HEMOROID
Disusun Oleh:
Preseptor:
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus
yang berasal dari plexus hemoroidalis .Hemoroid dibagi dalam dua jenis, yaitu
hemoroid interna dan hemoroid eksterna. Hemoroid interna merupakan varises vena
vena hemoroidalis inferior. Sesuai istilah yang digunakan, maka hemoroid interna
timbul di sebelah dalam otot sfingter ani dan hemoroid eksterna timbul di sebelah luar
otot sfingter ani. Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan
Kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar 35%
penduduk, baik pria maupun wanita yang biasanya berusia lebih dari 25
perasaan yang sangat tidak nyaman. Gejala yang dirasakan, yaitu rasa gatal, terbakar,
pendarahan, dan terasa sakit. Penyakit ini biasanya hanya memerlukan perawatan
Hemoroid juga biasa terjadi pada wanita hamil. Tekanan intra abdomen yang
meningkat oleh karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya perubahan hormon
disebabkan oleh kehamilan merupakan hemoroid temporer yang berarti akan hilang
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
sedangkan rektum berasal dari entoderm. Karena perbedaan asal anus dan rektum ini,
perdarahan, persarafan, dan penyaluran vena serta limfnya berbeda juga, demikian pula
epitel yang menutupinya. Rektum dilapisi oleh mukosa glanduler sedangkan kanalis
analis dilapisi oleh anoderm yang merupakan lanjutan dari epitel berlapis gepeng kulit
luar. Tidak ada yang disebut mukosa anus. Daerah batas rektum dan analisanalis
ditandai dengan perubahan jenis epitel. Kanalis analis dan kulit luar disekitarnya kaya
akan persarafan sensoris somatik dan peka terhadap rangasangan nyeri, sedangakan
mukosa rektum mempunyai persarafan otoom dan tidak peka terhadap nyeri.
yang berasal dari anus dialirkan ke sistem kava melalui cabang vena iliaka. Distribusi
ini menjadi penting dalam upaya memahami cara penyebaran keganasan dan infeksi
paraaorta melalui kelenjar limf iliaka interna, sedangkanlimf yang berasal dari kanalis
Kanalais analis berukuran panjang kurang lebih 3 sentimeter. Batas atas kanalis
anus disebut garis anorektum, garis mukokutan, linea pektinata, atau linea dentata. Di
daerah ini, terdapat kripta anus dan muara kelenjar anus antara kolumna rektum. Jika
3
terjadi infeksi disekitar ini, dapat menimbukan abses anorektum yang dapat
membentuk fistel.
Cincin sfingter anus melingkari kanalis analis dan terdiri dari sfingter intern
dan sfingter ekstern. Sisi posterior dan lateral cincin in terbentuk dari fusi sfingter
intern, otot longitudinal, bagian tengah otot levator (puborektalis) dan kompinen otot
sfingter eksternus. Otot sfingter internus terdiri atas serabut otot polos, sedangkan otot
Arteri ini membagu diri menjadi dua cabang utama, kiri dan kanan. Arteri hemoroidalis
medialis merupakan percabangan anterior arteri iliaka interna, sedang kan arteri
4
hemoroidalis merupakan kolateral luas dan kaya sekali darah sehingga perdarahan dari
hemoroid intern menghasilkan darah segar yang berwarna merah dan bukan darah vena
berwarna kebiruan.
berjalan ke arah krnaial kedalam vena mesentrika inferior dan seterusnya melalui vena
lienalis ke vena porta. Vena ini tidak berkatup sehingga tekanan rongga perut
Vena hemoridalis inferior mengalirkan darah ke dalam vena pudenda interna dan ke
dalam vena iliaka interna dan sistem kava. Pembesaran vena hemoroidalis dapat
Pembuluh limf dari kanalis membentuk plexus halus yang menyalirkan isinya
ke kelenjar limf inguinal. Selajnutnya, cairan limf mengalir ke kelenjar limf iliaka.
