KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM
PUSKESMAS REJOSARI
TAHUN 2018
I. Pendahuluan
Pelayanan laboraturium puskesmas merupkan salah satu unsur penting dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Laboraturium puskesmas melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
menentukan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pelayanan laboraturium memiliki bahaya atau resiko
yang mungkin terjadi kepada petugas yang berada didalam laboraturium ataupun
lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi atau mencegah bahaya atau resiko yang
mungkin terjadi kepada petugas ataupun personal yang melaksanakan kegiatan harus
melaksanakan pekerjaan/tugas sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sudah
ditetapkan.
Untuk meminimalisir bahaya dan resiko kegiatan pelayanan laboratorium, diperlukan
panduan kegiatan secara terpadu selain Standar Operasional Prosedur (SOP). Oleh
karena itu perlu disusun suatu kerangka acuan kerja keselamatan atau keamanan
laboratorium di Puskesmas Rejosari. Kerangka tersebut dirancang sebagai upaya dalam
meningkatkan keselamatan atau keamanan laboratorium sebagai bagian dari program
keselamatan pasien Puskesmas.
II. Latar Belakang
Puskesmas Rejosari merupakan Badan Umum Layanan Daerah (BLUD) termasuk
salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja
Kecamatan Tenayan Raya. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan diselenggarakan
oleh berbagai unit atau bagian pelayanan yang terdapat di Puskesmas Rejosari. Salah
satu unit pelayanan yang tersedia dalam membantu pembangunan kesehatan adalah
pelayanan laboratorium.
Sebagai unit yang penunjang pelayanan, laboraturium Puskesmas Rejosari turut
membantu penegakkan diagnose penyakit dan pemeriksaan pasien lainnya. Pemeriksaan
Laboratorium meliputi:
1. Hematologi lengkap (haemoglobin, hematokrit, hitung jumalh leukosit, hitung
jumlah trombosit, hitung jumlah eritrosit, MCV, MCH, MCHC, golongan darah).
2. Kimia darah (gula darah, asam urat, dan kolesterol).
3. Imunoserologi (rapid tes anti hiv, rapid tes syphilis, rapid tes HBs).
4. Mikrobilologis (pembuatan, pewarnaan metode Ziehl Neelsen, dan pembacaan
BTA, penawaran Gram/GO, sediaan basah duh tubuh).
Mengingat besarnya resiko kecelakaan dan gangguan kesehatan yang dapat timbul
sebagai dampak kegiatan laboratorium, maka diperlukan pengelolaan K3 Laboratorium
yang baik melalui penerapan manajemen K3 secara terpadu di lingkungan Puskesmas
Rejosari.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
f. Efek kesehatan dari semua bahan berbahaya di tempat dan lingkungan kerja
perkiraan petugas yang potensial terpapar atau terpajang
2. Perencanaan
a. Identifikasi masalah
c. Prioritas masalah
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan penanggulangan masalah berdasarkan kepada perencanaan
yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan dapat berupa perbaikan sistem/prosedur
pelaksanaan, sosialisasi/pelatihan, perbaikan sarana dan prasarana, dsb.
4. Pengawasan
e. Upaya-upaya perbaikan:
V. Sasaran Kegiatan
4. Penggunaan APD (jas laboratorium, masker, sarung tangan, kaca mata, atau alas
kaki) di laboratorium.
6. Tidak ada pengelolaan specimen yang tidak sesuai dengan SOP yang berlaku.
7. Tidak ada pengelolaan bahan kimia yang menyalahi aturan.
Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
B. Perencanaan
C. Pelaksanaan
Pengawasan/monitoring
D. pelaksanaan upaya
penanggulangan masalah
E. Evaluasi
Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 01 …… 2018
Mengetahui
Plt. Kepala Pusat Kesehatan Pelaksana Laboratorium
Masyarakat REJOSARI
YERLINA
Nip.197610162006042010 Nip.