Anda di halaman 1dari 155

Laporan Keuangan

Tahunan 2015

2015 Annual Report

JPMorgan Chase Bank,


N.A – Cabang Jakarta
JPMorgan Chase Bank,
N.A – Jakarta Branch

Page 0/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch
Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
JPMorgan Chase & Co. (NYSE: JPM)

is a leading global financial services firm with total assets of USD 2.6 trillion and
with operations worldwide. The firm is a leader in investment banking, financial
services for consumers, small business and commercial banking, financial
transaction processing, asset management and private equity. A component of
the Dow Jones Industrial Average, JPMorgan Chase & Co. serves millions of
consumers in the United States and many of the world’s most prominent
corporate, institutional and government clients under its J.P. Morgan and Chase
brands

JPMorgan Chase & Co. (NYSE: JPM)

Adalah global perusahaan jasa keuangan terkemuka dengan total aset USD 2,6
triliun dan dengan dukungan operasi di seluruh dunia. Perusahaan kami adalah
pemimpin dalam hal investment banking, jasa keuangan bagi konsumen, usaha
kecil dan perbankan komersial, transaksi keuangan, manajemen aset dan ekuitas
swasta. JPM merupakan komponen dari Dow Jones Industrial Average, dimana
JPMorgan Chase & Co melayani jutaan konsumen di Amerika Serikat dan banyak
negara lainnya, serta nasabah institusi dan pemerintah di bawah merek J.P.
Morgan dan Chase.

Page 1/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Haryanto T. Budiman
Senior Country Officer and Managing Director
JPMorgan Chase Bank, N.A – Cabang Jakarta

Para pembaca yang terhormat, Dear Readers,

Tahun 2015 lalu, ditandai dengan ketidakpastian ekonomi 2015 was the year marked with continuous economic
yang masih terus berlanjut di banyak negara di dunia. uncertainty which was happening in many major countries
Pertama, Amerika tumbuh lebih rendah dari perkiraan around the world. First, US grew less than initially
awal. Sehingga kedepannya, pasar memperkirakan forecasted. As a result, market expects the US rate hike
kenaikan suku bunga Amerika tidak akan agresif. Kedua, will be less aggressive. Second, China’s economy
ekonomi Cina masih terus melambat. Volume continued to slowdown. We also saw a stagnation in
perdagangan global juga stagnan dan harga minyak masih global trade volume. And last, oil price continued to be
tertekan dan terus berlanjut dalam 1 tahun kedepan. depressed and likely to stay low over the coming year.

Negara kita sendiri masih dalam kondisi yang baik di Our country, Indonesia, was still in good shape despite all
tengah banyaknya tantangan dari luar. Beberapa those external challenges. Major indicators showed the
indikator penting menunjukan Indonesia memiliki fondasi country’s foundation was still strong.
kuat.Pertama, 8 paket kebijakan yang dikeluarkan sejak First, series of 8 reform packages launched in September
September 2015 mendapat tanggapan positif dari pasar. 2015 was viewed positively by the market. Second,
Kedua, kondisi ekonomi yang membaik, terlihat dari improved economic conditions shown as our GDP growth
pertumbuhan GDP yang mencapai 5.04% dan penuruan reached higher at 5.04% and inflation rate declined to just
inflasi menjadi hanya 3.35%. Namun Indonesia masih 3.35%. But Indonesia still need to watch-out for any
harus terus mawas diri terhadap tantangan luar yang external challenges which currently still happening as we
masih terjadi (Ekonomi Cina, Amerika, Perdangan global, already seen last year (China, US, Global Trade, and Oil
dan harga minyak). Price).

Di tengah tantangan ekonomi yang ada saat ini, bank On the back of these economic challenges, our bank still
kami masih mencetak laba bersih Rp 211 milyar, total managed to book net profit of IDR 211 billion, total asset
asset Rp 22 trilliun, dan total kredit Rp 8.8 triliun. Selain of IDR 22 trillion, and total loan of IDR 8.8 trillion. Also,
itu, NIM naik menjadi 3.2% dari 2.9%, dan mencetak NIM increased to 3.2% from 2.9%, and had good returns
imbal hasil yang baik (ROA 1.4% and ROE 5.5%). (ROA and ROE of 1.4% and 5.5%, respectively).

Kedepannya, Bank kami akan terus fokus pada segmen Going forward, the Bank continue focusing on financial
klien institusi keuangan dan corporate dibawah Global institutions and leading corporate clients under Global
Corporate Banking yang membantu klien dalam Corporate Banking function which is assigned to help in
penyediaan funding dan pengembangan usaha, antara term of providing funding and business development for
lain Cash Management, Trade Finance, Treasury our customers such as Cash Management, Trade Finance,
products, FX, kredit, dll. Selain itu, Bank tetap komit Treasury products, FX, Loan, etc. Also, the Bank is still
untuk menjalankan fungsi penting sebagai Dealer utama committed to carry out its function as a Primary Dealer
untuk Surat Utang Negara (SUN). for Indonesia Government Bonds (SUN).

Terakhir, saya ingin menyampaikan apresiasi yang Last but not least, I would like to extend my appreciation
sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan JPMorgan to all employees of JPMorgan Chase Bank, N.A. – Jakarta
Chase Bank, N.A. – Cabang Jakarta, nasabah kami, mitra Branch, our valued clients, business partners, and all our
kerja dan seluruh pemangku kepentingan. Saya bangga stakeholders. I am proud of our achievements for the year
dengan pencapaian kita selama tahun ini dan terus and excited to continue this momentum going forward.
bersemangat untuk melanjutkan momentum ini
kedepannya.

Thank you,

Haryanto T. Budiman
Senior Country Officer
JPMorgan Chase Bank, N.A – Jakarta Branch
Page 2/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Daftar Isi
Table of Contents
a. Informasi Umum Bank a. Bank’s General Information
1) Visi dan Misi 1) Vision and Mission
2) Arah kebijakan Bank 2) Bank’s policy direction
3) Susunan pengurus bank 3) Composition of bank management
4) Rincian kepemilikan saham 4) Breakdown of equity ownership
5) Perkembangan usaha Bank 5) Bank business activities and progress
a) Ikhtisar data keuangan a) Financial highlights
b) Informasi kinerja dan rasio b) Performance information and Financial Ratio
6) Strategy and policy
6) Strategi dan kebijakan 7) Management report
7) Laporan manajemen a) Organizational structure
a) Struktur organisasi b) Main activities
b) Aktivitas utama c) Information technology
c) Teknologi informasi d) Types of products and services
d) Jenis produk dan jasa e) Interest rate level
e) Tingkat suku bunga f) Economic development and target market
f) Perkembangan ekonomi dan target pasar g) Networks and affiliates
g) Jaringan kerja dan mitra usaha h) Quantity, type and location of Office
h) Jumlah, jenis dan lokasi kantor i) Share ownership of Management

i) Kepemilikan pengurus dalam kelompok usaha j) Significant change occured


bank
j) Perubahan penting yang terjadi pada bank k) Significant event expected to occur in the
k) Hal penting yang diperkirakan terjadi di masa future
mendatang l) Sumber daya manusia
l) Sumber daya manusia

b. Laporan keuangan audit b. Audited financial statement


1) Laporan keuangan individual 1) Individual financial report
a) Laporan neraca a) Balance Sheet
b) Laporan laba rugi b) Profit and Loss
c) Laporan perubahan ekuitas c) Change of Equity
d) Laporan arus kas d) Cashflow statement
e) Catatan atas laporan keuangan e) Notes to the financial statements

c. Informasi kinerja keuangan c. Financial performance


1) Perhitungan KPMM 1) CAR calculation
2) Kualitas aktiva produktif 2) Current asset quality
3) Rasio keuangan 3) Financial ratio

d. Pengungkapan permodalan dan praktek manajemen d. Disclosure of capital and risk management practice,
risiko, yang meliputi uraian 8 jenis risiko dan potensi which covers details on 8 types of risk and potential
kerugian yang dihadapi: losses:

a) Risiko Kredit a) Credit risk


b) Risiko Pasar b) Market risk
c) Risiko Operasional c) Operational risk
d) Risiko Likuiditas d) Liquidity risk
e) Risiko Hukum e) Legal risk
f) Risiko Stratejik f) Strategic risk
g) Risiko Kepatuhan g) Compliance risk
h) Risiko Reputasi h) Reputational risk

e. Lampiran e. Appendix
1) Lampiran 1: Laporan Keuangan (PWC) 1) Attachment 1: Financial Report (PWC)
2) Lampiran 2: Permodalan dan Exposur Risiko 2) Attachment 2: Capital and Risk Exposur
Page 3/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Part A
JPMorgan Chase Bank, N.A - Jakarta
Informasi Umum
General Information

1) Visi dan Misi Bank


Vission and Mission

2) Arah kebijakan Bank


Bank’s policy direction

3) Susunan pengurus bank


Bank’s General Information

4) Rincian kepemilikan saham


Breakdown of equity ownership

5) Perkembangan usaha Bank


Bank business activities and progress

6) Strategi dan kebijakan


Strategy and policy

7) Laporan manajemen
Management Report

Page 4/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
a. Informasi Umum Bank a. Bank’s General Information

1) Visi dan Misi 1) Vision and Mission

JPMorgan Chase Bank, N.A. – Cabang Jakarta JPMorgan Chase Bank, N.A.- Jakarta Branch
(selanjutnya disebut sebagai “Bank”) adalah (hereinafter referred to as the “Bank”) is a
sebuah kantor cabang dari JPMorgan Chase Branch Office of JPMorgan Chase Bank N.A.
Bank N.A. New York, USA yang telah berdiri di New York, USA which has been established in
Indonesia sejak tahun 1968. Indonesia since 1968.

Didalam menjalankan bisnisnya, Bank In conducting the business, the Bank is


berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan committed to meeting the clients needs under
klien sesuai arahan dari kantor pusat dan the direction from its Head Office and
regional serta memiliki prinsip-prinsip kehati- Regional Office and has a set of business
hatian bisnis dan menerapkan manajemen prudential principles and applies reliable risk
risiko yang handal. management.

Visi : Vision :
Menjadi sebuah lembaga jasa keuangan yang To be the best and most respected financial
terbaik dan terpercaya di dunia. services company in the world.

Misi : Mission :
· Menyediakan jasa yang terbaik dalam · To provide the best services to clients in
upaya pemenuhan kebutuhan klien untuk fulfilling their business needs.
menjalankan kegiatan bisnis mereka. · To apply prudentiality principles through
· Menjalankan prinsip kehati-hatian Good Corporate Governance practice and
melalui proses tata kelola internal dan robust risk management practice.
manajemen risiko yang baik.

2) Arah kebijakan bank 2) Bank’s policy direction

Didalam menjalankan bisnisnya, Bank In running its business, the Bank applies
menerapkan prinsip kehati-hatian melalui certain prudential principles which are
penerapan prinsip bisnis yang berperan fundamental to the success of its business.
penting dalam hal penentuan keberhasilan This will focus on how we strengthen,
perusahaan. Hal ini terfokus pada upaya kami safeguard and grow our company overtime.
untuk selalu memperkuat, mengamankan dan Adhering to each of these principles is how we
mengembangkan perusahaan dari waktu ke will become the best and most respected bank
waktu. Mematuhi prinsip-prinsip ini in the world.
merupakan cara untuk mencapai predikat
sebagai lembaga keuangan yang terbaik dan
terpercaya di dunia.

Prinsip pertama adalah dalam hal perlakuan The first principle is on exceptional client
yang utama terhadap klien. service.
· Kami fokus terhadap klien. · We focus on the customer.
· Kami bekerja dengan melihat pada · We are field and client driven; we
kebutuhan klien di lapangan; kami operate at the local level.
beroperasi dengan menekankan pada · We build world-class franchises, investing
kearifan lokal. for the long term, to serve for clients.
· Kami membangun sebuah perusahaan
kelas dunia, berinvestasi jangka panjang,
untuk kepentingan klien.

Prinsip kedua dalam hal menjalankan The second principle is on the operational
operational excellence. excellence.
· Kami menetapkan standar yang paling · We set the highest standards of
tinggi dalam hal pencapaian. performance.
· Kami menjalankan prinsip keuangan yang · We demand financial rigor and risk
Page 5/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
ketat dan disiplin risiko. discipline.
· Kami berjuang untuk memiliki standar · We strive for the best internal
pengawasan dan governance yang ketat. governance and controls.
· Kami berpikir dan bertindak layaknya · We act and think like owners and
pemilik dan partner perusahaan. partners.
· Kami berupaya untuk membangun dan · We strive to build and maintain the best,
memelihara operasi bank berikut most efficient systems and operations.
sistemnya yang paling terbaik dan paling · We are disciplined in everything we do.
efisien. · We execute with both skill and urgency.
· Kami disiplin dalam segala hal yang kami
lakukan.
· Kami menjalankan segala sesuatu dengan
keahlian dan urgensi.

Prinsip ketiga adalah komitmen terhadap The third principle deals with our commitment
integrity, fairness dan responsibility. to integrity, fairness and responsibility.
· Kami tidak akan berkompromi mengenai · We will not compromise our integrity.
masalah integritas. · We face facts.
· Kami menghadapi kenyataan. · We have fortitude.
· Kami memiliki sikap. · We foster an environment of respect,
· Kami menciptakan lingkungan yang saling inclusiveness, humanity and humility.
menghargai, inklusif, kemanusiaan dan · We help strengthen the communities in
harga diri. which we live and work.
· Kami membantu masyarakat dimana
kami tinggal dan bekerja.

Prinsip keempat adalah dalam hal kekuatan The fourth principle deals with our great
team dan budaya pemenang yang dapat motto of ‘a great team and winning culture’.
dijelaskan sebagai berikut: · We hire, train and retain great, diverse
· Kami merekruit, melatih dan employees.
mempertahankan karyawan yang terbaik · We build teamwork, loyalty and morale.
dan berbeda latar belakang. · We maintain an open, entrepreneurial
· Kami membangun semangat kerjasama, meritocracy for all.
loyalitas dan moral. · We communicate honestly, clearly and
· Kami mempertahankan sebuah iklim consistently.
meritokrasi yang terbuka bagi semua.
· Kami membangun komunikasi yang jujur,
jelas dan konsisten.

3) Susunan pengurus bank 3) Composition of bank management


Susunan pengurus yang dicantumkan dalam The management composition stated in the
Laporan Tahunan Bank Umum dan yang Commercial Bank Annual Report and
ditetapkan pada Bank dalam kedudukannya determined at the Bank in its capacity as a
sebagai kantor cabang Bank asing di Indonesia foreign bank branch in Indonesia has been
telah disesuaikan dengan susunan organisasi adjusted to the organization structure with
dimana pejabat tersebut yang selama ini the officers who have been functioning and
berfungsi serta bertindak sebagai pengurus acting as management in the Bank.
pada Bank.
The Senior Country Officer of the Bank is fully
Senior Country Officer dari Bank bertanggung responsible to monitor and supervise the
jawab penuh untuk melakukan pemantauan implementation of transaction policies to be in
serta pengawasan terhadap pelaksanaan line with the prevailing regulations, both
kebijakan transaksi agar sesuai dengan determined by the Government, Bank
peraturan yang berlaku, baik yang ditetapkan Indonesia, and Financial Services Authority
oleh Pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas (FSA).
Jasa Keuangan (OJK).
Adapun susunan pengurus dari Bank per posisi As per 31 December 2015, The management
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: composition of the Bank is the following:
Page 6/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Haryanto Tiara Budiman, Haryanto Tiara Budiman,
Pemimpin Kantor Cabang Senior Country Officer
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta Indonesian citizen, born in Jakarta in 1968,
tahun 1968, meraih gelar Ph.D tahun 1996 obtained his PhD degree in 1996 from the
dari Massachusetts Institute of Technology Massachusetts Institute of Technology (MIT),
(MIT), Cambridge, Massachusetts, Amerika Cambridge, Massachusetts, United States of
Serikat. Tahun 1996 bergabung dengan America. In 1996 he joined a global consultant
perusahaan konsultan global McKinsey & Co. company, McKinsey & Co. until 2006 with his
sampai tahun 2006 dengan jabatan terakhir last position as Associate Partner and Director
sebagai Associate Partner dan Direktur di PT of PT McKinsey Indonesia. In 2006, he joined
McKinsey Indonesia. Tahun 2006 bergabung Bank Mandiri as Senior Executive Vice
dengan Bank Mandiri sebagai Senior Executive President and Board of Management member.
Vice President dan anggota Board of In 2012, Haryanto joined the Bank as the
Management. Tahun 2012, Haryanto Senior Country Officer.
bergabung bersama Bank sebagai Pemimpin
Kantor Cabang.

Srikanta Bellur Ramachandra, Srikanta Bellur Ramachandra,


Anggota Pimpinan Member of Management
Warga Negara India, lahir pada tahun 1977 Indian citizen, born in 1977 and obtained his
serta meraih gelar B.A. dan Post Graduate B.A. and Post Graduate degrees in
dalam bidang Management di India. Memulai Management in India. He started his career in
karir pada tahun 2002 pada Exim Bank India 2002 at Exim Bank India and ICCI Bank, India
dan ICCI Bank, India pada tahun 2003 sebelum in 2003 before joining J.P. Morgan India, in
bergabung dengan J.P.Morgan, India, pada 2007. Since 2012 he joined the Bank, as a
tahun 2007. Sejak tahun 2012 bergabung di Member of Management supervising the
Bank, Jakarta, sebagai Anggota Pimpinan yang overall risk of the Bank.
mengawasi risiko bank secara keseluruhan.

Sony Hassan, Sony Hassan,


Anggota Pimpinan Member of Management
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1970, Indonesian citizen, born in 1970, obtained his
meraih gelar Business Management dari Business Management degree from Belmont
Belmont University, Amerika Serikat. Memulai University, United States of America. He
karir pada Bank Artha Graha tahun 1996. started his career at Bank Artha Graha in
Bergabung bersama Bank di tahun 2006 dan 1996. Joined The Bank in 2006 and is now a
sekarang menjabat sebagai Anggota Pimpinan Member of Management responsible for the
yang bertanggung jawab untuk bagian Dealing Bank’s Dealing Room Department.
Room Bank.

IP Widya Margha Putra, IP Widya Margha Putra,


Anggota Pimpinan Member of Management
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1972, Indonesian citizen, born in 1972, obtained his
meraih gelar Business Administration dari Business Administration degree from Edinburg
Edinburg Business School, Heriot-Watt Business School, Heriot-Watt Unniversity in
University pada tahun 2002. Memulai karir 2002. He started his career at Bank Artha
pada Bank Artha Graha tahun 1996. Terakhir Graha in 1996. He was with Citibank prior to
bersama Citibank sebelum bergabung dengan joining The Bank in 2013 and is now the
Bank pada tahun 2013 dan sekarang menjabat Compliance Director of the Bank.
sebagai Direktur Kepatuhan.

Page 7/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Jugie Soebijantoro, Jugie Soebijantoro,
Anggota Pimpinan Member of Management
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1965, Indonesian citizien, born in 1965, obtained his
meraih gelar MBA dari Norhtrop University, MBA degree from Northrop University, US in
Amerika Serikat pada tahun 1988. Memulai 1988. He started his career with Citibank in
karir pada Citibank tahun 1989 dan memiliki 1989 and had a various experience with GE
pengalaman kerja sebelumnya di GE Finance, Finance, HSBC and Danamon. Joining The
HSBC dan Bank Danamon. Bergabung bersama Bank in 2013 and is now the Chief
Bank pada tahun 2013 dan sekarang menjabat Administrative Officer (CAO) of the Bank.
sebagai Anggota Pimpinan yang bertanggung
jawab untuk bagian Kepala Administrasi Bank
(CAO).

Halim Tjiekian, Halim Tjiekian,


Anggota Pimpinan Anggota Pimpinan
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1970, Indonesian citizen, born in 1970, obtained his
meraih gelar Business dari Curtin University of Business degree from Curtin University of
Technology, Western Australia pada tahun Technology, Western Australia, in 1993. He
1993. Memulai karir sebagai konsultan pajak started his career as a tax consultant at
dikantor Prasetio Utomo Consult (anggota dari Prasetio Utomo Consult (member of Arthur
Arthur Andersen), dan memiliki pengalaman Andersen), and has over 16 years of banking
kerja di perbankan lebih dari 16 tahun di experience at Citigroup, Maybank Indonesia,
Citigroup, Maybank Indonesia, dan The Royal and The Royal Bank of Scotland. Joining The
Bank of Scotland. Bergabung di Bank di awal Bank beginning of 2015 and is now the Head
tahun 2015, dan saat ini menjabat sebagai of Transaction Banking of the Bank.
Anggota Pimpinan yang bertanggung jawab
untuk bagian Kepala Transaction Service.

Page 8/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Senior Country Officer
Haryanto Budiman (MD)

Client Credit Chief


Currency & Global Senior
Commercial Transaction Trade Management Administrative Compliance
Emerging Corporate Financial Legal Internal
Banking Services (TS) Finance (CCM) Officer (CAO) Wedha
Markets (CEM) Banking (GCB) Officer Lisa Tantri Audit
Hendra Halim Prila Manik Srikanta Jugie S. Marghaputra
Sony M Hassan Haryanto Charles D. (ED) TBD1
Suthapa (VP) Tjiekian (ED) (VP) Ramachandra Soebijantoro (ED)
(ED) Budiman (MD) Gultom (VP)
(ED) (ED)

Corporate
TS Financial
Treasury & Chief Indonesia
GCB Bankers Institution
Investment Market Risk C & IB
Rika (VP) (FI) Sales HR Credit Technology Corporate
Office (CTC) Rubi Pertama Operations
Hendra (VP) Monica
Andrio Safiro (VP) Riena Product (GTI) Real Estate
Adrijani (VP) Cindy
(ED) Anggraini Delivery Nico Michael Lomi
Purnasusila
(VP) Team2 Herjanto (VP) (VP)
(ED)

Foreign
Exchange (FX) TS Corp Sales TS Product Wholesale
Ops
/CEM Traders TBD1 TBD1 Global Client On
Banking Ops Regulatory
Hengky (ED) Market Ops Boarding
Shanti Doede Reporting
Dessy Fitriani (WCOB)
(VP) Dessy Fitriani
(VP) Dessy Fitriani
(VP)
(VP)
FX/CEM Sales
TS Client
Yudo (VP)
Service
Aditya (VP)
Theresia J.
Tasya (Assoc)
Dodit (VP)
Pamela (Assoc)

1 Currently in the selection process


2 CPD team (Dhany & Nino) report directly to regional and locally to CAO.
3 Upon departure of Jugie S. Soebijantoro with last working day on 2 February 2016, Charles Gultom will replace Jugie S. Soebijantoro effectively from 11 January 2016. Charles will be the Senior Country Business Manager

and Frans Alfian to replace Charles Gultom as the new Senior Financial Officer. Currently, Charles Gultom is in the process of being appointed as a new member of Board of Directors for the branch.
: Five members of Board of Directors (Anggota Pimpinan)

Page 9/46
JP Morgan Chase Bank, N.A Jakarta Branch
Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
4) Rincian kepemilikan saham 4) Breakdown of equity ownership
Bank adalah merupakan kantor cabang dari The Bank is an office branch of JPMorgan
JPMorgan Chase Bank, N.A yang berkantor Chase Bank, N.A which headquartered in New
pusat di New York, dan merupakan satu York, and Jakarta branch is part of JPMorgan
kesatuan dari JPMorgan Chase Bank, N.A. Chase Bank, N.A.

5) Perkembangan usaha Bank 5) Bank business activities and progress


a) Ikhtisar data keuangan a) Financial highlights
Berikut ini kami sajikan ringkasan keuangan The following are the summary of the
Bank untuk periode yang berakhir pada Bank’s financial data for the period ended
tanggal 31 Desember 2015. on 31 December 2015.

JPMorgan Chase Bank N.A., Jakarta


Ikhtisar Keuangan Penting
Dalam Rp Milliar

Laporan Laba Rugi 2013 2014 2015


Pendapatan Bunga Bersih 205 400 552
Pendapatan Selain Bunga 369 282 (234)
Laba Sebelum Pajak 592 714 320
Laba Bersih 397 478 211
Neraca 2013 2014 2015
Total Aktiva 17,993 19,387 22,049
Total Kredit 6,845 8,643 8,815
Efek-Efek 1,613 3,913 5,104
Total Simpanan 5,527 4,453 4,642
Modal Inti (Tier 1) 3,392 3,572 3,923
Jumlah Modal Bank 3,503 3,643 4,004
Rasio-rasio Keuangan 2013 2014 2015
Marjin Pendapatan Bunga Bersih (NIM) 2.0% 2.9% 3.2%
Imbal Hasil Aktiva (ROA) 4.3% 4.0% 1.4%
Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 23.7% 14.9% 5.5%
Rasio Kredit yang diberikan terhadap Deposito (LDR) 88.6% 76.2% 67.0%
BOPO 86.1% 84.9% 95.9%
Rasio Penyediaan Modal Minimum (KPMM)* 32.8% 42.9% 43.3%
*) Dengan memasukkan komponen resiko kredit, pasar, dan operasional

Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income


Pendapatan bunga bersih tahun 2015 Net interest income in 2015 amounted
tercatat sebesar IDR 552 milyar to IDR 552 billion increased by approx.
meningkat sekitar 38% dibanding tahun 38% compared to prior year of IDR 400
sebelumnya yang sebesar IDR 400 billion. The increase was primarily due
milyar. Peningkatan ini terutama to interest income from loans in which
berasal dari pendapatan bunga kredit increased by 13% compared to the year
yang meningkat sebesar 13% dibanding 2014.
tahun 2014. While interest income from Government
Page 10/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch
Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Sedangkan pendapatan bunga dari Surat Bonds booked IDR 290 billion or 44%
Berharga Obligasi Pemerintah Bank higher compared to prior year.
membukukan sebesar IDR 290 milyar
atau 44% lebih tinggi dari tahun
sebelumnya.

Laba Operasi Operating Profit


Laba sebelum pajak dan Laba bersih The profit before tax and the net profit
Bank untuk tahun 2015 masing-masing for 2015 were IDR 320 billion and IDR
sebesar IDR 320 milyar dan IDR 211 211 billion respectively, decreased from
milyar, menurun dari tahun sebelumnya prior year of IDR 714 billion and IDR 478
yang masing-masing sebesar IDR 714 billion respectively. The decrease of net
milyar dan IDR 478 milyar. Penurunan profit were mainly from the delayed of
laba bersih dari tahun sebelumnya long term lending and Government
terutama berasal dari penundaan Bonds losses in quarter 2 and quarter 3
kegiatan pemberian kredit jangka due to negative market reactions to the
panjang dan kerugian transaksi Surat domestic and international economic
Berharga Obligasi Pemerintah yang conditions.
terjadi pada kwartal II dan III dimana
pasar bereaksi negatif terhadap kondisi
ekonomi domestik maupun
internasional.

Aset Asset
Total aset di akhir tahun 2015 tumbuh Total asset of IDR 22 trillion as at end of
sekitar 13.7% dari tahun sebelumnya 2015 increased by approximately 13.7%
menjadi IDR 22 triliun. Pertumbuhan ini compared to prior year. The growth
terutama didukung oleh peningkatan were mainly coming from Marketable
efek-efek, tagihan derivatif, dan Securities, Derivative Receivables, and
pemberian kredit yang meningkat Loans which increased by IDR 1.2
masing-masing sebesar IDR 1,2 triliun, trillion, IDR 1 trillion, and IDR 172 billion
IDR 1 triliun, dan IDR 172 milyar. respectively.

Kredit yang Diberikan Loans and Advances


Pencapaian kredit pada akhir tahun Total loans and advances at year end
tercatat sebesar IDR 8,8 triliun, 2% lebih amounted to IDR 8.8 trillion, 2% higher
tinggi dari posisi tahun sebelumnya. compared to prior year. Lending
Kegiatan penyaluran kredit ini terutama activities were mainly in the form of
dalam bentuk pinjaman berjangka, term loans, syndicated loans and
kredit sindikasi dan pembiayaan impor financing imports, as well as long-term
dan juga kredit jangka panjang dalam USD loans to the financial institutions.
USD kepada debitur institusi keuangan. The Bank does not have any non-
Bank tidak memiliki aset produktif performing asset as reflected in the 0%
bermasalah yang tercermin pada rasio NPL and the Bank did not have any
NPL yang sebesar 0% dan tidak ada impairment reserves booked during
pembentukkan CKPN selama tahun 2015.
2015

Surat Berharga / Efek-efek Marketable Securities


Surat Berharga Obligasi Pemerintah The Bank booked IDR 5.0 trillion under
pada akhir tahun 2015 yang dimiliki Governmnet Bonds, compared to last
Bank tercatat sebesar IDR 5,0 triliun year of IDR 3.3 trillion. These
dibanding tahun sebelumnya yang marketable securities were including the
tercatat sebesar IDR 3,3 triliun. Surat CEMA requirement of IDR 1 trillion for
berharga yang dimiliki Bank termasuk BUKU 2 category.
pemenuhan CEMA yang sebesar IDR 1
triliun untuk kategori BUKU 2.

Dana Pihak Ketiga Third Party Funds

Page 11/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Sementara itu dalam hal pengumpulan Meanwhile on the third party funding,
dana pihak ketiga, posisi pada akhir the position as at end of 2015 was IDR
tahun 2015 tercatat sebesar IDR 4,6 4.6 trillion or 4% higher compared to
triliun atau terdapat peningkatan prior year of IDR 4.5 trillion.
sebesar 4% dibanding akhir tahun
sebelumnya yang sebesar IDR 4,5 triliun.

Tingkat Biaya Dana Cost of Fund


Selama tahun 2015 terdapat penurunan During 2015 there was a decrease in the
tingkat suku bunga untuk mata uang interest rates for Rupiah where the
Rupiah dimana tingkat suku bunga rata- average interest rate for customer
rata per tahun untuk simpanan nasabah deposits was 4.28%. While for foreign
adalah sebesar 4,28%. Sedangkan untuk currencies, there was also a decrease to
mata uang valuta asing, juga terdapat 0.04%. The decrease in the cost of funds
penurunan dimana secara rata-rata per for rupiah was in line with Bank
tahunnya adalah 0,04%. Penurunan Indonesia monetary policy to decrease
biaya dana Rupiah terjadi sejalan the benchmark rate.
dengan kebijakan moneter Bank
Indonesia dimana tingkat suku bunga
acuan / suku bunga Bank Indonesia
menurun.

Permodalan Declared Capital


Declared Capital Bank di tahun 2015 The Branch has maintained Declared
tetap di level USD 294.1 juta dan KPMM Capital of USD 294.1 million throughout
berada di level yang sangat memadai, the year of 2015 and the CAR was at the
yaitu 43%. adequate level of 43%.

b) Informasi kinerja dan rasio b) Performance information and Financial


Ratio
Selama tahun 2015 aktivitas bisnis Bank
masih ditunjang dari kegiatan During 2015 the Bank's business activity
perkreditan dimana Bank mencatat was still supported on credit activities
pertumbuhan kredit dan aktivitas surat where the Bank recorded growth in
berharga selama tahun tersebut. Total loans as well as Government Bonds
Laba sebelum Pajak selama 2015 trading activity during the year. Total
tercatat sebesar IDR 320 Milyar. Laba di profit before tax for 2015 amounted to
tahun 2015 terutama berasal dari IDR 320 billion. Profits in 2015
kegiatan pemberian kredit. Pendapatan predominantly from lending activities.
bunga yang berasal dari penyaluran Interest income from lending was IDR
kredit mencapai IDR 464 milyar atau 464 billion or 13% higher compared to
13% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. prior year. While for the Government
Sedangkan untuk transaksi Surat Bonds transactions, the Bank recorded
Berharga Obligasi Pemerintah Bank an interest income of IDR 290 billion or
membukukan pendapatan bunga 44% higher compared to prior year and
sebesar IDR 290 milyar atau 44% lebih net non-interest income from
tinggi dari tahun sebelumnya dan Government bonds trading activities
pendapatan bersih (non bunga) dari amounted to IDR 32 billion.
aktivitas perdagangan surat berharga
pemerintah sebesar IDR 32 milyar.

Pencapaian kredit pada akhir tahun Lending at year end amounted to IDR
tercatat sebesar IDR 8,8 triliun, 2% lebih 8.8 trillion, 2% higher compared to prior
tinggi dari posisi tahun sebelumnya. year. Lending activities were mainly in
Kegiatan penyaluran kredit ini terutama the form of term loans, syndicated loans
dalam bentuk pinjaman berjangka, and financing imports, as well as long-
kredit sindikasi dan pembiayaan impor term USD loans to the financial
dan juga kredit jangka panjang dalam institutions.
USD kepada debitur institusi keuangan.

Page 12/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Dalam hal aktivitas surat berharga, pada For Government Bonds activities, by end
akhir tahun 2015 posisi obligasi of 2015 the Bank booked IDR 5.0 trillion
pemerintah yang dimiliki Bank tercatat bonds, compared to last year of IDR 3.3
sebesar IDR 5,0 triliun dibanding tahun trillion.
sebelumnya yang tercatat sebesar IDR
3,3 triliun.

Posisi saldo dana pihak ketiga di akhir Third party funds balance at the end of
tahun 2015 tercatat sebesar IDR 4,6 2015 was IDR 4.6 trillion or increased by
triliun atau mengalami peningkatan 4% compared to prior year.
sebesar 4% dibanding tahun
sebelumnya.

Dari sisi permodalan, Bank memiliki Capital side, the Bank has a capital
tingkat kecukupan modal sebesar 43% adequacy ratio of 43% or well above the
atau jauh diatas modal minimum yang minimum capital required by OJK of 10%
dipersyaratkan BI sebesar 10% (8% + (8% + 2% add-on according to the
add-on 2% menurut profil risiko Bank). Bank's risk profile).

Dimulai sejak akhir Januari 2014, Bank Starting end of January 2014, the Bank
telah memenuhi ketentuan CEMA has complied with the minimum CEMA
minimum untuk kategori BUKU 2 requirement for BUKU 2 category of IDR
sebesar IDR 1 triliun. 1 trillion. This fulfilment was maintained
Pemenuhan ini dipelihara oleh Bank by the Bank during the year 2015.
sepanjang tahun 2015.

Dari segi profitabilitas, ROE mencapai In terms of profitability, ROE was 5.5%,
5,5%, lebih rendah dari tahun lower than prior year of 14.9%. While
sebelumnya yang sebesar 14,9%. ROA was 1.4% also lower than prior
Sementara ROA yang tercatat sebesar year of 4.0%. These were mainly due to
1,4% juga lebih rendah dibanding tahun lower profits recorded during the year
sebelumnya sebesar 4,0%. Hal ini of 2015 compared to prior year.
terutama terkait lebih rendahnya laba
yang dibukukan di tahun 2015
dibanding tahun sebelumnya.

6) Strategi dan kebijakan 6) Strategy and policy


Bank, yang memiliki Kantor Pusat di New In carrying out its operational activities, the
York, Amerika Serikat, dalam menjalankan Bank, with its head office in New York,
kegiatan operasionalnya selalu berpedoman United States of America, is always guided by
pada kebijakan yang ditetapkan oleh Kantor the policy determined by its Head Office and
Pusatnya dan itu berlaku untuk semua the same applies to all its branches globally.
cabangnya di seluruh dunia. Disamping itu Additionally, a Standard Operating
Prosedur Standar Operasional yang disusun Procedure was also prepared to be in line
juga disesuaikan dengan ketentuan yang with the prevailing regulations in Indonesia.
berlaku di Indonesia.

Dalam menjalankan bisnisnya, Bank akan In carrying out its business, the Bank focuses
berfokus terhadap nasabah korporasi di on corporate customers under Global
bawah fungsi Global Corporate Banking yang Corporate Banking function which is assigned
bertugas membantu dalam hal penyediaan to help in term of providing funding and
dana dan pengembangan bisnis bagi para business development for our customers
nasabah kami seperti antara lain produk such as Cash Management, Trade Finance,
Cash Management, Trade Finance, Treasury, Treasury products, FX, Loan, etc.
FX, Kredit dan sebagainya. Disamping itu Additionally, the Bank is still committed to
Bank akan tetap berkomitmen untuk carry out its function as a Primary Dealer for
menjalankan fungsinya sebagai Primary Indonesia Government Bonds (SUN).
Dealer untuk Surat Utang Negara (SUN).

7) Laporan manajemen 7) Management report


Page 13/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
a) Struktur organisasi a) Organizational structure
Kantor cabang Bank saat ini dipimpin The Bank is currently led by Senior
oleh seorang pejabat Senior Country Country Officer, supervising several
Officer yang membawahi beberapa functions such as Currency & Emerging
fungsi seperti divisi Currency & Markets, Global Corporate Banking,
Emerging Markets, Global Corporate Commercial Banking, Transaction
Banking, Commercial Banking, Service, Trade Finance, CIB Credit Risk,
Transaction Service, Trade Finance, CIB Chief Administrative Office, Finance,
Credit Risk, Chief Administrative Office, Compliance, Legal, and Internal Audit.
Finance, Compliance, Legal, dan Audit
Internal.

b) Aktivitas utama b) Main activities


Sebagai Bank Umum Devisa, kegiatan As a Foreign Exchange Commercial
utama operasional Bank meliputi Bank, the Bank’s main operational
penghimpunan dana pihak ketiga, activities cover third party funding,
pemberian pinjaman, serta penyediaan lending and provision of transaction
fasilitas transaksi, antara lain transaksi facilities, such as treasury, cash
treasuri, cash management dan trade management and trade finance
finance kepada nasabah institusi. transactions to institutional clients.

c) Teknologi informasi c) Information technology


Bagian Global Technology Infrastructure Global Technology Infrastructure (GTI)
(GTI) adalah sebuah departmen yang department is a department responsible
bertanggung jawab terhadap for the availability of the entire goods
ketersediaan seluruh produk barang dan and services related to the information
jasa yang berkaitan dengan infrastruktur technology (IT) infrastructure in the
teknologi informasi (IT) di Bank. Bagian Bank. This department is assigned to
ini bertugas untuk memberikan provide services and execute IT projects
pelayanan serta melaksanakan eksekusi by always considering the quality and
proyek-proyek IT dengan selalu process efficiency.
memperhatikan pada kualitas dan To continue the previous year activity, in
efisiensi proses. the year 2015 we still had several
Melanjutkan kegiatan tahun achievements in term of technology
sebelumnya, tahun 2015 ini kami information related, including RTGS Gen
melakukan beberapa pencapaian dalam II (went live in November 2015), SKN
bidang teknologi informasi antara lain Gen II (completed with live date June
RTGS Gen II (proses implementasi 2016), MPN Gen II (implementation
selesai November 2015), SKN Gen II process completed early January 2016),
(proses selesai di bulan Juni 2016), MPN dan RTGS connectivity where new
Gen II (proses selesai di Januari 2016), additional vendor has been selected
dan RTGS connectivity yang mana with testing to start in January 2016.
tambahan vendor baru telah di
tentukan dengan testing dimulai awal
Januari 2016.

Pengkinian hardware komunikasi untuk Upgrade business partner hardware


business partner telah dilakukan pada communication has been done recently
tahun sebelumnya dan akan selalu in the previous year. We are in process
dimonitor untuk pengkinian pada tahun to monitor and to seek a requirement if
berikutnya jika dibutuhkan. require for upgrade in the next few
years if necessary.

Selain itu GTI juga terfokus pada area Additionally, GTI was also focused in
‘risk and control’ dengan melakukan ‘risk and control’ area by carrying out a
proses ‘control self assessment’ yang continuous ‘control self-assessment’
berkesinambungan sepanjang tahun process the whole year and the function
dimana proses ini berfungsi untuk of this process is to early identify each
melakukan identifikasi dini terhadap ‘risk gap’ which may occur and related

Page 14/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
setiap ‘risk gap’ yang mungkin timbul to technology, decided the solution to
dan berhubungan dengan teknologi, settle such ‘risk gap’ and monitored the
menentukan solusi untuk ‘risk gap’ settlement process so that all
menyelesaikan ‘risk gap’ tersebut dan existing potential risks can be reduced
melakukan monitoring selama proses or deleted before they become issues
penyelesaian ‘risk gap’ sehingga semua which have the potential to threaten the
potensi resiko yang ada dapat dikurangi Bank’s business continuity.
atau dihilangkan sebelum menjadi
masalah yang berpotensi mengancam
keberlangsungan bisnis Bank.

Sehubungan dengan PP No. 82 tentang In connection with the Government


Penyelenggaran Sistem & Transaksi Regulation no. 82 regarding the
Elektronik yang mengharuskan Implementation of Electronic System
perusahaan pemberi layanan publik and Transaction which required the
untuk memindahkan Data Centre and public services provider companies to
DRC ke Indonesia (onshoring) paling move their data centre and DRC to
lambat Oktober 2017, Bank telah Indonesia latest by October 2017, the
mengkomunikasikan hal ini kepada Bank has communicated the matter to
kantor regional dan telah membentuk its regional office and has established a
tim kerja untuk memenuhi peraturan working team to comply with the above
tersebut diatas. Per September 2015, regulation. As per September 2015, the
Bank kami telah menyampaikan Bank has submitted the Onshoring Plan
dokumen rencana On-Shoring yang saat and currently waiting for formal
ini sedang kami tunggu untuk approval from the Financial Services
persetujuan dari OJK. Authority (FSA).

d) Jenis produk dan jasa d) Types of products and services


Saat ini, produk dan jasa yang Currently, goods and services offered
ditawarkan meliputi, kredit/ pinjaman, including loan, FX, trade finance, cash
FX, trade finance, cash management, management, and many other
dan banyak produk terkait transaction transaction service related products. E-
service lainnya. Salah satu produk baru Tax was one product which was recently
yang kami rilis di akhir penghujung released end of 2015. Going forward,
tahun 2015 adalah E-Tax. Kedepannya, Bank will continue to improve
Bank terus melakukan berbagai upaya automation and to add new
otomasi dan penambahan aplikasi baru applications in order to improve the
yang bertujuan untuk meningkatkan service quality to our clients.
kualitas pelayanan kepada nasabah-
nasabah kami.

e) Tingkat suku bunga e) Interest rate level


Tingkat suku bunga per produk adalah The interest rate level by products are
sebagai berikut: as follows:

Page 15/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
2015 IDR USD 2015
Penempatan pada Bank lain - 0.12% Placement at other Banks
Efek-Efek 8.02% 3.02% Securities
Pinjaman yang diberikan 8.70% 3.36% Loans
Simpanan Nasabah 4.28% 0.04% Customer Deposits
Pinjaman dari Bank lain 6.64% - Loans from other Banks
2014 2014
Penempatan pada Bank lain 5.85% 0.12% Placement at other Banks
Efek-Efek 7.72% 1.61% Securities
Pinjaman yang diberikan 9.24% 2.43% Loans
Simpanan Nasabah 4.57% 0.06% Customer Deposits
Pinjaman dari Bank lain 6.65% - Loans from other Banks
2013 2013
Penempatan pada Bank lain 4.43% 0.25% Placement at other Banks
Efek-Efek 7.60% 1.59% Securities
Pinjaman yang diberikan 8.22% 2.96% Loans
Simpanan Nasabah 3.93% 0.13% Customer Deposits
Pinjaman dari Bank lain 4.96% 0.16% Loans from other Banks

f) Perkembangan ekonomi dan target f) Economic development and target


pasar market

Perekonomian nasional masih The country’s economy still experienced


mengalami kondisi yang penuh a challenging condition in 2015,
tantangan di tahun 2015 terutama especially due to the global economy
dengan belum pulihnya perekonomian factor which has not been fully
global, pelemahan harga komoditas recovered, the weakening commodity
dunia, perlambatan pertumbuhan prices, the slowing economic growth in
ekonomi China dan ketidakpastian China and uncertainty in terms of the
kebijakan Fed dalam hal kenaikan suku Fed's policy rate hike. This condition has
bunga. Hal ini telah menimbulkan lead to vulnerability and volatility in the
kerentanan dan volatilitas terhadap world financial markets and had
pasar keuangan dunia dan terjadinya impacted to the flow of foreign funds
aliran dana asing dari negara-negara from developing countries such as
berkembang seperti Indonesia. Indonesia.

Faktor permasalahan struktural juga A structural problem factor was still


masih dihadapi ekonomi Indonesia facing the Indonesian economy related
terkait ketimpangan struktur with its trade structure imbalance which
perdagangan yang didominasi impor is still being dominated by import amid
ditengah melemahnya penerimaan weakening export revenues due to a
ekspor akibat penurunan harga decline in world commodity prices and
komoditas dunia dan ditambah oleh with the world oil prices drop condition
penurunan harga minyak dunia yang this has significantly depressing the
signifikan hal ini telah menekan sisi country’s revenue. On the other hand,
penerimaan negara. Di sisi lain, kondisi the condition was partially helped by
ini cukup tertolong dengan kebijakan the elimination of fuel subsidies in 2015,
penghapusan subsidi BBM di tahun a policy which was in line with market
2015 yang telah sejalan dengan expectation.
ekspektasi pasar.

Sementara itu, tingkat suku bunga Meanwhile, the BI benchmark rate


acuan BI selama tahun 2015 menurun during the year 2015 was cut 25bps
25 bps dari 7.75% di awal January from 7.75% beginning of January, to
menjadi 7.50% di akhir Desember. 7.50% by the end of the year. On the
Sedangkan inflasi di tahun 2015 other hand, the inflation fell
Page 16/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
mengalami penurunan signifikan dari significantly from 8.36% to just 3.35%,
8.36% menjadi hanya 3.35%, namun but the number is still within the BI’s
angka ini masih sesuai dengan inflation inflation target framework range of 4%
target framework BI yaitu dikisaran 4% ± 1%.
± 1%.

Pada kuartal 1-3 tahun 2015 terjadi During quarter 1-3 2015, the USD value
kondisi penguatan nilai USD yang was getting strengthened significantly
signifikan terhadap berbagai mata uang against world’s various currencies which
dunia yang telah berimbas terhadap had impacted to 10% depreciation of
pelemahan nilai mata uang Rupiah Rupiah, from 12,500 level to 13,800.
sebesar 10%, dimana rupiah melemah The current account deficit (CAD)
dari level 12,500 menjadi 13,800. Defisit condition which started from 2012 has
neraca berjalan (CAD) yang terjadi sejak been the main issue facing the economy
tahun 2012 telah menjadi issue considering this factor could further
perekonomian mengingat hal ini makin aggravate the condition of Rupiah. Total
memperberat kondisi nilai rupiah. Total foreign loans denominated in USD
utang LN swasta yang berdominasi which has increased rapidly and
dollar yang meningkat dengan cepat exceeded the government debt required
hingga melebihi utang pemerintah a proper handling such that it will not
memerlukan penanganan yang tepat give additional burden to the rupiah.
agar tidak semakin membebani rupiah.

Di tahun 2015, pertumbuhan ekonomi In 2015, the Indonesian economic


Indonesia tercatat tumbuh sebesar 4.8% growth was 4.8% or decreased
atau menurun dibanding tahun compared to the previous year of 5.0%.
sebelumnya yang sebesar 5.0%. This decline becomes an important
Penurunan ini menjadi sinyal penting signal that the global factors has greatly
bahwa faktor global amat impacted local economy in which policy
mempengaruhi kondisi lokal dimana makers are expected to take
para pengambil kebijakan diharapkan appropriate measures to continue
agar mengambil langkah-langkah tepat stimulate the economy in order to
untuk terus mendorong perekonomian maintain growth at the desired level of
guna menjaga pertumbuhan di level 5-6%.
yang diinginkan yakni pada kisaran 5-
6%.

