Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA ISLAM

HAKIKAT, MARTABAT DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA

OLEH :
TANTRI BANA
P003130150I6

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PROGRAN DIPLOMA IV JURUSAN GIZI
2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


berkat rahmat dan karunia Nya saya dapat menyelesaikan makalah
ini . Makalah ini menjelaskan atau mengambil tema tentang Manusia
(hakikat, martabat, tanggung jawab manusia). Dan harapan saya
semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat.
Tiada kesempurnaan di muka bumi ini. Oleh karena itu, saya
dengan senang hati akan menerima segala saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Daftar Isi
Halaman Judul..................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................iii

BAB I. Pendahuluan.........................................................................1
BAB II. Isi Bahasan..........................................................................2
Manusia...........................................................................................2
A. Hakikat Manusia.................................................................3
B. Martabat Manusia...............................................................4
C. Tanggung Jawab Manusia...................................................6
BAB III. Penutup................................................................................7
A. Kesimpulan.........................................................................8
Daftar Pustaka..................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara dan berdiskusi tentang manusia selalu menarik. Karena selalu menarik,
maka masalahnya tidak pernah selesai dalam artia tuntas. Manusia merupakan makhluk yang
paling menakjubkan, makhluk yang unik multi dimensi, serba meliputi, sangat terbuka, dan
mempunyai potensi yang agung.

Manusia dalam pandangan kebendaan (materialis) hanyalah merupakan sekepal tanah


di bumi. Dari bumi asal kejadiannya, di bumi dia berjalan, dari bumi dia makan dan kedalam
bumi dia kembali.
Dalam pandangan orang yang beriman, manusia itu makhluk yang mulia dan
terhormat pada sisi Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang amat baik, sesudah
itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya, para malaikat disuruh sujud (memberi hormat) kepadanya.
Tuhan memberi manusia ilmu pengetahuan dan kemauan, dijadikan khalifah (penguasa) di
bumi dan menjadi pusat kegiatan di alam ini. Segala apa yang ada di langit dan di bumi,
semuanya bekerja untuk kepentingan manusia, dan kepadanya di berikan nikmat lahir dan
batin.
Al-Qur'an memberi keterangan tentang manusia dari banyak seginya, Dari ayat-ayat
Al-Quran, dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk fungsional yang bertanggung
jawab, pada surat al-Mu'minun ayat 115 Allah bertanya kepada manusia sebagai berikut :
"Apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kamu sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami?"
Dari ayat ini, menurut Ahmad Azhar Basyir, terdapat tiga penegasan Allah yaitu [1]
manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, [2] manusia diciptakan tidak sia-sia, tetapi berfungsi,
dan

[3]

manusia

akhirnya

akan

dikembalikan

kepada

Tuhan,

untuk

mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang dilakukan pada waktu hidup di dunia ini,
dan perbuatan itu tidak lain adalah realisasi daripada fungsi manusia itu sendiri.

. Hakikat Manusia
1. Manusia adalah mahluk yang paling indah dan sempurna dalam pencitraanya
Citra
kesempurnaan
dan
keindahan
manusia
diwujudkan
melalui
penampilan budaya dan peradaban yang terus berkembang. Kebudayaan itu
adalah ciptaan manusia dan syarat bagi kehidupan manusia. Manusia menciptakan
kebudayaadan kebudayaan itu sendiri menjadikan manusia makhluk yang
berbudaya.Manusia juga disebut dengan makhluk yang memiliki peradaban(Civil

Society).Melalui peradaban ini manusia dapat mengembangkan pola pikir, berbuat


dan bertindak serta merasakan yang merupakan cerminan dari kebudayaannya.
Pengertian hakikat manusaia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati.

Suatu keberadaan yang berpotensi yang


perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas

Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung


kemungkinan baik dan jahat.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya
tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.1[4]
2.

Manusia adalah mahluk yang paling tinggi derajatnya.

Manusia memiliki jiwa dan raga. Raga manusia termasuk kedalam derajat
terendah, sementara ruh manusia termasuk ke dalam derajat tertinggi. Hikmah
yang terkandung dalam hal ini ialah bahwa manusia mesti mengemban beban
amanat pengetahuan tentang Allah. Karena itu mereka harus mempunyai
kekuatan dalam kedua dunia ini untuk mencapai kesempurnaan.Sebab
tidak sesuatu pun di dunia ini yang memiliki kekuatan yang mampu
mengemban beban amanat.
3. Manusia adalah khalifah di muka bumi
Manusia sebagai makhluk yang sangat lemah, disisi lain dinobatkan sebagai
"khalifah" (wakil Allah). Bertugas mengatur alam semesta dan merupakan wakil
Allah untuk menjadi saksi-Nya serta mengungkapkan rahasia-rahasia
firman-Nya. Para mahkluk yang lain tidak melihat ada dimensi yang tidak
bisa dijangkau olehnya, ia hanya mampu melihat pada tingkat yang paling rendah
dalam diri manusia.
4. Makluk yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa.
1

