-Tūsī
Lahir pada 18 Februari 1201 M/597 H di ūs, al-Kāżimiyyah dekat Baghdad sebuah
tempat yang berada di atas sebuah bukit, di samping lembah sungai Kasyaf, dekat ke kota
Masyad di Timur Laut Persia, yang menjadi kota pendidikan terkenal pada masa itu. Ia
lebih dikenal dengan nama Nahīr al-Dīn al-hūsī (di Barat dikenal dengan Tusi). Al-Tusi
wafat pada 26 Juni 672 H/1272-4 M di Kazhmain dekat Baghdad
22

adalah kewaspadaan terhadap batin sendiri dikarenakan adanya

kesadaran akan pengawasan Allah SWT terhadap setiap pemikiran.14

Dalam ihya’ ulumuddin yang dijelaskan oleh al-Murta’isy

kontrol diri adalah menjaga batin terhadap pengawasan yang ghoib

dengan setiap saat dan perkataan. Orang yang senantiasa dalam kondisi

murāqabah berarti merasa selalu terawasi dan terlihat Tuhan, pikiran

dan perasaannya senantiasa terkontrol dan bekerja dalam batas-batas

ketentuan hokum, sehingga melahirkan perilaku (moral) yang luhur.15

Al-Ghazali membagi murāqabah menjadi tiga16:

a. Murāqabah pada keta’atan, bentuknya berupa ikhlas,

pemeliharaan adab dan menjaga adab dari bahaya-bahaya.

b. Murāqabah pada kemaksiatan, berupa taubat, sesal,

meninggalkan perbuatan maksiat, malu berbuuat dengan

bertafakkur.

c. Murāqabah pada perbuatan mubah, bentuknya berupa

memelihara adab, dengan pengakuan Tuhan sebagai pemberi

nikmat dan bersyukur atas nikmat itu.

Murāqabah adalah hal atau kondisi yang sangat penting, sebab

segala kegiatan spiritual dan segala perilaku dan perbuatan pada

hakikatnya ditujukan untuk pendekatan diri kepada Allah. Hal yang

14
Abd al-Karim ibn Hawazin al-Qusyairi, Risalah al-Qusyairiyah, terj. Ahsin
Muhammad, (Bandung: Pustaka, 1994), hlm. 157 .
15
Sanerya Hendrawan, Spiritual Management: From Personal Enlightenment
Towards God Corporate Governance, (Bandung: Mizan, 2009), hlm. 41
16
Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, Dar Ihya’il Kutub al-Arabiyah, Juz 4, hlm. 386.
23

penting dalam murāqabah ini adalah sikap konsisten terhadap perilaku

yang baik, atau perilaku yang seharusnya dilakukan17.

Dalam firman Allah menyelaskan bahwa Dia mengawasi segala

tingka laku hamba-Nya.

      

“Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”


(Qs. An-Nisa’ 4:1)

      

“dan adalah Allah Maha mengawasi segala sesuatu” (Qs. Al-


Ahzab 33:52)

Murāqabah dalam tradisi sufi adalah kondisi batin dimana orang

memposisikan dirinya pada keadaan waspada dan kosentrasi penuh,

sehingga segala fikiran dan perasaannya selalu terfokus pada kesadaran

diri yang mantap.18

Menurut Freud, mental manusia diibaratkan sebagai dua buah

kamar, yang satu kecil dan terang serta bersih, dan kamar yang indah

ini dinamainya sebagai ego (jiwa sadar), sedang kamar yang satunya

adalah kamar yang cukup besar dan luas tetapi gelap-gulita, kotor dan

didalamnya banyaka binatang seperti serangga maupun serigala,

harimau dan sebaginya. Kamar yang besar tetapi bobrok dinamainya Id

17
Moenir Nahwi Tohir, Menjelajahi Eksistensi Tasawuf Meniti Jalan Menuju
Tuhan, (Jakarta: PT. as-Salam Sejahtera, 2012) hlm, 101
18
Ibid.
24

(bawah sadar). Diantara kedua kamar tersebut ada sebuah gang, disana

ada seorang penjaga yang bernama super ego (hati nurani), dia selalu

menjaga dan mengontrol kebersihan dan keindahan kemar kecil tadi.19

Demikianlah, kendatipun ada sang penjaga (unsur pengontrol),

tetapi sewaktu-waktu bisa juga lalai, maka ada juga yang lolos dari

kamar yang gelap-gulita dan memasuki kamar yang indah tadi. Kalau

sudah keluar satu binatang, maka tercelalah pribadi seseorang dalam

pandangan masyarakat.

Selagi didalam diri manusia masih ada sang pengontrol /

penjaga dan ia tidak lengah, maka orang tersebut akan selalu

menadapatkan penilaian baik dari masyarakatnya. Tetapi bila si penjaga

(pengontrol) lengah atau tidak sama sekali, maka akan nampaklah

kelakuanya sangat buruk, sebab nampak berbagai sifat binatang dari

kepribadianya.20

Dengan adanya kontrol diri pada setiap pribadi dari seluruh

masyarakat, maka akan baiklah seluruh hal-ikhwal mereka, mereka

selalu lurus dalam segala urusan dan sikap. Hidup ini teratur sesuai

dengan planning, langkah demi langhkah kehidupan bisa dilalui dengan

mudah, kapan seseorang harus mandiri, bekerja, mempunyai anak dan

membina rumah tangga. Semua berjalan sesuai dengan apa yang kita

rencanakan.

19
Takhrudin, L.T, Pribadi Pribadi Yang Berpengaruh, (Jogjakarta: PT. Alma’arif,
1991), hlm. 144
20
Ibid., hlm. 145
25

Kontrol diri pada seseorang pada dasarnya dapat mengantarkan

orang untuk mencapai keutamaanya, kehidupan yang suci, beradab dan

berbudaya tinggi. Kehidupan yang cocok dengan predikat dirinya

sebagai makhluk yang paling dimuliakan Tuhan.21

Berdasarkan penjelasan diatas, maka kontrol diri dapat diartikan

sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian

tingkah laku mengandung makna yaitu melakukan pertimbangan-

pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk

bertindak dalam batas-batas ketentuan hokum, sehingga melahirkan

perilaku (moral) yang luhur. Semakin tinggi kontol diri semakin intens

pengendalian terhadap tingkah lakunnya.

2. Jenis dan Aspek Kontrol Diri

Avrill menyebut kontrol diri dengan sebutan control personal,

yaitu kontrol perilaku (behavior control), kontrol kognitif (cognitive

control), dan mengontrol keputusan (decisional control)22.

a. Kontrol Perilaku (Behavior Control)

Kontrol perilaku merupakan kesiapan tersedianya suatu

respon yang dapat secara langsung memengaruhi atau

memodifikasi suatu keadaaan yang tidak menyenangkan.

Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci menjadi dua

komponen, yaitu mengatur pelaksanaan (regulated

administration) dan kemampuan memodifikasi stimulus

21
Ibid.,hlm, 147
22
M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S, Op, cit, hlm 29
26

(stimulus modifiability). Kemampuan mengatur pelaksanaan

merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang

mengendalikan situasi atau keadaan. Apakah dirinya sendiri atau

aturan perilaku dengan meggunakan kemampuan dirinya dan

bila tidak mampu individu akan menggunakan sumber eksternal.

Kemampuan menguatur stimulus merupakan kemampuan untuk

mengetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak

dikendaki dihadapi.

b. Kontrol Kognitif (Cognitive Control)

Kontrol Kognitif merupakan kemampuan individu dalam

mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara

menginterprestasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian

dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologi atau

mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua komponen, yaitu

memperoleh informasi (information gain) dan melakukan

penilaian (appraisal). Dengan informasi yang dimiliki oleh

individu mengenai suatu keadaan yang tidak menyenangkan,

individu dapat mengantisipasi keadaan itu dengan sebagaimana

pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu berusaha

menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan

cara memerhatikan segi-segi positif secara subjektif.


27

c. Mengontrol Keputusan (Decesional Control)

Mengontrol keputusan merupakan kemampuan seseorang

untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada

sesuatu yang diyakini atau disetujuinya. Control diri dalam

menentukan pilihan akan berfungsi, baik dengan adanya suatu

kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu

untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.

3. Factor-faktor Yang Memengaruhi Kontrol Diri

Sebagaimana factor psikologis lainnya, control diri dipengaruhi

oleh beberapa factor. Diantaranya yaitu factor internal (dari diri

individu) dan factor eksternal (lingkungan individu)23.

a) Factor Internal

Factor yang ikut adil terhadap control diri adalah usia. Semakin

bertambah usia seseorang, maka semakin membaik kemampuan

mengontrol diri seseorang itu.

b) Factor Eksternal

Factor eksternal diantaranya adalah lingkungan keluarga.

Lingkungan keluarga terutama orangtua menentukan bagaimana

kemampuan mengontrol diri seseorang

23
M. Nur Ghufron & Rini Risnawati, Op, cit, hlm. 32
28

B. Jurusan Fisika dan Tasawuf Psikoterapi

1. Mahasiswa jurusan fisika

Fisika adalah upaya memahami perilaku alam dan

membingkainya menjadi bagan berpikir yang logis. Bagan berpikir itu

disusun dari konsep-konsep dan kaitan-kaitan logis antara konsep-

konsep itu. Konsep-konsep terus berkembang, yakni dimunculkan

atau diubah sesuai kebutuhan. Bagan berpikir itu terus disangsikan

sehingga harus dihadapkan dengan pengujian-pengujian melalui

eksperimen dan pengamatan. Eksperimen dan pengamatan digunakan

terutama untuk membuktikan kesalahan bagan berpikir itu yang pada

akhirnya justru untuk meyakinkan diri kita akan kekokohan bagan

berpikir itu. Bagan berpikir itulah yang disebut teori. Kebenaran

sebuah teori tidak dapat dibuktikan karena memang tidak ada cara

untuk membuktikannya.

Fisika sebenarnya bukan hanya urusan sekolah atau kuliah

sehingga tidak harus terpenjara di ruang-ruang kelas atau

laboratorium-laboratorium jurusan Fisika. Fisika ada di mana-mana.

Fisika adalah salah satu jalan yang ditempuh manusia untuk mengenal

Tuhan yang menciptakan mereka dan alam tempat mereka tinggal.

Fisika adalah upaya memahami perilaku alam dan merumuskan

hukum-hukum yang mengatur perilaku itu.24 Sehingga cita-cita ilmu

24
M. Frachani Rosyid, Fisika Dasar; jilid I Mekanika, (Sleman: Periuk, 2015),
hlm v
29

fisika hanyalah menemukan kaidah-kaidah atau pola-pola yang sering

disebut hukum alam.

Dalam prakteknya, fisika juga merupakan pioner bagi hampir

semua pengembangan teknologi yang telah ada maupun yang sedang

dirancang. Untuk mampu membangun teknologi secara mandiri, maka

suatu bangsa harus memiliki ilmuwan-ilmuwan dan insinyur-insinyur

yang berkualitas. Untuk dapat memiliki ilmuwan dan insinyur yang

berkualitas, maka pendidikan untuk mereka harus dilakukan secara

sungguh-sungguh. Salah satu cerminan keseriusan dalam

melangsungkan pendidikan nampak pada keseriusan para ilmuan dan

calon ilmuwan untuk terus melakukan kajian yang mendalam serta

pengembangan terhadap bidang ilmu mereka masing-masing.

Yang dipelajari oleh ilmu fisika sangat beragam dan memiliki

rentang yang begitu luas. Dari segi ukuran, objek yang dipelajari ilmu

fisika bervariasi dari yang berukuran sangat kecil (partikel-partikel

elementer: elektron, proton, positron, neutron, meson, muon, kaon,

dan lain-lain) hingga yang berukuran sangat besar (bintang, tata surya,

galaksi, bahkan seluruh kosmos ini).

Dari segi fase zat, Objek material yang dipelajari oleh ilmu

fisika ada yang berfase cair, padat, dan gas. Ada juga yang memiliki

fase keempat yang dikenal sebagai plasma. Selain itu objek-objek

material ilmu fisika dapat pula dibedakan apakah berupa benda-benda


30

hidup (mengalami metabolisme dan reproduksi) ataukah benda-benda

mati.

Dari segi kelajuan, objek material ilmu fisika memiliki rentang

kalajuan yang sangat panjang dari yang diam (akuaduk, jembatan-

jembatan, bangunan-bangunan), yang berkelajuan rendah (orang

berjalan, gerobak sapi), berkelajuan sedang (kereta api, mobil),

berkelajuan tinggi (pesawat terbang, jet), berkelajuan sangat tinggi

(partikel-partikel elementer) sampai dengan yang memiliki kelajuan

mendekati atau sama dengan cahaya.

Pola-pola keteratura alam akan dimodelkan dengan pola-pola

matematis (berupa persamaan atau grafik)25 sehingga peran

matematika sangat urgent dalam perkembangan ilmu sains terlebih

pada ilmu fisika. Seorang fisikawan yang sedang menyusun sebuah

teori bagi suatu gejala alam, sesungguhnya sedang memindahkan

konsep yang berada di balik gejala alam itu ke dalam dunia

matematika, yang biasanya berupa objek-objek matematis dan kaitan

antara objek-objek itu semisal persamaan-persamaan atau grafik-

grafik.

Adapun materi yang dipelajari dari jurusan fisika UIN

Walisongo Semarang adalah fisika dasar 1 dan II, mekanika,

elektronika dasar I dan II, termodinamika, listrik magnet, gelombang,

optika, fisika modern, biologi umum, kimia umum, fisika zat padat,

25
M. Farchani Rosyid,dkk. Kajian Konsep Fisika 1, Solo: Platinum, 2008, hlm.05
31

pemograman komputer, prakarya fisika, kalkulus, praktikum fisika

dasar I dan II, praktikum elektronika dasar I dan II, praktikum

gelombang, praktikum optika.26

Berdasarkan dari materi perkuliahan diatas yang dipelajari

oleh mahasiswa fisika, mereka lebih cenderung menggunakan otak

kiri yang bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional.