Dengan kondisi diatas, bayangan Given the above facts, picture of the
perekonomian Indonesia masih akan Indonesian economy ahead still faced
mengalami banyak tantangan terutama many challenges, especially due to the
dengan melihat faktor kondisi ekonomi factors of global economic conditions
global yang masih belum pulih dan which are still not fully recovered and
penuh ketidak pastian yang berasal dari facing uncertainty derived from, among
antara lain keputusan Fed dalam others, the Fed's decision to raise the
menaikkan suku bunga acuan serta interest rates and the economic
kondisi perekonomian di Cina dan conditions in China and Europe.
Eropa. Sementara itu beberapa faktor Meanwhile several internal factors such
internal seperti masalah kelangkaan as scarcity of infrastructure, workforce
infrastruktur, kesiapan tenaga kerja readiness and the ease of investing in
serta faktor kemudahan berinvestasi Indonesia are a few challenges that
menjadi tantangan tersendiri yang harus need to be addressed to attract
dicarikan jalan penyelesaiannya investment coming. Bank Indonesia
kedepan agar dapat mendorong along with the Government seems to
masuknya investasi. Bank Indonesia have taken mitigating steps in order to
bersama Pemerintah nampaknya telah overcome the problems facing the
mengambil langkah-langkah mitigasi national economy.
guna mengatasi semua permasalahan
yang akan dihadapi perekonomian
nasional.

Page 17/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Walaupun tantangan perekonomian Although the economic challenges
kedepan akan semakin berat namun kita ahead will be tougher, we are optimistic
semua optimis bahwa Indonesia akan that Indonesia will still get a good
tetap mendapatkan angka momentum to maintain the growth
pertumbuhan yang baik melalui through a series of policies taken and
serangkaian kebijakan yang akan which is still progressing this time. The
diambil dan yang tengah berjalan saat role of Banking industry is expected to
ini. Peran industri Perbankan increase, especially in financing
diharapkan dapat meningkat terutama activities which would encourage
dalam kegiatan pendanaan yang investment activity, given the limited
mendorong kegiatan investasi, sources of funding from capital market.
mengingat sumber pendanaan yang Amid the above challenges above, Bank
berasal dari pasar modal masih belum is asked to be prudent in engaging the
optimal. Ditengah tantangan tadi, Bank business.
selalu dituntut untuk menjalankan
kegiatan bisnis dengan sikap penuh
kehati-hatian.

g) Jaringan kerja dan mitra usaha g) Branch Office/ Affiliates


Selain Jakarta, JPMorgan Chase Bank, Besides Jakarta, JPMorgan Chase Bank,
N.A juga memiliki banyak kantor cabang N.A also has many branch offices
yang tersebar di seluruh dunia, located across the world, including
termasuk di Asia Tenggara (Malaysia, South East Asia (Malaysia, Thailand,
Thailand, Filipina, Singapura, dan Philippines, Singapore and Vietnam).
Vietnam). Kantor-kantor cabang Those branch offices will support each
tersebut juga dapat saling mendukung other’s operations, apart from the
operasi sesama kantor cabang, selain Headquarter office in New York.
dari kantor pusat yang berada di New
York.

h) Jumlah, jenis dan lokasi kantor h) Quantity, type and location of Office
Untuk di Indonesia, bank kami, In Indonesia, our Bank, JPMorgan Chase
JPMorgan Chase Bank, N.A., hanya Bank, N.A only has one office branch
memiliki satu kantor cabang yang which is located in Jakarta only.
berlokasi di Jakarta. The office of the Bank is at the Energy
Kantor Bank terletak di The Energy Building SCBD Lot 11A, Jl. Jendral
Building SCBD Lot 11A, Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53, South Jakarta –
Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan – Jakarta 12190.
Jakarta 12190.

i) Kepemilikan pengurus dalam kelompok i) Share ownership of Management


usaha bank Do not exist, since the Jakarta office is a
Saat ini tidak ada, karena kantor di branch office of headquarter office of
Jakarta merupakah kantor cabang dari JPMorgan Chase Bank, N.A.
kantor pusat JPMorgan Chase Bank, N.A

j) Perubahan penting yang terjadi pada j) Significant change occurred


bank During 2015 there were no significant
Selama tahun 2015 tidak terdapat changes in the organization structure.
perubahan yang berarti dalam hal
struktur organisasi.

k) Hal penting yang diperkirakan terjadi di k) Significant event expected to occur in


masa mendatang the future
Melihat kondisi ekonomi saat ini, Looking at the current economic
diprediksi bahwa pertumbuhan akan condition, likely the country’s economic
meningkat sedikit menjadi 5,3% growth will reach 5.3%, slightly higher
dibanding tahun 2015, serta level nilai than 2015; as well as the Rupiah
tukar rupiah tetap kuat. exchange rate will still be strong.
Namun begitu beberapa faktor external However, there are few external factors

Page 18/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
masih dapat mempengaruhi kondisi which could impact negatively on the
ekonomi Indonesia secara negatif, country’s growth, including the global
antara lain belum pulihnya economy factor which still has not been
perekonomian global, harga komoditas fully recovered, the low commodity
dunia yang diprediksi akan tetap prices, the continue slowing economic
rendah, perlambatan pertumbuhan growth in China and uncertainty
ekonomi China dan ketidakpastian surrounding the Fed's policy rate hike.
kebijakan Fed dalam hal kenaikan suku
bunga.

l) Sumber daya manusia l) Sumber daya manusia


Manajemen Bank berkeyakinan bahwa The Management of the Bank believes
human capital memainkan peran that human capital plays a very
penting dan sebagai asset perusahaan important role and is a company’s asset
yang harus dikelola dengan baik dan that must be carefully managed and
terus dikembangkan. Faktor karyawan continuously developed. Employees are
sangat krusial dalam hal pertumbuhan crucial in the growth of a business that
bisnis yang fokus dalam hal kegiatan focuses on providing banking
jasa perbankan. Oleh karenanya services. Therefore the success of an
kesuksesan organisasi sangat organization/company is very much
tergantung pada kualitas orang yang dependent on the quality of the people
terdapat dalam perusahaan. at the respective company. The
Peningkatan kemampuan sumberdaya continued improvement of our people is
manusia dilakukan melalui kegiatan achieved through an integrated learning
traninng dan program pengembangan and development program which is
yang didasarkan atas kebutuhan. Baik regularly adjusted based on needs. Both
training domestik maupun international country based and international
diselenggarakan yang akan memberikan training is provided, this gives
kesempatan karyawan untuk employees more opportunities to
meningkatkan/memperluas improve/broaden their professional
pengetahuan profesional yang knowledge which is required to carry
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas. out their duties. In terms of risk
Terkait sertifikasi manajemen risiko, management certification, all our
semua karyawan bank telah employees who are required to be
mendapatkan sertifikasi sesuai dengan certified have been certified to the
jenjang kebutuhan yang disyaratkan appropriate level according to the
oleh aturan yang berlaku. prevailing regulations.

Page 19/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Part B
JPMorgan Chase Bank, N.A - Jakarta

Laporan Keuangan Audit


Audited Financial Statement

Page 20/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
b. Laporan keuangan audit b. Audited financial statement
1) Laporan keuangan individual 1) Individual financial report
a) Laporan neraca a) Balance Sheet
b) Laporan laba rugi b) Profit and Loss
c) Laporan perubahan ekuitas c) Change of Equity
d) Laporan arus kas d) Cashflow statement
e) Catatan atas laporan keuangan e) Notes to the financial statements

Berikut kami sampaikan Laporan We hereby submit the Financial


Keuangan Bank yang berakhir pada Statements of the Bank as of 31
tanggal 31 Desember 2015 telah diaudit December 2015 and audited by a Public
oleh Kantor Akuntan Publik, Tanudireja, Accountant Office, Tanudireja, Wibisana,
Wibisana, Rintis & Rekan dengan Rintis & Rekan with unqualified audit
pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian” opinion (Attachment I) presented in two
(Lampiran I) yang disajikan dalam dua languages, Bahasa Indonesia and
bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan English.
Bahasa Inggris.

Page 21/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Part C
JPMorgan Chase Bank, N.A - Jakarta
Informasi Kinerja Keuangan
Financial Performance

1) Perhitungan KPMM
CAR calculation

2) Kualitas Aktiva Produktif


Current Asset Quality

3) Rasio Keuangan
Financial Ratio

Page 22/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
c. Informasi kinerja keuangan c. Financial performance

1) Perhitungan KPMM 1) CAR calculation


Tingkat rasio kecukupan modal (KPMM / CAR) The Capital Adequacy Ratio (CAR) for the
Bank yang merupakan rasio dari Modal Bank, which is the ratio of the Minimum
Minimum terhadap Aktiva Tertimbang Capital to the Risk Weighted Asset (RWA) per
Menurut Risiko (ATMR) pada tanggal 31 31 December 2015 was 43%, well above the
Desember 2015 berada pada tingkat 43%, jauh minimum capital required by OJK of 10% (8% +
diatas modal minimum yang dipersyaratkan 2% add-on according to the Bank's risk
OJK sebesar 10% (8% + add-on 2% menurut profile).
profil risiko Bank).

2) Kualitas aktiva produktif 2) Current asset quality


Bank tidak memiliki aset produktif bermasalah The Bank does not have any non-performing
yang tercermin pada rasio NPL yang sebesar asset as reflected in the 0% NPL and the Bank
0% dan tidak ada pembentukkan CKPN selama did not have any impairment reserves booked
tahun 2015. Hal ini menunjukan kesungguhan during 2015. This showed the Bank’s
Bank dalam hal mencegah / menanggulangi seriousness to prevent / overcome potential
atas potensi kerugian agar kegiatan losses so that the operational activities are not
operasional tidak terganggu dan dapat disrupted and could run ‘Business As Usual’.
berjalan dengan baik.

3) Rasio keuangan 3) Financial ratio


Beberapa rasio rentabilitas masih Earnings ratios were still showing good results
menunjukkan hasil yang baik selama tahun during the year of 2015 such as: Return on
2015 seperti: Imbal Hasil Aktiva (ROA) sebesar Assets (ROA) at 1.4%, Return on Equity (ROE)
1,4%, Imbal Hasil Ekuitas (ROE) sebesar 5,5%, at 5.5%, Net Interest Margin (NIM) at 3.2%
Marjin Pendapatan Bunga Bersih (NIM) and the BOPO ratio at 95.9%.
sebesar 3,2% dan Rasio Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional sebesar
95,9%.

Dengan inisiatif Global Corporate Banking With the Global Corporate Banking Initiative
yang telah dibentuk sejak 2012, pinjaman established since 2012, loans disbursement
yang disalurkan terus meningkat di tahun continued to increase in 2015 and the Bank’s
2015 dan rasio LDR Bank mencapai 67%. LDR ratio reached 67%. Compared to prior
Dibanding tahun sebelumnya, penyaluran year, lending increased by 2% while the Third
kredit meningkat sebesar 2% sedangkan Dana Party Funds balance also increased by 4%.
Pihak Ketiga juga meningkat sebesar 4%.

Selama tahun 2015, Bank tidak pernah During the year of 2015, the Bank never has
mengalami pelanggaran maupun pelampauan any breach nor exceed the Legal Lending
Batas Maksimum Pemberian Kredit. Limit. While the Overall Net Open Position by
Sedangkan Posisi Devisa Neto secara end of 2015 was at 6.9%.
keseluruhan pada akhir tahun 2015 adalah
6,9%.

Page 23/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Part D
JPMorgan Chase Bank, N.A - Jakarta

Pengungkapan permodalan dan praktek manajemen risiko, yang meliputi


uraian 8 jenis risiko dan potensi kerugian yang dihadapi.
Disclosure of capital and risk management practice, which covers details
on 8 types of risk and potential losses

1) Risiko Kredit
Credit Risk

2) Risiko Pasar
Market Risk

3) Risiko Operasional
Operational Risk

4) Risiko Liquiditas
Liquidity Risk

5) Risiko Hukum
Legal Risk

6) Risiko Strategic
Strategic Risk

7) Risiko Kepatuhan
Compliance Risk

8) Risiko Reputasi
Reputational Risk

Page 24/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
d. Pengungkapan permodalan dan praktek d. Disclosure of capital and risk
manajemen risiko, yang meliputi uraian 8 management practice, which covers
jenis risiko dan potensi kerugian yang details on 8 types of risk and potential
dihadapi. losses.
(Perincian perhitungan permodalan dan exposur (Detailed calculation on capital and risk exposure
risiko dapat dilihat pada Lampiran 2) are shown in Attachment 2)
Dalam kegiatannya Bank memiliki eksposur In its activities the Bank has exposures to several
terhadap beberapa risiko yang terdiri dari risiko risks, which consist of credit risk market risk,
kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko operational risk, liquidity risk in addition to other
likuiditas disamping risiko lainnya seperti risiko risks such as reputation, legal, compliance and
reputasi, hukum, kepatuhan dan strategik. strategic risks. The implementation of the Bank’s
Penerapan manajemen risiko Bank telah dilakukan risk management has been adequately done using
secara memadai dengan menggunakan prinsip prudential principle and following the internal
kehati-hatian serta mengikuti kebijakan internal policies and Bank Indonesia/OJK regulations. In the
dan peraturan Bank Indonesia/OJK. Dalam implementation, each organization line of our Bank
implementasinya, setiap lini organisasi Bank kami has understood the need of the awareness of
telah memahami tentang perlunya kesadaran atas inherent risks which have to be managed carefully
adanya risiko inheren yang harus dikelola secara and comprehensively. Our Bank already has risk
seksama dan menyeluruh. Bank kami telah memiliki management measurement and monitoring
metodologi pengukuran dan pemantauan methodology which is implemented according to
manajemen risiko yang diterapkan sesuai dengan the Bank’s business model, which is a foreign Bank
model bisnis Bank yang merupakan kantor cabang branch.
Bank asing.
a) Risiko Kredit a) Credit risk
i. Pengawasan Aktif Oversight Committee i. Active oversight from the Board of
dan Direksi Commissioners and Directors
(a) Kewenangan dan Tanggung Jawab (a) Authority and Responsibility of the
Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and
Directors
Pada tingkat global, manajemen
risiko diawasi oleh Chief Risk Officer At a global level, Risk management
(CRO), yang melapor kepada Chief is overseen by the Chief Risk Officer,
Executive Officer dan anggota dari who reports to the Chief Executive
Operating Committee Bank. Tata Officer and is a member of the Firm’s
cara manajemen risiko kredit terdiri Operating Committee. The Firm’s
dari fungsi-fungsi utama sebagai credit risk management governance
berikut: consists of the following primary
functions:
i) Membangun struktur kebijakan
risiko kredit yang komprehensif. i) Establishing a comprehensive
credit risk policy framework.
ii) Pemantauan dan mengelola
risiko kredit di semua segmen ii) Monitoring and managing
portofolio, termasuk transaksi credit risk across all portfolio
dan persetujuan. segments, including transaction
and line approval.
iii) Menetapkan dan mengelola
otoritas kredit sehubungan iii) Assigning and managing credit
dengan persetujuan semua authorities in connection with
eksposur kredit. the approval of all credit
exposure.
iv) Mengelola eksposur kritikal dan
pinjaman tertunggak. iv) Managing criticized exposures
and delinquent loans.
v) Menentukan penyisihan
kerugian kredit dan memastikan v) Determining the allowance for
pengelolaan modal berbasis credit losses and ensuring
appropriate credit risk-based
Page 25/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
risiko kredit yang sesuai. capital management.

Bank telah mengembangkan The Firm has developed policies and


kebijakan dan tata cara yang practices that are designed to
dirancang untuk melindungi preserve the independence and
independensi dan integritas integrity of approval and decision-
persetujuan dan pengambilan making and ensure credit risks are
keputusan dan memastikan risiko assessed accurately, approved
kredit dinilai akurat, disetujui, properly, monitored regularly and
dimonitor secara teratur dan dikelola managed actively at both the
secara aktif di tingkat transaksi dan transaction and portfolio levels. The
portofolio. Struktur kebijakan Bank Firm’s policy framework establishes
menetapkan otoritas persetujuan credit approval authorities,
kredit, limit konsentrasi, metodologi concentration limits, risk-taking
pengambilan risiko, ulasan methodologies, portfolio review
parameter portofolio dan protokol parameters and problem loan
pengelolaan kredit bermasalah. Bank management protocols. The Firm
berusaha untuk mempertahankan seeks to maintain a risk profile that
profil risiko yang beragam dalam hal is diverse in terms of borrower,
peminjam, jenis produk, industri dan product type, industry and
konsentrasi geografis. geographic concentration.
Untuk Cabang Jakarta, CRO For the Jakarta Branch, Chief Risk
bertanggung jawab untuk Officer (CRO) is responsible for the
persetujuan dan manajemen approval and management of credit
eksposur kredit Bank, seperti yang exposure within the Branch,
dijelaskan di Jakarta Branch Credit stipulated in the Jakarta Branch
Risk Management Manual, yang Credit Risk Management Manual,
telah di setujui oleh Local which has been approved by the
Management Committee (LMC). Local Management Committee
(LMC).

(b) Organisasi Manajemen Risiko Kredit (b) Credit Risk Management


Organization
Pada tingkat global, manajemen
risiko kredit bekerja sama dengan At a global level, Credit risk
segmen usaha dalam management works in partnership
mengidentifikasi dan with the business segments in
menggabungkan eksposur dari identifying and aggregating
seluruh Line of Business (LOB). Untuk exposures across all Lines of
memungkinkan pemantauan risiko Business. To enable monitoring of
kredit dan pengambilan keputusan, credit risk and decision making,
eksposur kredit agregat, perkiraan aggregate credit exposure, credit
kualitas kredit, limit konsentrasi dan quality forecasts, concentration
perubahan profil risiko dilaporkan limits and risk profile changes are
secara teratur untuk senior reported regularly to senior credit
manajemen risiko kredit. risk management.
Untuk Cabang Jakarta, kualitas kredit For Jakarta Branch, credit quality is
merupakan tanggung jawab bersama the joint responsibility of all business
dari semua manajer bisnis dan managers and the credit officers;
pejabat kredit; sementara itu while the operational support for the
dukungan operasional untuk loan portfolio will be performed by
portofolio pinjaman akan the Bank’s operations team. Credit
dilaksanakan oleh tim operasional Risk Management Organization is as
Bank. Organisasi Manajemen Risiko follow:
Kredit adalah sebagai berikut:

Page 26/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Catatan: Jakarta Branch Credit Risk Management Note: Jakarta Branch Credit Risk Jakarta Branch
Manual menjelaskan kewajiban dan tanggung Credit Risk Management Manual describes the
jawab dari setiap grup. details on duties and responsibilities of each
group.

ii. Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan ii. Policy, Procedures, and Limit
Limit Establishment

(a) Strategi Manajemen Risiko (a) Risk Management Strategy


Strategi Manajemen Risiko untuk Risk Management Strategy for
Cabang Jakarta memuat secara jelas Jakarta Branch includes a clear
arah penyediaan dana untuk tipe direction of fund provisions to the
utama dari nasabah yang akan following key types of clients that
menjadi target dari Bank sebagai will be targeted by the Bank:
berikut: i) Subsidiaries of Multi National
i) Anak perusahaan dari Companies in Indonesia;
perusahaan-perusahaan Multi- ii) Indonesian Corporates,
Nasional di Indonesia; including Government Linked
ii) Perusahaan Indonesia, Corporations and Government
termasuk Perusahaan Milik Owned Corporates;
Negara dan Badan Usaha Milik iii) Indonesian Banks and
Negara; Indonesian-incorporated
iii) Bank-Bank lokal di Indonesia Foreign Banks;
dan Bank-Bank Asing yang iv) Non-Bank Financial Institutions
didirikan di Indonesia;
iv) Lembaga Keuangan Non-Bank

(b) Tingkat Risiko yang akan diambil dan (b) Risk Appetite and Risk Tolerance
Toleransi Risiko As per BI Regulation No:
Merujuk Peraturan Bank Indonesia 12/21/PBI/2010 concerning Bank
No. 12/21/PBI/2010 tentang Business Plan, Jakarta Branch
Rencana Bisnis Bank, Cabang Jakarta prepares policy and management
mempersiapkan kebijakan dan strategy, which includes funding and
strategi manajemen, yang meliputi lending plans. This report is
rencana pendanaan dan pinjaman. reviewed and approved by the Local
Laporan ini ditinjau dan disetujui Management Committee (LMC)
oleh LMC. before it is submitted to the OJK.
Rincian tentang strategi managemen Details on risk management
risiko dilaporkan di dalam Jakarta strategy are reported in the Jakarta
Branch Credit Risk Management Branch Credit Risk Manual,
Manual yang disetujui oleh LMC. approved by the LMC.

Page 27/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
(c) Kebijakan dan Prosedur (c) Policies and Procedures
Terdapat struktur otoritas kredit There is a comprehensive credit
yang komprehensif yang authority framework in place which
memungkinkan pengambilan enables decision making to be
keputusan untuk diberikan kepada escalated in response to the size and
otoritas yang lebih tinggi dalam risk intensity of the request. There is
menanggapi ukuran dan intensitas adequate credit authority delegated
risiko atas permohonan kredit. to the CRO for smooth functioning of
Terdapat otoritas kredit yang the overall portfolio and business
memadai untuk didelegasikan needs. For any new clients, the
kepada CRO untuk kelancaran fungsi acknowledgement from the SCO is
portofolio dan kebutuhan bisnis required to start the credit
secara keseluruhan. Untuk setiap application. The CRO will review the
klien baru, acknowledgment dari credit application and approve the
Senior Country Officer (SCO) credit if it is within the CRO’s
diperlukan untuk menjalankan authority. If it is not within the
aplikasi kredit. CRO akan memeriksa CRO’s authority, the CRO will mark
aplikasi kredit dan menyetujui kredit approval and would make
jika plafon kredit berada di dalam recommendation and submit to the
otoritas CRO tersebut. Jika berada Regional Credit Officer for further
diluar otoritas CRO tersebut, CRO approval.
akan memberikan persetujuan dan
akan membuat rekomendasi dan
menyerahkan kepada Regional
Credit Officer (RCO) untuk
persetujuan.

Cabang Jakarta menetapkan sistem Jakarta Branch establishes credit


administrasi kredit, yang meliputi administration system, which
laporan Management Information includes preparing monthly
System (MIS) Risiko Kredit bulanan management information system
yang melaporkan portofolio kredit (MIS) that reports the Indonesian
Indonesia. MIS disajikan dalam credit portfolio. MIS is presented in
pertemuan Risk Asset and Liability the monthly Risk Asset and Liability
Committee (RALCO) bulanan. Committee (RALCO) meeting.

(d) Limit (d) Limit


JPMCB memonitor eksposur yang JPMCB monitors large exposures in
berskala besar sesuai dengan accordance with BI / OJK regulations
peraturan BI / OJK pada limit obligor on single / group obligor limits. This
tunggal / kelompok. Hal ini ensures that large single obligor /
memastikan bahwa eksposur besar group exposures are managed
untuk obligor tunggal / kelompok within appropriate limits, prescribed
dikelola dalam limit yang sesuai by OJK in terms of Legal Lending
dengan yang ditentukan oleh OJK Limits (LLL), set in relation to our
dalam hal Batas Maksimum capital resources. Thus, for
Pemberian Kredit (BMPK), individual debtors not related with
ditetapkan terkait dengan sumber the bank, the LLL is maintained at
daya modal. Untuk pihak tidak not more than 20% of the bank
terkait debitur tunggal, BMPK dijaga capital, whereas for a group of
pada tingkat tidak lebih dari 20% debtors not related with the bank,
dari modal bank, dan sedangkan LLL is maintained at not more than
untuk pihak tidak terkait kelompok 25% of the bank capital. In case of
debitur, BMPK dipertahankan pada related parties, the LLL is
tingkat tidak lebih dari 25% dari maintained at not more than 10% of
bank modal. Dalam kasus pihak bank capital.
terkait, BMPK dijaga pada tingkat
tidak lebih dari 10% dari modal
bank.

Page 28/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Eksposur memperhitungkan buku
trading dan juga buku non-trading. Exposures take into account both
Ketika eksposur mendekati limit the trading and the non-trading
peraturan maka eksposur tersebut books. When an exposure is
dipantau dengan teliti untuk reasonably close to the regulatory
memastikan bahwa tidak ada ceiling then the exposure is tracked
pelanggaran dari limit peraturan closely to ensure that there are no
melalui transaksi baru. JPMCB juga breaches of the regulatory ceiling
memastikan kesesuaian dalam limit through fresh
BMPK melalui penggunaan SBLC. disbursals/transactions. JPMCB also
Dengan demikian, JPMCB dapat ensures the conformity within LLL
mempertahankan eksposur hingga limits through usage of SBLCs. Thus,
maksimal 100% dari modal Cabang JPMCB can maintain exposure up to
ke suatu pihak, tunduk pada a maximum of 100% of the Branch
kepatuhan terhadap peraturan BI capital to a party, subject to the
no: 7/3/PBI/2005. adherence of BI regulation no:
7/3/PBI/2005.

iii. Proses Identifikasi, Pengukuran, iii. The Process of Risk Identification,


Pemantauan dan Pengendalian Risiko Measurement, Monitoring, and Risk
serta Sistem Informasi Manajemen Control
Risiko Pasar

(a) Identifikasi Risiko Kredit (a) Credit Risk Identification


Dalam mengidentifikasi risiko kredit, In identifying credit risks, credit
memo kredit disiapkan untuk setiap memo is prepared for every debtor,
debitur, termasuk hasil penilaian which includes credit quality
kualitas kredit berdasarkan analisa assessment based on the analysis
terhadap prospek usaha, kinerja towards the business prospects,
keuangan, dan kemampuan financial performance, and the
membayar oleh debitur. Memo ability to pay by the debtors. Credit
risiko kredit juga risk memos also include assessment
mempertimbangkan faktor yang factors that can affect credit risk
dapat mempengaruhi tingkat risiko level in the future, such as: economy
kredit di masa yang akan datang, condition changes and credit risk
contohnya perubahan kondisi exposure assessment in a stressed
ekonomi dan penilaian eksposur condition. Credit memos are
risiko kredit dalam kondisi tertekan. reviewed and updated periodically,
Memo kredit diperiksa dan generally on an annual basis.
diperbaharui secara berkala,
umumnya secara tahunan. Credit risk identification on credit
portfolio, including credit
Identifikasi risiko kredit pada concentration can be identified
portofolio kredit, termasuk risiko through the monthly MIS report,
konsentrasi kredit dapat di which is presented and discussed at
identifikasi dalam laporan MIS the monthly RALCO meeting and
bulanan, yang disampaikan dan quarterly Oversight meeting.
dibahas pada pertemuan RALCO
bulanan dan pertemuan Oversight
Committee triwulanan.

(b) Pengukuran Risiko Kredit (b) Credit Risk Measurement


Peringkat-peringkat risiko adalah Risk grades are a critical element of
sebuah elemen kritis dalam approving, assessing, and
penyetujuan, penilaian dan monitoring credit risk. The
pemantauan risiko kredit. methodology for risk grading credit
Metodologi untuk pemeringkatan exposures shall be consistent across
risiko atas eksposur kredit harus the Wholesale Bank and shall grade
konsisten diseluruh Wholesale Bank all credit facilities according to their

Page 29/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
dan harus menggolongkan peringkat expected loss, which shall be
semua fasilitas kredit menurut determined, based on:
perkiraan kerugiannya, yang akan
ditentukan, berdasarkan: i) An obligor’s likelihood of
i) Kemungkinan obligor untuk default; and
melakukan wanprestasi; dan ii) The severity of loss if the
ii) Besaran kerugian jika obligor obligor does default, also
melakukan wanprestasi, juga referred to as loss given default
disebut sebagai loss given
default

Metodologi ini menilai risiko-risiko The methodology assess credit risks


kredit dengan memberikan by giving considerations to the key
pertimbangan-pertimbangan pada attributes of the borrower, including
atribut-atribut utama dari financial standing, market position,
peminjam, termasuk kedudukan repayment ability, management
keuangan, posisi pasar, kemampuan quality and control, accuracy of
membayar kembali, kualitas financial information, ownership,
manajemen dan kontrol, akurasi transaction structure, parent or
informasi keuangan, kepemilikan, other third party support, type and
struktur transaksi, dukungan amount of collateral, etc
perusahaan induk atau pihak ketiga
lain, jenis dan jumlah jaminan, dll.

(c) Pemantauan Risiko Kredit (c) Credit Risk Monitoring


Setelah terdapat eksposur kredit, Once an exposure is incurred, proper
pemantauan yang tepat diperlukan monitoring is required through
melalui ulasan kredit secara periodic credit reviews. Credit
berkala. Review kredit merupakan reviews are the primary vehicles for
media utama untuk penentuan determining risk grades and Loss
peringkat risiko dan persentase Loss Given Default (LGD) percentages,
Given Default (LGD), peninjauan dan reviewing, and re-approving credit
persetujuan kembali eksposur kredit exposure to a client and assessing
bagi nasabah dan penilaian appetite the firm’s appetite for additional
Bank untuk exposure kredit credit exposure to a client. Reviews
tambahan bagi nasabah. Review constitute the periodic review
merupakan review periodik (usually annually) of a client’s
(biasanya per tahun) dari kondisi financial condition and address their
keuangan klien dan memonitor current performance, risk profile,
kinerja mereka saat ini, profil risiko, and performance outlook. Credit
dan prospek kinerja. Review reviews that approve new credit
nasabah yang menyetujui fasilitas- facilities or reaffirms or modifies
fasilitas kredit baru atau existing credit facilities must meet
menegaskan kembali atau the requirements of the Credit
memodifikasi fasilitas-fasilitas kredit Approval Principles policy. The
yang ada harus memenuhi responsible CRO has the discretion
persyaratan-persyaratan kebijakan to vary the content of the Credit
Prinsip-Prinsip Persetujuan Kredit. Reviews in light of the risks involved.
CRO yang bertanggung jawab
memiliki diskresi untuk memvariasi
isi dari Review Nasabah dengan
melihat risiko-risiko yang ada.

Review Risiko Portofolio akan A Portfolio Risk Review will be


dilakukan setahun sekali untuk para conducted annually for the
nasabah Indonesia. Review Risiko Indonesian clients. Risk Review
mengidentifikasi outliers seperti identify outliers such as candidates
para kandidat untuk Daftar yang for the Vulnerable List, exposures
Rentan, eksposur yang berada di lying outside portfolio norms for risk
luar norma-norma portofolio untuk grades and concentration levels,

Page 30/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
peringkat risiko dan level highlighting trends in risk exposure
konsentrasi, untuk memperhatikan or client performance.
tren dalam eksposur risiko atau
kinerja nasabah.

Kredit-kredit bermasalah memiliki Non-performing loans have a higher


potensi kerugian yang lebih tinggi than usual potential for loss, due to
dari biasanya dikarenakan faktor- a variety of unfavorable factors.
faktor lain yang kurang mendukung. Active management of these credits
Manajemen yang aktif untuk kredit- is required to develop an exposure
kredit diwajibkan untuk strategy. Periodic review is required
mengembangkan suatu strategi for management to continuously
eksposur. Review berkala diperlukan assess potential future risk of the
agar manajemen dapat terus menilai portfolio.
potensi risiko dari portofolio di masa
yang akan datang.

Sesuai dengan Peraturan BI PBI no. In accordance to BI Regulation PBI


14/15/PBI/2012 dan SE BI no 14/15/PBI/2012 and SE BI
15/28/DPNW berkaitan dengan 15/28/DPNW in relation to Asset
Pemeringkatan Kualitas Aset untuk Quality Rating for Commercial
Bank-Bank Umum, pemeringkatan Banks, rating other than current is
selain yang saat ini berlaku considered to be special mention,
disebutkan secara khusus, sub-standard, doubtful, and loss.
substandar, meragukan atau rugi. The Credit Officer (CO) will conduct
Credit Officer (CO) akan at least quarterly individual
melaksanakan penilaian individual assessments on corporate loans,
atas kredit korporasi, peninjauan reviewing the asset quality in
kualitas aset setidaknya setiap accordance to BI collectability
triwulan seusai dengan standar- standards. Any rating changes
standar kolektabilitas BI. should be approved by CRO. The
Berdasarkan penilaian ini, jika Bank would provision for each
terdapat perubahan rating, CO akan productive asset in accordance to
mengupayakan persetujuan dari the asset quality following the BI
CRO. Bank akan menyediakan regulation
provisi untuk setiap aset produktif
sesuai dengan kualitas aset menurut
peraturan BI.

iv. Sistem Pengendalian Intern iv. Internal Control System


Dalam melakukan penerapan sistem In implementing internal control system
pengendalian intern untuk risiko kredit, for Credit Risk, the Bank implements
Bank melakukan proses audit internal internal audit process, which is an
yang adalah fungsi peninjauan kredit independent credit review function. The
yang independen. Tanggung jawab atas responsibility for reviewing the credit
review terhadap proses kredit review process is shared by JPMC’s Corporate
dilakukan oleh Corporate and and Investment Bank Credit Review
Investment Bank Credit Review (CIBCR) (CIBCR) and Credit Audit teams.
JPMC dan tim Credit Audit.

b) Risiko Pasar b) Market risk

Bank telah menerapkan manajemen The Bank has implemented a comprehensive


risiko pasar secara komprehensif dengan market risk management by considering the
mempertimbangkan kompleksitas serta complexity and size of the portfolio exposures
besarnya eksposur portofolio yang originating from financial instrument trading
berasal dari aktifitas perdagangan activities which are influenced by the
instrumen keuangan yang dipengaruhi movements of interest rate and exchange rate
oleh pergerakan tingkat suku bunga dan levels in the framework of ensuring the
nilai tukar dalam rangka memastikan compliance of the 4 (four) pillars of the risk
Page 31/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
terpenuhinya 4 (empat) pilar kerangka management framework as follows:
manajemen risiko sebagai berikut:

i. Pengawasan Aktif Oversight Committee i. Active Supervision by the Oversight


dan Direksi Committee and Directors
Diskusi atas analisa dan pemantauan
risiko pasar telah dilakukan dalam Discussions on market risk analysis and
pertemuan berkala Oversight Committee monitoring have been done in the
dan Direksi untuk memastikan seluruh periodical meetings of the Oversight
isu-isu dan/atau risiko pasar yang timbul Committee and Directors to ensure that
telah dilakukan pengkajian secara all issues and/or market risk incurred
seksama untuk menilai perlunya langkah- have been carefully reviewed to assess
langkah mitigasi yang memadai sehingga the needs for adequate mitigation steps
tidak berdampak kepada profil risiko so that they do not have impact to
pasar yang masih berada pada tingkat market risk profile which is still within the
yang dapat diterima. acceptable level.
Satuan kerja manajemen risiko pasar Market risk management unit is an
merupakan fungsi kontrol yang independent control function and
independen dan saat ini didukung oleh 1 currently is supported by 1 (one) human
(satu) sumber daya manusia yang resource who has adequate competence
memiliki kompetensi memadai untuk to carry out market risk management
melakukan fungsi pengelolaan risiko function. Additionally, there is a risk
pasar. Selain itu, telah terdapat komite management committee covered in
manajemen risiko yang tercakup dalam RALCO (Risk Asset & Liability Committee)
RALCO (Risk/Asset & Liability Committee) which convenes monthly meetings to
yang melakukan pertemuan setiap bulan discuss such as the special agenda
yang diantaranya membahas agenda regarding the latest development in
khusus mengenai perkembangan terakhir market risk exposure.
eksposur risiko pasar

ii. Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan ii. Policy, Procedure and Limit Decision
Limit The Bank already has adequate market
Bank telah memiliki kebijakan dan risk management policies and procedures
prosedur manajemen risiko pasar yang which consist of Market Risk
memadai yang terdiri dari Market Risk Management Policy, Market Risk Stress
Management Policy, Market Risk Stress Testing Policy and VaR Back-testing
Testing Policy dan VaR Back-testing Procedure which refers to the prevailing
Procedure yang mengacu baik kepada BI/OJK regulations and also the global
ketentuan BI/OJK yang berlaku dan juga regulation from head office. Additionally,
ketentuan global dari kantor pusat. the Bank also already has Treasury
Disamping itu Bank juga telah memiliki Dealing Room Guidelines which contain
Treasury Dealing Room Guideline yang the standard operational procedure for
berisi standar prosedur operasional atas securities, foreign currencies and
aktivitas perdagangan surat berharga, derivative instruments trading activities
mata uang asing serta instrumen derivatif done by the traders by considering
yang dilakukan oleh para traders dengan adequate internal control aspects.
memperhatikan aspek-aspek kontrol Annual periodical review has been done
internal yang memadai. Pelaksanaan to the above policies and procedures to
review berkala tahunan telah dilakukan ensure that all matters covered have
terhadap kebijakan dan prosedur reflected the current condition.
tersebut diatas untuk meyakinkan semua
hal yang tercakup sudah mencerminkan
kondisi yang terkini.

Penetapan limit dilaksanakan melalui Limit decision is done via periodical


proses review berkala dengan review process by considering several
mempertimbangkan beberapa faktor factors i.e. (1) business projection within
yaitu (1) proyeksi usaha dalam kurun the related period according to the
waktu terkait sesuai dengan Rencana Business Plan already submitted to OJK;
Bisnis yang telah disampaikan ke OJK; (2) (2) Historical Limit Utilization during the

Page 32/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Historical Limit Utilization selama periode last period; and (3) capital capacity which
terakhir; serta (3) kapasitas permodalan covers Value-at-Risk (VaR) and non-
yang mencakup nilai Value-at-Risk (VaR) statistical measures or sensitivities such
serta non-statistical measures atau as Basis Point Value (BVP), Net Open
sensitivities seperti Basis Point Value Position (NOP), etc. The result of the
(BPV), Net Open Position (NOP), dll. Hasil limit review is submitted in RALCO
limit review tersebut diajukan dalam meetings to obtain approval.
pertemuan RALCO untuk memperoleh
persetujuan.

iii. Proses Identifikasi, Pengukuran, iii. Process of Risk Identification,


Pemantauan dan Pengendalian Risiko Measurement, Monitoring and Control
serta Sistem Informasi Manajemen and Market Risk Management
Risiko Pasar Information System

Bank berfokus pada perdagangan surat The Bank is focussed on trading of the
berharga pemerintah Republik Indonesia Republic of Indonesia securities and
serta instrumen derivatif untuk derivative instruments to meet the
memenuhi kebutuhan lindung nilai hedging requirements of banks, multi-
(hedging) dari perbankan, perusahaan- national companies and blue-chip
perusahaan multi nasional dan blue-chip companies supported by the complete
companies yang didukung dengan tested market risk management system
kelengkapan infrastruktur sistem dan and framework infrastructure such as
kerangka manajemen risiko pasar yang reflected in the consistency of the
sudah teruji seperti tercermin dari measurement of Value-at-Risk (VaR),
konsistensi pengukuran nilai Value-at- Basis Point Value (BPV), Back Testing and
Risk (VaR), Basis Point Value (BPV), Back Stress Testing, equipped with reliable
Testing dan Stress Testing yang management information system and
dilengkapi dengan sistem informasi independent market risk management
manajemen yang handal serta fungsi function as well as very competent
manajemen risiko pasar yang independen human resources. The measurement and
dan sumber daya manusia yang sangat monitoring of market risk exposure limit
kompeten. Pengukuran dan pemantauan is done via the amount of the Value-at-
limit eksposur risiko pasar dilakukan Risk (VaR) using 99% confidence level
melalui besaran nilai Value-at-Risk (VaR) over a 1-day holding horizon using
yang menggunakan 99% confidence level historical simulation and data-histories
over a 1-day holding horizon using over a 1 –year look-back period and the
historical simulation and data-histories amount of the non-statistical measures
over a 1-year look-back period serta or sensitivities such as Basis Value Point
besaran non-statistical measures atau (BVP) and Net Open Position (NOP) which
sensitivities seperti Basis Value Point are monitored and reported daily.
(BPV) dan Net Open Position (NOP) yang Additionally, the Bank has also measured
dipantau dan dilaporkan secara harian. interest rate risk in banking book
Disamping itu, Bank juga telah melakukan (Interest Rate Risk in Banking
pengukuran terhadap risiko suku bunga Book/IRRBB) via the amount of Basis
pada banking book (Interest Rate Risk in Point Value (BPV) on the portfolio
Banking Book/IRRBB) melalui besaran categorized as banking book such as
Basis Point Value (BPV) atas portofolio Available For Sale (AFS), loans granted,
yang dikategorikan sebagai banking book third party funds, etc.
seperti Available For Sale (AFS), pinjaman The Market Risk Management
yang diberikan, dana pihak ketiga, dll. Information System has been running
Sistem Informasi Manajemen Risiko Pasar adequately by using MaRRS system
telah berjalan secara memadai melalui (Multi Asset Risk and Reporting System)
penggunaan sistem MaRRS (Multi Asset which integrates all trading and banking
Risk and Reporting System) yang book portfolio position data, covering
mengintegrasikan seluruh data posisi Value-at-Risk (VaR) and the
portofolio trading and banking book yang comprehensive non-statistical measures
meliputi nilai Value-at-Risk (VaR) serta or sensitivities of the various front
non-statistical measures atau sensitivities office/upstream systems in use. This
secara menyeluruh dari berbagai front MaRRS system functions as reliable

Page 33/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
office/upstream systems yang digunakan. source of data/information for reporting,
Sistem MaRRS ini berfungsi sebagai monitoring and analysis process of the
sumber data/informasi yang terpercaya Bank’s market risk exposure.
untuk proses pelaporan, pemantauan
dan analisa terhadap eksposur risiko
pasar yang dimiliki Bank.

iv. Sistem Pengendalian Intern iv. Internal Control System


Pengawasan terhadap unit yang The supervision of the unit which
melakukan pengukuran dan pemantauan measures and monitors market risk has
atas risiko pasar juga telah dilakukan also been done independently by the
secara independen oleh control functions related control functions such as
yang terkait seperti tim Operational Operational Oversight & Advisory team
Oversight & Advisory serta audit internal as well as internal audit to ensure the
untuk meyakinkan kecukupan sistem adequacy internal control system of the
pengendalian intern dari proses identification, measurement and
identifikasi, pengukuran dan monitoring process of the market risk
pemantauan eksposur risiko pasar. exposure.

c) Risiko Operasional c) Operational risk

i. Pengawasan Aktif Oversight Committee i. Active Supervision by Oversight


dan Direksi Committee and Directors

Dalam hal pelaksanaan fungsi In the case of the implementation of the


pengawasan, Oversight Committee dan supervision function, the Oversight
Direksi melakukan pertemuan secara Committee and Directors convene
periodik untuk memastikan isu-isu periodical meetings to ensure that issues
dan/atau risiko yang timbul, termasuk and/or risks incurred, including
risiko operasional yang dapat di identifiable operational risk and
identifikasi serta langkah-langkah mitigasi mitigation measures required so that
yang diperlukan sehingga tidak they will not have impact to the Bank’s
berdampak kepada profil risiko bank. risk profile.
Untuk pengawasan Direksi, Location For Directors’ supervision, the Location
management committee (LMC) Management Committee (LMC) convenes
melakukan pertemuan secara berkala periodical monthly meetings, which are
setiap bulan, dimana meeting tersebut attended by all members of Directors and
dihadiri oleh seluruh Direksi dan para the Bank’s executive officers. The
pejabat eksekutif bank. Topik discussion topics include the matters
pembahasannya termasuk hal-hal yang which have the potential to cause risk to
bisa berpotensi risiko terhadap the company’s operations.
operasional perusahaan. For the supervision by the Oversight
Untuk pengawasan Oversight Committee, Committee, Oversight Committee
rapat Oversight Committee diadakan meetings are held every quarter, and the
setiap kuartal, dimana anggota komite members of the committee obtain the
tersebut mendapatkan laporan progress progress reports of the operational
pelaksanaan operasional, antara lain implementation, such as the progress
progress rencana IT On-Shoring, progress regarding the IT On-Shoring plan, the
implementasi aplikasi baru, dan progress progress of the implementation of new
project yang dilakukan terkait adanya applications, and the progress of projects
peraturan baru. related to the issuance of new
regulations.

Lain daripada itu, juga terdapat Control Additionally, there is also Control
Committee di level regional yang Committee at regional level which
memantau tingkat risiko operasional, monitors the operational risk level,
termasuk melakukan eskalasi atas including the escalating of such risk
temuan risiko tersebut ke unit bisnis findings to the related business units and
terkait serta Regional Risk Committee. Regional Risk Committee. The items
Hal-hal yang dirasa memiliki level risiko which are considered to have quite high
Page 34/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
cukup tinggi, masalah tersebut juga perlu risk level also need to be escalated to
di eskalasi kepada Firm-wide Control Firm-wide Control Committee (FCC) to be
Committee (FCC) untuk di bahas lebih discussed further in order to find the best
lanjut guna mendapatkan solusi solution to the issues.
pemecahan masalah terbaik.

ii. Kebijakan, prosedur dan Penetapan ii. Policy, procedure and Limit Decision
Limit The Bank operates effectively and well by
Bank beroperasi dengan efektif dan baik referring to the prevailing policies,
dengan mengacu pada kebijakan, procedures and regulations, and under
prosedur dan peraturan yang berlaku, the supervision of regional management
dan dibawah pengawasan tim team, supported by adequate
manajemen regional, serta didukung oleh infrastructure.
infrastruktur yang memadai.
The Location Operating Committee (LOC)
Location Operating Committee (LOC) chaired by the Chief Administrative
yang diketuai oleh Chief Amnistrative Officer (CAO) is responsible for the risk
Officer (CAO) bertanggung jawab atas operational risk supervision and control
pengawasan dan pengendalian risiko in the Bank. LOC meetings are held
operasional dalam bank. Pertemuan LOC periodically every month, with
diadakan berkala setiap bulan, dengan discussions including the operational risk
pembahasan termasuk review risiko review related to the change of
operasional terkait perubahan peraturan. regulations.

Bank terus mengawasi secara ketat The Bank continuously supervises closely
mengenai batasan / limit dalam the limited in handling transactions in
penanganan transaksi di setiap unit each operational unit. The Operational
operations. Manajer Operasi di setiap Management in each unit is responsible
unit tersebut bertanggung-jawab dalam to escalate to their supervisors and CAO
melakukan eskalasi kepada atasan in the event of issues in such
mereka masing dan CAO jika terdapat transactions.
masalah dalam transaksi tersebut.

iii. Proses identifikasi, pengukuran, iii. Process of risk identification,


pemantauan dan pengendalian risiko measurement, monitoring and control
serta system informasi manajemen as well as risk management information
risiko system
Di tingkat regional, Bank memiliki At regional level, the Bank has
Operational Risk Management Operational Risk Management
Framework (ORMF) yang mengatur tata Framework (ORMF) which regulates the
cara pengawasan, identifikasi dan procedure of risk supervision,
pengukuran (risk assessment), serta identification and monitoring (risk
pengukuran modal, pelaporan dan assessment), and capital measurement,
monitoring terhadap operasional bank reporting and monitoring of the
kami di Indonesia. Setiap unit bisnis dan operations of our Bank in Indonesia.
unit kerja pendukung (support function) Each business unit and supporting unit
memiliki tanggung-jawab untuk (support function) has the responsibilities
mengimplementasikan ORMF tersebut. to implement such ORMF.