Tujuan Pendidikan diarahkan kepada upaya pembentukan sikap takwa. Dengan demikian
pendidikan ditujukan kepada upaya untuk membimbing dan mengembangkan potensi
peserta didik secara optimal agar dapat menjadi hamba Allah yang takwa.
Di antara ciri mereka yang takwa adalah beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat,
menafkahkan sebagian rezeki anugerah Allah, beriman kepada al-Quran dan kitab-kitab
samawi sebelum alQuran,serta keyakinan kehidupan akhirat (QS. 2:3).
5. Manusia adalah makhluk pemilik Hak Asasi Manusia (HAM)
Manusia dalam menjalani kehidupannya telah dilengkapi dengan hak dasar
(HAM) yang dikrarkan untuk dijalankan bagi sesama manusia. Hak dasar ini yang
mengatur tata kehidupan manusia, sehingga dalam menjalankan aktifitas
kehidupan tidak mengalami benturan dengan aturan yang telah ditetapkan. Aturan
tersebut antra lain adalah kebebasan dalam menjalankan/menentukan nasib dalam
menjalankan kehidupan. Manusia juga memiliki kebebasan dalam menjalan
perintah,dalam hal ini tentu masih dalam bingkai keempat butir harkatdan
martabat manusia.

B.

Martabat Manusia

Martabat saling berkaitan dengan maqam, maksud nya adalah secara


dasarnya maqam merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap
khalikNya, yang juga merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi
di hadapan tuhannya pada saat dalam perjalanan spritual dalam beribadah
kepada Allah Swt.

Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah Swt mesti


melalui beberapa proses sebagai berikut :
1. Taubat;
2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat dan apalagi
yang haram;
3. Merasa miskin diri dari segalanya;
4. Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati
terhadap tuhan yang maha esa;
5. Meningkatkan kesabaran terhadap takdirNya;
6. Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepadaNya;
7. Melazimkan muraqabah (mengawasi atau instropeksi diri);
8. Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah Swt;

9. Meningkatkan hampir atau kedekatan diri terhadapNya dengan cara


menetapkan ingatan kepadaNya;
10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah Swt
saja.

C.

Tanggung Jawab Manusia


Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan,

makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam


kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiiban,
dituntut pengabdian dan pengorbanan.
Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam
diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor
eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila
kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam
diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri
dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab.
Macam-Macam Tanggung Jawab
a.
Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
Manusia dalam hidupnya mempunyai harga, sebagai mana kehidupan
manusia mempunyai beban dan tanggung jawab masing-masing.
b.
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, dan juga orang lain yang
menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab kepada keluarganya.
c.
Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain,
sesuai

dengan

kedudukanya

sebagai

makhluk

sosial.

Karena

membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan


manusia lain tersebut.
d. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara

Suatu kenyataan bahwa setiap manusia, setiap individu adalah


warga

negara

suatu

negara.

Dalam

berfikir,

berbuat,

bertindak,

bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran


yang dibuat oleh negara.
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan
yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam
agama.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Manusia telah dianugrahi potensi yang sempurna untuk hidup di
dunia, yaitu akal, nafsu, dan qalbu. Akal diarahkan kepada alam melalui
proses tafakur, sehingga manusia dapat menguasai ilmu dan teknologi
sebagai pelaksanaan tugas kekhalifahannya, dan manusia mempunyai
hakikat, martabat, serta tanggung jawab nya masing-masing. Sementara
qalbu yang diarahkan kepada penghayatan firman-firman Allah melalui
proses dzikir melahirkan keimanan sebagai bentuk pelaksanaan tugas keabdullah-annya.
Penggunaan potensi akal secara terpisah dari qalbu akan melahirkan
materialisme yang kering dan hampa. Sementara penggunaan qalbu
terpisah dari akal melahirkan mistisisme yang statis dan beku. Karena itu,
seluruh potensi yang dimiliki manusia semestinya digunakan secara
terpadu. Keterpaduan dalam penggunaan potensi dan tugas tersebut akan
mewujudkan sosok manusia yang utuh dan sempurna.

Daftar Pustaka
Hamalik,Oemar.2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan pendekatan
sistim.Jakarta :Bumi Aksara
Manan,Imran,1989.Antropologi Pendidikan:Suatu Pengantar .Jakarta.Depart
emen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Muchsin, dkk. 1984. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta : Bulan Bintang.
Nasution,S.Sosiologi Pendidikan. Jakarta.Bumi Aksara.
Pokja Pengembangan Peta Keilmuan Pendidikan, 2005.Peta Keilmuan
Pendidikan. Jakarta;Depdiknas.
Prayitno, 2005.Sosok Keilmuan Ilmu Pendidikan. Padang: UNP.

Anda mungkin juga menyukai