2. Mahasiswa jurusan Tasawuf dan Psikoterapi

Tasawuf menurut Syekh Ali Jum‟ah adalah metode

pendidikan spiritual dan prilaku yang membentuk seorang muslim

hingga mencapai tingkat ihsan. Kata ikhsan memerlukan fokus

perhatian kepada pembersihan jiwa manusia dari seluruhpenyakit-

penyakitnya yang menjauhkan manusia dari Allah Swt. dan

meluruskan penyimpangan- penyimpangan karakter dan prilaku dalam

segala hal yang berkaitan hubungan manusia dengan Allah, hubungan

antarmanusia, dan dengan ego diri.27

Terminologi lain yang menunjukan tasawuf adalah

pembersihan hati, giat ibadah, lembuat berakhlak, merekronstruksi

keadaan zhair dan bathin untuk mendapatkan kebahagiaan abadi,

26
TIM Penyusun, Buku Panduan Program Sarjanah (S.1) Dan Diplomat 3 (D.3)
IAIN Walisongo Tahun Akademik 2011/2012, Kementerian Agama Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang, 2011, hlm.242-243,
27
Syekh Ali Jum’ah, Kupas Tuntas Ibadah-ibadah Yang Diperselisihkan,( Jakarta
: Khazanah Intelektual, 2007), hlm.. 142
32

zuhud kepada dunia, selalu ingat akhirat, dan bersungguh-sungguh di

dalam taat dan takwa kepada Allah Swt.28

“Tasawuf dalam bidang keilmuan mengisyaratkan bahwa


tasawuf yang dimaksud adalah ilmu tasawuf, yang diyakini
sebagai jalan (tarekat) menuju Tuhan. Sementara tasawuf
sebagai bentuk amalan, menggambarkan bentuk perilaku dan
langka-langka yang harus ditempuh oleh seseorang
dalammenjalankan kehidupan sufistik. Kemudian tasawuf
sebagai sikap dan pemikiran, menempatkan pada suatu
pemikiran tasawuf yang dapat diaplikasikan dalam sikap
hidup sehari-hari dalam menghadapi tantangan kehidupan.“29

Tasawuf menurut al-Ghozali dalam kitabnya ihyak’

ulumuddin, tasawuf adalah ilmu yang membahas cara-cara seseorang

mendekatkan diri kepada Allah. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang

mempelajari usaha membersihkan diri, berjuang memerangi hawa

nafsu, mencari jalan kesucian dengan jalan ma’rifat menuju

keabadian, saling mengingatkan antar manusia, serta berpegang teguh

pada janji Allah dan mengikuti syariat Rosullah SAW dalam

mendekatkan diri dan mencapai Ridho-Nya. Menurut Al-Junaid al-

Baghdadi tasawuf adalah bersihnya hati dari hal-hal yang

berhubungan dengan keduniawian, memutuskan kebiasaan-kebiasaan

hidup manusia, memadamkan sifat-sifat buruk manusia, menjauhi

tuntutan hawa nafsu, mendekati sifat-sifat kerohanian, mengkaji ilmu

hakikat, mementingkan keutamaan yang bersifat kekal, selalu

28
Abu Muhammad Rahim. At-Tasawuf al-ladzi Nuriduhu . (Kairo: Maktabah
Umul-Qura. 2009), hlm.20
29
Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, M.A. Sufi Healing, (Jakarta:Penerbit Erlangga,
2012), hlm. 13
33

memberi nasehat kepada umat, benar-benar segala perbuatanya

semata-mata karena Allah SWT.30

Melalui pengertian diatas bahwa tasawuf adalah pendidikan

untuk menempuh keadaan spiritual dengan pembersihan hati manusia

terhadap akhlak mazmumah. Dimana akhlak mazmumah terbentuk

dari emosi-emosi yang timbul dari hati yang menafikan pengawasan

Allah (murāqabah) sehingga perbuatan-perbuatannya hanya datang

dari kepentingan emosi tersebut. Di dalam bertasawuf manusia harus

memperhatikan ibadah secara zahiriah dan batiniah. Ibadah zahiriyah

yaitu ibadah amaliah seorang hamba kepada Tuhannya. Sedangkan

Ibadah batniyah menutup mata akan keserakahan untuk memiliki

dunia dan membuka mata bathin.

Adapun mata kuliah yang ditempuh oleh jurusan ini meliputi:

filsafat umum, muthala’ah, muhadatsah, reading comperehension,

conversation, statistika, metodelogi peneitian kuantitatif dan kualitatif,

sejarah perkembangan tasawuf, tasawug II dan III, tarekat dan suluk,

Tasawuf Sosial, Psikologi Sufistik, Sufi Healing I, II,dan III,

konseling sufistik, tafsir ayat-ayat sufistik, ESQ, Psikologi Umum,

psikologi faal, psikologi abnormal, psikologi sosial, psikologi agama,

psikologi perkembangan, psikologi kepribadian, psikologi konseling,

pengukuran psikologi, psikologi eksperimen, psikologi klinis,

30
Asep Umar Ismail, dkk. Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Studi Wanita UIN Jakarta,
2005), hlm., 60
34

psikoterapi, psikoneuroimonologi, ilmu kesehatan dasar, psikiatri,

psikofarmaka dan obat tradisonal, filsafat etika.31

Berdasarkan dari materi perkuliahan yang dipelajari oleh

mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi diatas, mereka lebih cenderung

berfikir dengan otak kanan yang bersifat acak, tidak teratur, intuitif,

dan holistic.

C. Pengaruh Perbedaan Jurusan Fisika dan Tasawuf Psikoterapi

Terhadap Kontrol Diri

Kecerdasan manusia dipengaruhi oleh pengalaman sehari-hari,

kesehatan fisik dan mental, porsi latihan yang diterima, ragam hubungan

yang dijalani, dan berbagai factor lain. Di tinjau dari segi ilmu saraf,

semua sifat kecerdasan itu bekerja melalui atau dikendalikan oleh otak

beserta jaringan saraf yang terletak diseluruh tubuh.32

Otak merupakan organ tubuh yang paleng kompleks. Otak

memproduksi pikiran-sadar yang menakjubkan, kesadaran akan diri dan

lingkungan, serta kemampuan untuk melakukan pilihan bebas dalam

berhadapan dengan dunia. Otak juga menghasilkan dan menstrukturkan

pemikiran kita, memungkinkan kita memiliki perasaan, dan menjembatani

kehidupan spiritual, kesadaran akan makna, nilai, dan konteks yang sesuai

31
TIM Penyusun, Buku Panduan Program Sarjanah (S.1) Dan Diplomat 3 (D.3)
IAIN Walisongo Tahun Akademik 2011/2012, Kementerian Agama Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang, 2011, hlm, 258-259
32
Danah Johar dan Ian Marshall, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam
Berfikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai kehidupan, (Bandung: MIZAN,
2000), hlm. 35
35

untuk memahami pengalaman. Otak menjadi jembatan antara kehidupan

batin dan lahiriah.33

Otak mempunyai tiga bagian dasar: batang atau “ otak reptil ”,

system limbic atau “otak mamalia” dan neokorteks. Masing-masing

mempunyai stuktur syaraf tertentu dan mengatur tugas-tugas tertentu.

Yang pertama yaitu batang atau otak reptile. Bobbi Deporter dan mike

Hernacki menunjukkan bahwa otak reftil bertanggung jawab atas fungsi-

fungsi motor sensor, yaitu pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal

dari pancaindra. Otak ini berkaiatan dengan insting dan mempertahankan

hidup.34 Otak reftil terdiri dari ceberum (otak kecil), pons (jembatan) dan

medulla oblongata. Dua bagian terakhir bersama-sama dengan

mesenpholan membentuk batang otak yang menjadi jembatan antara

belahan otak dan saraf tulang belakang. Perannya sangat penting yaitu

mengatur pernapasan dan koordinasi gerakan tubuh.35

Disekeliling otak reftil terdapat system limbic yang sangat

kompleks dan sangat luas, atau otak mamalia. System limbic ini terletak

dibagian tengah otak yang fungsinya bersifat emosional dan kognitif, yaitu

menyimpan emosional, pengalaman menyenangkan, memori, kamampuan

belajar dan mengendalikan bioritme, seperti pola tidur, rasa lapar, dan

haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seks, temperature dan kimia

33
Ibid., hlm. 36
34
Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman Dan Menyenangkan, (Bandung: Mizan Media Utama, 2002), hlm. 26-28
35
Taufik Pasiak, Tuhan Dalam Otak Manusia: Mewujudkan Kesehatan Spritual
Berdasarkan Neurosains, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2012),hlm. 72
36

tubuh, metabolism dan system kekebalan.36 Neokorteks yang terbungkus

disekitar bagian atas dan sisi-sisi limbic, yang mengisi 80% dari seluruh

materi otak, adalah tempat kecerdasan yang mengatur pesan-pesan yang

diterima melalui indera pengelihat, pendengaran dan sensasi tubuh, yang

menimbulkan proses penalaran, berfikir intelektual, pembuatan keputusan,

perilaku waras, bahasa, kendali motoric sadar dan ideasi (penciptaan

gagasan) nonverbal. Dalam neokorteks, semua kecerdasan tinggi berada,

seperti kecerdasan linguistic, matematika, visual, kinestik, music,

antarpribadi dan juga intuisi. Intuisi adalah kemampuan menerima atau

menyadari informasi yang tidak dapat diterimah kelima indera.37

Taufik pasiak menyebutkan bahwa otak depan (neokorteks) terdiri

dari dua bagian, yaitu otak besar dan diencephalons yang tertanam

diantara dua belahan otak besar berupa bongkahan-bongkahan (lobus)

yang terbelah menjadi dua dengan ukuran persis sama. Alur alur yang

membaginya dikenal sebagai fissure longitudinal. Belahan yang disebut

dengan hemisfer. Jadi, ada hemisfer kiri dan hemisfer kanan, yang

selanjutnya dikenal dengan otak kiri dan otak kanan. Sebagaimana

ditemukan Roger Sperry, otak kiri mengatur hal-hal yang bersifat rasional,

terutama matematika. Otak kanan mengatur hal-hal yang bersifat irasional,

terutama yang bersifat intuitif.38

36
Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, op. cit., hlm. 28-30
37
Ibid., hlm 28-30
38
Taufik Pasiak, op.cit., hlm. 66
37

Bobbi Deporter dan Mike Hernacki menyebutkan bahwa cara

berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Walaupun

berdasarkan realita, ia mampu melakukan penanfsiran abstrak dan

simbolis. Ekspresi berfikirnya dngan cara verbal, menulis, membaca,

asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik dan

simbolisme.39 Adapun Lobus otak yang menyokong kulit otak (korteks

serebri) dalam berfikir rasional, terdiri dari: 1) lobus frontal (di dahi) yang

bertanggung jawab untuk kegiatan berfikir, berencana dan menyusun

konsep, 2) lobus occipital (dibelakang kepala) yang bertanggung jawab

mengatur kinerja penglihatan, 3) lobus temporal (diseputar telingga) yang

bertanggung jawab terhadap persepsi suara dan bunyi, dan 4) lobus

parietal (di puncak kepala) yang bertanggung jawab untuk berpikir

terutama pengaturan memori.40 Belajar dengan kurikulum tertentu adalah

untuk tujuan ini. Anak didik diarahkan untuk dapat meraih kemampuan

dasar yang pragmatis. Seperti anak diperintahkan untuk menghafal

perkalian, rumus matematika, fisika , dan kimia, serta menghafal tata

aturan bahasa. Cara seperti ini bertujuan mendorong pengaktifan otak

untuk berfikir. Ia diprogramkan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas

yang sudah jelas, baku dan rasional. Kegiatan berfikir seperti diatas

dialami mahasiswa jurusan fisika yang cenderung berfikir menggunakan

otak kirinya.

39
Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, op.cit. hlm, 36
40
Ibid., hlm. 68
38

Adapun otak kanan, berfikirnya bersifat acak, tidak teratur, intuitif,

dan holistic. Ia mampu mengetahui hal-hal yang bersifat nonverbal seperti

perasaan dan emosi, kesadaraan yang tidak berkenaan dengan perasaan

(merasakan kehadiran suatu benda atau orang), kesadaran spasial,

pengenalan bentuk dan pola, music, seni, kepekaan warna, kretivitas dan

visualisasi.41 Selain itu, dalam otak manusia juga terkenal dengan god

spot yang menjadi sentral kesadaran mistik.

Dalam otak tersedia berbagai kemampuan dasar yang dibutuhkan

manusia. Kemampuan untuk membangun dunia, mengenal tuhan dan

merasakan kehadiran-Nya, disana tersedia “god spot”- titik Tuhan, yang

menjadi sentral kesadaran mistik dan perilaku spiritual. Kasanggupan otak

manusia yang sungguh luar biasa yang merupakan karunia besar dari Allah

Swt. Padanya ada keseimbangan antara kesanggupan mempertahankan

hidup dengan kesanggupan membangun kehidupan itu sendiri antara

kesanggupan intelektual dengan kesanggupan spiritual.

Akan tetapi, sebagaimana disebutkan dimuka, kemampuan dasar

otak seperti itu, apabila tidak ditumbuh kembangkan, bisa jadi rusak dan

hancur, atau fungsinya diambil alih oleh kepentingan-kepintingan tidak

seharusnya. Seperti kemampuan lobus frontal yang bertanggung jawab

untuk kegiatan berfikir berencana dan menyusun konsep, bila tidak

ditumbuh kembangkan dalam kerangka berfikir, berencana, dan menyusun

konsep-konsep yang baik, maka ia akan diambil alih untuk kepentingan-

41
Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, op.cit. hlm 37-38
39

kepentingan kejahatan atau kepuasan nafsu syahwat. Kemapuan intuitif

dan holistic, bila tidak ditumbuhkan dalam kerangka keyakinan yang benar

kepada Allah maka ia dapat diambil alih untuk kepentingan pedukunan

atau mempertuhan sesuatu selain Allah.

Rasa religius para ilmuwan berbentuk suatu kekaguman yang

mempesona pada keharmonisan hukum alam, yang menampakan suatu

superioritas kecerdasan. Menurut Albert Esteen agama terdiri dari seuntai

kekeaguman yang sederhana, terhadap suatu kekeuatan supra yang tak

terbatas. Semakin jauh kemajuan evoluasi spiritual umat manusia, semakin

pasti jalan menuju religiusitas sejati.42

Riyadhoh (latihan ruhani) dalam tasawuf, pada suatu sisi adalah

untuk tujuan ini. Pada sisi lain untuk menyalahkan perangkat-perangkat

hati, yaitu hampa quantum yang utamanya berada pada koneksi jaringan

sel-sel saraf jantung dan otak. Riyadhoh ialah pembiasan diri dan

pengondisian jiwa pada suatu kondisi ruhani, meninggalkan sifat-sifat

buruk atau melekatkan sifat-sifat kesempurnaan melalui dzikir, puasa,

ibadah sunnah, dan lain sebagainya.43

Penyambungan koneksi semua jalur saraf (neural tracts) dan

jaringan saraf (neural network) secara sekaligus dengan cara beribadah

yang khusu’ dan istiqomah dapat melahirkan kemampuan berfikir unitif,

berfikir spiritual atau berfikir transenden. Sebagaimana ditemukan pare

42
http/Spiritualitas Menurut Albert Einstein _ chillinaris.html/ diundo
(11/08/2015, pukul: 16:54)
43
M. Yuniyatullah Delta Auliyah, Melejitkan Kecerdasan Hati & Otak menurut
Petunjuk Al-Quran dan Neurologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 58
40

dan Linas, berfikir transenden berasal dari osilasi sel-sel saraf.44 Tulis

Danah Zohar “penelitian Wolf Singer dan Charles Gray tentang problem

ikatan (binding problem) menunjukkan bahwa sel-sel saraf diseluruh

bagian otak berosilasi secara serentak (simultan) pada frekuensi yang sama

(± 40 Hz) ketika sel-sel tersebut mencerap objek yang sama. Osilasi yang

koheren (padu) ini memberikan kesatuan (unity) dalam persepsi”45 ibadah

yang khusu’ hanya mencerap satu objek “Tuhan”. Oleh sebab itu, ibadah

yang khusu’ dapat melahirkan hal-hal yang transenden “akhlak mulia”.

