Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Perawatan payudara pada masa nifas adalah suatu kebutuhan bagi ibu yang baru saja
melahirkan. Masa nifas sendiri adalah selama enam minggu atau 40 hari setelah
persalinan. Pada masa nifas perawatan payudara merupakan suatu tindakan yang
sangat penting untuk merawat payudara terutama untuk memperlancara pengeluaran
air susu ibu (ASI).
Dengan melakukan perawatan payudara saat nifas diharapkan ibu dapat meningkatkan
produksi ASI dengan merangsang kelenjar air susu.Payudara adalah satu-satunya
penghasil ASI.Jika hal itu sudah terjadi maka dapat berdampak pada bayi. Selain
itu,payudara ibu juga berisiko menjadi kendur setelah menyusui jika tidak langsung
dirawat saat masa nifas.
Nutrisi pada ibu yang baru melahirkan dan menyusui sebenarnya tidak sulit.
Carayang termudah adalah melanjutkan mengonsumsi makanan yang
bergizi saathamil. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan
danmemproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Nutrisi ibu
post partum yaitu nutrisi yang bergizi seimbang.
Tujuan

1. Memelihara kebersihan payudara sehingga bayi mudah menyusu pada ibunya


2. Melenturkan dan menguatkan putting susu sehingga bayi mudah menyusu
3. Mengurangi risiko luka saat bayi menyusu
4. Merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI menjadi lancar
5.Untuk persiapan psikis ibu menyusui dan menjaga bentuk payudara
6.Mencegah penyumbatan pada payudara
7. Untuk mengetahui bagaimana kompisisi Nutrisi dan cairan yang di butuhkan ibu Nifas
Rumusan masalah
1. Bagaimanah komposisi nutrisi pada ibu Nifas/post partum
2. Bagaimana cara merawat payudara setelah melahirkan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Perawatan payudara pada ibu post partum

Perawatan payudara pada masa nifas adalah suatu kebutuhan bagi ibu yang baru saja
melahirkan. Masa nifas sendiri adalah selama enam minggu atau 40 hari setelah persalinan.
Pada masa nifas perawatan payudara merupakan suatu tindakan yang sangat penting untuk
merawat payudara terutama untuk memperlancara pengeluaran air susu ibu (ASI).Hal ini
terjadi karena pada masa ini ibu mengalami perubahan fisik dan alat reproduksi yang kembali
ke keadaan sebelum hamil, masa laktasi maupun perubahan psikologis untuk mendapatkan
keturunan baru. Dengan melakukan perawatan yang tepat yang biasanya berupa pegurutan
dan pemijatan menggunakan beberapa bahan dan alat-alat yang alami, diharapkan ibu merasa
lebih nyaman menyusui bayinya.

Dengan melakukan perawatan payudara saat nifas diharapkan ibu dapat meningkatkan
produksi ASI dengan merangsang kelenjar air susu.Payudara adalah satu-satunya penghasil
ASI.Jika hal itu sudah terjadi maka dapat berdampak pada bayi. Selain itu,payudara ibu juga
berisiko menjadi kendur setelah menyusui jika tidak langsung dirawat saat masa nifas.

 Manfaat perawatan payudara

Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa
nifas untuk memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan payudara dapat dilakukan dua
kali sehari yaitu saat mandi pagi dan mandi sore.Berikut adalah manfaat perawatan
payudara:
1. Memelihara kebersihan payudara sehingga bayi mudah menyusu pada ibunya
2. Melenturkan dan menguatkan putting susu sehingga bayi mudah menyusu
3. Mengurangi risiko luka saat bayi menyusu
4. Merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI menjadi lancar
5.Untuk persiapan psikis ibu menyusui dan menjaga bentuk payudara
6.Mencegah penyumbatan pada payudara

 Langkah-langkah perawatan

● Persiapan ibu
1). Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
2). Buka pakaian
3). Persiapan alat
 Handuk
 Kapas yang dibentuk bulat
 Minyak kelapa atau baby oil
 Waslap atau handuk kecil untuk kompres
 Dua baskom masing-masing berisi air hangat dan air dingin.