Pembuluh limf dari rektum diata gari anorektum berjalan seiring dengan vena
5
Gambar 2.2 Anatomi normal dan aliran pembuluh darah kolon dan rektum
6
2.2 Klasifikasi Hemoroid
Hemoroid dibedakan antara yang interna dan eksterna. Hemoroid interna adalah
pleksus vena hemoroidalis superior di atas linea dentata/garis mukokutan dan ditutupi
oleh mukosa. Hemoroid interna ini merupakan bantalan vaskuler di dalam jaringan
submukosa pada rektum sebelah bawah. Sering hemoroid terdapat pada tiga posisi
primer, yaitu kanan depan ( jam 7), kanan belakang (jam 11), dan kiri lateral (jam 3).
Hemoroid yang lebih kecil terdapat di antara ketiga letak primer tesebut.5,6
bawah epitel anus.Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus berhubungan secara
longgar dan merupakan awal aliran vena yang kembali bermula dari rektum sebelah
bawah dan anus. Pleksus hemoroid interna mengalirkan darah ke vena hemoroidalis
7
superior dan selanjutnya ke vena porta. Pleksus hemoroid eksternus mengalirkan darah
ke peredaran sistemik melalui daerah perineum dan lipat paha ke vena iliaka.5,6
Anoskopi adalah pemeriksaan pada anus dan rektum dengan menggunakan sebuah
spekulum. Pemeriksaan ini dapat menentukan letak dari hemorrhoid tersebut. Secara
a. Hemoroid eksterna
b. Hemoroid interna
Hemoroid eksterna diklasifikasikan sebagai akut dan kronik. Bentuk akut berupa
hematoma, walaupun disebut hemoroid trombosis eksterna akut. Bentuk ini sangat
nyeri dan gatal karena ujung-ujung syaraf pada kulit merupakan reseptor nyeri.
Hemoroid eksterna kronik atau skin tag berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang
8
Gambar 2.5 Derajat Hemoroid Interna
c. Derajat III : pembesaran hemorrhoid yang prolaps dimana harus dibantu dengan
d. Derajat IV : prolaps hemorrhoid yang yang permanen. Prolaps ini rentan dan
9
1. Anatomik : vena daerah anorektal tidak mempunyai katup dan pleksus
2. Umur : pada umur tua terjadi degenerasi dari seluruh jaringan tubuh, juga
4. Pekerjaan : orang yang harus berdiri , duduk lama, atau harus mengangkat
6. Endokrin : pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas dan anus oleh
sirosis hepatis.5
2.4 Patofisiologi
Anal canal memiliki lumen triradiate yang dilapisi bantalan (cushion) atau alas
dari jaringan mukosa. Bantalan ini tergantung di anal canal oleh jaringan ikat yang
berasal dari sfingter anal internal dan otot longitudinal. Di dalam tiap bantalan terdapat
plexus vena yang diperdarahi oleh arteriovenosus. Struktur vaskular tersebut membuat
bersamaan dengan usaha pengeluaran feses yang keras secara berulang serta mengedan
10
prolapsus. Bantalan yang mengalami prolapsus akan terganggu aliran balik venanya.
tidak adekuat, berlama-lama ketika buang air besar, serta kondisi seperti kehamilan
yang meningkatkan tekanan intra abdominal. Perdarahan yang timbul dari pembesaran
hemoroid disebabkan oleh trauma mukosa lokal atau inflamasi yang merusak
superior (v. hemoroidalis) dan diliputi oleh mukosa. Cabang vena yang terletak pada
kolum analis posisi jam 3,7, dan 11 bila dilihat saat paien dalam posisi litotomi mudah
dinding vena karena sering ditemukan pada anggota keluarga yang sama. Vena rektalis
superior merupakan bagian paling bergantung pada sirkulasi portal dan tidak berkatup.
Jadi berat kolom darah vena paling besar pada vena yang terletak pada paruh atas
canalis ani. Disini jaringan ikat longgar submukosa sedikit memberi penyokong pada
dinding vena. Selanjutnya aliran balik darah vena dihambat oleh kontraksi lapisan otot
dinding rectum selama defekasi. Konstipasi kronik yang dikaitkan dengan mengedan
yang lama merupakan faktor predisposisi. Hemoroid kehamilan sering terjadi akibat
penekanan vena rectalis superior oleh uterus gravid. Hipertensi portal akibat sirosis hati
(hemorroidalis) inferior waktu vena ini berjalan ke lateral dari pinggir anus. Hemorroid
ini diliputi kulit dan sering dikaitkan dengan hemorroid interna yang sudah ada.