Sehingga di dalam negeri, dalam hal Locally, in the case of operational risk
identifikasi, pengukuran, pengawasan identification, measurement, supervision
dan pengendalian risiko operasional, and control, every month the Bank
Bank setiap bulan telah melaksanakan carries out the supervision function of the
fungsi pengawasan kegiatan operasional operational activities via the LOC monthly
melalui rapat bulanan LOC yang meetings which have the agenda of
didalamnya mengagendakan beberapa several issues such as stated above,
masalah seperti yang telah disebutkan including the discussion of the issues
diatas termasuk pembahasan isu yang originating from the activities outside the
berasal dari kegiatan diluar perusahaan company which can influence the
yang dapat mempengaruhi jalannya company’s operations. The Bank has

Page 35/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
operasi perusahaan. Bank juga secara regularly carried out Risk Control Self-
rutin telah melakukan kegiatan Risk Assessment (RCSA) activities via LORS
Control Self Assessment (RCSA) melalui (Location Operational Risk Scorecard)
laporan LORS (Location Operational Risk reports, the result of which during the
Scorecard) dimana dari hasilnya selama reporting period shows a low operational
periode pelaporan menunjukkan kondisi risk condition.
risiko operasional yang tergolong rendah.

iv. Sistem pengendalian intern iv. Internal Control System


Dalam hal penerapan kebijakan sumber In the case of the implementation of
daya manusia, selama tahun 2015 ini human resources policy, during the year
tidak terdapat laporan adanya kegiatan 2015, there is not any report of any fraud
fraud dan hal–hal lain yang secara or other issues which can significantly
signifikan dapat mempengaruhi jalannya influence the Bank’s operational
kegiatan operasional bank. Salah satu activities. One of the form of operational
bentuk mitigasi operasional dalam hal ini, mitigation in this case is, the Bank
Bank secara konsisten dan terus menerus consistently and continuously carries out
melakukan kegiatan yang mendorong the activities which support the
karyawan untuk memperhatikan code of employees to pay attention to the code
conduct melalui kegiatan training yang of conduct via mandatory training
bersifat wajib. activities.

Pengawasan ketat juga dilakukan di Strict supervision is also done in each


setiap lini organisasi untuk memastikan organization line to ensure that each
bahwa setiap karyawan (front-line employee (front-line or support/back-
maupun support/back-office) harus taat office) shall abide by and is able to carry
dan mampu melakukan tugas dan out this duties and responsibilities which
tanggungjawabnya yang dapat can mitigate the company’s operational
memitigasi risiko operasional risk.
perusahaan.

Untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis To ensure that the Bank’s business
bank berlangsung secara terus menerus activities run continuously without
tanpa mengalami gangguan Bank juga interruption, the Bank also has Business
memiliki Business Continuity Plan (BCP) Continuity Plan (BCP) which is carried out
yang dilakukan secara konsisten dan consistently and supported by the
didukung dengan ketersediaan adequate availability of infrastructure
infrastruktur dan prosedur yang and procedure.
memadai.

d) Risiko Likuiditas d) Liquidity risk

Pelaksanaan manajemen risiko likuiditas The purpose of the Liquidity risk management
ditujukan untuk memastikan Bank telah implementation is to ensure that the Bank has
memperoleh pendanaan dan likuiditas yang obtained adequate funding and liquidity in
memadai dalam hal jumlah, komposisi dan amount, composition and funding period in
jangka waktu pendanaan dalam rangka the framework of supporting the Bank’s
mendukung asset Bank. Tujuan utama dari assets. The main purpose of an effective
pengelolaan likuiditas yang efektif adalah liquidity management is to ensure that the
meyakinkan aktivitas usaha inti Bank memiliki Bank’s core business activities have the
kemampuan untuk beroperasi dalam rangka capacity to operate in the framework of
memenuhi kebutuhan nasabah/klien, meeting the needs of customers/client, the
kewajiban sesuai kontrak dan kontinjen yang obligations according to contracts and
sudah disepakati baik dalam kondisi siklus contingents already agreed upon both in a
ekonomi yang normal maupun dalam keadaan normal economic cycle condition and in a
adanya tekanan atau stress. stress condition.

Kualitas penerapan manajemen risiko The quality of the liquidity risk management
likuiditas sangat memadai (Satisfactory) implementation is Satisfactory considering the
dengan pertimbangan kelengkapan kebijakan completeness of the Bank’s liquidity risk
Page 36/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
manajemen risiko likuiditas Bank yang management policy which formulates a
merumuskan pendekatan manajemen risiko comprehensive risk management approach
secara komprehensif serta menjelaskan peran and explains the roles and responsibilities
dan tanggung jawab yang berkaitan dengan related to liquidity risk management. The
manajemen risiko likuiditas. Bank melakukan Bank carries out funding activities according
aktivitas pendanaan sesuai dengan pedoman to the internal guidelines meant to monitor
internal yang ditujukan untuk pemantauan the Bank’s dependency on short term funding
atas ketergantungan Bank pada sumber dana sources related to the estimated available
jangka pendek yang dikaitkan dengan funding capacities. Liquidity stress testing has
perkiraan kapasitas pendanaan yang tersedia. been done periodically using various adverse
Stress testing terhadap likuiditas sudah scenarios in which the Bank has shown the
dilakukan secara berkala dengan capability to meet the potential cash flow
menggunakan berbagai skenario buruk liabilities according to the internal guidelines.
(adverse scenarios) dimana Bank telah The Bank also has access at any time to obtain
menunjukkan kemampuannya untuk loan from the branch and/or head office to
memenuhi potensi kewajiban cash flow sesuai meet its funding requirements.
pedoman internal. Bank juga memiliki akses
setiap saat untuk mendapatkan pinjaman dari
kantor cabang dan/atau kantor pusat untuk
memenuhi kebutuhan pendanaannya.

Secara umum manajemen risiko likuiditas In general, the liquidity risk management has
direncanakan secara menyeluruh yang been planned comprehensively, covering all
mencakup seluruh elemen Bank dimana hasil the Bank’s elements, and the result of the
analisa dan laporan akan memberikan evaluasi analysis and reports will provide extensive
yang ekstensif terhadap kondisi likuditas bank. evaluation on the Bank’s liquidity condition.
Hal ini juga dilakukan secara global dimana This is also done globally in which JPMorgan
JPMorgan Chase & Co. menggunakan Chase & Co. uses centralized funding model
centralized funding model dan mengukur and measures the consolidated liquidity risk at
risiko likuiditas secara terkonsolidasi di tingkat head office level. This model allows the Bank
pusat. Model ini memungkinkan Bank untuk to optimize liquidity sources and utilization on
mengoptimalkan sumber dan penggunaan global basis, and provides consistent views
likuiditas secara global, serta memberikan regarding liquidity risk management.
pandangan yang konsisten mengenai
manajemen risiko likuiditas.

Disamping itu, Contingency Funding Plan (CFP) Additionally, Contingency Funding Plan (CFP)
telah tersedia yang berisi petunjuk-petunjuk is already available, this plan contains
rinci mengenai prosedur dan tindak lanjut detailed guidelines regarding the procedure
(action plan) pengelolaan likuiditas dalam and action plan of liquidity management in a
kondisi tekanan atau stress secara stress condition as a whole, including Jakarta
keseluruhan termasuk Kantor Cabang Jakarta Branch which is an integral part of the Firm-
yang merupakan bagian terintegrasi dari wide CFP Framework in which there is a
Firmwide CFP Framework dimana terdapat special addendum for Jakarta Branch which is
addendum khusus untuk Kantor Cabang periodically reviewed by RALCO committee
Jakarta yang direview secara berkala oleh and APAC Treasurer.
komite RALCO dan APAC Treasurer.

e) Risiko Hukum e) Legal risk

Tujuan utama dari manajemen risiko hukum The main objective of legal risk management
adalah untuk meminimalkan kemungkinan is to minimize the possible negative impact
dampak negatif yang timbul dari dokumentasi, incurred from documentation, law and
perundang-undangan, dan proses litigasi. regulations and litigation process. During the
Selama periode pelaporan kualitas penerapan reporting period, the Bank’s legal risk
manajemen risiko hukum Bank dinilai sangat management implementation quality is rates
memadai berdasarkan kerangka manajemen to be satisfactory based on the legal risk
risiko hukum yang sudah berjalan saat ini. management framework currently in place.

Page 37/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
i. Pengawasan Aktif Oversight Committee i. Active Supervision by Oversight
dan Direksi Committee and Directors
Oversight Committee dan Direksi The Oversight Committee and the
melakukan pertemuan secara berkala Directors convene periodical meetings to
untuk memastikan masalah-masalah ensure that issues and/or risks incurred,
dan/atau risiko yang timbul, termasuk including legal risk can be identified and
risiko hukum dapat teridentifikasi serta adequate mitigation steps are taken so
dipastikan adanya langkah-langkah that they will not have impact to the
mitigasi yang memadai sehingga tidak legal risk profile. Legal Unit cooperates
berdampak kepada profil risiko hukum. with compliance unit, business units,
Unit legal/hukum bekerjasama dengan external legal consultant and
unit kepatuhan, unit bisnis, konsultan management team to ensure that all
hukum eksternal dan tim manajemen legal issues incurred have been
untuk memastikan semua masalah adequately escalated to legal unit to be
hukum yang timbul sudah dieskalasikan handled accordingly.
secara memadai kepada unit
legal/hukum untuk ditangani dengan
baik.

ii. Kebijakan, prosedur dan Penetapan ii. Policy, procedure and Limit Decision
Limit The head of legal unit actively
Kepala unit legal/hukum ikut secara aktif participates in committee meetings
dalam rapat-rapat komite yang dihadiri attended by the members, head and
oleh anggota pimpinan dan pejabat executive officers of the Bank. The legal
eksekutif Bank. Strategi manajemen risk management strategy is an integral
risiko hukum merupakan bagian yang part of the Bank’s overall risk
tidak terpisahkan dari strategi management strategy, and the legal risk
manajemen risiko Bank secara level and tolerance refer to the Bank’s
keseluruhan, dan tingkat dan toleransi risk level and tolerance in general. The
risiko hukum mengacu pada tingkat dan Bank also implements the legal aspect
toleransi risiko Bank secara umum. Bank analysis procedure to new products and
juga melaksanakan prosedur analisa activities.
aspek hukum terhadap produk dan
aktivitas baru.

iii. Proses identifikasi, pengukuran, iii. Process of risk identification,


pemantauan dan pengendalian risiko measurement, monitoring and control
serta system informasi manajemen as well as risk management information
risiko system
Identifikasi, pengukuran, pemantauan The Bank’s legal risk identification,
dan pengendalian risiko hukum Bank measurement, monitoring and control
merupakan bagian utama dari proses are the main parts of the legal risk
penerapan manajemen risiko hukum management implementation process
yang dilakukan melalui metodologi done via the following methodology:
sebagai berikut:

(a) Identifikasi terhadap risiko-risiko (a) Identification of legal risks related to


hukum yang berhubungan dengan (i) documentation used by the Bank,
(i) dokumentasi yang digunakan oleh (ii) potential legal exposure which
Bank, (ii) potensi paparan hukum may be encountered by the Bank in
yang mungkin dihadapi Bank dalam connection with the products and
kaitannya dengan produk dan services offered in Indonesia, and
layanan yang ditawarkan di (iii) potential legal exposure as a
Indonesia, dan (iii) potensi paparan consequence of the litigation issues
hukum sebagai akibat dari masalah- involving the Bank.
masalah litigasi yang melibatkan
Bank.

(b) Penilaian atas risiko-risiko hukum (b) Assessment of legal risks including
termasuk penilaian terhadap the assessment of the possibility of

Page 38/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
kemungkinan terjadinya risiko-risiko the occurrence of the legal risks and
hukum serta potensi the potential impact/consequence
dampak/konsekuensi yang dapat which may occur.
ditimbulkan.

(c) Pemantauan secara (c) Sustainable monitoring including


berkesinambungan termasuk cooperation with compliance unit,
kerjasama dengan unit kepatuhan, business units, external legal
unit bisnis, konsultan hukum consultant and management team
eksternal dan tim manajemen untuk to ensure that all legal issues
memastikan semua masalah hukum incurred have been adequately
yang timbul sudah dieskalasikan escalated to legal unit to be handled
secara memadai kepada unit accordingly.
legal/hukum untuk ditangani dengan
baik.

iv. Sistem pengendalian intern iv. Internal Control System

Bank melakukan pengawasan risiko The Bank supervises the legal risks by
hukum melalui pertemuan-pertemuan holding periodical committee meetings.
komite yang dilakukan secara berkala. However, business units and control
Namun demikian, unit-unit bisnis serta functions can escalate matters which are
control functions dapat mengeskalasikan deemed to be able to create legal risks to
hal-hal yang dianggap dapat legal unit.
menimbulkan risiko hukum kepada unit
legal/hukum.

f) Risiko Stratejik f) Strategic risk

Kualitas penerapan manajemen risiko stratejik The quality of strategic risk management
sangat memadai dimana setiap rencana implementation is very adequate, in which
strategis harus didiskusikan dan diputuskan each strategic plan has to be discussed and
melalui komite-komite terkait baik di tingkat decided via the related committees at branch
cabang maupun regional atau kantor pusat, or regional level or head office, such as via
diantaranya melalui proses (New Business NBIA process which involves all related teams,
Initative Approval) NBIA yang melibatkan including risk management team. While on
seluruh tim yang terkait termasuk tim the consistency of the implementation of risk
manajemen risiko. Sedangkan dari sisi management framework, monitoring has
konsistensi pelaksanaan kerangka manajemen been done via Risk Control Self-Assessment,
risiko, telah dilakukan pemantauan melalui supported by reliable management
Risk Control Self Assessment yang didukung information system and very competent
dengan sistem informasi manajemen yang human resources.
handal serta sumber daya manusia yang
sangat kompeten.

i. Pengawasan Aktif Oversight Committee i. Active Supervision by Oversight


dan Direksi Committee and Directors
Dalam hal pelaksanaan fungsi In the case of the implementation of
pengawasan, Oversight Committee dan supervision function, the Oversight
Direksi melakukan pertemuan secara Committee and the Directors convene
periodik untuk memastikan isu-isu periodical meetings to ensure that issues
dan/atau risiko yang timbul, termasuk and/or risks incurred, including
risiko strategi yang dapat di identifikasi identifiable strategic risk and the
serta langkah-langkah mitigasi yang mitigation steps requires so that they do
diperlukan sehingga tidak berdampak not have impact to the Bank’s risk profile.
kepada profil risiko bank.

Untuk pengawasan Direksi, Location For the Directors’ supervision, the


management committee (LMC) Location Management Committee hold
melakukan pertemuan secara berkala periodical monthly meetings, which are
Page 39/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
setiap bulan, dimana meeting tersebut attended by all Directors and the Bank’s
dihadiri oleh seluruh Direksi dan para executive officers. The discussion topics
pejabat eksekutif bank. Topik include the Bank’s Business Plan (RBG),
pembahasannya termasuk Rencana Bisnis and the Bank’s performance progress as
Bank (RBB), serta progress kinerja bank the result of the implementation of the
sebagai hasil dari implementasi atas strategies planned at the beginning of
strategi-strategi yang telah direncanakan the year.
di awal tahun. For the Oversight Committee supervision,
Untuk pengawasan Oversight Committee, the Oversight Committee reviews and
Oversight Committee melakukan review gives responses, as well as is authorized
dan memberikan tanggapan, serta to approve the strategy and plan of the
bewenang menyetujui strategi dan Bank’s business activities written in the
rencana kegiatan bisnis Bank yang Bank’s Business Plan (RBB) documents
tertuang dalam dokumen Rencana Bisnis sent by the Bank’s Management, and the
Bank (RBB) yang disampaikan oleh pihak RBB has been previously discussed and
Manajemen Bank, dimana sebelumnya approved in LMC meetings. Additionally,
RBB tersebut telah dibahas dan disetujui every quarter the members of the
dalam rapat LMC. Selain itu, setiap Oversight Committee receive reports on
kuartal anggota Oversight Committee the implementation of the Bank’s
mendapatkan laporan atas kegiatan business plan from the Directors and give
pelaksanaan rencana bisnis bank dari the required guidance if there is a change
para Direksi dan memberikan arahan in the Bank’s business strategy.
yang diperlukan apabila terdapat
perubahan dalam hal strategi bisnis Bank.

ii. Kebijakan, prosedur dan Penetapan ii. Policy, procedure and Limit Decision
Limit The Bank already has a series of policies
Bank telah memiliki serangkaian to decide performance indicators in order
kebijakan untuk menentukan indikator to see the Bank’s competitive position in
kinerja agar dapat melihat posisi the industry by entering several factors
kompetitif bank di dalam industri dengan such as economic condition, product
cara memasukkan beberapa faktor development, technology, etc.
seperti kondisi ekonomi, perkembangan
produk, teknologi, dsb.

Manajemen risiko strategis yang efektif Effective strategic risk management is


adalah merupakan tanggung-jawab the responsibility of each business line.
setiap lini bisnis. New Business Initiative New Business Initiative Approval (NBIA) is
Approval (NBIA) adalah proses global a global process related to risk review
terkait penelaahan dan persetujuan and approval done in accordance with
risiko, yang dilaksanakan sesuai dengan the framework globally provided. The
kerangka yang telah disediakan secara purpose of the policy and process is to
global. Tujuan dari kebijakan dan proses facilitate innovation by considering the
yang dibuat tersebut adalah untuk risk level and can follow market
memfasilitasi inovasi yang requirements, as well as ensure that such
memperhatikan level risiko dan dapat risks can be accurately measured.
mengikuti kebutuhan pasar, serta dapat
menjamin bahwa risko tersebut dapat di
ukur dengan tepat.

Senior Country Officer (SCO) Indonesia Senior Country Officer (SCO) Indonesia
memainkan peran penting dalam plays an important role in making the
membuat Rencana Bisnis Bank (RBB). Bank’s Business Plan (RBB). The process
Proses pembuatan rencana tersebut juga of making the plan also involves various
melibatkan berbagai pimpinan lini bisnis, business line heads, and all related risks
serta seluruh risiko terkait juga akan shall also be discussed in the LMC
dibahas di dalam rapat LMC dan / atau meetings and/or other Risk Committee
rapat Komite Risiko lainnya jika meetings if required.
diperlukan.

Page 40/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Setiap tahunannya, RBB untuk 3 tahun Annually, RBB for the next 3 years need
mendatang perlu dibuat oleh Bank, to be issued by the Bank, including a plan
termasuk memperhitungkan rencana for future business growth and strategy
pertumbuhan bisnis kedepan dan strategi of the business itself. External economic
bisnis itu sendiri. Faktor ekonomi factor is also considered when making
eksternal juga diperhitungkan saat the plan for growth. The process is
pembuatan rencana pertumbuhannya. started by the financial team and SCO in
Proses ini dimulai oleh tim keuangan dan consultation with various head of
SCO dengan berkonsultasi dengan business lines. The RBB will then be
berbagai pimpinan lini bisnis. RBB reviewed by the LM members and
tersebut kemudian akan direview oleh approved in the respective LMC meeting.
para anggota LMC dan disetujui didalam
rapat LMC tersebut.

iii. Proses identifikasi, pengukuran, iii. Process of risk identification,


pemantauan dan pengendalian risiko measurement, monitoring and control
serta system informasi manajemen as well as risk management information
risiko system
Fokus utama dalam mengukur risiko The main focus in measuring business risk
bisnis adalah melakukan review berkala is to carry out periodical review of the
atas kinerja bisnis yang di bahas didalam business performance discussed in
rapat komite manajemen (LMC dan management committee meetings (LMC
Oversight Committee). Dampak risiko and oversight Committee). The impact of
bisnis terhadap modal bank dan risiko business risk to the Bank’s capital and
strategi di pantau dan dijaga secara hati- strategic risk is monitored and carefully
hati melalui penerapan buffer pada maintained via the implementation of
tingkat modal bank dengan juga buffer in the Bank’s capital size by also
memperhatikan persyaratan minimum taking into account the required
modal yang diperlukan sesuai peraturan minimum capital requirement according
yang berlaku. Kecukupan modal bank di to the prevailing regulation. The Bank’s
evaluasi secara berkala melalui cara capital adequacy is evaluated periodically
stress testing, dengan juga via stress testing, and also by considering
memperhatikan proyeksi potensi the future potential growth projection,
pertumbuhan kedepannya khususnya particularly related to lending to
terkait pemberian pinjaman kepada customers and risk weighted assets.
nasabah dan asset tertimbang menurut
risiko.

Secara keseluruhan, dalam hal As a whole, in the implementation of risk


pelaksanaan tata kelola risiko atau risk governance, the Bank has Location
governance, Bank memiliki Location Management Committee (LMC) which is
Management Committee (LMC) yang a monthly meeting forum of members of
merupakan forum pertemuan bulanan branch management and the Bank’s
anggota pimpinan cabang dan para executive officers to ensure such as the
pejabat eksekutif bank untuk business activities and the Bank’s
memastikan antara lain bahwa kegiatan performance progress have been in line
bisnis dan progress kinerja bank telah with the Bank’s business plan and
sejalan dengan rencana bisnis bank dan strategies planned at the beginning of
strategi-strategi yang telah direncanakan the year.
di awal tahun.

Setiap kuartal, pihak Manajemen Bank On quarterly basis, the Bank’s


bertemu dengan anggota Oversight Management meets with the members of
Committee untuk membahas berbagai the Oversight Committee to discuss
isu terkait bisnis bank termasuk dalam various issues related to the Bank’s
hal kegiatan strategis bank. business including the Bank’s strategic
activities.

Page 41/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
iv. Sistem pengendalian intern iv. Internal Control System
Manajemen Perusahaan memastikan The Company’s management ensures the
ketersediaan sumber daya manusia yang availability of adequate human resources
memadai untuk mencapai tujuan to achieve the company’s objective. At
perusahaan. Tiap level di lini organisasi each level in the organization lines, the
perusahaan sudah bekerja sejalan Company has been working in
dengan apa yang telah ditetapkan dalam accordance with the plan determined in
Rencana Bisnis Bank. Secara rutin the Bank’s Business Plan. The head of
pimpinan cabang bertemu dengan the branch regularly meets with the
karyawan untuk menyampaikan employees to inform them of the
pencapaian dan rencana bisnis ke depan achievement and business plan in the
dalam bentuk TownHall meeting. future in the form of Town Hall meeting.

g) Risiko Kepatuhan g) Compliance risk

Tujuan utama dari manajemen risiko The main purpose of compliance risk
kepatuhan adalah memastikan proses management is to ensure the risk
manajemen risiko untuk meminimalkan management process to minimize the possible
kemungkinan dampak negatif dari perilaku negative impact of the Bank’s behaviour
Bank yang menyimpang atau melanggar which deviates or violates the generally
standar yang berlaku secara umum, ketentuan applicable standard, regulations and/or the
dan/atau peraturan perundang-undangan prevailing law and regulations. During the
yang berlaku. Selama periode pelaporan, reporting period, the quality of the Bank’s
kualitas penerapan manajemen risiko compliance risk management implementation
kepatuhan Bank dinilai memadai, hal ini is assessed adequate, as reflected such as in
tercermin diantaranya dari budaya the strong compliance risk management
manajemen risiko kepatuhan yang kuat dan culture which has been internalized well at all
telah diinternalisasikan dengan baik pada levels of organization, good understanding
seluruh level organisasi, pemahaman serta and awareness regarding compliance risk
awareness yang baik mengenai manajemen management and compliance risk
risiko kepatuhan dan fungsi manajemen risiko management function already has clear
kepatuhan telah memiliki tanggung-jawab responsibilities and has been running well.
yang jelas dan telah berjalan dengan baik.
i. Active Supervision by Oversight
i. Pengawasan Aktif Oversight Committee Committee and Directors
dan Direksi The Oversight Committee and Directors
Oversight Committee dan Direksi convene periodical meetings to ensure
melakukan pertemuan secara periodik that issues and/or risks incurred,
untuk memastikan isu-isu dan/atau risiko including compliance risk can be
yang timbul, termasuk risiko kepatuhan identified and to ascertain adequate
dapat teridentifikasi serta dipatikan mitigation steps so that they do not have
adanya langkah-langkah mitigasi yang impact to the compliance risk profile.
memadai sehingga tidak berdampak The Compliance Director at any time
kepada profil risiko kepatuhan. Direktur cooperates with business units and other
Kepatuhan setiap saat melakukan kerja- control functions to ensure the creation
sama dengan unit-unit bisnis dan control of compliance culture at all levels of
functions lainnya untuk memastikan organization of the Bank, and regularly
terciptanya budaya kepatuhan di semua sends report regarding the
level organisasi Bank, serta mengirimkan implementation of his duties to the
laporan pelaksanaan tugasnya kepada Senior Country Officer and Oversight
Senior Country Officer dan Oversight Committee.
Committee secara berkala.

Satuan kerja kepatuhan Bank merupakan The Bank’s compliance unit is an


fungsi kontrol yang independen dan saat independent control function and
ini didukung oleh 4 (empat) sumber daya currently is supported by 4 (four) human
manusia yang memiliki kompetensi resources with adequate competence to
memadai untuk melakukan fungsi carry out compliance risk management
pengelolaan risiko kepatuhan termasuk function, including Anti-Money
Anti Pencucian Uang (APU) dan Laundering and Prevention of Terrorism
Page 42/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Pencegagan Pendanaan Terorisme (PPT). Financing.

Sedangkan dari sisi konsistensi While on the consistency of the


pelaksanaan kerangka manajemen risiko implementation of compliance risk
kepatuhan, telah dilakukan pemantauan management framework, monitoring has
melalui Risk Control Self Assessment yang been done via Risk Control Self-
didukung dengan sistem informasi Assessment, supported by good
manajemen yang baik. Penerapan dari 7 management information system. The
core practices diwujudkan melalui implementation of the 7 core practices is
penilaian risiko kepatuhan serta created by compliance risk assessment
kecukupan kontrol yang ada sebagai and the existing adequate control as part
bagian dari review atas proposal produk of the review of product and activity
dan aktivitas serta kebijakan dan proposals as well as new policies and
prosedur baru, maupun sebagai bagian procedures, and as part of the periodical
dari review berkala atas produk dan review of the existing products and
aktivitas yang sudah ada termasuk review activities including the re view of the
atas kebijakan dan prosedur yang terkait. related policies and procedures.

Satuan kerja kepatuhan juga secara aktif Compliance unit also actively follows the
mengikuti perkembangan kepatuhan development of compliance via
melalui keanggotaan serta diskusi-diskusi membership and discussions held by
yang diselenggarakan oleh FKDKP, FKDKP, Perbina, ASPI and IFEMC.
Perbina, ASPI serta IFEMC.

ii. Kebijakan, prosedur dan Penetapan ii. Policy, procedure and Limit Decision
Limit The Bank’s Head Office has determined a
Kantor Pusat Bank telah menerapkan Global Compliance Program which
Global Compliance Program yang determines the Compliance work
menetapkan kerangka kerja Kepatuhan framework covering 3 Core Building
meliputi 3 Core Building Blocks dan 7 Blocks and 7 Core Practices. Compliance
Core Practices. Satuan Kerja Kepatuhan Unit continues to create compliance
terus mewujudkan budaya kepatuhan culture at all levels of organization, the
pada semua tingkatan organisasi, Director in charge of Compliance function
Direktur yang membawahi fungsi actively participates in committee
Kepatuhan ikut secara aktif dalam rapat- meetings, attended by the Bank’s head
rapat komite yang dihadiri anggota and executive officers, and the
pimpinan dan pejabat eksekutif Bank, compliance supervision function done by
serta fungsi pengawasan kepatuhan yang the Oversight Committee via regular
dilakukan oleh Oversight Committee meetings with the Bank’s Head. In the
melalui pertemuan rutin berkalanya implementation, the Bank already has
dengan Pimpinan Bank. Dalam several internal policies and procedures
pelaksanaannya Bank telah memiliki as guidance for the implementation of
beberapa kebijakan dan prosedur compliance function such as Anti-Money
internal sebagai panduan pelaksanaan Laundering, Chinese Walls, Compliance
fungsi kepatuhan seperti Anti-Money Manuals, Data Privacy, Personal
Laundering, Chinese Walls, Compliance Investment/Trading and Supervisory
Manuals, Data Privacy, Personal Procedures. The Bank has also carried
Investment/Trading dan Supervisory out the annual review of the Compliance
Procedures. Bank juga telah melakukan Manual – JPMCB Jakarta Branch –
review tahunan atas Compliance Manual Indonesia which contains various rules
- JPMCB Jakarta Branch – Indonesia yang and policies prevailing to all the Bank’s
berisi berbagai pengaturan dan kebijakan employees in Indonesia.
yang berlaku bagi semua karyawan Bank
di Indonesia.

iii. Proses identifikasi, pengukuran, iii. Process of risk identification,


pemantauan dan pengendalian risiko measurement, monitoring and control
serta system informasi manajemen as well as risk management information
risiko system
Untuk mengelola risiko kepatuhan dari In order to manage compliance risk of the

Page 43/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
rencana onshoring, Bank senantiasa on-shoring plan, the Bank always carries
melakukan diskusi yang mendalam out in-depth discussions with Regional
dengan Kantor Regional dan Kantor Pusat Office and Head Office related to the
terkait dengan scoping terhadap aplikasi- scoping of applications included in the
aplikasi yang masuk dalam Rencana Bank’s On-shoring Plan based on the
Onshoring Bank berdasarkan pengertian Bank’s understanding and interpretation.
serta interpretasi Bank. Hal ini This is followed-up by the application
ditindaklanjuti dengan pemetaan aplikasi mapping for on-shoring system activities
untuk kegiatan sistem onshoring di akhir at the end of September 2015.
bulan September 2015. Selain itu Bank Additionally, the Bank has also discussed
juga telah melakukan diskusi dengan KPS- with KPS-IT of the Financial Services
IT dari Otoritas Jasa Keuangan terkait Authority related to the implementation
dengan implementasi Rencana Onshoring of the On-shoring Plan in 2016 and
di tahun 2016 serta telah mengirimkan already sent the update status of the
status update pelaksanaan Onshoring implementation of the On-shoring Plan in
Plan di bulan Desember 2015. December 2015.

Bank dalam proses peningkatan The Bank is in the process of increasing


kemampuan di satuan kerja kepatuhan di the capacity in compliance unit in the
area APU/PPT, melalui training kepada area of Anti-Money
MLRO terkait dengan proses yang Laundering/Prevention of Terrorism
dilakukan di kantor regional, penyusunan Financing, via the training of the MLRO
prosedur tentang tugas MLRO terkait related to the process done at regional
dengan alert level 1 dan 2, serta revisi office, the preparation of procedure
atas AML Global Policy Supplement. regarding the duties of MLRO related to
alert levels 1 and 2, and the revision of
AML Global Policy Supplement.

iv. Sistem pengendalian intern iv. Internal Control System


Bank melakukan pengawasan risiko The Bank supervises the compliance risk
kepatuhan melalui pertemuan- via periodical committee meetings.
pertemuan komite yang dilakukan secara However, business units and control
periodik. Namun demikian, unit-unit functions can escalate matters deemed
bisnis serta control functions dapat to cause compliance risk to Compliance
mengeskalasikan hal-hal yang dianggap Unit.
dapat menimbulkan risiko kepatuhan
kepada Satuan Kerja Kepatuhan.

h) Risiko Reputasi h) Reputational risk

Kualitas penerapan manajemen risiko reputasi The Bank supervises the compliance risk via
tergolong baik yang tercermin dari periodical committee meetings. However,
kelengkapan kerangka manajemen risiko business units and control functions can
reputasi yang diantaranya meliputi escalate matters deemed to cause compliance
pengawasan aktif Oversight Committe dan risk to Compliance Unit.
Direksi, dukungan sumber daya manusia yang
memadai, dukungan organisasi, ketersediaan
prosedur standar operasional yang harus
dipatuhi oleh segenap karyawan di semua
bagian.

i. Pengawasan Aktif Oversight Committee i. Active Supervision by Oversight


dan Direksi Committee and Directors
Dalam hal pelaksanaan fungsi In the case of the implementation of
pengawasan, Oversight Committee dan supervision function, the Oversight
Direksi melakukan pertemuan secara Committee and Directors convene
periodik untuk memastikan isu-isu periodical meetings to ensure that issues
dan/atau risiko yang timbul, termasuk and/or risks incurred, including
risiko reputasi yang dapat di identifikasi reputation risk can be identified and to
serta langkah-langkah mitigasi yang ascertain adequate mitigation steps so

Page 44/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
diperlukan sehingga tidak berdampak that they do not have impact to the
kepada profil risiko bank. Bank’s risk profile.

Untuk pengawasan Direksi, Location For Directors’ supervision, the Location


Management Committee (LMC) Management Committee (LMC) convenes
melakukan pertemuan secara berkala monthly periodical meeting, attended by
setiap bulan, dimana meeting tersebut all Directors and the Bank’s executive
dihadiri oleh seluruh Direksi dan para officers. The topics for discussion include
pejabat eksekutif bank. Topik matters which have the potential to
pembahasannya termasuk hal-hal yang cause risk to the company’s reputation.
bisa berpotensi risiko terhadap reputasi
perusahaan.

Untuk pengawasan Oversight Committee, For the supervision of the Oversight


rapat Oversight Committee diadakan Committee, Oversight Committee
setiap kuartal, dimana anggota komite meetings are convened on quarterly
tersebut mendapatkan laporan progress basis, in which the committee members
pelaksanaan penanganan berita negatif receive reports regarding the progress of
terhadap bank kami yang sedang the implementation of the handling of
berlangsung, jika memang ada. the on-going negative news regarding
our Bank, if any.

Lain daripada itu, juga terdapat Asia Additionally, there is also Asia
Reputational Risk Committee (Asia RRC) Reputational Risk Committee (Asia RRXC)
di level regional yang memantau at regional level which monitors the
aktivitas, khususnya yang memiliki activities, particularly those which have
dampak signifikan terhadap reputasi significant impact to the Bank’s
bank, baik hanya terhadap kantor cabang reputation, to Jakarta branch office and
Jakarta maupun terhadap bank secara the Bank on regional basis.
regional.

ii. Kebijakan, prosedur dan Penetapan ii. Policy, procedure and Limit Decision
Limit Meantime, in connection with customer
Sementara itu terkait dengan pelayanan service, the Bank also has a series of
pelanggan, Bank juga telah memiliki operational policies and procedures to be
seperangkat kebijakan dan prosedur used as reference in the event of handing
operasional sebagai referensi yang customer complaints which have been in
digunakan dalam hal penanganan line with the prevailing law and
pengaduan dan keluhan nasabah yang regulations. It also includes the
telah sejalan dengan peraturan dan necessary escalation process and limit
perundangan yang berlaku. Hal ini juga decision or the deadline of the complaints
didalamnya terkait dengan proses used as reference for immediate follow-
eskalasi yang diperlukan serta penetapan up and settlement of the complaint,
limit atau batas waktu pengaduan yang maximum within 20 (twenty) business
dijadikan referensi agar segera days. The Bank also has a series of
menindaklanjuti dan menyelesaikan policies and procedures related to the
pengaduan paling lama dalam jangka communication method to prevent
waktu 20 (dua puluh) hari kerja. Bank negative news on the Bank.
juga memiliki seperangkat kebijakan dan
prosedur terkait tata cara komunikasi
untuk mencegah pemberitaan negatif
terhadap bank.

iii. Proses identifikasi, pengukuran, iii. Process of risk identification,


pemantauan dan pengendalian risiko measurement, monitoring and control
serta system informasi manajemen as well as risk management information
risiko system
Proses pengelolaan risiko (identifikasi, Risk management process (identification,
pengukuran, pemantauan, dan measurement, monitoring and control) is
pengendalian) dilakukan dengan done using difference approach,

Page 45/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
pendekatan yang berbeda tergantung depending on the issues or challenges
masalah atau tantangan yang dihadapi. faced. In general, however, the process
Namun secara umum, proses identifikasi of risk identification and measurement is
dan pengukuran risiko dilakukan oleh done by the Directors in coordination
Direksi dengan berkoordinasi dengan with Compliance and Legal divisions, as
bagian Kepatuhan dan Hukum, serta unit well as the related business unit, on
bisnis terkait, secara cepat untuk timely basis to anticipate that the risk
mengantisipasi agar risiko itu tidak does not become bigger within a short
bertambah besar dalam kurun waktu period.
singkat.

Langkah-langkah perlu segera diputuskan


secara tepat dan perlu berkoordinasi Measures need to be decided
dengan tim regional untuk mendapatkan appropriately and coordinated with
dukungan penuh serta masukan regional team to obtain full support and
mengenai langkah antisipasinya untuk input regarding the anticipated actions to
mengendalikan risiko tersebut, termasuk control such risk, including the decision
dalam pengambilan keputusan atas isu- making on the issues related to such
isu terkait risiko reputasi tersebut, serta reputation risk, as well as the mitigation
mitigasinya yang terdapat di setiap available in each branch office.
kantor cabang. Pemantauan juga Monitoring is also done jointly with the
dilakukan secara bersama oleh tim lokal local team (Directors and all related
(Direksi dan seluruh pihak terkait) dan parties) and regional team.
tim regional.

iv. Sistem pengendalian intern


Perusahaan telah memastikan iv. Internal Control System
bahwasanya setiap karyawan perlu The Company has ensured that each
mematuhi peraturan yang berlaku employee needs to comply with the
dengan memastikan adanya Standar prevailing regulations by ensuring that
Kode Etik Karyawan, antara lain melalui there is an Employee Standard Code of
kegiatan training rutin karyawan dalam Ethic, such as by employee regular
hal Perilaku Bisnis/Business Conduct. training activities in the case of Business
Kegiatan ini juga dilakukan melalui Conduct. These activities are also done
pengawasan ketat di setiap lini organisasi via strict supervision in each organization
untuk memastikan bahwa setiap line to ensure that every employee (front-
karyawan (front-line maupun support/ line and support/back-office) shall abide
back-office) harus taat dan mampu by and is able to carry out his duties and
melakukan tugas dan tanggungjawabnya responsibilities which can mitigate the
yang dapat memitigasi risiko reputasi company’s reputation risk.
perusahaan.

e. Lampiran
1) Lampiran 1: Laporan Keuangan (PWC) e. Appendix
2) Lampiran 2: Permodalan dan Exposur Risiko 1) Attachment 1: Financial Report (PWC)
2) Attachment 2: Capital and Risk Exposur

Page 46/46

JPMorgan Chase Bank N.A. Jakarta Branch


Laporan Tahunan 2015 / The 2015 Annual Report
Lampiran 1
LAPORAN KEUANGAN PER POSISI 31 DESEMBER 2015
JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – CABANG JAKARTA
DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER/DECEMBER 2015
DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2015 2014

ASET ASSETS

Kas 4 2,636,425 2,260,301 Cash


Giro pada Bank Indonesia 5 1,282,240,646 1,145,825,657 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 6,23 96,881,716 114,193,844 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
dan bank lain 7 3,397,029,102 3,545,884,134 and other banks
Efek-efek 8 5,104,350,218 3,913,940,134 Marketable securities
Tagihan derivatif 9,23 2,876,760,341 1,850,008,970 Derivative receivables
Pinjaman yang diberikan 10 8,815,088,131 8,643,318,930 Loans
Tagihan akseptasi 273,475,931 72,592,222 Acceptance receivables
Pajak dibayar dimuka 15a 35,747,453 - Prepaid tax
Aset tetap setelah dikurangi Fixed assets - net of
akumulasi penyusutan accumulated depreciaton
sebesar Rp 97.186.793 of Rp 97,186,793
(2014: Rp 86.470.752) 11 10,948,488 17,960,719 (2014: Rp 86,470,752)
Aset lain-lain dan beban dibayar
dimuka 12,23 153,294,618 81,019,026 Other assets and prepayments

JUMLAH ASET 22,048,453,069 19,387,003,937 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN LIABILITIES AND


REKENING KANTOR PUSAT HEAD OFFICE ACCOUNT

LIABILITAS LIABILITIES

Simpanan nasabah 13,23 4,641,667,337 4,453,086,665 Deposits from customers


Simpanan dari bank lain 23 476,487,808 404,558,222 Deposits from other banks
Akrual dan liabilitas lain - lain 17,23 99,726,247 71,158,697 Accruals and other liabilities
Liabilitas akseptasi 23 273,475,931 72,592,222 Acceptance payables
Liabilitas pajak kini 15b 34,077,393 126,365,329 Current tax liabilities
Liabilitas pajak lainnya 15c 17,125,605 12,474,715 Other tax liabilities
Liabilitas pajak tangguhan 15e 5,340,984 3,585,241 Deferred tax liabilities
Pinjaman yang diterima 14,23 13,106,758,500 12,310,250,000 Borrowings
Liabilitas derivatif 9,23 3,286,565,790 1,941,048,074 Derivative payable
Liabilitas imbalan kerja 16 37,612,255 32,282,510 Employee benefits liabilities

21,978,837,850 19,427,401,675

REKENING KANTOR PUSAT HEAD OFFICE ACCOUNTS

Investasi kantor pusat 18 321,860 321,860 Head Office investment


Cadangan program kompensasi Share-based compensation
berbasis saham 24 62,330,570 50,193,112 program reserve
(Kerugian)/keuntungan yang belum Unrealised (losses)/gains from changes
direalisasi dari perubahan efek-efek yang in fair value of available for sale
tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak 8 (6,272,458) (1,952,126) marketable securities, net of tax
Laba yang belum dipindahkan
ke kantor pusat 13,235,247 (88,960,584) Unremitted Profit

69,615,219 (40,397,738)
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
REKENING KANTOR PUSAT 22,048,453,069 19,387,003,937 HEAD OFFICE ACCOUNT

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian tak The accompanying notes form an integral part of these financial
terpisahkan dari laporan keuangan. statements.

Lampiran - 1 - Schedule
DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND


KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated

Catatan/
Notes 2015 2014

PENDAPATAN/(BEBAN) OPERASIONAL OPERATING INCOME/(EXPENSES)

Pendapatan bunga 19 783,532,647 634,497,953 Interest income

Beban bunga 20,23 (231,475,497) (234,488,893) Interest expense

PENDAPATAN BUNGA BERSIH 552,057,150 400,009,060 NET INTEREST INCOME

PENDAPATAN/(BEBAN) OTHER OPERATING INCOME/


OPERASIONAL LAINNYA (EXPENSES)

Provisi dan komisi 20,362,661 27,027,285 Fees and commissions

Keuntungan transaksi Gain from foreign


mata uang asing dan bunga exchange and interest
dari transaksi derivatif 101,818,063 47,136,474 on derivative transaction

Keuntungan penjualan Gain on sale of marketable


efek-efek - bersih 8 91,618,005 208,592,233 securities - net

(Kerugian)/keuntungan yang belum Unrealised (losses)/gains from the


direalisasi dari perubahan nilai wajar changes in fair value
efek-efek - bersih 8 (59,183,703) 48,133,965 of marketable securities - net

(Kerugian)/keuntungan yang belum Unrealised (losses)/gains from the


direalisasi dari perubahan nilai wajar changes in fair value
pinjaman yang diberikan - bersih 10 (138,901,816) 166,486,029 of loans - net

Beban umum dan administrasi 21,23 (101,962,901) (79,882,197) General and administration expense

Beban gaji dan imbalan kerja 22,23 (162,328,035) (144,065,822) Salaries and employee benefit expense

Pendapatan operasional lainnya 23 15,081,670 8,614,492 Other operating income

(233,496,056) 282,042,459

PENDAPATAN OPERASIONAL BERSIH 318,561,094 682,051,519 NET OPERATING INCOME

PENDAPATAN NON OPERASIONAL NON OPERATING INCOME

Pendapatan lainnya 23 1,883,875 32,154,334 Other income

1,863,875 32,154,334

LABA SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN 320,444,969 714,205,853 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 15d (109,599,929) (236,498,042) INCOME TAX EXPENSE

LABA BERSIH 210,845,040 477,707,811 NET INCOME

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of these financial
dari laporan keuangan. statements.

Lampiran - 2/1 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND


KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2015 2014

LABA BERSIH 210,845,040 477,707,811 NET INCOME

PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE


LAIN: INCOME:

Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be


ke laba rugi: reclassified to profit or loss:
Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurement from employement
imbalan kerja 16 865,354 (1,865,974) benefit obligation
Beban pajak terkait 15e (216,339) 466,494 Related income tax

649,015 (1,399,480)

Pos yang akan direklasifikasii Item that will be


ke laba rugi: reclassified to profit or loss:
(Kerugian)/keuntungan yang belum Unrealised (losses)/gains on
direalisasi atas efek-efek yang available-for-sale
tersedia untuk dijual (5,760,443) 23,611,284 marketable securities
Beban pajak terkait 15e 1,440,111 (5,902,821) Related income tax

(4,320,332) 17,708,463

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income


tahun berjalan (3,671,317) 16,308,983 current year

PENGHASILAN KOMPREHENSIF 207,173,723 494,016,794 COMPREHENSIVE INCOME

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of these financial
dari laporan keuangan. statements.

Lampiran - 2/2 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

LAPORAN PERUBAHAN STATEMENT OF CHANGES


REKENING KANTOR PUSAT IN HEAD OFFICE ACCOUNT
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

(Kerugian)/
keuntungan
yang
belum
direalisasi
atas efek - efek
dalam
kelompok
Cadangan tersedia Laba
program untuk dijual, yang
kompensasi setelah pajak/ (lebih)/
berbasis Unrealised kurang
Investasi saham/ (losses)/gains ditransfer/
kantor Stock-based of available for (Over)/
pusat/ compensation sale marketable under
Catatan/ Statutory program securities, remitted Jumlah/
Notes investment reserve after tax earnings Total

Saldo pada tanggal Balance at


1 Januari 2014 321,860 37,994,952 (19,660,589) (157,667,718) (139,011,495) 1 January 2014

Laba bersih tahun berjalan - - - 477,707,811 477,707,811 Net income for the year

Laba yang ditransfer Remitted earnings


dalam tahun berjalan - - - (407,601,197) (407,601,197) during the year

Cadangan program kompensasi Share-based compensation


berbasis saham 24 - 12,198,160 - - 12,198,160 program reserve

Penghasilan komprehensif lain: Comprehensive income:


Aset keuangan tersedia untuk Available for sale financial
dijual setelah pajak - - 17,708,463 - 17,708,463 asset, net of tax
Pengukuran kembali atas Remeasurements on
liabilitas imbalan kerja - - - (1,399,480) (1,399,480) employee benefit liabilities

Saldo pada tanggal Balance at


31 Desember 2014 321,860 50,193,112 (1,952,126) (88,960,584) (40,397,738) 31 December 2014

Laba bersih tahun berjalan 210,845,040 210,845,040 Net income for the year

Laba yang ditransfer Remitted earnings


dalam tahun berjalan - - - (109,298,224) (109,298,224) during the year

Cadangan program kompensasi Share-based compensation


berbasis saham 24 - 12,137,458 - - 12,137,458 program reserve

Penghasilan komprehensif lain: Comprehensive income:


Aset keuangan tersedia untuk Available for sale financial
dijual setelah pajak - - (4,320,332) - (4,320,332) asset, net of tax
Pengukuran kembali atas Remeasurements on
liabilitas imbalan kerja - - - 649,015 649,015 employee benefit liabilities

Saldo pada tanggal Balance at


31 Desember 2015 321,860 62,330,570 (6,272,458) 13,235,247 69,615,219 31 December 2015

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of these financial
dari laporan keuangan. statements.

