Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Apotek Online Terhadap Keamanan

Pendistribusian Obat

Apotek online dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu, independen


(hanya melalui situs internet), cabang online apotek, dan situs yang mewakili
kemitraan antara apotek dengan masyarakat. Potensi apotek online meliputi
peningkatan akses, transaksi yang lebih mudah dan biaya produk lebih murah, dan
anonimitas yang lebih besar. Namun, apotek online yang ada telah menimbulkan
kontroversi, termasuk penggunaan "cyberdoctors" pada beberapa situs yang
melayani pemberian obat tanpa resep. Meskipun ada beberapa apotek online yang
sah dan memberikan manfaat untuk pasien, namun keberadaan apotek online
lainnya perlu dipertanyakan legalitasnya. Di sejumlah negara, peraturan hukum
telah mencoba untuk mengatasi beredarnya apotek online yang tidak sah. Karena
keberadaan apotek online semakin umum, dokter dalam menghadapi biasanya
pasien meminta saran dan informasi dari farmasi online.

Apotek online dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu :


A. Apotek online dapat menjadi perusahaan internet independen yang tidak
memiliki situs physical pharmacy untuk dikunjungi konsumen. Kelompok
pertama ini mencakup manajer farmasi manfaat lengan rencana kesehatan,
yang juga mungkin menyediakan layanan yang dipilih untuk non
members.
B. apotek online dapat menjadi "clicks-and-mortar", biasanya cabang
online dari farmasi besar yang telah memiliki toko yang sebenarnya.
Beberapa perusahaan online digunakan sebagai strategi pemasaran.
Kemitraan ini telah memungkinkan pelanggan untuk menebus resep
melalui situs Web dan diberikan pelanggan pilihan untuk mengambil
obatnya pada sebuah cabang lokal farmasi besar atau
C. apotek independen membentuk jaringan dan telah membangun
situs web untuk mewakili mereka.
Dampak dari apotek online:
A. akan sukar bagi seorang Apoteker untuk memastikan keaslian resep hanya
berbekal foto yang diunggah. Betapa pun vitalnya, resep hanyalah secarik kertas yang
mudah dipalsukan. Dampak buruk praktik nakal ini luas. Tidak hanya terbatas pada
keselamatan konsumen. Organisasi kesehatan dunia (WHO) melansir pengunaan obat
yang salah dan/atau berlebih telah memicu tingginya kasus resistensi antibiotik dan
antivirus. Penderita menjadi lebih sulit disembuhkan.
B. Resep asli akan tetap berada di tangan konsumen. Lagi-lagi ini celah yang
bisa dimanfaatkan konsumen untuk melakukan penebusan resep berulang.

Anda mungkin juga menyukai