2
Pelaksanaan :
a. Siapkan alat , misalnya handuk , minyak kelapa , letakan diantara kedua payudara
b. Pengurutan :
 Basahi kedua telapak tangan dengan minyak , letakan diantara kedua payudara
.
 Kedua telapak tangan diurut dari tengah , keatas samping , dan kebawah .
angkat payudara , lalu lepaskan . lakukan 20-30 kali untuk setiap payudara .
 Telapak tangan kiri memegang payudara kiri . dengan jari tangan kanan sisi
kelingking , urut payudara kearah putting . lakukan 20-30 kali setiap payudara
.
 Sama dengan sebelumnya , tetapi tangan kanan menggenggam . payudara
diurut dari pangkal payudara kearah putting susu .lakukan 20-30 kali untuk
setiap payudara.

c. Perangsangan: Selesai pengurutan , teruskan dengan menyiramkan air hangat selama


5 menit , kemudian kenakan bra untuk menopang .

 Akibat yang timbul jika tidak melakukan perawatan payudara


1. Anak susah menyusu karena payudara yang kotor
2. Putting susu tenggelam sehingga bayi susah menyusu
3. ASI menjadi lama keluar sehingga berdampak pada bayi
4. Produksi ASI terbatas karena kurang dirangsang melalui pemijitan dan pengurutan
5. Terjadi pembengkakan, peradangan pada payudara dan kulit payudara terutama pada
bagian putting mudah lecet.

2. Nutrisi pada ibu post partum/nifas


Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna
untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang
cukup untuk menyehatkan bayi semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa.
Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus
untuk proses metabolisms tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa
memerlukan 2.200 k kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita
dewasa + 700 k. kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k. kalori bulan selanjutnya.

Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak
terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet
atau pewarna. Disamping itu harus mengandung:

3
1. Sumber tenaga atau energi
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein ( jika sumber
tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi
). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi.
Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani ( lemak, mentega, keju ) Dan nabati ( kelapa
sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarine)
2. Sumber pembangun ( protein )
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber
protein dapat diperoleh dari protein hewani ( ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati,
telur, susu dan keju ) Dan protein nabati ( kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai,
tahu dan tempe ).
3. Sumber pengatur dan pelindung ( mineral, vitamin dan air )
Sumber pengatur dan pelindung digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit
danpengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh .Anjurkan ibu untuk minum setiap sehabis
menyusui. Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperolah dari semua jenis sayuran dan
buah-buahan segar.

Nutrisi pada ibu nifas:


 Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
 Makan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup.
 Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin.
 Minum Vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan Vitamin A kepada bayinya melalui
ASInya.
 Sesudah satu bulan pasca persalinan, makanlah makanan yang mengandung kalori cukup
banyak untuk mempertahankan berat badan si ibu.
 Jika ibu ingin menyusui bayi kembar dua, kembar tiga atau bayi baru lahir beserta dengan
kakaknya yang balita ibu meembutuhkan kalori Iebih banyak dari pada ibu menyusui satu
bayi saja. Jika ibu ingin menurunkan berat badan batasi besarnya penurunan tersebut sampai
setengah kilogram perminggu. Pastikan diet ibu mengandung 1500 kalori dan hidrusi diet
cairan atau obat-obatan pengurus badan.
 Penurunan berat badan lebih dari setengah kilogram perminggu dan pembatasan kalori yang
terlalu ketat akan rnengganggu gizi dan kesehatan ibu serta dapat membuat ibu
memproduksi ASI lebih lanjut.

4
a. karbohidrat
Makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60% karbohidrat. Laktosa (gula
susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah lebih besar dibandingkan
dalam susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah di metabolisme
menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak
yang cepat yang terjadi selama masa bayi.
b. lemak
Lemak 25-35% dari total makanan. Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang
diproduksi oleh air susu ibu.
c. protein
Jumlah kelebihan protein yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas adalah sekitar 10-15%.
Protein utama dalam air susu ibu adalah whey. Mudah dicerna whey menjadi kepala susu yang
lembut yang memudahkan penyerapan nutrient kedalam aliran darah bayi. Sumber karbohidrat
yaitu :
1. Nabati :tahu, tempe dan kacang – kacangan
2. Hewani : daging, ikan, telur, hati, otak, usus, limfa, udang, kepiting
d. vitamin dan mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh. Beberapa
vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena
jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi
bertumbuh dan berkembang.
Vitamin dan mineral yang paling mudah menurun kandungannya dalam makanan adalah
Vit B6, tiamin, As.folat, kalsium, seng, dan magnesium. Kadar Vit B6, tiamin dan As.folat
dalam air susu langsung berkaitan dengan diet atau asupan suplemen yang dikonsumsi ibu.
Asupan vitamin yang tidak memadai akan mengurangi cadangan dalam tubuh ibu dan
mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayi.
1. Sumber vitamin : hewani dan nabati
2. Sumber mineral : ikan, daging banyak mengandung kalsium, fosfor, zat besi, seng dan
yodium.