Lampiran - 3 - Schedule
DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2015 2014

Arus kas dari kegiatan operasi Cash flows from operating activities
Laba bersih 210,845,040 477,707,811 Net income

Ditambah akun-akun yang


tidak mempengaruhi operasional Add items not affecting
arus kas: operating cash flows:
- Beban pajak tangguhan 15e 2,979,515 5,619,125 Deferred tax expense -
- Penyusutan 11 11,271,889 11,304,684 Depreciation -
- Liabilitas imbalan kerja 16 10,077,172 7,457,102 Liabilities for employee benefits -
- Beban program kompensasi Share based -
berbasis saham 24 12,137,458 12,198,160 compensation cost

Arus kas dari kegiatan operasi Operating cash flows before


sebelum perubahan modal kerja 247,311,074 514,286,882 changes in working capital

Perubahan modal kerja: Changes in working capital:


- Efek-efek 8 (1,206,906,254) (2,270,308,062) Marketable securities -
- Tagihan derivatif 9 (1,026,751,371) 1,903,059,825 Derivative receivables -
- Pinjaman yang diberikan 10 (171,769,201) (1,797,895,180) Loans -
- Aset lain-lain dan biaya dibayar
dimuka 12 (72,275,592) 37,733,548 Other assets and prepayments -
- Simpanan nasabah 13 188,580,672 (1,074,105,747) Deposits from customers -
- Simpanan dari bank lain 71,929,586 18,392,823 Deposits from other banks -
- Liabilitas derivatif 9 1,345,517,716 (1,557,099,658) Derivative payables -
- Pinjaman yang diterima 14 796,508,500 4,464,470,000 Borrowings -
- Liabilitas pajak 15 (123,384,499) (4,526,169) Taxes liabilities -
- Biaya yang masih harus dibayar
dan liabilitas lainnya 17 28,567,550 (21,233,093) Accruals and other liabilities -

Pembayaran imbalan kerja 16 (3,882,073) (4,136,131) Payment of employee benefits

Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash flows provided from
kegiatan operasi 73,446,108 208,639,038 operating activities

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of these financial
dari laporan keuangan. statements.

Lampiran - 4/1 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/
Notes 2015 2014

Arus kas dari kegiatan investasi Cash flows from investing activities
Pembelian aset tetap 11 (4,259,658) (5,318,698) Acquisition of fixed assets

Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used in


kegiatan investasi (4,259,658) (5,318,698) investing activities

Arus kas dari kegiatan pendanaan Cash flows from financing activities
Transfer laba (109,298,224) (407,601,199) Earnings remitted

Arus kas bersih yang digunakan Net cash flows used in


untuk kegiatan pendanaan (109,298,224) (407,601,199) financing activities

Selisih kurs terhadap Foreign exchange gains/(losses) on


kas dan setara kas 10,735,727 (6,610,074) cash and cash equivalents

Penurunan bersih kas Net decrease in cash and


dan setara kas (29,376,047) (210,890,933) cash equivalents

Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents at


awal tahun 4,808,163,936 5,019,054,869 the beginning of the year

Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents at


akhir tahun 4,778,787,889 4,808,163,936 the end of the year

Kas dan setara kas pada akhir Cash and cash equivalents at
tahun terdiri dari: the end of the year consist of:

Kas 4 2,636,425 2,260,301 Cash


Giro pada Bank Indonesia 5 1,282,240,646 1,145,825,657 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 6 96,881,716 114,193,844 Current accounts with other banks
Penempatan pada bank lain 7 3,397,029,102 3,545,884,134 Placement with other banks

4,778,787,889 4,808,163,936

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of these financial
dari laporan keuangan. statements.

Lampiran - 4/2 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

JPMorgan Chase Bank, N.A. - Cabang Indonesia JPMorgan Chase Bank, N.A. - Indonesia Branch
(“Cabang”) didirikan berdasarkan persetujuan (the ”Branch”) was established based on the
Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam approval from the Minister of Finance of the
surat No. D.15.6.3.23 tertanggal 17 Juni 1968 Republic of Indonesia in its letter No. D.15.6.3.23
dengan nama The Chase Manhattan Bank. dated 17 June 1968 with the name of The Chase
Cabang memperoleh izin usaha sebagai bank Manhattan Bank. Bank Indonesia in its Decision
devisa dari Bank Indonesia dalam Surat Letter No. 4/11/KEP.DIR dated 19 June 1968,
Keputusan No. 4/11/KEP.DIR tanggal 19 Juni granted the Branch the right to operate as a
1968. foreign exchange bank.

Perubahan nama Cabang terakhir kali menjadi The latest change of the Branch’s name into
JPMorgan Chase Bank, N.A. - Cabang Indonesia JPMorgan Chase Bank, N.A. - Indonesia Branch
telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat has been approved by Bank Indonesia through
keputusan Gubernur Bank Indonesia decision letter from the Governor of Bank
No. 6/18/KEP.GBI/2004 tanggal 26 Oktober 2004. Indonesia No. 6/18/KEP.GBI/2004 dated
26 October 2004.

Kegiatan utama Cabang adalah pembiayaan The main activities of the Branch are corporate
korporasi dan tresuri. finance and treasury.

Cabang berkedudukan di Jakarta dengan alamat The Branch is located in Jakarta, with the
Energy Building, lantai 6, SCBD Lot 11A, Jl. Jend. address Energy Building, 6th floor, SCBD Lot
Sudirman Kav. 52 - 53, Jakarta, Indonesia. 11A, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53, Jakarta,
Indonesia.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As at 31 December 2015 and 2014, the members
susunan manajemen Cabang adalah sebagai of the Branch’s management were as follows:
berikut:
2015 2014

Branch Manager Haryanto T. Budiman Haryanto T. Budiman Branch Manager


Senior Financial Officer Charles D. Gultom Charles D. Gultom Senior Financial Officer
Direktur Kepatuhan IP Widya Marga Putra IP Widya Marga Putra Compliance Director
Direktur Sony M. Hassan Sony M. Hassan Director
Direktur Srikanta Ramachandra Srikanta Ramachandra Director
Direktur Jugie Soebijantoro Jugie Soebijantoro Director
Direktur Halim Tjiekian1) - Director
1)
1)
Ditunjuk sebagai Direktur berdasarkan surat Bank Appointed as Director based on
Indonesia tanggal 28 September 2015. Bank Indonesia letter dated 28 September 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As of 31 December 2015 and 2014, the Branch
jumlah karyawan Cabang masing-masing adalah has 99 and 95 employees, respectively
99 dan 95 orang (tidak diaudit). (unaudited).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan Cabang telah diselesaikan The financial statements of the Branch were
dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen completed and authorised to be issued by
pada tanggal 31 Maret 2016. management on 15 March 2016.

JPMorgan Chase Bank, N.A. - Cabang Indonesia JPMorgan Chase Bank, N.A. - Indonesia Branch
adalah cabang dari JPMorgan Chase Bank, N.A. is a branch of JPMorgan Chase Bank, N.A.
yang berkedudukan di Amerika Serikat dan incorporated in the United States of America and
bukan merupakan perusahaan berbadan hukum is not a separately incorporated legal entity. The
terpisah. Laporan keuangan ini disusun accompanying financial statements have been
berdasarkan data dari Cabang Indonesia dan prepared from the records of the Branch and
hanya mencakup transaksi-transaksi yang dicatat reflect only transactions recorded in Indonesia.
di Indonesia.

Lampiran - 5/1 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama Presented below are the principal accounting
yang diterapkan dalam penyusunan laporan policies adopted in preparing the financial
keuangan Cabang. statements of the Branch.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial


statements

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir The financial statements for the year ended
tanggal 31 Desember 2015 telah disusun 31 December 2015 were prepared in
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan accordance with Indonesian Financial
di Indonesia. Accounting Standards.

Laporan keuangan disusun berdasarkan The financial statements are prepared under
harga perolehan, kecuali untuk aset the historical cost convention, except for
keuangan yang diklasifikasikan sebagai financial assets classified as available for
tersedia untuk dijual dan aset dan liabilitas sale and financial assets and liabilities held at
keuangan yang diukur pada nilai wajar fair value through profit or loss which have
melalui laporan laba rugi yang diukur been measured at fair value. The financial
berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan statements are prepared under the accrual
disusun dengan basis akrual, kecuali laporan basis of accounting, except for the statement
arus kas. of cash flows.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, Figures in the financial statements are
kecuali jika dinyatakan secara khusus, rounded to and stated in thousand of Rupiah,
dibulatkan menjadi dan disajikan dalam unless otherwise stated.
ribuan Rupiah yang terdekat.

Laporan arus kas disusun dengan The statement of cash flows are prepared
menggunakan metode tidak langsung dengan based on the indirect method by classifying
mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas cash flows into operating, investing and
operasi, investasi dan pendanaan. Untuk financing activities. For the purpose of
tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas statement of cash flow, cash and cash
mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, equivalents include cash, current accounts
giro pada bank lain dan investasi jangka with Bank Indonesia, current accounts with
pendek liquid lainnya dengan jangka waktu other banks and other short-term highly liquid
jatuh tempo tiga bulan atau kurang. investments with original maturities of three
months or less.

Penyusunan laporan keuangan sesuai The preparation of financial statements in


dengan Standar Akuntansi Keuangan di conformity with Indonesian Financial
Indonesia mengharuskan penggunaan Accounting Standards requires the use of
estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga certain critical accounting estimates. It also
mengharuskan manajemen untuk membuat requires management to exercise its
pertimbangan dalam proses penerapan judgement in the process of applying the
kebijakan akuntansi Cabang. Area yang Branch’s accounting policies. The areas
kompleks atau memerlukan tingkat involving a higher degree of judgement or
pertimbangan yang lebih tinggi atau area di complexity, or areas where assumptions and
mana asumsi dan estimasi dapat berdampak estimates are significant to the financial
signifikan terhadap laporan keuangan statements are disclosed in Note 3.
diungkapkan di Catatan 3.

Lampiran - 5/2 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi b. Changes in accounting policies

Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan Except as described below, the accounting
akuntansi telah diterapkan secara konsisten policies applied are consistent with those of
dengan laporan keuangan pada tanggal 31 the financial statements as at 31 Desember
Desember 2015 dan 2014, yang telah sesuai 2015 and 2014, which conform to the
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesian Financial Accounting Standards.
Indonesia.

Sepanjang tahun 2015, Dewan Standar During 2015, Financial Accounting Standard
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Board of Indonesia Institute of Accountants
Indonesia (DSAK-IAI) telah menetapkan (DSAK-IAI) has issued the following SFAS
PSAK dan Interpretasi Standar Akuntansi and Interpretation of SFAS (IFAS) which
Keuangan (ISAK) sebagai berikut yang become effective since 1 January 2015:
berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015:

- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan - SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of


keuangan”; financial statements”;
- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan - SFAS 4 (revised 2013) “Separate
tersendiri”; financial statements”;
- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada - SFAS 15 (revised 2013) “Investment in
entitas asosiasi dan ventura bersama”; associates and joint ventures”;
- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”; - SFAS 24 (revised 2013) “Employee
benefits”;
- PSAK 46 (revisi 2014) “Pajak - SFAS 46 (revised 2014) “Income Taxes”;
Penghasilan”;
- PSAK 48 (revisi 2014) “Penurunan Nilai - SFAS 48 (revised 2014) “Impairment of
Aset”; the assets”;
- PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen - SAFS 50 (revised 2014) “Financial
keuangan: penyajian”; instrument: presentation”;
- PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen - SFAS 55 (revised 2014) “Financial
keuangan: pengakuan dan pengukuran”; instrument: recognition and
measurement”;
- PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen - SFAS 60 (revised 2014) “Financial
keuangan: pengungkapan”; instrument: disclosures”;
- PSAK 65 (revisi 2013) “Laporan - SFAS 65 (revised 2013) “Consolidated
keuangan konsolidasian”; financial statements”;
- PSAK 66 (revisi 2013) “Pengaturan - SFAS 66 (revised 2013) “Joint
bersama”; arrangements”;
- PSAK 67 (revisi 2013) “Pengungkapan - SFAS 67 (revised 2013) “Disclosure of
kepentingan dalam entitas lain”; interests in other entities”;
- PSAK 68 (revisi 2013) “Pengukuran nilai - SFAS 68 (revised 2013) “Fair value
wajar”; measurement”;
- ISAK 26 (revisi 2014) “Penilaian ulang - IFAS 26 (revised 2014) “Reassessment
derivatif melekat”; dan of embedded derivatives”; and
- ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti - IFAS 15 – The Limit on a Defined Benefit
(Revisi 2015). Asset Asset (Revised 2015).

Lampiran - 5/3 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies


(continued)

Berikut ini adalah dampak penerapan dan The following are the impacts of the
interpretasi atas standar akuntansi di atas implementation and interpretation of the
yang relevan terhadap laporan keuangan accounting standards which are relevant and
Cabang: significant to the Branch’s financial
statements:

PSAK 1 “Penyajian laporan keuangan” SFAS 1, “Financial statement


presentation”

Terkait dengan penerapan PSAK 1 (Revisi In connection with the adoption of SFAS 1
2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, (2013 Revision), “Presentation of Financial
Cabang telah memodifikasi penyajian pos- Statements”, the Branch has modified the
pos dalam penghasilan komprehensif lain presentation of items of other comprehensive
dalam laporan laba rugi dan penghasilan income in its statements of profit or loss and
komprehensif lainnya. Pos-pos yang akan other comprehensive income. Items that
direklasifikasikan ke laba rugi pada masa would be reclassified to profit or loss in the
yang akan datang disajikan terpisah dari pos- future are presented separately from those
pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba that would never be reclassified to profit or
rugi. Informasi komparatif telah disajikan loss. Comparative information has been re-
kembali dengan menggunakan basis yang presented on the same basis.
sama.

PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar SFAS 68: Fair Value Measurement

PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan SFAS 68 provides a single source of


tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi guidance on how fair value is measured but
tidak menetapkan persyaratan baru does not establish new requirements for
mengenai kapan nilai wajar diperlukan. when fair value is required. This standard
Standar ini menyediakan kerangka untuk provides a framework for determining fair
menentukan nilai wajar dan menjelaskan value and clarifies the factors to be
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan considered in estimating fair value. It
dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini introduces the use of an exit price in fair
mengatur penggunaan harga keluar (exit value measurement, as well as extensive
price) dalam pengukuran nilai wajar dan disclosure requirements, particulary the
persyaratan pengungkapan yang lebih inclusion of financial instruments not
ekstensif, khususnya dengan memasukkan measured at fair value into the fair value
instrumen keuangan yang tidak diukur pada hierarchy disclosure. SFAS 68 is applied
nilai wajar ke dalam pengungkapan hirarki prospectively. The change had no significant
nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara impact on the measurements of the the
prospektif. Perubahan ini tidak memiliki Branch’s assets and liabilities. The Branch
dampak signifikan terhadap pengukuran aset has included the new disclosures required
dan liabilitas Cabang. Cabang telah under SFAS 68 in Note 26 (f).
menambahkan pengungkapan baru yang
diwajibkan oleh PSAK 68 di Catatan 26(f).

Lampiran - 5/4 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan c. Financial instruments

Aset dan liabilitas keuangan Financial assets and liabilities

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Cabang mengklasifikasikan aset The Branch classifies its financial assets


keuangannya dalam kategori (A) aset in the following categories of (A) financial
keuangan yang diukur pada nilai wajar assets at fair value through profit or loss,
melalui laporan laba rugi, (B) pinjaman (B) loans and receivables, (C) held-to-
yang diberikan dan piutang, (C) aset maturity financial assets, and (D)
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, available-for-sale financial assets. The
dan (D) aset keuangan tersedia untuk classification depends on the purpose for
dijual. Klasifikasi ini tergantung dari which the financial assets are acquired.
tujuan perolehan aset keuangan Management determines the
tersebut. Manajemen menentukan classification of its financial assets at
klasifikasi aset keuangan tersebut pada initial recognition.
saat awal pengakuannya.

Selama tahun berjalan dan pada tanggal During the year and at the statements of
laporan posisi keuangan, Cabang tidak financial position date, there are no
memiliki aset keuangan yang financial assets classified as held to
diklasifikasikan sebagai aset keuangan maturity. Therefore, the accounting
dimiliki hingga jatuh tempo. Oleh karena policies related to those classifications
itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan are not disclosed.
dengan klasifikasi aset keuangan
tersebut tidak diungkapkan.

(A) Aset keuangan yang diukur pada (A) Financial assets at fair value through
nilai wajar melalui laporan laba rugi profit or loss

Aset keuangan yang diukur pada Financial asset at fair value through
nilai wajar melalui laba rugi adalah profit or loss is a financial asset or
aset keuangan atau liabilitas liability that meets either of the
keuangan yang memenuhi salah following conditions:
satu kondisi berikut ini:

(1) Dimiliki untuk diperdagangkan. (1) It is classified as held for trading.


Aset keuangan yang A financial asset is classified as
diklasifikasikan dalam kelompok held for trading if it is:
diperdagangkan jika:

(1.1) Diperoleh atau dimiliki (1.1) Acquired or incurred


terutama untuk tujuan principally for the purpose
dijual atau dibeli kembali of selling or repurchasing it
dalam waktu dekat; in the near term;

(1.2) Bagian dari portofolio (1.2) Part of portfolio of


instrument keuangan identified financial
tertentu yang dikelola instrument that are
bersama dan terdapat managed together and for
bukti mengenai pola ambil which there is evidence of
untung dalam jangka a recent actual pattern of
pendek. short term profit taking.

Lampiran - 5/5 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

(A) Aset keuangan yang diukur pada (A) Financial assets at fair value through
nilai wajar melalui laporan laba rugi profit or loss (continued)
(lanjutan)

(2) Pada saat pengakuan awal telah (2) Upon initial recognition it is
ditetapkan oleh Cabang untuk designated by the Branch as at
diukur pada nilai wajar melalui fair value through profit or loss,
laba rugi karena: because of followings:

(2.1) Mengeliminasi atau (2.1) It eliminates or significantly


mengurangi secara reduces a measurement or
signifikan inkonsistensi recognition inconsistency
pengukuran dan (accounting mismatch) that
pengakuan (accounting would otherwise arise from
mismatch) yang dapat measuring assets or
timbul dari pengukuran liabilities or recognizing the
aset atau liabilitas atau gains and losses on them
pengakuan keuntungan on different bases;
dan kerugian karena
penggunaan dasar yang
berbeda;

(2.2) Kelompok aset keuangan, (2.2) A group of financial assets,


liabilitas keuangan, atau financial liabilities or both
keduanya dikelola dan is managed and its
kinerjanya dievaluasi performance is evaluated
berdasarkan nilai wajar, on a fair value basis, in
sesuai dengan manajemen accordance with a
risiko atau strategi documented risk
investasi yang management or
didokumentasikan, dan investment strategy, and
informasi tentang information about the
kelompok tersebut group is provided internally
disediakan secara internal on that basis to the entity’s
kepada manajemen kunci key management
entitas. personnel.

Derivatif juga dikategorikan dalam Derivatives are also categorized as


kelompok diperdagangkan, kecuali held for trading unless they are
derivatif yang ditetapkan dan efektif designated and effective as hedging
sebagai instrumen lindung nilai. instruments.

Aset keuangan yang diklasifikasikan Financial assets held for trading


dalam kelompok diperdagangkan consist of marketable securities and
terdiri dari efek-efek dan aset derivative asset. Financial asset
derivatif. Aset keuangan yang pada which upon initial recognition was
saat pengakuan awal telah designated by the Branch as fair
ditetapkan oleh Cabang untuk diukur value through profit or loss is loan.
pada nilai wajar melalui laba rugi
adalah pinjaman yang diberikan.

Lampiran - 5/6 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

(A) Aset keuangan yang diukur pada (A) Financial assets at fair value through
nilai wajar melalui laporan laba rugi profit or loss (continued)
(lanjutan)

Instrumen keuangan yang Financial instruments included in this


dikelompokan ke dalam kategori ini category are recognised initially at
diakui pada nilai wajarnya pada saat fair value; transaction costs are
pengakuan awal; biaya transaksi taken directly to the profit or loss.
diakui secara langsung ke dalam Gains and losses arising from
laporan laba rugi. Keuntungan dan changes in fair value and sales of
kerugian yang timbul dari perubahan these financial instruments are
nilai wajar dan penjualan instrumen included directly in the profit or loss
keuangan diakui di dalam laporan and are reported respectively as
laba rugi dan dicatat masing-masing “Gains/(losses) from changes in fair
sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari value of financial assets” and
perubahan nilai wajar aset “Gains/(losses) from sale of financial
keuangan” dan “Keuntungan/ instruments”. Interest income on
(kerugian) dari penjualan instrumen financial instruments held for trading
keuangan”. Pendapatan bunga dari are included in “Interest income”.
instrumen keuangan dalam
kelompok diperdagangkan dicatat
sebagai “Pendapatan bunga”.

(B) Pinjaman yang diberikan dan piutang (B) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables are non-
adalah aset keuangan non derivatif derivative financial assets with fixed
dengan pembayaran tetap atau telah or determinable payments that are
ditentukan dan tidak mempunyai not quoted in an active market, other
kuotasi di pasar aktif, kecuali: than:

a) yang dimaksudkan oleh Cabang a) those that the Branch intends to


untuk dijual dalam waktu dekat, sell immediately or in the short
yang diklasifikasikan dalam term, which are classified as held
kelompok diperdagangkan, serta for trading, and those that the
yang pada saat pengakuan awal Branch upon initial recognition
ditetapkan sebagai diukur pada designates as at fair value
nilai wajar melalui laporan laba through profit or loss;
rugi;

b) yang pada saat pengakuan awal b) those that the Branch upon initial
ditetapkan dalam kelompok recognition designates as
tersedia untuk dijual; atau available for sale; or

c) dalam hal pemilik mungkin tidak c) those for which the holder may
akan memperoleh kembali not recover substantially all of its
investasi awal secara initial investment, other than
substansial kecuali yang because of credit deterioration.
disebabkan oleh penurunan
kualitas pinjaman yang diberikan
dan piutang.

Lampiran - 5/7 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

(B) Pinjaman yang diberikan dan piutang (B) Loans and receivables (continued)
(lanjutan)

Pada saat pengakuan awal, Loans and receivables are initially


pinjaman yang diberikan dan piutang recognised at fair value plus
diakui pada nilai wajarnya ditambah transaction costs and subsequently
biaya transaksi dan selanjutnya measured at amortised cost using
diukur pada biaya perolehan the effective interest rate method.
diamortisasi dengan menggunakan Interest income on financial assets
metode suku bunga efektif. classified as loans and receivables is
Pendapatan bunga dari aset included in the profit or loss and is
keuangan dalam kelompok pinjaman reported as ‘Interest income’. In case
yang diberikan dan piutang dicatat di of impairment, the impairment loss is
dalam laporan laba rugi dan reported as deduction from the
dilaporkan sebagai ‘Pendapatan carrying value of the financial assets
bunga’. Dalam hal terjadi penurunan classified as loan and receivables
nilai, kerugian penurunan nilai recognised in the profit or loss as
dilaporkan sebagai pengurang dari “Allowance for impairment losses”.
nilai tercatat dari aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang dan diakui di
dalam laporan laba rugi sebagai
“Cadangan kerugian penurunan
nilai”.

(C) Aset keuangan tersedia untuk dijual (C) Available-for-sale financial assets

Investasi dalam kelompok tersedia Available-for-sale investments are


untuk dijual adalah aset keuangan financial assets that are intended to
non-derivatif yang ditetapkan untuk be held for indefinite period of time,
dimiliki untuk periode tertentu yang which may be sold in response to
belum ditentukan di mana akan dijual needs for liquidity or changes in
dalam rangka pemenuhan likuiditas interest rates, exchange rates or that
atau perubahan suku bunga, valuta are not classified as loans and
asing atau yang tidak diklasifikasikan receivables, held-to-maturity
sebagai pinjaman yang diberikan investments or financial assets at fair
atau piutang, investasi yang value through profit or loss.
diklasifikasikan dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo atau aset
keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi.

Lampiran - 5/8 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

(C) Aset keuangan tersedia untuk dijual (C) Available-for-sale financial assets
(lanjutan) (continued)

Pada saat pengakuan awalnya, aset Available-for-sale financial assets


keuangan tersedia untuk dijual diakui are initial recognised at fair value,
pada nilai wajarnya ditambah biaya plus transaction costs, and
transaksi dan selanjutnya diukur measured subsequently at fair value
pada nilai wajarnya di mana with gains and losses being
keuntungan dan kerugian diakui recognised in other comprehensive
pada penghasilan komprehensif income (part of equity), except for
lainnya (bagian dari ekuitas), kecuali impairment losses and foreign
untuk kerugian penurunan nilai dan exchange gains and losses, until the
laba rugi selisih kurs, hingga aset financial assets is derecognised.
keuangan dihentikan pengakuannya.

Jika aset keuangan tersedia untuk If an available-for-sale financial asset


dijual mengalami penurunan nilai, is determined to be impaired, the
akumulasi laba atau rugi yang cumulative gain or loss previously
sebelumnya diakui di penghasilan recognised in the other
komprehensif lainnya (yang comprehensive income (as part of
merupakan bagian dari ekuitas), equity) is recognised in the profit or
diakui pada laporan laba rugi. loss. Interest income is calculated
Pendapatan bunga dihitung using the effective interest method,
menggunakan metode suku bunga and foreign currency gains or losses
efektif dan keuntungan atau kerugian on monetary assets classified as
yang timbul akibat perubahan nilai available for-sale are recognised in
tukar dari aset moneter yang the profit or loss.
diklasifikasikan sebagai kelompok
tersedia untuk dijual diakui pada
laporan laba rugi.

(D) Pengakuan (D) Recognition

Cabang menggunakan akuntansi The Branch uses settlement date


tanggal penyelesaian untuk accounting for regular way contracts
mencatat transaksi aset keuangan when recording financial asset
yang regular. transactions.

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Cabang mengklasifikasikan liabilitas The Branch classified its financial


keuangan dalam kategori (A) liabilitas liabilities in the category of (A) financial
keuangan yang diukur pada nilai wajar liabilities at fair value through profit or
melalui laporan laba rugi dan (B) liabilitas loss and (B) financial liabilities measured
keuangan yang diukur dengan biaya at amortised cost. Financial liabilities are
perolehan diamortisasi. Liabilitas derecognised when they have redeemed
keuangan dihentikan pengakuannya or otherwise extinguished.
ketika liabilitas telah dilepaskan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.

Lampiran - 5/9 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

(A) Liabilitas keuangan yang diukur pada (A) Financial liabilities at fair value
nilai wajar melalui laporan laba rugi through profit or loss

Kategori ini terdiri dari dua sub- This category comprises two
kategori: liabilitas keuangan subcategories: financial liabilities
diklasifikasikan sebagai classified as held for trading, and
diperdagangkan dan liabilitas financial liabilities designated by the
keuangan yang pada saat Branch as at fair value through profit
pengakuan awal telah ditetapkan or loss upon initial recognition.
oleh Cabang untuk diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan A financial liability is classified as


sebagai diperdagangkan jika held for trading if it is acquired or
diperoleh terutama untuk tujuan incurred principally for the purpose of
dijual atau dibeli kembali dalam selling or repurchasing it in the near
waktu dekat atau jika merupakan term or if it is part of a portfolio of
bagian dari portofolio instrumen identified financial instruments that
keuangan tertentu yang dikelola are managed together and for which
bersama dan terdapat bukti there is evidence of a recent actual
mengenai pola ambil untung dalam pattern of short-term profit taking.
jangka pendek yang terkini. Derivatif Derivatives are also categorised as
diklasifikasikan sebagai liabilitas held for trading unless they are
diperdagangkan kecuali ditetapkan designated and effective as hedging
dan efektif sebagai instrumen instruments.
lindung nilai.

Keuntungan dan kerugian yang Gains and losses arising from


timbul dari perubahan nilai wajar changes in fair value of financial
liabilitas keuangan yang diklasifikasi liabilities classified held for trading
sebagai diperdagangkan dicatat are included in the profit or loss and
dalam laporan laba rugi sebagai are reported as “Gains/(losses) from
“Keuntungan/(kerugian) dari changes in fair value of financial
perubahan nilai wajar instrumen instruments”. Interest expenses on
keuangan”. Beban bunga dari financial liabilities held for trading are
liabilitas keuangan diklasifikasikan included in “Interest expenses”.
sebagai diperdagangkan dicatat di
dalam “Beban bunga”.

(B) Liabilitas keuangan yang diukur (B) Financial liabilities at amortised cost
dengan biaya perolehan diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak Financial liabilities that are not


diklasifikasikan sebagai liabilitas classified at fair value through profit
keuangan yang diukur pada nilai or loss fall into this category and are
wajar melalui laporan laba rugi measured at amortised cost.
dikategorikan dan diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.

Lampiran - 5/10 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

(B) Liabilitas keuangan yang diukur (B) Financial liabilities at amortised cost
dengan biaya perolehan diamortisasi (continued)
(lanjutan)

Pada saat pengakuan awal, liabilitas Financial liabilities at amortised cost


keuangan yang diukur dengan biaya are initially recognised at fair value
perolehan diamortisasi diukur pada plus transaction costs.
nilai wajar ditambah biaya transaksi.

Setelah pengakuan awal, Cabang After initial recognition, the Branch


mengukur seluruh liabilitas keuangan measures all financial liabilities at
yang diukur dengan biaya perolehan amortised cost using effective
diamortisasi dengan menggunakan interest rates method.
metode suku bunga efektif.

(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Determination of fair value

Nilai wajar adalah harga yang akan Fair value is the price that would be
diterima untuk menjual suatu aset atau received to sell an asset or paid to
harga yang akan dibayar untuk transfer a liability in an orderly
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaction between market participants
transaksi teratur (orderly transaction) at the measurement date in the principal
antara pelaku pasar (market participants) market or, in its absence, the most
pada tanggal pengukuran di pasar utama advantageous market to which the
atau, jika tidak terdapat pasar utama, di Branch has access at that date. The fair
pasar yang paling menguntungkan value of a liability reflects its non-
dimana Cabang memiliki akses pada performance risk.
tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas
mencerminkan risiko wanprestasinya.

Jika tersedia, Cabang mengukur nilai When available, Branch measures the
wajar instrumen keuangan menggunakan Fair Value of a financial instrument using
harga kuotasian di pasar aktif untuk the quoted price in an active market for
instrument tersebut. Instrumen keuangan that instrument. A financial instrument is
dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, regarded as quoted in an active market if
jika harga kuotasi tersedia sewaktu- quoted prices are readily and regularly
waktu dan dapat diperoleh secara rutin available from an exchange, dealer,
dari bursa, pedagang efek (dealer), broker, industry group, pricing service or
perantara efek (broker), kelompok regulatory agency, and those prices
industri, badan pengawas (pricing represent actual and regularly occurring
service or regulatory agency), dan harga market transactions on an arm’s length
tersebut mencerminkan transaksi pasar basis. The fair value can be obtained
yang actual dan rutin dalam suatu from Interdealer Market Association
transaksi yang wajar. Nilai wajar dapat (IDMA)’s quoted market price a broker’s
diperoleh dari Interdealer Market quoted price from Bloomberg or Reuters
Association (IDMA) atau harga pasar on the measurement date.
atau harga yang diberikan oleh broker
dari Bloomberg atau Reuters pada
tanggal pengukuran.

Lampiran - 5/11 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments(continued)

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value (continued)

Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka If the above criterias are not met, the
pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. market is regarded as being inactive.
Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif Indications that a market is inactive are
adalah terdapat selisih yang besar antara when there is a wide bid-offer spread or
harga penawaran dan permintaan atau significant increase in the bid-offer
kenaikan signifikan dalam selisih harga spread or there are few recent
penawaran dan permintaan dan hanya transactions. If a market for financial
terdapat beberapa transaksi terkini. Jika instrument is not active, the Branch
pasar untuk instrument keuangan tidak establish fair value using a valuation
aktif, Cabang menerapkan nilai wajar technique.
dengan menggunakan teknik penilaian.

Nilai wajar untuk semua instrumen For all other financial instruments, fair
keuangan lainnya ditentukan dengan value is determined using valuation
menggunakan teknik penilaian. Dengan techniques. In these techniques, fair
teknik ini, nilai wajar merupakan suatu values are estimated from observable
estimasi yang dihasilkan dari data yang data in respect of similar financial
dapat diobservasi dari instrumen instruments, using models to estimate
keuangan yang sama, menggunakan the present value of expected future cash
model-model untuk mendapatkan flows or other valuation techniques, using
estimasi nilai kini dari arus kas masa inputs existing at the dates of the
depan yang diharapkan atau teknik statement of financial position.
penilaian lainnya menggunakan input
yang tersedia pada tanggal laporan
posisi keuangan.

Teknik-teknik penilaian tersebut These valuation technique maximize the


memaksimumkan penggunaan data use of observable market data where it is
pasar yang dapat diobservasi apabila available and rely as little as possible on
tersedia dan sedapat mungkin entity’s specific estimate. If all significant
meminimalisir penggunaan estimasi yang inputs required to fair value an
bersifat spesifik di entitas. Jika seluruh instrument are observable, the
input yang dibutuhkan untuk menentukan instrument included in Level 2.
nilai wajar instrumen keuangan dapat Otherwise, if one or more of the
diobservasi, instrumen tersebut termasuk significant input is not based on
dalam tingkat 2. Sebaliknya, jika salah observable market data, the instrument is
satu atau lebih data tidak didasarkan included in Level 3.
pada data pasar yang dapat diobservasi,
instrumen ini termasuk dalam tingkat 3.

Cabang menggunakan beberapa teknik The Branch uses widely recognised


penilaian yang digunakan secara umum valuation models for determining fair
untuk menentukan nilai wajar dari values of nonstandardised financial
instrumen keuangan dengan tingkat instruments of lower complexity, such as
kompleksitas yang rendah, seperti opsi options of interest rate, currency swaps
nilai tukar, swap mata uang dan and loans. For these financial
pinjaman yang diberikan. Input yang instruments, inputs into models are
digunakan dalam teknik penilaian untuk generally market-observable.
instrumen keuangan di atas adalah data
pasar yang dapat diobservasi.

Lampiran - 5/12 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value (continued)

Untuk instrumen yang lebih kompleks, For more complex instruments, the
entitas menggunakan model penilaian Group uses internally developed
internal, yang pada umumnya models, which are usually based on
berdasarkan metode dan teknik valuation methods and techniques
penilaian yang umumnya diakui sebagai generally recognised as standard within
standar industri. Model penilaian the industry. Valuation models are used
terutama digunakan untuk menilai primarily to value derivatives transacted
kontrak derivatif yang ditransaksikan in the over-the-counter market, unlisted
melalui pasar over-the-counter, unlisted debt securities (including those with
debt securities (termasuk surat hutang embedded derivatives) and other debt
dengan derivatif melekat) dan instrumen instruments for which markets were or
hutang lainnya yang pasarnya tidak have become illiquid. Some of the
aktif. Beberapa input dari model ini tidak inputs to these models may not be
berasal dari data yang dapat market observable and are therefore
diobservasi di pasar dan demikian estimated based on assumptions.
merupakan hasil estimasi berdasarkan
asumsi tertentu.

Cabang menggunakan credit risk The Branch uses its own credit risk
spread sendiri di dalam menentukan spreads in determining the current value
nilai wajar dari liabilitas derivatif dan for its derivative liabilities and all other
liabilitas lainnya yang telah ditetapkan liabilities for which it has elected the fair
menggunakan opsi nilai wajar. Ketika value option. When the Group’s credit
terjadi kenaikan di dalam credit spread, spreads widen, the Group recognises a
entitas mengakui keuntungan atas gain on theses liabilities because the
liabilitas tersebut sebagai akibat value of the liabilities has decreased.
penurunan nilai tercatat liabilitas. Ketika When the Group’s credit spreads
terjadi penurunan di dalam credit narrow, the Group recognises a loss on
spread, entitas mengakui kerugian atas these liabilities because the value of the
liabilitas tersebut sebagai akibat liabilities has increased.
kenaikan nilai tercatat liabilitas.

Untuk instrumen keuangan yang tidak For financial instruments with no quoted
mempunyai harga pasar, estimasi atas market price, a reasonable estimate of
nilai wajar ditetapkan dengan mengacu the fair value is determined by reference
pada nilai wajar instrumen lain yang to the current market value of another
substansinya sama atau dihitung instrument which substantially have the
berdasarkan arus kas yang diharapkan same characteristic or calculated based
terhadap aset bersih efek-efek tersebut. on the expected cash flows of the
underlying net asset base of the
marketable securities.

Lampiran - 5/13 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value (continued)

Hasil dari suatu teknik penilaian The output of a model is always an


merupakan sebuah estimasi atau estimate or approximation of a value
perkiraan dari suatu nilai yang tidak that cannot be determined with
dapat ditentukan dengan pasti, dan certainty, and valuation techniques
teknik penilaian yang digunakan employed may not fully reflect all factors
mungkin tidak dapat menggambarkan relevant to the positions the Branch
seluruh faktor yang relevan atas posisi holds. Valuations are therefore
yang dimiliki Cabang. Dengan demikian, adjusted, where appropriate, to allow for
penilaian disesuaikan dengan faktor additional factors including model risks,
tambahan seperti model risk, risiko liquidity risk and counterparty credit risk.
likuiditas dan risiko kredit counterparty.

Berdasarkan kebijakan teknik penilaian Based on the established fair value


nilai wajar, pengendalian dan prosedur model governance policies, and related
yang diterapkan, manajemen controls and procedures applied,
berkeyakinan bahwa penyesuaian atas management believes that these
penilaian tersebut di atas diperlukan valuation adjustments are necessary
dan dianggap tepat untuk menyajikan and appropriate to fairly state the values
secara wajar nilai dari instrumen of financial instruments carried at fair
keuangan yang diukur berdasarkan nilai value in the statement of financial
wajar dalam laporan posisi keuangan. position. Price data and parameters
Data harga dan parameter yang used in the measurement procedures
digunakan di dalam prosedur applied are generally reviewed carefully
pengukuran pada umumnya telah and adjusted, if necessary, particularly
ditelaah dan disesuaikan jika in view of the current market
diperlukan, khususnya untuk developments.
perkembangan pasar terkini.

Nilai wajar atas derivatif over-the- The fair value of over-the-counter (OTC)
counter (OTC) ditentukan menggunakan derivatives is determined using
teknik penilaian yang diterima secara valuation methods that are commonly
umum di dalam pasar uang, seperti nilai accepted in the financial markets, such
kini dan option pricing models. Nilai as present value techniques and option
wajar dari forward mata uang asing pricing models. The fair value of foreign
ditentukan dengan nilai tukar forward exchange forwards is generally based
saat ini. Structured interest rate on current forward exchange rates.
derivatives ditentukan menggunakan Structured interest rate derivatives are
option pricing models (sebagai contoh, measured using appropriate option
the Black-Scholes model) atau prosedur pricing models (for example, the Black-
lainnya seperti Monte Carlo simulation. Scholes model) or other procedures
such as Monte Carlo simulation.

Lampiran - 5/14 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value (continued)

Pada saat nilai wajar dari unlisted In cases when the fair value of unlisted
instrumen ekuitas tidak dapat ditentukan equity instruments cannot be
dengan handal, instrumen tersebut determined reliably, the instruments are
dinilai sebesar biaya perolehan carried at cost less impairment. The fair
dikurangi penurunan nilai. Nilai wajar value for loans and receivables as well
atas pinjaman yang diberikan dan as liabilities to branchs and customers
piutang, serta liabilitas kepada cabang are determined using a present value
dan nasabah ditentukan menggunakan model on the basis of contractually
nilai kini berdasarkan arus kas agreed cash flows, taking into account
kontraktual, dengan mempertimbangkan credit quality, liquidity and costs.
kualitas kredit, likuiditas dan biaya.

Nilai wajar dari liabilitas kontinjensi dan The fair values of contingent liabilities
fasilitas kredit yang tidak dapat and irrevocable loan commitments
dibatalkan sesuai dengan nilai correspond to their carrying amounts.
tercatatnya.

(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecogniton

Penghentian pengakuan aset keuangan Financial assets are derecognised when


dilakukan ketika hak kontraktual atas the contractual rights to receive the
arus kas yang berasal dari aset cash flows from these financial assets
keuangan tersebut berakhir, atau ketika have ceased to exist or the financial
aset keuangan tersebut telah ditransfer assets have been transferred and
dan secara substansial seluruh risiko substantially all the risks and rewards of
dan manfaat atas kepemilikan aset telah ownership of the assets are also
ditransfer (jika, secara substansial transferred (that is, if substantially all the
seluruh risiko dan manfaat tidak risks and rewards have not been
ditransfer, maka Cabang melakukan transferred, the Branch tests control to
evaluasi untuk memastikan keterlibatan ensure that continuing involvement on
berkelanjutan atas kontrol yang masih the basis of any retained powers of
dimiliki tidak mencegah penghentian control does not prevent derecognition).
pengakuan). Liabilitas keuangan Financial liabilities are derecognised
dihentikan pengakuannya ketika when they have been redeemed or
liabilitas telah dilepaskan atau otherwise extinguished.
dibatalkan atau kadaluwarsa.

Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments

Cabang mengklasifikasikan instrumen The Branch classifies the financial


keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang instruments into classes that reflects the
mencerminkan sifat dari informasi dan nature of information and take into account
mempertimbangkan karakteristik dari the characteristic of those financial
instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini instruments. The classification can be seen
dapat dilihat pada tabel berikut: in the table below:

Lampiran - 5/15 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan) Classification of financial instruments


(continued)

Golongan (ditentukan
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 oleh Cabang)/Class (as
(Revisi 2014)/Category as defined by determined by the
PSAK 55 (Revised 2014) Branch) Subgolongan/Subclasses

Aset keuangan dalam Efek-efek/Marketable securities


kelompok
diperdagangkan/ Tagihan derivatif - Tidak terkait
Financial assets held for lindung nilai/Derivative
trading receivables - Non hedging
Aset keuangan yang diukur related
pada nilai wajar melalui Aset keuangan yang pada
laba rugi/Financial saat pengakuan awal
assets at fair value ditetapkan oleh Cabang
through profit or loss untuk diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi/
Pinjaman yang diberikan/Loans
Financial asset upon
initial recognition it is
designated by the
Branch at fair value
through profit or loss.
Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank
Indonesia

Aset keuangan/ Giro pada bank lain/Current accounts with other banks
Financial
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placement
assets
with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek/Marketable securities

Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan/Loans


dan piutang/Loans and
receivables Tagihan akseptasi/Acceptance receivables

Letter of credit
Piutang bunga/Interest
Receivable
Aset lain-lain/Other assets Tagihan transaksi mata uang
asing/Foreign currency
transaction receivable
Lain-lain/Others

Aset keuangan tersedia


untuk dijual/Available- Efek-efek/Marketable securities
for-sale financial assets

Lampiran - 5/16 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan) Classification of financial instruments


(continued)

Golongan (ditentukan
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 oleh Cabang)/Class (as
(Revisi 2011)/Category as defined by determined by the
PSAK 55 (Revised 2011) Branch) Subgolongan/Subclasses
Liabilitas Liabilitas keuangan yang Liabilitas keuangan dalam Liabilitas derivatif – tidak terkait
keuangan/ diukur pada nilai wajar kelompok lindung nilai/Derivative payables
Financial melalui laba diperdagangkan/ – non related hedging
liabilities rugi/Financial assets at Financial liabilities held
fair value through profit for trading
or loss
Liabilitas keuangan yang Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi/ Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks
Financial liabilities at Liabilitas akseptasi/Acceptance payables
amortised cost
Pinjaman yang diterima/Borrowings

Biaya yang masih harus Biaya yang masih harus


dibayar dan liabilitas dibayar/Accrued expenses
lainnya/Accruals and
other liabilities. Utang bunga/Interest payables
Utang penjualan efek-
efek/Marketable securities
payables
Lain-lain/Others
Kontrak Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan/Irrecoverable letters of credit
jaminan
keuangan/ Garansi yang diberikan/Guarantees issued
Financial
guarantee Standby letters of credit
contract

Saling hapus instrumen keuangan Offsetting financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling Financial assets and liabilities are offset and
hapus disajikan dalam laporan posisi the net amount reported in the statement of
keuangan sebesar nilai bersihnya jika financial posititon when there is a legally
memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk enforceable right to offset the recognised
melakukan saling hapus buku atas jumlah amounts and there is an intention to settle on
yang telah diakui tersebut dan berniat untuk a net basis or realise the asset and settle the
menyelesaikan secara neto atau untuk liability simultaneously.
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.

Lampiran - 5/17 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

Saling hapus instrumen keuangan Offsetting financial instruments


(lanjutan) (continued)

Hak yang berkekuatan hukum tidak kontinjen The legally enforceable right must not be
atas peristiwa di masa depan dan dapat contingent on future events and must be
dipaksakan secara hukum dalam situasi enforceable in the normal course of business
bisnis yang normal dan dalam peristiwa and the event of default, insolvency or
gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau bankrupt of the entity or the counterparty.
kebangkrutan entitas atau pihak lawan.

Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Amortised cost measurement

Biaya perolehan diamortisasi di aset atau The amortised cost of a financial asset or
liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liability is the amount ot which the financial
liabilitas keuangan yang diukur pada saat asset or liability is measured at initial
pengakuan awal, dikurangi pembayaran recognition, minus principal repayments, plus
pokok, ditambah atau dikurangi dengan or minus the cumulative amortisation using
amortisasi kumulatif dengan menggunakan the effective interest rate method of any
metode suku bunga efektif yang dihitung dari difference between the initial amount
selisih antara nilai awal dan nilai jatuh recognised and maturity amount, minus any
temponya, dikurangi penyisihan kerugian reduction for impairment.
penurunan nilai.

d. Cadangan kerugian penurunan nilai dari d. Allowance for impairment losses of


aset keuangan financial assets

(A) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan (A) Financial assets carried at amortised
biaya perolehan diamortisasi cost

Pada setiap tanggal laporan posisi The Branch assesses at each financial
keuangan, Cabang mengevaluasi position date whether there is an
apakah terdapat bukti yang obyektif objective evidence that a financial asset
bahwa aset keuangan atau kelompok or group of financial assets is impaired. A
aset keuangan mengalami penurunan financial asset or a group of financial
nilai. Aset keuangan atau kelompok aset assets is impaired and impairment losses
keuangan diturunkan nilainya dan are incurred only if there is an objective
kerugian penurunan nilai telah terjadi, evidence of impairment as a result of one
jika dan hanya jika, terdapat bukti yang or more events that occurred after the
obyektif mengenai penurunan nilai initial recognition of the asset (a “loss
tersebut sebagai akibat dari satu atau event”) and that loss event (or events)
lebih peristiwa yang terjadi setelah has an impact on the estimated future
pengakuan awal aset tersebut (peristiwa cash flows of the financial asset or group
yang merugikan) dan peristiwa yang of financial assets that can be reliably
merugikan tersebut berdampak pada estimated.
estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
yang dapat diestimasi secara handal.

Lampiran - 5/18 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Cadangan kerugian penurunan nilai dari d. Allowance for impairment losses of


aset keuangan (lanjutan) financial assets (continued)

(A) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan (A) Financial assets carried at amortised
biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) cost (continued)

Cabang mengevaluasi secara individu The Branch assesses whether objective


apakah terdapat bukti obyektif atas evidence of impairment exist individually
penurunan nilai untuk aset keuangan for financial asset that are individually
yang signifikan secara individu, significant and individually or collectively
kemudian mengevaluasi secara individu for financial asset that are not individually
maupun secara kelompok untuk aset significant. If the Branch determines that
keuangan yang tidak signifikan secara no objective evidence of impairment exist
individu. Apabila Cabang tidak for an individually assessed financial
menemukan adanya bukti obyektif atas asset, whether significant or not, it
aset keuangan yang dievaluasi secara includes the asset in a group of financial
individu baik yang signifikan maupun assets with similar credit risk
yang tidak, maka Cabang memasukan characteristics and collectively assesses
kelompok aset tersebut ke dalam them for impairment. Assets that are
kelompok aset keuangan dengan individually assessed for impairment and
karakteristik risiko kredit yang serupa for which an impairment loss is or
dan secara kolektif mengevaluasinya continues to be recognised are not
atas penurunan nilai. Aset yang included in a collective assessment of
dievaluasi secara individu atas impairment.
penurunan nilai dimana kerugian dari
penurunan nilai telah atau terus diakui
tidak dimasukan ke dalam evaluasi
penurunan nilai secara kolektif.