Di lihat definisi akhlak Abu Hamid al-Ghozali pemikir transenden.

Ia menulis akhlak ialah suatu kondisi ruhani dalam jiwa, berakar padanya,

yang dapat melahirkan reaksi-reaksi secara mudah dan reflex, tidak

memerlukan pemikiran dan pertimbanga.46 Kegiatan spiritual atau

transenden seperti diatas dialami mahasiswa tasawuf psikoterapi sehingga

mereka cenderung dikenal dengan olahan otak kanannya.

Dari beberapa penjelasan diatas memberikan bukti bahwa otaklah

yang melatar belakangi kecerdasaan sehingga berpengaruh pada kontrol

diri individu, baik cara kerja otak kiri ataupun otak kanan.

44
Danah Zohar dan Ian Marshall, op.cit. hlm. 61
45
Ibid., hlm. 62
46
Al-Ghozali, Ihya’ Ulumuddin, jil. II, hlm. 52
41

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan ada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data47.

Sehinga hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang belum teruji

kebenaran dan kevalidtannya secara pasti dan tepat. Artinya ia masih harus

dibuktikan kebenarannya.

Berdasarkan landasan teori diatas maka hepotesis dalam penelitian

ini adalah: ada perbedaan kontrol diri mahsiswa jurusan fisika angkatan

2012 dengan mahsiswa jurusan tasawuf psikoterapi angkatan 2012.

47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 96
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan peneliti ini adalah jenis metode

penelitian kuantitatif. Karena penelitian ini bertujuan untuk mendapatka

data tempat tertentu yang alamiah tetapi peneliti melakukan perlakuan

dalam pengumpulan data misalnya kuesioner/angket1. Dalam penelitian

ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

adalah pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numerical

(angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistik2.

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan

(Field Research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif (suatu

pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka-angka), dan

dengan metode angket dengan teknik komparatif. Metode ini digunakan

untuk mengumpulkan keterangan seluas-luasnya mengenai kontrol diri

mahasiswa jurusan fisika angkatan 2012 dengan mahasiswa tasawuf

psikoterapi angkatan 2012.

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 12
2
Saifundin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar , 2001), hlm.
5

42
43

Penelitian komparatif diarahkan untuk mengetahui apakah antara

dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel

yang diteliti.3

B. Variable Penelitian

Kata “variabel” berasal dari bahasa Inggris variable dengan arti:

”ubahan”, “faktor tak tetap”, atau “gejala yang dapat diubah-ubah”4. John

W. mendefinisikan variabel sebagai berikut: Variables are the conditions

or characteristics that the experimenter manipulates, controls, or

observes5. (Variabel adalah kondisi atau karakter yang digerakkan,

dikontrol, atau diobservasi oleh para peneliti). Variabel dapat diarahkan

sebagai sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.

Seringkali dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor yang berperan

dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti6.

Dalam penelitian ini, adapun variable yang digunakan adalah:

mahasisawa jurusan fisika dan Tasawuf Psikoterapi (sebagai variable X)

dan kontrol diri (sebagai variable Y)

3
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), Cet. 1, hlm. 56.
4
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006), hlm. 36.
5
Best John W., Research in Education, (America: Prentice Hall, 1981), hlm. 59
6
Sugiharto, Teknik Sampling, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama), 2001, hlm. 2
44

C. Definisi Operasional Variable

 Kontrol diri adalah suatu kemampuan individu untuk menyusun,

membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat

membawa individu kearah konsekuensi positif, kontrol diri sebagai

suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku

mengandung makna yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan

terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak dalam

batas-batas ketentuan hokum, sehingga melahirkan perilaku (moral)

yang luhur. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teori dari Imam

al-Ghozali sehingga dapat diambil aspek sebagai berikut :

1) Kontrol perilaku indikatornya berupa mengontrol pada keta’atan

(menjaga adab dari bahaya), mengontrol pada kemaksiatan

(malu berbuat dosa), mengontrol pada perbuatan mubah

(memelihara adab).

2) Kontrol kognitif indikaornya berupa mengontrol pada keta’atan

(ikhlas), mengontrol pada kemaksiatan (tobat, sesal, bertafakur

atas ke-Esahan Tuhan), mengontrol pada perbuatan mubah

(menyadari bahwa Tuhan yang memberi nikmat).

3) Kontrol keputusan indikatornya berupa mengontrol pada

ketaatan (menyempurnakan ibadah), mengontrol pada

kemaksiatan (tobat), mengontrol pada berpuatan mubah (syukur

ni’mat).
45

Semakin tinggi skor yang yang dicapai oleh subjek penelitian

berarti semakin tinggi control yang dimilikinya dan begitu pula

sebaliknya.

 mahasiswa jurusan fisika dan tasawuf psikoterapi

mahasiswa jurusan fisika adalah mahasiswa yang mempelajari

perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai

dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika

partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan

kosmos seperti materi fisika, mekanika, elektronika, termodinamika,

listrik magnet, gelombang dan optika. Sedangkan mahasiswa jurusan

tasawuf adalah mahsiswa yang menempuh kuliah tasawuf, tasawuf

adalah pendidikan untuk menempuh keadaan spiritual dengan

pembersihan hati manusia terhadap akhlak mazmumah.

D. Subjek Penelitian

Subyek penelitian merupakan sumber utama data penelitian yang

memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti dan akan dikenai

kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

a) Populasi

Penentuan populasi merupakan langka pertama yang harus

diperhatikan dalam melakukukan suatu penelitian. Populasi

merupakan suatu kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi


46

hasil penelitian.7 Sutrisno hadi menyatakan bahwa populasi adalah

seluruh subyek yang dimaksud untuk diteliti yang paling sedikit

mempunyai satu sifat yang sama.8

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

jurusan fisika dengan mahasiswa jurusan tasawuf dan psikoterapi.

b) Sample

Sample menurut sugiyono adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang

dipelajari dari sample itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk

populasi. Sample yang diambil dari populasi haruslah reprensetif

(mewakili) yaitu benar-benar mencerminkan populasinya.9 Maka

yang menjadi subjek penelitian disini adalah mahasiswa jurusan

fisika angkatan 2012 dan mahasiswa jurusan tasawuf terapi angkatan

2012.

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sample

dengan pertimbangan tertentu.10 Sample yang digunakan adalah

mahasiswa jurusan fisika angkatan 2012 karena mahasiswa angkatan

2012 dianggap sudah menerima materi pokok yaitu materi yang

7
Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset,
cet.1,2005), hlm. 77
8
Sutisno Hadi, Statistk jilid 2, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM, 1983), hlm. 220
9
Sugiyono, Op, Cit, hlm. 62
10
Ibid.,hlm,124
47

fokus pada materi-materi jurusan, begitu juga mahasiswa tasawuf

psikoterapi angkatan 2012.

Suharsimi Artkunto menjelaskan untuk sekedar ancer-ancer

maka apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya,

sehingga merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah

populasinya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25%, tergantung

pada pertimbangan tertentu.11

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah

mahasiswa UIN Walisongo Semarang jurusan fisika angkatan 2012

dengan jumlah 29 mahasiswa dan mahaiswa UIN Walisongo

Semarang jurusan tasawuf psikoterapi angkatan 2012 dengan jumlah

41 mahasiswa. Jumlah keseluruhan sample yang digunakan adalah

70 mahasiswa.

E. Metode Pengumpulan Data

1) skala

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial.12 Skala yang digunakan adalah skala kontrol

11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:
PT. Melton Putra, 1991), Cet. VII, hlm. 107
12
Sugiyono, op.cit, hlm. 136
48

diri berdasarkan teori Avriil dan Al-Ghozali yang disusun oleh

peneliti sendiri.

Kategori jawaban yang digunakan dalam skala ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 1: Skor Skala Likert

No. Kategori Favorable Unfavorable

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

2 Setuju (S) 4 2

3 Ragu-Ragu (RG) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang berisi hal-

hal yang positif atau mendukung terhadap sikap obyek. Pernyataan

unfavorable merupakan pernyataan yang berisi hal- hal negatif yakni

tidak mendukung atau kontra terhadap sikap obyek yang hendak di

ungkap.13.

Untuk mempermudah dalam penyusunan skala kontrol diri,

maka terlebih dahulu dibuat tabel spesifikasi kontrol diri dalam tabel.

13
SaifuddinAzwar, op. cit., h. 98.
49

Tabel 2: Blue Prit skala kontrol diri

Item
No Aspek Indikator Jumlah
Favorable Unfavorable

1 Kontrol a. Kontrol pada 1, 25, 37, 3 26, 2, 38, 33 8 Aitem

perilaku keta’atan (menjaga

adab dari bahaya )

b. Kontrol pada 27, 28, 29 4, 5, 8, 39, 56 8 Aitem

kemaksiatan

(meninggalkan

maksiat, malu

berbuat dosa)

c. Kontrol pada 6, 30, 41, 40, 42, 7 8 Aitem

perbuatan mubah 31,57

(memelihara adab)

2 Kontrol a. Kontrol pada 9, 43, 58*, 44, 59, 14*, 8 Aitem

kognitif keta’atan (ikhlas) 10 15

b. Kontrol pada 11, 45, 46, 60, 61, 12, 62 7 Aitem

kema’siatan (sesal,

bertafakur atas ke-

Esahan Tuhan)

c. Kontrol pada 47,16, 48* 13, 34, 50 6 Aitem

perbuatan mubah

(menyadari bahwa
50

Tuhan yang

memberi nikmat)

3 Kontrol a. Kontrol pada 17, 63, 18, 49, 19, 64* 7 Aitem

keputusan keta’atan 53

(menyempurnakan

ibadah)

b. Kontrol pada 20*, 32*, 51, 52, 35 6 Aitem

kemaksiatan (tobat) 21

c. Kontrol pada 22,36, 54 24, 55*, 23 6 Aitem

perbuatan mubah

(syukur ni’mat)

Jumlah 64 Aitem

*. Aitem yang gugur

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan nilai mentah

yang harus diolah terlebih dahulu. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis statistik. Melalui analisis statistik diharapkan

dapat menyediakan data–data yang dapat dipertanggung jawabkan untuk

menarik kesimpulan yang benar dan untuk mengambil keputusan yang

baik terhadap hasil penelitian. Alasan yang mendasari karena statistik

merupakan cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan,

menyusun, menyajikan, dan menganalisa dan penyelidikan yang berwujud


51

angka–angka. Alasan lain karena statistik bersifat objektif dan bersifat

universal dalam arti dapat digunakan dalam hampir semua bidang

penelitian.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dengan

metode statistik, karena data yang diperoleh berwujud angka dan metode

statistik dapat memberikan hasil yang objektif. Metode analisis data ini

dibantu dengan menggunakan program SPSS (statistical Product and

Service Solutions) versi 16.0 for Windows.

Dalam penelitian teknik analisis yang digunakan pada data untuk

menjawab hipotesis diatas dilakukan dengan menggunakan metode

analisis T-tes yang dihitung dengan perhitungan manual dan SPSS 16.

Kegunaan utama teknik T-tes untuk membandingan rata-rata dua

kelompok kasus.14

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument

1. Uji Validitas Instrument

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti

sejaumana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurannya.15 Dalam artian suatu alat pengukur dapat dikatakan

14
Jonathan Sarwono, Statstik Itu Mudah: Panduan Lengkap Untuk Belajar
Komputasi Statistik Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: C.V. Andi Offset, 2009), hmn.,
148
15
Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, Cet.
I, 1997), h. 5
52

valid atau sah apabila alat ukur tersebut telah digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur.16

Validitas instrument dalam penelitian ini dipertimbangkan

melalui validitas kontrak, (construct validity). Dalam hal ini setelah

instrument dikontruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan

berlandaskan teori tertentu. 17

Sugiyono menerangkan bahwa instrument yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur.18 Validitas isi diperoleh melalui analisis

rasional atau professional judge terhadap alat ukur yang dilakukan

dengan seksama oleh ahli–ahli sehingga alat ukur hanya memuat isi

yang relevan dan tidak keluar dari batasan–batasan tujuan ukur.

Profesional judgment dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing

skripsi.

Uji instrument dilakukan terhadap mahasiswa UIN Walisongso,

dengan jumlah keseluruhan sebanyak 80 mahasiswa. Uji instrument

ini dilakukan pada tanggal 10 juni 2015. Uji validitas dilakukan

dengan cara membandingkan isi skala dengan tabel spesifikasi atau

kisi–kisi instrument yang telah disusun. Pengujian validitas tiap butir

16
Jusuf Soewadji, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2012), hlm. 173.
17
Saifuddin Azwar, op. cit. hlm. 177
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2008), Cet 2, hlm. 168.
53

digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan

skor total. Dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows dapat

diketahui melalui kolom corrected item – item correlation.

Berdasarkan batas nilai signifikansi korelasi antara variabel yaitu

0,05, sehingga aitem dikatakan valid jika nilai signifikansi korelasi

<0,05, aitem dikatakan tidak valid jika nilai signifikansi korelasi

>0,05.

Berdasarkan uji validitas item yang di lakukan terhadap 64 aitem

skala kontrol diri, terdapat 57 aitem yang valid dan 7 aitem yang

dinyatakan gugur. Koefisisen korelasi yang dinyatakan valid berkisar

antara 0,227 sampai dengan 0,676. Aitem yang gugur adalah nomor.

14, 20, 32, 48, 55, 58, 64 Adapun koefisien korelasi yang gugur

berkisar antara 0,057 sampai dengan 0,198.

2. Uji Reliabilitas

Sugiyono menjelaskan bahwa instrumen yang reliabilitas adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek

yang sama, akan menghasilkan data yang sama.19 Relibiabilitas

menurut Azwar sebenarnya mengacu pada konsistensi atau

kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan

pengukuran. Pengukuran yang tidak reliable akan menghasilkan skor

yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi diantara

19
Ibid, hlm. 121
54

individu lebih ditentukan oleh faktor error (kesalahan) dari pada faktor

perbedaan yang sesungguhnya.20

Azwar menerangkan bahwa reliabilitas dinyatakan koefisien

reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan1,00.

Makin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti

semakin tinggi reliabilitas dan sebaliknya koefisien yang rendah akan

semakin mendekati angka 0.21 Pengukuran reliabilitas dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alfa Cronbachkarena setiap

satu skala dalam penelitian ini disajikan dalam sekali waktu saja pada

sekelompok responden (single trial administration).22 Selain itu, Alfa

Cronbach digunakan ketika pengukuran tes sikap yang mempunyai

aitem standar pilihan atau dalam bentuk esai. Alfa Cronbach pada

prinsipnya termasuk mengukur homogenitas yang didalamnya

memfokuskan dua aspek heterogenitas dari tes tersebut.23

Reliabilitas skala model ini ditunjukkan oleh besaran koefisien

alpha yang berkaitan dengan kesalahan baku pengukuran. Artinya,

semakin besar nilai alpha maka akan semakin kecil kesalahan tingkat

pengukuran, dengan kata lain konsistensi indikator instrumen

penelitian memiliki keterandalan. Penghitungan estimasi reliabilitas

20
Saifudin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet.
I, 1997), hlm .67
21
Sugiyono. Op.,cit.,, hlm
22
Saifudin Azwar, op.cit.,, hlm.83
23
Sukardi, Metodologi Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (PT. Bumi
Aksara, 2009), hlm.133
55

penelitian ini dilakukan dengan bantuan program computer SPSS

(statistical Product and Service Solutions) versi 16.0 for Windows.

