Kapasitas Dukung Batas
Kapasitas Dukung Batas
9 Kapasitas Dukung Batas Berdasarkan SPT (Standard Penetration Test) dan CPT
(Cone Penetration Test/Sondir)
Pada umumnya rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya daya dukung
berdasarkan SPT atau CPT mempunyai anggapan bahwa daya dukungnya mengijinkan
penurunan pondasi dangkal sebesar 1” (25,4 mm).
B 0,3
2
B 0,3
2
Bowles (1968) menyarankan nilai N diambil dari nilai rata-rata statistis dari zona ½.B di atas
dasar pondasi sampai paling sedikit 2.B di bawah dasar pondasi. Nilai N yang diperoleh dari uji
SPT di lapangan sebelum digunakan dalam hitungan perlu dikoreksi terlebih dahulu.
Jika tanah mengandung pasir halus atau pasir berlanau nilai N menjadi :
N = 15 + ½.(N´ – 15) (1.52)
dengan :
N’ = nilai N tercatat dari uji di SPT di lapangan
Beberapa analisis mengoreksi jumlah N-SPT dengan tekanan overburden efektif (q = p0´).
Koreksi N akibat pengaruh tekanan overburden efektif sebagai berikut :
N = CN . N´ (1.53)
dengan :
N´ = nilai N tercatat dari uji di SPT di lapangan
CN = faktor koreksi overburden
20
C N 0,77.log (1.57)
0
p '
dengan :
p0´ = tekanan overburden efektif (ton/ft²) [1 ton/ft² = 1 kg/cm²], persamaan ini tidak
valid, jika p0 ´ < 0,25 ton/ft²
Bowles (1968), menyarankan penggunaan koreksi N harus dilakukan hati-hati dan tidak
diperbolehkan memberikan faktor koreksi CN > 2. (1.61)
Sedangkan Parry (1977) memberikan rumus kapasitas dukung batas (qu) dengan menggunakan
data SPT melalui rumus :
D 0,73.B
q u (MN/m²) 0,24.N f f (1.62)
D f 0,75.B
q u (MN/m²) 0,24.N f untuk Df /B 1 (1.63)
dimana :
Nf = nilai N-SPT lapangan pada kedalaman 0,75.B di bawah dasar pondasi
Df dan B = kedalaman dan lebar pondasi
dimana :
qijin(net) = kapasitas dukung ijin netto untuk penurunan 1” (2,54 cm)
qc = tahanan ujung rata-rata konus pada kedalaman 0 sampai B dari dasar pondasi
Bila persamaan di atas didasarkan hubungan qc = 4.N dan N dari uji SPT sekaligus memberikan
faktor kedalaman maka akan diperoleh :
qc
q ijin(net) Kd (kg/cm²) untuk lebar pondasi B 1,20 m (1.66)
20
2
q c B 0,3
q ijin(net) K d (kg/cm²) untuk lebar pondasi B 1,20 m (1.67)
33 B
dimana :
Kd = faktor kedalaman pondasi = 1 + 0,33.Df/B ≤ 1,33.
Schmertmann (1978) mengusulkan akan hubungan kapasitas dukung batas tanah (q u) dengan
nilai peralawanan penetrasi konus (qc) dari uji CPT untuk Df/B 1,5:
1. Untuk tanah berbutir kasar ( - soils), dalam satuan (kg/cm² atau ton/ft²) :
Pondasi menerus : qu= 28 – 0,0052 (300 – qc)1,5 (1.68)
Pondasi persegi : qu= 48 – 0,0090 (300 – qc)1,5 (1.69)
2. Untuk tanah berbutir halus (c – soils)
Pondasi menerus : qu == 2 + 0,28 . qc (1.70)
Pondasi persegi : qu = 5 + 0,34 . qc (1.71)
dimana :
qu = kapasitas dukung batas
qc = tahanan ujung rata-rata konus yang dibaca pada kedalaman 0,5 B di atas dasar
pondasi dan 1,1 B di bawah dasar pondasi [kg/cm2 ]
Bersumber dari MODUL AJAR Politeknik Negeri Malang jurusan teknik sipil.