Kriteria yang digunakan oleh Cabang Criteria that the Branch uses to
untuk menentukan bukti obyektif dari determine that there is an objective
penurunan nilai di antaranya adalah evidence of impairment loss include the
sebagai berikut: following:

a. kesulitan keuangan signifikan yang a. significant financial difficulty of the


dialami pihak penerbit atau issuer or obligor;
peminjam;

b. pelanggaran kontrak, seperti b. a breach of contract, such as a


terjadinya wanprestasi atau default or delinquency in interest or
tunggakan pembayaran bunga atau principal payments;
pokok;

c. terdapat kemungkinan bahwa pihak c. it becomes probable that the


peminjam akan dinyatakan pailit atau borrower will enter bankruptcy or
melakukan reorganisasi keuangan other financial reorganisation.
lainnya.

Lampiran - 5/19 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Cadangan kerugian penurunan nilai dari d. Allowance for impairment losses of


aset keuangan (lanjutan) financial assets (continued)

(A) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan (A) Financial assets carried at amortised
biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) cost (continued)

d. data yang dapat diobservasi d. observable data indicating that there


mengindikasikan adanya penurunan is a measurable decrease in the
yang dapat diukur atas estimasi arus estimated future cash flows from a
kas masa depan dari kelompok aset portfolio of financial assets since the
keuangan sejak pengakuan awal initial recognition of those assets,
aset dimaksud, meskipun although the decrease cannot yet be
penurunannya belum dapat identified with the individual financial
diidentifikasi terhadap aset keuangan assets in the portfolio, including
secara individual dalam kelompok adverse changes in the payment
aset tersebut, termasuk status of borrowers in the portfolio,
memburuknya status pembayaran national or local economic conditions
pihak peminjam dalam kelompok that correlate with defaults on the
tersebut, kondisi ekonomi nasional assets in the portfolio;
atau lokal yang berkorelasi dengan
wanprestasi atas aset dalam
kelompok tersebut;

e. hilangnya pasar aktif dari aset e. the disappearance of an active


keuangan akibat kesulitan keuangan; market for that financial asset
atau because of financial difficulties; or

f. pihak pemberi pinjaman, dengan f. the lender, for economic or legal


alasan ekonomi atau hukum reasons relating to the borrower’s
sehubungan dengan kesulitan financial difficulty, granting to the
keuangan yang dialami pihak borrower a concession that the
peminjam, memberikan keringanan lender would not otherwise consider.
(konsesi) pada pihak peminjam yang
tidak mungkin diberikan jika pihak
peminjam tidak mengalami kesulitan.

Estimasi periode antara terjadinya The estimated period between a loss


peristiwa dan teridentifikasinya kerugian occurring and its identification is
ditentukan oleh manajemen untuk setiap determined by management for each
portofolio yang diidentifikasi. identified portfolio.

Cabang pertama kali menentukan The Branch first assesses whether


apakah terdapat bukti obyektif objective evidence of impairment exists
penurunan nilai secara individual atas individually for financial assets.
aset keuangan. Cadangan kerugian Allowance for impairment losses on
penurunan nilai atas aset yang impaired financial assets are individually
mengalami penurunan nilai dihitung assessed using discounted cash flows
secara individual dengan menggunakan method.
metode discounted cash flows.

Lampiran - 5/20 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Cadangan kerugian penurunan nilai dari d. Allowance for impairment losses of


aset keuangan (lanjutan) financial assets (continued)

(A) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan (A) Financial assets carried at amortised
biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) cost (continued)

Untuk aset keuangan yang tidak For financial assets which have no
mengalami penurunan nilai cadangan objective evidence of impairment, the
kerugian penurunan nilainya dinilai allowance for impairment financial assets
secara kolektif berdasarkan data was assessed collectively based on
kerugian historis. historical loss data.

Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses is


diukur berdasarkan selisih antara nilai measured as the difference between the
tercatat aset keuangan dengan nilai kini asset’s carrying amount and the present
dari estimasi arus kas masa datang value of estimated future cash flows
(tidak termasuk kerugian kredit di masa (excluding future credit losses that have
yang akan datang yang belum terjadi) not been incurred) discounted at the
yang didiskontokan menggunakan financial asset’s original effective interest
tingkat suku bunga efektif awal dari aset rate. The carrying amount of the asset is
keuangan tersebut. Nilai tercatat aset reduced through the use of an allowance
tersebut dikurangi melalui akun account and the amount of the loss is
cadangan kerugian penurunan nilai dan recognised in the statement of
beban kerugian diakui pada laporan laba comprehensive income. If a loan or held-
rugi komprehensif. Jika pinjaman yang to-maturity investment has a variable
diberikan atau investasi dimiliki hingga interest rate, the discount rate for
jatuh tempo memiliki suku bunga measuring any impairment loss is the
variabel, maka tingkat diskonto yang current effective interest rate determined
digunakan untuk mengukur setiap under the contract.
kerugian penurunan nilai adalah suku
bunga efektif yang berlaku yang
ditetapkan dalam kontrak.

Cadangan penurunan nilai secara Collective impairment allowances are


kolektif dievaluasi dengan dasar assessed on the basis of historical loss
pengalaman kerugian masa lalu (data experience (historical loss data) adjusted
kerugian historis) yang disesuaikan for current conditions.
dengan kondisi saat ini.

Perhitungan nilai kini dan estimasi arus The calculation of the present value of
kas masa datang atas aset keuangan the estimated future cash flows of a
dengan agunan mencerminkan arus kas collateralised financial asset reflects the
yang dapat dihasilkan dari cash flows that may result from
pengambilalihan agunan dikurangi biaya- foreclosure less costs for obtaining and
biaya untuk memperoleh dan menjual fselling the collateral, whether or not
agunan, terlepas apakah foreclosure is probable.
pengambilalihan tersebut berpeluang
terjadi atau tidak.

Lampiran - 5/21 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Cadangan kerugian penurunan nilai dari d. Allowance for impairment losses of


aset keuangan (lanjutan) financial assets (continued)

(A) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan (A) Financial assets carried at amortised
biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) cost (continued)

Ketika pinjaman yang diberikan tidak When a loan is uncollectible, it is written


tertagih, kredit tersebut dihapus buku off against the related allowance for loan
dengan menjurnal balik cadangan impairment. Such loans are written off
kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut after all the necessary procedures have
dapat dihapus buku setelah semua been completed and the amount of the
prosedur yang diperlukan telah dipenuhi loss has been determined. Impairment
dan jumlah kerugian telah ditentukan. charges relating to financial assets
Beban penurunan nilai yang terkait category as held-to-maturity and loans
dengan aset keuangan dengan kategori and receivables are classified in
dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman “Allowance for impairment losses”.
yang diberikan dan piutang
diklasifikasikan ke dalam “Cadangan
kerugian penurunan nilai”.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah If, in a subsequent year, the amount of
kerugian penurunan nilai berkurang dan the impairment loss decreases and the
pengurangan tersebut dapat dikaitkan decrease can be related objectively to an
secara obyektif pada peristiwa yang event occurring after the impairment was
terjadi setelah penurunan nilai diakui recognised (such as an improvement in
(seperti meningkatnya peringkat kredit the debtor’s credit rating), the previously
debitur), maka kerugian penurunan nilai recognised impairment loss is reversed
yang sebelumnya diakui harus by adjusting the allowance account. The
dipulihkan, dengan menyesuaikan akun amount of the reversal is recognised in
cadangan. Jumlah pembalikan aset the profit or loss.
keuangan diakui pada laporan laba rugi.

Penerimaan kemudian atas pinjaman Subsequent recoveries of loans written


yang diberikan yang telah off in the current year are credited to the
dihapusbukukan, pada tahun berjalan allowance account. Subsequent
dikreditkan dengan menyesuaikan pada recoveries of loans written off in previous
akun cadangan. Penerimaan kembali year are recognised as other non-
atas pinjaman yang diberikan yang telah operating income.
dihapusbukukan pada tahun sebelumnya
dicatat sebagai pendapatan non-
operasional lainnya.

(B) Aset keuangan yang diklasifikasikan (B) Financial assets classified as available
sebagai tersedia untuk dijual for sale

Pada setiap tanggal laporan posisi The Branch assesses at each statement
keuangan, Cabang mengevaluasi of financial position date whether there is
apakah terdapat bukti yang obyektif objective evidence that a financial asset
bahwa aset keuangan atau kelompok or a group of financial assets is impaired.
aset keuangan mengalami penurunan In the case of debt instruments classified
nilai. Penurunan yang signifikan atau as available-for-sale, a significant or
penurunan jangka panjang atas nilai prolonged decline in the fair value of the
wajar dari investasi dalam instrumen security below its cost is objective
hutang di bawah biaya perolehannya evidence of impairment resulting in the
merupakan bukti obyektif terjadinya recognition of an impairment loss.
penurunan nilai dan menyebabkan
pengakuan kerugian penurunan nilai.

Lampiran - 5/22 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Cadangan kerugian penurunan nilai dari d. Allowance for impairment losses of


aset keuangan (lanjutan) financial assets (continued)

(B) Aset keuangan yang diklasifikasikan (B) Financial assets classified as available
sebagai tersedia untuk dijual (lanjutan) for sale (continued)

Ketika terdapat bukti tersebut diatas If any such evidence exists for available
untuk aset yang tersedia untuk dijual, for sale financial assets, the cumulative
kerugian kumulatif, yang merupakan loss, measured as the difference
selisih antara biaya perolehan dengan between the acquisition cost and the
nilai wajar kini, dikurangi kerugian current fair value, less any impairment
penurunan nilai aset keuangan yang loss on that financial asset previously
sebelumnya telah diakui pada recognised in other comprehensive
pendapatan komprehensif lainnya, income, is removed from equity and
dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada recognised in the profit or loss.
laporan laba rugi.

Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar If in a subsequent year, the fair value of a
instrumen utang yang diklasifikasikan debt instruments classified as available
dalam kelompok tersedia untuk dijual for sale increases and the increase can
meningkat dan peningkatan tersebut be objectively related to an event
dapat secara obyektif dihubungkan occurring after the impairment loss was
dengan peristiwa yang terjadi setelah recognised in statement of
pengakuan kerugian penurunan nilai comprehensive income, the impairment
pada laporan laba rugi komprehensif, loss is reversed through the profit or
maka kerugian penurunan nilai tersebut loss.
harus dipulihkan melalui laporan laba
rugi.

(C) Kontrak jaminan keuangan (C) Financial guarantee contracts

Kontrak jaminan keuangan adalah Financial guarantee contracts are


kontrak yang mengharuskan penerbit contracts that require the issuer to make
untuk melakukan pembayaran yang specified payments to reimburse the
ditetapkan untuk mengganti uang holder for a loss incurred because a
pemegang kontrak atas kerugian yang specified debtor defaulted to make
terjadi karena debitur tertentu gagal payments, when due, in accordance with
untuk melakukan pembayaran pada saat the terms of a debt instruments.
jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan
dari instrumen utang.

Jaminan keuangan awalnya diakui dalam Financial guarantees are initially


laporan keuangan sebesar nilai wajar recognised in the financial statements at
pada tanggal jaminan diberikan. Nilai fair value on the date the guarantee was
wajar dari jaminan keuangan pada saat given. The fair value of a financial
dimulainya transaksi pada umumnya guarantee at inception is likely equal to
sama dengan provisi yang diterima untuk the premium received because all
jaminan diberikan dengan syarat dan guarantees are agreed on arm’s length
kondisi normal dan nilai wajar awal terms and the initial fair value is
diamortisasi sepanjang umur jaminan amortised over the life of financial
keuangan. guarantees.

Lampiran - 5/23 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Cadangan kerugian penurunan nilai dari d. Allowance for impairment losses of


aset keuangan (lanjutan) financial assets (continued)

(C) Kontrak jaminan keuangan (lanjutan) (C) Financial guarantee contracts


(continued)

Setelah pengakuan awal kontrak, Subsequent to the initial recognition, the


liabilitas Cabang atas jaminan tersebut Branch’s liabilities under such
dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara guarantees are measured at the higher
nilai amortisasi dengan nilai kini atas of amortised amount and the present
pembayaran kewajiban yang diharapkan value of any expected payment (when a
akan terjadi (ketika pembayaran atas payment under the guarantees has
jaminan menjadi probable) dan became probable) and the difference is
selisihnya dibebankan sebagai biaya charged to other operating expense in
operasi lain-lain pada laporan laba rugi the profit or loss or calculated based on
atau dihitung berdasarkan data kerugian historical loss data for collective
historis untuk evaluasi penurunan nilai impairment assessment.
secara kolektif.

e. Penjabaran mata uang asing e. Foreign currency translation

Laporan keuangan disajikan dalam mata The financial statements are presented in
uang Rupiah, yang merupakan mata uang Rupiah, which is the reporting currency of the
pelaporan Cabang. Transaksi dalam mata Branch. Transactions denominated in a
uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah foreign currency are converted into Rupiah at
dengan menggunakan kurs yang berlaku the exchange rate prevailing at the date of
pada tanggal transaksi tersebut. Pada the transaction. At the statement of financial
tanggal laporan posisi keuangan, aset dan position date, monetary assets and liabilities
liabilitas moneter dalam mata uang asing in foreign currencies are translated into
dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan Rupiah using the Reuters middle rate at
kurs tengah Reuters pada pukul 16.00 Waktu 16.00 Western Indonesian Time prevailing at
Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal statement of financial position date.
laporan posisi keuangan.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang Exchange gains and losses arising on
timbul dari transaksi dalam mata uang asing transactions in foreign currencies and on the
dan penjabaran aset dan liabilitas moneter translation of foreign currency monetary assets
dalam mata uang asing, diakui pada laporan and liabilities are recognised in the profit or
laba rugi. loss.

Berikut ini adalah kurs mata uang asing Below are the major foreign currency
utama yang digunakan untuk penjabaran ke exchange rates used for translation into
dalam mata uang Rupiah pada tanggal Rupiah as at 31 December 2015 and 2014
31 Desember 2015 dan 2014 (dalam Rupiah (in full Rupiah amount):
penuh):

2015 2014

Dolar Amerika Serikat 13,785 12,385 United States Dollars


Dolar Australia 10,084 10,148 Australian Dollars
Dolar Hongkong 1,779 1,597 Hong Kong Dollars
Dolar Kanada 9,924 10,679 Canadian Dollars
Dolar Singapura 9,759 9,376 Singapore Dollars
Frank Swiss 13,919 12,516 Swiss Franc
Pound Sterling 20,439 19,288 Pound Sterling
Euro 15,057 15,053 Euro
Kroner Denmark 2,018 2,022 Denmark Krone
Kroner Norwegia 1,566 1,671 Norwegian Krone
Yen Jepang 115 104 Japan Yen

Lampiran - 5/24 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain f. Current accounts with Bank Indonesia
and other banks

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Current accounts with Bank Indonesia and
disajikan sebesar nilai nominal atau nilai other banks are stated at face value or the
saldo bruto, dikurangi dengan cadangan gross value of the outstanding balance, less
kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. allowance for impairment losses, where
appropriate.

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Current accounts with Bank Indonesia and
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang other banks are classified as loans and
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk receivables. Refer to Note 2c for the
kebijakan akuntansi atas pinjaman yang accounting policy of loans and receivables.
diberikan dan piutang.

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain yang The activities in the current accounts with
melampaui batas waktu transaksi, yaitu pukul Bank Indonesia and other banks after the
16.00 Waktu Indonesia Barat, akan dicatat transaction cut-off time, which is 16.00
pada hari kerja berikutnya. Western Indonesian Time prevailing, are
recorded in the next business day.

g. Penempatan pada Bank Indonesia dan g. Placement with Bank Indonesia and other
bank lain banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Placement with Bank Indonesia and other
lain merupakan penanaman dana dalam banks represent placement in the form of
bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) and
(FASBI) dan call money. call money.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Placement with Bank Indonesia and other
lain disajikan sebesar biaya perolehan banks are stated at amortised cost using
diamortisasi dengan menggunakan suku effective interest rate less any allowance for
bunga efektif dikurangi dengan cadangan impairment losses.
kerugian penurunan nilai.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Placement with Bank Indonesia and other
lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang banks are classified as loans and
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk receivables. Refer to Note 2c for the
kebijakan akuntasi atas pinjaman yang accounting policy of loans and receivables.
diberikan dan piutang.

h. Efek-efek h. Marketable securities

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Marketable securities consist of Certificates
Bank Indonesia (SBI), obligasi pemerintah, of Bank Indonesia (SBI), government bonds,
sukuk dan wesel ekspor. sukuk and export bill.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset Marketable securities are classified as


keuangan tersedia untuk dijual, diukur pada financial assets available-for-sale, at fair
nilai wajar melalui laporan laba, dan pinjaman value through profit loss, and loan and
yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c receivables. Refer to Note 2c for the
untuk kebijakan akuntasi efek-efek. accounting policy of marketable securities.

Lampiran - 5/25 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Instrumen keuangan derivatif i. Derivative financial instruments

Dalam melakukan usaha bisnisnya, Cabang In the normal course of business, the Branch
melakukan transaksi instrumen keuangan enters into transactions involving derivative
derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka financial instruments such as foreign
mata uang asing, kontrak opsi mata uang currency spot and forward contracts, foreign
asing, interest rate swaps, dan cross currency options, interest rate swaps, and
currency swaps. cross currency swaps.

Semua instrumen derivatif (termasuk All derivative instruments (including certain


instrumen derivatif melekat pada kontrak derivatives embedded in other contracts) are
lainnya) dinyatakan sebesar nilai wajarnya. stated at their fair value.

Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset Derivative receivables are classified as


keuangan dalam kelompok diukur pada nilai financial assets at fair value through profit or
wajar melalui laba rugi, sedangkan liabilitas loss, meanwhile derivative liabilities are
derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas classified as financial liabilities at fair value
keuangan dalam kelompok diukur pada nilai through profit or loss. Refer to Note 2c for the
wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c accounting policy of financial assets and
untuk kebijakan akuntansi untuk aset liabilities at fair value through profit or loss.
keuangan dan liabilitas keuangan dalam
kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.

Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari Gains or losses as results of fair value
perubahan nilai wajar diakui dalam laporan changes are recognised in the profit or loss.
laba rugi.

j. Pinjaman yang diberikan j. Loans

Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan Loans represent the provision of cash or cash
uang atau tagihan yang dapat disetarakan equivalent based on agreements with
dengan kas, berdasarkan persetujuan atau borrowers, where borrowers are required to
kesepakatan pinjam-meminjam dengan repay their liabilities with interest after a
debitur yang mewajibkan debitur untuk specified period.
melunasi liabilitas berikut bunganya setelah
jangka waktu tertentu.

Kredit sindikasi dinyatakan sebesar saldonya Syndicated loan, are stated at their
sesuai dengan porsi kredit yang risikonya outstanding balances in proportion to the
ditanggung oleh Cabang. risks borne by the Branch.

Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan Loans are classified as loans and receivables
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang and fair value through profit or loss. Refer to
dan aset keuangan yang diukur pada nilai Note 2c for the accounting policy of loans
wajar yang melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c and receivables.
untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman
yang diberikan dan piutang.

k. Program kompensasi berbasis saham k. Share-based compensation program

Kompensasi biaya atas Restricted Stock Unit Compensation expense for Restricted Stock
(RSU) diukur berdasarkan jumlah lembar Unit (RSU) is measured based upon the
saham JPMorgan Chase (pengendali akhir number of JPMorgan Chase (the Branch’s
Cabang) yang diberikan dikalikan dengan ultimate holding company) shares granted
harga saham JPMorgan Chase pada tanggal multiplied by JPMorgan Chase stock price at
pemberian dan dibebankan selama periode the grant date, and is recognised over the
vesting penghargaan pada laporan vesting period of the award, in the current
penghasilan komprehensif lain tahun year other comprehensive income.
berjalan.

Lampiran - 5/26 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Program kompensasi berbasis saham k. Share-based compensation program


(lanjutan) (continued)

Cabang tidak memiliki liabilitas untuk The Branch does not have the obligation to
memberikan kas (cash-settled) kepada deliver cash to the employee therefore the
karyawan, sehingga Cabang memperlakukan Branch accounts for the transaction as
transaksi ini sebagai pemberian saham equity-settled from JPMorgan Chase in its
(equity-settled) dari JPMorgan Chase dalam financial statements where the Branch
laporan keuangan, dimana Cabang mencatat recognises the compensation as expense in
kompensasi tersebut sebagai beban dalam the statement of other comprehensive
laporan penghasilan komprehensif lain dan income and corresponding credit to share-
mengkredit cadangan program kompensasi based compensation program reserve in
berbasis saham di rekening kantor pusat. head office account.

Program kompensasi berbasis saham dicatat The share-based compensation program is


pada laporan keuangan Cabang recorded in the Branch’s financial statements
sebagaimana yang disyaratkan dalam as required by Statement of Financial
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Accounting Standard (PSAK) No. 53
(PSAK) No. 53 "Akuntansi untuk Kompensasi “Accounting for Share-Based
Berbasis Saham". Compensation”.

l. Tagihan dan liabilitas akseptasi l. Acceptance receivables and payables

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai Acceptance receivables are classified as


pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat loans and receivables. Refer to Note 2c for
Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas the accounting policy of loans and
pinjaman yang diberikan dan piutang. receivables.

Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai Acceptance payables are classified as


liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya financial liabilities at amortised cost. Refer to
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c Note 2c for the accounting policy for financial
untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas liabilties at amortised cost.
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi.

m. Aset tetap m. Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya Fixed assets are stated at cost less
perolehan setelah dikurangi akumulasi accumulated depreciation and impairment
penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika loss (if any). Cost includes the replacement
ada). Biaya perolehan termasuk biaya cost of a part of the fixed assets when the
penggantian bagian aset tetap saat biaya expenditure meets the criteria for recognition.
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria When a significant inspection of the asset is
pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi performed, the cost of inspection is
yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu capitalized as part of the replacement cost of
diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying the asset’s carrying amount, if the criterias
amount) aset tetap sebagai suatu for recognition are met. All maintenance and
penggantian jika memenuhi kriteria repair costs which do not fulfill the
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan capitalisation criteria, are recognised as profit
perbaikan yang tidak memenuhi kriteria or loss upon occurrence. At each financial
pengakuan diakui sebagai laba rugi pada year end, the assets’ residual values, useful
saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, lives and methods of depreciation are
nilai residu, umur manfaat dan metode reviewed, and adjusted prospectively as
penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai appropriate.
dengan keadaaan, disesuaikan secara
prospektif.

Lampiran - 5/27 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Aset tetap (lanjutan) m. Fixed assets (continued)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan Depreciation is computed using the straight-


metode garis lurus, berdasarkan estimasi line method over the expected useful lives of
masa manfaat ekonomis untuk semua aset all the fixed assets as follows:
tetap sebagai berikut:

Tahun/Years
Perlengkapan dan peralatan 3 – 10 Furniture and equipment
Prasarana kantor 3 – 10 Leasehold improvements

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat Maintenance and repair costs are charged as
sebagai beban pada saat terjadinya. an expense when incurred. Significant
Pengeluaran yang signifikan dan expenditure that extends the useful life of
memperpanjang masa manfaat aset assets is capitalised and depreciated.
dikapitalisasi dan disusutkan.

Apabila aset tetap sudah tidak dipergunakan When assets are retired or otherwise
lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan disposed of, their costs and the related
akumulasi penyusutannya dihapuskan dari accumulated depreciation are eliminated
laporan keuangan, dan keuntungan atau from the financial statements, and the
kerugian yang dihasilkan diakui dalam resulting gains and losses are recognised in
laporan laba rugi periode terjadinya. the related period profit or loss

n. Aset lain-lain dan beban dibayar dimuka n. Other assets and prepayments

Termasuk dalam aset lain-lain antara lain Included in other assets are amongst others
adalah piutang bunga, biaya dibayar dimuka interest receivable, prepaid expenses and
dan setoran jaminan. security deposits.

Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat Other assets are stated at the carrying value
setelah dikurangi cadangan kerugian. less an allowance for impairment losses.

o. Simpanan nasabah dan simpanan dari o. Deposits from customers and deposits
bank lain from other banks

Simpanan nasabah adalah dana yang Deposits from customers are the funds
dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) trusted by customers (exclude Bank) to
kepada Cabang berdasarkan perjanjian Branch based on fund deposit agreements.
penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini Included in this account are current accounts,
adalah giro, deposito berjangka dan bentuk time deposits and other forms which are
lain yang dapat dipersamakan dengan itu. similar.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas Deposits from other banks represent
terhadap bank lain, baik di dalam maupun liabilities to domestic and overseas banks, in
luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call the form of current accounts, inter-bank call
money dan deposito berjangka. money and time deposits.

Simpanan nasabah dan simpanan dari bank Deposits from customers and deposits from
lain diklasifikasikan sebagai liabilitas other banks are classified as financial
keuangan yang diukur dengan biaya liabilities at amortised cost. Incremental costs
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan directly attributable to acquistion of deposits
yang dapat diatribusikan secara langsung from customers and deposits from other
dengan perolehan simpanan nasabah dan banks are deducted from the amount of
simpanan dari bank lain dikurangkan dari borrowings. Refer to Note 2c for the
jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan accounting policy for financial liabilities at
2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas amortised cost.
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi.

Lampiran - 5/28 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pendapatan dan beban bunga p. Interest income and expense

Pendapatan dan beban bunga untuk semua Interest income and expense for all interest-
instrumen keuangan dengan interest bearing bearing financial instruments are recognised
dicatat dalam “pendapatan bunga” dan within “interest income” and “interest
“beban bunga” di dalam laporan laba rugi expense” in the profit or loss using the
menggunakan metode suku bunga efektif. effective interest method.

Metode suku bunga efektif adalah metode The effective interest method is a method of
yang digunakan untuk menghitung biaya calculating the amortised cost of a financial
perolehan diamortisasi dari aset keuangan asset or a financial liability and of allocating
atau liabilitas keuangan dan metode untuk the interest income or interest expense over
mengalokasikan pendapatan bunga atau the relevant period. The effective interest
beban bunga selama periode yang relevan. rate is the rate that exactly discounts
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang estimated future cash payments or receipts
secara tepat mendiskontokan estimasi through the expected life of the financial
pembayaran atau penerimaan kas di masa instrument or, when appropriate, a shorter
datang selama perkiraan umur dari instrumen period to the net carrying amount of the
keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan financial asset or financial liability. When
periode yang lebih singkat untuk memperoleh calculating the effective interest rate, the
nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau Branch estimates cash flows considering all
liabilitas keuangan. Pada saat menghitung contractual terms of the financial instrument
suku bunga efektif, Cabang mengestimasi but does not consider future credit losses.
arus kas dengan mempertimbangkan seluruh The calculation includes all fees,
persyaratan kontraktual dalam instrumen commissions and other fees received
keuangan tersebut, namun tidak between parties to the contract that are an
mempertimbangkan kerugian kredit di masa integral part of the effective interest rate, and
datang. Perhitungan ini mencakup seluruh also transaction costs and all other premiums
komisi, provisi, dan imbalan dalam bentuk lain or discounts.
yang diterima oleh para pihak dalam kontrak
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
suku bunga efektif, serta biaya transaksi, dan
seluruh premi atau diskon lainnya.

Biaya transaksi meliputi biaya tambahan Transaction costs include incremental costs
yang dapat diatribusikan secara langsung that are directly attributable to the acquisition
untuk peoplehan asset keuangan atau of a financial asset or issuance a financial
penerbitan liabilitas keuangan. liablility.

Jika aset keuangan atau kelompok aset Once a financial asset or a group of similar
keuangan serupa telah diturunkan nilainya financial assets has been written down as a
sebagai akibat kerugian penurunan nilai, result of an impairment loss, interest income
maka pendapatan bunga yang diperoleh is recognised using the rate of interest used
setelahnya diakui berdasarkan suku bunga to discount the future cash flows for the
yang digunakan untuk mendiskonto arus kas purpose of measuring the impairment loss.
masa datang dalam menghitung kerugian
penurunan nilai.

Lampiran - 5/29 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Provisi dan komisi q. Fees and commissions

Pendapatan dan beban provisi dan komisi Fee and commission income and expense
yang berkaitan langsung dengan kegiatan directly attributable to lending activities,
pemberian pinjaman, yang memenuhi batas which are exceeding certain materiality
materialitas tertentu untuk pinjaman sindikasi threshold for syndicated loans and
dan pinjaman investasi, diakui sebagai investment loans, are recognised as a
bagian/(pengurang) dari biaya perolehan part/(deduction) of lending cost and will be
kredit dan akan diakui sebagai pendapatan recognised as interest income by amortising
bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan the carrying value of loan with effective
metode suku bunga efektif. interest method.

Pendapatan dan beban provisi dan komisi Insignificant fee and commission income and
yang jumlahnya tidak signifikan yang expense directly related to lending activities
berkaitan langsung dengan kegiatan are directly recognised at the transaction
pemberian pinjaman diakui secara langsung date.
pada saat terjadinya transaksi.

Pendapatan dan beban provisi dan komisi Fee and commission income and expense
yang tidak berkaitan langsung dengan which are not directly related to lending
kegiatan pemberian pinjaman dan jangka activities and a specific period are
waktu tertentu diakui sebagai pendapatan recognised as revenues or expenses
pada saat terjadinya transaksi. respectively at the transaction date.

r. Perpajakan r. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak The tax expense comprises current and
tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba deferred tax. Tax is recognised in the
rugi komprehensif, kecuali jika pajak tersebut statement of comprehensive income, except
terkait dengan transaksi atau kejadian yang to the extent that it relates to items
langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, recognised directly in equity. In this case, the
pajak tersebut masing-masing diakui dalam tax is also recognised in other
pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. comprehensive income or directly in equity,
respectively.

Manajemen mengevaluasi secara periodik Management periodically evaluates the


implementasi terhadap peraturan perpajakan implementation of prevailing tax regulations
yang berlaku terutama yang memerlukan especially those that are subject to further
interpretasi lebih lanjut mengenai interpretation on its implementation, including
pelaksanaannya termasuk juga evaluasi evaluation on tax assessment letters
terhadap surat ketetapan pajak yang diterima received from tax authorities. Where
dari kantor pajak. Lebih lanjut, manajemen appropriate management establishes
membentuk cadangan, jika dianggap perlu provisions based on the amounts expected
berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan to be paid to the tax authorities.
dibayarkan ke kantor pajak.

Lampiran - 5/30 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Perpajakan (lanjutan) r. Taxation (continued)

Cabang menerapkan metode liabilitas The balance sheet liability method is applied
laporan posisi keuangan (balance sheet to determine income tax expense in the
liability method) untuk menentukan beban Branch. Under the balance sheet liability
pajak penghasilan. Menurut metode liabilitas method, deferred tax assets and liabilities
laporan posisi keuangan, aset dan utang are recognised for all temporary differences
pajak tangguhan diakui untuk semua arising between the tax base of assets and
perbedaan temporer antara nilai aset dan liabilities and their carrying amount in the
liabilitas yang tercatat di laporan posisi statement of financial position at each
keuangan dengan dasar pengenaan pajak reporting date. This method also requires the
atas aset dan liabilitas tersebut pada setiap recognition of future tax benefits to the extent
tanggal pelaporan. Metode ini juga that realisation of such benefits is probable.
mensyaratkan adanya pengakuan manfaat
pajak di masa datang yang belum digunakan
apabila besar kemungkinan bahwa manfaat
tersebut dapat direalisasikan di masa yang
akan datang.

Pajak tangguhan dihitung dengan Currently enacted or substantially enacted


menggunakan tarif pajak yang berlaku atau tax rates at the time deferred tax assets has
secara substansial diberlakukan pada been realised or deferred tax liabilities has
periode dimana aset tersebut direalisasi atau been settled are used in the determination of
liabilitas tersebut diselesaikan. Perubahan deferred income tax. The changes to the
nilai tercatat aset dan liabilitas pajak carrying value of deferred tax assets and
tangguhan yang disebabkan oleh perubahan liabilities due to the changes of tax rates are
tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, charged in the current year, except for
kecuali untuk transaksi-transaksi yang transactions which previously have been
sebelumnya telah langsung dibebankan atau directly charged or credited to shareholders’
dikreditkan ke ekuitas. equity.

Taksiran pajak penghasilan Cabang dihitung The estimated corporate income tax of
untuk masing-masing perusahaan sebagai Branch is calculated for each company as a
badan hukum terpisah. Aset pajak kini separate legal entity. Current tax assets and
(current tax assets) dan liabilitas pajak kini current tax liabilities for different legal entities
(current tax liabilities) untuk badan hukum can not be set-off in the financial statements.
yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam Corporate tax payables and other tax
laporan keuangan. Utang pajak penghasilan payables of Branch are presented as current
badan dan utang pajak lainnya Cabang tax liabilities and other tax liabilities in the
disajikan sebagai liabilitas pajak kini dan statement of financial position. Deferred tax
liabilitas pajak lainnya di laporan posisi assets are presented net of deferred tax
keuangan. Aset pajak tangguhan disajikan liabilities in the statements of financial
bersih setelah dikurangi dengan liabilitas position.
pajak tangguhan di laporan posisi keuangan.

s. Imbalan kerja s. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada Short-term employee benefits are recognised
saat terhutang kepada karyawan when they accrue to the employees.
berdasarkan metode akrual.

Lampiran - 5/31 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan Long-term and post employment benefits
pasca kerja

Cabang harus menyediakan program pensiun The Branch is required to provide a minimum
dengan imbalan minimal tertentu sesuai amount of pension benefits in accordance with
dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. Labour Law No. 13/2003. Since the Labour
13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan Law sets the formula for determining the
menentukan rumus tertentu untuk menghitung minimum amount of benefits, in substance
jumlah minimal imbalan pensiun, pada pension plans under Labour Law represent
dasarnya program pensiun berdasarkan UU defined benefit plans.
Ketenagakerjaan adalah program imbalan
pasti.

Program pensiun imbalan pasti adalah A defined benefit pension plan is a pension
program pensiun yang menentukan jumlah plan that defines an amount of pension
imbalan pensiun yang akan diterima oleh benefit to be received by employees at the
karyawan pada saat pensiun, biasanya time of retirement will depend on one or
berdasarkan pada satu faktor atau lebih more factors such as age, years of service or
seperti usia, masa kerja atau kompensasi. compensation.

Liabilitas program pensiun yang diakui di The liability recognised in the statements of
laporan posisi keuangan adalah nilai kini financial position in respect of defined
liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan pension plans is the present value of the
posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset defined benefit obligation at the statements
program, serta disesuaikan dengan of financial position date less the fair value of
keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya plan assets, together with adjustments for
jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan unrecognised actuarial gains or losses and
pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris unrecognised past services cost. The defined
independen menggunakan metode projected benefit obligation is calculated annually by
unit credit. independent actuaries using the projected
unit credit method.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan The present value of the defined benefit
dengan mendiskontokan arus kas estimasi obligation is determined by discounting the
menggunakan tingkat bunga Obligasi estimated future cash outflows using interest
Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini rates of Government Bonds (considering
tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi currently there is no deep market for high-
berkualitas tinggi) dalam mata uang yang quality corporate bonds) that are
akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang denominated in the currency in which the
kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo benefit will be paid and that have terms to
liabilitas pensiun yang bersangkutan. maturity approximating the terms of the
related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang Actuarial gains and losses arising from
timbul dari kuartailmen dan penyesuaian atau curtailment and experience adjustment or
perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial changes in actuarial assumptions are directly
langsung diakui seluruhnya melalui and fully recognised to other comprehensive
penghasilan komprehensif lainnya. income.

Lampiran - 5/32 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan Long-term and post employment benefits
pasca kerja (lanjutan) (continued)

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di Past-service costs are recognised
laporan laba rugi. immediately in profit or loss.

Dampak penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) The implementation of SFAS 24 (Revised


terhadap laporan laba rugi tahun berjalan 2013) to the Branch’s financial statement
karena jumlahnya tidak material. related to past service costs are not charged
to the current year’s profit or loss because
the amounts were not material.

Pesangon pemutusan hubungan kerja Termination benefit

Pesangon pemutusan hubungan kerja Termination benefits are payable whenever


terutang ketika karyawan dihentikan kontrak an employee’s employment is terminated
kerjanya sebelum usia pensiun normal. before the normal retirement date. The
Cabang mengakui pesangon pemutusan Branch recognises termination benefits when
hubungan kerja ketika Perusahaan it is demonstrably committed to terminate the
menunjukkan komitmennya untuk employment of current employees according
memutuskan hubungan kerja dengan to a detailed formal plan and the possibility to
karyawan berdasarkan suatu rencana formal withdraw the plan is low. Benefits falling due
terperinci yang kecil kemungkinannya untuk more than 12 months after statements of
dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan financial position’ date is discounted to reflect
dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah its present value.
tanggal laporan posisi keuangan
didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.

t. Transaksi dengan pihak berelasi t. Transactions with related parties

Cabang melakukan transaksi dengan pihak- The Branch enter into transactions with
pihak berelasi. Definisi pihak yang berelasi parties which are defined as related parties in
yang digunakan adalah sesuai dengan accordance to Statement of Financial
ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Accounting Standards (PSAK) No. 7
Keuangan No. 7 (Revisi 2010) mengenai (Revised 2010) regarding “Related party
“Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. Definisi disclosures”. Related parties are principally
pihak berelasi adalah sebagai berikut: defined as follow:

a) perusahaan di bawah pengendalian a) entities under the control of the Branch;


Cabang;
b) perusahaan asosiasi; b) associated companies;
c) investor yang memiliki hak suara, yang c) investors with an interest in the voting
memberikan investor tersebut suatu that gives them significant influence;
pengaruh yang signifikan;
d) perusahaan di bawah pengendalian d) entities controlled by investors under
investor yang dijelaskan dalam catatan c note c above; and
di atas; dan
e) karyawan kunci dan anggota e) key management and their relatives.
keluarganya.

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak The nature of transactions and balances of
berelasi, diungkapkan dalam laporan accounts with related parties, are disclosed
keuangan. in the financial statements.

Lampiran - 5/33 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND


YANG PENTING JUDGEMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam Certain estimates and assumptions are made in
rangka penyusunan laporan keuangan dimana the presentation of the financial statements.
dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam These often require management judgement in
menentukan metodologi yang tepat untuk determining the appropriate methodology for
penilaian aset dan liabilitas. valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang Management makes estimates and assumptions
berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan that affect the reported amounts of assets and
liabilitas atas tahun keuangan satu tahun liabilities within the next financial year. All
kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang estimates and assumptions required in
diharuskan oleh standar akuntansi keuangan conformity with financial accounting standards
adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar are best estimates undertaken in accordance
yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan with the applicable standard. Estimates and
dievaluasi secara terus menerus dan judgements are evaluated on a continuous basis,
berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor- and are based on past experience and other
faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang factors, including expectations with regard to
akan datang. future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat Although these estimates and assumptions are
berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen based on management’s best knowledge of
atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang current events and activities, actual result may
timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan differ from those estimates and assumption.
asumsi semula.

a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset a. Allowance for impairment losses of


keuangan financial assets

Aset keuangan yang dicatat berdasarkan Financial assets accounted for at amortised
biaya perolehan diamortisasi dievaluasi cost are evaluated for impairment on a basis
penurunan nilainya sesuai dengan Catatan described in Note 2d.
2d.

Kondisi spesifik debitur atau counterparty The specific debtor or counterparty


yang mengalami penurunan nilai component of the total allowances for
dipertimbangkan dalam pembentukan impairment applies to financial assets
cadangan kerugian atas aset keuangan dan evaluated individually for impairment and is
dievaluasi secara individu berdasarkan based upon management's best estimate of
estimasi terbaik manajemen atas nilai kini the present value of the cash flows that are
arus kas yang diharapkan akan diterima. expected to be received. In estimating these
Dalam mengestimasi arus kas tersebut, cash flows, management makes judgements
manajemen membuat pertimbangan tentang about the debtor or counterparty's financial
kondisi keuangan debitur atau counterparty condition and/or the net realizable value of
dan/atau nilai realisasi bersih dari setiap any underlying collateral. Each impaired
agunan. Setiap aset keuangan yang financial asset is assessed on its merits, and
mengalami penurunan nilai dinilai sesuai the workout strategy and estimated cash
dengan manfaat yang ada, dan strategi flows considered recoverable are
penyelesaian serta estimasi arus kas yang independently approved by the Credit Risk
diperkirakan dapat diterima dan disetujui Management.
secara independen oleh Credit Risk
Management.

Lampiran - 5/34 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND


YANG PENTING (lanjutan) JUDGEMENTS (continued)

a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset a. Allowance for impairment losses of


keuangan (lanjutan) financial assets (continued)

Perhitungan cadangan kerugian penurunan Collectively assessed impairment allowances


nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit cover credit losses inherent in portfolios of
yang melekat dalam portofolio aset keuangan financial assets with similar economic
dengan karakteristik ekonomi yang sama characteristics when there is objective
ketika terindikasi terdapat bukti objektif evidence to suggest that they contain
penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara impaired financial assets, but the individual
individu belum dapat diidentifikasi. Dalam impaired items cannot yet be identified. In
menilai kebutuhan untuk cadangan kerugian assessing the need for collective allowances,
penurunan nilai kolektif, manajemen management considers factors such as credit
mempertimbangkan faktor-faktor seperti quality and type of product. In order to
kualitas kredit dan jenis produk. Guna estimate the required allowance,
membuat estimasi cadangan yang diperlukan, assumptions are made to define the way
manajemen membuat asumsi untuk inherent losses are modelled and to
menentukan kerugian yang melekat, dan determine the required input parameters,
untuk menentukan parameter input yang based on historical experience and current
diperlukan, berdasarkan pengalaman masa economic conditions. The accuracy of the
lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan allowances depends on how well these
penyisihan tergantung pada seberapa akurat estimate future cash flows for specific
estimasi arus kas masa depan untuk counterparty allowances and the model
cadangan counterparty tertentu dan asumsi assumptions and parameters used in
model dan parameter yang digunakan dalam determining collective allowances.
menentukan cadangan kolektif.

b. Menentukan nilai wajar instrumen b. Determining fair values of financial


keuangan instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan In determining the fair value for financial
dan kewajiban yang tidak mempunyai harga assets and financial liabilities for which there
pasar, Cabang menggunakan teknik penilaian is no observable market price, the Branch
seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c. uses the valuation techniques as described
Untuk instrumen keuangan yang jarang in Note 2c. For financial instruments that are
diperdagangkan dan memiliki informasi harga traded infrequently and a lack of price
yang terbatas, nilai wajar mungkin kurang transparency, fair value might less objective
obyektif dan membutuhkan berbagai and requires varying degrees of
pertimbangan manajemen tergantung pada management’s judgement depending on
likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor liquidity, concentration, uncertainty of market
pasar, asumsi penentuan harga dan risiko factors, pricing assumptions and other risks
lainnya yang mempengaruhi instrumen affecting the specific instrument.
tersebut.

c. Imbalan kerja karyawan c. Employee benefit

Nilai kini atas imbalan keja karyawan Present value of the employee benefit
ditentukan berdasarkan perhitungan dari oblogations is determined based on actuarial
aktuarial. Perhitungan aktuarial menggunakan valuation. The actuary valuation involves
asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, making assumptions about discount rate,
tingkat pengembalian investasi, tingkat expected rate of return on investments,
kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat future salary increases, mortality rate,
pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan resignation rate and others (refer to Notes 2s
2s dan 16). Perubahan asumsi ini akan and 16). Any changes in these assumptions
mempengaruhi nilai liabilitas imbalan kerja will impact to the employee benefit liabilities
karyawan. balance.

Lampiran - 5/35 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

4. KAS 4. CASH

2015 2014

Rupiah 1,109,902 1,666,465 Rupiah


Dollar Amerika 1,526,523 593,836 United States Dollars

2,636,425 2,206,301

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK


INDONESIA

2015 2014

Rupiah 234,580,646 254,105,657 Rupiah


Dolar Amerika Serikat 1,047,660,000 891,720,000 United States Dollars

1,282,240,646 1,145,825,657

Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib The Bank is required to maintain Minimum
Minimum (“GWM”) dalam mata uang Rupiah Statutory Reserves (“GWM”) in Rupiah for
dalam kegiatannya sebagai bank umum, serta conventional banking and statutory reserves in
GWM dalam mata uang asing dalam kegiatannya foreign currencies for foreign exchange banking.
melakukan transaksi mata uang asing.

Pada tanggal 25 Juni 2015, Bank Indonesia On 25 June 2015, Bank Indonesia issued a
mengeluarkan peraturan No. 17/11/PBI/2015 regulation No. 17/11/PBI/2015 concerning
tentang perubahan atas PBI No. 15/15/PBI/2013 amendment of PBI No. 15/15/PBI/2013 regarding
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Statutory Reserves at Bank Indonesia for
Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Commercial Banks in Rupiah and foreign
Konvensional. Bank harus memenuhi GWM currencies. The Bank should comply with a
dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM minimum reserve requirement in Rupiah consist
Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio of Primary GWM, Secondary GWM and Loan to
(LFR). PBI GWM LFR mulai berlaku pada tanggal Funding Ratio (LFR) Statutory Reserves. LFR
26 Juni 2015 dan perhitungan GWM LFR mulai Statutory Reserves Regulation is applied
berlaku 3 Agustus 2015. effectively since 26 June 2015 and GWM LFR
calculation applied starting 3 August 2015.

Pada tanggal 26 November 2015, Bank Indonesia On 26 November 2015, Bank Indonesia issued a
mengeluarkan Peraturan No. 17/21/PBI/2015 regulation No. 17/21/PBI/2015 regarding second
tentang perubahan kedua atas PBI No. 15/15/PBI amendment of PBI No. 15/15/PBI/2013 regarding
2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Statutory Reserves at Bank Indonesia for
Dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum Commercial Banks in Rupiah and foreign
Konvensional. Bank wajib memenuhi GWM currencies. The Bank should comply with
dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Primer minimum reserve requirement in Rupiah which
sebesar 7,5%. Peraturan tersebut berlaku efektif consist of Primary GWM of 7.5%. The regulation
mulai tanggal 1 Desember 2015. effective since 1 December 2015.
2015 2014

Rupiah Rupiah
- Giro Wajib Minimum Utama 7.50% 8.00% Primary Minimum Statutory Reserve -
Secondary Minimum Statutory -
- Giro Wajib Minimum Sekunder 4.00% 4.00% Reserve
Mata uang asing 8.00% 8.00% Foreign Currencies

Lampiran - 5/36 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK


INDONESIA (continued)
GWM Primer adalah simpanan minimum yang Primary statutory reserve is a minimum reserves
wajib dibentuk oleh Bank dalam bentuk saldo that should be maintained by the Bank in the
Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan current accounts with Bank Indonesia while
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang secondary statutory reserve is a minimum
wajib dibentuk oleh Bank berupa Sertifikat Bank reserves that should be maintained by the Bank
Indonesia (“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”) which comprises of Certificates of Bank
dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Indonesia (“SBI”), Government Debenture Debt
Bank dari GWM Primer dan GWM Loan to (“SUN”) and/or excess reserve of the Bank’s
Funding Ratio (“LFR”) yang dipelihara di Bank current accounts in Rupiah over the the Primary
Indonesia. Statutory Reserve and Loan to Funding Ratio
(“LFR”).