Dengan bantuan paket program SPSS 16.0 for windows

ditampilkan hasil analisis reliabilitas instrumen. Ringkasan analisis

alpha instrumen selengkapnya tersebut dalam tabel berikut:

Tabel 3: Rangkuman Analisis Reliabilitas Instrument

Responden Variable Koefisien Keterangan

Reliabilitas

Alpha

Mahasiswa UIN Kontrol diri 0,902 Reliable

Walisongo Semarang
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kanca Penelitian

1. Sejarah Berdirinya UIN Walisongo Semarang

Berdirinya kampus UIN Walisongo dulu bernama IAIN

Walisongo secara resmi pada tanggal 6 April 1970 melalui Keputusan

Menteri Agama RI (KH. M. Dachlan) No. 30 dan 31 tahun 1970. Pada

awal berdirinya, Perguruan Tinggi Agama Islam ini memiliki 5

fakultas yang tersebar di berbagai kota di Jawa Tengah, yakni Fakultas

Dakwah di Semarang, Fakultas Syari’ah di Bumiayu, Fakultas

Syari’ah di Demak, Fakultas Ushuluddin di Kudus dan Fakultas

Tarbiyah di Salatiga. Namun, ide dan upaya perintisannya telah

dilakukan sejak tahun 1963, melalui pendirian fakultas-fakultas Agama

Islam di beberapa daerah tersebut yang dilakukan secara sporadis oleh

para ulama sebagai representasi pemimpin agama dan para birokrat

santri.1

Keberadaan UIN Walisongo pada awalnya tidak dapat

dipisahkan dari kebutuhan masyarakat santri di Jawa Tengah akan

terselenggaranya lembaga pendidikan tinggi yang menjadi wadah

pendidikan pasca pesantren. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa

Jawa Tengah adalah daerah yang memiliki basis pesantren yang sangat

1
http//pramudikaardi/wordpress.com/mengenal/lebih/dekat/uin/walisongo/semarang, diundo
(29/04/2015, pukul 02:42 PM)
56
57

besar. Dengan demikian di satu sisi lembaga pendidikan tinggi ini

harus mampu memposisikan diri sebagai penerus tradisi pesantren,

sementara di sisi lain ia harus memerankan diri sebagai lembaga

pendidikan tinggi yang melakukan diseminasi keilmuan, sebagaimana

layaknya perguruan tinggi.2

Para pendiri UIN ini secara sadar memberi nama Walisongo.

Nama besar ini menjadi simbol sekaligus spirit bagi dinamika sejarah

perguruan tinggi agama Islam terbesar di Jawa Tengah ini. Tentu

dalam bentangan sejarahnya, UIN terlibat dalam pergulatan

meneruskan tradisi dan cita-cita Islam inklusif ala walisongo, sembari

melakukan inovasi agar kehadirannya dapat secara signifikan berdaya

guna bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan secara nyata

berkhidmah untuk membangun peradaban umat manusia. Spirit inilah

yang dikembangkan menuju UIN Walisongo sebagai center of

excellence perguruan tinggi agama Islam di Indonesia.3

IAIN Walisongo bertransformasi menjadi Universitas Islam

Negeri (UIN) Walisongo sejak 19 Desember 2014 bersamaan dengan

dua UIN yang lain, yaitu UIN Palembang dan UIN Sumut. Peresmian

dan penandatanganan prasasti dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di

Istana Merdeka.

2
ibid
3
ibid
58

2. Berbagai jurusan tersedia di Perguruan Tinggi Islam ini, seperti4 :

A. Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan jurusan:

1) Komunikasi dan Penyiaran Islam ( Islamic Communications

and Broadcasting)

2) Bimbingan dan Penyuluhan Islam (Islamic Guidance and

Counseling)

3) Manajemen Dakwah (Propagation management)

4) Pengembangan Masyarakat Islam (Islamic Community

Development)

B. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memiliki jurusan:

1) Perbankan Syari’ah (Islamic Banking)

2) Ekonomi Islam (Sharia Economics)

C. Fakultas Syariah memiliki jurusan:

1) Hukum Keluarga /Ahwal Shakhsiyyah (Islamic Family Law)

2) Hukum Pidana Islam /Jinayah Siyasah (Criminal Law &

Islamic State Structure)

3) Hukum Ekonomi Syari`ah/Muamalat (Islamic Economics)

4) Falak (Islamic Astronomy)

D. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan memiliki jurusan:

1) Pendidikan Agama Islam (Islamic Education)

2) Pendidikan Bahasa Arab (Arabic Education)

4
ibid
59

3) Manajemen Pendidikan Islam (Islamic Educational

Management)

4) Tadris (Pendidikan) Bahasa Inggris (English Education)

5) Tadris (Pendidikan) matematika (Mathematics Education)

6) Tadris (Pendidikan) Biologi (Biology Education)

7) Tadris (Pendidikan) Kimia (Chemistry Education)

8) Tadris (Pendidikan) Fisika (Physics Education)

9) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (Madrasah Ibtidaiyah

Teacher Education)

10) Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (Raudhatul Athfal Teacher

Education)

E. Fakultas Ushuluddin memiliki jurusan:

1) Perbandingan Agama (Comparative Religion)

2) Akidah dan Filsafat (Aqidah Philosophy)

3) Tafsir Hadits (Tafsir Hadith)

4) Tasawuf dan Psikoterapi (Tasawuf and Psychotherapy)

3. Visi dan Misi UIN Walisongo Semarang

UIN Walisongo Semarang memiliki Visi yaitu menjadi: Universitas

Islam Riset Terdepan Berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk

Kemanusiaan dan Peradaban. Untuk mencapai Visi tersebut, UIN

Walisongo Semarang melakukan langkah-langkah diantaranya:


60

 Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran IPTEKS berbasis

kesatuan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan lulusan

professional dan berakhlak al-karimah.

 Meningkatkan kualitas penelitian untuk kepentingan Islam, ilmu

dan masyarakat.

 Menyelenggarakan pengabdian yang bermanfaat untuk

pengembangan masyarakat.

 Menggali, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai kearifan

local.

 Mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam skala

regional, nasional, dan internasional.

 Mewujudkan tata pengelolaan kelembagaan professional berstandar

internasional.

 Melahirkan lulusan yang memiliki kapasitas akademik dan

profesional dengan keluhuran budi yang mampu menerapkan dan

mengembangkan kesatuan ilmu pengetahuan;

 Mengembangkan riset dan pengabdian kepada masyarakat yang

kontributif bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dalam

beragama, berbangsa dan bernegara.

B. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UIN Walisongo Semarang pada

tanggal 12 Juni 2015. Data dikumpulkan melalui 70 subjek yang menjadi


61

sampel, yang terbagi menjadi menjadi 2 kelompok, yaitu: 29 mahasiswa

jurusan tadris fisika dan 41 mahasiswa dari jurusan tasawuf psikoterapi.

Berdasarkan atas analisis deskripsi terhadap data-data penelitian dengan

menggunakan paket program SPSS 16.0 for windows, didapatkan data

yang memberkan gambaran mengenai rata-rata data, simpangan baku, nilai

minimum dan nilai maksimum. Tabulasi deskripsi data penelitian. Berikut

hasil SPSS deskriptif statistic.

Tabel 4: Desktiptif Statistic

Descriptive Statistics

Std.

N Range Minimum Maximum Sum Mean Deviation

Std.

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic

TF 4.01
29 92 136 228 5689 196.17 21.600
1

TP 3.59
41 90 157 247 8492 207.12 22.987
0

Valid N
29
(listwise)
62

Ada cara lain untuk menganalisis data deskripsi penelitian, yakni dengan

cara yang lebih manual namun diharapkan mampu membaca secara lebih

jelas kondisi siswa termasuk dalam kategorinya:

1. Analisis Data Deskripsi Penelitian Mahasiswa Jurusan Tadris Fisika

Analisis ini bertujuan untuk memberikan deskripsi subjek

penelitian berdasarkan data dari variable yang diperoleh dari kelompok

subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis

data data (Lampiran E) yang tersedia, dibutuhkan lagi perhitungan untuk

menentukan:

a. Nilai batas minimum, mengendalikan seluruh responden menjawab

seluruh pertanyaan pada butir jawaban yang mempunyai jawaban

terendah atau 1. Dengan jumlah aitem 57 aitem. Sehingga batas

nilai minimum adalah jumlah responden X bobot pertanyaan X

bobot jawaban = 1 x 57 x 1=57

b. Nilai batas maksimum, mengendalikan seluruh responden

menjawab seluruh pertanyaan pada butir jawaban yang mempunyai

skor tinggi atau 5. Dengan jumlah aitem 57 aitem. Sehingga batas

nilai miaksimum adalah jumlah responden X bobot pertanyaan X

bobot jawaban = 1 x 57 x 5=285

c. Jarak antara batas maksimum dan batas minimum = 285-57=228

d. Jarak interval merupakan hasil dari jarak keseluruhan dibagi

jumlah kategori: 228:5=45.6


63

Dengan perhitungan seperti itu akan diperoleh realitas sebagai

berikut:

57 102.6 148.2 193.8 239.4 285

Gambar tersebut dibaca:

Interval 57 – 102,6 = sangat rendah

102,6 – 148,2 = rendah

148,2 – 193,8 = cukup

193,8 – 239,4 = tinggi

239,4 – 285 = sangat tinggi

Hasil olahan data dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu 1 mahasiswa

(dengan interval skor nilai berkisar antara 102,6 – 148,2) dalam kondisi

kontrol diri yang rendah, 15 mahasiswa (dengan interval skor nilai

berkisar antara 148,2 – 193,8) dalam kondisi kontrol diri yang cukup, 13

mahasiswa (dengan interval skor nilai berkisar antara 193,8 – 239,4)

dalam kondisi kontrol diri yang tinggi. Berdasarkan hasil penggolongan

interval tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa

jurusan tadris fisika memiliki kontrol diri yang tinggi. Penggolongan

interval ini bisa dilihat dari hasil frekuensi dengan bantuan SPSS 16.0

for windows pada lampiran.


64

2. Analisis Data Deskripsi Penelitian Mahasiswa Jurusan Tasawuf

Psikoterapi

Analisis ini bertujuan untuk memberikan deskripsi subjek

penelitian berdasarkan data dari variable yang diperoleh dari kelompok

subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis

data data (Lampiran E) yang tersedia, dibutuhkan lagi perhitungan untuk

menentukan:

a. Nilai batas minimum, mengendalikan seluruh responden menjawab

seluruh pertanyaan pada butir jawaban yang mempunyai jawaban

terendah atau 1. Dengan jumlah aitem 57 aitem. Sehingga batas

nilai minimum adalah jumlah responden X bobot pertanyaan X

bobot jawaban = 1 x 57 x 1=57

b. Nilai batas maksimum, mengendalikan seluruh responden

menjawab seluruh pertanyaan pada butir jawaban yang mempunyai

skor tinggi atau 5. Dengan jumlah aitem 57 aitem. Sehingga batas

nilai miaksimum adalah jumlah responden X bobot pertanyaan X

bobot jawaban = 1 x 57 x 5=285

c. Jarak antara batas maksimum dan batas minimum = 285-57=228

d. Jarak interval merupakan hasil dari jarak keseluruhan dibagi

jumlah kategori: 228:5=45.6

Dengan perhitungan seperti itu akan diperoleh realitas sebagai

berikut:
65

57 102.6 148.2 193.8 239.4 285

Gambar tersebut dibaca:

Interval 57 – 102,6 = sangat rendah

102,6 – 148,2 = rendah

148,2 – 193,8 = cukup

193,8 – 239,4 = tinggi

239,4 – 285 = sangat tinggi

Hasil olahan data dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu 13

mahasiswa (dengan interval skor nilai berkisar antara 148,2 – 193,8)

dalam kondisi kontrol diri yang cukup, 26 mahasiswa (dengan interval

skor nilai berkisar antara 193,8 – 239,4) dalam kondisi kontrol diri yang

tinggi, 2 mahasiswa (dengan interval skor nilai berkisar antara 239,4 –

285) dalam kondisi kontrol diri yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil

penggolongan interval tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa

mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi diri mempunyai kontrol diri

yang tinggi. Penggolongan interval ini bisa dilihat dari hasil frekuensi

dengan bantuan SPSS 16.0 for windows pada lampiran.

Pengelompokan kondisi masing-masing variable terlihat dalam

tabel sebagai berikut


66

Tabel 5: Klasifikasi Hasil Analisis Deskripsi Data

Kategori Kelompok perbandingan 70

TF (Tadris Fisika) TP (Tasawuf Psikoterapi)

Sangat Rendah - -

Rendah 1 (3,4%)

Cukup 15 (51,7%) 13 (31,7%)

Tinggi 13 (44, 9%) 26 (63,4%)

Sangat Tinggi - 2 (4,9%)

3. Uji Persyaratan Analisis

Untuk melakukan analisis uji t pada uji hipotesis memerlukan

beberapa asumsi, diantaranya uji normalitas dan uji homogenitas

veriansi.

1) Uji Normalitas

Data dari variabel penelitian diuji normalitas sebarannya dengan

menggunakan program SPSS 16.0 for windows yaitu menggunakan

teknik one-sample kolmogorov-smirnov test. Uji tersebut

dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi

variable-variabel penelitian. Kaidah yang digunakan dalam penentuan

sebaran normal atau tidaknya adalah jika (p>0,05) maka sebarannya

adalah normal, namun jika (p<0,05) maka sebarannya tidak normal.

Jika (p>0,05) dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang sangat

signifikan antara frekuensi teoritis dan kurva normal sehingga dapat


67

disimpulkan bahwa sebaran untuk variabel tergantung adalah normal.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6: Hasil Uji Normalitas

Mahasiswa Jurusan Tadris Fisika

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TF

N 29

Normal Parametersa Mean 196.17

Std. Deviation 21.600

Most Extreme Absolute .152

Differences Positive .128

Negative -.152-

Kolmogorov-Smirnov Z .821

Asymp. Sig. (2-tailed) .511

a. Test distribution is Normal.