11
Keadaan klinik yang lebih penting adalah ruptura cabang-cabang v. rektalis inferior
sebagai akibat batuk atau mengedan, disertai adanya bekuan darah kecil pada jaringan
submukosa dekat anus. Pembengkakan kecil berwarna biru ini dinamakan hematoma
perianal.5,6
longgar dan merupakan awal dari aliran vena yang kembali bermula dari rectum
sebelah bawah dan anus. Pleksus hemoroid intern mengalirkan darah ke v. hemoroid
superior dan selanjutnya ke vena porta. Pleksus hemoroid eksternus mengalirkan darah
ke peredaran sistemik melalui daerah perineum dan lipat paha ke daerah v. Iliaka.7
berhubungan dengan adanya udem dan terjadi saat mobilisasi.Hal ini muncul sebagai
sekitarnya. Beberapa hari setelah timbul nyeri, kulit dapat mengalami nekrosis dan
Pada beberapa minggu selanjutnya area yang mengalami thrombus tadi dapat
mengalami perbaikan dan meninggalkan kulit berlebih yang dikenal sebagai skin tag.
Gejala yang biasa adalah protrusio, pendarahan, nyeri tumpul dan pruritus.
Trombosis atau prolapsus akut yang disertai edema atau ulserasi luar biasa nyerinya.
Hemoroid interna bersifat asimtomatik, kecuali bila prolaps dan menjadi stangulata.
Tanda satu-satunya yang disebabkan oleh hemoroid interna adalah pendarahan darah
12
Gejala yang muncul pada hemorrhoid interna dapat berupa:
1. Perdarahan
Merupakan gejala yang paling sering muncul; dan biasanya merupakan awal
dari penyakit ini. Perdarahan berupa darah segar dan biasanya tampak setelah defekasi
apalagi jika fesesnya keras. Selanjutnya perdarahan dapat berlangsung lebih hebat, hal
ini disebabkan karena vascular cushion prolaps dan mengalami kongesti oleh spincter
ani.
2. Prolaps
Dapat dilihat adanya tonjolan keluar dari anus. Tonjolan ini dapat masuk
Nyeri biasanya ditimbulkan oleh komplikasi yang terjadi seperti fisura, abses,
dll. Hemorrhoid interna biasanya sedikit yang menimbulkan nyeri.Kondisi ini dapat
pula terjadi karena terjepitnya tonjolan hemorrhoid yang terjepit oleh spincter ani
(strangulasi).
4. Keluarnya Sekret
Walaupun tidak selalu disertai keluarnya darah, sekret yang menjadi lembab
2.6 Diagnosis
pemeriksaan penunjang.
13
- Anamnesis
pada saat buang air besar, darah yang keluar bisa menetes dan bisa juga keluar terus
menerus dan tidak bercampur dengan feses. Selain itu pasien juga akan mengeluhkan
adanya gatal-gatal pada daerah anus. Serta keluhan adanya massa pada anus dan
membuatnya merasa tidak nyaman, biasanya pada hemoroid interna derajat II dan
hemoroid eksterna. Pasien juga akan mengeluhkan nyeri pada hemoroid interna derajat
Hemoroid eksterna juga bisa terjadi tanpa gejala atau dapat ditandai dengan nyeri akut,
- Pemeriksaan Fisik
prolaps, biasanya jika berupa prolapsnya hemoroid interna akan terlihat adanya mukus
yang keluar saat pasien disuruh untuk mengedan. Jika pasien mengeluhkan perdarahan
kemungkinan bisa menyebabkan anemia sekunder yang dapat dilihat dari konjungtiva
palpebra pasien yang sedikit anemis. Daerah perianal juga diinspeksi untuk melihat ada
atau tidaknya fisura, fistula, polip atau tumor. Biasanya agak susah meraba hemoroid
interna karena tekanan vena yang tidak tinggi dan biasanya tidak nyeri. Rectal toucher
14
- Pemeriksaan Penunjang
untuk mendeteksi apakah terjadi anemia pada pasien dan pemeriksaan anoskopi serta
tingkat pembesaran hemoroid. Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang
Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya dimasukkan dalam anus
Hemoroid interna terlihat sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen.