GWM LFR adalah tambahan simpanan minimum The Minimum Statutory Reserve on LFR is the
yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk additional reserve that should be maintained by
saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, the Bank in the form of Current Accounts with
besaran dan parameter yang digunakan dalam Bank Indonesia, if the Bank’s LFR is below the
perhitungan GWM LFR ditetapkan batas bawah minimum of LFR targeted by Bank Indonesia
LFR target 78% dan batas atas LFR target 92% (78%) or if the Bank’s LDR above the maximum
serta KPMM insentif 14%. Batas atas LFR target of LFR targeted by BI (92%) and the Capital
Bank sebesar 94% dalam hal Bank memenuhi Adequacy Ratio (CAR) is below BI requirement of
rasio kredit UMKM lebih cepat dari target waktu 14%.The maximum LFR of the Bank is 94%, if
tahapan pencapaian rasio kredit UMKM, Bank has met Micro, Small and Medium Loan
memenuhi rasio NPL total kredit secara bruto Ratio (UMKM) faster than the requiremeent, total
kurang dari 5% dan memenuhi rasio NPL kredit gross NPL ratio below 5%, and total gross NPL
UMKM secara bruto kurang dari 5%. UMKM ratio below 5%.

Giro Wajib Minimum (“GWM”) dalam mata uang As at 31 December 2015 and 2014 and the
Rupiah dan mata uang asing pada tanggal Minimum Statutory Reserves in Rupiah and
31 Desember 2015 dan 2014 adalah: foreign currencies are:

2015 2014

Rupiah Rupiah
- Giro Wajib Minimum Utama 12.37% 10.27% Primary Minimum Statutory Reserve -
Secondary Minimum Statutory -
- Giro Wajib Minimum Sekunder 211.22% 115.13% Reserve
Mata uang asing 8.59% 8.36% Foreign Currencies

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As at 31 December 2015 and 2014, the Branch
Cabang telah memenuhi kewajiban pemenuhan has fulfilled the Minimum Statutory Reserves
Giro Wajib Minimum pada Bank Indonesia baik requirement in Bank Indonesia for both Rupiah
dalam Rupiah maupun dalam mata uang asing. and foreign currencies.

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

a. Berdasarkan mata uang a. By currency

2015 2014

Rupiah 7,215,054 614,794 Rupiah

Mata uang asing Foreign Currencies


Euro 36,963,866 91,220,336 Euro
Dolar Singapura 33,556,705 1,799,159 Singapore Dollars
Yen Jepang 10,084,627 2,766,848 Japanese Yen
Pound Sterling Inggris 3,663,982 12,782,222 Pound Sterling

Lampiran - 5/37 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
(continued)

a. Berdasarkan mata uang (lanjutan) a. By currency (continued)

2015 2014

Mata uang asing (lanjutan) Foreign Currencies (continued)


Frank Swiss 3,285,771 1,953,195 Swiss Franc
Dolar Australia 729,135 824,552 Australian Dollars
Dolar Kanada 699,337 760,393 Canadian Dollars
Dolar Hong Kong 565,604 524,283 Hong Kong Dollars
Kroner Denmark 110,133 112,374 Denmark Krone
Dolar Amerika Serikat 7,502 7,595 United States Dollars
Kroner Norwegia - 828,093 Norwegian Krone

89,666,662 113,579,050

96,881,716 114,193,844
Dikurangi: Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

96,881,716 114,193,844

b. Berdasarkan kolektibilitas b. By collectability

Seluruh giro pada bank lain pada tanggal All current accounts with other banks as at
31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan 31 December 2015 and 2014 were classified
sebagai lancar. as current.

c. Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidak Management believes that no allowance for


dibutuhkan cadangan kerugian penurunan impairment losses is required as at 31
nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan December 2015 and 2014.
2014.

Lihat Catatan 23 untuk rincian transaksi dan Refer to Note 23 for details of related party
saldo dengan pihak berelasi. transactions and balances.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN OTHER BANKS

a. Berdasarkan mata uang a. By currency


2015 2014

Dolar Amerika Serikat 2,757,029,102 3,405,884,134 United States Dollars


Rupiah 640,000,000 140,000,000 Rupiah

3,397,029,102 3,545,884,134

Dikurangi: Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

3,397,029,102 3,545,884,134

Lampiran - 5/38 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN (lanjutan) OTHER BANKS (continued)

b. Berdasarkan jenis b. By type

2015 2014
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
(FASBI dan Deposito Berjangka) 3,397,029,102 1,997,754,644 (FASBI and Term Deposit)
Penempatan pada bank lain Placement with other banks
(call money) - 1,548,129,490 (call money)

3,397,029,102 3,545,884,134

c. Berdasarkan kolektibilitas c. By collectibility

Seluruh penempatan pada Bank Indonesia All placements with Bank Indonesia and
dan bank lain diklasifikasikan lancar pada other banks are classified as current at
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 31 December 2015 and 2014.

d. Cadangan kerugian penurunan nilai d. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidak Management believes that no allowance for


dibutuhkan cadangan kerugian penurunan impairment losses is required as at
nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 December 2015 and 2014.
2014.

8. EFEK-EFEK 8. MARKETABLE SECURITIES

Informasi mengenai jatuh tempo dan tingkat suku Information in respect of maturity and interest
bunga diungkapkan pada Catatan 26. rates is disclosed in Note 26.

a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency

2015 2014

Pinjaman yang diberikan


dan piutang Loan and receivables
Mata uang asing Foreign currencies
Wesel ekspor 136,737,845 50,222,632 Export bills

136,737,845 50,222,632

Tersedia untuk dijual Available for sale


Rupiah Rupiah

Obligasi Pemerintah: Government Bonds:


- Suku bunga tetap 1,351,203,850 1,065,305,440 Fixed interest rate -

Sertifikat Bank Indonesia - 542,903,804 Certificates of Bank Indonesia

1,351,203,850 1,608,209,244

Lampiran - 5/39 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. MARKETABLE SECURITIES (continued)

a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency (continued)


(lanjutan)

2015 2014

Diukur pada nilai wajar Fair value through profit or loss


melalui laporan laba rugi
Rupiah Rupiah
Obligasi Pemerintah: Government Bonds:
- Suku bunga tetap 3,605,342,157 2,158,187,958 Fixed interest rate -
Sukuk 11,066,366 97,320,300 Sukuk

3,616,408,523 2,255,508,258

5,104,350,218 3,913,940,134

Pada tanggal 31 Desember 2015, kerugian As at 31 December 2015, unrealised loss of


yang belum direalisasi atas efek - efek dalam available for sale marketable securities (net
kelompok tersedia untuk dijual (setelah pajak of deferred tax) is Rp 6,272,458 (2014:
tangguhan) adalah Rp 6.272.458 (2014: Rp 1,952,126). This amount is recorded in
Rp 1.952.126). Jumlah ini dicatat pada head office account section.
bagian rekening kantor pusat.

Pada tanggal 31 Desember 2015, kerugian As at 31 December 2015, unrealised loss


yang belum direalisasi atas perubahan nilai from the changes in fair value of marketable
wajar efek - efek yang diukur pada nilai wajar securities measured at fair value through
melalui laporan laba rugi adalah profit or loss is Rp 59,183,703 (2014: gain of
Rp 59.183.703 (2014: keuntungan sebesar Rp 48,133,965). This amount is recognised
Rp 48.133.965). Jumlah ini diakui pada in the current year statement of
laporan laba rugi komprehensif tahun comprehensive income.
berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As at 31 December 2015 and 2014,
peringkat obligasi pemerintah yang diberikan Government Bonds rating given by rating
oleh lembaga Pemeringkat Standard and institution Standard and Poor’s is BB+.
Poor’s adalah BB+.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia In accordance with PBI No. 14/18/PBI/2012
No.14/18/PBI/2012 tertanggal 28 November dated 28 November 2012 regarding on
2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Banks’ Minimum Capital requirement and
Minimum Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia’s Circular Letter
Bank Indonesia No.14/37/DPNP tanggal No.14/37/DPNP dated 27 December 2012 on
27 Desember 2012 perihal Kewajiban the Bank’s Minimum Capital requirement
Penyediaan Modal Minimum sesuai profil following risk profiles and Capital
risiko dan pemenuhan Capital Equivalency Equivalency Maintained Assets (CEMA)
Maintained Assets (CEMA), mulai bulan Juni fulfillment, starting June 2013, foreign bank
2013 kantor cabang bank asing diwajibkan branches are required to allocate minimum of
untuk mengalokasikan minimum 8% dari rata- 8% of average monthly liabilities, excluding
rata total kewajiban bulan laporan, kecuali intercompany liabilities, as CEMA.
kewajiban antar kantor, sebagai CEMA.

Cabang telah mengalokasikan Rp The Branch had allocated Rp 1,000,583,450


1.000.583.450 dan Rp 1.016.514.896 dalam and Rp 1,016,514,896 in the form of
bentuk Surat Utang Negara yang Government Bonds Marketable Securities
dikategorikan sebagai aset yang tersedia categorized as available-for-sale for the
untuk dijual untuk pemenuhan CEMA pada CEMA fulfillment for the reporting period of
periode pelaporan 31 Desember 2015 dan 31 December 2015 and 2014, respectively.
2014.

Lampiran - 5/40 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. MARKETABLE SECURITIES (continued)

a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency (continued)


(lanjutan)

Cabang mengakui keuntungan bersih atas The Branch recognised gains from the sale
penjualan efek – efek sejumlah Rp of marketable securities amounting to
91.618.005 selama tahun 2015 (2014: Rp 91,618,005 in 2015 (2014: gain of
keuntungan sebesar Rp 208.592.233). Rp 208,592,233).

b. Berdasarkan kolektibilitas b. By collectability

Seluruh efek-efek yang dimiliki pada tanggal All marketable securities as at 31 December
31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan 2015 and 2014 were classified as current.
sebagai lancar.

c. Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidak Management believes that no allowance for


dibutuhkan cadangan kerugian penurunan impairment losses is required as at
nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 December 2015 and 2014.
2014.

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 9. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES

a. Berdasarkan jenis transaksi a. By type of transaction


2015
Jumlah nosional
(nilai penuh) Nilai wajar/Fair values
dalam mata uang asal/ Tagihan Liabilitas
Notional amount derivatif/ derivatif/
(full amount) Derivatives Derivatives
Instrumen in original currency receivables payables Instruments
Terkait nilai tukar Exchange rate related
Kontrak berjangka - beli Forward contract - buy
USD 1,234,709,349 52,545,950 (282,370,148) USD
AUD 7,500,000 1,046,603 - AUD
EUR 70,110,210 15,148,187 (5,839,257) EUR
Kontrak berjangka - jual Forward contract - sell
EUR 69,841,760 7,925,981 (11,328,629) EUR
USD 605,587,685 162,053,956 (8,128,886) USD
JPY 2,270,091,181 994,722 (1,671,665) JPY
AUD 7,500,000 - (509,046) AUD
Spot mata uang asing - beli Foreign currency spots - buy
USD 5,805,696 - (155,190) USD
Spot mata uang asing - jual Foreign currency spots - sell
USD 30,830,931 848,975 - USD
Swap mata uang asing Cross currency swaps
USD 1,367,733,321 2,378,242,622 (2,712,633,283) USD
JPY 11,487,141,950 94,578,156 (103,763,034) JPY
Swap atas suku bunga Interest rate swaps
USD 2,197,333,334 160,035,798 (160,035,798) USD
IDR 356,154,591,438 3,339,391 (130,854) IDR

Dikurangi: Less:
Cadangan kerugian Allowance
penurunan nilai - - for impairment losses
2,876,760,341 (3,286,565,790)

Lampiran - 5/41 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 9. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES


(lanjutan) (continued)

a. Berdasarkan jenis transaksi (lanjutan) a. By type of transaction (continued)

2014
Jumlah nosional
(nilai penuh) Nilai wajar/Fair values
dalam mata uang asal/ Tagihan Liabilitas
Notional amount derivatif/ derivatif/
(full amount) Derivatives Derivatives
Instrumen in original currency receivables payables Instruments
Terkait nilai tukar Exchange rate related
Kontrak berjangka - beli Forward contract - buy
USD 1,116,608,072 103,950,042 (60,150,990) USD
AUD 11,200,000 799,737 - AUD
EUR 135,817,547 - (58,455,596) EUR
Kontrak berjangka - jual Forward contract - sell
EUR 137,450,754 50,002,750 - EUR
USD 609,986,013 21,920,839 (79,763,890) USD
JPY 2,972,882,761 24,796,215 (94,601) JPY
AUD 11,200,000 - (747,908) AUD
Spot mata uang asing - beli Foreign currency spots - buy
USD 35,575,900 - (894,844) USD
Spot mata uang asing - jual Foreign currency spots - sell
USD 32,000,000 1,085,945 - USD
Swap mata uang asing Cross currency swaps
USD 1,096,319,245 1,393,393,738 (1,492,123,959) USD
JPY 12,494,458,177 84,824,019 (84,939,703) JPY
Swap atas suku bunga Interest rate swaps
USD 1,673,666,667 158,859,332 (158,859,332) USD
IDR 950,803,092,038 10,376,353 (5,017,251) IDR
1,850,008,970 (1,941,048,074)
Dikurangi: Less:
Cadangan kerugian Allowance
penurunan nilai - - for impairment losses
1,850,008,970 (1,941,048,074)

b. Berdasarkan kolektibilitas b. By collectability

Seluruh tagihan derivatif yang dimiliki All derivative receivables as at 31 December


diklasifikasikan pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014 are classified as current.
2015 dan 2014 sebagai lancar.

c. Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidak Management believes that no allowance for


dibutuhkan cadangan kerugian penurunan impairment losses is required as at
nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 December 2015 and 2014.
2014.

Lihat Catatan 23 untuk rincian transaksi dan Refer to Note 23 for details of related party
saldo dengan pihak berelasi. transactions and balances.

Lampiran - 5/42 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN 10. LOANS

Informasi mengenai jatuh tempo dan tingkat suku Information in respect of maturity and interest
bunga diungkapkan pada Catatan 26. rates is disclosed in Note 26.

a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency

2015 2014

Pinjaman yang diberikan dan


piutang Loans and receivables

Rupiah Rupiah
Modal kerja 1,906,755,548 2,051,747,263 Working capital
Lainnya 10,382,229 12,797,694 Others

1,917,137,777 2,064,544,957

Mata uang asing Foreign currencies


Modal kerja 1,194,335,863 672,421,072 Working capital
Investasi - 655,587,857 Investment

1,194,335,863 1,328,008,929

Diukur pada nilai wajar


melalui laporan laba rugi Fair value through profit or loss

Mata uang asing Foreign currencies


Modal kerja 5,703,614,491 5,250,765,044 Working capital

5,703,614,491 5,250,765,044

8,815,088,131 8,643,318,930

Dikurangi: Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

8,815,088,131 8,643,318,930

Selama tahun 2015 dan 2014, Cabang During 2015 and 2014, the Branch granted
memberikan kredit pemilikan rumah dan housing and car loans to employees. All of
mobil untuk karyawan. Seluruh fasilitas ini these facilities have a specified interest rate
memiliki bunga yang telah ditentukan dengan with terms between 2 to 20 years, and are
jangka waktu berkisar antara 2 sampai collected through monthly salary deduction.
dengan 20 tahun yang dilunasi melalui
pemotongan gaji setiap bulannya.

Pada tanggal 31 Desember 2015, rasio As at 31 December 2015, the percentage of


pinjaman bermasalah (NPL) gross dan net gross and net non-performing loans (NPL) to
terhadap total pinjaman yang diberikan total loans are 0% (2014: 0%) and 0% (2014:
adalah masing-masing sebesar 0% (2014: 0%), respectively.
0%) dan 0% (2014: 0%).

Pinjaman yang dijamin dengan Standby Loans secured by Standby Letters of Credit
Letters of Credit pada 31 Desember 2015 as of 31 December 2015 and 2014 amounted
dan 2014 masing-masing sebesar to Rp 1,055,922,776 dan Rp 787,912,170,
Rp 1.055.922.776 dan Rp 787.912.170. respectively.

Lampiran - 5/43 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi b. By economic sector

2015 2014
Jasa keuangan dan asuransi 5,918,116,355 5,582,709,242 Financial institution and insurance
Pertambangan 1,038,765,035 960,622,857 Mining
Perindustrian 833,291,179 1,114,025,459 Manufacturing
Perdagangan 769,119,132 666,959,089 Trading
Pengangkutan, pergudangan Transport, storage
dan komunikasi 205,140,224 183,975,659 and communication
Lainnya 50,656,206 135,026,624 Others
8,815,088,131 8,643,318,930

c. Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidak Management believes that no allowance for


dibutuhkan cadangan kerugian penurunan impairment losses is required as at 31
nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan December 2015 and 2014.
2014.

d. Berdasarkan kolektibilitas d. By collectibility

Pinjaman yang diberikan berdasarkan Loans classification in accordance with Bank


kolektibilitas menurut peraturan Bank Indonesia guidelines is as follows:
Indonesia adalah sebagai berikut:

2015 2014
Kredit tidak bermasalah Performing loans
Lancar 7,989,165,355 8,493,318,930 Current
Dalam perhatian khusus 825,922,776 150,000,000 Special mention

8,815,088,131 8,643,318,930

e. Batas maksimum pemberian kredit e. Legal lending limit (LLL)


(BMPK)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As at 31 December 2015 and 2014, the
Cabang tidak mempunyai pinjaman kepada Branch has no outstanding loans to third
pihak ketiga dan pihak-pihak yang party groups and related parties that
mempunyai hubungan istimewa yang exceeded or breached the LLL based on
melampaui ataupun melanggar BMPK prevailing Bank Indonesia regulations.
berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku.

f. Pinjaman yang diberikan yang pada saat f. Loan upon initial recognition designated
pengukuran awal telah ditetapkan untuk as fair value through profit or loss
diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi

Pada saat pengakuan awal, Cabang Upon the initial recognition, this loan
menetapkan pinjaman yang diberikan ini designated by the Branch at fair value
untuk diukur pada nilai wajar melalui laba through profit or loss because it is managed
rugi karena dikelola dan kinerjanya and its performance is evaluated on a fair
dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai value basis, in accordance with documented
dengan manajemen risiko atau strategi risk management or investment strategy and
investasi yang didokumentasikan, dan those information were provided internally to
informasi tersebut disediakan secara internal the Branch’s key management.
kepada manajemen kunci Cabang.

Lampiran - 5/44 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)


f. Pinjaman yang diberikan yang pada saat f. Loan upon initial recognition designated
pengukuran awal telah ditetapkan untuk as fair value through profit or loss
diukur pada nilai wajar melalui laporan (continued)
laba rugi (lanjutan)
Fasilitas I Facilities I
Pada tanggal 15 November 2013, Cabang On 15 November 2013, the Branch gave a
memberikan fasilitas pinjaman sebesar loan facility amounted USD 150,000,000 (full
USD 150.000.000 (nilai penuh) dengan amount) with an interest rate of LIBOR 3
tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan (three) months plus a certain margin and on
ditambah marjin tertentu dan pada tanggal 21 21 November 2013, the borrower has
November 2013 peminjam telah melakukan drawdown all the credit facility. This loan
penarikan penuh. Fasilitas pinjaman ini facility has a tenor of 3 (three) years and will
memiliki tenor 3 (tiga) tahun, dan akan jatuh expire on 21 November 2016.
tempo pada tanggal 21 November 2016.
Agunan yang diterima Cabang atas pinjaman Collateral received by the Branch for this
yang diberikan ini adalah berupa efek-efek loan is marketable securities in form of
dalam bentuk obligasi Pemerintah Republik Republic of Indonesia government bonds
Indonesia dengan rasio 125% terhadap with ratio of 125% from total loan. If the value
jumlah pinjaman yang diberikan. Jika nilai of collateral to loan ratio declines to below
rasio agunan terhadap pinjaman yang the collateral ratio of 125%, then the
diberikan lebih rendah daripada rasio agunan borrower will be required to post more
sebesar 125%, maka pihak peminjam collaterals into the Branch’s account.
diharuskan untuk menempatkan lagi
sejumlah agunan kepada Cabang.
Fasilitas II Facilities II
Pada tanggal 20 Agustus 2014, Cabang On 20 August 2014, the Branch gave a loan
memberikan fasilitas pinjaman sebesar USD facility amounted to USD 250,000,000 (full
250.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat amount with an interest rate of LIBOR 3
bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah (three) months plus a certain margin and on
marjin tertentu dan pada tanggal 2 Desember 2 December 2014, the borrower has
2014 peminjam telah melakukan penarikan drawdown all the credit facility. This loan
penuh. Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 facility has a tenor of 3 (three) years and will
(tiga) tahun, dan akan jatuh tempo pada mature on 5 September 2017.
tanggal 5 September 2017.
Agunan yang diterima Cabang atas pinjaman Collateral received by the Branch for this
yang diberikan ini adalah berupa efek-efek loan is marketable securities in form of
dalam bentuk obligasi Pemerintah Republik Republic of Indonesia government bonds and
Indonesia dan obligasi korporasi dengan corporate bonds with ratio of 125% from total
rasio 125% terhadap jumlah pinjaman yang loan. If the value of collateral of loan ratio
diberikan. Jika nilai rasio agunan terhadap declines to below the collateral ratio of 125%,
pinjaman yang diberikan lebih rendah then the borrower will be required to post
daripada rasio agunan sebesar 125%, maka more collaterals into the Branch's account.
pihak peminjam diharuskan untuk
menempatkan lagi sejumlah agunan kepada
Cabang.
Metode yang digunakan oleh Cabang untuk The method used by the Branch to calculate
menghitung nilai wajar dari pinjaman yang the fair value of this loan is the net present
diberikan ini adalah dengan menghitung nilai value from net future cash flows that will be
kini bersih dari nilai arus kas bersih yang received by the Branch on reporting date of
akan diterima Cabang atas pinjaman yang statement of financial position.
diberikan ini pada tanggal laporan posisi
keuangan.

Lampiran - 5/45 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

f. Pinjaman yang diberikan yang pada saat f. Loan upon initial recognition designated
pengukuran awal telah ditetapkan untuk as fair value through profit or loss
diukur pada nilai wajar melalui laporan (continued)
laba rugi (lanjutan)

Pada tahun yang berakhir 31 Desember For the year ended 31 December 2015,
2015, Cabang telah membukukan (kerugian)/ Branch has recorded unrealised (loss)/gain
keuntungan yang belum direalisasi atas from these loan amounted to
pinjaman yang diberikan ini sebesar (Rp 138,901,816) (2014: Rp 166,486,029)
(Rp 138.901.816) (2014: Rp 166.486.029) which are recorded on profit or loss.
yang dicatat pada Laporan Laba Rugi.

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

2015
Saldo awal/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Disposals balance

Harga perolehan Cost


Perlengkapan dan peralatan 63,009,785 4,259,658 (555,848) 66,713,595 Furniture and equipment
Prasarana kantor 41,421,686 - - 41,421,686 Leasehold improvements

104,431,471 4,259,658 (555,848) 108,135,281

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation


Perlengkapan dan peralatan 49,858,651 8,475,131 (555,848) 57,777,934 Furniture and equipment
Prasarana kantor 36,612,101 2,796,758 - 39,408,859 Leasehold improvement

86,470,752 11,271,889 (555,848) 97,186,793

Nilai buku bersih 17,960,719 10,948,488 Net book value

2014
Saldo awal/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Disposals balance

Harga perolehan Cost


Perlengkapan dan peralatan 57,691,087 5,318,698 - 63,009,785 Furniture and equipment
Prasarana kantor 41,421,686 - - 41,421,686 Leasehold improvements

99,112,773 5,318,698 - 104,431,471

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation


Perlengkapan dan peralatan 41,009,602 8,849,049 - 49,858,651 Furniture and equipment
Prasarana kantor 34,156,466 2,455,635 - 36,612,101 Leasehold improvement

75,166,068 11,304,684 - 86,470,752

Nilai buku bersih 23,946,705 17,960,719 Net book value

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat Management believes that there is no permanent
penurunan nilai permanen aset tetap selama impairment in the value of fixed assets owned by
tahun berjalan karena manajemen berpendapat the Branch during the year because management
bahwa nilai tercatat aset tetap tidak melebihi believes that the carrying amount of fixed assets
estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali. do not exceed the estimated recoverable amount.

Lampiran - 5/46 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As at 31 December 2015 and 2014, the
Manajemen melakukan peninjauan kembali atas Management performed a review on useful life,
masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai depreciation method, and residual value of fixed
residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak assets and concluded that there was no change
terdapat perubahan atas metode dan asumsi in those methodology and assumptions.
tersebut.

Aset tetap telah diasuransikan dan manajemen Fixed assets have been insured and
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut Management believes that the sum insured is
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian adequate to cover any possible losses on the
atas aset tersebut. assets insured.

12. ASET LAIN-LAIN DAN BEBAN DIBAYAR 12. OTHER ASSETS AND PREPAYMENTS
DIMUKA

2015 2014

Piutang bunga 105,117,087 72,065,782 Interest receivable


Lainnya 48,177,531 8,953,244 Others

153,294,618 81,019,026

Aset lain-lain dan beban dibayar dimuka pada Other assets and prepayments with related
pihak yang berelasi diungkapkan pada Catatan parties are disclosed in Note 23.
23.

13. SIMPANAN NASABAH 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

2015 2014

Rupiah Rupiah
Giro 1,712,621,175 1,313,716,364 Current accounts
Deposito berjangka 174,834,457 492,700,000 Time deposits

1,887,455,632 1,806,416,364
Mata uang asing Foreign currencies
Giro 2,069,043,321 1,909,830,883 Current accounts
Deposito berjangka 685,168,384 736,839,418 Time deposits

2,754,211,705 2,646,670,301

4,641,667,337 4,453,086,665

Tidak terdapat simpanan nasabah yang diblokir There are no amounts blocked and pledged as
dan dijadikan jaminan atas pinjaman yang loan collateral.
diberikan.

Lihat Catatan 23 untuk rincian transaksi dan Refer to Note 23 for details of related party
saldo dengan pihak berelasi. transactions and balances.

Lampiran - 5/47 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

14. PINJAMAN YANG DITERIMA 14. BORROWINGS

2015 2014

Rupiah Rupiah
Pasar uang antar bank 1,140,000,000 2,674,720,000 Interbank money market

Mata uang asing Foreign currencies


Pasar uang antar bank 11,966,758,500 9,635,530,000 Interbank money market

13,106,758,500 12,310,250,000

Lihat Catatan 23 untuk rincian transaksi dan Refer to Note 23 for details of related party
saldo dengan pihak berelasi. transactions and balances.

15. PERPAJAKAN 15. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

2015 2014

Pajak penghasilan badan 35,747,453 - Corporate income tax

b. Liabilitas pajak kini b. Current taxes liabilities


2015 2014

Pajak penghasilan badan Corporate income tax


- Pasal 25 9,472,682 8,504,069 Article 25 -
- Pasal 29 - 64,581,510 Article 29 -
Pajak penghasilan cabang 24,604,711 53,279,750 Branch profit tax

34,077,393 126,365,329

c. Liabilitas pajak lainnya c. Other tax liabilities


2015 2014

Pajak penghasilan: Income tax:


- Pasal 23/26 14,350,175 10,176,338 Article 23/26 -
- Pasal 21 1,542,097 1,019,935 Article 21 -
- Pasal 4 (2) 1,233,333 1,278,442 Article 4 (2) -

17,125,605 12,474,715

d. Beban pajak penghasilan d. Income tax expense

2015 2014

Kini 82,015,703 177,599,167 Current


Tangguhan 2,979,515 5,619,125 Deferred

84,995,218 183,218,292

Pajak penghasilan cabang 24,604,711 53,279,750 Branch profit tax

109,599,929 236,498,042

Lampiran - 5/48 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

d. Beban pajak penghasilan (lanjutan) d. Income tax expense (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan The reconciliation between income tax
dengan hasil perkalian laba akuntansi expense and the theoretical tax amount on
sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak the Branch’s income before tax is as follows:
yang berlaku adalah sebagai berikut:

2015 2014

Laba sebelum pajak 320,444,969 714,205,853 Income before tax

Pajak dihitung pada tarif pajak 80,111,242 178,551,463 Tax calculated at rates

Dampak pajak penghasilan pada: Tax effects of:

Beda tetap 4,883,976 4,666,829 Permanent differences

Beban pajak penghasilan badan 84,995,218 183,218,292 Corporate Income Tax expense

Pajak penghasilan cabang 24,604,711 53,279,750 Branch profit tax

Pajak penghasilan 109,599,929 236,498,042 Income tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak The reconciliation between income before
seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi tax as shown in the statement of
komprehensif dan penghasilan kena pajak comprehensive income and taxable income
untuk tahun-tahun yang berakhir pada for the years ended 31 December 2015 and
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 2014 are as follows:
sebagai berikut:
2015 2014

Laba sebelum pajak penghasilan 320,444,969 714,205,853 Income before tax

Beda tetap: Permanent difference:


Kesejahteraan karyawan 5,297,813 5,154,601 Employee welfare
Beban yang tidak dapat dikurangkan Non-deductible expenses for
untuk keperluan pajak 14,238,090 13,512,718 tax purspose

19,535,903 18,667,317

Perbedaan waktu Timing differences


Penyusutan aset tetap 4,947,724 4,086,803 Fixed asset depreciation
Penyisihan pemulihan gedung 481,188 822,099 Provisions for building restoration
Imbalan kerja karyawan 6,195,100 3,320,971 Employee banefits
Cadangan kerugian penurunan nilai (28,754,604) (23,978,952) Allowance for impairement
Provisi bonus 5,212,532 (6,727,421) Provision for bonus

(11,918,060) (22,476,500)

Penghasilan kena pajak tahun


berjalan 328,062,812 710,396,670 Taxable income for the year

Beban pajak penghasilan badan 82,015,703 177,599,167 Corporate income tax expense

Dikurangi: Less:
Pajak penghasilan badan dibayar
dimuka (117,763,156) (113,017,657) Prepaid corporate income tax

(Taksiran lebih bayar pajak)/Liabilitas (Claim for tax refund)/Corporate


pajak penghasilan badan - pasal 29 (35,747,453) 64,581,510 income tax liability - article 29

Liabilitas pajak penghasilan cabang 24,604,711 53,279,750 Branch profit tax liability

Lampiran - 5/49 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

d. Beban pajak penghasilan (lanjutan) d. Income tax expense (continued)

Pajak penghasilan Cabang adalah sebesar Branch profit tax is 10% of taxable income for
10% dari penghasilan kena pajak tahun the year after deducting corporate income tax
berjalan setelah dikurangi beban pajak expense.
penghasilan badan.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk The corporate income tax calculation for
tahun 2015 adalah suatu perhitungan 2015 is a preliminary estimate made for
sementara yang dibuat untuk tujuan accounting purposes and is subject to
akuntansi dan dapat berubah pada saat revision when the Branch lodges its annual
Cabang menyampaikan Surat Pemberitahuan corporate tax return (SPT).
Tahunan (SPT) pajaknya.

Perhitungan perpajakan untuk tahun yang The calculation of income tax for the year
berakhir tanggal 31 Desember 2014 adalah ended 31 December 2014 in accordance with
sesuai dengan Surat Pemberitahuan Branch’s annual corporate tax return (SPT).
Tahunan (SPT) Cabang.

e. Aset (liabilitas) pajak tangguhan e. Deferred tax assets (liabilities)


Dikreditkan/
(Dibebankan)/ (dibebankan)
dikreditkan ke penghasilan
ke laporan komprehensif
laba rugi/ lain/(Charged/)
(Charged)/ credited to
credited to other
profit and comprehensive
2014 loss income 2015

Cadangan kerugian penurunan


nilai atas asset produktif - Allowance for impairment losses
pinjaman yang diberikan (23,108,298) (7,188,651) - (30,296,949) on earning assets - loans
Selisih antara penyusutan Difference between accounting
komersial dan fiskal 1,605,412 1,236,931 - 2,842,343 and fiscal depreciation
Penyisihan imbalan kerja 8,070,628 1,548,775 (216,339) 9,403,064 Provision for employee benefits
Penyisihan bonus 8,370,966 1,303,133 - 9,674,099 Provision for bonus
Keuntungan yang belum
direalisasi atas efek-efek
dalam kelompok Unrealised gains on available for
tersedia untuk dijual 650,709 - 1,440,111 2,090,820 sale marketable securities
Penyisihan pemulihan gedung 825,342 120,297 - 945,639 Provision for building restoration

(3,585,241) (2,979,515) 1,223,772 (5,340,984)

Dikreditkan/
(Dibebankan)/ (dibebankan)
dikreditkan ke penghasilan
ke laporan komprehensif
laba rugi/ lain/(Charged/)
(Charged)/ credited to
credited to other
profit and comprehensive
2013 loss income 2014

Cadangan kerugian penurunan


nilai atas asset produktif - Allowance for impairment losses
pinjaman yang diberikan (17,113,560) (5,994,738) - (23,108,298) on earning assets - loans
Selisih antara penyusutan Difference between accounting
komersial dan fiskal 583,711 1,021,701 - 1,605,412 and fiscal depreciation
Penyisihan imbalan kerja 6,773,891 830,243 466,494 8,070,628 Provision for employee benefits
Penyisihan bonus 10,052,821 (1,681,855) - 8,370,966 Provision for bonus
Keuntungan yang belum
direalisasi atas efek-efek
dalam kelompok Unrealised gains on available for
tersedia untuk dijual 6,553,530 - (5,902,821) 650,709 sale marketable securities
Penyisihan pemulihan gedung 619,818 205,524 - 825,342 Provision for building restoration

7,470,211 (5,619,125) (5,436,327) (3,585,241)

Lampiran - 5/50 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

e. Aset (liabilitas) pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax assets (liabilities) (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak Management believes that deferred tax
tangguhan dapat dipulihkan dan assets can be utilised and compensated
dikompensasikan dengan laba fiskal pada against future taxable income.
masa mendatang.

f. Pemeriksaan pajak f. Tax audit

Tahun fiskal 2003 Fiscal year 2003

Pada tanggal 2 November 2009, Cabang On 2 November 2009, the Branch received
menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) tax assessment letter for the fiscal year 2003.
untuk tahun fiskal 2003. SKP tersebut The assessment confirmed underpayment of
menetapkan kurang bayar atas pajak value added tax, corporate income tax,
pertambahan nilai, pajak penghasilan badan, income tax article 23 and income tax article
PPh 23 dan PPh 26 (4) dengan jumlah 26 (4) with total amount Rp 2,976,286
sebesar Rp 2.976.286 (termasuk denda). (include penalty).

Kurang bayar ini telah dibayar pada tanggal This underpayment has been paid on 13
13 November 2009 dan telah dibukukan pada November 2009 and has been booked in
laba rugi tahun 2009. Pada tanggal 29 2009 statement of income. On 29 January
Januari 2010, Cabang mengajukan keberatan 2010, the Branch has filed an objection
atas SKP terkait dengan kurang bayar atas related to the underpayment of corporate
pajak penghasilan badan dan PPh 26 (4) income tax and income tax article 26
tersebut di atas. Selanjutnya, kantor pajak (4).Subsequently, the tax office has rejected
telah melakukan penolakan atas keberatan the Branch objection letter. The Branch has
Cabang. Cabang telah mengajukan banding lodged an appeal letter to the tax court.
ke Pengadilan Pajak.

Pada tanggal 24 April 2013, Pengadilan On 24 April 2013, the Tax Court had read its
Pajak menyatakan keputusan final menolak final decision of rejecting the Branch’s
permohonan banding cabang atas keberatan appeals on the tax disputes. The Branch has
pajak. Cabang telah memasukkan surat filed judicial review request letter to the
peninjauan kembali ke pengadilan tinggi pada Supreme Court on 13 August 2013. Until the
tanggal 13 Agustus 2013. Sampai dengan date of this financial statement, the judicial
tanggal laporan keuangan ini, peninjauan review is still in process.
kembali masih dalam proses.

g. Administrasi g. Administration

Berdasarkan Undang-Undang No 28 tahun According to Law No.28 year 2007 regarding


2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Taxation General Provisions and Procedures
Cara Perpajakan yang diberlakukan terhadap which applicable to fiscal year 2008 and
tahun pajak 2008 dan tahun-tahun subsequent years stipulating that the DGT
sebelumnya menentukan bahwa DJP dapat may assess or amend taxes within five years
menetapkan atau mengubah liabilitas pajak of the time the tax becomes due.
tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak
saat terhutangnya pajak.

Lampiran - 5/51 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES


Cabang telah menghitung liabilitas imbalan kerja The Branch has recognised a liabilities for
berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan employee benefits in accordance with Labor Law
No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 No. 13/2003 dated 25 March 2003 and PSAK 24
(Revisi 2013). (Revised 2013).
Liabilitas atas imbalan kerja lainnya meliputi uang The liabilities for other employee benefits consist
jasa, uang pisah, pesangon dan kompensasi of service payments, severance payments,
lainnya dihitung oleh perusahaan konsultan termination benefits and other compensations is
aktuaria independen PT Mercer Aktuaria calculated by a licensed independent actuarial
Konsultan dengan menggunakan metode consulting firm PT Mercer Aktuaria Konsultan
“Projected Unit Credit” sebagaimana tercantum using the “Projected Unit Credit” method as
dalam laporan masing-masing pada tanggal 14 stated in its reports dated 14 March 2016 and 2
Maret 2016 dan 2 Februari 2015. February 2015, respectively.
Liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 The liability for employee benefits as at 31
Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah December 2015 and 31 December 2014 as
sebagai berikut: follow:
Liabilitas imbalan kerja Employee benefit liabilities
2015 2014
Present value of defined benefit
Nilai kini liabilitas imbalan pasti 37,612,255 32,543,520 obligation
Nilai yang belum diakui: Unrecognised amounts of:
Biaya jasa lalu - (261,010) Past service cost

37,612,255 32,282,510
Beban imbalan kerja Employee benefit expenses
Berikut ini adalah estimasi penting dan Following are the key assumptions and matters
diungkapkan dalam laporan aktuaria per tanggal disclosed in the actuarial reports as at 31
31 Desember 2015 dan 2014. December 2015 and 2014.
2015 2014
Biaya jasa kini 7,261,430 5,214,680 Current service cost
Beban bunga atas liabilitas 2,551,263 2,360,098 Interest on obligation
Transfer karyawan- Employee transfer-
kombinasi bisnis 3,469 (141,923) Business Contribution
Amortisasi periode berjalan - bersih - 24,247 Amortisation for the period – net
Biaya jasa masa lalu 261,010 - Past service cost

10,077,172 7,457,102
Asumsi-asumsi utama yang digunakan untuk Key assumptions used in determining the post
menentukan kewajiban imbalan pasca kerja pada employment benefit obligation as at 31
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah December 2015 and 2014 are as follows:
sebagai berikut:
2015 2014

Asumsi ekonomi: Economic assumptions:


- Tingkat diskonto per tahun 9.0% 8.0% Annual discount rate -
- Tingkat kenaikan
penghasilan dasar per tahun 8.5% 7.5% Annual salary growth rate -
Asumsi lainnya: Other assumptions:
- Tingkat kematian Tabel Mortalitas Indonesia (TMI III) 2011/ Mortality rate -
Mortality Table of Indonesia (TMI III) 2011
- Tingkat cacat 10% dari TMI III /10% of TMI III Disability rate -

- Tingkat pengunduran diri peserta 12% per tahun untuk peserta berusia 20 tahun Withdrawal rate -
dan menurun sampai 4% pada usia 45 tahun/
12% per annum at age 20 decreasing to 4%
per annum at age 45

- Usia pensiun normal 55 tahun/55 years old Normal retirement age -

Lampiran - 5/52 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES


(continued)

Berikut ini adalah mutasi liabilitas imbalan kerja Below is the movement of the liabilities for
Cabang selama tahun berjalan: employee benefits of the Branch during the
years:
2015 2014

Saldo awal 32,282,510 27,095,564 Beginning balance


Biaya jasa kini 7,261,430 5,214,680 Current service cost
Beban bunga atas liabilitas 2,551,263 2,360,098 Interest on obligation
Transfer karyawan- Employee transfer-
kombinasi bisnis 3,469 (141,923) Business Contribution
Amortisasi periode berjalan - bersih - 24,247 Amortisation for the period – net
Biaya jasa masa lalu 261,010 - Past service cost
Pengukuran kembali Remeasurements:
- Perubahan asumsi demografik 357,913 2,175,886 Changes in demographic assumptions -
- Penyesuaian pengalaman (1,223,267) (309,911) Experience adjustment -
Manfaat yang dibayarkan selama
tahun berjalan (3,882,073) (4,136,131) Benefit paid during the year

Saldo akhir 37,612,255 32,282,510 Ending balance

Sensitivitas liabilitas pensiun imbalan pasti untuk The sensitivity of the defined benefit pension
perubahan asumsi aktuarial pokok adalah sebagai obligation to changes in the principal actuarial
berikut: assumptions are as follows:
31 Desember/December 2015
Dampak pada kewajiban imbalan pasti/
Perubahan Impact on defined benefit obligation
asumsi/ Kenaikan asumsi/ Penurunan asumsi/
Change in Increase in Decrease in
assumption assumption assumption

Tingkat diskonto 1% (2,316,688) 2,576,775 Discount rate


Tingkat kenaikan gaji
di masa datang 1% 2,934,657 (2,672,367) Future salary increases

31 Desember/December 2014
Dampak pada kewajiban imbalan pasti/
Perubahan Impact on defined benefit obligation
asumsi/ Kenaikan asumsi/ Penurunan asumsi/
Change in Increase in Decrease in
assumption assumption assumption

Tingkat diskonto 1% (2,175,886) 2,426,035 Discount rate


Tingkat kenaikan gaji
di masa datang 1% 2,739,403 (2,487,118) Future salary increases

Analisa sensitivitas diatas didasarkan pada The above sensitivity analysis is based on a
perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana change in an assumption while holding all other
semua asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam assumptions constant. In practice, this is unlikely
prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan to occur, and changes in some of the
beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. assumptions may be correlated. When
Dalam perhitungan sensitivitas liabilitas pensiun calculating the sensitivity of the defined benefit
imbalan pasti atas asumsi aktuarial utama, metode pension obligation to significant actuarial
yang sama (perhitungan nilai kini liabilitas pensiun assumptions, the same method (present value of
imbalan pasti dengan menggunakan metode the defined benefit pension obligation calculated
projected unit credit pada akhir periode pelaporan) with the projected unit credit method at the end of
telah diterapkan seperti dalam perhitungan liabilitas the reporting period) has been applied when
pensiun yang diakui dalam laporan posisi calculating the pension liability recognised within
keuangan. the statements of financial position.

Lampiran - 5/53 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES


(continued)

Rata-rata durasi liabilitas program manfaat pasti The average duration of the defined benefit
adalah 19 tahun. obligation is 19 years.

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari Expected maturity analysis of undiscounted
manfaat pensiun yang tidak terdiskonto adalah employee benefits are as follows:
sebagai berikut:

31 Desember/
December 2015

Kurang dari 1 tahun 1,452,357 Less than 1 year


2 - 5 tahun 17,638,096 2 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 55,224,244 Over 5 years

17. AKRUAL DAN LIABILITAS LAIN - LAIN 17. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES

2015 2014

Beban yang masih harus dibayar 49,624,674 42,604,096 Accrued expense


Utang yang masih harus dibayar 18,199,267 2,235,997 Accounts payable
Utang bunga 12,006,884 14,914,361 Interest payables
Utang transaksi mata uang asing 8,540,233 11,937 Foreign currency transaction payable
Pendapatan yang ditangguhkan 3,758,345 3,239,731 Deferred income
Lainnya 7,596,844 8,152,575 Others

99,726,247 71,158,697

Beban yang masih harus dibayar sebagian besar Accrued expense mostly consists of accrual
terdiri dari akrual bonus dan beban restorasi bonus and building restoration expense.
gedung.

Lihat Catatan 23 untuk rincian transaksi dan Refer to Note 23 for details of related party
saldo dengan pihak berelasi. transactions and balances.

18. INVESTASI KANTOR PUSAT 18. HEAD OFFICE INVESTMENT

Investasi JPMorgan Chase Bank, N.A. di Cabang This represents the head office investment of
adalah sebesar 1 juta Dolar Amerika Serikat JPMorgan Chase Bank, N.A. in the Branch of
(dicatat pada laporan keuangan dalam ekuivalen USD 1 million (carried in the financial statements
Rupiah dengan kurs historis) sebagaimana at historical Rupiah equivalent) as required by
ditetapkan oleh peraturan perundangan di Indonesian law. The law restricts repatriation of
Indonesia. Peraturan perundangan ini melarang this amount except in the event of termination of
pengiriman kembali dana tersebut kecuali the Branch’s operations.
Cabang menghentikan kegiatan usahanya.

Lampiran - 5/54 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

19. PENDAPATAN BUNGA 19. INTEREST INCOME


2015 2014

Pinjaman yang diberikan 464,021,045 409,190,526 Loans


Efek-efek 290,444,630 201,847,934 Marketable securities
Penempatan pada bank lain 29,066,972 23,459,493 Placements with other banks

783,532,647 634,497,953

20. BEBAN BUNGA 20. INTEREST EXPENSE


2015 2014

Pinjaman yang diterima dari bank lain 152,850,144 101,939,789 Borrowing from other banks
Simpanan nasabah 52,893,021 119,953,195 Deposit from customers
Efek-efek 16,526,645 - Marketable securities
Premi Lembaga Penjamin Premium for Deposits Guarantee
Simpanan (LPS) 9,205,687 12,595,909 Agency (LPS)

231,475,497 234,488,893

Lihat Catatan 23 untuk rincian transaksi dan Refer to Note 23 for details of related party
saldo dengan pihak berelasi. transactions and balances.

21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSE
2015 2014

Sewa 13,587,373 11,817,921 Rental


Komunikasi 11,818,318 10,604,956 Communication
Penyusutan (Catatan 11) 11,271,889 11,304,684 Depreciation (Note 11)
Alokasi biaya kantor pusat 9,866,583 9,487,365 Head office overhead allocation
Biaya OJK 9,093,691 4,048,528 OJK Fees
Biaya broker 6,663,618 5,062,970 Brokerage fee
Jasa profesional 6,322,545 8,072,271 Professional fees
Perjalanan dinas 1,904,532 2,110,069 Official travel
Lainnya 31,434,352 17,373,433 Others

101,962,901 79,882,197

Lihat Catatan 23 untuk rincian transaksi dan Refer to Note 23 for details of related party
saldo dengan pihak berelasi. transactions and balances.

22. BEBAN GAJI DAN IMBALAN KERJA 22. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS
2015 2014

Gaji 64,453,595 60,991,037 Salaries


Bonus 50,488,315 42,410,237 Bonus
Kompensasi berbasis saham 12,137,458 12,198,160 Share based compensation
Imbalan kerja 10,077,172 7,457,102 Employee benefits
Lainnya 25,171,495 21,009,286 Others

162,328,035 144,065,822

Lihat Catatan 23 untuk rincian transaksi dan Refer to Note 23 for details of related party
saldo dengan pihak berelasi. transactions and balances.

Lampiran - 5/55 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan Related parties are companies and individuals
perorangan yang mempunyai keterkaitan who directly or indirectly have relationships with
kepemilikan atau kepengurusan secara langsung the Branch through ownership or management.
maupun tidak langsung dengan Cabang.