68

Mahasiswa Jurusan Tasawuf Psikoterapi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TP

N 41

Normal Parametersa Mean 207.12

Std. Deviation 22.987

Most Extreme Absolute .094

Differences Positive .085

Negative -.094-

Kolmogorov-Smirnov Z .605

Asymp. Sig. (2-tailed) .858

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan hasil uji Normalitas menunjukkan bahwa sebaran

skor skala kontrol diri pada seluruh kelompok memiliki sebaran

normal. Dengan nilai signifikasi 0,511 (p>0,05) untuk mahasiswa

jurusan tadris fisika (TF) angkatan 2012 dan nilai signifikasi 0,858

(p>0,05) untuk mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi (TP) angkatan

2012 UIN Walisongo Semarang.


69

2) Uji Homogenitas

Data dari variabel penelitian diuji homogenitasnya dengan

menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Uji Homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah varians antar kelompok yang

dibandingkan (kelompok mahasiswa tadris fisika angkatan 2012 dan

mahasiswa tasawuf psikoterapi angkatan 2012) dalam uji komparatif,

identik atau tidak. Dalam uji komparatif disyaratkan masing masing

kelompok memiliki varians yang homogen, sehingga layak untuk

dibandingkan. Uji homogenitas dilakukan dengan One-Way Anova.

Setelah dilakukan pengolahan data, tampilan output dapat dilihat pada

tabel sebagai berilkut:

Tabel 7: Hasil Uji Homogenitas

Test Of Homogeneity Of Variances

Kontroldiri

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.685 1 68 .411

Berdasarkan hasil uji SPSS pada tabel di atas menunjukkan

bahwa data dalam penelitian ini homogen. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikansi 0,411. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

maka berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat perbedaan varians antara kelas mahasiswa


70

jurusan tadris fisika dan mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi adalah

homogeny.

3) Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk membuktikan

kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Adapun hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan kontrol diri

mahsiswa jurusan fisika angkatan 2012 dengan mahsiswa jurusan

tasawuf psikoterapi angkatan 2012.

Setelah dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan

uji homogenitas kemudian barulah dilakukan uji T. Yaitu

menganalisis data untuk mengetahui hasil T serta signifikansinya

dengan menggunakan rumus T-Test dengan analisa “Independent-

Sample T Test”. Uji ini digunakan untuk menguji signifikasi beda rata-

rata dua kelompok.5

Tabel 8: Hasil Uji Hipotesis

Group Statistics

Std. Std. Error

VAR00002 N Mean Deviation Mean

kelompok TF 29 196.17 21.600 4.011

TP 41 207.12 22.987 3.590

5
C. Trihendradi, Step by Step SPSS 20 Analisis Data Statistik, 2012, h. 121
71

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95%

Std. Confidence

Sig. Mean Error Interval of the

(2- Differe Differ Difference

F Sig. T df tailed) nce ence Lower Upper

kelompok Equal
- - -
variances .685 .411 68 .048 5.442 -.091-
2.012- 10.950- 21.808-
assumed

Equal

variances - 62.67 - -
.046 5.383 -.191-
not 2.034- 4 10.950- 21.708-

assumed

Pada tabel di atas dari hasil uji analisis Independent Samples Test

diperoleh nilai rata-rata (mean) berdasarkan nilai pada kelompok

mahasiswa jurusan tadris fisika (TF) 196.17 dan kelompok tasawuf

psikoterapi (TP) 207.12. Dengan nilai T sebesar -2.012 dengan


72

signifikansi 0,048 sehingga (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada

perbedaan perubahan atau peningkatan nilai rata-rata kontrol diri yang

signifikan antara kelompok mahasiswa jurusan fisika dan mahasiswa

jurusan tasawuf psikoterapi.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikatakan bahwa

hipotesis yang diterima adalah adanya perbedaan dalam kontrol diri

kelompok mahasiswa jurusan tadris fisika dan mahasiswa jurusan tasawuf

psikoterapi, hal ini dipengaruhi karena kebiasaan yang kelompok terima

berbeda. Materi-materi yang diperoleh kedua jurusan yang berbeda

sehingga mempunyai olahan otak yang berbeda pula.

Kecerdasan manusia dipengaruhi oleh pengalaman sehari-hari,

kesehatan fisik dan mental, porsi latihan yang diterima, ragam hubungan

yang dijalani, dan berbagai factor lain. Di tinjau dari segi ilmu saraf,

semua sifat kecerdasan itu bekerja melalui atau dikendalikan oleh otak

beserta jaringan saraf yang terletak diseluruh tubuh.6

Sebagaimana ditemukan Roger Sperry, otak kiri mengatur hal-hal

yang bersifat rasional, terutama matematika. Otak kanan mengatur hal-hal

yang bersifat irasional, terutama yang bersifat intuitif.7

6
Danah Johar dan Ian Marshall, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam
Berfikir,Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai kehidupan, (Bandung: MIZAN, 2000),
hlm. 35
7
Taufik Pasiak, Tuhan Dalam Otak Manusia: Mewujudkan Kesehatan Spritual
Berdasarkan Neurosains, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2012), hlm, 66
73

Dari materi-materi yang diterimah selama perkuliahan mahasiswa

jurusan fisika lebih dikenal dengan olahan otak kiri, dan mahasiswa

jurusan tasawuf psikoterapi lebih dikenal dengan olahan otak kanan

shingga keduanya mempunyai olahan himosfer yang berbeda pula.

Sebagaiamana peneliti jelaskan dalam bab 2 bahwa kontrol diri

sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan

mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu ke arah

konsekuensi positif. Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu

mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya.

Menurut konsep ilmiah, pengendalian emosi berarti mengarahkan

energy emosi ke saluran eksperi yang bermanfaat dan dapat diterimah

secara social. Konsep ilmiah menitik beratkan pada pengendalian.

Pengendalian emosi dikendalikan oleh kebiasaan dalam berfikir.

Dari keduan jurusan memiliki kebiasaan yang berbeda dalam olahan

otaknya, sehingga dari kedua jurusan memiliki kontrol diri yang berbeda.

Sedangkan kontrol diri itu sendiri menurut Berk adalah

kemampuan individu untuk menahan keinginan atau dorongan sesaat yang

bertentangan dengan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma social.8

Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik dari variabel kontrol

diri dari mahasiswa jurusan fisika diperoleh 3 subyek dari 29 orang, 1

orang atau 3,4 % termasuk dalam kategori rendah, dan 15 subyek dari 29

orang atau 51,7% termasuk dalam kategori cukup. Dan 13 subyek dari 29

8
D. Gunarsa, Dari Anak Sampai Usia Lanjut : Bunga Rampai Psikologi Perkembangan,
(Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 2004), hal. 251
74

orang atau 44,9% termasuk dalam kategori tinggi. Ini menunjukkan bahwa

tingkat kontrol diri mahasiswa jurusan fisika UIN Walisongo Semarang

adalah cukup. Cukupnya kontrol diri mahasiswa jurusan fisika dapat

didefinisikan bahwa mahasiswa jurusan fisika tidak termasuk tinggi

maupun rendah. Hal ini dibuktikan ketika mahasiswa melihat sepasang

pria dan wanita duduk sangat dekat tidak merasa canggu. Hal ini

dikarenakan beberapa hal. Diantaranya adalah karena seringnya bersama-

sama sehingga pria dan wanita ini sudah merasa seperti saudara.9

Sebagaimana diungkapkan oleh M. Nur Ghufron (2010), faktor yang

mempengaruhi kontrol diri adalah faktor internal (dari diri individu) dan

faktor eksternal (lingkungan individu).

Berbeda dengan hasil perhitungan secara statistik dari variabel

kontrol diri dari mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi diperoleh 3

subyek dari 41 orang atau 31,7% termasuk dalam kategori cukup dan 26

subyek dari 41 orang atau 63,4% termasuk dalam kategori tinggi. Dan 2

subyek dari 41 orang atau 4,9% termasuk dalam kategori sangat tinggi. Ini

menunjukkan bahwa tingkat kontrol diri mahasiswa jurusan tasawuf

psikoterapi UIN Walisongo Semarang adalah tinggi. Ini artinya terjadi

perbedaan yang signifikan antara kontrol diri mahasiswa jurusan fisika

dengan mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi.

Ketika kedua jurusan dibiasakan dengan materi-materi perkuliahan

yang diterimah, sehingga materi yang diteriamah keduanya biasa diolah

9
Wawancara dengan beberapa mahasiswa jurusan fisika
75

dengan cara perfikir masing-masing. Mahasiswa jurusan fisika yang lebih

diarahkan dengan olahan kirinya dan mahasiswa jurusan tasawuf

psikoterapi lebih dikenal dengan olahan otak kanannya.

Kontrol diri dalam dunia tasawuf dikenal dengan muraqabah.

muraqabah ialah keadaan seseorang sepenuh hati bahwa Allah selalu

melihat dan mengawasi. Tuhan mengetahui seluruh gerak-gerik dan

bahkan apa-apa yang terlintas dalam hati diketahui oleh Allah.10

Muraqabah ialah keadaan menjaga hati bagi Yang Menjaga, menyibukkan

hati dengan Dia, perpaling hati kepadaNya, perhatian hati kepadaNya dan

terarahnya hati kepadaNya.11

Muraqabah merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh

seorang muslim. Karena dengan muraqabah inilah, seseorang dapat

menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dimanapun ia berada, hingga

mampu mengantarkannya pada derajat seorang mu’min sejati. Demikian

pula sebaliknya, tanpa adanya sikap seperti ini, akan membawa seseorang

pada jurang kemaksiatan kepada Allah kendatipun ilmu dan kedudukan

yang dimilikinya.

Muraqabah terdiri dari dua derajat :

 Pertama derajat para shadiqin, yang mana dalam tingkat ini para

muqarrabin dalam kondisi pemuliaan dan pengagungan. Yaitu

qalbu tenggelam dalam pengawasan keagungan tersebut dalam

tunduk di bawah haybah. Sama sekali tidak tersisa lagi baginya


10
Mustafa Zuhri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf,( Surabaya,PT Bina Ilmu, 1979), hlm.
216
11
Ismail Yakub, Ihya’ al-Ghozali, (Jakarta: C.V. FAIZAN), hlm.,110
76

keleluasaan untuk berpaling dengan yang lain. Muraqabah ini tidak

memandang lebih jauh perincian pahalanya.

 Yang kedua adalah muraqabah ashhab al-Yamin, ini adalah

muraqabahnya orang-orang wara’ diantara ashhab al-Yamin.

Mereka adalah orang yang lahir dan batinnya dikuasai pengawasan

Allah. Namun pengawasan Yang Maha Agung tidak

menggelisahkan mereka.12

Berkaitan dengan subyek penelitian ini mahasiswa jurusan tasawuf

psikoterapi, ada beberapa mahasiswa yang memiliki kontrol diri

(muraqabah) yang sangat tinggi. Golongan muraqabah yang sesuai

dengan susunan muraqabah di atas adalah hanya masuk kedalam susunan

muraqabah alshab al yamin. Di atas dijelaskan bahwa bagian dari

muraqabah alshab al-yamin adalah orang-orang yang wara’ dari golongan

kanan, yaitu suatu kaum yang mempunyai kenyakinan bahwa Allah

melihat zahirah dan batiniah dalam hatinya.

Dari penjelasan diatas mengenai muraqabah, terliat bahwa

muraqabah merupakan suatu bentuk urusan hati seseorang manusia

dengan merasa diawasi oleh Allah SWT. dalam semua gerak-geriknya,

diamnya. Sehingga muncul rasa takut untuk berbuat sesuatu yang tidak

disenangi oleh Allah SWT.

Seorang mahasiswa yang hatinya merasa diawasi oleh Allah yang

senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjahui larangan Allah akan

12
Totok Jumantoro, Kamus Ilmu Tasawuf, Amzah, Jakarta, 2005, hlm. 152
77

menghasilkan kontrol diri yang baik. Dengan adanya kontrol diri pada

setiap pribadi akan baik pula hal-ihwal dan amal perbuatannya. Sehingga

fikiran dan perasaan, akal dan hatinya terhindar dari kehancuran dan

kebejatan moral.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kontrol diri

mahasiswa jurusan fisika angkatan 2012 dengan mahasiswa jurusan tasawuf

psikoterapi angkatan 2012 UIN Walisongo Semarang.

1. Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik dari variabel kontrol diri

dari mahasiswa jurusan fisika diperoleh 3 subyek dari 29 orang, 1

orang atau 3,4 % termasuk dalam kategori rendah, dan 15 subyek dari

29 orang atau 51,7% termasuk dalam kategori cukup. Dan 13 subyek

dari 29 0rang atau 44,9% termasuk dalam kategori tinggi. Ini

menunjukkan bahwa tingkat kontrol diri mahasiswa jurusan fisika UIN

Walisongo Semarang adalah cukup.

2. Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik dari variabel kontrol diri

dari mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi diperoleh 3 subyek dari 41

orang atau 31,7% termasuk dalam kategori cukup dan 26 subyek dari

41 orang atau 63,4% termasuk dalam kategori tinggi. Dan 2 subyek

dari 41 orang atau 4,9% termasuk dalam kategori sangat tinggi. Ini

menunjukkan bahwa tingkat kontrol diri mahasiswa jurusan tasawuf

psikoterapi UIN Walisongo Semarang adalah tinggi

78
79

3. Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat di

simpulkan bahwa terdapat ada perbedaan kontrol diri yang signifikan

antara mahasiswa jurusan fisika dan mahasiswa jurusan tasawuf

psikoterapi. Hasil tersebut bisa dilihat dari hasil uji hipotesis diperoleh

hasil signifikan 0,048 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat

perebedaan kontrol diri yang signifikan antara mahasiswa jurusan

fisika dan mahasiswa jurusan tasawuf psikoterapi. Berdasarkan hasil

perhitungan ini maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

dinyatakan diterima.

B. SARAN

Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran

yang dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Bagi semua mahasiswa UIN Walisongo diharapkan mampu

mengelolah kontrol dirinya dengan baik sehingga dapat menjaga

akhlak mulianya dan mampu menjalankan TRIETIKA (etika diniyah,

etika ilmiah, dan etika ukhuwah) dengan sesuai.

2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini merupakan penelitian yang

masih dasar sehingga perlu adanya penelitian yang lebih mendalam

lagi tentang kontrol diri untuk menguatkan hasil penelitian ini

sehingga mampu melahirkan sebuah teori yang baru.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, Dar Ihya’il Kutub al-Arabiyah, Juz 4

Amstrong Amatullah, Khazanah Istilah Sufi: Kunci Memasuki Dunia Tasawuf,

terj. M.S. Nasrullah dan Ahmad Baihaquni, Bandung: Mizan, 1996

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.