Apabila penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar
dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya,
letak,besarnya, dan keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor ganas
harus diperhatikan. Hasil anoskopi hemoroid interna yang tidak mengalami prolaps
biasanya terlihat gambaran vaskular yang menonjol keluar, dan apabila pasien diminta
mengejan akan terlihat gambaran yang lebih jelas. Sedangkan dengan menggunakan
perdarahan rektal dan rasa tak nyaman seperti pada fisura anal dan fistula, kolitis, polip
15
2.7 Diagnosis Banding
Diagnosa banding untuk hemoroid dapat bermacam, tabel dibawah ini akan
membaginya berdasarkan gejala klinis yang dapat muncul.
16
Pada prolaps rektum dapat dibedakan dari prolaps mukosa. Prolaps rektum
terjadi kelemahan dari rektum dan mungkin meliputi 4-20 cm rektum yang keluar
melalui orifisium anus, biasa terjadi pada perempuan astenik dan dikarakteristik
konstrik serta lipata mukosa sirkumferensial. Sedangkan, pada prolaps mukosa terbalik
2-3 cm dari mukosa rektum yang keluar dari orifisium anus dan tampak lipatan radial
2.8 Tatalaksana
- Terapi medikamentosa
dapat ditolong dengan tindakan lokal sederhana disertai nasehat tentang makan.
Makanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah-
buahan. Makanan ini membuat gumpalan isi usus besar, namun lunak, sehingga
secara perlahan disusul dengan tirah baring dan kompres lokal untuk
17
2. Terapi bedah
dan pada penderita hemoroid derajat III dan IV. Terapi bedah juga dapat
dilakukan dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak dapat sembuh
dengan cara terapi lainnya yang lebih sederhana. Penderita hemoroid derajat IV
yang mengalami trombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera dengan
hemoroidektomi.
sehemat mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak
rekonstruksi tunika mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis akibat
Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu bedah konvensional
(menggunakan pisau dan gunting), bedah laser (sinar laser sebagai alat
pemotong) dan bedah stapler (menggunakan alat dengan prinsip kerja stapler).
Bedah konvensional
2. Teknik Whitehead
3. Teknik Langenbeck
18
Bedah Laser
hanya alat pemotongnya menggunakan laser. Saat laser memotong, pembuluh jaringan
terpatri sehingga tidak banyak mengeluarkan darah, tidak banyak luka dan dengan
nyeri yang minimal.Pada bedah dengan laser, nyeri berkurang karena syaraf rasa nyeri
ikut terpatri. Di anus, terdapat banyak syaraf. Pada bedah konvensional, saat post
operasi akan terasa nyeri sekali karena pada saat memotong jaringan, serabut syaraf
Sedangkan pada bedah laser, serabut saraf dan selubung saraf menempel jadi
satu, seperti terpatri sehingga serabut saraf tidak terbuka. Untuk hemoroidektomi,
dibutuhkan daya laser 12 – 14 watt. Setelah jaringan diangkat, luka bekas operasi
direndam cairan antiseptik. Dalam waktu 4 – 6 minggu, luka akan mengering. Prosedur
Bedah Stapler
Teknik ini juga dikenal dengan nama Procedure for Prolapse Hemorrhoids (PPH)
atau Hemoroid Circular Stapler. Alat yang digunakan sesuai dengan prinsip kerja
stapler. Bentuk alat ini seperti senter, terdiri dari lingkaran di depan dan pendorong di
saluran anus. Fungsinya adalah sebagai bantalan saat buang air besar. Kerjasama
jaringan hemoroid dan m. sfinter ani untuk melebar dan mengerut menjamin kontrol
keluarnya cairan dan kotoran dari dubur. Teknik PPH ini mengurangi prolaps jaringan
19
hemoroid ini ke posisi anatominya semula karena jaringan hemoroid ini masih
diperlukan sebagai bantalan saat BAB, sehingga tidak perlu dibuang semua.
