ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kinerja pelayanan rawat inap
terhadap kepuasan dan loyalitas pasien rumah sakit khususnya di RS. TK. II. dr. Soepraoen Malang. Yang ingin
diketahui adalah besarnya pengaruh kinerja pelayanan rawat inap terhadap kepuasan dan loyalitas pasien baik
secara langsung maupun tidak langsung. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan menggunakan
obyek penelitian adalah pasien yang menggunakan jasa medis di Instalasi Rawat Inap RS. TK. II. Dr. Soepraoen
Malang. Model analisis yang digunakan adalah analisis Jalur. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh
secara langsung kinerja pelayanan rawat inap terhadap kepuasan dan loyalitas pasien, serta terdapat pengaruh
secara tidak langsung kinerja pelayanan rawat inap terhadap loyalitas pasien melalui kepuasan pasien
1
mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan 5. Lingkungan (termasuk gedung, taman,
sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan”. kebersihan, kenyamanan dan keamanan)
Keberhasilan pencapaian sasaran strategik 2.3 Kepuasan Pelanggan
perlu diukur. Sasaran strategik yang menjadi basis Selanjutnya beberapa ahli mendefinisikan
pengukuran kinerja perlu ditentukan ukurannya, dan kepuasan pelanggan sebagai berikut menurut
ditentukan inisiatif strategiknya untuk mewujudkan Supriyanto (2002), kepuasan adalah perbandingan
sasaran tersebut. Sasaran strategik beserta antara apa yang diterima atau dirasakan (perceived
ukurannya kemudian digunakan untuk menentukan performance) sama atau melebihi apa yang
target yang akan dijadikan basis penilaian kinerja, diharapkan. Loyalitas terjadi bila customer sangat
untuk menentukan penghargaan yang akan diberikan puas (elated) atau apa yang diterima lebih besar dari
kepada personel, tim, atau unit organisasi. harapan.
Perbedaan Karakteristik
Individu:
1. Faktor disposisi
2. Nilai kepercayaan
3. Pengalaman kesehatan
2
meliputi pelayanan kesehatan prajurit, PNS TNI-AD (dapat diandalkan untuk digunakan sebagai
beserta keluarga dan juga masyarakat umum. Selain instrumen penelitian.
itu sebagai rumah sakit tingkat II, fasilitas pelayanan
rawat inap yang diberikan cukup lengkap sehingga b. Analisis Deskriptif
obyek yang dihadapi berbeda-beda. Sumber data Analisis regresi dilakukan untuk membuktikan
yang digunakan adalah data primer. Adapun data hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yakni
primernya dalam hal ini adalah data yang diperoleh untuk menganalisis pengaruh antara variabel bebas
dari jawaban responden yang diteliti, yaitu berupa terhadap variabel terkait serta menguji hipotesis
data mengenai pendapat atau fenomena dari obyek. penelitian. Dasar pengujian hipotesis dalam
Sedangkan skala pengukuran Penulis memperoleh penelitian ini menggunakan nilai probabilitas untuk
langsung data-data yang dibutuhkan berdasarkan uji secara parsial.
dari keterangan dan informasi yang diberikan
responden melalui angket (Kuesioner) yang telah Pengaruh Kinerja Pelayanan Rawat Inap (X)
disebarkan dengan metode skor, pemberian skor ini terhadap Kepuasan Pasien (Y1) Secara Langsung
digunakan sistem skala lima. Pengaruh Kinerja Pelayanan Rawat Inap terhadap
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini Kepuasan Pasien secara langsung dapat dilihat dari
untuk Variabel Independen adalah Kinerja hasil analisis path dengan menggunakan uji t, dapat
Pelayanan Rawat Inap (X), Variabel Dependen dilihat pada Gambar 4.
yaitu Kepuasan Pasien (Y.1) dan Loyalitas Pasien
(Y.2).
3
ZLoyalitas Pasien = 0.603 ZKinerja Pelayanan + 0.273
ZKepuasan Pasien + 2
4
Hipotesis III : Kinerja Pelayanan Rawat Inap kepuasan pasien maka besar kemungkinan juga akan
Berpengaruh Signifikan secara langsung menurunkan loyalitas pasien terhadap rumah sakit.
terhadap Loyalitas Pasien Berdasarkan hal tersebut, rumah sakit TK II dr.
