REFERAT Hemoroid
REFERAT Hemoroid
HEMORRHOID
Disusun Oleh :
Fadli Robby
2004 031 0084
Dokter Pembimbing :
dr. Gunawan S, Sp. B
1
BAB I
PENDAHULUAN
sering dijumpai. Sulit untuk memperoleh angka insidensi dari penyakit ini.
lebih banyak lagi menderita hemoroid dalam bentuk tanpa gejala atau
berarti penyakit ini hanya diderita oleh orang tua saja. Hemoroid dapat
2
A. Tujuan Penulisan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
paling menonjol pada kebanyakan kasus. Tapi istilah ini tidak dapat secara
tepat digunakan untuk semua kasus, karena terdapat juga hemoroid yang
tidak pernah memberikan gejala perdarahan. Istilah piles berasal dari kata
latin pile, yang berarti bola, sesuai dengan kenyataan bahwa semua kasus
setinggi vertebra sacral III. Dari tempat ini rectum terus kebawah, 4
mengikuti lengkung sacrokoksigeal, melewati pelvic-floor yang dibentuk
oleh otot levator ani, dan kemudian berlanjut sebagai canalis anal. Garis
batas atau pertemuan antara rectum dengan kanalis anal dinamakan linea
dentata. Linea dentata selain merupakan garis yang menunjukan akhir dari
rectum, juga merupakan suatu garis tempat terjadinya perubahan dari tipe
sel yang melapisi saluran pencernaan. Rectum di atas linea dentata dilapisi
oleh membrana mukosa sedangkan kanalis anal dilapisi oleh kulit yang
antero posterior dan terletak pada garis tengah dari perineum, pada suatu
tempat yang dinamai anal triangle, yang terletak antara perineal body di
pudenda interna yang merupakan cabang dari arteri iliaca interna, ketika
5
Gambar 1: Aliran vena
lapisan otot.
dan dari system parasacral yang terbentuk dari ganglion simpatis lumbal
6
C. FISIOLOGI REKTUM dan ANUS
mengeluarkan massa feses yang terbentuk di tempat yang lebih tinggi dan
melakukan hal tersebut dengan cara yang terkontrol. Rectum dan kanalis
anal tidak begitu berperan dalam proses pencernaan, selain hanya dapat
Pada hampir setiap waktu rektum tidak berisi feses. Hal ini
sebagian diakibatkan adanya otot sfincter yang tidak begitu kuat yang
usus mendorong feses ke arah rektum, secara normal hasrat untuk defekasi
akan timbul, yang ditimbulkan oleh reflek kontraksi dari rektum dan
relaksasi dari otot sfincter. Feses tidak keluar secara terus menerus dan
sedikit demi sedikit dari anus berkat adanya kontraksi tonik otot sfincter
D. KLASIFIKASI
linea dentata, pada bagian yang dilapisi oleh epitel sel kolumner. Secara
7
1. Hemoroid interna derajat I. Ini merupakan hemoroid stadium awal.
besar, yang tidak hanya menonjol ke dalam kanalis anal, tapi juga
anal.
Hemoroid Interna
Derajat Berdarah Menonjol Reposisi
I + - -
II (+) + spontan
III (+) + manual
IV (+) tetap tidak dapat
8
Gambar 2: Hemoroid interna dn Hemoroid interna.
linea dentata, pada bagian yang dilapisi oleh kulit. Hemoroid eksterna
Bentuk ini sering sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf
9
2. Hemoroid eksterna kronik. Disebut juga skin tag itu berupa satu
atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung
E. ETIOLOGI
yang mungkin berperan adalah keturunan/ herediter (dalam hal ini yang
hemoroid, misalnya polisi lalu lintas, ahli bedah), tekanan intra abdomen
10
F. MANIFESTASI KLINIS
khas adanya darah segar pada kertas toilet, feses, atau air dalam
toilet. Darah dapat menetes keluar dari anus beberapa saat sesudah
defekasi.
utama yamg kedua. Massa ini mula-mula dapat kembali lagi secara
G. DIAGNOSIS
pemeriksaan:
1. Inspeksi
11
Hemoroid derajat I biasanya tidak menyebabkan suatu kelainan di
melalui anus, akan tetapi bagian hemoroid yang tertutup kulit dapat
2. Palpasi
pelebaran vena yang lunak dan mudah kolaps sehingga tidak dapat
3. Anoskopi
12
Diperlukan untuk menilai hemoroid interna yang tidak menonjol
keluar.
4. Proktosigmoidoskopi
H. KOMPLIKASI
nyeri yang hebat dan dapat menyebabkan nekrosis mukosa dan kulit yang
menutupinya (Dardjat).
I. DIAGNOSIS BANDING
J. TERAPI
13
1. Non Operatif.
b. Skleroterapi.
14
c. Ligasi dengan gelang karet.
sepuluh hari.
15
2. Operatif, yaitu hemoroidektomi.
menahun dan pada penderita hemoroid derajat III dan IV. Terapi
berulang dan anemia yang tidak sembuh dengan cara terapi lainya
dengan hemoroidektomi.
kira-kira 15 menit.
16
dikembalikan ke tempatnya sehingga hasil operasi kelihatan rapi.
3. Metoda Morgan-Milligan.
timbul residif.
4.Teknik Ferguson
Berkembang di Amerika Serikat oleh Dr. Ferguson pada
tahun 1952. Ini merupakan modifikasi dari tehnik Milligan-
Morgan, dengan jalan insisi tertutup total atau sebagian
dengan jahitan running absorbable.
17
ligasi pada posisi anatomik hemoroid tersebut. Metode ini sering
5. Bedah beku
yang rendah sekali. Bedah beku atau bedah krio ini tidak dipakai
luasnya.
hemoroid yang telah mati tetap bisa keluar akibat adanya terombus
(ini derajat III). Bila telah berada pada derajat III, baru dilakukan
hemoroidektomi.
terjadi infeksi dan edema pada luka bekas sayatan, yang akhirnya
19
DAFTAR PUSTAKA
hemorrhoids. php
Dardjat, M.N., Achijat, A.K., 1987, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Khusus,
Aksara Medisina, Jakarta.
Schrock, R, Theodore, M.D, 1993, Ilmu Bedah, Edisi VII, EGC, Jakarta.
20