Melton Putra, 1991

Azwar Saifundin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar , 2001

Badriyah Lailatul, Pengaruh Empati dan Self- Control Terhadap Agresifitas

Remaja SMA Negeri Tangerang Selatan, Skripsi: Program SI UIN Sarif

Hidayatullah Jakarta, 2013

Deporter Bobbi dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman Dan Menyenangkan, Bandung: Mizan Media Utama, 2002

Ghufron M. Nur & Rini Risnawati, Teori-teori Psikologi, Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010

Gunarsa D., Dari Anak Sampai Usia Lanjut : Bunga Rampai Psikologi

Perkembangan, Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 2004

Goleman, Daniel, Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi,

Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999

Hadi Sutisno, Statistk jilid 2, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi

UGM, 1983

Hendrawan Sanerya, Spiritual Management: From Personal Enlightenment

Towards God Corporate Governance, Bandung: Mizan, 2009


John Best W., Research in Education, America: Prentice Hall, 1981

Johar Danah dan Ian Marshall, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam

Berfikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai kehidupan, Bandung:

MIZAN, 2000

Kartono Kartini, Kamus Lengkap Psikologi,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999

Liebert R.M, Development Psychology, New Delhi : Prentice Hall of India, 1979

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,

1999

Meichati, Siti, Kesehatan mental, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas

Psikologi UGM, 1983

Nur’ainy, Pengembangan Self Control Siswa di SMK PGRI 2 Ponorogo Melalui

Penanaman Nilai-nilai Agama, Skripsi: Program S1 STAIN Ponorogo,

2008

Nurfaujiyanti, Hubungan Pengendalian Diri (Self- Control) dengan Agresifitas

Anak Jalanan, Skripsi: Program S1 UIN Sarif Hidayatullah Jakarta, 2010

Pasiak Taufik, Tuhan Dalam Otak Manusia: Mewujudkan Kesehatan Spritual

Berdasarkan Neurosains, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2012

Prasetyo Yudi Eko, Upaya Guru PAI Meningkatkan Self-Control Bagi Remaja

(Studi Kasus di SMA Plus YPHB Bogor), Skripsi: Program S1 Universitas

Negeri Jakarta, 2013

Rahim, Abu Muhammad. At-Tasawuf al-ladzi Nuriduhu . Kairo: Maktabah Umul-

Qura. 2009

Rosyid, M. Frachani, Fisika Dasar; jilid I Mekanika, Sleman: Periuk, 2015


Rosyid, M. Farchani,dkk. Kajian Konsep Fisika 1, Solo: Platinum, 2008

Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R & D, Bandung: Alfabeta, 2009

Sugiharto, Teknik Sampling, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2005

Sulastri, Hubungan Muraqabah Dengan Perilaku Agresif Siswa MA NU Miftahul

Falah Kudus, Skripsi: Program S1 Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang, 2013

Surakhamad Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah 9 Dasar Metode Teknik,

Bandung: Tarsito, 1990

Takhrudin, L.T, Pribadi Pribadi Yang Berpengaruh, Jogjakarta: PT. Alma’arif,

1991

Tohir Moenir Nahwi, Menjelajahi Eksistensi Tasawuf Meniti Jalan Menuju

Tuhan, Jakarta: PT. as-Salam Sejahtera, 2012

Umar Asep Ismail, dkk. Tasawuf, Jakarta: Pustaka Studi Wanita UIN Jakarta,

2005

Walgito,Bimo, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset,

1983

http://fisikadedek.blogspot.com/2013/05/mengenal-definisi-fisika.html
http://digilib.sunanampel.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptiain-gdl-s1

2006-srijatmout-1429

http/Dua Mahasiwa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Terlibat Pencurian

Laptop Milik Teman Satu Kos - Gemamedia News.htm (20-02-2015)


Lampiran A : Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji Validitas Skala Kontrol Diri

TOTAL
TOTAL Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 80
VAR00001 Pearson Correlation .410(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00002 Pearson Correlation .257(*)
Sig. (2-tailed) .021
N 80
VAR00003 Pearson Correlation .530(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00004 Pearson Correlation .239(*)
Sig. (2-tailed) .032
N 80
VAR00005 Pearson Correlation .313(**)
Sig. (2-tailed) .005
N 80
VAR00006 Pearson Correlation .452(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00007 Pearson Correlation .600(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00008 Pearson Correlation .563(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00009 Pearson Correlation .287(**)
Sig. (2-tailed) .010
N 80
VAR00010 Pearson Correlation .406(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00011 Pearson Correlation .287(**)
Sig. (2-tailed) .010
N 80
VAR00012 Pearson Correlation .585(**)
Sig. (2-tailed) .000
N
80
VAR00013 Pearson Correlation .432(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00014 Pearson Correlation .058
Sig. (2-tailed) .612
N 80
VAR00015 Pearson Correlation .522(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00016 Pearson Correlation .303(**)
Sig. (2-tailed) .006
N 80
VAR00017 Pearson Correlation .476(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00018 Pearson Correlation .241(*)
Sig. (2-tailed) .031
N 80
VAR00019 Pearson Correlation .227(*)
Sig. (2-tailed) .050
N 80
VAR00020 Pearson Correlation .220
Sig. (2-tailed) .050
N 80
VAR00021 Pearson Correlation .498(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00022 Pearson Correlation .620(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00023 Pearson Correlation .548(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00024 Pearson Correlation .437(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00025 Pearson Correlation .456(*)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00026 Pearson Correlation .286(*)
Sig. (2-tailed) .010
N 80
VAR00027 Pearson Correlation -.329(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 80
VAR00028 Pearson Correlation .558(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00029 Pearson Correlation .345(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 80
VAR00030 Pearson Correlation .607(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00031 Pearson Correlation .242(*)
Sig. (2-tailed) .031
N 80
VAR00032 Pearson Correlation .075
Sig. (2-tailed) .508
N 80
VAR00033 Pearson Correlation .348(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 80
VAR00034 Pearson Correlation .616(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00035 Pearson Correlation .548(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00036 Pearson Correlation .320(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00037 Pearson Correlation .435(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00038 Pearson Correlation .676(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00039 Pearson Correlation .493(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00040 Pearson Correlation .453(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00041 Pearson Correlation .571(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00042 Pearson Correlation .527(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00043 Pearson Correlation .315(**)
Sig. (2-tailed) .004
N 80
VAR00044 Pearson Correlation .562(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00045 Pearson Correlation .566(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00046 Pearson Correlation .251(*)
Sig. (2-tailed) .025
N 80
VAR00047 Pearson Correlation .322(**)
Sig. (2-tailed) .004
N 80
VAR00048 Pearson Correlation .078
Sig. (2-tailed) .494
N 80
VAR00049 Pearson Correlation .312(**)
Sig. (2-tailed) .005
N 80
VAR00050 Pearson Correlation .637(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00051 Pearson Correlation .369(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 80
VAR00052 Pearson Correlation .421(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00053 Pearson Correlation .241(*)
Sig. (2-tailed) .031
N 80
VAR00054 Pearson Correlation .233(*)
Sig. (2-tailed) .037
N 80
VAR00055 Pearson Correlation .190
Sig. (2-tailed) .092
N 80
VAR00056 Pearson Correlation .326(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 80
VAR00057 Pearson Correlation .237(*)
Sig. (2-tailed) .034
N 80
VAR00058 Pearson Correlation .137
Sig. (2-tailed) .226
N 80
VAR00059 Pearson Correlation .549(**)
Sig. (2-tailed) 000
N 80
VAR00060 Pearson Correlation .330(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 80
VAR00061 Pearson Correlation .253(*)
Sig. (2-tailed) 024
N 80
VAR00062 Pearson Correlation .441(**)
Sig. (2-tailed) 000
N 80
VAR00063 Pearson Correlatian .417(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 80
VAR00064 Pearson Correlation .198
Sig.(2-tailed) .078
N 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliabilitas Skala Control Diri

[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 80 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.902 64
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bersama ini saya memohon bantuannya untuk meluangkan waktu guna
mengisi daftar pernyataan yang saya lampirkan. Informasi ini saya perlukan untuk
menyelesaikan skripsi pada program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas
Ushuluddin. Saya sangat berharap kejujuran dan kemurnian atas jawaban yang
diberikan. Saya menjamin semua jawaban yang diberikan akan dirahasiakan
sesuai dengan kode etik ilmiah. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban
adalah benar. Dalam lembar angket di bawah ini terdapat beberapa pernyataan.
Isilah pernyataan tersebut dengan jujur menurut pendapat, perasaan dan keadaan
anda sendiri, bukan menurut pendapat hukum maupun pendapat orang lain.
Pilihlah salah satu dari lima (5) alternatif jawaban dengan memberikan tanda
silang (X) pada jawaban yang sesuai.

SS : Sangat Setuju
ST : Setuju
RG: Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai


harganya bagi penyelesaian dan tercapainya tujuan tersebut. Untuk kesediaan dan
kerjasamanya saya ucapkan banyak terima kasih.
IDENTITAS DIRI
Nama : ……………………………………………….(boleh inisial)
Jenis Kelamin : Laki – laki / Perempuan (*)
Jurusan : …………………………………………………………
Angkatan : ......................................................................................

NO Pernyataan SS ST RG TS STS
1 Saya akan menjahui teman saya yang suka
menggosib
2 Saya akan bersikap kasar kepada teman
yang menyinggung perasaan saya
3 Saya akan berbicara sopan dengan orang
yang membicarakan aib saya
4 Saya tidak malu jika saya bergandengan
dengan lawan jenis saya
5 Jika saya terdesak tidak punya uang saya
akan mengambil punya orang lain
6 Jika ada berita tidak baik tentang aib teman
saya, sebisa mungkin saya menyimpannya
sendiri
7 Saya lebih suka berteriak ketika memanggil
teman yang jaraknya jauh, dari pada
menghampirinya
8 Saya akan berdandan menarik didepan
pacar saya
9 saya tidak akan membalas jika ada orang
yang mefitna saya
10 Saya anggap teman orang yang menyakiti
saya
11 Saya suka mencari hikma dibalik masalah/
kesulitan yang saya alami
12 Saya tidak sukamembicarakan kejelekan
orang lain
13 Bagi saya, menceritakan gosib terbaru
teman yang baru jadian adalah hal yang
menyenangkan diwaktu luang
14 Saya sering berharap imbalan setelah
membatu orang lain
15 Saya tidak akan mengeluh jika rencana saya
tidak sesuai dengan kenyataan
16 Saya selalu melakukan puasa senin kamis
17 Saya suka membantu teman yang lagi ada
masalah
NO Pernyataan SS ST RG TS STS
18 Saya sering menundah-nundah waktu sholat
19 Saya selalu menyadari setiap kesalahan
yang saya perbuat
20 Saya tidak iri melihat sahabat saya lebih
sukses dari pada saya
21 Saya akan berfoya-foya dengan dengan apa
yang saya dapatkan
22 Saya marah jika teman saya lebih berhasil
dari pada saya
23 Saya tidak suka berduan dengan lawan jenis
saya
24 Saya akan melakukan apa saja sesuai
dengan keinginan saya
25 saya tidak mengizinkan lawan jenis saya
berkunjung sendiri dikos saya
26 Saya akan menolak ajakan pacar keluar
malam
27 Saya tidak pernah bergandengan tangan
dengan lawan jenis saya dimanapun
28 Saya lebih memilih diam dari pada ikut
membicarakan kejelekan orang lain
29 Saya suka melihat laki-laki dan perempuan
duduk berseblahan
30 Saya kadang-kadang usil sama teman
31 Saya akan marah jika recana saya gagal
32 Saya sering mengulangi kesalahan saya
33 Saya selalu membaca doa sehabis
melakukan sesuatu
34 Saya akan tetap tersenyum kepada orang
lain walaupun dia membenci saya
35 Saya akan menyusun strategi untuk
membalas kenakalan teman yang dilakukan
kepada saya
36 Jika saya dibonceng pacar saya akan
berpegangan pada dia
37 Saya akan mengandeng pacar saya didepan
teman-teman saya
38 Meskipun ada orang yang berbuat jahat
pada saya, saya diam saja
39 Saya sudah biasa memanggil teman dekat
saya dengan julukan yang jelek
40 Saya tidak akan membalas orang yang
memaki saya
41 Saya membenci orang yang mengaduhkan
NO Pernyataan SS ST RG TS STS
kenakalan saya
42 Saya akan memarahi pacar saya jika dia
berani memegang tangan saya
43 Saya percaya Allah memberikan yang
terbaik kepada saya, meskipun itu berupah
musibah
44 Saya yakin dengan istilah “sesudah
kesulitan pasti ada kemudahan”
45 Saya suka bolos kuliah, ketika lagi malas
46 Saya sering mengeluh dengan maslah yang
saya hadapi
47 Saya bunuh orang yang berani menyakiti
keluarga saya
48 Saya sering lupa ber-istigfar sehabis
melakukan kesalahan
49 Saya sering melakukan sholat malam
supaya merasa dekat dengan Allah
50 Saya ber-infaq setiap minggu sebagai
wujud rasa syukur
51 Saya akan menerima tamu lawan jenis saya
pada malam hari, meskipun kami hanya
berduan
52 Saya selalu tersenyum dengan orang-orang
yang saya temui dimanapun
53 Saya kan membalas perbuatan jahat teman
saya kepada saya
54 Saya akan mebiarkan pacar saya menyentuh
saya
55 Saya suka mengejek teman dengan sengaja
hanya untuk sekedar iseng
56 Saya biasa saja meskipun berbuat kesalahan
57 Saya membiasakan membaca al-Quran
setiap hari
Tabulasi Data Skala Kontrol Diri Mahasiswa Jurusan Fisika UIN Walisongo
Semarang Angkatan 2012
Lampiran C : Tabulasi Data Uji Coba
Kontrol Diri (Mahasiswa Jurusan Fisika)

Responden jawaban aitem nomer


1 3 4 1 3 4 5 3 4 4 3 5 1 2 2 2 3 4 3 4
2 4 2 1 5 5 4 4 2 4 4 5 2 2 4 4 4 4 2 4
3 1 5 4 4 5 4 4 2 4 4 5 1 4 4 3 3 4 5 4
4 3 3 3 4 5 4 3 4 4 2 4 3 2 2 3 3 4 3 4
5 3 4 4 5 3 4 3 4 2 3 5 3 4 5 3 3 3 5 4
6 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4
7 4 5 3 5 3 4 5 3 4 3 4 3 4 4 5 3 3 2 3
8 2 4 3 3 5 5 4 2 5 2 4 2 4 4 3 3 4 2 4
9 2 5 3 4 5 4 4 3 4 3 4 2 3 4 2 5 4 2 3
10 2 3 1 5 5 3 2 2 2 4 5 4 1 3 4 2 4 2 5
11 3 4 1 3 5 5 4 2 3 4 4 3 2 2 3 3 4 2 4
12 1 5 3 5 5 5 1 5 3 5 1 5 1 4 4 3 5 2 3
13 1 3 2 5 5 5 4 3 5 3 4 3 4 5 2 3 3 2 4
14 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3
15 1 2 1 4 5 4 2 4 4 3 5 2 2 4 4 3 4 3 4
16 4 4 1 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 2 3 5 5 3 3
17 3 4 4 4 5 4 3 4 2 2 4 3 2 4 4 4 3 3 4
18 3 4 3 5 5 5 4 3 3 4 5 3 2 4 3 3 4 3 4
19 4 4 3 4 5 4 2 5 4 4 4 2 3 2 5 4 4 3 3
20 2 4 3 3 5 3 4 3 2 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3
21 2 3 1 5 4 4 2 3 3 3 5 3 2 3 2 3 4 2 5
22 2 4 4 5 5 4 4 3 2 3 5 2 1 4 2 3 4 3 4
23 4 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 1 4 3 4 3 2 3
24 3 4 2 5 4 1 5 4 3 3 4 4 2 3 4 4 5 2 2
25 4 4 1 3 2 2 5 4 3 4 1 5 2 5 5 5 5 5 5
26 3 3 3 5 5 4 4 1 5 3 4 4 2 4 5 4 5 5 4
27 1 5 2 5 2 1 5 1 3 2 4 2 5 3 1 3 1 1 1
28 3 4 4 5 5 3 2 1 4 3 4 3 5 5 4 2 3 2 3
29 3 4 4 4 4 3 2 2 5 3 4 3 4 4 3 2 3 1 2
2 5 5 4 2 4 2 2 4 1 4 2 5 4 5 5 4 4 1
2 2 4 5 2 5 5 5 5 1 4 2 4 2 2 4 1 1 4
3 4 3 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 5 3
3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 5 3 4 3
3 5 4 5 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 5 3
3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4
4 3 2 4 2 5 5 4 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 3
4 3 3 2 2 3 1 2 5 3 4 2 3 2 4 5 3 5 4
4 4 4 1 3 4 3 2 5 2 3 3 2 3 3 3 3 5 3
4 2 4 2 2 3 1 3 2 2 3 1 2 5 2 5 4 4 3
3 5 4 3 3 5 3 1 3 3 1 3 3 1 5 3 1 3 3
2 2 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 5 5 2
5 5 3 5 2 5 5 5 4 2 4 2 4 3 4 4 5 5 4
3 4 4 4 3 4 5 4 4 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4
4 5 4 3 2 4 3 4 4 2 2 4 2 2 4 1 4 3 3
3 3 4 5 5 3 5 3 2 2 3 4 5 4 3 3 4 3 4
4 4 5 3 2 4 4 4 3 2 4 4 3 4 5 5 4 4 2
4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 5 4
4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 2 4 3 5
4 2 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 4 2 3 4 4 4 3
1 4 4 4 4 5 2 5 3 2 2 3 2 4 5 3 4 5 2
3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 3
3 1 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3
3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 2 4 3 2
2 4 3 5 1 5 3 3 5 5 5 3 3 5 5 4 5 2 5
2 4 4 5 3 5 3 5 4 4 4 5 5 4 2 5 4 4 2
5 1 1 1 2 3 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1
5 4 3 5 3 3 4 4 3 3 4 5 4 5 5 3 5 2 4
4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 3 4 4 1

