Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELITUS

No. Dokumen : 440/PKM-R/…..

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS
REJOSARI drg. Yerlina
Nip.197610162006042010

1. Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai


berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf,
ginjal dan pembuluh darah.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus
(DM) dan melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk
pencegahan diabetes melitus.
3. Kebijakan
4. Referensi  Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal
26-27, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.

 Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI,


dirjen pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 2002
5. Prosedur/Langkah- a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
langkah b. Petugas menulis identitas pasien di buku register
c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar).
d. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan
lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas,
kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus
vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung
sembuh.
e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
f. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
g. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas
atas dan bawah termasuk jari.
i. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan
gula darah atau urin ke laboratorium.
j. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien
untuk selanjutnya pasien ke laboratorium
k. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
l. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan
diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl
(darah kapiler)
 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl
(darah kapiler)
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau
GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
m. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa
terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4
minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran
dilakukan intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik
oral (OHO) dan atau suntikan insulin.

 Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis


kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai
respons kadar glukosa darah, dapat diberikan
sampai dosis hampir maksimal. Pemberian OHO
bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan
jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian
OHO tunggal atau OHO kombinasi. Terapi OHO
kombinasi harus dipilih dua macam obat dari
kelompok yang mempunyai mekanisme kerja
berbeda

 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg


dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari

 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5


mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit
sebelum makan, 1-2 kali/hari.

n. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya


pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan
gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).

o. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis


(TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan
kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pentingnya
keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan
jumlah makanan.

p. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara


teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
q. Petugas menulis resep.
r. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
s. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medic
pasien
t. Petugas menandatangani rekam medic
u. Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli Lansia
3. Farmasi

8. Riwayat Perubahan Dokumen


Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai