B. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui bahaya narkoba
- Untuk mengetahui jenis-jenis narkoba
- Untuk mengetahui cara pencegahan penyalahgunaan narkoba
- Untuk mengetahui peran keluarga dalam mencegah terjadinya
penyalahgunaan narkoba
Terdapat tiga jenis narkoba diantaranya: Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
Ada beberapa alasan yang sering menyebabkan orang menggunakan narkoba seperti
rasa penasaran yang tinggi, diajak oleh teman untuk mencoba, sebagai pelarian dari
masalah yang dihadapi, kondisi keluarga yang tidak harmonis, dan jaringan pemasaran
yang kuat.
Narkoba bekerja dengan mempengaruhi susunan syaraf, ketika narkoba masuk
kedalam tubuh makan syaraf akan membuat tubuh tidak merasakn apa apa. Narkotika
mempunyai bebrapa pengaruh ketika sudah masuk kekdalam tubuh, pengaruh
diantaranya adalah untuk menghilangkan rasa sakit, memberi rasa semangat,
mengakibatkan halusinasi juga menimbulkan khayalan khayalamn. Itulah sebabnya
narkotika seringkali digunakan ketika pembiusan dalam dunia medis.
Pengguna morfin akan mengalami ketergantungan yang tinggi dibanding penggunan
jenis narkoba lainnya. Morfin merupakan candu yang diolah secara kimia. Biasanya
morfin berbentuk bubuk yang halus dan licin berwarna putih hingga kekuningan
menyerupai tepung.
Namun pengaruh heroin bagi tubuh manusia lebih berbahaya daripada morfin.
Heroin dpat bereaksi sangat kuat sehingga dengan mudah menembus otak. Heroin
murni berupa bubuk berwarna putih sedangkan heroin tidak murni warnanya putih
keabuan.
Sedangkan untuk tanaman ganja sebenarnya merupakan jenis tanaman penghasil
serat untuk membuat karung. Tanaman ganja sering kali dibudidayakan untuk diambil
seratnya. Namun biji dari tanaman ganja ini mengandung tetrahidrokanabinol.
Kandungan zat narkotika jenis ini bisa membuat penggunanya merasakan senang
berkepanjangan tanpa sebab apapun. Selain itu, ganja juga menyebabkan hilangnya
konsentrasi berpikir sehingga otak akan lamban dalam berpikir dan menjadi malas.
Sumber Gambar: Infodatin 2014 Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
Juga, penjelasan dari Sumirat, menurut pengakuan salah satu anggota mafia narkoba
yang tertangkap yang akhirnya bekerjasama dengan penegak hukum bahwa di Indonesia bisa
melakukan pencucian uang dalam bentuk pemberian donasi pada lembaga atau aktivis
tertentu yang berkampanye anti hukuman mati untuk mengganggu dan mempengaruhi
kebijakan pemerintah.
Direktur PLRIP-BNN Ida Utari pada Rakernis Terapi Rehabilitasi Napza pada 20
Maret 2014 di Kementrian Kesehatan menyebut di seluruh dunia pecandu berat narkoba
berjumlah antara 15.5 juta - 38.6 juta. Prevalensi pengguna narkoba dunia adalah sekitar 5%,
sedangkan Indonesia pada 2015 diperkirakan sebesar 2.8%, ada kenaikan hampir dua kali
lipat dalam 10 tahun terakhir (tahun 2004 prevalensi 1.75%). Tak ada penururan sama sekali
selama 10 tahun terakhir. Lihat Tabel-2.
Demikian lah situasi Indonesia terkait dengan peredaran narkoba. Hal yang paling
menonjol adalah tingginya prevalensi Indonesia di tahun 2015 sebagaimana diuraikan
di atas, jika peredaran tidak dihentikan, bisa jadi lambat laun, bahkan bisa cepat,
prevalensi akan semakin meningkat, berarti di setiap 50 orang terdapat pengguna
narkoba lebih dari satu orang.
Oleh karena, kita semua tidak menghendaki situasi yang demikian, maka tentu saja
kita harus mendukung upaya pemerintah untuk memutus peredaran narkoba dengan
memberikan hukuman mati kepada penyalahguna narkoba.
6. MATERI :
a) Bahaya Narkoba
Menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan
psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam
tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan
lain sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang
telah diluar batas dosis.
b) Jenis-jenis narkob
Narkotika
Narkotika adalah zat sintetis maupun semi sintetis yang dihasilkan tanaman atau
lainnya yang dapat berdampak pada penurunan atau perubahan kesadaran dan
hilangnya rasa nyeri. Zat ini dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya.
Adapun jenis dari narkotika adalah :
1. Morfin
Morfin berasal dari kata morpheus ( dewa mimpi ) adalah alkaloid analgesik
yang sangat kuat yang ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada sistem
saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit.
Gejala fisik pengguna : pupil mata menyempit, melambatnya denyut nadi, tekanan
darah menurun, suhu badan menurun, mengalami kelemahan pada otot, akan tetapi
jika sudah kecanduan akan mengalami kejang otot.