4 4 4 2 3 5 1 4 5 3 4 4 3 4 4 2
4 2 2 5 2 1 1 2 5 4 4 3 2 2 4 5
2 3 4 3 4 5 5 4 5 3 3 4 3 3 3 2
3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 5
4 3 3 5 4 3 5 2 5 2 4 3 4 3 3 5
3 4 3 3 1 4 1 3 1 1 3 3 4 4 3 2
4 3 4 5 4 5 3 3 4 4 3 5 5 2 3 5
2 5 3 2 4 3 5 5 3 3 3 3 2 5 5 2
2 3 4 3 4 2 3 4 5 3 3 2 2 3 4 3
2 3 3 2 5 5 2 3 1 4 3 3 2 3 2 3
4 4 4 1 4 4 3 3 2 3 3 3 5 4 4 3
2 3 4 3 5 2 3 2 2 5 4 5 2 3 4 3
1 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5
3 3 4 4 5 4 4 3 5 4 3 4 5 2 2 5
2 3 2 3 5 5 1 4 3 2 3 3 2 4 4 5
4 2 5 5 5 4 4 5 3 1 4 4 4 2 5 5
3 4 4 5 5 5 4 5 4 3 2 3 5 3 4 4
4 3 3 4 5 5 5 3 5 4 3 4 3 4 5 4
3 4 4 3 5 4 5 4 1 2 4 3 4 4 5 4
2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 3 2 3 4 3 3
2 2 2 5 5 5 4 2 5 3 3 2 5 4 3 5
2 3 3 5 5 5 3 4 5 3 4 3 5 5 4 5
3 2 3 2 4 1 3 3 2 3 2 1 2 2 1 4
5 5 5 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1
5 3 3 5 3 5 4 5 4 5 3 5 2 4 5 5
4 3 4 5 5 5 4 4 2 5 5 4 4 5 5 4
5 2 5 5 1 3 1 2 3 5 1 5 3 1 1 1
5 5 3 5 3 5 4 5 4 4 4 3 5 3 5 5
5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 4 3

Jumlah
2 2 4 189
2 4 4 184
5 4 4 210
2 4 4 192
2 5 5 205
3 4 3 189
4 4 5 211
3 3 4 190
2 2 4 184
1 3 4 167
5 4 3 183
3 4 4 191
3 5 5 224
5 5 4 213
4 5 4 185
3 4 5 218
4 5 4 212
3 4 4 215
3 4 5 207
4 3 5 182
2 5 5 192
4 4 4 214
2 3 3 149
4 2 4 188
3 5 5 222
4 4 5 228
3 3 5 136
4 5 3 219
3 4 3 190
Tabulasi Data Skala Kontrol Diri Mahasiwa Jurusan Tasawuf Psikoterapi
UIN Walisongo Semarang Angkatan 2012
Lampiran C: Tabulasi Uji Kontrol Diri (mahasiswa
tasawuf psikoterapi)
jawaban aitem
Responden nomer
1 4 4 3 4 5 5 4 3 4 5 5 2 3 4 4 4 5 5 3 3 5
2 4 3 4 2 5 3 4 4 2 4 5 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4
3 3 1 2 4 4 4 2 3 3 2 4 2 3 4 3 4 4 5 3 4 4
4 3 4 3 3 5 1 2 4 4 4 4 2 5 2 3 3 4 2 4 3 3
5 3 4 2 1 5 3 4 1 3 3 4 4 1 3 2 2 5 1 3 2 1
6 4 1 1 1 5 1 3 1 1 5 5 2 1 4 1 4 5 2 5 1 2
7 3 3 5 1 4 3 3 4 3 1 1 3 4 3 3 4 4 3 1 3 3
8 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 3 4
9 4 4 3 5 5 4 2 3 2 4 4 2 3 3 3 3 5 3 3 3 4
10 3 1 2 4 5 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 2 4 3 4
11 4 4 5 2 4 4 4 3 1 4 5 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4
12 3 2 2 4 5 4 3 4 2 2 2 2 2 5 3 4 4 3 3 4 4
13 3 4 2 5 5 4 5 3 4 3 5 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4
14 3 4 4 5 5 5 5 5 2 3 4 2 2 5 2 3 5 4 5 4 4
15 3 1 2 4 4 4 2 4 2 4 5 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4
16 3 4 4 4 5 3 5 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5
17 4 4 3 4 5 3 4 3 4 4 5 2 4 5 2 3 4 3 4 3 5
18 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 2 4 5 4 4 5 4 5 4 5
19 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 1 5 4 4 5 4 5 4 4 4
20 3 4 1 3 5 4 2 3 2 2 5 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3
21 4 1 2 3 5 5 3 4 4 2 5 2 4 3 3 2 4 3 4 4 4
22 3 2 1 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4
23 2 4 2 3 5 3 2 2 4 3 4 4 1 4 3 5 3 4 2 4 4
24 2 3 4 5 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 5 4 3
25 3 4 4 5 5 4 5 2 5 2 4 3 3 5 5 4 2 4 5 4 4
26 3 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 2 2 4 4 4 4
27 2 4 3 1 4 5 4 2 1 2 4 3 3 5 3 4 2 4 5 3 3
28 4 2 2 3 5 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 2
29 4 2 1 4 3 4 2 2 4 4 3 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2
30 1 5 2 5 5 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
31 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 4
32 3 4 2 4 3 5 1 3 4 4 5 2 5 4 3 3 3 4 2 5 3
33 4 4 5 5 3 3 4 4 5 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4
34 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 2 5 4 5 4 4 4 5
35 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 2 5 4 5 4 2 4 4
36 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 2 4 4
37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 2 5 5
38 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 2 5 4 5 4 2 4 4
39 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 5 5 2 4 5
40 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 2 4 5 5 4 2 4 4
41 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 2 4 4

5 4 3 3 3 4 5 2 5 3 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5
5 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 5 4 5 3 4 4 3 2 3 5
4 2 4 3 3 3 3 1 3 3 3 5 2 3 3 5 2 5 2 4 3 5
4 4 4 2 4 5 3 2 3 4 4 4 4 5 3 5 4 3 4 3 3 5
4 2 1 2 2 2 5 3 3 1 3 3 5 5 1 1 5 5 4 1 1 3
4 2 1 5 5 2 1 5 5 1 4 5 1 5 4 5 1 1 4 1 5 5
3 5 2 5 5 5 4 1 3 3 3 4 5 3 3 1 4 5 3 3 5 5
4 4 2 3 4 4 4 3 3 2 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 3 4
5 5 3 5 5 5 4 3 2 2 3 4 4 5 5 5 2 5 2 4 5 5
4 4 2 3 4 3 4 2 5 2 3 4 5 4 4 4 4 3 4 2 4 5
3 3 2 2 3 2 5 2 3 4 3 3 4 4 3 4 5 5 2 4 2 5
5 3 4 2 2 4 3 2 4 2 2 3 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4
4 3 1 3 3 3 4 1 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 4
5 5 1 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4 5
4 4 2 2 4 2 2 3 4 4 2 3 2 4 3 4 2 4 3 4 3 5
4 3 4 2 4 2 4 3 5 1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 2 5
2 3 4 3 3 3 4 2 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 3 5
5 4 2 4 4 4 5 1 1 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 2 5
4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5
4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 2 5 3 3 1 2 3 4 3 1
5 3 2 2 1 4 5 2 4 3 2 3 5 4 5 3 4 2 4 2 1 4
3 4 3 4 2 2 4 3 4 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 2 1 4 3 3 3 2 3 2 1 2 4 4 2 3 3 2 2 2
3 3 2 3 4 3 1 2 3 1 1 4 4 4 5 5 1 5 4 3 3 3
4 5 4 4 2 2 4 3 3 1 4 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 4
5 5 5 3 4 2 4 3 4 2 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 2 5
4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4
4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2 4 3 3 4 4
4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 3 2 4 2 3 5
4 4 5 5 4 3 3 4 3 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 1 4 4 2 2 5 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 2 5
2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 4 1 1 5 5 3 3 4 2 4 2
4 5 3 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 5 4
5 5 5 5 4 1 5 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 2
5 5 4 5 2 1 5 5 5 4 1 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3
5 4 5 5 1 2 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2
5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2
4 5 4 4 1 2 2 1 2 4 1 1 4 2 4 4 4 2 1 5 5 3
5 5 4 5 2 2 5 4 5 5 1 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5
5 5 4 5 1 1 5 4 4 5 2 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 2
4 5 4 5 1 1 5 5 5 5 1 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2

5 5 3 5 5 4 3 5 4 5 5 4 4 5 233
5 3 3 4 3 3 3 4 5 4 3 3 4 4 206
5 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 5 191
5 3 4 5 1 3 3 4 2 3 2 3 5 4 197
5 1 3 5 1 1 1 5 2 4 3 4 2 1 157
5 5 4 5 4 1 5 5 5 2 5 1 5 4 183
5 3 3 3 3 3 5 5 5 3 5 2 4 4 195
4 3 2 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 214
5 4 3 5 4 4 3 5 5 5 5 3 4 5 220
5 2 4 5 4 3 3 5 3 4 4 2 4 4 201
5 2 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 197
5 5 4 3 2 3 3 3 4 3 5 3 4 5 195
5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 190
5 4 3 5 4 3 3 5 5 4 5 4 4 4 233
5 4 3 5 3 3 3 3 2 4 4 2 3 4 187
5 5 3 3 2 4 4 5 2 4 4 2 4 4 215
5 4 4 5 3 4 4 3 4 5 3 3 5 4 216
5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 238
5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 239
1 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 173
5 2 3 2 2 3 3 2 2 5 2 2 3 3 180
4 4 5 4 4 5 2 5 3 3 4 5 5 4 205
4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 3 2 173
3 2 5 2 5 5 2 5 3 2 1 5 4 3 183
4 3 4 5 3 2 3 5 3 4 2 5 4 3 210
4 3 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 5 5 235
2 4 4 5 5 3 4 5 2 4 4 4 3 3 191
2 4 4 4 3 3 4 5 2 3 4 3 2 3 179
3 3 4 5 3 3 4 5 2 3 3 4 4 3 184
2 3 4 4 4 3 3 5 3 3 4 5 5 4 213
2 2 5 5 3 1 4 5 4 2 5 4 5 5 220
4 2 1 1 2 3 2 1 2 3 3 3 3 3 175
5 4 2 3 5 3 4 4 5 3 4 4 5 5 215
2 4 4 5 4 4 2 2 3 2 1 3 3 3 228
4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 232
5 4 3 5 3 4 4 5 5 4 5 3 3 4 247
4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 244
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 209
4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 231
5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 233
5 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 4 225
Lampiran D : Tabulasi Data Try Out Kontrol Diri