Mula-mula jaringan hemoroid yang prolaps didorong ke atas dengan alat yang
dinamakan dilator, kemudian dijahitkan ke tunika mukosa dinding anus. Kemudian alat
stapler dimasukkan ke dalam dilator. Dari stapler dikeluarkan sebuah gelang dari
titanium diselipkan dalam jahitan dan ditanamkan di bagian atas saluran anus untuk
berlebih masuk ke dalam stapler. Dengan memutar sekrup yang terdapat pada ujung
alat, maka alat akan memotong jaringan yang berlebih secara otomatis. Dengan
mengganggu fungsi anus, tidak ada anal discharge, nyeri minimal karena tindakan
pasien pulih lebih cepat sehingga rawat inap di rumah sakit semakin singkat. 3,7,8
Trombosis dapat terjadi karena tekanan tinggi di vena tersebut misalnya ketika
mengangkat barang berat, batuk, bersin, mengejan, atau partus. Vena lebar yang
menonjol itu dapat terjepit sehingga kemudian terjadi trombosis. Kelainan yang nyeri
sekali ini dapat terjadi pada semua usia dan tidak ada hubungan dengan ada/tidaknya
Keadaan ini ditandai dengan adanya benjolan di bawah kulit kanalis analis yang
nyeri sekali, tegang dan berwarna kebiru-biruan, berukuran dari beberapa milimeter
20
sampai satu atau dua sentimeter garis tengahnya. Benjolan itu dapat unilobular, dan
dapat pula multilokuler atau beberapa benjolan. Ruptur dapat terjadi pada dinding vena,
meskipun biasanya tidak lengkap, sehingga masih terdapat lapisan tipis adventitiia
Pada awal timbulnya trombosis, terasa sangat nyeri, kemudian nyeri berkurang
dalam waktu dua sampai tiga hari bersamaan dengan berkurangnya udem akut. Ruptur
spontan dapat terjadi diikuti dengan perdarahan. Resolusi spontan dapat pula terjadi
21
BAB 3
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas :
Nama : Ny. N
Umur : 54 tahun
Alamat : Belimbing
3.2 Anamnesis :
Pasien perempuan usai 78 tahun datang ke poli bedah RST. Dr. Reksodiwiryo
Keluar benjolan dari anus dan dapat masuk kembali sejak ± 1 bulan sebelum
- Keluar benjolan dari anus dan dapat masuk kembali sejak ± 4 minggu sebelum
- Awalnya keluar benjolan 1 tahun yang lalu. Benjolan kecil dirasakan muncul
22
- Penurunan berat badan (+) dirasakan sejak 4 minggu yang lalu tetapi berapa kg
tidak tahu.
- Demam (-)
- Pasien sudah mengalami keluhan keluar benjolan dari anus sejak 1 tahun yang lalu
namun sejak 1 bulan yang lalu benjolan benjolan dirasakan semakin membesar.
- DM (-)
- Hipertensi (-)
- Dislipidemia (-)
PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : CMC
23
- Tekanan darah : 130/70 mmHg
- Nadi : 88 x/ menit
- Pernafasan :21 x/ menit
- Suhu : 36,8oC
Status Generalisata
- Kepala :Tidak ada kelainan (normocephal, deformitas tidak ada).
- Mata :Konjungtiva anemis dan sklera tidak ikterik. Pupil bulat isokor Ø
- Hidung :Tidak ada kelainan (Deviasi septum tidak ada, pernapasan cuping
- Mulut :Tidak ada kelainan (bibir tidak sianosis, gusi tidak ada perdarahan,
- Leher :Tidak ada kelainan (deviasi trakea tidak ada, tidak ada pembesaran
Pemeriksaan Thorax
- Paru-paru :
Inspeksi : bentuk dinding dada normal, pergerakan dinding dada simetris kanan
kiri.
24
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
ronkhi(-/-)
- Jantung :
- Pemeriksaan Abdomen
Palpasi :Supel, nyeri tekan (+) daerah epigastrium, nyeri lepas (-)
Perkusi : Timpani
Tatalaksana
- Medikamentosa
Ketoprofen
Ranitidin
25
laxadyn
kalnex
- Non medikamentosa
hemoroidektomi
26
BAB 4
DISKUSI
Hasil dari anamnesis yang menunjang ke arah diagnosis yaitu keluar benjolan
dari anus dan dapat masuk kembali sejak ± 1 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya benjolan kecil dirasakan muncul terutama saat buang air besar. Kemudian
sejak 1 bulan yang lalu benjolan dirasakan semakin besar. Buang air besar tidak
berdarah dan terasa keras. Riwayat buang air besar keras. Pasien jarang memakan sayur
Dari keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang pada pasien menujukkan ke arah
diagnosis kerja hemoroid interna grade II-III sesuai teori dimana terjadinya prolaps dari
hemoroid dan bisa dimasukkan kembali. Riwayat hilang timbul keluar benjolan ciri
khas dari hemoroid interna. Pada pasien ini faktor risiko terjadinya hemoroid akibat
sering mengejan pada waktu defekasi. Gejala lain dari hemoroid yaitu perdarahan yang
tidak nyeri, terjadi prolaps akan menimbulkan nyeri, dan biasanya keluar lendir.