2. Heroin / putaw
Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi
yang ditimbulkan heroin menjadi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri, sehingga
mengakibatkan zat ini sangat mudah menembus ke otak. Gejala atau efek yang
ditemukan pada pengguna hampir sama dengan pengguna morfin, yaitu :
Melambatnya denyut nadi, Tekanan darah menurun, Otot menjadi lemas, Pupil
mengecil, Hilang kepercayaan diri, Suka menyendiri, Seringkali berdampak
kriminal, misalnya berbohong, menipu, Kesulitan saat buang air besar, Sering
tidur, Kemerahan dan rasa gatal pada hidung, Gangguan bicara (cadel).
3. Ganja / Kanabis / mariyuana
Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya
yang menghasilkan serat, kandungan zat narkotika terdapat pada bijinya.
Narkotika ini dapat membuat si pemakai mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab). Efek / gejala yang terlihat dari pecandu ganja adalah
: Denyut nadi dan jantung lebih cepat, Mulut dan tenggorokan terasa kering, Sulit
dalam mengingat, Sulit diajak berkomunikasi, Kadang-kadang terlihat agresif,
Mengalami gangguan tidur, Sering merasa gelisah, Berkeringat, Nafsu makan
bertambah, Sering berfantasi, Euforia
4. Kokain
Kokain merupakan berasal dari tanaman Erythroxylon coca di Amerika
Selatan. Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek
stimulan, yaitu dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel
menjadi sangat cepat. Kokain mempunyai 2 bentuk, yakni :
Kokain hidroklorida, berupa kristal berwarna putih, rasanya sedikit pahit, serta
bersifat mudah larut.
Kokain free base, ia tidak berbau dan rasanya pahit.
Efek / gejala yang timbul dari pemakaian kokain adalah : Dapat memberikan efek
kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna, Sering merasa gelisah,
Menurunnya berat badan, Timbul masalah pada kulit, Mengalami gangguan
pernafasan, Sering kejang-kejang, Sering mengeluarkan dahak, Mengalami
emfisema ( kerusakan pada paru-paru), Turunnya selera makan, Mengalami
paranoid, Mengalami gangguan penglihatan, dan Sering merasa kebingungan.
5. LSD atau Lysergic Acid / Acid / Trips / Tabs
Adalah jenis narkotika yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran
kertas kecil, kapsul, atau pil. Efek / gejala yang biasa terlihat dari si pemakai
adalah : Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat, warna, dan
waktu, Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya, Sering juga
mengalami paranoid akibat hal-hal yang dihalusinasikannya, Denyut jantung dan
tekanan darahnya meningkat, Diafragma mata melebar, Mengalami demam, Sering
depresi dan merasa pusing, Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan,
Mengalami gangguan persepsi.
6. Opiat / opium
Adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh tanaman yang bernama
papaver somniferum. Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit. Adapun efek / gejala yang timbul dari narkotika jenis ini
antara lain : Memiliki semangat yang tinggi, Sering merasa waktu berjalan begitu
lambat, Merasa pusing / mabuk, Birahi meningkat, Timbul masalah kulit di bagian
mulut dan leher, Sering merasa sibuk sendiri
7. Kodein
Adalah sejenis obat batuk yang biasa digunakan / diresepkan oleh dokter,
namun obat ini memiliki efek ketergantungan bagi si pengguna. Efek / gejalanya
antara lain : Mengalami euforia, Sering mengalami gatal-gatal, Mengalami mual
dan muntah, Mudah mengantuk, Mulut terasa kering, Mengalami hipotensi,
Mengalami depresi, Sering sembelit, Mengalami depresi saluran pernafasan
8. Metadon
9. Barbiturat
Biasa digunakan sebagai obat tidur. Cara kerjanya mempengaruhi sistem syaraf. Efek dari
mengkonsumsi barbiturat dapat terlihat 3 hingga 6 jam.
Sering sembrono
Euforia
Sering merasa kebingungan
Mengalami pingsan
Mengalami masalah pernafasan
Psikontropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang memiliki Khasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
pada aktivitas mental dan perilaku penggunanya.
Jenis Psikontropika :
1. Ekstasi
Adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan
penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk.
Timbulnya euforia
Mengalami mual
Dehidrasi
Timbul percaya diri yang berlebih
Sering merasa kebingungan
Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
Mengalami pusing, bahkan pingsan
Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat merusak otak
Mengalami gangguan mental
2. Sabu-sabu
Merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah, seperti
gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.
Jantung berdebar-debar
Naiknya suhu tubuh
Mengalami insomnia
Timbul euforia
Nafsu makan menghilang
Kekurangan kalsium
Mengalami depresi yang berkepanjangan
3. Sedatif – hipnotik
Nama lain dari jenis psikontropika ini adalah Benzodiazepin/BDZ, BK, Lexo, MG, Rohip,
Dum.
7. MASALAH :
1. Sedikitnya partisipasi dari para siswa/siswi karena kurang tertarik
dengan materinya
2. Tempat yang kurang memadai
8. Solusi Masalah : Jelaskan Bagaimana Strategi Pemecahan Masalah Atau Kendala Dan
Solusinya Jika Harus Melibatkan Beberapa Pihak/Sector Terkait.