Pihak berelasi/ Sifat dari hubungan/


Related parties Nature of relationship

JPMorgan Chase Bank, N.A. – New York Kantor pusat/Head office

JPMorgan Chase Bank, A.G. – Frankfurt Dimiliki oleh anak perusahaan dari perusahaan yang mengendalikan
Cabang secara langsung/Owned by the subsidiary of the company
directly control the Branch

JPMorgan Chase Bank, N.A. – cabang Hong Kong/ Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Cabang secara langsung/
JPMorgan Chase Bank, N.A. – Hongkong Branch Owned by the company which directly controlled the Branch

JPMorgan Chase Bank, N.A. – cabang Singapura/ Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Cabang secara langsung/
JPMorgan Chase Bank, N.A. – Singapore Branch Owned by the company which directly controlled the Branch

JPMorgan Chase Bank, N.A. – cabang London/ Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Cabang secara langsung/
JPMorgan Chase Bank, N.A. – London Branch Owned by the company which directly controlled the Branch

JPMorgan Chase Bank, N.A. – cabang Tokyo/ Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Cabang secara langsung/
JPMorgan Chase Bank, N.A. – Tokyo Branch Owned by the company which directly controlled the Branch

JPMorgan Chase Bank, N.A. – cabang Sydney/ Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Cabang secara langsung/
JPMorgan Chase Bank, N.A. – Sydney Branch Owned by the company which directly controlled the Branch

JPMorgan Chase Bank, N.A. – cabang Seoul/ Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Cabang secara langsung/
JPMorgan Chase Bank, N.A. – Seoul Branch Owned by the company which directly controlled the Branch

JPMorgan Chase Bank, N.A. – cabang Bangkok/ Dimiliki oleh perusahaan yang mengendalikan Cabang secara langsung/
JPMorgan Chase Bank, N.A. – Bangkok Branch Owned by the company which directly controlled the Branch

J. P. Morgan Securities PLC Paris Dimiliki oleh anak perusahaan dari perusahaan yang mengendalikan
Cabang secara langsung/Owned by the subsidiary of the company
directly control the Branch

J. P. Morgan Securities PLC Asia Dimiliki oleh anak perusahaan dari perusahaan yang mengendalikan
Cabang secara langsung/Owned by the subsidiary of the company
directly control the Branch

J.P. Morgan Securities Asia Ltd. Dimiliki oleh anak perusahaan dari perusahaan yang mengendalikan
Cabang secara langsung/Owned by the subsidiary of the company
directly control the Branch

JPMorgan (S.E.A) Ltd. Dimiliki oleh anak perusahaan dari perusahaan yang mengendalikan
Cabang secara langsung/Owned by the subsidiary of the company
directly control the Branch

PT J.P. Morgan Securities Indonesia Dimiliki oleh anak perusahaan dari perusahaan yang mengendalikan
Cabang secara langsung/Owned by the subsidiary of the company
directly control the Branch

J.P. Morgan Securities Ltd. Dimiliki oleh anak perusahaan dari perusahaan yang mengendalikan
Cabang secara langsung/Owned by the subsidiary of the company
directly control the Branch

J.P. Morgan Securities Inc. Dimiliki oleh anak perusahaan dari perusahaan yang mengendalikan
Cabang secara langsung/Owned by the subsidiary of the company
directly control the Branch

Manajemen kunci/key management Branch Manager, Senior Financial Officer, Direktur/Branch Manager,
Senior Financial Officer, Directors.

Lampiran - 5/56 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(lanjutan) (continued)

Pihak yang berelasi dengan Cabang seperti yang The Branch’s related parties as disclosed below
diungkapkan di bawah ini adalah terutama dengan are mainly with Head Office, other branches,
Kantor Pusat, cabang-cabang, dan grup JPMorgan and group companies of JPMorgan Chase.
Chase.

Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak The details of balances and transactions between
berelasi dengan Cabang adalah sebagai berikut: related parties and the Branch are as follows:
2015 2014

Giro pada bank lain Current accounts with other banks


JPMorgan Chase Bank, A.G. – Frankfurt 36,963,866 91,220,366 JPMorgan Chase Bank, A.G. – Frankfurt
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang London 3,774,115 13,722,689 – London branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Hong Kong 565,604 524,283 – Hong Kong branch
41,303,585 105,467,338
Persentase terhadap total giro pada Percentage to total current account
bank lain 42.63% 92.36% with other banks

Tagihan derivatif Derivative receivables


JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Singapura 2,267,537,712 1,207,378,066 – Singapore branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang London 65,609,501 52,064,879 – London branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– New York 22,322,872 19,950,512 – New York
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Tokyo 8,317,729 5,489,550 – Tokyo branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Sydney 2,308,661 - – Sydney branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Hongkong 29,251 - – Hongkong branch
2,366,125,726 1,284,883,007
Persentase terhadap total tagihan Percentage to total derivative
derivatif 82.25% 69.45% receivables

Aset lain-lain dan beban


dibayar di muka Other assets and prepayments
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang London 32,728,969 158,324 – London branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Singapura 9,309,330 1,771,055 – Singapore branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– New York 108,943 148,863 – New York
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Sydney 90,903 75,669 – Sydney branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Tokyo 60,548 167,172 – Tokyo branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Hong Kong 30,274 12,385 – Hong Kong branch
42,328,967 2,333,468
Persentase terhadap aset lain-lain dan Percentage to total other assets
beban dibayar dimuka 27.61% 2.88% and prepayments

Lampiran - 5/57 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(lanjutan) (continued)

2015 2014

Simpanan nasabah Deposits from customers


PT J.P. Morgan Securities Indonesia 34,998,648 15,124,614 PT J.P. Morgan Securities Indonesia
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Singapura 2,255,132 6,360 – Singapore branch

37,253,780 15,130,974

Persentase terhadap total simpanan Percentage to total deposits


nasabah 0.80% 0.34% from customers

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks


JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– New York 444,715,806 404,558,224 – New York
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang London 31,772,002 - – London branch

476,487,808 404,558,224

Persentase terhadap total simpanan Percentage to total deposits


dari bank lain 100% 100% from other banks

Pinjaman yang diterima Borrowings


JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– New York 6,452,758,500 5,006,250,000 – New York
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Hong Kong 5,514,000,000 4,954,000,000 – Hong Kong branch

11,966,758,500 9,960,250,000

Persentase terhadap total pinjaman Percentage to total borrowings


yang diterima dari bank lain 91.30% 80.91% from other banks

Pinjaman yang diterima dari bank lain pihak berelasi Borrowings from related party bank mainly represents
terutama merupakan pendanaan untuk memenuhi funding required by Bank Indonesia regulation No.
ketentuan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/2005 tertanggal 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005 regarding
10 Januari 2005 tentang kebutuhan dana usaha declared capital requirements of a branch of a foreign
cabang bank asing. Dana usaha yang diterima dari bank. Head office’s funds received from JPMorgan
kantor pusat JPMorgan Chase Bank, N.A. – New York Chase Bank, N.A. – New York is non interest bearing.
tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2015 As at 31 December 2015 the fund received from
jumlah dana yang diterima dari kantor pusat sebesar head office amounted of Rp 4,054,168,500 (2014: Rp
Rp 4.054.168.500 (2014: Rp 3.668.670.000). 3,668,670,000).
2015 2014
Liabilitas derivatif Derivative payables
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Singapura 170,784,467 76,303,583 – Singapore branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– New York 67,369,017 71,343,934 – New York
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Tokyo 30,073,284 109,250,285 – Tokyo branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang London 26,917,717 78,263,329 – London branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Hong kong 4,329,752 2,943 – Hong Kong branch
299,474,237 335,164,074
Persentase terhadap total liabilitas Percentage to the total derivative
derivatif 9.11% 17.27% payables

Lampiran - 5/58 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(lanjutan) (continued)

2015 2014
Liabilitas Akseptasi Acceptance payables
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Singapura - 65,000,963 – Singapore branch
- 65,000,963
Persentase terhadap total liabilitas Percentage to total acceptance
akseptasi - 89.54% payables

Akrual dan liabilitas lainnya Accruals and other liabilities


JPMorgan (S.E.A) Ltd. 11,288,304 - JPMorgan (S.E.A) Ltd.
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Hong Kong 2,041,122 1,091,691 – Hong Kong branch
J.P. Morgan Securities PLC Paris 253,955 - J.P. Morgan Securities PLC Paris
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– New York 35,163 6,550 – New York
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang London 12,698 - – London branch
J.P. Morgan Securities PLC Asia 12,698 - J.P. Morgan Securities PLC Asia

13,643,940 1,098,241

Persentase terhadap beban yang masih Percentage to total accruals


harus dibayar dan liabilitas lainnya 13.68% 1.35% and other liabilities

Beban bunga Interest expense


JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– New York 3,208,498 1,182,130 – New York
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Hong Kong 1,015,165 6,596,717 – Hong Kong branch
PT J.P. Morgan Securities Indonesia 1,805 5,896 PT J.P. Morgan Securities Indonesia

4,225,468 7,784,743
Percentage to the total
Persentase terhadap total beban bunga 1.82% 3.32% interest expense

Biaya umum dan administrasi General and administration expense


JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– New York 26,102,433 13,568,066 – New York

26,102,433 13,568,066

Persentase terhadap total beban Percentage to total general and


umum dan administrasi 25.59% 16.99% administration expense

Biaya umum dan administrasi dari JPMorgan General and administration expenses to
Chase Bank, N.A – New York meliputi biaya JPMorgan Chase Bank, N.A. – New York
premi asuransi yang terkait dengan risiko kredit consists of IM premium expense related to credit
atas transaksi derivatif dan alokasi biaya dari risk of derivative transactions and overhead
kantor pusat yang terkait dengan pemakaian allocation from head office related with the
aplikasi finansial global, dan lain-lain. usage of global financial application, and others.

Lampiran - 5/59 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(lanjutan) (continued)
2015 2014

Beban gaji dan imbalan kerja Salaries and employee benefits expense
Manajemen kunci 40,970,432 36,734,919 Key management

40,970,432 36,734,919
Persentase terhadap total Percentage to total
beban gaji dan imbalan kerja 25.24% 25.50% salaries and employee benefit

Pendapatan operasional Other operating income


lainnya
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– New York 15,081,670 8,614,492 – New York

15,081,670 8,614,492

Persentase terhadap pendapatan Percentage to total


operasional lainnya - bersih 100% 100% other operating income

Pendapatan operasional lainnya - lainnya dari Other operating income - others from JPMorgan
JPMorgan Chase Bank, N.A. - New York Chase Bank, N.A. - New York represents the
merupakan pembayaran kembali biaya-biaya reimbursement of direct and indirect expenses
langsung maupun tidak langsung divisi treasury of the Branch's treasury service division related
service Cabang yang terkait dengan kontribusi with sales contributing to global product
penjualan terhadap pendapatan produk global. revenue.

2015 2014

Pendapatan/(beban) bukan Non operating income/


operasional – bersih (expense) – net
JPMorgan (S.E.A) Ltd. (38,609,854) (1,684,774) JPMorgan (S.E.A) Ltd.
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Singapura 31,350,606 24,764,811 – Singapore branch
J.P. Morgan Securities Asia Ltd. 5,342,484 12,210 J.P. Morgan Securities Asia Ltd
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang London 3,782,023 2,808,420 – London branch
J.P. Morgan Securities PLC Paris (2,940,061) (249,554) J.P. Morgan Securities PLC Paris
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– New York 2,125,214 2,646,273 – New York
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Tokyo 1,151,848 1,902,398 – Tokyo branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Sydney 1,098,781 3,000,452 – Sydney branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Seoul (703,287) (673,322) – Seoul branch
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Hong Kong 347,117 495,848 – Hong Kong branch
J.P. Morgan Securities PLC Asia (234,888) - J.P. Morgan Securities PLC Asia
J.P. Morgan Securities Asia Pacific (131,850) - J.P. Morgan Securities Ltd.
J.P. Morgan Securities Inc. (13,074) (631,669) J.P. Morgan Securities Inc.
JPMorgan Chase Bank, N.A. JPMorgan Chase Bank, N.A.
– cabang Bangkok 12,925 12,085 – Bangkok branch
J.P. Morgan Securities Ltd. - 35,025 J.P. Morgan Securities Ltd.
2,577,984 32,438,203
Persentase terhadap total pendapatan Percentage to total
bukan operasional - bersih 99.01% 100% non operating income - net

Lampiran - 5/60 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(lanjutan) (continued)

Seluruh pendapatan/(beban) bukan operasional All non operating income/(expense) represents


merupakan alokasi pendapatan marketing atas marketing income allocation on sale of JPMorgan
penjualan produk-produk JPMorgan Chase Bank. Chase Bank’s products.

24. CADANGAN PROGRAM KOMPENSASI 24. SHARE-BASED COMPENSATION PROGRAM


BERBASIS SAHAM RESERVE

JPMorgan Chase (pengendali akhir Cabang) JPMorgan Chase (the Branch ultimate holding
memberikan penghargaan berbasis saham bagi company) granted employee share based
karyawan kunci Cabang yang berhak melalui awards to certain Branch’s key employees under
program Restricted Stock Unit. Restricted Stock the Restricted Stock Unit (RSU) programs.
Unit (RSU) diberikan secara cuma-cuma kepada Restricted Stock Units (RSU) is awarded at no
karyawan pada saat pemberian. cost to the employees upon their grant.

RSU biasanya diberikan setiap tahun dan RSU are generally granted annually and gener-
menjadi hak atau vest sebesar 50 persen setelah ally vest 50 percent after 2 years and 50 percent
2 tahun dan sebesar 50 persen setelah 3 tahun after 3 years and convert to JPMorgan Chase
dan dikonversi menjadi saham biasa JPMorgan shares of common stock at the vesting date. In
Chase pada tanggal vesting. Selain itu, RSU addition, RSU allow employees to continue to
mengijinkan karyawan untuk tetap menerima vest upon voluntary termination, subject to post-
haknya walaupun telah mengundurkan diri secara employment and other restrictions. All of these
sukarela, tapi hal ini tergantung kontrak paska- awards are subject to forfeiture until the vesting
kerja dan batasan-batasan lainnya. Semua date.
manfaat ini dapat dibatalkan sampai dengan
tanggal vesting.

Berdasarkan RSU, penerima berhak menerima A RSU entitles the recipient to receive cash
pembayaran kas atas dividen saham biasa payments equivalent to any dividends paid on
JPMorgan Chase yang mendasari selama the underlying JPMorgan Chase common stock
periode RSU itu masih berlaku. Cabang untuk during the period the RSU is outstanding. The
pertama kalinya membukukan beban kompensasi Branch has accounted for RSU compensation
RSU pada tahun 2008. Beban kompensasi yang cost for the first time in 2008. The compensation
diakui di laporan penghasilan komprehensif lain expense charged to the statement of
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 comprehensive income for the year ended 31
Desember 2015 adalah sebesar Rp 12.137.458 December 2015 was Rp 12,137,458 (2014: Rp
(2014: Rp 12.198.160). 12,198,160).

Berikut ini adalah informasi mengenai RSU untuk Below is the information for RSU for 2015 and
tahun 2015 dan 2014: 2014:

2015 dan/and 2014


Rata-rata
tertimbang harga
Jumlah lembar konversi/
saham/ Weighted-average
Number of shares exercise price

- 2015 40,376 54.65 2015 -


- 2014 44,454 48.84 2014 -

Lampiran - 5/61 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

25. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 25. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Berdasarkan jenis By type

2015 2014

Liabilitas komitmen Commitment liabilities


Irrevocable L/C yang masih berjalan 266,328,528 235,462,269 Outstanding irrevocable L/C
Fasilitas pinjaman kepada debitur
yang belum digunakan (committed) 100,000,000 - Unused loan facilities (committed)

366,328,528 235,462,269

2015 2014

Aset kontinjensi Contingent asset


L/C yang diterima 2,729,430,000 2,117,835,000 L/C received
Bank garansi yang diterima 173,523,047 178,860,265 Bank guarantee received

2,902,953,047 2,296,695,265

Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities


Bank garansi yang diberikan 1,065,390,488 798,181,122 Bank guarantees issued

26. MANAJEMEN RISIKO 26. RISK MANAGEMENT

Cabang mengimplementasikan kebijakan The Branch implements risk management policy


manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank in accordance with Bank Indonesia Regulation
Indonesia No. 5/8/PBI/2003, Surat Edaran Bank No. 5/8/PBI/2003, Bank Indonesia Circular Letter
Indonesia No. 5/21/DPNP tentang Penerapan No. 5/21/DPNP subject to Application of Risk
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Management for Commercial Bank and its
perubahannya di dalam Peraturan Bank amended regulation No. 11/25/PBI/2009. As
Indonesia No. 11/25/PBI/2009. Berdasarkan stipulated in the decree, processes for
peraturan tersebut, penerapan manajemen risiko application of risk management shall be
harus dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, implemented for credit risk, market risk,
risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, operational risk, liquidity risk, legal risk,
risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko compliance risk, reputation risk and strategic risk.
stratejik.

Bisnis Cabang mencakup aktivitas dalam The Branch’s business involves the taking of
pengambilan risiko dengan fokus tertentu dan risks in a targeted manner and managing them
pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari professionally. The core functions of the Branch’s
manajemen risiko Cabang adalah risk management are to identify, assess,
mengidentifikasi, menilai, mengukur, memantau measure, monitor and mitigate all key risks of the
dan memitigasi semua risiko kunci yang ada di Branch. Hence, risk positions are managed and
Cabang. Dengan demikian, posisi risiko dikelola capital allocation is determined. The Branch
dan alokasi modal dapat ditentukan. Cabang regularly reviews its risk management policies
secara rutin mengkaji ulang kebijakan dan sistem and systems to reflect changes in regulations,
manajemen risiko Cabang untuk menyesuaikan market condition, and best practices in the
dengan perubahan peraturan, kondisi pasar dan market.
praktek terbaik yang ada.

Pengelolaan risiko Cabang mengacu pada The Branch manages the risk in accordance with
praktek terbaik di dalam industri institusi the best practices of leading financial institutions,
keuangan, dengan kebijakan dan kerangka kerja, with clearly-defined policies and framework,
struktur manajemen, perangkat dan proses yang management structure, tools and processes.
telah didefinisikan dengan jelas.

Lampiran - 5/62 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

Pengelolaan risiko yang efektif diimplementasi, Effective risk management is adopted, hence, the
sehingga praktek-praktek yang sehat tertanam sound practices are embedded in the Branch’s
pada sistem utama dan proses bisnis yang ada di core systems and business processes, thus
Cabang, dengan demikian, memungkinkan allowing self-management of risk by respective
pengelolaan risiko sendiri oleh satuan bisnis yang business units, in which managing risk is a
bersangkutan, dimana pengelolaan risiko adalah responsibility of all employees at all levels in the
tanggung jawab dari semua pegawai pada semua organizational hierarchy. The Branch also adopts
level di organisasi. Cabang juga menerapkan a strong and proactive risk awareness mindset,
budaya kesadaran yang kuat dan proaktif atas which is fundamental in attaining consistent and
risiko, yang mana merupakan fundamental di effective risk management.
dalam mencapai konsistensi dan efektifnya
pengelolaan risiko.

Risiko yang berasal dari instrumen keuangan The risks arising from financial instruments to
yang dihadapi oleh Cabang adalah risiko which the Branch exposes are financial risks,
keuangan, terutama termasuk risiko kredit, risiko which include particularly credit risk, liquidity risk,
likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional. market risk and operational risk.

a. Risiko kredit a. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan Credit risk is the risk of financial loss, should
yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan any of the Branch’s customers, clients or
Cabang gagal memenuhi kewajiban market counterparties fail to fulfill their
kontraktualnya kepada Cabang. Risiko kredit contractual obligations to the Branch. Credit
terutama berasal dari pinjaman yang risk arises mainly from loans, bank
diberikan, bank garansi, letters of credit, guarantees, letters of credit, endorsements
endorsement dan akseptasi. and acceptances.

Cabang secara terus menerus memonitor The Branch continuously monitors credit risk
risiko kredit untuk memastikan kemungkinan to ensure that the potential loss from default
kerugian dari tidak dibayarnya pinjaman yang on loans and financial contracts is minimised,
diberikan dan kontrak keuangan lainnya at both an individual borrower and portfolio
seminimal mungkin, baik untuk debitur level.
individual maupun secara keseluruhan.

Struktur kredit yang telah dibakukan A formalised credit structure ensures prudent
menjamin diterapkannya kebijakan dan lending policies and practices are adopted
pelaksanaan pemberian pinjaman secara throughout the Branch. Specific lending
hati-hati oleh Cabang. Kebijakan pemberian discretions have been granted to reflect the
pinjaman tertentu telah dilakukan untuk experience of lending management, who
mencerminkan pengalaman dari manajemen operate within a defined framework which
kredit, yang bekerja dalam batas tertentu ensures all lending decisions are approved
untuk memastikan semua keputusan and noted at the appropriate level of
pemberian pinjaman disetujui dan diketahui responsibility within the Branch.
pada tingkatan tanggung jawab yang sesuai
di Cabang.

Lampiran - 5/63 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)

Eksposur maksimum risiko kredit tanpa Maximum exposure to credit risk before
memperhitungkan agunan dan pendukung collateral held or other credit enhancements
kredit lainnya

Eksposur risiko kredit terhadap aset pada Credit risk exposures relating to on-
posisi laporan keuangan adalah sebagai statement of financial position assets are as
berikut: follows:
Eksposur Eksposur
maksimum/ maksimum/
Maximum Maximum
exposure exposure
2015 2014

Kas 2,636,425 2,260,301 Cash


Giro pada Bank Indonesia 1,282,240,646 1,145,825,657 Current account with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 96,881,716 114,193,844 Current account with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 3,397,029,102 3,545,884,134 and other banks
Efek - efek Marketable securities
- Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi 3,616,408,523 2,255,508,258 Fair value through profit or loss -
- Tersedia untuk dijual 1,351,203,850 1,608,209,244 Available for sale -
- Pinjaman yang diberikan
dan piutang 136,737,845 50,222,632 Loan and receivables -
Tagihan derivatif 2,876,760,341 1,850,008,970 Derivatives receivables
Pinjaman yang diberikan Loans
- Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi 5,703,614,491 5,250,765,044 Fair value through profit or loss -
- Pinjaman yang diberikan
dan piutang 3,111,473,640 3,392,553,886 Loan and receivables -
Tagihan akseptasi 273,475,931 72,592,222 Acceptance receivables
Aset lain-lain*) 152,313,217 79,210,722 Other assets and prepayments*)

22,000,775,727 19,367,234,914
*) Aset lain-lain terdiri dari tagihan transaksi letter of credit, *) Other assets consist of letter of credit transaction
piutang bunga, tagihan transaksi mata uang asing dan receivable, interest receivable, foreign currency transaction
tagihan lainnya. receivable and other receivable.

Eksposur risiko kredit terhadap komitmen dan Credit risk exposures relating to commitment
kontinjensi tanpa memperhitungkan agunan and contingency items without taking account
atau pendukung kredit lainnya adalah of any collateral held or other credit support
sebagai berikut: are as follows:
Eksposur Eksposur
maksimum/ maksimum/
Maximum Maximum
exposure exposure
2015 2014

Komitmen Commitment
Irrevocable L/C yang masih berjalan 266,328,528 235,462,269 Outstanding irrevocable L/C
Fasilitas pinjaman kepada debitur
yang belum digunakan (committed) 100,000,000 - Unused loan facilities (committed)

Kontinjen Contingent
Bank garansi yang diberikan 1,065,390,488 798,181,122 Bank guarantees issued

1,431,719,016 1,033,643,391

Lampiran - 5/64 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)

Eksposur maksimum risiko kredit tanpa Maximum exposure to credit risk before
memperhitungkan agunan dan pendukung collateral held or other credit enhancements
kredit lainnya (lanjutan) (continued)

Manajemen yakin akan kemampuan Cabang Management is confident in the Branch


untuk mengendalikan dan memelihara ability to continue to control and sustain
eksposur risiko kredit. minimal exposure of credit risk.

Kualitas kredit dari aset keuangan Credit quality of financial assets

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, As at 31 December 2015 and 2014, credit
eksposur risiko kredit atas aset keuangan risk exposure relating to financial assets
yang dianalisis berdasarkan jatuh tempo dan analysed by overdue and impaired status are
penurunan nilai adalah sebagai berikut: as follows:

2015
Belum jatuh
tempo atau Telah jatuh
tidak tempo tetapi
mengalami tidak
penurunan mengalami
nilai/ penurunan Mengalami
Neither past nilai/ penurunan
due nor Past due but nilai/ Jumlah/
impaired not impaired Impaired Total

Kas 2,636,425 - - 2,636,425 Cash


Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 1,282,240,646 - - 1,282,240,646 Bank Indonesia
Current accounts with
Giro pada bank lain 96,881,716 - - 96,881,716 other banks
Penempatan pada Placement with
Bank Indonesia Bank Indonesia and
dan bank lain 3,397,029,102 - - 3,397,029,102 other banks
Efek-efek Marketable securities
- Diukur pada nilai wajar Fair value through -
melalui laporan laba rugi 3,616,408,523 - - 3,616,408,523 through profit or loss
- Tersedia untuk dijual 1,351,203,850 - - 1,351,203,850 Available for sale -
- Pinjaman yang diberikan
dan piutang 136,737,845 - - 136,737,845 Loan and receivables -
Tagihan derivatif 2,876,760,341 - - 2,876,760,341 Derivative receivables
Pinjaman yang diberikan Loans
- Diukur pada nilai wajar Fair value though -
melalui laporan laba rugi 5,703,614,491 - - 5,703,614,491 through profit or loss
- Pinjaman yang diberikan
dan piutang 3,111,473,640 - - 3,111,473,640 Loan and receivables -
Tagihan akseptasi 273,475,931 - - 273,475,931 Acceptance receivables
Aset lain-lain*) 152,313,217 - - 152,313,217 Other assets*)

22,000,775,727 - - 22,000,775,727
*) *)
Aset lain-lain terdiri dari tagihan transaksi letter of credit, Other assets consist of letter of credit transaction
piutang bunga, tagihan transaksi mata uang asing dan receivable, interest receivable, foreign currency transaction
tagihan lainnya. receivable and other receivable.

Lampiran - 5/65 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)

Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) Credit quality of financial assets (continued)
2014
Belum jatuh
tempo atau Telah jatuh
tidak tempo tetapi
mengalami tidak
penurunan mengalami
nilai/ penurunan Mengalami
Neither past nilai/ penurunan
due nor Past due but nilai/ Jumlah/
impaired not impaired Impaired Total

Kas 2,260,301 - - 2,260,301 Cash


Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 1,145,825,657 - - 1,145,825,657 Bank Indonesia
Current accounts with
Giro pada bank lain 114,193,844 - - 114,193,844 other banks
Penempatan pada Placement with
Bank Indonesia Bank Indonesia and
dan bank lain 3,545,884,134 - - 3,545,884,134 other banks
Efek-efek Marketable securities
- Diukur pada nilai wajar Fair value through -
melalui laporan laba rugi 2,255,508,258 - - 2,255,508,258 through profit or loss
- Tersedia untuk dijual 1,608,209,244 - - 1,608,209,244 Available for sale -
- Pinjaman yang diberikan
dan piutang 50,222,632 - - 50,222,632 Loan and receivables -
Tagihan derivatif 1,850,008,970 - - 1,850,008,970 Derivative receivables
Pinjaman yang diberikan Loans
- Diukur pada nilai wajar Fair value though -
melalui laporan laba rugi 5,250,765,044 - - 5,250,765,044 through profit or loss
- Pinjaman yang diberikan
dan piutang 3,392,553,886 - - 3,392,553,886 Loan and receivables -
Tagihan akseptasi 72,592,222 - - 72,592,222 Acceptance receivables
Aset lain-lain*) 79,210,722 - - 79,210,722 Other assets*)

19,367,234,914 - - 19,367,234,914
*) *)
Aset lain-lain terdiri dari tagihan transaksi letter of credit, Other assets consist of letter of credit transaction
piutang bunga, tagihan transaksi mata uang asing dan receivable, interest receivable, foreign currency transaction
tagihan lainnya. receivable and other receivable.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, The credit quality of loans that are “neither
rincian kualitas kredit yang diberikan yang past due nor impaired” as at 31 December
belum jatuh tempo dan tidak mengalami 2015 and 2014 are as follows:
penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2015
Lancar dan
pernah
mengalami
penurunan
kolektabilitas/
Current and has
experiencing
Lancar/ the decrement Jumlah/
Current of collectability Total

Pinjaman yang diberikan Loans


- Modal kerja 7,978,783,126 825,922,776 8,804,705,902 Working capital -
- Konsumsi 10,382,229 - 10,382,229 Consumption -

7,989,165,355 825,922,776 8,815,088,131

Lampiran - 5/66 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)

Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) Credit quality of financial assets (continued)

2014
Lancar dan
pernah
mengalami
penurunan
kolektabilitas/
Current and has
experiencing
Lancar/ the decrement Jumlah/
Current of collectability Total

Pinjaman yang diberikan Loans


- Modal kerja 7,824,933,379 150,000,000 7,974,933,379 Working capital -
- Investasi 655,587,857 - 655,587,857 Investment -
- Konsumsi 12,797,694 - 12,797,694 Consumption -

8,493,318,930 150,000,000 8,643,318,930

Penjelasan pembagian kualitas kredit Details for credit quality of loans that are
pinjaman yang diberikan yang belum jatuh “neither past due nor impaired” are as follow:
tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
adalah:

- Lancar - Current
Aset seluruhnya dipastikan akan diterima There is a high likelihood of the assets
kembali karena belum jatuh tempo dan being fully recovered since the asset has
tidak menunggak pada tanggal pelaporan not past due and not in arrears at
serta tidak adanya indikasi penurunan reporting date and also no indication of
kolektabilitas selama tahun berjalan; experiencing the decrement of
collectability in the current year;

- Lancar dan pernah mengalami - Current and has experiencing the


penurunan kolektibilitas decrement of collectability
Aset seluruhnya dipastikan akan diterima There is a high likelihood of the assets
kembali karena belum jatuh tempo dan being fully recovered since the asset has
tidak menunggak pada tanggal pelaporan not past due and not in arrears at
namun pernah mengalami penurunan reporting date, but has experiencing the
kolektabilitas pada tahun berjalan. decrement of collectability in the current
year.

Peringkat atas efek-efek dinyatakan di dalam Rating for marketable securities is disclosed
Catatan 8. Seluruh giro, penempatan pada in Note 8. All current accounts, placement
Bank lain, derivative, dan tagihan akseptasi with other bank, derivative, and acceptance
ditempatkan pada Bank dan counterparty receivable were placed in reputtable bank
dengan reputasi baik. and counterparty.

b. Risiko valuta asing b. Currency risk

Risiko valuta asing Cabang pada umumnya The Branch’s currency risk arises primarily
timbul dari produk-produk nilai tukar mata from the foreign currency exchange rate
uang asing terhadap klien korporasi dan products to corporate and commercial
komersial, dan dari perdagangan perorangan clients, and from proprietary trading in the
di pasar pertukaran mata uang asing antar interbank foreign currency exchange market.
bank.

Lampiran - 5/67 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko valuta asing (lanjutan) b. Currency risk (continued)

Risiko valuta asing Cabang pada umumnya The Branch’s currency risk arises primarily
timbul dari produk-produk nilai tukar mata from the foreign currency exchange rate
uang asing terhadap klien korporasi dan products to corporate and commercial
komersial, dan dari perdagangan perorangan clients, and from proprietary trading in the
di pasar pertukaran mata uang asing antar interbank foreign currency exchange market.
bank.

Produk-produk meliputi transaksi nilai tukar Products include spot and foreign currency
mata uang asing tunai dan kontrak mata forward transactions, foreign currency
uang berjangka, kontrak opsi mata uang options, interest rate swaps, cross currency
asing, interest rate swaps, cross currency swaps, loans and deposits denominated in
swaps, pinjaman yang diberikan dan deposito certain foreign currency.
dalam mata uang asing tertentu.

Risiko valuta asing dimonitor dan dilaporkan Currency risk are monitored and reported
setiap hari untuk memastikan bahwa daily to ensure that exposure to adverse
pergerakan nilai tukar mata uang asing yang foreign currency exchange rate movements
berbahaya tetap terkendali dalam batas- is maintained within predefined limits.
batas yang telah ditentukan.

Berikut ini adalah Posisi Devisa Neto Cabang Below is the Net Open Position in absolute
dalam nilai absolut, pada tanggal 31 amounts of the Branch as at 31 December
Desember 2015 dan 2014 per mata uang, 2015 and 2014, by currency, based on Bank
sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Indonesia regulations.

2015 2014

Dolar Amerika Serikat 260,804,906 133,521,905 United States Dollars


Euro 4,003,664 40,515,409 Euro
Pound Sterling Inggris 3,646,963 12,253,390 Great Britain Pound Sterling
Frank Swiss 3,266,362 1,952,504 Swiss Franc
Dolar Singapura 4,191,255 1,815,715 Singapore Dollars
Lainnya 4,082,098 3,604,140 Others

279,995,248 193,663,063

Termasuk dalam perhitungan Posisi Devisa Included in the calculation of Net Open
Neto Cabang adalah nilai wajar atas semua Position are fair value of all derivatives
tagihan dan liabilitas derivatif. receivables and payables.

Pada tanggal 31 Desember 2015, persentase As at 31 December 2015, the overall Net
Posisi Devisa Neto Cabang secara Open Position as a percentage of capital is
keseluruhan terhadap modal adalah 6,91% 6.91% (2014: 5.42%).
(2014: 5,42%).

Sensitivitas Cabang terhadap mata uang The Branch's sensitivity on foreign


asing diperhitungkan dengan menggunakan currencies is determined using the Net Open
informasi Posisi Devisa Neto. Tabel di bawah Position information. The table below shows
ini mengikhtisarkan sensitivitas laba sebelum the sensitivity of the Branch’s income before
pajak Cabang atas perubahan nilai tukar tax to movement of foreign exchange rates
mata uang asing pada tanggal 31 Desember on 31 December 2015 and 2014:
2015 dan 2014:

Lampiran - 5/68 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko valuta asing (lanjutan) b. Currency risk (continued)

Pengaruh pada laba rugi/


Impact on profit loss
Peningkatan/ Penurunan/
Increase by Decrease by
100 bps 100 bps

31 Desember 2015 (43,014,704) 43,014,704 31 December 2015


31 Desember 2014 (14,926,638) 14,926,638 31 December 2014

c. Risiko tingkat bunga c. Interest rate risk

Risiko tingkat bunga timbul dari berbagai Interest rate risk arises from the variety of
macam layanan perbankan bagi nasabah banking services to customers including
termasuk deposito dan pinjaman yang deposit taking and lending, current account
diberikan, fasilitas giro dan rekening facilities and the off balance sheet financial
administratif (off balance sheet) seperti instruments such as swaps and forward rate
perjanjian swap dan kontrak mata uang agreements. The Branch also conducts
berjangka (forward). Cabang juga melakukan limited trading and investment activities in its
aktivitas perdagangan dan investasi terbatas own right.
untuk kepentingan Cabang sendiri.

Komite aset dan liabilitas Cabang terdiri dari The Branch’s asset and liability committee,
manajemen tingkat atas yang bertanggung comprising executive management, is
jawab atas penerapan dan pengawasan responsible for implementing and monitoring
kebijakan manajemen risiko tingkat bunga interest rate risk management policies within
sesuai dengan batasan dan panduan yang specifically defined policy guidelines and
dirancang khusus. Tujuan utama manajemen limits. The main objective of the management
risiko atas tingkat bunga adalah untuk of interest rate risk is to limit the adverse
membatasi dampak buruk dari pergerakan effect of interest rate movements on profits
tingkat bunga terhadap laba dan untuk and to enhance earnings within defined
meningkatkan pendapatan di dalam batasan parameters. Where natural hedging still
tertentu. Bila aktivitas lindung nilai alami leaves a resultant interest rate mismatch, this
masih menyebabkan hasil ketidakcocokan is hedged within predefined limits through the
tingkat bunga, lindung nilai dilakukan di use of physical financial instruments, interest
dalam batasan yang telah ditentukan rate swaps and other derivative financial
sebelumnya melalui penggunaan instrumen instruments.
keuangan fisik, interest rate swaps, dan
instrumen keuangan derivatif lainnya.

Sebagian besar deposito nasabah dan A substantial proportion of customer deposits


pinjaman yang diberikan dengan tingkat and lending is at variable interest rates,
bunga mengambang, yang berkaitan either directly linked to market rates or based
langsung dengan tingkat bunga pasar atau upon published rates which are periodically
tingkat bunga yang diumumkan disesuaikan adjusted to reflect market movements.
secara periodik guna mencerminkan
pergerakan pasar.

Suku bunga yang cukup rendah diberikan Current account products are priced low
untuk produk giro sebagai penahan enough to buffer the replacement cost of
penggantian biaya dari pencairan dana yang sudden withdrawals.
mendadak.

Lampiran - 5/69 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko tingkat bunga (lanjutan) c. Interest rate risk (continued)

Tabel di bawah merangkum tingkat suku The tables below summarise the effective
bunga rata-rata efektif per tahun dalam mata average interest rate per annum by Rupiah
uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat and United States Dollar for major assets
untuk aset dan liabilitas utama. and liabilities.
2015 2014
Dolar Dolar
Amerika Amerika
Serikat/ Serikat/
United United
States States
Rupiah Dollars Rupiah Dollars
Aset Assets
Penempatan pada bank lain 0% 0.12% 5.85% 0.12% Placements with other banks
Efek-efek 8.02% 3.02% 7.72% 1.61% Marketable securities
Pinjaman yang diberikan 8.70% 3.36% 5.79% 2.43% Loans

Liabilitas Liabilities
Simpanan nasabah 4,28% 0.04% 4.57% 0.06% Deposits from customers
Pinjaman yang diterima 6.64% - 6.65% - Borrowings

Terhadap simulasi pergerakan 100 bps suku Based on every movement 100 bps interest
bunga, Cabang akan mengalami kerugian rate simulation, the Branch will lose if interest
jika terjadi peningkatan suku bunga dan rate increase and in other way around the
sebaliknya Cabang akan mengalami Branch will gain if interest rate decreases.
keuntungan jika terjadi penurunan suku
bunga.
Pengaruh pada laba rugi/
Impact on profit loss
Peningkatan/ Penurunan/
Increase by Decrease by
100bps 100bps

31 Desember 2015 31 December 2015


Eksposur IDR (110,155,935) 110,155,935 IDR Exposure
Eksposur USD (24,323,632) 24,323,632 USD Exposure

31 Desember 2014 31 December 2014


Eksposur IDR (195,245,473) 195,245,473 IDR Exposure
Eksposur USD (17,899,757) 17,899,757 USD Exposure

Sensitivitas keuntungan/(kerugian) atas efek- Sensitivity to unrealised gains/(losses) on


efek marketable securities

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan The table below shows the sensitivity of the
sensitivitas keuntungan/(kerugian) atas efek- Branch’s unrealised gains/(losses) on
efek dalam kelompok yang tersedia untuk available for sale marketable securities to
dijual Cabang pada tanggal 31 Desember movement of market value on 31 December
2015 dan 2014 atas perubahan nilai pasar 2015 and 2014 to other comprehensive
terhadap peghasilan komprehensif lainnya income:
yaitu:
Pengaruh terhadap
keuntungan/(kerugian) atas efek-
efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual/
Impact to gains/(losses) on
available for sale marketable
securities
Peningkatan/ Penurunan/
Increase by Decrease by
100bps 100bps

31 Desember 2015 (11,838,558) 11,838,558 31 December 2015


31 Desember 2014 (16,670,718) 16,670,718 31 December 2014

Lampiran - 5/70 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko tingkat bunga (lanjutan) c. Interest rate risk (continued)

Sensitivitas keuntungan/(kerugian) atas efek- Sensitivity to unrealised gains/(losses) on


efek (lanjutan) marketable securities (continued)

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa The projection assumes that all other
seluruh variabel lainnya adalah konstan dan variables are held constant. It also assumes
berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan a constant reporting date position and that all
serta seluruh posisi hingga jatuh tempo. positions run to maturity.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Sumber dan jatuh tempo deposito dikelola The source and maturity of deposits are
untuk menghindari berlebihnya konsentrasi managed to avoid undue concentrations of
dana dan penahanan aset yang lancar di funding and appropriate levels of liquid
tingkat tertentu untuk menjamin tingkat assets are held to ensure a prudent level of
likuiditas secara terus menerus. liquidity is maintained at all times.

Kebijakan likuiditas Cabang ditujukan untuk The Branch’s liquidity policy is based on
menjamin bahwa kebutuhan dana dapat ensuring that funding requirements can be
dipenuhi, baik untuk mengganti deposito met, both to replace existing deposits as they
pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi mature and to satisfy the demands for
permintaan akan pinjaman tambahan. additional lending.

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan The maturity tables below provide
informasi mengenai perkiraan jatuh tempo information about maturities on contractual
dari liabilitas sesuai arus kas kontraktual undiscounted cash flows of liabilities on 31
yang tidak didiskontokan pada tanggal December 2015 and 2014.
31 Desember 2015 dan 2014.
2015
Jumlah liabilitas
yang tidak
Lebih dari/ didiskonto/
Kurang dari/ 1–3 3 – 12 1–5 More than Total Nilai tercatat/
Less than 1 bulan/ bulan/ tahun/ 5 tahun/ undiscounted Carrying
Keterangan bulan/month months months years years liabilities value Descirption

Simpanan nasabah 4,638,330,175 3,107,315 479,894 - - 4,641,917,384 4,641,667,337 Deposit from customers
Simpanan dari bank lain 476,487,808 - - - - 476,487,808 476,487,808 Deposit form other bank
Pinjaman yang diterima 3,406,971,412 4,903,227,029 1,399,495,934 3,457,007,469 - 13,166,701,844 13,106,758,500 Borrowings
Liabilitias derivatif 186,105,690 406,891,808 689,742,360 1,879,317,946 124,507,986 3,286,565,790 3,286,565,790 Derivative payables
Liabilitas akseptasi - - 273,475,931 - 273,475,931 273,475,931 Acceptance payables
Beban yang masih harus
dibayar dan liabilitas lainnya *) 88,023,624 7,944,281 - - - 95,967,905 95,967,905 Other liabilities*)

8,795,918,709 5,321,170,433 2,363,194,119 5,336,325,415 124,507,986 21,941,116,662 21,880,923,271

2014
Jumlah liabilitas
yang tidak
Lebih dari/ didiskonto/
Kurang dari/ 1–3 3 – 12 1–5 More than Total Nilai tercatat/
Less than 1 bulan/ bulan/ tahun/ 5 tahun/ undiscounted Carrying
Keterangan bulan/month months months years years liabilities value Descirption

Simpanan nasabah 4,452,078,984 - 2,078,650 - - 4,454,157,634 4,453,086,665 Deposit from customers


Simpanan dari bank lain 404,558,224 - - - - 404,558,224 404,558,224 Deposit form other bank
Pinjaman yang diterima 2,799,123,423 4,586,534,025 8,644,575 4,970,950,730 - 12,365,252,753 12,310,250,000 Borrowings
Liabilitias derivatif 222,731,471 245,970,419 535,497,899 936,848,285 - 1,941,048,074 1,941,048,074 Derivative payables
Liabilitas akseptasi 7,591,259 65,000,963 - - - 72,592,222 72,592,222 Acceptance payables
Beban yang masih harus
dibayar dan liabilitas lainnya *) 55,652,863 6,579,154 (296) 5,687,245 - 67,918,966 67,918,966 Other liabilities*)

7,941,736,224 4,904,084,561 546,220,828 5,913,486,260 - 19,305,527,873 19,249,454,151

*) *)
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lainnya Accruals and other liabilities consist accrued expense,
terdiri dari beban yang masih harus dibayar, utang yang accounts payable, foreign currency transaction payable,
masih harus dibayar, utang transaksi mata uang asing, interest payable, deferred income and other payable.
utang bunga dan utang lainnya.

Lampiran - 5/71 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko likuiditas(lanjutan) d. Liquidity risk(continued)

Informasi mengenai perkiraan jatuh tempo The maturity tables below provide
dari rekening administratif sesuai kontrak information about maturities on contractual
menjadi arus kas yang tidak didiskonto pada undiscounted cash flows of off-balance sheet
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. items on 31 December 2015 and 2014.
2015
Kurang dari/ 1–3 3 – 12 1–5 Lebih dari/
Jumlah/ Less than bulan/ bulan/ tahun/ More than
Keterangan Total 1 bulan/month months months years 5 tahun/years Descirption

Irrevocable L/C Ourstanding


yang masih berjalan 266,328,528 13,017,083 35,212,084 218,099,361 - - irrecovable L/C
Fasilitas pinjaman kepada debitur
yang belum digunakan
(committed) 100,000,000 - 100,000,000 - - - Unused loan facilities (committed)
Bank garansi yang diberikan 1,065,390,488 311,142,938 76,384,995 330,612,053 347,250,502 - Bank guarantees issued

1,431,719,016 324,160,021 211,597,079 548,711,414 347,250,502 -

2014
Kurang dari/ 1–3 3 – 12 1–5 Lebih dari/
Jumlah/ Less than bulan/ bulan/ tahun/ More than
Keterangan Total 1 bulan/month months months years 5 tahun/years Descirption

Irrevocable L/C Ourstanding


yang masih berjalan 235,462,269 7,760,368 86,092,303 141,609,598 - - irrecovable L/C
Bank garansi yang diberikan 798,181,121 111,264,934 76,495,279 307,869,733 302,551,175 - Bank guarantees issued

1,033,643,390 119,025,302 162,587,582 449,479,331 302,551,175 -

e. Risiko Operasional e. Operational risk

Risiko operasional adalah risiko kerugian Operational risk is defined as the risk of
yang timbul akibat dari ketidakcukupan atau losses from inadequacy or failure of internal
kegagalan internal proses, manusia, sistem processes, people, system, or from external
atau dari kejadian-kejadian eksternal. Untuk events. For managing the operational risk,
mengelola risiko operasional, beberapa some mitigation programs such as the
program mitigasi telah digunakan, seperti establishment of internal controls in the
misalnya adanya pengendalian internal di Branch’s process and activities, business
dalam proses dan aktivitas, pengelolaan continuity management and the purchasing
terhadap kelangsungan usaha serta of insurance policies.
dimilikinya polis asuransi.

