Anda di halaman 1dari 18

VISI MISI

CALON WALIKOTA
DAN
CALON WAKIL WALIKOTA
KOTA SURAKARTA
VISI
Terwujudnya Surakarta sebagai Kota Budaya,
Mandiri, Maju, dan Sejahtera
MISI

Mewujudkan Masyarakat Surakarta


yang Waras, Wasis, Wareg, Mapan
dan Mapan.
Waras dalam bahasa Jawa berarti Sehat.
Kewarasan adalah Kesehatan.

Sudah menjadi kewajiban seorang Pemimpin, untuk


menjadikan seluruh warganya Sehat…Waras, dalam
arti yang luas, yaitu bagaimana waras rohani, waras
jasmani, termasuk waras Lingkungannya.

Semakin kuat masyarakat yang Waras, maka akan


semakin Kreatif dan Produktif pula masyarakat
dalam mengupayakan mata pencahariannya, dan
berarti akan semakin sejahtera masyarakatnya.
Dimaknai sebagai tingginya Kecerdasan, Keahlian,
profesional dan kompetensi warga Kota Surakarta.
Juga berarti semakin cerdasnya karakter warga kota,
yang ditunjukkan dalam perilaku budi pekerti.
Masyarakat yang Wasis menjadi suatu kondisi yang
dicita-citakan bersama, karena ke-wasis-annya akan
membantu memecahkan segala hiruk pikuk dan
persoalan kota, yang kompleks.

Sebagai Kota Budaya, Surakarta memerlukan pribadi-


pribadi yang Wasis.
Wareg berarti Kenyang. Dan konteks wareg tidak
boleh berhenti pada masalah pangan. Masyarakat yang
Wareg, juga berarti bahwa warga kota mesti kenyang
Jasmani dan kenyang Rohani/spiritual.

Semakin terpenuhi kebutuhan dasar masyarakat,


maka diharapkan akan semakin nyaman, dan tentunya
akan memberikan kontribusi yang positif dalam
membangun kotanya, makin meningkat
produktivitasnya, dan pada akhirnya akan semakin
meningkat kesejahteraannya.
Mapan adalah satu kata yang berarti Sikap dan
Perilaku yang telah membudaya, dan tentunya budaya
yang positif, dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Mapan juga bermakna sikap dan perilaku yang paham


Aturan dan Taat Hukum.

Masyarakat yang mapan, akan tercermin dalam


kehidupan kota yang tertib, aman, nyaman dan damai.
Papan berarti Tempat Tinggal dan merupakan
kebutuhan dasar yang harus terpenuhi oleh segenap
warga masyarakat.

Karakteristik Papan (tempat tinggal) berbanding lurus


atau berkaitan dengan masalah pertumbuhan
penduduk, urbanisasi, dan ketersediaan lahan.

Penyediaan papan bagi warga kota solo yang kurang


mampu, menjadi salah satu prioritas program kerja
dan kebijakan pemerintah daerah, untuk menghindari
dampak/ekses yang ditimbulkan, misalnya kerawanan
sosial.
Budaya, sikap dan perilaku yang berakar dan tumbuh
dari kehidupan bangsa Indonesia yang adiluhung,
jauh sebelum menjadi sebuah negara.

Sikap dan perlilaku gotong royong antara lain meliputi


: rasa melu handarbeni; ngrumati kanthi permati;
rumeksa kanthi tulusing ati dan nentremake sarta
ngukuhi.

Dengan budaya gotong royong, akan dapat mengatasi


ego sektoral dan sikap individualistis.
Partisipasi seluruh komponen masyarakat harus terus
ditumbuhkembangkan.
1. Meningkatkan kualitas sarana dan kegiatan keagamaan.
2. Meningkatkan pembinaan kerohanian
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat Miskin dengan Jaminan
Kesehatan (BPJS Plus)
4. Memberikan fasilitas pemeliharaan kesehatan (Memberikan
fasilitas cek laborat bagi warga yang berusia 40 tahun ke atas dan
ibu hamil)
5. Pemerataan pelayanan kesehatan dengan mendirikan Rumah
Sakit Daerah di tiap Kecamatan.
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas makanan bergizi bagi anak
sekolah dasar.
7. Meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu, Balita dan Lansia.
8. Meningkatkan rasio , kualitas dan kuantitas tenaga medis.
9. Memberikan jaminan layanan persalinan untuk anak ke 1, 2 dan 3
10. Mengintegrasikan sistem manajemen pelayanan kesehatan, yang
berbasis IT.
11. Meningkatkan sarana dan prasarana olah raga (kualitas dan
kuantitas)
12. Meningkatkan pelayanan ivates.
1. Mendirikan Sekolah Olah Raga berprestasi
2. Mendirikan Pusat Latihan Pengembangan Prestasi
3. Wajib Belajar 12 tahun.
4. Mengembangkan dan Meningkatkan kualitas Solo
Technopark.
5. Meningkatkan pendidikan dan potensi budaya lokal
6. Meningkatkan fasilitas pendidikan PAUD.
7. Memperluas akses pendidikan tinggi
8. Memberikan beasiswa untuk perguruan tinggi
9. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.
10. Memperbanyak Taman Cerdas.
11. Melanjutkan Kota Layak Anak
12. Mengembangkan Solo sebagai Kota Vokasi.
13. Meningkatkan pelayanan Pendidikan Inklusi.
1. Meningkatkan ketahanan pangan berbasis potensi lokal
2. Meningkatkan pelayanan investasi yang nyaman dan aman
3. Meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan
sektor riil (UMKM).
4. Merevitalisasi Pasar Tradisional
5. Mengembangkan Kawasan industri kreatif.
6. Melanjutkan penataan PKL.
7. Meningkatkan destinasi wisata
1. Meningkatkan akes pelayanan publik berbasis IT
2. Meningkatkan pelayanan transportasi massal
3. Menyediakan akses bagi pejalan kaki dan pengguna
kendaraan tak bermotor
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan.
5. Menata kawasan kumuh, bangunan tak berijin dan
bantaran sungai yang berwawasan Lingkungan.
6. Merevitalisasi drainase kota
7. Merevitalisasi hydrant
8. Menambah fasilitas pengelolaan sampah.
9. Meningkatkan sarana dan prasarana pencegahan bencana
10. Mengembangkan kawasan Solo Utara.
11. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang ramah
difabel.
12. Meningkatkan pelayanan untuk Disabilitas.
1. Menyediakan pemukiman bagi warga miskin (rumah
renteng, rusunawa, relokasi)
2. Merevitalisasi rumah tidak layak huni
3. Mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan Tata Ruang
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Terima kasih…

Hormat kami

FX. Hadi Rudyatmo Dr. H. Achmad Purnomo, Akt


Pemimpin adalah Pelayan

Anda mungkin juga menyukai