Anda di halaman 1dari 3

Apa Sih EPC Itu?

1 Reply

Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah
Engineering-Procurement-Construction.

Kalo dilihat dari istilah, EPC itu tidak lain adalah tahapan dalam suatu proyek
konstruksi. Engineering adalah tahap desain perencanaan, Procurement
adalah tahap pengadaan barang dan jasa, dan Construction adalah tahap
pelaksanaan konstruksi.

Ada yang menarik di sini, yaitu tahap Procurement jarang ditemukan di dalam
proyek biasa. Kalo proyek biasa, kita hanya mengenal tahap Perencanaan
(Desain) dan tahap Pelaksanaan (Konstruksi). Lalu? Kenapa harus ada tahap
Procurement? Jawabannya sederhana, karena proyeknya bukan proyek
biasa.

Yup. Sistem EPC memang dipake di hampir sebagian besar proyek konstruksi
yang “tidak biasa”, misalnya pada Industri Migas, Pembangkit Tenaga Listrik
& Energi, Pertambangan, dan jenis industri berat lainnya. Sementara proyek
yang kita anggap sebagai proyek biasa yaitu berbagai jenis bangunan gedung
dan industri skala kecil ngga perlu menggunakan sistem EPC, malah bisa
bikin susah.
Tahapan Proyek Biasa

Pada umumnya, proyek konstruksi gedung mempunyai 2 tahapan:


Perencanaan dan Pelaksanaan. Perencanaan biasanya dilakukan oleh
Konsultan Perencana, dan Pelaksanan dilakukan oleh Kontraktor. Karena
pelaksanaannya dilakukan oleh Kontraktor, maka pengadaan barangnya
(Procurement) juga dilakukan oleh Kontraktor. Kalo diperlukan, Kontraktor
kadang menyerahkan beberapa sub pekerjaan kepada Sub-Contractor
(biasanya kita istilahkan SubCon). Makanya hampir semua perusahaan
Kontraktor ada bagian Procurementnya.

Tapi, ada juga pada skala proyek tertentu (biasanya skala menengah ke
bawah), Perencanaan dan Pelaksanaan dilakukan oleh satu pihak (biasanya
Kontraktor). Sistem ini biasanya disebut dengan Design and Build. Jadi
desain, pengadaan barang/jasa, dan konstruksi dilakukan oleh satu
Kontraktor. Secara ngga langsung konsep ini kan sama saja dengan sistem
EPC

Tahapan Proyek EPC

Nah… kita udah kalo sebenarnya EPC itu pada prinsipnya sama
dengan Design & Build. Tapi karena skala proyek EPC itu suaangat besar,
jadi perusahaan yang mengerjakannya juga bukan perusahaan kontraktor
biasa. Mereka biasanya disebut dengan Kontraktor EPC atau Perusahaan
EPC. Satu lagi ciri khusus Proyek EPC adalah, proyek ini melibatkan lebih
banyak disiplin Engineering, mulai dari Process Engineering, Mechanical
Engineering, Piping Engineering, Electrical & Instrumentation Engineering,
Civil Engineering, dll. Kadang di tiap disiplin dipecah lagi, misalnya di bagian
Civil Engineering dibagi menjadi Architecture, Civil, Structure, Underground,
HVAC, dll.

Ada yang aneh? Arsitektur masuk ke Civil? Iya… karena di Proyek EPC, yang
termasuk kategori “bangunan gedung” itu prosinya sangat sedikit. Kalaupun
ada, porsi arsitekturalnya juga kecil. Trus, ada istilah Civil ada juga istilah
Structure? Istilah Structure itu untuk semua struktur atas, termasuk jembatan,
dan Civil adalah istilah untuk struktur bahwa, pondasi, retaining wall, dan
pekerjaan tanah. Sementara Underground biasanya lebih ke fasilitas
drainase. HVAC (Heating Ventilation Air Conditioning) sebenarnya area abu-
abu antara Civil, Process, dan Mechanical.

Anda mungkin juga menyukai