Responden jawaban aitem nomer


1 3 3 2 4 2 2 2 3 2 4 5 3 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5
2 4 1 3 3 5 4 5 4 4 3 5 5 2 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5
3 5 5 3 5 5 4 5 3 3 2 4 3 5 1 3 3 1 5 5 3 4 5 5 5
4 5 5 5 3 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 5 3
5 4 4 3 1 5 4 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4
6 4 4 3 4 5 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4
7 3 3 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 4 3 3 3
8 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 2 4 2 3 4 5 4 4 4
9 4 4 4 5 5 1 4 4 5 5 5 4 1 4 2 2 3 5 3 4 3 2 5 2
10 3 4 3 5 5 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3
11 5 1 3 3 3 2 2 4 5 5 5 5 3 3 4 5 3 4 2 3 2 4 5 1
12 4 4 4 5 5 5 2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4
13 2 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 4 1 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4
14 3 4 3 5 4 5 5 3 4 5 5 4 1 5 4 3 3 4 4 2 3 4 4 5
15 2 1 3 5 5 5 2 2 2 2 3 2 2 5 4 3 4 1 5 1 5 5 5 4
16 3 4 4 5 5 3 4 2 1 3 5 5 3 4 1 5 3 3 4 2 4 5 4 5
17 1 5 1 1 5 2 1 1 1 2 5 2 1 5 1 3 2 4 2 5 3 1 3 1
18 3 4 5 4 4 5 3 3 4 4 5 5 3 2 1 4 3 4 3 5 5 4 1 3
19 3 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 5 3 5 4 3 2 3
20 2 4 4 2 5 4 2 2 4 4 4 4 2 4 5 2 4 4 2 4 2 2 2 4
21 3 2 3 4 5 4 2 3 5 2 4 3 3 2 3 5 3 4 5 2 3 2 3 4
22 2 4 3 1 5 5 5 1 4 4 5 3 3 4 3 3 4 1 2 2 4 4 3 5
23 2 5 4 4 5 5 4 2 1 4 5 5 5 5 5 4 3 4 3 5 3 5 5 5
24 3 2 2 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
25 4 3 2 4 5 3 2 3 4 2 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 2 5 2
26 4 3 3 3 2 2 2 3 4 2 5 4 2 2 1 2 4 4 2 4 3 4 3 2
27 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4
28 4 2 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 3 4 2 2 4 4
29 2 5 3 3 5 4 2 3 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 5
30 2 4 3 5 5 5 5 1 5 3 5 3 1 3 5 5 3 3 5 5 2 4 4 4
31 3 2 2 5 5 4 3 3 4 4 5 3 2 2 2 3 3 4 4 2 2 4 4 3
32 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5
33 4 3 3 5 5 1 4 1 4 3 5 3 3 2 5 5 2 5 1 5 5 2 5 4
34 3 4 4 1 5 4 3 5 4 3 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
35 3 2 1 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 3 4 3
36 2 4 2 3 5 3 2 2 4 3 4 4 1 4 3 5 3 4 2 4 4 4 3 4
37 2 3 4 5 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 5 4 3 3 3 2
38 3 4 4 5 5 4 5 2 5 2 4 3 3 5 5 4 2 4 5 4 4 4 5 4
39 2 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 1 2 4 4 4 4 5 5 5
40 2 4 3 1 4 5 4 2 1 2 4 3 3 5 3 4 2 4 5 3 3 4 3 3
41 4 2 2 3 5 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3
42 4 2 1 4 3 4 2 2 4 4 3 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 3
43 1 5 2 5 5 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5
44 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5 5
45 3 4 2 4 3 5 1 3 4 4 5 2 5 4 3 3 3 4 2 5 3 2 3 4
46 4 4 5 5 3 3 4 4 5 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 3
47 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 2 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5
48 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 2 5 4 5 4 2 4 4 5 5 4
49 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 2 4 4 5 4 5
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5
51 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 2 5 4 5 4 2 4 4 4 5 4
52 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 5 5 2 4 5 5 5 4
53 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 2 4 5 5 4 2 4 4 5 5 4
54 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 2 4 4 4 5 4
55 4 4 5 2 5 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 4 2 4 4 5 5 4
56 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 2 4 4 5 4 5
57 5 4 4 2 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4
58 4 3 5 3 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 3 3 5 5 4 1
59 4 3 5 3 5 3 3 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4
60 5 2 4 2 5 3 3 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 5 3 2 2 5 4 4
61 4 1 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4
62 4 2 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 4 2 5
63 4 2 4 3 3 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 5 4 4 3 5 5 5 5 5
64 4 4 5 2 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 5 4 5
65 4 2 5 5 2 2 2 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 5 4
66 4 2 3 5 2 2 2 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4
67 5 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
68 5 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 3 5
69 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 4
70 4 1 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4
71 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 5 4
72 4 2 4 3 3 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 3 5 5 5 5 5
73 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 1
74 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 2 2 4 2 3 4 4
75 5 2 4 3 5 3 5 5 5 3 4 5 4 3 4 4 4 3 2 3 4 5 4 4
76 4 2 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 2 4 5 5 5
77 5 5 5 2 1 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 4 4 3 5 5 4 5 5
78 4 1 3 2 5 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 5 2 4
79 4 3 3 2 2 2 4 4 5 4 1 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4
80 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4
4 3 4 4 3 4 5 3 4 2 3 4 2 2 3 2 5 5 5 3 4 2 3 3 4
5 1 5 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4
5 3 2 4 3 3 5 5 1 4 4 4 4 1 4 3 5 5 5 2 3 3 4 2 2
5 2 5 4 3 4 5 5 4 3 3 5 5 3 3 3 4 5 5 5 4 2 4 3 3
1 1 4 2 3 3 2 3 4 2 1 3 2 3 3 4 5 5 4 4 3 4 3 3 3
4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 3 5 3 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 5 5 4 3 3 5 2 5 4
4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 5 5 3 4 3 4 4 3 3
2 1 5 2 2 3 5 5 5 2 5 1 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 3 5 3
4 2 3 2 2 3 4 4 4 5 5 5 3 5 3 3 1 5 5 3 3 4 1 4 3
1 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 2 2 1 1 1 2 3 3 2 2 1 1 5 5
4 2 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 2 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5
2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4
4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 2 4 3 2 5 5 5 3 4 2 3 3 4
5 1 5 3 3 5 5 5 3 3 5 5 4 5 2 5 5 5 3 5 3 5 4 5 4
5 3 5 3 4 4 4 4 5 5 4 2 5 4 4 2 4 5 4 5 4 5 4 4 2
1 2 3 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 1 3 1 2 3
4 1 3 2 5 3 3 3 5 2 4 5 3 5 2 2 5 5 3 3 3 5 3 5 4
4 2 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 1 5 5 3 3 3 4 3 4 5
4 4 4 3 2 3 3 4 5 2 2 4 2 4 2 1 2 4 3 1 2 1 2 3 4
4 3 3 4 1 1 3 1 4 2 3 3 4 2 2 3 4 4 3 2 1 3 2 3 3
4 3 2 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 4
5 4 4 5 4 3 3 4 5 5 5 2 4 4 4 3 5 5 3 3 3 5 4 4 3
3 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3
4 2 5 2 5 5 5 5 5 3 4 1 2 4 3 3 5 5 5 4 4 5 4 3 3
3 2 4 2 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 4 3 4 2 4 4 2
3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 2 3 5 5 4 4 2 4 4 3 3
4 3 5 5 3 3 2 4 5 4 5 4 4 4 3 3 5 5 4 5 3 5 4 3 1
4 2 4 5 2 4 3 4 4 2 5 4 5 1 5 3 5 5 4 4 2 5 4 3 4
3 2 4 4 4 3 3 2 3 4 5 1 5 3 4 4 4 5 4 5 2 5 4 3 3
5 1 5 4 4 5 4 5 5 3 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3
5 3 4 3 2 2 2 4 3 3 1 4 1 4 1 4 5 5 5 4 2 2 4 3 3
4 2 5 3 4 5 2 3 5 4 5 4 2 4 2 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4
4 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 2 5 3 3 4
3 2 3 2 1 2 4 4 2 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3
3 1 1 4 4 4 5 5 1 5 4 3 3 3 3 2 5 2 5 5 2 5 3 2 1
3 1 4 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 4 4 3 4 5 3 2 3 5 3 4 2
4 2 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 1 5 4 3 5 5 3 5 5 5 5 4 3
3 2 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 4 4 5 5 3 4 5 2 4 4
3 2 3 2 2 2 2 3 2 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 5 2 3 4
3 2 4 2 3 3 4 3 3 2 4 2 3 5 3 3 4 5 3 3 4 5 2 3 3
3 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 5 3 3 3
5 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 2 5 2 2 5 5 3 1 4 5 4 2 5
3 4 5 4 1 1 5 5 3 3 4 2 4 2 4 2 1 1 2 3 2 1 2 3 3
4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 5 4 5 4 2 3 5 3 4 4 5 2 4
4 4 2 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 2 2 4 4 5 4 4 2 2 3 2 1
5 4 1 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4
5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 3 5 3 4 4 5 5 4 5
5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
2 4 1 1 4 2 4 4 4 2 1 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 1 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4
4 5 2 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5
5 5 1 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 5 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4
4 4 4 4 2 5 4 5 5 2 2 3 3 4 4 2 3 3 5 4 4 4 5 4 4
4 4 1 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 2 5 5 4 5 5
3 5 4 3 3 5 3 4 5 4 4 4 4 2 4 5 5 5 1 2 5 5 2 5 5
4 5 4 4 3 5 3 3 4 4 3 4 5 2 4 3 5 3 5 4 4 4 3 3 4
3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4
4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 2 2 4 5
3 5 3 5 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4
2 4 2 3 3 4 2 2 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4
3 5 3 3 5 5 3 3 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 2 4 4 4
4 5 5 5 4 5 5 2 5 4 3 4 5 5 4 5 5 2 5 3 2 3 3 4 5
3 5 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3
2 4 2 3 2 4 2 2 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 2 4 2 2 4 4 3
4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 4
3 5 3 3 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 2 2 2 4
3 4 3 3 3 5 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 5 4 4 4 3 3 1 1 4
3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4
4 4 4 4 3 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4
3 5 3 3 5 5 3 3 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
3 4 3 3 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4
4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3
3 5 3 3 2 5 3 2 4 4 4 4 4 5 2 5 3 5 3 5 2 2 4 3 4
4 5 2 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 2 4 3 4
3 4 5 3 5 1 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 3 3 2 3
3 4 3 3 2 5 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 5 2 4
4 4 2 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 5 5 5
3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 2 5 5 4 4
jumlah
4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 214
5 4 5 5 5 5 3 4 4 5 267
4 2 4 2 4 3 2 3 5 4 223
5 5 3 5 5 3 2 4 5 4 255
5 5 5 3 3 4 3 4 5 5 208
5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 242
4 3 4 4 3 5 3 3 4 3 231
4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 234
4 5 5 4 4 4 4 3 3 5 233
5 5 4 3 3 5 4 4 5 4 233
3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 193
5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 269
3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 190
4 3 3 4 3 3 1 4 2 4 221
5 3 5 2 4 5 5 3 5 5 241
5 5 3 4 5 5 3 4 4 5 249
5 1 5 3 1 1 1 3 3 5 151
4 3 3 4 3 5 2 3 5 3 227
5 3 3 4 2 4 3 3 4 3 222
5 1 2 2 4 2 2 2 3 2 186
2 3 1 3 3 4 2 3 3 5 192
4 3 3 4 4 3 2 3 4 5 220
5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 263
4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 214
5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 240
2 5 4 1 2 4 2 4 4 4 193
4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 208
5 3 4 4 4 3 3 3 4 3 214
5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 238
5 5 4 3 4 3 5 5 5 5 242
3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 218
5 5 4 2 5 5 2 4 5 5 282
5 5 5 4 4 1 2 5 5 5 221
5 5 4 4 5 5 2 4 4 5 248
5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 235
4 3 2 4 3 2 3 3 4 2 194
5 4 3 3 5 3 3 3 3 4 207
5 4 2 3 4 5 3 4 5 3 236
5 5 5 5 5 3 2 5 3 4 259
4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 214
3 2 3 4 4 4 3 3 4 2 203
4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 208
5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 240
4 5 5 3 4 4 4 1 3 2 241
3 3 3 4 2 2 1 1 5 1 191
4 5 5 4 4 5 5 3 5 3 243
3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 251
4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 257
3 3 4 4 5 2 5 5 4 3 275
3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 269
3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 232
4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 256
3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 258
4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 249
4 3 3 4 4 5 3 4 4 3 247
5 3 4 4 4 3 1 5 5 3 260
5 2 2 2 5 5 2 4 5 3 251
3 1 3 3 4 3 3 4 4 3 239
4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 230
5 3 5 5 3 2 4 5 4 3 258
3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 231
4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 205
2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 255
4 4 2 4 3 4 2 2 4 3 261
4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 210
4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 200
5 5 1 4 3 5 5 2 5 3 236
4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 255
4 4 3 5 3 3 4 4 4 3 218
3 2 4 4 3 2 3 3 4 2 204
3 3 5 4 4 3 5 5 5 5 260
4 5 4 4 5 5 3 5 5 4 270
3 3 4 4 4 3 2 3 4 5 236
3 2 4 4 3 2 2 4 4 4 237
4 4 4 5 2 4 4 3 3 4 237
4 1 4 3 5 3 4 3 4 4 255
4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 256
3 3 5 5 4 2 4 2 2 2 209
4 4 5 5 1 2 4 2 2 2 220
4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 233
Lampiran : Hasil Kontrol Diri Mahasiswa Jurusan Fisika dan
Mahasiswa Jurusan Tasawuf Psikoterapi

Tabel Hasil Kontrol Diri


No Mahasiswa Mahasiswa Jurusan
Jurusan Fisika (TF) Tasawuf Psikoterapi
(TP)
1 189 233
2 184 206
3 210 191
4 192 197
5 205 157
6 189 183
7 211 195
8 190 214
9 184 220
10 167 201
11 183 197
12 191 195
13 224 190
14 213 233
15 185 187
16 218 215
17 212 216
18 215 238
19 208 239
20 182 173
21 192 180
22 214 205
23 149 173
24 188 183
25 222 210
26 228 235
27 136 191
28 219 179
29 190 184
30 213
31 220
32 175
33 215
34 228
35 232
36 247
37 244
38 209
39 231
40 233
41 225
Lampiran E: Hasil SPSS 16.0 FOR WINDOWS

Descriptive Statistics
Std.
Minim Maxi Deviatio
N Range um mum Sum Mean n
Statist Statist Statist Statisti Statist Statist Std.
ic ic ic c ic ic Error Statistic
TF 196.1
29 92 136 228 5689 4.011 21.600
7
TP 207.1
41 90 157 247 8492 3.590 22.987
2
Valid N
29
(listwise)

UJI NORMALITAS
MAHASISWA JURUSAN FISIKA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


TF
N 29
Normal Parametersa Mean 196.17
Std. Deviation 21.600
Most Extreme Absolute .152
Differences Positive .128
Negative -.152-
Kolmogorov-Smirnov Z .821
Asymp. Sig. (2-tailed) .511
a. Test distribution is Normal.
UJI NORMALITAS
MAHASISWA JURUSAN TASAWUF PSIKOTERAPI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TP
N 41
Normal Parametersa Mean 207.12
Std. Deviation 22.987
Most Extreme Absolute .094
Differences Positive .085
Negative -.094-
Kolmogorov-Smirnov Z .605
Asymp. Sig. (2-tailed) .858
a. Test distribution is Normal.

UJI HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variances


Kontroldiri
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.685 1 68 .411

ANOVA
Kontroldiri
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
2036.458 1 2036.458 4.049 .048
Groups
Within Groups 34200.528 68 502.949
Total 36236.986 69
UJI T-TEST

Group Statistics
kelompo
k N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kelompok TF 29 196.17 21.600 4.011
TP 41 207.12 22.987 3.590

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Std.
Interval of the
Sig. Mean Error
Difference
(2- Differe Differe
F Sig. T df tailed) nce nce Lower Upper
kelo Equal
mpo varianc
- -
k es .685 .411 -2.012- 68 .048 5.442 -.091-
10.950- 21.808-
assume
d
Equal
varianc
- -
es not -2.034- 62.674 .046 5.383 -.191-
10.950- 21.708-
assume
d
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
Nama : Ikhwana Maghfiroh
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 15 Nopember 1993
Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Alamat lengkap : Dsn. Slempit, Ds. Pangkatrejo, Kec. Sugio,
Kab. Lamongan
Telepon / HP : 085 642 790 234
E-mail : swafinaardea@yahoo.co.id

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN


» Formal
 1998 - 1999 : RA Nurul Huda Slempit Pangkatrejo Sugio
Lamongan
 1999 - 2005 : MI Nurul Huda Slempit Pangkatrejo Sugio
Lamongan
 2005 - 2008 : SMP Negeri 3 Sugio Lamongan
 2008 - 2011 : MA Sunan Drajat Paciran Lamongan
 2011 - 2015 : Program Sarjana (S-1) di Universitas Islam
Negeri Semarang
» Non Formal
 2005- 2008 : Ponpes Darul Ulum Medali
 2009 – 2011 : Ponpes Sunan Drajat Paciran Lamongan
 20011 : Santri MA’HAD UIN Walisongo Semarang

Anda mungkin juga menyukai