riwayat buang air besar seperti kotoran kambing, diare, perasaan tidak puas setelah
buang air besar, dan tanda–tanda keganasan lainnya seperti adanya penurunan berat
badan, penurunan nafsu makan. Tetapi pada pasien ini terjadi penurunan nafsu makan
dan penurunan berat badan, dan perasaan tidak puas setelah buang air besar. Untuk
27
Dari inspeksi pada anus tampak adanya penonjolan di sekeliling anus seperti
kembang, menonjol di posisi jam 11-2, jam 5-7, dan jam 7-11, tertutupi oleh mukosa,
konsistensi lunak, permukaan mukosa licin. Secara literatur hemoroid interna melalui
inspeksi masa yang menonjol ditutupi oleh mukosa, konsistensi lunak, dan
dikarakteristikkan di posisi jm 3,7,11 saat posisi litotomi. Salah satu komplikasi dari
Pilihan terapi utama pada pasien ini adalah terapi bedah hemoroidektomi
hemoroid derajat 3 dan 4, derajat 2 yang tidak respon dengan terapi medikamentosa,
hemoroid fibrosa, hemoroid nteroeksternal. Terapi cairan yang diberikan yaitu ringer
laktat sebagai maintenance kebutuhan cairan pasien dan juga sebagai persiapan pre
operatif. Pasien diberikan makanan cair agar feses tidak keras dan diberikan pencahar
kuman saluran cerna pada saat operasi. Terapi antibiotik digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi kuman saluran cerna karena adanya proses perlukaan hemoroid.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Silvia A.P, Lorraine M.W, Hemoroid. Dalam: Konsep – konsep Klinis Proses
Penyakit, Edisi VI, Patofisiologi Vol.1. Jakarta: EGC: 2005:467
2. Susan Galandiuk MD, Louisville KY. A Systematic Review of Stapled
Hemorrhoidectomy – Invited Critique, Jama and Archives, Vol. 137 No. 12,
December, 2002,http://archsurg.ama.org/egi/content/extract. last update
Desember 2009.
3. Anonim, 2004, Hemorhoid, http://www.hemorjoid.net/hemoroid galery.html. Last
update Desember 2009.
4. Nelson, Heidi MD., Roger R. Dozois, MD., Anus, in Sabiston Text Book of
Surgery, Saunders Company, Phyladelphia 2001.
5. Werner Kahle ( Helmut Leonhardt,werner platzer ), dr Marjadi Hardjasudarma (
alih bahasa ). Berwarna dan teks anatomi Manusia Alat – Alat Dalam, 1998: 232
6. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Hemoroid, 2004 Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah,
Ed.2, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal: 672 – 675.
7. Diagnosing Hemorrhoid Types and Rectal Prolaps, http:\\ www.pph.com Ethicon
Endo-Surgery, Inc. 2003-2005. This site is published by Ethicon Endo-Surgery,
Inc. and is intended for U.S. audiences only.
8. Nisar, P.J. & Scholfield, J.H., 2003. Managing Haemorrhoids. British Medical
Journal; 327: 847-851.
9. Acheson, A.G. & Scholefield, J. H., 2008. Management of Haemorrhoids. British
Medical Journal;336: 380-383.
10. Mansjur A dkk ( editor ), 1999, Kapita selekta Kedokteran, Jilid II, Edisi III, FK
UI, Jakarta,pemeriksaan penunjang: 321 – 324.
11. Bailey and Love’s. 2013.Short practice of surgery chapter 73 the anus adn anal
canal ;1236-1257
12. Lawrence PF. 2013. Essentials of General Surgery. Fifth edition;300-3005.
29