Adapun beberapa perangkat dan mekanisme Some tools and mechanisms available in the
yang tersedia untuk mengelola risiko Branch to manage the operational risk, such
operasional ini, seperti misalnya dengan as control self assessment, risk event
melakukan penilaian sendiri terhadap reporting and management process, key risk
pengendalian, proses pelaporan dan indicators, new product/activity review and
pengelolaan kejadian berisiko, kunci indikator approval process, significant incident
risiko, proses pengkajian dan persetujuan notification protocol, operational risk
produk/aktivitas baru, acuan mengenai management key performance indicator, the
proses eskalasi/notifikasi, kunci indikator tracking and monitoring of issue and risk
penilaian terhadap risiko penilaian, analysis and reporting.
pencatatan dan pemantauan temuan-temuan
serta analisa dan pelaporan risiko.

f. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan f. Fair value of financial assets and
liabilities

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur Financial assets and liabilities measured at
pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai fair value use the following fair value
wajar sebagai berikut: hierarchy of:

a. Tingkat 1 a. Level 1
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) Quoted prices (unadjusted) in active
dalam pasar aktif untuk aset atau markets for identical assets or liabilities;
liabilitas yang identik;

Lampiran - 5/72 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

f. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan f. Fair value of financial assets and
(lanjutan) liabilities (continued)

b. Tingkat 2 b. Level 2
Input selain harga kuotasian yang Inputs other than quoted prices included
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat within Level 1 that are observable for the
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik assets or liabilities, either directly (that is,
secara langsung (misalnya harga) as prices) or indirectly (that is, derived
maupun tidak langsung (misalnya from prices); and
derivasi harga); dan

c. Tingkat 3 c. Level 3
Input untuk aset atau liabilitas yang Inputs for the assets or liabilities that are
bukan berdasarkan data pasar yang not based on observable market data
dapat diobservasi (input yang tidak dapat (unobservable inputs).
diobservasi).
2015
Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/
Carrying value Level 1 Level 2 Level 3 Fair value

Aset Assets
Efek-efek 4,967,612,373 4,967,612,373 - - 4,967,612,373 Marketable securities
Pinjaman yang diberikan 5,703,614,491 - 5,703,614,491 - 5,703,614,491 Loans
Tagihan derivatif 2,876,760,341 - 2,876,760,341 - 2,876,760,341 Derivative receivables

13,547,987,205 4,967,612,373 8,580,374,832 - 13,547,987,205

Liabilitas Liabilities
Liabilitas derivatif 3,286,565,790 - 3,286,565,790 - 3,286,565,790 Derivative payables

3,286,565,790 - 3,286,565,790 - 3,286,565,790

2014
Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Nilai wajar/
Carrying value Level 1 Level 2 Level 3 Fair value

Aset Assets
Efek-efek 3,863,717,502 3,863,717,502 - - 3,863,717,502 Marketable securities
Pinjaman yang diberikan 5,250,765,044 - - 5,250,765,044 5,250,765,044 Loans
Tagihan derivatif 1,850,008,970 - 1,850,008,970 - 1,850,008,970 Derivative receivables

10,964,491,516 3,863,717,502 1,850,008,970 5,250,765,044 10,964,491,516

Liabilitas Liabilities
Liabilitas derivatif 1,941,048,074 - 1,941,048,074 - 1,941,048,074 Derivative payables

1,941,048,074 - 1,941,048,074 - 1,941,048,074

Tabel berikut ini memperlihatkan rekonsiliasi The following table shows a reconciliation
dari saldo awal ke saldo akhir melalui from the beginning balance to ending
pengukuran nilai wajar pada level 3 hirarki balance for fair value measurements in level
nilai wajar: 3 of the fair value hierarchy:
2015 2014

Saldo awal 5,250,765,044 1,951,222,100 Beginning balance


Pencairan baru dalam tahun berjalan - 3,046,250,000 New drawdown during the year
Total laba/(rugi) 452,849,447 253,292,944 Total gain/(losses)

5,703,614,491 5,250,765,044

Transfer dari Level 3 ke Level 2 (5,703,614,491) - Transfer from Level 3 to Level 2

- 5,250,765,044

Lampiran - 5/73 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

f. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan f. Fair value of financial assets and
(lanjutan) liabilities (continued)

Total laba atau rugi yang termasuk dalam Total gains or losses included in profit or loss
laba rugi tahun berjalan pada tabel di atas for the year in the above table are presented
disajikan dalam laporan laba rugi gabungan in the combined statement of profit or loss as
sebagai berikut: follows:

2015 2014

Total laba/(rugi) termasuk di dalam Total gains/(losses) included in


laba rugi sepanjang tahun: profit or loss for the year:
(Kerugian)/keuntungan yang belum
direalisasi dari perubahan nilai wajar Unrealised (losses)/gains from changes
pinjaman yang diberikan - bersih (138,901,816) 166,486,029 the in fair value of loans - net
Penyesuaian karena penjabaran
mata uang asing 591,751,263 86,806,915 Foreign exchange adjustment

452,849,447 253,292,944

Tabel dibawah ini menggambarkan nilai The table below summarises the carrying
tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas amounts and fair values of those financial
keuangan yang tidak disajikan di laporan assets and liabilities not presented in the
posisi keuangan Cabang pada nilai wajarnya: Branch’s statement of financial position at
their fair values:

2015
Nilai tercatat/ Nilai wajar/
Carrying value Fair value

Aset Assets
Kas 2,636,425 2,636,425 Cash
Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 1,282,240,646 1,282,240,646 Bank Indonesia
Giro pada bank lain 96,881,716 96,881,716 Current accounts with other banks
Penempatan pada
Bank Indonesia 3,397,029,102 3,397,029,102 Placement with Bank Indonesia
dan bank lain and other banks
Efek - efek 136,737,845 136,737,845 Marketable securities
Pinjaman yang diberikan 3,111,473,641 3,111,733,753 Loans
Tagihan akseptasi 273,475,931 273,475,931 Acceptance receivables
Aset lain-lain*) 152,313,117 152,313,117 Other assets*)

8,452,788,523 8,452,788,523

Liabilitas Liabilities
Simpanan nasabah 4,641,667,337 4,641,667,337 Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 476,487,808 476,487,808 Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima
dari bank lain 13,106,758,500 12,848,902,525 Borrowing
Liabilitas akseptasi 273,475,931 273,475,931 Acceptance payables
Beban yang masih harus dibayar
dan liabilitas lainnya**) 95,967,903 95,967,903 Accruals and other liabilities**)

18,594,357,479 18,336,501,504

Lampiran - 5/74 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

f. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan f. Fair value of financial assets and
(lanjutan) liabilities (continued)

2014
Nilai tercatat/ Nilai wajar/
Carrying value Fair value

Aset Assets
Kas 2,260,301 2,260,301 Cash
Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 1,145,825,657 1,145,825,657 Bank Indonesia
Giro pada bank lain 114,193,844 114,193,844 Current accounts with other banks
Penempatan pada
Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
dan bank lain 3,545,884,134 3,545,884,134 frand other banks
Efek - efek 50,222,632 50,222,632 Marketable securities
Pinjaman yang diberikan 3,392,553,886 3,392,609,151 Loans
Tagihan akseptasi 72,592,222 72,592,222 Acceptance receivables
Aset lain-lain*) 79,210,722 79,210,722 Other assets*)

8,402,743,398 8,402,798,663

Liabilitas Liabilities
Simpanan nasabah 4,453,086,665 4,453,086,665 Deposits from customers
Simpanan dari bank lain 404,558,224 404,558,224 Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima
dari bank lain 12,310,250,000 11,968,280,292 Borrowing
Liabilitas akseptasi 72,592,222 72,592,222 Acceptance payables
Beban yang masih harus dibayar
dan liabilitas lainnya**) 67,918,966 67,918,966 Accruals and other liabilities**)

17,308,406,077 16,308,406,077
*) Aset lain-lain terdiri dari tagihan transaksi letter of credit, *) Other assets consist of letter of credit transaction
piutang bunga, tagihan transaksi mata uang asing dan receivable, interest receivable, foreign currency transaction
tagihan lainnya. receivable and other receivable.
**) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lainnya **) Accruals and other liabilities consist accrued expense,
terdiri dari beban yang masih harus dibayar, utang yang accounts payable, foreign currency transaction payable,
masih harus dibayar, utang transaksi mata uang asing, interest payable, deferred income and other payable.
utang bunga dan utang lainnya.

(i) Kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada (i) Cash, current accounts with Bank
bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, current accounts with other
Indonesia dan bank lain, tagihan bank, placements with Bank Indonesia
akseptasi dan aset lain-lain. and other banks, and acceptance
receivables and other assets.
Nilai tercatat dari giro dan penempatan The carrying amount of floating rate
dengan suku bunga mengambang adalah current accounts and placements is a
perkiraan yang layak atas nilai wajar. reasonable approximation of fair value.
Estimasi nilai wajar terhadap The estimated fair value of fixed interest
penempatan dengan suku bunga tetap, bearing placements, marketable
efek-efek dan tagihan akseptasi securities and acceptance receivables is
ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas based on discounted cash flows using
dengan menggunakan suku bunga pasar prevailing money-market interest rates
uang yang berlaku untuk hutang dengan for debts with similar credit risk and
risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang remaining maturity. Since the maturity is
serupa. Karena sisa jatuh tempo di below one year, the carrying amount of
bawah satu tahun sehingga nilai tercatat fixed rate placements, marketable
dari penempatan dengan suku bunga securities and acceptance receivables is
tetap, efek-efek dan tagihan akseptasi a reasonable approximation of fair value
adalah perkiraan yang layak atas nilai (level 2 – fair value hierarchy).
wajar (level 2 – hirarki nilai wajar).

Lampiran - 5/75 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

f. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan f. Fair value of financial assets and
(lanjutan) liabilities (continued)

(ii) Pinjaman yang diberikan (ii) Loans

Sebagian besar dari Pinjaman yang Most of Loans are stated at carrying
diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah amount net of allowance for impairment
nilai tercatat setelah dikurangi oleh losses.
cadangan kerugian penurunan nilai.

Sebagian besar pinjaman yang diberikan Most of the Branch’s loans are on
oleh Cabang adalah dalam bentuk tingkat variable interest rate and the carrying
bunga mengambang dan nilai tercatat amount of floating rate loans is a
dari pinjaman yang diberikan dengan reasonable approximation of its fair value
suku bunga mengambang adalah (level 2 – fair value hierarchy).
perkiraan yang layak atas nilai wajar
(level 2 – hirarki nilai wajar).

Estimasi nilai wajar terhadap pinjaman The estimated fair value of loan – fair
yang diukur pada nilai wajar melalui laba value through profit and loss is based on
rugi berdasarkan diskonto arus kas discounted cash flow until maturity date.
hingga pinjaman jatuh tempo. (level 2 – (level 2 – fair value hierarchy).
hirarki nilai wajar).

(iii) Simpanan nasabah dan simpanan dari (iii) Deposits from customers and deposits
bank lain, liabilitas akseptasi, pinjaman from other banks, acceptance payables,
yang diterima dan beban yang masih borrowings and accruals and other
harus dibayar dan liabilitas lainnya liabilities

Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh The estimated fair value of deposits with
tempo, termasuk simpanan tanpa bunga no stated maturity, which includes non-
adalah sebesar jumlah terhutang ketika interest bearing deposits, is the amount
hutang tersebut dibayarkan. repayable on demand.

Estimasi nilai wajar terhadap simpanan The estimated fair value of fixed interest-
dengan tingkat suku bunga tetap, bearing deposits, borrowing, acceptance
pinjaman yang diterima dari bank lain, payables and other liabilities not quoted
liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain in an active market is based on
yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif discounted cash flows using interest
ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas rates for debts with similar remaning
dengan menggunakan suku bunga maturity. Since the maturity is below one
hutang baru dengan sisa jatuh tempo year, the carrying amount of fixed
yang serupa. Karena sisa jatuh tempo interest-bearing deposits, acceptance
dibawah satu tahun sehingga nilai payables and other liabilities is a
tercatat dari simpanan dengan tingkat reasonable approximation of fair value
suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan (level 2 – fair value hierarchy).
liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang
layak atas nilai wajar (level 2 – hirarki
nilai wajar).

Lampiran - 5/76 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT (continued)

f. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan f. Fair value of financial assets and
(lanjutan) liabilities (continued)

(iv) Efek-efek (iv) Marketable securities

Nilai wajar untuk efek-efek ditetapkan The fair value for marketable securities
berdasarkan harga pasar atau harga are based on the market prices or
kuotasi perantara (broker)/pedagang efek broker/dealer price quotations. When this
(dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, information is not available, the fair value
nilai wajar diestimasi dengan is estimated using quoted market prices
menggunakan harga pasar kuotasi efek for securities with similar credit, maturity
yang memiliki karakteristik kredit, jatuh and yield characteristics or using internal
tempo dan yield yang serupa atau dinilai valuation model (level 2 – fair value
dengan menggunakan metode penilaian hierarchy).
internal (level 2 – hirarki nilai wajar).

27. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN 27. CAPITAL RISK MANAGEMENT

Kebijakan manajemen modal Cabang adalah Branch capital management objective is to


untuk mempertahankan posisi modal yang kuat maintain a strong capital position to support
untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan business growth and to sustain investor,
mempertahankan investor, deposan, pelanggan depositor, customer and market confidence. In
dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan managing its capital, the Branch considers
permodalan, Cabang mempertimbangkan faktor- factors such as maintaining a balance between
faktor seperti menjaga keseimbangan antara high return, gearing ratio and the advantages and
keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing safety provided by a sound capital position.
ratio dan keuntungan serta keamanan yang
diberikan oleh posisi modal yang sehat.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, On 31 December 2015 and 2014, The Branch
Cabang telah memenuhi semua persyaratan has complied with all externally imposed capital
modal yang diwajibkan. requirements.

Rasio permodalan Cabang berdasarkan The Branch's regulatory capital position under the
peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada prevailing Bank Indonesia regulation as at 31
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah December 2015 and 2014 were as follows:
sebagai berikut:
2015 2014

Aset tertimbang menurut risiko Risk weighted assets


- Dengan memperhitungkan risiko Including credit, market and -
kredit, pasar dan operasional 9,252,079,014 8,487,175,153 operational risk
- Dengan memperhitungkan
risiko pasar 7,886,491,014 6,812,487,153 Including market risk -
- Tanpa memperhitungkan risiko pasar 6,525,041,014 5,695,624,153 Excluding market risk -

Modal Capital
- Modal inti 3,923,166,083 3,572,005,357 Core capital -
- Modal pelengkap 81,563,013 71,195,302 Supplementary capital -

Jumlah modal 4,004,729,096 3,643,200,659 Total capital


Rasio kecukupan modal: Capital adequacy ratio:
- Tanpa memperhitungkan risiko pasar 61.37% 63.96% Excluding market risk -
- Dengan memperhitungkan
risiko pasar 50.78% 53.48% Including market risk -
- Dengan memperhitungkan risiko Including credit, market and -
kredit, pasar dan operasional 43.28% 42.93% operational risk

Rasio kewajiban penyediaan modal


minimum yang diwajibkan 8.00% - 14.00% 8.00% - 14.00% Required capital adequacy ratio

Lampiran - 5/77 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

27. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan) 27. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen menggunakan peraturan rasio Management uses regulatory capital ratios in
permodalan untuk memantau kecukupan modal, order to monitor its capital base, and these
sesuai dengan standar industri. Pendekatan capital ratios remain the industry standards for
Bank Indonesia untuk pengukuran modal measuring capital adequacy. Bank Indonesia's
tersebut terutama didasarkan pada pemantauan approach to such measurement is primarily
kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur based on monitoring the relationship of the
sebagai 8,00% dari aset tertimbang menurut capital resources requirement (measured as
risiko) terhadap modal yang tersedia. 8.00% of risk-weighted assets) to available
capital resources.

Sesuai dengan PBI No.14/18/PBI/2012, Bank In accordance with PBI No.14/18/PBI/2012, Bank
wajib menyediakan modal minimum paling must have minimum capital requirement from at
rendah 8% sampai dengan 14% sesuai dengan least 8% up to 14% in accordance to the Bank’s
profil risiko masing – masing bank. Rasio risk profiles. The Branch’s capital adequacy ratio
kecukupan penyediaan modal minimum Cabang as at 31 December 2015 and 2014 already
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah complied the requirement according to the
memenuhi ketentuan permodalan sesuai dengan Branch’s risk profile.
profil risiko Cabang.

28. STANDAR AKUNTANSI BARU 28. PROSPECTIVE ACCOUNTING


PRONOUNCEMENT

Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah New standards, amendments and interpretations
diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk issued but not yet effective for the financial year
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember ended 31 December 2015 are as follows:
2015 adalah sebagai berikut:
- PSAK 1 (revisi 2015): Penyajian Laporan - SFAS 1 (revised 2015): Presentation of
Keuangan Financial Statement
- PSAK 4 (revisi 2015): Laporan Keuangan - SFAS 4 (revised 2015): Separate Financial
Tersendiri Statement
- PSAK 5 (revisi 2015): Segmen Operasi - SFAS 5 (revised 2015): Operating Segment
- PSAK 7 (revisi 2015):Pengungkapan Pihak- - SFAS 7 (revised 2015): Related Party
pihak Berelasi Disclosures
- PSAK 13 (revisi 2015): Properti Investasi - SFAS 13 (revised 2015): Investment Property
- PSAK 15 (revisi 2015): Investasi Pada Entitas - SFAS 15 (revised 2015): Investment in
Asosiasi dan Ventura Bersama Associates and Joint ventures
- PSAK 16 (revisi 2015): Aset Tetap - SFAS 16 (revised 2015): Fixed Asset
- PSAK 19 (revisi 2015): Aset Tak Berwujud - SFAS 19 (revised 2015): Intangible Asset
- PSAK 22 (revisi 2015): Kombinasi Bisnis - SFAS 22 (revised 2015): Business
Combination
- PSAK 24 (revisi 2015): Imbalan Kerja - SFAS 24 (revised 2015): Employee Benefit
- PSAK 25 (revisi 2015):Kebijakan Akuntansi, - SFAS 25 (revised 2015): Accounting Policies,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Changes in Accounting Estimates and Errors
Kesalahan
- PSAK 53 (revisi 2015):Pembayaran Berbasis - SFAS 53 (revised 2015):Share Based
Saham Payment
- PSAK 65 (revisi 2015): Laporan Keuangan - SFAS 65 (revised 2015): Consolidated
Konsolidasian Financial Statement
- PSAK 66 (revisi 2015): Pengaturan Bersama - SFAS 66 (revised 2015): Joint Arrangements
- PSAK 67 (revisi 2015): Pengungkapan - SFAS 67 (revised 2015): Disclosure of
Kepentingan Dalam Entitas Lain Interests in Other Entities
- PSAK 68 (revisi 2015):Pengukuran Nilai - SFAS 68 (revised 2015): Fair Value
Wajar Measurement
- ISAK 30 (revisi 2015): Pungutan - IFAS 30 (revised 2015): Levies
- ISAK 31 (revisi 2015): Interpretasi atas - IFAS 31 (revised 2015): Interpertation of
Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi Scope SFAS 13: Investment Property

Lampiran - 5/78 - Schedule


DPY

JPMORGAN CHASE BANK, N.A. – INDONESIA BRANCH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS


31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

28. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 28. PROSPECTIVE ACCOUNTING


PRONOUNCEMENT (continued)

PSAK 1 dan ISAK 31 berlaku untuk tahun buku SFAS 1 and IFAS 31 will become effective for the
yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan annual period beginning 1 January 2017 and
penerapan dini diperkenankan, sedangkan revisi early implementation is permitted, while other
dan standar baru lainnya akan berlaku efektif new and revised standard will become effective
pada tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari for the annual period beginning 1 January 2016.
2016.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, As at the authorisation date of this financial
manajemen Cabang masih mempelajari dampak statements, the Branch is still evaluating the
yang mungkin timbul dari penerapan standar potential impact of these new and revised
baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada standards to financial statements of the Branch.
laporan keuangan Cabang.

Lampiran - 5/79 - Schedule


Lampiran 2

PENGUNGKAPAN PERMODALAN SERTA PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO


DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BANK

Mengacu pada Lampiran dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 11/ SEOJK.03/2015
Tentang Transparansi dan publikasi laporan bank umum konvensional
Khususnya halaman 46 s/d 91
1.e.Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Kantor Cabang Bank Yang Berkedudukan di Luar Negeri
(dalam jutaan rupiah)

31 Desember 2015 31 Desember 2014


1 Dana Usaha
1.1 Modal Dana Usaha 4,054,169 3,668,670
1.2 Modal Disetor 321 321
2 Cadangan
2.1 Cadangan Umum
2.1 Cadangan Tujuan
3 Laba (rugi) tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan 29,143 29,143
4 Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diperhitungkan
5 Revaluasi aset tetap
6 Pendapatan Konprehensif lainnya : keuntungan berasal dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
7 Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit) 81,179 71,195
8 Faktor pengurang modal 160,467 126,129
8.1 Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan
8.2 Pendapatan Komprehensif lain yang tidak dapat diperhitungkan 8,363
8.3 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset prduktif 152,104 126,129
8.4 Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung
8.5 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book
8.6 Perhitungan pajak tangguhan
8.7 Goodwill
8.8 Aset tidak berwujud lainnya
8.9 Penyertaan
8.10 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi
8.11 Eksposur sekuritisasi
Total Modal 4,004,345 3,643,200

31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2015 31 Desember 2014


Bank Bank Bank Bank
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO RASIO KPMM RASIO KPMM 43.28% 42.93%
ATMR RISIKO KREDIT 3) 6,525,041 5,695,626 Rasio CET1
ATMR RISIKO PASAR 1,365,588 1,674,688 Rasio Tier 1
ATMR RISIKO OPERASIONAL 1,361,450 1,116,863 Rasio Tier 2
TOTAL ATMR 9,252,079 8,487,177 Rasio total
RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO 10% 10% CET 1 UNTUK BUFFER
PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB
ALOKASI PEMENUHAN KPMM DIPENUHI OLEH BANK
Dari CET1 Capital Conservation Buffer
Dari AT1 Countercyclical Buffer
Dari Tier 2 Capital Surcharge untuk D-SIB
3.1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah-Bank Secara Individu

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 6,133,895 6,133,895 4,790,048 4,790,048
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - -
4 Tagihan Kepada Bank 5,923,320 5,923,320 6,966,800 6,966,800
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 9,620 9,620 11,598 11,598
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 762 762 1,200 1,200
9 Tagihan Kepada Korporasi 2,505,787 204,183 675,923 3,385,893 2,654,614 157,955 656,608 3,469,177
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - -
11 Aset Lainnya 25,926 25,926 28,407 28,407
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - -
Total 14,599,310 204,183 - 675,923 15,479,416 14,452,667 157,955 - 656,608 15,267,230
4. 1.Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak-Bank Secara Individu

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non Kontraktual Total ≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non Kontraktual Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 4,673,980 1,459,915 6,133,895 3,676,238 1,113,810 - - - 4,790,048
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank 5,923,320 5,923,320 1,698,636 5,268,164 - - - 6,966,800
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 472 813 8,335 9,620 - - 310 11,288 - 11,598
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 114 370 278 762 - 1,200 - - - 1,200
9 Tagihan Kepada Korporasi 2,146,558 357,797 881,538 3,385,893 143,569 2,292,939 1,032,669 - - 3,469,177
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - -
11 Aset Lainnya 25,926 25,926 28,407 - - - - 28,407
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - -
Total 12,769,898 1,818,554 882,629 8,335 - 15,479,416 5,546,850 8,676,113 1,032,979 11,288 - 15,267,230
5.1.Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi-Bank Secara Individu

(dalam jutaan rupiah)


Tagihan Kepada Tagihan Kepada Eksposur di
Tagihan Kepada Tagihan Kepada Bank Tagihan yang
Entitas Sektor Kredit Beragun Kredit Beragun Properti Kredit Usaha Mikro, Tagihan Kepada Unit Usaha
NO Sektor Ekonomi Pemerintah Pembangunan Multilateral dan Tagihan Kepada Bank Telah Jatuh Aset Lainnya
Publik Rumah Tinggal Komersial Pegawai/Pensiunan Usaha Kecil, dan Korporasi Syariah
Lembaga Internasional Tempo
Portofolio Ritel (apabila ada)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
31 Desember 2015
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan
2 Perikanan
3 Pertambangan dan Penggalian 934,288
4 Industri pengolahan 906,678
5 Listrik, Gas, dan Air
6 Konstruksi
7 Perdagangan eceran dan besar 809,931
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
9 Transportasi pergudangan dan komunikasi 205,614
10 Perantara keuangan 5,723,051 215,535
11 Real Estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 40,371
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya
19 Bukan Lapangan Usaha 9,620 762
20 Lainnya 6,133,895 200,269 273,476 25,926
Total 6,133,895 - - 5,923,320 9,620 - - 762 3,385,893 - 25,926 -
31 Desember 2014
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - - - - - - - - -
2 Perikanan - - - - - - - - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian - - - - - - - - 836,921 - - -
4 Industri pengolahan - - - - - - - - 1,153,601 - - -
5 Listrik, Gas, dan Air - - - - - - - - - - - -
6 Konstruksi - - - - - - - - - - - -
7 Perdagangan eceran dan besar - - - - - - - - 759,340 - - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - - - - - - - - - - - -
9 Transportasi pergudangan dan komunikasi - - - - - - - - 184,393 - - -
10 Perantara keuangan - - - - - - - - 338,537 - - -
11 Real Estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - - - - - - - - - - - -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - - - - - - - -
13 Jasa pendidikan - - - - - - - - - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - - - - - - - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya - - - - - - - - - - - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - - - - - - - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - - - - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - - - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha - - - - 11,598 - - 1,200 - - - -
20 Lainnya 4,790,048 - - 6,966,800 - - - - 196,386 - 28,407 -
Total 4,790,048 - - 6,966,800 11,598 - - 1,200 3,469,177 - 28,407 -
6.1.Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah-Bank Secara Individu

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Kategori Portofolio Wilayah Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Tagihan 14,599,310 204,183 - 675,923 15,479,416 14,452,667.48 157,954.72 - 656,607.79 15,267,230.00
2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired ) - - - - - - - - - -
a. Belum jatuh tempo - - - - - - - - - -
b. Telah jatuh tempo - - - - - - - - - -
3 Cadangan kerugian penurunan niai (CKPN) - Individual - - - - - - - - - -
4 Cadangan kerugian penurunan niai (CKPN) - Kolektif - - - - - - - - - -
5 Tagihan yang dihapus buku - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
7.1.Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi-Bank Secara Individu

(dalam jutaan rupiah)


Cadangan
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian
Kerugian
NO Sektor Ekonomi Tagihan penurunan nilai (CKPN)- Tagihan yang dihapus buku
Belum Jatuh penurunan nilai
Telah Jatuh Tempo Invidual
Tempo (CKPN)-Kolektif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
31 Desember 2015
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - - -
2 Perikanan - - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian 934,288 - - - - -
4 Industri pengolahan 906,678 - - - - -
5 Listrik, Gas, dan Air - - - - - -
6 Konstruksi - - - - - -
7 Perdagangan besar dan eceran 809,931 - - - - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - - - - - -
9 Transportasi pergudangan dan komunikasi 205,614 - - - - -
10 Perantara keuangan 5,938,586 - - - - -
11 Real Estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 40,371 - - - - -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - -
13 Jasa pendidikan - - - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya - - - - - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha 10,382 - - - - -
20 Lainnya 6,633,566 - - - - -
Total 15,479,416 - - - - -
31 Desember 2014
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - - -
2 Perikanan - - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian 836,921 - - - - -
4 Industri pengolahan 1,153,601 - - - - -
5 Listrik, Gas, dan Air - - - - - -
6 Konstruksi - - - - - -
7 Perdagangan eceran dan besar 759,340 - - - - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - - - - - -
9 Transportasi pergudangan dan komunikasi 184,393 - - - - -
10 Perantara keuangan 338,537 - - - - -
11 Real Estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - - - - - -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - - - - -
13 Jasa pendidikan - - - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya - - - - - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha 12,798 - - - - -
20 Lainnya 11,981,641 - - - - -
Total 15,267,230 - - - - -

8.1.Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai-Bank Secara Individu

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Keterangan
CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Saldo Awal CKPN
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
2.a. Pembentuka CKPN pada periode berjalan
2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan

Saldo Akhir CKPN


9.1.Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat-Bank Secara Individu

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2015
Tagihan Bersih
Lembaga Pemeringkat Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek
Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Tanpa
No Kategori Portofolio Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Total
Peringkat
PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) A+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
PT ICRA Indonesia [Idr] AAA [Idr] AA+s.d [Idr]AA- [Idr] A+s.d [Idr]A- [Idr] BBB+s.d [Idr]BBB-
[Idr] BB+s.d [Idr]BB- [Idr] B+s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr] B- [Idr] A1+s.d [Idr]A1 [Idr] A2+s.d [Idr]A2 [Idr] A3+s.d [Idr]A3 Kurang dari [Idr] A3
PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- IdBBB+ s.d idBBB- idBB+ s.d idBB- idB+ s.d idB- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 Tagihan Kepada Pemerintah Fitch Rating 6,133,895 6,133,895
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - -
4 Tagihan Kepada Bank Standard and Poor's 63,186 5,860,134 5,923,320
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - 9,620 9,620
6 Kredit Beragun Properti Komersial - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - 762 762
9 Tagihan Kepada Korporasi - 3,385,893 3,385,893
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - -
11 Aset Lainnya - 25,926 25,926
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - -
Total - - 63,186 - 6,133,895 5,860,134 - - - - - - 3,422,201 15,479,416

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2014
Tagihan Bersih
Lembaga Pemeringkat Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek
Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Tanpa
No Kategori Portofolio Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Total
Peringkat
PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) A+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
PT ICRA Indonesia [Idr] AAA [Idr] AA+s.d [Idr]AA- [Idr] A+s.d [Idr]A- [Idr] BBB+s.d [Idr]BBB-
[Idr] BB+s.d [Idr]BB- [Idr] B+s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr] B- [Idr] A1+s.d [Idr]A1 [Idr] A2+s.d [Idr]A2 [Idr] A3+s.d [Idr]A3 Kurang dari [Idr] A3
PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- IdBBB+ s.d idBBB- idBB+ s.d idBB- idB+ s.d idB- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 Tagihan Kepada Pemerintah Fitch Rating - - - 4,790,048 - - - - - - - - 4,790,048
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank Standard and Poor's - 810,213 - - 5,409,758 - - - - - - 746,829 6,966,800
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - 11,598 11,598
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - 1,200 1,200
9 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - - 3,469,177 3,469,177
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - -
11 Aset Lainnya - - - - - - - - - - - - 28,407 28,407
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - -
Total - - 810,213 - 4,790,048 5,409,758 - - - - - - 4,257,211 15,267,230

10.1.Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)-Bank Secara Individu

a) Transaksi Derivatif
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Notional Amount Notional Amount
No Varibel yang mendasari Tagihan Bersih Tagihan Bersih Kewajiban Tagihan Bersih Tagihan Bersih
> 1 tahun -≤ Tagihan Derivatif Kewajiban Derivatif MRK Tagihan Derivatif MRK
≤ 1 Tahun > 5 tahun Sebelum MRK Setelah MRK ≤ 1 Tahun > 1 tahun -≤ 5 tahun > 5 tahun Derivatif Sebelum MRK Setelah MRK
5 tahun

BANK SECARA INDIVIDUAL


1 Suku Bunga 5,847,290 18,719,920 6,079,185 163,375 160,167 163,375 163,375 300,000 15,355,369 6,023,795 169,236 163,877 169,236 - 169,236
2 Nilai Tukar 37,062,852 30,612,457 - 2,725,027 3,126,399 2,725,027 2,725,027 27,930,629 27,998,869 301,179 1,683,264 1,777,171 1,683,264 - 1,683,264
3 Lainnya - - - - - - - - - - - - - - - -
Total 42,910,142 49,332,376 6,079,185 2,888,402 3,286,566 2,888,402 - 2,888,402 28,230,629 43,354,238 6,324,974 1,852,500 1,941,048 1,852,500 - 1,852,500

BANK SECARA KONSOLIDASI


1 Suku Bunga - - - - - - - - - - - - - - - -
2 Nilai Tukar - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Saham - - - - - - - - - - - - - - - -
4 Emas - - - - - - - - - - - - - - - -
5 Logam Selain Emas - - - - - - - - - - - - - - - -
6 Lainnya - - - - - - - - - - - - - - - -
Total - - - - - - - - - - - - - - - -

b)Transaksi Repo
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah ATMR setelah Tagihan Bersih
Tagihan Bersih Nilai MRK Tagihan Bersih Nilai MRK ATMR setelah MRK
MRK MRK Setelah MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - -
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - - - - -
3
dan Lembaga Internasional - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - - - -
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan - - - - - - - -
5
Portofolio Ritel - - - - - - - -
6 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - -
7 Eksposur di unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - -

Total - - - - - - - -

c)Transaksi Reverse Repo


(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah ATMR setelah Tagihan Bersih
Tagihan Bersih Nilai MRK Tagihan Bersih Nilai MRK ATMR setelah MRK
MRK MRK Setelah MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - -
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral - - - - - - - -
3
dan Lembaga Internasional - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - - - -
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan - - - - - - - -
5
Portofolio Ritel - - - - - - - -
6 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - -
7 Eksposur di unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - -

Total - - - - - - - -
11.1.Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit-Bank Secara Individu

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2015 31 Desember 2014
Beban
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak mitigasi Risiko Kredit ATMR Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak mitigasi Risiko Kredit ATMR
Modal
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 6,133,895 - - 4,790,048 - - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank 5,703,614 63,186 156,520 169,157 13,533 5,248,874 1,557,042 - - - 141,594 - 19,290 - - 401,495 32,120
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 9,620 3,367 269 - - 11,598 - - - - - - - 4,059 325
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 762 572 46 - - - - - - 1,200 - - - 900 72
9 Tagihan Kepada Korporasi 492,952 2,892,941 3,139,417 251,153 - - - - - 442,888 - 3,026,289 - - 3,247,733 259,819
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - -
11 Aset Lainnya 25,926 - - 2,260 - - - - - - 26,147 - - 26,147 2,092
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur Neraca 3,312,513 265,001 10,041,182 1,557,042 11,598 - - 584,482 1,200 3,071,726 - - 3,680,335 294,427
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif - - - - - - - - -
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik 304,351 - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank 430,139 215,070 17,206 - 74,588 - - - 14,844 - - - - 22,340 1,787
5 Kredit Bangun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - - - -
9 Tagihan Kepada Korporasi 3,122,899 366,329 635,252 390,892 31,271 - - - - - - - 356,752 - - 356,752 28,540
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - - - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur TRA 605,961 48,477 - - - - - - - - - - 379,092 30,327
C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan ( Counterparty Credit Risk) - - - - - - - - -
1 Tagihan Kepada Pemerintah 88,895 - - 117,135 - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank 52,318 4,277,817 57,852 2,207,224 176,578 - 701,613 - - - 2,288,727 - 60,576 - 1,345,262 107,621
- - - - - - - - -
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
- - - - - - - - - - - - - -
6 Tagihan Kepada Korporasi 55,801 441,758 452,918 36,233 - 39,990 - - - - - 282,938 - 290,936 23,275
7 Eksposur di unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 88,895 108,119 - - - 4,277,817 - 499,610 - - 2,660,142 212,811 117,135 741,603 - - - 2,288,727 - 343,514 - - 1,636,198 130,896
12.1.Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknis Mitigasi Risiko Kredit-Bank Secara Individu

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2015 31 Desember 2014
Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Dijamin Dengan
No Kategori Portofolio Bagian Yang Bagian Yang Tidak
Tagihan Bersih Asuransi Tagihan Bersih Asuransi
Agunan Garansi Lainnya Tidak Dijamin Agunan Garansi Lainnya Dijamin
Kredit Kredit
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) = (9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 6,133,895 - - - - 6,133,895 4,790,048 - - - - 4,790,048
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank 5,923,320 5,703,614 - - - 219,706 6,966,800 5,248,874 - - - 1,717,926
5 Kredit Bangun Rumah Tinggal 9,620 - - - - 9,620 11,598 - - - - 11,598
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 762 - - - - 762 1,200 - - - - 1,200
9 Tagihan Kepada Korporasi 3,385,893 492,952 - - - 2,892,941 3,469,177 442,888 - - - 3,026,289
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - -
11 Aset Lainnya 25,926 - - - - 25,926 28,407 - - - - 28,407
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur Neraca 15,479,416 6,196,566 - - - 9,282,850 15,267,230 5,691,762 - - - 9,575,468
B Eksposur Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank 215,070 - - - - 215,070 89,432 - - - - 89,432
5 Kredit Bangun Rumah Tinggal - - - - - - - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - - - - - - - - - -
9 Tagihan Kepada Korporasi 390,892 - - - - 390,892 356,752 - - - - 356,752
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - - - - - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur Rekening Administratif 605,962 - - - - 605,962 446,184 - - - - 446,184
C Eksposur Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada Pemerintah 88,895 - - - - 88,895 117,135 - - - - 117,135
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - - - - - -
- - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank 4,387,987 - - - - 4,387,987 3,050,916 - - - - 3,050,916
- - - - - -
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
- - - - - -
6 Tagihan Kepada Korporasi 497,559 - - - - 497,559 322,928 - - - - 322,928
7 Eksposur di unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 4,974,441 - - - - 4,974,441 3,490,979 - - - - 3,490,979

Total (A+B+C) 21,059,819 6,196,566 - - - 14,863,253 19,204,393 5,691,762 - - - 13,512,631

13.1.Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi-Bank Secara Individu


(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Nilai Aset disekuritasi yang mengalami penurunan Nilai Aset disekuritasi yang mengalami
NO Eksposur Sekuritisasi nilai Laba/Rugi Pengurang penurunan nilai Laba/Rugi
ATMR ATMR Pengurang Modal
Niali Aset yang dari Aktivitas Modal Niali Aset yang dari Aktivitas
disekuritisasi Telah Jatuh Tempo Belum Jatuh Tempo sekuritisasi disekuritisasi Telah Jatuh Tempo Belum Jatuh Tempo sekuritisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Bank Bertindak sebagai Kreditur asal
1
-Jenis eksposur (contoh: Tagihan beragunan rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung
a. Fasilitas penanggung risiko pertama
2 -Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
b. Fasilitas penanggung risiko kedua
Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas
3 Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa
4 Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Bank Kostudian
5 Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Pemodal
a. Senior tranche
6 Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
b. Junior tranche
Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
14.1.Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Trasaksi Sekuritisasi Dalam Hal Bank Bertindak
Sebagai Kreditur Asal-Bank Secara Individu
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Keuntungan
NO Underlying Asset
Nilai Aset yang Keuntungan Nilai Aset yang (kerugian)
Disekuritisasi (kerugian) Penjualan Disekuritisasi Penjualan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga International
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi
10 Aset Lainnya
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total
15.1.Pengungkapan Perhitungan ATMR Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standart-Bank Secara Individu

a) Eksposur Aset di Neraca (dalam jutaan rupiah)

31 Desember 2015 31 Desember 2014


ATMR Sebelum ATMR Setelah
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih
MRK MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 6,133,895 - - 4,790,048 - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - -
4 Tagihan Kepada Bank 5,923,320 5,872,771 169,157 6,966,800 5,650,370 401,496
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 9,620 3,367 3,367 11,598 4,059 4,059
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 762 572 572 1,200 900 900
9 Tagihan Kepada Korporasi 3,385,893 3,385,893 3,139,417 3,469,177 3,469,177 3,247,733
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - -
11 Aset Lainnya 25,926 23,863 28,407 - 26,147
Total 15,479,416 9,262,603 3,336,376 15,267,230 9,124,506 3,680,335

b) Ekposur Kewajiban Komimen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif

(dalam jutaan rupiah)

31 Desember 2015 31 Desember 2014


ATMR Sebelum ATMR Setelah
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih
MRK MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - -
4 Tagihan Kepada Bank 215,070 107,485 107,485 89,432 22,340 22,340
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - -
9 Tagihan Kepada Korporasi 390,892 390,892 390,892 356,752 356,752 356,752
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - -
Total 605,962 498,377 498,377 446,184 379,092 379,092

c)Ekposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk )

(dalam jutaan rupiah)

31 Desember 2015 31 Desember 2014


ATMR Sebelum ATMR Setelah
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih
MRK MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 88,895 117,135 - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor publik - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - -
4 Tagihan Kepada Bank 4,387,987 2,207,226 2,207,226 3,050,916 1,345,263 1,345,263
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - -
6 Tagihan Kepada Korporasi 497,559 452,918 452,918 322,928 290,936 290,936
Total 4,974,441 2,660,144 2,660,144 3,490,979 1,636,199 1,636,199
d) Ekposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk )

(dalam jutaan rupiah)

31 Desember 2015 31 Desember 2014


Faktor Pengurang ATMR Setelah
No Jenis Transaksi Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal ATMR Setelah MRK Nilai Eksposur
Modal MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Delivery versus payment - - - - - -
a. Beban Modal 8% (5-15 hari) - - - - - -
b. Beban Modal 50% (16-30 hari) - - - - - -
c. Beban Modal 75% (31-45 hari) - - - - - -
d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) - - - - - -
2 Non-delivery versus payment - - - - - -
Total - - - - - -

e)Eksposur Sekuritisasi
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Jenis Transaksi
Fator Pengurang Modal ATMR Fator Pengurang ModalATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
3 Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
4 Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan

Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai
7 prinsipprinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
Total

f) Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Jenis Transaksi
Fator Pengurang Modal ATMR Fator Pengurang ModalATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Total Eksposur

g)Total Pengukuran Risiko Kredit


(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Total ATMR Risiko Kredit 6,525,041 5,695,626
Total Faktor Pengurang Modal 160,467 126,129
16.Pengungkapan Risiko Pasar Menggunakan Metode Standar-Bank Secara Individu

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Jenis Resiko Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi
Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Risiko Suku Bunga
a. Risiko Spesifik - - - -
b. Risiko Umum 86,847 1,085,588 118,482 1,481,025 - -
2 Risiko Nilai Tukar 22,400 280,000 15,493 193,663 - -
3 Risiko Ekuitas *) - - - -
4 Risiko Komoditas ) - - - -
5 Risiko Option - - - -

Total 109,247 1,365,588 - - 133,975 1,674,688 - -

17. Pengungkapan Risiko Pasar dengan Modal Internal (Value at Risk/VaR)-Bank Secara Individu
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Jenis Resiko VaR VaR Akhir VaR VaR Akhir
VaR Rata-Rata Maksimum VaR Minimum Periode VaR Rata-Rata Maksimum VaR Minimum Periode
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Risiko Suku Bunga
2 Risiko Nilai Tukar
3 Risiko Option
Total
18.Pengungkapan Risiko Operational

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2015 31 Desember 2014
No Pendekatan Yang Digunakan Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Beban Pendapatan Bruto (Rata-rata Beban
ATMR ATMR
tahun terakhir) Modal 3 tahun terakhir) Modal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pendekatan Indikator Dasar 729,033 109,355 1,366,938 595,661 89,349 1,116,863

Total 729,033 109,355 1,366,938 595,661 89,349 1,116,863


19.1. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah dan Valuta Asing-Bank Secara Individu

a)Profil Maturitas Rupiah


(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Jatuh Tempo Jatuh Tempo
No Pos-Pos Saldo Saldo
≤ 1 bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan ≤ 1 bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
I NERACA
A Aset
1 Kas 1,110 1,110 1,666 1,666 - - - -
2 Penempatan pada Bank Indonesia 869,320 869,320 - - - - 936,219 936,219 - - - -
3 Penempatan pada Bank Lain 7,215 7,215 615 615 - - - -
4 Surat Berharga 4,967,613 - - 50,441 1,020,446 3,896,726 3,371,827 26,287 23,936 9,050 49,581 3,262,973
5 Kredit yang diberikan 1,917,137 - 61,850 715,043 520,387 619,857 2,064,545 - 236,000 480,351 1,335,445 12,749
6 Tagihan Lainnya 90,262 86,923 - - 239 3,100 64,004 53,628 4,193 2,304 3,879
7 Lain-lain - - - - - -
Total Aset 7,852,657 964,568 61,850 765,484 1,541,072 4,519,683 6,438,876 1,018,415 259,936 493,594 1,387,330 3,279,601

B Kewajiban
1 Dana Pihak Ketiga 1,885,200 904,319 247,402 244,803 244,338 244,338 1,806,992 1,053,968 187,756 189,756 187,756 187,756
2 Kewajiban pada Bank Indonesia 293 293 22 22
3 Kewajiban pada Bank Lain 1,140,000 310,000 830,000 - - - 2,350,000 1,450,000 850,000 50,000 - -
4 Surat Berharga yang diterbitkan -
5 Pinjaman yang diterima -
6 Kewajiban Lainnya 94,115 19,022 10,149 4,184 - 60,760 497,143 167,406 4,151 739 324,847
7 Lain-lain -

Total Kewajiban 3,119,608 1,233,634 1,087,551 248,987 244,338 305,098 4,654,157 2,671,396 1,037,756 243,907 188,495 512,603

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 4,733,049 (269,066) (1,025,701) 516,497 1,296,734 4,214,585 1,784,719 (1,652,981) (777,820) 249,687 1,198,835 2,766,998

II REKENING ADMINISTRATIF
A Tagihan Rekening Administratif
1 Komitmen - - - - - -
2 Kontinjensi - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif - - - - - -

A Kewajiban Rekening Administratif


1 Komitmen 2,463,119 - 28,158.00 960,392.00 573,166.00 901,403.00 1,347,770 5,327.00 202,438.00 354,090.00 785,915.00 -
2 Kontinjensi - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif 2,463,119 - 28,158.00 960,392.00 573,166.00 901,403.00 - - - - - -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (2,463,119) - (28,158) (960,392) (573,166) (901,403) - - - - - -

Selisih (IA-IB)+(IIA-IIB) 2,269,930 (269,066) (1,053,859) (443,895) 723,568 3,313,182 1,784,719 (1,652,981) (777,820) 249,687 1,198,835 2,766,998

Selisih Kumulatif - (269,066) (1,322,925) (1,766,820) (1,043,252) 2,269,930 - (1,652,981) (2,430,801) (2,181,114) (982,279) 1,784,719
b)Profil Maturitas Valuta Asing

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember 2015 31 Desember 2014
Jatuh Tempo Jatuh Tempo
No Pos-Pos Saldo Saldo
≤ 1 bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan ≤ 1 bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
I NERACA
A Aset
1 Kas 1,530 1,530 - - - - 594 594 - - - -
2 Penempatan pada Bank Indonesia 3,804,660 3,804,660 - - - - 2,749,470 2,749,470 - - - -
3 Penempatan pada Bank Lain 61,068 61,054 14 - - - 1,661,708 918,595 743,112 - - -
4 Surat Berharga 136,733 - 83,165 53,569 - - - - - - - -
5 Kredit yang diberikan 6,897,945 - - 50,894 2,256,577 4,590,474 6,578,776 - - 51,534 246,078 6,281,164
6 Tagihan Lainnya 3,192,523 131,206 403,211 460,502 251,590 1,946,015 1,868,649 243,266 209,851 89,494 482,408 843,629
7 Lain-lain - - - - - -
Total Aset 14,094,459 3,998,450 486,390 564,964 2,508,167 6,536,489 12,859,197 3,911,926 952,964 141,028 728,486 7,124,793

B Kewajiban
1 Dana Pihak Ketiga 2,724,826 1,559,290 291,374 291,374 291,374 291,415 2,645,981 1,555,036 272,730 272,730 272,730 272,755
2 Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - -
3 Kewajiban pada Bank Lain - - - - - -
4 Surat Berharga yang diterbitkan - - - - - -
5 Pinjaman yang diterima - - - - - -
6 Kewajiban Lainnya 16,034,450 5,723,394 451,610 509,273 3,900,162 5,450,010 12,017,413 1,984,523 250,994 95,699 416,371 9,269,826
7 Lain-lain - - - - - -

Total Kewajiban 18,759,276 7,282,684 742,984 800,647 4,191,536 5,741,425 14,663,394 3,539,559 523,724 368,429 689,101 9,542,581

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca (4,664,816) (3,284,235) (256,594) (235,682) (1,683,369) 795,064 (1,804,197) 372,367 429,239 (227,401) 39,384 (2,417,787)

II REKENING ADMINISTRATIF
A Tagihan Rekening Administratif
1 Komitmen 929,233 - 446,758 209,077 266,657 6,741 2,265,861 788,751 877,069 463,992 120,618 15,432
2 Kontinjensi - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif 929,233 - 446,758 209,077 266,657 6,741 2,265,861 788,751 877,069 463,992 120,618 15,432

A Kewajiban Rekening Administratif


1 Komitmen 5,819,214 54,368 3,007,046 1,870,225 331,626 555,949 6,434,292 1,355,575 1,643,205 903,362 2,511,059 21,092
2 Kontinjensi - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif 5,819,214 54,368 3,007,046 1,870,225 331,626 555,949 6,434,292 1,355,575 1,643,205 903,362 2,511,059 21,092

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (4,889,981) (54,368) (2,560,288) (1,661,148) (64,969) (549,208) (4,168,432) (566,824) (766,136) (439,370) (2,390,441) (5,660)

Selisih (IA-IB)+(IIA-IIB) (9,554,797) (3,338,603) (2,816,882) (1,896,830) (1,748,338) 245,855 (5,972,629) (194,457) (336,897) (666,771) (2,351,057) (2,423,447)

Selisih Kumulatif - (3,338,603) (6,155,485) (8,052,315) (9,800,653) (9,554,797) (194,457) (531,354) (1,198,125) (3,549,182) (5,972,629)

Anda mungkin juga menyukai