5
Tabel perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan
tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui.

No. Zat Gizi Wanita Ibu Hamil Ibu Menyusui


Dewasa 0 – 6 bln 7 – 12 bln
1. Energi ( kkal ) 2200 285 700 500
2. Protein ( g ) 48 12 16 12
3. Vitamin A ( RE ) 500 200 350 300
4. Vitamin D ( mg ) 5 5 5 5
5. Vitamin E ( mg ) 8 2 4 2
6. Vitamin K ( mg ) 6,5 6,5 6,5 6,5
7. Tiamin ( mg ) 1,0 0,2 0,3 0,3
8. Riboflavin ( mg ) 1,2 0,2 0,4 0,3
9. Niasin ( mg ) 9 0,1 3 3
10. Vitamin B12 ( mg ) 1,0 0,3 0,3 0,3
11. Asam folat ( mg ) 150 150 50 40
12. Piidosin ( mg ) 1,6 0, 6 0,5 0,5
13. Vitamin C ( mg ) 60 10 25 10
14. Kalsism ( mg ) 500 400 400 400
15. Fosfor ( mg ) 450 200 300 200
16. Besi ( mg ) 26 20 2 2
17. Seng ( mg ) 15 5 10 10
18. Yodium ( mg ) 150 25 50 50
19. Selenium ( mg ) 55 15 25 20

Petunjuk untuk mengolah makanan sehat :


a. Pilih sayur-sayuran, buah-buahan, daging dan ikan yang segar.
b. Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengelola makanan.
c. Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong-potong.
d. Masak sayuran sampai layu.

6
e. Olah makanan sampai matang.
f. Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet ( vetsin ).
g. Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali dipakai.
h. Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika dikemasan dalam kaleng
i. jangan memilih kaleng yang telah penyok atau karatan
j. Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman.
k. Jangan biarkan binatang berkeliaran di dapur.

7
BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan
Dengan melakukan perawatan payudara saat nifas diharapkan ibu dapat meningkatkan
produksi ASI dengan merangsang kelenjar air susu.Payudara adalah satu-satunya penghasil
ASI.Jika hal itu sudah terjadi maka dapat berdampak pada bayi. Selain itu,payudara ibu juga
berisiko menjadi kendur setelah menyusui jika tidak langsung dirawat saat masa nifas, dan
pemberian Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena
berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air
susu yang cukup untuk menyehatkan bayi semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan
biasa.
Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus
untuk proses metabolisms tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa
memerlukan 2.200 k kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita
dewasa + 700 k. kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k. kalori bulan selanjutnya.
2 Saran
Sebaiknya seorang perawat atau tenaga kesehatan yang lain memperhatikan kebutuhan nutrisi
pada ibu post partum dan memperhatikan kebersihan dan nutrisi pada ibu post partum karena
jika kebersihan dan nutrisi ibu tercukupi maka ASI yang diprodiksi ibu tersebut akan lebih
baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abarwati 2008. Asuhan kebidanan nifas. Yogyakarta : mitra cendikia


Blogs.unpad.ac.id/lidyasuhana/files/2010/04/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-PTM-6
Bidan kusholihah.blogspot.com/2009/04/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-dan – menyusui.html
HJ.Saminem,SKM.Seri Asuhan Kebidanan kehamilan normal.
Saleha 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Jakarta : salemba medika
Suherni 2007. Perawatan masa nifas. Yogyakarta : fitramaya
Tutorial kuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu=nifas.html

Anda mungkin juga menyukai