Soepraoen Malang harus memperhatikan kinerja
Dari hasil analisis untuk hipotesis III diketahui pelayanan khususnya rawat inap guna meningkatkan
bahwa Kinerja Pelayanan Rawat Inap berpengaruh kepuasan dan loyalitas pasien sehingga visi, misi dan
terhadap Loyalitas Pasien secara langsung. Hal ini tujuan Rumah Sakit TK II dr. Soepraoen Malang
menunjukkan bahwa Kinerja Pelayanan Rawat Inap tercapai.
yang diterapkan dalam rumah sakit ini sudah sesuai
pasien sehingga pasien merasa puas terhadap kinerja
pelayanan rawat inap yang diberikan sehingga 5. Simpulan Dan Saran
Loyalitas Pasien meningkat. Semakin baik Kinerja
Pelayanan Rawat Inap diterapkan maka semakin 5.1 Simpulan
tinggi pula Loyalitas Pasiennya. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Hipotesis IV : Kinerja Pelayanan Rawat Inap 1. Terdapat pengaruh secara langsung kinerja
berpengaruh signifikan secara tidak langsung pelayanan rawat inap terhadap kepuasan pasien.
terhadap Loyalitas Pasien melalui Kepuasan Dapat dikatakan bahwa semakin baik kinerja
Pasien pelayanan rawat inap yang diberikan maka akan
semakin baik pula kepuasan pasien.
Hasil analisis untuk hipotesis IV menunjukkan 2. Terdapat pengaruh secara langsung kepuasan
bahwa Kinerja Pelayanan Rawat Inap berpengaruh pasien terhadap loyalitas pasien. Dapat dikatakan
secara tidak langsung melalui Kepuasan Pasien bahwa semakin baik kepuasan pasien yang
terhadap Loyalitas Pasien. Tetapi nilai pengaruh diberikan maka akan semakin baik pula loyalitas
paling besar terjadi pada Kinerja Pelayanan Rawat pasien.
Inap terhadap kinerja secara langsung jika 3. Terdapat pengaruh secara langsung kinerja
dibandingkan melalui Kepuasan Pasien. pelayanan rawat inap terhadap loyalitas pasien.
Dapat dikatakan bahwa semakin baik kinerja
pelayanan rawat inap yang diberikan maka akan
Implikasi Penelitian semakin baik pula loyalitas pasien.
Rumah Sakit TK. II dr. Soepraoen Malang Terdapat pengaruh secara tidak langsung kinerja
merupakan lembaga yang menyediakan jasa pelayanan rawat inap terhadap loyalitas pasien
pelayanan kesehatan. Sebagai lembaga kesehatan, melalui kepuasan pasien. Nilai pengaruhnya lebih
Rumah Sakit TK. II dr. Soepraoen Malang harus besar jika dibandingkan pengaruh kinerja pelayanan
memberikan kinerja pelayanan rawat inap yang rawat inap terhadap loyalitas pasien secara langsung.
sangat memuaskan kepada pasien. Hal ini untuk
mengantisipasi perubahan era desentralisasi dan
globalisasi serta adanya tuntutan pelayan kesehatan 5.2 Saran
yang berkualitas dan bermutu. Selain itu adanya Berdasarkan pada hasil penelitian, disampaikan
perubahan paradigma rumah sakit sebagai lembaga saran sebagai berikut :
usaha non profit menjadi sosio – economic, akan 1. Bagi Rumah Sakit TK. II dr. Soepraoen
menuntut persaingan antar rumah sakit semakin Malang, kinerja pelayanan rawat inap yang
berlomba-lomba memberikan pelayanan yang diterapkan pada rumah sakit sudah baik, namun
memuaskan bagi pasiennya. Kepuasan dan loyalitas hendaknya tetap dipertahankan atau bahkan
pasien yang memuaskan tidak akan terwujud jika ditingkatkan lagi. Demikian pula dengan
kinerja pelayanan rawat inap yang diberikan tidak kepuasan kerja yang diberikan kepada pasien
sesuai dengan yang diharapkan oleh pasien. telah diterima oleh pasien dengan baik
Peningkatan loyalitas pasien didukung dengan sehingga loyalitas pasien meningkat. Hal ini
kepuasan pasien dapat terjadi karena adanya kinerja perlu dipertahankan atau bahkan lebih
pelayanan rawat inap yang diterapkan telah sesuai ditingkatkan kembali agar semakin
yang diharapkan oleh pasien yang meliputi ketepatan meningkatkan loyalitas pasiennya.
waktu, Informasi, kompetensi teknis, hubungan 2. Bagi peneliti berikutnya dapat menambahkan
antar manusia maupun lingkungan. Jika kinerja variabel-variabel lain seperti: mutu pelayanan,
pelayanan rawat inap kurang terpenuhi oleh pasien layanan petugas secara umum, dan lain-lain
maka kemungkinan besar akan terjadi penurunan 6. Daftar Pustaka
kepuasan pasien. Jika sampai terjadi penurunan
5
[1] Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran.
Penerbit Prenhallindo, Jakarta.
[2] Mulyadi. 2007. Alat Manajemen Kontemporer
Untuk Pelipat Ganda Kinerja. Balanced
Scorecard. CV. Salemba Empat. Jakarta.
[3] Pohan Imbalo. 2007. Jaminan Mutu Layanan
Kesehatan. Dasar-dasar Pengertian dan
Penerapan. EGC. Jakarta.
[4] Supriyanto (2002). Strategi Pemasaran Jasa
Pelayanan Kesehatan. Surabaya.